Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 28

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 28: Taman Peri[edit]

Hiiro tergagap dalam keterkejutan. Mereka menyadari keberadaanku? Sial. dalam waktu singkat, cahaya samar itu berhenti.

‘Mereka itu [Pheom]... ,kan?’

Mereka tampak persis seperti yang ada di buku bergambar. Mereka berempat melayang di sana, masing-masing memiliki warna rambut yang berbeda. Merah, biru, kuning, dan hijau.

"Hei! Hei! Kau [Gabranth]-! Tunggu, [Humas]-! Apakah kau melihat kami? Kau tidak melihat kami, kan?? "(Pheom)

"Jadi, ada apa [Pheom]? Berhentilah mengoceh tentang hal itu."(Hiiro)

"Ini berbeda dari apa yang ibu katakan kepada kita!" (Pheom)

"Ya! [Humas] seharusnya tidak bisa melihat kita! "(Pheom)

‘Betapa menyebalkannya ... mereka bagaikan sedang berdengung di wajahmu, mengoceh terus menerus. Tapi ada satu hal yang lebih menggangguku.’

"Kamu. Bagaimana kau tahu bahwa aku bukan [Gabranth]-? "(Hiiro)

‘Saat ini, memanglah aku harus menyamar sebagai [Gabranth], bahkan [Gabranth] sendiri tak menyadarinya. Namun, bangsa [Pheom] ini langsung menyadarinya!’

"Wow! Dia berbicara! Dia benar-benar dapat melihat kita!” (Pheom)

Untuk alasan yang tak diketahui si warna merah sepertinya sangat gembira...

“Bagaimanapun, jawab aku! Bagaimana kau bisa tahu?"(Hiiro)

"Hah?!? Karena itu bukan kau  yang nyata, kan? Aku kira." (Pheom)

Dengan tatapan kosong, dia menjawab pertanyaan Hiiro.

"Nyata?!? Apa maksudmu?"(Hiiro)

"Kyahaha! [Humas], kau benar-benar tidak tahu?" (Pheom)

Yang kuning sepertinya sedang menikmati pikirannya sendiri.

"Menarik! Begitu menarik!” (Pheom)

"Aku akan memberitahumu! Itu karena kita [Pheom]! The all-seeing race (Ras Mata Kebenaran)!" (Pheom)

Sekarang mereka mengatakannya...

“Ras Mata Kebenaran? Apa maksudmu?" (Hiiro)

"Kyahaha! Dia tidak tahu! Dia sungguh tidak tahu!" (Pheom)

Yang merah masih terbang, berusaha menyerupaiku. Dan yang hijau terus...

"Mata kami hanya melihat kebenaran!" (Pheom)

"... Jadi kurang-lebih kalian bisa melihat bentuk asli setiap orang?" (Hiiro)

.

.

"Ooo! LUAR BIASA! Kau benar!” (Pheom)

Yang biru tertawa lagi ... Aku serius mempertimbangkan untuk menggunakannya karakter [Fall] agar dia terjatuh.

"Omong-omong, karena itulah kami tahu." (Pheom)

Yang kuning mengangguk. Hiiro lebih memilih berbicara dengannya saat ini.

Yang merah mendekati Hiiro.

"Hmmm. Tapi kau... benar-benar seorang [Humas]? Kan?” (Pheom)

"APA! Tapi dia bukan, kan? ”(Pheom)

"Dia hanya terlihat mirip..." (Pheom)

"Mungkin apa dia berbeda?" (Pheom)

"Yah, aku juga tak tahu, dia terasa berbeda dari yang lain." (Pheom)

Yang merah memukul tangannya.

"Aku tahu! Mother mungkin tahu! "(Pheom)

"Aku mengerti!" (Pheom)

"Apakah kita akan pergi?" (Pheom)

"Apakah kalian yakin tentang ini?" (Pheom)

Hiiro menghela nafas.

"Baik! Ayo pergi! ”(Pheom)

Zuzuzuzuzuzu

Di depan Hiiro, sebuah celah cacing terbuka.

"Apa yang ada di dalamnya?" (Hiiro)

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Lubang itu melebar, dan tingginya hampir seukuran Hiiro. Hanya kegelapan yang bisa dilihat dari luar.

“Ini jalannya ke Mother! Ayo pergi! ”(Pheom)

"He... hei!" (Hiiro)

Yang merah menarik tangannya.

‘Siapa ibu yang mereka bicarakan? Tapi serius... apa mereka bisa dipercaya saat ini?’

‘Sepertinya para [Phoem] ini tak terlalu pintar. Apakah kepala mereka baik-baik saja?’

‘Namun, sepertinya kali ini menarik minatku. Kalian tidak akan pernah tahu, seberapa besar minatku untuk menemukan sesuatu yang tak kutahu!’

Hiiro melangkah ke celah.

"Hah!?!" (Hiiro)

Para [Phoem] memancarkan cahaya untuk menerangi kegelapan. Eksteriornya tampak seperti bagian dari hutan, tetapi ada banyak lampu yang mengambang di sana.

Rumah. Rumah mungil. Sekecil rumah boneka.

‘Aku merasa seperti sudah melangkah ke Pulau Lilliput...’

"Kemari!" (Pheom)

Yang merah menariknya. Mengarahkannya ke sebuah pohon besar, dari sebuah lubang besar seorang wanita muncul.

Dia tidak mungil seperti mereka semua. Rambutnya biru muda, cukup panjang hingga mencapai tanah. Rambutnya bersinar. Di kepalanya ada semacam mahkota. Ada sayap di punggungnya. Bentuk tubuhnya ramping. Dan terakhir dia terlihat seperti seorang dewi.

Wanita itu memegang tongkat, dengan bola bercahaya dengan bulu di atasnya, dia mengumumkan.

“Selamat datang Pendatang! Ke [Fairy Garden].” (Wanita)

"Terima kasih telah mengundang saya, meskipun rasanya lebih dipaksa untuk datang." (Hiiro)

Yang merah menjulurkan lidahnya.

"Orun memiliki mata yang bagus. Aku tidak berpikir dia akan membawa musuh." (Wanita)

Tampaknya dia mempercayai Hiiro.

"Hei! Hei! Mother! "(Pheom)

"Ya sayang?" (Wanita)

"Orang ini, apakah dia benar-benar seorang [Humas]-?" (Pheom)

"Tidak. Tapi dia berasal dari dunia lain. Dia bukan dari dunia [Edea].”(Wanita)

Bangsa peri di sekitarnya mengangkat suara mereka seolah terkesan. Hiiro tersenyum.

“Omong-omong, apa dirimu bersikap seperti yang aku minta, Sayang? Dia adalah pengunjung, ‘tunjukkan rasa hormat’, bukan?” (Wanita)

Orun dimarahi. Ha! Rasakan.

“Bagaimanapun! Biarkan izinkan aku memperkenalkan diri dengan benar. Aku adalah pemimpin dari [Pheom] di sini, Niño. Bersediakah dirimu memberitahukan namamu?" (Wanita)

"Arnold Ocean" (Hiiro)

Niño tertawa.

“... Hiiro Okumura. Senang bertemu denganmu." (Niño)

Dengan enggan Hiiro menundukkan kepalanya.

‘Aku mengerti... mereka bahkan bisa melihat suatu kebohongan.’

Nama palsu yang Hiiro berikan langsung ketahuan. Hiiro sebenarnya hanya ingin memastikan saja, tetapi kemampuan wanita itu benar-benar luar biasa. Tipuan semacam ini bahkan tidak tak berarti baginya.

"Dengan perhatianmu Hiiro, ikuti aku."

Kami memasuki pohon itu. Ada ruangan yang cukup besar. Beberapa makanan ringan telah disiapkan untuk kami.

"Makanan ini disebut [Vanyar]." (Niño)

Makanan itu berbentuk seperti bunga, dan tampak berkilau saat aku pegang. Setelah aku amati ada yang licin di atasnya.

‘Apakah ini... gelatin?’

Tapi aku tak yakin akan hal itu. Mungkin saja beracun. Aku mulai menulis sebuah karakter di bawah meja.

"Percayalah. Kami tidak berusaha meracunimu.” (Niño)

"..." (Hiiro)

“Dan tolong berhenti menulis ‘itu’ di bawah meja.” (Niño)

Rasanya seperti ada banyak mata yang sedang menatapmu.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

"Kenapa aku harus percaya padamu?" (Hiiro)

"Baiklah kalau begitu!" (Niño)

Dia mengambil [Vanyar] dan memakannya.

"Tentu saja, kami juga tak memasukkan apapun ke dalam minumannya." (Niño)

Atau seperti itulah dia berkata... Aku mengerutkan kening.

"Cukup paranoid, bukannya dirimu itu?" (Niño)

"Tentu saja. Seperti itulah aku. Bukankah itu yang kau harapkan? "(Hiiro)

"Yah ... bagaimana kalau kamu memeriksaku?" (Niño)

"... A-apa?!?" (Hiiro)

“Gunakan [Word Magic]-mu.” Anda (Niño)

Hiiro membeku. Dia tahu bahwa mereka memiliki kemampuan untuk “melihat”, tetapi dia tidak berharap “penglihatan” mereka sekuat ini.

“Kekuatan kami adalah kemampuan untuk melihat segalanya. Tentu saja, itu termasuk [Status] juga.” (Niño)

Dengan melihat [Status]-ku, seseorang akan dapat menemukan [Word Magic]-ku. Walaupun begitu ...

‘[Word Magic] cukup kuat.’

Aku memusatkan sihir kembali untuk mengalir ke ujung jariku.

"Jika kau tak keberatan..." (Hiiro)

Kata yang dia tulis adalah [Pry]. Jadi, status Nino muncul di hadapannya.

‘Kekuatan (sihir) nya sangat overpowered.’

.

Niño

Lvl: 20

HP: 100/100

MP: 1000/1000

EXP: 10000

NEXT: 1000

ATK: 20

DEF: 30

AGI: 50

HIT: 100

INT: 300 (400)

<> Fire, Water, Light

<>

Fireball (Fire – Attack)

Mystic Flare (Fire – Attack)

Mist (Water – Support)

Bubble Rain (Water – Attack/Support)

Infinity Judgement (Light – Attack)

Lazer Prism (Light – Attack)

Holy Lance (Light – Attack)

Resurrection (Light – Recovery)

Full Clean (Light – Effect)

<> Fairy Queen, Seer, One who sees, Light Guardian.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>