Difference between revisions of "Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 146"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Chapter 146)
 
m
 
(One intermediate revision by the same user not shown)
Line 5: Line 5:
 
“Eh… Oi, Taishi. Bukannya Maou seharusnya seorang gadis, benar?” (Chika)
 
“Eh… Oi, Taishi. Bukannya Maou seharusnya seorang gadis, benar?” (Chika)
   
“Ah-Aah…. Itulah yang kudengar dari raja….” (Taishi)
+
“Ah-Aah…. Itulah yang kami dengar dari raja….” (Taishi)
   
 
Mengetahui mereka berdua kebingungan, Teckil menunjukkan senyum masam.
 
Mengetahui mereka berdua kebingungan, Teckil menunjukkan senyum masam.
Line 13: Line 13:
 
“Ma-mantan Maou?” (Taishi)
 
“Ma-mantan Maou?” (Taishi)
   
Taishi membuka mata lebar dan menatap bocah itu. Bocah itu malah tersenyum seakan jika itu menyenangkan.
+
Taishi membuka mata lebar dan menatap bocah itu. Bocah itu malah tersenyum seakan hal itu menyenangkan.
   
“Waktu itu, ketika ‘itu’ muncul di depan mataku … itu juga perbuatanmu, benar-su?” (Teckil)
+
“Saat itu, ketika ‘itu’ muncul di depan mataku … itu juga perbuatanmu, benar -su?” (Teckil)
   
“Ahahaha, apa kau tidak merindukannya? Tetapi, itu sudah dewasa, dan kau membunuhnya sekali. Padahal, di masa lalu ‘itu’ hanya berurusan denganmu dengan satu tangan.” (Avoros)
+
“Ahahaha, apa kau tidak merindukannya? Sayangnya, itu sudah dewasa, dan kau pernah membunuhnya sekali. Padahal di masa lalu ‘itu’ berurusan denganmu begitu mudahnya.” (Avoros)
   
“Terima kasih untukmu, sekarang aku adalah Cruel-su.” (Teckil)
+
“Terima kasih untukmu, sekarang aku adalah Cruel -su.” (Teckil)
   
 
“Itu berarti, waktu sudah banyak berlalu.” (Avoros)
 
“Itu berarti, waktu sudah banyak berlalu.” (Avoros)
   
“….. Tinggalkan masalah itu, faktanya saat ini kau masih hidup, itu berarti kematianmu adalah kebohongan-su?” (Teckil)
+
“….. Tinggalkan masalah itu, faktanya saat ini kau masih hidup, itu berarti kematianmu adalah kebohongan -su?” (Teckil)
   
 
“Yah, itu benar.” (Avoros)
 
“Yah, itu benar.” (Avoros)
   
“Bagaimana kau melakukannya-su? Waktu itu, Aquinas telah mengonfirmasikan kematianmu-su?” (Teckil)
+
“Bagaimana kau melakukannya-su? Waktu itu, Aquinas telah mengonfirmasikan kematianmu -su?” (Teckil)
   
 
Aquinas adalah orang yang memegang gelar [Strongest Evila]. Itu masih menjadi misteri. Mengapa Aquinas tidak menyadari jika Avoros berhasil memalsukan kematiannya.
 
Aquinas adalah orang yang memegang gelar [Strongest Evila]. Itu masih menjadi misteri. Mengapa Aquinas tidak menyadari jika Avoros berhasil memalsukan kematiannya.
   
“Yeah, matanya benar-benar masalah yang besar. Itulah mengapa, seperti yang kau bilang, aku masih hidup, tetapi akan lebih baik jika aku mengatakan jika ‘Aku hidup kembali’.” (Avoros)
+
“Yeah, matanya benar-benar masalah. Itulah mengapa, seperti yang kau bilang, aku masih hidup, tetapi akan lebih baik jika aku mengatakan jika, ‘Aku hidup kembali’.” (Avoros)
   
“Hidup kembali…….. ?” (Teckil)
+
“Hidup kembali….. ?” (Teckil)
   
“Nah, agar lebih tepat, saat ini aku masih ''incomplete'' (Belum lengkap).”
+
“Nah, lebih tepatnya, saat ini aku masih ''belum sempurna''.”
   
“Belum lengkap…..?” (Teckil)
+
“Belum sempurna…..?” (Teckil)
   
 
“Lebih dari itu adalah rahasia. Ya, untuk saat ini.” (Avoros)
 
“Lebih dari itu adalah rahasia. Ya, untuk saat ini.” (Avoros)
Line 43: Line 43:
 
Dia mengatakan dengan membawa telunjuknya di dekat bibirnya dan menutup salah satu mata.
 
Dia mengatakan dengan membawa telunjuknya di dekat bibirnya dan menutup salah satu mata.
   
“…….. Apa tujuanmu-su? (Teckil)
+
“…….. Apa tujuanmu -su? (Teckil)
   
“Nh~? Aku mengatakan saat ini bahwa aku belum lengkap. Jadi mungkin….. menjadi lengkap.” (Avoros)
+
“Nh~? Aku mengatakan saat ini bahwa aku belum sempurna. Jadi mungkin….. menjadi sempurna.” (Avoros)
   
“………….?” (Teckil)
+
“…….?” (Teckil)
   
“Wajahmu menjelaskan kau sama sekali tak paham maksudku. Nah, itu adalah hal yang sudah kuduga. Jika demikian, bagaimana denganmu membiarkan pahlawan itu berada di sana, jelaskan apa yang terjadi di dunia saat ini.” (Avoros)
+
“Wajahmu menjelaskan jikalau kau sama sekali tak paham maksudku. Nah, itu sudah kuduga. Jika demikian, bagaimana dengan Hero-kun yang di sana, jelaskan apa yang telah terjadi.” (Avoros)
   
Sementara sebuah “Eh?” lolos dari bibir Teckil, kemudian Teckil menatap ke arah Taishi.
+
Sementara itu, sebuah “Eh?” lolos dari bibir Teckil, kemudian Teckil menatap ke arah Taishi.
   
 
“Eh ….. aku?” (Taishi)
 
“Eh ….. aku?” (Taishi)
   
“Ya, benar kau. Kalian menyerang '''<nowiki>[Demon City : Xaos]</nowiki>''', kan?” (Avoros)
+
“Ya, kau. Kalian menyerang '''<nowiki>[Demon City : Xaos]</nowiki>''', kan?” (Avoros)
   
 
Teckil cukup terkejut mendengar kalimat itu, dan mengerti alasan Iraora memberikan mereka izin untuk melewati jembatan itu.
 
Teckil cukup terkejut mendengar kalimat itu, dan mengerti alasan Iraora memberikan mereka izin untuk melewati jembatan itu.
   
Kemudian dia menemukan satu kebenaran tentang Kiria saat ini, dan alasan mengapa dia yang bekerja sebagai pengumpul informasi adalah yang pertama ditangkap.
+
Kemudian dia menemukan satu kebenaran tentang Kiria saat ini, dan mengetahui alasan dirinya yang bekerja sebagai informan adalah yang pertama ditangkap.
   
“……… Kita ….. berperang-su?” (Teckil)
+
“… Kita ….. berperang -su?” (Teckil)
   
“Whoa~, seperti yang kau kukatakan Teckil. Saat ini, kita dalam peperangan. Omong- omong [Humas] dan [Gabranth] sekarang beraliansi.” (Avoros)
+
“Whoa~, seperti yang kuduga dari Teckil. Saat ini, kita dalam peperangan. Omong- omong [Humas] dan [Gabranth] sekarang beraliansi.” (Avoros)
   
 
“AAAPA!?” (Teckil)
 
“AAAPA!?” (Teckil)
   
Apa yang bisa dianggap hal yang tidak diinginkan benar-benar terjadi. Sebelum konferensi, dia memberi tahu Kiria tentang tindakan aneh kedua ras tersebut, tapi mengingat Kiria sekarang, maka informasi itu tidak disampaikan pada Eveam.
+
Apa yang ia tak inginkan benar-benar terjadi. Sebelum konferensi, dia memberi tahu Kiria tentang tindakan aneh kedua ras tersebut, tapi mengingat Kiria sekarang, maka informasi itu tidak mungkin disampaikan pada Eveam.
   
Dia ingat 1 hal, Kiria mengatakan Eveam dan '''[Demon City]''' aman. Paling tidak, itu yang dimaksud dengan belum diserang.
+
Dia ingat 1 hal, Kiria mengatakan Eveam dan '''[Demon City]''' aman. Paling tidak, mungkin itu yang dimaksud dengan belum diserang.
   
Tapi kenyataan jika perang sedang berlangsung, berarti situasi saat ini begitu mengerikan. Bagaimanapun, dua ras berada dalam aliansi dan berusaha menghancurkan [Evila].
+
Tapi kenyataan jika perang sedang berlangsung, berarti situasi saat ini begitu mengerikan. Bagaimanapun, dua ras berada dalam satu aliansi dan berusaha menghancurkan [Evila].
   
 
Bocah itu melihat Teckil, menggertakkan gigi, dan bicara.
 
Bocah itu melihat Teckil, menggertakkan gigi, dan bicara.
   
“Aku baru mengatakan bahwa kejadian tak terduga telah terjadi. Itu salah satu salahmu juga.” (Avoros)
+
“Aku diberitahu bahwa kejadian tak terduga telah terjadi. Itu salah satu salahmu juga.” (Avoros)
   
 
Tubuh Teckil menegang. Itu memang benar, fakta bahwa dia menyampaikan informasi kepada Yudom adalah kekeliruan.
 
Tubuh Teckil menegang. Itu memang benar, fakta bahwa dia menyampaikan informasi kepada Yudom adalah kekeliruan.
   
“Nah, apapun yang terjadi dalam konferensi itu, tidak akan menghalangi rencana tersebut. Meskipun begitu, kenyataannya sepertinya aku meremehkan kekuatanmu. Sebuah borgol, ini tidak hanya membatasi pergerakanmu, tetapi akan menyegel kekuatan magismu.” (Avoros)
+
“Nah, apapun yang terjadi dalam konferensi itu, tidak akan menghalangi rencanaku. Meskipun begitu, sepertinya aku meremehkan kekuatanmu. Sebuah borgol beru itu tidak hanya membatasi pergerakanmu, tetapi akan menyegel kekuatan sihirmu.” (Avoros)
   
Saat Teckil dibawa ke sini, pasti bocah ini telah mengambil pena favoritnya dan memakaikan borgol untuk membatasi pergerakannya. Pasti bocah itu juga berpikir, jika ia mengambil pena favorit Teckil, maka ia tak akan bisa menggunakan sihir.
+
Saat Teckil dibawa ke sini, pasti bocah ini telah mengambil pena favoritnya dan memakaikan borgol untuk membatasi pergerakannya. Bocah itu juga pasti berpikir, jikalau ia mengambil pena favorit Teckil, maka ia tak akan bisa menggunakan sihir.
   
Hal itu karena Teckil selalu menggunakan pena ketika menggunakan sihir. Sehingga saat ia berada dalam kondisi yang genting, dia mungkin dapat menggunakan kartu truf ini , tetapi sekarang, semuanya terungkap dan dia diborgol dengan borgol penyegel sihir.
+
Hal itu karena Teckil selalu menggunakan pena ketika menggunakan sihir. Sehingga saat ia berada dalam kondisi yang genting, dia mungkin dapat menggunakan sihir tanpa pena, tetapi sekarang, semuanya terungkap dan dia diborgol dengan borgol penyegel sihir.
   
 
“Dengan ini, kau tak bisa melakukan apapun. Karena itulah aku memanggilmu ke sini, dan sudah cukup, sekarang kita membicarakan apa yang akan terjadi mulai sekarang.” (Avoros)
 
“Dengan ini, kau tak bisa melakukan apapun. Karena itulah aku memanggilmu ke sini, dan sudah cukup, sekarang kita membicarakan apa yang akan terjadi mulai sekarang.” (Avoros)
Line 92: Line 92:
   
 
Saat itu, kejutan melanda punggung Taishi dan Chika. Mereka tetap tak bisa tenang mengetahui Shinobu dan Shuri telah ditangkap pemimpin musuh.
 
Saat itu, kejutan melanda punggung Taishi dan Chika. Mereka tetap tak bisa tenang mengetahui Shinobu dan Shuri telah ditangkap pemimpin musuh.
 
''Inner TL : Emangnya kalian berdua ini gak ditangkap, GB*LK!''
 
   
 
“Ka-katakan!!” (Chika)
 
“Ka-katakan!!” (Chika)
Line 103: Line 101:
 
Chika seolah-olah telah kehilangan kendali saat meminta jawaban dari pertanyaannya.
 
Chika seolah-olah telah kehilangan kendali saat meminta jawaban dari pertanyaannya.
   
“I-Itu tak berguna Chika!” (Taishi)
+
“I-Itu tak berguna, Chika!” (Taishi)
   
 
Taishi mencoba menghentikannya, tapi pria dengan luka X itu sudah ada di hadapan Chika.
 
Taishi mencoba menghentikannya, tapi pria dengan luka X itu sudah ada di hadapan Chika.
Line 115: Line 113:
 
Sebuah ''bloodlust'' mencoba menusuk Chika, seolah-olah itu adalah pisau tajam.
 
Sebuah ''bloodlust'' mencoba menusuk Chika, seolah-olah itu adalah pisau tajam.
   
 “Chika!” (Taishi)
+
“Chika!” (Taishi)
   
Taishi bergegas menuju Chika, yang terkena ''bloodlust'' dan berlutut.
+
Taishi bergegas menuju Chika, yang terkena serangan tersebut dan berlutut.
   
“Ahahah, jangan terlalu menakuti mereka. (Avoros)
+
“Ahahah, jangan terlalu menakuti mereka." (Avoros)
   
 
Orang dengan luka X itu menundukkan kepalanya kepada bocah itu.
 
Orang dengan luka X itu menundukkan kepalanya kepada bocah itu.
   
“Ah, ya, ya. Kau tidak perlu khawatir dengan 2 pahlawan yang lain. Eveam terlalu lembut sebagai Maou, dan kupikir dia tak akan membunuh mereka. Nah, kemungkinan terberat mereka mungkin ada di dalam kurungan saat ini.” (Avoros)
+
“Ah, ya, ya. Kau tidak perlu khawatir dengan 2 pahlawan yang lain. Eveam terlalu lembut sebagai Maou, dan kupikir dia tak akan membunuh mereka. Nah, kemungkinan terberat adalah jika mereka mungkin ada di dalam kurungan saat ini.” (Avoros)
   
 
Tapi Taishi dan Chika tidak mungkin percaya kata-katanya. Karena mereka tidak diberi tahu apa-apa tentang Eveam, keduanya pasti mengira teman mereka mungkin telah dibunuh oleh mereka.
 
Tapi Taishi dan Chika tidak mungkin percaya kata-katanya. Karena mereka tidak diberi tahu apa-apa tentang Eveam, keduanya pasti mengira teman mereka mungkin telah dibunuh oleh mereka.
Line 135: Line 133:
 
Mereka tidak percaya pada kata-kata bocah itu, tetapi mereka harus percaya jika Shinobu dan Shiuri masih hidup. Walaupun ingin menangis, Chika mengangguk pada kalimat Taishi.
 
Mereka tidak percaya pada kata-kata bocah itu, tetapi mereka harus percaya jika Shinobu dan Shiuri masih hidup. Walaupun ingin menangis, Chika mengangguk pada kalimat Taishi.
   
“Sekarang semua tenang?” (Avoros)
+
“Sekarang semua sudah tenang?” (Avoros)
   
 
Bocah itu melanjutkan ceritanya sebelumnya.
 
Bocah itu melanjutkan ceritanya sebelumnya.
   
“Akan kukatakan, aku akan mulai berbicara. Apa kalian paham maksudnya? Itu artinya kalian tak punya hak untuk menolak.” (Avoros)
+
“Aku akan membicarakan sesuatu sekarang. Apa kalian paham maksudnya? Itu artinya kalian tak punya hak untuk mengacuhkanku.” (Avoros)
   
 
Keringat dingin mulai terasa mengalir dari ketiga orang itu.
 
Keringat dingin mulai terasa mengalir dari ketiga orang itu.
   
“Pertama, akan kukatan alasan memulai perang ini.” (Avoros)
+
“Pertama, akan aku katakan alasan memulai perang ini.” (Avoros)
   
 
Ketiganya tanpa sadar menelan ludah setelah mendengar kata-kata bocah itu.
 
Ketiganya tanpa sadar menelan ludah setelah mendengar kata-kata bocah itu.
Line 149: Line 147:
 
“Perang ini, akan menceritakan kebenaran, aku tak terlalu ambil pusing dengan hasilnya.” (Avoros)
 
“Perang ini, akan menceritakan kebenaran, aku tak terlalu ambil pusing dengan hasilnya.” (Avoros)
   
“….. Apa maksudmu-su?” (Teckil)
+
“….. Apa maksudmu -su?” (Teckil)
   
 
“Hanya fakta bahwa perang telah dimulai, hanya itulah yang kubutuhkan.” (Avoros)
 
“Hanya fakta bahwa perang telah dimulai, hanya itulah yang kubutuhkan.” (Avoros)
Line 169: Line 167:
 
Tidak mengerti apa yang bocah itu katakan, Teckil mengerutkan kening.
 
Tidak mengerti apa yang bocah itu katakan, Teckil mengerutkan kening.
   
"Fufufu, sepertinya aku terlalu banyak bicara. Bagaimanapun, setelah perang dimulai, perasaan negatif akan terus meningkat dalam hati setiap orang. Tujuanku adalah untuk memperkuat perasaan itu. Dan itulah awalnya ...... Ufufufu "(Avoros)
+
"Fufufu, sepertinya aku terlalu banyak bicara. Bagaimanapun, setelah perang dimulai, perasaan negatif akan terus meningkat dalam hati setiap orang. Tujuanku adalah untuk memperkuat perasaan itu. Dan itu hanyalah awal..... Ufufufu "(Avoros)
   
“….. Tak berubah sama sekali, wajahmu itu-su.” (Teckil)
+
“….. Tak berubah sama sekali wajahmu itu -su.” (Teckil)
   
 
“Begitukah?” (Avoros)
 
“Begitukah?” (Avoros)
   
“Tidak berubah …. Pandangan mata yang melihat orang sebagai bidak catur, sama sekali tidak berubah seperti saat kau menjadi Maou.” (Teckil)
+
“Tidak berubah …. Tatapan mata yang melihat orang sebagai bidak catur, sama sekali tak berubah seperti saat kau menjadi Maou!” (Teckil)
   
“Ufufufu, apa kau ingin mengatakan sesuatu? Seperti, ‘Karena aku memiliki pandangan mata ini, aku dihapuskan?’” (Avoros)
+
“Ufufufu, apa kau ingin mengatakan seperti, ‘Karena aku memiliki prinsip ini, aku dimusnahkan?’” (Avoros)
   
 
“………” (Teckil)
 
“………” (Teckil)
   
“Ufufufu, seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku tidak dihapus. Aku membiarkan kalian menghapusku. Itulah tujuanku.” (Avoros)
+
“Ufufufu, seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku tidak dimusnahkan. Aku membiarkan kalian memusnahkanku. Itulah tujuanku.” (Avoros)
   
 
“……..” (Teckil)
 
“……..” (Teckil)
Line 195: Line 193:
 
“Baiklah, seperti Teckil-kun katakan, aku adalah mantan Maou. Dengan kata lain, aku adalah saudara dari Maou yang sekarang, yaitu Eveam….” (Avoros)
 
“Baiklah, seperti Teckil-kun katakan, aku adalah mantan Maou. Dengan kata lain, aku adalah saudara dari Maou yang sekarang, yaitu Eveam….” (Avoros)
   
“Kau adalah saudaranya!” atau begitulah ekspresi yang diungkapkan Taishi untuk membalasnya.
+
“Kau adalah saudaranya!” atau begitulah ekspresi yang terlihat dari tatapan mereka berdua.
   
“Akan lebih baik jika kalian mengingatnya. Mulai hari ini, inilah nama tuanmu.” (Avoros)
+
“Akan lebih baik jika kalian mengingatnya. Mulai hari ini, inilah nama tuan kalian.” (Avoros)
   
 
Bocah itu menyeringai dan berbicara lagi.
 
Bocah itu menyeringai dan berbicara lagi.
Line 205: Line 203:
 
<nowiki>-----------</nowiki>
 
<nowiki>-----------</nowiki>
   
  +
TL Note : Maksud Tickel, strategi dia kalau dia cuman bisa pena untuk sihir, padahal tidak.
TL Note : Maaf atas kata-kata kasarnya, emosi saya. Maksud Ticke, agar dipikir sihirnya hanya bisa diaktifkan melalui penanya saja, tetapi nyatanya tidak. Dan bisa jadi kartu truf kalau tidak ada pena.
 
   
 
Gak jelas ''bloodlust'' itu macam apa, kalau dari artinya sih “Haus Darah”, setidaknya pasti ada beberapa orang yang berpikir itu ''bloodlust fork.'' Jadi, tunggu aja manganya.
 
Gak jelas ''bloodlust'' itu macam apa, kalau dari artinya sih “Haus Darah”, setidaknya pasti ada beberapa orang yang berpikir itu ''bloodlust fork.'' Jadi, tunggu aja manganya.

Latest revision as of 13:08, 1 August 2018

Chapter 146: Mantan Maou, Avoros

Setelah mendengar kalimat dari Teckil, Taishi dan Chika membeku.

“Eh… Oi, Taishi. Bukannya Maou seharusnya seorang gadis, benar?” (Chika)

“Ah-Aah…. Itulah yang kami dengar dari raja….” (Taishi)

Mengetahui mereka berdua kebingungan, Teckil menunjukkan senyum masam.

“Ah, sepertinya aku salah bicara. Dia memang Maou, tetapi sebelumnya. Dengan kata lain, dia adalah mantan Maou.” (Teckil)

“Ma-mantan Maou?” (Taishi)

Taishi membuka mata lebar dan menatap bocah itu. Bocah itu malah tersenyum seakan hal itu menyenangkan.

“Saat itu, ketika ‘itu’ muncul di depan mataku … itu juga perbuatanmu, benar -su?” (Teckil)

“Ahahaha, apa kau tidak merindukannya? Sayangnya, itu sudah dewasa, dan kau pernah membunuhnya sekali. Padahal di masa lalu ‘itu’ berurusan denganmu begitu mudahnya.” (Avoros)

“Terima kasih untukmu, sekarang aku adalah Cruel -su.” (Teckil)

“Itu berarti, waktu sudah banyak berlalu.” (Avoros)

“….. Tinggalkan masalah itu, faktanya saat ini kau masih hidup, itu berarti kematianmu adalah kebohongan -su?” (Teckil)

“Yah, itu benar.” (Avoros)

“Bagaimana kau melakukannya-su? Waktu itu, Aquinas telah mengonfirmasikan kematianmu -su?” (Teckil)

Aquinas adalah orang yang memegang gelar [Strongest Evila]. Itu masih menjadi misteri. Mengapa Aquinas tidak menyadari jika Avoros berhasil memalsukan kematiannya.

“Yeah, matanya benar-benar masalah. Itulah mengapa, seperti yang kau bilang, aku masih hidup, tetapi akan lebih baik jika aku mengatakan jika, ‘Aku hidup kembali’.” (Avoros)

“Hidup kembali….. ?” (Teckil)

“Nah, lebih tepatnya, saat ini aku masih belum sempurna.”

“Belum sempurna…..?” (Teckil)

“Lebih dari itu adalah rahasia. Ya, untuk saat ini.” (Avoros)

Dia mengatakan dengan membawa telunjuknya di dekat bibirnya dan menutup salah satu mata.

“…….. Apa tujuanmu -su? (Teckil)

“Nh~? Aku mengatakan saat ini bahwa aku belum sempurna. Jadi mungkin….. menjadi sempurna.” (Avoros)

“…….?” (Teckil)

“Wajahmu menjelaskan jikalau kau sama sekali tak paham maksudku. Nah, itu sudah kuduga. Jika demikian, bagaimana dengan Hero-kun yang di sana, jelaskan apa yang telah terjadi.” (Avoros)

Sementara itu, sebuah “Eh?” lolos dari bibir Teckil, kemudian Teckil menatap ke arah Taishi.

“Eh ….. aku?” (Taishi)

“Ya, kau. Kalian menyerang [Demon City : Xaos], kan?” (Avoros)

Teckil cukup terkejut mendengar kalimat itu, dan mengerti alasan Iraora memberikan mereka izin untuk melewati jembatan itu.

Kemudian dia menemukan satu kebenaran tentang Kiria saat ini, dan mengetahui alasan dirinya yang bekerja sebagai informan adalah yang pertama ditangkap.

“… Kita ….. berperang -su?” (Teckil)

“Whoa~, seperti yang kuduga dari Teckil. Saat ini, kita dalam peperangan. Omong- omong [Humas] dan [Gabranth] sekarang beraliansi.” (Avoros)

“AAAPA!?” (Teckil)

Apa yang ia tak inginkan benar-benar terjadi. Sebelum konferensi, dia memberi tahu Kiria tentang tindakan aneh kedua ras tersebut, tapi mengingat Kiria sekarang, maka informasi itu tidak mungkin disampaikan pada Eveam.

Dia ingat 1 hal, Kiria mengatakan Eveam dan [Demon City] aman. Paling tidak, mungkin itu yang dimaksud dengan belum diserang.

Tapi kenyataan jika perang sedang berlangsung, berarti situasi saat ini begitu mengerikan. Bagaimanapun, dua ras berada dalam satu aliansi dan berusaha menghancurkan [Evila].

Bocah itu melihat Teckil, menggertakkan gigi, dan bicara.

“Aku diberitahu bahwa kejadian tak terduga telah terjadi. Itu salah satu salahmu juga.” (Avoros)

Tubuh Teckil menegang. Itu memang benar, fakta bahwa dia menyampaikan informasi kepada Yudom adalah kekeliruan.

“Nah, apapun yang terjadi dalam konferensi itu, tidak akan menghalangi rencanaku. Meskipun begitu, sepertinya aku meremehkan kekuatanmu. Sebuah borgol beru itu tidak hanya membatasi pergerakanmu, tetapi akan menyegel kekuatan sihirmu.” (Avoros)

Saat Teckil dibawa ke sini, pasti bocah ini telah mengambil pena favoritnya dan memakaikan borgol untuk membatasi pergerakannya. Bocah itu juga pasti berpikir, jikalau ia mengambil pena favorit Teckil, maka ia tak akan bisa menggunakan sihir.

Hal itu karena Teckil selalu menggunakan pena ketika menggunakan sihir. Sehingga saat ia berada dalam kondisi yang genting, dia mungkin dapat menggunakan sihir tanpa pena, tetapi sekarang, semuanya terungkap dan dia diborgol dengan borgol penyegel sihir.

“Dengan ini, kau tak bisa melakukan apapun. Karena itulah aku memanggilmu ke sini, dan sudah cukup, sekarang kita membicarakan apa yang akan terjadi mulai sekarang.” (Avoros)

Ketiganya menatap bocah itu.

“Sebenarnya, dua pahlawan lainnya seharusnya juga di sini, tetapi sepertinya ada hal yang tak terduga lainnya muncul. Dari informasi yang kudapat, keduanya bersama Eveam.” (Avoros)

Saat itu, kejutan melanda punggung Taishi dan Chika. Mereka tetap tak bisa tenang mengetahui Shinobu dan Shuri telah ditangkap pemimpin musuh.

“Ka-katakan!!” (Chika)

“Nh?” (Avoros)

“Katakan, katakan secara rinci!” (Chika)

Chika seolah-olah telah kehilangan kendali saat meminta jawaban dari pertanyaannya.

“I-Itu tak berguna, Chika!” (Taishi)

Taishi mencoba menghentikannya, tapi pria dengan luka X itu sudah ada di hadapan Chika.

“Ahh……!” (Taishi)

Taishi terkejut dengan kecepatan yang dilakukan ketika menuju Chika.

“Wanita, kau maju lebih dari ini dan akan kupotong salah satu kakimu.” (Pria Luka X)

Sebuah bloodlust mencoba menusuk Chika, seolah-olah itu adalah pisau tajam.

“Chika!” (Taishi)

Taishi bergegas menuju Chika, yang terkena serangan tersebut dan berlutut.

“Ahahah, jangan terlalu menakuti mereka." (Avoros)

Orang dengan luka X itu menundukkan kepalanya kepada bocah itu.

“Ah, ya, ya. Kau tidak perlu khawatir dengan 2 pahlawan yang lain. Eveam terlalu lembut sebagai Maou, dan kupikir dia tak akan membunuh mereka. Nah, kemungkinan terberat adalah jika mereka mungkin ada di dalam kurungan saat ini.” (Avoros)

Tapi Taishi dan Chika tidak mungkin percaya kata-katanya. Karena mereka tidak diberi tahu apa-apa tentang Eveam, keduanya pasti mengira teman mereka mungkin telah dibunuh oleh mereka.

Taishi menenangkan tubuh Chika yang gemetar.

“Ta-Taishi …..” (Chika)

“…. Mari kita percayai bahwa Shinobu dan Shiuri masih hidup.” (Taishi)

Mereka tidak percaya pada kata-kata bocah itu, tetapi mereka harus percaya jika Shinobu dan Shiuri masih hidup. Walaupun ingin menangis, Chika mengangguk pada kalimat Taishi.

“Sekarang semua sudah tenang?” (Avoros)

Bocah itu melanjutkan ceritanya sebelumnya.

“Aku akan membicarakan sesuatu sekarang. Apa kalian paham maksudnya? Itu artinya kalian tak punya hak untuk mengacuhkanku.” (Avoros)

Keringat dingin mulai terasa mengalir dari ketiga orang itu.

“Pertama, akan aku katakan alasan memulai perang ini.” (Avoros)

Ketiganya tanpa sadar menelan ludah setelah mendengar kata-kata bocah itu.

“Perang ini, akan menceritakan kebenaran, aku tak terlalu ambil pusing dengan hasilnya.” (Avoros)

“….. Apa maksudmu -su?” (Teckil)

“Hanya fakta bahwa perang telah dimulai, hanya itulah yang kubutuhkan.” (Avoros)

"......?" (Teckil)

"Fufufu ......." (Avoros)

Bocah itu berdiri dari kursinya dan perlahan menuruni tangga.

“Sesuatu yang disebut ‘Orang’ adalah sesuatu yang menarik. Alih-alih emosi yang positif, emosi yang negatif jauh lebih mudah mengalir. Bahkan dengan satu kesempatan.” (Avoros)

“…. Apa yang kau katakan?” (Teckil)

Avoros berhenti berjalan saat sampai di tengah tangga.

“Perasaan negatif lebih kuat dari perasaan lainnya. Selain itu, mudah mewarnai sesuatu yang baik dengan itu.” (Avoros)

Tidak mengerti apa yang bocah itu katakan, Teckil mengerutkan kening.

"Fufufu, sepertinya aku terlalu banyak bicara. Bagaimanapun, setelah perang dimulai, perasaan negatif akan terus meningkat dalam hati setiap orang. Tujuanku adalah untuk memperkuat perasaan itu. Dan itu hanyalah awal..... Ufufufu "(Avoros)

“….. Tak berubah sama sekali wajahmu itu -su.” (Teckil)

“Begitukah?” (Avoros)

“Tidak berubah …. Tatapan mata yang melihat orang sebagai bidak catur, sama sekali tak berubah seperti saat kau menjadi Maou!” (Teckil)

“Ufufufu, apa kau ingin mengatakan seperti, ‘Karena aku memiliki prinsip ini, aku dimusnahkan?’” (Avoros)

“………” (Teckil)

“Ufufufu, seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku tidak dimusnahkan. Aku membiarkan kalian memusnahkanku. Itulah tujuanku.” (Avoros)

“……..” (Teckil)

“Baiklah, kuberi tahu apa peran kalian berdua di sini.” (Avoros)

Bocah itu menghadap Taishi dan Chika.

“Ah, kalau dipikir-pikir lagi, aku belum memperkenalkan diri, bukan?” (Avoros)

Dari sudut pandang orang-orang yang belum pernah mendengar cerita itu sebelumnya, senyum bocah itu sepertinya berasal dari anak yang baik, tetapi Taishi dan Chika hanya merasakan bulu kuduk mereka menggigil.

“Baiklah, seperti Teckil-kun katakan, aku adalah mantan Maou. Dengan kata lain, aku adalah saudara dari Maou yang sekarang, yaitu Eveam….” (Avoros)

“Kau adalah saudaranya!” atau begitulah ekspresi yang terlihat dari tatapan mereka berdua.

“Akan lebih baik jika kalian mengingatnya. Mulai hari ini, inilah nama tuan kalian.” (Avoros)

Bocah itu menyeringai dan berbicara lagi.

“Namaku Avoros. Avoros.Gran.Early.Evening.”

-----------

TL Note : Maksud Tickel, strategi dia kalau dia cuman bisa pena untuk sihir, padahal tidak.

Gak jelas bloodlust itu macam apa, kalau dari artinya sih “Haus Darah”, setidaknya pasti ada beberapa orang yang berpikir itu bloodlust fork. Jadi, tunggu aja manganya.

 <<Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya>>