High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 1 Life 0: Difference between revisions

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
1412 (talk | contribs)
Created page with "==Life 0== Namaku Isei Hyoudou. Orang tua dan teman-temanku biasa memanggilku Ise. Saat ini, aku sedang menjalani masa mudaku. Siswa yang tidak ku kenal sering mengatakan ..."
 
No edit summary
Line 53: Line 53:
Hahahaha, aku menyikat gigiku berulang kali semenjak kemarin malam hingga tidak ada tempat yang kelewatan. Aku juga membeli celana dalam baru karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti.  
Hahahaha, aku menyikat gigiku berulang kali semenjak kemarin malam hingga tidak ada tempat yang kelewatan. Aku juga membeli celana dalam baru karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti.  


Dengan sikap seorang jejaka, aku tiba di tempat kencan tiga jam lebih awal. Aku menghitung hingga ada seratus perempuan berkacamata berjalan didepanku. selama itu aku mendapatkan selebaran aneh dari orang yang tampak mencurigakan. ini seperti benda ilmugaib aneh dengan simbol sihir dan tulisan "Mimpimu akan dikabulkan!" aku mau membuangnnya, tetapi tidak jadi dan karena aku tidak punya waktu, jadi kuputuskan kutaruh dikantung.
Dengan sikap seorang jejaka, aku tiba di tempat kencan tiga jam lebih awal. Aku menghitung hingga ada seratus perempuan berkacamata berjalan didepanku. selama itu aku mendapatkan selebaran aneh dari orang yang tampak mencurigakan. ini seperti benda ilmugaib aneh dengan simbol sihir dan tulisan "Mimpimu akan dikabulkan!" awalnya aku mau membuangnnya, tetapi tidak jadi dan karena aku tidak punya waktu, jadi kuputuskan kutaruh dikantung.


Ketika Yuna-chan tiba, aku mengatakan "Jangan khawatir, aku juga baru sampai kok" Tepat! Aku selalu ingin mencoba mengatakan itu. Kemudian kami mulai berjalan sambil bergandengan tangan. Aku sungguh tergerak sampai-sampai air-mataku hampir menetes karena bisa berkencan sambil bergandengan tangan dengan seorang perempuan. Setelah itu, kami pergi ke berbagai jenis toko, menikmati kencan kami. Saat makan siang, kami makan di Restoran Keluarga dimana disitu Yuma-chan memakan Parfait Coklat, aku merasa kenyang hanya dengan melihatnya, aku merasa mengerti bagaimana perasaan remaja lainnya pada saat mereka berkencan. Aku merasa untuk pertama kalinya aku benar benar hidup.


Ibu, terima kasih telah melahirkanku. Ayah, aku mulanya khawatir kalau kalau keluarga kita tidak akan punya keturunan tapi sepertinya Ayah tidak perlu khawatir lagi.


When Yuna-chan arrived, I said “Don’t worry, I also just got here”. Bullseye! I always wanted to say that. We then started to walk while holding hands. I was so moved that tears were about to drop because I was holding the hand of a beautiful girl while on a date. After that, we went to different kinds of shop, enjoying our date. For lunch, we ate at a family restaurant where Yuma-chan was eating chocolate parfait, and I was full just by looking at her. I felt like I understood how other teenagers feel when they go on a date. I felt like I was alive for the first time.
Ketika aku memikirkan semua hal diatas, tiba tiba sudah sore. Ciuman!? Ciuman sebelum pulang!? Kepalaku menjadi semangat hanya dengan memikirkannya! Oh mungkin kami bahkan melangkah lebih jauh......  
Hanya itulah yang dipikirkan seorang Siswa SMU mesum sepertiku
sepanjang hari ini.


Mum, thanks for giving birth to me. Dad, I was worried that our family wasn’t going to leave any descendant but looks like you don’t have to worry about that anymore.
Kami ditaman yang jauh dari kota. Langit semakin gelap, dan tidak ada seorangpun selain kami. karena itu, aku mulai memikirkan hal-hal kotor lagi. seharusnya aku lebih banyak membca buku yang mengajarkan mrlakukan hal-hal yang lebih mesum. Yuma-chan sudah jauh dariku, berdiri di depan kolam.


When I was thinking about all those sorts of thing, it was already afternoon. Kiss!? Kiss before going home!? My head was getting hyped only thinking about that! Oh maybe we will even go further......... That’s what a horny male high school student like me was thinking about the whole time.
"Hari ini sangat menyenangkan"


We were at the park which was away from the town. The sky was getting dark, and there were no one besides us. Because of that, I imagined even more perverted stuff. I should have read a book which teaches you to do even more naughty stuff. Yuma-chan was already away from me, standing before the fountain.  
Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum.


“It was fun today.
Sial, dia sungguh manis. lingkungan disekitarnya memberikan suasanya yang bagus.


That's what she said while smiling.
"Hey, Ise-kun"


Damn, she’s cute. The environment around her gives off good atmosphere.
"Ada apa Yuma-chan?"
   
   
“Hey, Ise-kun.
"Ada yang ingin kulakukan untuk memperingati kencan pertama kita."


“What is it Yuma-chan?”
Oh, yes! Ini dia! Saat yang kutunggu tunggu! nafasku sudah harum, dan hatiku sudah siap untuk itu. Jantungku berdetak dengan cepat sekali.


“There is something I want to do to celebrate our first date.”
"Um, apa itu yang ingin kamu lakukan?"


Oh yes! It’s here! The moment I was waiting for! My breath smells nice, and my heart is ready for it. My heart is racing like crazy.
Aaaah. Suaraku terlalu dalam. Dia tahu kalau aku memikirkan hal-hal kotor. Apakah aku gagal? Tetapi Yuma-chan masih tersenyum padaku, dan dia mengatakan dengan jelas....


“Um, what is it that you want?
"Maukah kamu mati?"


Aaaah. The tone of my voice is deep. She must think that I’m thinking of naughty stuff. Did I screw up? But Yuma-chan was still smiling at me, and she said to me clearly...
........Ummm, Apa?


“Will you die?
"Ummm? Apa....? Maaf bisakah kamu ulangi sekali iagi? sepertinya ada yang salah dengan telingaku."
 
........Ummm. Huh?
   
   
“Ummm? That....Huh? Sorry can you repeat that again? I think there is something wrong with my ears.
Pasti aku salah dengar. Pasti begitu. Jadi aku menanyakannya sekali lagi tetapi.....
 
I must have heard it wrong. That must be it. So I asked her again. But.....
 
“Will you die?”


She said it again, while laughing. The phrase which didn’t make any sense. I was there holding my smile and I was about to say, “That’s so funny Yuma-chan.”
"Maukah kamu mati?"


-BASA- Black wings appeared from her back. Her black wings were making noises and they touched the ground after a moment.
Dia mengatakanya lagi, sambil tertawa. Frase yang tidak masuk akal. Aku berdiri disana sambil menahan tawa dan mau mengatakan "Lucu sekali Yuma-chan"


What is that? I know that Yuma-chan is cute like an angel. Angel? That can’t be it. Is it some kind of acting? Her black wings make a good match with the darkness of the night. It must be some kind of illusion. But I wouldn’t believe something like that. Her eyes changed from cute girlish eyes to cold and scary ones. [[Image:HSDxD vol 01 021.jpg|thumb|''-BASA- Black wings appeared from her back.'']]
-BASA- Sayap hitam muncul dari punggungnya. Sayap hitamnya mengeluarkan suara dan kemudian menyentuh tanah.


“It was fun. The short time I spent with you. It was like playing couple with a little child.
Apa itu? Aku tahu kalau Yuma-chan semanis malaikat. Malaikat? Tidak mungkin. Apakah ini semacam Drama? Sayap hitamnya benar benar cocok dengan kegelapan malam. Ini pasti semacam ilusi. tapi aku tidak mau percaya hal seperti itu. Matanya berubah dari mata perempuan manis menjadi mata yang dingin dan menyeramkan.[[Image:HSDxD vol 01 021.jpg|thumb|''-BASA- Sayap hitam muncul dari punggungnya.'']]


Yuma-chan’s voice was very cold. Her tone was like an adult's. Her mouth was giving a cold smile.
"Waktu singkat bersamamu sangat menyenangkan. Seperti berakting pacaran dengan anak kecil."


Buzz. There was a sound which was much heavier than the noise that a game system makes. That thing was making lots of buzzing noise and it appeared in her hands. That thing looks like a spear. Is it glowing? Actually, that ''is'' a spear.
Suara Yuma-chan sangat dingin. Suaranya seperti orang dewasa. Mulutnya memberikan senyuman dingin.


Then there was a sound of wind followed by a nasty noise. Slash. Something felt like it pierced my stomach. Then I realized that the spear Yuma-chan had was piercing through my stomach. She threw it into me, but why? I tried to get the spear out of me, but it disappeared. The only thing left was a huge hole in my stomach and the huge amount of blood coming out from it. My head was getting dizzy, and my eyesight was getting bad. When I realized it, I was already lying on the ground. There was a footstep getting close to me. A small voice reached me. It was Yuma-chan's.
Buzz. Ada suara yang lebih berat dari suara yang dikeluarkan Game System. Benda itu mengeluarkan banyak suara kemeresek dan benda itu muncul di tangannya. Benda itu seperti tombak. Sepertinya benda itu bersinar? Memang itu sebuah Tombak.


“Sorry. You were a threat to us so we decided to get rid of you early. If you want to hold a grudge, then hate the God who put the Sacred Gear inside you.
Kemudian ada suara angin diikuti suara mengerikan. Slash. sesuatu seperti menusuk perytku. Kemudian aku menyadari kalau tombak Yuma-chan menusuk tembus perutku. Dia melemparkan tombak itu padaku, tapi kenapa? aku mencoba mencabut tombak itu, tetapi tombak itu menghilang. Yang tersisa adalah lubang besar di perutkudan darah dalam jumlah yang sangat banyak keluar dari lubang itu. Kepalaku menjadi pusing, penglihatanku menjadi kabur. Ketika kusadari aku sudah terkulai di tanah. Suatu langkah kaki mendekatiku. Suatu Suara kecil mencapaiku. Itu suara Yuma-chan


.....Sacred...what?
"Maaf. Kamu adalah ancaman bagi kami jadi kami memutuskan untuk segera menyingkirkanmu. Kalau kamu mau dendam, dendamlah pada Tuhan yang menaruh Perlengkapan Suci didalam tubuhmu"


I couldn’t get my voice out and I heard her footsteps moving away from me. At the same time my head was getting blurry. The hole in my stomach must be critical, though I don’t feel any pain. But I realized that I was in a seriously bad condition because I felt that I was about to lose consciousness. It must feel nice if I lose consciousness. But if that happens I will certainly die. Are you serious? Am I going to die at this age? I haven’t even lived half of my life yet! How can I laugh if I die because I was stabbed by my girlfriend! Lots of things inside me are disappearing along with my consciousness. What’s going to happen at school tomorrow? Will Matsuda and Motohama be shocked? Will they cry for me? Ha-ha, not in a hundred years... Mum, Dad... I haven’t done anything to please them yet. Oh crap. It’s not going to be funny if they find the porno magazine after I die. Why the heck am I only thinking of that kind of stuff when I’m dying? My hand can still move. I touched my stomach and brought it in front of me. It’s red, crimson red. My whole hand is red. It’s all my blood. Then I thought of this one girl. The beautiful girl with the crimson red hair. Every time I saw her, my eyes were drawn to her crimson red hair. If I was going to die, I wished it was inside the arms of a beautiful girl like that. Am I cheating on my girlfriend Yuma-chan, if I think like that? Hold on, she was the one who killed me... If I was going to die, I wished I could have groped her tits. Oh man, I can’t stop thinking about naughty stuff even before my death. Oh crap. My eyes are getting even more blurry. Is it finally the end? Damn I've had a crappy life. If I was to be reborn, I want to be....
"....Perlengkapan... apa?"


“You are the one who called me, right?
Aku tidak bisa mengeluarkan suaraku dan aku mendengar langkah kakinya menjauh dariku. Pada waktu yang sama kepalaku menjadi kabur. Lubang diperutku pasti fatal, walaupun aku sama sekali tidak merasakan sakit. Tapi aku menyadari bahwa kondisiku sangat buruk  karena aku merasakan sudah hampir kehilangan kesadaran. Rasanya pasti nyaman kehilangan kesadaran. Tapi kalau sampai terjadi aku akan benar benar mati. Serius nih? Aku mati pada usia segini? Aku bahkan belum hidup sampai setengan masa hidupku! Bagaimana aku bisa tertawa kalau aku mati karena ditusuk oleh pacarku sendiri! Banyak hal yang hilang dari diriku bersama dengan hilangnya kesadaranku. Apa yang akan terjadi disekolah besok? Apakah Matsuda dan Motohama bakal terkejut? Apakah mereka akan menangisiku? Ha-ha, tidak dalam seratus tahun... Ayah, Ibu... Aku belum melakukan hal yang bisa menyenangkan kalian. Oh gawat, tidak akan lucu kalau mereka sampai menemukan majalah pornoku setelah kematianku. kenapa juga aku masih memikirkan hal-hal itu pada saat hampir mati? Tanganku masih bisa bergerak. Aku menyentuh perutku dan kulihat. Merah, merah pekat. Seluruh tanganku merah. Semuanya adalah darahku. kemudian aku teringat perempuan ini. Setiap aku melihatnya, mataku selalu tertarik pada rambut merah pekatnya. Kalaupun aku mati, aku ingin mati di pelukan perempuan cantik sepertinya. Apakah aku mengkhianati pacarku Yuma-chan? Tunggu, dialah yang membunuhku... Kalaupun aku mati, aku harap sebelumnya bisa meremas dadanya. Oh man, aku tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal kotor bahkan pada saat hampir mati. Sial. Mataku semakin kabur. Apakah akhirnya selesai? Sial hidupku sungguh buruk. Kalau terlahir kembali aku ingin menjadi....


Suddenly someone appeared in front of me, along with her voice. I can’t tell who it is, since my eyes are blurry.
"Kamu yang memanggilku kan?"


“Looks like you are dying. Your wound....Oh my, looks like something interesting is happening. So it’s you... It is seriously interesting.
Tiba tiba seseorang muncul didepanku, bersama dengan suaranya. Aku tidak bisa mengenalinya karena pandangaku sudah kabur.


She’s laughing as if she found something interesting. What is so funny that it makes her laugh..?
"Sepertinya kamu sekarat. Lukamu.... Ya ampun, sepertinya hal yang menarik baru saja terjadi. Jadi kamu ya.... Ini benar benar menarik"


“If you are dying then, I’ll take care of you. Your life will belong to me, and you will live for me.”
Dia tertawa seakan menemukan benad menarik. Apa yang lucu sampai membuatnya tertawa?


Before I lost consciousness, I saw crimson red hair in front of me.
"Kalau kamu mati, aku akan mengurusmu. Hidupmu ana menjadi milikku, dan kamu akan hidup untukku."


Sebelum aku hilang kesadaran, aku melihat rambut merah pekat didepanku.


<noinclude>
<noinclude>
Line 131: Line 130:
| Sebelumnya ke [[High_School_DxD:Volume 1 Illustrations|Illustrations]]
| Sebelumnya ke [[High_School_DxD:Volume 1 Illustrations|Illustrations]]
| Kembali ke [[High_School_DxD (Bahasa_Indonesia)|Halam utama]]
| Kembali ke [[High_School_DxD (Bahasa_Indonesia)|Halam utama]]
| Berikutnya ke [[High_School_DxD:Volume_1_Life_1|Life 1]]
| Berikutnya ke [[High_School_DxD (Bahasa_Indonesia):Jilid_1_Life_1|Life 1]]
|-
|-
|}
|}
</noinclude>
</noinclude>

Revision as of 15:21, 13 December 2011

Life 0

Namaku Isei Hyoudou. Orang tua dan teman-temanku biasa memanggilku Ise.

Saat ini, aku sedang menjalani masa mudaku.

Siswa yang tidak ku kenal sering mengatakan “Bukankah itu Ise?“, yang membuatku penasaran, bagaimana mereka tahu namaku.

Kalian pikir aku populer?

Salah, bukan karena itu. Aku terkenal karena sering dituduh mengintip ruang ganti klub Kendo.

Mereka pikir aku ini orang mesum macam apa? Aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti mengintip ruang ganti perempuan......

Maaf. Aku ada disana. aku berada di gudang di sebelah ruang klub Kendo. disana ada lubang ditembok, dan aku mencoba mengintip lewat situ.

Sayangnya aku tidak bisa melihat karena Matsuda dan Motohama, tidak mau menyingkir dari lubang itu. Benar-benar deh dua orang ini...

Aku benar benar Terangsang dan tidak bisa menenangkan diri karena dua orang idiot ini terus mengintip sambil mengatakan "Ohhh! Murayama benar benar punya dada yang besar" dan "Ahhh, Katase memiliki kaki yang indah".

Tentu aku ingin melihat! tapi ada seseorang yang mendatangi gudang jadi aku lari dari tempat kejadian.

Tetapi sesuatu yang membahagiakan terjadi pada laki laki yang selalu melakukan berbagai hal mesum setiap harinya seperti aku.

"Pacaran-lah denganku"

Pernyataan-cinta dari seorang perempuan!

Aku akhirnya mersakan bagaimana rasanya muda.

Untuk seseorang lelaki sepertiku yang belum pernah punya pacar, ini seperti mimpi menjadi nyata.

Nama pacarku adalah Yuuma Amano. Dia punya rambut hitam halus, dan tubuh yang ramping

Dia sangat manis, sehingga aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Siapapun pasti akan mengatakan "OK" kalau ada sicantik yang datang kepadamu dan mengatakan "Aku cinta kamu Hyoudou-kun! pacaranlah denganku!"

Itu seperti mimpi didalam mimpi bagi lelaki sepertiku yang belum pernah punya pacar semenjak dilahirkan.

Tentu tidak aneh kalau ada yang mengatakan "Yang bilang begitu Bishoujo dari game apa?", tetapi hal ini sungguh terjadi

Ini mungkin keajaiban, tapi seorang perempuan memang menyatakan cintanya padaku.

Awalnya aku berpikir kalau ini adalah gurauan yang dimainkannya dan teman-temannya. Ya mau bagaimana lagi.

Sampai sebelum ini, aku percaya bahwa aku dilahirkan sebagai lelaki yang ditakdirkan untuk tidak dicintai perempuan. Namun sejak hari itu aku adalah laki-laki yang punya pacar. Dunia di sekitarku berubah, dan sesuatu dalam diriku pun berubah.

Aku seakan mau mengatakan "Ini Kemenanganku" kepada setiap pria yang aku lewati. aku mulai merasa kasihan pada dua sahabatku, Matsuda dan Motohama yang tidak punya pacar. Aku menjadi sepercaya diri itu.

Pada kencan pertama kami, aku sudah siap memakai rencana yang telah aku susun sejak lama.

Hahahaha, aku menyikat gigiku berulang kali semenjak kemarin malam hingga tidak ada tempat yang kelewatan. Aku juga membeli celana dalam baru karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti.

Dengan sikap seorang jejaka, aku tiba di tempat kencan tiga jam lebih awal. Aku menghitung hingga ada seratus perempuan berkacamata berjalan didepanku. selama itu aku mendapatkan selebaran aneh dari orang yang tampak mencurigakan. ini seperti benda ilmugaib aneh dengan simbol sihir dan tulisan "Mimpimu akan dikabulkan!" awalnya aku mau membuangnnya, tetapi tidak jadi dan karena aku tidak punya waktu, jadi kuputuskan kutaruh dikantung.

Ketika Yuna-chan tiba, aku mengatakan "Jangan khawatir, aku juga baru sampai kok" Tepat! Aku selalu ingin mencoba mengatakan itu. Kemudian kami mulai berjalan sambil bergandengan tangan. Aku sungguh tergerak sampai-sampai air-mataku hampir menetes karena bisa berkencan sambil bergandengan tangan dengan seorang perempuan. Setelah itu, kami pergi ke berbagai jenis toko, menikmati kencan kami. Saat makan siang, kami makan di Restoran Keluarga dimana disitu Yuma-chan memakan Parfait Coklat, aku merasa kenyang hanya dengan melihatnya, aku merasa mengerti bagaimana perasaan remaja lainnya pada saat mereka berkencan. Aku merasa untuk pertama kalinya aku benar benar hidup.

Ibu, terima kasih telah melahirkanku. Ayah, aku mulanya khawatir kalau kalau keluarga kita tidak akan punya keturunan tapi sepertinya Ayah tidak perlu khawatir lagi.

Ketika aku memikirkan semua hal diatas, tiba tiba sudah sore. Ciuman!? Ciuman sebelum pulang!? Kepalaku menjadi semangat hanya dengan memikirkannya! Oh mungkin kami bahkan melangkah lebih jauh...... Hanya itulah yang dipikirkan seorang Siswa SMU mesum sepertiku sepanjang hari ini.

Kami ditaman yang jauh dari kota. Langit semakin gelap, dan tidak ada seorangpun selain kami. karena itu, aku mulai memikirkan hal-hal kotor lagi. seharusnya aku lebih banyak membca buku yang mengajarkan mrlakukan hal-hal yang lebih mesum. Yuma-chan sudah jauh dariku, berdiri di depan kolam.

"Hari ini sangat menyenangkan"

Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum.

Sial, dia sungguh manis. lingkungan disekitarnya memberikan suasanya yang bagus.

"Hey, Ise-kun"

"Ada apa Yuma-chan?"

"Ada yang ingin kulakukan untuk memperingati kencan pertama kita."

Oh, yes! Ini dia! Saat yang kutunggu tunggu! nafasku sudah harum, dan hatiku sudah siap untuk itu. Jantungku berdetak dengan cepat sekali.

"Um, apa itu yang ingin kamu lakukan?"

Aaaah. Suaraku terlalu dalam. Dia tahu kalau aku memikirkan hal-hal kotor. Apakah aku gagal? Tetapi Yuma-chan masih tersenyum padaku, dan dia mengatakan dengan jelas....

"Maukah kamu mati?"

........Ummm, Apa?

"Ummm? Apa....? Maaf bisakah kamu ulangi sekali iagi? sepertinya ada yang salah dengan telingaku."

Pasti aku salah dengar. Pasti begitu. Jadi aku menanyakannya sekali lagi tetapi.....

"Maukah kamu mati?"

Dia mengatakanya lagi, sambil tertawa. Frase yang tidak masuk akal. Aku berdiri disana sambil menahan tawa dan mau mengatakan "Lucu sekali Yuma-chan"

-BASA- Sayap hitam muncul dari punggungnya. Sayap hitamnya mengeluarkan suara dan kemudian menyentuh tanah.

Apa itu? Aku tahu kalau Yuma-chan semanis malaikat. Malaikat? Tidak mungkin. Apakah ini semacam Drama? Sayap hitamnya benar benar cocok dengan kegelapan malam. Ini pasti semacam ilusi. tapi aku tidak mau percaya hal seperti itu. Matanya berubah dari mata perempuan manis menjadi mata yang dingin dan menyeramkan.

-BASA- Sayap hitam muncul dari punggungnya.

"Waktu singkat bersamamu sangat menyenangkan. Seperti berakting pacaran dengan anak kecil."

Suara Yuma-chan sangat dingin. Suaranya seperti orang dewasa. Mulutnya memberikan senyuman dingin.

Buzz. Ada suara yang lebih berat dari suara yang dikeluarkan Game System. Benda itu mengeluarkan banyak suara kemeresek dan benda itu muncul di tangannya. Benda itu seperti tombak. Sepertinya benda itu bersinar? Memang itu sebuah Tombak.

Kemudian ada suara angin diikuti suara mengerikan. Slash. sesuatu seperti menusuk perytku. Kemudian aku menyadari kalau tombak Yuma-chan menusuk tembus perutku. Dia melemparkan tombak itu padaku, tapi kenapa? aku mencoba mencabut tombak itu, tetapi tombak itu menghilang. Yang tersisa adalah lubang besar di perutkudan darah dalam jumlah yang sangat banyak keluar dari lubang itu. Kepalaku menjadi pusing, penglihatanku menjadi kabur. Ketika kusadari aku sudah terkulai di tanah. Suatu langkah kaki mendekatiku. Suatu Suara kecil mencapaiku. Itu suara Yuma-chan

"Maaf. Kamu adalah ancaman bagi kami jadi kami memutuskan untuk segera menyingkirkanmu. Kalau kamu mau dendam, dendamlah pada Tuhan yang menaruh Perlengkapan Suci didalam tubuhmu"

"....Perlengkapan... apa?"

Aku tidak bisa mengeluarkan suaraku dan aku mendengar langkah kakinya menjauh dariku. Pada waktu yang sama kepalaku menjadi kabur. Lubang diperutku pasti fatal, walaupun aku sama sekali tidak merasakan sakit. Tapi aku menyadari bahwa kondisiku sangat buruk karena aku merasakan sudah hampir kehilangan kesadaran. Rasanya pasti nyaman kehilangan kesadaran. Tapi kalau sampai terjadi aku akan benar benar mati. Serius nih? Aku mati pada usia segini? Aku bahkan belum hidup sampai setengan masa hidupku! Bagaimana aku bisa tertawa kalau aku mati karena ditusuk oleh pacarku sendiri! Banyak hal yang hilang dari diriku bersama dengan hilangnya kesadaranku. Apa yang akan terjadi disekolah besok? Apakah Matsuda dan Motohama bakal terkejut? Apakah mereka akan menangisiku? Ha-ha, tidak dalam seratus tahun... Ayah, Ibu... Aku belum melakukan hal yang bisa menyenangkan kalian. Oh gawat, tidak akan lucu kalau mereka sampai menemukan majalah pornoku setelah kematianku. kenapa juga aku masih memikirkan hal-hal itu pada saat hampir mati? Tanganku masih bisa bergerak. Aku menyentuh perutku dan kulihat. Merah, merah pekat. Seluruh tanganku merah. Semuanya adalah darahku. kemudian aku teringat perempuan ini. Setiap aku melihatnya, mataku selalu tertarik pada rambut merah pekatnya. Kalaupun aku mati, aku ingin mati di pelukan perempuan cantik sepertinya. Apakah aku mengkhianati pacarku Yuma-chan? Tunggu, dialah yang membunuhku... Kalaupun aku mati, aku harap sebelumnya bisa meremas dadanya. Oh man, aku tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal kotor bahkan pada saat hampir mati. Sial. Mataku semakin kabur. Apakah akhirnya selesai? Sial hidupku sungguh buruk. Kalau terlahir kembali aku ingin menjadi....

"Kamu yang memanggilku kan?"

Tiba tiba seseorang muncul didepanku, bersama dengan suaranya. Aku tidak bisa mengenalinya karena pandangaku sudah kabur.

"Sepertinya kamu sekarat. Lukamu.... Ya ampun, sepertinya hal yang menarik baru saja terjadi. Jadi kamu ya.... Ini benar benar menarik"

Dia tertawa seakan menemukan benad menarik. Apa yang lucu sampai membuatnya tertawa?

"Kalau kamu mati, aku akan mengurusmu. Hidupmu ana menjadi milikku, dan kamu akan hidup untukku."

Sebelum aku hilang kesadaran, aku melihat rambut merah pekat didepanku.


Sebelumnya ke Illustrations Kembali ke Halam utama Berikutnya ke Life 1