High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 2 Life 5
Life.5 Pujian Ditengah Pertarungan Sengit
Part 1
Part 2
Aku mencoba untuk menghirup sedikit udara setelah bertarung dengan Izabella....... Aku menggunakan banyak stamina dan kekuatan sihir. Dari segi kekuatan sihir, Aku menggunakan energi potensial dalam diriku, jadi semakin kuat seranganku maka membuatku semakin lelah, Kalau aku bisa membuat dua tembakan energi sihir seperti tadi, itu sudah bagus. Tidak. Setelah tembakanku yang kedua ada kemungkinan kekuatan sihirku habis dan aku bisa pingsan, Aku harus berpikir kalau aku hanya punya satu tembakan lagi. "Kuda" Raiser, Carlamaine, menyeringai setelah kehilangan Izabella.
"Sepertinya aku dan Izabella sudah meremehkan "Pion" itu dan Sacred Gearnya. Seperti yang kukira, aku seharusnya tidak menganggap dia seperti "Pion" biasa."
Aku dipuji oleh musuh. Rasanya tidak terlalu buruk. Aku merasa sedikit senang.
"Tapi itu serangan yang mengerikan. Tidak, Aku harusnya mengatakan itu serangan yang menakutkan. M... melucuti pakaian perempuan......"
"Ya, maafkan kami. Aku juga akan minta maaf. Maafkan kami kalau Ise-kun kami seorang yang cabul."
Seperti itu, Kiba minta maaf ke Carlamaine..... Kenapa kau minta maaf? Aku jadi serba salah. Carlamaine mengatakannya sambil memegang pedang pendek dengan tangan yang lainnya.
"Tapi untuk pemilik pedang setan..... benar-benar keberuntungan. Aku sepertinya punya takdir untuk bertemu pendekar pedang yang memiliki pedang istimewa."
Kiba sepertinya tertarik setelah mendengar itu.
"Hmmm, jadi ada seseorang selain aku yang menggunakan pedang setan?"
"Bukan, itu bukan pedang setan, tapi pedang suci."
“...!”
Semuanya disini tahu bagaimana ekspresi Kiba berubah setelah mendengar itu. Dalam sekejap muncul keinginan membunuh yang kuat dari Kiba. Wow. Benar-benar niat membunuh yang hebat! Semuanya serasa sangat dingin. Seluruh tubuhku serasa dingin. Kiba bertanya dengan suara rendah sambil memandang dingin.
"Katakan padaku tentang pemilik pedang suci itu."
.....Benar-benar kekuatan yang hebat. Dia punya tingkat kebencian yang setara dengan Buchou ketika ia marah. Pedang suci? Apa hubungannya hal itu dengan Kiba?
"Hmmmm, sepertinya pendekar itu punya suatu hubungan denganmu. Tapi karena kita adalah pendekar, mengobrol itu tidak sopan. Akan kujawab kau dengan pedangku!"
".....Benar juga...... kalau mulutmu bisa bergerak maka membuatmu diambang kematian pun tak masalah."
CHILLS
Ada niat membunuh diantara mereka berdua. Niat membunuhnya sangat kuat sampai-sampai membuatku bergetar juga. Kiba! Apa yang terjadi denganmu!? Senyum menyegarkanmu yang biasa lenyap!? Seseorang mendekatiku ketika aku mengalami kegugupan pada perubahan Kiba.
"Jadi disini ya."
"Hah? Dimana Izabella-nee-san?"
"Jangan katakan kalau dia kalah?"
Budak-budak perempuan Raiser mulai berkumpul. Aku hafal wajah-wajahnya. Ada 2 "Pion", 1 "Peluncur", dan 1 "Kuda"...... Ha!? Ini adalah perkumpulan dari budak-budak yang tersisa! Apa mereka mau membuat pertarungan sengit disini!? Disini hanya ada aku dan Kiba di grup kami!? Akeno-san mungkin masih bertarung dengan "Ratu" musuh, karena masih ada petir dilangit. Buchou dan Asia.... Ya, apa yang terjadi dengan mereka berdua? Mereka seharusnya bergerak dari markas....
"Hei. "Pion"-kun yang ada disitu."
Aku dipanggil oleh perempuan Raiser. Ada apa?
"Raiser-sama bilang kalau dia akan bertarung dengan puterimu. Lihat disana."
Perempuan itu menunjuk ke langit. Ketika aku melihat ke arah itu, ada bayangan dengan sayap api dan sayap hitam. Bagaimanapun aku melihatnya, orang yang mempunyai sayap hitam memiliki rambut merah tua! Itu Buchou!
[Ise-san! Kau bisa mendengarku, Ise-san!?]
Suara Asia keluar dari pemancar.
"Asia! Apa yang terjadi? Apa ini tentang Buchou?"
[Iya. Sekarang aku bersama Buchou-san di atap sekolah. Musuhnya, Raiser-san, menantang Buchou untuk duel dan Buchou-san menerima tantangannya! Karena itu kami bisa masuk ke gedung sekolah tanpa masalah.....]
.....Apa yang sebenarnya terjadi? Aku membuat ekspresi tak mengerti, dan adiknya Raiser mulai bicara padaku dengan senyuman sinis.
"Sepertinya Oni-sama membuat tantangan karena Rias-sama tidak disangka bertarung dengan bagus. Kalau kita bertarung secara normal tentu saja akan menjadi kemenangan kami, jadi ia mengasihaninya. Kalau seperti ini Rias-sama akan dikalahkan sebelum kau bertarung dengan Oni-sama. Ohohoho."
Adik perempuannya itu mulai tertawa dengan meletakkan tangannya di dekat mulutnya. Aku jadi mulai kesal!
"Buchou itu kuat! Akeno-san juga akan datang setelah dia mengalahkan si "Ratu"! Kiba juga akan mengalahkan semua budak-budak disini dengan kombo pedang setannya! Aku juga akan menggunakan Boosted Gear dan....."
(incomplete)
Part 3
Hanya aku yang tertinggal di tempat olahraga yang dibanjiri oleh darah kawan dan musuh.
[BREAK].....
Tanah yang berubah menjadi dunia pedang setan. Tapi dengan kehilangan tuannya, pedang-pedang setan mengeluarkan suara dan mulai hancur satu per satu. Pecahan-pecahan pedang setan bersinar keperakan dan melayang disekitar tempat olahraga. Itu membuat suasana mistis. Dalam beberapa detik semua pedang setan lenyap dari tempat olahraga.
! Dengan seketika, aku melihat ada bayangan di udara. Ketika kutengok keatas, disana ada penyihir dengan tudung. Itu "Ratu"nya Raiser. Dia seharusnya bertarung dengan Akeno-san! Tapi hanya Akeno-san yang kalah!? Kelihatannya musuh terlihat tidak terluka sama sekali! Apa yang terjadi! Itu mustahil kalau Akeno-san kalah sia-sia.
"Sang "Kuda", ter eliminasi."
"Ratu"nya Raiser tertawa mengejek sambil mengatakan dengan dingin. Saat itu juga aku tersentak.
"Apa kau yang melakukan itu kepada Kiba dan Akeno-san!?"
Ledakan itu! Ya, Koneko-chan juga kalah karena sihir itu! Sialan! Dia bahkan mengalahkan Kiba!
"Sini kebawah! Akeno-san! Koneko-chan! dan Kiba! Akan kubalas dendam mereka! Ayo turun! Akan kukalahkan kau dengan Sacred Gearku jadi turunlah!"
Kukepalkan tanganku keatas dan memprovokasi si "Ratu". Si "Ratu" melihat kearahku dengan senyuman licik dan terbang ke arah atap bangunan sekolah baru dengan sayap hitamnya seolah-olah sudah kehilangan minat padaku.
"Tunggu! Aku bilang tunggu sialan!"
Aku mengejar "Ratu" dengan kemarahanku! Takkan kubiarkan kau pergi! Takkan mungkin kubiarkan! Buchou disana! Asia juga ada disana! Takkan kubiarkan kau melukai teman-temanku lagi! Takkan kubiarkan!
SLIP
“Agaah!”
Aku jatuh ketanah karena tidak ada kekuatan lagi dikakiku. Aku mencoba untuk bangkit kembali, tapi sudah tidak ada kekuatan lagi di tubuhku....! Tubuhku tidak bisa bergerak karena bergetar dengan kencang....! Bahkan aku tahu. Staminaku sudah diambang batas. Aku bisa bertahan sejauh ini karena Buchou melatihku, tapi ini hasil untuk seorang sepertiku, yang tidak punya pengalaman bertarung, bertahan sampai sekarang. Detak jantungku juga sangat cepat. Aku juga susah bernafas. Lukaku semakin memburuk dan kelihatan gawat. Aku hampir kehilangan kesadaran karena muka, tangan, kaki, dan perutku sakit. Aku juga tidak bisa berpikir jernih karena aku kehilangan kawan didepan mukaku. Ini mungkin karena aku baru saja melihat situasi yang membuat hatiku serasa tercabut dari tubuhku. Tapi aku harus berdiri. Meskipun di situasi seperti ini, yang membuatku harus pergi ke tempat Buchou berada.
“Ngaaa!!”
Aku berteriak kencang supaya aku bisa mengumpulkan kekuatanku. Sepertinya masih tersisa sedikit energi di kakiku. Aku bisa berdiri! Aku berdiri pelan-pelan dan bisa menghadap ke gedung sekolah. Ya, aku harus pergi ke atap. Ketika aku berpikir untuk pergi, seseorang berbicara padaku.
"Apa kau masih mau melanjutkan pertarungan?"
Ketika aku berbalik, adik perempuan Raiser turun dari langit dengan sayap apinya. Dia tidak tereliminasi oleh pedang-pedang setan.....? Apakah dia menghindar dengan terbang? Kalau kupikir tentang itu, pengumuman hanya bilang satu "Peluncur" kalah. Aku membuat kuda-kuda untuk melawannya tapi dia menggelengkan bahunya.
"Aku takkan bertarung lagi. Karena bagaimanapun kau pikirkan, ini adalah kekalahan grupmu."
"Berisik. Aku dan Buchou masih belum kalah."
"Kekuatan naga yang tadi. Memang itu sesuatu yang luar biasa. Untuk mentransfer kekuatan yang kau lipatgandakan ke orang lain. Kupikir itu adalah kekuatan yang tidak normal dan berpikir tentang kekuatan penghancur Rias-sama dan kekuatan "Lighting Priestess" meningkat membuatku takut. Kekuatan itu akan menjadi bahaya untuk iblis tingkat tinggi di rating game dikemudian hari. Tapi ini adalah kekalahanmu untuk pertarungan ini."
"..... Karena Phenex itu abadi?"
"Itu adalah salah satunya tapi juga karena kau dan Rias-sama sudah hampir tidak punya stamina lagi. Benar kan? Walaupun kau bisa menyembuhkan segala luka, kau tidak bisa menyembuhkan stamina. Di situasi seperti ini kau akan kalah karena kau akan lebih lelah lagi. Selain itu..."
Adik perempuan Raiser mengeluarkan botol kecil..... Apa itu? Apa itu air suci? Mustahil.
"Air mata phoenix. Pernah dengar? Inilah itu. Air mata kami bisa menyembuhkan segala jenis luka."
Air mata phoenix!? Buchou mengatakannya di perkemahan di gunung. Tapi apa itu dibolehkan!?
"Jangan bilang itu curang.... Grup mu juga punya seseorang yang memiliki "Twilight Healing"."
Dia mengatakannya seolah-olah dia membaca pikiranku.
"Dan bahkan di buku pertarungan ada "Hanya dua orang yang berpartisipasi di Rating game bisa menggunakannya". Itu dilarang karena terlalu sakti. Yah itu sudah natural. Dalam kasus kami itu diberikan kepada "Ratu" kami. Karena itu "Ratu" kami bisa mengalahkan "Lighting Priestess". Lalu air mata kami juga dijual dengan harga tinggi. Karena itulah, keluarga Phenex menjadi sangat kaya. Hanya nasib baik yang terjadi semenjak permainan diciptakan. Abadi dan air mata penyembuh. Itulah nasib kami."
Adik perempuan Raiser mulai berkata sombong...... Tidak..... kalau musuh bisa menyembuhkan diri dalam pertarungan bahkan Akeno-san akan.... Itu tidak akan kemana-mana kalau aku terus berpikir jelek. Aku membuat keputusan lagi dan berjalan kearah gedung.
"Tu....tunggu dulu! Apa kau mengabaikanku!? Kau akan kalah bagaimanapun juga jadi lebih aman kalau diam disini bersamaku!?"
"Berisik. Bicara sendiri saja disana perempuan-burung. Kalau kau dekat-dekat denganku akan kutelanjangi kau."
Adik perempuan Raiser membuat kuda-kuda untuk melindungi dirinya. Ya, karena dia adalah perempuan maka itu adalah respon yang benar. Aku mulai bergerak menuju gedung. Setelah beberapa lama aku mendengar suara melengking dari belakang.
Part 4
Aku masuk ke bangunan dari pintu belakang dan berlari didalam koridor. Tujuanku adalah atap! Ke sisi Buchou!
[HEARTBEAT]
Ada sesuatu yang berubah didalam diriku. Aku sudah memenuhi kriteria karena aku masuk ke markas musuh!
"Promotion, "Ratu"!"
Aku merasakan kekuatan didalam tubuhku. Aku berlari lagi di dalam koridor! Tapi....
SLIP
Aku jatuh terjengkang di koridor. Aku kehilangan rasa sentuhan dikakiku. Sudah kukira. Staminaku sudah mencapai batasnya kan? Walaupun aku mendapatkan kekuatan baru. Aku tidak memiliki stamina untuk menggunakannya. Walaupun begitu aku harus tetap berdiri. Aku harus pergi ke atap walaupun harus merangkak. Akeno pergi. Koneko pergi. Kiba pergi. Seluruh teman seperjuanganku sudah lenyap dari pertarungan ini. Aku hanya satu-satunya member yang tersisa untuk melindungi Buchou! Aku harus berusaha pergi ke atap! Aku tak ingin kalah! Aku tak boleh kalah! Buchou! Akan kubuat Buchou menang! Aku berdiri dan jatuh. Aku berdiri dan jatuh lagi..... Aku tetap pergi ke atas mengulanginya. Aku pergi menuju Buchou sambil meneteskan air mata, keringat, dan darah. Aku melihat pintu ke atap! Kubuka pintunya dengan keras tanpa mengambil nafas!
....! Buchou dan Raiser sedang saling berhadapan. Asia melihat mereka dari jauh sambil kegugupan. Bagus, mereka masih selamat. Tapi Buchou bernafas kesakitan. Rambut merah indahnya kusut dan seragamnya sudah sobek-sobek. Aku menghirup udara yang banyak.
“Buchouuuuu! Hyodou Issei sudah datang!”
Aku berteriak dengan kencang supaya semuanya bisa mendengarku. Pandangan mereka semua menuju ke arahku.
“Ise!”
“Ise-san!”
Buchou dan Asia berteriak senang. Hehehe, sekarang aku disini! Aku tak bisa membiarkan perempuan menunggu!
"Bocah naga, huh. Reyville, dia membiarkannya lewat?"
Raiser mengeluarkan suara dengan lidahnya. Sepertinya adik perempuannya sedang dalam masa puber. Karena itu aku bisa kesini dengan selamat. Kemudian "Ratu" Raiser datang ketempatnya.
"Raiser-sama. Haruskah aku membereskan bocah "Pion" dan "Peluncur" itu? Dan juga kekuatan dari bocah "Pion" itu bisa merepotkan. Jurusnya yang bisa melenyapkan pakaian musuhnya....."
Raiser menghentikan "Ratu"nya yang maju kedepan dengan tangannya.
"Akan merepotkan kalau dia melenyapkan api yang menutupi tubuhku? Apa benar begitu? Dari jurus dan kepribadiannya "Pion" Rias, itu mungkin hanya berlaku untuk wanita saja. Aku akan melawan mereka. Lalu mereka pasti akan menjadi yakin.
.....Apa-apaan itu? "Ini adalah bagian terakhir jadi akan kubiarkan mereka bertindak sesuka hati". Apa itu yang ingin dia katakan? Lalu dia tahu tentang kekuatan "Penghancur Pakaian" ku. Ya, itu hanya berlaku untuk perempuan saja. Aku membuatnya dengan membayangkan seperti itu. Aku tidak mau melihat tubuh laki-laki telanjang ataupun menyentuhnya. Yah, itu jelas punya kekuatan untuk mengupas kulit buah dan sayuran, tapi tidak berpengaruh apa-apa kalau bukan perempuan.
"Jangan main-main Raiser!"
Buchou yang marah menembakkan bola sihirnya ke muka Raiser! Dia bahkan tidak menghindar dan menerimanya ke wajahnya. Ahh, mukanya hancur lebur! Bagus! Ketika aku sedang membuat ekspresi senang, api muncul dari bagian mukanya yang hancur dan mulai membentuk. Wajah Raiser kembali seperti sedia kala. Raiser menggerakkan lehernya seolah tidak terjadi apa-apa.
Abadi. Ini adalah kemampuan regenerasi yang dimiliki oleh burung api, phoenix.....
"Rias, menyerahlah. Kau akan membuat Ayahmu dan Sirzechs-sama yang melihat dari tempat lain menjadi buruk. Kau tidak punya banyak pilihan. Semuanya sudah meramalkan hasilnya. Ini skakmat, Rias."
Raiser mengatakannya seperti ia sudah melihat hasil akhirnya. Tapi Buchou hanya memelototinya.
"Tutup mulutmu, Raiser. Aku takkan menyerah! Mereka tahu hasil akhirnya? Aku tak punya pilihan lain? Aku, sang "Raja", saat ini masih aktif tahu?"
Buchou tertawa tanpa takut.
Ya! Kalau Buchou berkata seperti itu aku bisa terus berjuang! Ini belum selesai! Kita akan membalikkan keadaan sekarang! Aku pergi ke sisi Buchou dan berdiri diantaranya dan Raiser.
“Asia!”
Ketika aku memanggil Asia, dia melihat ke Raiser dan "Ratu"nya dengan gugup, lalu dia bergerak kearahku. Raiser dan "Ratu"nya tidak mencoba untuk menyerang Asia. Aku tahu itu akan terjadi, tapi untuk sampai punya keyakinan seperti itu! Asia mulai menyembuhkanku dan luka Buchou. Ketika tangan Asia menyentuhku dan Buchou, tubuh kami mulai dikelilingi oleh cahaya hijau pudar. Rasa sakit lenyap dari tubuhku seperti rasa sakit yang tadi itu cuma imajinasiku saja..... Mukaku yang bengkak mulai sembuh dan kakiku yang mati rasa kembali ke semula. Tapi staminaku tidak kembali. Walaupun luka-luka sembuh tapi stamina tidak......
"Asia, mundurlah setelah kau menyembuhkan kami."
“!”
"Kalau Asia tetap dibelakang kau bisa menyembuhkanku dan Buchou. Kau seperti sumber hidup kami."
Asia membuat ekspresi sedih dan sepertinya dia hendak berkata sesuatu. Tapi dia menutup mulutnya dan melangkah mundur. Ini langkah yang benar. Kalau Asia aman....
“Kyaaaa!”
Apa!? Aku mendengar teriakan Asia. Yang kulihat didepan mataku adalah lingkaran sihir asing dibawah kaki Asia. Sepertinya itu menghalangi Asia untuk bergerak.
"Maaf tentang itu. Kalau terlalu lama bisa membuat kalian terlihat menyedihkan. Aku bisa saja mengalahkan gadis itu tapi.... Aku hanya membuat kalian tidak bisa disembuhkan lagi. Lingkaran sihir itu hanya bisa hilang kalau "Ratu" ku dikalahkan."
Raiser mengatakannya dengan jelas. Musuh, sang "Ratu" memperlihatkan tangannya ke depan dan jari-jarinya bersinar. Jadi si "Ratu" ini menghalangi Asia..... Sialan! Asia salah satu dari senjata pamungkas terakhir kami! Tapi aku tak punya waktu untuk mengeluh! Pertarungan terakhir!
"Buchou, pertarungan masih berlanjut kan?"
"Ya tentu saja."
Buchou terdengar seperti dia masih belum menyerah! Ya! Kita masih sanggup melakukannya!
"Tapi hanya aku, Buchou dan Asia yang tersisa. Dan Asia tertangkap. Di sisi yang lain dia abadi. Dia juga mempunyai dua budak. Situasi kita sangat jelek."
Aku tersenyum dan berkata dengan keras.
"Tapi aku takkan menyerah. Aku bodoh sehingga aku tidak tahu apapun tentang "ramalan" atau "skakmat". Tapi aku masih bisa bertarung. Aku masih bisa bertarung selama aku bisa menggerakkan tanganku."
"Kata-kata yang bagus! Ise, ayo kalahkan Raiser bersama-sama!"
"Ya, Buchou!"
Buchou memerintahku dengan bangga seperti biasa. Kau dengar kan, Boosted Gear!? Masterku memberikan perintah! Mudah saja. Aku hanya perlu mengalahkan orang didepanku. Ya, hanya itu!
"Ayo!"
[Burst]
Itu suara yang seharusnya tidak aku dengar. Ketika permatanya mengeluarkan suara, tubuhku serasa berat seketika dan terasa seperti berhenti bekerja..... Kesadaranku memudar..... Tidak! Apapun asal jangan itu! Aku jatuh ke lantai dan memuntahkan apa yang ada di mulutku. Itu ternyata muntah darah. Ketika aku melihatnya aku tersadar. Aku tersadar bahwa didalamku sudah mencapai batasnya juga.... Cahaya sudah lenyap dari permata. Itu karena, aku, pemiliknya, sudah mencapai batas sehingga berhenti berfungsi..... Aku tidak punya.... luka sedikitpun..... Aku masih bisa berjuang...... Raiser mengatakan kepadaku yang tergeletak dilantai:
"Kemampuan Boosted Gear menguras tenaga pemiliknya lebih dari yang kau bayangkan. Melipat gandakan kekuatanmu itu sesuatu yang tidak normal. Beban yang diberikan ke tubuh beberapa kali lebih tinggi dari Sacred Gear biasa. Kau sudah berlari di pertempuran bertarung dengan budak-budakku dan terus menggunakan Boosted Gear. "Pion" Rias, kau sudah mencapai batasmu dari tadi."
..... Belum. Walaupun kau bilang itu.... Walaupun itu benar..... Aku masih..... Buchou yang ada disampingku membuat wajah sedih. Maaf telah membuatmu khawatir. Ini bukan masalah. Aku akan berdiri sekarang. Aku akan. Akan kuberikan kekuatan di kakiku dan bediri. Sudah berapa kali aku jatuh dan bangun lagi sekarang?
"Buchou, ayo!"
Aku berlari menuju Raiser.
Part 5
“Guhaa!”
Rasa sakit menyerangku. Sudah tak terhitung berapa kali aku mendapatkan rasa teramat sakit hari ini.... Aku jatuh ke lantai tak terhitung kalinya. Aku kelihatan begitu memalukan..... Buchou..... Ayo menang.... Aku pasti akan menang..... Buchou sudah jatuh berlutut dan tidak mencoba untuk bangun lagi.... Buchou sudah kehabisan energi sihir. Dia menyerang Raiser tak terhitung kalinya, tapi Raiser terus bangkit kembali sambil menyebar apinya, seperti tidak terjadi apa-apa. Aku perlu melindungi Buchou dan Asia..... Aku.....
[BANG!]
Pukulan Raiser mendarat di perutku dengan dalam, dan ia mencabutnya dengan memutar kepalannya
[COUGH!]
Ada darah keluar dari mulutku.... Aku memuntahkan banyak darah sebelumnya dan sekarang masih ada darah didalam diriku huh...... Pandanganku jadi kabur..... Aku menggelengkan kepala supaya pandanganku jadi jelas..... Tidak apa-apa..... Aku akan menang.... Akan kukalahkan orang ini, Raiser.... dan akan kupersembahkan kau dengan kemenanganku..... Lalu kau akan tertawa senang kan.....? Kalau kau dan Asia tertawa maka aku..... Yeah..... Buchou...... Terima kasih sudah melatihku..... Aku masih bisa berdiri karenamu...... Aku akan menang..... Aku adalah "Pion"...... Aku akan menjadi "Pion" istimewa..... Yeah, istimewa.....
[BANG!]
Pukulannya mendarat diwajahku...... Ketika terkena, serasa seperti lambat sekali..... Aku masih bisa bertarung..... Buchou...... Aku akan menepati janjiku....... Aku akan menang......