Difference between revisions of "Hakomari (Indonesia):Jilid 1 Ke-27755 kali (5)"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
Line 1: Line 1:
 
==Ke-27,755 kali (5)==
 
==Ke-27,755 kali (5)==
<i>"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian lagi disini!"
+
<i>"Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian di sini!!"
   
Hanya karena kata-kata itu, aku bisa kembali ke Kasumi Mogi yang dulu hanya untuk beberapa saat.
+
Hanya karena kata-kata itu, aku bisa kembali menjadi Kasumi Mogi yang dulu untuk beberapa saat.
   
 
"Aku benar-benar bodoh."
 
"Aku benar-benar bodoh."
   
Bukankah aku sudah memutuskan? Bukankah aku sudah memutuskan sejak awal kalau aku akan menghancurkan 'box' nya sebelum aku kehilangan tujuanku dan mempermalukan diriku sendiri?
+
Bukankah aku sudah memutuskannya? Bukankah sejak awal aku sudah memutuskan kalau aku akan menghancurkan 'box'-nya sebelum aku kehilangan tujuanku dan mempermalukan diriku sendiri?
   
 
Tapi semua pengulangan yang tak terbatas itu membuat tekadku terus melemah dan melemah hingga seluruh tekad yang kukumpulkan itu menghilang.
 
Tapi semua pengulangan yang tak terbatas itu membuat tekadku terus melemah dan melemah hingga seluruh tekad yang kukumpulkan itu menghilang.
Line 24: Line 24:
 
Aku akan terperangkap lagi oleh 'box' itu.
 
Aku akan terperangkap lagi oleh 'box' itu.
   
Oleh karena itu, selagi aku masih «Kasumi Mogi» --- Aku harus membunuh diriku sendiri.
+
Oleh karena itu, selagi aku masih «Kasumi Mogi» --- aku harus membunuh diriku sendiri.
   
 
"Selamat tinggal, Kazu-kun."
 
"Selamat tinggal, Kazu-kun."
   
   
Dan sekarang, 'box'ku yang tidak bisa memberikanku kebahagiaan meskipun sangat praktis, akan hancur.
+
Dan sekarang, 'box' yang tidak bisa memberikanku kebahagiaan meskipun sangat praktis ini, akan hancur.
   
Aku bisa meninggalkan dunia ini tetap dekat dengan orang yang kucintai. Mungkin ini malah kejadian yang membahagiakan bagiku. Jadi, tidak apa-apa jika seperti ini. Aku tidak apa-apa.
+
Aku bisa meninggalkan dunia ini di dekat orang yang kucintai. Mungkin ini malah kejadian yang membahagiakan bagiku. Jadi, tidak apa-apa jika seperti ini. Aku tidak apa-apa.
   
 
Aku menutup mataku.
 
Aku menutup mataku.
   
Aku tidak akan membuka mereka la---
+
Aku tidak akan membuka kedua mataku la---
   
   
"Siapa yang mengijinkanmu untuk mati?"
+
"Siapa yang mengizinkanmu untuk mati?"
   
   
Aku terkaget dan membuka kedua mataku.
+
Aku terkejut dan membuka kedua mataku.
   
Orang yang tidak bisa kukenali yang dulu memberikanku 'box' itu berdiri disana. Kazu-kun sepertinya tidak menyadarinya.
+
Orang tak kukenal yang dulu memberikanku 'box' itu berdiri di sana. Kazu-kun sepertinya tidak menyadarinya, jadi kurasa hanya aku yang bisa melihatnya.
   
 
Ketika mata kami bertemu, orang itu tersenyum dengan tenang.
 
Ketika mata kami bertemu, orang itu tersenyum dengan tenang.
   
"Aku masih ingin mengamati anak itu. Itu akan menyusahkanku jika kau mengakhiri kesempatan luar biasa bagiku untuk mengamati dengan pengulangan yang tidak terbatas ini."
+
"Aku masih ingin mengamati anak itu. Akan menyusahkanku jika kau mengakhiri semua ini sesukamu sendiri. Ini adalah kesempatan yang luar biasa karena aku memiliki kesempatan untuk mengobservasi anak itu dalam waktu yang tidak terbatas."
   
 
Apa? ...Apa yang dia katakan?
 
Apa? ...Apa yang dia katakan?
   
"Tapi yah, kupikir itu tidak menyenangkan jika situasinya selalu sama. Coba kulihat... itu bertentangan dengan prinsipku, tapi bolehkah aku mengambil 'box' itu? Aku akan mengotak-atiknya sedikit. Lagipula, kau kan berniat untuk menghancurkannya, jadi kau pasti tidak keberatan kan?"
+
"Tapi yah, kupikir itu tidak menyenangkan jika situasinya selalu sama. Hm... sebenarnya ini bertentangan dengan prinsipku, tapi bolehkah aku mengambil 'box' itu kembali? Aku akan mengutak-atiknya sedikit. Lagi pula, kau, 'kan, berniat untuk menghancurkannya, jadi kau pasti tidak keberatan, 'kan?"
   
Tanpa menunggu jawabanku, dia menempatkan tangannya di dadaku. Disaat dia melakukannya...
+
Tanpa menunggu jawabanku, dia menempatkan tangannya di dadaku. Di saat dia melakukannya...
   
 
"Ugh, aaaah! AAaaAAahhh!!"
 
"Ugh, aaaah! AAaaAAahhh!!"
   
Terasa sebuah rasa sakit yang melebihi imajinasiku. Rasa sakit yang bisa membuatku berteriak, meskipun aku sudah terbiasa dengan tabrakan dari truk dan bahkan aku tidak bersuara ketika menusuk diriku sendiri. Rasa sakit ini berbeda. Itu seperti jika jiwaku dipotong hingga seribu bagian. Rasa sakit yang menyerang langsung ke saraf dan tidak bisa ditahan.
+
Aku merasakan sakit yang tak terbayangkan. Rasa sakit yang mampu membuatku berteriak, meskipun aku sudah terbiasa ditabrak truk, bahkan aku tidak bersuara ketika menusuk diriku sendiri. Rasa sakit ini berbeda. Rasanya seperti jiwaku dipotong hingga seribu bagian. Rasa sakit yang menyerang langsung ke saraf dan tidak bisa ditahan.
   
 
Dia mengeluarkan 'box' yang sebesar tangan itu dan tersenyum.
 
Dia mengeluarkan 'box' yang sebesar tangan itu dan tersenyum.
   
"Aah, kupikir kau sudah tahu, tapi kukatakan sekali lagi, 'box' ini tidak bisa bekerja tanpamu lagi. Jadi kau akan kumasukkan kedalam 'box' ini."
+
"Aah, kupikir kau sudah tahu, tapi kukatakan sekali lagi, 'box' ini tidak bisa bekerja tanpamu lagi. Jadi kau akan kumasukkan ke dalam 'box' ini."
   
 
Setelah mengatakannya, dia mulai melipatku.
 
Setelah mengatakannya, dia mulai melipatku.
   
Dia melipat dan melipatku, lalu memasukkanku kedalam 'box' itu.
+
Dia melipat dan melipatku, lalu memasukkanku ke dalam 'box' itu.
   
   
 
Kazu-kun. Kumohon, Kazu-kun.
 
Kazu-kun. Kumohon, Kazu-kun.
   
Aku tahu kalau aku egois. Aku juga tahu kalau itu kurang ajar setelah melakukan hal seperti itu padamu. Tapi, tapi --- Aku tidak---Aku tidak tahan lagi--
+
Aku tahu kalau aku egois. Aku juga tahu kalau aku kurang ajar karena masih memohon padamu setelah melakukan hal seperti itu padamu. Tapi, tapi --- aku tidak---aku tidak tahan lagi--
   
 
Kazu-kun, tolong aku---</i>
 
Kazu-kun, tolong aku---</i>

Revision as of 14:22, 18 September 2012

Ke-27,755 kali (5)

"Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian di sini!!"

Hanya karena kata-kata itu, aku bisa kembali menjadi Kasumi Mogi yang dulu untuk beberapa saat.

"Aku benar-benar bodoh."

Bukankah aku sudah memutuskannya? Bukankah sejak awal aku sudah memutuskan kalau aku akan menghancurkan 'box'-nya sebelum aku kehilangan tujuanku dan mempermalukan diriku sendiri?

Tapi semua pengulangan yang tak terbatas itu membuat tekadku terus melemah dan melemah hingga seluruh tekad yang kukumpulkan itu menghilang.

Waktu itu, ketika aku membunuh seseorang yang namanya sudah tidak kuingat lagi, aku telah kehilangan semua harapan untuk kembali lagi.

Tapi---

"Hanya karena ini, hanya karena kata-kata seperti ini, aku--"

---itu masih mungkin.

Cintaku telah menyelamatkan diriku di saat-saat terakhir.

Tapi aku tahu kalau aku akan segera terperangkap lagi.

Aku akan terperangkap lagi oleh 'box' itu.

Oleh karena itu, selagi aku masih «Kasumi Mogi» --- aku harus membunuh diriku sendiri.

"Selamat tinggal, Kazu-kun."


Dan sekarang, 'box' yang tidak bisa memberikanku kebahagiaan meskipun sangat praktis ini, akan hancur.

Aku bisa meninggalkan dunia ini di dekat orang yang kucintai. Mungkin ini malah kejadian yang membahagiakan bagiku. Jadi, tidak apa-apa jika seperti ini. Aku tidak apa-apa.

Aku menutup mataku.

Aku tidak akan membuka kedua mataku la---


"Siapa yang mengizinkanmu untuk mati?"


Aku terkejut dan membuka kedua mataku.

Orang tak kukenal yang dulu memberikanku 'box' itu berdiri di sana. Kazu-kun sepertinya tidak menyadarinya, jadi kurasa hanya aku yang bisa melihatnya.

Ketika mata kami bertemu, orang itu tersenyum dengan tenang.

"Aku masih ingin mengamati anak itu. Akan menyusahkanku jika kau mengakhiri semua ini sesukamu sendiri. Ini adalah kesempatan yang luar biasa karena aku memiliki kesempatan untuk mengobservasi anak itu dalam waktu yang tidak terbatas."

Apa? ...Apa yang dia katakan?

"Tapi yah, kupikir itu tidak menyenangkan jika situasinya selalu sama. Hm... sebenarnya ini bertentangan dengan prinsipku, tapi bolehkah aku mengambil 'box' itu kembali? Aku akan mengutak-atiknya sedikit. Lagi pula, kau, 'kan, berniat untuk menghancurkannya, jadi kau pasti tidak keberatan, 'kan?"

Tanpa menunggu jawabanku, dia menempatkan tangannya di dadaku. Di saat dia melakukannya...

"Ugh, aaaah! AAaaAAahhh!!"

Aku merasakan sakit yang tak terbayangkan. Rasa sakit yang mampu membuatku berteriak, meskipun aku sudah terbiasa ditabrak truk, bahkan aku tidak bersuara ketika menusuk diriku sendiri. Rasa sakit ini berbeda. Rasanya seperti jiwaku dipotong hingga seribu bagian. Rasa sakit yang menyerang langsung ke saraf dan tidak bisa ditahan.

Dia mengeluarkan 'box' yang sebesar tangan itu dan tersenyum.

"Aah, kupikir kau sudah tahu, tapi kukatakan sekali lagi, 'box' ini tidak bisa bekerja tanpamu lagi. Jadi kau akan kumasukkan ke dalam 'box' ini."

Setelah mengatakannya, dia mulai melipatku.

Dia melipat dan melipatku, lalu memasukkanku ke dalam 'box' itu.


Kazu-kun. Kumohon, Kazu-kun.

Aku tahu kalau aku egois. Aku juga tahu kalau aku kurang ajar karena masih memohon padamu setelah melakukan hal seperti itu padamu. Tapi, tapi --- aku tidak---aku tidak tahan lagi--

Kazu-kun, tolong aku---


Balik ke Ke-10,000 kali Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Ke-27,756 kali