Difference between revisions of "Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 147"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Chapter 147)
 
m (Edit)
Line 1: Line 1:
 
'''Chapter 147 - Misi Hiiro'''
 
'''Chapter 147 - Misi Hiiro'''
   
Mendengar nama mantan Raja Iblis itu, sekali lagi Taishi sadar, mereka dalam sesuatu yang tak masuk akal.
+
Mendengar nama mantan Raja Iblis itu, sekali lagi Taishi sadar, mereka dalam keadaan yang tak masuk akal.
   
Sebelumnya mereka sudah mendengar desas desus mantan Raja Iblis dari Rudoph, Raja ['''Victorias'''].
+
Sebelumnya, mereka sudah mendengar desas desus mantan Raja Iblis dari Rudoph, Raja ['''Victorias'''].
   
 
Dia punya kepribadian kejam dan tidak manusiawi yang tak ada bandingnya, hanya mendengar kata-kata itu saja sudah membuat mereka bergidik. Meskipun mereka tak pernah berpikir kalau dia hanya seorang anak kecil, tapi semua keraguan mereka hilang saat melihat ekpresi Teckil.
 
Dia punya kepribadian kejam dan tidak manusiawi yang tak ada bandingnya, hanya mendengar kata-kata itu saja sudah membuat mereka bergidik. Meskipun mereka tak pernah berpikir kalau dia hanya seorang anak kecil, tapi semua keraguan mereka hilang saat melihat ekpresi Teckil.
Line 9: Line 9:
 
Karena alasan ini, rasa takut yang mereka rasakan sebelumnya tak berhenti. Saat ini, nyawa Taishi dan yang lainnya berada di telapak tangannya. Avoros bisa dengan mudah membunuh mereka kapan saja.
 
Karena alasan ini, rasa takut yang mereka rasakan sebelumnya tak berhenti. Saat ini, nyawa Taishi dan yang lainnya berada di telapak tangannya. Avoros bisa dengan mudah membunuh mereka kapan saja.
   
Chika gemetaran dan wajahnya menjadi pucat. Berpikir bagaimana itu bisa terjadi, Taishi menutup matanya dan mengertakkan giginya. Gigi membuat suara gemerincing saat menggiling. Taishi sadar dirinya gemetaran.
+
Chika gemetaran dan wajahnya menjadi pucat. Berpikir bagaimana itu bisa terjadi, Taishi menutup matanya dan mengertakkan giginya. Gigi membuat suara gemerincing saat giginya merapat. Taishi sadar dirinya gemetaran.
   
"Yah jadi, ceritanya selesai, aku akhirnya  bisa turun ke acara utama." (Avoros)
+
"Yah jadi, ceritanya selesai, akhirnya kita bisa turun ke acara utama." (Avoros)
   
 
Anak laki-laki itu, yang merupakan sumber ketakutan mereka, berbicara…
 
Anak laki-laki itu, yang merupakan sumber ketakutan mereka, berbicara…
Line 17: Line 17:
 
"Meskipun kalian memiliki peran untuk dimainkan, aku akan mengurung Teckil-kun untuk sementara waktu." (Avoros)
 
"Meskipun kalian memiliki peran untuk dimainkan, aku akan mengurung Teckil-kun untuk sementara waktu." (Avoros)
   
Teckil tidak bisa mengubah ekspresinya tuk mengatakan dia mengharapkan hasil seperti itu. Tidak, dia sudah memutuskan untuk mati di gua itu. Tapi dia meragukan apakah semuanya akan berakhir hanya dengan sebuah kurungan.
+
Teckil sama sekali tak mengubah ekspresinya karena hal itu sesuai dugaanya. Tidak, dia sudah memutuskan untuk mati di gua itu. Tapi dia meragukan apakah semuanya akan berakhir hanya dengan sebuah kurungan.
   
 
Dan selanjutnya giliran Taishi dan Chika.
 
Dan selanjutnya giliran Taishi dan Chika.
   
"Untuk kalian berdua hmm...... Kamu." (Avoros)
+
"Untuk kalian berdua mm...... Kau." (Avoros)
   
 
Dan dia menunjuk ke arah……Chika.
 
Dan dia menunjuk ke arah……Chika.
Line 31: Line 31:
 
"Eh...... wadah?" (Chika)
 
"Eh...... wadah?" (Chika)
   
Chika tercengang, tak mengetahui apa yang terjadi. Taishi pun sama, tak  bisa memahami kata-kata yang dikatakan Avoros, dia menegang.
+
Chika tercengang, tak tahu apa yang terjadi. Taishi pun sama, tak bisa memahami kata-kata yang dikatakan Avoros, dia mulai menegang.
   
 
Kemudian, Avoros mengarahkan jarinya ke salah satu dari empat batu cahaya sebelumnya.
 
Kemudian, Avoros mengarahkan jarinya ke salah satu dari empat batu cahaya sebelumnya.
Line 37: Line 37:
 
"Aku ingin kau masuk kesana." (Avoros)
 
"Aku ingin kau masuk kesana." (Avoros)
   
"Ap, Apa yang terjadi!" (Taishi)
+
"Ap-apa yang terjadi!" (Taishi)
   
 
Pada saat itu, sebuah benturan menyerang tengkuk leher Taishi.
 
Pada saat itu, sebuah benturan menyerang tengkuk leher Taishi.
Line 43: Line 43:
 
"Ya, kau harus diam sebentar." (Avoros)
 
"Ya, kau harus diam sebentar." (Avoros)
   
Ketika dia menoleh untuk melihat, di sana berdiri, Avoros, yang seharusnya berada di depannya. Lalu, Avoros meraih tangan Chika dan menariknya.
+
Ketika dia menoleh untuk melihat, di sana berdiri telah Avoros, yang seharusnya berada di depannya. Lalu, Avoros meraih tangan Chika dan menariknya.
   
“Ta, Taishi! Le-lepaskan aku!<nowiki>''</nowiki> (Chika)
+
“Taishi! Le-lepaskan aku!<nowiki>''</nowiki> (Chika)
   
 
Pada saat itu, Taishi melihatnya. Dari Avoros keluar sihir kegelapan pekat dan sihir itu mulai mengalir ke arah Chika.
 
Pada saat itu, Taishi melihatnya. Dari Avoros keluar sihir kegelapan pekat dan sihir itu mulai mengalir ke arah Chika.
Line 55: Line 55:
 
"Chi... ka....."
 
"Chi... ka....."
   
Dengan putus asa mencoba membuka matanya, Taishi mengulurkan tangannya ke arah Chika. Namun, Chika ditarik pergi tanpa perasaan oleh Avoros dan kemudian mereka mendekati batu biru itu.
+
Dengan putus asa mencoba membuka matanya, Taishi mengulurkan tangannya ke arah Chika. Namun, Chika ditarik pergi secara asal oleh Avoros dan mendekati batu biru itu.
   
Sihir kegelapan yang di lihat Taishi menutupi tubuh Chika, menggenggamnya  dan membuatnya melayang di udara dan berhenti di depan batu biru itu.
+
Sihir kegelapan yang dilihat Taishi menutupi tubuh Chika, menyelumutinya, dan membuatnya melayang di udara dan berhenti di depan batu biru itu.
   
Secara perlahan tubuhnya tersedot kedalam batu berwarna biru...
+
Secara perlahan tubuhnya tersedot kedalam batu berwarna biru.
   
 
"Tai.. shi..." (Chika)
 
"Tai.. shi..." (Chika)
   
Taishi tau kalau dia memanggil namanya, tetapi pada saat yang sama kesadarannya memudar.
+
Taishi tahu kalau dia memanggil namanya, tetapi pada saat yang sama kesadarannya memudar.
   
 
'''––––––––––––––––––––––'''
 
'''––––––––––––––––––––––'''
Line 69: Line 69:
 
“Hei, aku merasa Lenion-sama tak akan sadar dalam waktu dekat.” (Prajurit 1)
 
“Hei, aku merasa Lenion-sama tak akan sadar dalam waktu dekat.” (Prajurit 1)
   
“Nh? Ya, setelah semuanya,  dia dikalahkan oleh Ornoth dari Cruel.” (Prajurit 2)
+
“Nh? Ya, setelah semuanya,  dia dikalahkan Ornoth dari Cruel.” (Prajurit 2)
   
Yang berbicara adalah para prajurit dari '''Gabranth'''. Mereka berjaga di jembatan, apabila sesuatu yang tak normal terjadi.
+
Yang berbicara adalah para prajurit dari '''Gabranth'''. Mereka berjaga di jembatan, apabila ada keadaan yang tak terduga.
   
Kemarin malam, pangeran dibawa oleh Barid Three Beastwarriors. Dia kehilangan kesadarannya dan tubuhnya sangat lemah.
+
Kemarin malam, pangeran dibawa oleh Barid, Three Beastwarriors. Dia kehilangan kesadarannya dan tubuhnya melemah.
   
 
Para prajurit yang melihat kejadian itu tak bisa mempercayainya. Lenion tidak kalah kuat dari salah satu dari Three Warriors. Lenion yang saat itu sudah babak belur, tidak akan bisa diselamatkan jika ketiga prajurit itu tak membantunya tepat waktu.
 
Para prajurit yang melihat kejadian itu tak bisa mempercayainya. Lenion tidak kalah kuat dari salah satu dari Three Warriors. Lenion yang saat itu sudah babak belur, tidak akan bisa diselamatkan jika ketiga prajurit itu tak membantunya tepat waktu.
   
Setelah semua, Raja Iblis dan Cruel, yang tidak seharusnya ada di sana, tiba-tiba muncul, yang menyebabkan kepanikan semua prajurit. Kekuatan mereka cocok dengan rumor mereka, para prajurit '''Gabranth''' dan '''Humas''' ditekan dalam sekejap mata.
+
Setelah semua, Maou-sama dan Cruel, yang tidak seharusnya ada di sana, tiba-tiba muncul, yang menyebabkan kepanikan semua prajurit. Kekuatan mereka sesuai dengan rumor mereka, para prajurit '''Gabranth''' dan '''Humas''' ditekan dalam sekejap mata.
   
Ketika terjadi perubahan keadaan mendadak, berlindung dan mengatur ulang formasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Para tentara mendengar Lenion dibawa ke Mutich Bridge untuk memulihkan dirinya.
+
Ketika terjadi perubahan keadaan mendadak, berlindung dan mengatur ulang formasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Para tentara mendengar Lenion dibawa ke '''[Mutich Bridge]''' untuk dipulihkan.
   
Kekuatan yang ada disini cukup untuk berlindung dan tim medis yang unggul.
+
Kekuatan yang ada disini cukup untuk berlindung dan tim medis yang cukup unggul.
   
Tapi banyak waktu telah berlalu sejak itu dan para prajurit khawatir tentang Lenion, yang belum sadarkan diri. Meskipun ia punya mulut dan sikap yang buruk, dalam situasi saat ini tanpa raja dan pangeran pertama Leglas, keberadaannya menjadi bagian paling penting.
+
Tapi banyak waktu telah berlalu sejak saat itu dan para prajurit mulai khawatir dengan Lenion yang belum sadarkan diri. Meskipun ia punya mulut dan sikap yang buruk, dalam situasi saat ini dengan tanpa raja dan pangeran pertama Leglas, keberadaannya menjadi bagian paling penting.
   
Jika dia tetap berada di garis depan, itu akan mempengaruhi moral pasukan. Itu sebabnya fakta Lenion dikalahkan hanya diberitahukan pada prajurit tertentu.
+
Jika dia tetap berada di garis depan, itu akan memengaruhi moral pasukan. Itu sebabnya fakta Lenion dikalahkan hanya diketahui prajurit tertentu.
   
"Kembali dengan cepat." (Prajurit 1)
+
"Cepatlah sadar.." (Prajurit 1)
   
"Betul. Meskipun dia seperti itu, tetapi selama perang ini, dia adalah salah satu yang bisa kita andalkan.” (Prajurit 2)
+
"Benar. Meskipun dia seperti itu, tetapi selama perang ini, dia adalah salah satu yang bisa kita andalkan.” (Prajurit 2)
   
 
Para prajurit mulai tertawa,
 
Para prajurit mulai tertawa,
Line 95: Line 95:
 
“Dan di jembatan ini ada banyak perlindungan.” (Prajurit 1)
 
“Dan di jembatan ini ada banyak perlindungan.” (Prajurit 1)
   
“Yah, ya,aku tidak berpikir 'Evila' akan datang menyerang kita dalam situasi seperti ini.” (Prajurit 2)
+
“Yah, ya, aku tidak berpikir Evila akan datang menyerang kita dalam situasi seperti ini.” (Prajurit 2)
   
"Benar. Bahkan jika mereka datang, mereka akan menghadapi potensi perang di sini.”(Prajurit 1)
+
"Benar. Bahkan jika mereka datang, mereka akan menghadapi keuntungan perang kita di sini.” (Prajurit 1)
   
 
Para prajurit mulai tertawa sekali lagi dan segera seorang prajurit beastman datang berlarian. Sepertinya dia sedang terburu-buru karena dia terengah-engah.
 
Para prajurit mulai tertawa sekali lagi dan segera seorang prajurit beastman datang berlarian. Sepertinya dia sedang terburu-buru karena dia terengah-engah.
   
“O, Oi. Apa yang terjadi? <nowiki>''</nowiki> (Prajurit 1 & 2)
+
“O-Oi. Apa yang terjadi? <nowiki>''</nowiki> (Prajurit 1 & 2)
   
 
Prajurit itu bertanya kepada prajurit pria yang terengah-engah sambil menopang tubuhnya, dengan tangan di lututnya.  Mengerti bahwa dia terburu-buru.
 
Prajurit itu bertanya kepada prajurit pria yang terengah-engah sambil menopang tubuhnya, dengan tangan di lututnya.  Mengerti bahwa dia terburu-buru.
   
"Fuu~, Akhirnya?" (Prajurit pria)
+
"Fuu~, Akhirnya.." (Prajurit pria)
   
 
Ketika tentara pria mengangkat wajahnya, dua prajurit lainnya,
 
Ketika tentara pria mengangkat wajahnya, dua prajurit lainnya,
   
“A,Aa” (Prajurit 1)
+
“A-Aa..” (Prajurit 1)
   
"Apa yang terjadi? Ah, apakah Lenion-sama bangun.” (Prajurit 2)
+
"Apa yang terjadi? Ah, apakah Lenion-sama bangun?” (Prajurit 2)
   
 
Prajurit itu menggelengkan kepalanya.
 
Prajurit itu menggelengkan kepalanya.
Line 117: Line 117:
 
“Tidak, bukan itu.” (Laki-laki)
 
“Tidak, bukan itu.” (Laki-laki)
   
“Nh? Jadi kenapa kau terburu-buru?” (Prajurit 1)
+
“Nh? Jadi, kenapa kau terburu-buru?” (Prajurit 1)
   
"Itu benar. Nh? Ngomong ngomong, aku belum pernah melihatmu di sini? Apakah kau orang dalam kelompok pertahanan?” (Prajurit 2)
+
"Itu benar. Nh? Ngomong ngomong, aku belum pernah melihatmu di sini? Apakah kau pasukan dalam kelompok pertahanan?” (Prajurit 2)
   
 
Bibir lelaki itu melengkung membentuk senyuman,
 
Bibir lelaki itu melengkung membentuk senyuman,
   
“Tidak, bukannya pertahanan...... harusnya kehancuran......?”(Laki-laki)
+
“Tidak, bukan dari pertahanan.... melainkan penghancuran...... mungkin?”(Laki-laki)
   
 
“…… Ha? Apa yang kau katakan……!?” (Prajurit 1)
 
“…… Ha? Apa yang kau katakan……!?” (Prajurit 1)
Line 129: Line 129:
 
Slash!
 
Slash!
   
Pada saat itu, prajurit itu ditebas oleh orang itu, jatuh berlutut ketika dia kehilangan kesadarannya.
+
Pada saat itu, prajurit itu telas ditebas oleh orang itu, dan jatuh berlutut ketika dia kehilangan kesadarannya.
   
"Ap, Apa yang kau!?" (Prajurit 2)
+
"A-Apa yang kau-!?" (Prajurit 2)
   
 
Prajurit yang lain berbicara sambil membuat persiapan, tetapi pria itu menghunus pedangnya ke arahnya.
 
Prajurit yang lain berbicara sambil membuat persiapan, tetapi pria itu menghunus pedangnya ke arahnya.
Line 137: Line 137:
 
"Lambat." (laki-laki)
 
"Lambat." (laki-laki)
   
Dalam sekejap mata ia menutupi jarak di antara mereka dan,
+
Dalam sekejap mata ia menutup jarak di antara mereka dan,
   
 
Slash!
 
Slash!
   
Tubuhnya tertebas. Tapi bukannya merasa sakit karena dipotong, seolah otaknya tersentak, tubuhnya berhenti meresponnya. Selama kesadarannya yang hampir memudar, dia melihat dengan baik wajah pria itu.
+
Tubuhnya tertebas. Tapi bukannya merasa sakit karena dipotong, itu lebih seperti otaknya tersentak, tubuhnya berhenti meresponnya. Selama kesadarannya belum memudar, dia melihat dengan baik wajah pria itu.
   
(Itu benar-benar bukan wajah yang pernah ku lihat. Dia mengenakan baju besi dan juga mengenakan kacamata. Tetapi keahlian pedangnya tidak bisa dikatakan lebih rendah dari orang-orang kuat itu.) (Prajurit 2)
+
'Itu bukan wajah yang pernah ku lihat. Dia mengenakan baju besi dan juga mengenakan kacamata. Tetapi keahlian pedangnya sama sekali tak bisa diremehkan.' (Prajurit 2)
   
 
"U...... a......" (prajurit 2)
 
"U...... a......" (prajurit 2)
Line 151: Line 151:
 
 "Tidur. Pada saat kau bangun, semuanya akan selesai, mungkin." (Seorang pengamat yang tidak bersalah)
 
 "Tidur. Pada saat kau bangun, semuanya akan selesai, mungkin." (Seorang pengamat yang tidak bersalah)
   
Hiiro menggunakan efek spesial dari “'''Severing Sword - Slasher'''”, dengan menggunakan sihir ini, ia dapat membuat orang yang tertebas olehnya kehilangan kesadarannya seperti halnya yang dialami kedua prajurit itu.
+
Hiiro menggunakan efek spesial dari “'''Severing Sword - Slasher'''”, dengan menggunakan sihir ini, ia dapat membuat orang yang tertebas pedangnya akan kehilangan kesadarannya seperti halnya yang dialami kedua prajurit itu.
   
Tempat itu masih jauh dari Mutich Bridge. Ada perbukitan kecil di daerah itu, yang bisa dianggap sebagai tempat terbaik untuk berpatroli.
+
Tempat itu masih jauh dari '''[Mutich Bridge]'''. Ada perbukitan kecil di daerah tersebut, tempat yang sesuai untuk berpatroli.
   
(Jadi mereka menunggu di jembatan seperti yang diharapkan) (Hiiro)
+
'Jadi, mereka menunggu di jembatan seperti yang diharapkan.' (Hiiro)
   
 
Di jembatan, sejumlah besar tentara telah ditempatkan. Biasanya, tak sulit untuk menghancurkan jembatan secara keseluruhan. Tapi dia diminta oleh Eveam untuk,
 
Di jembatan, sejumlah besar tentara telah ditempatkan. Biasanya, tak sulit untuk menghancurkan jembatan secara keseluruhan. Tapi dia diminta oleh Eveam untuk,
Line 161: Line 161:
 
"Kau bisa meminimalisir kerusakannya, ‘kan?" (Eveam)
 
"Kau bisa meminimalisir kerusakannya, ‘kan?" (Eveam)
   
Hiiro menyadari bahwa dia telah diberi beban untuk tidak melukai musuh-musuhnya bahkan hanya goresan. Biasanya, itu adalah sesuatu yang sangat bodoh yang patut ditertawakan.
+
Hiiro menyadari bahwa dia telah diberi beban untuk tidak melukai musuh-musuhnya bahkan hanya sebuah goresan. Biasanya, itu adalah sesuatu yang sangat bodoh yang patut untuk ditertawakan.
   
"Menurutku,  Hiiro dapat melakukannya jadi aku  bertanya padamu tentang itu... bisakah kau melakukannya?" (Eveam)
+
"Menurutku,  Hiiro dapat melakukannya jadi aku bertanya padamu tentang itu... bisakah kau melakukannya?" (Eveam)
   
 Jika ditanya seperti itu, itu benar-benar sulit untuk menyangkal.
+
Jika ditanya seperti itu, itu benar-benar sulit untuk disangkal.
   
(Ya ampun, aku menerima permintaan yang benar-benar merepotkan. Tapi oh well……) (Hiiro)
+
'Ya ampun, aku menerima permintaan yang benar-benar merepotkan. Tapi, baiklah……' (Hiiro)
   
“Saat kau kembli nanti, meskipun itu sulit, aku akan meminta Musun membuatkan makanan untukmu setiap hari.”
+
“Saat kau kembli nanti baik-baik saja, meskipun itu mungkin sulit, aku akan meminta Musun membuatkan makanan untukmu setiap hari.”
   
Dia tidak punya pilihan selain menerimanya setelah dia mengatakan hal semacam itu. Makanan yang dibuat oleh kepala koki [Demon City. Xaos], Musun, cukup istimewa. Dia berpikir jika dia bisa makan hidangan seperti itu lagi, dia bersedia melakukan sedikit pekerjaan yang merepotkan.
+
Dia tidak punya pilihan selain menerimanya setelah dia mengatakan hal semacam itu. Makanan yang dibuat oleh kepala koki '''[Demon City. Xaos]''', Musun, cukup istimewa. Dia berpikir jika dia bisa makan hidangan seperti itu lagi, dia bersedia melakukan sedikit pekerjaan yang merepotkan.
   
 
"Kalau begitu, sekarang apa yang harus ku lakukan......" (Hiiro)
 
"Kalau begitu, sekarang apa yang harus ku lakukan......" (Hiiro)
   
Hiiro sekali lagi mengamati jembatan. Jembatan itu lebih kecil dari jembatan lainnya. Dan juga sangat kecil. Namun, jembatan lain lebih panjang. Dari pandangan itu, jembatan itu kira-kira sepanjang 2 kilometer.
+
Hiiro sekali lagi mengamati jembatan. Jembatan itu lebih kecil dari jembatan lainnya. Dan juga sangat kecil. Namun, jembatan lain lebih panjang. Dari penglihatannya, jembatan itu tampaknya sepanjang 2 kilometer.
   
 
Lebarnya sedikit lebih dari 10 meter, tapi sepertinya tidak terlalu kuat.
 
Lebarnya sedikit lebih dari 10 meter, tapi sepertinya tidak terlalu kuat.
   
(Bagiku, tak peduli seberapa kuatnya itu) (Hiiro)
+
'Bagiku, tak peduli seberapa kuatnya itu' (Hiiro)
   
Sambil berpikir begitu, dia menutup matanya dan mulai membentuk rencana. Setelah berpikir sejenak,
+
Sambil berpikir begitu, dia menutup matanya dan mulai membuat rencana. Setelah berpikir sejenak,
   
"Kalau begitu, ini yang akan ku lakukan untuk saat ini, meskipun ini akan sangat mencolok, tapi itu juga  bisa menahan mereka....." (Hiiro)
+
"Kalau begitu, ini yang akan ku lakukan untuk saat ini, meskipun ini tampak aneh, tapi seharusnya dapat menahan penyerangan mereka....." (Hiiro)
   
Dia mulai mengumpulkan sihir di jari telunjuk dari kedua tangannya. Saat dia selesai menulis, dia mengaktifkan karakter 『転 移』| 『Transfer』yang telah dia persiapkan sebelumnya.
+
Dia mulai mengumpulkan sihir di jari telunjuk dari tangannya. Saat dia selesai menulis, dia mengaktifkan karakter 『転 移』| 『Transfer』yang telah dia persiapkan sebelumnya.
   
 
[[Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 146|<<Sebelumnya]] | [[Konjiki no Wordmaster (Indonesia)|Daftar Isi]] | [[Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 148|Selanjutnya>>]]
 
[[Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 146|<<Sebelumnya]] | [[Konjiki no Wordmaster (Indonesia)|Daftar Isi]] | [[Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 148|Selanjutnya>>]]

Revision as of 05:47, 1 August 2018

Chapter 147 - Misi Hiiro

Mendengar nama mantan Raja Iblis itu, sekali lagi Taishi sadar, mereka dalam keadaan yang tak masuk akal.

Sebelumnya, mereka sudah mendengar desas desus mantan Raja Iblis dari Rudoph, Raja [Victorias].

Dia punya kepribadian kejam dan tidak manusiawi yang tak ada bandingnya, hanya mendengar kata-kata itu saja sudah membuat mereka bergidik. Meskipun mereka tak pernah berpikir kalau dia hanya seorang anak kecil, tapi semua keraguan mereka hilang saat melihat ekpresi Teckil.

Karena alasan ini, rasa takut yang mereka rasakan sebelumnya tak berhenti. Saat ini, nyawa Taishi dan yang lainnya berada di telapak tangannya. Avoros bisa dengan mudah membunuh mereka kapan saja.

Chika gemetaran dan wajahnya menjadi pucat. Berpikir bagaimana itu bisa terjadi, Taishi menutup matanya dan mengertakkan giginya. Gigi membuat suara gemerincing saat giginya merapat. Taishi sadar dirinya gemetaran.

"Yah jadi, ceritanya selesai, akhirnya kita bisa turun ke acara utama." (Avoros)

Anak laki-laki itu, yang merupakan sumber ketakutan mereka, berbicara…

"Meskipun kalian memiliki peran untuk dimainkan, aku akan mengurung Teckil-kun untuk sementara waktu." (Avoros)

Teckil sama sekali tak mengubah ekspresinya karena hal itu sesuai dugaanya. Tidak, dia sudah memutuskan untuk mati di gua itu. Tapi dia meragukan apakah semuanya akan berakhir hanya dengan sebuah kurungan.

Dan selanjutnya giliran Taishi dan Chika.

"Untuk kalian berdua mm...... Kau." (Avoros)

Dan dia menunjuk ke arah……Chika.

“……Eh?” (Chika)

“Benar, kau. Tampaknya kau bisa jadi wadah dengan bagus." (Avoros)

"Eh...... wadah?" (Chika)

Chika tercengang, tak tahu apa yang terjadi. Taishi pun sama, tak bisa memahami kata-kata yang dikatakan Avoros, dia mulai menegang.

Kemudian, Avoros mengarahkan jarinya ke salah satu dari empat batu cahaya sebelumnya.

"Aku ingin kau masuk kesana." (Avoros)

"Ap-apa yang terjadi!" (Taishi)

Pada saat itu, sebuah benturan menyerang tengkuk leher Taishi.

"Ya, kau harus diam sebentar." (Avoros)

Ketika dia menoleh untuk melihat, di sana berdiri telah Avoros, yang seharusnya berada di depannya. Lalu, Avoros meraih tangan Chika dan menariknya.

“Taishi! Le-lepaskan aku!'' (Chika)

Pada saat itu, Taishi melihatnya. Dari Avoros keluar sihir kegelapan pekat dan sihir itu mulai mengalir ke arah Chika.

"Men.....jauh...lah!" (Chika)

Mata Chika menjadi hampa, dan dia mulai kehilangan tenaganya layaknya boneka yang memotong talinya.

"Chi... ka....."

Dengan putus asa mencoba membuka matanya, Taishi mengulurkan tangannya ke arah Chika. Namun, Chika ditarik pergi secara asal oleh Avoros dan mendekati batu biru itu.

Sihir kegelapan yang dilihat Taishi menutupi tubuh Chika, menyelumutinya, dan membuatnya melayang di udara dan berhenti di depan batu biru itu.

Secara perlahan tubuhnya tersedot kedalam batu berwarna biru.

"Tai.. shi..." (Chika)

Taishi tahu kalau dia memanggil namanya, tetapi pada saat yang sama kesadarannya memudar.

––––––––––––––––––––––

“Hei, aku merasa Lenion-sama tak akan sadar dalam waktu dekat.” (Prajurit 1)

“Nh? Ya, setelah semuanya,  dia dikalahkan Ornoth dari Cruel.” (Prajurit 2)

Yang berbicara adalah para prajurit dari Gabranth. Mereka berjaga di jembatan, apabila ada keadaan yang tak terduga.

Kemarin malam, pangeran dibawa oleh Barid, Three Beastwarriors. Dia kehilangan kesadarannya dan tubuhnya melemah.

Para prajurit yang melihat kejadian itu tak bisa mempercayainya. Lenion tidak kalah kuat dari salah satu dari Three Warriors. Lenion yang saat itu sudah babak belur, tidak akan bisa diselamatkan jika ketiga prajurit itu tak membantunya tepat waktu.

Setelah semua, Maou-sama dan Cruel, yang tidak seharusnya ada di sana, tiba-tiba muncul, yang menyebabkan kepanikan semua prajurit. Kekuatan mereka sesuai dengan rumor mereka, para prajurit Gabranth dan Humas ditekan dalam sekejap mata.

Ketika terjadi perubahan keadaan mendadak, berlindung dan mengatur ulang formasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Para tentara mendengar Lenion dibawa ke [Mutich Bridge] untuk dipulihkan.

Kekuatan yang ada disini cukup untuk berlindung dan tim medis yang cukup unggul.

Tapi banyak waktu telah berlalu sejak saat itu dan para prajurit mulai khawatir dengan Lenion yang belum sadarkan diri. Meskipun ia punya mulut dan sikap yang buruk, dalam situasi saat ini dengan tanpa raja dan pangeran pertama Leglas, keberadaannya menjadi bagian paling penting.

Jika dia tetap berada di garis depan, itu akan memengaruhi moral pasukan. Itu sebabnya fakta Lenion dikalahkan hanya diketahui prajurit tertentu.

"Cepatlah sadar.." (Prajurit 1)

"Benar. Meskipun dia seperti itu, tetapi selama perang ini, dia adalah salah satu yang bisa kita andalkan.” (Prajurit 2)

Para prajurit mulai tertawa,

“Dan di jembatan ini ada banyak perlindungan.” (Prajurit 1)

“Yah, ya, aku tidak berpikir Evila akan datang menyerang kita dalam situasi seperti ini.” (Prajurit 2)

"Benar. Bahkan jika mereka datang, mereka akan menghadapi keuntungan perang kita di sini.” (Prajurit 1)

Para prajurit mulai tertawa sekali lagi dan segera seorang prajurit beastman datang berlarian. Sepertinya dia sedang terburu-buru karena dia terengah-engah.

“O-Oi. Apa yang terjadi? '' (Prajurit 1 & 2)

Prajurit itu bertanya kepada prajurit pria yang terengah-engah sambil menopang tubuhnya, dengan tangan di lututnya.  Mengerti bahwa dia terburu-buru.

"Fuu~, Akhirnya.." (Prajurit pria)

Ketika tentara pria mengangkat wajahnya, dua prajurit lainnya,

“A-Aa..” (Prajurit 1)

"Apa yang terjadi? Ah, apakah Lenion-sama bangun?” (Prajurit 2)

Prajurit itu menggelengkan kepalanya.

“Tidak, bukan itu.” (Laki-laki)

“Nh? Jadi, kenapa kau terburu-buru?” (Prajurit 1)

"Itu benar. Nh? Ngomong ngomong, aku belum pernah melihatmu di sini? Apakah kau pasukan dalam kelompok pertahanan?” (Prajurit 2)

Bibir lelaki itu melengkung membentuk senyuman,

“Tidak, bukan dari pertahanan.... melainkan penghancuran...... mungkin?”(Laki-laki)

“…… Ha? Apa yang kau katakan……!?” (Prajurit 1)

Slash!

Pada saat itu, prajurit itu telas ditebas oleh orang itu, dan jatuh berlutut ketika dia kehilangan kesadarannya.

"A-Apa yang kau-!?" (Prajurit 2)

Prajurit yang lain berbicara sambil membuat persiapan, tetapi pria itu menghunus pedangnya ke arahnya.

"Lambat." (laki-laki)

Dalam sekejap mata ia menutup jarak di antara mereka dan,

Slash!

Tubuhnya tertebas. Tapi bukannya merasa sakit karena dipotong, itu lebih seperti otaknya tersentak, tubuhnya berhenti meresponnya. Selama kesadarannya belum memudar, dia melihat dengan baik wajah pria itu.

'Itu bukan wajah yang pernah ku lihat. Dia mengenakan baju besi dan juga mengenakan kacamata. Tetapi keahlian pedangnya sama sekali tak bisa diremehkan.' (Prajurit 2)

"U...... a......" (prajurit 2)

 Sambil melihat ke arah prajurit, pria itu berbicara.

 "Tidur. Pada saat kau bangun, semuanya akan selesai, mungkin." (Seorang pengamat yang tidak bersalah)

Hiiro menggunakan efek spesial dari “Severing Sword - Slasher”, dengan menggunakan sihir ini, ia dapat membuat orang yang tertebas pedangnya akan kehilangan kesadarannya seperti halnya yang dialami kedua prajurit itu.

Tempat itu masih jauh dari [Mutich Bridge]. Ada perbukitan kecil di daerah tersebut, tempat yang sesuai untuk berpatroli.

'Jadi, mereka menunggu di jembatan seperti yang diharapkan.' (Hiiro)

Di jembatan, sejumlah besar tentara telah ditempatkan. Biasanya, tak sulit untuk menghancurkan jembatan secara keseluruhan. Tapi dia diminta oleh Eveam untuk,

"Kau bisa meminimalisir kerusakannya, ‘kan?" (Eveam)

Hiiro menyadari bahwa dia telah diberi beban untuk tidak melukai musuh-musuhnya bahkan hanya sebuah goresan. Biasanya, itu adalah sesuatu yang sangat bodoh yang patut untuk ditertawakan.

"Menurutku,  Hiiro dapat melakukannya jadi aku bertanya padamu tentang itu... bisakah kau melakukannya?" (Eveam)

Jika ditanya seperti itu, itu benar-benar sulit untuk disangkal.

'Ya ampun, aku menerima permintaan yang benar-benar merepotkan. Tapi, baiklah……' (Hiiro)

“Saat kau kembli nanti baik-baik saja, meskipun itu mungkin sulit, aku akan meminta Musun membuatkan makanan untukmu setiap hari.”

Dia tidak punya pilihan selain menerimanya setelah dia mengatakan hal semacam itu. Makanan yang dibuat oleh kepala koki [Demon City. Xaos], Musun, cukup istimewa. Dia berpikir jika dia bisa makan hidangan seperti itu lagi, dia bersedia melakukan sedikit pekerjaan yang merepotkan.

"Kalau begitu, sekarang apa yang harus ku lakukan......" (Hiiro)

Hiiro sekali lagi mengamati jembatan. Jembatan itu lebih kecil dari jembatan lainnya. Dan juga sangat kecil. Namun, jembatan lain lebih panjang. Dari penglihatannya, jembatan itu tampaknya sepanjang 2 kilometer.

Lebarnya sedikit lebih dari 10 meter, tapi sepertinya tidak terlalu kuat.

'Bagiku, tak peduli seberapa kuatnya itu' (Hiiro)

Sambil berpikir begitu, dia menutup matanya dan mulai membuat rencana. Setelah berpikir sejenak,

"Kalau begitu, ini yang akan ku lakukan untuk saat ini, meskipun ini tampak aneh, tapi seharusnya dapat menahan penyerangan mereka....." (Hiiro)

Dia mulai mengumpulkan sihir di jari telunjuk dari tangannya. Saat dia selesai menulis, dia mengaktifkan karakter 『転 移』| 『Transfer』yang telah dia persiapkan sebelumnya.

<<Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya>>