High School DxD (Indonesia):Jilid 23 Life. Youth
Life. Youth Karena Masa Muda Ini
Bagian 1
SEDANG DITERJEMAHKAN
Bagian 2
"Oooooooooooooooooooohhhh!"
Setelah pertandingan selesai, tim [Sekiryuutei of the Blazing Truth] berkumpul di ruang tunggu. Apa yang digemakan di ruang tunggu—adalah ratapan Bova. Bova menggedor dinding ruang tunggu berulang-ulang.
"Meskipun begitu! Aku! Aku jelas diperintahkan untuk menjadi [Taring Sekiryuutei]...! Kalau saja aku bergerak lebih baik! Kalau saja aku berjuang lebih keras...! aku tidak akan membiarkan Tuanku gagal...! Meskipun Tuanku jauh lebih kuat...!"
Aku menepuk Bova sambil aku berkata
"Jangan bilang begitu Bova. Lawannya kuat. Begitulah sederhananya."
Bova tergeletak datar di tanah saat air mata besar mengalir di wajahnya dan dia mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya.
"...aku... kalau aku bisa bertarung dalam pertandingan seperti pertandingan yang Anda dan Sairaorg-dono... itu adalah jenis pertandingan yang kuinginkan...!"
......Begitu ya, jadi dia ingin membuatnya mirip dengan bagaimana pertempuranku melawan Sairaorg-san. Bagiku, itu juga pertempuran khusus untukku. Aku merasa sangat beruntung bisa menantikan pertarungan seperti itu.
"Terima kasih Bova. Tapi kekalahan dalam persiapan bukanlah kekalahan total. Kita masih memiliki pertandingan yang akan datang. Ini bukan masalah besar, aku juga pernah dikalahkan beberapa kali. —Kita harus menjadi lebih kuat sebelum pertandingan berikutnya. Untuk mengejar mereka. Aku, kita semua, kita selalu mengejar sesuatu."
Bova menatapku sambil tersenyum saat aku mengatakan itu, lalu dia menumpahkan air mata jantan.
"...Ooh, oooooooaaah..."
...Bova, kamu akan menjadi lebih kuat. Kamu naga dengan darah Tannin-ossan mengalir melaluimu, jadi kamu pasti akan menjadi lebih kuat. Aku menatap Nakiri.
"...Nakiri, kamu harus berpartisipasi dalam pertempuran nyata langsung. Terima kasih atasa usahamu. Kalau kita tidak memiliki teknik mengagumkan itu, perbedaan dalam skor kita akan melebar dan kita akan mengalami kekalahan yang lebih meyakinkan."
"...Tidak, aku masih kurang latihan. Tapi—kamu yang paling kecewa bukan, Senpai?"
Nakiri menyeka keringatnya dengan handuk saat dia berbicara.
"......"
...Serius, aku tidak bisa berkata apa-apa dengan satu kalimat pun yang telah dikatakan oleh juniorku. —Tapi, aku tidak akan membiarkanmu melihatnya. Aku tidak akan membiarkan juniorku melihat ekspresi menyesalku. Aku—bukan hanya seniornya, tapi juga [King]-nya. Jika aku akan menangis di turnamen, maka akan terjadi setelah aku menang. Sama seperti yang Rias lakukan terhadapku, sebagai senior dan juga [King]-nya, aku tidak boleh menunjukkan penyesalan di depan rekanku.
"Aku memang kecewa, tapi kita sudah banyak belajar di game ini. Menurutku, ungkapan seperti 'tidak ada artinya kalah' atau 'tidak ada yang bisa diperoleh karena kalah', tidak benar oke? Dengarkan, Bova, Nakiri."
Itu benar, ini dari pengalamanku. Setelah mencoba rasa kekalahan—. Dan berdiri di tengah dilema—.
"Atribusi diri inilah yang membuat orang-orang yang dikalahkan lebih kuat. Karena—untuk menghapus penyesalan, kamu harus mendapatkan kemenangan."
Ini adalah hal yang penting. Hanya kemenangan dan kesuksesan yang bisa meniup kekecewaan dan penyesalan masa lalu. Bagi beberapa orang, apa yang kukatakan bisa dianggap biasa saja... tapi bagi orang-orang yang dipenuhi dengan penyesalan mendalam, mereka akan menyadari bahwa ini adalah hal yang paling penting. Setelah Nakiri selesai menyeka wajahnya dengan handuk, dia berdiri di depanku dan berkata
"...Aku telah lama memutuskan diriku di turnamen ini untuk berjuang melalui kemenangan dan kekalahan di bawah komandomu. Dan sekarang aku sudah memutuskan. —Aku tidak akan kalah waktu berikutnya. Meskipun lawannya adalah Dewa."
"Ya tentu saja!"
Itu benar, meskipun mereka adalah Dewa, yang harus kita lakukan hanyalah mengalahkan mereka jika kita menjumpai mereka dalam sebuah pertandingan! Tidak ada lagi! Awalnya aku juga ingin mengatakan sesuatu kepada Elmenhilde... tapi sangat disayangkan karena kelelahannya, dia sudah tertidur di bangku sementara terbungkus selimut. Aku berkata pada Ravel dan—Bina-shi
"Aku juga memiliki kemungkinan baru untuk diriku sendiri, sesuatu yang mungkin telah kuikuti saat pertandingan."
"...Mungkinkah [Dragon Deification]?"
Ravel bertanya padaku, dan aku langsung menjawabnya
"—Ada sesuatu ke arah itu, tapi ada juga yang lain. [AxA]—Aku akan menunjukkannya di turnamen ini. Akhirnya aku bisa meraihnya, dan petunjuknya—saat mandi."
Kata-kataku menyebabkan Ravel dan Bina-shi tidak bisa berkata apa-apa.... aku masih bisa terus menjadi lebih kuat, dan mereka—aku ingin melawan mereka.