High School DxD (Indonesia):Jilid 20 Life.0

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:36, 30 September 2016 by Setia (talk | contribs) (Created page with "==Life.0== Tim [DxD] yang saat ini tengah berkumpul di ruang VIP yang berada di lantai atas dari kediaman Hyoudou. Aku — Hyoudou Issei, anggota Gremory, anggota Sitri, [Br...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life.0

Tim [DxD] yang saat ini tengah berkumpul di ruang VIP yang berada di lantai atas dari kediaman Hyoudou.

Aku — Hyoudou Issei, anggota Gremory, anggota Sitri, [Brave Saint], Azazel-sensei, dan anggota lainnya semua sungguh-sungguh terfokus pada video yang diproyeksikan ke layar di depan kami. Ditampilkan pada layar saluran TV Dunia Bawah, yang semuanya program berita, teks di bagian bawah layar terbaca hal-hal seperti:

[Kecelakaan mendadak di Rating Game!?]

[Sang Juara Belial telah menghilang selama pertengahan pertandingan!]

[Putra ketiga, putri sulung keluarga Phoenix dan sang Juara telah menghilang bersama-sama!]

......Itu benar, informasi yang Sona-zenkaichou terima sama dengan yang ditampilkan di bagian bawah layar sekarang ini; sesuatu telah terjadi di pertandingan antara Raiser dan sang Juara Belial. Selama pertandingan, di sudut arena yang merupakan titik buta kamera — dua orang yang telah melanjutkan pertarungan mereka di sebuah gua berbentuk kubah. Raiser, sang Juara dan Ravel yang juga hadir mendadak menghilang. Setelah kita belajar dari berita ini, kita sekali lagi menegaskan informasi. Kita kemudian menyaksikan rekaman video pertandingannya. Memang, setelah mereka memasuki sebuah gua yang tidak tertangkap oleh kamera, sesuatu yang tak bisa kita lihat terjadi, dan mereka bertiga telah menghilang begitu saja. Hanya dengan melihat rekaman dari luar gua, mungkin saja ada hubungannya dengan cahaya biru yang dipancarkan dari pintu masuk gua. Dipastikan bahwa cahaya itu datang dari dalam gua.

Masih belum ada kabar tentang tiga orang yang telah menghilang. Dengan mempertimbangkan situasi saat ini, manajer game, pemerintah, pasukan tentara dan polisi Dunia Bawah semuanya mulai mengambil tindakan. ...Untuk menghentikan tubuhku yang gemetar, aku mengepalkan tinjuku. ......Ravel! Raiser! Kohai yang berharga, serta manajerku Ravel. Dia sudah setuju untuk mendukung jalanku dan mencapai ambisiku... ...Raiser juga; setelah traumanya, akhirnya dia kembali ke pertandingan. Dia pernah menyerah, tapi kini dia berdiri sekali lagi dengan semangat kembali. Ia jelas menantikan bertanding dengan sang Juara lebih dari orang lain... Setelah melihat amarah, kesedihan dan kecemasan dalam hatiku, Rias membungkus tangannya di sekitar kepalanku. Rias bertanya pada Azazel-sensei

"Jadi, keberadaan Raiser, Ravel dan sang Juara Diehauser Belial-sama mereka semua belum diketahui, ya?"

Sensei mengangkat jari telunjuknya dan berkata

"Pertama, apa yang bisa dikonfirmasi adalah bahwa sebelum tiga orang itu hilang, program darurat sistem game sudah dipicu."

—Hmm! ......Program darurat sistem game? Apa itu? Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya. Selain Rias dan Sona-zenkaichou, beberapa orang tahu tentang itu, tapi semua anggota lain yang sama seperti aku menampakkan ekspresi kurang mengerti. Sesudah Sona-zenkaichou melihat reaksi kami, dia mulai menjelaskan.

"Awalnya, untuk menanggapi setiap jenis situasi, ada satu perangkat prosedur untuk Rating Game profesional. Sebagai contoh, jika lokasi pertandingan itu hancur lebih dari yang diharapkan, maka mereka akan memulai prosedur untuk memperbaikinya."

...Artinya, prosedur darurat ini dirancang untuk merespon peristiwa dan situasi yang melampaui apa yang diharapkan. Itulah yang terjadi di pertandingan di antara Raiser dan sang Juara.

"Jadi apa yang terjadi?"

Setelah Rias bertanya, aku menuju ke depan untuk bertanya pada sensei

"Apakah mungkin bahwa Qlippoth menyerang pertandingan itu!?"

"Aspek itu saat ini sedang diselidiki, tapi satu hal yang pasti adalah — ada kemungkinan tinggi bahwa ada perlakuan yang tidak semestinya selama pertandingan."

["—Apa!?"]

Mendengar ini, semuanya sama-sama terkejut seperti aku! Perilaku yang tidak benar; itu berarti bahwa sesuatu yang ilegal terjadi di game!?

"Itu dilarang! Mungkinkah itu sang Juara!?"

Mau tak mau aku melontarkan yang kupikir itu adalah sang Juara. Aku tidak berpikir sama sekali Raiser dan Ravel bisa punya perilaku yang tidak benar. Tapi, sensei tanpa rasa takut menjawabku dengan ekspresi serius

"......Para manajer percaya bahwa itu sebaliknya."

...Raiser punya perilaku yang tidak benar? Tidak, itu tidak mungkin! Orang itu, meskipun sangat arogan, sebagai bangsawan ia punya banyak kebanggaan, dan tidak berpikir banyak. Tapi, dia benar-benar jujur terhadap game ini. Setidaknya, aku bisa memahami sikap itu. Dia juga bersama Ravel. Tidak mungkin hal seperti itu terjadi. Dia adalah manajer yang berharga. Dia berjanji bahwa dia akan melakukan banyak hal-hal besar di masa depan denganku. Seorang gadis yang luar biasa seperti dia tidak mungkin punya perilaku yang tidak benar, tidak mungkin baginya untuk membuat rencana konspirasi. Sesudah Rias menyadari pikiranku, dia mencengkeram tanganku lebih erat.

"Ise, aku mengerti. Kamu dan aku ini sama. ...Untuk Raiser punya perilaku yang tidak benar, itu tidak mungkin. Itu tidak mudah baginya untuk berpikir berlebihan dan berdiri lagi. Dan dia juga bersama Ravel di sisinya, mereka bersaudara pasti tidak akan membiarkan perilaku yang tidak benar."

"Yah, kalau begitu benarkah itu adalah sang Juara Belial...bukan?"

Ujar Kiba dengan lirih sambil menggunakan tangannya untuk menahan dagunya. Dia menampakkan ekspresi yang tidak dapat dibaca. Meski Kiba tidak sama dengan Rias, dia masih tahu lebih banyak dariku tentang Rating Game. Khusus untuk sang Juara, keakraban dan pengetahuannya lebih besar. Kiba telah melihat beberapa pertandingannya. Kiba telah mengatakan sebelumnya bahwa game-nya sangat jujur, taktik yang sangat halus, dan bahwa ia lebih suka menang secara jujur selama serangan mendadak. Sama seperti namanya disarankan, ia adalah seorang juara sejati. ...Apakah itu Raiser atau Kaisar Belial, sulit untuk percaya bahwa kedua sisi itu akan terlibat dalam perilaku yang tidak benar... Menuju situasi darurat ini dan keamanan yang tidak diketahui dari Phoenix bersaudara, aku sangat bingung dan gelisah. Kemudian, Akeno-san dengan tenang bertanya pada Azazel-sensei

"...Azazel-sensei, Anda tidak punya gagasan tentang ini?"

Tatapan semua orang mengarah pada sensei.

"Apa itu benar?"

Mendengar pertanyaanku, sensei mengangkat tangannya dan mendesah.

"...Aku tak bisa bilang. Tapi, kalau itu benar-benar seperti yang kupikirkan, Phoenix bersaudara yang keberadaannya sedang tidak diketahui tidak seburuk yang dibayangkan. Aku sangat menyesal bahwa aku tak bisa bilang lagi sekarang, tapi kalau kalian percaya pada apa yang sudah kukatakan, maka percayalah bahwa mereka berdua selamat."

—Apa! Benarkah!? Raiser dan Ravel keduanya selamat!? Sensei benar-benar mempunyai sebuah gagasan tentang situasi ini! Aku tidak mengatakan itu pada sensei... Azazel-sensei, dia berurusan dengan segala macam situasi sampai sekarang tidak saja yang mampu dia atasi, tetapi juga ditangani dengan baik. Biarpun sensei mengatakan demikian, maka tidak ada alasan untuk tidak percaya.... Sebuah lingkaran sihir komunikasi kecil muncul di samping telinga Rias. Setelah mendengarkan laporan yang datang, Rias memberitahu semua orang

"Ini dari Onii-sama. Pihak Maou mulai mencari keberadaan Raiser, Ravel dan Kaisar Belial."

Jujur saja, aku sebenarnya ingin cepat-cepat mencari Ravel segera. Tapi, bahkan pihak Iblis pun ikut bergerak, sensei juga mengatakan bahwa mereka selamat, jadi aku hanya akan menyebabkan masalah bagi semuanya kalau aku bergegas keluar sana... kalau aku mengizinkan emosiku untuk memerintah tindakanku... musuh mungkin hanya akan menantikan itu. Karena musuh yang akan kulawan itu seperti itu—. Selama aku tak bisa mencapai perantara atau lawan yang penting, aku hanya bisa menggertakkan gigi, dengan kepalan tangan kananku mendorong berat terhadap tangan kiriku. ...Raiser, Ravel, Ravel! Rias meletakkan tangannya di bahuku dan berkata dengan nada sedih

"...Ise, itu memang menyakitkan, tapi kita harus percaya pada onii-sama dan Azazel."

Setelah bernapas dalam-dalam, aku mengangguk sebagai jawaban. Raiser, Ravel... kumohon, kalian harus selamat.