High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 2 Life 5

From Baka-Tsuki
Revision as of 03:30, 30 December 2011 by LiTTleDRAgo (talk | contribs) (~)
Jump to navigation Jump to search

Life.5 Pujian Ditengah Pertarungan Sengit

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4

Aku masuk ke bangunan dari pintu belakang dan berlari didalam koridor. Tujuanku adalah atap! Ke sisi Buchou!

[HEARTBEAT]

Ada sesuatu yang berubah didalam diriku. Aku sudah memenuhi kriteria karena aku masuk ke markas musuh!

"Promotion, "Ratu"!"

Aku merasakan kekuatan didalam tubuhku. Aku berlari lagi di dalam koridor! Tapi....

SLIP

Aku jatuh terjengkang di koridor. Aku kehilangan rasa sentuhan dikakiku. Sudah kukira. Staminaku sudah mencapai batasnya kan? Walaupun aku mendapatkan kekuatan baru. Aku tidak memiliki stamina untuk menggunakannya. Walaupun begitu aku harus tetap berdiri. Aku harus pergi ke atap walaupun harus merangkak. Akeno pergi. Koneko pergi. Kiba pergi. Seluruh teman seperjuanganku sudah lenyap dari pertarungan ini. Aku hanya satu-satunya member yang tersisa untuk melindungi Buchou! Aku harus berusaha pergi ke atap! Aku tak ingin kalah! Aku tak boleh kalah! Buchou! Akan kubuat Buchou menang! Aku berdiri dan jatuh. Aku berdiri dan jatuh lagi..... Aku tetap pergi ke atas mengulanginya. Aku pergi menuju Buchou sambil meneteskan air mata, keringat, dan darah. Aku melihat pintu ke atap! Kubuka pintunya dengan keras tanpa mengambil nafas!

....! Buchou dan Raiser sedang saling berhadapan. Asia melihat mereka dari jauh sambil kegugupan. Bagus, mereka masih selamat. Tapi Buchou bernafas kesakitan. Rambut merah indahnya kusut dan seragamnya sudah sobek-sobek. Aku menghirup udara yang banyak.

“Buchouuuuu! Hyodou Issei sudah datang!”

Aku berteriak dengan kencang supaya semuanya bisa mendengarku. Pandangan mereka semua menuju ke arahku.

“Ise!”

“Ise-san!”

Buchou dan Asia berteriak senang. Hehehe, sekarang aku disini! Aku tak bisa membiarkan perempuan menunggu!

"Bocah naga, huh. Reyville, dia membiarkannya lewat?"

Raiser mengeluarkan suara dengan lidahnya. Sepertinya adik perempuannya sedang dalam masa puber. Karena itu aku bisa kesini dengan selamat. Kemudian "Ratu" Raiser datang ketempatnya.

"Raiser-sama. Haruskah aku membereskan bocah "Pion" dan "Peluncur" itu? Dan juga kekuatan dari bocah "Pion" itu bisa merepotkan. Jurusnya yang bisa melenyapkan pakaian musuhnya....."

Raiser menghentikan "Ratu"nya yang maju kedepan dengan tangannya.

"Akan merepotkan kalau dia melenyapkan api yang menutupi tubuhku? Apa benar begitu? Dari jurus dan kepribadiannya "Pion" Rias, itu mungkin hanya berlaku untuk wanita saja. Aku akan melawan mereka. Lalu mereka pasti akan menjadi yakin.

.....Apa-apaan itu? "Ini adalah bagian terakhir jadi akan kubiarkan mereka bertindak sesuka hati". Apa itu yang ingin dia katakan? Lalu dia tahu tentang kekuatan "Penghancur Pakaian" ku. Ya, itu hanya berlaku untuk perempuan saja. Aku membuatnya dengan membayangkan seperti itu. Aku tidak mau melihat tubuh laki-laki telanjang ataupun menyentuhnya. Yah, itu jelas punya kekuatan untuk mengupas kulit buah dan sayuran, tapi tidak berpengaruh apa-apa kalau bukan perempuan.

"Jangan main-main Raiser!"

Buchou yang marah menembakkan bola sihirnya ke muka Raiser! Dia bahkan tidak menghindar dan menerimanya ke wajahnya. Ahh, mukanya hancur lebur! Bagus! Ketika aku sedang membuat ekspresi senang, api muncul dari bagian mukanya yang hancur dan mulai membentuk. Wajah Raiser kembali seperti sedia kala. Raiser menggerakkan lehernya seolah tidak terjadi apa-apa.

Abadi. Ini adalah kemampuan regenerasi yang dimiliki oleh burung api, phoenix.....

"Rias, menyerahlah. Kau akan membuat Ayahmu dan Sirzechs-sama yang melihat dari tempat lain menjadi buruk. Kau tidak punya banyak pilihan. Semuanya sudah meramalkan hasilnya. Ini skakmat, Rias."

Raiser mengatakannya seperti ia sudah melihat hasil akhirnya. Tapi Buchou hanya memelototinya.

"Tutup mulutmu, Raiser. Aku takkan menyerah! Mereka tahu hasil akhirnya? Aku tak punya pilihan lain? Aku, sang "Raja", saat ini masih aktif tahu?"

Buchou tertawa tanpa takut.

Ya! Kalau Buchou berkata seperti itu aku bisa terus berjuang! Ini belum selesai! Kita akan membalikkan keadaan sekarang! Aku pergi ke sisi Buchou dan berdiri diantaranya dan Raiser.

“Asia!”

Ketika aku memanggil Asia, dia melihat ke Raiser dan "Ratu"nya dengan gugup, lalu dia bergerak kearahku. Raiser dan "Ratu"nya tidak mencoba untuk menyerang Asia. Aku tahu itu akan terjadi, tapi untuk sampai punya keyakinan seperti itu! Asia mulai menyembuhkanku dan luka Buchou. Ketika tangan Asia menyentuhku dan Buchou, tubuh kami mulai dikelilingi oleh cahaya hijau pudar. Rasa sakit lenyap dari tubuhku seperti rasa sakit yang tadi itu cuma imajinasiku saja..... Mukaku yang bengkak mulai sembuh dan kakiku yang mati rasa kembali ke semula. Tapi staminaku tidak kembali. Walaupun luka-luka sembuh tapi stamina tidak......

"Asia, mundurlah setelah kau menyembuhkan kami."

“!”

"Kalau Asia tetap dibelakang kau bisa menyembuhkanku dan Buchou. Kau seperti sumber hidup kami."

Asia membuat ekspresi sedih dan sepertinya dia hendak berkata sesuatu. Tapi dia menutup mulutnya dan melangkah mundur. Ini langkah yang benar. Kalau Asia aman....

“Kyaaaa!”

Apa!? Aku mendengar teriakan Asia. Yang kulihat didepan mataku adalah lingkaran sihir asing dibawah kaki Asia. Sepertinya itu menghalangi Asia untuk bergerak.

"Maaf tentang itu. Kalau terlalu lama bisa membuat kalian terlihat menyedihkan. Aku bisa saja mengalahkan gadis itu tapi.... Aku hanya membuat kalian tidak bisa disembuhkan lagi. Lingkaran sihir itu hanya bisa hilang kalau "Ratu" ku dikalahkan."

Raiser mengatakannya dengan jelas. Musuh, sang "Ratu" memperlihatkan tangannya ke depan dan jari-jarinya bersinar. Jadi si "Ratu" ini menghalangi Asia..... Sialan! Asia salah satu dari senjata pamungkas terakhir kami! Tapi aku tak punya waktu untuk mengeluh! Pertarungan terakhir!

"Buchou, pertarungan masih berlanjut kan?"

"Ya tentu saja."

Buchou terdengar seperti dia masih belum menyerah! Ya! Kita masih sanggup melakukannya!

"Tapi hanya aku, Buchou dan Asia yang tersisa. Dan Asia tertangkap. Di sisi yang lain dia abadi. Dia juga mempunyai dua budak. Situasi kita sangat jelek."

Aku tersenyum dan berkata dengan keras.

"Tapi aku takkan menyerah. Aku bodoh sehingga aku tidak tahu apapun tentang "ramalan" atau "skakmat". Tapi aku masih bisa bertarung. Aku masih bisa bertarung selama aku bisa menggerakkan tanganku."

"Kata-kata yang bagus! Ise, ayo kalahkan Raiser bersama-sama!"

"Ya, Buchou!"

Buchou memerintahku dengan bangga seperti biasa. Kau dengar kan, Boosted Gear!? Masterku memberikan perintah! Mudah saja. Aku hanya perlu mengalahkan orang didepanku. Ya, hanya itu!

"Ayo!"

[Burst]

Itu suara yang seharusnya tidak aku dengar. Ketika permatanya mengeluarkan suara, tubuhku serasa berat seketika dan terasa seperti berhenti bekerja..... Kesadaranku memudar..... Tidak! Apapun asal jangan itu! Aku jatuh ke lantai dan memuntahkan apa yang ada di mulutku. Itu ternyata muntah darah. Ketika aku melihatnya aku tersadar. Aku tersadar bahwa didalamku sudah mencapai batasnya juga.... Cahaya sudah lenyap dari permata. Itu karena, aku, pemiliknya, sudah mencapai batas sehingga berhenti berfungsi..... Aku tidak punya.... luka sedikitpun..... Aku masih bisa berjuang...... Raiser mengatakan kepadaku yang tergeletak dilantai:

"Kemampuan Boosted Gear menguras tenaga pemiliknya lebih dari yang kau bayangkan. Melipat gandakan kekuatanmu itu sesuatu yang tidak normal. Beban yang diberikan ke tubuh beberapa kali lebih tinggi dari Sacred Gear biasa. Kau sudah berlari di pertempuran bertarung dengan budak-budakku dan terus menggunakan Boosted Gear. "Pion" Rias, kau sudah mencapai batasmu dari tadi."

..... Belum. Walaupun kau bilang itu.... Walaupun itu benar..... Aku masih..... Buchou yang ada disampingku membuat wajah sedih. Maaf telah membuatmu khawatir. Ini bukan masalah. Aku akan berdiri sekarang. Aku akan. Akan kuberikan kekuatan di kakiku dan bediri. Sudah berapa kali aku jatuh dan bangun lagi sekarang?

"Buchou, ayo!"

Aku berlari menuju Raiser.

Part 5

“Guhaa!”

Rasa sakit menyerangku. Sudah tak terhitung berapa kali aku mendapatkan rasa teramat sakit hari ini.... Aku jatuh ke lantai tak terhitung kalinya. Aku kelihatan begitu memalukan..... Buchou..... Ayo menang.... Aku pasti akan menang..... Buchou sudah jatuh berlutut dan tidak mencoba untuk bangun lagi.... Buchou sudah kehabisan energi sihir. Dia menyerang Raiser tak terhitung kalinya, tapi Raiser terus bangkit kembali sambil menyebar apinya, seperti tidak terjadi apa-apa. Aku perlu melindungi Buchou dan Asia..... Aku.....

[BANG!]

Pukulan Raiser mendarat di perutku dengan dalam, dan ia mencabutnya dengan memutar kepalannya

[COUGH!]

Ada darah keluar dari mulutku.... Aku memuntahkan banyak darah sebelumnya dan sekarang masih ada darah didalam diriku huh...... Pandanganku jadi kabur..... Aku menggelengkan kepala supaya pandanganku jadi jelas..... Tidak apa-apa..... Aku akan menang.... Akan kukalahkan orang ini, Raiser.... dan akan kupersembahkan kau dengan kemenanganku..... Lalu kau akan tertawa senang kan.....? Kalau kau dan Asia tertawa maka aku..... Yeah..... Buchou...... Terima kasih sudah melatihku..... Aku masih bisa berdiri karenamu...... Aku akan menang..... Aku adalah "Pion"...... Aku akan menjadi "Pion" istimewa..... Yeah, istimewa.....

[BANG!]

Pukulannya mendarat diwajahku...... Ketika terkena, serasa seperti lambat sekali..... Aku masih bisa bertarung..... Buchou...... Aku akan menepati janjiku....... Aku akan menang......