Editing High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 12 Life.-3

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 96: Line 96:
   
 
“Terima kasih banyak.”
 
“Terima kasih banyak.”
  +
[[Image:High_school_dxd_v12_001.jpg|thumb]]
   
 
........Sebenarnya aku sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi. Itu karena seperti ucapannya, Buchou dan Akeno-san yang tak berada disini tengah tidak dalam kondisi bagus. Buchou terus mengunci diri di dalam kamar di istana sambil memeluk evil piece Ise-kun dan karena Akeno-san juga kehilangan pendukung psikologisnya, dia tengah duduk di sofa di ruang tamu dengan ekspresi kosong. Keduanya sama sekali tak merespon saat aku mengajak mereka bicara. Sulit membayangkan bagaimana perasaan mereka saat ini karena keduanya sangat bergantung pada Ise-kun.........Asia-san juga terus menangis sepanjang waktu ini di ruang tamu.
 
........Sebenarnya aku sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi. Itu karena seperti ucapannya, Buchou dan Akeno-san yang tak berada disini tengah tidak dalam kondisi bagus. Buchou terus mengunci diri di dalam kamar di istana sambil memeluk evil piece Ise-kun dan karena Akeno-san juga kehilangan pendukung psikologisnya, dia tengah duduk di sofa di ruang tamu dengan ekspresi kosong. Keduanya sama sekali tak merespon saat aku mengajak mereka bicara. Sulit membayangkan bagaimana perasaan mereka saat ini karena keduanya sangat bergantung pada Ise-kun.........Asia-san juga terus menangis sepanjang waktu ini di ruang tamu.
Line 181: Line 182:
   
 
Karena itu aku berpikir untuk melindungi mereka dengan pedangku. Itulah hal terbaik yang aku bisa lakukan saat ini untuk para gadis. Kami sampai di depan pintu dimana Akeno-san berada dan aku mengetuk pintu. Tak ada respon dari dalam. Barakiel-san dan aku membuka pintu dan masuk. Tak ada cahaya di dalam dan sangat gelap. Akeno-san tengah duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan dengan mata kosong. Barakiel-san mendekatinya dan mengguncang bahu putrinya.
 
Karena itu aku berpikir untuk melindungi mereka dengan pedangku. Itulah hal terbaik yang aku bisa lakukan saat ini untuk para gadis. Kami sampai di depan pintu dimana Akeno-san berada dan aku mengetuk pintu. Tak ada respon dari dalam. Barakiel-san dan aku membuka pintu dan masuk. Tak ada cahaya di dalam dan sangat gelap. Akeno-san tengah duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan dengan mata kosong. Barakiel-san mendekatinya dan mengguncang bahu putrinya.
 
[[Image:High_school_dxd_v12_001.jpg|thumb]]
 
   
 
“........Akeno.”
 
“........Akeno.”
Line 207: Line 206:
   
 
...........Kalau Barakiel-san ada disini mungkin Akeno-san bisa lebih baikan. Aku akan mengganggu kalau aku tetap disini lebih lama. Merasakan itu, aku meninggalkan ruangan.
 
...........Kalau Barakiel-san ada disini mungkin Akeno-san bisa lebih baikan. Aku akan mengganggu kalau aku tetap disini lebih lama. Merasakan itu, aku meninggalkan ruangan.
  +
   
 
===Bagian 2===
 
===Bagian 2===

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)

Templates used on this page: