Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid4 Bab1

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:01, 13 March 2013 by Victorrama (talk | contribs) (Created page with "== Chapter 1: Persiapan Perjalanan == ===Part 1=== <nowiki> * </nowiki>Chirp, Chirp ....* Terdengar kicau burung dari <<Hutan Roh>> yang mengelilingi akademi. “Mm...” ...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 1: Persiapan Perjalanan

Part 1

* Chirp, Chirp ....*

Terdengar kicau burung dari <<Hutan Roh>> yang mengelilingi akademi.

“Mm...”

Membuka mata dan bangkit dari tempat tidurnya, wajahnya yang masih setengah tidur terpantul di jendela.

Rambut hitamnya acak – acakan setelah tidur. Matanyapun juga terlihat sayu.

Dibandingkan dengan penampilannya yang polos di dalam mimpi, kesannya telah berubah jauh.

Empat tahun yang lalu...ya?

Sudah lama sekali sejak ia terakhir kali mendapat mimpi tentang periode waktu itu.

Mungkin ini adalah yang pertama kalinya sejak ia datang ke akademi ini.

Sejujurnya, ini adalah kenangan yang tidak ingin diingatnya.

Kamito secara tidak sengaja melihat tangan kirinya, di mana sebuah segel roh terukir.

Segel dari roh kegelapan – tangan kiri yang menggenggam kemenangan di Festival Tarian Pedang tiga tahun lalu.

Sekarang aku mencoba untuk kembali ke arena itu sekali lagi.

Dengan Festival Tarian Pedang yang semakin dekat, ia mungkin merasa gugup tanpa menyadarinya.

Pasti itulah sebabnya ia memimpikan periode waktu itu.

Ketika ia akan turun dari tempat tidurnya—

“.....”

Kamito menyadari sesuatu

Tubuhnya terasa berat sekali.

Sesuatu yang lembut dan nyaman terletak di atas pinggangnya.

“.....?!”

Terkejut , Kamito membuka selimutnya dengan penuh semangat.

Dan kemudian.

“Fuah... Selamat pagi, Kamito.”

“E-Est?!”

Terdengar suara yang merdu, seperti suara lonceng.

Yang menduduki pinggang Kamito—adalah seorang gadis cantik berambut perak.

Ia mempunyai mata yang berwarna merah dan terkesan misterius. Kulitnya berwarna putih seperti susu yang baru diperah.

Sosok ini, yang sedang mengusap matanya yang terlihat ngantuk, terlihat seindah peri salju.

Sang roh pedang Est. Ia adalah roh yang dikontrak oleh Kamito, dan juga disebut <<Pembunuh Iblis>>.

Tampaknya, ia menyelinap ke tempat tidur Kamito tanpa Kamito mengetahuinya.

Terlebih lagi, pakaiannya—

“Ada apa, Kamito?”

Masih menduduki pinggan Kamito, Est memandangnya tanpa ekspresi.

“H-hei, pakaianmu...”

Est telanjang bulat—Tidak, ia tidak.

Dia memakai pakaian.

Namun—

“Kamito?”

Est memiringkan kepalanya. Kamito mengalihkan pandangannya dengan gugup.

Est mengenakan seragam Kamito di menutupi tubuhnya yang telanjang.

Est mungkin tidak mengenakan pakaian dalam. Pakaiannya adalah apa yang disebut dengan kemeja-terbuka (hanya mengenakan kemeja tanpa pakian lain).

Dari bagian dada yang terbuka, kulitnya yang putih dan sedikit terlihat sungguh menggoda.

Bagian pergelangan tangan dari pakaiannya besar dan terlihat longga, tapi ini malah memberikan Kamito hasrat dan pikiran yang tidak perlu.

“Apa-- ? Est, mengapa kamu memakai seragamku?”

“Kamito memberitahuku bahwa aku tidak boleh tidur telanjang dengamu.”

Est menjawab dengan tanpa ekspresi.

Kamito langsung terkaget ketika Restia menggenggam bagian erat bagian dada dari pakaiannya sendiri.

“Yah, aku memang mengatakannya padamu.”

Berada pada batas kesabarannya, Kamito mengerang.

“Tapi tolong, setidaknya pakailah celana dalam.”

“...celana...dalam?”

“Kenapa kamu membuat wajah kebingungan seperti itu ?!”

Mungkin para roh mempunyai kebiasaan untuk memakai kaus kaki panjang, tapi tidak terbiasa memakai celana dalam.

...tidak, Restia memakai celana dalam dengan benar.

Tepat ketika ia sedang memikirkan hal tersebut—

“Hm?”

Tiba-tiba, Kamito merasa ada yang aneh dengan penampilan Est.

Tidak hanya ia memakai kemeja-terbuka—Tampaknya ada sesuatu yang sangat berbeda pada Est pagi ini.

Kamito memeriksa seluruh tubuh Est dengan seksama.