Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 15:09, 27 August 2016 by Isko (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]


Prolog - Pahlawan Hitam[edit]

Seorang gadis menatap ke arah langit.

Seolah sedang terpikat oleh langit kegelapan, gadis itu menengadah seakan ditelan olehnya.

Namun, wilayah yang lebih rendah dari langit adalah merah.

Api merah yang bergoyang secara perlahan sampai keseluruh permukaan.

Wilayah kekuasaan yang mengendalikan seperlima dunia. Kastil Kerajaan Acadia hangus terbakar.

Sebuah kastil yang terbuat dari batuan keras yang dibangun tinggi, seolah membelah dirinya keluar dari dunia lain.

Sementara dikelilingi olehnya di mana percikan api merobohkan bangunan, gadis tersebut hanya menatap ke arah langit.


Para Naga menari di langit.

Pertempuran Drag-Knight dengan batas kehidupan mereka di mana mereka mengenakan senjata kuno abu-abu gelap di luar tubuh mereka.

Ratusan Naga berdansa di langit yang menyulutkan bara api sambil mereka menderu, sayap mereka terkoyak, dan jatuh.


"Apa kau tidak mau kabur, bocah?"

Gadis itu berbalik; mendengar suara dari belakangnya.

Ada seorang pemuda berdiri di sana.

Wajah tampan dengan rambut putih dan mata berwarna abu.

Laki-laki itu mengenakan cape(mantel longgar?) dengan kesan pola halus di atasnya bertingkah secara keren seperti seorang bangsawan, tapi dia melihat ke arah gadis itu dengan mata berkaca-kaca yang membuatmu membayangkan seekor binatang kelaparan.

Namun, gadis yang dibalut dalam gaun hitam(putih?) tidak mempunyai emosi di matanya, tidak ketakutan dan malahan memandang pada sang pemuda dengan matanya.

"......Apa kau salah satu yang membunuh mereka? Orang-orang kastil ini—"

"Aku melakukannya. .......Jika aku mengatakan itu, apa kau akan membalas dendam mereka? Baik, kemarilah."

Sebagai ganti ketakutan pada pertanyaan yang dilempar padanya, dia menarik pedangnya dengan gembira.

Itu adalah pedang cantik yang mempunyai beberapa garis perak pada sisi luarnya.

Senjata dewa yang merupakan kunci untuk mengaktifkan Drag-Ride dan mengendalikan—Sword Device.

"......Jika kau melakukannya, lalu bunuh aku tepat di sini juga."

"Apa......?"

Pemuda itu mengedutkan alisnya pada apa yang digumamkan gadis tersebut.

"Kalau Kerajaan akan musnah, lalu aku tidak punya tempat lain yang tersisa—."

"............"

Sang pemuda membuat paras licik, dan menatap pada gadis itu untuk sesaat.

"......Kuhahahaha! Oh aku mengerti! Jadi kau adalah gadis semacam itu! Seorang semacam itu! Ini adalah mahakarya! Hahahahaha! Hahahahahahahahahahahaha!”

Dia tiba-tiba menempatkan tangannya di atas dahinya dan tertawa seakan dia gila.

Meski begitu, gadis itu tidak menunjukkan balasan apapun.

"Ini membosankan...... Aku tidak akan membunuhmu, idiot. Keuntungan apa yang akan aku dapatkan dari membunuh seorang yang menyenangkan sepertimu?"

Selagi laki-laki itu berbicara, dia mengambil pedang lain yang menggantung di atas pinggulnya bersamaan dengan sarungnya dan melempar ke arah gadis tersebut.

Di atas sarung pedang yang terbenam di bawah permukaan tanah sembarinya membuat suara berat, itu memiliki hiasan indah yang terpahat di dalamnya.

"Aku akan memberikannya padamu. "Kekuatan" yang akan merubah takdir—Sword Device. Jadi kaburlah selagi mengambilnya bersamamu. Kastil ini akan musnah segera, nona."

Sang lelaki mengatakan itu sambil menaruh pada senyuman yang tidak membawa kegilaan apapun yang dia miliki sampai tadi.

“............”

Gadis itu mengambil diam-diam pedang tersebut.

Dia memeluk pedang yang terlalu besar untuk seorang tubuh mungilnya bersamaan dengan sarungnya.

Setelah sang pemuda tersenyum dengan tanpa takut melihat itu, dia berbalik dan berjalan ke dalam Kastil.

"Tunggu."

"Ada apa?"

Pemuda berambut perak berhenti karena suara gadis itu, dan dia berbalik dengan rasa malas.

"Apa itu......?"

Si gadis menunjuk ke arah langit.

Apa ada seorang iblis yang menghancurkan Kerajaan yang dikenal sebagai legenda yang tak terkalahkan.

Itu terbang ke berbagai arah di langit, di mana terdapat percikan api. Seekor Naga berwarna abu-abu yang menyebabkan kerusakan dengan menghancurkan Drag-Ride yang dimiliki Kerajaan satu demi satu.

Itu adalah Drag-Ride hitam pekat raksasa yang mempunyai warna sama seperti langit.

"Kukuku. ......entahlah. Kecuali, untuk mayoritas orang-orang dalam negara ini, kau bisa menyebutnya pahlawan hebat yang memusnahkan Kerajaan mengerikan."

"Pahlawan......?"

Lelaki itu menghilang selama gadis itu menengadah sekali lagi.

Dia tidak mendapatkan jawaban apapun.

Itulah kenapa, gadis itu berkeinginan untuk hidup sampai dia menemukan jawabannya.

Angin panas yang muncul dari sisi dalam kastil pun menjadi gerang, dan menyebabkan percikan-percikan yang jatuh di atas halaman bangunan membuat pusaran angin.

"............"

Gadis itu pergi ke dalam sumur sembari memeluk pedang yang diberikan padanya oleh pemuda itu.

Ketika dia terjun ke bawah sumur menggunakan tali yang menggantung, terdapat lubang penghalang dekat permukaan air.

Dia menggunakan kunci yang dia sembunyikan ke dalam kantongnya. Gadis itu berhenti tepat sebelum memasuki lubang itu.


Dia memandang sangat tinggi ke langit malam yang menjadi medan perang seolah dia ditarik olehnya.

"Ayah...... Aku—"


Gadis itu bergumam seakan dia mati.


Episode 1 - Pengacau di Tengah Malam[edit]

Part 1[edit]

Sebuah warna kulit.

Uap putih yang menutupi seluruh penglihatan.

Di sisi lain uap air, terdapat sebuah dinding dan tiang marmer yang terlihat karena sedang diterangi oleh lampu.

Dan merasakan air panas yang membasahi celana katunnya.

Tidak peduli bagaimana kau memikirkannya, ini adalah kamar mandi.

"......U-Umm?"

(Bagaimana hal ini terjadi lagi......?)

Pertanyaan itu berusaha melewati pikiran Lux.

"......!?"

Lux berada di bawah sesaat dia mencoba tidak melihat pada gadis-gadis telanjang itu yang berdiri di sana terkejut pada sisi lain uap air.

"............Fu."

Di bawah Lux yang berada di dalam air panas dengan pakaiannya di atas seorang gadis yang sedang tertawa.

Tidak seperti tubuh rampingnya, terdapat senyum dewasa pada ekspresinya.

Kulit putih halusnya berubah merah karena berada di dalam kamar mandi di mana pipinya juga menjadi merah.

(Dia manis.)

Dia dapat mengatakan itu jika melihat padanya dari samping, tapi Lux tidak hanya tidak bisa bicara, tapi juga tidak bisa bergerak seincipun karena merasakan bahaya dan uap air menghilang dari gadis itu.

"......Hei, mesum. Apa kau punya sesuatu yang tersisa untuk dikatakan sebelum mati?"

Kata-kata mengerikan keluar dari wajah cantiknya di mana dia dengan penuh ancaman tersenyum.

Yah, itu tidak akan aneh untuk dia marah.

Itu karena—, dia bisa melihatnya.

Di dalam kamar mandi yang luas, handuk yang terbalut di sekitar tubuhnya jatuh dan memperlihatkan tubuh telanjang segarnya secara utuh.

Dadanya terlihat imut yang bergetar saat menyipratkan kembali air panas.

Tulang selangkanya yang naik di atas air panas dan lekukan kencang pada pinggulnya.

Dan juga, tempat di bawah perut lembutnya—.

"............"

Takdirnya mungkin ditentukan dengan kata berikutnya.

Lux mulai untuk memilih secara hati-hati kata-kata dengan kepala gugupnya.

(P, Pertama aku harus memujinya......!)

Sebelumnya ketika dia melakukan pekerjaan sampingan saat bekerja sebagai pelayan bar, dia mempelajari teknik bagaimana untuk memuji seorang gadis.

Sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, opini jujurnya keluar dari mulutnya.

"......Hmm, begini. Kau manis. Kau sendiri mirip seperti anak kecil......tidak, meskipun kau terlihat muda, kau benar-benar punya dada—dan ini sungguh menggoda. ......Tunggu, apa!?"

(Aku mati.)

(Apa yang aku katakan! Itu bukan apa yang harusnya aku katakan!)

(Siapa itu!? Satu-satunya yang mengajarkanku cara yang salah untuk mengatakannya!? Pemilik bar mesum sialan itu!)

"............Fu."

Gadis telanjang yang mendengar itu mengeluarkan tawa dingin.

Untuk sesaat, dia memasang senyum ringan seakan dia menikmatinya, dan kemudian—


"Berapa lama kau akan menindihiku, kau idioooooot!"


Dia mengeluarkan suara marah.

"Kyaaaaaaaah!?”

Pada saat yang sama, di sana ada banyak jeritan datang dari gadis-gadis di kamar mandi seluruhnya.

Gadis-gadis telanjang itu mulai melempar apapun yang mereka bisa temukan pada Lux dengan sekuat tenaga mereka.

"A, Aku miiiiiiiinta maaaaaaaaaf!"

Lux mencoba kabur dengan panik.

"B-Bagaimana itu menjadi seperti ini!?"

Dengan mata berkaca-kaca, Lux mulai mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu dengan tas yang dia bawa di tangannya.

Part 2[edit]

"Berrrrrrrrrheeeeeeeeenti!"

Suara itu dia lepaskan dari perutnya menggema melewati bangunan-bangunan.

Kota Pertahanan yang berbentuk penyebrangan membuat penghalang di lima kota, "Tanah Penyebrangan".[1]

Pada distrik pertama yang berlokasi di pusat tempat seperti itu, terdapat dua bayangan yang bergerak cepat.

Salah satu bayangan yang berlari di depan adalah seekor kucing dengan belang harimau dan ia membawa sebuah tas kecil di dalam mulutnya.

Bayangan milik anak laki-laki bertubuh kecil mengejar kucing dengan sekuat tenaganya.

Berlari kencang di mulai dari distrik ketiga yang berlokasi menuju barat kota yang berbentuk menyilang.

Anak laki-laki, yang telah berlari menjauh yang normalnya membuatmu berpikir, apakah kau harus membawa barang, yang telah berlari melintasi satu kota, sudah berada pada batasnya dengan kelelahan.

Meski begitu, anak laki-laki berambut perak dengan tersedak melanjutkan berlari.

Gadis dari toko minuman keras yang dengan senang hati mengijinkan Lux yang tidak punya tempat tinggal dengan menginap semalam.

Ketika dia melihatnya lagi, tas kecil yang cewek itu bawa telah diambil oleh seekor kucing didekatnya secara tiba-tiba.

"Ahaha......, kau tahu kau tidak harus memaksakan diri?"

Dia menaruh senyum pahit ketika Lux lekas pergi mengikuti kucing, namun—.

"Aku pasti akan membawanya kembali."

Untuk melayani dan membantu orang negara ini.

Itu adalah kewajiban dan tujuan bagi Lux yang termasuk ke dalam posisi spesial negara ini.

Meski itu bukan masalahnya, dia tidak akan mengejar kucing untuk berlari sejak ini mestinya dimiliki seseorang yang telah dibantunya.

Lux mengumpulkan semangatnya sekali lagi dan berlari kencang ke atas dakian yang bertempat di atas jalan utama.

"......Oh, bukannya ini si lelaki muda. Ini cuma sebentar. Apa kau bisa bekerja di tempatku lain kali? Aku tidak punya banyak tenaga kerja untuk menanam beberapa biji selama musim ini......"

"Aku minta maaf! Aku dalam suatu masalah, jadi aku akan kembali padamu lain waktu—"

(Ini bukan waktu yang tepat!)

Meski dia panik dengan cara seperti itu pun, dia melihat seorang wanita tua dengan fisik bagus yang sangat berkebalikan kali ini.

"Astaga, Ini Lux. Apa kau bisa membantu di dapurku lain kali? Ini hampir waktunya untuk perayaan berdirinya Kerajaan Baru Atismata. Kau juga bisa menghidangkan sedikit masakan yang tepat untuk pesta, kan?"

"Aku akan datang padamu ketika tiba waktunya!"

Lux mengambil buku catatan dan pena segera dari perlengkapan tas di luar sabuknya dan menulis di bawah beberapa memo.

Dia beruntung harus menunjukkan beberapa kepercayaan karena kucing itu memperlambat langkahnya di atas dakian.

"Apa, kau datang kembali dari kerajaan? Kau harusnya datang ke tempat kerjaku untuk memberikan salam padaku. Kau masih dalam pertengahan latihanmu sebagai pandai besi di tempatku."

Melihat pekerja buritan yang berbalik dan mengatakan itu pada Lux.

"Umm, Aku punya sedikit waktu luang dalam lima hari jadi—"

"Hei, Lux. Bisa kau membantu menjaga sapi—"

"Bisa kau datang bermain teman-temanan dengan putriku—"

"Tunggu seben......, Aku tidak bisa! Maafkan aku, Aku tidak bisa melakukan semua ini sekarang!"

Dia mencoba untuk menulis semua itu di bawah, tetapi memasukkan buku catatannya dan menyerah.

Sekarang bukan waktunya untuk menerima permintaan "pekerjaan"nya.

Prioritas utamanya adalah untuk menangkap kucing.

Menempatkan itu dalam kepalanya, Lux berlari kencang seperti dia memasukkan energi terakhir yang dia miliki di kedua kakinya.

Satu jam kemudian. Hampir waktunya ketika menjelang malam.

"A, Aku harusnya sudah menyerah......"

Mungkin karena pekerjaan yang Lux kerjakan telah selesai dari pagi sampai siang, dia hanya kelelahan.

Rupanya itu adalah bagian insting organisme untuk mengejar siapapun yang berlari dari mereka.

Meskipun bernapas terengah-engah, dia memanjat dinding yang tinggi dan melanjutkan untuk mengejar kucing itu.

"Huh......? Di mana tempat ini?"

Untuk sejenak, Lux terkejut memikirkan bahwa dia telah memasuki area militer karena area dan atmosfir yang luas. Namun harusnya ada sesuatu lain dalam distrik pertama ini dari pusat.

(Lalu aku bisa datang dengan pernyataan maaf.)

Sambil dia memikirkan itu, kucing itu memanjat di atas bangunan lain saat ia membawa tas gadis itu di dalam mulutnya.

"K-Kenapa kau harus pergi ke sana......!?"

Lux tidak punya pilihan tapi untuk menendang dinding dan melompat di atas atap lain tersebut.

Sejak dia telah mengalami banyak waktu memperbaiki atap-atap seperti bagian pekerjaannya, dia telah terbiasa saat memanjat aman atap-atap itu.

Normalnya dia tidak akan melakukan ini, tapi dia telah melakukannya pada dasarnya karena sifat keras kepalanya.

"—Baiklah! Aku akhirnya sampai!"

Di sana sebenarnya tidak ada tempat tersisa untuk kabur, jadi Lux menutup jarak di antara dia dan kucing secara perlahan.

Dia lalu memutuskan dan pergi ke arah kucing.

"Nyaa!"

Dia jelas akan kalah pada kucing dalam hal kecepatan, tapi targetnya adalah tas gadis itu sejak awal.

Ketika Lux menarik sabuk bahu dari tas dengan jari-jarinya, akhirnya si kucing melepaskan tas yang digenggamnya.

"Hooree!"

(Aku akhinya mendapatkannya!)

Lux mulai tersenyum karena kelegaan dan mendapatkannya.

Mungkin ini menjadi pencapaian kecil, tapi ini masihlah tindakan yang bagus.

(Jika aku melaporkan ini pada pemerintah, mereka mungkin membantuku dengan mengurangi hutang yang aku punya dengan sedikit.)

"......Tidak, keegoisan semacam ini tidaklah benar."

Tidak peduli seberapa banyak hutang Lux yang telah dibebani oleh negara ini, dia harusnya senang kalau dia bisa membantu untuk seseorang.

"Lalu. Jika aku tidak dapat kembali segera—"

Mendadak, benar-benar sepenuhnya menjelang malam, jadi sekelilingnya menjadi gelap.

(Tidak mampu untuk melihat sekelilingnya, sekali aku menjadi terlalu fokus pada kebiasaan-kebiasaan burukku.)

Sambil Lux terbayang atas tindakannya sendiri, dia akan melompat ke atap, tapi—


Crack!


Suara tidak menyenangkan seperti itu terdengar.

"Eh......?"

Sumber suara datang dari bagian pertama atap yang Lux tahan di atas sambil dia menempatkan seluruh berat di atasnya.

"H-Hei!? Tidak mungkin ini—"

Lux berusaha untuk menghindar dari tempat itu dengan buru-buru.

Tapi dia sangat lambat.

Sesaat keretakan muncul di bawah tangannya sambil membuat suara keras, semakin bertambah retak dan kemudian hancur.

"Uwaaaaaah!?"

Lux jatuh bersamaan dengan sensasi kehilangan beratnya.


Cempluuuuuuuung......!!


Lux jatuh ke dalam air setelah beberapa detik.

"Uwaaaah! Cough! ......Huh?"

Rupanya ada air di bawahnya.

Lux menjadi lega untuk sesaat kalau dia tidak terluka, tapi dia menyadari segera sebuah keanehan.

(Ini adalah— air panas?)

Ketika dia melihat tubuhnya dari pinggulnya dan di bawah tertutup oleh air panas.

Pada sisi lain uap putih, dia dapat mengetahui sebuah penglihatan tiang marmer dan dinding yang megah karena lampu redup yang membuat sekelilingnya terlihat jingga.

"Tidak mungkin tempat ini adalah—"

Lux menyadarinya sesaat dia mencoba untuk memahami situasi.

Pecahan atap ketika dia terjatuh.

Pecahan-pecahan berjatuhan, dan dari atas gadis bertubuh kecil yang berada di dekatnya—.

"Awas!"

Lux melompat ke arahnya dengan refleks untuk mendorong dia menjauh dan melompat di atasnya.

SaijakuBahamut v1 00b.jpg

Part 3[edit]

"Berapa lama kau akan menindihku, kau idiooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooot!"

—Kemudian kesadaran Lux terhubung untuk saat ini.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Beberapa jeritan keras bergema ke seluruh kamar mandi.

"A-Aku minta maaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaf!"

Bak, kursi dan sabun mandi. Berbagai benda yang dilemparkan, dan Lux mundur ke arah tempat mencuci itu.

(Apa yang sedang aku lakukan? Membayangkan kalau aku akan jatuh ke dalam kamar mandi umum besar untuk perempuan...!?)

Memulai putus asa, Lux mengonfirmasi adanya tas gadis itu, yang menjadi sedikit basah dengan air panas di tangannya.

"A-Aku minta maaf. A-Aku jatuh di sini karena atapnya rusak; Aku hanya ingin mengambil ini kembali––"

Sesaat memalingkan wajahnya dari tubuh telanjang gadis-gadis, Lux mengangkat tas yang dia punya di tangannya.

Kemudian, mulut tas itu terbuka dan dua helai pakaian jatuh melambai.

"Huh...?"

Ada dua helai pakaian dalam putih di atas dan di bawah.

Pemilik pakaian dalam pastinya perempuan, tapi––.

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! Maling pakaian dalam! Pasti tukang ngintip, dia adalah maling pakaian dalam!"

"Penjaga! Panggil penjaga secepatnya!"

"Cabut pedang kalian! Izin pertahanan diri diterima sekarang!"

"T-Tolong tunggu sebentar! Ini bukan milikku, um –– ini milik seorang gadis yang tiba-tiba dicuri––!?"

Sambil dia dengan putus asa mencoba menjelaskan, Lux memberitahu.

(Sial! Alasan apapun tidak akan berguna!?)

"Bagaimana untuk menjelaskannya, um, maaf!"

Sambil Lux terburu-buru melompat dari kamar mandi, dia melewati ruang ganti dan mulai berlari.

Dia telah merasakan kalau ada gadis-gadis yang melepaskan pakaian mereka juga di sana, tapi dia memutuskan untuk pura-pura kalau dia tidak melihat apapun.

"B-Bagaimana itu menjadi seperti ini...!?"

"Tangkap dia! Jangan biarkan dia kabur!"

Lux, yang entah bagaimana berhasil untuk melarikan diri di daerah berbahaya, ketika dikejar oleh gadis-gadis yang mengenakan pakaian mereka, berlari dengan seluruh energinya dengan tak kenal menyerah.

Sebuah karpet merah kualitas tinggi menyebar di atas lantai.

Terdapat ruang makan malam besar seperti aula pesta, ruang bermain dan ruang tamu yang tak terhitung.

Lukisan-lukisan seni dan menghiasi di mana-mana.

"Huh? Bangunan ini––"

Saat pertama, dia pikir kalau dia jatuh ke dalam hotel kelas tinggi dengan kamar mandi besar, tapi itu terlalu luas untuknya.

Ini bukan Ibu Kota Istana Kerajaan, kenapa ada bangunan seperti itu di dalam Kota Pertahanan ini––?

"Ah! Dia di sana! Si mesum yang menyentuh dadaku di sini! Bawakan aku tombak secepatnya!"

Ketika dia memikirkannya, gadis yang berlari padanya tiba-tiba berteriak di depan.

"Tung...!? Bagaimana itu menjadi sesuatu yang separah ini!?"

Tidak..., sejak dia dikejar sambil dia berlari menjauh, jika dia ingin untuk membuktikan ketidakbersalahannya, dia seharusnya hanya memberikan reaksi tersendiri, namun –– instingnya berlari menjauh.

Seperti menginginkan untuk mengejar ketika salah satunya kabur, menginginkan untuk kabur ketika sedang dikejar mungkin juga menjadi insting dari sesosok makhluk.

Lux berlari ketika memikirkan hal sepele seperti itu di dalam sudut kepalanya.

"I-Ini percuma! Aku hanya akan pergi melewatinya––"

Untuk sekarang, dia telah kabur sampai meredanya keributan.

Ketika dia tiba di jalan masuk bangunan besar ini saat memikirkan itu.

"Eh––!?"

Lux berhenti, dan sekali lagi meragukan kedua matanya sendiri.

Di bawah deretan pilar anak tangga dimana dia berdiri, terdapat dekorasi ruangan besar dengan sebuah tempat lilin-lilin.

Tiga gadis bersenjata dengan pedang yang berdiri di sana.

"Undang-undang Akademi Kerajaan Militer, pasal 18."

Suara tenang yang adalah salah satu dari tiga gadis ini. Yang dikeluarkan oleh gadis berambut biru dengan muka bermartabat.

Sosok dan atmosfer tiga gadis itu yang benar-benar berbeda.

Namun, hanya seragam dan sabuk pedang itu yang mereka kenakan sama.

"Tanpa memperhatikan di dalam dan sisi luar akademi, itu dilarang untuk menarik keluar Sword Device tanpa ijin dari atasan. Namun, hanya dalam masalah konfirmasi pelanggar peraturan yang menyolok atau ketika bahaya menimpa diri sendiri salah satunya untuk mencabut pedang dan menggunakan Drag-Ride."

Dengan suara bagus yang ditonjolkan di dalam jalan masuk besar, gadis berambut biru tersenyum.

Lux yang mendengarnya lupa untuk memberikan sebuah penjelasan pada gadis-gadis dan mengendalikan kekacauan.

...Eh!?

Baru saja, apa yang dia katakan?

Sword Device dan –– Drag-Ride?

Kenapa nama-nama ini terucap dari gadis-gadis seperti itu––?

"Hmph. Untuk seorang mesum, kau adalah yang pertama dengan penglihatan terbaik sejauh ini. Kau terlihat cukup bagus untuk ditambahkan sebagai kandidat untuk acara pernikahanku."

"Um, maaf. Tadi, apa yang kau––?"

Kecantikan mempesona gadis berambut biru yang terlihat punya status ketua, Lux bertanya.

"Tapi, ini sayang sekali. Tidak ada mesum yang menyelinap di asrama perempuan ini dan sukses dalam melarikan diri ketika sedang bertemu dengan kami –– Triad."

"Eh!?"

Asrama perempuan? Apa yang dia bicarakan?

"Ayo lakukan. Tillfarr! Nokuto!"

"OK!"

"Ya, Nona. Tapi, sekiranya mohon berhati-hati. Sharis."

Gadis berambut biru yang dipanggil Sharis dan dua gadis yang masih berdiri pada kedua sisinya.

Ketiga gadis ini menghunuskan pedang mereka secara bersamaan.

Dengan pedang abu-abu gelap, sebuah pedang yang memancarkan garis perak –– Sword Device.

"Tidak mungkin!?"

Ketika Lux membuka matanya lebar dengan terkejut, dia mendengar suara Sharis.

"––Datanglah, Sayap Naga dari puncak yang melambangkan kekuatan. Terbanglah sesuai dengan pedangku, <Wyvern>!"

Pada waktu yang sama, jarak dari ujung pedang yang Sharis ayunankan bergetar dan melengkung.

Apa yang terkumpul di sana pada kecepatan tinggi adalah butir-butir (partikel?) cahaya.

Tak terhitung cahaya yang sedikit diwarnai pucat dengan membentuk ombak berwujud benda.

"...!?"

Apa yang muncul adalah naga mekanik dua kali lipat sebesar manusia.

Bentuk efisien di mana logam-logam dengan sudut tajam terhubung dengan tak terhitung dipasang di atas satu sama lainnya.

Kilauan logam membasahi kecantikan mengerikan seperti sebuah pedang terkenal yang gelap.

"Drag-Ride!? Kenapa––"

Drag-Ride.

Mereka adalah senjata kuno yang dipanggil dengan menarik Sword Device yang digunakan sepasang, armor-armor mekanik, yang tersalin naga-naga legendaris, dikenakan pada salah satu bagian tubuh dan dengan yang lainnya terdapat potensial perang dari ribuan pasukan.

Ketujuh Reruntuhan yang ditemukan di dunia.

Senjata-senjata ini yang digali dari adanya cukup kekuatan untuk menjatuhkan konsep perang, yang telah dikembangkan selama ratusan tahun di masa lalu, secara langsung.

Orang-orang yang mengenakan Drag-Ride ini dan mendapati master (pemilik) mereka yang dipanggil Drag-Knight.

Tapi, Drag-Ride yang langka dan sangat mahal dan hanya ksatria-ksatria Kerajaan dan orang-orang berpengaruh yang akan sebenarnya memilikinya.

Kenapa gadis-gadis ini mempunyainya––

"Connection On."

Sharis bergumam, selama kesempatan ketika Lux tercengang.

Mesin efisien biru terbuka dari dalam, dan dilipat pada bagian tak terhingga.

Bagian-bagian itu pergi menuju kedua lengan, kedua kaki, tubuh dan kepala Sharis yang terhubung pada kecepatan tinggi –– ia dibungkus.

Drag-Ride itu menutupi tubuh masternya dengan tanpa henti bergerak dan berubah menjadi armor.

"Ya ampun, apa kau menyelinap di sini tanpa tahu ini di mana? Tapi, itu percuma meski kau kebingungan, Mesum-kun. Terima dan buatlah Dogeza[2] di sini. Jika kau melakukan itu. Aku bisa memberikan sekitar sepuluh cambukan."

"Uh-huh. Mengintip adalah sebuah kejahatan."

"Ya, nona. Salah satunya, kau akan dihukum."

Pada kata-kata Sharis yang merupakan pemimpin, gadis dengan nada ringan, Tillfarr dan gadis lain dengan atmosfir tenang, Nokuto setuju.

Dua gadis ini yang juga memakai jenis Drag-Ride lain di luar tubuh mereka dan mengambil sikap bertempur juga.

"...Ah, tunggu sebentar!?"

Bukankah ini sebuah situasi yang sangat berbahaya?

Di dalam bangunan seperti ini –– tidak, pertama, itu bukan perlengkapan untuk digunakan melawan tubuh daging dan darah!

"Haa!"

Sharis yang mengenakan <Wyvern> di luar tubuhnya menendang lantai dan terbang.

Dari armor itu kedua sayap dari kaki dan punggung, dia yang dihembuskan angin terbawa ringan.

Dengan satu langkah dari ujung jalan masuk bangunan tersebut, dia menyerang Lux yang ada di langit-langit terbuka lantai kedua.

Dia dengan hebat mengayunkan lengan yang tertutup dengan armor logam dan secara tiba-tiba mengenainya sambil dia menggunakannya seperti sebuah pedang.

"Uwaaaaaaaah!?"

Lux dengan tiba-tiba berbalik menyamping dan menghindarinya.

SaijakuBahamut v1 025.jpg

Meski dia bisa mengelaknya dengan nyaris, tangga berkayu yang ada di sana dihancurkan beberapa bagian.

"Oops! Apa aku menahan terlalu banyak kecepatan?"

"Tidak! Kau menggunakan terlalu banyak kekuatan! Aku akan mati!?"

Sesaat meletakkan jawaban yang tepat pada Sharis yang terkejut, Lux pergi ke bawah tangga sembari dia terguling.

Lalu, Drag-Ride untuk pertempuran darat yang merupakan jalan masuk untuk sekarang. Tillfarr yang dilengkapi sebuah Drag-Ride berwarna hijau –– <Wyrm> dengan segera menghalangi jalannya.

"Hyaffuuuuh. Uh oh, test, test[3]. Terindentifikasi Mesum-san di sana. seperti saat ini, kejahatanmu ringan."

"Dalam beberapa hal, aku diperlakukan lebih kejam daripada dengan hukuman biasanya!?"

"Ini buruk", Lux berpikir sesaat membalas.

Kemampuan terbang tidak dapat secara penuh digunakan dalam bangunan; di atas yang berlawanan, itu menjadi penghalang untuk bergerak.

Itulah kenapa fungsi terbang Drag-Knight <Wyvern> Sharis masihlah bagus, tapi itu berbahaya di sini.

Diselimuti cabang-cabang dengan armor-armor tebal yang dipasang sebuah mobilitas tinggi karena banyak faktor kerangka dan dapat melepaskan kekuatan layaknya ledakkan gelombang besar di setiap saat.

Fungsi pertempuran darat Drag-Ride <Wyrm> adalah Drag-Ride dengan benda yang paling sesuai untuk menutup jarak pertempuran.

"Jadi, baiklah, begitu dirimu bergerak. Jika kau berbuat aneh, itu akan menjadi cukup berbahaya."

"Kalau begini terus, aku akan cukup terbunuh!?"

Lux menempatkan kakinya di atas tangga itu, dan melompat ke bawah menuju lantai pertama tanpa menuruni anak tangga di mana jalan terhalang.

Namun––,

"U-Uh-oh! Aku tidak akan membiarkanmu lolos di sini!"

Terhias sebuah senyum keyakinan, Tillfarr dengan langsung berdiri di kejauhan.

Dengan mengenakan armor di luar tubuhnya, dia membuat satu sisi jatuh ke bawah melingkari di atas anak tangga dan mendarat.

Drag Ride bukan hanya besar dan armor keras belaka.

Performa kinematis bagian instalasi juga diperkuat secara baik dengan membawa energi dari Pusat Tenaga yang merupakan kekuatan Drag-Ride.

"Haaah!"

Lengan kanan Tillfarr yang berpakaian dalam armor itu mengayun ke bawah.

"Kuh...!?"

  • BANG*! Dengan suara meremukkkan, lantai kayu itu hancur dan debu membumbung tinggi. Ada teriakan ringan dan gerakan, tetapi kekuatan itu sangat besar.

Seketika Lux yang gemetar pada performa Drag-Ride yang dia rasakan dengan tubuhnya sendiri––.

"...Huh?"

Tillfarr yang mengenakan <Wyrm> menatap pada lantai di mana tinjunya melaju di dalam.

Ia menghilang.

Sosok Lux, di depan gadis yang memperlihatkan kekuatannya baru saja, dan yang harusnya menjadi terkejut.

"Di bawah lantai! Tillfarr! "

"Eh...?"

Suara bermartabat Sharis menjangkau Lux yang berlari di bawah lantai.

Pukulan yang Tillfarr lepaskan bagaikan intimidasi.

Dia pergi melewati lubang yang ia buat, melarikan diri di bawah lantai dan berlari.

"Mmm..."

Ketika Tillfarr yang menajamkan penglihatan ke dalam lubang lantai dengan wajah tak puas,

"Jangan mengejarnya, Tillfarr."

Suara tenang Sharis menghentikan Tillfarr.

"Tidak peduli seberapa efektif manuver <Wyrm>, di bawah lantai di sini sangat sempit. Jika kau menghancurkan asrama lebih jauh, itu akan menjadi permintaan maaf tertulis. Aku tidak akan mengejarnya lagi. "

"Tapi, tapi! Jika kita membiarkan dia melarikan diri seperti ini––"

"Tak apa. Nokuto sudah bergerak. Dia tak akan membiarkannya lolos."

Sesaat menenangkan Tillfarr, Sharis membiarkan tatapannya berkelana ke sekitar.

"Tapi, apa maksudnya ini? Dia berhasil bertahan tanpa peralatan... pergerakan ini. Seolah dia melihat melalui karakteristik khusus Drag-Ride kami dalam sesaat––"

Dengan kebingungan gadis tersebut yang biasanya sangat percaya diri, Tillfarr memiringkan kepalanya ke samping.

"Hmm? Apa itu? Sharis."

"Rambut perak dan kerah hitam. Tidak..., tidak mungkin lelaki itu adalah––"

Dengan nada serius, dia hanya terbatuk.

Part 4[edit]

"Uwaaaaaaaah!"

Melarikan diri menuju luar bangunan dari bawah lantai, Lux berlari di atas jalanan datar.

<Wyvern> Sharis dan <Wyrm> Tillfarr.

Juga sesaat ketika dia melarikan diri dari dua tipe umum Drag-Ride.

Orang ketiga –– gadis bernama Nokuto datang mengejar Lux.

Drag-Ride jingganya adalah tipe umum Drag-Ride yang disebut <Drake>.

Berbeda dengan <Wyvern> tipe terbang dan <Wyrm> tipe pertempuran darat, itu adalah tipe yang diklasifikasikan menjadi peralatan spesial (disesuaikan) tipe.

Meskipun itu merupakan Drag-Ride yang dilengkapi dengan fungsi spesial seperti mencari musuh, kamuflase, dukungan, bantuan, pemulihan dan semacamnya, serta performa dasarnya (kemampuan) agak diturunkan, kekuatannya di bawah situasi tertentu melampaui dua lainnya.

Karakteristik spesialnya –– melihat secara langsung Lux di dalam kegelapan dengan peralatan kacamata yang dipakai di atas kepalanya, Nokuto secara akurat berlari mengejarnya.

"Berhenti. Jika kau tidak berhenti, aku akan menembak. Jika kau berhenti, aku akan menembak dengan baik."

Pada Lux yang berlari di tempat yang luas menuju gerbang utama, Nokuto memanggil padanya sesaat mengejar Lux.

Tak perlu dikatakan kalau Nokuto terbalut dengan <Drake> di atas dalam kecepatan.

Namun, Lux berlari sambil merangkaki jalannya melalui semak-semak dengan banyak pepohonan dan melemahkan semangat pengejarannya.

"Dengan baik? Apa maksudmu!?"

Lux menjawab hanya dengan suaranya tanpa melihat ke belakang.

"Ya. Itu jadi hebat jika kau tidak mati. Dalam hal itu."

"Itu cuma masalah perasaan!?"

"Ya. Dan, aku akan melakukannya sehingga kau tidak akan menderita sebanyak mungkin. Maksudnya itu."

"Kau memiliki aura 'seberapa banyak aku membunuhmu, itu tidak akan cukup.'!?"

Seperti yang diduga, aku tidak bisa menghentikannya.

Aku akan dibunuh jika aku berhenti.

Sekiranya, jika identitasnya terbongkar, itu akan menjadi sesuatu yang buruk sekali––.

"Ya. ––Lalu, sayang sekali. "

Pada saat yang sama dia mengeluarkan sebuah gumaman berbahaya, Nokuto mengatur Breath Gun.

Itu adalah tembakan cepat (api) tipe senapan yang melepaskan kumpulan energi Drag-Ride dan mulai menembak.

Sebuah senjata bertenaga rendah melawan Drag-Knight, tetapi jika diterima dengan tubuh manusia, akan jatuh korban dengan mudah.

"Kuh ...!"

Lux, yang merasakan kehadiran di mana pelatuk ditarik di atas punggungnya, melompat secara diagonal ke depan dengan seluruh kekuatannya.

Dari dalam kegelapan dalam rangka untuk menyembunyikan sosoknya, jalan menuju gerbang utama yang disinari dengan terang.

Di sana –– ada api unggun untuk menerangi bagian atas ke arah gedung.

"...!?"

Saat berikutnya, Nokuto menghalangi armor kacamata dengan tangannya.

Karena api unggun itu sendiri digunakan sebagai penghalang (dinding), itu terlalu menyilaukan di dalam pandangan yang meningkatkan kepekaan.

"Ya. Itu terlihat seperti kau tahu sifat spesial <Drake>. Namun, dengan hanya itu––"

Wujud kepekaan yang diberikan melalui kacamata <Drake> dapat diatur dengan segera.

Ketika Nokuto membuka wajahnya yang dia tutupi dengan tangannya sehingga membidik dengan Breath Gun lagi,

"––!?"

Di depan matanya, api mendekat.

Kayu bakar dengan api yang merupakan bagian dari api unggun. Lux yang mencengkeram salah satu, melemparkannya di belakang Nokuto.

"Kuh..."

Dia mengayunkan lengan berarmornya dengan terburu-buru dan membalikkan kayu bakar.

Dengan Drag-Knight sebagai lawan, serangan-serangan biasa tidak akan mempan; melempar pelindung asap akan lebih baik[4].

Namun, pada kesempatan itu di mana Nokuto tiba-tiba berhenti, Lux mencapai hingga jalan terdekat gerbang utama.

Tepat pada saat itu, seorang gadis yang mengenakan seragam yang sama seperti Nokuto dan teman-temannya berjalan sembari dia perlahan-lahan menuju ke asrama perempuan dari gerbang utama.

Sejak ada bahaya yang melibatkan gadis itu, dia tidak bisa menembak terus dengan Breath Gun.

Sesaat memikirkan itu di sudut kepalanya, Nokuto terkagum.

"Kenapa? itu tidak mungkin..."

Tidak peduli seberapa banyak mereka menyerang mudah padanya, untuk berhasil melarikan diri melawan tiga Drag-Knight tanpa peralatan––.

"Siapa dia? Lelaki itu––"

"Oke, dengan ini, aku entah bagaimana––"

Lux melihat kembali ke belakang dan memastikan kalau Nokuto menurunkan senapannya.

Itu tidak akan menjadi cara melarikan diri sebagai mana mestinya.

Ketika duduk disamping, dia akan menjelaskan dengan baik dirinya dan meminta maaf.

"––––"

Ketika dia memikirkannya, sambil dia menyadari di depan matanya, gadis itu ada di sana.

Napas Lux yang berlari dengan seluruh tenaganya berhenti untuk sejenak.

Seorang gadis cantik.

Dia memiliki tubuh yang ramping dan proporsional, sesosok bangsawan bermata dingin.

Sama seperti sebuah karya seni yang sempurna, gadis tersebut, tidak menunjukkan ketegangan ataupun kelemahan yang berdiri di depan Lux.

"Kau tidak perlu mengejarnya. Karena aku yang akan menghentikannya. "

"Krulcifer-san..."

Gadis di depannya dengan santai mengangkat tangan kanannya memanggil Nokuto di belakang.

Gerakan-gerakannya yang tidak memiliki banyak keraguan, Lux secara naluriah berhenti.

"Haa, Haa... Um... Permisi. Aku, errr––"

Dari belakang bangunan itu, berteriak sebagai "mesum!" atau "pencuri pakaian dalam!" harusnya terdengar kecil.

"Ya, aku tahu."

Menatap pada Lux yang dengan buru-buru mencoba untuk menjelaskan, gadis itu tersenyum.

"Pengintip yang cukup manis, mesum dan pencuri pakaian dalam, eh. Dia masih anak-anak."

"Eh... !? ...Ti-Tidak..., aku––"

Seketika gemetar, Lux, hanya sedikit jengkel.

Pastinya gadis di depannya memiliki atmosfir dewasa, tapi dia harusnya seusia yang sama seperti Lux.

Dan lagi––.

"...Aku mungkin terlihat seperti ini, tapi aku berusia 17 tahun. Yah, aku sering mengatakan kalau wajahku terlihat kekanak-kanakan, tapi––"

Melupakan kalau dia berada dalam situasi di mana dia terpojok, Lux menyangkal.

Gadis seperti peri itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih.

"...Begitukah. Tapi, aku minta maaf. Aku tidak menyukainya, tapi dengan anak kecil sebagai lawan, aku tidak bisa mengabaikan penjahat."

(A-anak, anak kecil, apa dia tidak peduli dengan apa yang seseorang katakan padanya...!?)

Di bagian yang tidak dihubungkan sepenuhnya dengan kekacauan ini, Lux memutuskan dalam hati lebih lanjut.

Dia mengerti kalau dia, yang tiba-tiba tercebur ke dalam pemandian umum yang besar dan tidak dapat membuat alasan apapun, adalah benar-benar salah.

Tapi, itu karena mungkin adalah masalah harga diri.

Meskipun dia mungkin tidak seperti ini, dia bermaksud untuk menumpuk (memperoleh) latihan bertempur tangan kosong seperti itu.

Dalam hal itu––.

Aku akan menunjukkan seberapa banyak 'anak kecil' itu bisa melakukan sebagaimana mestinya.

Tentu saja, dia tidak berniat untuk menyerangnya atau menggunakan serangan-serangan sebagai intimidasi sejak awal.

Dia akan menghindarinya dan melarikan diri ke luar dengan hanya sekedar gerakan kaki.

"...Haa!"

Dengan teriakan seperti itu, Lux mulai bertarung.

Demi menghindari gadis di depannya, dia membuat tipuan ke kiri, berbalik dan pergi ke kanan.

Gadis itu tidak dapat bereaksi. Dia menyalipnya.

SaijakuBahamut v1 035.jpg

Sesaat ketika Lux begitu percaya diri––,

"––Kau naif, eh."

Pada saat yang sama karena suara gadis bernama Krulcifer, dunia terbalik ke bawah.

"Eh––!?"

Setelah pertanyaan saat itu, sebuah kejutan menjalar ke tubuhnya.

Apa yang terjadi––

"Baiklah, aku tinggalkan sisanya padamu. Aku akan mandi. Tidak ada lagi pengintip, ya?"

Segera setelah mendengar suara mengejek padanya, bidang penglihatan Lux menghitam (pingsan).

Setelah dia bangun kemudian dia diberitahu kalau itu karena kejutan ketika dia dilemparkan oleh Krulcifer.

Hari pertama yang panjang berakhir, dan di mulai.


Episode 2 - Akademi bagi Anak Bangsawan[edit]

Part 1[edit]

"Haah... Aku harus menyelesaikannya sekarang."

Di dalam ruang bawah tanah yang gelap, Lux Acadia terbangun.

Ini ditutup dengan dinding batu dan pemanas besi; pagar sel sederhana yang terisolasi dengan satu tempat tidur dan kamar mandi.

Tak ada belenggu ataupun pengekang yang diikat padanya, tetapi semua barang pribadi miliknya disita.

Tentu saja, dua Sword Device yang menggantung pada pinggangnya. Pisau curian, kotak perkakas dan tas kecil yang dia dapatkan kembali dari kucing yang dirampas.

Meski dia tidak tahu waktu persisnya, sambil dia melihat cahaya melalui jendela atap, Lux menduga ini mungkin waktunya sarapan.

"Apa pengangguran! Meskipun permintaan kerja dikerjakan hari ini..." [5]

Dengan mengeluh, ketika dia memikirkan dengan hati-hati hal tersebut, dia diberi tahu kalau ini bukan waktunya untuk itu.

"Maksudku, identitas asliku juga benar-benar terbongkar..."

Karakteristik Lux –– rambut peraknya terwarisi dari keluarga Kerajaan Lama.

Dan, kerah hitam yang menunjukkan seorang "kriminal" yang diberi pengampunan dari keluarga Kerajaan Baru.

Dengan bukti yang terkumpul sebanyak itu, identitasnya mungkin sudah ditetapkan.

Kerajaan Lama Acadia yang menempatkan kekejaman untuk waktu yang lama, dihancurkan dengan kudeta.

Ini sekitar lima tahun lalu sehingga Lux yang merupakan orang selamat dari keluarga Kerajaan Lama dikeluarkan dengan pengampunan Kerajaan Baru Atismata––, dan menandatangani kontrak dengan kondisi "bermacam-macam tindak kejahatan setiap orang".

Kompensasi dari bermacam-macam kejahatan berbeda dari pelayan rumah tangga, pelayan bar, tukang kayu dan pandai besi untuk bidang pekerjaan.

Pada awalnya, sendiri tanpa keraguan, dia mengatur penerimaan pekerjaan oleh Kerajaan Baru seolah ini sebuah masalah tentu saja, tapi saat ini dia mengakui untuk menjadi "lelaki yang sesuai" dengan berbagai orang, untuk jadwal satu bulan kemudian, dia telah menjadi sangat populer sehingga dia dibanjiri (permintaan kerja).

Dengan pesanan untuk menangani permintaan baru kali ini juga, Lux berencana untuk menuju ke beberapa tempat, namun––

"Tidak peduli bagaimanapun, aku tidak akan tepat waktu untuk bekerja..."

Melihat pada halaman buku catatannya, hanya benda itu yang tidak disita, Lux mengeluh.

Meski jadwal pekerjaannya masih banyak yang menumpuk.

Dari sore sampai sisa setengah hari, dia beruntung telah menemukan kucing itu.

"Jika aku menghentikan pekerjaan yang aku sudah janjikan untuk lakukan, hutangku akan bertambah lagi. Apa yang harus aku lakukan––"

"Apa kau bangun? Pangeran."

"Uwah...!?"

Dia dikejutkan oleh suara yang dia dengar dengan tiba-tiba.

Sebelum dia sadar, pada samping pemanas besi, seorang gadis berdiri di sana.

Dengan rambut pirang yang salah satu bagian diikat dengan pita hitam, dan bagian dalam bola mata merah tua, tajam seperti ujung pedang.

Membalut tubuhnya dengan seragam putih, dia menunjukkan senyum yang di suatu sisi memiliki bayangan.

"Errr, kau adalah––"

Ini gadis berkulit cerah dengan tinggi lebih rendah sedikit daripada Lux dan bertubuh kecil.

Namun, kehadiran gadis itu kuat dengan menakutkan.

Dia berpakaian tidak menakutkan, kuat dan sepenuhnya percaya diri yang tidak membiarkan siapapun dapat mendekat.

Ini gadis yang memberikan kesan memiliki kedua perasaan manis dan panas hanya seperti kue yang dibakar mengandung cukup alkohol.

"Fufufu" gadis itu tertawa secara tiba-tiba dengan suara pelan.

"Terima kasih untuk bantuannya kemarin malam, ini sesuatu yang benar-benar indah. Untuk menyampaikan kalau aku terpesona secara tak sengaja."

"...Ah!?"

Untuk sesaat, Lux meningkatkan suaranya.

Dia teringat!

Dia adalah gadis yang dia jatuhan dengan tenaga ketika dia jatuh ke dalam kamar mandi kemarin malam ––

Untuk kehadiran yang dapat dipenuhi dengan kemarahan gadis itu, Lux merasakan keringat dingin mengalir ke bawah punggungnya.

"Fufufu. Yah, ada sesuatu yang benar-benar ingin aku katakan padamu lebih dulu. Lagi pula, Kepala Sekolah ingin berbicara denganmu. Ikuti aku."

Sesaat dia membalikkan senyumnya yang memiliki bayangan di suatu tempat bagi Lux, gadis pirang itu membuka kunci penjara tersebut.

"...Kepala Sekolah?"

"Hou. Kau mempunyai wajah yang jujur, dan mulutmu juga menganga. Apa kau bermaksud untuk mengatakan kalau kau menyelinap ke dalam asrama gadis tanpa mengetahuinya?"

"Eh... Eeeeeeeeeeh?"

Pada balasan gadis itu, Lux meningkatkan suaranya terkejut.

Dia mengambil dengan buru-buru buku catatannya dan melihat pada tanggal hari ini.

[Tempak Pekerjaan] Kota Pertahanan, Akademi "Cross Feed".

[Pelanggan] Kepala Sekolah, Relie Aigram.

[Detail Pekerjaan] Kerajaan Baru, Merawat Drag Ride di dalam Hanggar Mesin Naga keempat.

"La-Lalu, jangan katakan padaku di sini adalah... di mana aku dijadwalkan datang bekerja, saat ini––"

Akademi Perempuan Drag Knight didirikan oleh Kerajaan Baru Atismata.

Itulah kenapa gadis yang menyerangku kemarin menggunakan Drag Ride, huh.

Sembari Lux yang menyadari ini berdiri membatu dan setengah terheran,

"Lizsharte Atismata."

"Eh...?"

Dari gadis di depannya tersebut, kata-kata dan senyum muncul kembali.

"Ini namaku. Putri Pertama Kerajaan Baru –– yang biasa dikenal sebagai Scarlet Princess. Aku putri Kerajaan Baru yang dihancurkan kerajaanmu lima tahun lalu. Senang bertemu denganmu, Pangeran."

  • Plop*, bahunya ditepuk dengan senyuman gadis itu.

Matanya yang tidak tertawa secara khusus.

"Eeeeeeeeeeh!?"

Teriakan Lux bergema di dalam penjara bawah tanah.

Part 2[edit]

"Phew... lalu pada akhirnya, mari katakan kalau kali ini adalah kecelakaan yang sangat disayangkan, oke? Lux Acadia-kun."

Lux yang pergi ke kantor Kepala Sekolah menerima penjelasan dari Kepala Sekolah Relie tentang sekolahnya sendiri yang adalah tempat kerja yang dijadwalkan pada saat yang sama sambil dia berbicara tentang keadaan yang menyebabkan kegaduhan ini.

Ini adalah akademi calon-calon petugas Drag-Knight yang diatur oleh Kerajaan Baru Atismata.

Ini sebuah tempat terlatih yang disebut petugas –– orang-orang berperingkat tinggi di antara petugas pemerintahan termasuk prajurit dan penduduk, dan lebih lagi membicarakan dengan perincian.

"Akademi orang-orang yang terlatih terlibat dengan Drag Ride, huh...?"

"Kau bisa menyebutnya begitu."

Pada pertanyaan Lux, Kepala Sekolah mengangguk dengan senyum.

Walaupun Kepala Sekolah, dia masih muda.

Dia kemungkinan baru dua puluhan atau lebih. Jika salah satu guru berkata, wanita yang terlihat mengijinkan dipanggil dirinya Relie Aingram.

Dia sendiri juga putri grup finansial yang memegang pasar secara langsung yang terkait dengan negara, dengan kata lain salah satu yang dipanggil wanita muda pribumi.

Dan –– Dia adalah salah satu dari beberapa kenalan Lux yang berasal dari mantan keluarga kerajaan.

Kedua Drag-Ride dan Sword Device adalah senjata yang digunakan sepasang.

Drag Ride yang biasanya disimpan ke tempat yang disebut "hanggar" di berbagai tempat; dengan mencabut pedang dari sarung pedangnya dan menekan tombol dalam cengkramannya, seseorang bisa mentransfer –– dan memanggil Machine Dragon yang sesuai.

Dengan senjata lain daripada Drag-Ride, seperti sebuah benda adalah tidak mungkin.

Ini mungkin prestasi yang tepat karena terdapat Mithril Dite[6], logam yang berubah ke dalam cahaya dan kemungkinan perubahan wujud ruang, dan Pusat Tenaga, batu nuklir yang merupakan sumber kekuatan Machine Dragon.

Rincian perpindahannya sendiri masih belum diklarifikasi.

Kalau Drag-Ride adalah senjata kuno yang digali dari reruntuhan, dan sehingga investigasi reruntuhan itu sendiri prosesnya belum siap karena untuk beberapa keadaan adalah alasan utamanya.

Tetapi meski begitu, kekuatan yang Drag-Ride punya, telah terlampau besar kekuatan untuk menahan diri dari penggunaan dengan alasan "teknologi tidak dapat selesai mengklarifikasinya".

Oleh karena itu, perlombaan pada penelitian tentang rincian dan penjelasan kepala sekolah dari Drag Ride diatasi secara intens dalam tiap-tiap negara.

"Itu sudah lebih dari sepuluh tahun sejak Drag Ride ditemukan dari reruntuhan. Penggunaan mereka hampir telah dilarang bagi kami(anak-anak perempuan), karena gaya hidup androcracy[7] yang Kerajaan Lama buat. Namun––"

Sambil Relie memotong perkataannya, Lizsharte yang berdiri di samping Lux tiba-tiba membuka mulutnya.

"Dengan kudeta lima tahun lalu, sehingga persepsi yang benar-benar berubah setelah apa yang didirikan Kerajaan Baru. Di samping dari bakat fisik bagi pengguna untuk menanganinya, data laporan bakat yang sesuai dari mengendalikan mesin perempuan adalah jauh di atas, dan setelah itu, mereka mendirikan organisasi pelatihan khusus, dan usaha mereka difokuskan atas didikan dengan perintah untuk menyiapkan petugas Drag-Ride yang tidak akan kehilangan wilayah lain itu–– Sesuatu seperti itu."

"Ya, itu benar."

Untuk tambahan Lizsharte, Relie mengangguk.

Drag-Ride adalah senjata super bagi tingkatnya sehingga mereka diberikan wujud pedang, senapan, meriam dan kavaleri(kendaraan berlapis baja/logam) yang merupakan kekuatan perang utama, tidak ada.

Sejak kemunculan mereka, seseorang telah datang demi maksud di mana ini mustahil untuk berbicara tentang apapun tanpa memasukkan perkataan perang, diplomasi, perdagangan dan industri.

Mengambil itu ke dalam pertimbangan, Lux tahu paling tidak bahwa lembaga pelatihan Drag-Knight itu ada.

Namun––

"T-Tapi, kenapa aku dipanggil?"

Ini Kepala Sekolah Relie yang membuat permintaan pekerjaan.

Sembari Lux bertanya tentang itu dengan ekspresi melamun––

"Ya ampun. Aku mengerti kalau "weakest undefeated" sungguh rendah hati, eh."

Terlihat dewasa, senyum mengejeknya berubah.

"Weakest undefeated".

Sebuah Latihan Tanding Resmi yang membuat pengguna Drag-Ride memiliki sekali sebulan di stadion besar dari ibu kota kerajaan.

Sambil ada juga hadiah yang tertulis di atas catatan pasukan, ini julukan dicantumkan pada orang yang dibanggakan dari partisipan yang paling sering dari gaya pertempurannya, dan Lux dipanggil begitu, tetapi––

"Ini mungkin kekuatan yang tidak kalah dengan Lizsharte yang adalah seorang pengguna terbaik di akademi ini. Aku pikir kalau ini bukan berarti pekerjaan yang tidak cocok untukmu sekalipun."

"...Hou."

Seolah untuk mencela kata-kata Relie, Lizsharte dengan gugup menggetarkan bahunya.

(A-Aku punya perasaan buruk tentang ini...!)

"A-Aku tidak berarti kalau, itu nampak kalau tempat ini adalah akademi perempuan, jadi bagiku untuk bekerja di sini––"

"Ini sayang sekali, tapi kami kekurangan tenaga laki-laki."

Relie menjawab sebelum Lux menolak.

"Sejarah Drag-Ride cukup singkat, kan? Sebagian besar pengguna dari Kerajaan Lama yang memonopoli Drag-Ride selama bertahun-tahun harus terbunuh oleh kudeta. Dalam masalah itu, meski keberatan, aku tidak bisa melakukan apapun tapi biasanya diundang seorang pekerjasama laki-laki. Menjadikannya mekanik Drag-Ride atau Drag-Knight."

"...Aku tidak bisa melakukan perawatan, kau tahu?"

"Kau cuma harus mempelajarinya kemudian. Cuma mengetahui prasyarat sebagai pengguna yang penting."

Relie membalas dengan cepat.

"Hanggar Machine Dragon keempat Kerajaan Baru berlokasi di halaman bangunan akademi ini. Pekerjaanmu di sana, jadi mulai hari ini aku akan menyuruhmu pergi tiga kali seminggu. Ini kumuh, bekerja keras dan ada juga bahaya cedera. Aku tidak bisa memberikan pekerjaan seperti itu pada gadis muda dari keluarga terhormat, kan? Apa kau tidak berpikir kalau kau juga harusnya merasa terhormat dan diberi hak istimewa terlahir sebagai laki-laki."

Dengan suara menggoda, Relie tersenyum.

"............"

(Dia ambisius seperti biasa, eh...)

Lux memikirkan sambil dia tersenyum masam.

Itu sudah beberapa tahun sejak dia bertemu Relie untuk pertama kali, tapi tidak ada apapun tentang ini yang sungguh tak tertarik dengan kepribadiannya, ketangkasan dan kebencian telah berubah.

Dia harusnya menjadi putri yang lebih tua dari kediaman Aingram, Kediaman pedagang besar gabungan golongan finansial, tetapi dia sungguh unik.

Ketika Lux mengeluh dalam hati, Relie mengambil napas dalam-dalam lagi.

"Aku masih memikirkan pekerjaan apa yang diberikan untukmu sebagai pengguna Drag-Ride, jadi aku akan memberitahumu segera ––oke?"

"Benar", ketika pembicaraan terselesaikan,

"Kepala Sekolah. Bisakah aku memikirkannya sebentar?"

Dengan tiba-tiba, Lizsharte menempelkan tangannya dan menyela pembicaraan.

"Aku paham ceritanya. Tapi, kami masih belum mengakui laki-laki ini."

Dia menatap Lux dengan tatapan tajam dan berbicara.

Tepi mulutnya membuat senyum malu.

"............"

Apa dia benar-benar seorang putri, anak kecil ini?

Bagaimana menjelaskannya, aku benar-benar merasakan kehadiran haus darah.

Tidak, yah, aku melakukan hal seperti itu di kamar mandi, jadi kemungkinannya hanya terhadapku sekalipun.

"Keraguanku belum jelas. Lak-laki ini adalah dosa menjadi pengintip, pemerkosa dan mesum pencuri pakaian dalam. Tidak ada cara kita akan membiarkan 'laki-laki' seperti itu bekerja di akademi ini. Maksudku, pertama kita harus menyerahkan dia pada pasukan. Dan kita harus mengadili dia di tempat penghakiman dan membiarkan dia mendapat udara segar setelah dia memakan makanan berbau busuk selama beberapa tahun."

"Ti-Tidak, seperti yang aku katakan, apa ini salah paham––!?"

Lux mencoba untuk keberatan, tetapi melemparkan pandangan singkat pada Lizsharte, dia menutup mulutnya.

"Aku mengerti, dia mengatakan kalau dia masuk secara tak sengaja ke dalam kamar mandi sesaat dia mengejar seekor kucing. Tapi, bagaimana dia bisa membuktikan itu? Kepala Sekolah. Aku pikir kalau memberikan perlindungan bagi kriminal yang tidak layak dipercayai cukup berbahaya."

"Kamu benar. kami saling mengenal, jadi aku tahu Lux-kun benar-benar baik, tapi––"

Relie mengatakan itu dan tersenyum miring.

"Aku tidak bisa menuntut sama sekali hingga keributan ini disebabkan dengan tak sengaja."

"Bukankah seharusnya kau yang menuntut di sini!?"

Dengan mata yang agak berkaca-kaca, Lux mengeluh.

Ia yakin kalau Kepala Sekolah akan mendukungnya.

"Tetapi sebenarnya, tidak ada yang bisa membuktikan tentang benar tidaknya ini dengan sengaja. Lalu, dia juga korban di kejadian ini, dan jadi Lizsharte yang merupakan murid unggulan tahun kedua, juga. Apa aku boleh menyerahkan hukumannya padamu langsung?"

"Eeeeeeeeeeh!?"

(Kenapa kau menyerahkannya padanya!?)

Lux yang ditelan dengan keputusaan teriakan jiwanya dan tertahan.

Selama pengampunan pada waktu berdirinya Kerajaan Baru Atismata, Lux dimaafkan untuk kesalahan menjadi mantan keluarga raja dan dikeluarkan dengan pembebasan bersyarat, tapi pada waktu yang sama dengan kontrak yang dia tandatangani, dia dituntut dengan hutang berjumlah sebanding untuk 1/5 anggaran belanja negara.

Kalau 'pelaku' seperti itu Lux yang menjadi seorang kriminal terlebih lagi sangat menyusahkan

"Fufu."

Lizsharte yang menatap pada Lux terkejut dengan rasa hina tertawa dengan suara pelan.

"Lalu, ayo kita lihat. Aku akan memberikanmu satu kesempatan menebus diri."

"...Eh?"

"Apakah kau benar-benar cukup berharga untuk bekerja di akademi ini sebagai 'lelaki' Drag knight. Atau cuma seorang mesum. Aku akan menguji semangat bertarung dan kemampuanmu."

Mengatakan begitu, Lizsharte menyentuh pegangan pedang menuju pinggangnya dan pada saat yang sama berjalan secara pelan di depan pintu ruang kepala sekolah.

"Jika kau dikalahkan olehku, kau akan dibawa ke penjara sebagai seorang kriminal; jika kau menang, aku tidak akan keberatan kau bekerja dengan bebas. Pertandingan akan menjadi Latihan Tanding dengan pertarungan satu lawan satu menggunakan Drag-Ride. ––Ini baik sepenuhnya dengan itu, bukan? Penonton ingin tahu."

Sesaat hingga Lizsharte mengatakan begitu dan memutar gagang pintu ruangan,

"Kyaaaaah...!?"

Siswi perempuan yang telah berkumpul pada pintu jatuh dengan ramai ke dalam ruangan dan tumpang tindih di atas satu sama lain.

Mereka rupanya prihatin tentang perlakuan Lux yang mereka dengar rumor tentangnya, dan nampaknya mereka mendengar di luar pintu tersebut.

"Menyebarkannya ke semua orang di akademi. Terlebih penonton, semakin baik. Pertunjukan di mana putri Kerajaan Baru akan mengalahkan pangeran Kerajaan Lama."

Siswi perempuan yang mendengar itu meningkatkan suara senang dan pergi.

"Ini menjadi sesuatu yang besar! Lizsharte-sama menantang si mesum ini untuk berduel––"

"Tampaknya bahwa pihak lain adalah 'weakest undefeated'. Apa ada yang tahu detailnya?"

"Pertama, dia seorang pangeran Kerajaan Lama, bukan? Pencuri pakaian dalam itu, maksudku."

"Secara penampilannya, dia tipeku –– tapi ini memalukan."

Mendengar suara seperti itu dengan Lizsharte yang mendapati keluar dari ruangan itu, Lux menjadi terdiam.

Pada tingkat ini, pembicaraan ini akan menyebar ke seluruh akademi sebelum duel.

"............"

Entah bagaimana, itu menjadi sesuatu yang besar.

"Aku ingin tahu jika aku harus meninjau sistem pembelajaran sedikit. Jangan lupa kalau tempat ini adalah akademi yang rajin."

Bagi Relie yang bergumam terkagum, Lux menelan dengan tak sengaja kata-katanya,

Tak peduli bagaimana kau melihatnya, ini mempengaruhimu...

"Ngomong-ngomong, Lux-kun. Sebelum duel, ada tempat yang aku ingin kau kunjungi sebentar."

"Errr... di mana itu?"

"Langsung dekat ruang tamu. Adik perempuanmu menunggu untukmu di sana."

"––Eh?"

Untuk Lux yang menaikkan suaranya terkejut, Relie berbalik hanya tersenyum.

Part 3[edit]

"Geez, apa yang Nii-san lakukan? Aku terkejut."

Ruang tamu akademi untuk pengunjung.

Seperti yang diduga sebuah akademi di mana anak bangsawan berkumpul, dalam ruangan ini yang memberikan kesan kelas tinggi sejalan dengan perabotan dan alat-alat, dua siswi perempuan masih berdiri.

Seorang gadis berambut hitam yang tenang membunyikan lonceng.

Salah satunya adalah gadis yang memiliki rambut perak dan kerah yang sama seperti Lux.

Keimutan dan atmosfir tenangnya seperti boneka antik kelas tinggi yang terlihat menunjukkan kedewasaan lebih daripada kakaknya Lux.

"Um––, Aku minta maaf untuk banyak bermasalah, Airi."

Pertama, Lux meminta maaf dengan santai pada gadis itu, Airi Acadia yang merupakan adik perempuannya.

Airi yang melihat hingga mengangkat bahunya sambil dengan keluh kesah, dan menggerakkan tatapannya ke arah gadis di sampingnya tersebut.

"Dia adalah teman sekamarku di asrama gadis itu. Namanya adalah–– boleh aku menanyakan padanya?"

"Ya. Aku... kelas satu, Nokuto Leaflet. Aku minta maaf untuk kemarin malam."

Gadis itu yang memberikan kesan agak santai membungkukkan kepalanya dengan lembut dan menatap pada Lux.

Kemarin malam adalah insiden keributan di kamar mandi.

Dia adalah salah seorang dari ketiga gadis itu yang mengejar dia pada waktu itu.

"Itu sepertinya kau benar-benar lari karena tas kecil yang dicuri oleh seekor kucing. Aku minta maaf untuk menganggapmu seperti mesum."

"A-Aku minta maaf, juga. Umm––, aku tidak memikirkan kalau ada pakaian dalam di dalamnya... Tapi, untunglah. Kelihatannya seperti barang itu aman sepenuhnya."

Ia memikirkan kalau dia adalah anak yang cukup hebat kemarin malam, tapi dia rupanya terlihat menjadi jujur dan anak yang baik.

(Aku senang kalau dia mempercayaiku...)

Sambil Lux melihat pada Nokuto dan membiarkan kesulitannya mereda––

"Um, meski aku minta maaf untuk percakapan menyenangkan kalian."

Airi yang melihat pada perkenalan mereka dengan mata penuh penyesalan, tampak berada dalam suasana hati yang buruk.

"Karena Nii-san, ini bukan waktu untuk itu sekarang sekalipun."

"Ah..."

Sesaat Lux memunculkan kesadarannya, Airi mengeluh sekali lagi.

"Hah... Meskipun demi kepentingan penampilan, aku telah memberitahu ke sekitarku kalau kau adalah seorang kakak yang keren, apa-apaan yang akan kau lakukan tentang itu? Pengintip, pencuri pakaian dalam, pemerkosa. Untuk berpikir kalau sedarah kandungku adalah kriminal, tolong pikirkan posisiku di akademi."

"U-Untuk kepentingan penampilan, huh... bukan itu, seperti yang aku katakan, ini adalah kesalahpahaman!?"

"Ya. Aku pikir cuma wajahmu itu yang terlihat seperti seorang pangeran kurang lebih. Ini sedikit dapat dipercaya sekalipun."

"...Kau akan dibebaskan jika kau pikir kalau dia memujimu!?"

Ini mudahnya mengejutkan.

Seperti yang diharapkan, gadis ini yang dipanggil Nokuto sedikit aneh.

"Haruskah aku mencatat untuk masalah utamanya?"

  • terbatuk* membersihkan tenggorokannya, Airi duduk di atas sofa.

Sembari Lux melakukan hal yang sama duduk berlawanan padanya, Nokuto menuangkan teh ke dalam cangkir teh dari teko yang telah disediakan.

SaijakuBahamut v1 053.jpg

"Terus terang. Aku pikir kalau itu akan menjadi baik hingga Nii-san sesekali melihat pengalaman menyakitkan, namun––"

"Kejam!?"

Tidak memberikan perhatian pada reaksi Lux, Airi melanjutkan dengan tatapan serius.

"Cuma kali ini sedikit spesial. Jika Nii-san menjadi tertangkap, bagaimana aku akan dapat membayar sendiri hutangnya?"

"............"

(Ini cara yang kejam untuk mengatakannya...!)

Kakak dan adik dari keluarga Kerajaan Lama diperlakukan dengan dingin.

Dalam pertukaran kontrak pengampunan pada saat yang sama sebagai berdirinya Kerajaan Baru, salah satu menjadi "orang yang bertanggung jawab dari pekerjaan aneh" dan menanggung bagian pekerjaan dari anggaran belanja Kerajaan Baru.

Dan lainnya akan tinggal di tempat di mana mata keluarga kerajaan akan lihat.

Ini disetujui bahwa jika Lux melarikan diri atau berbuat jahat, Airi akan menjadi dihukum malahan.

Namun, Lux telah tidak memikirkan perjanjian ini dengan sendiri menjadi tidak memuaskan.

Walaupun ada larangan yang dia harus menerima berbagai pekerjaan dari siapapun, dia adalah "harta kerajaan", jadi dia tidak menerima perlakuan wajib sejauh ini.

Dengan maksud seperti itu, mereka melakukan pekerjaan demi membayar hutang –– sehingga untuk menebus kejahatan mereka; dan mengandalkan pada situasi, itu bisa dikatakan kalau mereka dilindungi Kerajaan Baru.

Yah, ada juga sedikit keadaan lain yang disembunyikan sekalipun.

"Dengan mengatakan itu, Nii-san harus menang melawan Lizsharte-sama dengan cara apapun yang diperlukan. Namun––"

Memulai mengatakan begitu, Airi tersendat.

"Apa anak itu kuat?"

Lux menanyakan.

Ini karena dalam turnamen Drag-Knight yang diselenggarakan di ibukota di mana dia telah bertarung, Lux tidak ingat Lizsharte berpartisipasi di dalamnya.

"Kami, siswi akademi, tidak diberkenankan untuk berpartisipasi ke dalam turnamen. Ini juga untuk menyembunyikan kekuatan pasukan, dan jika seorang siswi calon petugas kalah, itu tidak akan cukup terlihat bagus untuk ditunjukkan ke publik."

"Aku mengerti... yang berarti."

"Ya, malahan ada sesuatu yang biasa seperti pertarungan kampus (lingkungan sekolah) di dalam akademi ini. Lizsharte masih tak terkalahkan. Lebih lagi, setelah memulai untuk menggunakan Divine Drag-Ride, dia melanjutkan kesuksesan kemenangannya dengan kekuatan luar biasa."

Divine Drag-Ride.

Dapat untuk mengendalikannya, yang menaruh kekuatan spesial bersama Machine Dragon yang akan berarti secara khusus kalau dia merupakan lawan yang sangat kuat.

Bagi kata-kata Airi, Lux bermasalah,

"Yah, itu akan menjadi sedikit sulit, aku kira."

Sembari dia menggaruk kepalanya...,

"Ya, Lalu, aku akan menyarankan cara sehingga bisa untuk membatalkan duel Lizsharte-sama."

"Astaga. Tidak perlu, Nokuto."

Dengan senyum lembut, Airi menghentikan Nokuto yang menawarkan begitu.

"Ini yang terbaik sehingga dia mengambil balasan untuk kelakuannya sendiri. Geez, sudah lama kau bertingkah cepat ketika kau berpikir dan kau tidak bisa menjadi tenang sama sekali, jadi kau hanya bertemu pengalaman buruk seperti itu."

"Uwah, kau kejam!? Meski aku sedang melakukan tugasku 'orang yang bertanggung jawab dari semua pekerjaan tambahan selama hari kontrak itu!?'"

"Hmm. Lalu Nii-san, apa kau mengatakan kalau kau ingin untuk menjadi sandera Kerajaan Baru dengan manfaatku?"

Airi mengambil bantahan Lux dengan ekspresi dingin.

Dan baru saja, dia menyentuh ujung jari putihnya ke belakang leher Lux.

"...!? Tunggu, Airi, apa yang kau––!?"

Sambil dia mendekati wajahnya sampai jarak seperti nampak untuk menciumnya, Lux mendapati bergairah.

"Nii-san, ditonton sebagai sandera benar-benar sulit, kau tahu? Karena kerah ini, Aku selalu dilihat dengan mata aneh dari lainnya. Meski begitu, aku memikirkan itu dengan sungguh-sungguh. Ini kepribadianku dan hasil usahaku yang memungkinkanku untuk mempertahankan hubungan dekat manusia. Ah, dan kemudian, aku berkontribusi banyak untuk membayar ulang hutang, kau tahu? Jika secara konkrit memiliki untuk mengatakan berapa banyak aku membayar dengan pekerjaan sampingan yang diberikan sampai tengah malam ketika belajar memecahkan manuscript kuno yang digali di reruntuhan atau memperbarui Drag-Ride secara manual di akademi––"

"P-Paham. Ini kesalahanku..."

"Fufu, aku menang lagi. Dengan ini, 102 game, 102 kemenangan. Aku ingin tahu ketika akan datang hari ketika aku akan dikalahkan oleh Nii-san."

Dengan senyum kekanakan, Airi tiba-tiba berdiri.

Ini selalu seperti ini...

Dalam pertandingannya dari beberapa tahun ini, tidak ada contoh di mana Lux dapat menang.

Adik perempuan siswi yang terhormat ini memiliki keadaan tubuh yang lemah sejak dulu dan selalu melekat pada ibunya dan Lux, tetapi sekarang dia sangat kuat.

Sambil Nokuto menemukan seperti itu raut wajah Airi yang tak diduga-duga,

"Kalian bergaul cukup baik, eh."

Dia berbicara dan tersenyum dengan aneh.

"Yah lalu, haruskah kita pergi sudah? Ikuti aku."

"Pergi? Ke mana?"

"Menuju hanggar Machine Dragon. pengecekan mesin sebelum latihan tanding adalah sesuatu yang diperlukan. Hanya dalam kasus, aku akan memandumu menuju ke sana. Dan seketika kita berada di sana, aku akan mengajarkanmu aksi pembalasan melawan Lizsharte-sama."

Mengatakan dengan santai, Airi meninggalkan ruangan tamu.

Sambil Lux mengikuti kemudian ketika mendesah,

"Yah tapi, jika kau masih belum kalah pada siapapun, aku kira Nii-san juga sama seperti dia, kan?"

Sebuah suara penuh keyakinan menggelitik daun telinga Lux.

"............"

Dan setelah menuju hanggar Machine Dragon yang jauh dari akademi dan memiliki Sword Device yang dikembalikan.

Akhirnya, waktu untuk duel datang.


Episode 3 - Scarlet Princess[edit]

Part 1[edit]

"Nah, pertandingan Machine Dragon antara Putri Pertama Kerajaan Baru Lizsharte dan Pangeran Ketujuh Kerajaan Lama Lux akan dimulai."

Pada waktu yang sama sambil bersuara dari wasit guru, panggung itu terbungkus ke dalam sorak sorai dan emosi mendidih.

Lapangan latihan Drag-Ride yang berlokasi di dalam bangunan halaman sekolah;

Dikurung dengan dinding batu yang melingkar, terdapat lingkaran luas yang menyebar ke sebuah gundukan tanah.

Di tengah, Lizsharte dan Lux menghadap satu sama lain.

Lingkaran di pusat itu rendah dan terbentuk, yang megah semakin muncul keluar, mengingatkan dengan Stadion Besar jaman dulu.[8]

Detail kekuatan membentang di atas tempat duduk penonton, dan dengan tambahan, beberapa Drag-Knight mengerahkan penghalang secara konstan dengan perintah untuk melindungi para murid, sehingga penonton tidak harus khawatir akan dipengaruhi.

Sembari Lux melihat ke sekitar, bukan hanya jumlah besar siswi perempuan, tetapi instruktur yang terlihat datang untuk menonton duel ini yang seharusnya menjadi pertandingan rahasia.

"Aku penasaran kenapa banyak orang berkumpul..."

Di bawah pengawasan sejumlah besar petugas sekolah, Lux menjadi gugup.

Aku tahu kalau mereka semua punya setidaknya waktu luang.

Dia membuat secara egois seorang aktor dari pertunjukan yang luar biasa, tapi...

"Apa kau ingin tahu alasannya? Lux Acadia. Alasan kenapa aku menantangmu untuk berduel."

Berdiri di depan Lux, Lizsharte tersenyum dengan tidak takut.

Keduanya masih belum mengenakan Drag-Ride mereka.

Memakai "dress gear", pakaian yang yang cocok pada tubuh dan sesuai untuk memakai Drag-Ride, mereka masih berdiri di atas lingkaran.

Setelah persiapan pertandingan selesai, mereka menarik Sword Device dan pada saat yang sama hingga pengecekan wasit kalau mereka telah terhubung bersama Drag-Ride mereka, sinyal mulainya duel akan diberikan.

Aturan yang digunakan di sini sama seperti yang digunakan pada turnamen ibukota sekalipun.

"––Apa karena aku seorang Pangeran Kerajaan Lama?"

Untuk sang putri yang tepat di depannya, Lux bertanya.

Kerajaan Lama yang telah menyebarkan aturan kekejam selama lebih dari 100 tahun, dan orang terpaksa untuk tunduk pada kecenderungan dan sistem androcracy.

Putri Kerajaan Baru akan ingin memukul ke bawah Pangeran buangan yang adalah orang yang selamat dari Kerajaan itu.

Jenis kelamin dan negara. Duel yang menyusun kedua ikatan.

Dari titik penglihatan penonton, ada kemungkinan bukan secara khusus menjadi lebih menyolok mata pertunjukan daripada ini.

Tetapi––.

"Aku akan katakan padamu jika kau mengalahkanku."

Lux sangat gelisah tentang ini.

Apa benar-benar hanya karena itu?

Lizsharte pasti gadis yang suka berkelahi.

Tapi, singkatnya setelah Lux jatuh ke dalam kamar mandi dan menjepit dia ke bawah waktu itu, tatapan yang dia langsung arahkan padanya –– tidak hanya rasa malu itu.

"Um, boleh aku mengkonfirmasi satu hal sebelum bertanding?"

"Apa? Apa kau ketakutan? Itu akan tidak enak dilihat mengemisi atas hidupmu di jam terakhir ini."

"Mengemis untuk hidupku...? Jadi kau benar-benar bermaksud untuk membunuhku!? ...Bukan ini yang aku ingin bicarakan. Um, jika ini menarik, bisakah kita membuatnya seolah pertandingan ini tidak terjadi?"

"............"

Sesaat kesunyian.

Tiba-tiba, atmosfir Lizsharte berubah.

"Fufufu. Apa itu imajinasiku?"

Pada pertanyaan Lux, Lizsharte menyapu ke atas poninya yang berwarna madu dan tersenyum.

"Kita sudah ada di panggung ini, dan aku punya impresi mendengarkan igauan."

"Ini bukan mengigau, aku serius––"

"Aku mengerti. Lalu, itu bagus."

Lizsharte menyipitkan matanya dan meletakkan gagang Sword Device-nya di tangannya.

"Jika kau bisa katakan kalau setelah mengetahui identitas asliku, lalu itu masih bagus."

Tatapannya menusuk memberikan getaran pada Lux.

Anak itu pastinya bukan Putri biasa!

"Pemain Lux, bersiap untuk koneksi!"

Pada saat yang sama, wasit guru mendorong Lux.

"............"

Lux dengan malas mencabut Sword Device-nya.

Dari salah satu baju ketat dari dua warna berbeda; yang satunya putih,

"Muncullah, Sayap Naga yang melambangkan kekuatan, patuhi pedangku dan terbang, <Wyvern>."

Seketika menahan tombol yang melekat pada pangkal pedangnya, dia berteriak.

Kata kunci dengan perintah untuk mentransfer Machine Dragon di depan sendiri.

Garis perak mata pedang yang mengakui suara kontraktor yang menjadi cahaya putih biru.

  • kiin*. Partikel-partikel cahaya terkumpul di depan Lux dan sebuah Machine Dragon biru muncul.

"Connect On."

Sambil dia bergumam lagi, dengan sekejap armor terbuka dan menutupi tubuh Lux.

Kepala, kedua lengan, bahu, pinggang, kaki dan sayap-sayap serta senjata.

Perlengkapan pakaiannya yang tergali yang mirip dari reruntuhan yang dilakukan secara efisien energi dari Pusat Tenaga dan melindungi bagian perlengkapan (tubuh) karena juga menghasilkan penghalang yang kuat, berbeda dari penghalang biasa, pada permukaannya.

Armor mesin yang meniru naga terlengkapi seolah menyatu dengan Lux dan dia menjadi Drag-Knight seukuran dua kali lebih besar daripada tubuh orangnya sendiri.

Senjata kuno yang digali dari reruntuhan.

Kekuatan itu yang menyembunyikan kekuatan militer besar namun ditelan dengan cepat oleh tekanan yang sangat besar pada sisi sebaliknya.

"Apa pedang lain itu cuma untuk pajangan? Lux Acadia."

"...!?"

Pada saat itu, Lux membuka lebar matanya.

Tubuh Lizsharte tertutupi dengan Machine Dragon merah yang dia tidak pernah lihat sebelumnya.

Penampilan luar yang benar-benar berbeda dari tiga tipe yang dikenal sebagai tipe umum Machine Dragon, itu adalah, Mesin Naga tipe Terbang (Wyvern), Mesin Naga tipe Darat (Wyrm) dan Mesin Naga tipe penyesuaikan (Drake).

Mesin Naga merah yang sangat besar daripada Lux muncul di depannya.

"Unit pribadi keluarga Kerajaan Baru. Divine Drag-Ride –– <Tiamat>. Machine Dragon ini berbeda level seluruhnya dari yang kau tahu."

"............"

Divine Drag-Ride.

Ini spesies langka Drag-Ride yang keberadaannya cuma dikonfirmasi untuk setiap spesies di dunia.

Performa mesin ini adalah jauh di atas dari tipe umum Machine Dragon.

Tetapi––, pada saat yang sama, konsumsi dari kedua jiwa dan kekuatan fisik serta tingkat proses kesulitan juga dalam bahasa yang berbeda.

Memiliki sebuah Divine Drag-Ride, di mana itu tidak akan aneh kalau seseorang mati ketika menggunakannya, yang sangat dibatasi oleh Kerajaan Baru, dan penggunaannya hanya diijinkan bagi orang dengan kemampuan yang sesuai.

Dengan kata lain, fakta menjadi bisa untuk menggunakannya adalah bukti sebuah talenta yang tiada banding dan usaha yang tiada henti-hentinya.

Namun––, Seketika mengetahui fakta tersebut, Lux tetap tenang.

(Ini semua benar. ––Aku harusnya masih punya kesempatan.)

<Wyvern> Lux adalah dasar tipe umum Machine Dragon, tetapi bagian dan senjatanya telah direnovasi dengan spesialis dalam pertahan.

Di dalam Ibukota, salah satu skill yang dipanggil "Weakest Undefeated" yang menghasilkan jumlah besar dari latihan tanding dan masih tidak pernah menderita kekalahan sekalipun di pertandingan.

Kalau dia memiliki sebuah Divine Drag-Ride sebagai lawan, dia harusnya mampu bertahan entah bagaimana.

Para penonton yang bersemangat dan bergembira jatuh terdiam.

Suara bernada tinggi di setiap lonceng menuju lingkaran seakan terputus yang menegang pada batasnya.

"Latihan Tanding, dimulai!"

Pada saat yang sama dengan suara wasit, dua Drag-Ride mulai untuk bergerak.

Lizsharte mengenakan <Tiamat> yang pertama terbang.

Pada saat yang sama kalau Machine Dragon merah yang menanggung nama dari Dewi diturunkan dari reruntuhan terbang menuju langit, dia mengatur Breath Gun –– senapan besar di tangan kanannya yang merupakan senjata pribadi Machine Dragon.

Lux menarik mata pisau Machine Dragon-nya dan mencoba untuk mengejar Lizsharte ke langit dengan <Wyvern>-nya yang juga mempunyai fungsi terbang, tapi ia melihat Lizsharte mengangkat Breath Gun, dia menghentikan pergerakannya di tengah udara.

"Tidak mungkin, apa dia bermaksud untuk menembaknya tepat saat mulai...?"

Breath Gun.

Jadi untuk mengatakan, senjata utama yang terbayang api kuat kembali untuk Napas Naga.

Sebuah hembusan dengan temperatur tinggi dan tumbrukkan, itu memuat energi dari Pusat Tenaga yang merupakan sumber kekuatan dan mengeluarkannya. Itu memegang kekuatan, yang cukup untuk menghembuskan salah satu bangunan.

Tapi, terdapat bagian yang diperlukan "mengisi" sampai menembak dan salah satunya dapat membuat jarak yang cukup untuk mengelak; kalau sikap pertahanan akan membawa kerusakan.

Sebenarnya, Lux sedang mengambil jarak yang cukup untuk menghindarinya.

Terlebih, pembukaan dengan satu lawan satu bukanlah sesuatu yang seorang harus ditujukan, namun––

"Fufufu...!"

Seolah membaca pikiran Lux, Lizsharte tertawa.

Dan, penglihatan meriam yang aslinya ditujukan pada Lux mendadak melenceng ke samping dengan tipis,

"...!?"

Boom!

Itu ditembakkan.

Sorotan cahaya bertemperatur tinggi dengan gerakan ombak menembak dari langit lurus ke arah lingkaran di atas tanah.

Tetapi, ini tentu saja, bukan ditujukan pada Lux, jadi dia tidak akan menembak selama dia tidak bergerak.

Apakah ditujukan untuk ancaman atau pemanasan?

Untuk tindakan Lizsharte yang tidak dapat dimengerti, tubuh Lux sedikit menegang.

Saat itu––

"Ah"

Lizsharte yang berada jauh di langit memandang ke bawah pada Lux dan memiringkan mulutnya.

Di tangan kanannya adalah meriam yang ditembakkan baru saja.

Dan tangan kirinya––, memegang pangkal pedang Sword Device.

Sword Device adalah salah satu tongkat pengendali untuk mengoperasikan dengan jiwa Machine Dragon dan persenjataannya, dengan kata lain––

"––!?"

Mendadak, terkejut seolah dihantam oleh palu besar menuju ke bawah sayap Lux.

Dia dilempar ke samping dan terdorong jauh bersama dengan <Wyvern>-nya.

Dengan kata lain, Lux didorong keluar menuju lintasan pengeboman awal yang Lizsharte tembakkan dengan menangkis secara sengaja tujuannya!

"Ap...!?"

Waktu yang tak terhindarkan dimana dia dibuat benar-benar terkejut.

Walaupun armor <Wyvern> Lux telah disesuaikan menjadi relatip tebal, itu akan berakhir dengan satu tembakan jika dia menerima serangan senjata utama dengan tenaga maksimum tinggi.

Lux segera menyiapkan mata pedangnya secara diagonal sehingga menggunakannya seperti sebuah perisai untuk pengeboman.

Dia sepenuhnya dialiri energi dari Pusat Tenaga dan melengkapinya di luar pisau.

Awalnya, ini adalah sebuah kemampuan untuk memperkuat kekuatan penghancur, tetapi dengan melakukan demikian, dia akan menangkis kekuatan pengeboman dan dia sendiri juga akan dilemparkan dari lintasan pengeboman.

"Uh, ah...!"

Benda-benda berkecepatan tinggi terbang sesaat menuju pada Lux yang dihembuskan dan berputar di udara.

Sembari dia mengayun dengan cepat mata pisau yang rusak sebagian dan dikibaskan empat benda terbang, mereka terhenti di langit dan kembali ke sekeliling Lizsharte.

"Itu adalah––!"

"Hmm. Kau lebih baik dari apa yang aku pikirkan."

Lizsharte mengenakan <Tiamat> yang menatap pada Lux dan tersenyum tidak takut.

Agak jauh disekelilingnya, empat benda berbentuk mata panah yang sangat besar mengambang.

"Aku tidak pernah berpikir kalau kau akan menghilangkan seranganku dengan hanya sebuah pedang, mengatasi dengan sikap itu, benar-benar menyakiti harga diriku. Seharusnya aku katakan seperti yang diharapkan dari "Weakest Undefeated"?"

"A-Apa kau cuma––!?"

Menatap pada Lizsharte di langit, Lux berkeringat.

"Masalah? Kau mungkin mendengar tentang persenjataan spesialku dari adik perempuanmu, kan?"

"I-Itu benar, tapi––"

Senjata spesial yang hanya Divine Drag-Ride dapat gunakan.

Lux juga mendengar dari Airi tentang senjata spesial <Legionairborne fortress> yang <Tiamat> miliki.

Ada jarak panjang melempar persenjataan efisien logam kecil yang dikendalikan dan memegang kekuatan pendorong tersendiri.

Biasanya keempatnya dilengkapi pada badan mesin; setelah meluncur, unit itu bisa bergerak bebas, dan langsung menimbulkan kerusakan bagi musuh.

Tentu saja, Lux juga berniat untuk berhati-hati karena penempatan merepotkan tersebut, namun––

"...Kuh!"

(Tapi, tak peduli apapun, cara menggunakannya––)

Pada saat yang sama selama sinyal dimulai, Lizsharte telah meluncurkan <Legionairborne fortress> ke samping sesaat terbang, sehingga mereka tidak akan diperhatikan oleh Lux. Selain itu, dia mengarahkan Breath Gun pada Lux.

Divine Drag-Ride melebihi tipe umum Machine Dragon dengan batas tenaga dan efisiensi.

Ketika tiba-tiba sedang diarahkan oleh senjata utama, siapapun akan memfokuskan perhatiannya di sana.

Sambil dia menangkis arahannya ke samping dan ditembak serta menarik perhatian Lux kearah sisi kanannya, dia melempar <Legionairborne fortress> yang mengambil jalan memutar dari sisi kiri sehingga mereka melarikan diri dari bidang penglihatannya; lalu, dia mendorongnya ke dalam lintasan awal senjata utama bertenaga maksimun dan menyerangnya.

Satu tembakan strategi membunuh.

Iblis suka taktik tanpa belas kasihan.

Apa yang menakutkan di atas segalanya kalau tidak ada stagnasi (waktu jeda) pada semua rentetan tindakan ini.

Tidak peduli seberapa baik taktik tersebut, selama ada pergerakan tak wajar apapun, ini mungkin untuk merasakan dan menghindari mereka.

Tetapi, di dalam pertarungan latihan di ibukota, Lux hampir tidak pernah melawan musuh semacam ini sekalipun.

Apa dia benar-benar putri Kerajaan Baru? Anak itu––

"Pangeran Ketujuh Kerajaan Lama, Lux Acadia."

Ketika Lux mengembalikan keseimbangannya, Lizsharte bersuara tenang.

"Sejujurnya, aku meremehkanmu, tapi aku tarik kembali apa yang aku katakan. Kau tidak buruk. Hanya sedikit, aku terkesan. Itulah kenapa aku akan mengambil kesempatan ini untuk mengatakannya sekarang. Kau lebih baik melepaskan (melucuti senjata) <Wyvern> itu yang akan rusak dan menggunakan Sword Device lainnya."

Ini adalah nada suara yang membawa pengaruh dalam dan agak lebih lembut daripada sebelumnya.

Keributan kecil muncul dari sekeliling tempat duduk penonton.

"Aku tidak tahu jenis Drag-Ride ini, tapi itu harusnya lebih baik daripada dihancurkan sebagian. Tunjukkan padaku, kekuatanmu yang sebenarnya."

"...Um. Lalu, boleh aku mengatakan lagi satu hal?"

Untuk kata-kata Lizsharte, Lux memandang ke langit.

Pisau yang merupakan senjata utama Lux telah dihancurkan sebagian dan armor pelindung juga terkikis menjadi sepertiga, sehingga tidak dapat menghasilkan penahan pelindung yang sempurna.

Menyisakan perlengkapan <Wyvern>-nya adalah satu Breath Gun untuk menembak, tiga pisau cakar Machine Dragon untuk menutup jarak pertempuran serta untuk melempar, dan juga sepasang kawat untuk jarak menengah.

Tidak satupun merupakan senjata yang dapat menembus pelindung dan armor tebal <Tiamat>.

Namun––,

"Maafkan aku––. Aku tidak bisa menggunakan pedang ini."

Meski begitu, dengan perubahan sikap Lux mengatakan itu.

"Jadi, jika itu menjadi imbang pada tingkat ini, bisakah kita mencapai kesepakatan mengenai hal ini? Sejujurnya, aku terikat dengan pekerjaan lain. M-Maaf untuk kamar mandi. Aku minta maaf––"

Alis Lizsharte menjadi kaku dari perkataan Lux.

Dan, bukan hanya pipinya, tapi juga seluruh mukanya menjadi merah dan sekujur tubuh Machine Dragon bergoncang.

Tentu saja, Lux mengatakan dengan serius.

Tetapi, dia mungkin berpikir kalau dia menjadi diremehkan.

"Oh, aku mengerti. Itu kedengarannya seolah kau bukan orang biasa –– TAPI IDIOT BESAR!"

Lizsharte dengan tiba-tiba mengangkat Sword Device-nya ke langit dan berteriak.

"<Tiamat>! Perlihatkan sifat aslimu!"

Pada saat yang sama seperti suaranya, kegaduhan besar menyebar seperti ombak kecil ke sekitar tempat duduk penonton.

Segera setelahnya, cahaya mengitari ke sekitar <Tiamat> dan sesuatu ditransfer (dipanggil).

Itu adalah senjata pembantu yang penggunaannya biasanya dihindari karena beban (terletak di luar tubuh) yang besar.

Itu adalah senjata utama yang dua kali lebih besar daripada meriam yang disiapkan tadi. Itu terhubung –– atau terkoneksi pada bahu dan lengan kanan <Tiamat>.

"Itu adalah––!"

Sebuah senapan laras besar yang memiliki tujuh moncong.

Dewi Tiamat tidak hanya memberikan kelahiran bagi prajurit iblis dan mengendalikan mereka, tapi dia juga mengubah dirinya sendiri menjadi naga berkepala tujuh.

Lux hanya mendengar tentang senjata pembantu yang disebut <Seven HeadsSeven-Headed Dragon> dari Airi, tetapi––.

"Apa kau pandai menari? Lux Acadia."

Keyakinan penuh dan senyum mengintimidasi.

SaijakuBahamut v1 00c.jpg

Mengatakan dengan suara yang anggun, Lizsharte menyiapkan Sword Device-nya.

"Tarianku sedikit buruk. Hibur aku, Pangeran."

Di sekitarnya, jumlah <Legionairborne fortress>, yang adalah empat sampai beberapa waktu lalu, dinaikkan; berjumlah empat kali lipat –– dengan total 16 benda terbang melemparkan senjata yang mengambang di udara.

Terlihat seperti lengan itu juga ditransfer oleh Sword Device.

Berbicara secara logika, beban dan tingkat kesulitan proses seharusnya juga dua kali lipat dengan proporsi jumlah lengan, namun––

"Kuh...!"

Dibandingkan itu, peralatan Lux sangat lemah.

Performa benda terbang itu sendiri juga masih jauh lebih lemah.

Perbedaan kekuatan militernya juga lebih besar.

Tapi, justru untuk alasan ini––, Lux merasakan kesempatan menang.

"T-Tolong tunggu sebentar! Putri Lizsharte! Apa kau bermaksud untuk membunuh lawanmu? Jika kau sampai menggunakan senjata pembantu <Tiamat>, tidak peduli berapa banyak kau menahannya, itu masih akan melebihi batas Latihan Tanding!"

Instruktur bertanggung jawab untuk mengawasi, yang melihat hal itu dengan buru-buru mencoba untuk menghentikannya, tetapi,

"Jadi mereka berkata, tapi? Apa kau ingin dilempari dengan handuk?"

Untuk pertanyaan Lizsharte yang terbang di langit, Lux singkatnya, tapi dengan jelas––

"Bukan –– Aku tidak."

Menjawab begitu.

"Lalu, binasalah di tempat ini! Dengan kebanggaan Kerajaan Lama!"

Pada saat yang sama Lizsharte berteriak, dia memegang Sword Device-nya.

Pada saat itu, melemparkan senjata yang mengambang berputar di sekelilingnya––, enam belas <LegionAirborne fortresses> mulai menyerang sekaligus.

Part 2[edit]

"Lux-san..."

Nokuto telah menonton Latihan Tanding yang dimulai dengan serangan dahsyat Lizsharte dengan menduduki bangku penonton.

"Oops. Ini buruk sekali! Kita harus segera memberitahu guru dan menghentikannya––!"

Walaupun hanya terdapat perbedaan satu kelas di antara mereka masing-masing Sharis, Tillfarr dan Nokuto, mereka disebut "Triad" di akademi dan mereka juga teman masa kecil.

Siswi kelas tiga Sharis yang menjabat sebagai wakil komandan pasukan Kerajaan Baru mempunyai status pemimpin dengan senioritas (kedudukan yang lebih tinggi). Dia menikmati baik bermain dan belajar.

Terutama, Sharis yang memiliki perasaan kuat terhadap keadilan juga sukarela bergabung ke bagian kemiliteran.

Ini sudah lima tahun sejak Kerajaan Baru didirikan.

Walaupun kebiasaan androcracy sedikit demi sedikit menghilang, kesadaran warga tidak dapat berubah dengan cepat.

Penentangan warga pada pemerintahan baru sendiri dan jenis perlakuan terhadap wanita dan kerusuhan yang tiada henti-hentinya.

Demi alasan ini, dia bosan menegakkan keadilan siswi dari pelaku yang suatu saat juga muncul di akademi, tapi––

"Berpikir kalau pertarungan tersebut akan terjadi––"

Sekarang, mereka menyadari kalau mereka yang membuat keributan yang besar setuju.

Untuk ini, tiga gadis itu merasakan suatu penyesalan.

Kejadiannya, tiga gadis itu berakhir menulis surat permintaan maaf tentang masalah di mana mereka menghancurkan asrama gadis-gadis dengan menggunakan Drag-Ride sebagai "mereka kelewat batas".

"Aku minta maaf, Lux-kun."

Kalau begini, Lux tidak cuma akan kalah, paling buruk, dia mungkin juga mati.

Dalam kasus Lizsharte yang menggunakan <Tiamat>, siswi yang hanya memiliki tipe umum Machine Dragon tidak akan cocok untuknya.

Itu hanya memiliki sekali sehingga dia terlihat akan melebihi batas untuk mentransfer senjata pembantu.

Benda yang tak terkira jumlahnyanya terbang dengan bebas di dalam lingkaran besar, <LegionAirborne fortresses>.

Senjata utama berkekuatan super panas yang selesai terisi dan akan menembak jika Lux berhenti bergerak untuk sesaat, <Seven HeadsSeven-Headed Dragon>.

"Kau tidak perlu khawatir. Sharis-senpai."

Mendadak, adik perempuan Lux yang berada disampingnya –– Airi memanggil Sharis demikian.

"Tentang insiden itu, ini sesuatu yang Nii-san lakukan dengan egois, jadi itu konsekuensi normal atas perbuatannya. Dia memegang perasaan keadilan ganjil, jadi dia selalu ditarik ke dalam permasalahan yang tidak berguna. Pertama, dia terlihat sensitif, tapi dia cuma seorang idiot berhati lembut dan sederhana, sehingga itu tidak dapat dibantu."

Dengan tatapan serius yang cukup –– bukan, dengan senyuman, Airi tak tertarik melanjutkan perkataannya.

"...Kau tak disangka anak yang menarik, kau––"

Ketika Sharis kembali tersenyum kecut melihat kalau dia begitu tak peduli,

"Tapi, seperti tidak ada harapan Nii-san, hanya satu hal yang aku akui; dia memiliki banyak sisi baik."

Airi mengatakan demikian dan dia menunjuk dengan lembut pada pusat lingkaran.

Dengan sedikit senyum dan sedikit rasa bangga.

"Itu adalah––?"

Ketika Sharis bertanya kembali dan mengalihkan tatapannya pada lingkaran, itu terlihat dengan keributan besar.

"Sekali dia memutuskan sesuatu, dia akan melaksanakannya sampai akhir."

Part 3[edit]

Dalam lapangan latihan stadium, angin puyuh bertiup dengan kencang.

Setelah diluncurkan, <LegionAirborne fortresses> menyerang dengan tenaga penggerak sendiri.

Lux menghindari seluruh serangan serentak yang terdiri dari sejumlah 16 unit –– dengan nyaris, memasukkan senjata pembantu tambahan.

"Kuh...!?"

Kegelisahan muncul pada wajah Lizsharte yang memanipulasinya dengan mengayunkan Sword Device di tangan kirinya.

Meskipun menyerang dengan benar-benar satu sisi, dia putus asa menelan suaranya, tidak berteriak "kenapa?".

Tidak satupun unit <LegionAirborne fortresses> yang dia manipulasi telah dihancurkan.

Lux hanya menghindar dan menangkisnya.

Hanya menggunakan pisau yang dihancurkan sebagian, Breath Gun, pisau belati dan sepasang kawat.

Tiap di antaranya adalah dasar senjata Machine Dragon, dengan mahir menggunakannya untuk bertahan melawan semua serangan.

Tentu saja, itu bukan seolah-olah serangan itu tidak benar-benar menghantamnya.

Dengan fakta, armor Lux juga menjadi pecah sedikit demi sedikit dan pelindung yang dia telah gunakan juga kehabisan kekuatan.

Menyisakan lengan (persenjataan) juga sedikit demi sedikit rusak setiap kali mereka terpukul mundur <LegionAirborne fortresses>.

Namun –– dia tidak menunjukkan tanda-tanda roboh.

Jadi, itukah alasan kenapa dia dipanggil "weakest undefeated"!

Baru lima menit sejak Lizsharte mengerahkan sepenuhnya.

Tidak, ini "sudah" lima menit.

Itu harusnya mustahil bagi tipe umum Machine Dragon biasa menahan puluhan detik melawan Divine Drag-Ride yang mengerahkan sepenuhnya.

Fakta itu yang berada diluar perhitungan Lizsharte tertahan memikirkan taktiknya.

Masih ada sekitar tiga menit sebelum pertandingan berakhir.

Namun, kalau begini, stamina Lizsharte akan habis sebelum batas waktu.

"Lizsharte-sama!?"

Suara dari seorang siswi di bangku penonton mencapainya yang bisu.

"Kuh...!?"

Sesaat ketika dia terganggu dalam berpikir, dia melihat pisau belati dilempar dengan pendekatan Lux.

Ini terlambat untuk menghindarinya.

"Jangan meremehkanku!"

Tapi, selama Lizsharte menggunakan Sword Device-nya dan menunjukkannya di depan matanya, pisau belati berubah jalur seakan terbalik oleh tenaga tak kasat mata dan jatuh ke tanah.

Pada saat itu warna kulit Lux berubah karena fenomena misterius, Lizsharte menarik napas.

"Haa. Baiklah, "weakest undefeated"! Untuk mengungkapkan rasa hormatku pada kemampuanmu, ijinkan aku menunjukkannya padamu! Divine Raiment <Tiamat>-ku, itu!"

"...Eh?"

Divine Raiment––.

Sesaat ketika dia mendengar kata-kata ini, Lux membatu untuk sekejap.

"Tunduklah engkau di bawah nama Dewa! <Heavenly Voice>!" (Suara Surgawi)

Pada saat yang sama dengan suara keras, Lizsharte sekali lagi menunjuk pada Lux dengan Sword Device-nya.

Saat itu, <Wyvern> yang terbang di langit pada kecepatan tinggi sampai kini jatuh ke tanah.

Kaki armor yang terulur mendadak tenggelam bersama dengan pijakannya.--- bagaimana kalimat ini cocok dengan konteks/situasi?

"Ini adalah––!?"

Divine Raiment adalah kemampuan spesial yang cuma dimiliki Divine Drag-Ride.

Dikatakan bahwa kemampuan ini keberadaannya hanya untuk tipe Divine Drag-Ride dan sifat sebenarnya dari setiap Divine Drag-Ride hampir tidak diketahui.

Dari informasi itu dia juga mendengar dari Airi, tidak ada ini (ini tidak di dalamnya).

Melompat dari beban yang kuat menempatkan tubuhnya bersama dengan Drag-Ride, dan menggerakkan pisau belati yang terhenti beberapa waktu lalu, Divine Raiment <Tiamat> terlihat mengendalikan gravitasi.

Tetapi, situasi sudah skakmat ketika dia menyadarinya.

<LegionAirborne fortresses> terkumpul pada kecepatan tinggi seperti tornado mengitari Lux, menghalangi jalan keluar apapun. Dan,

"––Ini berakhir. Pangeran Buangan."

Senjata pembantu <Tiamat>, senapan raksasa yang terhubung ke bahu dan lengan kanannya.

<Seven Heads> menunjuk pada Lux.

(...Untuk berpikir kalau dia menggunakan Divine Raiment! Aku tidak punya pilihan lain, tapi untuk melakukannya.)

Lux memutuskan dengan cepat dirinya untuk hal yang pasti –– pada waktu itu,

"––Ap?"

Kaboom!

Bersama dengan suara ini, Lizsharte yang mengenakan <Tiamat> condong dengan keras pada satu sisi.

Hampir pada saat yang sama, gravitasi yang diberikan di atas Lux dan <Wyvern>-nya juga terlepas.

Lizsharte tampaknya tidak dapat sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan menatap pada Machine Dragon yang terselimuti di sekitar tubuhnya.

(Ini buruk––!)

Dibandingkan tipe umum Machine Dragon, tidak hanya tingkat proses kesulitan Divine Drag-Ride yang tinggi, dan kelelahan hebat pengguna, tetapi ada juga bahaya yang lebih mendasar.

Ini fakta kalau itu dapat mengamuk.

Metode besar pengoperasian Drag-Ride dibagi ke dalam dua tipe.

Memproses armor tubuh dengan bergerak menyelimuti salah satu tubuh armor dengan anggota tubuh dan kondisi kekuatan, dan proses pemikiran yang matang dengan memikirkan lewat Sword Device.

Umumnya, menggunakan kemampuan penuh dari dua metode ini akan mengoperasikan Machine Dragon, namun kelelahan ekstrem dan beban, ritme pengguna akan salah dan Machine Dragon akan bertindak di luar harapan –– Dengan kata lain, mulai mengamuk.

Jika dia tidak menenangkannya dengan segera, itu akan menjadi berbahaya bagi kedua belah pihak.

Sesaat Lux melihat itu, dia menggunakan tenaga maksimum <Wyvern>-nya dan terbang ke udara.

"Kuh...!? D-Dengan hal seperti itu..."

Pergolakan jelas dan warna kelelahan muncul pada wajah Lizsharte.

Tapi, dia dengan cepat mengubah ekspresinya.

Lizsharte segera memegang Sword Devicenya dan memasukkan ide baru.

16 <LegionAirborne fortresses> yang terbang di sekitar Lux kehilangan tenaga mereka dan jatuh ke tanah.

Memotong kendali.

Dia memfokuskan kesadarannya dan kekuatan yang awalnya didistribusikan pada lengan lainnya, dan memilih hanya satu titik, menyalurkan semua kekuatan penghancur.

Seluruh energi itu terkumpul ke dalam senjata utama, <Seventh Heads>.

"Sepertinya aku akan kalaaaaaaaaaaaahhhhhhh!"

Pada saat yang sama dengan sebuah teriakan yang memekakkan telinga, <Tiamat> kembali di bawah pengendaliannya.

Lux naik dan menikam pedangnya serta Lizsharte menetapkan target di bawah matanya.

Dua orang bertarung sampai klimaks. Pada waktu itu––.

Sebuah insiden, yang seharusnya tidak pernah terjadi, muncul.

Guuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

"...!? Suara ini––!"

Secara vertikal menusuk tajam melewati awan, raungan binatang buas turun.

Dari ketinggian di atas langit lapangan latihan, sesosok pengacau ganas mengganggu.


Episode 4 - Serangan, dan...[edit]

Part 1[edit]

Ini bukan hanya melawan sesama Drag-Knight yang seharusnya dilihat sebagai seorang musuh.

Tidak, yang lebih penting, musuh alami manusia yang harusnya sangat berhati-hati, termasuk dunia ini sekarang.

Itu adalah binatang legenda misterius yang kadang-kadang muncul dari reruntuhan di mana Drag-Ride ditemukan sekitar sepuluh tahun lalu.

Keberadaan spesies yang tak terhitung dan dikatakan kalau mereka akan menyerang tak pandang bulu manusia dan hewan sekali mereka menemukan mereka.

Apa yang membedakan mereka dari hewan biasa adalah kekuatan mereka, cara hidup misterius dan kemampuan unik mereka.

Sehingga, mayoritas negara-negara kuat menempatkan kubu pertahanan, pelindung dan benteng kota di dekat beberapa reruntuhan, dan menyebarkan Drag-Knight dengan persiapan untuk keadaan yang tak terduga.

Kota Pertahanan ini, terletak di antara ibukota dan reruntuhan, merupakan perkotaan yang dilayani posisi pertahanan.

Tapi––,

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!?”

"K-Kenapa ada Abyss yang tiba-tiba muncul ditempat ini––?!"

"Itu..., tipe Gargoyle yang tertulis dalam buku!? Kenapa alarm stadion tidak!?" (maksudnya tidak berbunyi)

"Semuanya, tenanglah! Siswi kelas bawah, jangan menarik Sword Device kalian! Berkumpullah tanpa panik dan mengungsi ke bangunan sekolah!"

Jeritan naik satu demi satu dari siswi-siswi di bangku penonton.

Selain itu Kandidat Petugas Drag-Knight, ada sangat sedikit siswi yang memiliki pengalaman bertempur.

Meski tingkat penampilan Abyss cukup rendah, mereka pada dasarnya lebih kuat beberapa kali daripada Drag-Knight.

Lebih lagi, sejak mereka awalnya terbang dari reruntuhan, yang puluhan kilometer jauhnya dari Kota Pertahanan, pemberitahuan kemunculannya secara umum akan datang dari kubu pertahanan atau pelindung.

Selain itu, jika itu yang terjadi hingga Drag-Ride dikerahkan ke dalam area keramaian seperti bangku penonton, kepastian bahwa pengerahan akan ditunda dengan panggilan.

Ketika datang binatang buas di pusat kota, seseorang tidak punya waktu untuk mengisi peluru ke dalam pistol di depan binatang.

Delapan siswi Drag-Knight yang dikerahkan menuju bagian pelindung bangku penonton benar-benar ketakutan dalam menghadapi kejadian mendadak ini.

"Apa yang terjadi...?"

Instruktur Wanita, Raigree memandang ke langit sesaat mengumpulkan murid-murid dan menaruh tangannya pada Sword Device menuju pinggangnya.

Kebiasaan Abyss cukup mirip dengan karnivora.

Kecenderungan serangan balik apa yang menyerangnya pertama atau berlari setelah mangsanya mencoba untuk melarikan diri adalah kelakuan khas yang dimiliki monster ini.

Jika seseorang membuat gerakan sembrono dari tanah, Abyss yang berada di langit akan bereaksi dan mungkin mulai untuk menyerang bangku penonton di bawah.

Makanya, Raigree ragu-ragu dalam memutuskannya.

Tetapi, pada saat itu––,

Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Abyss tipe mesin dengan kepribadian berbentuk sayap, Gargoyle meraung.

Pada saat yang sama, dari kedua bagian sayapnya yang menyebar terpisah, tersebarnya bulu berjenis peluru cahaya.

Menembak langsung ke bawah.

Dengan kata lain, bangku penonton –– di lapangan latihan ini.

"...!?"

Pada waktu itu ketika instruktur dan siswi-siswi menahan napas.

Lux Acadia tersayat Gargoyle di langit. (terkena peluru itu)

Part 2[edit]

"Apa...!?"

Sesaat ketika Lizsharte perhatiannya ditarik dengan tinggi Gargoyle di langit, Lux Acadia berakselerasi lebih jauh.

Dia dengan tajam menaikkan sebagian pedang yang dihancurkannya dalam sikap daya tolak ke atas.

Dia melewati Lizsharte dan lebih jauh mendekat di atas gargoyle di langit.

“Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Dengan segera setelah, dari kedua sayap Gargoyle, jenis bulu peluru cahaya dikeluarkan dengan langsung di bawah.

Namun,

"Drag-Ride ROAR (Mengaumlah)!"

Di depan <Wyvern> Lux Acadia, gelombang kejut spiral dihasilkan (terhampar).

Ini adalah teknik dasar Drag-Knight yang membalikkan serangan musuh dengan cara gelombang kejut dihasilkan dari Pusat Tenaga.

Jalur serangan dibelokkan olehnya dan peluru cahaya terjatuh bukan di atas lapangan latihan, tetapi berakhir di tempat yang kosong.

Bang......!

Sesaat kemudian, suara menderu dan gelombang kejut meledak dengan berturut-turut.

Hembusan angin bertiup di bawah pepohonan, menggemparkan badai pasir yang ganas,

Dari bangku penonton, jeritan siswi-siswi dapat terdengar.

"Apa maksudnya ini!? Kenapa Abyss tiba-tiba muncul––"

Sembari Lizsharte, sangat gemetar, untuk menyiapkan <Seventh HeadsSeven-Headed Dragon> <Tiamat>-nya,

『––Lizsharte-sama』

Lizsharte bisa mendengar suara Lux Acadia langsung dalam kepalanya.

Ini adalah kemampuan komunikasi antara sesama Drag-Ride –– suara naga.

Sesaat mengirim suaranya, Lux Acadia menghalangi jalan Gargoyle itu.

“––Shaaaaaaaaaaah!”

Lengan panjang dan ramping, dan cakar yang bersinar ungu.

Lux Acadia menangkis serangan bertubi-tubi berkecepatan tinggi yang ditarik dari sana dengan pedang yang hancur sebagiannya.

『Dengan kekuatan api <Wyvern> ku, aku tidak bisa memusnahkan Abyss, Jadi, tolong, pergi ke bawah menuju stadion di atas tanah dan arahkan pada musuh.』

『Apa kau bermaksud memerintahku? Untuk mulanya, apa kau bisa menahan Abyss sendiri sepenuhnya––』

『Aku entah bagaimana akan berhasil. Sinyal pengeboman akan dengan segera setelah aku melambaikan pedangku.』

『H-Hei! Tunggu sebentar!? Lux Acadia!』

  • beep*, dia dengan egois memutus komunikasi suara naga, dan Lizsharte menggertakkan giginya.

Tapi, fakta bahwa, karena konsumsi ekstrim <Tiamat>, batas pengoperasiannya semakin mendekat.

Pastinya, hanya cukup ada energi cadangan untuk melepaskan satu lagi tembakan pada tenaga maksimum.

Keputusan Acadia tepat.

Namun––,

"Apa dia gila!? Pasukan kerajaan Drag-Knight sendiri tidak bisa melakukan apapun––"

SaijakuBahamut v1 087.jpg

Ketika Lizsharte, yang pergi ke bawah menuju stadion di atas tanah, menatap ke langit, dia melihat adegan ini.

Part 3[edit]

Singkatnya setelah terpaparnya jenis bulu peluru cahaya Gargoyle, memicu ledakan yang banyak.

Bangku penonton dan sekitarnya terbungkus dalam kepanikan dan kebingungan.

"Hei, apa masih belum diijinkan untuk menarik pedang!?"

"K-Kenapa siswi kelas tiga harus pergi latihan pada saat seperti ini..."

"Semuanya, dengarkan baik-baik! Seluruh siswi yang bersenjata dengan pedang, cabut pedang kalian! Kerahkan pelindung dengan 70% kekuatan tambahan dan bantu murid-murid yang tanpa pedang untuk menghalangi serangan! Kita akan kalahkan musuh! Jangan membuat gerakan di atas Abyss sekarang!"

Mempertahankan dalam situasi pertempuran sebenarnya hanya di depan mata mereka untuk pertama kali, instruktur menegur siswi yang kebingungan.

Sesaat memandang padanya dari kejauhan, tiga gadis Triad dan Airi berkumpul.

Sejak Airi memiliki tubuh yang lemah, dia diterima sebagai petugas sipil; demikian, dia tidak memiliki Sword Device ataupun Drag-Ride.

Oleh sebab itu, jadi sambil melindunginya, tiga gadis itu mengenakan Drag-Ride pada tubuh mereka dan meyiapkan pelindung tambahan.

"Yah, mereka masih kandidat kesatria, jadi mereka rentan terhadap gangguan yang tiba-tiba."

Airi mendesah sambil mengamati sekelilingnya.

Nokuto yang melihatnya mengangguk sedikit,

"Ya. ––Tapi, kau tidak bisa menyalahkan mereka. Dalam kasus bertarung melawan Abyss dengan tipe umum Drag-Ride, itu akan memerlukan paling sedikit tiga kelas tinggi atau tujuh kelas menengah pengguna terkenal. Dikatakan kalau dalam kasus pengguna kelas bawah, pertempuran hanya untuk penarikan atau dasar bertahan mungkin dengan sekitar sepuluh pengguna terkenal. Apa lagi, dalam situasi ini ketika kita tertangkap penjaga––"

"Pastinya itu."

Menghormati gadis berambut biru, Sharis menatap ke sekitar dan setuju.

"Ini juga keputusan yang tepat untuk memerintahkan siaga dan bertahan bagi siswi yang bisa bertarung. Murid-murid yang gemetar setelah melihat kekuatan Abyss akan menjadi tidak berguna. Seorang prajurit yang telah sekali dirusak oleh ketakutan tidak wajib berpartisipasi di pertempuran kemudian. Ini apa yang ayahku pernah katakan."

"Lebih penting lagi, Lux Acadia-kun. Apa dia akan baik-baik saja?"

Bagi Tillfarr yang berbisik gugup, Sharis juga mengangguk.

"Weakest Undefeated... Dia terlihat benar-benar hebat pada pertahanan, namun, ini tidak berguna melawan Abyss. Jika instruktur lain tidak segera datang––"

"Nampaknya seperti hanya ada satu musuh, eh."

Untuk suara Sharis diwarnai dengan ketegangan, Airi menatap ke langit dan bergumam.

"Lalu, dia tidak akan kalah. Jika ini Nii-san––"

Part 4[edit]

“Guaaaaaaaaaaaaaah!”

D langit lapangan latihan, cahaya menari.

Gargoyle yang menarik cakar pada kecepatan tinggi dari kedua lengannya, dan Lux Acadia yang membalik dan menangkis dengan pedangnya.

Bukan cuma dia mencegah secara sempurna satu lawan satu pukulan bertubi-tubi yang tarik dengan semangat selama tidak membiarkan sekalipun bernapas, kekuatan di setiap pukulan cukup berderik setiap kali armor menerimanya.

Di atas ketika dia kehilangan keseimbangannya dengan terkejut, dia terkena tanpa menghiraukannya.

Mengejar Lux Acadia yang mengurangi jarak dan menarik jalur mata panah, Gargoyle memberi pengejaran.

Abyss hitam dan <Wyvern> biru.

Membekas potongan dua warna atas kejadian yang terhitung jumlahnya di tengah udara dan menyebarkan percikan-percikan hebat.

"...!"

Tapi, sesaat kewalahan pada tingkat hingga armornya terkikis sedikit demi sedikit, pikiran Lux Acadia tidak bimbang.

Dia dapat menganggap hanya meminimalkan tindakan mengelak.

Jika dia mengambil jarak terlalu jauh, Gargoyle mungkin mengubah target serangannya.

Untuk bangku penonton di mana ada adiknya Airi –– siswi-siswi tak berdaya tanpa Drag-Ride langsung di bawah.

Demikian, dengan situasi di mana pilihan pertahanannya terbatas.

Namun,

(Ini tentang waktu untuk melihat melalui maksudnya, huh)

Kemampuan yang bisa disebut inti Lux Acadia tiba-tiba menghentikan keseimbangannya.

Krisis hidup atau mati yang dia dapatkan pada kejadian yang terhitung.

Armor Drag-Ride yang tak asing baginya dengan tingkat kalau ini adalah kesalahan sebagai bagian dari tubuhnya.

Tubuhnya bergerak di luar pemikiran dan refleks.

Pada saat ini –– skenario Lux Acadia selesai.

Dengan hampir saja, dia tergelincir melalui cakar logam paduan yang ditarik dan kebetulan menghunuskan pisaunya pada dada Gargoyle dengan waktu yang tepat.

"Guih...!?"

Untuk serangan balik mendadak Lux yang telah menumpukan dirinya ke dalam petarungan pertahanan satu sisi, Gargoyle menunjukan pergolakan untuk pertama kali.

Pada tubuh kerasnya, luka seukuran jari.

Hanya itu, tetapi ekspresi mekanik Gargoyle berbalik kejam.

Pengalaman bertempur Lux Acadia tidak hanya sampai turnamen ibukota.

Ada juga banyak sekali di mana dia menangani pekerjaan-pekerjaan mempertahankan reruntuhan dan berjuang melawan Abyss.

Selama ketakutan siswi-siswi dari bangku penonton di atas tanah, telinga Lux Acadia juga mendengar kalau keributan besar terjadi.

“Guaaaaaaah!”

Pergerakan Gargoyle terhenti untuk sesaat dan meningkatkan raungan suram.

Ini tidak dapat diputuskan apakah itu diakui Lux sebagai musuh yang kuat selama lawan tersebut tidak bisa berbicara, tapi Lux tiba-tiba menyiapkan dirinya.

Gargoyle tergolong spesies dengan intelegensi tinggi bersama Abyss.

Dikatakan bahwa tidak hanya meluncurkan serangan kejutan seperti binatang buas, tetapi juga tahu menarik tingkat bersiasat.

『Lux Acadia! Bala bantuan datang! Mereka bersiap untuk mengepung! Dengan hanya sedikit lagi!』

Komunikasi dengan suara naga muncul dari Instruktur Raigree di atas lapangan latihan.

“Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Ketika Lux, hanya untuk sekejap, memfokuskan kesadarannya pada komunikasi, Gargoyle menyepak langit dan menyerang.

“…………!”

Lux dengan refleks menyiapkan pedangnya.

Namun, Gargoyle menghilang melewati samping Lux dan menyelam menuju keributan lapangan latihan langsung ke bawah.

Pada saat yang sama, melebarkan dengan tinggi sayap hitam pekatnya yang mengenakan cahaya ungu.

Pertanda pengeboman yang ditunjukkannya pertama.

Tujuannya adalah––, bangku penonton!

Seketika bergerak untuk berlindung, siswi yang menonton hasil pertarungan sedikit tersentak sembari mereka terkejut.

“––––!”

Lux merubah tenaga penggerak <Wyvern> nya menuju maksimum dan mengejar Gargoyle.

Menangkap dengan punggungnya, Lux mengayunkan pedang ke atas. Pada saat itu,

“Guaaaah!”

Mendadak Gargoyle berhenti menyerang dan berbalik ke sekeliling di udara.

"...!?"

Jenis Gargoyle adalah Abyss dengan intelegensi tinggi.

Selama melancarkan serangan dan bertahan, dia menggenggam kemampuan Lux dan melihat melalui semangat bertarungnya.

Maksud tindakan Lux –– adalah untuk bergerak dengan perintah demi melindungi para siswi dari bangku penonton.

Gargoyle yang mengakui hingga berpura-pura untuk mengarahkan pada siswi dan membujuk Lux.

"Kuh...!?"

Melukai Lux yang mengumpulkan seluruh energinya dengan sia-sia membelah langit.

Lux Acadia membuka lebar di depan Gargoyle.

“Shaaaaaaaaa––”

Dari bawah ke atas, kilatan cakar.

Itu menembus pelindung dan terbang menutupi armor bahu Lux Acadia.

Di langit dari lapangan latihan, berhamburan darah segar yang menari.

"Ku, ah...!"

Sistem <Wyvern> mati dan Lux Acadia mulai terjun bebas.

Tetapi pada saat itu––,

"...Aku tahu. Aku mengerti."

Senyuman Lizsharte terpantul di dalam mata Lux Acadia yang membalikkan wajahnya.

"Jika kau memberikan keuntungan bagi seseorang dengan pertahanan kuat, kau akan membawanya ke bawah jika dia mengerahkan seluruh energinya––. Pastinya strategi normal, monster. Aku juga sama."

"––Gi!?"

Pergolakan Gargoyle tenggelam oleh kilatan cahaya yang sangat besar.

<Seventh HeadsSeven-Headed Dragon>.

Senjata utama terkuat Divine Drag Ride <Tiamat> tersebut yang Lizsharte kendalikan, yang dimiliki.

Pilar cahaya tujuh baris dilepaskan dari moncong menembus tubuh logam kuat Gargoyle dan menghancurleburkannya.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Menyebar setiap kesengsaraan kematian, Gargoyle meledak dan berserakan.

Lux Acadia jatuh ke dalam di mana puing logam hitam turun ke bawah dengan suara gemerincing.

Untuk bagian yang kembali setelah mengalahkan binatang, kegembiraan dan kelegaan meningkat dari siswi-siswi yang berlindung.

"Namun, apa yang seorang lelaki... kau."

Lizsharte yang menangkap Lux Acadia memutuskan koneksi <Tiamat> dan tertawa.

Berapa banyak manusia yang ada di tempat ini yang memahami ketakutan Lux Acadia dengan masih menyerang dan bertahan?

『––Sinyal untuk mengebom akan terjadi setelah aku mengangkat pedangku.』

Kata-kata pertama yang dia katakan dengan komunikasi suara naga.

Dengan kata lain, yang menawarkan dirinya di mana ini berpikir kalau Gargoyle dikecoh Lux Acadia merupakan skenario yang Lux Acadia susun dengan matang.

Faktanya bahwa dia mengerahkan serangan pada musuh dan menarik perhatiannya (Lux) dengan membuat dia berpikir "laki-laki ini berbahaya".

Aksi pertarungannya dengan perintah demi melindungi bangku penonton di bawah juga termasuk.

Semuanya adalah untuk mengendalikan dalam sebuah serangan dengan semua kemungkinannya dan Lizsharte menyerang pada kesempatan––

"Namun –– kau adalah idiot."

Dengan senyum murni yang menjelaskan semua kebencian, Lizsharte memandang ke langit.

Dan, ke arah murid-murid yang tidak bisa menenangkan sukacita dan kegembiraan mereka yang besar, Lizsharte menarik napas.

"Dengarkan! Semua yang ada di tempat ini! Aku, Putri Kerajaan Baru, aku punya sesuatu yang penting untuk diberitahukan!"

Kelelahan dan stamina Lux Acadia sudah berada di luar batasnya.

“…………”

Luka di dadanya tampaknya tidak menjadi serius.

Airi, siswi lain dan Lizsharte juga selamat.

(Entah bagaimana berjalan dengan baik, aku kira...?)

Setelah menetapkan hanya itu, Lux Acadia akhirnya kehilangan kesadaran.

Part 5[edit]

Setelah Latihan Tanding, mandi adalah rutinitas harian Lizsharte.

Semangat juangnya lekas gugup setelah pertandingan.

Tentu saja, dia tidak dapat mendidihkan air untuk kamar mandi besar sepenuhnya di malam hari, jadi dia hanya mengambil air panas demi dirinya sendiri dengan ember dan cuma membasuh keringatnya secara santai di area pemandian.

Ini tak perlu; namun, air hangat mengalir ke bawah ujung kulit gadis muda tersebut dengan sesuatu ke atas dan ke bawah.

"Phew..."

Sambil dia dengan santai menyiram air panas ke sekujur tubuhnya, wajah berseri-seri Lizsharte dan menghembuskan napas panjang.

Kegembiraan hanya setelah pertandingan dan merasakan kepuasan kemenangan.

Gadis itu telah berkali-kali mencicipi hal seperti itu sampai sekarang.

(Tetapi––, apa itu? Perasaan ini...)

Namun, perasaan hari ini berbeda dari biasanya.

"Memikirkan kalau ada lelaki seumuranku yang melakukan pertarungan melawanku tersebut... Selain itu––"

Dia memikirkan kalau ini pertama kalinya.

(Laki-laki yang juga menolong dan melindungiku...)

Bahwa saat ketika Abyss sedang menyerang, Lux Acadia berbalik ke musuh dan melindunginya yang tidak cukup menyisakan kekuatan; dan melawan musuh tanpa ragu-ragu.

(Ini adalah pertama kali. Kalau aku berpikir aku "kalah"...)

Kerajaan Baru yang didirikan dan untuk Lizsharte yang menjadi Putrinya, dia memikirkan kalau "laki-laki" yang adalah simbol Kerajaan Lama merupakan musuhnya, atau sebuah keberadaan yang adalah batu loncatan terbaik.

Dari ayahnya yang merencanakan kudeta untuk menggulingkan Kerajaan Lama, dia tidak pernah merasakan kasih sayang.

Dia sekalipun tidak pernah mengatasi sesuatu seperti perasaan romansa.

Tapi––.

(Mungkin sudah beruntung kalau ini telah dilihat oleh laki-laki itu.)

Seketika menyentuh bagian bawah perutnya, persis di bawah pusar dengan ujung jarinya, Lizsharte merasa khawatir.

Meskipun ini adalah rahasia yang tidak boleh diketahui, fakta yang dia pikirkan kalau dia senang sekarang adalah aneh.

Gadis itu mengusap tubuhnya dengan handuk yang dibasahi dengan air hangat.

"Hmm, phew..."

Ketika tangannya tak sengaja menyentuh dadanya, *badump*. Dia merasa berdenyut aneh.

"Lux Acadia.. huh"

Bentuk bibir gadis itu dengan alami tersenyum ketika dia menggumamkan hal tersebut.

"Ada juga laki-laki yang dapat dipercaya di antara orang-orang, huh..."

Dengan kata-kata ini, Lizsharte memberitahukan perasaannya.

Bahwa untuk pertama kali, dia telah menemukan apa yang dia inginkan dengan "seseorang".

Part 6[edit]

Dia sedang bermimpi.

Enam tahun lalu, setahun sebelum kudeta terjadi, suasana ketika Lux Acadia menuju ke Istana Kerajaan.

Negara terbesar di dunia, Kerajaan Acadia.

Sebuah kediaman yang terpisah dari istana di dalam ibukota kerajaan.

Di halaman bangunan bertembok di mana tanaman hijau melimpah, Lux Acadia memandang ke langit.

"Meskipun kau tidak datang ke ibukota kerajaan untuk waktu yang lama, itu wajah yang cukup sedih. Wahai saudaraku."

Pemuda berambut putih yang berdiri dengan punggungnya bersandar pada pilar marmer––. Pangeran Pertama Fugil tersenyum aneh.

Dia adalah saudara tertua Lux Acadia yang lahir dari ibu berbeda, tetapi dia telah berhenti dari garis depan karena terluka dan sakit karena kecelakaan.

Demikian, dia benar-benar memiliki hubungan dekat dengan Lux Acadia yang secara mirip dikeluarkan dari Istana Kerajaan karena keadaan.

"Ada apa?"

Sembari tatapannya jatuh menuju permukaan air kolam, Lux Acadia bergumam.

Ekspresi pemuda yang mengenakan mantel keluarga kerajaan pada tubuhnya dingin dan kaku.

"Tidak, kau melakukannya dengan baik."

Fugil menjawab dalam nada tenang.

"Bayaran menjadi paling muda dalam sejarah kerajaan untuk memperoleh lisensi Drag-Knight. Menggunakan kesempatan undangan ke dalam Istana Kerajaan demi penghargaan tersebut, kemampuanmu untuk memberitahu pada Ayahanda –– Yang Mulia Raja itu hebat. Ini tidak masuk akal kau yang baru menginjak 12." (umur)

Hukum penguatan sistem androcracy. Pajak besar karena ekspansi militer. Eksperimen manusia dari obat-obatan kuat yang menggunakan kaum lemah.

Lux Acadia membawa pernyataan membutuhkanmu (kerajaan) untuk menghapus semua itu.

"Tapi, Yang Mulia Raja tidak mempermasalahkan untuk mendengarkanmu. Keraguanmu juga dapat dibenarkan. Kerajaan ini benar-benar melaju (tumbuh) dengan arah yang salah."

“…………”

Saudara tertuanya, Fugil yang memegang pendapat yang sama, Lux Acadia tidak merubah sifatnya.

Adiknya yang tak menunjukkan kebencian ataupun kekecewaan setelah dia melepaskan kesempatan terbaiknya, Fugil melanjutkan perkataannya.

"Nampaknya telah diputuskan kalau adikmu juga akan pergi ke desa terpencil dalam dua bulan. Anak yang malang, walaupun dia masih terbaring di tempat tidur karena keadaan sakit setelah kehilangan ibunya dalam insiden itu..."

“…………”

"Aku ingin tahu apakah ini untuk mendorong moral pasukan penjaga perbatasan yang juga sebuah tujuan diplomatik. Cara Yang Mulia melakukan dengan terus terang. Sekali kau menentangnya, dia akan menunjukkan ketidak murahan hati pada sanak saudaranya."

"Apa yang kau pikirkan, Nii-san? Tentang situasi Kerajaan ini."

Lux Acadia membalik wajahnya pada Fugil dan bertanya.

Ini bukan ekspresi laki-laki imut di mana sifat kekanak-kanakan tersisa; ini terlihat berbeda.

Ini adalah senyuman penguasa kejam.

Ini senyum yang sukar dipahami dari seseorang yang mengosongkan etika dan emosi.

"Kerajaan saat ini dilumuri dengan kebusukan. Korupsi, keadaan tak seimbang, kekejaman, pajak besar dan penindasan. Roda gigi yang pernah menyalahkan kelajuan tanpa berhenti. Yang Mulia Kerajaan dan para menteri tidak mendengarkan bahkan untuk pemberitahuanku."

Lux Acadia memutar kata-katanya dengan nada tenang.

"––Penghinaan ini, tidak satupun mencoba menghentikannya. Tidak satupun mencoba memperbaikinya. Biarkan sendiri orang dari garis keturunan yang memegang kendali, kepala budak lain dan kerajaan bangsawan."

"...Kau benar."

Bahwa fakta yang tanpa peduli menusuk keluar, Fugil setuju.

"Dia tak pernah membunuh rakyat menjadi pertimbangan ataupun memperbaiki hal yang tak adil; dia tidak memikul kewajibannya, salah satupun. Kebangsawanan, yang cuma mencuri, menganiaya dan iri hati. Mereka pastinya kehilangan kebanggaan "berdiri di atas lainnya". Bawahan dan pelayan mereka juga. Bangsawan sekarang ini harusnya tahu kebusukan moral mereka. Namun, sekali dia berbalik pada sisi yang memanfaatkan –– menuju sisi yang menerima keuntungan, dia tak akan pernah melampaui batas demi membuang keuntungannya dan posisi dengan perintah untuk menyelamatkan orang. Dia dapat mengijiinkan sebanyak kali dia menyukai "kemalangan yang tidak logis dari orang lain"."

“…………”

Setelah Lux Acadia mengangguk singkat pada kata-kata Fugil,

"Yah... Itulah kenapa kerajaan ini –– dunia tidak berubah lagi. Itu tidak bisa diubah. Selama pasukan kerajaan ini memonopoli Drag Ride, pemberontakan hanya akan menutupi akhir tragedi. Aku telah mendengar banyak cerita perlawanan dan pembantaian besar-besaran yang tak beralasan."

"Ya. Tetapi, tidak ada yang bisa kita lakukan sekarang––"

"––Tidak, aku tidak berpikir begitu."

Memotong perkataan Fugil yang menghentikan dirinya, Lux Acadia mengatakan dengan jelas.

"Jadi, ada sesuatu yang aku harus katakan padamu. Apa kau akan mendengarnya? Ini untuk alasan tersebut aku datang hari ini ke ibukota kerajaan."

Senyum Lux Acadia yang mengenakan bayangan dan Fugil dengan wajah kebingungan.

Adegan itu menjadi suram dan menghilang.

Dan Lux Acadia memperoleh kembali kesadarannya.

Part 7[edit]

"Hmm..."

Matahari terbenam terbakar marah kemerahan muncul dengan melewati jendela.

Sebuah kamar pribadi berkayu kecil yang berbau obat dan bunga-bunga.

Lux Acadia bangun di atas kamar tempat tidur.

Perban luka pada dadanya yang dipotong. Nampaknya seperti luka yang dangkal.

"Tempat ini––?"

"Ah... A-Apa kau bangun!?"

"Uwah...!?"

Mendengar suara di dekatnya, Lux Acadia, terkejut, melompat.

Gadis berambut pirang, Scarlet Princess Lizsharte duduk di atas kursi terdekat dengan segera, memperhatikannya.

Terlihat seperti tempat ini adalah klinik akademi.

"A-Apa lukamu sakit? U-Um, kemampuan dokter di sini harusnya sangat bagus, tapi––"

Dengan penampilan agak santai, Lizsharte menatap pada wajah Lux Acadia.

Ia terlihat menjadi sangat khawatir tentang dia.

“…………”

Setelah mengendalikan situasi, Lux Acadia memandang ke bawah untuk sesaat,

"Um––, terima kasih."

Dia mengatakan begitu dengan sebuah senyum.

"Eh...?"

Lizsharte mengangkat kepalanya dengan bingung dan melihat pada Lux Acadia.

"Untuk merawat seorang sepertiku––"

“…………”

Untuk sekejap, Lizsharte mengedipkan matanya sambil dia terkejut––,

"Lux Acadia. Kau adalah laki-laki yang aku tidak tahu apakah kau baik hati atau sombong. Apa semuanya dalam keluarga kerajaan seperti itu?"

"Aku tidak tahu. Aku sudah dengan segera ditendang dari istana kerajaan ketika aku kecil."

Sembari Lux Acadia tersenyum miring, Lizsharte bergumam dalam suara pelan "Aku mengerti".

"A-Apa ada hubungannya dengan kau menyerang ke arah Abyss tanpa ragu-ragu?"

Dia melanjutkan demikian dengan nada agak canggung.

"Eh?"

"Seorang manusia biasa tidak dapat dan tidak akan melakukannya. Menghadapi Abyss dengan tipe umum Drag Ride... Kenapa kau menyelamatkanku––?"

Menunjukkan raut wajah agak malu, Lizsharte bertanya.

"...E-Errr, aku tidak ingat dengan baik."

Lux Acadia dengan jujur menjawab sesaat tersenyum masam.

"Namun, aku hanya berpikir kalau aku harus melakukannya. Aku sering sekali diomeli oleh adikku. "Nii-san secara tidak langsung apa yang dia pikirkan" katanya."

Ketika dia mengatakan masalah tersebut, setelah Lizsharte melipat lengannya dan menunjukkan tampilan berpikir,

"Aku mengerti. Jadi, ini baik-baik saja. Ini bukan prinsipku untuk memikirkan tentang hal yang menyusahkan. Kau melindungiku –– kami. Aku akan menyerahkannya cuma pada hal itu."

"Kau adalah orang yang cukup blak-blakan, eh. Putri."

Sambil Lux Acadia mengatakan dengan senyum miring,

"Ya, itu benar. Aku sangat lemah lembut dan Putri yang dermawan pada orang yang kompeten."

Lizsharte mengembalikan dengan senang sebuah senyum manis.

Perhatian dan permusuhan yang dia miliki pada Lux Acadia sampai belakangan ini sangat terlihat benar-benar menghilang.

Lebih dari kekanakan, sikap murni dan jujurnya yang menyegarkan.

"Yah. Kau mungkin menjadi laki-laki yang sangat berguna, Pangeran buangan."

Sambil Lux Acadia menarik napas panjang kelegaan pada putri yang wajahnya agak memerah dan mengangguk,

"Oke, Lux Acadia. Aku akan mempercayaimu sepenuhnya. Jadi, aku akan memenuhi janjiku."

Lizsharte tiba-tiba berdiri dan mengatakan hal seperti itu.

"Janji?"

"A-Aku mengatakannya, bukan? Alasan kenapa aku menantangmu berduel. Sejak kau telah melihat itu, Aku tidak bisa membiarkanmu pergi seperti itu. J-Jadi––"

"Ah. U-Um –– maaf, aku melihat semua... Tapi, itu cantik."

"J-Jangan mengingatnya, Pangeran idiot! Apa yang aku ingin bicarakan adalah––"

Sambil sebuah handuk dilemparkan oleh Lizsharte yang berubah merah, Lux Acadia diblokir pandangannya.

Apakah aku mengatakan sesuatu yang tak sopan?

Seperti biasa, aku tidak benar-benar tahu bagaimana untuk bergaul dengan gadis-gadis.

Sesaat Lux Acadia memikirkan demikian dan mengambil handuk di depannya––,

"U-Um––, Ini."

Tak dapat mempercayai penglihatan yang tersebar di depan matanya.

Dengan cahaya malam muncul melalui jendela, kulit Lizsharte dapat terlihat.

Dia menyikap blus seragamnya sampai ke atas, mengukur kulitnya, menurunkan baju dalamnya hanya sedikit dan melucutinya.

Sembari jika mengatakan kalau "Aku ingin kau untuk melihat".

Pipi Lizsharte yang mencengah matanya berubah merah tidak hanya karena matahari terbenam tapi juga karena perasaan malu.

"...Ini seperti itu. Inilah alasan sebenarnya kenapa aku menantangmu berduel. Kau telah melihat ini di kamar mandi pada waktu itu, jadi––"

“…………”

SaijakuBahamut v1 107.jpg

Kebulatan segar gadis itu yang menunjukkan jejak pertumbuhan jelas pada bentuk tubuhnya di mana sifat kekanakannya tersisa.

Lux Acadia benar-benar terpikat oleh kecantikan belum dewasanya.

"K-Kenapa kau tidak mengatakan apapun!? Bagaimana dengan kau mengatakan sesuatu?"

"...! U-Um, errr––"

Sesaat benar-benar melupakan dirinya, Lux Acadia berpikir.

Itu benar. Aku akan menggunakan teknik berbicara yang aku pelajari di bar di mana aku melakukan pekerjaan-pekerjaan sampingan pada saat itu.

Ketika kau memuji seorang gadis, kau pertama harus memuji daya tarik dirinya seorang dengan pakaian––

"Um, itu cocok denganmu sangat bagus. Baju dalam putih itu––"

"Uwaaaaaaaah!? Apa kau idiot!? Mesum! Mati sana!"

Aku gagal lagi! Sudahlah lupakan ajaran yang aku peroleh ketika aku bekerja di sana...

Seketika Lux Acadia menyesal, Lizsharte yang menyemburkan api dari wajahnya dengan buru-buru mengangkat roknya.

Tapi, semuanya juga hampir kelihatan untuk Lux Acadia.

"Apakah itu lambang... mungkinkah –– Kerajaan Lama?"

"...A-Apa kau akhirnya menyadarinya? ––Jadi itu berarti, kau belum mengatakan pada siapapun tentang ini, kan?"

Sambil Lux Acadia mengangguk, Lizsharte mengenakan kembali seragamnya yang duduk di atas kursi.

Lambang Kerajaan Lama yang digambarkan naga hitam.

Tato itu ada di perut bagian bawah di bawah pusar Lizsharte.

"Kenapa––"

"Aku belum bisa mengatakannya. Tetapi, jangan bicarakan lambang ini pada siapapun. Kumohon. Berjanjilah?"

“…………”

Tubuh Putri Kerajaan Baru memiliki tanda bekas Kerajaan Lama.

Ini adalah salah satu bukti penghianatan atau pernyataan bersalah dari garis keturunan.

Pastinya, jika ini diketahui, ini adalah fakta yang mungkin menyebabkan keraguan tak beralasan, tetapi Lux Acadia, sebelum meragukan, keprihatinan soal Lizsharte.

Lizsharte yang tetap diam dan melihat ke bawah, putus asa terus.

Ini bukan "Aku ingin kau melupakannya"... tapi lebih "Aku ingin kau untuk percaya denganku".

Benar, dia merasa seperti dia mengatakannya dalam hati.

Sebenarnya –– ini bukan sebuah dosa, mudahnya rahasia.

Lux Acadia sendiri memiliki masa lalu seperti itu.

Itulah kenapa dia mengerti.

Anak ini kemungkinan tidak melakukan sesuatu yang buruk.

"Itu benar sekali. Aku tidak akan memberitahu pada siapapun."

"Benarkah? Bisakah kau bersumpah?"

"Ya. Aku bersumpah pada Sword Device yang aku miliki."

Lux Acadia berdiri dan menundukkan kepalanya.

Lizsharte yang melihatnya menghembuskan napas lega dan menunjukkan senyum.

"Untunglah. Saat pertama, aku bermaksud untuk mengintrogasimu dengan berbagai macam cara setelah aku mengurungmu di penjara bawah tanah dengan duel itu, tapi––"

“Eh… Eeeeeeeeeeeeeh!?”

Jadi, kau bermaksud untuk mengurung dan mengintrogasiku setelah menembakku menjadi bubur dan mengirimku ke klinik!

Seperti yang diduga, ini bukan cara berpikir seorang Putri.

Dia cukup kasar, anak ini...

"Oke. Lalu, ini lebih baik selesai. Dengan mengatakan itu, aku akan memberitahumu secara resmi datang ke akademi ini mulai besok."

"Ah, ada perjanjian seperti itu. Dari awal––"

Tugas magang mekanik Drag-Ride diminta oleh Kepala Sekolah Relie.

Banyak hal yang terjadi, tapi dia akhirnya kembali pada pekerjaan sampingan aslinya.

"Ah. Ngomong-ngomong, pekerjaan magang mekanik dibatalkan. Mulai besok, kau akan menjadi murid kandidat petugas untuk akademi kami."

"Ah, yah. Aku paham."

Beberapa detik setelah memberikan balasan tak bersemangat, Lux Acadia bereaksi atas maksud tersebut,

“––Tunggu, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh!?”

Dia secara insting berteriak

"I-Ini bercanda, kan...? Maksudku, pertama, Aku laki-laki––"

"D-Dan, panggil aku "Lisha" seperti teman sekelasku. Ini adalah perjanjian juga."

Kelihatannya seperti dia benar-benar serius.

Melihat senyum malu Lisha, dia merasa luka pada dadanya menjadi lebih buruk.


Episode 5 Pertemuan dengan Teman Masa kecil[edit]

Part 1[edit]

“—Dengan begitu, dia adalah Lux Acadia yang akan menghadiri sekolah ini mulai hari ini. Semuanya, mungkin ada banyak hal yang kalian ingin tanyakan, tapi aku harap kalian dapat bergaul baik dengannya.”

Hari berikutnya—

Gedung sekolah: lantai kedua, ruang kelas pagi kelas dua.

Lux membuat ekspresi yang menunjukkan kalau dia tidak tahu harus berkata apa ketika instruktur wanita yang sedang mengajar di kelas, Raigree Balheart mengenalkan dirinya.

Raigree adalah seorang wanita yang berperan aktif sebagai Drag-Knight di Masa Kerajaan Lama, dan dia juga memihak pada sisi Kerajaan Baru sebagai sekutu perempuan dalam kudeta.

Selain itu, dia terlihat membanggakan popularitas yang besar di antara para siswi termasuk kecantikan dan kepribadian bermartabatnya.

Itu mungkin semacam keberuntungan yang dia masukkan ke dalam kelas yang instruktur seperti itu ambil alih.

Itu—jika Lux adalah calon petugas siswi sekalipun.

“…………”

Tadi malam, karena tidak ada kamar kosong di asrama perempuan, akhirnya dia tinggal di ruang tamu untuk para pengunjung dan menghabiskan malam di mana dia tidak bisa tidur nyenyak.

Namun, itu karena sakit perut Lux.

Setelah berdirinya Kerajaan Baru oleh kudeta, Lux bekerja sebagai Pangeran pekerja sampingan yang digunakan untuk kesibukan dan kerja keras.

Apa yang paling melelahkan adalah ketika dia melihat ruang kelas, dia sangat ingin meninggalkan tempat itu.

Tidak mungkin.

Bahkan lebih dari paksaan Lisha, seperti “tes masuk yang mempertimbangkan pendidikan bersama”, dan berbicara terus terang, dia tidak tahu sama sekali tentang apakah Kepala Sekolah Relie mengijinkannya, meski itu adalah pendaftaran sementara yang dipikirkan.

(Bagaimana dia bisa dengan mudah mengizinkannya meskipun ini adalah akademi perempuan...?)

Sedari dulu, Lux tahu kalau Relie memiliki karakter seperti itu, tapi seperti yang diharapkan, dia memiliki terlalu banyak kebebasan.

Ngomong-ngomong, karena nampaknya kalau orang yang sanggup menggantikan maka akan diatur oleh Kerajaan Baru untuk melakukan pekerjaan lain, yang Lux jadwalkan untuk lakukan, dia merasa lega untuk saat ini.

“Errr, aku Lux Acadia. Aku berharap bisa bergaul dengan kalian ...”

Dia menyapa canggung, untuk saat ini.

Ngomong-ngomong, Lisha yang berada di kelas yang sama, mungkin karena kelelahan kemarin, jauh menawarkan perahu penolong demi Lux yang mengantuk mendayung perahu.

Dengungan kecil dan suara berbisik memenuhi ruang kelas.

Nah, tidak mengherankan.

Dia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Lama yang merencanakan tren androcracy selama bertahun-tahun, hingga meskipun sistem berubah lima tahun lalu, ini masih sasaran perhatian bagi anak perempuan.

Selain itu, orang sepertinya adalah satu-satunya yang diakui di akademi perempuan —

(Haa ..., aku ingin pulang.)

Semua orang mungkin sangat membencinya, dan jujur aku tidak tahu apa yang harus dibicarakan—

“... Ah. Lu-chan.”

Tiba-tiba dia mendengar suara seperti itu, sesaat Lux menangis dalam hati.

“—Eh?”

Seorang gadis berambut merah muda yang berada di kursi tepat di samping jendela kelas.

Rambut halusnya diikat menggunakan dua pita, benar-benar cocok dengan suasana linglung gadis itu.

Dan, dada besarnya yang mengangkat seragamnya membawa pesona misterius pada wajah gadis itu di mana jejak kekanak-kanakan tersisa.

SaijakuBahamut v1 115.jpg

“Lama tidak bertemu.”

Dengan suara lembut, gadis itu tersenyum pada Lux.

Cara lambatnya berbicara serta suasana aneh membunyikan lonceng pada Lux.

“Errr, apa ini sebuah kebetulan, Philphie ...?”

“Ya, benar.”

Gadis itu menggangguk untuk mengkonfirmasi pertanyaan Lux.

Philphie Aingram.

Dia adalah putri kedua dari keluarga pedagang besar, konglomerat keuangan Aingram, dan juga teman masa kecil Lux.

Selebihnya, dia adalah adik kepala sekolah — Relie Aingram.

Sebenarnya sudah tujuh tahun semenjak kali terakhir mereka bertemu.

Pada saat itu, kediaman Aingram dikaitkan dengan Kerajaan Lama dan fakta kalau mereka berada di usia yang sama, sehingga Lux ingat kalau mereka banyak bermain bersama ketika masih anak-anak.

“Jadi kau bersekolah di sini. Senangnya. mohon bantuannya, Lu-chan.”

Philphie mengatakan dengan nada yang tidak nampak begitu bahagia.

Padahal, Lux mengetahui kalau awalnya Philphie adalah seorang gadis yang tidak terlalu bagus dalam mengekspresikan emosinya.

Dan, fakta kalau dia tidak banyak berbicara dan juga dia memiliki kepribadian yang jujur.

Oleh karena itu, meskipun dia nampak seperti ini, dia mungkin benar-benar bahagia.

“Ah, ya. Demikian juga, mohon bantuannya.”

Selagi Lux bertukar salam, instruktur Raigree menunjuk kemudian berkata “Oke, Lux. Kau duduk di sebelah anak itu.”

Lux gugup, tapi karena dia duduk di samping teman masa kecilnya, dia menarik napas lega untuk pertama kalinya.

Untunglah.

Ada teman yang bisa dia ajak bicara.

Ketika Lux yang lelah sejak kemarin dengan berbagai aktivitas melonggarkan pipinya dengan lega, dia memandang teman masa kecilnya yang duduk di dekatnya—

(Tapi, usia dan posisi kita berbeda dari tujuh tahun lalu, kita berada di ruang kelas, jadi aku harus mengambil agar menjadi sedikit pertimbangan, bukan!?)

“Um, akan lebih baik kalau aku memanggilmu Philphie-san?”

Saat Lux berkata demikian, tiba-tiba (dengan suasana hati yang buruk) Philphie berpaling dengan tatapan serius.

“Eh ...?”

Lux bingung dengan reaksi itu.

Apakah aku mengatakan sesuatu yang kasar?

(Tapi, aku memiliki ingatan di mana Philphie jarang sekali marah tentang sesuatu, tapi—)

“Ini Phi-chan, bukan?”

Seperti yang Lux pikirkan, Philphie mengatakannya sementara dia masih memalingkan pandangannya.

“...Eh? bisakah aku memanggilmu seperti itu di sini?!”

“…………”

Philphie mengangguk untuk menegaskan.

(S-Sekarang aku berpikir tentang itu ...!)

Lux mengeluarkan keringat dingin ketika mengingatnya.

Sejak dulu, Philphie menuntut hubungan di mana dia dan seseorang yang dia sukai menyebut satu sama lain dengan nama panggilan mereka.

Lux juga melakukannya karena mereka sangat dekat ketika masih anak-anak, tapi—

“A-Aku senang kau mengatakan itu, tapi seperti yang dilihat, aku tidak bisa memanggilmu seperti itu di sini… Maksudku lihat, kita sudah dewasa, kita juga merupakan calon petugas, dan kita juga berada di dalam akademi ...”

Atau harus aku katakan, itu sangat memalukan untuk memanggilmu begitu di depan teman sekelas yang tidak dikenal.

“Apa kau mempertimbangkan situasi pada sudut itu?” Lux berharap begitu, tapi—

“…………”

Hmph.

Melihat Lux yang membuat alasan, Philphie memalingkan wajahnya sekali lagi.

Kegaduhan dari teman sekelas bisa terdengar.

“Semuanya, jangan brisik. Aku akan mulai pelajarannya.”

Seketika kelas menjadi tenang kembali dengan suara Raigree.

Tapi, karena itu adalah penerimaan yang tiba-tiba, jadi Lux belum memiliki sebuah buku di tangannya.

“Philphie-san. Bisakah aku menggunakan bukumu bersama-sama?”

“…………”

Dia diabaikan.

“Ph-Philphie. Ini tidak baik, kan? Kita berada di kelas sekarang ...”

“…………”

Tidak ada respon.

Aku ingin sekali menangis.

“... Hei, Phi-chan.”

“Apa ...? Lu-chan.”

Entah bagaimana Lux menekan suaranya, Philphie berbalik ke arahnya dan berkata seperti itu.

“B-Bisakah kita membaca bukumu bersama ...?”

“Ya, tentu saja.” Pada saat itu, suara tawa memenuhi kelas.

“Manisnya.” “Phi-chan katanya.” “Apa mereka memiliki suatu hubungan?”

Wajah Lux memerah mendengar banyak suara seperti itu.

Ha, itu memalukan ...!

Apa ini?!

Situasi seperti apa ini!

“Fufufufu ...!”

Bahkan instruktur yang serius seperti Raigree berusaha untuk menahan tawanya.

Lux ingin sekali melarikan diri sekarang dan entah bagaimana menetap di kelas.

“... Hmph.”

Lisha yang nampaknya berada dalam suasana hati yang buruk terbangun melihat ini.

Dan, Lux tidak melihat tatapan siswi lain.

Part 2[edit]

Namun, secara tak terduga saling memanggil dengan Philphie yang sudah menjadi teman sekelas Lux begitu memalukan yang nampaknya harus menghilangkan perhatian mereka kepadanya.

“Hei, hei, apa Philphie-chan dan Lux-kun kemungkinan bertunangan?”

“Pekerjaan macam apa yang selalu Pangeran lakukan?”

“Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa melawan Abyss sendirian? Bukankah itu hebat!?”

“Apakah laki-laki lebih baik dalam menggunakan Drag-Ride? Aku mendengar kalau tingkat bakat laki-laki awalnya di atas perempuan, tapi—”

Kemudian, jumlah siswi yang bertanya dan berkumpul di depan mejanya bertambah banyak, di setiap jam istirahat selama pelajaran terlihat layaknya festival.

Duel dengan Lisha yang merupakan seorang putri, dan memukul mundur Abyss.

Untuk baik atau buruk, kesan buruk karena tak sengaja masuk ke kamar mandi benar-benar dihapuskan dan nampaknya hanyalah kesan menarik dan baik terhadap Lux yang tersisa pada murid-murid.

Tepat sebelum istirahat makan siang, serbuan orang datang dari kelas lain.

(Entah bagaimana, ini berbeda dengan apa yang kubayangkan ...!)

Kandidat kesatria akademi yang merupakan nona bangsawan hadir.

Selagi Lux bingung dengan suasana yang sangat berantakan—

“Lux-kun. Itu mengingatkanku, kau masih melakukan pekerjaan sampingan, kan?”

“Errr. Ya, jadi... itu merupakan tugasku.”

Saat dia membalas pertanyaan dari seorang gadis yang berada disekitar mejanya,

“Jadi jika aku meminta, Lux-kun akan melakukan pekerjaan di sini. Baiklah, akan aku minta sekaligus?”

“Ah, itu tidak adil. Aku juga ingin meminta!”

“Lux-san. Yang lebih penting, Apa kau akan menemaniku minum teh?”

“Semuanya, jika kalian memiliki permintaan, aku akan mengumpulkannya. Jika kalian mendekatinya sekaligus, Lux-cchi akan bermasalah, kan?”

Tillfarr yang merupakan teman sekelasnya datang dan mulai membawa bersama semuanya.

(Aku secara egois diberi julukan yang aneh ...)

Tillfarr yang merupakan salah satu dari trio—“Triad” yang menjadi terkenal di akademi adalah pembuat suasana hati seperti keberadaan di dalam kelas.

“Fiuh ...”

Namun, jujur, dia merasa lega.

Ini adalah hal yang baik jika Tillfarr menengahi semuanya—

“Ya, ya. Tulis permintaan pekerjaan sampinganmu pada Lux-cchi dan masukan ke dalam kotak ini. Memuat semuanya. Masukkan juga tanggalnya yang ditentukan. Nantinya mereka akan dikerjakan secara bergiliran.”

“Eeeeeeeeh?!”

(Entah bagaimana, pembicaraan telah selesai ke dalam arti yang buruk!)

“Jangan khawatir. Semuanya adalah orang yang kaya. Seperti ini, hutang Lux-cchi dapat dibayar dengan cepat!”

“…………”

Sejauh dia bisa lihat permintaan tertulis sedang dilempar di kotak kayu yang Tillfarr siapkan dengan lebar sudah menumpuk, dia merasa seperti akan pingsan sebelum semua permintaannya selesai.

Dan—istirahat makan siang; Lux yang sudah lelah secara mental meletakkan wajahnya ke bawah di atas meja untuk sementara waktu,

“H-Hei. Jika itu baik-baik saja, bagaimana kalau pergi makan bersama? Lux.”

“Uwah?!”

Lux melompat ketika seseorang dengan tiba-tiba memanggilnya dari atas kepalanya.

Yang berdiri di hadapannya adalah Lisha.

Dia telah setengah tertidur selama pelajaran, tapi nampaknya dia terbangun sebelum dia menyadarinya.

“Errr, maksudmu—kita berdua?”

“I-Itu benar ... Bisa tidak kau pergi denganku?”

Bagian pipi Lisha agak memerah.

Pada saat itu, suara-suara kecil memenuhi ruang kelas.

“D-Dan jika memungkinkan—hari ini, aku ingin kau menjadi pelayan pribadiku. Kebetulan, aku menginginkan seorang pelayan.”

Lisha mengatakan begitu ketika dengan gelisah dan memilitkan (memutar?) jarinya di depan dadanya.

“Eeeeh?!“

Seiring dengan jeritan Lux, seluruh kelas berbisik sekali lagi.

“Eh? Apa maksudnya?“ “Jika aku ingat betul, Lizsharte-sama tidak menerima pelayan karena dia membenci orang-orang, bukan?” “Untuk meminta pria menjadi pelayannya adalah—” “Tidak mungkin ...”

Dari para siswi yang berada di kelas, dia bisa mendengar suara-suara tersebut dari jauh.

“H-Hal semacam itu—”

Dia merasa bersalah karena dia tidak bisa menyanggahnya dengan suara keras.

“Ini baik-baik saja, kan? Pada saat itu, kau terpaksa melihat tubuh telanjangku—”

“Kyaaaaaah” suara bernada tinggi dari ruang kelas menanggapi perkataan Lisha.

Seperti yang diharapkan, insiden di kamar mandi telah menjadi rumor, tapi sepertinya ada beberapa siswi yang tidak mengetahui rinciannya.

“I-Itu—Um.”

Lux benar-benar panik—

“…………”

Seorang gadis diam-diam mendekati Lux.

“... Phi-chan?”

Itu Philphie.

Sementara sudah memakan sesuatu yang nampak seperti donat panggang secara diam-diam mungkin untuk makan siang, dia berdiri tepat di samping Lux dan Lisha yang saling berhadapan.

Ekspresinya seperti biasa, namun auranya kuat.

  • gulp* “Lu-chan sedang dalam masalah. Lizsharte-sama.”

Kata Philphie setelah menelan donat di mulutnya.

“Apa. Aku bertanya-tanya siapa orang itu, namun itu hanyalah putri bodoh dari Konglomerat Keuangan Aingram, ya. Ini merepotkan. Baiklah, aku akan memberi cemilanku, jadi mundurlah dengan tenang.”

Sesaat setelah menempelkan alisnya, Lisha mengambil bungkus kertas dari dadanya dan memerintahkan Philphie.

Menilai dari bau yang agak manis serta bungkusan itu, permukaan yang berkilau layaknya emas (gemerlapan).

Nampaknya itu berisi roti dengan madu.

“…………”

Itu telah ditentukan dalam peraturan sekolah yang tidak ada hubungannya dengan hirarki antara bangsawan dan karena mereka diperlakukan sebagai calon kesatria yang sama di akademi.

Tapi, itu hanyalah formalitas, dalam kenyataannya tidak seperti itu.

Seorang putri adalah putri.

“Ini bukan seolah-olah Lux, dirinya benar-benar meminta bantuan, kan? Aku tidak tahu tentang kau yang menjadi teman masa kecilnya atau apapun, tapi kusarankan untuk tidak mencampuri urusan orang lain.”

Lisha mengatakan itu untuk membujuknya.

Philphie diam-diam menggerogoti roti dari bungkusan yang diterimanya seperti seekor binatang kecil.

“Ah, jadi kau memakannya ...”

Philphie sangat menyukai makanan yang manis. Dan, dia memakannya dengan kecepatannya.

Sudah lama, dia juga nampaknya tidak berubah pada sisi itu.

“Semuanya akan mengerti hanya dengan melihat Lu-chan terganggu. Jadi berhenti. Putri.”

Sebuah nada yang lambat serta lembek.

Tapi, Philphie memberitahunya dengan sangat jelas.

Seseorang pasti tidak mengetahui kalau Philphie sedang berpikir karena biasanya dia linglung, dia dengan tak terduga tegas dan dia adalah tipikal orang yang keras kepala.

Pertukaraan pembicaraan dari kedua gadis berpijar tenang.

Teman-teman sekelas melihat pada pemandangan itu dan mulai bersemangat.

“Aku ingin tahu siapa yang akan menang.”

“Seorang putri Kerajaan Baru atau teman masa kecil dari Konglomerat Keuangan Aingram ...”

Lux tidak dapat bertahan di sini, dengan terburu-buru,

“Tunggu, kalian berdua, tenanglah—”

Sesaat setelah dia meningkatkan suaranya,

“—Maaf untuk ikut campur karena kalian sedang sibuk, tapi bisakah aku?”

Sebuah suara yang bermartabat.

Dia mendengar suara yang jelas di kelas.

Lux ingat gadis itu dengan wajah yang cantik layaknya peri.

Krulcifer Einvolk.

Dia adalah sesama calon kesatria, teman sekelas yang berasal dari negara luar religius Ymir, bangsa yang kuat di daerah utara.

Itu adalah gadis yang membuat Lux kabur di saat dia sedang pingsan; melemparkan dia jauh ke dalam insiden dua hari yang lalu.

“Krulcifer, ya. Jika kau ingin membicarakan soal sesuatu, itu nanti saja. Aku sedang berada di tengah-tengah pembicaraan yang penting sekarang—”

Lisha menbengkakkan pipinya (seolah cemberut) dan protes seperti itu, tapi—

“Aku diminta untuk mengerjakan urusan kecil dari kepala sekolah. Ada tempat yang dia ingin aku yang mengantar anak itu ketika istirahat, paham, Lux-kun?”

“Err ..., ah, ya.”

Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang masalah memandu, tapi berpikir itu adalah sebuah sekoci , Lux membuka percakapan.

“Lalu, seperti itu, jadi.”

Krulcifer diberitahu seperti itu dan memegang tangan Lux dengan lembut, dia menariknya menuju koridor tanpa menunggu jawaban dari Lisha dan Philphie.

“—Tidak mungkin, berpikir kalau orang yang berbakat seperti Krulcifer-san tertarik padanya.”

“Ini menjadi hal yang menarik.”

Suara sumbang dari teman-temannya yang terdengar olehnya dari belakang, Lux berjalan menyusuri koridor sambil merasa cemas.

Part 3[edit]

Keluar dari kelas menuju ke koridor, mereka menaiki tangga.

Ketika mereka tiba di atap di mana tidak ada seorang pun, Krulcifer mendekati susunan anak tangga kemudian dengan tenang melihat ke bawah.

Pemandangan dari area sekolah yang besar bisa terlihat semuanya dari sini.

Sebuah halaman yang hijau dan gedung sekolah yang besar.

Di tempat yang agak jauh, terdapat asrama perempuan dan lapangan latihan serta hanggar Machine Dragon keempat.

Dan, ada beberapa bangunan yang dia belum tahu bangunan apa itu.

“Um, terima kasih. Krulcifer-san.”

Untuk saat ini, Lux mengambil napas kemudian kata pertama yang diucapkannya adalah terima kasih.

Dia telah mendengar sedikit rumor tentang Krulcifer Einvolk dari adiknya Airi.

Seorang gadis asing yang memiliki keterampilan kelas satu dalam belajar, olahraga, dan penanganan Drag-Ride.

Kecantikannya yang melebihi orang biasa, dia adalah seorang perempuan berbakat yang diakui oleh orang-orang di akademi.

“Kau ingin aku membantumu ... kan? Mungkin.”

“Meskipun wajahmu kekanak-kanakan, namun kau peka juga rupanya.”

“I-Itu tidak ada hubungannya dengan hal ini, bukan?! Mengapa kau mengatakan hal itu?! Meskipun aku tidak memikirkannya!”

Krulcifer tak sengaja tertawa melihat wajah Lux yang memerah.

“Fakta bahwa kau segera menjadi kesal seperti itu, meskipun kau adalah seorang pangeran dari kerajaan lama atau harus aku sebut kekanak-kanakan. Meski hanya mantan pangeran, ada juga keuntungan untukmu, jadi aku ingin kau kembali terus terang memprovokasi dengan sarkasme.”

“…………”

(Tidak ada gunanya. Kita seharusnya berada di usia yang sama, namun dia benar-benar telah berada di atas angin.)

Ketika itu, di dalam hati Lux, dia merasa dilecehkan seperti itu,

“Tapi, selain itu, aku memujimu. Atau bisa dikatakan kalau aku mengagumimu. Untuk memberitahu tujuanku. Itu menyelamatkanku dari kesulitan.”

“Ya, ada beberapa hal. Tapi, pertama-tama.”

Dia mengatakan seperti itu kemudian berbalik dan mengarahkan bola mata transparannya pada Lux.

“Kenapa kau tidak memberikan pukulan penyelesaian kemarin—pada waktu itu?”

“... Apa kau berbicara tentang Lizsharte-sama? atau tentang Abyss ...?”

“Aku berpikir bahwa kau bisa mengalahkan keduanya. Hanya saja jika kau merasa seperti itu—”

Krulcifer sekilas melihatnya, untuk sesaat, Lux menjadi ragu.

“... Kau terlalu berlebihan menilaiku.”

Dia menjawab begitu setelah beberapa detik berlalu.

“Tentu saja, aku tidak pernah kalah dalam Latihan Tanding resmi Drag-Knight. Tapi, aku juga tidak pernah menang.”

Sebutan “Weakest Undefeated” nama dari gaya bertarungnya di mana dia memfokuskan diri untuk bertahan dan menghindar tanpa ada serangan sedikitpun.

Tetapi, namanya menunjukkan, semua catatan pertandingannya berakhir seri.

Lux tidak pernah menang.

“Jangan khawatir. Aku tidak bermaksud untuk memaksamu untuk berbicara tentang sesuatu yang tidak ingin kau bicarakan.”

(A-Aku tidak mempercayainya ...!)

Lux menundukkan kepalanya, Krulcifer mengatakannya seakan dia bisa membaca pikirannya.

“Oh, tidak mungkin aku akan mempercayaimu, bukan? Kau, pangeran yang mengintip dan mencuri pakaian dalam.”

“S-Seperti yang kukatakan! Kau salah!”

Krulcifer tertawa melihat Lux yang tersipu dan menjadi bingung.

Itu adalah senyum menawan yang hampir tidak masuk akal untuk seorang gadis yang berada pada usia yang sama dengannya.

Hati Lux berdenyut sesaat setelah melihat ekspresi itu.

“Aku sedikit lega.”

“Eh ...?”

“Itu karena kau adalah seorang anak laki-laki yang tidak berbahaya daripada yang aku bayangkan. Kau tidak seperti anggota kerajaan kebanyakan.”

“…………”

Nada yang dia sendiri tidak tahu apakah dia sedang dipuji atau sedang dipermainkan.

Walaupun hanya sedikit, dia terlihat senang.

“Ini tidak akan membantu. Aku pangeran ketujuh, bahkan—”

“Kau memiliki wajah yang kekanak-kanakan dan kau juga pendek?”

“TIDAK?! Um ..., karena berbagai alasan, ketika aku masih kecil, kami diusir dari kerajaan. Jadi, kami tidak terlalu akrab dengan kerajaan lama—”

Setelah berhasilnya kudeta, Lux dan Airi dilepaskan dengan amnesti dari kerajaan baru.

Kerah penjahat yang melekat pada leher mereka dan hutang dengan jumlah besar sebagai tanda penebusan dosa.

Dan juga kesepakatan lainnya—

“Jadi begitu.”

Krulcifer mengumamkan kata-kata ini tanpa menunjukkan perasaan yang lebih spesifik.

“Jadi, Krulcifer-san datang dari negara religius Ymir ke negeri ini, untuk mempelajari Drag-Knight?”

“Tentu saja, itu juga merupakan salah satu tujuanku.”

Bagaimana untuk menjelaskannya, gadis ini tampak selalu berbicara dengan nada yang sulit untuk dimengerti.

“Lalu, tujuan lain seperti apa yang kau miliki? Aku mendengar kalau kau adalah putri bangsawan, tapi apakah itu untuk tukar menukar dengan kerajaan baru atau sesuatu yang seperti itu—”

“... Hei, apa kau kenal dengan “Pahlawan Hitam”?”

Krulcifer bertanya seperti itu sehingga mengganggu kata-kata yang Lux ucapkan.

“Eh ...?”

“Sesosok monster yang menghancurkan sekitar seribu dua ratus Drag-Knight kerajaan dengan hanya menggunakan Drag-Knight yang tidak diketahui, dan merencanakan untuk mengalahkan kerajaan. Afiliasi dan tujuannya masih belum diketahui. Penggunanya belum terkonfirmasi oleh kerajaan baru sampai saat ini. Oleh karena itu, dia disebut sebagai iblis kehancuran bagi kerajaan lama dan disebut sebagai pahlawan legendaris untuk kerajaan baru.”

“... Meskipun itu hanyalah sebuah rumor, aku pernah mendengar tentangnya, tapi—”

“…………”

Krulcifer tidak mengatakan apapun untuk merespon jawaban Lux.

Dia hanya melihat dengan tenang pemandangan di bawahnya tepat di depan pegangan pembatas di atap akademi.

“Um ...?”

“Aku memiliki satu permintaan pekerjaan untukmu.”

“Eh?”

“Carilah “Pahlawan Hitam”. Aku memiliki urusan dengan orang itu.”

“... ?!”

Sesaat ketika Lux tersentak.

  • Dong*, suara lonceng besar terdengar dari menara jam.

“Ah ...”

“Kelas siang akan segera dimulai. Berikutnya adalah latihan praktik untuk Drag-Ride, jadi lebih baik kita buru-buru.”

Setelah mengatakan itu, Krulcifer turun dari atap dan perlahan-lahan menuruni tangga.

“U-Um ... Krulcifer-san!”

Ketika Lux memanggil kembali, Krulcifer berhenti kemudian berbalik.

Sepertinya Lux bingung karena dia tidak tahu apa yang akan dia katakan.

“Ngomong-ngomong, Lux-kun, apakah kamu sudah makan siang?”

“Eh ...?!”

(K-Kenapa dia baru memberitahuku sekarang, tentu saja belum!)

Itu karena waktunya habis pada awal istirahat makan siang dan dikerumuni dalam kesulitan setelah itu—

Pada saat dia sadar, perut Lux berbunyi dan wajahnya berubah menjadi kemerahan.

“Lakukan yang terbaik. Pangeran pekerja sampingan yang imut.”

Krulcifer tiba-tiba tersenyum dan meninggalkannya begitu saja.

“…………”

Entah bagaimana, dia adalah seseorang yang misterius, tapi sejauh ini ada satu hal yang membuatnya menjadi jelas.

Orang ini terlalu sulit, dengan berbagai cara—

Perasaan Lux yang tak terlukiskan dan rasa laparnya, kemudian mengambil kelas siang.

Part 4[edit]

“Haa, aku sudah lelaaaaaah ...”

Malam hari.

Pemandian umum besar yang terhubung ke asrama perempuan.

Sementara menyikat bak mandi dan lantai dengan sekuat tenaga di mana dia menerobosnya dua hari yang lalu, Lux kelelahan.

Setelah menyelesaikan kelas siang, jumlah permintaan “pekerjaan sampingan” yang diberikan pada Lux telah menumpuk.

Dia adalah lelaki pertama yang pindah ke akademi perempuan?—Pangeran pekerja kerajaan lama yang aneh (luar biasa).

Atau, dia menarik perhatian dengan berbagai cara dikarenakan duel kemarin dan insiden kemarin?

Permintaan, termasuk mereka yang berasal dari akademi maupun siswi, hanya hari ini melebihi puluhan hal, dan jumlah permintaan akan terus meningkat.

Awalnya, jika Lux tidak mengatur pekerjaan paruh waktunya yang mencapai jadwal yang padat, dia mungkin telah lama menyerah.

“Meski begitu, aku berpikir kalau itu adalah tempat layaknya surga.”

Sekitar lima tahun setelah Lux dibebaskan oleh amnesti dari kerajaan baru.

Hidupnya sebagai pangeran pekerja sampingan tidak berarti sesuatu yang nyaman.

Tentu saja, ada juga orang-orang baik di tempat kerja.

Tapi, selama permintaan yang tak terhitung jumlahnya, ada banyak hal yang menyakitkan serta sulit.

Dia disiksa oleh orang-orang yang membenci kerajaan lama.

Sebaliknya, dia juga telah dijuluki dengan sesuatu yang buruk sebagai “anjing dari kerajaan baru” oleh para pengikut kerajaan lama.

“Tapi—tempat ini adalah”

Ketika dia bekerja keras untuk belajar, dia bisa membayar hutangnya dan terlebih lagi, keselamatannya dijamin.

Yang lebih penting dari semuanya, hal itu memungkinkan dia untuk berlatih Drag-Ride setiap hari.

Bisa dikatakan bahwa beban dari manajemennya mahal, dan biaya perawatan Machine Dragon-nya juga sangat ideal untuk ditujukan dengan jenis kehidupan yang Lux inginkan.

Namun satu-satunya hal yang dia khawatirkan,

“Apakah ini semua tepat untuk orang sepertiku untuk tinggal di tempat seperti ini?”

Di tempat di mana Lux bergumam ini, setelah suara ketukan ringan, pintu ke ruang ganti tiba-tiba terbuka.

“W-Waaaah?! Maaf! Kamar mandinya akan segera selesai dibersihkan, bisakah sekarang anda menunggu sebentar—?!”

Sial?!

Apakah aku kebetulan lupa untuk menempatkan tanda “sedang dibersihkan”?

Lux menjelaskan dengan panik—

“Aku minta maaf karena tidak memenuhi harapanmu, Nii-san. Apa kau ingin melihatnya? Tubuh telanjangku.”

Adiknya Airi dan Nokuto yang merupakan anggota Triad kelas satu dan juga merupakan temannya.

Ngomong-ngomong, keduanya memakai pakaian.

“A-Apa yang kau katakan?! Ah, Nokuto-san, selamat malam ...”

“Ya, tapi hal itu tidak dapat membantu. Aku mendengar kalau remaja laki-laki biasanya sulit untuk memilikinya dengan berbagai cara. Aku bertanya-tanya tentang bagaimana mereka mendambakan sesuatu walaupun mereka mempunyai hubungan darah, tapi—”

“Kenapa kau menganggap kalau aku mengharapkan tubuh telanjangnya!?”

“Yah, kurasa sekali-sekali tidak masalah. Kita adalah keluarga, kapan-kapan mandilah bersamaku? Nii-san.”

“Airi ... Ini memalukan, jadi tolong kau jangan mengatakan lelucon seperti itu didepan orang lain?”

Ketika pipi Lux memerah dan dia memprotes hal itu, Airi juga agak malu, dan dia menarik perhatian dengan membersihkan tenggorokannya. *terbatuk*.

“Jadi, apakah kau memiliki urusan denganku? Permintaan terakhir untuk hari ini adalah membersihkan kamar mandi, jadi jika itu bukan urusan yang mendesak, aku ingin kau menunggu sebentar—”

Airi dan Nokuto tersenyum kecut ketika Lux menegakkan punggungnya.

“Ya, itu pekerjaan yang ringan. Setelah itu, silakan datang langsung ke aula yang besar asrama perempuan. Dilarang bertanya yang aneh-aneh. Kalau begitu, sampai nanti.”

Airi mengatakan itu dengan lembut dan kemudian berbalik.

“Baiklah. Aku akan segera ke sana.”

“Ya, akan kutunggu nanti.”

Ketika membungkuk ke arah Lux yang menjawab, Nokuto juga meninggalkan kamar mandi bersama dengan Airi.

“Nanti ya...?”

Lux memiringkan kepalanya bingung, namun pada akhirnya dia tidak mengerti.

Part 5[edit]

Malam hari ketika matahari tenggelam sepenuhnya.

Setelah ibu pemilik asrama yang meminta memeriksa pembersihan, tanpa istirahat terlebih dahulu, Lux menuju ke aula yang besar seperti yang telah diberitahu oleh Airi dan Nokuto.

Saat dia berjalan di asrama, bangunannya luas seperti hotel mewah di ibukota, dia tak sengaja tersenyum kecut pada dirinya sendiri dan merasa kalau dia “terasingkan.”

“Ngomong-ngomong, bayaranku, juga ...”

Dia telah tinggal di istana kerajaan sampai dia berusia tujuh tahun, tapi setelah dirampas singgasana hak warisnya, dia keluar dari istana, dan kehidupannya tidak kaya seperti dulu.

Kudeta terjadi ketika dia berusia dua belas tahun, dan dengan perang singkat selama sekitar satu bulan, setelah ketua dewan Atismata menang, dia dipenjarakan dengan adiknya Airi dan mereka ditahan untuk sementara waktu.

Dan—pada saat yang sama, lahirlah pemerintahaan kerajaan baru, Lux menjadi seorang kriminal dan itu diputuskan kalau dia akan memikul misi untuk melakukan pekerjaan sampingan dan hutang dengan amnesti.

Hanya mereka berdua yang selamat sebagai bayaran dari kerajaan lama.

Meskipun mereka hampir diusir dari keluarga kerajaan, untuk membiarkan Lux dan adiknya yang mewarisi darah kerajaan tetap hidup, berbagai kesepakatan dibutuhkan untuk membebaskan mereka.

Seiring dengan rahasia lainnya yang tidak bisa dikatakan—

“... Errr? Apakah itu aula besarnya?”

Lux melihat dan berhenti.

(—Tapi, pada saat itu, alasan untuk apa mereka memanggilku?)

Meskipun ada banyak pekerjaan yang aku tidak bisa lakukan ketika malam tiba.

Lux berpikir seperti itu dan melihat Airi yang sedang menuruni tangga di aula.

“Nampaknya penampilanmu sudah rapi. Aku harusnya menerima pendapat yang lebih baik darimu, Nii-san.”

“S-Setidaknya aku akan melakukan yang terbaik! Um, tentang permintaan dari gadis-gadis—”

“Kalau begitu, silakan lewat sini. Semuanya sudah menunggu.”

Airi mengambil tangannya dan mengabaikan kata-kata Lux.

Sama dengan begitu melewati kantin.

“Huh ...? Jika aku ingat betul, tempat ini adalah—”

Meskipun itu sudah waktunya kantin tutup.

Lux tampak bingung kemudian masuk.

“SELAMAT UNTUK PENERIMAANMU!”

Dia mendengar suara gadis-gadis sekaligus.

“Eh ...?”

Ketika melihat bagian depannya, banyak sekali hidangan yang diletakkan di atas meja besar.

Kue daging dengan saus dimasukkan dan segala macam roti yang dilapisi sayuran di dalamnya.

Pasta dengan jamur dihidangkan dengan minyak nabati. Tumis ayam dibumbui dengan rempah-rempah.

Sup dengan sayuran yang dimasak, menarik keluar rasa manis.

Bahkan botol anggur merah serta teko disiapkan.

“Jangan katakan kalau ini—”

“Benar, ini adalah perayaan atas penerimaanmu di sekolah ini. Lux-kun.”

Sharis dari Triad tersenyum ringan melihat reaksi Lux.

Bila dilihat, aula ruang makan disulap seperti tempat pertemuan pesta kecil, dan banyak siswa berkumpul di sana.

Lizsharte, Krulcifer, Philphie.

Sharis, Tillfarr, dan Nokuto dari Triad.

Dan, beberapa siswi dari kelas yang sama dengannya serta instruktur Raigree juga duduk di sudut ruangan.

Untuk sesaat, dia tidak bisa percaya apa yang dilihatnya.

Rasanya seperti mimpi.

Lux linglung untuk sementara waktu.

“Um, apa mungkin—ini untukku?”

“... Yah, ini sesuatu yang sederhana, kami berkumpul dan merencanakan semuanya. Mungkin sedikit biasa untuk sebuah perjamuan, sebagai seorang mantan pangeran, tapi tolong nikmatilah.”

Sharis sebagai siswi kelas tiga mengatakan demikian,

“He-eh. Masakan buatan tangan semuanya, tapi aku tidak bisa menjamin rasa dari apa yang aku buat! Aku sangat gugup!”

Kata Tillfarr dengan wajah tersenyumnya.

“Tidak. Aku tidak berpikir kalau itu adalah sesuatu yang harus kau katakan.”

Dengan tanggapan yang tenang, Nokuto mengatakan itu.

“Lu-chan. Kita akan bersama-sama mulai sekarang.”

“Aku mengharapkan berbagai hal darimu.”

Setelah Philphie dan Krulcifer masing-masing memanggil Lux.

“Yo. Ah, um, bagaimana untuk mengatakannya.”

Lisha yang duduk di kursi belakang dengan ringan mengangkat tangannya kemudian berdiri.

“U-Um—Jujur, aku tidak terlalu baik dalam hal pesta atau acara tersebut. Oleh karena itu, um, aku tidak tahu apakah kau benar-benar senang. Tapi, kupikir kami akhirnya harus melakukannya ... kerja yang bagus ... Tidak, ini adalah kehormatan besar. Lux Acadia.”

Gumamnya dengan malu-malu sambil mengalihkan matanya sedikit.

Lux melihat untuk pertama kalinya, gaun merah yang dikenakannya.

“Ya. Lizsharte-sama sepertinya ingin mengatakan “Aku ingin mengucapkan terima kasih dan selamat padamu, jadi aku yang merencanakannya. Walaupun sedikit, aku akan senang jika kau sedikit menikmatinya”.”

“K-Kau salah?! Jangan menjelaskannya sendiri! Meskipun kau hanyalah siswi kelas satu!”

Melihat pembicaraan itu, siswi lain tertawa terbahak-bahak.

“…………”

Karena terlalu banyak kejutan, Lux terpaku untuk sementara waktu.

“—Terima kasih. Lisha-sama. Aku senang.”

Dia mengatakannya dengan senyum biasa.

“T-Tidak ... Yah, um, bagaimana mengatakannya. Walaupun itu cuma satu-satunya, tapi aku juga mencoba untuk memasak. Errr ...”

  • terbatuk*, dengan sekilas melirik ke arah Lisha yang tersipu dan mulai panik, Sharis berdeham.

“Kalau begitu, kita akan memulainya dengan memanggang?”

Semua orang menuangkan anggur ke dalam gelas mereka dan mengangkatnya.

Malam yang meriah berlanjut.

Part 6[edit]

Waktu bersenang-senang berlalu dalam sekejap mata.

Setelah pesta selamat datang Lux berakhir, mereka pun membubarkannya.

“Apa yang ... aku benar-benar lupa ...!”

Karena perutnya kenyang, dan juga kelelahan karena pekerjaan dan aktivitas di hari pertama, Lux ingin beristirahat sesegera mungkin, tapi dia mengetahui saat ini, fakta tentang permasalahan penting yang tersisa.

Itu—tentang tempat tidur(di mana untuk tidur).

Lux telah menggunakan ruang tamu bagi pengunjung, tapi karena keperluan perbaikan, dia hanya ingat kalau itu tidak bisa digunakan untuk sementara waktu,

Dalam akademi ini di mana hanya terdapat asrama untuk perempuan, ruangan tempat Lux akan tinggal masih belum ditemukan.

“Aku bertanya-tanya mengapa hanya tempat ini yang sama seperti sesaat sebelum masuk...”

Meskipun terdapat banyak kamar, namun tidak ada satupun di mana dia dapat menetap.

(Aku seharusnya berkonsultasi dengan instruktur di pesta ...)

“Tidak ada gunanya. Aku mengantuk ...”

Kelelahan dan perut kenyang.

Tanpa berperang melawan kantuk yang tiba-tiba menyerang, dia berlutut.

“Aku akan beristirahat sebentar, jadi ...”

Di atas karpet aula, tepat setelah dia bersandar di dinding.

Kesadaran Lux segera ditelan oleh kegelapan dan dia tenggelam ke dalam tidurnya.

Part 7[edit]

  • Ciap* *Ciap* ...

Kicauan dari burung kecil dapat terdengar dan di bagian belakang kelopak matanya, dia bisa merasakan kehangatan sinar matahari yang redup.

Pagi hari. Lux sudah dalam kesadarannya.

Apakah aku tertidur di atas koridor? Ini merupakan sensasi yang misterius.

(Karpet asrama ini hangat dan lembut, ya.)

Selain itu, entah bagaimana ini adalah bau yang benar-benar enak.

(Sampai beberapa waktu yang lalu, tidur di luar atau tinggal di dalam kandang hewan (ternak?) adalah sesuatu yang normal bagiku.)

Mengingat hal itu, Lux tersenyum kecut dalam kantuknya.

Sebelum dia menyadarinya, dia nampaknya telah terbiasa dengan kehidupan yang cukup buruk.

Aku harus segera bangun; aku masih punya banyak hal yang harus dilakukan.

Tapi, walaupun sebentar, aku ingin tetap seperti ini saja—

Berpikir seperti itu, dia mencoba untuk menyeret selimut di tangannya, matanya masih tertutup.

“Ahn ...”

  • funyu*, bersama dengan sensasi lembut yang menyentuh tangannya, dia mendengar suara itu.

“Hah ...?”

(Aku ingin tahu apa ini.)

Ini berbulu (kain mungkin maksudnya), berdaging, halus, dan sangat lembut.

Ini elastis seperti meremas adonan roti, dan ketika tenggelam dalam kekenyalan, jari Lux terdorong mundur.

Sensasinya yang nyaman membuat Lux memijat beberapa kali dengan matanya yang masih tertutup—

“A-Ahn ...”

“…………”

Suara di depan dia berubah menjadi menggoda.

Lux yang terkejut langsung membuka matanya—

“Ap ...?!”

Seorang gadis yang lembut, ringan dengan rambut merah muda serta bola mata emas yang sedikit terbuka.

Philphie Aingram berada di ranjang yang sama—di samping Lux.

“Tungg ...?! Mengapa Phi-chan di sini?!”

“... Ah, pagi. Lu-chan. Fuhaaah.”

Philphie mengedipkan mata tanda masih mengantuk berbeda dengan Lux yang bingung.

Dia mengenakan kemeja tipis, bagian dadanya terbuka—dari bagian bawah tubuhnya dapat terlihat pakaian dalamnya.

“Ap ... Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa?! Kenapa kau—”

Dengan segera Lux melompat dari tempat tidur kemudian melihat sekeliling.

Tempat tidur, lemari, dua meja kecil yang tegap, serta sebuah meja belajar—

Tidak peduli bagaimana kau berpikir tentang hal ini, itu adalah ruangan di asrama perempuan untuk dua orang.

“...Kamar kecil di atas lantai pertama?”

“Bukan begitu?! Bukan karena aku khawatir tentangmu?! Maksudku, tutupi itu! aku bisa melihatnya! Aku bisa melihat dengan jelas!”

Sementara menyanggahnya dengan gugup, dengan segera Lux menutupi matanya dengan tangannya.

Saat dia melakukannya, Philphie menguap dengan imut dan merangkak lagi ke bawah selimut.

“Hei?! Jangan tidur lagi! Ada apa dengan situasi ini?! Jika aku ingat betul, tadi malam, aku—”

“Ya. Aku yang membawamu ke sini. Itu karena aku menemukanmu tertidur di atas koridor dalam perjalananku menuju ke toilet ... Kau akan masuk angin, kau tahu?”

SaijakuBahamut v1 147.jpg

“T-Terima kasih ... Bukan begitu ?! Kamar ini adalah kamar untuk dua gadis, bukan?!”

“Aku satu-satunya yang menggunakan ruangan ini, jadi tidak masalah.”

“Meskipun ada tempat tidur yang lain, mengapa kau tidur denganku?!”

“Itu merepotkan untuk mengangkatmu ke atas. Dan aku juga mengantuk ...”

“L-Lalu, bukannya lebih baik jika kau pergi ke atas, kan ...?”

“Menaiki tangga adalah hal yang merepotkan.”

“…………”

Akhir dari diskusi.

“T-Tapi ... Um, itu buruk, benar? dalam banyak arti—Kau dan aku sudah berada di usia ini.”

“Ah, ya ampun ... Berapa banyak sifatmu yang tidak berubah dari dulu ...!”

Tidap peduli apapun, dia adalah gadis muda, seperti yang diharapkan, dia agak terlalu pendiam.

Aku sangat senang kalau kami akrab seperti dulu, tapi sekarang daya perangsangnya lebih kuat.

Penampilan serta baunya membuat orang berpikir kalau dia adalah “gadis” dewasa.

“Apa kau berubah, Lu-chan?”

“Eh ...?”

Philphie mengatakannya dengan tatapan yang serius seperti biasanya serta perlahan-lahan mulai bangun.

“Aku pikir tidak ada yang berubah. Kupikir kalau kau selalu menjadi Lu-chan seperti biasanya.”

Walaupun hanya sedikit, dia tersenyum.

Senyum yang lembut sampai-sampai hanya bisa diperhatikan oleh seseorang yang sudah dekat sejak lama.

“Baiklah. Aku yakin kita tidak berubah.”

“———”

Aku bertanya-tanya, kenapa.

Lux merasa ingin menangis melihat senyum Philphie serta kata-kata yang diucapkannya.

Sebenarnya aku ...

Di hari terakhir kudeta, aku—

  • Tok* *Tok*!

Pada saat itu, suara ketukan pintu bergema di seluruh ruangan.

“Philphie! Ini sudah pagi. Jika kau tidak cepat bangun, kau akan terlambat! Kau selalu terlambat setiap saat, jadi jika kau terlambat lebih dari ini—bisakah aku masuk?”

Suara anggota Triad dari kelas dua, Tillfarr bisa terdengar dari balik pintu.

“...?!”

(Ini buruk!)

Tidak peduli berapa banyak suasananya, terlihat dalam situasi seperti ini akan—

“Philphie ..., kau tahu? Aku sudah bangun, jadi bisakah kau tetap merahasiakannya tentang keberadaanku di sini—”

“Tidak apa-apa. Masuk.”

Sebelum Lux selesai mengatakannya, Philphie menjawab dengan polos.

“Tungg—?! Apa ruangan ini kebetulan tidak dikunci?!”

Tillfarr membuka pintu dan masuk.

“—Huh?”

Dia menganga membuka mulutnya ketika dia melihat Lux dan Philphie,

“…………”

  • patan*

“Maaf mengganggu!”

“HEI?! Kau salah! Jadi, tolong jangan salah paham!”

Lux buru-buru keluar dari ruangan dan mengejar Tillfarr yang melarikan diri.

Pada akhirnya, Lux, Philphie, dan Tillfarr jadi terlambat, dan sementara kehidupannya berjalan dengan lancar.


Episode 6 - Bengkel Machine Dragon dan Ujian-ujian Pendaftaran[edit]

Part 1[edit]

Kastil kota Ibu Kota Kerajaan. Di dalam ruang tamu kediaman kecil yang berada di pinggiran kota, Lux dan seorang tamu sedang duduk.

Bulan April lima tahun lalu.

Penguasa feodal yang berasal dari Timur Laut Ibu Kota Kerajaan, Pangeran Atismata merapatkan perlawanan di setiap tempat dan mengangkat pemberontakkan 20 hari kemudian.

Ditambah dengan dukungan dari negara-negara tetangga, dia siap untuk memimpin 70000 pasukan dan 207 Drag-Knight serta memutuskan menginvasi Ibu Kota Kerajaan.

Kedatangan Fugil untuk menyampaikan informasi yang sangat penting dan rahasia ini.

Itu tepat sepuluh hari sebelum adiknya Airi menuju ke Sejumlah Perbatasan.

Fugil yang rapat menyelimuti dirinya dengan jubah dari kepala sampai ujung kaki, duduk di atas kursi pada meja yang diterangi oleh nyala lilin, dan sedikit memperlihatkan kepalanya.

“Ini berjalan sesuai yang direncanakan, saudaraku. Seperti yang kau rencanakan, semuanya berjalan dengan baik.”

“Terima kasih.”

Lux membungkuk kemudian meletakkan Sword Device yang dia kenakan di atas meja.

“Aku juga siap.”

“Seperti yang diharapkan darimu, saudaraku.”

Fugil yang mendengar itu mengangguk dengan kekaguman.

“Kau jauh melebihi harapanku. Menjadi pengguna termuda dalam sejarah, kau mempertunjukkan kemampuanmu dengan memperoleh beberapa ratus kemenangan dalam pelatihan serta latihan-latihan tanding melawan pasukan Kerajaan. Awalnya, kalau kenekatan yang belum pernah terjadi adalah sesuatu yang patut mendapatkan pujian dari seluruh negeri dan juga oleh Kaisar — tapi Kerajaan ini sedang dirusak sampai ke akarnya. ”

Dengan suara yang dicampur bersamaan pengunduran diri, dia melanjutkannya.

“Kau adalah anak haram yang menjadi Pangeran Ketujuh. Selain itu, kau adalah orang yang menentang politik-politik Kerajaan. Tidak peduli seberapa banyak kemampuan yang kau punya — walaupun kau dipuji karena prestasi-prestasimu, kau memegang pendapat berbeda yang tidak memperhatikan pada garis keturunan. Ini berarti kalau orang tersebut tidak bisa menjadi “Pahlawan”.”

“Aku tidak pernah membayangkan untuk menjadi pahlawan. Hanya—”

“Aku tahu.”

Fugil tersenyum menanggapi jawaban tenang dari Lux.

“Tapi, aku akan bertanya padamu sekali lagi, apa kau tidak akan menghentikan jalan pertarungan itu? Kau tidak harus menempatkan diri dalam bahaya dengan perintah untuk menyelamatkan musuh. Jika kau merasa seperti itu, meski akan ada suatu pengorbanan, kau dapat memilih jalan yang aman—”

Bahkan dia tidak terguncang dengan suara Fugil yang mengundangnya, Lux mengangkat wajahnya.

“Cara ini, seandainya kalau rencana itu berhasil, tidak akan ada artinya.”

“Kebanyakan tentara laki-laki adalah boneka-boneka dari keluarga kerajaan. Sementara memegang senjata mutlak yang adalah Drag-Ride, mereka akan mematuhi perintah untuk menindas dan membantai orang-orang yang tidak bersalah secara membabi buta. Jadi, kau tidak bisa mengatakan kalau mereka tidak memiliki tanggung jawab atas itu.”

“Tapi, mereka mungkin hanya dipaksa untuk melaksanakan perintah yang tidak ingin mereka lakukan. Bahkan orang-orang dari tentara tersebut memiliki keluarga.”

“Phew ... Geez, tekadmu yang besar itu layak untuk dikagumi.”

Fugil, agak kagum, tersenyum kecut dan kemudian berdiri.

“Kalau begitu, sampai jumpa tiga hari kemudian. Berdasarkan perintahmu, aku akan datang ke sini lagi. Sampai saat itu, berikan aku jawaban yang pasti. Apakah kau akan bekerja sama dengan <<Wyvern>> dan berjuang bersama <<Bahamut>> ku? Atau—”

“…………….”

“Seperti yang kupikir, kita harus membunuh orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk. Kau akan terus bertanya tentang sesuatu yang tidak akan pernah berubah? Kau akan menyerahkan segalanya untuk apa kau mencoba berubah? Sebagai Pangeran Kerajaan, jika kau memiliki kebanggan untuk memenuhinya, lalu—”

“... Aku—”

Fugil bersiap-siap untuk kembali ketika melihat Lux yang tidak mengubah ekspresinya.

Dan dengan tangan, menahan Lux yang mencoba untuk berdiri dan melihatnya pergi, dia perlahan membuka mulutnya.

“Ah, itu mengingatkanku, Lux. Hal yang kau minta untuk kuselidiki. Tentang obat dan eksperimen pada tubuh manusia pada pasukan kerajaan yang sedang berlari.”

“—Ya.”

Untuk kata-kata yang diucapkan, Lux menunjukkan pergolakkan yang samar.

Tren androcracy telah meningkat secara ekstrim.

Semua wanita dijadikan alat.

Dalam budaya tradisional kerajaan, fakta kalau perempuan yang mematuhi pria akan diambil untuk diberikan.

Sebuah adegan di mana setiap bangsawan laki-laki mencari alasan dan menculik warga negara atau gadis-gadis muda dari keluarga miskin sebagai hasil keinginan dan dipekerjakannya adalah tidak manusiawi.

Tapi kali ini, sesuatu yang lebih mengerikan terjadi.

Kejadian yang sangat mengerikan di mana penguasa militer mengatakan untuk menggunakan gadis-gadis muda demi eksperimen manusia berkekuatan khusus.

Kelihatannya, itu adalah percobaan medis untuk membuat sebuah obat penyembuh penyakit.

Namun, dalam kenyataannya, itu adalah eksperimen manusia untuk racun dan senjata.

Dengan fakta kalau sebagian besar hasilnya tidak diketahui—setelah efek atau kematian, mereka dikembalikan pada keluaga mereka.

“Anak-anak muda—Di antara mereka, tampaknya yang paling cocok untuk percobaan adalah mereka yang memenuhi standar tertentu; dan kali ini, beberapa anak bangsawan tampaknya telah dibawa ke fasilitas militer. Temasuk teman masa kecilmu. Philphie Aingram.”

“…………….”

Ketika dia mendengar ini, ekspresi Lux sedikit menegang.

“Sepertinya kakaknya, Relie pergi ke istana kerajaan untuk mengajukan banding karena membiarkan dia pergi sambil menangis, tapi, dengan tegas dia menolaknya. Dan juga obat dan operasi—percobaannya akan dimulai dalam dua minggu lebih awal.”

“Begitu.”

Dengan segera Lux menjawab setelah mendapatkan kembali ketenangannya.

“Lalu, saudaraku. Aku percaya pada keputusanmu.”

Fugil meninggalkan tempat itu sebelum orang-orang melihatnya.

Namun, hanya ada kegelapan dan suara hujan di sana.

Part 2[edit]

Beberapa hari sejak Lux datang ke Akademi Knight Kerajaan.

Lux menghabiskan hari liburan pertamanya di kamar berkapasitas dua orang dalam asrama perempuan.

“—Nii-san, Nii-san! Bangun.”

“Hmm ...”

Lux bangun ketika merasakan seseorang menggoyangkan tubuhnya.

“Airi ...?”

Sembari matanya setengah terbuka melawan kantuk, pertama kali yang dia lihat adalah wajah adiknya. kemudian, langit-langit di atas tempat tidur mulai terlihat.

Airi kelihatannya datang ke ruangan di mana Lux tidur untuk membangunkannya.

“Segeralah turun dan datang ke ruang makan. Ada yang harus kubicarakan denganmu.”

“Ngh ... Baiklah.”

Mungkin karena ini adalah hari libur, Airi tidak mengenakan seragam sekolahnya, melainkan gaun kasual yang cantik.

Bagi Lux yang hampir tidak tinggal di tempat yang sama seperti dirinya, dengan hanya itu, emosinya menggenang di dalam dirinya, tapi—

“Aku ingin tahu sudah berapa tahun sejak kau datang untuk membangunkanku, Airi.”

“Yang lebih penting Nii-san, apa maksudnya ini?”

Kulit disekitar kedua mata Airi yang tersenyum, mendadak menjadi gelap.

“Ah, tidak, um ...”

Dengan lembut memegang kedua pipi Lux yang tanpa sengaja mengalihkan wajah dengan kedua tangannya, dia menatapnya dengan mata mengejek.

“Selama ini aku tidak melihatmu, kau sudah menjadi sangat malas. Ayo datang ke ruang makan dalam waktu kurang dari tiga menit.”

“Kau tidak memberiku waktu untuk mengganti baju?”

“Hah? Jadi biasanya kau mengganti baju secara santai dengan teman sekamar yang berada di sekitarmu.”

Dengan segera mengubah pandangannya ke bawah tempat tidur, Airi berbicara.

Suaranya yang dingin, Lux hanya bisa menjawab “Aku akan segera datang”.

“Baiklah, aku akan menunggu.”

Tampak terkagum, dengan cepat Airi meninggalkan ruangan.

“Haa, jangan marah ...”

“Munyah ... Lu-chan.”

Suara mengigau Philphie yang dapat didengar dari bawah tempat tidur, Lux tersenyum kecut.

“Aku pergi. Phi-chan.”

Part 3[edit]

Ruang makan asrama perempuan dibuka bahkan saat hari-hari libur.

Namun, semenjak waktu makan yang ditawarkan, masih tetap, jika saja salah seorang bangun lebih pagi, dia tidak bisa segera makan.

Jadi, hampir tidak ada murid di sini yang mengawali hari lebih awal selama liburan.

Sementara itu, Lux dan Airi saling berhadapan di atas kursi dari meja kecil.

“Ini bagus ketika melihatmu sudah cukup terbiasa dengan akademi. Kau terlihat sedikit terlalu dekat dengan teman sekamarmu.”

Airi mengatakan sindiran itu sembari dia menyeruput tehnya.

“Seperti yang aku katakan ..., itu mau bagaimana lagi ... Ketika aku mencari, tidak ada ruangan kosong di asrama perempuan ini, dan aku tidak tahu kenapa, tapi tidak ada teman sekamar di dalam hanya kamar Philphie, um—”

“Hmm. Dengan begitu, kau mungkin tinggal di kamar bersama teman masa kecil peremuan, ya. Itu tidak senonoh, sangat tidak bermoral. Apakah kau ingin aku memberitahu Kepala Sekolah Relie?”

“Aku sudah memberitahu Relie-san mengenai hal itu. Kemudian, dia menjawab “Aku menyerahkan adikku padamu”, ”Tidak apa-apa jika itu adalah Lux-kun” sambil tersenyum ...”

Pada akhirnya, Lux dikirim ke kamar Philphie di asrama perempuan itu sampai dia bisa menemukan tempat tinggal.

Philphie, seperti biasa dengan kepribadian santainya, jauh dari mengurusnya sepertinya menyenangkan, tapi setiap hari Lux tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Nampaknya bahwa ketiga gadis Triad dan Airi sudah mengetahui hal ini, tapi mereka ingin menjaga rahasia ini selama mungkin.

“Kayaknya sebelum merusak akal sehat Nii-san, pertama, aku harus menegur kepala sekolah, eh ...”

Sembari diskusinya dengan Relie segera menghampiri pikirannya, Airi mendesah.

“Jadi, ada urusan apa yang kau punya denganku hari ini? Airi.”

“Ara, jadi aku tidak bisa berbicara denganmu jika aku tidak memiliki urusan? Nii-san.”

Pertanyaan Lux dikembalikan dengan senyuman nakal.

Tidak seperti dulu ketika dia memiliki pendirian yang lemah, dia telah menjadi seorang gadis yang terampil pada tawar-menawar.

“Kalau begitu, errr ... apa kau berperilaku baik di akademi, Airi?”

“Ya, semua orang menerima perhatian yang baik dariku, jadi Nii-san tidak perlu mengkhawatirkanku.”

“Aku mengerti. Kau dicintai oleh semuanya, ya.”

“Jangan mengatakan hal seperti itu.”

Dia lancar berbicara dengan senyum menyegarkan.

“... Seperti yang diduga, kau hebat jika berurusan dengan hal-hal seperti itu.”

Lux mengatakan dengan senyum aneh, namun dia juga memiliki sedikit perasaan yang campur aduk.

Meskipun jika dia dikeluarkan dari rangkaian perjuangan lebih awal, Airi adalah “perempuan” keluarga raja.

Ketika Airi masih muda ibunya meninggal, dengan berbagai macam cara posisinya menjadi rumit; jika dia tidak mendapatkan kepribadian sesuai dengan usianya, dia tidak mampu bertahan sejauh ini.

Ketika dia berpikir seperti itu, dia juga berpikir ingin memanjakannya lebih sebagai kakaknya, tapi.

“Dan seperti biasanya, Nii-san selalu menimbulkan masalah dan kesulitan. Jika kau membutuhkan bantuan, tolong katakan padaku.”

“... Ah, baiklah.”

Tanpa kata-kata yang terucap kembali, Lux mengembalikan senyum campur aduk.

Itu terlihat seperti dia adalah satu-satunya yang dimanjakan.

Sungguh, adikku telah menjadi kuat.

“Mulai hari ini, apa kau juga memiliki pekerjaan?”

“Ya. Setelah sarapan, seperti yang sudah direncanakan kalau aku akan pergi ke “Bengkel” di akademi ini.”

“Apakah itu untuk permintaan dari seorang murid?”

“Aku kira itu dari akademi. Tapi, mereka mengatakan kalau itu bukanlah urusan yang mendesak.”

“Jika bukan karena itu, kau akan menerima tawaran untuk kencan di hari libur dari para gadis, eh.”

“A-Apa yang kau katakan!? Tidak mungkin hal seperti itu—”

Lux bingung karena dia digoda,

“Haa ..., Inilah kenapa Nii-san ... Meski kau sudah seperti itu sejak dulu. Tolong, sadarilah sedikit tentang bagaimana orang lain melihatmu. Fakta kalau Nii-san bangun pagi, aku juga menerima banyak permintaan untukmu, kau tahu?”

Airi mengatakannya sambil menghela napas.

“Eh ...?”

“Aku penasaran apa yang para gadis di sini pikirkan, meminta padamu untuk mengatur tempat di mana mereka dapat berbicara atau bersantai dengan Nii-san.”

“... Benarkah?!”

“Ya. Di Kerajaan Lama, perempuan pada tingkatan biasa atau rakyat jelata, dan sebagian besar perempuan bangsawan diperlakukan sebagai alat untuk pernikahan politik, sehingga mereka nampaknya tidak pernah merasa kalau mereka dekat dengan banyak lelaki.”

“... Aku ingin tahu apakah itu yang kau sebut perdamaian.”

“Aku pikir itu sedikit berlebihan jika disebut perdamaian, namun semenjak berdirinya kerajaan baru, belum ada insiden besar, sehingga kemungkinan tidak ada yang menolongnya. Ini baru lima tahun sejak Kerajaan Lama yang meletakan sebuah aturan kejam selama bertahun-tahun telah dihancurkan. Aku yakin kalau bagi orang-orang Kerajaan Baru itu masih seperti sebuah mimpi, seperti mereka berada di tengah-tengah sebuah festival yang menyenangkan.”

Dia berbisik kemudian menyeruput tehnya.

Bertentangan dengan kata-kata sinisnya, ekspresi Airi tidak nampak puas.

“Ya, alangkah baiknya jika itu berlanjut seperti ini selamanya.”

“Untuk itu, jangan lupa tujuan kita yang lainnya. Oke, Nii-san?”

Ketika Lux menyetujuinya, di dalam ruang makan yang hampir sepi, Airi memelankan nada suaranya.

“... Ya, aku tahu.”

Demikian juga dengan Lux yang menjawabnya dengan nada suara yang lebih rendah.

“Kalau begitu, aku bisa lega. Analisis mengenai tenaga Machine Dragon akan segera dikeluarkan, jadi sampai nanti—”

Airi selesai meminum tehnya dan berdiri ketika Lux mengangguk.

“Huh? Apa kau tidak akan sarapan denganku? Ini masih ada waktu sebelum koki tiba—”

“Aku akan keluar. Jika hanya kita berdua yang dilihat oleh semua orang di kelas. Mungkin mereka semua akan cemburu.”

Lux tersenyum miring menanggapi candaan Airi.

“Tidak, Tidak mungkin itu akan terjadi. Selain itu—kita adalah saudara.”

“Selain itu juga, jika kita bersama-sama lagi lebih dari ini, aku akan lebih sulit untuk pergi.”

Dia berkata dengan suara kecil yang dicampur dengan aroma teh.

“Eh?”

“Bercanda, Nii-san. Kalau begitu, berhati-hatilah agar tidak menarik pedang itu.”

Mengatakan begitu, Airi akhirnya meninggalkan ruang makan.

Part 4[edit]

Setelah menyelesaikan sarapannya, Lux memutuskan untuk memulai pekerjaannya hari ini.

Ngomong-ngomong, soal permintaan tertulis yang ditujukan pada Lux, jauh menurun dikarenakan rasa ingin tahu yang awalnya telah menghilang, jumlahnya meningkat seiring waktu berlalu, dan dia sudah mencapai batas kekuatan fisiknya. Oleh karena itu, Lux duduk dengan cara menilai dari tingkat prioritas apakah akan menerima tugas.

“Yah, aku sudah terbiasa untuk tidak liburan, jadi tidak apa-apa kok.”

Terpaku melihat turun (ke bawah) dari daftar permintaan, Lux menghela napas.

Pekerjaan seperti menyiram bunga tidur (tanaman?), belajar dan membantu membersihkan asrama masih lebih baik.

Bagasi pembawa belanjaan, membantu mengganti pakaian, memijat, menjadi teman bicara selama pesta teh dan sejenisnya terlebih mencampuri urusan publik dan pribadi; itu sangat mungkin kalau mereka mengira Lux adalah seorang pelayan atau sesuatu.

“... Maksudku, setengah dari mereka tidak bekerja sepertiku, seorang pria, haruslah yang melakukannya?!”

Dia tanpa sengaja membalas pada daftar permintaan.

Tapi, ini bukan lelucon dan karena nampaknya ada banyak murid yang telah menulis dengan serius, dia menjadi sakit kepala.

Mungkin, jika ada pekerjaan yang harus didahulukan, dia bisa menggunakannya sebagai alasan dan menolak perminataan tersebut, sehingga dia bisa bersantai untuk saat ini.

Pekerjaan yang harus dilakukannya hari ini adalah permintaan dari akademi.

[Tempat Kerja] Bengkel penelitian dan pengembangan Machine Dragon Akademi Knight Kerajaan

[Klien] Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan Machine Dragon

[Isi Pekerjaan] Uji Operasi Machine Dragon

Bengkel itu adalah sebuah bangunan besar yang terpisah dan terletak di sudut sekolah.

Dia sudah beberapa kali terbantu dengan pekerjaan pandai besi, tapi ini adalah pertama kali baginya melihat sebuah bengkel untuk Drag-Ride.

Dia sedikit cemas mengenai pekerjaan yang belum dia kenali, tetapi dia juga menantikannya.

Awalnya, dia bermaksud untuk datang bekerja paruh waktu sebagai mekanik Machine Dragon, jadi itu adalah ucapan selamat datang.

“Permisi. Ini Lux Acadia. Aku datang untuk pekerjaan yang telah ditugaskan.”

Dia mengetuk ringan dan disambut dengan suara keras.

“…………”

Namun, jawaban untuk salam Lux sedikit diwarnai dengan ketegangan yang hanya diam.

“Hah ...?”

Dia sekali lagi memeriksa dengan melihat pada catatan permintaannya dan jam besar akademi.

Tidak ada kesalahan.

Antara tempat dan waktu harusnya benar—

Sambil dia mencoba memutar kenop pintu, dia mendapati kalau itu tidak terkunci.

“Itu benar-benar ceroboh ...”

Keberadaan dan teknologi Drag-Ride menjadi rahasia terbesar di negara manapun.

Hanya karena itu berada di pinggir sekolah, aku bertanya-tanya apakah ini sepenuhnya benar.

Sambil tersenyum kecut, Lux diam-diam melangkah masuk.

“Permisi. Apakah ada seseo—”

Tak sengaja Lux menelan suaranya yang akan dia ucapkan.

Sebuah ruangan besar dalam gedung bata ini dipenuhi dengan aroma minyak dan logam-logam.

Di belakang di mana bagian-bagan tak terhitung dan alat-alat yang tersebar, di sana terdapat monster.

Di dalam halaman gedung ibukota kerajaan lama.

Karena dia menjadi pangeran pekerjaan sampingan, dia telah melihat banyak Machine Dragon di hanggar Machine Dragon sebelum Latihan Tanding.

Tapi—, ini benar-benar berbeda. dari mereka.

Di sana ada sebuah Machine Dragon aneh yang menyatukan bagian dari tubuh <<Wyvern>> dan <<Wyrm>>.

“Ini—?”

“Ngh ... apa itu? Ribut-ribut—”

Sesaat Lux melihat dan mengucapkan itu dengan perasaan takjub, dia tiba-tiba mendengar suara dari sofa di dekatnya.

“Lisha-sama ...?”

Tertidur di sana ditutupi dengan selimut tipis adalah Lisha yang mengenakan pakaian putih pada seragamnya.

Mungkin karena dia tidak tidur semalaman, tubuhnya sedikit kotor dan rambutnya juga sedikit kusut.

Kebetulan, seragamnya juga sangat berantakan dan blusnya berbalik keluar. Lux sengaja mengalihkan tatapannya.

“Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?”

“... Hah? Lux, kenapa kau di sini—? ... Ah, aku tahu. Sekarang aku ingat, aku telah memintamu. Fuhaa ...”

Sementara menggosok mata mengantuknya, Lisha mengatakan sesuatu yang benar-benar dia tidak mengerti.

Ketika Lux pergi keluar lagi dan mengambil teh di ruang makan, Lisha memperbaiki pakaian kotornya kemudian meminumnya (teh) dalam satu tegukan.

“Fufu. Kau sangat baik, eh, Lux. Seperti yang diharapkan dari laki-laki yang aku akui!”

Dengan tingkah laku tidak menyerupai seorang putri, Lisha menunjukkan senyum bahagia.

Dia mungkin datang untuk menggunjungi bengkel dan akhirnya begadang sepanjang malam.

“Selamat pagi. Ngomong-ngomong, di mana kepala staff bengkel?”

Lux bertanya setelah menenangkan diri,

“Di sini, di sini, tepat di hadapanmu.”

Lisha menunjuk wajah kecilnya dan mengatakannya.

“Ha?”

“Kau masih belum menyadarinya? Sepertinya aku harus sedikit memperbaiki penilaianku tentang pengetahuanmu! Aku katakan kalau aku adalah kepala staffnya.”

“... Eh?”

Tidak, dia pastinya mengenakan jubah yang kelihatannya untuk bekerja, tapi ...

Jujur, itu terliat seperti baju bermain anak.

Bagian belakangnya terlalu panjang terlihat terseret di atas lantai.

“Wah. Kau sangat hebat dalam memprovokasi. Baiklah, aku akan menaikinya.”

Dengan bangga Lisha tertawa, dia menarik dua Sword Device yang menggantung di pinggangnya pada waktu bersamaan.

“...!” “—Datanglah. Naga Purba Pembawa Bencana yang mampu melubangi Langit dan Bumi. <Chimeric Wyvern>!”

Pada saat itu, Machine Dragon aneh yang dapat dilihat di bagian belakang bengkel berubah menjadi partikel cahaya, dan berpindah ke belakang Lisha.

“Ini—?!”

“Sambungan dibatalkan. Baik, kembalilah.”

Secara bersamaan Lisha memegang dua Sword Device dan meletakkan mereka ke dalam sarungnya.

Kemudian, Machine Dragon yang dipanggil sekali lagi berubah menjadi partikel-partikel cahaya, dan kembali ke dalam gudang.

“... Apa ini?”

Menatap heran hal tersebut, Lux bergumam.

“Bagaimana, apa kau terkejut?”

Lisha, yang senang dengan reaksi Lux melipat tangannya dan menjulurkan dadanya dengan bangga.

“<Chimeric Wyvern>. Ini adalah Drag-Ride original pertama di dunia yang telah aku kembangkan.”

Lux ragu-ragu dengan apa yang dia dengar.

“—?!”

Drag-Ride adalah senjata kuno yang digali dalam reruntuhan.

Semenjak mereka ditemukan lebih dari sepuluh tahun lalu, prinsip dasarnya masih menjadi misteri sampai sekarang, dan yang terbaik hanya menyesuaikan tingkatnya baik menginstall bagian-bagian yang ada atau bisa melakukan penggantian.

Merubah lagi menjadi Machine Dragon yang benar-benar berbeda seperti ini yang harusnya keberadaannya tidak ada dalam dunia—

“Jika kau dapat memproses Mithril Dite dan Pusat Tenaga, nampaknya akan ada banyak benda yang dapat diproduksi. Setelahnya, kinerja serta tenaga dari tubuh yang sangat mengesankan, tetapi ada leher kecil yang salah satunya telah menggunakan dua Sword Device untuk mengaktifkannya.”

Dia belum pernah mendengar tentang penyatuan dua jenis Machine Dragon dan menyatukan dua Sword Device.

Jika dia menggabungkan dua mesin asli dan mempelajari untuk mengoperasikan dua pedang, maka gadis ini memiliki potensi tersembunyi yang tak terbayangkan sebagai seorang ahli mekanik.

“Um, siapa kau sebenarnya, Lisha-sama?”

“Fufu. Apa kau mendapatkan pendapat yang lebih baik dariku?”

Tersenyum puas, Lisha duduk di atas kursi di depan unit pekerja dan menatap Lux.

“Pujilah aku lagi. Kau tahu, itu bukan karena aku memiliki kedudukan sebagai Putri Kerajaan Baru hingga aku mengizinkan kebodohanmu diakui oleh akademi. Ini karena aku menunjukkan kemampuan dan memberikan hasil yang cukup layak untuk mempercayakan sebuah bengkel pribadi pada usia segini. Bagaimana, apa kau terkejut?”

“Ngomong-ngomong, di belakang sana, ada sesuatu yang terlihat seperti luka bakar serius atau tepatnya bekas ledakan ...”

Lux menunjuk ruangan yang terus terbuka sebagai pintu itu rusak dan bertanya,

“... Kegagalan adalah ibu dari kesuksesan.” [9]

Menekan sedikit desakan emosinya, Lisha menegaskan.

Tidak ingin mengetahui lebih jauh, Lux lalu bertanya.

“Mungkin penelitian ini adalah alasan mengapa kau selalu tertidur selama kelas berlangsung?”

“Itu setengah benar. Tapi, aku mendengarkan perkataannya dan aku tidak benar-benar setengah tertidur selama latihan praktek. Instruktur Raigree juga tidak kenal ampun kepadaku yang merupakan seorang Putri. Jika aku kurang dalam latihan Machine Dragon atau tidak menganggapnya serius, aku akan sibuk. Dia benar-benar layak dihormati.”

Lisha tidak menyindir; dia benar-benar menghormatinya.

“Lalu, bagaimana dengan setengah lainnya?”

“Ambil ini, itu Sword Device mu.”

Tidak menjawab pertanyaan, Lisha mengambil Sword Device yang berada di atas meja dan menyerahkannya pada Lux.

Itu tidak bisa disangkal kalau pedang yang diterima Lux cocok dengan <<Wyvern>> nya.

“Kalau aku tidak salah, aku harus meminta ahli mekanik untuk memperbaiki ini—”

“Ya. Aku memperbaiki Drag-Ride mu di sini.”

Selagi dia berkata dengan lembut seolah-olah itu adalah hal yang biasa, Lux meragukan pendengarannya.

Perbaikan Machine Dragon, pemeliharaan dan penyesuaian yang begitu sulit hingga seorang ahli lain daripada pengguna yang dibutuhkan.

<<Wyvern>> Lux sebagian telah hancur dalam pertempuran melawan Abyss, jadi dia pikir itu akan membutuhkan banyak waktu dan uang untuk memperbaikinya, namun—

“Benarkah!?”

SaijakuBahamut v1 171.jpg

“Ini adalah Machine Dragon milik pahlawan yang telah menyelamatkan sekolah. Kau tidak perlu benar-benar terkejut. Tapi, aku begadang sepanjang malam beberapa hari dan selesai baru pagi ini.”

“Terima kasih banyak!”

Tanpa sengaja Lux membungkuk sembari tersenyum.

Keterampilannya yang tinggi mengubah bagian dua Machine Dragon dan membuat sebuah Machine Dragon baru.

Untuk seorang ahli mekanik yang mempunyai bakat alami seperti Lisha, ini mungkin tidak seberapa.

Tapi, Lux dapat dengan mudah membayangkan seberapa banyak kesulitan itu bagi seorang gadis mungil sendiri untuk memperbaiki logam berat Machine Dragon yang dibuat besar.

“Hmm ... I-Ini bukan perasaan buruk melihatmu begitu senang ... Pu-Pujilah aku lagi; jika ka-kau dapat mengelus kepalaku—”

Lisha tiba-tiba tersipu dan menggaruk kepalanya dengan santai.

Dan melihat Lux yang bertanya kembali “eh?”, dia berdeham bingung.

“K-Kalau begitu, cobalah itu dengan segera untuk melihat apakah itu bergerak dengan baik.”

“Ya.”

Lux menarik Sword Device yang menggantung di ikat pinggangnya dan menggumamkan kata kunci (perapalan?).

“––Muncullah, Sayap Naga yang melambangkan kekuatan, patuhi pedangku dan terbanglah, <<Wyvern>>.”

Partikel-partikel cahaya berkumpul di depan Lux kemudian langsung ditransfer—dipanggil tepat di sampingnya.

Di sana, Machine Dragon birunya yang seharusnya telah hancur lebur—

“Hah ...?”

Lux memiringkan kepalanya dengan bingung.

Keseluruhan—penampilannya berbeda dari apa yang telah Lux gunakan.

Di antara ketiga Machine Dragon tipe umum, <<Wyvern>> adalah Machine Dragon dengan kemampuan terbang.

Lux memiliki ahli mekanik untuk menyesuaikannya dengan itu (kemampuan terbang) sebagai dasar dan mengenakan armor yang lebih tebal, tapi ...

“Hei, apa ini?!”

Ada naga aneh yang terlihat jelek sekali di sana.

Breath Gun terhubung dengan kedua bahu dan Injection Port[10] untuk terbang dengan punggung dan kaki.

Meskipun pisau berukuran besar yang dia gunakan sebelumnya tetap berada pada tingkat yang sangat rendah, lebih dari setengah armor retak dan menjadi tajam seperti mata pisau.

“Ah, sementara aku memperbaikinya, dengan berbagai cara itu menarik perhatianku. Jadi aku memperbaikinya lagi sedikit.”

“Ini sudah lebih dari ‘sedikit’?! kau bahkan sudah memasang sesuatu seperti bor di tangan kiri?! Apa ini?!”

“Oh itu? Keren, kan? Itu adalah bagian yang jarang ditemukan dalam reruntuhan.”

Pada Lisha yang terlihat bahagia, Lux kehilangan kata-kata.

Dia mengingat kembali hal-hal yang buruk tentang para tukang mekanik dan pandai besi, yang telah dilihatnya selama dia mengerjakan pekerjaan sampingan sebelumnya sampai saat ini.

“Pertama, ini aneh. Drag-Ride yang kau gunakan, itu adalah.”

Sebelum dia dapat mengatakannya, Lisha mulai berbicara.

“Jumlah bingkai udara dasar, hanya ada bagian-bagian dari penguatan armor yang merekat di sana sini. Hal yang sia-sia seperti menebalkan armor dari Machine Dragon tipe terbang dan menaikkan berat adalah hal-hal yang sebenarnya amatir lakukan, kau tahu? Seperti ini, itu tidak bisa memperlihatkan kinerja aslinya sama sekali. Pertama, dilihat dari penampilannya, itu terlalu lemah.”

“Tidak, aku tidak berpikir penampilan mempunyai hubungan dengan itu ...”

Lisha terlihat marah, Lux, meskipun tertahan, dibantah. Tapi,

“Apa kau bodoh! Mengenai Drag-Ride, fungsinya adalah utama, dan kenyamanan adalah hal yang paling penting nomor dua! Hanya dengan melihat ini, aku akan merasa tidak senang karena tidak dapat menang melawan Machine Dragon aneh seperti itu.”

“…………”

Ini adalah cara yang kejam untuk menggambarkannya ...

Lux berpikir seperti itu dan menghela napas.

“Um, aku minta maaf ... Ini tidak seperti aku tidak mengerti perasaanmu. Tapi, bisakah kau mengembalikan lagi? Bagiku itu mudah dan aku juga terbiasa, jadi—”

Apa yang Lisha katakan adalah tidak salah.

Tidak, itu faktanya. Dengan rasa sakit itu jauh lebih benar, awalnya, itu semua sesuai yang dia katakan, tapi—, meskipun demikian Lux mempunyai alasan kenapa dia tidak ingin mengubahnya.

“... Tidak peduli apapun?”

“Ya, tentu.”

Dia menundukkan kepalanya.

“Sayang sekali, eh. Meskipun untuk memperbaiki ulang ini memakan banyak waktu ...”

Sebaliknya, apa itu tidak memakan waktu karena perbaikan ulang?

Lux putus asa tetapi berpikir demikian, tapi Lisha, sementara dia marah-marah, entah bagaimana setuju.

“Tidak masalah jika persenjataannya sama, kan? pedang berukuran besar menjadi senjata utama, dan Breath Gun, pisau-pisau belati serta Wire Tail sebagai senjata cadangan. Aku akan mempertebal armor utama dengan jenis PL – 12, aku juga akan meningkatkan penghalang serta tenaga mesin, dan untuk pembangkit bunyi gemuruh di bagian kepala, dengan hasil yang tinggi kemungkinan tipe—”

“Ya, tentu.”

Sambil Lux menjawab, Lisha segera memulai perawatan dengan gerakan yang dipraktekan.

“Tapi kau tahu, itu aneh. Drag-Ride ini ...”

Lisha bergumam dengan ekspresi seolah mati.

“Ini benar-benar aneh; keseimbangannya jelas masalah. Jika kau ingin menghancurkan lawan dengan ketahanan dan daya tembak, akan lebih baik jika menggunakan Machine Dragon tipe Darat yang berat kotornya bisa ditingkatkan; ”Machine Dragon tipe Terbang yang memiliki mobilitas yang tinggi, tidak ada artinya untuk memperkuat pertahanan. Sebaliknya, itu akan menjadi berat dan lambat, tidak akan meningkatkan beban kepada penggunanya juga,—apa kau seorang masokis?”

“…………”

“Yah, tidak masalah. Ada beberapa hal yang hanya pengguna menusia dapat memahaminya. Ini tidak lain dari permintaanmu.”

Lux dalam hati merasa lega.

Ahli mekanik Machine Dragon biasa saja pasti akan merasakan keanehan pada <Wyvern> Lux.

Dia tidak bisa berbicara tentang alasannya dan dia tidak bisa membiarkan alasannya diberitahu, tapi—,

“Hei, Lux.”

“...?!”

Tiba-tiba dipanggil, tulang belakang Lux menggigil selagi dia terkejut.

“Ngomong-ngomong –– bolehkah aku menyisakan bor?”

Lisha mengatakannya dengan senyuman terindahnya sejauh ini.

“Tidak bisa.”

“Kau sungguh pelit, meskipun kau cuma mantan pangeran!”

“Ini tidak ada hubungannya dengan itu.”

Dengan pembicaraan terakhir itu, pekerjaan tenang berlanjut untuk sementara waktu.

Pada sore hari, Machine Dragon Lux benar-benar telah diperbaiki.

Untuk sementara, itu bagus kalau Machine Dragon nya diperbaiki.

Lux merasa lega, tapi,

“Baiklah, saatnya untuk pergi.”

“Eh? Ke mana?”

“Bukankah sudah jelas? Apa kau pikir aku begadang sepanjang malam untuk memperbaiki ini? Tentu saja, itu tempat kerja baru untukmu.”

Melihat Lisha dengan mata berbinar, Lux mempunyai perasaan buruk tentang ini.

Part 5[edit]

Di sore hari ketika hari liburan, bagian dari fasilitas sekolah dibuka.

Meski sedikit, ada aktivitas klub dan ada juga murid-murid yang aktif di hari libur.

Tapi, Lux yang dibawa oleh Lisha menuju ke ruang tunggu dari lapangan latihan.

Ruangan itu sedikit lebar untuk mengganti pakaian menjadi Dress Gear—pakaian eksklusif untuk melengkapi Machine Dragon, dan untuk mendiskusikan taktik.

Di sana, puluhan murid yang mengenakan Dress Gear sedang menunggu Lux.

Tentu saja, tidak ada orang lain selain Lux.

Ada murid-murid yang dia kenali, Krulcifer dan Philphie.

Serta Sharis, Tillfarr dan Nokuto dari Triad.

Sebagai murid-murid yang berkumpul tidak memperhatikan kelas serta tingkatan, lebih dari setengah dari mereka adalah wajah-wajah asing.

“Apa kau benar-benar berniat untuk membiarkannya bergabung dengan "Knight Squardron", Lisha-sama?”

Seorang siswi tinggi yang Lux tidak tahu namanya, mangatakannya sehingga dia menatapnya.

“Itu sudah pasti. Di sini dia akan menunjukkan kemampuannya. Inilah untuk alasan itu, aku memperbaiki Drag-Ride Lux.”

“Err — apa yang kalian bicarakan?”

Lux memiringkan kepalanya dengan bingung, tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan,

“Putri Lizsharte ingin merekomendasikanmu untuk unit ini. Unit gerilya yang dapat menggunakan Drag-Ride, selain selama latihan kemampuan praktis ketika sedang menjadi calon petugas. Itulah unit khusus “Knight Squadron”.”

Murid kelas tiga, Sharis mengatakan dengan senyum yang menyegarkan.

Saat dia mendengar penjelasan secara rinci, nampaknya sesuatu seperti ini.

Selama berjalannya Kerajaan Baru, selalu ada Drag-Knight yang memiliki kekurangan dalam hal bakat ketika tampil di pertarungan yang sesungguhnya.

Selain itu, tempat ini adalah Kota Pertahanan yang biasa disebut benteng (posisi pertahanan) dari ibukota.

Oleh karena itu, tidak memperbolehkan murid-murid dengan bakat yang luar biasa dan kemampuan bertarung sesuai dengan aturan adalah mutiara-mutiara yang dilemparkan di depan babi.

Setelah itu, unit gerilya — “Knight Squadron” memegang izin pertempuran khusus, sementara sedang menyusun calon petugas, dan mereka mempelajari teknik bertarung sepanjang siang dan malam.

Jika seseorang termasuk “Knight Squadron”, dia bisa mendapatkan hadiah dengan mengumpulkan pleton yang terdiri dari beberapa orang dan menerima misi dari pasukan.

Jadi, “pekerjaan” dalam perspektif Lux , itu akan menjadi tempat yang sangat berguna, tapi—

“Tapi kau tahu, “Knight Squadron” bukanlah tempat di mana siapa saja yang ingin masuk bisa bergabung.”

Penjelasan Sharis berakhir, seorang gadis yang tidak ia kenal bergumam.

“Kau harus mendapatkan penilaian tinggi dengan hasil pertempuran kampus. Tingkatanmu sebagai Drag-Knight harus melebihi dari tingkat menegah. Dan, sebagian besar anggota ‘Knight Squadron’ saat ini harus mengakui kemampuanmu dan memberikan suara untuk persetujuanmu bergabung.”

Ketiga hal itu menjadi syarat untuk bergabung.

“Um, tapi beberapa hari lalu, aku menghadiri akademi, dan kemampuan praktisku juga—”

“Sayangnya, tidak seperti itu. Aku mendengar rumor tentangmu menjadi ‘Weakest Undefeated’.”

Siswi yang terlihat tenang berkata seperti itu sambil tersenyum kecut,

“Aku tidak keberatan.”

Dengan penuh keyakinan, Lisha memotong alur (pembicaraan).

“Dua kondisi pertama baru saja diberikan. Sebagian besar murid-murid yang berada di sini harus sudah mengetahui kemampuan Lux. Yang paling penting, dia imbang dalam pertarungan satu lawan satu denganku dan melawan Abyss sendirian.”

“Yah, itu benar, tapi ...”

Kewalahan dengan semangat Lisha, gadis tinggi itu bimbang.

“Tapi, sekarang anggota kelas tiga ‘Knight Squadron’ tidak ada. Kita tidak bisa memutuskan hal itu di saat seperti ini...”

Seorang gadis mungil berkata demikian, untuk menambahkan alasan gadis tinggi itu, tapi

“Sebagian besar yang ada di sini setuju. Meskipun semua orang yang tidak ada di sini memilih ‘tidak’, itu tidak akan masalah jika seluruh anggota yang ada di sini setuju, kan?”

Pada akhirnya, Lisha menyudahi pembicaraan.

“Kenapa murid kelas tiga tidak di sini?”

Lux bertanya pada Sharis yang berada di sampingnya dengan suara rendah,

“Nah, saat ini murid-murid kelas tiga pergi ke ibukota untuk latihan sekitar dua minggu. Karena beberapa keadaan pada akhirnya, saat ini, aku tidak bisa pergi saat ini.”

“Lalu, bukannya lebih baik untuk memutuskan setelah anggota kelas tiga kembali?"

“Yah — kupikir itu justru sebaliknya.”

Tiba-tiba, Krulcifer yang diam sampai saat ini bereaksi terhadap pertanyaan Lux.

“Putri percaya kalau sekarang adalah waktu yang tepat membiarkanmu bergabung. Pemimpin Knight Squadron kelas tiga adalah tipikal orang pembenci—”

“Eh ...?”

“Murid kelas tiga, Celestia Ralgris. Seorang berpengaruh yang merupakan putri dari Kediaman Duke dan dikatakan sebagai orang terkuat di akademi. Dia juga populer dan banyak murid-murid mengaguminya juga. Jika saat ini orang itu di akademi, ini mungkin lebih seperti membiarkan seorang laki-laki menghadiri akademi akan ditarik kembali.”

“…………”

Dengan kata lain, menggunakan kesempatan ketika pemimpin yang membenci laki-laki itu tidak hadir, Lisha ingin mendesak permasalahan ke dalam keadaaan yang harus dihadapi.

“Krulcifer, jangan berbicara omong kosong. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan sebagai Putri Kerajaan Baru.”

Lisha membantah dengan kasar yang dia dengar.

“Tempo hari, Abyss menyerang tanpa peringatan. Walaupun tidak menimbulkan konsekuensi serius, penyebabnya masih belum diketahui, masih dalam proses penyelidikan. Memastikan (atau mengamankan) kepemilikan langsung adalah keputusan alami. Terutama lebih karena mayoritas murid kelas tiga tidak hadir sekarang.”

Dia mengatakan sesuatu yang terdengar benar-benar baik.

Lux memujinya dalam hati.

Lux berpikir kalau dia tidak seperti Putri, tapi tiba-tiba, dia juga nampaknya memiliki kemampuan politik.

“Tapi seperti yang diharapkan, aku berpikir tidak akan membiarkannya bergabung tanpa melalui cara lain.”

Sebelum bantahan keluar, Lisha yang berada di tengah-tengah ruang tunggu terlihat di sekitar semuanya.

“Di sini, kami akan mengadakan konfrontasi pertempuran Machine Dragon dalam tim. Dan dengan hasil pertempuran, kita harus memutuskan apakah Lux diijinkan bergabung atau tidak.”

Dia mengatakannya dan dengan cepat mulai memilih lawan.

“…………”

(Dia benar-benar mengabaikan pendapatku, huh...)

“Lux. Jika kau melakukan misi dan bekerja sebagai penjaga keamanan di Knight Squadron, kau juga akan mendapatkan hadiah. Ini akan membantu melunasi hutangmu! Kau hanya harus bekerja dengan semangat seperti kuda!”

Sambil dia melihat wajah Lisha yang tersenyum, dia merasa kalau hal itu akan sia-sia meskipun dia menolak.

Lux yang berada dalam kebingungan mengamati sekitar ruang tunggu,

“Maksudku, jadi Philphie juga anggota dari "Knight Squadron"?”

Lux yang melihat sosok teman masa kecilnya di sudut kemudian bertanya,

“…………”

Philphie yang menggerogoti biskuit tidak bereaksi.

“Errr, Philphie ...?”

Sembari Lux berpikir kalau dia tidak (merespon) dan memanggilnya lagi,

“... Phi-chan?”

Dengan nada yang sedikit ditekan, Philphie bergumam.

“Eh ...?! A-Apa kau ingin aku memanggilmu seperti itu ketika di sini ...!?”

“Ya.”

Philphie mengangguk dengan tatapan serius, wajah Lux memerah.

Jika bukan karena ini, dia benar-benar akan menjadi gadis yang baik, tapi—

Tapi selain itu, ini tidak terduga.

Terakhir kali mereka bertemu adalah tujuh tahun lalu; di dalam masyarakat Kerajaan Lama sebelum kudeta, perempuan memiliki kesempatan sedikit untuk mendapatkan hubungan dengan Drag-Ride.

Oleh karena itu, Lux tidak punya ingatan tentang Philphie yang menggunakan Drag-Ride.

Tapi, berpikir kalau gadis ini dengan aura lembut memiliki kemampuan yang cukup untuk bergabung dengan ‘Knight Squadron’—

“Phi ... chan, apa kau kuat?”

“Biasa, aku kira.”

Saat dia memanggilnya canggung dengan nama panggilannya, jawaban singkat muncul kembali.

Tapi setelah pemeriksaan, bukan Sword Device tipe umum Machine Dragon, tetapi pedang pendek yang dihiasi dengan desain unik dalam sarung pedang yang tergantung di pinggangnya.

“Dia sangat kuat, gadis ini. Dia adalah pengguna Divine Drag-Ride <Typhon>. Bersama denganku <Fafnir>.”

“Eeeh ...!?”

Selagi Krulcifer menambahkan, Lux tidak sengaja membuka mulutnya.

Berpikir bahwa Philphie memiliki kemampuan yang cukup untuk dapat menggunakan Divine Drag-Ride yang bahkan tingkat atas Drag-Knight tidak bisa atasi selalu.

Dan juga Krulcifer.

Meskipun mereka disebut ‘Knight Squadron’, mereka masihlah calon-calon petugas.

Sepertinya prasangkanya benar-benar salah.

Bahkan tidak termasuk anggota kelas tiga, jika ada tiga pengguna Divine Drag-Ride, ini adalah kekuatan militer yang mengancam.

Yang berarti, misi yang diberikan lebih cenderung sesuai seperti itu.

Mulai sekarang, apakah dia mau atau tidak, Lux mungkin akan dikirim pada misi yang berbahaya.

(...Apa yang harus aku lakukan?)

『Untuk itu, aku harap kalau kau tidak melupakan tujuan lainnya (sebenarnya). Nii-san.』

Dia ingat perkataan Airi, sejak pagi selama sarapan.

Sebelum menarik perhatian dengan penasaran, dia mulai memikirkannya secara matang untuk begabung.

Dia bersyukur kalau hadiah berukuran besar yang diberikan, tapi jika dia terlibat terlalu dalam, itu akan cenderung mempengaruhi ‘tujuan lain’.

“Hei, Lux. Aku sudah selesai berbicara.”

Sementara dia memikirkan tentang hal itu, bahunya ditepuk oleh Lisha.

“Kau dan aku akan bekerjasama dan melawan tim penentang. Cepatlah dan pergi ke ruang ganti lalu kenakan Dress Gear.”

“…………”

Sepertinya itu sudah terlambat.

“Apa? Kau juga boleh berganti tanpa harus bersembunyi jika kau mau, kau tahu?”

“Aku tidak khawatir tentang hal itu!”

Wajah Lux memerah sesaat dia panik dengan godaan Lisha,

“Kau pengintip, tapi kau tidak ingin diintip, huh.”

Bahkan Krulcifer yang berada di sudut bergumam dengan suara tenang, dan Lux sudah kehabisan akal.

“Aku akan segera berganti!”

Lux bergegas dan berganti ke dalam Dress Gear yang dia terima dan keluar dari ruang ganti.

“Jadi—, aku mengerti kalau Lisha-sama dan aku akan satu tim, tapi berapa banyak orang yang ada di dalam tim lawan?”

“Ya. Tampaknya semua anggota tersebut di sini, bertemu dengan Lux-san untuk pertama kalinya.”

“Eeeeeeh!?”

Dengan kata lain, semua anggota yang hadir kecuali Krulcifer, Philphie, dan tiga gadis dari Triad.

“Tunggu, apa itu tidak berlebihan tidak peduli bagaimana kau melihatnya...?”

Lisha kuat.

Dibandingkan dengan Drag-Knight yang Lux telah hadapi sejauh ini, dia mungkin yang paling kuat.

Tetapi itu juga harus sama untuk anggota-anggota Knight Squadron yang hadir di sini.

“Baiklah. Menurut perhitunganku, ini harusnya bekerja cukup baik. Jika ini belum cukup, ayo kita lihat, itu tidak terlalu terlambat untuk mengubah Machine Dragon untuk serangan spesialisasi saat ini—”

“... Aku akan berusaha semampuku.”

“Begitukah? Aku akan bertarung dengan <Chimeric Wyvern>, tapi— yah ini tak apa. Bagaimanapun, kita kalah jumlah. Setelah dimulai, kau tidak akan memiliki pilihan selain melawan.”

Lux menghela napas setelah mendengar perkataan Lisha yang memiliki maksud tersembunyi.

Kedua belah pihak selesai dengan persiapan mereka dan pergi ke lapangan latihan.

Dan dimulailah Latihan Tanding.

Part 6[edit]

“Ya ampun, geez!”

Segera setelah konfrontasi pertandingan tim yang berakhir dalam waktu yang singkat.

Lisha yang kembali ke ruang tunggu lapangan latihan berteriak seperti anak manja.

Sebagian besar anggota ‘Knight Squadron’ sudah berganti dan meninggalkan ruangan, hanya Lux, Lisha, dan beberapa kenalan (teman) tinggal di dalam ruangan.

“Ayo, bergembiralah. Pada akhirnya, kita menang.”

Lux menenangkan dirinya dengan wajah bermasalah,

“Kenapa kau tidak menyerang sama sekali!? Aku seharusnya juga mengerti (jumlah) tim lawan! Kau menyia-nyiakan kesempatan! Kau idiot!”

Lisha mengangkat suaranya dengan mata yang agak berkaca-kaca.

Pertandingan konfrontasi tim untuk membiarkan Lux bergabung dengan "Knight Squadron".

Memutarbalikkan tantangan luar biasa dengan dua melawan sepuluh, Lux dan Lisha menang.

Ngomong-ngomong, Lisha yang mengalahkan semua Machine Dragon musuh.

Sementara Lux menghindar dan bertahan melawan serangan musuh, mengakhiri pertandingan.

Meski mereka menang sebagai hasilnya, bergabungnya Lux ditolak oleh suara terbanyak, dan Lisha sangat marah.

Alasan bahwa dia tidak bisa mendapat suara persetujuan karena Lux tidak menyerang sekalipun.

Meski dia merasa tidak enak pada Lisha, di dalam hati, Lux merasa lega.

“Apa strategiku gagal? Atau..., ada masalah dengan formasi tim lawan...? Tapi, dengan harapan awalku ...”

Sementara bergumam menggerutu, Lisha mulai mengganti pakaiannya di sisi lain ruangan.

(Ini akan menjadi buruk jika aku kembali tanpa izin, benar...?)

Ketika Lux yeng telah selesai mengganti Dress Gear ke seragamnya, duduk di depan meja dari ruang tunggu dan menunggu.

“Kerja bagus, Lu-chan.”

Philphie yang duduk di depan tiba-tiba memanggilnya.

Pengambilan suara berakhir; teman masa kecilnya yang telah selesai berganti ke seragamnya tinggal di ruang tunggu, mengupas kulit buah kemudian memakannya.

Atau seharusnya menjadi seperti ini, tapi—

“...Uh huh. Terima kasih—. Tunggu, apa ini?”

“Jeruk.”

Jawaban singkat keluar dengan kulit jeruk yang dikupas.

Dia mengambil daging buah segar di mana serat putih dibersihkan dengan ujung jarinya yang kurus, dan menyerahkannya di depan Lux.

“Tidak, aku mengerti dengan itu, tapi...”

“Aku membantumu membersihkan kulit putih jeruk ini.”

Kata-kata seperti itu muncul dengan nada biasa saja.

Lux merenungi maksudnya (Philphie) selama beberapa detik,

“Eh...? Apa itu kebetulan — apa aku memikirkannya!?”

Tiba-tiba, pipinya menjadi panas.

Lux teringat ketika mereka masih anak-anak, Philphie biasanya melempari kulit jeruk yang Lux tidak bisa makan karena dia tidak menyukai bagian itu (melempari) . “Te-Terima kasih, Phi-chan. Ta-Tapi, aku bukan anak kecil lagi, jadi aku tidak bisa melakukan itu sendirian...”

Ketika dia menjawab begitu karena Lux sedikit malu,

“...Kau tidak mau?”

Philphie bermaksud membalik pupil matanya dan memandang wajah Lux.

Nadanya agak sedih dan kesepian.

“Bu-Bukan begitu—”

“Lalu, makanlah.”

Ketika dia terpaksa, Philphie dengan lembut mendorong daging jeruk ke bibir Lux.

Melihat kalau Lux menerima dengan mulutnya, Philphie sedikit tersenyum.

“Apa itu enak?”

“Y-Ya...”

“Senangnya.”

(...Sebaliknya, itu sangat memalukan kalau aku tidak dapat merasakannya...!)

Melihat Philphie yang entah kenapa senang, Lux kebingungan,

“Ini boleh-boleh aja kalau kau akrab, tapi aku pikir kau seharusnya lebih memperhatikan sekeliligmu.”

“...!? Ti-Tidak, ini—”

Digoda oleh Krulcifer yang berada di sudut ruangan, Lux menjadi bingung.

Ketika dia membalikan matanya ke sekitar sambil dia bertanya-tanya apakah mereka dilihat oleh orang lain,

“...Hmm. Meskipun aku tidak biasanya khawatir, berpikir kalau kau bermain-main dengan wanita lain di depan mataku. Aku cemburu, Lux.”

Lisha yang telah selesai berganti dan melepaskan gumaman karena dia kagum.

“Namun..., aku tahu. Ada hal seperti itu, huh...”

Dan berjalan dengan langkah cepat, dia datang di depan Lux yang sedang duduk.

(Ini buruk. Aku akan diomeli—)

Lux memejamkan matanya dan berpikir seperti itu.

Sesuatu dibanting di atas meja di depannya.

“Hah...?”

Apa yang diletakkan di atas meja adalah selembar kertas — permintaan untuk pekerjaan.

“I-Itu mengingatkanku, kau tidak wajib melakukan setiap permintaan pekerjaan tertentu, bukan?”

Lisha yang mempertajam bibirnya dengan segera mencondongkan wajahnya pada Lux.

Ketika dia yakin kalau dia marah, pipinya sedikit berubah merah dan dia mengalihkan matanya dari Lux.

“Eh, jadi... ya.”

...Aku ingin tahu apa masalahnya.

Ketika Lux membalas sambil dia ingin tahu seperti itu, Lisha dengan cepat mengambil napas dan menjulurkan dadanya.

“La-Lalu, ini adalah permintaan tambahan. Um—, ikutlah denganku sekarang.”

Part 7[edit]

Kota Pertahanan berbentuk penyebrangan, Cross Feed.

Dari terbitnya matahari sampai larut malam, kesibukan dan kegiatan tidak berhenti di gang pertama yang terletak di pusatnya (kota)

Mungkin karena awal musim semi, sinar matahari sore masih terasa kuat.

Lux dan Lisha berjalan di jalan utama dengan mempertahankan jalan-jalan batu dengan banyaknya pejalan kaki yang berlalu-lalang.

(Dia memintaku ikut datang, jadi itu untuk belanja, huh... aku terkejut.)

『U-Um..., aku pikir demi membangun suatu hubungan, ini penting untuk saling mengenal dengan baik. Pada akhirnya, aku masih belum tahu banyak tentang laki-laki yang seumuran sama...』

Alasan mengapa Lisha mengundang Lux pergi keluar nampaknya menjadi sesuatu seperti itu.

(Tapi, aku masih gugup. Dengan seorang Putri berusia sama, hanya kami berdua—)

Ketika melihat ke samping sambil dia memikirkannya, Lisha yang juga agak gelisah mengamati pemandangan kota.

『Wah, memikirkan kalau kau akan kencan bersama Putri; tidak buruk, Lux-kun.』

Lux teringat ketika itu dia berpisah dari Lisha sekaligus untuk mempersiapkan diri, dia diberitahu oleh Kepala Sekolah Relie yang kebetulan lewat didekatnya.

『Seseorang seperti Lizsharte-sama yang membenamkan dirinya hanya dengan bertarung dan penelitian tidak memiliki kebebasan di area percintaan. Jika dia tiba-tiba didesak dengan anak laki-laki yang dia suka, dia mungkin dengan mudah jatuh cinta, kau tahu?』

『Tidak, aku tidak memperkirakannya bisa menjadi sesuatu seperti itu...』

Pada saat itu, Lux menyangkalnya dengan ekspresi tak terlukiskan, tapi—

“Kalau dipikir-pikir. Lisha-sama, apa kau sering pergi ke kota?”

“Ti-Tidak..., tidak sama sekali.”

Untuk pertanyaan Lux, Lisha dengan tegas menggelengkan kepalanya.

“Belakangan ini, aku selalu bekerja di bengkel. Aku sibuk dengan mengutak-atik (memperbarui) Drag-Ride...”

Sementara melihat sekeliling dengan rasa penasaran, Lisha berbalik melirik sekilas pada Lux.

“Um..., a-apa kau sering pergi keluar? Dengan gadis lainnya—”

Dia menanyakannya dengan nada kesal.

“Ti-Tidak... Aku juga punya hutang untuk dilunasi, jadi aku tidak punya waktu untuk itu.”

“A-Aku tahu...”

Lux membantah selagi Lisha tersenyum lega.

“Baiklah. Lalu, karena ini pertama kalinya untuk kita, aku akan menemanimu! Jika aku tidak salah, ada restoran yang bagus di daerah perkotaan ini... Tidak, tunggu.”

Ketika dia tiba-tiba berhenti bergerak, Lisha menyentuh seragamnya (dia sedang mencari sesuatu) dan membuat ekspresi pahit.

“Ada apa?”

“U-Uh huh... Yah, ini bukan masalah, aku kira. Aku seorang Putri, jadi aku seharusnya bisa menanyakan tenta tentang kartu kredit[11]...”

“Apa mungkin... kau melupakan dompetmu?”

“Ugh... Um, itu lupa hari ini...”

Lux tersenyum kecut pada Lisha yang tertunduk malu.

Melihatnya yang benar-benar kebingungan, dia merasa sedikit tenang.

Aku kira dia tidak benar-benar terbiasa pergi keluar.

Kemudian—, dalam rentang kemungkinan dalam pengalaman kurangku, aku harap gadis ini menikmatinya.

Lux memikirkannya.

“Ini tidak bagus. Putri Kerajaan Baru tidak perlu menanyakan kartu kredit.”

“La-Lalu, apa...? apa kau sudah mengatakan untuk menyebutnya sehari...?”

Melihat entah bagaimana kesepian Lisha, Lux tersenyum lembut.

“Jika kau tidak keberatan, aku akan memandumu (mentraktirmu?).”

Setelah beberapa menit. Lux dan Lisha duduk berdampingan di pinggir jalan di tengah ruang terbuka dan melihat matahari terbenam.

Pie apel yang dia berikan pada Lisha adalah sesuatu yang terkenal paling enak dari kedai-kedai yang ada di Kota Pertahanan, dan itu adalah toko di mana Lux pernah bekerja untuk pekerjaan sampingan.

“Bagaimana? Lisha-sama.”

“Hmm. Ini manis dan enak. Terima kasih...”

Sementara menggigit pie apel dari bungkusan kertas, Lisha selalu mengirim tatapan bernafsu (penasaran) pada wajah Lux.

Lux tidak memiliki banyak kenalan, tapi melihat Lux yang ditemani oleh Lisha, pedagang kedai memberi mereka secara gratis.

Pada akhirnya, memberikan rasa terima kasihnya bersama Lisha, dia memutuskan untuk menerima pemberian mereka, tapi—

“Namun, kau dikenal sampai kedai-kedai itu, kau dihargai oleh orang-orang di kota ini.”

“Wajahku yang dikenal karena bekerja sampingan.”

Dengan gumaman kagum, Lux membalas dengan senyum miring.

“Ta-Tapi, ini aneh... Meskipun aku berencana untuk membuatmu memahamiku, tapi seperti ini... malahan aku—”

Pada Lisha yang bergumam dengan suara rendah; Lux memiringkan kepalanya dalam bingung,

“Ada apa?”

“Ti-Tidak, bagaimana menjelaskannya — daerah ini berdegup sejak tadi.”

Melihat Lisha yang pipinya memerah, dan meletakkan tangan di dadanya,

(Aku ingin tahu jika dia gugup setelah keluar ke pusat kota setelah cukup lama.)

Lux memikirkannya.

“Apa kau baik-baik saja? Jika kau tidak merasa enak, kita harus beristirahat di suatu tempat...”

“A-Aku baik-baik saja... Jika aku duduk sebentar, aku pikir, aku akan baik-baik saja...”

“Aku tidak memiliki pengetahuan sebanyak itu dalam perawatan medis. Tapi, aku tahu klinik yang bagus dan gratis; jadi, jika ada apa-apa, tolong katakan padaku segera.”

“Ah, tentu...”

Setelah memberikan jawaban yang sama-samar dengan ekspresi bersemangat, untuk sementara waktu Lisha mempercayakan tubuhnya pada Lux.

“Ng-Ngomong-ngomong — apa laki-laki lebih suka perempuan seperti teman masa kecilmu?”

“...Ya?”

Dengan kata-kata tiba-tiba yang dilontarkan oleh Lisha, Lux nampak bingung.

“Aku tidak benar-benar mengerti... aku tidak memikirkan lebih jauh dengan kurang dimanjakan oleh seseorang, atau sedang bersama dengan orang lain. Tapi—”

Sementara bergumam dengan mata menengadah, Lisha dengan cemas menyerahkan pie apel pada Lux.

“Errr—”

“Hei, apa kau bisa mencicipi ini untuk (memastikan adanya) racun?”

“Kau sudah memakannya...?”

“Ja-Jangan mengkhawatirkan hal sepele!? Lakukan saja!”

Tidak, aku pikir ini cukup penting, meski...

Menelan jawaban yang seperti itu, Lux sedikit (mengambil) pie yang diserahkan.

“Ah...”

Kulit pie yang renyah dan aroma manis apel tersebar di mulutnya.

“Ti-Tidak ada racun. Sekarang, apa kau percaya?”

Sembari Lux tersenyum, Lisha sekali lagi memakan pie sementara menatapnya dengan mata terburu-buru (bolak-balik, linglung karena kebingungan atau malu)—

“Uh, auh... Fuuh...”

Setelah wajahnya menjadi merah dengan hampir kalau itu akan bisa terlihat dengan jelas di malam hari, tubuhnya kehilangan seluruh tenaganya di sana.

“Hei!? Ada apa? Lisha-sama!”

Dengan segera Lux menangkap Lisha yang hendak jatuh,

“Hiyan...!?”

  • munyu*. Sensasi lembut disalurkan ke telapak tangan Lux.

Dadanya yang sedang diraba, walaupun berbentuk mungil, dengan kuat menonjolkan ukurannya; tubuh kurus Lisha bergoncang dengan lengan Lux selagi dia terkejut

(Sial! Dia akan marah...!)

Walaupun dia memegangnya dengan terburu-buru, dia telah melakukan hal yang buruk.

(Tapi..., ini sangat lembut, huh. Lisha-sama— bukan itu! Apa yang aku pikirkan!?)

“Ah, um — A-Aku minta maaf!”

Sambil Lux mengubah posisi tangannya yang meminta maaf sesaat merasa bingung,

“Y-Yah, aku akan memaafkan... Tapi yang lebih penting—”

Lisha mengatakannya dan mencengkram dengan erat kerah seragamnya,

“A-Aku benar-benar tidak tahu kenapa, tapi sejak tadi, dadaku panas dan aku merasa pusing...”

SaijakuBahamut v1 198.jpg

Gumamnya sementara mengeluarkan napas terburu-buru[12].

“A-Ada apa? Um, aku akan membawamu ke penginapan (klinik) terdekat untuk perawatan gratis—”

“A-Aku baik-baik saja... Sebentar lagi aku akan merasa lebih baik, aku pikir, mungkin...”

Untuk sementar Lux mencemaskan Lisha, tapi setelah beberapa menit, dia berbalik tenang dan kembali ke kondisi yang biasanya.

Malam tiba, sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke akademi dan mulai berjalan perlahan.

Lux juga terkejut dengan permintaan mendadak Lisha kali ini, tapi

“Ha-Hari ini, um... ini sungguh menyenangkan. Terima kasih, Lux...”

Dengan hanya kalimat tersebut yang terucap dari Lisha, Lux merasa seperti dia telah dihargai.

Part 8[edit]

“Ngomong-ngomong, aku minta maaf. Karena tidak bisa bergabung.”

Beberapa menit kemudian. Lux sekali lagi mengatakannya sambil berjalan-jalan kembali di jalanan yang sepi,

“Tenang saja. aku bisa mengajukan rekomendasi untuk bergabung dalam bulan berikutnya setelah lima hari kedepan. Mulai besok sepulang sekolah, kita akan mulai dengan latihan koordinasi.”

Lisha membalas dengan senyum di seluruh wajahnya.

“Apa kau masih berniat mamasukkanku ke dalam "Knight Squadron"!?”

“Yah, sesuai strategi. Kau terjun tepat di tengah markas lawan, dan aku menumbangkan musuh-musuh yang terfokus padamu satu demi satu. Setelah itu, sementara aku melindungimu, kau bisa setidaknya mengalahkan satu mesin.”

“Bukankah itu sedikit kejam...? Dalam berbagai hal.”

Secara tak sengaja, taktik yang membawa keringat dingin menuju tulang belakang.

Menilai dari nada Lisha, mungkin... dia serius.

“...Yang lebih penting, tentang <Chimeric Wyvern> Lisha-sama... Itu luar biasa, eh.”

“Hmm? Apa kau menginginkannya? Aku benar-benar kesulitan (sampai sibuk) membuatnya, tapi jika kau ingin, aku bisa secara khusus membuat satu untukmu.”

“Apa kau bisa membuat banyak mesin seperti itu?”

“Meskipun aku membuatnya, itu tak akan berguna sekarang. Itu 50% lebih kuat daripada tipe umum Machine Dragon, tapi terlepas dari beban stamina, kesulitan operasi bukan pada tingkat yang sama seperti rata-rata Divine Drag-Ride. Bahkan memegang dua Sword Device tidak bisa digunakan oleh orang lain selain aku. Apa kau ingin mencobanya?”

“Tidak, terima kasih...”

Terus terang, Lux juga memikirkan kalau itu mustahil.

Konsep menggabungkan dua jenis Machine Dragon pastinya menakjubkan, tapi tidak mungkin dikuasai oleh siapapun kecuali Lisha yang merupakan teknisi jenius dan juga Drag-Knight kelas atas.

“Bagaimana tentang entah bagaimana memperbaikinya dengan cara yang lebih mudah untuk digunakan? Sampai-sampai kalau satu-satunya murid dari "Knight Squadron" mampu menggunakannya. Sebagai Putri—”

Kata-kata keluar secara alami.

Tidak ada kata-kata untuk menyambungkan pembicaraan, Lux benar-benar berpikir begitu.

Dia mungkin mengeluarkan suara apa yang dia pikirkan dengan samar-samar di dalam hati setiap saat.

Aturan kerajaan (lama) untuk waktu yang lama.

Dan justru karena mereka dibebaskan mulai saat ini, dia ingin menjadi seorang Putri yang baik.

Dia ingin menjadi Putri yang memikirkan tentang orang-orang dan mempertimbangkan perasaan lainnya.

Keinginan Lux mungkin tak sengaja terdengar.

“Sebagai Putri?”

“Y-Ya... Sebagai Putri Kerajaan Baru, kau akan lebih berguna untuk orang-orang seperti—”

Namun,

“Aku tidak membutuhkannya.”

Lux menggigil oleh tanggapan dinginnya.

Dengan tidak marah, sedih, ataupun lesu. Sebuah suara kosong yang kehilangan semua warna.

Untuk beberapa detik, suasana di sekitarnya membeku.

“Phew. Aku sering mengatakannya. Perkembangan teknik Machine Dragon ku dan hasil dalam pertempuran sekolah. Aku bosan setiap kali dipanggil ke Ibu Kota untuk hal-hal seperti ‘kau harus bangga sebagai seorang putri’ atau ‘Ini adalah prestasi yang besar’.”

“Apa..., maksudmu?”

“Sebelum itu, jawab pertanyaanku. Apa yang dimaksud dengan Putri?”

Sebuah pertanyaan singkat yang terdiri dari beberapa kata.

Tapi, Lux tidak mampu kembali menjawabnya.

“Ayahku, Pangeran Atismata yang mengangkat kudeta telah mati tanpa duduk di atas tahta Kerajaan Baru karena terluka pada saat itu. Tapi, sisa-sisa popularitasnya dan bibiku, Ratu Raffi berhasil (menggantikannya memimpin) negeri. Dan aku, sebagai peninggalan (keturunan) dari seseorang yang hebat, mendapat status Putri Kerajaan Baru. Aku hanyalah manusia.”

“Itu tidak...”

“Tapi, penduduk bersyukur dan memuji idola dimana itu adalah aku. Ini menarik, bukan? Ini adalah kisah yang menggelikkan. Kerajaan Lama telah benar-benar meletakkan sebuah pemerintahan kejam. Sebagai pengganti, mereka memaksaku untuk menjadi seorang karakter yang menawan seperti Putri. Jika aku tidak melakukannya, mereka akan mendesakku. Mereka akan mengatakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti seperti ‘kau memiliki tanggung jawab, jangan lari, jalankan tugasmu.”

“............”

“Ada sebuah tempat di mana aku ingin kunjungi sebentar.”

Lisha bergumam seperti itu dan menuju ke tempat kosong dengan pandangan bagus yang menyimpang dari jalan utama.

Lalu, ketika memastikan kalau tidak ada seorangpun di sekitar, dia menurunkan suaranya dan mulai berbicara.

“Apa kau tidak akan memberitahuku? Lux Acadia. Kau, Pangeran dari Kerajaan yang telah hancur, beritahu padaku cara menjadi putri yang selayaknya.”

“...Aku, Bagiku—”

Dia tidak bisa menjawab.

Masyarakat dan hukum tanpa kesamaan dan diskriminasi yang tidak adil.

Tidak, itu tidak harus menjadi seperti itu.

Tapi, sebuah dunia tanpa penderitaan yang tak masuk akal—

Keinginan yang Lux simpan, semua hancur di hari itu lima tahun yang lalu.

“Apa kau ingat tanda Kerajaan Lama yang ada di perutku?”

Lisha mengatakan dengan senyum kering.

“............”

“Sebagian besar penduduk menganggumi dan memuji ayahku. Dia adalah pahlawan yang tersisa dalam sejarah yang menghancurkan Kerajaan. Bertahun-tahun sebelum kudeta terjadi, ayahku menentang Kerajaan dan mengajukkan keberatan dengan kebijakan tersebut. Tentu, dia menjadi musuh orang-orang dari sisi Kerajaan, intinya itu tidaklah aneh kalau putri yang disayanginya diculik—”

“...Tidak mungkin.”

Lux yang mendunga itu, Lisha secara tak sengaja tertawa.

“Benar,aku ditangkap oleh Kerajaan Lama pada saat itu lima tahun yang lalu. Dan, aku digunakan sebagai objek perundingan dengan ayahku yang sedang melanjutkan rencana kudeta, tetapi pada akhirnya — aku ditinggalkan. Segel yang terukir ini adalah bukti kalau aku dianggap milik Kerajaan Lama.”

“—?!”

Sambil Lux menunjukan ekspresi tegang, Lisha melanjutkan dengan nada tenang.

“Sebenarnya, ayahku mungkin orang yang hebat. Demi menggulingkan Kerajaan, ayahku harusnya memfokuskan seluruh usahanya untuk merencanakan kudeta. Dia tidak mungkin menghancurkan segalanya karena satu kehidupan yang dimiliki putrinya. Itu hanya sekitar dua bulan setelah aku menjadi tahanan rumah, tapi aku ditinggalkan, dan tidak menjadi putri bangsawan atau apapun. Ibuku mati karena sakit, tapi karena aku mempunyai adik, pada waktu permulaan ketika kudeta berhasil, anak itu yang seharusnya menjadi Putri dari Kerajaan Baru. Bukan aku.”

“............”

“Namun, nampaknya adikku terbunuh pada waktu kudeta. Jadi, bibiku, Ratu Kerajaan Baru yang tidak memiliki anak menerimaku, yang telah diselamatkan, sebagai anak angkatnya dan aku naik ke posisi Putri. Dalam rangka untuk mengumpulkan negara bersama sebagai keturunan ayahku, pahlawan Pangeran Atismata, dan sebagai simbol dari Kerajaan Baru. Fakta kalau aku ditinggalkan oleh ayahku dan diberikan dengan tanda Kerajaan Lama yang tersembunyi.”

“............”

Pada saat itu—, ketika Lux dan Lisha bertemu untuk pertama kalinya.

Jadi itulah kenapa dia mengenakan handuk di bak mandi, menyembunyikan kulitnya dari siswi lain.

Karena rahasianya yang tidak seharusnya dilihat oleh Lux, yang tidak lain adalah Pangeran Kerajaan Lama, Lisha sampai menantang Lux—

“Lux. Apa itu menyakitkan bagimu karena tidak lagi menjadi Pangeran Kerajaan Lama?”

Lisha bertanya dengan senyum mencela.

“Yah... aku—”

Kudeta lima tahun lalu.

Pemandangan beberapa hari lebih awal darinya adalah ingatannya yang dihidupkan kembali.

Adik dan teman masa kecilnya berada dalam bahaya yang menghampirinya karena Kerajaan.

Lux, sebagai anggota kerajaan dan sebagai ‘orang dengan kebanggaan’, berpikir kalau dia ingin melakukan sesuatu tentang negeri ini.

Namun—,

“Aku tidak bisa melakukan apapun yang terlihat seperti Pangeran, jadi...”

Sambil Lux diam-diam menggelengkan kepalanya, Lisha tertawa dengan sendirinya.

“Kau tahu, aku tidak suka ayahku. Ketika berpikir tentang hal itu sekarang, dia mungkin harus berpura-pura bersikap tak peduli terhadapku untuk tetap menjauhkanku dari bahaya kudeta. Penilaian ayahku dengan meninggalkanku mungkin memiliki sesuatu yang sangat berani dan patut dipuji. Sebagai salah satu orang yang menderita akibat kekuasaan kejam, aku mungkin mempunyai rasa hormat dan kagum terhadap ayahku seperti semuanya. Namun...”

Memotong kata-katanya sekaligus, Lisha melihat ke bawah,

“Aku...”

Dengan suara yang berat dan meneteskan air mata.

“Aku ingin dia menyelamatkanku.”

“............”

“Aku ingin dia tidak memilih negara, tapi aku... aku orang yang putus asa, kan? Aku, yang ditangkap, sangat takut kalau aku bahkan tidak bisa bunuh diri. Itu sebabnya aku bukan Putri Kerajaan Baru dan tidak memiliki kualifikasi seperti itu.”

Jadi itu sebabnya dia benci berperilaku seperti Putri, huh.

Pada akhirnya, itu bukanlah orang lain, tapi dirinya sendiri yang berpikir kalau dia tidak memenuhi syarat.

“Ayo kita bicarakan tentang alasan kenapa aku mengajakmu.”

Selagi dia tiba-tiba kembali berbicara, Lux masih terdiam.

“Ini karena semua Drag-Knight di era ini. Penyelidikan reruntuhan, perang di hamparan padang rerumputan demi sumber daya dengan negara-negara lain, perdamaian, dan kedaulatan. Drag-Ride terlibat dalam semua ini. Dalam arti, itu bagus untuk negara di mana aku menjadi kuat.”

“............”

“Lux. Aku ingin mengetahui siapa diriku.”

Sambil berkata begitu, Lisha mulai berjalan menuju arah rumahnya yang telah berubah menjadi gelap.

“Ayahku adalah pahlawan yang menyelamatkan rakyat negeri ini. Tapi, sekarang aku tidak sendiri. Jadi, aku ingin mengetahui itu setelah menjadi Drag-Knight terkuat. Untuk itu, aku membutuhkan kekuatanmu. Aku mau kau memainkan peran aktif sebagai tangan kananku di "Knight Squadron". Kau tidak keberatan, kan? Pangeran pekerja sampingan.”

“Keberatan...? bukankah kau sudah memutuskannya?”

“Seorang wanita juga cepat dalam mengambilan keputusan.”

Lisha tertawa dengan bangga.

“Pertama akan ada pertandingan menghadapi pleton dari akademi. Setelah memenangkannya — kita akan mengikuti pertandingan selanjutnya. Itu adalah pertandingan menghadapi luar sekolah dengan perwakilan dari masing-masing negara.”

“Luar sekolah, menghadapi pertandingan.”

Lux memiringkan kepalanya bingung dengan kata-kata yang baru didengarnya,

“Meskipun kau telah melakukan pekerjaan sampingan di banyak tempat, kau tidak mengetahui situasi dunia? Kau kemarin belajar, bukan? tantang penyelidikan reruntuhan di setiap negara dan perjuangan untuk mendapatkan hak mereka—”

Saat ini dalam Kerajaan Baru, ada tiga krisis di mana salah satu tidak mengetahui kapan mereka akan terjadi.

Krisis pertama adalah tentara pemberontak dari pasukan Kerajaan Lama yang bersembunyi setelah kudeta.

Krisis kedua adalah adanya Abyss yang terkadang muncul dari reruntuhan.

Dan krisis ketiga adalah perang padang rumput dengan negara-negara lain mengenai kegiatan penelitian dari reruntuhan itu sendiri.

“Meskipun Kerajaan Baru lahir, masih ada orang Kerajaan Lama yang masih tersisa. Mereka melarikan diri ke negara-negara tetangga yang mendukung Kerajaan Lama, mendapatkan kerja sama organisasi, dan sekarang — bertujuan merebut kembali pemerintah dengan kekuatan militer.”

“............”

Bahkan, ada kabar angin kalau tentara pemberontak dari Kerajaan Lama unggul dalam jumlah daripada tentara biasa dari Kerajaan Baru.

Namun, mereka belum muncul beberapa tahun ini.

“Selanjutnya adalah—masalah Abyss.”

Binatang-binatang misterius yang sering muncul dari reruntuhan sendiri atau dari lingkungan mereka.

Saat mengetahui bahwa berbagai harta yang digali dari reruntuhan termasuk Drag-Ride, itu terutama karena Abyss yang mengakibatkan penelitian masing-masing negara tidak ada kemajuan.

Sebagai hasil dari kerakusan penyelidikan terhadap reruntuhan, ada juga contoh di mana desa-desa di dekatnya, kota-kota dan negara-negara kecil sendiri hancur dalam satu malam oleh Abyss yang muncul.

Semua apa yang diketahui kalau selama kau menghancurkan inti dalam tubuh Abyss, kau bisa membunuh mereka.

Tapi, di atas fakta kalau itu disertai dengan banyak bahaya, salah satu yang berdiri tidak berkesempatan melawan mereka dengan kekuatan militer selain Drag-Ride.

Oleh karena itu, senjata kuno dan sumber daya digali secara ilegal oleh pencuri; merusak reruntuhan, dan terlebih lagi Abyss tidak berakhir dipanggil, reruntuhan ditemukan di negara itu yang merancang batas luar dan dikontrol ketat.

“Dan—, ketiga adalah perang padang rumput dengan negara lain.”

Setiap sudut dunia dihiasi dengan reruntuhan dan negara-negara yang mengatur wilayah mereka pada dasarnya menyelidikinya.

Agar tidak egois masuk ke reruntuhan negara lain, dibuatlah perjanjian.

Namun, jika dengan ceroboh melanjutkan menyelidiki reruntuhan, mereka mungkin menimbulkan kerusakan ke wilayah negara dengan kemunculan Abyss.

Di sepanjang perbatasan, ada juga reruntuhan di tempat yang samar-samar; apakah itu adalah wilayah dari negara mana yang termasuk area laut di tempat terpencil.

Oleh karena itu, perjanjian dibuat dan latihan tanding Drag-Knight untuk mendapatkan apa yang seharusnya disebut "penyelidikan reruntuhan yang tepat", akan diadakan di masing-masing negara setiap beberapa bulan sekali.

Dikatakan kalau salah satu dari mereka, ada juga turnamen antar siswa calon petugas.

“Lalu, sampai nanti...”

“Ya, dengan menghadapi pertandingan yang akan di mulai dua bulan lagi, aku harus mengumpulkan unit terkuat. Untuk itu, aku dengan sengaja membuatmu masuk akademi, dan mencoba untuk membuatmu bergabung dengan "Knight Squadron", tapi—”

Lisha cemberut.

“Tidak, um... Aku mengerti perasaanmu dan aku senang kalau kau berharap banyak dariku, tapi aku hanya bisa bertahan—”

“Ayo latihan menyerang!”

Dia tegas menunjuk dengan jari dan mengomel (cerewet).

“Untuk permulaan, kau hindari terus seranganku. Jika kau memperoleh pengalaman menyerang, kau harus diakui sebagai sosok yang kuat dan luar biasa bahkan oleh "Knight Squadron" seperti yang aku perkirakan. Dan, um, sebagai re-rekan pertamaku, suatu hari—”

“Eh...?”

Lux tampak bingung dengan Lisha yang bergumam, pipinya tiba-tiba menjadi merah,

“U-Untuk saat ini, itu tugasmu. Sebagai pengawalku, aku akan membicarakannya dengan kepala sekolah apakah kau bisa memiliki hak yang sama dengan "Knight Squadron" sebagai pengecualian.”

“Eeeh!?”

“Kau tidak bisa menyerang, tapi nilai keberadaan Drag-Knight yang belum pernah dikalahkan adalah cukup. Singkatnya, itu akan bagus selama kau berperan aktif sebagai perisaiku.”

“Bu-Bukannya itu sedikit kejam...”

Dalam berbagai arti.

“—Ngomong-ngomong, ini tentang Sword Device mu yang lain, apa kau bisa memperlihatkan padaku sedikit? Jika itu merupakan bahan yang bagus, aku ingin mengubahnya.”

“Eeeeeeeh!?”

Lux panik melihat Lisha yang matanya tiba-tba berbinar.

“Hmm...? Apa ada sesuatu yang aneh?”

“Errr? Itu... Um, aku diberitahu oleh Yang Mulia Ratu untuk benar-benar mengurusnya, jadi...”

“Apa! Kau pelit, eh. Apa kau tidak bisa menunjukkannya padaku?”

Merasa tidak puas, Lisha cemberut.

“Kalau begini, aku akan pergi mendapatkan izin dari Yang Mulia Ratu nanti. Kau harus melindungi pedang itu baik-baik sampai saat itu.”

“Ya...”

Lux mengangguk dengan jawaban mengelak.

“Ada apa? Kau nampak pucat. Jika kau lelah, kau harus istirahat di suatu tempat—”

“Tidak...”

“Lalu, baiklah. Kemudian, jagalah aku lagi, Lux.”

Ketika mereka kembali ke gerbang utama akademi, Lisha menepuk ringan bahu Lux dan meninggalkannya.

“............”

Lux pergi ke ruang tamu akademi dengan kecepatan yang sama seperti ketika dia berjalan dengan Lisha.

Awalnya, untuk sementara dia diizinkan untuk tidur di kamar Philphie, tapi dia ingin tinggal di ruang tamu hanya untuk hari ini tanpa pemberitahuan.

Terlebih masalah etis atau alasan pribadi, Lux tidak ingin bertemu siapapun sekarang.

“Aku—. Aku putus asa...”

Sedikit membenci diri sendiri yang telah berbaring di sofa.

Meskipun mendadak, dia menyesal telah mengucapkan kata-kata tersebut pada Lisha.

“Aku tidak memiliki hak untuk mengatakan kalau ‘Kau harus lebih terlihat seperti Putri’ padanya...”

Berpikir kalau aku ingin seseorang untuk melakukan apa yang aku tidak mampu lakukan.

(Apa yang sudah aku lakukan pada rakyat di hari itu?)

Apa Lux peroleh lima tahun lalu adalah gelar Pangeran dan beberapa hak istimewa.

Dia berpikir apakah ketika anak-anak dia tidak bisa melakukan sesuatu sebagai pangeran dari Kerajaan besar yang berlangsung selama beberapa ratus tahun.

Dan, hari yang ditakdirkan.

Sebagai hasil dari fakta kalau dia sendri secara pribadi berubah—, idealnya di mana Lux digambarkan sebagai Pangeran yang dibuang.

Oleh karena itu, kebenaran.

Sebagai pangeran pekerja sampingan, Lux diselamatkan untuk pertama kali.

Orang-orang kota dengan orang-orang yang dia tidak bisa berhubungan dengan baik sampai sekarang.

Setiap tempat dan setiap pekerjaan.

Dengan pekerjaan sampingan selama lima tahun, dia merasa sedikit terbiasa menjadi akrab.

Dia berniat untuk memahami kata-kata ‘untuk orang-orang’ yang dia telah ucapkan.

(Aku egois, eh...)

Mengapa aku tidak bisa memahami perasaan Lisha yang tidak bisa berperilaku seperti seorang Putri?

Intinya harus kehilangan posisinya sebagai Pangeran, kali ini dia bertindak seperti rakyat dan memuji Putri.

Dia tidak bisa memaafkan dirinya.

Meskipun begitu, Lisha mengatakan kalau dia berharap banyak darinya.

Philphie mengatakan dia sama seperti dulu.

Murid lain juga menerimanya.

Aku ingin menjadi kekuatan semua orang, tapi — saat ini aku tidak bisa menggunakan pedang itu.

Tapi,

(Aku — pada saat itu)

Kelelahan menyerang Lux.

Dan Lux dengan perlahan menutup matanya.

Part 9[edit]

Kilatan berkibar turun dari langit.

Kastil kerajaan Acadia.

Di dalam istana di mana perang telah usai.

Sejumlah besar mayat pasukan menumpuk, dan sementara aliran darah mengalir di lantai seperti sungai berlumpur, Lux berjalan menyeret kakinya.

Di mana dia tiba adalah ruang tahta yang telah hancur parah.

Di depan singgasana, raja terbaring di lantai.

Dadanya tertusuk pedang yang sangat dalam, dan dia mati seperti itu dengan mata yang terbuka lebar.

“Astaga, jadi kau masih hidup. Seperti yang diharapkan darimu, saudaraku.”

Di sampingnya, seorang pemuda yang dilumuri dengan tawa semburan darah.

Orang yang tak bersalah, senyum murni seperti anak kecil.

“Bagaimana..., kenapa...?”

Dalam kesadaran yang kabur dan menempatkan kekuatan dalam kakinya yang kemungkinan akan runtuh setiap saat, Lux bertanya.

Segera setelah itu, dia batuk dan akhirnya memuntahkan gumpalan darah.

“Kukukuku. Seperti yang diharapkan darimu, saudaraku. Untuk dapat menggunakan Drag-Ride sampai kau memuntahkan darah—, aku ingin raja penakut ini mengikuti teladanmu di neraka.”

Sambil berkata seperti itu, orang itu menendang wajah raja yang tidak bergerak.

“Kenapa, kau, membunuhnya...?”

“Apa?”

Suara Lux yang samar, laki-laki itu memiringkan kepalanya bingung.

“Drag-Knight, pasukan, juga, seperti Yang Mulia Raja, semua orang,... Ini adalah tujuannya—”

“Ku, hahahaha! Hahahaha! Hahahaha! Hahahahahahahahahahahahahahahahahaha!”

Pria itu tertawa keras.

Dan setelah tiba-tiba membuka matanya lebar, dia memelototi Lux.

“Terima kasih karena menyelamatkanku dari kesulitan. Aku tidak bernah berpikir kalau kau akan melakukannya. Terima kasih, ini jauh lebih mudah dari apa yang telah aku rencanakan. Jika yang kau lakukan itu tanpa bisa mengalahkan pasukan, aku tidak memiliki pilihan lain selain memanggil Abyss menggunakan "seruling".”

Mengambil seruling emas yang tidak pernah terlihat di depan dari saku dadanya, laki-laki itu tertawa.

“Jika aku memanggil banyak Abyss, itu akan mudah untuk mengancurkan negara ini, tapi setelah itu membersihkannya akan merepotkan. Kau menyelamatkanku dari kesulitan. Pangeran Terkutuk.”

“Kahah...!”

Sekali lagi Lux memuntahkan darah dan jatuh di lantai.

Dia tidak bisa berdiri lagi...

Seolah darah mengilang dari seluruh tubuhnya, dia semakin lemah.

Sensasi kematian membungkus seluruh tubuh Lux.

“Tapi, kau layak dihormati. Pada usia ini, kau menggunakan Machine Dragon lebih baik daripada orang lain, dan tanpa menggunakan tipuan, kau berjuang untuk mengakhiri sejarah Kerajaan busuk ini. Dengan menggunakanku dan meminjam kekuatan Pangeran Atismata, dengan hebat kau menghancurkan negara ini. kau hebat, saudaraku! Aku memuji keputusan tak mendasar dan kebanggaanmu, serta bakatmu!”

Fugil mengangkat suaranya dan menatap Lux.

“Tapi — kau tidak memiliki keberuntungan. Kau telah dikhianati olehku yang kau percayai. Biarkan aku memberitahumu sesuatu, saudaraku. Dari awal, aku bukanlah Pangeran Kerajaan ini.”

Kata-kata seperti iblis itu menyembur keluar dari mulut laki-laki itu.

“Tujuanku bukan kedamaian yang kau inginkan. Kerja bagus untuk menghancurkan Kerajaan. Pangeran.”

Tertawa dengan suara tidak karuan, wajah laki-laki yang membuka matanya lebar tercermin dalam bola mata Lux.

“Kenapa...?”

“Lihatlah — aku akan memberitahumu, saudaraku. Alasan kenapa kau tidak bisa mencapai tujuanmu.”

Suara seorang kakak yang tiba-tiba tenang kembali dan masuk ke pikiran sehatnya sampai ke telinga Lux.

“Kau tidak tahu apa-apa tentang dunia ini. Kau tidak setingkat raja. Yang terlemah.”

Ingatan Lux terputus pada saat percakapan terakhir itu,

Pagi itu, tujuh hari setelah kehilangan kesadaran, dan mengembara antara hidup dan mati, dia terbangun.

Sementara itu, semua sudah berakhir.

Kekalahan pasukan kerajaan.

Sekitar 1.200 Drag-Knight yang ambil bagian dalam pertempuran tewas terbunuh.

Akhir ideal yang Lux percayai tidak ada dimanapun.

Part 10[edit]

“Ngh...”

Lux terbangun dari sofa ruang tamu.

Sebelum dia sadar, selimut diletakan di atas tubuhnya.

Di sisi lain dari jendela dengan tirai yang terbuka, siapapun bisa melihat langit sebelah timur yang telah berubah menjadi putih.

Fajar menyingsing.

(Aku harus kembali ke kamar untuk mengganti seragam...)

Ketika Lux berpikir begitu dan hendak bagun,

“—Uwaaaaah!?”

Melihat seorang gadis yang duduk di hadapannya, Lux tidak sengaja berteriak.

Krulcier Einvolk.

Gadis yang cantik seperti peri menatap Lux dengan wajah dingin biasanya.

“Ini masih terlalu pagi. Meskipun ini bukan di asrama gadis, aku tidak berpikir ini ide yang bagus untuk berteriak terlalu keras.”

Dengan lembut menyisir rambutnya, Krulcifer berbicara.

“Selain itu, sangat menjengkelkan ketika kau berteriak seolah melihat hantu.”

“Ah, ma-maaf... Um, alasan mengapa aku berteriak karena mimpi, jadi—”

“Kau cukup jujur. Aku bercanda, jadi jangan khawatir.”

Mulut Krulcifer dimiringkan sembari tersenyum.

Dia biasanya seorang gadis dengan penampilan dewasa dan kesan dingin, tapi senyum itu manis untuk gadis seusianya.

“U-Um..., kenapa Krulcifer-san berada di sini?”

Lux bertanya tentang pertemuan mereka di tempat yang tidak terduga,

“Ingin tahu?”

“............”

Dia kembali tersenyum misterius yang di suatu tempat memiliki maksud.

Begitu melihat kakinya yang panjang dimana seperti mengintip keluar dari rok seragamnya untuk sesaat, jantung Lux berdegup.

“Jangan khawatir. Karena, aku tidak memiliki tujuan yang tidak senonoh seperti berfantasi tentangmu.”

“Aku belum mengatakan apapun, bukan!?”

“Maaf karena tidak mampu memenuhi harapanmu.”

“Seperti yang aku katakan, aku tidak memikirkan itu!?”

“Bagitukah. Jadi itu adalah ilusi optik yang terjadi pada mataku yang wajahmu terlihat merah, huh.”

“Si-Siapapun bisa menjadi seperti itu! Jika orang secantik Krulcifer-san berada di ruangan yang sama denganmu ketika kau bangun––”

“............”

Krulcifer yang mendengar ini, kebingungan untuk sesaat, dan masih terdiam untuk sementara,

“Tempat ini tidak seperti kamar pribadimu.”

“...Eh?”

Dia kembali ke tampilan serius dan berkata demikian.

“Adapun alasan kenapa aku datang ke sini. Terkadang, aku menyelinap keluar dari asrama untuk menghabiskan waktu. Kebetulan kalau hari itu di ruang tamu ini, jadi aku datang kemari. Dan kemudian, kau tertidur di sini. Itu saja.”

Sambil berkata begitu, dengan sikap sempurna Krulcifer duduk di sofa seperti itu, dengan lembut mengalihkan tatapannya ke arah jendela.

Penampilannya begitu menawan, layaknya lukisan, sehingga Lux tidak bisa berhenti terpesona.

“Apa kau mengira kalau itu bohong?”

Tiba-tiba, bibirnya yang tipis terbuka dan kata-kata pun muncul.

Dengan tenang Lux menggeleng pada pertanyaannya,

“Tidak. Pada akhirnya, kadang-kadang aku ingin melakukannya juga. Ini juga terjadi ketika aku sendirian, hanya melihat langit berbintang dan melakukan pekerjaan sampingan.”

“Kau cukup romantisis. Apa yang ingin coba aku katakan, tapi..., kau ceroboh. Jika aku adalah seorang pembunuh yang memiliki dendam terhadap Kerajaan, kau sudah terbunuh dari dulu.”

“Oh, haha...”

Lux kembali tersenyum miring.

Pada saat itu, dia harus memiliki kebiasaan yang lebih baik seperti mengunci pintu dan tidur sejenak, tapi untuk beberapa alasan, dia nampaknya telah ceroboh akhir-akhir ini.

“Ngomong-ngomong, Krulcifer-san juga dapat menggunakan Divine Drag-Ride, benar?”

“Jika aku hanya menaikinya dan tidak menggunakannya, itu akan menjadi barang yang tidak berguna. Pada akhirnya, aku tidak bisa bertarung di sini dan aku juga tidak tertarik dengan itu.”

Sambil berkata begitu, Krulcifer menjatuhkan pandangannya ke Sword Device yang menggantung di pinggangnya.

“Apa yang kau maksud dengan tidak tertarik?”

“Ini berarti kalau aku tidak ingin bertarung. Dulu, aku berusaha keras dan berjuang untuk seseorang yang berharga untukku—. Dan aku mendapatkan Divine Drag-Ride <Fafnir>. Tapi, pada saat tertentu, aku telah kehilangan semua alasan untuk bertarung.”

“Dengan itu...”

Apa maksudmu?

Lux akan bertanya begitu, tapi dia dengan refleks ragu-ragu.

Rasa sakit karena kehilangan sesuatu yang berharga.

Itu karena dia berpikir kalau itu bukan hal yang baik untuk bertanya karena penasaran.

“Hanya ada satu kebenaran yang tersisa padaku. Salah satu kunci untuk mencarinya adalah "Pahlawan Hitam". Jadi aku — sedang memburunya.”

“............”

“Hei, aku ingin menanyakan sesuatu.”

  • thumb*, saat dia mendengarnya, napas Lux berhenti.

Mata ini.

Tak terhitung Machine Dragon yang dihantam.

Aliran sejumlah besar darah meluap dari celah lantai yang rusak.

Pangeran pertama yang mengkhianatinya, Fugil.

Machine Dragon hitam—

  • gooonnng*

Tiba-tiba, dari menara jam di jalan utama, mereka mendengar lonceng besar.

“Suara ini...!?”

Suara di mana tak ada nada untuk memberitahu waktu dan berdering dengan keras.

Itu adalah alarm untuk memperingatkan adanya serangan musuh.

“Tidak Mungkin—?!”

“...Aku akan pergi.”

Berjalan di belakang Krulcifer yang dengan cepat bergerak, Lux juga keluar menuju koridor.

Dan, dia berlari ke kamar di mana Philphie tertidur.


Episode 7 - Drag-Knight Terlemah[edit]

Part 1[edit]

Dalam kota pertahanan dari wilayah yang disinari cahaya pagi hari, suara lonceng yang menyampaikan peringatan dan gemuruh Machine Dragon mulai bergema.

Beberapa Drag-Knight terbang ke seluruh penjuru kota dalam rangka pemberitahuan serangan Abyss.

Di dalam sekolah, pertemuan darurat dengan berkumpulnya para instruktur dan perwira tinggi yang berasal dari kota dengan segera diadakan.

Sementara itu, Lux dan calon-calon petugas menerima perintah untuk mengenakan Dress Gear dan bersiap-siap, mereka telah berkumpul di dalam Hanggar Machine Dragon.

Kota Pertahanan Cross Feed, Hanggar Machine Dragon Keempat.

Bangunan itu yang terletak di sekolah ini terbuka lebar dengan sendirinya, itu adalah pelindung dengan dinding bebatuan yang besar juga sebagai tempat penyimpanan Drag-Ride sebelum ditransfer.

Dalam keadaan darurat, tempat ini adalah tempat menunggu dan juga bisa menjadi sebuah tempat evakuasi.

"Kalau begitu, selagi semuanya berkumpul, aku akan memberitahu kalian, nona serta tuan calon-calon petugas."

Alasan kenapa lonceng berbunyi adalah karena kemunculan Abyss.

Menurut laporan dari para pengintai Drag-Knight, jenisnya adalah salah satu yang berukuran besar.

Tempat kemunculannya diperkirakan dari reruntuhan dari arah barat daya, dan waktu kemunculannya adalah larut malam.

Ada isu tentang kebenaran bahwa antara Kota Pertahanan dan reruntuhan, terdapat tiga benteng, tetapi jaringan pengaman di sekitar reruntuhan dan benteng awalnya telah mengalami kehancuran, dan situasi saat ini mendesak.

"Saat ini, kita sedang ditempatkan dalam benteng kedua dan ketiga serta beberapa Drag-Knight dari unit pertahanan daerah yang memimpin penaklukan. Tapi, salah satu musuh berukuran besar. Dengan persiapan untuk kemungkinan jika mengalami keretakan dan menambah kerusakan pada Kota Pertahanan, kita juga akan membentuk unit penahan dan bersiap untuk bertempur. Bersiap dan siagalah atas peringatan sementara menunggu perintah."

Dengan suara serius yang tidak biasanya, intruktur Raigree menjelaskan demikian dan mengakhiri pidatonya.

Ada keterangan kalau permintaan bala bantuan sudah dikirim menuju Ibu Kota.

Beberapa siswi menarik napas dengan lega setelah mendengar itu, tapi––

"Mereka sebenarnya adalah sekumpulan idiot yang cinta damai, eh. Gadis-gadis itu dari akademi ini."

"Eh...?"

Gerutu dari Krulcifer yang berdiri di samping dinding hanggar, Lux tanpa sengaja bertanya kembali.

"Mereka tidak seharusnya mengharapkan bala bantuan dari Ibu Kota semudah itu."

"Apa maksudmu? Semuanya yang berada di sini adalah calon-calon petugas, kan? Kecuali pasukan Drag-Knight dari Ibu Kota datang––"

"Suaramu terlalu keras, Lux-kun."

Sharis yang datang dengan tiba-tiba meletakkan jari telunjuknya di atas mulutnya dan tersenyum masam.

"Ingat, kau adalah mantan Pangeran dan seorang Drag-Knight. Aku kira kau mengetahui keadaan pada maksud tentang situasi militer negara ini."

"Jelasnya, ada sebuah kekurangan tenaga kerja. Itulah masalah praktisnya."

Tillfarr yang berada di samping menambahkan begitu sementara mengangkat kedua bahunya.

"Ya. Kau seharusnya tahu kalau ini bukanlah kota biasa."

Dan selagi Nokuto menambahkan, dia dengan perlahan berjalan ke arah pintu keluar.

"Ke mana kalian akan pergi?"

"Kami adalah "Knight Squadron". Jadi kami harus secara proaktif mengambil inisiatif dalam keadaan darurat. Mereka yang tinggal di tempat ini pastinya punya suatu kepentingan; tapi selalu ada di atas dan di bawah."

Kini pasukan Drag-Knight hampir seluruhnya, memiliki kekuatan militer yang dapat melawan Abyss.

Sharis mengembalikan sebuah senyum dan tiga gadis itu mulai pergi.

Mereka mungkin akan mengenakan Machine Dragon mereka di dalam lapangan latihan dan menuju ke penaklukan Abyss.

"Kalau begitu, Lux. Aku pergi."

Yang menepuk bahunya dengan tangannya adalah Lisha yang mengenakan Dress Gear.

Serangan Abyss berukuran besar.

Dengan menjengkelkannya situasi saat ini, ekspresi Lisha tidak menunjukkan tanda-tanda tegang.

"Berhati-hatilah."

"Aku akan baik-baik saja. Karena aku kuat. Namun, sayang sekali kalau kau tidak bisa menemaniku. Meskipun aku berniat untuk menggunakan kesempatan ini demi mengajarimu bagaimana cara menyerang."

Lisha menunjukkan sebuah senyum seakan depresinya dari kemarin tidak pernah ada.

Dia seharusnya akan baik-baik saja kalau begini.

Lux merasa percaya dan melihat Lisha keluar.

Melakukan inspeksi[13], dari dalam hanggar, sebagian besar anggota "Knight Squadron" tidak ada di sana.

Hanya Philphie yang dapat menggunakan Divine Drag-Ride yang sepertinya tetap tinggal untuk mempertahankan Kota Pertahanan, hampir semuanya terlihat mempunyai serangan kejutan untuk menaklukan Abyss.

Lux pada akhirnya melepaskannya semenjak wajah-wajah yang dikenalnya menghilang untuk sementara.

Sembari Lux mengalihkan tatapannya ke sekitarnya, wajah Krulcifer yang menyandarkan punggungnya pada dinding dapat terlihat.

"Krulcifer-san, meski kau adalah "Knight Squadron", apa kau tidak pergi untuk penaklukan?"

Sambil Lux melangkah dan menanyakan begitu,

"Bagi murid-murid luar negeri dari negara-negara luar sepertiku, sebuah standar pertempuran asli dibuat dengan peraturan sekolah."

Dia secara sederhana menjawab dengan ekspresinya yang tidak berubah sama sekali.

"Aku tidak punya kewajiban terlibat dalam pertempuran langsung dengan Abyss. Sebaliknya, paling tidak aku bisa bekerja sama dengan bentuk dukungan lain, seperti perpindahan informasi dan perbekalan matang di luar jangkauan yang membahayakan hidupku. Aku bisa membantu jika aku ingin, tapi keluhan akan datang dari negaraku, jadi aku tidak bermaksud untuk melakukannya."

Krulcifer adalah murid luar negeri dari Ymir, sebuah negara besar di utara.

Jika mempelajari teknologi dan pengetahuan Machine Dragon adalah tujuannya, untuk mengambil inisiatif, dan bertempur dalam krisis dari negara-negara lain dan kehilangan hidup mereka akan menjadi alasan yang paling tak masuk akal.

Dengan kata lain, itu berarti kalau "Knight Squadron" yang dipimpin oleh Lisha akan berada dalam bahaya.

“............”

Sesaat Lux kehilangan kata-katanya karena fakta tersebut,

"Kau tidak usah khawatir."

"Eh...?"

"Kita bukan orang yang harus bertempur sekarang. Ini normalnya kalau situasi seperti itu terjadi. Kau adalah murid biasa yang tidak dapat bergabung dengan "Knight Squadron". Jadi, tidak perlu untuk memikirkan tentang menjadi tidak bisa bertempur. Kau hanya harus mentaati perintah dari instruktur."

“............”

Lux tidak bisa menjawab apapun.

"Nii-san. Kau tidak harus pergi."

Selagi Lux menjaga jarak dari keramaian, Airi muncul di depannya.

"Dengan <Wyvern> itu, kau tidak bisa bertarung dan kau tidak boleh menggunakan pedang lainnya. Tidak ada apapun yang kau sendiri bisa lakukan saat ini, Nii-san. Jika ini Lisha-sama dan "Knight Squadron" yang ada, mereka bisa mengalahkan Abyss berukuran besar. Jadi––"

"Aku tahu. Aku tahu, tapi..."

Lux mengatakan dengan ambigu sesaat mengangguk.

Kekuatan militer "Knight Squadron" berkurang setengah, dengan fakta kalau murid-murid kelas tiga yang membukukan untuk setengah jumlah para anggota, telah pergi ke Ibu Kota untuk berlatih.

Meski begitu, sekitar sepuluh Drag-Knight cukup kuat untuk bisa menemukan kesempatan menang melawan Abyss berukuran besar.

Tapi, sesuatu terlihat salah kaprah.

Dia teringat kalau Abyss yang menyerang mereka pada waktu itu bersamaan duel dengan Lisha beberapa hari lalu.

Bagi Abyss yang tingkat kemunculannya selalu rendah, dua telah muncul dalam jangka waktu singkat ini.

Ketika Lux telah menjaga perbatasan reruntuhan sebelum menjadi seorang pekerja sampingan, Abyss muncul cuma sebulan sekali.

Tentu saja, ada juga kemungkinan kebetulan, tetapi––

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Mulai saat ini, aku berencana untuk melihat situasi dari posisi jauh, tetapi––"

"Tidak..."

"Yah, aku pergi dulu."

"Jaga dirimu."

Sembari Krulcifer bersiap meninggalkan, Lux mulai berjalan dengan perlahan di dalam hanggar. Demi mencari pertanyaan dan jawaban yang belum diketahui.

Part 2[edit]

Sebuah tanah kosong yang sangat luas sekitar 3km jauhnya dari Kota pertahan.

Pada satu waktu, itu tertutup dengan karpet padang rerumputan dan ada beberapa desa serta perkampungan, tapi karena pengaruh reruntuhan dan Abyss yang muncul lebih dari sepuluh tahun lalu, semuanya telah dihancurkan dan hanya ada rongsokan yang tertinggal.

Benteng pertama yang berada paling dekat menuju reruntuhan, dan benteng kedua telah mengalami kerusakan.

Diberitahu bahwa pasukan-pasukan penjaga Kerajaan yang bisa bertempur, berada di tengah kumpulan pasukan-pasukan lainnya dan menyusun kembali.

Menghentikan Abyss yang menuju ke Kota Pertahanan akan mengandalkan kegiatan "Knight Squadron".

"Mungkinkah –– itu Abyss?"

Jarak tanah dan langit sekitar 200 mil jauhnya dari target, sekitar sepuluh anggota "Knight Squadron" mengonfirmasi Abyss.

Itu tidak mempunyai kaki. Dari bangunan besar trapesium seperti agar-agar, dua lengan seperti puncak menara terulur ke kiri dan kanan, dan dua bulatan ungu seperti bola mata mengapung di dekat tubuh sampai atas kepala.

Itu makhluk yang jumlahnya banyak.

Seekor tipe slime disebut hampir tidak memiliki intelegensi.

Namun, Abyss itu, salah satunya berukuran besar seperti yang dilaporkan, membanggakan diri dari bangunan yang luar biasa besar yang dapat menelan sebuah kastil.

Di dalam bagian tengah tubuh yang menembus cahaya, bulatan merah yang sedikit gelap –– benda itu disebut inti yang bisa dilihat.

Sepertinya tingkat kecepatan mirip seorang anak berlarian, tapi berhubung ini berukuran besar, itu terlalu cepat.

Pertanyaannya sekarang bagaimana mereka harus menaklukkannya––

"Oke, aku akan menembak."

Lisha yang meninggalkan perintah tiba-tiba menyiapkan Breath Gun dengan sebuah senyum.

Energi yang termuat dari Pusat Tenaga menuju meriam.

Senjata utama <Chimeric Wyvern> membidik pada inti Abyss.

"Apa kau akan langsung menembak!?"

Salah satu anggota "Knight Squadron" yang berada dibelakangnya berteriak sehingga dia terkejut.

"Itu tidak akan dimulai kecuali aku mencobanya, benar? Baiklah terima ini!"

Lisha, tidak menunjukkan tanda-tanda sedang ketakutan yang memenuhi pelatuk meriam.

  • boom*, tiang cahaya besar yang menembak perut slime.

"Goboh... Gubaaah!"

Dengan segera setelah itu, goncangan tersebut menghancurkan bagian luar tubuh Abyss.

Dan *splash*, lendir berserakan.

"...!?"

Sejak mereka mengambil jarak yang cukup, lendir itu tidak menjangkau "Knight Squadron".

Tapi, lendir yang berserakan ke tanah jatuh menuju rumput dan meleleh dengan tanpa jeda.

Murid kelas tiga Sharis yang melihat itu memanggil keseluruhan "Knight Aquadron" menggunakan suara naga.

『Jika kalian menyentuh tubuhnya, kalian akan berubah seperti itu. Sepertinya kita tidak bisa terlalu mengandalkan pelindung Machine Dragon.』

『Ya. itu pilihan terbaik bagi kita menghindari pertempuran. Aku kira kita harus menyiapkan seluruh senjata tembak kita. Lizsharte-sama.』

Nokuto meminta untuk instruksi.

Tapi, sebelum Lisha bisa menjawab

"Hei!? Yang lebih penting, lihat itu!?"

Tillfarr dengan sura panik menunjuk pada arah yang dituju dengan pisau di tangannya.

Ada, sebuah bayangan––,

"Gopoh, Gopopopoh..."

Tanpa mempedulikan dengan pengeboman Lisha, Abyss melanjutkan percepatannya.

Tidak, itu bereaksi pada serangan dan meningkatkan kecepatan pergerakkannya.

Memanjat benteng ketiga yang berada di depannya, itu akan segera mendekati ujung pertahanan akhir –– benteng kedua Kota Pertahanan telah dihadang.

"Pengeboman tak mempan...?"

Antara Machine Dragon tipe umum yang memiliki Breath Gun, fungsi <Chimeric Wyvern> salah satunya yang memiliki kekuatan terbesar.

Namun, pengeboman hanya membalik bagian luar tubuhnya tersebut tanpa menyentuh inti sama sekali.

Bahkan menembus lubang pada tubuhnya yang dipenuhi oleh gas cair yang melingkupi tubuh, dan beregenerasi tak lebih dari sepuluh detik.

"Tch... Sepertinya tubuhnya yang besar membuat lendir bermasalah. Itu terlihat menyebarkan kekuatan Breath Gun dengan menyampaikan tumbrukan dan panas pada sekujur gas cair tubuh."

Lisha, meski halus mendecakkan lidahnya, menjaga ketenangannya.

"Jadi, strategi apa itu? Komandan."

Pertanyaan Sharis yang masih di dekat udara, Lisha menghembuskan napas kuat-kuat,

『Itu jelas. Rentetan tembakan sesaat arahkan pada inti. Semuanya, ambil jarak 200 mil dan muat sampai maksimum. Kekuatan itu akan menurun jika kalian terlalu jauh. Aku akan menghitung mundur. Mengerti?』

Selagi dia juga memanggil "Knight Squadron" di atas tanah menggunakan suara naga, Lisha membiarkan energi memenuhi meriamnya.

(Dengan ini, kita pasti bisa mengalahkannya. Ini kemenangan kita.)

Lisha meyakinkan kemenangannya.

Tembakan konsentrasi (rentetan tembakan) dilepas oleh lusinan para Drag-Knight.

Berdasarkan pengeboman sebelumnya, selama dia mengonfirmasi situasi dari menyebarnya gas cair tubuh, kekuatan ini seharusnya bisa menembusnya.

"Aku akan memulai hitung mundur. Kita semua menembak ketika nol... 5, 4, 3..."

Mengikuti perintah Lisha, seluruh mesin menyiapkan meriam mereka yang dimuat sampai maksimum.

––Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!

"2, 1, tem––"

Pada saat itu. suara aneh sebuah seruling bergema dari suatu tempat yang dekat.

(Dari mana suara ini? Dari belakang Abyss––)

Ketika Lizsharte memikirkan begitu di sudut kepalanya, atmosfir menggetarkan tembakan bertubi-tubi.

Pada saat itu, sesuatu yang tidak biasanya terjadi pada Abyss di depan kedua matanya.

"Apa...!?"

Inti merah gelap di dalam tubuh yang mereka tembakkan.

Mendadak membengkak seperti busa yang terpenuhi dengan rongsokan.

“Goaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Dengan segera setelah itu, sebelum menembakkan bom, Abyss meledak dengan sendirinya.

Ledakkan inti.

Suhu tinggi dan tumbrukan yang jauh melampaui harapan terlukiskan bidang penglihatan dan sentakan.

『Sebarkan pelindung! Gunakan juga raungan Machine Dragon!』

Teriakan Lisha tenggelam dengan suara menderu dan menghilang.

Part 3[edit]

"Hah...?"

Selagi Lux berjalan tanpa arah tujuan memasuki hanggar Machine Dragon, di sisi lain sebuah pintu yang terbuka, terdapat tangga utama menuju ruang bawah tanah.

"Ada tempat seperti itu, ya...?"

Kaki Lux dengan alami masuk ke ruang bawah tanah.

Sambil dia perlahan membukakan pintu sesampainya, ada –– Philphie di sana.

Teman masa kecilnya yang adalah pengguna Divine Drag-Ride duduk di atas kursi kecil, linglung seperti biasa.

"...Philphie?"

Dia seorang gadis dengan kesan misterius seperti biasanya, tapi Lux merasakan keanehan dan memanggilnya.

“…………”

Tapi –– tidak ada respon.

Sesuatu yang aneh.

Seolah dia tidak mendengar suara Lux sejak tadi.

"Aku bisa mendengar, suara."

Namun, menatap pada satu titik dari dinding itu, Philphie berbicara.

"Suara?."

Ketika Lux mengatakan begitu,

"Suara."

Philphie bergumam sambil dia mengulanginya.

Telinga Lux tidak dapat mendengar apapun.

Tapi,

"Aku bisa mendengar suara seruling... dari sisi lain."

"...!?"

  • badump*

Kata-katanya muncul dengan kehilangan pikirannya, hati Lux berdegup.

『Jika kau selesai tanpa bisa dengan baik mengalahkan pasukan itu, aku tidak akan punya pilihan tapi memanggil Abyss menggunakan "seruling".』

Nada seruling.

Serangan tiba-tiba Abyss selama duel dengan Lisha.

Waktu itu kelas tiga "Knight Squadron" mundur.

Seluruh roda gigi terhubung; satu-satunya jawaban adalah kelahiran.

"Tidak mungkin––"

  • Dooong*!

Mendadak, getaran seperti goncangan tanah yang menggoyahkan hanggar.

"...Aku akan melihat situasi. Philphie."

"Ya. Tentu, Lu-chan." Dengan hanya suaranya, Philphie melihat Lux yang meninggalkan ruang bawah tanah dengan wajah serius.

"Bantulah, dengan penggantiku––"

Dia bergumam begitu di akhir dengan ekspresi kosong.

Part 4[edit]

Satuan militer "Knight Squadron" yang sedang melawan Abyss jatuh dalam keadaan rusak sebagian.

"Ku, aah...!"

"U...ku, ah...!"

Dengan suara ledakan asam, beberapa armor Machine Dragon meleleh.

Ada juga banyak anggota yang mengganti dari meriam atau pisau, yang mereka gunakan, menjadi sebuah perisai; senjata mereka sudah tak bisa dipakai.

Drag-Knight yang terlempar jauh karena goncangan, dan mereka semua tersungkur di atas tanah.

"...Kuh! Evakuasi seluruh mesin-mesin pleton "Knight Squadron"! Sekali lagi kita ambil sikap kuda-kuda. Orang-orang yang tidak dapat menggunakan senjatanya, mundurlah sejenak!"

Serangan yang direncanakan, gagal.

Dan mengedutkan alisnya pada kenyataan dengan adanya kerusakan besar, Lisha mengerang.

"Kita masih bisa bertempur! Jangan panik!"

Menyemangati sahabatnya, dia mencoba meningkatkan semangat juang mereka.

Tapi,

『Hou, kau benar-benar bertingkah seperti seorang Putri, eh, Lizsharte.』

"...!?"

Mendadak, melalui suara naga di suatu tempat –– suara pria yang serak dapat didengar.

Ia bukan anggota "Knight Squadron".

Ia adalah Drag-Knight yang tergabung dalam kelompok pertahanan pasukan Kerajaan Baru yang telah diusir setelah Abyss membobol kubu benteng.

Pria yang mengenakan Machine Dragon abu-abu dan masih berdiri di langit, pada bagian belakang Abyss yang dikuasai (dikendalikan) bisa terlihat.

『Tapi kau tahu? Kau tak pantas seperti itu.』

"Kau brengsek, apa yang kau katakan––...!?"

Dengan cepat setelah kata-katanya, ledakan kilat dilepaskan oleh Drag-Knight itu ke arah Lisha.

『Komandan!』

『Putri!』

Jeritan Knight Squadron bergema di dalam komunikasi suara naga.

"Kuh...!"

Tepat waktu di mana dia benar-benar mundur, tapi Lisha hampir tidak menghindari serangan langsung.

Tapi, ledakan menyerempet armornya dan dia roboh di atas tanah dengan <Chimeric Wyvern>.

『Uh... Kuh! Apa yang kau lakukan!? Kapten kelompok pengawal Ibu Kota Kerajaan––』

Lisha melotot pada Drag-knight yang masih berdiri di langit dan berteriak.

Pria itu menjelaskannya dengan membalas,

『Kau salah.』

Memberitahu seolah mengejeknya.

『Dari Ibu Kota Kerajaan[14] Saya datang, Yang Mulia Putri Lizsharte. Kepala Knight Squadron Pengawal Kerajaan Acadia, namaku adalah Velvet Barth.』

『...!?』

Suara sopan yang terdengar melalui suara naga, semua anggota "Knight Squadron" menahan napas dengan terkejut.

Setelah Kerajaan Lama dimusnahkan oleh kudeta.

Sisa-sisa Drag-Knight yang ada di sisi Kerajaan dijerumuskan langsung ke dalam penjara sebagai kriminal perang.

Namun, orang-orang yang mengabdi pada Kerajaan Baru dan menyatakan ketidakbersalahan mereka dijadikan petugas sekali lagi sebagai Drag-Knight Kerajaan Baru, tapi––

Mendengarkan "Saya datang dari Ibu Kota Kerajaan", Lisha menebak identitas pria itu.

Musuh negara ini.

Pasukan pemberontak yang merencanakan kebangkitan Kerajaan Lama, dan pria yang memikul tanggung jawab ke dalam tubuhnya.

"Jadi kau menghianati Kerajaan baru? Dan kau bahkan tega sengaja melepaskan Abyss dari reruntuhan––"

『Jangan katakan hal memalukan seperti memberontak. Aku kembali pada arah yang benar. Aku memperoleh kekuatan.』

Suara pria yang sangat gembira dengan sukses didengar dalam kepala melalui suara naga.

『Apa kau pikir kalau kau bisa mengalahkanku dengan serangan kejutan? Keangkuhanmu akan menyebabkan kekalahan, Velvet.』

Menembak pada perlengkapan terbang, Lisha dengan santai bersiap.

Velvet yang juga melihat itu membuat ekspresi tenang.

『Aku bisa menang. Membujukmu seperti ini juga membuat kesempatan untuk menang.』

Drag-Ride abu-abu turun dari langit.

Memperkuat Machine Dragon Tipe Terbang <EX Wyvern> di mana terdapat lambang pasukan Kerajaan Lama di mantelnya.

Komandan regu penjaga Velvet memainkan seruling emas kecil di depan Abyss yang meleleh menjadi lumpur.

『Sekarang, menetaslah. Telur.』

Lalu, dia memasukkan mulutnya pada seruling dengan senyum kejam.

Tidak pernah terdengar sebelumnya kejanggalan keras bergema di atas rerumputan.

Baru setelahnya.

Pada bagian luar Abyss yang telah meledak dan melebur menjadi lumpur, tak terhitung lapisan minyak yang terapung secara mendidih.

Gelembung-gelembung kenyal memperbesar ukurannya dengan kecepatan tinggi dan meletus sekaligus.

"Itu––!?"

Anggota-anggota "Knight Squadron" menatap lebar dengan terkejut.

Apa yang muncul adalah birdmen (manusia burung?)[15] logam hitam.

Sekawanan Gargoyles seperti yang menyerang akademi beberapa hari lalu.

Kelahiran dari tubuh Abyss.

『O-Ohé, ohé…』

『Jumlahnya...! Meskipun kita tidak pernah melawan lebih dari dua Abyss pada saat yang sama...』

『Apa yang harus kita lakukan..., Aku belum pernah mendengar tentang ini––』

『Awalnya, berpikir kalau garnisun[16] di dalam pasukan adalah musuh ...』

Suara berkali-kali secara bersamaan dalam suara naga.

Gelembung-gelembung raksasa kehilangan harapan lahir dan meletus.

  • puff*
  • puff**puff*
  • puff**puff**puff**puff*...

Sayap logam hitam secara berangsur-angsur menutupi langit yang memancar cahaya pagi yang mengawali hari.

Ada sekitar 30 Abyss Tipe Gargoyle.

Kekuatan musuh lebih dari 120 mesin yang secara umum dipenuhi kelahiran Drag-Knight di tempat itu.

"––Kebangkitan, Berdirinya Leluhur. Raja dari para Dewa Naga yang adalah sosok Pasukan dalam dirinya. <Tiamat>!"

Lisha memutuskan hubungan <Chimeric Wyvern> yang rusak dan mengenakan Divine Drag-Ride <Tiamat>.

Namun,

『Lisha-sama! Kumohon, bersiaplah untuk mundur! pertarungan dengan tingkat kekuatan militer akan sangat berbahaya!』

Salah seorang anggota Knight Squadron berteriak melalui komunikasi suara naga, tetapi Lisha menggelengkan kepalanya.

『Maaf, tapi kayaknya gak mungkin. Musuh telah terbang. Jika kita kabur ke dalam Kota Pertahanan, mereka akan terbang sampai ke dinding. Kita tak punya pilihan melainkan melawan mereka di sini.』

『Ta-Tapi––. Kami akan mengulur waktu, jadi paling tidak Lisha-sama harus pergi! Kau adalah Putri tidak boleh mati di sini. Juga demi orang-orang Kerajaan Baru yang akhirnya memperoleh kedamaian.』

Selain itu, anggota lainnya berteriak sambil meminta padanya.

Tapi––,

『Maksud kalian –– keselamatan juga kewajiban seorang Putri?』

Senyum aneh Lisha muncul kembali melalui suara naga.

『Lalu, Aku tidak layak menjadi seorang Putri sama sekali.』

Dengan ini, dia dengan tenang berbalik.

『Menyusahkan, Aku tidak hebat pada hal itu. Diselamatkan dengan mengorbankan seseorang, memuji kematian seseorang sebagai tindakan keren, setidaknya berpidato pada penduduk yang diselamatkan serta bertepuk tangan.』

『…………』

『Itulah kenapa aku akan bertarung. Ini misi sesungguhnya yang aku bisa lakukan sebagai seorang Putri.』

Segera sambil menegaskan ini, <Tiamat> Lisha terbang.

『Beritahu seluruh anggota Knight Squadron, mulai dari sini kita akan melawan musuh. Mereka yang tidak bisa bertarung serta terluka harus berlindung ke dalam dinding. Anggota yang masih bisa bertempur, lindungi aku. Merunduklah sedikit agar tidak terkena <LegionAirborne Fortress>』

『Lizsharte-sama...』

Bahkan anggota Knight Squadron yang merasakan ketetapan hatinya dengan nadanya yang mendapatkan kembali ketenangan mereka secara alami.

『Nokuto. Kau kembalilah ke Kota Pertahanan, jelaskan tentang situasi ini pada akademi dan mintalah perintah; bisakah kau melakukannya?』

『Ya. Dimengerti.』

Segera setelah jawabannya, <Drake> Nokuto bergerak ke arah Cross Feed.

Pada saat yang sama, anggota "Knight Squadron" menyiapkan persenjataan mereka yang tersisa sekaligus.

"Sekarang, ayo bermain. Penghianat."

Menggenggam Sword Device nya, Lisha memanggil persenjataan lengkapnya.

Dua belas lebih <LegionAirborne Fortress> dan senapan tembak bertegangan tinggi <Seventh HeadsSeven-Headed Dragon>.

"Itu benar-benar mulut yang kasar, Putri."

Kepala regu pertahanan Velvet membelitkan mulutnya dengan melengkung, dan sekali lagi mendorong bibirnya pada seruling.

Part 5[edit]

"––Itulah semua, tapi aku akan mengkonfirmasi dengan pengamatan dari jarak jauh, berlangsungnya situasi perang yang aku dengar melalui suara naga dari Nokuto-san."

Para murid yang bersiaga membeku pada kebenaran yang Krulcifer bawa kembali dengan kecepatan Divine Drag-Ride <Fafnir> nya.

"Mundur dari Cross Feed? Atau balik melawan? Itu penting untuk memutuskan ini. Musuh sudah mendekat tepat sekarang."

"Dimengerti. Aku berterima kasih untuk kerja samamu. Krulcifer."

Pada saat yang sama sambil instruktur Raigree menjawab, keheningan memenuhi Hanggar Machine Dragon.

Yang membawa Abyss adalah seorang pria dari pasukan pemberontak, kepala regu pertahanan dan seseorang yang mewarisi kehendak Kerajaan Lama.

Kekuatan militer terbesar Kota Pertahanan pada saat ini, "Knight Squadron" berada di ambang pembinasaan.

Dengan kenyataan yang merasuki mereka, murid-murid calon petugas wanita kehilangan kata-kata.

“…………”

Sementara itu, Lux akan pergi keluar hanggar.

Di depan pintu yang menuju pada sisi luar, Airi berdiri di sana dengan ekspresi khawatir.

"Kemana kau akan pergi? Nii-san."

Airi menanyakan Lux yang telah menunjukkan ekspresi kalau Lux sudah memikirkannya.

Dengan ekspresi keras kepala yang meredam sesuatu.

"Aku akan menolong Lisha-sama."

"Kau tidak bisa!"

Airi dengan datar mengatakan begitu.

"Dengan <Wyvern> itu, meski kau bisa bertahan, kau tidak bisa mengalahkan Abyss; kau juga tidak bisa menggunakan pedang lainnya. Tidak ada yang bisa kau lakukan saat ini, Nii-san."

"Tapi––"

"Aku mengerti perasaan Nii-san. Tapi, di dunia ini, ada hal yang tidak bisa diperbuat. Tidak peduli seberapa banyak kau berusaha, ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan sendirian. Kita, keluarga Kerajaan Lama harus terlihat tak menyenangkan!"

Melemparkan ekspresi jelas seperti biasanya, Airi memohon padanya.

Lux tahu apa yang dia maksud dengan itu.

"Bukankah kita bertarung demi keadilan? Jangan lupakan janji kita. Apa kau berencana mati di sini? Tolong. Untuk negara ini, kita––"

"Kau salah, Airi."

Lux memotong kata-kata Airi dan tiba-tiba tersenyum.

"Janji kita adalah untuk mengalahkan Kerajaan. Mengalahkan lawan yang mengambil orang yang berharga dariku."

“…………”

"Aku akan baik-baik saja, Airi. Aku tidak akan meninggalkanmu sendiri, jadi––"

Airi dengan tenang terlihat murung pada kata-kata itu.

"Aku sudah selesai menyesuaikan tenaga Machine Dragon itu. Sampai akhir telah dianalisa olehku yang masih belajar, tapi... aku tidak bisa menjamin lebih dari sepuluh menit..."

"Terima kasih."

Sambil Lux tersenyum pada adiknya, dia menghampiri Krulcifer yang berada di sisi luar pintu.

"Krulcifer-san. Aku punya permintaan."

"...Apa itu?"

"Kumohon aktifkan <Fafnir> mu. Bukan untuk melindungiku, tapi untuk menyelamatkan Lisha-sama. Kau adalah satu-satunya orang yang bisa pergi ke Kota Pertahanan saat ini."

Sesaat Lux membalikkan matanya lurus[17] dan berkata demikian,

"Bukankah aku mengatakannya sebelumnya? Aku tidak bisa bertempur menggunakan hidup ini termasuk pada negara religius Ymir."

Krulcifer berbicara dengan nada tenang sampai akhir.

Tapi––,

"Aku tahu identitas "Pahlawan Hitam". Ayo buat perjanjian. Aku akan katakan padamu jika kau mendengarkan permintaanku."

“…………”

Seseorang bisa dengan jelas merasakan tanpa melihat kalau Airi telah mengalihkan tatapannya dari Lux.

"Baiklah."

Krulcifer mengangguk setelah berhenti sejenak.

"Ayo pergi."

Lalu, dua orang itu menghunuskan Sword Device mereka pada saat yang sama.

Part 6[edit]

Pertempuran ganas membentang dalam medan pertempuran tanah kosong.

30 logam menerbangkan tipe Abyss; serangan dahsyat Gargoyle.

Dan untuk suatu alasan, kepala regu pertahanan Velvet yang tidak diserang oleh Abyss, melihat pada neraka itu dari belakang seperti seorang bos.

Apa sebenarnya kemampuan seruling yang dia pengang di tangannya? Itu nampak seperti dia menguasai Abyss dan mengendalikan pergerakan mereka.

"Kuh...! Haah!"

Lisha terengah-engah dan menaruh kekuatan pada seluruh bagian tubuhnya.

Dia dibingungkan melawan dengan jumlah 16 <LegionAirborne Fortress>, menghadang pergerakan mereka dengan Divine Raiment <Heavenly Voice>, Pengendali Gravitasi, dan pastinya menyerahkan mereka pada pelupaan (?) dengan ledakan maksimum <Seven HeadsSeven-Headed Dragon> di akhir.

Pertarungan keras yang penuh menggunakan tiga senjata utama Divine Drag-Ride <Tiamat>.

Dia melakukan sebuah serangan dengan tenaga di luar batas dengan teratur dan anggota Knight Squadron yang melindunginya juga membuat upaya ketakukan, tapi mereka masih menang jumlah.

Meski begitu, tanpa berhenti menyerang, dia melanjutkan mengurangi jumlah musuh sedikit demi sedikit, tapi––,

"Kuh... Haa!"

Akhirnya, batas yang tidak bisa diperpanjang baru saja terasa mendekat.

Penglihatannya bertambah buram dan kedua tangan serta kakinya tidak mau melakukan apa yang dia inginkan.

"Haa..., Haa...!"

Terdapat sekitar lusinan Abyss tipe Gargoyle yang tersisa.

Tentu saja, meskipun hanya satu yang tersisa, itu bukanlah lawan yang bisa kau biarkan lengah, tapi akhirnya kesempatan untuk bisa melaksanakan rencana terakhir muncul.

"Sharis, tillfarr..., apa kalian selamat?"

Membatasi suara naga cuma pada anggota "Knight Squadron", Lisha memanggil mereka.

『…Aku minta maaf, tapi Putri, aku diselamatkan oleh kawan dan sudah mulai mundur.』

『Ya, sepertinya aku juga pada batasku... Persenjataanku telah hancur bersama dengan armor di kedua tanganku––』

Membalas dengan suara serak, Lisha tersenyum miring.

Dia lebih berterima kasih pada temannya yang bertarung dengannya di tengah kekuatan yang terlampau jauh.

『Kalian harus mundur. Dan, aku punya permintaan. Beritahu instruktur yang berada di Kota Pertahanan untuk datang menyerang. Jika tujuanku dari sekarang berhasil, begitulah.』

『Putri. Jangan katakan...?』

Sharis menebak maksud Lisha.

『Ya, aku –– akan menuju bos yang memiliki seruling itu.』

Catatan bahwa Abyss awalnya telah terbiasa menyerang makhluk hidup dengan tak pandang bulu.

Walaupun, kapten regu pertahanan Velvet yang berpihak dengan Kerajaan Lama, jauh dari terserang, tidak menunjukkan tanda-tanda kalau dia bisa terkena oleh serangan mereka.

Lalu, seruling emas yang dimiliki pria itu bukan sebuah senjata Drag-Ride.

Kemungkinan harta reruntuhan, dan dia mencuci otak Abyss menggunakannya.

Singkatnya, jika dia bisa melakukan sesuatu tentang seruling itu, atau jika dia mengalahkan Velvet, sepertinya bahwa Abyss akan kehilangan kendali.

Dia tidak bisa melakukannya sampai sekarang selagi jumlahnya terlalu banyak, tapi kesempatannya akhirnya datang.

"––Bagaimana tak enak dilihat, Lizsharte. Mulanya, sebuah kesalahan awal kalau menyukai gadis jalang sepertimu, yang harus hidup menunggu seorang laki-laki meskipun untuk sesaat, duduk di atas singgasana Putri."

Velvet yang masih berada di udara dari belakang Abyss memandang ke bawah pada Lisha dengan senyum penuh penghinaan––

"Hmm. Jadi begitu, Laki-laki sepertimu yang berlagak sombong dan mengulangi penyesalan setelah ini berakhir? Dan lagi, mereka cuma bisa mengatakan hal-hal ketika mereka dalam situasi yang pastinya menguntungkan, huh. Aku mengerti; lalu itu wajar kalau Kerajaan telah dihancurkan oleh kami, para perempuan."

"Kau berani juga. Tidak, aku akan memberikanmu hadiah untuk gertakan hebat itu. Meskipun kau kelelahan pada tingkat kalau Divine Drag-Ride yang kau kenakan sudah mulai mengamuk."

Sembari Velvet menyeringai padanya, dia meletakkan bibirnya pada seruling dan meniup.

Kegaduhan aneh yang keras bergema, dan Abyss muncul kembali dari belakang Velvet sekaligus.

"Seperti yang kau inginkan. Aku akan datang bertarung satu lawan satu kalau kau ingin. Aku akan memberikan kematian meriah di pertempuran melawanmu."

Menyiapkan pedang berukuran besar dengan posisi di atas. Velvet menyatakan begitu.

"Lelucon yang bagus. Itu hanya akan memalukan jika hidupku diambil oleh makhluk kecil sepertimu."

Sambil Lisha berbalik senyum pada itu, dia menggenggam pedang kecil dan terbang.

Divine Drag-Ride <Tiamat> vs. Machine Dragon Tipe Terbang Terkuat <EX Wyvern>.

Jika teknik pengguna, stamina dan perlengkapan sepadan, <Tiamat> adalah kombinasi menguntungkan dengan perbedaan performa bingkai udara, tapi sekarang ini berbeda.

Lisha mengumpulkan kelelahan pada tingkat memuntahkan darah dan armornya juga rapuh.

Kemampuan spesialnya –– bukan hanya tidak adanya Divine Raiment <Heavenly Voice>, juga tidak ada kekuatan pada operasi <LegionAirborne Fortress> ataupun energi cadangan untuk melakukan ledakan dengan <Seven HeadsSeven-Headed Dragon>.

Bahkan sulit untuk terbang lurus menuju di mana Velvet berada, yang menunggu di langit.

Jika ini pertarungan satu lawan satu, hasilnya bisa terlihat.

Musuh juga yakin tentang itu.

Dengan tepat karena alasan ini––, ada kesempatan menang.

"Kemarilah, kau harusnya menyia-nyiakan hidup itu! Putri palsu!"

Sesaat ketika energi dari Pusat Tenaga menurunkan pedang besar Velvet.

Lisha menariknya menyiapkan pedang di depan matanya.

"––!?"

Menghunuskan pedang kecil. Pada saat yang sama, <Tiamat> yang naik mendadak berhenti.

Itu bukan batasan bagi Drag-Knight, jika kau kehilangan senjata di medan pertempuran, itu akan menuntun segera pada kematian.

Velvet membelah pedang yang terlempar dengan pedang besarnya yang mengayun ke bawah.

"Bodoh, apa kau pikir gerakan seperti itu akan mempan?"

Tidak ada senjata cadangan di tangan Lisha.

Pertarungan telah ditentukan.

"Haha. Kau membuat kesalahan."

Tawa kecil Lisha mencapai telinga Velvet yang menghadapnya.

Tangannya memegang pedang kembar tipis.

Dua Sword Device yang cocok pada <Chimeric Wyvern>.

Sekali salah satunya mengenakan Machine Dragon, Sword Device hanya bisa digunakan sebagai alat kendali.

Disamping menggunakan cara itu, untuk pertahanan diri sebelum mengenakan Machine Dragon, itu tidak dapat digunakan sebagai senjata setelah mengenakan mesin.

Hingga awalnya, sebuah serangan yang tidak bisa diprediksi.

Jika itu sebuah Sword Device di mana Tenaga Inti digunakan di dalam bagian mata pedang, salah satunya juga bisa menembus pelindung Drag-Ride.

Velvet telah benar-benar tanpa perlindungan membuka langsung setelah menggoncangkan pedang besarnya.

(Terima ini!)

Sesaat ketika Lisha menggunakan pedang kembarnya dengan keyakinan,

"Sayang sekali, jalang."

"Ap––!?"

Perasaan Lisha memudar seolah waktu berhenti.

Seolah-olah berjalannya waktu yang dia rasakan terselip melewati pengakuannya.

  • dong*

Pedang besar Velvet mengayun pertama kali.

Pecahan armor berserakan di depan mata Lisha.

Di langit biru di mana naiknya matahari, satu-satunya yang berbunga merah.

"Ku, ah...!"

Pedang kembarnya terlempar, Lisha yang memiliki bagian armornya rusak tersungkur di atas tanah.

Seakan mencari sesuatu, dia mengulurkan tangannya ke langit dan tiba-tiba mengeluarkan energi seperti itu.

『Lisha-sama!』

Anggota "Knight Squadron" yang menyiapkan diri untuk mundur mulai berteriak.

Tapi –– tidak berguna.

Lusinan Abyss yang telah bersiaga dengan segera bergerak dan berdiri di jalan, sambil mereka membentuk dinding antara Lisha dan "Knight Squadron".

“Ha! Hahahahaha!”

Seringai Velvet bergema di tanah kosong dan langit.

"A-Apa... ini...?"

Mendengar rintihan Lisha, Velvet tersenyum dengan tanpa takut.

""Quick Draw"––. Semacam teknik rahasia sekaligus diwariskan pada pasukan Kerajaan. Setelah menjadi kepala Pengawal Knight Squadron Kerajaan, dan setelah lima tahun lebih berlatih –– Aku akhirnya menguasainya."

"Quick Draw"

Operasi pengendali pikiran terlebih pada operasi pengendalian tubuh.

Gerakan khusus yang memberikan serangan tak terlihat dengan hanya satu serangan, dengan segera, melewati serangkaian gerakan dari waktu bersamaan yang mengendalikan dua sistem berbeda.

Tiga teknik rahasia Drag-Knight telah terwariskan sebagai legenda setelah berdirinya Kerajaan Baru, dan orang yang menguasai salah satunya dipuji sebagai pengguna super kelas atas.

"Aku telah mempertajam sayapku untuk kali ini selama lima tahun setelah hari kudeta. Aku menahan penderitaan menjadi anjing penjagamu gadis sialan. Hahahahahaha! Rasanya luar biasa!"

"Menjijikkan...!"

Wajah Lisha masih berbohong dengan lengan dan kakinya yang terulur, menyinggungnya lebih rendah.

"Dengan ini, aku telah mencapai tujuanku. Sebagai penutup, aku akan menyanderamu dan hanya menggunakanmu sebagai perjanjian dengan Ratu."

Velvet memainkan seruling dan memanggil kembali Abyss di belakangnya.

Lisha sendiri tidak punya rencana lagi untuk bermain.

"Kuh..."

Dia menarik pelatuk dengan ujung jari dengan pantang menyerah, tapi <Tiamat> tidak bisa bereaksi.

(Akhirnya, saat ini datang lagi...)

Selagi kesadarannya memudar karena kelelahan dan pendarahan, Lisha tiba-tiba mendengar suara.

『Lisha-sama!』

『––L-Lux…?』

Suara naga dibatasi hanya bisa didengar melalui <Tiamat> yang tidak bisa bergerak.

Apa itu mimpi, atau hanya halusinasi?

Lisha memikirkan kalau salah seorang yang sangat baik jika dia bisa berbicara padanya di saat terakhir.

『Haa... maaf. Aku telah dikalahkan. Haha...』

『Hanya sedikit lagi. Tolong tetaplah sadar hanya sedikit lagi. Jika kau melakukan itu––』

『Lupakan tentangku, tinggalkan aku. Kau tidak perlu khawatir. Ini mungkin egois, tapi kau tidak perlu datang menolongku, jadi...』

Berterima kasih untuk itu, sejumlah kekuatan kecil mengalir di dalamnya.

『Sebagai gantinya, dengar; jaga rahasiaku sampai akhir––』

Part 7[edit]

"...Seperti ini, apa kau pikir kalau kau menang?"

Sementara berbicara dengan Lux melalui suara naga, Lisha bergumam ke arah musuh di depannya.

Tatapannya tertuju jauh ke belakang –– di belakang Velvet yang masih berdiri di langit.

"Hou. Apa maksudmu dengan itu? Sungguh sangat menarik."

"Aku belum bisa memberitahu. Aku masih punya cara mengalahkanmu."

"Kuhahahaha! Wanita yang menyedihkan. Aku kagum sampai sulit tertawa. Berpikir kalau kau––"

Tertawa begitu, Velvet melihat punggung di belakangnya.

"Aku harap kalau kau tidak memikirkan bala bantuan mereka dari Ibu Kota."

“––––”

Sesaat dia mendengar itu, wajah Lisha dengan putus asa menjaga kesadarannya yang berbalik pucat.

Lisha yang berbohong melihat hampir 100 Machine Dragon dari sisi lain tanah kosong –– di belakang Velvet yang memunculkan jalan mereka.

Tapi––, semuanya adalah abu-abu.

Warna yang sama seperti mantel Kerajaan Lama dari sebelumnya –– pasukan pemberontak!

"Betapa bodohnya kau, Putri Lizsharte. Tidak, hanya budak yang menghianati Kerajaan kami, benar? Itulah identitasmu yang sebenarnya––"

"...Kuh!?"

Sesaat dia mendengar itu, suara Lisha tersumbat.

Tangan yang menggenggam Sword Device mulai menggigil dengan suara bising, dan bola mata merah tuanya terkejut.

"Hahaha! Perasaan yang merindukan, nona muda. itu benar! Ini aku, Lizsharte. Seseorang yang menaruh tanda Kerajaan Lama pada perutmu! Kau yang dibuang oleh Kediaman Bangsawan, kau tidak berharga sebagai sandera. Itulah kenapa aku mengajarimu bagaimana menggunakan Drag-Ride dengan tujuan membuatmu hidup sebagai seorang pembunuh..."

"Ku, a, aah..."

Jeritan tak berbunyi tertekan dari tenggorokan Lisha.

Jeritan putus asa kematian dalam kegelapan tanpa dasar.

"Tapi, kudeta berhasil dan kau, orang yang beruntungnya selamat, dianggap Putri seolah tidak ada yang terjadi. Adikmu yang tersisa sebagai ahli waris mati, dan itu menjadi merepotkan, jadi orang lain dipilih[18]. Kukuku, negara yang kejam, eh. Kerajaan Baru."

Sebelum dia bisa mengatakan sesuatu. Velvet menyiapkan pedang besarnya ketika menghinanya.

100 Drag-Ride yang didesak sebagai bala bantuan Velvet telah mengepung tempat itu.

<Wyvern>, <Wyrn>, dan <Drake>. Tiga tipe yang jumlahnya seratus mesin dari tipe umum Machine Dragon.

Terlebih, lusinan Abyss tipe Gargoyle yang menunggu untuk sinyal seruling.

Kekuatan militer yang bisa mencapai jumlah kendali Kota Pertahanan pada tingkat ini –– tidak, bahkan mengambil Hanggar Machine Dragon dan akademi, serta menyerbu Ibu Kota.

"Tapi, ini tepat sekarang. Aku akan menjadikanmu alat perjanjian kami sebagai "Putri asli". Bukankah itu bagus? Lizsharte. Kau adalah orang yang memihak Kerajaan kami. Jika kau mengerti, lalu berlututlah di atas tanah dan katakan kalau –– kau akan menjadi budak kami."

“…………”

Lisha tidak bereaksi pada kemenangan Velvet.

Dia mengirim suaranya ke arah Lux.

Part 8[edit]

『… Dengar, Lux Acadia. Kau tahu? Aku melarikan diri. Aku tidak bisa mati sebagai Putri kebanggaan Kediaman Bangsawan.』

Suara lemah terkirim pada Lux melalui suara naga.

『Mengetahui kalau aku dibuang oleh ayahku, aku mengatakan memilih salah satu menjadi pembunuh atau mati. Aku sangat ketakutan kalau aku tidak bisa membunuh diriku sendiri. Oleh karena itu, Aku pernah memberikan semuanya dan memutuskan menjadi orang Kerajaan. Dari awal –– aku tidak memenuhi syarat menjadi seorang Putri.』

『...Lisha, sama.』

『Sulit bagiku bertingkah seperti Putri. Tapi kenyataannya, aku ingin menjadi salah seorangnya, juga. Aku, orang yang dikhianati Kerajaan Lama sekali, mungkin mengatakan sesuatu yang egois. Tapi kau tahu; saat ini aku menyukai semuanya... Aku ingin diakui kali ini untuk sesungguhnya.』

『Aku juga––』

Suara Lux yang mengambil napas dalam-dalam muncul kembali.

『Aku juga punya sesuatu untuk dikatakan. Maaf untuk tetap diam tentang itu. Ini sesuatu yang sangat penting. Aku ingin kau mendengarnya. Jadi––』

『Ah, maaf, sepertinya aku tidak punya waktu lagi. Jadi––』

Lisha tersenyum miring dan menatap ke langit.

『Jagalah dirimu, Pangeran.』

  • kin*!

Segera setelahnya, cahaya panjang melaju lurus melewati atmosfir.

"Ku, ah..., k-kau brengseeeeeeeeek...!?"

Senjata pertama dan terakhir yang Lisha tarik pada kecepatan tinggi.

Sword Device Divine Drag-Ride <Tiamat>.

Lisha menarik batas hidup itu yang salah satu harusnya sama sekali tidak pernah membiarkan pergi, mengarah pada Velvet yang tinggi di langit –– dan, meskipun terkejut, itu telah hampir tidak dihindari.

Pada pipinya, garis merah yang membelah baru saja melesat.

"Fufu. Apa kau tidak terlihat sedikit bagus sekarang? Kau harusnya senang, orang bawahan; kau akan nampak cukup bagus ditunjukkan pada penduduk ketika mengambilku ke Ibu Kota."

"Kuh, nuuh...!"

Memegang lukanya, Velvet melotot pada wajah bulat-bulat Lisha.

"Sebagai seorang Putri untuk sesaat, aku akan memperingatkanmu. Kau harus berhenti; orang sepertimu tidak bisa memusnahkan negara ini. Kau hanya bawahan yang pastinya dihasut oleh kata-kata manis seseorang dan menggerakkan mereka. Kau memperoleh kekuatan, katamu? Jangan membual. Kau –– tidak merubah apapun. Kau sama seperti saat itu ketika diperalat oleh Kerajaan Lama."

Keheningan sesaat.

Tapi sementara itu, seluruh tubuh Velvet bergetar dan menggigil dalam kemarahan.

"––baiklah, Lizsharte. Aku berubah pikiran. Aku akan menyiksamu sampai menangis, melemparkan mayatmu ke dalam istana raja dan menyerbunya seperti itu! Matilah!"

Velvet menyiapkan meriam <EX Wyvern>

Lisha menatap padanya dengan penglihatan sedikit tidak ramah.

"Haa. Frustasilah."

Menumpahkan air mata yang banyak, dia memandang ke langit yang tinggi.

"Meski aku memikirkan kalau aku akan bertingkah layaknya seorang Putri; tanpa menangis sampai akhir walaupun aku ketakutan..."

Ketika dia bergumam, sebuah bayangan jatuh di atas tibuh Lizsharte.

Ini berakhir.

Ketika dia menahan keyakinan itu.

  • dooh*, ledakan dilancarkan dan meledakkan atmosfir.

Segera setelah seluruhnya dibungkus dengan api besar––,

"Apa...!?"

Machine Dragon biru –– <Wyvern> Lux ada di sana.

Dia menyebarkan pelindung pada tenaga maksimum dan bertahan melawan tumbrukan dengan armornya.

Tapi, Tapi <Wyvern> yang menerima serangan langsung dari meriam utama diremukkan menjadi beberapa bagian di tempat itu.

"Kuh...! Aku tidak tahu siapa itu, tapi hentikan usaha yang percuma ini––"

Velvet, yang meledak terpukul mundur untuk bayaran Machine Dragon, menggertakkan giginya dan menyiapkan pedang besarnya.

Pasukan Machine Dragon yang menunggu di belakangnya menyiapkan senjata mereka sekaligus sambil menunggu sinyal serangan.

"Lux...? kenapa––"

"...Maaf, Lisha-sama. Meskipun kau telah memperbaikinya dengan susah payah."

Pada saat yang sama, berdiri di jalan di depan wajah bulat-bulat Lisha, Lux menampakkan senyum sunyi.

Lalu, dia memutuskan hubungan dari kerusakan serius <Wyvern> dan segera meletakkan tangannya pada Sword Device lain yang tersisa di pinggangnya.

Part 9[edit]

"Kau tidak tahu apapun tentang dunia ini. Kau tidak setingkat dengan Raja. Terlemah."

Lima tahun lalu, hari terakhir kudeta.

Malam itu ketika langit hitam kelam diterangi merah oleh bara api perang.

Di dalam ruang takhta yang menghanguskan kastil kerajaan, kakaknya Fugil mengatakan begitu.

Dengan suara tenang selagi dia memandang ke bawah di atasnya.

Sambil dia mencemoohnya

Dan, sambil dia mengingatkannya.

"Kau tidak bisa menjadi benar-benar jahat. Kau berkata bahwa sebagai seorang Pangeran, kau ingin membuat penduduk bahagia. Kau ingin menyelamatkan mereka yang menyalahgunakan dan menerima perlakuan tak adil––. Tapi kau tahu, saudaraku? Kau tidak pantas menjadi Raja sejak awal."

“…………”

Kelelahan yang dia tidak bisa merintih membiarkan seorang diri berdiri.

Meski begitu, Lux, dengan wajah putus asa seperti itu, mempertahankan kesadarannya.

"Seberapa banyak tekat yang kau pegang, kau percaya kalau "negara" atau "orang" adalah hal yang berharga. Jadi, kau bisa membuang jalur mimpi seperti membiarkan mereka hidup dan membuat tempat untuk diskusi. Kau harusnya berterima kasih padaku, adikku. Jika aku tidak membantai pasukan penyelamat dan keluarga kerajaan, kau akan dibunuh oleh orang-orang itu suatu saat."

Sebuah penghinaan.

––Dia memegang tekat menghancurkan Kerajaan Lama dan membunuh hatinya sendiri.

Akhirnya Lux yang berkeinginan untuk akhir yang dicita-citakan.

"Sebagai Raja, kau mencoba tidak hanya menyelamatkan orang-orang negara ini, tapi juga keluarga dan bangsawan busuk. Kau tidak mencoba membuang semuanya. Itulah kenapa –– kau mengecoh tanpa mencariku, sang 'iblis' yang mencoba kabur."

Nada yang kejam.

Sembari dia merasakan tatapan dingin kakaknya, yang dia sayangi dan hormati, di belakangnya,

"Tidak ada artinya, Lux. Seseorang yang tidak memiliki tekad dan perwujudan iblis menjadi kehendaknya, dan yang tidak merelakan membuat pengorbanan, seberapa banyak kekuatan yang dia genggam, itu tidak akan ada artinya. Itulah kenapa kau adalah terlemah."

Dengan kata-kata terakhir itu, Lux kehilangan kesadarannya.

Part 10[edit]

Lux menarik Sword Device nya dari sarung hitam dan mengangkatnya ke langit.

Pada saat yang sama sambil dia menekan tombol pada gagangnya, dia bergumam.

"––Datanglah, Naga Kejam yang menelan daging dan darah dewa. Belahlah surga langit, <Bahamut>!"

Pada saat itu, partikel-partikel cahaya terkumpul pada kecepatan tinggi.

Apa yang muncul adalah hitam.

Gumpalan Mithril Dite yang mengenakan sebuah nafsu dan keganasan tak menyenangkan.

Dari kepala –– yang menirukan sesosok naga, dua mata menusuk pancaran merah yang menengok keluar.

"Ini...––?"

Itu kekuatan dan atmosfir yang luar biasa, Velvet yang ada di langit meningkatkan suaranya.

"Connect On."

Machine Dragon yang muncul di depan Lux menjelma menjadi bagian-bagian tak terhingga armor dan menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Tidak mungkin..., kau––?"

Lisha yang melihat ini membelalakkan matanya dan bergumam.

Segera setelahnya, di depan 100 Machine Dragon pasukan Pemberontak menghampirinya, Lux yang mengenakan naga raksasa hitam pekat menghadang jalur mereka.

Di tangannya, pedang besar hitam kelam daripada kegelapan terangkat.

"Aku tidak tahu siapa kau, tapi itu tidak peduli! Aku akan membereskan kalian berdua!"

Menuruti suara Velvet, tiga mesin pertama mengacungkan pedang mereka dan menyerbu.

Mereka berniat memuat energi dari Pusat Tenaga menuju (pedang mereka) dan membelah ke bawah seluruh pelindung.

Serangan serentak tiga mesin dari tiga arah, kanan, kiri dan depan menyerang Lux.

Pada saat itu––,

  • bakin*

"––Eh?"

Sesaat ketika tiga Drag-Knight akan mengayunkan ke bawah pedang mereka, Drag-Ride yang mereka kenakan meledak menjadi beberapa bagian.

Lengan armor yang menggenggam pedang Machine Dragon, Pusat Tenaga dalam kedua bahu dan Sword Device menggantung di pinggangnya.

Tiga titik yang menjadi titik vital serangan, kekuatan dan pengendalian dihancurleburkan dalam sekejap.

Dan pada waktu yang bersamaan –– tiga mesin yang datang menyerang sekaligus pada itu.

"Apa...!?"

Mata orang yang dikalahkan tidak bisa melihat apapun.

Apa yang terjadi?

Pada kecepatan yang mata tidak bisa tangkap, <Bahamut> mengayunkan pedangnya, dan sesaat ketika menyilangkan pedang, pertarungan telah diputuskan.

––Kenapa!?

"Telanlah waktu dan berakselerasi, <Bahamut>."

Sebelum mereka bisa memahami situasi, pedang besar Lux bersinar sekali lagi dan membanting tiga mesin di depannya.

“Guaaaaaaaaaah…!?”

Tiga <Wyvern> Kerajaan lama yang sudah dihancurkan dengan sekejap kehilangan kekuatan dan tenaga pendorong mereka, dan jatuh dengan kepala mereka dahulu.

Meskipun hampir tidak menusuk Machine Dragon teman mereka yang ada di atas tanah, mereka tidak bisa lagi bertarung.

"Kau brengseeek!"

Setelah jeda beberapa detik, lima Drag-Knight pasukan Kerajaan Lama sekali lagi menyerang Lux secara serempak.

"< Reload on Fire >"

Tapi, serangan mereka dari atas, bawah, kanan, kiri dan depan tidak berhasil dan sekali lagi semua lima mesin dengan bertubi-tubi menembak ke bawah.

"Kuh...!?"

"Apa maksudnya itu––!?"

"Apa yang terjadi, apa-apaan itu––"

"A-Apa itu Divine Drag-Ride...!? Kenapa itu dengan gampangnya, seperti itu...!"

Sebagian besar serangan sekaligus, dan lebih cepat dari mereka yang bisa mengayunkan pedangnya –– atau bisa menarik pelatuk senapannya, mereka dihantam dengan sekejap.

Layaknya melihat drama murahan seperti pertunjukan besar.

Pasukan pemberontak digerakkan menuju mimpi buruk seperti kenyataan.

『Ja-Jangan panik! Laki-laki itu hanya seorang Drag-Knight seperti kita!』

Velvet meningkatkan suaranya dan memarahi bawahannya.

『Tidak mungkin lelaki itu –– manusia yang memiliki cukup bakat untuk menggunakan Divine Drag-Ride selama waktu yang lama! Selain itu, pergerakannya pastinya akan menjadi tumpul segera setelah serangannya! Bidik selama kesempatan itu!』

"Haah!"

Drag-Knight yang menerima perintah dari pemimpin mereka mengepung Lux dan menyerangnya sekali lagi.

Pastinya, Lux kehilangan pergerakannya untuk beberapa detik selagi dia mendapati lelah dari mengendalikan <Bahamut>.

“Guaaaaaaaaah!”

Tapi, selanjutnya sesaat ketika gerakannya menjadi lambat dan terlihat seperti dia menunjukkan terbuka (pertahanan).

Dia meluluhlantakkan tujuh Machine Dragon Kerajaan Lama yang memasuki jaraknya dengan sekejap.

"...Mustahil!"

Sekali lagi, kegelisahan menghampiri di antara Drag-Knight Kerajaan Lama.

"Divine Drag-Ride hitam pekat... Kau bajingan...! Jangan katakan –– kau salah seorang pada saat kudeta...!?"

Ketika Velvet bergumam, Lux memandang ke langit seolah meresponnya.

Di bawah matanya yang baru tertutup untuk sejenak, Lux teringat kembali masa lalunya.

『Apa kau ingin bekerja sama dengan Wyvern bersamaan dengan <Bahamut> ku? Atau––』

Apa yang Fugil tanyakan pada Lux sebelum pelaksanaan kudeta.

『Apa kau akan menggunakan <Bahamut>––?』

Part 11[edit]

"Haa... Jadi, kau menyelesaikannya. Nii-san..."

Di sisi lain, Airi yang meminta Nokuto, yang datang kembali ke Kota Pertahanan, pergi dari benteng bersama dengannya, dan menatap pada medan pertempuran selagi dia menarik napas dalam-dalam.

Di sebuah tempat terpisah dari benteng dan sekitar beberapa ratus mil jauhnya dari tanah kosong di medan tempur.

Airi dibawa oleh <Drake> Nokuto menuju jarak di mana suara naga baru saja mencapai medan pertempuran.

Dia telah mencatat informasi tentang seberapa lama Lux bisa menggunakan Machine Dragon khusus.

Dengan tujuan memahami lebih dekat tenaga Machine Dragon dan batas operasi, Airi meminta untuk hal yang tak masuk akal, seperti pergi ke area terdekat, serta bersama Nokuto.

"Apa yang terjadi? Lux-san... Divine Drag-Ride hitam itu––?"

Seperi biasa ketenangan Nokuto yang bertanya sambil suaranya bergetar

Kenyataan kalau meski benar untuk Divine Drag-Ride, Lux yang berbakat untuk Machine Dragon harusnya sejak awal jadi orang bawahan sebagai dia adalah manusia, memperlakukannya lebih dari cukup.

Dan, gerakan kecepatan tinggi yang tidak dapat dipahami yang dengan cepat membanting pasukan musuh yang sedang menyerbu.

"...Nokuto. Apa kau bisa tetap merahasiakan apa yang aku akan katakan padamu sekarang?"

Tidak seperti suasana yang sesungguhnya, Airi berbisik di udara secara sepintas.

"Ya. Aku bersumpah pada harga diri dan tuan dari pelayan seisi rumah, Kediaman Leaftet."

Sembari Nokuto mengangguk, Airi tiba-tiba mulai berbicara setelah menarik napas dalam-dalam.

"Itu adalah Nii-san. Drag-Knight terkuat yang mengendarai Machine Dragon terkuat Kerajaan Lama <Bahamut>. Dalam kudeta lima tahun lalu, salah seorang yang menghancurkan seluruh 1200 Machine Dragon pasukan Kerajaan dengan sendirinya –– "Pahlawan Hitam"."

Nokuto membuka matanya lebar dan bertanya pada Airi.

"Seorang Pangeran Kerajaan –– yang menghancurkan Kerajaan Lama? Kenapa...?"

"...Maaaaaaatiiiiiiii!"

Segera setelah suara Nokuto yang bergetar.

Teriakan dan ledakan bergema lagi di langit.

Nada yang menggetarkan dari seruling bisa terdengar dengan segera setelahnya.

Kemungkinan––, Velvet memberikan perintah pada lusinan Gargoyle, yang tersisa di belakang untuk menyerbu Ibu Kota, demi menyerang.

Tapi, Meskipun dia menggunakan Abyss, hasilnya akan sama seperti sesaat tadi.

Pedang yang Lux ayunkan pada kecepatan cahaya menghancurkan tubuh Gargoyle menjadi beberapa bagian dan melemparkan mereka ke bawah,

Di tengah udara di mana ledakan tak terhitung terjadi, Drag-Knight pasukan Kerajaan Lama lanjut menyerbu.

"<Reload on Fire> –– Itulah Divine Raiment <Bahamut>. Kemampuan sihir sepuluh detik yang disebut Memperkuat Tekanan."

Penyegelan dan pelepasan Divine Raiment.

Atau penekanan dan pembebasan.

Sebuah kemampuan yang dengan cepat mengurangi energi dan perwujudan sampai sedikit dengan itu tersisa dalam lima detik lalu, dan lalu meledak melepaskan kekuatan mereka dalam lima detik kemudian.

"Mengurangi jalannya waktu dengan target pada suatu perwujudan dalam lima detik pertama, dan mempercepatnya beberapa kali dalam lima detik terakhir. Jadi, sesaat ketika musuh menunjukkan gerakan awal serangannya, dia dengan mudah mengakhirinya dengan mempercepat serangan dan menghancurkan musuh. Teknik Nii-san disebut "quick shot"."

"Quick shot."


Gerakan spesial yang mengamati gerakan awal serangan musuh, menggunakan percepatan dengan <Reload on Fire> dan dengan cepat menghancurkan Drag-Ride musuh.

Oleh karena itu, sesaat ketika mereka mengacungkan pedang mereka dan menempatkan jari mereka pada pelatuk senapan dalam jarak Lux, pertarungan telah ditentukan.

Itulah alasan kenapa dia dijuluki Drag-Knight terkuat.

"La-Lalu jika dia sekuat itu, kenapa Lux dipanggil "Terlemah Tak Terkalahkan"––"

"Ya, ada suatu alasan. Sungguh sulit untuk melakukan "quick shot"."

Airi bergumam sementara menonton pertarungan antara Lux dan pasukan Kerajaan Lama.

"Dengan tujuan yang pastinya menghantam Machine Dragon lawan, kau punya serangan sempurna pembuka itu. Oleh sebab itu, latihan adalah kebutuhan dengan tujuan untuk mengamati dengan sempurna pergerakan dan langkah awal serangan Drag-Knight. Misalnya, tetap bertahan sendiri seperti itu dengan tanpa melakukan apapun, tapi menghindari serangan musuh tanpa menyerangnya bahkan sekali dalam sebuah pertandingan––"

Dengan kata lain, terlemah dalam rangka menjadi terkuat.

Pertandingan latihan di mana Lux bertarung menggunakan <Wyvern> tidak lebih dari latihan demi menggunakan Divine Raiment <Bahamut>.

Teknik yang diperoleh setelah sekitar beberapa ratusan ribu pertandingan sejak era Kerajaan Lama lima tahun lalu.

Jadi seperti bergerak dengan sensasi yang sama dengan <Bahamut>, dia telah menyesuaikan dengan menghitung tekanan udara dan menambahkan armor pada Wyvern.

Oleh sebab itu––,

Part 12[edit]

30 mesin, 40 mesin, 50 mesin...

Pada saat yang sama ketika mereka akan menyerang, Machine Dragon pasukan Kerajaan Lama mulai berjatuhan.

Pasukan Drag-Knight Kerajaan Lama diperkirakan berjumlah 100 mesin, yang ada sebagai unit Velvet telah dikurangi tak lebih dari setengah dalam sekejap.

"Tidak mungkin..."

Velvet, yang menonton ini bergumam, tercengang.

Ini aneh.

Tidak peduli seberapa dia bisa menggunakan Divine Drag-Ride, jika dia menggunakan kemampuan spesialnya, Divine Raiment, seharusnya memikul beban yang berat.

Tidak mungkin kalau Lux, yang punya bakat Machine Dragon harusnya lebih lemah daripada wanita yang bisa melanjutkan pertarungan untuk waktu yang lama.

『Ini percuma meski kau mencoba menambah waktu. Nilai angka bakat Machine Dragon Nii-san terlampau tinggi dari pada dasar nilai bakat kami, perempuan.』

Suara tenang Airi mencapai Velvet melalui suara naga <Drake> Nokuto.

Mustahil––

Dalam kenyataan di mana dia hanya bisa berpikir begitu sementara ragu.

"Ja-Jangan menghinaku! Apa kau mengatakan kalau bajingan ini adalah "Pahlawan Hitam" itu!?"

Sementara menjadi kebingungan, Velvet berlanjut memberikan perintah pada bawahan Drig-Knight nya.

Tapi, pergerakan mereka pada serangan pembukaan Divine Raiment <Bahamut>, <Reload on Fire> terlihat melesat dan mereka hancur dengan sekejap.

"Siapa kau?! Kenapa kau melakukannya brengsek––!"

"––Apa kau tidak ingat wajahku, kepala Penjaga Knight Squadron Kerajaan Velvet?"

"Ap...!?"

Baru saja.

Kata-kata Lux yang berubah dingin, tatapan tak terduga, Velvet terengah-engah dengan terkejut.

Keheningan singkat mulai naik, dan pada waktu bersamaan, Drag-Knight pasukan Kerajaan menghentikan serangan mereka.

“Fu, kukuku…! Hahaha!”

Melihat itu, Velvet tertawa terbahak-bahak.

SaijakuBahamut v1 274 - 275.jpg

Pandangannya teralih menuju kerah Lux.

"Ya ya, bukankah ini Pangeran ketujuh? Walaupun aku tidak tahu, maafkanlah ketidak sopananku sekali lagi."

"Kumohon hentikan."

Velvet membawa sambutan yang tidak sopan, Lux berbalik pada dirinya yang biasa dan membalas dengan kasar.

"Meyerahlah sudah. Bertarung lebih dari ini tidak berarti."

"Fu, hahaha..."

Memegang mulutnya sambil menahannya, Velvet tertawa lagi.

"Yang lebih penting Yang Mulia. Aku juga akan suka mengatakan beberapa kata. Untuk alasan apa––, kenapa kau berpihak dengan Kerajaan Baru –– musuh Kerajaan Lama?"

“…………”

"Kenapa?! Lux Acadia! Kenapa kau melakukannya, Pangeran serta penyelamat keluarga kerajaan, membalik pedangmu pada kami?! Apa tujuanmu untuk menjadi pahlawan dengan bertarung demi orang-orang!? Kau salah! Dengan perasaan dangkal seperti itu, menjadikannya orang ataupun negara ini –– kau tidak akan merubah apapun!"

"Aku buka pahlawan."

Lux menjawab begitu dengan senyum bosan.

Lalu,

"Tolong dengar, Lisha-sama."

Lux melihat pada Lisha yang terbaring di atas tanah dan dengan lembut memanggilnya.

"Untuk negara ini, untuk penduduk––; Aku tidak bisa melakukan apapun sebagai Pangeran. Aku kehilangan ibuku; Aku takut kehilangan orang terdekatku lagi."

Sementara di bergumam, ingatan lima tahun lalu terbayang di pikirannya.

"Aku tidak bisa menjadi kuat demi keadilan. Aku mencoba menyelamatkan semua orang, tapi gagal. Sehingga itu tidak terjadi begitu kali ini, dengan tujuan memikul misiku, aku menyembunyikan diriku sebagai Pangeran kerja sampingan."

––Kau tidak tahu apapun tentang di dunia ini. Kau tidak setingkat Raja. Terlemah.

"Tapi –– seperti yang diharapkan, aku ingin membantu. Aku pikir kalau aku ingin kau, orang yang pantas sebagai Putri Kerajaan Baru, untuk mengakuiku. Jadi..."

"Lux..."

Suara yang hampir didengar Lisha.

Sewaktu mendengarnya, dia membalikkan pedang besarnya ke arah Velvet sekaligus menyatakan.

"Aku bukan seorang pahlawan. Aku Drag-Knight terlemah yang menghancurkan Kerajaan Lama."

Segera setelah Lux menyatakan dengan menantang,

"...Baiklah."

Velvet mengangkat pedangnya dan mengirim sinyal pada anak buahnya.

"Kalau begitu, Kau harus mati! Sebagai pondasi Kerajaan Lama yang baru, membusuklah di bawah keadilan Kerajaan Acadia yang aku jalankan!"

Semua lusinan Machine Dragon yang tersisa secara serentak mulai menyerang sepenuhnya.

"<Reload on Fire>."

Dengan membalasnya, Divine Raiment <Bahamut> diaktifkan.

Menelan waktu –– dan mempercepat.

Gerakan spesial –– "quick shot" yang mengamati pergerakan awal serangan, dan menghancur leburkan musuh dengan sekejap.

Pada saat yang sama beberapa armor Machine Dragon itu dihancurkan menjadi beberapa bagian, Velvet menyerang sambil dia menyusun jalurnya untuk membuka sebentar.

"Lux!"

Lux mendengar teriakan Lisha.

Anak buah yang velvet hasut telah tertangkap.

Dan, baru setelah Divine Raiment, <Reload on Fire> sudah mengaktifkan pengaruhnya.

Sebelum waktu akselerasi sekali lagi, harusnya pertama mengurangi kecepatan.

Meski begitu, jika itu lawan biasa, mengatur waktu yang Lux bisa halangi dengan membacanya (mengamati).

Tapi––, musuh bukan hanya Drag-Knight.

"Hamba minta maaf Yang Mulia Kerajaan Lama dengan kata lain! Penghianat!"

Velvet membiarkan tajam, garis luka yang lurus.

Kecepatan kilat dengan quick draw.

Ketika luka yang tak dapat dielakkan menyerang <Bahamut> Lux––, Velvet melihatnya.

Garis memotong yang dia harusnya membekas dengan ujung pedangnya melaju pada Machine Dragon Lux.

Dan garis potongan lain menebas pada lengan armornya yang memegang pedang itu.

"––Ap!?"

  • retak*

"Apaaaaaaa...!?"

Mengiris kerusakan pada Machine Dragon nya yang tercermin dalam bola mata Velvet, yang membuka lebar matanya dengan terkejut.

Segera setelahnya, seakan mengusut fakta yang tak terelakkan "membelah" itu, <EX Wyvern> hancur menjadi beberapa bagian.

Armor pergelangan tangan, Pusat Tenaga dan Sword Device.

"Quick shot" Lux membasmi mereka semua.

"Ke-Kenapa...!? Divine Raiment mu... Kau seharusnya tidak bisa menggunakannya lagi! Kenapa quick draw ku dikalahkan––"

Kemampuan spesial yang menekan kekuatan dengan Divine Raiment.

Divine Raiment tidak bisa diaktifkan ulang dengan segera setelah dia mengurangi kecepatan waktu dalam lima detik pertama, dan mempercepatnya dalam lima detik berikutnya.

Meskipun Velvet seharusnya menebasnya setelah mengamatinya––

『Kau benar-benar orang yang sembrono.』

Segera setelahnya, suara naga melewati <Drake> Nokuto –– suara Airi mencapai Velvet.

『Hanya karena kau bisa menggunakan quick draw, tidak mungkin kau bisa menang dengan teknik yang sama melawan seorang yang menemukannya, bukan?』

"Ap––!?"

Dengan suara acuh tak acuh, Velvet kehilangan kata-katanya.

Sesaat Velvet menggunakan quick draw, quick draw dari Lux yang mengamati gerakan awalnya mendekatinya dengan kecepatan Dewa jauh melebihinya, dan lalu melakukan sebuah "quick shot".

Menjadikan daya dan tenaga Divine Raiment <Bahamut>.

Atau skill Lux yang menjadi terkuat Kerajaan Lama.

Atau bahkan menekan kekuatan Divine Raiment yang bisa merobohkan Machine Dragon berkali-kali dengan sekejap.

Strategi Lux untuk mengelabuhi Velvet dengan membuatnya berpikir "Aku bisa mengalahkannya".

(Pria ini, sebenarnya berapa banyak kartu as yang dia sembunyikan––!)

Di tengah-tengah, Velvet menyadari kenyataan pasti.

"Tu-Tunggu! Kau penemunya!? Itu tidak mungkin! Kau masih berumur 12 di hari itu––"

"Selamat tinggal, Velvet. Meski aku tidak bisa menghukummu sebagai keluarga kerajaan lagi."

Pada saat yang sama sambil Lux bergumam dengan tenang, <EX Wyvern> jatuh.

"Aku tidak ingin bertarung untuk Kerajaan Lama sebagai Pangean, ataupun untuk kepentinganmu. Aku ingin bertarung untuk gadis-gadis itu, berharap suatu hari mendapatkan pengakuan mereka––"

Velvet yang terjun ke tanah kering.

Semua Machine Dragon Drag-Knight Kerajaan lama dihancurkan dan pertarungan berakhir.

Selagi Lux turun di atas tanah, Lisha yang entah bagaimana berhasil untuk berdiri melangkahkan sementara kakinya yang berjalan sempoyongan.

Lalu, dia mempercayakan tubuh kecilnya pada Lux yang mengenakan Machine Dragon.

"––Terima kasih, Lux."

“…………”

Dengan perkataan Putri yang matanya basah, Lux membalas dengan senyum kecil.

Lalu mendadak, tubuhnya bersamaan dengan <Bahamut> yang miring (pingsan?).

"H-Hei!? Apa kau baik-baik saja? Lux!"

"Ahaha. Ini sudah lama; Aku baru saja sedikit kelelahan."

Dia memutuskan koneksi <Bahamut> dan membalas begitu.

Kesadarannya lambat laun menjadi kabur.

Sementara sedikit mendengarkan sorak sorai kegembiraan "Knight Squadron" yang terdengar dari jauh, Lux dengan perlahan menutup matanya.


Epilog - Di mana Pangeran harus berada[edit]

Part 1[edit]

"N, Ngh..."

Dengan rintihan kecil, Lux membuka kedua kelopak matanya.

Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kayu yang relatif baru, bunga-bunga yang harum, tanaman obat dan bau alkohol yang menggelitik hidungnya.

"...!? Kau sudah bangun!? Untunglah...! Nii-san!"

Senyuman seorang gadis yang memeluknya tercermin dalam kedua mata Lux yang terbuka dengan tipis.

"Tempat ini––?"

Selagi Lux entah bagaimana berbicara dengan wajah memerah, Airi buru-buru melepaskan Lux dan setelah langsung membersihkan tenggorokannya, dia dengan segera membuat ekspresi tenang dan meluruskan punggungnya.

"Um –– jadi, kau akhirnya bangun, Nii-san?"

"Airi? Ugh...!"

Berusaha untuk mendengarkan suara adiknya, Lux mengerutkan kedua alisnya pada rasa sakit yang berkurang yang menjalari sekujur tubuhnya.

Airi mengenakan seragamnya yang melihat hal itu, langsung mendesah di atas kursi di depan tempat tidur.

"Kau memungut apa yang kau taburi. Setelah dengan terus-menerus menggunakan Divine Raiment <Bahamut> sebanyak itu, sudah jelas, kan? Ini mending daripada kamu tiduran selama seminggu seperti saat pertama dulu."

"...Apa mungkin, kau marah?"

Selagi Lux tertawa sangat aneh,

"Apa kau tidak mengerti jika aku tidak mengatakan apapun?"

Airi kembali menyeringai.

Divine Raiment <Bahamut> memerlukan konsumsi yang amat besar dari pemilik.

Bahkan untuk Lux, yang memiliki bakat Machine Dragon yang jauh melampaui wanita biasa yang merupakan laki-laki, itu sangat menyusahkan.

Karena itu, Lux yang hampir mati sebelum berjanji pada Airi tidak menggunakannya secara langsung sampai memasukkan batas waktu operasi Divine Raiment <Bahamut> adalah jelas akurat.

Itu juga alasan kenapa Airi sebagai seorang murid bercita-cita menjadi menteri (arkeolog?), menerjemahkan dokumen kuno reruntuhan yang berhubungan dengan Machine Dragon.

Dan jika oleh kebetulan, bakat dan fakta kalau Lux adalah "Pahlawan Hitam" telah diketahui, Airi takut kalau Lux akan dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya oleh berbagai macam organisasi termasuk di dalam dan di luar negara, dan akan menjadi target.

Itulah kenapa Airi mencoba untuk menghentikan Lux.

Sampai Lux dikalahkan "seseorang" yang dia buru, dalam perasaan lain, Airi mencoba menghentikan kebiasaan menampakkan dirinya ke dalam bahaya.

Dia tahu kalau Airi khawatir tentangnya.

Jadi, ketika dia mencoba untuk minta maaf,

"Nii-san–– sangat idiot."

Airi mengatakan itu dan memeluk Lux, memendam mukanya dalam dadanya.

"...Lima tahun lalu. Ketika Nii-san tersungkur dan tidak bangun, apa kau tahu seberapa banyak aku khawatir setiap hari...?"

Airi yang biasanya bersikap tenang berbicara sembari suaranya terdengar suram.

"Yang jelas, Aku orang yang sangat idiot", Lux tersenyum masam.

"Aku minta maaf karena membuatmu khawatir, Airi."

Setelah menepuk kepala adiknya untuk sementara sampai dia kembali tenang,

"Ngomong-ngomong..., apa semuanya selamat?"

“…………”

Sesaat ketika dia mendengar perkataan Lux, Airi berpisah dari Lux dan kedua matanya berubah mengejek kearahnya selagi dia terheran.

Dia nampaknya entah bagaimana tak puas.

"Tanyakan itu pada mereka. Aku pergi dulu. Nah Nii-san, jaga dirimu baik-baik."

"Ya, sampai nanti."

Airi berdiri dan dengan tenang meninggalkan klinik.

Dia menghilang bersamaan dengan tiga gadis yang memasuki ruangan.

"Hai, Kelihatannya kau baik-baik saja, Lux-kun."

"Oh! Aku senang kau sudah sadar! Bagaimana, Lux-cchi? Apa kau ingat aku?"

"Tentu. Sepertinya ini hanya kelelahan, jadi aku kira itu baik-baik saja."

Mereka adalah Sharis, Tillfarr dan Nokuto dari Triad.

Mereka masing-masing memegang buah-buahan, sayuran dan jimat perak (?), menaruhnya di atas samping tempat tidur Lux.

"...Terima kasih"

Nyatanya kalau ada orang-orang yang akan melakukan hal sebanyak itu padanya, ia tak sengaja meneteskan air mata.

"Fufu. Kau nampaknya memilukan kalau kau tidak tahu harus berbicara apa. Tapi, kau tidak usah memikirkannya, Lux-kun."

"Itu benar. Kau tahu, Lux-cchi. Ketika seorang gadis memberikanmu sebuah hadiah, cara untuk mengembalikannya adalah dengan sesuatu yang lebih besar. Ayo katakan kalau ini adalah rasa hormat dalam Kerajaan Baru yang masih berlanjut."

"Ya. Kami semuanya mengharapkannya, demikian."

"...Ah, maksudku, aku akan melakukan yang terbaik."

Pada senyuman tiga gadis itu, Lux kembali tersenyum aneh.

"Itu akan buruk untuk tetap tinggal di tempat perawatan ini. Kami permisi dulu."

(Kalau tahu begini, aku juga ingin kalian tidak memaksakan memberikan hadiah padaku...)

Selagi Lux menelan kata-katanya dan melihat Triad keluar, selanjutnya dua orang gadis masuk.

"Kau terlihat lebih baik dari yang aku kira."

"Selamat pagi, Lu-chan."

Gadis ramping dengan kesan anggun, dan seorang gadis berdada besar yang memberikan perasaan nyaman.

Krulcifer Einvolk dan Philphie Aingram.

"Yah, ada banyak hal yang aku ingin diskusikan denganmu, tetapi––"

Pembalut di bawah mata Krulcifer dan menunjukkan wajah penuh pikiran untuk sementara.

Menyadari kalau itu adalah tentang "Pahlawan Hitam", Lux terkejut.

"Namun, kau benar-benar karakter yang merugikan."

Krulcifer berbicara dengan nada menggoda.

"Jika kau tidak menerima kerja samaku, Aku tidak akan mengetahui rahasiamu. Kenapa?"

Lux meminta Krulcifer demi melindungi Lisha dan "Knight Squadron".

Dengan perintah untuk menghentikan serangan musuh kalau dia mencoba untuk mengarahkan bukan pada Lux, tapi pada Lisha dan "Knight Squadron" di garis belakang.

Kali ini, Lux akhirnya mengalahkan seluruh musuh sebagai hasilnya, tapi nampaknya kalau Krulcifer telah menjelaskan perkataan akhirnya dengan berbagai cara, menangkap para pemberontak Machine Dragon yang di hancurkan berakhir damai, dan menyerahkan mereka pada pasukan penjaga Kota Pertahanan.

"Ini karena aku pikir kalau itu adalah cara satu-satunya."

Lux dengan terus terang membalas.

Lux akan menyelesaikan semuanya dan bisa menyelamatkan Lisha.

Oleh karena itu, sehingga kalau dia bisa bertarung tanpa paksaan, sangat diperlukan kerja sama dengan seseorang yang berbakat.

"Itu baiklah, tapi seharusnya kau berhati-hati. Untuk suatu alasan, kau terlihat sangat terbuka meski kau sekuat itu."

"Eh––?"

Lux gemetar oleh suara nakal Krulcifer.

"Aku bukan cewek yang kejam jadi selagi meneruskan ini di depan orang yang baru pulih. Kita akan membicarakannya dengan perlahan dan hati-hati kapan-kapan."

"Ah, um, dengan hati-hati..."

Sembari Lux entah bagaimana berhasil mengembalikan senyum Krulcifer yang mengandung sebuah maksud,

"...Philphie?"

“…………”

Philphie diam-diam mendekati Lux dan muncul dan berderang di depannya.

"Uwah!?"

Mendekatkan wajah imutnya pada jarak yang cukup untuk bisa berciuman, Lux dengan bingung membungkuk mundur.

Sehingga, Philphie tidak menunjukkan tanda-tanda memperhatikannya.

"Yup. Kau tidak demam, aku pikir baik-baik saja.."

Dia bergumam selagi menggigit donat di tangannya.

"Selamat datang kembali, Lu-chan."

Philphie yang seperti tanpa emosi saat pertama dengan sekejap membuka senyum kecil.

"...Ah, tentu. Aku kembali, Phi-chan."

Sambil Lux menjadi sedikit memerah, Philphie mendadak meninggalkan sisinya dan pergi.

"Yah, sampai jumpa lagi."

"Eh? Ya..."

"Kau benar-benar punya teman masa kecil yang cantik."

"T-Tolong, jangan menggodaku!"

Krulcifer juga tertawa kecil dan meninggalkan klinik.

Sesaat Lux yang hatinya masih berdegup kencang, beberapa teman sekelas dan anggota "Knight Squadron" mengunjungi klinik.

"Ah, jadi kau selamat! Kau memiliki nasib buruk yang kuat, eh"

"Sepertinya bahwa kau melindungi Lizsharte-sama. Aku berterima kasih."

"Lain kali, kau harus mempelajari bagaimana untuk menyerang. Meski kau tidak sebagus itu, legenda –– "Pahlawan Hitam"."

Mendengarkan pembicaraan beberapa siswi, Lux mengira kalau identitasnya tidak diketahui.

Lisha tentu saja, tapi juga Krulcifer dan Nokuto nampaknya memberikan rasa hormat.

"...Phew."

Akhirnya para penjenguk pergi, dokter wanita dari klinik datang pada saat terakhir.

Setelah menanyakan beberapa pertanyaan pada Lux yang bangun, lalu mendapatkan pemeriksaan ringan,

"Aku punya pesan dari Kepala Sekolah Relie. Dia ingin kau datang ke ruang Kepala Sekolah setelah kau baikan. Bahwa ada sesuatu yang penting mengenai pengobatanmu––"

"...Paham."

Lux langsung mendesah setelah meninggalkan klinik.

Seperti yang diduga, masalah yang penting harusnya juga sudah diketahui oleh Kepala Sekolah Relie.

Sekarang bahwa identitas "Pahlawan Hitam", meski hanya beberapa orang yang mengetahui, Lux tidak bisa menetap di sini.

Awalnya, kisah tentang orang Kerajaan ikut campur dalam kudeta tidak harus memercikkan bara api.

Jika anggota keluarga Kerajaan Lama dimusnahkan Kerajaan, itu akan diakui oleh rakyat dan raja-raja feodal kalau itu bukanlah sebuah revolusi, tapi persaingan kekuasaan dalam Kerajaan atau hanya sebuah tindakan, dan menyatukan kekuatan Kerajaan Baru yang akan terbangun.

Oleh karena itu, jika rumor bahwa "Pahlawan Hitam" telah bangkit, itu akan menjadi hal yang buruk bagi Lux, bukti mantan Pangeran.

"Selain itu, ada ujian untuk sementara waktu yang dimulai..."

Ia pastinya membicarakan hal semacam itu.

(...Akhirnya selamat tinggal, kayaknya.)

Dengan sedikit emosi mendalam di dadanya, Lux memutuskan pergi ke tempat tujuannya.

Part 2[edit]

Bengkel Drag-Ride berbau logam dan oli seperti biasa.

Memikirkannya, meskipun aku datang ke akademi untuk melakukan pekerjaan magang teknisi Machine Dragon, aku tidak melakukan apapun pada akhirnya, Lux berpikir dengan senyum miring.

Lokasi penyimpanan <Bahamut> tidak di dalam hanggar biasa Machine Dragon.

Diam-diam tertidur di tempat rahasia yang disebut hanggar rahasia teratas N° 0 yang berada di ruang bawah tanah Ibu Kota.

Lima tahun lalu saat hari terakhir kudeta.

Setelah kehilangan kesadarannya dalam ruangan para petinggi, Lux dipungut oleh bibi Lisha yang menjadi Ratu Kerajaan Baru selanjutnya.

Ketika dia bangun, Fugil tiba-tiba menghilang, dan keberadaannya tidak diketahui.

Kemungkinan karena robohnya kastil kerajaan, tidak hanya <Bahamut> yang tidak diambil dengan Lux, tapi juga dengan ajaib mendapatkan kembali kesadarannya.

Kejayaan Revolusi, tetapi Lux menghormati Fugil, yang sengaja memimpin robohnya Kerajaan, karena berbahaya dan kemudian memutuskan untuk memburu Fugil.

Sebagai Pangeran kerja sampingan Kerajaan Baru.

Dan, permintaan untuk pelatihan yang menumpuk sehingga dapat secara bebas menggunakan <Bahamut> yang merupakan beban yang terlalu besar sementara berkelana––

Ada bahaya menjadi dibunuh sebagai Pangeran Kerajaan Lama, jadi dia tidak bisa menetap di tempat yang sama.

"Tapi, aku merasa seperti aku di sini selama waktu yang cukup lama..."

Dia senang untuk menghadiri akademi Drag-Knight, dan juga bisa bertemu teman-teman seusianya untuk pertama kali ––atau seenggaknya orang-orang yang ia bisa panggil.

Agak disayangkan kalau dia tidak datang menjenguk, tapi Lux ingin menyambut orang terakhir yang paling banyak punya hutang budi, dan hingga tiba ke sini.

"Hei! Lux?! Apa lukamu sudah sembuh?"

Selagi Lux memikirkan tentang hal itu, gadis yang duduk di depan unit pekerja untuk Drag-Ride melihat kembali pada Lux dengan senyum.

Sedikit kotor jubah putih yang dikenakan di luar seragamnya.

Sosok Lisha yang tidak terlihat seperti seorang Putri biasa di sana.

Sepertinya dia masih bekerja keras dengan penelitian Drag-Knight terkuat di bengkel ini.

Sampai baru-baru ini, aku memikirkan kalau dia bertingkah seperti seorang Putri, tapi sekarang –– aku merasa sangat lega.

Lux juga memikirkan kalau kesedihan Lux tidak bisa ia lihat lagi.

"Lizsharte-sama. Terima kasih atas kerja kerasmu sampai saat ini."

"Fufu. Aku melakukannya atas kemauanku sendiri. Jadi, tidak ada alasan untuk kau berterima kasih padaku. Yang paling penting lagi, aku ingin kau mencoba sesuatu lain kali. Aku menemukan perlengkapan yang menarik."

"Lalu, berikan aku permintaan lagi. Aku akan datang segera kapan pun."

Namun –– Aku sudah harus meninggalkan akademi.

Memikirkan demikian, Lux akan meninggalkan bengkel, tapi dia tiba-tiba mengingat janjinya.

"Ah, ngomong-ngomong, ini tentang <Wyvern> ku, tapi––"

itu harusnya telah rusak sebagian besar oleh pertarungan itu, tapi ia ingin tahu bagaimana dia akan mendapatkannya kembali.

Sejak Lux hanya memiliki Sword device di tangannya, yang lainnya seharusnya masih dalam masa perbaikan, namun––

"Ah, sebelum itu, lihat ini. Karena kau adalah orang yang spesial, kau tidak harus menunjukkannya pada murid lain, tapi –– kau adalah pemiliknya."

"Eh...?"

Tiba-tiba, Lisha membuka bengkel penyimpanan Machine Dragon di belakang ruangan.

Terdapat––, Mesin naga hitam pekat yang besar.

Itu adalah Divine Drag-Ride <Bahamut>.

“Eeeeeeeeeeeeeeeh!? ––Kenapa!?”

Dia secara tak sengaja berteriak.

"Kini, aku memperbaiki goresan yang sangat lama. Memperbaiki Divine Drag-Ride sulit, tapi aku tidak bisa membiarkan siapapun membantuku, Pada akhirnya––, ini adalah rahasia penting yang hanya terbatas sejumlah orang yang mengetahui kalau mesin ini akan ditaruh di akademi."

"Aku akan pergi melihat sebentar Kepala Sekolah!"

Ketika Lisha pergi untuk berbicara lagi, Lux sudah mulai berlari.

Part 3[edit]

Menanjak dengan melompat 2 langkah sekaligus sesaat menaiki tangga bangunan sekolah, Lux pergi menuju ruang Kepala Sekolah.

"Apa maksudnya ini, Relie-san!?"

  • paff*

Ketika dia membuka pintu besar dengan kedua tangannya,

"Selamat atas penerimaan resmimu! Lux-kun!"

Dengan sorakan kecil, memunculkan gemuruh tepuk tangan.

Dalam ruangan Kepala Sekolah yang luas, selain Relie Aingram, gadis-gadis yang Lux kenal.

Krulcifer, Philphie, Airi, dan teman-teman sekelas lain telah berkumpul.

"Eh...?"

Lux yang memikirkan dengan yakin kalau hanya akan ada Kepala Sekolah, terpaku karena dia terkejut.

Dan, orang terakhir, seorang gadis yang mengenakan seragam masuk.

"Lizsharte-sama?"

"Ahem. Nah, Kepala Sekolah, memberikanku ijin membawamu untuk ucapan selamat. Pangeran Kerja Sampingan Lux Acadia. Aku sebagai Putri Kerajaan Baru, akan menanggung (memberikan bantuan) kehidupan padamu, seorang kriminal."

Lisha mengubah cara berbicaranya, mengatakannya dan berjalan di depan Lux.

Satu Sword Device tersimpan dalam sarung yang baru di tangannya.

"Berkat kerja samamu –– aku selamat. Kau bisa melindungi bukan hanya Kota Pertahanan, tapi juga negeri ini. Aku mengakui bahwa ada kekuatan jelas dan keadilan dalam diri dan memujimu."

Mendeklarasikan begitu, Lisha tersenyum dengan lembut.

"Oleh karena itu, di sini ada perintah dariku. Kau tinggal di sini. Sebagai Pangeran kerja sampingan kami, sebagai siswa pertama dan menjadi kekuatan kami. Kami akan mengakuimu yang awalnya tidak harus diijinkan di sini. Tidak ada keberatan, Pahlawan."

"Errr..."

Keheningan seolah waktu terhenti.

Ketika Lux mengangkat wajahnya karena malu, Kepala Sekolah tersenyum masam.

"Jika kau seperti itu, nanti kau akan bermasalah mengatasi gadis-gadis mulai saat ini, Lux-kun."

Dia hanya mengatakan itu.

Jadi, ini adalah apa yang dia maksud dengan "ada sesuatu mengenai bagaimana memperlakukanmu".

"Oleh karena itu, bagaimana menjelaskannya. Pedang <Wyvern> masih dalam masa perbaikan, tapi––, Apa kau akan menerimanya? Pedangku."

Sementara kedua pipinya dicelup kemerahan dan dia sedikit mengalihkan matanya, Lisha menggenggam keluar pedang.

Sesaat dia melihatnya, Lux tiba-tiba menghembuskan napas dan berlutut.

"Seperti yang Anda minta, Putri."

Dengan segera setelah Lux menerima pedang, sorak sorai muncul dari sekeliling.

Melekatkan dengan senyum Lisha, Lux juga tersenyum miring.

Demikianlah, Lux Acadia mendapatkan tempat di mana dia berada untuk pertama kali di Kerajaan Baru.

Sebab gadis-gadis sang Pangeran yang harus ia lindungi.



Referensi[edit]

  1. aku pikir ini seperti tembok china, yang di atas temboknya terdapat jalan melintas yang bisa dilalui seperti jembatan
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Dogeza
  3. perkataan yang sering diucapkan ketika mengetest suara mike
  4. TN: kalau ini juga kurang ngerti maksudnya, karena yang butuh TLC terjemahan inggrisnya bukan terjemahan ini
  5. agak bingung dengan konteks ini, ya mungkin si Lux mengira kalau nasibnya seperti gelandangan atau tak punya uang, karena tidak bisa bekerja untuk hari ini begitu
  6. sepertinya sejenis logam yang ditemukan di dunia fantasy, kalau tidak salah
  7. https://en.wikipedia.org/wiki/Androcracy
  8. stadion roma
  9. mungkin maksudnya kegagalan adalah awal dari keberhasilan hehe..
  10. Semacam alat bantu terbang mungkin
  11. jaman pertengahan butuh kartu kredit? hmm, aku kurang tahu soal alat pembayaran di sana, jadi kira-kira bayangkan aja seperti itu.
  12. mengap-mengap atau seperti kelelahan karena rasa malu
  13. pemeriksaan pasukan dengan cermat untuk mengetahui kesiapan di tempat masing-masing
  14. yang dia maksud adalah kerajaan lama
  15. birdmen yang dimaksud adalah gargoyle karena penampilannya seperti naga yang berdiri dengan dua kaki.
  16. pasukan yang ditempatkan di suatu kota
  17. translate apa adanya
  18. maksudnya si Lisha


Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Volume 2