Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]


Prolog — Di atas Langit nan Jauh[edit]

Dua orang memandang ke bawah menuju dunia.

Benda buatan yang lebar dan bola melayang sedang diselimuti oleh cahaya yang sangat tipis. [1]

Permukaan dinding yang memiliki susunan tak terhitung di mana-mana, bumi yang luas dengan perkotaan dan hutan-hutan sedang dirancang layaknya jendela-jendela kecil.

Sepasang laki-laki dan perempuan sedang duduk di dalam ruang observatorium[2] dari mesin yang menyediakan seluruh pemandangan tersebut.

Salah satu dari mereka adalah seorang pemuda berambut perak dan berwajah tampan.

Laki-laki yang mengenakan mantel elok dihiasi dengan sulaman emas, dengan penampilan megah khas kerajaan, dibalut dengan rasa haus akan darah yang mirip seperti pisau yang dihunuskan.

“Apa boleh, jika aku mengajukan satu pertanyaan?”

“—‘Tidak mungkin’, jika aku berkata demikian maka apa yang akan kau lakukan? Membuat sebuah perkenalan konyol tentang cara penyakit bekerja? Mishis V Exfer.”

Pemuda tersebut berbalik dengan senyum yang serupa dengan mengejek atau menertawakan kepadanya.

Gadis yang mengenakan pakaian pelayan putih murni dan biru gelap masih berdiri seperti bayangan.

Dia adalah pelayan pendiam yang pastinya tidak akan mengungkapkan apapun selagi dia dengan jelas mempertunjukkan kehendaknya untuk mengabdikan dirinya dengan peran melayani serta menyertai tuannya.

Wajah cantik tanpa emosi dan hanya diam sambil menatap ke arah pemuda itu.

“Mengapa kau mempercayakan Divine Drag-Ride kepada mereka? Meskipun ini demi tujuan itu, tetapi jika kau memikirkan masa depan yang akan menanti, bukankah itu sebuah keputusan buruk untuk memperbolehkan mereka yang pada akhirnya akan melawanmu dengan bertempur memperebutkan kekuasaan?”

Perempuan yang dipanggil Mishis secara tenang bertanya dengan nada biasa.

Setelah tertawa dengan penuh merendahkan dalam menanggapi pertanyaan tersebut, laki-laki itu perlahan mengangkat dagu dan mengarahkannya dengan tatapannya.

“Keberadaan yang dikenal sebagai <Pahlawan>, kau pikir dari mana mereka berasal? Mishis.”

“...Aku merasa sulit untuk memahami arti dari perkataanmu.”

Setelah sedikit ragu, si pelayan membalas demikian dan pemuda itu mulai tertawa.

“Apakah kau tidak pernah membaca kisah kepahlawanan? Semacam dari dongeng pun tak masalah. Pahlawan yang menolong orang-orang dan sang putri, serta mengalahkan monster dan pemimpin kejamnya. Kemanakah mereka akan dilahirkan dalam dunia masa ini yang bukan dongeng belaka?”

“...Mereka disusun oleh kekuatan itu. ─Benar kan? Keberadaan yang dibebani dengan peran yang dikenal sebagai <Pahlawan>, mengakui menjadi pembela keadilan dan bertarung melawan musuh.”

Pada kata-kata Mishis, pemuda itu dengan lembut menyipitkan matanya dan mengangkat ujung mulutnya.

“Itu tidak benar, Mishis. Hal yang dijuluki <Pahlawan> pastinya adalah rakyat.”

“...rakyat?”

Tanpa menunjukkan ekspresi wajah atau sikap sedikitpun, Mishis hanya kembali bertanya.

“Itu benar, Mishis. Kau yang tertidur tidak akan tahu, tapi sebagian besar dunia ini seperti itu. Tidak ada pahlawan yang sengaja mulai bertarung untuk kepentingan perkara besar. Manusia dan hewan, kecuali mereka yang menghadapi bahaya dalam sebuah pertengkaran, mereka akan hidup dengan mengejar koin-koin kecil yang berjuntai di depan mata mereka. Bahkan para kesatria, jika mereka harus dibagi upahnya oleh raja feodalnya, mereka akan mengurangi jumlah kriminal demi berusaha hidup. Itulah apa yang disebut naluri seseorang—dari kehidupan.”

“Lalu......”

“Lalu, apa yang mendorong mereka untuk bertarung? Perkara besar? Rasa keadilan? Rasa bertanggung jawab? ...Bukan itu, dengan pola pikir yang mengorbankan diri sendiri, penduduk tidak akan pernah melangkah.”

“…………”

Hanya suara pelan Mishis yang menarik napas dapat terdengar.

“Apa yang menggerakan mereka adalah selalu <mempertahankan diri>. Dalam hal itu, bagi mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa, kau hanya perlu mengendalikan mereka di bawah ‘sihir’. Menganugerahkan kepada mereka senjata kuat yang disebut sebagai Drag-Ride, lalu memberitahu mereka tentang lokasi reruntuhan di mana terdapat tempat harta karun, menunjukkan kepada mereka musuh yang dijuluki Abyss, dan akhirnya membiarkan mereka untuk merasakan kemenangan, selangkah demi selangkah — mereka akan mulai bergerak untuk melindungi kepentingan mereka sendiri dan secara alami yang disebut <Pahlawan> akan perlahan menjadi bodoh.”

Memotong kata-katanya sekaligus, pemuda berambut perak itu berdiri.

Sambil menatap pada jendela mesin yang merancang pemandangan tak terhitung, mulutnya tiba-tiba membentuk senyum.

“Untuk kita membuka seluruh reruntuhan, <Pahlawan> adalah penting. Alasan itu saja lebih dari cukup untuk memberikan Divine Drag-Ride pada mereka. Mulai sekarang di luar perselisihan antar negara akan semakin kuat dan berlanjut. Bahkan kepala pelayan sepertimu secepatnya akan bertindak, kau tahu?”

“Aku mengerti ceritanya. Namun dalam hal itu, dari cara berpikirmu bukan berarti kalau tidak ada hal seperti <Pahlawan> di dunia ini sejak awal?”

Terhadap pertanyaan Mishis, pemuda yang telah menampakkan senyum terpaksakan sampai sekarang berubah.

Sepasang mata kelabu itu yang dibatasi di atas melebarnya kegilaan, lantas dia bergumam.

“—Tidak, itu salah.”

Hanya untuk sekejap, sementara merangkai kata-katanya, laki-laki itu menunjukkan senyum jahat.

“...Aku pengecualian. Satu-satunya pengecualian. Hanya aku—pahlawan asli yang sebenarnya, Mishis. Tidak seperti mereka.”

“…………”

Pemuda berambut perak mulai berjalan keluar ruang obsevatorium pada saat yang sama sambil dia mengatakan hal itu.

“Sudah waktunya untuk menyiapkan langkah selanjutnya untuk bergerak. Kirimkan utusan pada putri kerajaan ketiga, Mishis.”

“Sesuai yang anda perintahkan.”

Setelah si pelayan secara sopan menundukkan kepalanya, dia menutup pintu setelah kepergian pemuda tersebut.

Sembari dia menyentuh permukaan meja dengan ujung jarinya dan mengendalikan mesin ruangan, Mishis dengan lembut bergumam.

“...Apakah kau benar-benar berpikir seperti itu? Fugil.”


Episode 1 — Kembalinya yang Terkuat[edit]

“Uuh... Hari ini semakin dingin saja, ya...”

Tinggal beberapa hari sampai tanggal pertandingan penyelisihan sekolah untuk menentukan perwakilan turnamen internasional yang diberikan hak menyelidiki reruntuhan.

Sebagai Drag-Knight, turnamen adalah pertandingan terbesar untuk menyuguhkan kemampuan seseorang, di dalam akademi yang penuh akan ketegangan yang juga mirip seperti keagungan.

Di malam ini, Lux berjalan melewati lingkungan sekolah — di halaman sekitar asrama perempuan.

Dalam kegelapan di mana bintang-bintang tak terlihat, hanya cahaya lampu yang meluap dari asrama dengan samar-samar menerangi jalan berbatu.

Gerbang utama sudah ditutup untuk asrama perempuan yang berada di Akademi Militer Kerajaan.

Karena tempat ini, bangunan untuk membelakangi para Drag-Knight yang terletak di Cross Feed, tempat penting sebagai basis pertahanan, serta berisi penjaga-penjaga pilihan dan keamanan yang sangat terjamin.

Tapi, meskipun demikian, orang luar yang berusaha masuk tanpa izin dan mengintip seakan tidak ada habisnya.

Ini karena, untuk orang yang mencoba melakukan tindak kejahatan, akademi ini di mana perempuan bangsawan dari usia dewasa berlalu lalang (pulang pergi) dan terdapat senjata super yang disebut Drag-Ride, sehingga bisa dikatakan, sesuatu seperti ruangan harta karun.

Oleh sebab itu, gadis-gadis yang dikenal sebagai Triad, dan terkenal di akademi, dengan bebas berjaga di dalam lokasi sampai saat ini, tetapi, karena dia telah menerima permintaan, Lux juga ikut dalam penjagaan malam ini.

(Padahal, jika hanya seperti itu maka akan baik-baik saja. Mengapa sesuatu seperti ini—)

Sesaat pipi Lux memerah dengan situasi saat ini,

“Hah? Kau — aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Mungkinkah kamu...”

“Ah...? E-Err, umm—”

Tepat di depan asrama perempuan, selagi ia dipanggil oleh teman sekelas yang berpakaian longgar, ia tak sengaja meningkatkan suara terkejut.

(Di-Dia menyadarinya!? Apa yang harus aku lakukan! Jika dia mengenaliku dengan penampilan ini, maka besok, aku akan menjadi bahan tertawaan di kelas—!?)

“Murid pindahan? Itu sungguh tak biasa di waktu seperti ini.”

“Eh...!?”

Ke arah gadis di depannya yang menyudutkan dirinya dengan wajah bertanya-tanya, perasaan aneh muncul di dalam Lux.

Setelah ragu selama beberapa detik, Lux memutuskan untuk membohongi dirinya sendiri.

“I-Itu. U-Uh......Aku dipanggil oleh kepala sekolah, secara khusus—”

“Hmm. Yah, jika kita kebetulan berada di kelas yang sama lalu senang bertemu denganmu. Mm, tadi, aku menyangka kalau kau adalah laki-laki, kau tahu. Dan lagi, hal itu akan mustahil di akademi ini.”

Setelah mendekat dan menatap terus menerus pada wajah Lux, gadis itu tersenyum miring.

(Su-Sudah diduga, dia menyadarinya!?)

Sesaat ketika Lux kebingungan untuk sejenak,

“Maksudku, kau benar-benar cantik. Ada banyak gadis imut di akademi kita, tapi tak seorangpun di antara mereka adalah peringkat atas. Ahh, tidak mungkin tidak mungkin. Saingan lain nih.”

Gadis itu mendesah sedikit berlebihan sementara mengangkat bahunya.

“Saingan, katamu......?”

“Yap, saingan yang menargetkan Lux-kun dari kelasku. Hanya ada satu-satunya laki-laki di akademi ini sekarang. Tetapi, di sekitarnya adalah gadis yang amat cantik, aku tidak bisa mendekatinya sama sekali kau tahu. Jika seorang gadis cantik sepertimu adalah laki-laki, melawan laki-laki, kepopuleran juga akan tersebar sedikit dan kesempatanku untuk dapat berbicara dengan Lux-kun —pada laki-laki itu akan meningkatkan sedikit.”

Sambil dia cemberut dengan sikap yang imut, gadis itu mengatakan hal itu.

“Ah, ahaha......”

Sebagai tanggapan, Lux hanya dapat tersenyum pahit.

“Oke, selamat malam. ......Ah! Akhir-akhir ini, kayaknya ada beberapa laki-laki mesum yang muncul di sekitar sini, jadi hati-hatilah. Gadis manis sepertimu akan menjadi sasaran empuk.”

“......Y-Ya. Aku akan berhati-hati.”

Sementara kecanggungang menggetarkan tangannya, Lux tersenyum seakan gelisah.

Ketika punggung dan langkah kaki terdengar dari gadis yang kembali ke asrama tadi benar-benar menghilang—

“—Tunggu, kenapa tidak ada yang menyadarinya!?”

Lux, yang saat ini berpenampilan seperti seorang siswi, secara tak sengaja berteriak.

Sejak dia mulai berpenampilan seperti ini, dia sudah bertemu dengan lima orang siswi, namun tak seorangpun dari mereka yang menyadari kalau itu adalah Lux.

......Yah, aku kira ini wajar.

Dia hanya mengenakan rambut palsu panjang berwarna kastanye di atas kepalanya dan pakaian gadis, tetapi melihat ke arah cermin, gambaran di mana Lux sendiri juga tak bisa mempercayai matanya sendiri.

Namun, meskipun begitu,

“Me-Meski begitu, aku masih berpikir akan diketahui oleh teman sekelasku......”

Dia diselamatkan berkat tidak ada yang menanyakannya tentang pakaian gadis itu, namun dia memiliki perasaan yang dicampur secara mengejutkan.

“Haah......”

Dengan desahan kecil, bermaksud melanjutkan permintaan, Lux mulai berkeliling di sekitar lingkungan akademi.

(Apakah ini benar-benar penting......?)

Sementara dengan lembut mencengkram ujung pakaiannnya dan memikirkan hal seperti itu, Lux mengingat kembali kejadian tersebut dari beberapa waktu lalu.



“Errr...... permintaan untuk menjaga lingkungan akademi — apa itu?”

Pada hari itu sepulang sekolah, Lux dipanggil oleh teman-teman perempuannya, dan dimintai pendapat oleh mereka mengenai "permintaan khusus".

Murid kelas ketiga dan ketua yang begitu dihormati, Sharis. Teman sekelasnya dengan kepribadian ceria, Tillfarr. Serta gadis dingin yang juga teman dekat adiknya, Airi, Nokuto.

Permintaan dari Triad, tiga orang terkenal yang membentuk satuan keamanan di akademi terlebih juga menyebabkan berbagai keributan, tiba-tiba serius.

“Yap, itu benar. Mengawasi akademi, sebenarnya itu pekerjaan penjaga. Tapi dengan cuma mereka, ada tempat yang tidak selalu dijaga.”

Sambil Tillfarr melipat lengannya dan menunjukkan ekspresi merenung, Nokuto yang di sebelahnya juga mengangguk.

“Ya. Mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri dan hari juga terus berlanjut setelah senja. Artinya akan mustahil untuk tetap bekerja.”

“Terutama di malam hari, kami, Triad, secara sukarela pergi meronda ke sekitar dan asrama perempuan, tapi dengan mempertimbangkan keadaan baru-baru ini, kami memerlukan sedikit bantuan.”

Sharis menjelaskan dengan singkat dan menghampiri Lux.

“Oleh karena itu, Lux-kun. Kami datang untuk memintamu ikut dengan kami untuk sementara waktu mulai hari ini. Demi melindungi kedamaian akademi, bisakah kau meminjamkan kekuatanmu?”

Dia menanyakannya dengan cara yang sedikit berlebihan.

(Seperti biasa, aku tidak tahu apakah dia bersungguh-sungguh atau tidak mempunyai rasa tanggung jawab; benar-benar sulit untuk memahami seseorang, huh......)

Sementara dengan masam tersenyum dalam pikirannya, Lux menerima seperti itu adalah hal yang biasa.

“Aku mengerti. Jika aku bisa berguna, izinkan aku untuk membantu kalian.”

Ketika dia menjawab seperti itu dengan wajah tersenyum,

“Terima kasih. Seperti yang diharapkan dari pangeran akademi kita.”

“Ya. Seperti yang diharapkan dari Lux-san. Izinkan aku untuk memberikan rasa terima kasihku juga.”

“Sungguh, seperti yang kamu perkirakan dari Lux-cchi. Untunglah, aku senang.”

Menirukan ekspresi terima kasih Sharis, Nokuto juga perlahan membungkukkan kepalanya, dan Tillfarr memperlihatkan sebuah senyum.

“Tidak, jika itu pekerjaan seperti ini maka aku akan dengan senang hati, tapi—”

Pekerjaan sampingan.

Kriminal Lux, seseorang yang selamat dari keluarga Kerajaan Lama yang meletakkan pemerintahan keji, diberikan kewajiban ini pada saat dia dibebaskan dengan pengampunan.

Perjanjian untuk menerima pekerjaan sampingan dari para penduduk, juga setelah pindah ke akademi ini, lanjut melakukan pekerjaan sampingan dari para petinggi dan murid-murid tapi—

(Semua orang selalu memberikanku permintaan aneh......)

Mengingat hal itu, Lux tersenyum pahit.

Hal-hal seperti membantu dengan belanja dan membersihkan kamar, itu masih mending.

Sangat tak biasa bagi Lux yang adalah satu-satunya laki-laki di akademi untuk menerima permintaan yang memalukan, entah itu bercanda atau sungguhan, dari gadis-gadis di sini yang tertarik dengannya.

Seorang pengawal pribadi untuk pengawasan tetap, membantu dengan memijat tubuh, pembantu untuk mengganti pakaian. Pada akhirnya......ketika dia melihat surat-surat yang meminta bantuan dengan mandi, dia meragukan matanya sendiri seperti akan menduganya.

Dan lagi, untuk permintaan itu nampaknya lumayan kali ini, dia sebetulnya lega, tetapi—

“......Tunggu, apaan ini!?”

Lux, yang pergi ke ruang tunggu dengan pemanasan di sekitar untuk mempersiapkan permintaan, tiba-tiba saja berteriak.

Seragam yang dia terima dengan baju ganti dari Triad untuk beberapa alasan adalah seragam perempuan.

Pakaian dan rok cantik yang rapi.

Serta, rambut palsu berwarna kastanye yang merupakan hiasan berkualitas tinggi.

“Yah kau tahu, karena kami dimintai kepala sekolah dan secara khusus membuatkannya, ini tak masalah untuk memakainya tanpa ragu-ragu, kau tahu?”

“Bukan itu! Hal yang aku khawatirkan tentang bagaimana kau mendapatkan ini......um, kenapa aku, harus memakai pa...pakaian wanita seperti itu—”

“Lux-kun, tenanglah sedikit. Ini ada tujuannya.”

Sharis menaruh penglihatan serius dan mengatakan pada Lux yang malu dan kebingungan.

“Wilayah utama penjagaan kita saat ini adalah melingkupi asrama perempuan. Selain itu, sepertinya ada beberapa laki-laki mesum yang berkeliaran di sekitar lingkungan akademi belakangan ini dan mengintip.”

Dengan memperhatikan informasi itu, Lux juga diperingati oleh guru dan mengetahuinya.

“Jika kita menyamarkanmu sebagai gadis lemah, kita akan bisa menyerang selama waktu itu di mana si mesum melengahkan penjagaannya. Lepaskan kegelisahanmu dalam wajah was-was. Dengan kata lain sebuah umpan. Ini juga demi melindungi semua orang di akademi. ......Apa kau mengerti?”

“Me-Mengerti......”

Ditekan oleh dorongan Sharis, Lux akhirnya kembali mengangguk.

Sudah diduga, Lux tidak bisa menolak ketika dia bersungguh-sungguh memintanya kalau begini.

Bagi Lux sekarang, akademi ini adalah tempat yang penting.

Meskipun mereka telah disiksa dengan kekuasaan kejam Kerajaan Lama dan kebiasaan dalam keunggulan laki-laki atas perempuan selama jangka waktu yang lama, gadis-gadis di akademi telah menerimanya yang merupakan kriminal dari keluarga kerajaan.

Jika itu untuk melindung mereka, maka—

“Begitu ya, terima kasih. Lalu, bisakah kita segera beralih ke waktu mengganti baju yang menyenangkan? Pangeran.”

“Eh...!?”

Sharis tersenyum dengan seringai lebar dan mengulurkan tangannya menuju dada Lux.

Seolah mengikutinya, Tillfarr yang telah menonton dengan diam juga memegang seragam di tangannya dan Nokuto mengambil parfum dan sisir dari tas.

“Kemudian, ayo kita ganti pakaianmu ya?! Lux-cchi, kau tidak tahu bagaimana mengenakan seragam perempuan, benar?”

“Ti-Tidak......! Aku akan melakukannya sendiri! Kenapa kalian semua tersenyum?!”

“Bukan. Kami tidak berniat buruk, santai saja. Sharis dan Tillfarr, serta aku juga, ini bukan seperti kami mengambil keuntungan permintaan dan pengen melihatmu dalam baju perempuan, karena tidak mungkin kami memikirkan hal itu sedikitpun.”

“Mana mungkin aku bisa mempercayai itu!?”

Lux dengan tanpa sengaja membalas perkataan Nokuto yang biasa saja.

Namun, melawanpun mustahil.

“Oke oke. Kami akan melepaskannya dengan cepat, Lux-cchi. Tidak... Lux-chan.”

“Lux-kun, aku juga menyiapkan pakaian dalam perempuan, tapi?”

“Tolong hentikan, apapun selain itu!”

Entah bagaimana dia telah berjuang mati-matian hanya pada saat-saat terakhir, tapi setelah belasan menit, dia benar-benar berubah penampilan menjadi seorang siswi.

“Uwah...!? I-Ini di luar perkiraanku, sampai begini—”

“Ya. Pantas sekali, aku salah perhitungan”

“Pa-Pastinya kita juga tidak perlu riasan wajah? Se-Seperti ini sekarang pun, lebih dari cukup, jadi...”

“…………”

Sementara tiga gadis dari Triad memberikan kesan mereka semaunya sendiri, Lux terpaku di depan cermin sambil dia merasa malu sekali.

“Percayalah Lux-kun. Siapapun yang melihatmu saat ini akan seperti murid perempuan bangsawan yang sangat menawan.”

“......Aku, tidak senang mengenai ini sama sekali!”

Lux berteriak dengan mata yang berkaca-kaca menuju Sharis yang menempatkan tangannya pada bajunya dengan wajah senyum ceria.



Setelah itu, memastikan cara berjalan layaknya seorang gadis bangsawan dan hanya berperilaku sederhana, seperti bahwasanya dia ikut serta dalam penjagaan di sekitar lingkungan, namun tidak ada seorang pun yang terlihat curiga muncul di lokasi pada saat ini.

“Setidaknya, itu benar-benar akan baik-baik saja jika tidak ada seseorang yang masuk seenaknya ke tempat ini tapi—”

Lux khawatir tentang apakah dia tidak akan dipaksa berpenampilan seperti ini lagi.

Dia benar-benar tidak ingin dilihat, apalagi oleh adiknya Airi atau gadis-gadis yang ia kenali.

SaijakuBahamut v3 019.jpg

“Tapi, aku benar-benar harus berhati-hati dalam bertindak—”

Itu benar; Lux ingat permasalahan dari beberapa hari yang lalu.

Dalam insiden Krulcifer yang seorang murid pindahan dari negeri religius Ymir, pewaris salah satu empat Bangsawan Besar Karajaan Baru, Barzeride Kreutzer digulingkan.

Tidak diragukan lagi kalau dia telah melakukan berbagai kejahatan di belakang layar, tetapi bagi Barzeride yang mengatakan harus menyelamatkan Kerajaan Baru Atismata ini, nampak seperti diatur sehingga dia akan diberikan tugas yang penting.

Abyss terbesar dan terkuat dikatakan mendiami di dalam masing-masing tujuh reruntuhan, Ragnarok.

Sebagai fakta kalau mantan Kerajaan Lama Arcadia telah melepaskan salah satu Ragnarok dari reruntuhan telah terungkap, yang berasal dari tuntutan Republik Heiburg untuk menaklukannya.

Jika tuntutan itu ditolak maka tekanan diplomatik mungkin akan datang dari tiga negara sekutu di mana Heiburg adalah bagiannya.

Bagi Kerajaan Baru, hal itu adalah situasi yang tak menyenangkan.

Namun, penaklukan Ragnarok tidak dapat ditangani dengan cara biasa.

Sesosok monster kelas legenda untuk sejumlah hasil tersebut yang menunjukkan kalau bagi rata-rata Drag-Knight, meskipun mereka membentuk kelompok, mereka masih tidak akan mampu untuk melakukan perlawanan.

Lux telah mendengar ceritanya dari Lisha dan Kepala Sekolah Relie mengenai dewan perang yang dihelat setiap hari di Ibu Kota Kerajaan tentang rencana penaklukan dan pembentukan satuan.

『Jika kita mempertimbangkan seseorang dari kekuatan tempur Kerajaan Baru yang memiliki kesempatan menang — tidak lain adalah Celestia di saat ini』

Putri Kerajaan Baru Lisha menjawab seperti itu.

Dia adalah murid kelas tiga dan gadis dari empat Bangsawan Besar yang dimahkotai dengan julukan terkuat.

Kemungkinan menang adalah membuatnya memimpin kekuatan besar dari pasukan dan bertempur.

Adapun Lux yang telah mengalahkan Berzeride, seorang calon untuk menempati pemimpin satuan penaklukan, dia berada dalam posisi yang kurang untuk meminta kerjasama dengan Celis sementara meminta maaf untuk kesalahan tersebut tapi—.

(Tapi, orang itu nampak menjadi pembenci laki-laki sekali ya......)

Dia sering mendengar ketrampilan militernya, tapi masalah utamanya adalah itu.

Saat ini, keberadaan Lux sebagai satu-satunya laki-laki di akademi diterima oleh murid kelas satu dan dua, sementara murid kelas tiga memakluminya, tetapi ketika Celis kembali tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Apalagi meminta sendiri untuk kerjasamanya, kemungkinan Lux diusir dari akademi ini tidaklah nol.

(Aku harus memikirkan cara atau sesuatu...)

Ketika Lux memikirkannya sembari tanpa tergesa-gesa berjalan berkeliling di sekitar asrama perempuan,

“......? Itu—”

Merasakan sesuatu yang samar-samar muncul di ujung penglihatannya, Lux mengambil ancang-ancang.

Di semak-semak belukar dari gerbang belakang, tempat di mana cahaya api unggun tidak menjangkau, dia merasa seperti melihat sesosok bayangan.

“…………”

“—Seperti yang aku katakan, itulah apa yang aku pikirkan.”

Ketika Lux menahan napas dan mempercepatnya (menghembuskan), suara dapat terdengar dari sekitar bagian belakang pintu masuk gerbang.

(Mereka berbicara dengan seseorang...? Di tempat itu, di jam selarut ini?)

Untuk sesaat, permasalahan orang yang mencurigakan melintasi pikirannya, tapi Lux dengan langsung menyadari kalau itu adalah sesuatu yang berbeda.

Terdengar suara sejernih kristal dan pengucapan nan elok milik seorang gadis bangsawan.

Meskipun begitu, sambil dia memusatkan matanya demi memastikan hal itu, sisi wajah gadis tinggi dan ramping langsung melompat ke dalam pandangannya.

(Hah......?)

Menilai dari seragamnya dia kenal dengan dasi berwarna biru yang melambangkan murid kelas tiga, tidak ada keraguan kalau itu adalah kakak kelas tapi; ada sesuatu yang aneh.

“—Karena itu, pada saat aku memutuskan baik-baik saja untuk tinggal sendiri di Ibu Kota Kerajaan. Meskipun aku berbohong mengenai keputusan itu, apa yang kamu pikirkan?”

Gadis itu berbicara dengan cara seolah dia berbicara dengan seseorang, tapi tak ada seorang pun ditemukan di sekitarnya.

(...Apaan itu?)

Ketika Lux memiringkan kepalanya dengan bingung,

“Nya~”

Teriakan kecil dapat terdengar dari sebelah kaki gadis itu.

“Namun, dalam hatiku, aku mengharapkan seseorang untuk menyarankan tinggal bersama. Tapi, tak ada seorang pun yang menetap... Tentu saja, aku berniat untuk menolak walau seseorang menyarankannya tapi... Ah, bentar! Ceritanya belum selesai—”

Dengan kebingungan, gadis itu mengulurkan tangannya, tetapi kucing tersebut kabur dari tempat itu.

(Tunggu, dia berbicara pada kucing liar! Dan selain itu melarikan diri...!?)

Sementara melihat pada gadis yang begitu kecewa sampai memegang kepalanya, memikirkan kalau itu bukan waktunya untuk melakukan sesuatu seperti ini, Lux bergerak terus.

(Masih, aku hanya menyaksikan dari kejauhan, tapi dia pastinya orang yang cantik. —Tunggu, baru saja apa yang aku pikirkan!)

Menggelengkan kepala dan membersihkan lamunan, Lux melanjutkan penjagaannya.

Kemudian,

“Hmm......?”

Di tepi bidang penglihatannya, dia menyadari pergerakan seseorang.

Menahan napas dan mengejarnya, dia menangkap pemandangan bangunan yang tidak asing.

(Tempat ini adalah... perpustakaan...?)

Tempat yang dia datangi adalah perpustakaan di lingkungan akademi yang terpisah dari bangunan sekolah.

Tentu saja, bangunan ini ditutup karena larut malam saat ini, jadi dugaannya sepi, namun—.

(Kenapa, di tempat seperti ini?)

Ketika Lux memelankan suara langkah kakinya dan berusaha mendekat untuk mendapatkan penglihatan lebih baik,

“—Hei sini, jangan bersuara. Ojou-chan[3].”

Suara laki-laki itu dengan tiba-tiba memanggil dari belakang Lux.

“......!?”

Ia bukanlah seorang guru ataupun penjaga keamanan.

Mereka seharusnya berada di luar pos (penjagaan) tempat ini, karena menyudahi tugas mereka.

Yang berarti—

(Mungkinkah laki-laki ini si mesum yang disebutkan?!)

Lux berbalik dan menatap pada laki-laki itu, tapi dia sama sekali tidak mengingatnya.

Dia mengenakan mantel coklat tua tipis, dengan tampilan mencolok di matanya.

“Gadis baik. Sekarang, kau tak akan mencoba kabur, benar? Aku tidak bermaksud menyakitimu. Itu akan mengurangi nilai[4] ketika aku menerima tebusan dan sejak awal, ini menentang sifatku untuk menyakiti gadis cantik.”

(Persetan... bahkan orang ini salah mengira tentangku!?)

Karena dia memakai baju perempuan untuk alasan itu, menurut rencananya dalam beberapa hal; tetapi Lux memiliki perasaan yang dicampur aduk.

“Baiklah. Lalu, bisakah kau dengan tenang ikut denganku.”

Namun, si mesum ini — bukan, laki-laki yang nampak seperti penculik benar-benar tanpa penjagaan. Pisau yang digenggam di tangan kanannya tidak menikam pada tengkuk leher atau punggung Lux.

Kalau begini, ada kemungkinan menundukkannya dengan celah sebentar ketika laki-laki itu mengalihkan perhatiannya.

Selagi Lux memutuskan hal itu dan mencoba untuk meninjau situasi sebentar —

“Aku tak akan membiarkan hal itu. Keputusanku adalah — tidak memperbolehkannya.”

Suara yang jelas nan elok mengguncang udara malam.

Di tempat yang sedikit jauh dari Lux yang mengenakan pakaian perempuan dan laki-laki mencurigakan.

Sebelum seseorang menyadarinya, berdiri di sana adalah gadis yang berbicara dengan kucing tadi.

Dia memiliki kulit berwarna kuning langsat serta rambut pirang cemerlang yang terurai sampai pinggang, dan bola mata permata tak mendasar.

Sebagai tambahan, gadis itu memiliki dada besar yang nampak siap untuk meledak.

Pergerakan Lux dan orang mencurigakan itu membeku, telah terpikat oleh kecantikan itu yang menguraikan kecantikannya tidak akan cukup terlukiskan, dan itu belum semua.

Melepaskan aura yang bisa disebut misterius, dan membalut tubuh gadis itu.

Ia adalah sosok gadis bangsawan yang memiliki kehebatan berdiri di atas orang lain sedari lahir.

“Aku mau kau membuang pisau itu dan dengan tenang melepaskan gadis itu. Kau tidak punya pilihan untuk menolak.”

Suara memperingatkan yang sangat tenang terlontar dari mulut gadis itu.

Tanpa emosi haus darah atau kemarahan, mulutnya membentuk senyum tenang.

Ketenangan sempurna yang memungkinkannya untuk mengambil alih kendali atas situasi.

“...Sayang sekali, tapi aku tidak dapat memenuhi harapan itu.”

Laki-laki mencurigakan itu berbicara dengan suara sedikit mengalah dan mundur.

Ia tidak berhati-hati untuk menantang kekuatan yang dimiliki gadis itu. Lebih seperti, secara naluriah — dia mengakui <Perbedaan dalam Tingkat> antara dia dengan dirinya.

Namun, meski menyembunyikan ketakutan terhadap gadis di hadapannya, laki-laki mencurigakan itu melawan balik.

Lux menyadari laki-laki itu menaruh tenaga menuju tangannya yang memegang pisau di belakangnya.

“...Bagaimana itu? Pertama, bagaimana dengan kau membuang senjata itu yang kau miliki di pinggangmu, Ojou-sama berdada besar?”

Seolah-olah demi mendesak dirinya, laki-laki itu mulai untuk mencampurkan ancaman ke dalam pembicaraan tak karuannya.

Dia mungkin merencanakan untuk menggunakan Lux sebagai sandra dan pertama-tama, menyingkirkan senjatanya, kemudian membuat celah untuk kabur.

“Aku mengerti.”

Sesaat ketika gadis itu tiba-tiba mengendurkan pipinya dan meletakkan tangannya pada sabuk pedang yang berada di pinggangnya—,

“Itu berarti kau ingin mengalami sesuatu yang menyakitkan, benar?”

Berpura-pura untuk membuka sabuk, dia menghunuskannya dengan kecepatan tinggi.

“Ap...!”

Jarak antara Lux dan orang yang mencurigakan dari gadis tersebut adalah sekitar 7 Mel, sehingga itu bukanlah jarak yang bisa dengan mudah dipersingkat dalam sekejap.

Lux pun memiliki penilaian seperti itu, tapi, dia benar-benar tak disangka.

SaijakuBahamut v3 027.jpg

Tanpa melewatkan sedikitpun ketika penjagaan laki-laki mencurigakan itu lengah dan terbuka, dalam satu tarikan napas gadis itu menusukkan rapier (pedang tipis) jenis Sword Device pada kerongkongan laki-laki itu, dan hasilnya diputuskan.

“Ap...!?”

*Gemericik*! Secara serempak dengan petir yang berada di belakang gadis itu menyorot dan Machine Dragon Emas muncul.

Dalam jangka waktu di mana Lux dan laki-laki tersebut mengedipkan mata mereka dengan terkejut, bahwasanya baju besi menutupi hampir setengah tubuhnya.

Sebuah penghubung sebagian demi mencapai laju serangan melalui pemanggilan Machine Dragon berkecepatan tinggi tanpa perapalan.

Sementara tercengang pada teknik pengendalian Machine Dragon dengan tingkat kesulitan yang hampir mustahil di bawah keadaan normal—.

“Aku mau kau membuang senjatamu. Ini adalah peringatan terakhir.”

Menampakkan (ekspresi) dingin, serta senyum menaklukkan, gadis itu memberitahukan kenyataan.

Rapier yang menikam kulit bagian dalam tenggorokannya dan darah menetes dari laki-laki itu sedikit demi sedikit.

“Guh...!”

Sementara mengeluarkan keringat dari dahinya, laki-laki mencurigakan itu melemparkan pisau ke halaman rumput dan mengangkat kedua tangannya.

Gadis yang melebihi tinggi rata-rata orang biasa itu tersenyum ketika Lux terpisah dari laki-laki mencurigakan di kesempatan itu.

“Apa kau terluka?”

Tanpa mengalihkan tatapannya dari laki-laki itu, dia bergumam.

Dalam situasi ini, laki-laki mencurigakan itu tidak bisa lagi melarikan diri.

Tepat selagi Lux menarik napas kecil kelegaan, *jatuh terguling-guling*, sesuatu tergelinding menuju kakinya.

“......!?”

Bola seukuran telur tiba-tiba terbuka dengan *pan!* suara serta bidang penglihatan mereka terhalang oleh asap putih yang mengepul ke atas[5].

“Kuh......!”

Ketika dia mendengar suara laki-laki mencurigakan itu mulai untuk kabur, Lux secara langsung merasakan perasaan haus darah dari belakangnya.

“Awas!”

Dia dengan segera berdiri melindungi punggung gadis itu dengan kedua tangan yang terlentang.

Segera setelah itu, rasa sakit tajam menjalari kedua lengan dan darah segar berpencar.

“Cih...!”

“Apa kau baik-baik saja?”

Tepat sebelum gadis yang Lux lindungi dapat mengambil pedangnya lagi, asap putih mulai menghilang.

Sosok orang mencurigakan itu sudah menghilang.

Hanya udara dinginnya malam yang tersisa di sana.

“...Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu senpai, apa ada yang terluka—?”

“Aku tak apa. Lewatkan hal itu, cepatlah kau ke klinik.”

Dengan suara yang nampak sedikit bingung untuk pertama kali, gadis tersebut dengan meredakan aura yang menggandeng Lux dengan tangannya.

Dan kemudian, sementara menyampaikan situasi ini dengan membuat alasan "ini hanya luka kecil" pada siswi yang mereka lewati, dia menarik Lux yang diam dengan tangannya dan menuju ke klinik.



“Apa itu sakit?”

Sebagai pengganti untuk dokter wanita yang sedang cuti, gadis pirang itu dengan trampil membersihkan luka Lux dan membalutnya. Dia diselamatkan berkat fakta lemparan pisau itu tidak dilumuri dengan racun dan kalau lukanya dangkal.

Meskipun mereka tidak dapat menangkap laki-laki mencurigakan itu, nampaknya Triad dan gadis lain dari "Knight Squadron" yang saat ini terbagi menjadi kelompok untuk mengejarnya.

“Aku baik-baik saja. Terima kasih sekali.”

Ketika Lux berterima kasih padanya sembari merasa lega untuk sekarang,

“…………”

Tanpa menunjukkan balasan pun, gadis pirang itu mengamati dengan sungguh-sungguh wajah Lux.

(Ada apa—? Oh sial! Bukankah aku masih mengenakan pakaian gadis untuk saat ini!?)

Ketika Lux hendak melepaskan rambut palsu dengan buru-buru, sensasi lembut menekan wajahnya.

“Eh...?”

Benda dengan perasaan kenyal serta lembut.

Dan, rambut halusnya perlahan melambai dan menggelitik wajah Lux.

“Ap...!?”

Sambil dia menyadari dengan mendekat dipeluk oleh gadis di depannya, Lux kegegeran.

(Ke-Kenapa, tiba-tiba—!?)

Sembari Lux begitu kebingungan, kedua tangannya dengan lembut menahan kepalanya yang terpisah (bingung).

“Ah......!? Ma-Maaf. Kau sangat imut, jadi —umm, maaf.”

Gadis itu berbicara sembari dia mengalihkan matanya menuju tepi lantai dengan malu.

Melihat kalau dia memerah sedikit, dia nampak benar-benar malu.

“Ti-Tidak, jangan khawatir tentang—”

Sambil Lux menjawab sesaat hatinya juga berdegup, gadis itu hanya tersenyum dengan lembut.

“U-Untunglah, lukanya tidak seberapa.—Tetap saja, aku tidak bisa menyetujui tindakan itu yang sebelumnya.”

Mengatakan seolah dengan tenang menegurnya, gadis di hadapan Lux berdiri dari kursi.

“Aku di sini untuk melindungi kouhai[6].”

Gadis itu menyatakan dengan nada tegas.

Itu mungkin pendirian gadis ini, tapi Lux menjadi penasaran.

Dari apa yang dilihatnya dari sikap-diri sejak awal dan pengendalian Machine Dragon, tidak ada keraguan kalau dia adalah orang terkenal dan kuat di akademi ini.

Namun, dia nampak tidak dapat sepenuhnya mempercayakan hal berbahaya pada seorang gadis yang sama-sama seorang murid.

“Meski begitu, aku senang karena Senpai tidak terluka.”

“…………”

Sambil Lux mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya, gadis itu membeku sejenak,

“—Kau anak yang putus asa, ya”

Dia berbicara, menunjukkan sedikit ekpresi wajah yang ramah,

“Tapi, ini adalah pertama kalinya seseorang mengatakan itu padaku.”

Memerah sedikit, dia memegang tangan Lux.

Lux tak sengaja terkejut pada kehalusan dan kehangatan telapak tangannya.

“Ah, umm, kalau dipikir-pikir—”

Lux yang kebingungan tiba-tiba mengingat sesuatu dan mulai berbicara.

“Senpai, kebetulan, bukankah kamu melakukan sesuatu sebelumnya di dekat pintu masuk belakang?”

“......!?”

Pada saat itu, keseluruhan tubuh gadis itu membatu dengan kaget dan dia memasang (ekspresi) wajah resah.

“A-Apa kau melihatnya!? Aku mau kau melupakannya cepat! Itu hanya imajinasimu! Karena tidak ada seorang pun yang aku ajak bicara, tidak mungkin hal seperti itu.”

“Aku..., aku mengerti.”

Itu agak mencurigakan betapa putus asanya dia, tetapi dia memutuskan tidak menanyakannya lebih jauh.

Membaca suasana hati juga merupakan tugas yang perlu dalam pekerjaan sampingan.

“Namun, aku hanya ingin tahu ketika laki-laki semacam itu masuk tanpa izin ke dalam akademi. Tidak ada cara selain mereka memperkuat keamanan lagi.”

“Y-Ya—”

Tiba-tiba, ekspresi gadis itu berubah dan nadanya menjadi tegang.

“Seperti yang diharapkan, laki-laki adalah musuh kita. Demi melindungi gadis manis dan baik sepertimu, mereka harusnya tetap menjauh dari akademi ini—”

“Umm......?”

Sembari dia memanggil kembali gadis itu dengan wajah serius, dia meluruskan punggungnya dengan tiba-tiba dan menghadap ke arah lux.

“Maaf. Ini sudah waktunya untuk tidur, benar? Ayo kembali ke asrama.”

Mengatakannya, gadis itu keluar dari klinik sementara masih memegang tangan Lux.

“Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya aku melihat wajahmu; tapi apa kau murid pindahan?”

“Ah, err—”

Selagi Lux hendak menyebutkan namanya sendiri tanpa sengaja,

“Aku baru saja kembali ke Cross Feed hari ini, aku dipanggil Celestia Ralgris.”

“...Eh!?”

Pada saat itu, Lux mengira kalau jantungnya akan berhenti.

(Gadis ini......!? Bukan, senpai ini, gadis terkuat di akademi—!?)

Gadis yang merupakan putri pertama keluarga Ralgris, salah seorang empat Bangsawan Besar, dan terkenal sebagai seorang pembenci laki-laki.

Aku ceroboh.

Kemampuan serta kelakuan yang dia saksikan dengan mengingatkan salah satu bangsawan murni, hal seperti itu yang dia tidak sadari sampai sekarang adalah sebuah kesalahan.

“…………”

Sembari Lux terpaku, Celestia melanjutkan menatap pada wajahnya dengan penglihatan serius.

“Panggil aku Celis ya. Dan jika kau tidak keberatan, apa kau bisa memberitahukan namamu?”

“Aku Lu... Lu, Luno. Dan umm—, aku murid kelas dua.”

(......Asem, barusan apa yang aku katakan?!)

Mempunyai perasaan kalau itu akan jadi berbahaya untuk mengungkapkan kalau dia adalah laki-laki di sini, Lux dengan segera mengatakannya.

Meskipun dia pergi ke Ibu Kota Kerajaan sampai sekarang, ada kemungkinan kalau dia telah mendengar persoalan pada Lux yang didaftarkan ke dalam akademi sebagai satu-satunya laki-laki melalui semacam pesan.

“Luno... ya. Ini benar-benar nama yang bagus.”

Dengan wajah yang tidak mengetahui tentang kegelisahan Lux, Celestia mengangguk dan tersenyum.

“Berbicaralah denganku lagi, Luno. Aku menyukaimu[7].”

Mengatakan hal itu, Celestia dengan perasaan malas melepaskan tangannya dari Lux dan kemudian pergi.

“…………”

Beberapa saat setelah melihat punggung gadis itu.

“—Tunggu, apa yang aku lakukan!?”

Mengenakan pakaian gadis seperti ini, dia membohonginya lalu mereka berpisah.

Biasanya karena ia bersembunyi di bawah seragamnya, luka di lengannya tidak seharusnya terlihat, tapi tetap saja masalah.

“Tapi......, Celis-senpai—”

‘Laki-laki adalah musuh kita’, dia pastinya mengatakan hal itu.

Kemudian, waktu berikutnya dia bertemu Lux sebagai laki-laki, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Setelah Lux menanggalkan pakaian gadisnya, dengan sedikit kegelisahan dan kebingungan dalam hatinya, dia pergi mencari gadis-gadis Triad.



Pada saat yang sama, di sisi luar lapangan akademi.

Di dalam kegelapan jalan belakang kecil yang sunyi, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan.

Dua orang, yang dibalut dalam hawa kehadiaran yang sedikit mengerikan, dengan tenang saling berbicara sementara menjaga kewaspadaan di sekeliling mereka dan tetap bersembunyi.

“Namun, kita beruntung, huh. Memikirkan kalau sang terkuat di akademi kembali dengan waktu yang tepat ini.”

Laki-laki berambut merah yang secara berlebihan mengangkat bahunya dengan seruan kekecewaan.

Dan, sekali dia mengirimkan pandangan menuju sekitarnya, dia berbalik ke arah gadis di hadapannya.

“Aku seseorang yang keheranan. Untuk alasan apa kau pikir kalau aku membuatkanmu pembobolan keamanan?”

“Hei Hei, kaulah seseorang yang akan diketahui sejak awal, Kirl. Kelemahan itu yang menganggap gadis adalah berbahaya. Aku mengelabuhi mereka yang memikirkan kalau itu hanyalah sebuah akademi damai yang penuh nona muda idiot, namun nampaknya ada kebutuhan untuk mengubah pandangan itu.”

“...Hmph.”

Gadis yang berdiri di depannya mengendus dalam perasaan tak menyenangkan dan mambalikkan punggungnya pada laki-laki tersebut.

“Mau bagaimana lagi kalau situasi berubah. Aku akan menyampaikan perintah dari <Pedagang Gelap> padamu. Sampai saat itu, sembunyikan dirimu dalam bayang-bayang dengan Kirl sesuai yang direncanakan. Ignidd.”

“Siap. Ketua.”

Setelah laki-laki itu menunjukkan senyum dan mengangguk dengan setuju, sosoknya lenyap dari tempat itu.

“Rencana telah berubah sedikit, tapi... tak masalah. Dengan ini, harapan yang kami impikan sejak lama akhirnya juga terpenuhi.”

Satu-satunya orang yang tersisa menengadah ke arah langit.

Tercermin di dalam bola mata gadis itu yang berwarna kegelapan yang sama layaknya langit malam dengan tanpa bintang.


Episode 2 — Kehidupan Sekolah dan Spekulasinya[edit]

"Fuaah......"

Selagi Lux menguap di halaman akademi, gadis-gadis dari kedua sisinya tanpa sengaja tertawa.

Mereka sedang istirahat makan siang dengan hanya bertiga sekarang.

Menempatkan piringan yang diisi dengan beberapa makanan di pangkuannya, Lux duduk di dekat batu pinggiran jalan yang mirip setengah lingkaran.

Lux duduk tepat di tengah gadis-gadis itu.

"Hei hei, ini masih terlalu awal untuk tidur, Lux. Apa kamu lelah?"

"Ya-Yah, sedikit......"

Sambil Lux dengan canggung menjawab, gadis itu yang duduk di sebelah kanan menarik wajahnya lebih dekat.

Gadis dengan bola mata yang sangat merah dan rambut pirang yang menawan serta kuncir di sebelah sebagai cirinya ── dia adalah putri Kerajaan Baru, Lizsharte.

Dia adalah seseorang yang mendaftarkannya masuk ke akademi, Lux benar-benar percaya dengannya saat ini; dia adalah putri yang dapat dipercaya.

Mereka sudah berhubungan akrab, tetapi mengenai masalah permintaan kemarin, ia masih belum memberitahukannya.

Semenjak dia berpenampilan ala perempuan, Lux ingin menyembunyikan selamanya di antara dia dan gadis-gadis Triad.

"Jangan terlalu memaksakan diri. Kamu, um......, memiliki banyak hal yang harus dilakukan denganku mulai sekarang. Dan akhir-akhir ini, waktu kita bisa bersama akhirnya bertambah......"

Dengan ekspresi sedikit tergesa-gesa, Lisha bergumam.

Sampai baru-baru ini mungkin karena fakta kalau dia mendahulukan permintaan khusus, ia nampak membuatnya merasa sendirian untuk sementara.

"Ah, aku baik-baik saja Lisha-sama. Aku baik-baik saja jadi──"

Lisha merupakan orang yang aneh, agaknya ia harus mengatakan kalau dia sangat mirip anak yang tak bersalah, tapi memikirkan kalau bagian di mana dia secara jujur membalas padanya adalah sangat manis.

Selain itu, karena dia tidak begitu hebat memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang putri, dia masih berkerja keras setiap hari sebagai teknisi Drag-Ride dan seorang Drag-Knight.

Lux tidak merasa enggan untuk bekerja sama dengan gadis itu yang menghargai kehormatannya.

"Kamu tidak perlu memaksakan diri."

Sambil dia memikirkannya, dia tiba-tiba mendengar suara seperti itu.

"Ada banyak hal yang aku, juga, benar-benar ingin lakukan seperti biasa──, mau bagaimana lagi jika kamu lelah. Apakah aku harus mengurangi waktu kita dengan belajar hari ini?"

"Eh...... Errr, aku masih belum paham semua pelajaran di kelas, mohon bantuannya hari ini juga. Krulcifer-san"

Sementara gadis yang duduk di sebelah kiri melemparkan tatapan yang nampak sendirian, ia buru-buru menganggukkan kepalanya.

Gadis itu dengan kulit putih yang mengingatkan pada salju murni, rambut biru panjang dan memiliki kecantikan misterius seperti peri.

Seorang putri bangsawan dari Utara, Krulcifer Einfolk adalah gadis yang hubungannya dengan Lux tiba-tiba meningkat pesat belakangan ini.

Kira-kira sepuluh hari lalu, sebagai bagian kejadian, permintaan yang dibuat oleh Krulcifer agar ia bermain <Peran Cinta>, dan bertarung demi dirinya untuk membatalkan pernikahan yang tak diinginkannya.

Awalnya, pada waktu ketika masalah itu berakhir, hubungan kekasih sementara itu harusnya juga berakhir, tapi──

"Atau, kamu ingin istirahat dari belajar sekali sebentar dan kencan di suatu tempat dengan kita berdua."

Krulcifer dengan lembut membawa mulutnya mendekat ke telinganya dan berbicara seolah menggelitiknya.

Bau harum melintas dari rambut panjang yang menggelitik hidung Lux.

"Ti, Tidak──. Untuk sementara, aku masih sedikit......"

Sesaat tulang belakangnya menggigil dengan rasa ngeri, wajah Lux menjadi merah.

Sejak masalah itu, sikap Krulcifer kearah Lux sedikit berubah.

SaijakuBahamut v3 041.jpg

Singkatnya, cara dia sering menggodanya tidak berubah, tapi akhir-akhir ini tingkat menggodanya mulai melampaui "sekedar teman".

"Begitu ya? Sayang sekali. Lalu lain kali, aku akan mengundangmu lagi."

Selama waktu ketika Krulcifer mengajari Lux, dia akan dengan lembut memegang tangan Lux, bagi Lux yang tidak pernah kencan dengan gadis secara sesungguhnya, ini benar-benar buruk untuk hatinya.

Ketika Lux dalam hati memikirkannya selagi hatinya berdegup dengan liar──,

"Hei......! Apa yang kalian berdua bicarakan diam-diam?!"

Setelah Lisha melihat hal itu, mengerang dengan perasaan tidak senang, dia memecahkan es dengan sedikit suara tidak sabar.

"Lebih penting, kita harus memikirkan tentang pembalasan mengenai wanita itu──"

"Wanita itu......?"

"Aku membicarakan tentang gadis dari salah satu Empat Bangsawan Besar. Murid kelas tiga Celestia, pemimpin "Knight Squadron" kita akhirnya datang kembali tadi malam."

"Ah......"

Dengan kata-kata Lisha, Lux mengingat kebenaran itu.

Seperti yang diduga, dia tidak bisa membicarakan tentang persoalan di mana ia bertemu dengannya dalam keadaan berpakaian perempuan.

"Itu benar. Kita pastinya harus mendiskusikannya."

Tiba-tiba menunjukkan wajah berpikir, Krulcifer juga setuju.

"Pas pagi hari, aku mendengar berbagai cerita, tapi──, sepertinya itu berlangsung beberapa hari, percobaan pengusiran Lux dari akademi telah dibentuk antara murid kelas tiga."

"Eh......!?"

Lux dan Lisha tanpa sengaja bereaksi pada informasi itu yang mereka dengar untuk pertama kali.

"Ini kebenarannya. Yang menegaskan, hanya satu orang, siswi kelas tiga yang dipanggil Saniya telah meyakinkan teman sekelas lainnya."

"............"

Mendengar cerita itu, Lux tidak dapat mengatakan apapun.

Meski dia memikirkan kalau ia benar-benar terbiasa dengan itu sekarang, Lux adalah "laki-laki" yang awalnya tidak harus berada di akademi gadis-gadis; jadi ini mungkin tak bisa dihindari kalau kejadian seperti itu terjadi.

Ideologi Kerajaan Lama yang memaksakan budaya kuat androcracy.

Terutama, kesan buruk terhadap bangsawan laki-laki tidak bisa dengan mudah dihilangkan.

Sampai sekarang, dengan dukungan murid kelas satu dan dua, kelas tiga yang tidak kenal Lux sebanyak itu juga nampak telah melihat-lihat situasi; tapi gadis yang dipanggil Saniya terlihat sekali lagi mencoba mengusir Lux.

"Yah, tenang saja, aku bersumpah pada nama putri Kerajaan Baru kalau aku pastinya tidak akan membiarkan mereka menghapus keberadaanmu di akademi."

Ketika Lux menunjukkan wajah cemas, Lisha mengatakannya dan menggembungkan dadanya dengan bangga untuk tubuh berukuran kecilnya.

"Te-Terima kasih."

Melihat sosoknya, Lux menghirup napas lega.

Sebetulnya, Lux semakin benar-benar lengket pada akademi ini.

Teman-teman dari generasi yang sama dan rekan yang dapat dipercaya dengan hak yang Lux tidak pernah miliki.

(Meski aku tidak pernah memikirkan tentang hal seperti itu ketika aku berkelana kesekitar karena pekerjaan sampingan selama lima tahun......)

Sembari Lux memikirkan hal seperti itu──,

"............"

  • tik tik*. Tiba-tiba, punggungnya dengan pelan diketuk oleh jari dan ia berbalik kebelakang.

"A-Ada apa......? Phi-chan."

Gadis yang memiliki aura yang agak sulit dipahami dengan rambut merah muda cerinya dan dada yang besar.

Setelah Philphie, yang juga teman masa kecil Lux, menatap padanya dengan mata linglung untuk sementara, dia secara lepas dan lembut menempatkan dahinya pada Lux.

"Tung......!? Philphie!?"

Lux bingung karena wajah cantik gadis itu muncul di depan matanya.

"......!?"

Sementara Lisha dan Krulcifer di sampingnya membatu sambil mereka juga terkejut, Philphie perlahan menjauhkan wajahnya.

"Ini Phi-chan, kan?"

Philphie bergumam dengan agak cemberut.

"A-Apa itu sesuatu yang harus kamu pastikan sekarang!? Le-Lebih penting, kenapa kamu──"

"Lu-chan, ayo tidur lebih awal hari ini."

"Errr......?"

Dengan nada biasanya yang melakukan hal-hal secara sendirian, Philphie mengatakan itu.

Meskipun masalah berjaga tadi malam tidak boleh diketahui oleh siapapun kecuali gadis-gadis Triad, nampak seperti Philphie menyadari kalau Lux lelah akhir-akhir ini.

Tindakannya menempatkan dahinya padanya adalah untuk memastikan apakah dia demam atau tidak.

"Tidak, tapi aku masih baik-baik saja, jadi──"

Ketika Lux mencoba berlagak kuat seperti biasanya,

"Ini tidak baik jika kamu tidak tidur lebih awal."

Philphie menegaskan sehingga dia menarik wajahnya lebih dekat.

"Um......"

"Jika kamu tidak mendengar apa yang aku katakan, kita akan tidur di tempat tidur yang sama."

"Tung......!?"

Dengan penglihatan serius linglungnya, Philphie menggumamkan hal seperti itu.

Pada pernyataannya, mata Lisha dan Krulcifer berubah.

"He-Hei, Lux. Apa maksudnya itu? Ti-Tidur bersama──!?"

"Ngomong-ngomong, tidak ada teman sekamar di kamarnya. Lux-kun, jangan katakan──"

"Ka-Kalian salah! U-Um ── Phil...... Phi-chan, um, pasti mengatakannya dengan mengigau──!"

Selagi dengan putus asa menjelaskan dirinya, Lux mengutuk kecerobohannya sendiri.

Philphie yang tenang dan pendiam, pada saat yang sama dia tak diperkirakan keras kepala.

"A-Aku mengerti, Phi-chan! Maaf, ini salahku! Aku akan tidur dengan baik hari ini! Aku tidak akan memaksakan diri!"

"Ya, tentu."

"Haa, haa", Lux bernapas secara berat.

Ia benar-benar terkejut setiap kali pada kata-kata gadis linglung normal teman masa kecilnya ini.

Tapi, ini pastinya perhatian Philphie.

Gadis ini tahu dengan baik sejak kecil kalau Lux sering memaksakan diri.

(Apa aku membuatnya khawatir sampai sekarang?)

"Ga-Gadis linglung ini tak diperkirakan musuh yang hebat......"

"Ya, aku juga meremehkannya, tapi kayaknya dia benar-benar kuat, aku harus berhati-hati juga."

"Tu-Tunggu kalian berdua, apa yang kalian katakan!?"

Lux bereaksi dengan buru-buru pada Lisha dan Krulcifer yang saling berbisik.

Di dalam gemerisik yang tenteram, waktu makan siang pun berlalu.



Dan, sepulang sekolah ketika dia menyelesaikan seluruh kelasnya,

"Fiuh...... Dengan ini, pekerjaan hari ini berakhir."

Seperti biasa, Lux menyelesaikan permintaan yang diberikan oleh akademi dan murid-murid kemudian istirahat makan malam di kantin akademi.

Begitu disuruh oleh Philphie, dia merasakan tidur lelap belakangan ini; jadi ia mengatur pekerjaan sampingan yang dia lakukan sampai sepuluh, dan dicukupkan dibanding biasanya.

Tapi kemungkinan lainnya, Lux merasakan sesuatu aneh yang tidak dia lakukan sampai kemarin.

(──Ini bukan imajinasiku, ya......)

Dia sedang diawasi.

Tatapan dari siswi kelas satu dan dua serta instruktur tidak berubah.

Tapi, warna peringatan yang sedikit tercampur dalam tatapan itu berubah dengan murid-murid kelas tiga.

Meski tidak sampai disebut permusuhan, seperti yang diperkirakan pengaruh kembalinya Celis mungkin menyebar di antara murid-murid kelas tiga.

Sementara memikirkan tentang hal itu, Lux diam-diam pergi menuju tempat tertentu untuk saat ini.

"............"

Bengkel Drag-Ride yang berlokasi di lingkungan sekolah.

Dia mengetuk pada pintu belakang dari tembok yang dibangun, dan setelah mengatakan "maaf untuk membuatmu menunggu", dia dengan tenang membuka pintu.

"Oke, tak apa. Masuklah,"

Selagi dia masuk dengan diminta oleh Lisha yang muncul, beberapa gadis sudah berkumpul di sana di sekitar meja yang tertata di tempat itu dari meja kerja besar biasanya.

"......Tunggu, banyak orang yang datang!? Bahkan Airi──"

Selain itu Lisha yang adalah ketua bengkel, Krulcifer dan Philphie, ketiga gadis Triad dan adiknya, Airi sudah di dalam bengkel juga.

"Apa maksudmu dengan aku? Aku khawatir karena Nii-san sangat tidak dapat dipercaya."

Sedang dilihat dengan mata sedikit heran dan penuh omelan, Lux kebingungan.

Dalam akademi, Airi bercita-cita menjadi pejabat dan melakukan pekerjaan penguraian dukumen kuno reruntuhan.

Baru-baru ini, dia nampak bekerja menguraikan dokumen yang belakangan dibawa kembali dari penyelidikan reruntuhan sebelumnya; dan sebagian karena dia sibuk dengan itu, mereka tidak bertemu satu sama lain selama beberapa hari.

"Jika kamu mengatakan itu, aku akan memberitahu hal itu pada semuanya, kamu tahu?"

Mungkin karena dia tidak menyukai reaksi Lux, Airi tiba-tiba mengatakan itu.

"Ha-Hal itu, jangan......!"

"Ya, aku tahu tentang hal itu. Aku juga ingin melihatnya. Nii-san......"

"Tunggu, hentikan!? Tolong, apapun jangan itu──!"

"Lain kali, bicarakan dengan baik padaku juga, ya? Nii-san."

Sambil dia mengangguk pada Airi yang berbisik dengan sedikit senyum jahat, adiknya akhirnya memaafkannya.

"Lalu, aku akan memaafkanmu."

Melihat pada Lux yang mencoba untuk menghentikan kata-kata Airi dengan panik, Lisha dan teman-temannya, yang tidak tahu apapun, menimbulkan teka-teki.

"E-Entah bagaimana itu menggangguku, tapi...... Yah, tinggalkan saja untuk nanti. Lebih penting, ini masalahnya segera terjadi. Apa ini tak masalah?"

Pada arahan Lisha, semua orang yang hadir mengangguk.

"Pertama, ini pembicaraan yang kita dengar hari ini dari anggota "Knight Squadron", tapi──"

Jadi, dia membicarakan tentang informasi yang dia kumpulkan tentang Celis kali ini satu demi satu.

Murid kelas tiga tahu tentang Lux hampir hanya dari kata orang-orang, tapi mungkin karena bujukan adik kelas, mereka tidak punya banyak perlawanan tehadap hak masuk Lux sendiri.

Tapi, jika pembenci laki-laki, Celis mencoba mengusir Lux, sebagian besar kelas tiga yang tetap diam akan berakhir mendukungnya.

"Dengan kata lain, ini terserah padanya, murid kelas tiga, akan bergerak. Yang berarti kalau semuanya akan percaya pada apa yang Celis pikirkan dari Lux."

Sharis, satu-satunya murid di tempat ini di tahun yang sama seperti Celis, meringkas seperti itu.

"Ya. Kemudian, akankah kita, yang mengenal Lux dengan baik, pertama mencoba untuk meyakinkan Celis-senpai?"

"Tidak. Aku pikir kita harus menghentikannya."

Krulcifer dengan tenang menggelengkan kepalanya pada usulan Noct.

"Sampai sekarang, dia selalu membawa akademi ini bersama dengan pendirian yang kuat. Setidaknya, jika dia bisa merasakan keteguhan dengan ajakan kita, hal tersebut tidak akan berubah menjadi situasi seperti ini sejak awal."

"Pertama, meski kita, yang mendukung Lux-cchi, mengatakannya, tidak akan ada kekuatan bujukan , eh~"

"Hmm......" Lisha, seseorang yang langsung bertanggung jawab dengan hak masuk Lux, mengeluh pada desahan Tillfarr.

Pada akhirnya, akan berubah seperti itu.

Sembari mengganti topik pembicaraan apakah mereka harus menyetujui atau tidak satu-satunya yang dipanggil Lux, tapi keberadaan yang disebut "laki-laki" atau mereka harus membiarkan seluruh murid memutuskannya, tidak ada keraguan kalau mereka dalam keadaan merugi.

"............"

Mungkin karena dia memikirkan rencana cadangan, ketika semuanya tetap tenang,

"──Lalu, tidak ada yang bisa dilakukan daripada membiarkan Nii-san sendiri yang berusaha, ya."

"Eh......?"

Dengan perkataan yang tiba-tiba terucap oleh Airi, Lux memiringkan kepalanya kesamping.

"Aku mengerti, begitu ya."

Selagi Lux dengan linglungnya, Sharis juga mengangguk dengan tangannya yang terlipat.

"Sederhananya, ini berarti kalau akan baik-baik saja selama Celis menganggapmu sebagai pengecualian. Tidak peduli berapa banyak seseorang membawa keadilan, manusia adalah makhluk yang bergerak dengan perasaannya sampai akhir. Jika kamu membuat Celis sendiri menyukaimu, masalah akan terselesaikan. ──Dengan mengatakan itu, apa kita akan mencoba menentang kali ini dengan cara itu?"

"Ti-Tidak, bukannya itu agak mustahil──"

Lux tidak cukup akrab dengan gadis untuk memikirkan cara menarik perhatian gadis pembenci laki-laki.

"Metode untuk membuatnya suka padanya, ya...... Ayo lihat, apa kita akan coba memasangkan bagian Drag-Ride yang kita gali dari reruntuhan baru-baru ini──"

"Bisakah kamu hentikan ide gilamu itu......? Ada beberapa gadis lain yang akan senang dengan itu."

Pada kata-kata Lisha, Krulcifer menjelaskan dengan semacam jawaban bersamaan wajah yang heran.

"Ugh......!? Te-Terus, apa saranmu?"

Di tempat di mana perdebatan kecil dimulai, Krulcifer berbalik pada Lux.

"Untuk itu, pertama ini penting bagi Lux memamerkan senjata-nya, aku kira. Bagaimana dengan itu? Kamu memiliki pengalaman pekerjaan sampingan, yang terlihat seperti akan membuat gadis senang, bukan?"

"Err──"

Dia mempertimbangkan selama beberapa detik, tapi sayangnya tidak ada apapun yang muncul kepikirannya.

Selama kehidupan pekerjaan sampingan lima tahunnya, pelanggannya bermacam-macam; sejak awal dia tidak memiliki ingatan berurusan dengan pekerjaan jangka panjang sampai tingkat kalau dia mengalami menyelidiki sesuatu.

Ketika dia mulai mencatat seluruh pekerjaan yang dia lakukan di kertas untuk saat ini,

"Hmm, bagaimana dengan perhiasan buatan tangan? Demi menunjukkan ketulusannya dengan hadiah? Lux-cchi, untuk percobaan sebelum pertunjukkan utama, aku tidak peduli kamu membuat satu untukku juga, ya?!"

"Tidak. Tolong, tahan dirimu, Tillfarr. Aku menilai kalau ini selalu kamu yang ingin hadiah dari Lux-san."

Dalam perbandingan dengan Tillfarr dalam semangat tinggi, Noct, seseorang yang kelasnya setingkat di bawah, dengan tenang menjawab.

"Hmm. Kita bisa selalu menempatkannya dalam bahaya dan menyelamatkannya. Bahkan aku, yang merupakan rekan murid kelas tiga Celis, tidak tahu dengan baik apa yang dia tidak sukai dari laki-laki, tapi──. Oke, setelah mencampurkan alkohol dalam jus dan menyuruhnya minum, aku akan dengan baik merawat target yang mabuk. Sementara memberikannya kebaikan seperti ini, aku mungkin berakhir mencapai tujuan seperti itu──"

"Um, rencana di mana kita semua akan diusir agak......"

Sambil Lux menghentikan usulan Sharis sementara berkeringat,

"Ya. Awalnya, meminta banyak ide dengan maksud seperti itu pada Lux nampak menjadi keputusan yang sedikit berat."

"Y-Yah, itu benar; tapi itu menyakitkan, jadi tolong jangan terus mengatakannya!"

Meskipun setuju dengan Noct, Lux mendapati hatinya dengan mudah terlepas.

"Betul. Bahkan ketika aku membuat permintaan menjadi pacar Lux, dia merasa benar-benar gelisah setiap kali. Aku sulit memikirkan kalau dia dapat menaklukkan Celis-san yang lebih tua."

"Bisakah kamu hentikan pembicaraan ini!?"

Sedang diberitahu hal itu oleh Krulcifer, Lux berakhir menjadi sangat kecewa.

"Aku minta maaf. Ini sedikit begitu menyenangkan menggodamu."

"............"

Dengan senyum dingin biasanya, gadis itu mengalihkan tatapannya pada Lux.

Kecuali kenyataan kalau dia adalah murid pertukaran dari luar negeri, memikirkan tentang Krulcifer, yang menjalani misi dan rahasia khusus, dan merasa kesepian, itu kecenderungan yang bagus, tapi──.

(Karena dia adalah orang yang nampak seperti bangsawan lebih dari keragu-raguanku, akulah satu-satunya pihak yang digoda......)

Ketika Lux membuat wajah rumit,

"Apa kamu tidak punya usulan? Philphie-san."

Sambil Airi teringat tiba-tiba, dia membawa persoalan pada Philphie yang memakan roti.

"Hmm......"

Philphie memiringkan kepalanya ke samping selama beberapa detik, dan lalu membalasnya dengan,

"Bukannya tak masalah jika Lux bertingkah seperti biasanya?"

Karena dia memberikan jawaban biasa, semuanya jatuh dalam keheningan.

"Apa gadis linglung ini mendengar pembicaraan kita? Dengar ya, kalau begini Lux akan diusir dari akademi──"

"Aku pikir kakakku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Jadi, aku pikir jika ada suatu masalah, kita hanya harus memberitahukannya kalau kita tidak ingin Lu-chan meninggalkan akademi."

Dengan ekspresi linglung, Philphie dengan biasa bergumam.

Untuk balasannya, semuanya mempertimbangkan untuk sebentar,

"──Dia benar. Itu mungkin cara terbaik untuk saat ini."

Airi mengangguk duluan.

"Ini kenyataan kalau ada orang yang menyebarkan rumor buruk di antara murid kelas tiga, tapi ini hanya orang yang dipanggil Saniya dan ini bukan benar-benar seperti masalah terjadi. Jika kita bertindak padanya dan memulai keributan, hal itu mungkin menjadi perlawanan yang kuat."

"Dengan kata lain, ini penting untuk mempersatukan dinding murid kelas satu dan dua yang sudah menerima Lux-kun, ya."


Ketika Krulcifer menjawab begitu dan membicarakan tentang menyelesaikan langkah pertama,

*tok-tok*, suara pintu bengkel sedang diketuk.

"......Ada apa? Aku sibuk sekarang."

"Aku minta maaf. Apa Lux-kun di sini?"

Ketika Lisha, yang adalah ketua bengkel, dan menjawab dibalik pintu, suara gadis yang merupakan seorang murid kembali.

"He-Hei, pemimpin asrama sepertinya memanggil Lux-san, tapi──"

"Dia sekarang sedang menjalankan pesanan untukku. Aku akan memberitahunya ketika pekerjaan berakhir. Beritahu pemimpin asrama kalau dia beruntung, Lux mungkin pergi lebih dulu."

"Aku mengerti. Lalu permisi, aku akan pergi."

"............"

Ketika seluruh orang merendahkan suara mereka dengan wajah meragukan, langkah kaki gadis itu menghilang.

"Aku ingin tahu jika ini reaksi yang gelisah. Meski kebenaran kalau Lux di sana diketahui, "pihak penentang" tidak akan bisa melakukan apapun tentang itu──"

Lisha menggumamkannya, tapi dia tidak benar-benar yakin.

"Tapi pastinya──, ini berbahaya untuk bergerak secara sembunyi-sembunyi terus. Ini sudah terlambat hari ini, jadi apakah kita akan menyudahinya untuk sekarang?"

Ketika Airi mengakhirinya, semua orang mengangguk dan memutuskan untuk melakukan itu.

"Lalu, aku yang pergi pertama. Aku sepertinya dipanggil oleh pemimpin asrama. Dan jadi ── Aku berterima kasih pada semuanya untuk berkumpul malam ini untukku."

Memberikan rasa terima kasihnya di akhir dengan senyum, Lux meninggalkan bengkel sementara mengawasi sekitarnya.

"............"

Beberapa menit setelah Lux meninggalkan bengkel.

Keheningan memenuhi ruangan untuk sekejap, tapi Lisha yang duduk di belakang bergumam belum lama.

"U-Um...... Aku akan mengatakannya sekarang. Tapi, Lux akan menerima kebaikan dari Celestia, secara pribadi aku tidak ingin melakukannya, tapi──"

Melihat pada gadis yang wajahnya merah yang entah bagaimana jengkel,

"Y-Ya, memang. Ini akan bagus dan semua laki-laki yang dia benci dihilangkan, tapi ── juga tidak ada jaminan kalau keduanya tidak akan menjadi serius. Jika itu terjadi ── aku akan bermasalah."

Krulcifer juga sedikit memerah dan mengatakan hal itu.

"Haa, gadis-gadis yang merepotkan."

Airi, yang melihat pada kedua gadis itu, bernapas dengan desahan kecil; dan tiga serangkai Triad menunjukkan senyum senang yang langsung mengikutinya.

"Aku mengerti: dengan kata lain, alasan kenapa kau mengatakan "kamu tidak bisa menaklukan Celis" pada Lux-kun karena kamu tidak menginginkannya seperti itu, ya. Kau juga memiliki sisi imut juga, ya, Krulcifer."

Dengan Sharis, yang berseringai lebar, Krulcifer jatuh terdiam.

"Kemudian, karena laki-laki itu pergi, apa kita akan mencoba sesekali berbicara seperti itu? Ini nampak sangat menyenangkan sepertinya."

Melihat Tillfar, yang membungkukkan dirinya kedepan, Airi dengan pelan menepuk tangannya.

"Ayo sudahi hari ini. Semuanya, tolong jangan membawa kakakku seperti alat mainan."

Bersamaan dengan suara agak takjub, masa pertemuan gadis-gadis itu berakhir.



"Masih, aku ingin tahu apa urusan mendesak itu."

Lux, yang keluar dari bengkel, memegang tas yang dikemasi perlengkapan untuk pakaian perempuan tersebut dan pergi ke ruang pemimpin asrama di asrama perempuan.

Ia awalnya ingin kembali ke Kepala Sekolah Relie, tapi rencananya berubah.

Ketika Lux melintasi korodor panjang sementara memikirkan tentang hal itu,

"A-Aku minta maaf. Bisakah aku meminta waktumu sebentar!?"

Seorang gadis yang mengikat rambut panjangnya dalam tiga kelabang memanggil Lux dengan keadaan bingung.

Semenjak warna dasinya adalah biru, nampaknya seperti dia adalah murid kelas tiga; tapi Lux tidak kenal dengan wajahnya.

Dia mungkin orang wilayah selatan karena kulit coklat yang jarang merupakan keanehan.

"Ah, ya. Errr── apa itu?"

"Ada orang di ruangan ini yang tidak bisa bergerak. Dia terlalu banyak menggunakan Drag-Ride-nya dan terlihat berakhir menyakiti otot-ototnya. Sampai aku memanggil doktor untuk perawatan medis, bisakah kamu menjaganya?"

"Eh......? A-Aku tak masalah, tapi"

"Lalu, kumohon! Kesini──"

Gadis berambut kelabang itu menarik tangan Lux dan menuntunnya ke kamar di lantai ketiga.

"Di sini. Dia tidak nampak baik-baik saja, jadi tolong pijatlah sedikit tubuhnya."

"Ah, ya. Aku mengerti. ──Tunggu, memijat!?"

Tidak peduli bagaimana mendesaknya, tidak akan jadi benar-benar masalah untuknya, seorang laki-laki, harus melakukannya?

Lux memikirkan hal itu dan akan menolaknya dengan langsung, tapi

"Tolong. Aku sudah memberitahunya tentang itu."

Selagi gadis berambut kelabang hanya mengatakan itu, dia segera meninggalkan tempat itu.

(A-Apa tak masalah untukku melakukan hal seperti itu? Tapi, aku bertanggung jawab untuk menerima permintaan......)

Setelah ragu-ragu sedikit, Lux menguatkan dirinya dan membuka pintu.

Tidak seperti berbagi ruangan untuk menerima murid-murid, nampak menjadi sedikit kecil, ruangan pribadi. Mungkin karena lampunya tidak menyala, wajah gadis itu terbaring kebawah di atas tempat tidur yang tidak bisa dilihat.

"Um......, permisi."

Sementara aku memanggilnya dan memasuki ruangan, suara gadis itu kembali.

"Masuklah. Kamu benar-benar terlambat."

"Um...... apa itu tak masalah kalau aku menggosokmu?"

"Ya. Aku dengar kalau dengan melakukan itu, seseorang bisa menghilangkan kelelahan mereka."

Meskipun suaranya agak terburu-buru, Lux kebingungan sambil dia merasa seperti ini bukan suara kesakitan[8].

"La-Lalu, permisi......"

Untuk catatan, Lux memiliki pengalaman pekerjaan sampingan di kamar mandi umum besar. Tentu saja, hanya ada laki-laki, tapi dia memijat untuk pengunjung.

(Tapi, aku hampir tidak pernah melakukan pekerjaan seperti perawatan medis──)

Sementara Lux gugup seperti bagaimana dia menghadapi itu,

"Apa ada sesuatu? Jika bisa, aku mau kamu melakukannya sebelum tubuhku kedinginan."

"A-Aku mengerti. Lalu, beritahu aku jika ini sakit."

Sambil Lux menjelaskan, dia gemetar mengulurkan tangannya.

Ketika jarinya bergerak secara perlahan pada punggungnya,

"Uwah......!?"

Dia tanpa sengaja meningkatkan suaranya.

Ini suram dan seseorang tidak dapat melihat dengan baik, tapi setengah bagian atas tubuh gadis itu telanjang.

Dada putih melimpah dari bagian atas tubuh gadis itu dengan lembut terpapar dan bisa dilihat seperti ukuran megah yang tercermin dalam jendela di depan matanya.

Pada sentuhan kuat sempurnanya, kulit kuat seolah melekat padanya, dan sentuhan dari kekuatan, kulit kuat, hati Lux mulai berdegup secara berat.

"......? Ada apa?"

"Ti-Tidak!? Bukan apa-apa──!?"

Meski suaranya tersumbat, Lux sekali lagi melepaskan jarinya dengan perlahan pada kulit gadis itu.

(......!? Melihat lebih dekat, bukan hanya punggungnya, tapi juga pantatnya, ini──)

Ketika melihat dengan seksama, dia hanya mengenakan sepotong kain tipis pada pinggang yang diletakkan dengan rapi.

Melalui sepotong kain itu, pantat besar berbentuk menonjol gadis itu, dan garis daging tubuh yang sempurna juga terlihat lurus dengan jelas; kepala Lux dengan langsung mendidih.

"Apa aku harus menyalakan lampu? Saniya memberitahuku kalau aku bisa bersantai ketika ini gelap, jadi lebih baik untuk dimatiin."

"Ti-Tidak, ini tak apa! Um, aku akan melanjutkan, jadi──"

Sementara mengeringkan tenggorokannya dengan gelisah, Lux memijat punggungnya dengan panik.

Sentuhan itu benar-benar berbeda dari ketika dia memijat laki-laki dari toko perlengkapan selama pekerjaan sampingan sebelumnya.

Wajah Lux dengan spontan menjadi panas pada bau harum yang melonjak dan sentuhan hawa-napsu.

Meski begitu, selagi jari-jarinya mengingat pekerjaan dari sebelumnya, dia entah bagaimana melakukannya dengan baik, tapi──

"Ini telah lama semenjak aku terakhir mandi di asrama perempuan, jadi aku tanpa sengaja mengambil waktu lama dan bersantai."

Sambil dia puas dengan cara Lux menggunakan jarinya, gadis itu bergumam dalam nada tenang dengan sedikit suasana senang.

"Tapi, akademi dengan hanya para gadis tanpa laki-laki adalah bagus seperti yang diperkirakan. Di ibu kota, aku serius setiap hari."

SaijakuBahamut v3 000C - 000D.jpg

"Eh......?"

Dengan kata-kata tersebut, Lux menyadari.

(Kembali dari ibu kota? Tunggu, ja-jangan katakan orang ini──!?)

Ketika Lux terlempar dalam desakan yang lebih kuat,

"Celis-san? Apa kamu di sana? Saniya-san mencarimu, tapi──"

Kata-kata itu terdengar bersamaan dengan ketukan kecil.

Ini suara yang berbeda dari gadis berambut kelabang sebelumnya.

(I-Ini buruk......!)

Jantung Lux akan berhenti.

Situasi saat ini pastinya bukan tujuan Celis. Tidak mungkin kalau Celis, yang membenci laki-laki, akan dengan sengaja meminta Lux, seorang laki-laki, untuk memijat tepat setelah mandi.

(Ke-Kenapa situasi seperti itu terjadi!? Tidak, pertama, gadis itu yang memanggilku di sini kalau ada seseorang yang tubuhnya sakit──!)

『Nampak kalau sejak beberapa hari, percobaan untuk mengusir Lux-kun dari akademi terjadi di antara murid kelas tiga.』

『Sebetulnya, hanya satu orang, siswi kelas tiga yang dipanggil Saniya nampak menggerakkan teman sekelas lainnya.』

Suara Krulcifer bergema dalam pikiran Lux.

Dan Lux tidak tahu siapa Saniya ini.

(Tidak mungkin ── apakah gadis itu!?)

Aku telah dikelabuhi ketika Lux menyadarinya, ini sudah terlambat.

Jika pintu terbuka di sini, Lux akan dituduh untuk serangan seksual pada Celis dan dikeluarkan dari akademi.

Tanpa sejumlah perlawanan dari pihak Lux mungkin bisa mencegah ledakan.

"Baiklah. Aku akan segera kembali, jadi bisakah kamu menunggu sebentar?"

"Aku akan menunggu di sini lalu."

Ketika Celis dengan sopan mengatakan hal itu, pada saat yang sama dia perlahan mengangkat tubuh bagian atasnya.

Putih, punggung menawan gadis itu muncul di depan matanya, Lux tanpa sengaja mengalihkan matanya.

"Aku akan menyalakan lampu. Aku memberikan rasa terima kasihku untuk kepedulianmu. Tapi, aku harus segera mengganti bajuku, jadi──"

Ketika Celis akan mengulurkan tangannya pada lampu ruangan,

"To......Tolong, tunggu sebentar!"

"Apa ada masalah?"

"E-Errr...... um, A-Aku harus menutup korden! Karena kamu akan dilihat dari luar! Dan juga akhir-akhir ini, terdapat orang mencurigakan──"

"............"

Itu adalah kata-kata Lux dengan maksud untuk mengulur waktu tapi,

(I-Ini buruk. Aku mungkin akan diketahui......!?)

"Terima kasih. Aku sedikit ceroboh. Sepertinya aku perlu bantuan."

Gadis itu bergumam dengan senyum sedikit masam.

(A-Aku selamat...... Tapi, apa yang aku harus lakukan dari sini?)

Dia tidak bisa melakukan sesuatu yang keterlaluan seperti melompat dari jendela ketiga.

Meski dia harus kabur dari ruangan itu, gadis itu menunggu untuk Celis yang berdiri tepat di sana di koridor.

Sambil gelisah Lux menutup korden, Celis berdiri dari tempat tidur dan pakaian yang dikenakan pada tubuhnya secara perlahan jatuh.

Lux tanpa sadar mengalihkan tatapannya pada kulit telanjang putihnya yang terlihat dalam kegelapan.

"......!? Se-Senpai!? Apa yang kamu──"

"Aku memikirkan tentang memakai pakaian dalamku setidaknya."

(Ta-Tapi, mengganti bajumu tanpa menyembunyikan dirimu...... meski kamu memikirkan kalau aku perempuan──. Ah......!)

Pada saat itu, suatu ide melintasi pikiran Lux.

Lux buru-buru mengulurkan tangannya di tasnya di atas lantai dan membukanya.

"Lalu, aku akan menyalakan lampu."

Dengan langsung setelah Celis mengatakan itu dan menyalakan lampu serta memakai pakaian dalamnya──,

"............"

"Ah, u-um──, selamat malam."

Celis membuka matanya lebar dengan bingung, menatap pada Lux yang berpenampilan perempuan.

Gadis yang mengenakan blus dan rok seragam serta memakai rambut palsu yang mencapai pinggangnya.

Ini merupakan tindakan darurat untuk menggunakan perlengkapan ala perempuan, kebetulan dia berada pada jalannya untuk kembali, tapi──.

"Kamu──"

Ketika Celis bergumam dengan kebingungan, tubuh Lux tiba-tiba membatu.

(Se-Seperti yang aku pikirkan, ini mungkin ceroboh. Tidak mungkin aku akan mengelabuhinya dengan ini──)

"Luno. Jadi, ini kamu. Aku senang bisa bertemu denganmu."

"......Eh?"

Ketika Lux memiringkan kepalanya dalam bingung pada kata-kata yang tak diperkirakan, Celis dengan lembut memegang tangannya.

"Apa lukamu sudah sembuh? Aku minta maaf untuk memintamu melakukan pekerjaan seperti itu tanpa tahu."

Sambil Celis benar-benar memikirkan Lux menjadi gadis dari kemarin, dia mengatakan begitu dengan suara yang dipenuhi perasaan yang dalam.

(I-Ini bagus kalau dia tidak menyadarinya, tapi aku memiliki semacam perasaan campuran tentang itu...... tunggu, lebih penting!)

"Se-Senpai! Bajumu! Kamu masih belum mengenakan bajumu!"

Lux, yang menyadarinya, dengan tergesa-gesa mundur.

Ketika melihatnya, Celis masih dalam pakaian dalam berwarna biru terang.

"Jangan khawatir. Lebih penting, bertemu kamu lebih......"

"U-Um! Kamu akan kedinginan! Jadi, Celis-senpai harus──!"

"Aku mengerti. Lalu, bisa kamu memberikanku sedikit waktu?"

Sembari Lux beseru dengan putus asa, Celis mengulurkan tangannya pada seragamnya di samping.

Tentu saja, Lux mengalihkan wajahnya untuk menghindari menontonnya berganti, tapi meski begitu hatinya berdegup dengan cepat.

Sikap menyendiri Celis yang digabungkan dengan kecantikan yang bisa diluskiskan sebagai tiada banding, dengan hanya berada di ruangan yang sama sepertinya, membuat perasaannya dipuji-puji.

Ini mungkin status sebagai putri Bangsawan yang dia emban.

"Errr, tapi...... Aku ── bukan itu, A-Aku tidak pernah berpikir kalau aku murid seberuntung itu untuk menjadi teman Celis-senpai. Dan sebelumnya, seseorang lain terlihat memanggilmu juga, jadi......"[9]

Sebenarnya, dia ingin Celis untuk meninggalkannya sebagai tanpa permasalahan, jadi ketika Lux mencoba memastikannya seperti itu──,

"Ini bukan seperti aku menyukai orang yang berkelamin sama."

Celis yang selesai mengganti bajunya dan mendekat lagi mengatakan sesuatu yang tak terduga.

"Tidak. tentu saja ini bukan seperti aku tidak menyukai mereka, tapi...... um, aku akan mengatakan kalau aku tidak melihat mereka sebagai target cinta romansa. Ini hanya 'seperti' dalam arti menjadi teman dekat dengan mereka. Tapi ── untuk beberapa alasan, aku disalah artikan oleh murid-murid di sekitar."

"............"

Dia tidak tahu alasan kenapa Celis tiba-tiba mengatakan hal seperti itu, tapi dia merasa seperti entah bagaimana mengerti kenapa murid di sekelilingnya akan memikirkan begitu.

Kecantikan layaknya peri dan gadis kuat dengan seluruh kehormatan.

Jika gadis seperti itu mengijinkan laki-laki mendekat, gadis-gadis yang mengakuinya, akan lebih meningkat pesat.

"Tapi, ini aneh. Ketika aku melihatmu, untuk suatu alasan um, aku tertarik denganmu. Aku minta maaf untuk mengatakan sesuatu yang aneh begitu tiba-tiba, tapi──"

"Ti-Tidak, aku sangat senang kalau kamu mengatakan itu untukku, tapi──"

Ini setengah perasaan sebenarnya.

Bisa menarik perhatian bangsawan, gadis cantik seperti Celis, tidak mungkin kalau Lux akan merasa tersakiti tentang itu.

Meski, mungkin normal karena dia adalah laki-laki.

"Senpai. Masih belum? Ini terlambat."

Lagi dengan suara ketukan, suara gadis yang sebelumnya terdengar.

"............"

Setelah Celis menatap pada wajah Lux untuk sementara,

"Kata-katamu tadi, apa kamu sungguh-sungguh?"

"Eh, ah, ya......"

"Lalu, mulai tiga hari dari sekarang, um, apa kamu akan kencan denganku?"

"Eh......!? Tapi, itu──"

"Ka-Kamu tidak ingin ya!?"

Sembari ekspresi Celis terlihat sedih seperti Lux tidak pernah lihat sejauh ini, Lux kebingungan.

"Ti-Tidak! Ini tak masalah! Aku akan pergi."

"Terima kasih, Luno."

(A-Aku mengatakannya......! Dengan tak sengaja......)

"Lalu......, ayo lihat. Pukul 9 pagi, setelah sarapan, tolong tunggu aku di kantin."

"A-Aku mengerti."

"Lalu, sampai jumpa lagi."

Setelah hanya mengatakan itu, Celis dengan malas meninggalkan ruangan.

Sambil langkah kaki kedua gadis itu menjauh, Lux kembali mematikan lampu dan tetap menjaga penyamaran sampai waktunya.

Ketika dia mendesah berat karena lega untuk saat ini,

"Aku belum pernah melihat wajahmu."

"......!?"

Dipanggil dari belakang, Lux tanpa sadar menahan napasnya.

Ketika dia berbalik, gadis berambut hitam kelabang dan berkulit coklat, yang membujuk Lux sebelumnya berada di sana.

"Ka-Kamu──!?"

"......Ah? Apa kamu mengenalku? Aku pikir kalau ini adalah kali pertama kita bertemu."

"Kuh......!?"

Di sini sekali lagi, Lux mengerti situasinya.

Gadis itu yang menyangkal situasi saat ini yang ada seorang laki-laki di akademi dan menghasut Celis untuk mengusir Lux.

Murid kelas tiga yang dipanggil Saniya membujuk Lux untuk masuk kedalam jebakan.

Demi membuat situasi di mana Lux menyerang Celis dan langsung menyebarkan keributan, dia(Saniya) mungkin datang kemari untuk bagaimana hal tersebut terjadi.

(Ini buruk...... Tidak seperti Celis-senpai, orang ini mencurigaiku.)

"Yah, terserah. Lebih penting, apa kamu kebetulan melihat murid laki-laki di ruangan ini? Kamu akan tahu setidaknya itu, benar? Kamu berada di sana tadi."

Dia berdiri di depan Lux dan menanyakan dengan ekspresi ragu-ragu.

Dia tidak bisa melarikan diri.

Saniya dengan tenang menatap, tapi keraguan dan permusuhan tajam terpancar dari tubuh rampingnya.

(Ini buruk, kalau begini......!)

Ketika Lux kebingungan──,

"Hei, boleh aku mengganggu?"

Dari belakang Saniya yang berdiri di depan Lux, suara bermatabat terdengar.

Muncul sambil berjalan dengan lambat adalah Krulcifer.

"Aku minta maaf untuk mengganggu pembicaraan kalian, tapi aku sedang ada perlu dengan gadis itu. Apa kamu bisa menyerahkannya padaku?"

Dengan tenang, pergerakan yang belum terganggu, Krulcifer berdiri di sebelah Lux yang berpakaian ala perempuan

Senyum tanpa tergesa-gesa mengambang pada wajahnya.

"Untukmu, yang putri Bangsawan, itu benar-benar tidak sopan, kamu tahu? Apa kau bisa menunggu sampai aku menyelesaikan urusanku dengan──"

Saniya secara agresif melawan balik tanpa mundur. Tapi,

"Kepala Sekolah memberitahuku kalau dia ingin aku membawanya segera mungkin, tapi──. Apa kamu masih butuh alasan?"

"............"

Meski Lux memikirkan kalau permintaan untuk kehadirannya oleh kepala sekolah adalah bohong, tidak mungkin menegaskannya dalam situasi ini.

Mungkin dia memikirkan kalau menghambat atau meragukan akan tidak wajar, Saniya dengan berat mendesah kecil.

"Aku mengerti. Lalu, permisi."

Dan kemudian, dia kembali ke belakang Lux dan Krulcifer lalu dengan cepat menghilang menuju koridor.

Setelah mengawasi Saniya yang meninggalkan sampai kehadirannya benar-benar menghilang,

"Lalu, apakah kita akan pergi?"

Krulcifer diam-diam menarik tangan Lux dan mulai berjalan seolah tak ada apapun yang terjadi.

"............"

Mereka berdua meninggalkan asrama dengan tenang seperti itu, dan pergi menaiki anak tangga dari bangunan sekolah, lalu pintu yang akan sudah ditutup.

Lux, yang memastikan bahwa tidak ada siapapun di sekitar mereka, kemudian bertanya.

"Errr, Krulcifer-san. Um, terima kasih."

Sambil ia berterima kasih pada temannya yang menyelamatkannya dari keadaan sulit,

"Seperti biasa, kamu terlalu baik. Setelah aku mendengar suara yang memanggilmu di bengkel, aku menemukan sedikit kecurigaan."

"............"

"Kebetulan, aku ingin mengonfirmasinya dengan pemimpin asrama, tapi dia memberitahuku kalau dia tidak ingat memanggilmu."

Sedang diberitahu dengan tenang, Lux berada pada kehilangan kata-kata.

Mengingat-ngingat sekarang, penampilan gadis itu, yang meminta untuknya tanpa menunjukkan dirinya, pastinya aneh.

Seseorang yang mengetahui kalau Lux ikut dalam pertemuan di bengkel harusnya hanya gadis-gadis yang hadir di sana.

Kemungkinan kalau Saniya diam-diam menguntit Lux.

Lux pastinya ceroboh.

"Tapi......, aku kaget kalau kamu tahu ini aku. Meski aku berpakaian seperti ini──"

Karena dia tidak memberitahu Krulcifer tentang pakaian ala perempuannya untuk berjaga beberapa hari lalu, dia tidak harus tahu kalau Lux mau melakukan hal itu.

Ketika Lux menanyakan sambil dia memikirkan begitu,

"Tidak mungkin kalau aku akan salah mengira Lux berhargaku dengan orang lain, bukan?"

Dia mengatakan dengan senyum dingin biasanya.

"Errr, apa yang kamu──"

"Apa kamu tidak bisa tidak menanyakan tentang itu? Bahkan aku menjadi malu sedikit......"

Ketika wajah Lux menjadi merah karena ia mengerti apa yang dia maksud, Krulcifer juga memerah sementara berpura-pura tenang.

Setelah mereka tiba di ruang kepala sekolah, mereka menjelaskan keadaannya pada Relie yang masih bekerja dan dia berjanji untuk membuat alasan untuk Lux.

Dan setelah berganti kembali dengan seragam laki-lakinya, Lux mengembalikan seragam perempuan itu dan lalu berpisah dari Krulcifer di sana.

"──"

Dia kembali ke kamar yang dia bagi dengan Philphie dan akhirnya mengela napas berat kelegaan.

Kalau begini, ini berbahaya.

Siswi kelas tiga Saniya mencoba mengusir Lux dengan permusuhan yang belum pernah ia lihat sampai sekarang.

Karena gadis-gadis di sekitarnya sampai saat ini menerimanya dengan baik, dia telah melupakannya; tapi melonggarkan perhatiannya untuk sementara adalah berbahaya.

"Tapi......, apa yang gadis itu lakukan──?"

Gadis yang menganggap bangsawan "laki-laki" sebagai musuh karena sistem androcracy yang Kerajaan Lama telah tanam sebelumnya.

Atau seorang gadis yang sejak awal tidak menyukai Lux yang memasuki sekolah putri kalangan atas di mana tidak ada laki-laki.

Dia bisa mengerti alasan semudah itu.

Tapi, dia merasakan keinginan yang lebih kuat dari gadis itu yang dipanggil Saniya.

"Muniah......, Lu, chan"

Lampu kamar untuk dua orang itu menyala, tapi Philphie nampak tidur duluan di tempat tidurnya.

"Selamat malam, Philphie."

Ketika dia memanggil padanya dengan senyum lembut, Lux kembali mematikan lampu dan pergi tidur juga.

Setidaknya, Pertandingan Penyelisihan Sekolah akan dimulai segera.

Dan, kebangkitan Ragnarok, yang merupakan krisis Kerajaan Baru datang, dan mulai mendekati setiap hari.

(Aku juga harus memberitahu Celis-senpai tentang itu──)

Sementara memikirkan hal tersebut, malam tenang pun berlangsung.



Malam itu di mana bulan dibungkus dengan awan-awan kecil.

Satu bayangan merentang dalam penjara istana kerajaan yang jauh dari Kota Pertahanan.

Pemilik bayangan adalah sesosok orang seperti boneka yang mengenakan jubah hitam pekat dan memakai tudung yang menutupi matanya.

Langkah kakinya bergema di atas koridor berbatu yang diterangi oleh obor dan dia tetap berjalan pada kecepatan biasa.

Penjara ibu kota terbagi dalam tiga tingkat, yaitu mempertemukan sejenisnya (?)[10] dan berat kejahatan, serta mengurus para kriminal.

Bayangan itu dengan mudah mencapai sempurna, tingkat yang lebih dalam di antara mereka.

"──Selamat malam, kawanku, Apa kamu baik-baik saja?"

Sosok berjubah itu, yang berhenti di depan kurungan itu, berbicara pada laki-laki yang berada di dalam dengan suara tenang.

"......!? Kau──!"

Sesaat berikutnya, laki-laki berambut pirang ── Balzeride, yang membaca buku di dalam penjara, menyadari dan mengangkat kepalanya.

Meski dia adalah kriminal yang ikut bersekongkol dengan berbagai perjanjian rahasia, mungkin berhubungan pada posisinya dari ahli waris salah satu Empat Bangsawan Besar, dia mengenakan baju bagus untuk tawanan.

Mungkin karena penampilannya benar-benar tak diperkirakan, setelah mengenal identitas sosok berjubah itu ── ia adalah "Pedagang Gelap" dengan seseorang yang membuat perjanjian dengannya sebelumnya, dia tidak bisa mengucapkan kata-kata selanjutnya.

"Jadi? Apa kamu kehilangan kata-kata? Itu bagus tahu. Sepertinya berharga menantang bahaya dan datang kesini untuk bertemu denganmu."

Sosok jubah tersebut, matanya masih bersembunyi dalam bayangan suram, mengutarakan suara yang sangat gembira.

Sikapnya benar-benar berbeda dari ketika mereka membuat perjanjian sebelumnya.

Memiliki jejak tak berdosa seperti anak tak bersalah, tapi Balzeride menangkap dengan kegelisahan yang aneh.

"A-Apa kau datang untuk menyelamatkanku? Maaf."

Ketika dia menanyakan begitu seperti untuk merasakan sisi lainnya, bibir sosok berjubah itu menikung dengan bentuk sabit.

"Tidak perlu untuk meminta maaf, "Pemegang Julukan Kerajaan". Aku menilai tinggi bakat yang kamu miliki. Itulah salah satu alasan kenapa aku datang di sini seperti ini."

"Be-Begitukah......"

Balzeride menghela napas kelegaan pada balasan sosok berjubah itu.

Jika "Pedagang Gelap" ini masih menilai tinggi padanya seperti ini, lalu pembicaraan akan mudah.

"Seperti yang diperkirakan dari kawanku, hebat sekali."

Balzeride, yang mengatakan dengan senyum tenang, berdiri.

"Betul, aku masih punya hak tersisa. Ada juga tempat perlindungan di wilayahku. Setelah itu, aku ingin kau memberikanku bawahan dan Drag-Ride baru. Jika aku keluar dari sini, semuanya akan baik-baik saja. Ini tak masalah jika kita hanya meninggalkan kejahatan mengenai masalah ini pada pasukan kerajaan. Aku akan berbicara pada pemimpin bahwa Kediaman Kreutzer telah menang, dan ketika kita memilih kriminal pengganti──"

Balzeride berbicara seolah menekan untuk sebuah jawaban.

Dia mempertimbangkan ini pada kesempatan emas dan mulai meyakinkan sosok berjubah itu,

"Gohah......!? Gu-Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!?"

Darah segar tiba-tiba menyebar di depan mata Balzeride.

Tonjolan seperti tanduk merah gelap menembus dari dalam dadanya dan bertambah besar.

Sosok berjubah itu menginjak-nginjak kepala Balzeride, yang meningkatkan jeritan dan berguling di atas lantai, dengan sepatu yang dia masukkan di antara jeruji besi.

"Hei, hei, tenanglah, ya? Ini malam sekarang, kamu akan menyebabkan masalah pada penjaga, tahu?"

Sosok berjubah itu meletakkan jari tengahnya pada bibirnya dan mengatakan dengan suara kejam.

Dia menghina pada "Pemegang Julukan Kerajaan" bukan dengan terkejut atau takut pada ekspresinya di mana matanya tertutup, tapi lebih seperti senyum yang bisa disebut tenang.

"A-Apa yang kau lakukan!? Ka-Kau brengsek! Guh, Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah......!"

Sementara membelalakkan matanya dengan lebar dan membelitkan tubuhnya dengan rasa sakit, dia melanjutkan menangis.

Tanduk merah gelap, yang keluar dari dada Balzeride melonjak dalam jumlah dan ketebalan yang amat banyak, menghancurkan beberapa batangan sel (penjara) dan menyebar seolah memakan dari dalam.

Setiap waktu yang mengikis kedepan, pembuluh darah dan kulitnya meledak, dan di dalam penjara diwarnai dengan merah.

"Bukankah kamu mendengar apa yang aku katakan? Orang yang sangat menjengkelkan, geez. ──Aku mengatakan sebelumnya, kan? Kalau aku menilai bakatmu benar-benar tinggi."

"Gahah! Guaaaaaah! Ugaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!"

Balzeride, yang menggeliat sambil dia memuntahkan darah, sosok berjubah itu mengangkat bahunya sementara mengatakan "ya ampun".

Dan kemudian, dia dengan lebar membuka matanya yang tertutup bersama tudungnya dan secara keras tertawa seperti iblis.

"Kamu jenius yang membuatku marah! Dengan baik hati aku datang kesini; benar-benar, kamu sungguh jenius. Ah geez, kamu sampah. Sampah. Kotoran. Mati. Matilah sekarang. Mati setelah dipenuhi dengan penderitaan. Mati sementara dimakan dari dalam. Jadilah seperti mayat dengan belatung yang merayap sementara tetap hidup."

Sosok berjubah itu melanjutkan mengomelinya dengan suara suram, tapi dengan penglihatan bahagia.

Tapi mungkin dia tidak lega dengan hanya itu, ketika dia menginjakkan kaki di dalam penjara, dia melangkah di atas dadanya, yang akan remuk, dengan tumit sepatunya.

"Dengar! <Aži Dahāka> adalah Divine Drag-ride juga, Tapi meski begitu, itu memiliki batas energi. Jika kamu menyalin beberapa Divine Raiment lain dan menggunakan mereka pada saat yang sama, kekuatan dan akurasinya akan dengan normal berkurang. Aku memberitahumu itu, bukan? Jika kamu tidak sombong ── ah geez; apa lagi, ini telah dengan sempurna hancur pada tingkat seperti itu, jadi bahkan memperbaikinya sudah mustahil."

"............"

Di bawah sosok jubah itu, yang masih mengungkapkan kemarahan, Balzeride sudah mati.

Tapi, tidak mempedulikan tentang hal seperti itu sama sekali, sosok berjubah tersebut berdansa seperti anak-anak yang bermain di kubangan air.

"Ah, geez. Tunjukkan sedikit kekuatan. Jadi, bahkan dosis terakhir tidak berguna? Yah, mengenai umur laki-laki ini, kemungkinan kecocokannya seperti menjadi nol dari awal. ──Sampai jumpa, tuan muda bangsawan tak berguna."

Ketika sosok berjubah itu meludah dan kembali di atas bedebahnya, dia mencabut tanduk dari saku dadanya dan menaruh di bibirnya.

"......Nah, Lalu. Tanpa penundaan, ayo pergi untuk membalas dendam untuk orang menyedihkan ini yang mati."

Senyum jahat tak bersalah dan tak mendasar tumpah dari bawah tudungnya.

Setelah jangka waktu sebentar, hiruk pikuk berat bergema.



──Hari berikutnya, selama waktu makan siang.

Sementara makan siang dengan temannya di halaman, Lux memikirkan tentang Celis.

Meski keberadan Lux di akademi disebut kedalam pertanyaan lagi, masalah tidak harus terjadi sampai Pertandingan Penyelisihan Sekolah berakhir.

Namun, keberadaan kebangkitan Ragnarok masih mengancam Kerajaan Baru, masalah yang memerlukan tindakan berhati-hati.

Keputusan memberikan Celis kepemimpinan sebagai komandan penaklukan masih dibicarakan.

Dia mendengar dari Lisha kalau karena Celis mengalahkan para instruktor, yang adalah lelaki, selama latihan di ibu kota, atau karena berbagai kelompok yang merenggut kekuatan politik selama situasi ini, terdapat perdebatan mengenai pemilihan anggota personal.

(Jika Celis-senpai pergi, aku harus menemaninya juga......)

Lux mengalahkan Barzeride, yang adalah kandidat pertama menjadi komandan pasukan penaklukan, dan membuatnya kehilangan pendiriannya.

Tentu saja, ada perjanjian yang memaksanya untuk melakukan itu, jadi dia tidak memiliki penyesalan pada batas itu; tetapi ia masih ingin untuk bertanggung jawab.

"Aku tahu kalau kamu memikirkan tentang hal yang menyusahkan lagi."

"Ah......, errr"

Pada gumaman Krulcifer yang memakan makanannya, duduk di sebelah kiri, Lux dengan segera tiba-tiba tersadar.

Nampak seperti dia kehilangan dirinya sementara merenung.

"Lu-chan. Kamu harus habiskan makan siangmu."

Philphie, yang duduk di sebelah kanannya hari ini, dengan lembut menyerahkan sandwich padanya dengan raut wajah linglung biasanya.

"Eh!? Phi-chan!?"

"Kamu harus dengan baik makan."

Dia mengulangi perkataan yang sama seperti untuk menekannya.

"Ma-Maaf. Tapi, um, aku telah membawa makananku sendiri, jadi──"

Lux menolaknya seperti itu dengan buru-buru, Philphie menatap pada wajah Lux tanpa menarik kembali sandwich yang dia ulurkan.

"Kamu harus makan."

"............"

Tidak bisa menentang mata polos gadis itu, Lux disuapi sandwich dari tangan Philphie.

Karena Philphie benar-benar keras kepala pada waktu seperti itu, dia tahu perlawanan tersebut adalah sia-sia.

Lalu, Philphie mengurangi ekspresi dan mengungkapkan senyum sedikit.

"Apa itu enak?"

"Ah, y-ya......"

Sebetulnya, dia sangat malu kalau dia tidak tahu bagaimana untuk merasakannya.

"Leganya."

Ketika Philphie bergumam dengan suara kelegaan, jeritan kecil seperti "Kyaaah" meningkat oleh siswi kelas satu dan dua di halaman yang sama yang terlihat di kejauhan.

"Seperti yang aku pikirkan, teman masa kecil berbeda, ya."

"Aku kira kalau Krulcifer-san selangkah di depan, tapi sepertinya kita masih belum tahu."

Suara penasaran para penonton bisa didengar.

"Tidak, ini bukan apa yang kalian pikirkan──!"

Ketika Lux, dengan wajah memerah, akan menyangkalnya dengan suara seperti itu,

"Dia benar-benar saingan yang kuat. Tapi, aku tidak akan kalah."

Krulcifer tergerak sementara tertawa kecil.

"Tunggu, jangan mengatakan hal yang aneh juga, Krulcifer-san!?"

Menyaksikan Lux yang kebingungan, gadis-gadis dengan senang tertawa.

Ketenangan dan kedamaian sehari-hari yang terlihat, Lux mendadak menyadari bahwa sesuatu menghilang.

"Ng-Ngomong-ngomong, Lisha-sama ── dia mengatakan kalau dia punya urusan kecil, tapi dia terlambat."

Setelah waktu menjadi "pacar" Krulcifer berakhir, Lisha juga akrab dengan mereka hampir setiap hari; tapi hanya untuk makan siang hari ini, dia mengatakan "aku memiliki urusan genting, jadi aku akan kesana nanti".

Dia adalah putri Kerajaan Baru, anggota "Knight Squadron" dan juga melakukan penelitian pada Drag-Ride, jadi dia pastinya orang yang benar-benar sibuk, tapi──

"Lux-cchi! Jadi, kamu di sini!?"

Selagi Lux memikirkan hal itu, salah satu dari Triad, Tillfarr dengan tergesa-gesa menghampirinya.

Ketika dia menengadahkan wajahnya di depannya sambil menghela napas,

"Masalah besar! Celis-senpai akan berbicara dengan Kepala Sekolah untuk mengeluarkanmu, dan Lisha-sama akan menghentikannya──"

"......!?"

Lux berdiri pada kata-kata Tillfarr yang sangat kebingungan.

"Kalian berdua, tetaplah di sini!"

Meninggalkan kata-kata itu, Lux dengan buru-buru berlari ke bangunan dari halaman sekolah.



Lantai ketiga bangunan sekolah, koridor di depan ruang kepala sekolah sudah penuh sesak dengan sejumlah besar murid dari berbagai kelas.

"Maaf, permisi biarkan aku lewat!"

Menerobos jalannya melalui kerumunan itu, Lux tiba di kantor kepala sekolah.

*Bang*! Ketika dia membuka pintu, pemandangan itu melintas kedalam matanya.

"Itulah kenapa aku mengatakan kalau tidak ada masalah menerima Lux! Ini awalnya adalah saranku, tapi kepala sekolah menerimanya juga dan Lux juga melakukan pendaftaran resmi. Tidak mungkin kalau dia bisa DO sekarang!?"

"Itu adalah hak izin yang diputuskan secara egois ketika kami, murid kelas tiga tidak ada. Selain itu, dalam kondisi hak masuk sebenarnya, ini tertulis hanya gadis-gadis dengan umur yang sesuai bisa mendaftar. Jika kami mengijinkan kehadirannya di akademi, pastinya mempengaruhi setiap arti keberadaan akademi."

Kedua gadis menghadap satu sama lain di depan tempat duduk kepala sekolah di mana Kepala Sekolah Relie duduk.

Di satu sisi, putri Kerajaan Baru Lisha.

Dan satunya, Celestia.

Keduanya memiliki perselisihan yang kuat, tapi ketika mereka melihat sosok Lux, yang memasuki ruangan, mereka tiba-tiba menghentikan kata-kata mereka.

"Lu-Lux!? Kenapa kamu di sini──!?"

Tidak memikirkan keterkejutan Lisha, Lux mendekati pintu dan mulai berjalan dengan perlahan.

Dan ketika dia maju sampai ketengah ruangan kepala sekolah, wajah Celis berbalik kearah Lux.

"Apakah kamu mantan Pangeran Kerajaan Lama, Lux Arcadia?"

Setelah jeda singkat, dia menanyakan dengan penglihatan menghargai.

Perasaan mati lemas bisa dirasakan dengan kehadirannya dan suara yang tertelan orang lain.

(Jadi ini sikapnya kearah "laki-laki"), huh......

Dia mendengar kabar tentang menjadi pembenci laki-laki, tetapi melampui tekanan yang memaksakan tubuh Lux hanya dengan menghadapinya seperti ini.

"Kau bukanlah seseorang yang harusnya berada di sini sejak awal. Apa kamu mengerti itu?"

"............"

Lux bisa membantah sekali melawan suara tenangnya.

"Aku mendengar ceritanya tentang keadaan terakhir."

Di depan Lisha yang menyisipkan, Celis melanjutkan pembicaraan.

"Aku berterima kasih kalau kamu menyelamatkan akademi dari bahaya beberapa kali selama ketidakhadiranku. Tapi, ini bukan alasan yang benar untukmu mendaftar di sini. Akademi ini adalah untuk nona bangsawan."

"Tapi, itu──"

Ketika Lisha meningkatkan suaranya, Celis menahan punggungnya dengan sebuah tatapan.

"Jika kita bisa mengakui dan menerimanya di sini sebagai pengecualian, kita harusnya mau mengakui pengecualian lain. Membicarakan tentang akademi yang bukan sekolah perempuan harusnya sudah musnah tujuh tahun setelah akademi berdiri."

"Kuh......!"

Ketika Lisha merintih, Celis mendesah berat.

Kemudian, Kepala sekolah juga menggaruk kepalanya seperti dia bermasalah.

"Aku pikir kalau tidak ada siapapun yang ingat pembicaraaan seperti itu...... Seperti yang diduga, kamu benar-benar hebat. Apa yang Celis-san katakan pastinya masuk akal, tapi bisakah kamu memaafkannya hanya kali ini?"

"Baru saja kapan hari, laki-laki misterius menerobos lingkungan sekolah. Seseorang di sana bukan penyebabnya, tapi hal itu akan jadi bermasalah untuk murid-murid akademi ini jika mereka tak peduli terhadap laki-laki."

"............"

Pantang mundur menentang Kepala Sekolah, pembicaraan nampak menjadi sejajar.

Mempertahankan untuk hak masuk Lux mengikis dengan cepat.

Kekuatan keluarga Kerajaan Baru tidak bergantung pada jumlah kekuatan yang besar, bangsawan-bangsawan, yang merupakan pemasukan akademi, akan mengikuti dengan Kediaman Ralgris yang memiliki pengaruh lebih dari keluarga kerajaan.

Jika itu terjadi──

"............"

Pengusiran atau kehadiran. Sambil berdiri di sudut, Lux berpikir.

Meski dia akan ditelan oleh aura mengerikan Celis, ia menetapkan hatinya sambil menarik napas dalam.

(Tenanglah...... tidak peduli apa yang aku katakan di sini, hanya akan terdengar seperti penyesalan, Kalau begitu──)

Memikirkan hal itu, Lux memutuskan.

"Celestia-senpai. Aku punya permintaan padamu."

Pada kata-kata Lux yang tiba-tiba, semuanya yang hadir di ruangan menahan napas mereka.

Setelah memelankan suaranya sehingga tidak bisa didengar dari sisi luar pintu, Lux mengatakan.

"Tentang persoalan penaklukan Ragnarok yang Barzeride Kreutzer ingin ambil ahli. Apa kamu akan memimpin pasukan untuk itu?"

"......!?"

Pada kata-kata tersebut, ketegangan meledak di dalam ruang kepala sekolah.

Keberadaan Ragnarok, yang berada di pantai laut Republik Heiburg, pastinya masalah rahasia yang diketahui hanya untuk sejumlah orang terbatas.

Setelah lengsernya Balzeride, nama Celis sudah melonjak sebagai kandidat komandan penaklukan berikutnya, inilah fakta yang Celis biasanya ketahui, tapi

"......Aku tidak akan menanyakan kenapa kamu tahu tentang masalah itu."

Setelah sedikit mengumpulkan napas, Celis dengan biasa membalas sementara mempertemukan tatapannya pada Lux.

"Tapi, ini persoalan yang tidak ada hubungannya denganmu. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir tentang hal itu."

Perkataannya terus menyangkalnya.

Tetapi, Lux tidak mampu untuk menariknya kembali.

"Sebagian Drag-Knight Pasukan Kerajaan Baru adalah laki-laki untuk saat ini, tapi apa kamu mau bekerja sama dengan mereka?"

"Lux Arcadia. Apa kamu mencoba mengelak dari permasalahan? Jika begitu, aku akan menilai kalau tidak ada ruang untuk diskusi."

"Jawabanku akan diputuskan tergantung pada kalian. Jadi──"

"............"

Setelah Celis mengeluarkan desahan kecil, dia memandang rendah Lux, yang tingginya sedikit lebih pendek darinya, dan menjawab.

"Aku akan menerima permintaan penaklukan tersebut, tapi aku tidak bermaksud untuk meminjam kekuatan Drag-Knight laki-laki. Aku bertujuan untuk merelakan nyawaku demi itu. Apa kamu puas sekarang?"

"────"

Dalam artian, itu adalah kata-kata yang diduga.

Terkuat di akademi ── tidak, dia adalah gadis yang mengemban takhta yang kemungkinan terkuat di Kerajaan Baru. Kemampuan sepenuhnya dan kata-kata yang muncul dari kepercayaan dirinya.

Namun,

"Lalu, aku tidak bisa meninggalkan akademi ini."

"......Apa maksudmu?"

Melihat pada Lux, yang dengan jelas menunjukkan akan penolakan, Celis menanyakan dengan wajah meragukan.

"Karena aku akan bergabung dengan regu penaklukanmu sebagai anggota Knight Squadron. Nona Ralgris."

"......!?"

Celis, yang dengan sempurna "dipuji sebagai Empat Bangsawan Besar" sejauh ini, menunjukkan kegelisahan untuk pertama kali.

"Aku juga pastinya mendengar tentang kemampuanmu. Tapi──, Ragnarok adalah musuh yang berat. Aku tidak bisa membiarkanmu bertarung sendiri tanpa berkerja sama dengan Drag-Knight lain. Jika aku seorang anggota "Knight Squadron", yang dapat menjalankan misi dengan pasukan sementara menjadi murid, lalu aku bisa bekerja sama denganmu."

"......Lu-Lux. Itu──"

Lisha akan mengatakan sesuatu yang tidak disengaja, tapi dia menahan lidahnya di tengah.

Dia mungkin menebak kalau Lux mempunyai sebuah ide.

Sambil Lux berterima kasih menerima perhatiannya, ia menetapkan hatinya.

"Aku mendengar kalau kemampuanmu sama untuk anggota "Knight Squadron". Tapi, aku tidak bermaksud mengakuimu──"

Celis mengatakan dengan suara sedikit tajam.

Ketika Lux, tak terganggu dan akan melanjutkan berbicara,

"Tunggu, bisakah kalian berdua tenang?"

Relie menengahi sebagai pelerai sembari dia menyatakan senyum masam.

"Ini sudah waktunya untuk akhir istirahat makan siang, ya? Meski kalian saling menyangkal pendapat seperti ini, kalian tidak akan mencapai kesepakatan, benar?"

Mengatakannya dengan nada tenang, Relie berdiri dari tempat duduknya.

Dan ketika dia membuka pintu ruang kepala sekolah, sejumlah besar murid-murid, yang berkumpul di depannya, yang penuh sesak sambil mereka terjatuh sementara berteriak seperti "kyaah!?"

"Singkatnya, permintaan Celis adalah "pengeluaran Lux", dan Lux-kun menolak ini. Dan permintaan Lux-kun adalah kalau "Celis-san menerima kerja-sama Lux-kun dalam penaklukan Abyss", dan Celis-san menolak ini juga. Jadi sebuah situasi di mana kalian berdua tidak bisa menerima tuntutan lainnya, benar?"

Relie dengan kencang meningkatkan suaranya sehingga untuk memberitahu murid-murid yang berkumpul.

"Jadi, kalian gadis-gadis, yang mendengar pembicaraan sekarang, yang mana tuntutan yang kalian dukung?"

Ketika Relie menanyakannya, sebagian besar murid mulai berbisik.

"Errr ── Seperti yang diperkirakan, aku di pihak Lux-kun, aku kira? Dia masih belum menyelesaikan dengan baik permintaanku, dan jika dia dikeluarkan, aku akan bermasalah; sehingga Celis-senpai adalah untuk menaklukan Abyss kuat, cara paling aman untuk melakukannya dengan lebih bijak......"

"Yah, aku tidak memikirkan kalau dia benar-benar laki-laki yang buruk, tapi mungkin pastinya masih masalah kalau ada laki-laki dalam akademi ini. Jika Celis-san mengatakan begitu, lalu......"

"Tunggu! Apa yang coba kamu katakan[11]. Setidaknya, Senpai harus memutuskan setelah datang untuk mengenalnya dengan baik──"

Murid kelas satu dan dua yang mendukung Lux, dan murid kelas tiga yang mendukung Celis.

Dari perdebatan siswi-siswi yang bisa didengar, kesan seperti itu dengan cepat terpancar.

"Ya, ya. Semuanya, tenanglah."

Sambil dia menepuk kedua tangannya, Relie mengendalikan tempat yang menjadi ribut.

Dan kemudian, dia berbalik sekali lagi kearah Lux dan Celis.

"Pada akhirnya, nampaknya murid-murid akan jadi lima puluh banding lima puluh. Bukankah akan sulit untuk menyelesaikan pembicaraan ini dengan langsung?"

"Aku mengerti...... Aku sedikit demi sedikit mengerti maksudmu. Kepala Sekolah."

Ketika Lisha terkejut dalam kekagumam, Relie mengangguk dengan senyum.

"Kalian benar. Karena ini kesempatan yang langka, kenapa tidak menyelesaikannya dengan kemampuan kalian?"

"Eh......?"

"Apa maksudmu dengan itu?"

Sembari Lux dan Celis menanyakan hampir pada saat yang sama,

"Pertandingan Penyelisihan Sekolah yang akan dimulai dalam tiga hari ── kalian akan menyelesaikan perselisihan ini tergantung pada hasilnya. Bagaimana dengan itu?"

"......!?"

Pada saran Relie, seluruh murid yang hadir tercengang.

Turnamen Internasional untuk memperoleh hak menyelidiki rereuntuhan.

Dia mengusulkan untuk menyelesaikan persoalan Lux dan Celis secara bersama dengan Pertandingan Penyelisihan Sekolah untuk memutuskan perwakilannya.

"Kita akan mengumpulkan pendapat murid-murid setelah itu. Kita akan membagi kekuatan dalam dua grup mengenai apakah mereka mendukung Lux-kun atau Celis-san dan murid-murid lain yang berpartisipasi juga."

"Tu-Tunggu, itu──!?"

"Kepala Sekolah. Apa yang kamu──"

Lux dan Celis buru-buru menghentikannya, tapi ini sudah terlambat.

"Ini buruk! Kita harus dengan segera mendapatkan orang-orang kuat──"

"Apa kita bisa menang melawan kelas tiga......? Tapi, jika kita memiliki kelas satu dan dua, kita pastinya entah bagaimana dengan perbedaan dalam jumlah......"

Reaksi yang Relie sebabkan menjadi gelombang yang besar dan menyebar pada para murid di bangunan sekolah.

Ini merupakan kejadian di mana tidak dapat lagi dihentikan.

"Tak masalah bukan? Tidak hanya kemampuan masing-masing orang lain, tapi juga bisa atau tidaknya mereka mendapat sejumlah besar orang yang terkuat dari pendukung ── di atas menguji kualitas mereka, hal itu akan selesai."

Lisha yang tiba-tiba berdiri di depan Celis yang tercengang.

"Aku pastinya bertaruh pada Lux, tapi bagaimana kau merasakan tentang ini? Nona Celestia Ralgris."

Sambil dia mengalihkan mata merahnya dan memprovokasinya, Celis ragu-ragu sedikit,

"──Baiklah."

Dia perlahan menutup matanya dan berkonsentrasi.

"Walaupun ini sesuatu yang tak dapat dihindari, aku harus bertanggung jawab untuk kejadian yang berlangsung selama ketidakhadiranku. Meski ini bukan tujuan awalku, aku pikir akan menerima tantangan...... Tapi"

Celis bergumam dengan nada serius biasanya, tapi hawa kehadirannya tiba-tiba berubah.

Dari suasana sebagai senior yang tenang pada seseorang dari seorang penguasa yang menyisihkan dirinya,

"Jika kalian serius berpikir dapat menang melawanku, lalu itu adalah perhitungan yang salah."

"......!?"

Lux dan Lisha tanpa sengaja menyernyit pada senyumnya yang dipenuhi dengan perasaan kuat yang tajam.

Ketika Celis berbalik dan akan meninggalkan ruang kepala sekolah,

"Tapi──, bukannya Celis memiliki sesuatu yang mau diutarakan tentang Lux-kun?"

"Eh......? Apa maksudmu dengan──!?"

"Itu──"

Pada perkataan yang digumamkan oleh Kepala Sekolah, kakinya dengan bingung berbalik kesekitar.

Di sini lain, ketika Lux dengan refleks menghampiri Kepala Sekolah, kedua kaki mereka terjerat satu sama lain.

"Uwah!"

Mereka tersungkur di atas karpet merah yang mewah.

"Owww...... ──tunggu, hah?"

Di saat mereka jatuh bersamaan, Lux melihat pada langit-langit, dengan postur sementara dia dijepit kebawah oleh Celis.

Terdapat bau harum, yang dengan lembut mengalir, dan wajah Celis berada di dekatnya, serta pecahan kenyamanan juga melekat di dada Lux.

"U-Um......!?"

SaijakuBahamut v3 093.jpg

Sembari Lux kebingungan,

"............"

Celis, yang wajahnya menjadi merah, terpaku sambil dia memandang pada wajah Lux.

"He-Hei kalian berdua, apa yang kalian lakukan!?"

Lux tiba-tiba tersadar pada suara Lisha.

"Permisi...... Tapi, kamu mirip seperti dia."

Setelah beberapa detik. Celis, yang pipinya diwarnai sedikit merah, berdiri dan akan menyentuh pada Lux, namun tidak jadi.

Dan ketika dia membisikkan sesuatu dengan suara rendah, Celis pergi.

"......Fiuh"

Di dalam ruangan kepala sekolah di mana sejumlah besar murid sudah pergi, Lux menghela napas berat.

"Untuk saat ini, kita dapat sedikit menundanya."

Lisha bergumam dan melihat pada Lux.

"Geez, untuk berpikir kalau kamu akan datang kesini; aku ingin tahu apa yang akan terjadi. Kamu, adalah seseorang yang bersangkutan, tidak harus bertindak terburu-buru."

"Aku minta maaf. Tapi, aku pikir kalau aku harus berbicara sendiri kali ini."

Belum lama ini, dia hanya melihat dirinya sebagai kriminal.

Dia memikirkan bahwa jika ia hanya menangani permintaan dari penduduk, yang tidak tahu apapun, dan menuruti harapan gadis-gadis akademi ini, dia akan menebus untuk kesalahannya.

Itulah kenapa, bergantung pada hasrat gadis-gadis tersebut, dia akan menerima semuanya tidak peduli apa yang terjadi.

Tapi, ini berbeda sekarang.

"Aku juga ingin bertarung di sini bersama dengan Lisha-sama dan semuanya."

Ini karena dia memikirkan kalau ini adalah cara yang pengecut untuk hanya mempercayakan takdirnya pada tangan para gadis tanpa membicarakan harapan yang terpendam di dalamnya.

"Lux......"

Mungkin karena dia menebak maksudnya, Lisha tersenyum dan memegang tangannya.

"Baiklah. Jika ini kita, kita akan menang. Um ──kamu juga memiliki banyak musuh; um, yang penting, kamu masih punya aku di sini!"

Ketika Lux menggapai tangannya, Lisha tersenyum sambil dia memerah dengan agak malu.

"Kalian ini, bagus kalau bisa akrab dengan baik, tapi ini akan segera waktunya untuk kelas berikutnya, tahu?"

Segera setelah Relie menggumamkan hal itu, keduanya dengan cepat berlari menuju ruang kelas.



Pembicaraan Pertandingan Penyelisihan Sekolah, sementara mempertaruhkan kehadiran Lux di akademi, menyebar dengan sekejap dan menjadi pembincangan panas di dalam akademi sepulang sekolah.

Bahkan dengan kegemparan seperti itu, Lux masih menjalankan permintaan dari akademi dan para murid; dia menyelesaikan semuanya sampai penghujung hari dan pergi menuju kamar Airi.

Ketika dia mengunjungi kamar adiknya yang terbagi dengan Noct dari Triad, hanya Airi dengan seragam menunggu untuk Lux di depan meja kecil.

"Selamat malam, Nii-san."

Ini menakutkan kalau dia mengatakannya dengan nada tenang.

"U-Um, apa kamu marah? Airi......?"

"Aku tidak marah. Ya, Nii-san pastinya melakukannya hingga membuatku marah, sampai aku marah di sini, satu-satunya yang akan membuatmu lebih dan semakin senang."

Dia marah.

Meski dia menampakkan sebuah senyum, aura hitam kelam muncul dari sekujur tubuhnya.

"Ma-Maaf. Mengenai kejadian ini, berbagai hal terjadi──"

Ini buruk! Lux, yang tahu dari pengalamannya, meminta maaf di tempat.

"Ini bukan masalah. Kamu cuma harus kalah dan dikeluarkan dari akademi ini. Lebih dari mengabaikan perasaanku dan melakukan hal-hal berbahaya, yang pendapatnya jauh lebih aman."

Airi berguman sambil cemberut.

SaijakuBahamut v3 097.jpg

Tidak peduli apa yang Airi katakan, adiknya, yang adalah satu-satunya saudaranya, mungkin perhatian tentang kakaknya.

Oleh sebab itu, dia marah pada kenyataan kalau Lux melompat kedalam persoalan pada persetujuannya sendiri.

"Tidak ada waktu untuk mendiskusikannya tentang itu denganmu kali ini. Aku benar-benar minta maaf! U-Um, pasti, aku akan berunding denganmu lain kali, jadi......"

Ketika Lux secara putus asa meminta maaf seperti itu,

"......Kamu tidak adil, Nii-san."

Airi bergumam dengan ekspresi bermasalah.

"Eh......?"

"Mengetahui kalau aku pada akhirnya tidak punya pilihan tapi memaafkanmu, kamu bertindak sendirian; kamu selalu...... Haa, Geez"

"Errr, Airi──"

Ketika Lux menanyakan sambil dia tidak bisa mengerti dengan baik sejak Airi berbicara dengan suara pelan,

"Bu-Bukan apa-apa!"

Sementara sedikit memerah, Airi dengan tergesa-gesa mengatakan.

"Ya-Yah, pastikan, berhati-hati memikirkannya setelah itu......, alasan kenapa aku memanggilmu kali ini adalah untuk masalah berbeda."

Airi memulainya dan membersihkan ternggorokannya dengan batuk.

Dengan balasan, Lux juga menarik napas dalam dan meluruskan dirinya.

Noct, yang harusnya jadi teman sekamarnya, tidak ada di jam malam selarut ini yang berarti dia mungkin meninggalkan kamarnya.

Itu menunjukkan bagaimana penting pembicaraan mereka terjadi.

"Ini cerita yang aku dengar dengan rahasia sepenuhnya dari Kepala Sekolah. Barzeride Kreutzer, yang dipenjara di ibu kota...... dibunuh beberapa hari lalu."

"......!?"

Lux menahan napasnya pada kebenaran yang dia dengar.

"Juga, Velvet, yang dikurung sebagai komandan pasukan pemberontak, juga terbunuh. Keduanya diserang oleh Abyss."

Abyss, yang awalnya muncul di sekitar reruntuhan dan menyerang seluruh makhluk di dekatnya, jarang memasuki Ibu Kota.

Banyak markas pertahanan yang berada di sekitar jalan menuju ibu kota, dan bahkan jenis Abyssal yang bergerak dari jauh secara diam-diam tidak pernah sampai.

Jadi, Lux merasakan sesuatu yang tidak wajar.

"Abyss sendiri, yang muncul di dalam penjara, telah dengan mudah dikalahkan, tapi untuk beberapa alasan sesuatu tidak terasa benar. Mereka memberikan kesaksian keterlibatan mereka dengan orang yang disebut "Pedagang Gelap" yang belakangan ini bergerak secara diam-diam di banyak negara dan nampak kalau orang ini sedang di tengah penyelidikan lebih dalam."

"............"

"Dan meski ini sesuatu yang berbeda, anggota pemerintahan Republik Heiburg nampak menekan terhadap ekspansi militer lebih lanjut dalam beberapa tahun terakhir. Ada juga kabar kalau mereka memperoleh kerja sama dari dua negara sekutu dan membuat unit sewaan yang berbeda dari pasukan. Selanjutnya ada kemungkinan Pedagang Gelap dalam pertanyaan menyebarkan kekuatan Militer seperti Drag-Ride──"

"Mungkinkah itu......"

Pedagang Gelap yang menjual senjata seperti Drag-Ride dan tanduk di berbagai negara dan diam-diam menjelajahi dunia.

Seperti sekarang, tujuannya masih belum diketahui, tapi dia adalah orang yang dianggap sebagai berbahaya di berbagai negara.

"Kita akan mengejarnya. Itu mungkin "dia"."

"......!?"

Fugil Arcadia.

Kakak Lux dan bekerja sama dalam kudeta lima tahun lalu.

Dan laki-laki yang menghianatinya di akhir dan menghancurkan seluruh Kerajaan Lama.

Memburu jejak kakinya yang menghilang, Lux telah mencarinya di negara sampai sekarang, tapi──

"Ini tidak pasti kalau Pedagang Gelap adalah dia, tapi kamu harus melihatnya sendiri. Apakah kamu akan tinggal di akademi dan bertarung, atau meninggalkan sementara akademi dan mengejarnya──"

"......Ya, aku mengerti. Aku akan memikirkannya."

Lux perlahan mengangguk pada pertanyaan Airi.

"Yah lalu, selamat malam. Airi."

"Selamat malam, Nii-san."

Ketika dia mengatakan begitu dan meninggalkan kamar Airi, Lux menyusuri koridor asrama dan menatap pada bulan di luar jendela.

Airi bertujuan memperlihatkan pilihannya yang mungkin karena dia perhatian tentang Lux.

Jika Fugil adalah identitas sebenarnya Pedagang Gelap, dengan tinggal di akademi, Lux dan keberadaan Bahamut akan diketahui dan di sana ada kemungkinan kalau akademi akan menjadi target.

(Tapi, aku tidak bisa membiarkan Celis-senpai pergi sendiri ke penyelidikan Ragnarok.)

Ada alasan mengapa Republik Heiburg mendesak permintaan penyelidikan Ragnarok di waktu seperti ini.

Dengan menentukan waktu penaklukan yang disusun hanya sebelum Turnamen Internasional dan melemahkan Drag-Knight Kerajaan Baru Atismata, setiap nampak kalau mereka mencoba memperoleh kemenangan terus-menerus dan memonopoli hak penyelidikan reruntuhan.

Selain itu, jika Celis dikalahkan oleh Ragnarok, juga akan membiarkan pasukan pemberontak memasuki negara sebagai kesempatan menyerang.

Kerajaan Baru berada dalam perserikatan dengan Ymir, tapi murid pertukaran, Krulcifer, dan Putri Kerajaan Baru, Lisha, tidak akan bisa bergabung dalam misi berbahaya seperti itu.

Jika ada seseorang yang bisa ambil bagian di dalam situasi saat ini, itu hanyalah Lux.

(Tapi, aku yang gagal sebelumnya, apa memiliki kualifikasi seperti itu? Tidak......)

Lux menggelengkan kepalanya sedikit dan menghentikan keragu-raguan.

Kualifikasi bukanlah sesuatu yang diberikan, tapi didapatkan.

Sementara memikirkan hal tersebut, Lux memutuskan kembali ke kamarnya dan tidur untuk semalam.



"............"

Pada saat yang sama, Celis menghabiskan malam di mana dia tidak bisa tidur di kamarnya.

Teman sekamarnya Sharis mengatakan kalau dia akan berjaga hari ini juga sebagai satuan siap siaga, jadi dia agak menyesal tidak mengikutinya, sambil dia tidak bisa tidur.

Demi untuk menenangkan perasaannya, dia membaca buku yang dia ambil bersamanya menuju Ibu Kota.

Buku itu, yang mengumpulkan kemampuan berpedang, matrial art dan kemampuan Drag-Ride, sesuatu yang dikumpulkan dan membuatnya kedalam satu buku melewati kutipan dari apa yang Celis sendiri pelajari dan ajarkan.

"Lux Arcadia. Lebih daripada Kaisar Arcadia, dia benar-benar terlihat sepertimu......"

Sementara mengingat sosok dari halaman yang terbuka dengan matanya, Celis dengan lembut bergumam dan menggerakkan jarinya pada kertas halaman itu.

"Ini sayang sekali. Untuk memikirkan kalau seseorang yang datang ke akademi ini, dari semua orang adalah ── dia...... Tapi"

Setelah dia tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih, Celis menutup buku dan mengangkat wajahnya.

"Ini satu-satunya hal yang bisa aku lakukan. Demi melindungi dia dan juga murid-murid akademi ini, aku tidak bisa memikirkan cara lain. Aku tidak salah kali ini, kan? Wade-sensei?"

Gumaman itu, yang menampung keputusan yang tenang, bergema dalam pikirannya.


Episode 3 — Pertandingan Penyelisihan Sekolah[edit]

"Baiklah, lima hari ke depan, Pertandingan Penyelisihan Sekolah akan dimulai!"

Di awal pagi sebelum sekolah.

Setelah menyapa murid-murid di ruang kelas seperti biasa, Pelatih Raigree langsung mengumumkan pertandingan yang akan datang.

"Murid-murid yang berpartisipasi, harap lihat di papan pengumuman lapangan latihan dan mengingat jadwal pertandingan mereka. Jika kalian tidak bisa ikut dalam pertandingan tepat waktu, maka akan dianggap gagal. Dalam hal seperti kondisi fisik terluka atau tidak enak badan harus melapor terlebih dahulu. Lalu akan kami pertimbangkan."

Awalnya, ini pertandingan untuk memutuskan perwakilan Turnamen Sedunia, yang adalah latihan tanding dengan negara lain untuk memperoleh hal menyelidiki reruntuhan.

Tapi saat ini, juga sebuah pertaruhan keberadaan Lux di akademi dan mendapatkan hak bergabungnya Celis untuk Penaklukan Ragnarok.

Akibatnya murid-murid yang mendukung baik Lux atau Celis akan dipertimbangkan, yang hasilnya menjadi perang antara murid kelas satu dan dua melawan kelas tiga dan ruang kelas tertutupi dalam semangat aneh.

"Peraturan untuk pertandingan penyelisihan adalah seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Dan kali ini, oleh saran Kepala Sekolah, yang berubah menjadi format pertandingan yang lebih spesial."

Pelatih Raigree melirik pada Lux.

Mereka mungkin sulit memutuskan untuk format pertandingan kali ini.

Dan, penjelasan panjang pun dimulai.

Singkatnya, aturan yang dibatasi saat ini akan mengikuti.

Mereka yang akan memenangkan kompetisi antara Celis dan pihak pendukungnya, murid kelas tiga dan Lux bersama pendukungnya juga, murid kelas satu dan dua; serta pihak dengan kekalahan paling banyak harus menerima tuntutan pihak yang menang.

Selanjutnya, pertandingan akan terbagi ke dalam dua grup: kompetisi murid biasa dan kompetisi "Knight Squadron".

Karena kemampuan murid-murid di antara "Knight Squadron" biasanya tinggi, mereka akan bertanding melawan sesama "Knight Squadron".

Pertandingan "Knight Squadron" dan kemudian pertandingan murid biasa.

Yang artinya mereka bisa mempercayakan dua tuntutan baik Lux dan Celis pada hasil dari dua grup.

"Tuntutan dan pemintaan Lux Arcadia adalah "masuk di akademi ini" juga "ikut andil pada misi penaklukan Abyss". Sedangkan tuntutan Celestia adalah "Pengeluaran Lux" dan "menolak partisipasinya"."

Jadi, mereka membutuhkan jumlah kemenangan anggota "Knight Squadron" dan murid-murid biasa yang mendukung mereka harus mengungguli jumlah kemenangan pendukung lawan.

Salah satu pertandingan melawan Lux dan pendukungnya di "Knight Squadron", dan salah satu pertandingan melawan pendukungnya di antara murid-murid biasa.

Kecuali, dia menang setidaknya dalam salah satu grup, Lux pastinya akan dikeluarkan dari akademi.

"Baiklah itu saja. Lalu semuanya, semangat ya."

Ketika Pelatih Raigree pergi, gemerisik gadis-gadis tiba-tiba menyebar dalam ruang kelas.

"Uwah. Benar 'kan, pertandingan benar-benar akan dimulai! Bagaimana ini?"

"Bisa gak kita melawan murid kelas tiga? Memenangkan jumlah sepertinya menjadi tingkat perbedaan dalam nilai dan kemampuan, tapi—"

"Lux-san, kau tidak boleh kalah."

Suara itu muncul dengan bersamaan.

"Errr, maaf. Aku jadi melibatkan semuanya—"

Sambil Lux dengan langsung mengatakannya,

"Eeih, berisik! Kalian!"

Menyasikkan teman sekelasnya yang cerewet, Lisha berdiri dan berteriak dengan suara gemuruh.

"Tidak perlu minta maaf, Lux. Juga, jika kau tidak melawan, mungkin kau akan dikeluarkan."

Dan, selagi menyampaikan pada semua orang di kelas, dia meningkatkan suaranya.

"Hanya satu hal yang bisa dilakukan! Tidak perlu bingung; berikan segenap kekuatan kita! Aku sudah menyiapkan rencana."

"......Eh?"

Semua teman sekelasnya, termasuk Lux, nampak bingung.

"Aku begadang semalaman untuk menyetel semua Drag-Ride kelas ini. Tenaga semua Machine Dragon kalian mestinya ditingkatkan lebih dari sebelumnya. Dengan ini, kita setidaknya dapat melawan murid kelas tiga sekalipun."

"A-Apa itu benar? Lisha-sama!?"

"Iya. Aku mungkin terlihat seperti ini, tapi aku melakukannya setelah mendapat ijin dari teknisi Machine Dragon lain dan Kepala Sekolah. Pemeriksaan setelah penyesuaian juga sudah. Gunakanlah dengan bangga."

"Makasih banyak! Putri memang hebat!"

"Dengan ini, kita bisa melihat harapan tinggi!"

Dengan kata-kata Lisha, teman kelas perempuannya menaikkan teriakan senang.

Lebih tinggi tenaga Drag-Ride, lebih besar kekuatan mesin akan bertambah; tapi di saat yang sama, intensitas pemakaian akan meningkat.

Jadi, peningkatan tenaga adalah pedang bermata dua, tapi dia mungkin menilai itu adalah sebuah spekulasi yang dibutuhkan untuk mengalahkan lawan, kemampuan mereka lebih unggul, dalam pertandingan penyelisihan ini, yang membawa banyak pertandingan jangka pendek.

Tentu saja ada juga batas dalam penyesuaian untuk menambah tenaga, tetapi ada sesuatu lain daripada itu yang mengganggu Lux.

"Um, Lisha-sama?"

Sesaat tidak percaya dengan hal tersebut, Lux segera bertanya.

"Ja-Jangan lihat wajahku terus. Ini agak memalukan sih......"

Lalu, Lisha dengan cepat mengalihkan wajah yang agak merahnya dari Lux.

Lebih dekat, bayangan sedikit tersisa di bawah kedua matanya.

"Um......, sebenarnya, aku ingin menyetel semua Machine Dragon murid kelas dua, tapi, aku tidak tepat waktu. Aku hanya bisa menyetel untuk kelas kita......"

Lisha mengatakan, dengan sedikit sedih.

Tapi, Lux mengerti kalau menyetel 20 Drag-Ride dalam waktu singkat ini adalah beban kerja yang luar biasa.

"Terima kasih, Lisha-sama."

Ketika Lux mengungkapkan perasaannya, Lisha sedikit menggelengkan kepalanya.

"Ta-Tak usah sampai berterima kasih padaku. Sejak awal, akulah yang membuatmu memasuki akademi ini — Aku mungkin seperti ini, tapi aku putri Kerajaan Baru. Aku harus mengambil inisiatif dan membantu semuanya."

"............"

Lisha pernah membenci tentang diperlakukan sebagai putri Kerajaan Baru setelah apa yang terjadi padanya di masa lalu, tapi mengenai pertandingan penyelisihan kali ini, dia menunjukkan kewajibannya sebagai orang yang berdiri di atas orang lain dan memberi kekuatan pada semuanya.

Kenyataannya kalau dia melakukan sampai begitu demi dirinya sendiri adalah sangat berani dan bisa dipercaya.

"—Tidak, meski begitu, aku sangat senang."

"Ah...... Ya-Yah"

Ketika Lux memegang tangan Lisha dengan kedua tangannya, wajah Lisha sedikit memerah dan dia membungkukkan kepalanya.

"Lisha-sama! Itu curang tahu!"

"Tunggu, pertandingan penyelisihan sekolah masih belum dimulai!?"

Seketika teman sekelas, yang melihat itu, mencemooh beberapa kali.

"—Kau benar-benar baik."

Krulcifer juga bergumam begitu dengan senyum.

"......Permisi. Maaf mengganggumu saat sibuk, tapi bisa aku bicara sebentar?"

Pada saat itu, suara terdengar dan seorang gadis memasuki ruang kelas.

Dia adalah murid kelas tiga dan salah satu dari Triad, Sharis.

"Errr......?"

Sambil semua teman kelas terkejut pada pengunjung yang tak diduga,

"Ah! Penghianat! Sharis, kenapa kau tidak bergabung ke pihak Lux-cchi?!"

Tillfarr, juga dari Triad, menyalak padanya sambil cemberut.

Meski tahun sekolahnya berbeda, jika dia mau, mereka bisa mengganti pihak untuk mendukung; tapi Lux dengar dari Tillfarr dan Noct kalau Sharis memutuskan mendukung Celis.

"Kita sudah membicarakan tentang masalah itu, bukan? Aku juga benar-benar ingin mendukungnya, tapi ada beberapa hal yang dipertimbangkan tahu? Selain itu, aku juga bisa datang untuk memberitahu informasi pihakku pada kalian. Yah, hanya kali ini, aku diminta oleh Celis untuk menyampaikan pesan padamu, tapi—"

"......!?"

Dengan perkataan Sharis, seluruh anggota kelas menahan napas mereka.

"Sepertinya dia akan ikut dalam latihan tanding dua lawan dua dari hari pertama, yang berarti hari ini. Pasangan Celis adalah anggota "Knight Squadron" yang sama, Saniya Lemiste."

「────」“”

Cara dia dengan jelas meminta Sharis menyampaikan pesan ini bisa saja ditafsirkan sebagai pernyataan perang.

"Ini kesempatan bisa atau tidaknya kalian akan menghadapinya, tapi kalian harus membentuk pasangan dengan anggota murid kelas satu atau dua dalam "Knight Squadron". Jadi, aku kira tidak ada pilihan lain. Lalu."

Selagi dia menyelesaikan pesannya, Sharis meninggalkan ruang kelas.

Tidak akan ada banyak pertandingan antara anggota-anggota dari "Knight Squadron" mereka yang sedikit.

Saniya mungkin menggunakan Machine Dragon tipe umum <Wyvern>, tapi memikirkan kalau Celis adalah pengguna Divine Drag-Ride, mereka yang dapat membentuk pasangan dengan Lux pastinya terbatas.

Sambil Lux gelisah pada siapa yang ia harus pilih sebagai pasangan,

"Tentu saja, kau akan memilihku, benar? Lux."

Lisha yang pertama maju di depan Lux dan menjulurkan dada besarnya untuk tinggi badan yang kecil.

"......Aku tidak bisa menyetujui itu."

Tapi, penolakan mentah dari Krulcifer, yang duduk menjauh sendiri.

"<Tiamat>-mu pastinya hebat, tapi akan sulit untuk penggunaan jangka panjang. Dengan Celis-senpai, yang memiliki daya tahan besar, titik lemahmu akan diincar."

"Muh......!"

Lisha menaikkan alis matanya pada tunjukan Krulcifer.

"Untukmu pun, membetulkan <Fafnir>, yang mengalami kerusakan dalam pertarungan sebelumnya, belum selesai, 'kan!? Apa kau mengatakan bisa melepaskan kemampuan sepenuhnya dengan kondisi itu─?"

"Tingkat kerusakannya tidak separah itu. Selain itu, demi bertahan melawan serangan Celis-senpai, tanpa Divine Raiment─"

"U-Um...... kalian berdua, tenanglah sedikit─"

Ketika Lux akan melerai di antara dua gadis yang saling berserak,

"Baiklah. Aku saja yang ikut."

Suara lembut dan kecil menengahi jalannya lewat celah.

Gadis pendiam, yang dengan polos menyaksikan jalannya kejadian sambil duduk di sebelah Lux tadi, perlahan berdiri dan menyatakan seperti itu.

"Eh......? Tunggu, Phi-chan!?"

"Ya. Aku akan bertarung bersama Lu-chan, ya?"

Dia terus menerus menggerakkan mata besarnya ke arah Lux dan memintanya dengan penglihatan serius.

Meski Philphie mengatakannya dengan suara patuh dan menyetujui, ini sikap yang tak bisa ditolak.

"I-Itu, um─"

Pastinya, dia adalah pengguna Divine Drag-Ride <Typhon> dan juga anggota "Knight Squadron".

Selain itu, Lux juga melihat kemampuannya dalam insiden sebelumnya.

Dia menjadi aset yang cukup untuk menghadapi pasangan Celis, tapi

"Hei, gadis polos! Jangan memutuskan sendiri. Kita membicarakannya di sini, lihat─"

"Itu benar. Kita tidak bermaksud menyerahkan dengan mudah peran itu. Yah, aku gak peduli sih meninggalkan keputusan pada Lux-kun, tapi bagaimana tentang itu?"

Sambil Lisha dan Krulcifer keberatan, Lux kesusahan.

(A-Apa yang aku lakukan!? Sejujurnya, aku tidak merasa bisa memilih salah satu di antara mereka......!)

"Ya, Ya~a! Kalian bertiga, tenanglah sebentar~"

Ketika mendekati jalan buntu, Tillfarr masuk secara paksa.

Sembari mereka penasaran sejak kapan dia menyiapkannya, tiga potong kertas kecil digenggam di tangan yang dia serahkan.

"Seperti yang kalian tahu, aku sering membuat lotre. Dengan ini kalian bertiga akan mempunyai kesempatan yang adil, bukan?"

"Te-Terima kasih......"

Sambil ia terkesan pada ketrampilan gadis itu, Tillfarr mengungkapkan senyum nakal dan berbisik.

"Hmm. Tidak, tidak, tidak perlu, sebagai bayaran untuk ini ─ tidak perlu sesuatu yang mahal, oke? Pangeran."

"......O-Oke."

(Ke-Ketika aku pikir dia datang membantu, aku benar-benar ditipu!?)

Sepertinya, aku ditakdirkan untuk diperebutkan oleh para perempuan, Lux dalam hati bersedih.

"Kuh......!?"

"......Terpaksa deh."

Lisha dan Krulcifer dengan bergantian meningkatkan suara putus asa.

Philphie yang menarik sepotong kertas dengan tanda merah.

"Lu-chan. Kita bersama."

Meski ini suara polos biasanya, dia nampak agak senang.

"Ah, y-ya......"

"Baiklah. Kita tidak akan kalah."

"Y-Ya udah...... aku serahkan pertandingan dengan Celis padamu."

Lisha memberitahunya dan kemudian mulai memberi pengarahan singkat untuk pertandingan dengan Krulcifer.

Nampaknya itu menyisakan dua gadis yang memutuskan bergabung untuk pertandingan pasangan.

Pasangan harus diputuskan dan disepakati lebih dahulu, tapi susunan pasangan lawan tidak akan diketahui sampai sebelum pertandingan.

Turnamen bersistem lolos; yang artinya ketika anggota pihak Lux atau Celis kalah dalam pertandingan, termasuk "Knight Squadron", mereka tidak bisa berpartisipasi dalam pertandingan berikutnya.

Karena ada kemungkinan kalau anggota "Knight Squadron" lain akan melawan pasangan Celis, akan lebih baik tidak membubarkan kelompok mereka.

Dengan perkiraan satu jam nanti, mereka menjadikan kertas sebagai usulan pasangan mereka.

Pemberitahuan lawan hari ini dipasang di luar ruang tunggu.

Lawan Lisha dan Krulcifer adalah Celis dan Saniya.

Pasangan Celis, Saniya tidak memiliki Divine Drag-Ride.

Sehingga, menilai hanya dari kemampuan mesin, pihak Lux memiliki keuntungan; tapi ekspresi sekeliling teman-teman sekelas dilingkupi dengan ketegangan.

Cerita menarik Celis yang bersaing dalam sejumlah pertandingan besar di Turnamen Sedunia dan Pertandingan Penyelisihan Sekolah, mengemban catatan tak pernah kalah.

Dengan membuat musuh "terkuat", yang sampai baru saja adalah seorang sekutu, seseorang bisa melihat kalau mereka menyembunyikan rasa takut.

"—Sayang sekali kalau kita tidak bisa membentuk pasangan dengannya, tapi bagus jika kita akan melawannya pertama."

"Ya, kau benar."

Tetapi, keduanya, tahu siapa lawan mereka , tersenyum tanpa menunjukkan tanda keraguan.

"Jika kita mengalahkan Celis di sini, akan sebagus memenangkan kontes ini[12]. Dengan begitu, akan mudah dan tinggal menunggu hasilnya, Lux."

Lisha dengan bangga menempelkan dadanya pada Lux.

Di sisi lain, Krulcifer memberikan senyum dingin biasa dengan tenang.

"Nah, kami pergi."

"Um, kalian — hati-hatilah."

Sambil Lux mengatakan dengan wajah serius, Krulcifer berbalik dengan tertawa diam-diam dan pergi menuju lapangan latihan.

"............"

Sembari Lux melihat dari belakang dua gadis yang pergi itu,

"Sudah kuduga kau selalu populer, Nii-san."

"Uwah......!?"

Lux terkejut pada suara mendadak yang terdengar.

Sebelum ia sadar, Airi dan teman dekatnya Noct dari Triad berada di sebelahnya.

"Itu cara yang mengerikan untuk menyapa adikmu yang datang melihatmu. Kakak yang mengerikan."

Walau Airi tersenyum, matanya malah sebaliknya.

"I-Itu tidak benar. Aku hanya sedikit terkejut—"

"Ya. Aku juga sependapat dengan Lux-san. Airi"

Ketika Lux dengan cepat menjelaskan, Noct mengikuti.

"......Apa, benar begitu?"

Sambil Lux merasa lega ketika Airi akan percaya,

"Ya. Mudahnya, aku pikir dia cuma terpesona oleh Lisha-sama dan Krulcifer-san. Mereka berdua cantik dan saat ini sedang mengenakan dress gear, jadi kadar ekspose kulit mereka juga—"

"Tunggu, aku kira kau datang membantuku!?"

Karena dia memiliki karakter yang relatif tenang, Lux ceroboh; tapi gadis ini yang dipanggil Noct juga benar-benar orang dengan mulut yang tidak sopan.

"Haa. Yah, Nii-san sudah dewasa, jadi aku tidak peduli, tapi kau harus berhenti melihat pada teman sekelasku dengan mata aneh, ya?"

"......Tidak, um, aku gak paham—"

"Lu-chan. Mau dimulai nih."

Ketika ia memikirkan akan menyangkalnya lagi, ia didesak seperti itu dengan Philphie di belakangnya.

"Ayo. Aku harus mengumpulkan data Celis-senpai sebanyak mungkin, jadi aku pikir menjelaskannya padamu dan datang."

"Ah, ya. Makasih, Airi."

Lux dengan canggung tertawa dan kemudian mereka berempat pergi menuju bangku penonton lapangan latihan.

Ketika Lux tiba, kerumunan dengan sejumlah murid dan petugas akademi, lalu hampir di waktu yang sama, Lisha dan Krulcifer masuk.



"Baiklah, Pertandingan Penyelisihan Sekolah pasangan kedua Grup A vs. pasangan pertama Grup B. Kedua belah pihak, silahkan cabut pedang dan perlengkapan Drag-Ride kalian!"

Pada suara Pelatih Raigree, yang bertindak sebagai wasit, keempat gadis tersebut menghunuskan Sword Device mereka dengan bersamaan.

Dan ketika masing-masing grup menekan tombol, mereka menggumamkan perapalan.

"—Datanglah, Naga bersayap yang melambangkan kekuatan. Patuhi pedangku dan terbang, <Wyvern>!"

Pertama, Saniya yang memanggil Machine Dragon umumnya, <Wyvern>.

Machine Dragon biru yang muncul dalam partikel cahaya dengan langsung membentang luas sampai tak terkira dan berubah menjadi armor yang menutupi tubuh Saniya.

"Aku tidak bagus pada pertarungan, tapi aku akan dengan serius cuma untuk hari ini."

Menyiapkan pedang berukuran sedang, Saniya berbicara.

Pada pernyataan perang gadis itu, yang merupakan murid kelas tiga "Knight Squadron", penonton duduk dengan agak ribut.

"......Fufu"

Di sisi lain, Lisha tertawa padanya dan dengan keras menyokong Sword Device-nya.

"—Bangkitlah, Luluhur Pendiri. Raja Dewa Naga yang adalah pasukannya sendiri. <Tiamat>!"

"—Reinkarnasi. Naga Raksasa yang membatasi dengan harta duniawi. Jadilah nilai harapan di seluruh dunia, <Fafnir>!"

Sesaat dua gadis itu mengungkapkan perapalan mereka, ruang di sekelilingnya terkunci dalam cahaya.

Naga merah dan naga perak, yang memancarkan kilauan menawan, dengan sekejap terpanggil di belakang dua gadis itu.

"Connect On!"

Segera setelah itu, selagi terbuka dari dalam dan memecah menjadi banyak bagian, tiap bagian terpasang dengan kecepatan tinggi.

Panggung dengan hebat menggempar pada intensitas yang meluap dari dua Divine Drag-Ride tipe terbang.

"Aku tidak sampai menduga kalau mereka akan bertarung dengan Machine Dragon umum, tapi...... sepertinya mereka berdua serius."

"Selain itu, berapa banyak Drag-Knight yang ada di dunia, yang bisa bertarung melawan Divine Drag-Ride di saat yang sama? Seperti ini, bahkan Celis-san tidak akan—"

Mungkin karena mereka yang terbawa oleh penampilan berwibawanya, murid perempuan kelas tiga secara bergantian menyuarakan kegelisahan mereka.

Tapi, Celestia sendiri, yang menghadapi mereka, tidak menunjukkan emosi atau tanta-tanda terintimidasi, dan menyiapkan Sword Device-nya.

"Keturunan, Naga Bangsawan yang mewarisi darah supremasi. Badai gemuruh petir dan membuat tarian surgawi, <Lindwurn>"

Sword Device tipe rapier.

Apa yang muncul di belakang pedangnya adalah naga raksasa dengan sayap lebar serta runcing dan berbentuk tajam dan terlingkupi dalam emas gemerlapan.

"Connect On—"

Di saat yang sama dengan suaranya, armor, yang langsung menutupi tubuh Celis, dilengkapi sayap seperti halo di belakangnya dan diberikan dengan kesucian layaknya malaikat.

"——"

Murid-murid penonton mengarahkan mata mereka pada kecantikan dan tak mendasar itu dengan kuat yang tanpa sengaja lupa untuk mendukung.

Di tangan kanannya, dia punya tombak yang lebih besar dan Meriam dengan bentuk aneh terhubung pada bahu kirinya.

"Lihatlah dengan seksama, Nii-san. <Lindwurm> milik gadis yang disebut terkuat akademi dan taktiknya—"

"Ya. Akupun, yang anggota 'Knight Squadron', tidak pernah melihat pertarungan dengan ketua Celis. Karena dengan langsung berakhir ketika dia membuat pergerakan."

Airi dan Noct bergumam dengan suara yang dibubuhi dengan tegangan.

Pada saat yang sama sambil Lux mengangguk, suara Pelatih Raigree bergema dalam stadion.

"Latihan Tanding, dimulai!"

Dengan sinyal itu, empat mesin di atas stadion terbang sekaligus.

Kedua pihak mungkin merencanakan strategi mereka sebelumnya, sambil mereka bergerak tanpa keraguan.

Ketika Lisha mengayunkan Sword Device miliknya, empat <Legion> tiba-tiba meningkatkan geraman, melukiskan empat macam tikungan dan menukik ke arah Celis.

Senjata lempar berbentuk panah besar untuk serangan jarak jauh, yang merupakan senjata khusus <Tiamat>.

Peluru-peluru ditembak pada Celis, pergerakannya mendadak berubah.

"............!?"

Lintasan seperti panahnya, yang terarah menuju Celis, tiba-tiba naik di depannya yang menabrak <Lindwurm>.

Dan orang, yang berada di atas adalah—

"......Tujuan mereka bukan Celis-neesama! Tapi aku!?"

Ketika Saniya menyadari perhatian Lisha, dia meningkatkan tenaga pelindungnya dan menyiapkan pedangnya, Lisha tertawa.

"Sayangnya, itu juga salah."

*pashin*! Di waktu tersebut, cahaya putih kebiruan tipis menembus atmosfir dalam garis lurus.

Ini tembakan senjata khusus <Fafnir>—<Freezing Canon>.

Sniper berbentuk senapan, tetapi memiliki kemampuan untuk membekukan targetnya.

Di depan mata Celis tanpa waktu mengelak, gelombang beku menolak, dan daun bunga seperti kristal berserakan di langit.

"Celis-neesama!?"

Keahlian menembak berkecepatan tinggi yang mengambil keuntungan ketika bidang penglihatan Celis tertutup oleh empat <Legion>.

Untuk serangan koordinasi, yang memainkan dalam sekejap, Saniya berteriak.

—Tapi,

"Penilaianmu benar-benar bagus."

"......!?"

Suara jauh Celis terdengar dari sisi lain es yang membeku di tengah udara.

Emosi dan tegangan kecil menjalari wajah Lisha dan Krulcifer.

Apa yang terbekukan adalah pedang berukuran sedang yang Celis miliki.

Dia mengorbankan satu senjata di tangan dan menggunakannya sebagai perisai.

"Cih......!"

Lisha sekali lagi mengayunkan Sword Device, dan mulai mengejar dengan <Legion>, yang digunakan sebagai umpan.

Tapi, semua potongan pedang dengan mudah dipukul mundur oleh tombak besar dan mereka jatuh sembari Lisha kehilangan kendari mereka.

"Kau menjadi kuat. Kau mungkin punya kesempatan menang."

Celis mengatakan dengan suara tenang, dan dipenuhi dengan perasaan yang meluap.

"Jika saja lawanmu bukan aku"

SaijakuBahamut v3 000E - 000F.jpg

Dengan langsung setelahnya, membumbung tinggi ke arah kecepatan ledakan. Ketika mendekat dengan seketika di depan mata Lisha yang mengenakan <Tiamat>, Celis melepaskan dorongan dengan tombak yang dicengkram di tangan kanannya dari jarak miring.

"Kuah......!"

*bashii*......!

Sesaat berikutnya. Petir menderu, dan kilat terpancar dari serangan ujung tombak.

"Uaah......!?"

Menerima serangan ujung tombak dan kilat dari ujung perisai serta armornya, Lisha terlempar ke belakang.

Krulcifer dengan segera menyiapkan <Freezing Canon> yang diarahkan pada Celis, tapi serangan baliknya tercegah oleh tembakan Breath Gun yang Saniya miliki.

"Jadi, mari sudahi pemanasan saat ini. Boleh 'kan? Kalian berdua."

Bersama dengan senyum intimidasi Celis, <Linwurm> terbungkus dengan cahaya.



"Itu—!"

Ketika Lux merasakan keanehan yang terjadi pada <Tiamat>, Airi, yang ada di sebelahnya, mengangguk.

"Ya, tombak besar itu adalah senjata khusus <Linwurm>. Sayap naga yang alaminya adalah kilat dan bintang— ini disebut <Lightning Lance>. Karena serangan kilat mempengaruhi Mithril Dite, ketika mengenai, pengguna juga menerima kerusakan melalui armor, dan bagian-bagian senjatanya, yang menerima serangan, juga akan melihat pergerakan mereka tumpul selama puluhan detik."

Sebagai petugas pemerintah, Airi, yang mencatat berbagai informasi di akademi, dengan sepenuhnya menjelaskan.

Kemampuan untuk mengalirkan serangan kilat di saat bersamaan dengan daya tolak kuat dan menyegel fungsi Drag-Ride.

Walaupun itu sendiri cukup berbahaya, petir itu yang menyambar dekat langit adalah—

"Ya. Tapi, bukan hanya itu. Ini juga mungkin melepaskan serangan kilat dari ujung tombak. Tentu saja, jika kau terkena, fungsi Drag-Ride juga akan berkurang selama beberapa detik."

Noct menambahkan sebelum Lux bertanya.

"Serangannya, yang membawa gelombang kejut, disebut "Raisen[13]". Jika itu digunakan, meskipun kau, Nii-san, mustahil untuk tetap bertahan melawannya. Pergerakan Machine Dragon sendiri akan terkunci."

"............"

Mustahil tetap menerima serangan Celis dengan berhasil.

Sebagai balasan, ia hanya bisa menghindarinya, tapi akan sulit sekali menghindari seluruh serangan trampil dan halus Celis.

Meski ia terus-menerus terbang, pasangan lain yang memiliki Divine Drag-Ride tipe terbang. Semulanya, ada perbedaan besar dalam pergerakan ketika dibandingkan dengan <Wyvern> Lux.

Celis menjadi musuh yang jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan.

Selagi Lux menyaksikan pertandingan dan mulai memikirkan tindakan balasan, Tatapan Celis tiba-tiba bergerak dan bertemu dengan Lux di bangku penonton.

Hanya untuk sekejap. Tapi, Lux mengerti perhatian Celis, yang melakukan hal seperti itu di tengah pertandingan.

"—Lihatlah, Nii-san. Inilah ketika dia bertarung dengan serius."

*vun*

Segera setelah pemberitahuan Airi, <Lindwurm>, yang berkeliaran di udara, menyala dengan terang dan mengeluarkan cahaya bola raksasa.



"Astaga...... Aku ingin menyelesaikannya sebelum menjadi seperti ini, tapi—"

Melihat pada bidang cahaya — cahaya yang memenuhi seluruh lapangan latihan dengan Celis sebagai pusatnya, Lisha menggerutu.

Dia nampak sedikit berlebihan dengan Divine Raiment <Lindwurm> yang diaktifkan.

"Masih terlalu awal untuk bersedih. Kau pun ingin menunjukkan sisi kerenmu, benar?"

Lisha menunjukkan senyum tak gentar pada Krulcifer yang berjalan di sebelahnya.

"Yah, aku tahu, <Tiamat>! Perlihatkan wujud aslimu!"

Di saat yang sama dia menaikkan Sword Device dan berteriak, cahaya bersinar di sekitarnya.

Segera setelah itu, partikel cahaya berkumpul sekali lagi dan senjata baru muncul.

Senjata khusus, <Seven Heads>.

Laras senapan besar, yang merupakan kiasan dari dewi yang berubah menjadi naga berkepala tujuh, terhubung pada lengan dan bahu kanan <Tiamat>.

"Sekarang, aku akan menyambutmu! Terkuat akademi!"

Dia melancarkan sejumlah 16 <Legion>, yang juga melengkung terus dengan senjata khususnya.

Seluruhnya dengan serempak menukik dan menuju Celis di udara.

Tapi di saat itu, Celis mengungkapkan senyum dingin — dan bergumam.

"Bisakah kau benar-benar menyambutku?"

Sesaat kemudian, terlingkupi dalam tujuh lingkaran cahaya, sosok Celis menghilang.

Lalu, dia muncul di sebelah Lisha yang menggunakan Sword Device-nya.

"......!"

Lisha menahan napasnya sambil menyerang tombaknya, yang dipenuhi kilat, dan menembak <Tiamat>.

Tubuh Lisha dengan refleks mengeras pada serangan yang tak bisa dihindari,

*pashi*!

Bunyi senapan terdengar dan cahaya dingin terhempas menembus langit.

Sebuah tandingan untuk menghalangi serangan lebih lanjut pada Lisha dan membidik celah Celis, tapi Celis menghentikan serangannya dan berbalik, kemudian berakselerasi dan menghindar.

Reaksinya cepat. Seolah dia tahu posisi sniper dari awal, dia terbang ke arah <Fafnir> dan dengan cepat memperpendek jarak mereka.

Sesaat Krulcifer terlewati, Celis sudah melakukan gerakan menikamnya.

"......!?"

Sambil Celis secara berulang dihadang oleh <Auto Shield> <Fafnir>, yang kerahkan dengan balasan pada serangan Raisen, <Auto Shield> secepatnya ambruk ke dalam dan Raisen merobohkan <Freezing Canon> dari lengan <Fafnir>; dan sebagai balasan, Krulcifer mengulangi sekaligus.

"—Sialan. Kau mengarahkan padaku sejak awal, ya?"

"Sedikit lambat menyadari. Untuk orang sepeka dirimu."

Memperlebar jarak antara mereka, Krulcifer tersenyum dengan gugup sembari menyiapkan pedang Drag-Ride-nya.



"Dia menghilang bersama dengan Machine Dragon!? Apa artinya itu—?"

Ketika Lux bergumam di bangku penonton, Airi dengan tenang mengangkat wajahnya.

"Itu Divine Raiment <Lindwurm> — <Divine Gate>. Memperbolehkan pengguna untuk teleport dengan segera dalam jarak cahaya tersebut."

"Tidak mungkin—"

Lux berada pada kehilangan kata-kata.

Dengan ukuran mata Lux, bidang cahaya <Linwurm> yang terbentang sekitar radius 50 Mel.

Jika dia bisa dengan bebas teleport dalam jarak luas yang mencakup lapangan latihan, lalu—

"Ya. Inilah alasan mengapa dia dielu-elukan sebagai terkuat. Dia dapat menguasai orang lain dalam pertarungan teknik dan skill; kesempatan menang melawannya, yang bisa teleport seperti itu, benar-benar sederhana."

Berbalik melirik ke arah Lux, Noct menambahkan.

Lux dengan langsung mengerti apa yang dia maksud.

Jika memaksakan pada logika luar biasa, pertarungan ditentukan dengan jarak orangnya.

Bertarung sementara menjaga jarak untuk secara efektif menghindari dan menyediakan cukup ruang serangan balik akan jadi situasi pertarungan yang bagus.

Tapi, Divine Raiment itu—

"Meski kau terpisah darinya, dia bisa mendekatkan jarak dalam sekejap. Meski kau menghampiri dan menyudutkannya, dia bisa langsung di belakangmu. Selain itu, dia waspada terhadap serangan dan Divine Raiment Krulcifer, yang mengambil posisi di mana Lisha-sama bertindak sebagai barisan depan. Tapi dengan formasi mereka yang hancur, kemampuan Krulcifer untuk membaca masa depan tidak bisa menyelamatkannya dari serangan gencar bertubi-tubi."

"............"

Pada gumaman Airi, Lux memahami sekali lagi.

Meski Krulcifer menggunakan penuh Divine Raiment <Wise Blood> <Fafnir> yang dia kendalikan, tidak akan ada artinya dia menyerang balik jika belakangnya terkena dengan mudah.

Krulcifer dan Lisha hanya bisa melarikan diri; tidak ada ruang untuk serangan balik.

Mereka tidak punya lagi kesempatan menang.



Pertandingan berkecepatan tinggi di mana empat mesin menari terhampar di lapangan latihan.

Lisha dengan penuh mengaktifkan <Legion>, menggunakan kesemuanya untuk menyudutkan Celis, tapi kali ini Celis tidak menggunakan <Divine Gate>.

"Aku dengar kalau laki-laki itu menangkis semua seranganmu."

Dia sangat trampil menggunakan senjata khususnya, tombak besar yang dibubuhi dengan kilat — <Lightning Lance>, dan menolak serangan <Legion> dari segala arah satu demi satu.

Tidak seperti Lux, yang mengatasinya menggunakan berbagai senjata dan tipuan, dia menangkis semua serangan seperti badai dengan 16 <Legion> hanya dengan satu tombak.

Meski begitu, serangan Lisha masih berlanjut, tapi sambil mereka kehilangan sedikit keseimbangannya tiap waktu mereka ditolak oleh tombak Celis, semua <Legion> terjun ke lapangan latihan sesaat lalu.

"Seranganmu kuat, tapi itu rapuh ketika melawanku."

Pada kata-kata Celis, Lisha tanpa takut tertawa sementara bernapas dengan berat.

"......Begitu, kau sungguh menyakiti kebanggaanku, Nona Terkuat. Berapa banyak orang di dunia ini yang kau pikir bisa menerima apa yang kau lakukan?"

Krulcifer, sambil bertempur di langit dengan <Wyvern> Saniya, mencari celah pada Celis.

Namun, Saniya merelakan dirinya untuk mendukung Celis sambil tetap menyibukkan Krulcifer.

Saniya, yang bertarung menggunakan Machine Dragon umum <Wyvern>, bertarung untuk memisahkan Krulcifer dari Lisha.

Sehingga, dia dengan trampil menangani dua breath gun-nya, menjaga serangan dan pertahanan di tengah jarak dan bergerak-gerak dengan ide hebat tanpa bahkan menggunakan gerakan menang. Dia hanya menyerang untuk mengganggu dengan pergerakan Krulcifer.

Di sisi lain, stamina Lisha sudah akan mencapai batas.

"Lalu, dengan ini—......!?"

Sesaat ketika dia menyiapkan <Seven Heads>, Celis bergerak.

Dengan pergerakan minim, dia melempar tiga pisau pada <Tiamat>. Hampir di waktu yang sama, tujuh lingkaran membungkus <Lindwurm> dan menghilang tanpa jejak.

"Tidak mungkin ini—!?"

"Ini berakhir. Scarlet War Princess."

Seketika Lisha mengaktifkan pelindungnya untuk bertahan melawan pisau, Celis melancarkan serangan dari bagian belakang Lisha dan meremukkan perlengkapan tenaga gerak <Tiamat>.

"Guh......!? Jadi, ini—!"

"Ya. Serangan rahasia oleh Celis-neesama sendiri. Teknik yang kami sebut "Heavy Strike"."

Pada gumaman Lisha, yang armornya remuk, Saniya mengungkapkan senyum.

Serangan bersamaan dari berbagai arah akan secepatnya melampaui lawan.

Dengan <Divine Gate> <Lindwurm>, dia bisa melepaskannya dengan waktu yang tepat.

Murid penonton yang meningkatkan sorakan pada gerakan spesial hanya mungkin melewati konsentrasi dan teknik, yang Celis miliki, dan kemampuan Divine Raiment.

"—Ini kekalahanmu."

Dengan terus terang mengatakan hal itu, Celis membalik punggungnya pada Lisha.

Karena perlengkapan tenaga gerak sayap belakang dihancurkan, dia tidak punya lagi pilihan lain dari jatuh.

Paling parahnya, dia menunjukkan kewaspadaan pada Krulcifer sambil dia tidak bisa untuk menyerangnya sampai mendarat, tapi—

"Di mana kau mau pergi? Lawanmu masih di sini, Terkuat."

"......!?"

Pada saat itu, Lisha memegang erat-erat <Lindwurm> Celis dari belakang dan menahannya.

Sword Device <Tiamat> tergenggam di tangannya.

"Atas nama sang dewa, <Sprayshot>"

—Doon!

Bersama dengan cahaya menyilaukan Divine Raiment, <Lindwurm> roboh bersama dengan <Tiamat> yang memegang erat-eratnya.

Terhantam menuju tanah pada kecepatan tinggi, meluapi debu awan yang melingkupi dua gadis itu.

"......Pengendali Gravitasi — jadi dengan mengendalikan gravitasimu sendiri, kau bisa tetap di udara, ya."

Celis mengatakan sambil memberi kesan sedikit emosi pada dampak jatuh.

Dengan Divine Raiment <Tiamat>, <Sprayshot>, dia tetap di udara dengan menghilangkan beratnya pertama, dan sesaat dia memegang erat <Lindwurm>, dia mengganti muatan gravitasi kuat dan berhasil mendapatkannya untuk pertama kali.

Selain itu untuk berat dua Divine Drag-Ride mereka sendiri, gravitasi beberapa kali lipat yang lebih besar terpakai, dan terbenamnya kaki dua mesin itu.

"Jika aku tidak salah, harusnya ada pembatasan dalam menyalurkan dengan <Divine Gate>, benar? Ukuranmu sendiri ketika dalam <Lindwurm> adalah batasnya. Jika begitu, dengan memakai gravitasi pada kita bersama sementara memegangmu seperti ini—"

Meski dia normalnya memakai muatan gravitasi dengan <Sprayshot>, lawannya bisa kabur dengan Divine Raiment-nya.

Jadi, sambil dia menunggu untuk kesempatan memegang ini sampai saat terakhir, Lisha dengan baik mendapatkannya.

"Krulcifer! Ke sini!"

Pada saat yang sama sambil Lisha berteriak, tidak, sudah sebelum itu, Krulcifer bergerak.

Setelah menghempaskan Saniya, yang bertarung pada jarak jauh, <Fafnir> mendekati <Lindwurm> di kecepatan tinggi seperti peluru.

Menjadi kilat cahaya, menyobek langit biru, dan mengacungkan pedang berukuran sedang.

Seketika kilatan <Fafnir>, yang mendekati kecepatan penuh, akan menyerang Celis,

*Bashii*!

Dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga, <Tiamat> dan <Lindwurm> tertutup dengan cahaya.

"UAAH......!?"

"—!?"

Lisha berteriak, dan Krulcifer dibutakan dengan cahaya kuat untuk sekejap.

Dengan segera setelahnya, suara gadis penyendiri itu bergema.

"<Starlight Zero>"

Sebelum siapapun tahu, Celis keluar dari pembatasan Lisha dan berbicara setelah teleport ke sisi lain lapangan latihan.

Setelah itu, laras senapan, yang terhubung pada bahunya, diaktifkan sambil meningkatkan geraman dan menembak peluru cahaya berbentuk bola.

"......!?"

Lisha dan Krulcifer secara bersamaan menahan napas mereka sambil mengedipkan mata pada cahaya peluru itu.

Kecepatan yang mengerlipkan peluru cahaya kuning bukan berarti cepat.

Tapi setelah baru beberapa detik, sambil peluru cahaya mencapai tengah lapangan latihan, kemudian berkelip di sana dan meledak.

BOOM!

Kilatan seperti membakar retina dan letusan pada titik tidak bisa bernapas dengan baik di dalam lapangan latihan dan murid-murid di bangku penonton menaikkan jeritan.

Sekitar 80% daerah lapangan latihan dipenuhi dengan cahaya dan api ledakan.

<Starlight Zero> adalah senjata khusus lain yang <Lindwurm> miliki.

Sebuah area luas senjata pembasmi yang teramat kuat yang menembak peluru cahaya yang disebut "Star" yang memadatkan kumpulan energi sampai batasnya dan meledak beberapa detik kemudian yang menutup ruang 300 Mel dalam radius.

Celis dengan sempurna menghitung pengeboman dan sambil menyesuaikan sehingga kerusakan tidak mengenai penonton yang duduk.

"Tumben Celis-neesama sampai serius—"

Selagi dia menerima perintah menyingkir dari Celis sebelum pengeboman, Saniya keluar dari jarak serangan sebelumnya.

Meski begitu, ekspresinya menunjukkan keterkejutan sambil dia melemparkan tatapan menuju lapangan latihan di bawah.

Sebagai akibat pengaruh hebat dan api menghilang serta asap menjauh—

"......Sepertinya aku entah bagaimana tepat waktu."

"Krulcifer!?"

<Fafnir> Krulcifer berdiri di depan <Tiamat> Lisha demi melindunginya dari ledakan.

Lisha, yang terkejut pada kenyataan itu, tanpa sengaja menaikkan suaranya.

"Aku mendengar rumornya, tapi ini benar-benar kekuatan yang dahsyat...... Sayang sekali, tapi aku sudah berada pada batas."

*pashiin*! Cahaya tumpah, jaringan <Fafnir> meredup.

Kemudian, disusul jaringan <Tiamat> Lisha juga, dan armor kedua gadis itu terlepas.

Karena bertahan melawan <Starlight Zero>, mereka menanamkan seluruh energi ke dalam pelindung dan persenjataan; mereka kehabisan energi.

"Berhubung mereka tidak bisa melanjutkan pertandingan, saya menyatakan kemenangan pasangan kelas tiga Celestia/Saniya."

Sesaat itu, Raigree dengan langsung mengumumkan hasilnya dan bunyi lonceng mengakhiri latihan tanding.

Segeranya, sorak sorai hebat mengalir menuju lapangan latihan.

"Pertahanan otomatis <Fafnir> pun, <Auto Shield>, telah terhempas. Seperti yang diduga, dia tidak meremehkan—"

"A-Aku tidak bermaksud begitu!? Kenapa kau menyelamatkanku—?"

"Kau bertarung sampai batasmu. Meski Celis-senpai menghitung kekuatan, ada kesempatan, meski kecil, jika kau mungkin terluka."

Dengan raut wajah jujur, Krulcifer memberitahu Lisha.

Dan lalu, dia menyeka rambut panjang, cantik dan tersenyum dengan lega.

"Sebetulnya, aku terkejut. Aku percaya kalau kemampuanmu untuk berpikir sulit dibanding pada seorang putri, tapi kau melampaui harapanku dan menyudutkan Celis-senpai itu. Di waktu yang sama aku terkesan, aku tidak ingin kau terluka di sini."

"Se-Sesuatu seperti itu bukan apa-apa...... aku sudah memikirkan sebelumnya tentang strategi yang tersisa di udara bersama cahaya gravitasiku sendiri dengan <Sprayshot>, jadi—"

Mengatakan hal itu, Krulcifer mengalihkan tatapannya ke arah Lux di bangku penonton.

"Kalau kau dengan serius ingin membuatnya tetap di akademi ini. Pada titik itu, aku bisa setuju denganmu—"

Sambil dia membisikkannya, Lisha perlahan memerah dan membungkukkan kepalanya dengan malu.

"A...... apaan sih?! Aku cuma melakukannya demi diriku sendiri, tahu—!"

"Ya, aku tahu. Jika mungkin, ayo damai mulai sekarang[14]. Tentu saja, aku bermaksud menang di akhir."

Dengan hanya sedikit ekspresi senang, Krulcifer mengulurkan tangan pada Lisha yang duduk di atas tanah.

Celis mengawasi pemandangan itu dari tempat yang agak jauh.

"............"



"Keduanya dikalahkan, ya. Mereka......"

Airi, yang berkomentar di sebelah Lux, mengatakan itu dengan desahan kecil.

"Ya. Tapi, aku pikir kalau mereka menaruh pertarungan bagus dan adil. Mereka melakukan sebanyak ini melawan Celis-senpai itu—"

Noct mengangguk dengan setuju, tapi dengan langsung setelahnya, dia menanyakan sebuah pertanyaan.

"Namun, apa yang terjadi di serangan dan pertahanan terakhir? Sesaat ketika Krulcifer menebas pada Celis-senpai, aku tidak melihat apapun seperti area menjadi menyilaukan, tapi......"

"Dia menyerang dirinya sendiri...... adalah apa yang aku pikir."

"Eh?"

Airi dan Noct kebingungan pada suara kecil yang terdengar di sebelah Lux.

Ini karena Philphie, yang menonton pertandingan dengan polos sejauh ini, dengan tiba-tiba bergumam.

"—Seperti yang aku kira, begitu, ya."

Bahkan Lux, yang melihat pada lapangan latihan dengan ekspresi serius, hanya bisa mengangguk.

"A-Apa maksudmu, mereka? Di waktu itu, apa yang terjadi—"

Airi menanyakan keduanya dengan ekspresi bingung,

"Pada saat itu, Celis-senpai menyerang dirinya sendiri dengan <Lightning Lance>. Dan mungkin dengan gelombang kejut bertenaga tinggi yang mendekati maksimum itu...... Lalu, menimbulkan kerusakan pada Lisha-sama dan <Tiamat> yang memegangnya erat-erat dan dia membebaskan pembatas."

"Tidak mungkin—"

Noct yang biasanya tenang pun memperlihatkan ekspresi terkejut.

Mungkin hampir tidak ada orang di bangku penonton ini yang menyadari serangan dan pertahanan cepat itu.

Celis, yang menerima serangan tak terduga dengan dipegang dari belakang, tembakan Raisen tanpa peduli merusaki dirinya, melepaskan pembatas Lisha dan teleport dengan <Divine Gate>. Selanjutnya, dia menembak senjata khusus lain, <Starlight Zero, dan menentukan pertandingan.

Terlebih, di waktu itu, dia juga menggunakan kilat dengan Raisen, yang menyerang dirinya sendiri, untuk membutakan Krulcifer.

Lux dengar kalau Divine Raiment meninjau masa depan <Fafnir>, <Wise Blood>, menyadari melewati pandangan Krulcifer, yang adalah penggunanya. Jadi, mungkin tidak berlaku dengan melepaskan jarak penglihatan mereka sendiri.

Tapi, apa yang Lux temukan menakuti di atas semua penilaian dan kemampuan untuk melakukan hal itu.

"Itu mengingatkanku...... aku dengar rumornya. Dia nampak memiliki penempatan tinggi dalam pedang dan sebagai Drag-Knight, tapi di antara mereka, dia mempunyai bakat yang unik."

Airi mengatakan sambil mengingat sementara melihat pada lapangan latihan.

"Mengingat taktik yang menutup segala jenis situasi dan dengan cepat melakukan tindakan balasan terbaik — di antara petugas militer Ibu Kota, yang bisa melakukan ini seperti disebut 'Siasat di atas Buku'."

"Siasat, di atas Buku......"

Kemampuan sesaat dalam berpikir yang mengijinkannya untuk menunjukkan reaksi menakutkan selama hanya beberapa detik tersebut dan membalikkan keadaan bahayanya.

Ini bukan hanya kemampuan mengendalikan Machine Dragon-nya dan kemampuan tinggi <Lindwurm>.

(Itulah gadis terkuat akademi, ya......)

Lux sekali lagi merasakan kemampuan tak beralasnya.

"............"

Philphie dengan lembut mencolek bahu Lux dari dekat.

"Lu-chan. Ayo menyambangi mereka."

"......Ah, ya. Kau benar."

Untuk saat ini, dia khawatir tentang kondisi Lisha dan Krulcifer.

Lux berdiri dan meninggalkan bangku penonton dengan Philphie dan teman-temannya.



Selama beberapa hari lalu, beberapa ruang istirahat sementara telah disiapkan untuk merawat yang terluka di Pertandingan Penyelisihan Sekolah.

Sambil Lux pergi ke kantor medis dengan langkah cepat setelah terpisah dari Philphie dan Noct, yang punya pertandingan individu setelahnya dan Airi yang harus bekerja—

"Ah......!?"

"............"

Celis baru saja berjalan sendiri dari arah berlawanan dari koridor yang menghadap halaman bangunan.

Dia berjalan dengan langkah tegap yang tak bisa dipikirkan kalau mereka adalah orang yang tadi menyelesaikan pertandingan sengit. Dia mengalihkan sedikit tatapan bingung pada lux.

"Ini agak tidak disangka."

Meletakkan tangan pada dada besarnya, Celis bergumam seolah berbicara sendiri.

"Gadis-gadis itu, yang membelamu, nampak bertarung demi dirimu dari perasaan sesungguhnya mereka."

Celis mungkin merasakan awal kehendak dan ketetapan hati Lisha dan Krulcifer melalui pertandingan sebelumnya.

Kehadiran pemimpin penyendirinya melonggar hanya dengan sedikit.

Tapi di waktu berikutnya, gelombang kuat permusuhan menyapu Lux dan membuat tulang belakangnya menggigil.

"Tapi, kehendakku tidak bisa digoyahkan. Kau masih orang yang tak diperlukan di akademi ini. Aku akan membuktikannya di pertandingan berikutnya denganmu."

"............"

Jadi, inilah seorang kelahiran bangsawan.

Jadi, inikah kekuatan Kediaman Ralgris, salah satu Empat Bangsawan Besar.

Sosok gadis yang melanjutkan segala macam latihan sejak dia kecil demi bertarung dan berdiri di atas orang lain.

(Itu benar. Memang, ketetapan gadis ini berbeda......)

Dia, yang sejak kecil bertarung sementara meninggalkan cara lain hidup.

Bagi Lux, yang tidak bisa mengemban kewajibannya sebagai Pangeran sebelumnya, Celis juga lawan yang sulit, tapi,

"Kau orang yang sangat kuat."

Sehingga tidak kalah pada kehendak tak gentarnya, Lux lanjut menerangkan.

"Tapi — kali ini, aku pastinya tidak akan kalah juga."

Seperti ketika dia memutuskan untuk menghancurkan Kerajaan Lama sebelumnya, Lux sekali lagi memutuskan.

Ia akan menanggung masa depan Kerajaan Baru dan menjadi kekuatan mereka.

Dan Lux akan menyelesaikannya di akademi ini di mana ia lebih dekat dari manapun.

"............"

Bertemu tatapan terus terangnya, Celis menahan napas untuk sementara.

Tapi, dia dengan langsung mengembalikan sikap penyendirinya dan menjauh sambil melewatinya.

"......Duh"

Aku mengatakannya.

Demi mengejar pedagang gelap — keberadaan yang muncul pada Fugil yang bergerak secara diam-diam di berbagai tempat, ada juga pilihan meninggalkan akademi dan merahasiakan sosoknya.

Tapi,

"Aku tahu ini tidak penting, tapi"

Ia ingin membantu gadis-gadis akademi sementara masih di akademi.

Lux menarik napas dalam-dalam dan mulai berjalan.

Kemudian, ia bertemu seorang dokter wanita, yang baru keluar dari pintu kantor medis.

"Ara, apa yang kamu lakukan di sini? Mungkinkah kau juga datang untuk mengunjungi gadis-gadis yang terluka sebelumnya? Kalau begitu aku akan melihat situasi ke ruang lain."

"Ah, ya. U-Um — apa mereka baik-baik saja?"

Lux bertanya dengan sedikit tegang.

Lalu, sambil dokter itu mengungkapkan senyum miring,

"Kamu adalah teman mereka jika aku ingat betul. Mereka akan bermasalah jika kau melihat dalam keadaan saat ini, jadi lebih baik jangan masuk dulu, ya?"

"Eh......!? Tidak mungkin mereka—"

Setelah berakhirnya latihan tanding dengan Celis, harusnya tidak ada luka luar yang menyolok, tapi mereka mungkin terluka parah?

Lux, yang dirambati oleh perasaan gelisah, dengan tergesa-gesa menuju kantor medis dan menaruh tangannya pada kenop pintu.

"Lisha-sama! Krulcifer-san!"

*bang*! Sambil ia dengan kuat membuka pintu, pemandangan tak diperkirakan menyebar di sana.

Pembalut luka berada di tangan dan kaki mereka yang duduk di atas tempat tidur.

Tapi, ini tidak nampak begitu sakit, hanya sekitar satu atau dua bagian.

Namun, hal lain dari itu adalah menakjubkan.

Kemungkinan karena mereka akan mengganti dress-gear mereka, yang sudah pas dengan tubuh mereka dan membuatnya tegak lurus, setelah perawatan, mereka sedang dalam keadaan di mana lagi melepas pakaian.

Seragam dan pakaian dalam untuk baju ganti berhamburan di atas tempat tidur di mana kedua gadis itu duduk.

Gadis-gadis itu, yang melihat sosok Lux, memerah dan dengan segera menutup tubuh mereka.

"—!?"

Kepala Lux langsung segar dengan pemandangan keduanya, yang dikenal sebagai kecantikan menonjol di akademi.

Lux dengan refleks mengalihkan matanya, tapi mungkin itu adalah naluriah menyedihkan seorang laki-laki, setelah rehat beberapa detik,

"Ma-Maaf!?"

Ia memberitahu mereka begitu dan dengan keras menutup pintu.

Haa, Haa......, selagi ia mengusap keringat dari dahinya, dokter wanita tadi tersenyum dengan miring sambil melihatnya.

"Padahal aku mengatakan jangan masuk karena sedang ganti."

"Ya, katakan daritadi kenapa!?"

Lux berteriak dengan segenap tenaganya yang wajahnya masih memerah dan menunggu untuk sementara pada Lisha dan Krulcifer di kantor medis untuk memanggilnya.

SaijakuBahamut v3 000G - 000H.jpg



"Aku benar-benar minta maaf......"

Beberapa menit kemudian, ketika mereka selesai berganti dan debaran jantung Lux sedikit tenang, Lux, yang masuk ke kantor medis, tiba-tiba membungkukkan kepalanya.

"............"

Sebaliknya, setelah Lisha sedikit berdeham,

"......Apa itu benar? Kalau kau sengaja melakukannya!? Apa yang kau pikirkan, mesum!"

Sambil kedua pipinya merah dengan malu, dia mengomel sembari bingung.

"Lux-kun. Kayaknya kau tidak mendengarkan peringatanku sebelumnya. Aku memberitahumu berhati-hati sejak kau cuma satu-satunya laki-laki di akademi ini, ya?"

Di sampingnya, Krulcifer juga menegurnya dengan wajah dingin, tapi wajahnya juga sedikit merah.

"Aku tidak tahu......"

Ketika Lux bergumam selagi membungkukkan kepalanya dengan sangat kecewa,

"Ya-Yah — aku akan memikirkannya baik-baik nanti, ba-bagaimana?"

"Eh? Ba-Bagaimana apa?"

"A-Apa, kau tanya? Um, bukannya jelas!? Tentang sebelumnya......"

Sambil dengan begitu malu mengalihkan penglihatan ke sudut lantai, Lisha menanyakan.

Pada reaksinya itu, Lux memikirkan sementara gemetar.

(Te-Tentang sebelumnya, artinya itu, ya? Tapi, aku mungkin tidak bisa memuji seorang gadis, jadi......)

Ini sudah buruk memberitahunya apa yang ia pelajari dari pengelola bar di mana Lux pernah berkerja sebagai pekerja sampingan.

Ia hanya bisa memutuskan dengan kata-katanya sendiri.

(......Baiklah, aku siap!)

"U-Um— tubuh Lisha-sama feminim meski kecil; sangat sexy dan imut dan terus terang, aku terangsang......"

"......!? Uh, aw......"

Wajah Lisha, yang mendengar kata-katanya, menjadi merah sampai pipinya.

(Tunggu, tidak bagus!? Apa yang aku pikirkan!? Rambutmu cantik...... atau seperti, ada banyak pilihan lain seperti itu, 'kan!?)

Lux memikirkan kalau ini karena bar di mana ia melakukan pekerjaan sampingan dulu, tapi Lux sendiri tak pandai dalam memuji.

"A-Aku tidak bermaksud begitu, aku membicarakan tentang pertarungan sebelumnya—"

"............"

(Dan juga, aku salah......!)

Ia membuat kesalahpahaman besar dan berakhir berkata tanpa memikirkan sesuatu yang memalukan.

Dan jadi, ia pikir kalau Lisha pastinya akan marah tapi,

"Co-Cowok yang tak berguna kau itu...... Mesum......"

(Tunggu, hah......?)

Keprihatinan Lisha menggerak-gerakan tangannya secara gelisah sambil bermasalah dengan ekspresi yang entah terburu-buru dan mengalihkan matanya dari Lux.

Meski dia nampak malu, dia tidak seperti membencinya.

(......Apa itu, aku ingin tahu?)

Ketika Lux penasaran tentang hal itu, Krulcifer berbicara.

"Lux-kun, aku akan menanyakanmu dengan jujur juga, tapi — tubuh macam apa yang kau sukai?"

"......Tunggu, apa yang kau katakan tiba-tiba!? Krulcifer-san!?"

Ketika Lux bingung sambil ditanyakan pertanyaan yang benar-benar tak terduga,

"Hanya sebagai pernyataan. Aku memikirkan menggunakan apa yang kau pikirkan ketika melihaku sekarang, sebagai referensi untuk masa depan."

"E-Errr— Um, sangat cantik. Kulit putihmu, paha atau pantatmu. Membuat hatiku berdenyut sedikit......"

"......Aku mengerti. Yang berarti aku bisa menganggap itu setelah melihatku, Lux-kun, kau dikendalikan oleh naluri jantan, benar?"

"............"

"Dengan kata lain, Lux-kun selalu menyimpan penampilanku dengan delusi cabul seperti apa yang kau lihat tadi, ya 'kan?"

"Tidak,tunggu sebentar!? Ini bukan seperti aku...... se-selalu melihat pada Krulcifer dengan mata seperti itu!?"

"Itu berarti kalau kau terkadang melihat padaku dengan mata begitu, ya. Aku sedikit lega."

Krulcifer mengatakan dengan ekspresi dingin biasanya yang mencampurkan senyum nakal.

Wajahnya menunjukkan kesenangan yang penampilan dewasa tidak biasanya tunjukkan.

"I-Itu— tunggu, kenapa kau membuatku mengatakan hal aneh daritadi!?"

"Ara, ini wajar membuatmu merasa sangat malu, bukan? Kau juga membuat kami merasa malu, jadi pantasnya digoda adalah cara bertanggung jawab."

"............"

Mengatakan begitu, Lux tidak bisa membantah.

Tapi yang sebaliknya, ia dimaafkan dengan hanya itu. Mengetahui itu berarti, Lux dalam hati berterima kasih.

"Ya-Yah, biarkan saja itu dulu, um— aku minta maaf tentang pertandingan sebelumnya."

Sambil mereka berbicara santai, Lisha mengatakan dengan suara kecil sembari menundukkan kepalanya.

"Aku mungkin kayak begini, tapi aku menantangnya dengan kemauan untuk menang, tapi...... Yah begitulah, orang sepertiku hanya— Ah......"

Ketika dia menunjukkan sedikit ekspresi tenang, Lux dengan refleks menarik tangan kecilnya.

"Itu tidak benar. Lisha-sama, kau sangat keren tadi."

Lux mengatakannya dengan senyum yang dipenuhi akan kepedulian.

Seorang gadis, yang bimbang tentang keberadaannya sendiri terlepas dari memikul status putri Kerajaan Baru.

Lux menyampaikan perasaan jujurnya pada Lisha, yang bertarung sementara putus asa dari kualifikasinya sebagai putri.

"......Be-Benarkah?"

"Ya, kau hebat. Orang-orang akan berpikir 'itulah putri Kerajaan Baru— ah'."

Sambil ia mulai mengatakannya, Lux tanpa perhatian menutup mulutnya.

Ini karena ia pikir kalau Lisha mungkin menahan rintangan untuk disebut putri.

Tapi—

"Ti-Tidak, ini bukan hal buruk untuk dikenal sebagai putri denganmu dan semuanya di akademi. Um, aku juga senang tentang itu, tapi jika kau bisa menepuk kepalaku sebentar—"

Dia bergumam dengan suara pelan dan menengadah pada Lux. Tapi,

"Ya. Juga, Krulcifer-san juga, terima kasih telah berjuang dan menunjukkanku cara bertarung Celis-senpai."

"Hei, giliranku selesai!?"

Mungkin karena dia berbicara dengan suara kecil yang tidak dapat ia dengar, Lux sudah mengutarakan terima kasih pada Krulcifer.

"Aku tidak dalam kondisi sempurna, jadi aku hanya bisa melakukan itu. Segitu saja demi terhubung pada pertarunganmu, itu. Tapi — dia benar-benar lawan yang sulit."

"Muuh......"

Meskipun Lisha terlihat agak tidak senang, dia menarik dirinya dan berdeham.

"Itu benar, kita harus menang dulu atau tidak akan berguna, Lux! Kita akan pergi ke bengkel dari sini!"

"......Eh?"

Melihat Lisha, yang berdiri dari tempat tidur dan dengan semangat mengangkat dadanya, Lux menerima dengan rasa gelisah.

"Ah, tapi. Tentang benda itu yang kau ubah sebelumnya, kau harus berhenti—"

Lisha mengubah <Wyvern., yang Lux miliki armor dan tenaga yang disesuaikan untuk spesialis pertahanan karena beberapa keadaan untuk spesialis serangan.

Sebab ia tidak bisa menggunakan secara umum <Bahamut> di Pertandingan Penyelisihan kali ini, Lux hanya bisa bertarung dengan <Wyvern> yang terlampau lemah dalam kemampuan.

Tapi, tidak peduli berapa kali dia menyetel <Wyvern>, dia tidak memikirkan itu hanya Machine Dragon tipe umum biasa yang akan efektif melawan Celis.

Meski begitu, Lisha menyatakan penuh kepercayaan.

"Jangan khawatir. Jika perkiraanku benar, seluruh kelas tiga itu pastinya akan terkesan besok! Krulcifer, kau ikut juga! Pasangan dalam pertarungan juga penting."

Dengan serampangan disuruh oleh Lisha yang semangat, Lux dan rekannya pergi menuju bengkel Drag-Ride.

Lalu selagi mereka mengemban "pembalasan" selama sekitar beberapa jam, hari pertama Pertandingan Penyelisihan Sekolah pun berakhir.



Di dalam kegelapan kelam — di atas jalan tak berpenghuni blok pertama di Cross Feed, empat laki-laki dan perempuan berkumpul.

Seorang gadis dengan rambut panjang yang menyebar dengan kuat, bersama kilatan tajam.

Satunya pemuda dengan rambut coklat kemerahan yang mengepal seperti ayam jantan.

Satunya lagi adalah bayangan hitam kecil yang tidak diketahui apakah pria atau wanita dan mengenakan topeng bulat dengan tulisan pada wajahnya.

Dan, sosok berjubah hitam berdiri di atas gundukan reruntuhan, dengan sinar bulan di punggungnya.

"—Jadi, apa kalian berhasil menemukan rampasan itu? Aku harap kalian tidak begitu mengecewakanku."

Sambil melihat ke bawah dengan senyum yang melekat di wajahnya, sosok berjubah berbicara.

Sebaliknya tiga orang yang ditempatkan seperti bawahan; pertama gadis berambut panjang mengangkat wajahnya.

Kepada suara riang dan tak bersalah, gadis itu menjawab dengan suara yang sedikit menegang.

"Maaf, tapi tidak— kami hanya menunjukkan tempat yang mana mungkin. Memang, tidak ada celah di akademi ini."

"............"

Sosok berjubah masih diam bersama senyumnya.

Itu yang paling mengerikan bagi tiga orang yang menunggu di bawah.

Sang Pedagang Gelap berdarah.

Itulah nama lain sosok berjubah yang sekarang berdiri di depan mereka.

Pedagang senjata, yang mengembara dari berbagai negera, bergerak diam-diam dan menjajakan bermacam persenjataan dan informasi tujuh tahun lalu.

Pasangan-pasangan bisnisnya tidak tetap, dan sokongkolan serta hubungannya tidak diketahui.

Sebuah keberadaan yang seluruhnya tertutup dalam misteri, tapi ada satu hal yang pasti.

Setelah terlibat dengan orang ini, pertumpahan darah pastinya akan terjadi.

Sehingga ketiga orang tersebut, dan juga anggota pemerintahan negara-negara mereka yang termasuk, ketakutan dengan Pedagang Gelap, yang meminta kerja samanya.

"—Tapi, jika aku diberikan sedikit waktu lebih, aku pasti akan menemukannya."

Gadis berambut panjang yang dengan takut meminta.

Tapi, sosok jubah itu tertawa sambil bahunya bergoncang.

"Sayang sekali, aku juga sibuk, loh? Aku tidak bisa menunggu lagi dari ini. Selain itu, aku berhutang pada Pangeran di sana. Itulah kenapa aku sudah bergerak. Aku lelah dengan permainan picik ini. Aku akan langsung menghancurkan akademi itu dan lalu perlahan meleburkannya nanti."

"Kemudian——"

Pada perkataannya, si lelaki berambut merah berbicara.

"Yea, kita akhirnya akan menggerakkan itu. Ini giliranmu, anjing Heiburg."

Sosok berjubah menaikkan ujung mulutnya.

Senyum bagaikan bulan sabit mengapung di belakangnya yang berdiri di balik kegelapan.


Episode 4 — Kebenaran Si Gadis[edit]

Pagi hari kedua pertandingan penyelisihan sekolah dimulai dengan tenang.

Kegiatan hari ini hampir sama seperti kemarin, setelah mendengar pada jadwal singkat di dalam ruang kelas, apa yang tersisa adalah hanya mengikuti kompetisi dengan kebulatan tekad.

Tapi, melihat pada hasil kompetisi kemarin yang diumumkan, sedikit atmosfir murung melintasi di dalam ruang kelas tahun kedua di mana Lux berada.


「Ini sulit bukan? Benar, apa masih mustahil bagi kita menang melawan kelas tiga?」

「Aku juga, berjuang benar-benar keras tapi, huhh......」

「Itu, Lux-kun. Maaf......」


Terus-menerus, sosok teman-teman sekelas yang menggegurutu bisa terlihat di segala arah.

Pertandingan kali ini mempertaruhkan dua hal. Hak Lux untuk menetap di akademi, dan hak untuk bergabung Knight OrderSyvalles dengan dasar kalau Lux kemudian akan bekerja sama dengan penaklukan Abyss.

Celis dan pendukungnya murid kelas tiga, melawan Lux dan pendukungnya murid kelas satu dan dua. Pertandingan sekarang ini berjalan seperti yang diduga, dengan murid kelas tiga memperoleh sedikit kemenangan unggul.

Saat ini, skor murid kelas satu dan dua adalah 33 poin, sedang skor murid kelas tiga mendapat 52 poin. Terdapat perbedaan jelas.

Skor tidak diputuskan hanya dengan angka kemenangan, sekiranya kalau murid tahun yang lebih sedikit menang melawan murid yang lebih banyak, memperoleh poin akan lebih dari sewaktu kebalikan terjadi. Tapi setelah mempertimbangkannya baik-baik, memang dalam situasi sekarang ada indikasi kuat untuk kekalahan mereka.

「Tak perlu khawatir. Aku juga akan bekerja keras hari ini.」

Lux yang meminta maaf membalas seperti itu dengan senyum.

「Be, benar......」

Teman-teman sekelas perempuan mengangguk, tapi suara mereka tidak benar-benar gembira.

Karena hari ini adalah giliran untuk Lux muncul pada pertandingan individu.

Tidak ada jadwal konfrontasi langsung dengan Celis, tapi ada jadwal tiga pertandingan berurutan melawan murid kelas tiga Syvalles yang menang sejak kemarin.

Tidak akan ada banyak masalah jika hanya pertandingan.

Tapi, Lux adalah Weakest Undefeated yang tidak akan mulai menyerang dari inisiatifnya dan menggunakan taktik pertarungan yang khusus dalam pertahanan.

Di pertandingan seperti saat ini di mana mereka tidak akan mendapat skor kecuali mereka menang, afinitasnya buruk.

Karena Lisha dan Krulcifer dikalahkan di hari pertama, jika Lux tidak menang di pertandingan individu hari ini, lalu itu berarti hampir menjamin satu kekalahan.

Karena teman sekelas mengetahui situasinya, mereka menunjukkan wajah cemas tetapi──

「......Yosh.」

Waktu pertandingan mendekat, jadi Lux berdiri dari tempat duduknya dan pergi dari ruang kelas.

Karena Lisha dan Krulcifer begitu kelelahan dari pertandingan sengit kemarin, mereka menjalani pemeriksaan di klinik sekali lagi.

Sehingga, Lux pergi ke lapangan latihan untuk sekarang ini dengan Philuffy dan Tillfur, tapi──,

「Pagi.」

Di jalan di dalam lapangan akademi yang menghubungkan ke lapangan latihan, sebuah suara tiba-tiba memanggil dari belakang.

Seorang gadis dengan rambut hitam kepang dan kulit cokelat. Dalam sekali lihat, dia memberikan kesan pandai pada orang-orang yang melihatnya.

Saniya Lemiste, gadis yang mengidolakan Celis sebagai 「Onee-sama」 berdiri di sana.

「Pagi.」

「Paa-gi.」

Setelah Lux membalas seperti itu agak telat, Tillfur di sebelahnya juga kembali menyapanya dengan wajah kesal. Philuffy juga menganggukkan kepala dengan tenang.

「Hei, aku punya sedikit perundingan sungguh-sungguh yang aku inginkan denganmu. Bisakah kau menyerah dari pertandinganmu berikutnya denganku?」

Lalu, Saniya membuat ekspresi yang agak tercampur dengan sindiran dan mengatakan hal itu padanya.

「......Ya? Apa yang kamu katakan Saniya-senpai? Sejak awal Lux-chi hari ini untuk pertama kali di pertandingan penyelisihan sekolah──」

Selagi Tillfur memiringkan kepalanya dengan bingung, Saniya tertawa.

「Itulah kenapa aku mengatakan. Ini lebih tepat untukmu berhenti sebelum pertandingan. Karena, dia tidak bisa menang juga 'kan? Mau ini melawanku atau murid kelas tiga Syvalles lainnya.」

Saniya memberitahu dengan senyum yang sudah meyakinkan kemenangan.

Alias Lux di Ibu Kota Kerajaan adalah Weakest Undefeated.

Pertarungan taktik yang secara total membuat dirinya pada pengelakan dan pertahanan sempurna tanpa menyerang sama sekali.

Tapi, dalam pertandingan penyelisihan sekolah kali ini, demi memilih perwakilan, tidak akan ada draw, hasil pertandingan akan ditentukan dengan keputusan.

Dan lalu, teknik pertarungan Lux yang tidak akan mulai menyerang dari inisiatifnya, tidak akan memperoleh evaluasi untuk keputusan.

Sehingga, Lux yang sedang dalam keadaan tidak siap. Saniya melontarkan kata-katanya berdasar pada kenyataan yang dia lihat.

「Celis-neesama benar-benar sibuk tahu. Karena salahmu, dia harus melakukan pertarungan sia-sia ini, ini sungguh mengganggu untuk semua orang. Semuanya di akademi ini loh. Itulah kenapa, aku ingin kau menyerah seperti olahragawan dan mundur. Jika kau melakukan itu, ini akan berakhir tanpa murid kelas satu atau dua kehilangan muka dan menunjukkan rasa malu untuk lebih dari ini. ──Seperti gadis-gadis kemarin.」

Provokasi jelas gadis itu menyebabkan Tillfur membuat wajah sukar dan kesal.

「Eee......, sekarang lihat nih, Saniya-senpai. Ini masih hari kedua, mengatakan itu sedikit──」

Tillfur menggaruk kepalanya sambil mencoba untuk keberatan entah bagaimana, kemudian,

「Terima kasih banyak untuk mengkhawatirkan kami.」

Lux dengan tenang meletakkan tangannya ke depan dan menghentikan Tillfur dari berbicara lebih.

Dan lalu ia melihat langsung pada kedua mata Saniya yang mengerutkan dahi dan memberitahunya.

「Tapi, aku akan baik-baik saja.」

Mengatakan itu, Lux menampakan senyum tenang.

Penglihatan dan senyum tersebut yang dalam sepintas tampak baik, tapi memberikan kesan mendalam yang tak diketahui di suatu tempat, menyebabkan ekspresi Saniya terhenti perlahan.

「Hm, hmph. Apa kau masih mengira akan berhasil gitu? Optimis sekali. Namun, gadis-gadis itu yang bertarung untuk dirimu──」

「Tidak, ini bukan seperti mereka bertarung karena aku meminta mereka. Dan aku juga tidak mungkin mempermainkan mereka dengan kata-kataku. Mereka berpartisipasi di pertandingan kali ini untukku dengan keinginan mereka sendiri.」

「............」

Ketenangan Lux──tapi suara tanpa keraguan menyebabkan Saniya diam untuk sejenak.

「Semuanya tidak sepemikiran seperti yang kamu katakan dengan bergabung dalam pertarungan ini. Aku percaya kalau ini adalah kesempatan yang mereka berikan padaku. Itulah kenapa──aku tidak bisa melakukan hal seperti mundur.」

「-......!?」

Lux menyatakan hal itu dengan sikap lembut sampai akhir. Saniya bimbang.

Kemudian, setelah beberapa detik,

「La, lakukan sesukamu. Orang sepertimu tidak akan benar-benar mengerti kecuali mengalaminya sendiri dengan tubuhmu──」

Saniya melempar kata-kata tersebut yang tercampur dengan sindiran dan pergi.

「Fuu......」

Ketika dia menghilang dari pandangan, Lux menghela napas kecil.

Ia tidak gemetar atau apapun oleh provokasi barusan, tetapi memang ia tidak bagus dalam hal semacam ini.

Mengingatkannya sedikit dari waktu itu, ketika ia berada di Istana Kerajaan Lama.

「Uwaaai!」

「Wah!?」

Sementara Lux memikirkannya, sesaat berikutnya Tillfur di sebelahnya menghampiri dekat bahu Lux.

「Oh yaaaa, kamu sungguh mengatakan hal bagus di sana Lux-chi. Mantan pangeran memang hebat! Aku benar-benar tersentuh!」

Dia menampar bahu Lux *pon pon* dengan senyum riang sambil menunjukkan ekspresi gembira.

「Ti, tidak, ini bukan sesuatu yang sehebat it──」

「............」

Ketika Lux panik sampai wajahnya mendekat, ia tersentak oleh tarikan tanpa kata-kata Philuffy.

「Lalu, aku akan mendukungmu dengan semuanya dari bangku penonton, jadi berjuanglah!」

Tillfur melepaskan Lux di saat yang sama dengan suara cerah.

Dan, Philuffy dengan diam membawa wajahnya lebih dekat pada Lux.

「Eh......? Tu, tunggu Phi-chan!?」

Di jarak dekat di mana terasa seperti ia akan dicium, Philuffy perlahan mendekatkan tangannya pada wajah dan kepala Lux.

Lalu, dia menggerakkan kedua tangannya dengan ringan seolah menepuk kepalanya dan tersenyum sedikit.

「A, ada apa?」

「Kamu punya, rambut rontok.」

Philuffy secara apatis memberi tahunya hal itu dengan ekspresi linglung yang biasa.

Ketika Lux mulai berjalan sembari di dalam hatinya berdegup dengan cepat, Philuffy menunjukkannya senyum sekali lagi.

「Berjuanglah, Lu-chan.」

「......Benar.」

Menerima dorongan teman masa kecilnya, Lux berpisah dengan keduanya dan memasuki jalan lapangan latihan.

Ia melewati jalan kecil dan turun di atas tempat pertandingan.


「Yah, pertandingan ketujuh individu hari ini dilangsungkan hari ini, pertarungan Lux Arcadia melawan, Saniya Lemiste, akan diadakan sekarang!」


Sebuah ruang lebar yang menyebarkan tanah dengan dikelilingi oleh lingkaran berbentuk dinding batu.

Bagi penonton, ini mungkin jadi pertandingan yang menarik perhatian besar, karena hampir semua murid dari segala tahun kelas dan guru berkumpul.

Terutama murid kelas tiga, mungkin mereka mendengar rumor dan berharap untuk mengetahui kekuatan sebenarnya Lux, karena mereka berkumpul dengan penglihatan wajah yang anehnya diam.

(Entah bagaimana, de javu.)

Terakhir kali ia mendapat perhatian dari murid-murid seluruh sekolah padanya seperti ini adalah ketika ia melawan Lisha pertama kali.

Tapi, ini berbeda dengan waktu itu ketika ia secara bertahap berakhir harus bertarung, sekarang ia berdiri di sini dengan keinginannya sendiri.

「Pada akhirnya jadi seperti ini. ......Baiklah, aku akan mengajari di mana tempatmu.」

Saniya Lemiste tersenyum dengan tak gentar dan mencabut Sword Device-nya.

「............」

Tepat setelah itu, Lux juga menarik pedang dalam balasan dan menggumamkan perapalan untuk pemanggilan.

「Datanglah, kepala naga bersayap, yang melambangkan kekuatan. Patuhi pedangku dan terbang, Wyvern!」

Tepat setelah itu, partikel cahaya berkumpul dalam kecepatan tinggi dan Drag-Ride biru dengan bentuk ramping terpanggil di belakang keduanya.

「Connect ─ On!」

Kemudian, naga itu menyebar menjadi banyak bagian yang menyelimuti keduanya yang mengenakan Dress Gear, dan kedua Drag-Knight berpakaian dalam armor muncul.

Pergerakan mereka sampai sekarang pastinya sama.

Tapi, sambil mereka berpakaian dalam Drag-Ride tipe terbang yang sama, Wyvern dan dihadapan satu sama lain seperti gambar cermin, penampilan mereka agak berbeda dari satu sama lain.

Wyvern Lux memiliki perlengkapan dan armor palang pembangkit padat, yang khusus untuk pertahanan. Tangannya memegang sebuah pedang besar.

Sebaliknya Wyvern Saniya memiliki armor yang dikurangi bebannya menjadi tipis, tipe yang khusus untuk menyerang.

Armor itu mempunyai perlengkapan utama dua Breath Gun, Meriam sedang, Pedang sedang, Wire Tail dan lain-lain. Itu tidak bisa menembak serangan kuat, tapi perlengkapannya tidak untuk membiarkan lawannya memutuskan faktor dan secara terus menerus melanjutkan serangan bertubi-tubi.

Lux mendengar dari Airi dan gadis-gadis Triad kalau dia berspesialisasi dalam taktik Hit & Run.

Baginya menjadi anggota Syvalles di samping tidak memiliki teknik bertarung khusus berarti itu hanya seberapa tinggi kekuatannya.

「Aku tidak punya serangan kuat khusus tapi──untukmu, itu hal yang paling menyusahkan bukan?」

Dia tidak akan datang padanya dengan serangan kuat berarti kalau konsumsi energinya akan jadi sedikit dalam perbandingan.

Jika mereka bertarung sampai waktu habis, keputusan akan berpihak pada Saniya yang melepaskan lebih serangan.

Lux menarik napas dalam sambil mengerti arti perkataan Saniya.

Dan lalu dengan diam, ia mengambil sikap berdiri biasanya dengan pedang besar yang diarahkan menuju matanya[15].

Sepintas, itu tidak tampak berbeda sama sekali dengan teknik bertarung yang Lux tunjukkan sampai sekarang menggunakan Wyvern.

「Kayaknya kau tidak bisa membalas. ──Lalu, bagaimana kalau kita mulai?」

Saniya berbicara dengan menantikan kurangnya reaksi. Tepat setelah itu,


「Battle ─ Start!」


Pertandingan dimulai dengan sinyal instruktor.

「Aku akan mengakhiri perlawanan tak bergunamu di sini.」

Saniya terbang mundur dengan Wyvern di waktu yang sama dengan mulainya pertandingan. Di saat yang sama dia menempatkan tembakan beruntun dengan Breath Gun.

Lux juga terbang ke langit dan mengayunkan pedangnya, membelokkan serangan.

Sampai titik ini adalah tipikal pertarungan antar Drag-Ride, tapi kedua pipi Saniya mengendur melihat kalau teknik bertarung Lux bertahan seperti biasa.

「Meskipun kau mengatakan hal keren seperti itu, pada akhirnya kau tidak bisa melakukan apapun tapi melindungi dirimu. Kau bisa berjuang kabur sampai waktu habis.」

「............」

Saniya menarik pedang berukuran medium dan memancarkan energi dari Force Core ke dalamnya.

Kemudian, dengan sebuah gerakan tajam yang mengambil keuntungan dari celah sempit, dia bergerak menuju dada Lux dalam satu tarikan napas.

「──Sekarang, tunjukkan padaku bagaimana kau menahan ini.」

Dia mengayun ke bawah pedangnya secara diagonal dengan gerak tipu kecil yang tercampur di dalamnya. Sesaat Lux dengan langsung mencoba menghadang itu menggunakan pedang besarnya──.

*Kiin!*

Suara logam bernada tinggi berbunyi di dalam lapangan latihan.

「Eh......!?」

Suara tercengang jatuh dari mulut Saniya yang menebas.

Hancur.

Pedang berukuran sedang yang memiliki energi yang terpancar di dalamnya berbunyi dengan jelas dari pusat, pecahan kecil menari di udara dan jatuh.

「......A-!? Apa──!?」

Detik berikutnya, Saniya yang kembali pada perasaannya dengan buru-buru melompat mundur dari tempat itu.

Tapi, Lux tidak melakukan apapun.

Ia menyiapkan pedang besarnya seperti biasa dan mengambil sikap bertahan dengan tanpa celah.

Belum lagi, Saniya tidak mengerti mengapa pedangnya yang hancur ketika ini dia yang harusnya jadi seseorang yang menyerang.

Tampaknya sekitarnya juga dalam keadaan yang sama, keributan bisa terdengar dari bangku penonton.

「Ku......! Ka, kau, apa yang kau──!?」

「............」

Lux tidak menjawab bahkan ketika ia ditanya.

Ia hanya memastikan gerakan lawannya Saniya dengan ekspresi tenang yang sama seperti sebelumnya.

「H, hmph! Baiklah! Aku tidak tahu apa yang kau lakukan, tapi jika dengan ini-!?」

Dia berteriak di saat yang sama ketika mengambil sikap berdiri dengan dua Breath Gun secara bersamaan.

Tembakan berurutan dari jarak tengah.

Dengan itu dia akan bisa melanjutkan menyerang secara unggul, tidak akan ada satu banding satu juta kesempatan pun senjatanya dihancurkan.

Seketika jari Saniya menekan pada pemicu pada jarak di mana kekuatan tembaknya tidak akan berkurang, Lux bergerak.

「-......!?」

Gerakan jarinya tidak berhenti.

Di bawah kondisi di mana 'tembakan' sudah diputuskan, tidak diperkirakan kalau Lux akan jadi yang menghampiri.

Tapi meski begitu dia tidak menjauhkan diri dan dengan kuat menarik pemicu kedua senapan. Tepat di waktu itu, *bon!* laras senapan Breath Gun melayang.

「Eh......?」

Saniya mengangkat suara untuk sejenak dalam ketakutan.

Meski begitu, mungkin pengalamannya sebagai anggota Syvalles mempengaruhi, karena dia dengan langsung mengarahkan Breath Gun lain kepada Lux dan menembak dari jarak yang sangat dekat. Tapi, benar-benar mirip seperti sebelumnya, bagian dari moncong itu sampai laras senapan terhempas. Saniya mundur dari tempat itu dengan panik.

「A, apa itu......!? Apa, yang terjadi......!?」

「............」

Lux tidak mengejar. Ia hanya mengayun pedangnya seolah tidak ada apapun yang terjadi dan mengambil sikap berdiri.

Namun, Saniya merasakan semacam kegelisahan kuat dan dia membuka kedua matanya dengan lebar.

「Ca, cahaya itu──, tidak mungkin!?」

Ketika dia menyadari itu, mata Saniya berbalik dengan keterkejutan.



Bangku-bangku penonton lapangan latihan menyaksikan pertarungan mereka berdua dengan kegemparan hebat.


「A, apa itu? Kenapa senjata Saniya-senpai hancur hanya dari bertahan──」

「Err, aku tidak mengerti tapi, senjatanya kurang lebih dihancurkan, jadi dalam situasi ini Lux-kun berada dalam keuntungan 'kan?」

「Ter, terserahlah, Lux-kun berjuanglah─!」


Kebingungan terhadap fenomena mengagumkan dan suara yang diakari untuk keunggulan Lux bisa terdengar dari bangku penonton.

Sebaliknya murid kelas tiga menatap pada pemandangan itu dengan ekspresi bingung.

「──Fuh. Memang hebat, kayaknya tidak ada siapapun yang memahami apa yang terjadi huh.」

Di paruh atas bangku penonton yang dibangun dalam tingkatan, anggota yang dikenal berkumpul di atas tempat duduk dengan tampilan bagus.

Lisha dan Krulcifer datang untuk menonton setelah mereka menyelesaikan pemeriksaan di klinik tanpa mempedulikan perintah untuk mereka istirahat. Selain dari mereka di sana adalah Airi dan anggota Triad.

「......Apa sebenarnya itu?」

Ketika Airi menanyakan dengan penglihatan gelisah yang samar, Lisha tersenyum dengan lembut.

「Fufu, apa kamu ingin tahu? Itu adalah senjata rahasia yang aku ciptakan. Sebenarnya kamu tahu──」

「Dasarnya, itu hanya serangan balik, dengan menyamakan serangan lawan.」

「Tunggu, oi! Krulcifer!? Jangan memberitahunya duluan!」

Lisha menggertak pada Krulcifer yang tidak peduli mengatakan itu dari samping.

Tapi, mengabaikan hal itu, Tillfur menengadahkan wajahnya.

「Serangan balik, katamu? Tapi, bukannya aneh? Itu hanya tampak seperti bahwa Lux-chi cuma menahan serangan──?」

Lisha bereaksi pada pertanyaan itu dan menjawabnya dengan langsung.

「Yah, ini seperti itu. Kali ini Lux menggunakan senjata khusus dan metode pertahanan. Jika aku harus menjelaskannya secara singkat, pedang besar yang Lux gunakan kali ini adalah membentuk bidang tenaga pada tepinya seperti sebuah palang Drag-Ride. Dengan kata lain memiliki kekuatan menolak balik serangan musuh.」

「Ya. Jika ini sesuatu seperti itu, aku pun bisa mengerti. Kenapa senjata Saniya-senpai dihancurkan? Apa itu hanya karena serangannya ditolak......?」

Kali ini adalah Krulcifer yang membalikkan kepalanya pada pertanyaan Noct.

「Ya, pastinya. Namun, dengan memusatkan kekuatan serang tersebut ke bagian tepi dan ujungnya, kekuatannya bertambah. Ini sesuatu yang jelas, tapi bahkan serangan itu diikuti dengan bahaya. Jika pergelangan tangan kita diarahkan dan pedang diletakkan di garis edar sementara kita mengayunkan pedang ke bawah──apa yang akan terjadi?」

「Itu──」

Noct dengan reflek menahan napas.

Jadi untuk berbicara akan seperti pukulan seseorang dihadang dengan ujung pedang.

Lawannya akan tetap tidak bergerak sembari penyerang akan dihancurkan oleh kekuatannya sendiri.

「Dengan menggunakan palang yang diperkuat yang dihasilkan dari pedang, poin dari di mana serangan musuh yang dilepaskan maju akan dipaksa mundur, menghancurkan sebaliknya. Sedang lawannya menggunakan senapan, ujung pedang akan mendorong pada moncong senapan dan membuat meledak.」

「────」

Airi dan lainnya terdiam mendengar isi penjelasan.

Karena teknik itu tidak semudah kedengarannya.

Berbeda dari bertahan yang awalnya hanya menolak atau menangkis serangan, taktik ini diiringi oleh berbagai bahaya.

Teknik ini akan membutuhkan pengguna untuk mengetahui serangan musuh secara akurat dan mengarahkan pada titik lemah dengan presisi dan kecepatan tidak biasa.

Walaupun satu gerakan terlepas dari urutan, penggunanya sendirilah yang harus melakukannya.

Menghancurkan titik lemah lawan dengan mengblokirnya, jika sebuah contoh harus dibuat adalah tindakan seperti membenturkan sisi datar pedang menggunakan palu untuk menempa dan membunyikan pedangnya.

Itu sendiri bisa mungkin dilakukan oleh siapapun jika mereka memiliki suatu tingkat kemampuan, pada akhirnya itu hanya jika pedang diletakkan di atas sebuah bidang dan memperbaikinya langsung di tempat jadi tidak akan berubah.

Melakukan hal seperti itu pada pedang yang sedang diayunkan kepada dirinya sendiri harusnya tidak baik-baik saja.

Ini taktik yang mungkin hanya untuk Lux yang dapat mengetahui gerakan persiapan serangan lawan dengan sempurna dan lalu memprediksinya.

Gerakan khusus ini semata-mata untuk Wyvern yang dinamai sebagai 「Critical Hit」, yang diselesaikan saat latihan intensif tadi malam.

「Ta, tapi, pedang itu menempatkan palang seperti perisai, mungkinkah, Lisha-sama orang yang membuatnya?」

「Yah, setelah Lux secara resmi mendaftar, aku memikirkan tentang berbagai hal. Aku berhasil membuat prototype tapi, ini pertama kali menggunakannya di pertarungan sungguhan.」

「Ka, kamu sampai sejauh itu membuat senjata baru!? Buatan sendiri!? Itu, aku belum pernah mendengar apapun seperti itu bahkan di negara lain──」

「Aku hanya membuat transmisi palang untuk mencapai sampai bagian tepi pedang besar itu juga. Ini tidak pada tingkat aku membuatnya sendiri. Yah, hanya melakukan sebanyak itu pun menyebabkanku merasa amat letih setiap hari......」

Lisha menggosok matanya yang mengantuk, 'fuaa', dan dia menguap.

Tampaknya kalau Lisha benar-benar tidak bertenaga dari meningkatkan pedang itu malam demi malam yang ditambahkan dengan latihan tanding kemarin.

「......Sampai itu, aku juga memikirkan berbagai hal sebagai putri Kerajaan Baru tahu? Dengan menggunakan itu, lalu dalam situasi di mana Lux hanya bisa menggunakan Wyvern ia masih akan bisa punya kekuatan penghancur. Hanya dengan menahan serangan, jika ada Abyss tingkat menengah, teknik itu akan mampu melumatnya hanya seperti itu. Dengan kata lain dengan ini kesempatan Lux akan bisa menunjukkan kekuatan aslinya di Syvalles juga akan meningkat dengan baik.」

Kesempatan untuk Lux menggunakan Bahamut adalah terbatas untuknya menyembunyikan identitas aslinya dan juga karena tingkat konsumsi energi yang begitu besar.

Jadi Lisha memikirkan rencana sehingga Lux bisa bertarung selagi masih mengenakan Wyvern. Dia bertindak dan membawanya menuju kenyataan.

「Yah, bisa juga dikatakan itu lebih dari setengah bergantung pada kemampuannya, tapi aku akan dengan jujur mengatakan kalau aku menghormati prestasimu.」

「......Aku tidak merasa kalau itu pujian sedikitpun. Boleh 'kan menganggapnya sebagai pembicaraan pecundang yang kalah? Hei Krulcifer.」

Krulcifer yang dengan dingin berbicara dan Lisha yang alis mata dan ujung mulutnya cemberut mendengarkan itu.

「Kalian berdua, ini baik kalau kalian bersaing untuk Nii-san, tapi kayaknya ini sudah akan berakhir loh?」

Ketika Airi menggumamkan itu dengan tatapan penuh celaan, sorakan keras bertambah dari bangku penonton.

Selagi pertarungan kecil juga berlangsung di sini, pertandingan penyelisihan sekolah diputuskan.



「Kuh......!? Cu, cukup sudah...... Ayo akhiri ini.」

Tujuh jenis──total yang mencapai dua puluh satu senjata yang dia miliki semua dihancurkan. Saniya akhirnya membungkukkan kepalanya dan menyatakan kemundurannya.

Dia mendarat di atas stadium, menyarungkan Sword Device-nya, dan mengangkat kedua tangannya.

「Karena lawannya menyerah, ini kemenangan Lux Arcadia!」

Dengan langsung murid kelas satu dan dua menaikkan sorakan keras dari bangku penonton.

Di waktu yang sama, karena kekalahan Saniya yang adalah murid kelas tiga dan anggota Syvalles, huru-hara merambati tempat duduk di mana murid kelas tiga berada.

「......Kali ini, aku akan mengakui ini kekalahanku. Tapi, jangan pikir kalau kau bisa menang melawan Celis-neesama dengan hanya begini.」

Saniya mencerca dengan ekspresi tidak senang, menghilangkan armornya dan pergi dari lapangan latihan.

「Fuu......」

Lux melihatnya pergi sebelum ia melepaskan napas lega.

Berkat Barrier Fang SwordScale Balde yang Lisha buat untuknya, ia berhasil menang entah bagaimana, tapi memang bisa diduga Critical Hit yang menghadang serangan lawan dan menghancurkan senjata menggunakan lebih konsentrasi yang ia bayangkan.

Meski begitu mestinya baik-baik saja baginya merasa lega sampai di mana ia berhasil menang tapi.

(......Tapi, kenapa. Cara bertarung Saniya-senpai itu. Sesuatu terasa aneh──)

「Ooooi! Lux! Kerja bagus!」

Suara Lisha yang melaju dari bangku penonton menyebabkan Lux melambaikan tangannya dengan canggung, kemudian.

「──!?」

Ia merasakan keberadaan kuat di punggungnya. Lux dengan refleks berbalik ke belakangnya.

「............」

Celis yang ada di tengah bangku penonton yang dipenuhi dengan murid-murid kelas tiga.

Dia berdiri di atas tempat itu. Keberadaan penyendiri yang tubuhnya selalu tutupi dengan lebih kuat dan dia mengarahkan tatapan tajam yang menikam pada Lux.

Melihat sosok itu yang dipenuhi dengan emosi ketidakluarbiasaan, untuk sejenak Lux akan gemetar, tapi ia dengan langsung mengembalikan ketenangannya dan menatap balik pada Celis.

「............」

Tatapan mereka melintasi satu sama lain untuk hanya beberapa detik.

Setelah itu, Celis berbalik dan membalikkan punggungnya kepada Lux.



「Ce, Celis-sama. Ke, ke mana kamu──!?」

Di bangku penonton yang tepat pada sisi berlawanan dari Lisha dan kawan-kawannya, teman sekelas yang mendukung Celis terkejut melihat Celis berdiri dari kursinya dan pergi. Mereka dengan buru-buru menahannya.

「Aku akan kembali. Aku sudah mengerti kekuatan aslinya. Aku akan pergi mengecek Saniya, setelah itu aku akan istirahat di kamarku.」

Suara biasanya membuat pengikutnya menunjukkan wajah kebingungan.

「Kamu tidak akan menonton pertandingan sisanya? Lux Arcadia itu......kayaknya hari ini ia masih punya beberapa pertandingan tersisa──」

「Tidak perlu. Dia sudah cukup menunjukkannya.」

「Eh......?」

Celis dengan lembut menarik napas dan menjawab gadis kelas tiga yang bingung itu.

「Untuknya membawa pertandingan ini menjadi kemenangannya dengan keputusan, cukup menguntungkan baginya untuk menghancurkan senjata Saniya hanya sekali. Dia menggunakan teknik itu beberapa kali demi menunjukkan kartu as-nya padaku secara sengaja.」

「Apa yang dia maksud, kalau dia masih memiliki ketenangan tersisa? Melakukan hal seperti itu sementara Celis-sama akan jadi lawannya──」

Gadis pengikut tersebut menanyakan dengan bingung.

Tapi, Celis menggelengkan kepalanya tanpa sedikitpun perubahan dalam ekspresinya.

「Bukan itu.」

Celis memberitahukan dengan nada tenang dan lalu berbalik pada teman sekelasnya.

「Itu deklarasi perang terhadapku. Tapi──aku tidak akan kalah.」

Dia hanya menyerahkan perkataan itu dan kemudian meninggalkan bangku penonton.

「Memang benar, kau berbeda dari sebagian laki-laki yang aku lihat, Lux Arcadia.」

Suara terakhirnya tidak didengar siapapun lain dari dirinya sendiri.



Dan, setelah latihan tanding antara Lux dan Saniya, beberapa jam kemudian.

Pertandingan penyelisihan hari kedua dengan pertarungan tunggal sebagai bagian utama berakhir, dan malam hari pun tiba.

Setelah itu, Lux yang menggunakan Critical Hit untuk menang dua lebih pertandingan melawan Syvalles dan memperoleh tanda kemenangan.

Mungkin akibat menyaksikannya, pihak yang mendukung Lux, siswi-siswi kelas satu dan dua yang berada dalam posisi bawah bertarung sekuat tenaga, dan sedang pihak kelas tiga masih dalam posisi unggul, situasi sekarang adalah salah satu yang tidak diketahui di mana kemenangan akan menuju.

Kontes melawan Celis di pertandingan penyelisihan sekolah di mana dua kondisi dipertaruhkan.

Pada saat ini tidak ada masalah perihal hal itu.

Cuma, bahkan berjalan dengan baik, tapi Lux memiliki masalah yang tidak berhubungan dengan itu.

「Da, dan jadi, tentang besok──」

「Ya. Lux-san benar-benar menanggung takdir dengan terlibat dalam berbagai masalah 'kan?」

Dalam balasan pada Lux yang memulai topik seperti itu, gadis pendiam berambut hitam──Noct dari Triad mengatakan itu dengan suara sungguh-sungguh.

「Kenapa Nii-san datang bergantung padaku, hanya dalam sesuatu seperti ini kalau aku tidak ingin memberikan saran.」

Dan lalu di sebelah Noct, adiknya Airi juga mengeluh.

Mereka berada di kamar asrama perempuan, ruang sekamar Airi dan Noct.

Lisha menyarankan mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan, tapi ditolak. Alasan lainnya karena Lux ingin dia istirahat sedikit, ia juga punya keadaan tersendiri.

Selain itu, ini masalah khusus yang ia perlu temukan cara untuk menyelesaikannya secara mendesak.

「Sesuatu seperti janji kencan dengan Celis-senpai itu di hari libur besok, apa sih yang Nii-san pikirkan?」

「............」

Ia tidak bisa membalas langsung jika dia memberitahunya hal itu.

Sesuatu yang disebut hari istirahat ada di pertandingan penyelisihan sekolah.

Demi mencegah timbunan kelelahan dari pertarungan berturutan, hari pertengahan dari waktu lima hari akan digunakan seluruhnya untuk istirahat, selama waktu itu murid-murid tidak diperbolehkan dari keadaan darurat dan dilarang menggunakan Drag-Ride.

Namun, ia mengingat kalau di hari itu ia membuat janji dengan Celis.

「Apa Nii-san merasa mau memperkosa semua gadis di akademi ini? Benar-benar, mungkin lebih baik mengusir Nii-san dari akademi ini sementara.」

「Uwah, itu kejam-!? Itu, pastinya salahku untuk membuat janji itu, tapi ini Celis-senpai yang memulainya, dalam situasi itu──」

Ketika Lux menggigil seperti itu,

「Ya. Lux-san sama sekali lemah melawan tekanan dari gadis, jadi aku percaya kesulitannya akan berlanjut selama masalah itu belum diselesaikan. ......Meski aku tidak benar-benar bisa membayangkan, Lux-san pandai menangani wanita.」

「Sebagian hanya seperti yang kamu katakan tapi, sungguh sakit jadi hentikan ya!?」

Serangan lisan Noct menyebabkan Lux memohon maaf dalam panik.

「Yah, meski Airi sendiri akan menjadi kesepian jika Lux-san benar-benar menghilang.」

「Ap-......!?」

Pipi Airi dengan segera memerah mendengar kata-kata tersebut yang dikatakan berikutnya.

「Ja, jangan bercanda seperti it! I, itu terdengar seperti aku tidak bisa terpisah dari kakakku──. Toh ini aku yang memberi nasihat pada Nii-san di sini!」

Airi keberatan dengan suara kekanakan yang tidak biasanya.

Reaksi yang jarang dari Airi di hari ini.

「Ya. Namun, jika Lux-san tidak datang untuk saran, juga terasa seperti Airi akan cemberut jika begitu, tapi aku tidak akan menyebutkan itu untuk saat ini. Dan lebih penting──」

Noct menjawab tajam selagi membalikkan tatapan pada Lux.

Dia pastinya bermaksud kembali pada masalah utama yang janji kencannya dengan Celis.

「Sejak awal, pembicaraan itu tentang kencan, ini usul untuk wujud cross-dressing imut Lux-san──pada 'Luno'......-san, gadis khayalan, benar?」

「Eh......!? Yah, itu──」

Lux mengangguk dengan penglihatan rumit pada apa yang Noct tujukan.

Ia teringat bagaimana tempo hari, ia dibodohi oleh Saniya dan memijat Celis. Dalam kesempatan itu, setelah lolos dari keadaan sulit itu, ia berpakaian sebagai gadis.

「Lalu, bukannya tak apa mengabaikan janji itu? 'Luno'-san itu tidak ada di akademi ini juga──」

Perkataan terus terang Airi menyebabkan Lux kembali pada akalnya dengan terkejut.

「I, itu tidak bagus tahu!? Melakukan hal itu berarti menghadapi (?) Celis-senpai ketika aku sudah berjanji──」

Ketika Lux mengatakan itu dengan panik, Airi membalikkan sedikit penglihatan menuduh padanya.

「Nii-san kelewat menyedihkan. Bukankah Nii-san sedang bermusuhan dengan Celis-senpai? Saat ini dia bermaksud mengusir Nii-san dari Akademi loh?」

「Ini dan itu adalah cerita yang berbeda. Pertama ini hanya salah paham, tapi kedua kali aku benar-benar menipunya, selain itu, mengabaikan orang yang menunggu meski aku sudah membuat janji──」

「Lalu, bagaimana dengan kita memberitahunya secara jujur? Memberitahunya kalau 'Luno'-san, sebenarnya Nii-san. Melakukan itu akan menyebabkan kekacauan pastinya sebelum latihan tanding lusa nanti?」

「............」

Apa yang Airi katakan adalah benar.

Seorang gadis yang disukai dari gadis yang terkenal sebagai pembenci lelaki, tapi gadis itu sebenarnya seorang laki-laki──terlebih ini laki-laki yang saat ini berada di sisi berlawanan. Menerangkan identitas Lux di sini juga meragukan dalam berbagai arti.

(Selain itu, aku pun memijat selagi Celis-senpai tidak tahu──)

Tiba-tiba Lux mengingat sensasi kulit tangannya yang menyentuh dan warna darah melaju menuju kepalanya.

Mengenai Celis, sampai sekarang ia hanya mendengar tentang popularitasnya dalam hal kekuatan, tapi dalam kenyataan kecantikannya juga benar-benar sesuatu.

Juga, dia memiliki badan periang serta mempunyai gairah sensual kedewasaan juga.

(Be, benar ini tidak bagus! Jika aku jujur dengan terus terang setelah melakukan hal seperti itu──akan pastinya menjadi bencana!)

Setidaknya Lux tidak bisa menemuinya dan membongkar identitas aslinya sembari pertandingan penyelisihan sekolah masih berjalan.

Sambil Lux memikirkan seperti itu dan membentangkan perselisihan mendalam di dalamnya,

「Ya. Mau bagaimana lagi. Untuk kebaikan Lux-san, ini tidak sopan untuk menghadapi Celis-senpai ketika dia sudah berjanji, untuk sekarang ayo gunakan rencana terakhir kita.」

Noct mengatakan itu dengan suara tenang.

Normalnya dia punya kepribadian pendiam tanpa banyak penonjolan diri, tapi karena itu dia bisa bereaksi dengan sabar. Dia gadis yang dapat diandalkan.

「Rencana terakhir, ya?」

Ketika Airi memiringkan kepalanya, Noct dengan tenang mengangguk.

Lux menantikan untuk jawabannya.

「Ya. Singkatnya, boleh jika 'Luno'-san pergi kencan. Itu berarti──」

「Begitu, jadi begitu.」

Airi menepuk tangannya dalam kekaguman.

「Aah, Begitu. Jika aku cross dress lagi──. ......Tunggu!? Bagaimana menjadi seperti itu-!? Sejak awal itu bukan rencana atau apapun sama sekali!」

Lux akan mengangguk setuju untuk sejenak, tapi di tengah ia menjawab dengan semua yang ia punya.

Tapi, dengan wajah tenang Airi,

「Apa yang kau katakan sekarang. Ini rencana terbaik tahu, Nii-san. Tidak──apa lebih baik memanggilmu Nee-san untuk sementara?」

「Aku mohon padamu, hentikan itu!」

Lux berbicara relatif dengan putus asa.

「Ya. Tapi dari semua rencana yang dapat dipikirkan, mungkin ini metode terbaik yang tidak akan menyakiti siapapun.」

「Tidak, aku yang akan tersakiti dengan rencana ini!? Hatiku benar-benar pecah loh ya!」

「Tapi, apa yang akan kita perlukan tentang baju wanita? Jika aku ingat betul, aku dengar perlengkapan itu telah kembali ke kepala sekolah──」

Airi berbisik selagi mengabaikan rengekan Lux. Yang kemudian Noct membawa tas yang ditempatkan di sudut ruangan dan mengeluarkan isinya.

「Ya. Aku memikirkan itu, jadi baru saja aku meminjam perlengkapan cross dressing dari kepala sekolah sebelumnya, jadi tenang saja.」

「Tunggu!? Ada apa dengan persiapan hebat itu!? Kau mau memakaikanku sebagai wanita tepat dari awal 'kan!?」

「Nii-san, tolong diamlah sedikit. Ini sudah malam ya?」

「......A, maaf. Tidak tapi, aku mohon tunggu dulu──!?」

Bahkan pembelaan Lux itu berakhir percuma dan keduanya benar-benar melanjutkan pembicaraan dalam arah itu.

Pada akhirnya, Lux akan pergi kencan dengan Celis besok sebagai gadis bernama 'Luno'.

Meski memang benar, ia menolak permintaan yang mengharapkannya berganti menjadi pakaian wanita tepat di sana untuk memeriksanya.

「Kayaknya gitu deh, jika Nii-san akan mengalami masalah bertemu Celis-senpai sebagai orang lain sudah, lalu bagaimana dengan menyelidikinya juga?」

Ketika Lux sudah akan tidur untuk hari ini dengan tas dan sepasang pakaian cross dressing di tangannya, suara Airi yang mengatakan hal itu memasuki telinganya.

「Eh──?」

Airi berbicara dengan wajah tenang kepada pertanyaan Lux.

「Mungkin akan ada kesempatan untuk menanyakannya selama kencan? Alasan mengapa Celis-senpai menjadi pembenci lelaki, jika Nii-san beruntung dan bisa mempelajarinya, itu mungkin berguna──」

「............」

Lux dengan langsung memahami pemikiran Airi.

Kebencian Celis dari laki-laki. Jika ia bisa tahu tentang penyebabnya, lalu mungkin masalah pengusiran Lux bisa diselesaikan dengan cara selain pertandingan penyelisihan sekolah.

Tapi──.

「......Itu, sedikit mustahil untukku.」

Lux menegaskan dengan jelas.

Meski ia sudah mengelabuhi Celis dengan penyamaran, menambahkan dengan mengeluarkan perasaan sebenarnya gadis itu dengan menggunakannya hanya sangat jahat memang.

Ia berbohong pertama kali karena kesalahpahaman, dan kali kedua karena terpaksa, tapi melakukan apa yang Airi sarankan akan menjadi sesuatu dengan tanpa pembenaran.

「Kupikir jika Nii-san yang berhati lembut, akan mengatakan itu.」

Mungkin Airi juga memprediksi balasan itu dari Lux, dia hanya tersenyum.

Tentu saja, dia pastinya mengatakan itu karena dia memikirkan demi Lux, tapi ia tidak bisa menyerah di titik ini.

「Tapi, hati-hati ya?」

「Yep. Aku tahu, aku akan berjuang jadi jangan dilanjutkan──」

「Tidak, aku dengar dari Noct kalau baju itu benar-benar sesuai untuk Nii-san, jadi aku tidak khawatir sampai begitu tapi──」

Airi tiba-tiba menunjukkan wajah serius.

「Sepertinya Kerajaan Baru sudah mencari kekuatan ke arah Heiburg, demi mengawasi Ragnarok yang mulai membuat pergerakan janin (?), dan juga mencari cara untuk mengalahkannya sementara hal ini masih ditakuti jika mungkin.」

「......!?」

Untuk menaklukkan Ragnarok, sepertinya tempat pemerintahan di Ibu Kota Kerajaan sedang bergerak.

Pasukan Kerajaan Baru yang bergerak berarti terdapat kemungkinan tinggi kalau belum lama anggota-anggota Syvalle juga akan dipanggil.

「Juga, belum jelas apakah ini berhubungan atau tidak tapi, kayaknya beberapa hari lalu puluhan imigran gelap dikonfirmasi di dalam wilayah Kerajaan Baru. Aku tidak berpikir ini terhubung tapi......waktunya mencurigakan.」

Pastinya Airi ingin memberitahunya untuk tidak melengahkan penjagaannya bahkan di hari libur.

「Benar, aku mengerti.」

Lux membalas singkat dengan memahami semua dan kemudian berdiri.

「Kalian berdua, terima kasih untuk hari ini. Lalu, istirahatlah yang nyenyak.」

Lux hanya mengatakan itu dan bergerak keluar dari ruangan sekamar itu, kemudian,

「Ah, kalian, tidak boleh mengikuti kami kencan besok ya?」

「Eee......」

Ketika Lux mengatakan itu dengan bercanda, keduanya secara bersamaan memberikannya tatapan bercampur dan mengangkat suara tidak lega.

「Ada apa dengan reaksi itu!? Jangan bilang kalian berdua mau datang!? Itu pastinya tidak boleh! Jika kalian datang, lalu aku tidak akan berbicara dengan kalian untuk sementara!」

Lux memberikan peringatan pada Airi dan Noct yang menunjukkan ekspresi yang dengan berlebihan mengecewakan sebelum ia meninggalkan ruangan.

「Ya ampun......」

Ia pergi tidur untuk hari ini sambil merasakan setengah jengkel.



Hari berikutnya. Hari jalan-jalan dengan Celis yang ia janjikan sebagai 'Luno' akhirnya tiba.

Mau baik ataupun buruk, cuaca di hari istirahat pertandingan penyelisihan sekolah benar-benar terang tanpa awan dari pagi hari.

Demi menyembuhkan kelelahan dari latihan tanding, ada banyak orang yang tidur sampai siang.

Beberapa keberadaan manusia di dalam akademi adalah suatu keberuntungan untuk Lux yang selesai berganti ke dalam baju wanita dan menunggu untuk Celis tapi──,

「......Tunggu, aku menyadari baru saja tapi, kenapa pakaian dalamnya juga pakaian dalam wanita!?」

Untuk suatu alasan ini dicampur antara perlengkapan cross dressing, jadi Lux terpaksa mengenakannya, tapi memikirkan sungguh-sungguh secara hati-hati, tidak ada alasan untuknya meletakkan usaha sebanyak itu.

(Meski tidak akan menjadi seperti ini jika aku dengan hati-hati memeriksa baju ketika aku menerimanya──)

Selagi Lux sangat menyesali hal seperti itu,

「──Pagi, Luno.」

「Uwah......!?」

Lux hampir melompat ketika sebuah suara tiba-tiba memanggilnya.

Celis dalam seragamnya di sebelah Lux tanpa ia sadari.

Bahkan dalam pakaian seragam biasanya, dia tampak anggun gemulai.

「Apa ada, sesuatu?」

「Ti, tidak, bukan apa-apa. Itu──selamat pagi.」

「Gadis yang aneh kamu ini.」

Celis tersenyum kecil melihat Lux yang kebingungan.

Senyum itu yang terasa seperti serangan kejutan menyebabkan hati Lux berdenyut dengan tanpa sadar.

(──Tunggu, apa yang aku pikirkan!? Aku datang kemari hari ini mestinya hanya untuk menemani Celis-san benar!?)

Selain itu, ia harus berjuang untuk tidak menanyakan tentang rahasianya.

Ia akan menemani Celis seperti yang 'Luno' janjikan dan dia harapkan. Kemudian setelah pertandingan penyelisihan sekolah berakhir, ia akan menyatakan semuanya.

Itu adalah persetujuan yang Lux pikirkan.

「Lalu, ayo pergi. Sebenarnya aku mau melihatmu dalam pakaian biasamu, tapi ini masih hari istirahat 'kan.」

Mengatakan itu, Celis menarik tangan Lux dan mulai berjalan.

「Ah......」

Sensasi hangat dan lembut tangan itu menyebabkan pipi Lux memerah.

Jalan-jalan diperbolehkan di hari istirahat, tapi pergi terlalu jauh tidak diijinkan. Jalan-jalan dibatasi sampai hanya bagian blok pertama.

(Aku perlu berhati-hati jadi, orang-orang kota tidak menyadari......)

Lux membuat doa kecil dan kencan dengan Celis dimulai.


Meskipun ia menyebutnya jalan-jalan, tampaknya tidak ada tujuan khusus yang diputuskan.

Mereka pergi melihat barang dagangan seperti tas atau baju yang berpusat di wilayah perdagangan.

Tujuan mereka bukanlah toko kelas atas yang ditujukan pada orang kaya, melainkan toko biasa. Walau begitu, mungkin harusnya seperti yang diduga, Celis yang terkuat di akademi dan berasal dari Empat Bangsawan Besar tampak menjadi terkenal, tidak peduli toko mana yang dia kunjungi semuanya terkejut.

「Santai saja. Hari ini aku datang di sini bukan sebagai putri bangsawan, tapi sebagai salah satu murid akademi.」

Celis mengatakan itu pada penjaga toko yang berbicara dengannya dan sangat sopan, tapi Lux memikirkan akan mustahil bagi mereka memperlakukannya sebagai pelanggan biasa karena ketakutan mereka.

Untuk Lux yang juga melakukan beberapa pekerjaan melayani pelanggan selama lima tahun melakukan pekerjaannya, ia memahami baik perasaan mereka.

Celis mencoba menghadiahinya dengan semacam aksesoris kecil, tapi ketika Lux dengan sopan menolak, mereka mulai berjalan di jalan dengan kedai-kedai berjejer di sebelah tapi──.

「............」

(I, ini canggung entah mengapa......)

Mungkin karena ia cross dressing, ia tidak bisa bergerak banyak. Selagi Lux merasa khawatir.

「Apa ada suatu tempat yang kamu ingin kunjungi, Luno?」

Celis menanyakan dengan suasana penyendiri biasanya.

「E, eerr──」

Sejujurnya, Lux tidak dapat memikirkan apapun, jadi ia menampakkan wajah gusar. Lalu,

「Maaf. Hanya seperti yang kupikir, aku tidak bisa menjadi pengantar yang lebih baik......」

*zun*, kedua bahu Celis melonggar dan dia berbisik dengan ekspresi sedih.

「Ini tidak bagus. Seperti ini, aku tidak pantas sebagai murid kelas tiga. Aku akan dimarahi oleh AyahOtou-sama jika aku tidak bisa memuaskan satu murid pun yang adalah adik kelasku. Aku akan dibenci. Sebagai putri tertua salah satu Empat Bangsawan Besar, sebagai murid teratas di Akademi, aku......」

Celis merasa murung dengan wajah cantik yang menunduk ke bawah serta rambut pirang panjangnya dan buah dada yang mengguncang.

Ini benar-benar tak diperkirakan dari sikap biasanya yang dipuji pada tingkat yang tidak biasa.

「Ti, tidak-! Tidak mungkin begitu! Itu, Bokuaku tidak. WatashiAku sendiri benar-benar gugup......, maaf, kalau aku tidak bisa berbicara tentang apapun.」

「......Apa itu, benar?」

Setelah sedikit jeda, Celis tiba-tiba menaruh wajah serius lagi dan dia menanyakannya.

「Y, ya! Aku benar-benar senang, aku bisa berjalan dengan Celis-senpai seperti ini.」

Ketika Lux mengatakan itu dengan canggung dan tersenyum,

「Eh......!?」

Tiba-tiba, rambut pirang halus yang baunya wangi itu dengan lembut menggelitik hidung Lux.

Wajahnya terbungkus dalam sensasi hangat dan lembut.

Sesaat Lux menyadari bahwa ini karena ia dipeluk oleh Celis dengan wajahnya terbenam di antara belahan dada menonjol besarnya, kepala Lux mendidih.

「Kamu gadis yang baik, Luno. Aku senang.」

Mengatakan itu, Celis mengusap dengan penuh kasih sayang dan melanjutkan merangkulnya.

「Tungg-......!?」

Lux tertarik oleh gerak hati yang menyuruhnya untuk menjauh dengan langsung, tapi memikirkan kalau ia tidak bisa menyakiti perasaannya dengan mendorongnya, ia ragu.

Waktu berlalu untuk sementara seperti itu sebelum Lux akhirnya terlepas.

「Maaf. Apa itu sakit?」

「Ti-, tidak-! Aku baik-baik saja!」

Ia juga merasakan berbagai hal yang menakjubkan, jadi Lux berteriak untuk menyembunyikannya.

「La, lalu itu──jika tidak ada tempat yang senpai ingin kunjungi, bagaimana dengan beristirahat dengan santai di tempat tanpa orang?」

「Tempat, tanpa orang? Sayangnya, aku tidak tahu tentang tempat macam apa itu sih──. ......Hah! jangan bilang ini, sesuatu yang dilakukan ketika kita berdua hanya sendiri......!」

「Kamu salah! Mana mungkin seperti itu! BokuAku tidak, Watashiaku dan senpai sama-sama gadis......」

Celis memiringkan kepalanya selagi memulai memiliki perselisihan aneh di pikirannya. Lux menghentikannya dengan panik melihat itu.

「Begitukah......」

Untuk suatu alasan Celis tampak agak murung mendengar itu, tapi Lux tidak menyentuh pada hal itu dan mulai berjalan ke depan.

「Ini, ke sini, Celis-senpai.」

Dan lalu, Lux menuntunnya ke tempat yang ia ketahui.



Kurang dari lima menit berjalan dari wilayah perdagangan.

Lux dan Celis berlanjut melewati jalan kecil di ujung kota dan tiba di taman kecil.

Sekelilingnya ditutupi oleh pohon-pohon lebar pendek dengan halaman rumput hijau yang menyebar seperti karpet. Tempat itu seperti kamar kecil yang dibuat dari tanam-tanaman.

Ada juga bunga kecil di taman bagian dalam. Cahaya lembut menyinari bunga-bunga yang bermekaran.

Terdapat juga sesuatu seperti batu pinggiran jalan dan patung di samping. Sebuah taman dengan suasana merindukan seperti bermain pasir di masa kecil.

「Jadi ada tempat semacam ini di dalam Cross Field.」

「Ya. Kupikir ini tempat bagus untuk mengubah suasana.」

Lux mengatakan itu yang dengan lembut meminta Celis duduk.

Ketika mereka duduk bersebelahan di atas karpet rerumputan, mereka satu sama lain menghela napas kecil.

「Ini adalah tempat di mana bangsawan tertentu hendak membangun pemukiman. Tapi, di tengah pembangunan, berhenti karena keadaan si pemilik......tempat ini hanya bagian taman dari pembangunan yang setengah selesai.」

Taman pemukiman itu tersisa sendiri di tengah pembangunan dan setelah itu tidak ada siapapun yang muncul melanjutkan pembangunan.

Saat ini lahan tanah juga sedang dijual, tapi mungkin karena lokasi yang setengah selesai, tampaknya masih belum ada pembeli.

Tempat ini juga dibuat dua tahun lalu yang sewenang-wenang dinamai oleh Lux sebagai 『Tempat persembunyian Cross Field』. Ia sering istirahat di sini ketika punya sedikit waktu luang.

「Aku menyukainya. Aku membuat bekal makan siang, jadi ayo makan bersama.」

「Te, terima kasih.」

Sandwich yang Celis bawa dibagi dan dimakan antara mereka berdua.

Pertama Lux benar-benar gugup, tapi setelah menyelesaikan makan siang santai, suasana menjadi begitu tenang.

「Tapi, ini benar-benar tempat yang bagus.」

「Iyakah?」

「Ya, entah bagaimana sangat tenang. Aku merasa agak mengantuk.」

「Tidur saja kalau begitu. Hari ini 'kan hari istirahat.」

Setelah Lux mengatakan itu, Celis meluruskan punggungnya dengan wajah serius dan,

「Pastinya itu benar, tapi aku tidak bisa istirahat. Selain itu hari ini juga aku menikmati jalan-jalan dengan mengantar murid baru melewati Cross Field.」

Dia mengatakan hal aneh seperti itu.

「Maksudmu──?」

「Aku punya misi. Sebagai pemimpin Knight Order Akademi, dan sebagai putri tertua kediaman Ralgris, aku harus menjadi panutan untuk semua murid dan menunjukkannya dengan tindakanku. Dan, meski ini hari istirahat, aku juga tidak bisa hanya tidur sembarangan.」

「Hal seperti itu──」

'Tidak benar'. Lux hampir mengatakan itu tapi ia menutup mulutnya.

Karena ia tiba-tiba teringat memikirkan kalau hal itu terhubung.

「Apa itu juga mengapa──senpai apa lukamu dari dua hari lalu baik-baik saja?」

「............」

Ekspresi Celis berubah menjadi terkejut untuk sesaat mendengar kata-kata Lux.

Tapi wajahnya dengan langsung kembali pada wajah kakak kelas penyendiri biasanya.

Keheningan mengalir untuk sementara.

Pada serangan dan pertahanan Lisha, dia memogokkan dirinya dengan tenaga maksimum Lightning Lance.

Setelah pertandingan berakhir pun, kulit indah Celis tidak berubah sedikitpun, tapi dia harusnya menerima cedera berat dari tindakan itu.

「Begitukah. Jadi kamu pun, menonton.」

Celis bergumam dengan suara tenang.

Dan kemudian, dia menghela napas dan menunjukkan senyum

「Aku juga masih belum dewasa kalau seorang gadis yang adik kelasku bisa mengetahuinya.」

「Itu tidak benar.」

Lux menyangkal perkataan dari harga diri Celis dan dengan kuat mengatakan.

「Tidak peduli seberapa kuat, Celis-senpai juga seorang gadis, jadi istirahatkan tubuhmu dengan baik. Juga di tempat ini, tidak ada murid Akademi kita.」

「............」

Untuk sementara Celis menatap pada Lux dengan kedua mata terbuka lebar, tapi,

「Aku menolak. Aku masih belum bisa melengahkan perhatianku.」

Dia mengatakan itu dengan sikap kokoh sampai akhir.

「Jangan memaksakan dirimu. Berbicara pada seseorang ketika kamu merasa sakit──」

「Itu juga tidak boleh. Jika aku, kapten Syvalles menunjukkan sisi berhati lemah, moral murid-murid lain akan berkurang.」

Setelah Celis dengan jelas memberitahu itu, dia menampakan senyum yang dipenuhi dengan kepercayaan diri.

「Dengar ya, Luno. Orang kuat yang berkenaan pada orang yang bisa berdiri sendiri sepenuhnya. Itulah kenapa, aku baik-baik saja.」

「Celis, senpai......」

Keteguhan sebagai orang dari Empat Bangsawan Besar, dan terlebih sebagai kapten Knight Order yang memperoleh gelar sebagai terkuat Akademi, menyebabkan Lux merasa hatinya terpukul, kemudian──,

「Tidak, tolong tunggu sebentar! Pikirkanlah baik-baik, senpai benar-benar tidak bisa berdiri sendiri! Bukankah kamu berbicara pada kucing liar dengan sangat serius, dan pada akhirnya kucing itu malah kabur?」

Lux dengan refleks menjawab seperti itu ketika ia mengingat pemandangan ketika ia pertama melihat Celis. Suasana penyendiri biasa Celis remuk dan dia menunjukkan wajah bingung.

「Ka, kamu masih ingat itu!? Ka, kamu salah! Aku hanya berbicara pada diriku waktu itu. Bukan berarti aku tiba-tiba merasa sendirian karena menetap di Ibu Kota yang terpisah dari semuanya untuk waktu lama, ini bukan apa-apa seperti itu sama sekali.」

「......Tunggu, kenapa kamu menggali kuburanmu sendiri!? Aku tidak menanyakan sampai sejauh itu!?」

Lux merasa pusing melihat Celis kehilangan kendali.

「Selain itu, untuk beberapa alasan di Ibu Kota, aku berakhir mencaci prajurit laki-laki dan mengomelinya dengan keras, ini menyedihkan...... Meskipun, aku hanya melakukan sedikit kesalahan dalam mengendalikan kekuatanku, bagaimana berakhir seperti itu aku ingin tahu......」

「............」

Melihat Celis yang memegang kepalanya ke bawah dengan kesal, Lux berpikir.

Orang ini, dia sebenarnya hanya penyendiri dan orang yang canggung...... .

Lux menghibur Celis yang semakin depresi untuk sementara, sambil ia memikirkan hal itu.



Beberapa jam kemudian, setelah mereka selesai istirahat di tempat persembunyian.

Celis dan Lux berjalan di jalan utama di gang pertama.

Matahari terbenam yang hampir menghilang memerahi pemandangan kota, memperpanjang bayangan keduanya.

「Pada akhirnya, aku tertidur sedikit setelah itu. Aku sungguh menyesal.[16]

Itu benar-benar sulit memahami sikapnya, tapi tampaknya Celis merasa benar-benar murung.

「Tidak, ini bukan masalah besar. BokuAku──WatashiAku juga ketiduran.」

Lux menghibur Celis sambil di dalam hatinya bingung.

Sebenarnya Lux tidak tidur siang sama sekali karena akan jadi bunuh diri jika ia ditemukan menjadi laki-laki.

Kegelisahannya cukup tinggi dalam semacam arti, jadi ia benar-benar lelah.

「Berkat itu kelelahanku sebagian hilang. Terima kasih.」

Celis menggumamkan itu dan menunjukkan senyum lembut yang dia normalnya tidak akan tunjukkan di akademi.

「Itu, maukah kamu──kencan bersama denganku seperti ini lagi?」

「Uh......!?」

Mendengar kalimat yang ia paling takuti baginya menyebabkan hati Lux berdegup dengan terkejut.

Kali ini ia menemaninya karena ia berjanji sebelumnya, tapi lebih dari ini akan buruk.

Tidak mungkin ia akan berlanjut menipu Celis selamanya, Lux juga berada pada batasnya.

Kalau begini──tidak, hari ini pun, tidak mungkin ia bisa tetap diam selamanya.

Itulah kenapa, ia melakukan sesuatu seperti ini.

「Maaf. Aku masih belum bisa membalas sekarang. Tapi, ketika pertandingan penyelisihan sekolah kali ini berakhir──」

Di waktu itu, tidak akan ada yang Lux dapat lakukan kecuali mengungkapkan identitas aslinya.

Mungkin masalah berbeda akan terjadi sekali lagi, tapi tidak mungkin ia bisa mengelabuinya untuk lebih dari ini.

「Aku mengerti. Aku menantikan balasanmu.」

Lux mendengar perkataan Celis sambil merasakan lega di dalam hatinya.

Untuk sesaat ia berada di akhir kesadarannya tentang jalan-jalan ini, tapi tampaknya seperti akan berakhir dengan aman. Lux menghela napas lega, kemudian,


iiiiiI!


Suara tidak harmonis aneh itu merobek telinga yang mampu didengar dari sekitarnya.

「Suara ini, mungkinkah──?」

Celis hanya mengerutkan dahi sedikit, tapi Lux menahan napasnya dengan reaksi tiba-tiba.

Sebuah suara yang Lux dengar beberapa kali sejak ia datang ke Akademi──, warna suara dari terompet yang memanggil Abyss.

「Ini──, tidak mungkin!」

Lux yang menyadari itu mengangkat wajahnya, lalu penanda bayangan jahat turun menuju alun-alun dalam sekejap.

「-......!?」

Ekspresi Celis yang melihat itu menegang, dan dia dengan cepat mencabut Sword Device-nya.

「Luno. Tunggu di sini. Aku akan melihat situasi.」

「Tidak, Bokuaku akan ikut juga!」

Setelah Lux mengatakan sambil melupakan pada bahkan menggunakan cara berbicara seorang gadis, ia mengikuti di belakang Celis yang berlari


Alun-alun yang sibuk dengan orang-orang yang selesai bekerja terserang dengan teror dan kekacauan.

「Itu──!」

Identitas asli yang menjadi jelas di waktu yang sama ketika mereka tiba di alun-alun.

Abyss berukuran sedang──Chimera.

Monster legendaris dengan kepala singa, tubuh kambing dan lalu ekor dengan kepala ular berbisa di ujungnya.

Kedatangan Abyss jarang, tapi Chimera sendiri bukanlah jenis yang sejarang itu.

Tapi, Abyss harusnya muncul dari Reruntuhan dan terbang melalui jarak jauh sampai di sini. Ini mengherankan kenapa tiba-tiba muncul di sini tanpa suatu peringatan sama sekali dari benteng dan tempat pengecekan antara tempat ini dan Reruntuhan.

「Ap-!? Ke, kenapa Abyss tiba-tiba──!?」

「A, apa yang terjadi......!? Seseorang, panggil penjaga cepat! Tidak, panggil Drag-Knight──」

Para pedagang dan pembeli yang kebetulan berada di sini gemetar dan mengangkat teriakan kuat lalu melarikan diri.

Jika Abyss muncul di tengah area kota dengan tak terduga, siapapun akan seperti itu.

(Ini buruk! Di waktu semacam ini, apa yang ada di tanganku──)

Ia memberikan Sword Device Wyvern ke bengkel jadi akan sedang dalam perbaikan di hari istirahat.

Sword Device lain miliknya untuk Bahamut tidak mungkin digunakan di sini.

(Tapi! Jika korban muncul karena aku menunggu dan melihat......)

Selagi Lux ragu seperti itu dengan tangannya mencapai pedang hitamnya, Celis sudah bergerak.

「Eh......!?」

*ton*, Celis menyepak batu jalan. Naga keemasan muncul di belakangnya.

Kemudian, dengan cepat berubah menjadi armor dari Celis yang sedang berlari.

Sebuah penyebaran berkecepatan tinggi, dia tidak menggunakan perapalan untuk memanggil dan mengenakan Drag-Ride dengan hanya kendali pikiran.

Kemampuan tingkat tinggi yang bahkan lima tahun lalu ketika Lux masih dalam Kerajaan Lama, tidak ada yang menguasainya dengan baik.

Tanpa gerakan tepat seperti akan melalui mata dengan kemampuan dorongan dan baik dalam kendali pikiran, pengguna akan gagal dalam menghubungkan dengan Drag-Ride dan malah akan membuka celah fatal.

「GiiI!? ......GAAh!?」

Ketika Chimera yang menyemburkan napas api dari mulutnya bereaksi pada gerakan Celis, pertarungan sudah diputuskan.

Persenjataan khusus tombak raksasa, Lightning Lance menembus ke dalam dada Chimera dan gerakannya terhenti.

*BASHIiii!*

Kemudian, gelombang kejut kuat membakar di dalam tubuhnya dan Chimera dengan segera menjadi hangus.

Ketika Celis mencabut tombaknya, Chimera maju tak bergerak dan roboh dengan gedebuk.

「Hebat......」

Suara takjub keluar tanpa sadar dari mulut Lux.

Chimera adalah Abyss berukuran menengah, tapi daya hidupnya kuat dan memiliki metode serangan yang berlebihan.

Jenis yang wajarnya berbahaya untuk Drag-Knight bertarung sendiri.

Yang membunuhnya dengan biasa dalam serangan pertama membuat Lux merasa kekuatan Celis yang nyata sekali lagi.

「Aku mengalahkannya. Tidak ada tanda musuh lain. Apa kamu baik-baik saja, Luno?」

Celis yang melepaskan tombaknya sambil berbalik untuk memastikan keselamatan Lux, di saat itu gumpalan hitam raksasa muncul di belakangnya.

「Awas-!」

「────」

Lux berteriak, di waktu yang sama Linwurm Celis dengan cepat terhempas.

Ruang di mana Celis berada sesaat lalu sebelum terbakar oleh semburan api panas.

「Kuh......!?」

Terhembus oleh api di depan matanya, Lux mengerut dari panas tinggi dan bau menusuk.

Luka pada tubuh Chimera yang harusnya telah ditikam mulai menutup, kulit yang hangus mengelupas, dan kulit baru sudah dibuat di baliknya.

Tidak──bukan itu saja.

Sepasang mata karnivora terwarnai hitam kelam. Bola matanya membuka dengan lebar. Juga, tubuh luarnya memiliki sesuatu seperti pembuluh darah merah gelap muncul. Tidak bisa dinilai apakah ini warna atau pembuluh aneh.

Dalam catatan penyelidikan, Chimera bukan Abyss dengan kemampuan regenerasi tinggi.

Dan, bisa hidup kembali dari keadaan itu dengan langsung, alasan untuk itu benar-benar tidak diketahui.

「Apa artinya ini?──Kenapa, Chimera?」

Celis yang lari menuju langit dengan terbang berbisik sembari menyiapkan serangan menggunakan Lightning Lance.

Seperti yang dikira dari prajurit yang melawan banyak Abyss sampai sekarang, dia tidak menunjukkan emosi. Tapi,

「GIi, IIeEA......-!」

「......-!?」

Chimera dengan marah meraung dan menangkap tombak yang Celis tusukkan kearahnya. Yang menggenggam tombak kemudian.

「SHAAaAAAAA-!」

Bersama dengan teriakan aneh itu, ekor ular yang seperti tali dengan halus melebarkan beberapa kali lebih panjang.

Dan lalu sesaat bergerak seperti cambuk, yang memancarkan dan menyerang Celis dari belakang.

「Celis-senpai-!」

「──!?」

Sebuah serangan gigi taring yang memiliki sedikit cairan racun berwarna ungu.

Lux yang merasakannya dan bergerak di saat yang sama.

「GIih!?」

*zashu-!* Bersama dengan suara mengiris tersebut, setengah tubuh ular yang menyerang tadi berputar di udara.

「Sekarang! Serangan penutup──」

「Baik.」

*bachi-* Sesaat berikutnya, percikan elektrik sengit berhenti menyebar di sekitar Lindwurm.

Kemudian, serangan kejut yang beberapa kali lebih kuat dari sebelumnya menyentak dari tombak di tangannya.


*BASHIiiIiIII-!*


「GU, GI......! aA......!」

Memang benar tidak bisa menahan, ujung tombak yang ditahan oleh kaki depan Chimera membobol dan menembus ke dalam tubuhnya sekali lagi.

Tampaknya kalau kali ini bagian intinya ditembus dengan akurat.

Gumpalan darah menyembur, lalu celah-celah cahaya merambati seluruh tubuhnya.

「GI, iAAAAAA......」

「......-!?」

Kemudian, ketika cahaya yang terpancar seiring dengan raungan nyeri kematian, dengan langsung terbakar menjadi abu hitam pekat dan hancur.

Lux dengan segera was-was memikirkan kalau itu akan meledakkan diri, tapi tidak ada apapun yang terjadi dan ia menepuk dadanya.

Monster-monster yang tiba-tiba menyerang Kota Pertahanan berakhir dan sorakan meningkat dari tempat alun-alun.

「Tampaknya Abyss hanya ini saja.」

Tapi, ekspresi serius Celis tidak menghilang. Dia mengamati di sekitarnya.

Lux juga tetap waspada pada sekelilingnya, tapi ia tidak merasakan keberadaan Abyss lain.

(Untuk saat ini, tampaknya tidak ada lagi di sini, tapi──)

Abyss muncul dari Reruntuhan dan sekitarnya.

Prinsip besar tersebut harusnya tidak berubah bahkan menggunakan terompet itu.

Ketika Lux pertama datang ke Akademi, ia bertarung melawan Gargoyle di lapangan latihan. Ia memikirkan ini semacam pengecualian, tapi ada juga kemungkinan kalau seseorang menuntun Abyss sampai sekitar Cross Field.

「Lebih penting, kamu menolongku. Terima kasih Luno.」

Celis yang menghilangkan koneksinya berjalan ke sebelah Lux dan kedua pipinya dengan tiba-tiba melonggar.

「Ah......!」

Ini sudah terlalu terlambat ketika Lux secara spontan mencoba menyembunyikannya.

Celis yang penasaran menatap pada tangan Lux yang memegang Sword Device hitam.

Jadi itu tidak akan terbongkar kali ini, ia membungkuskan kain di sekitar sarungnya untuk menyembunyikannya, tapi ia tidak pernah memikirkan kalau ia akan berakhir mengeluarkannya──.

「Itu benar-benar Sword Device yang cantik. Mungkinkah Luno, apa kamu pengguna Divine Drag-Ride?」

Celis mengamati menuju mata Lux dalam keadaan agak bergairah.

「Ti, tidak, ini sesuatu seperti jimat yang aku terima dari kakakku, jadi aku juga tidak benar-benar tahu tentang isinya......」

「Begitu ya. Itu akan bagus jika suatu hari kamu akan bisa menggunakannya.」

「Y, ya......!」

Sambil di dalam hatinya berdegup cepat, Lux membalas seperti itu dengan senyum canggung, kemudian,

「Onee-chaaan! Terima kasih!」

Terlihat di sana, anak laki-laki yang hampir diserang oleh Abyss berlari kearah mereka untuk mengatakan terima kasih.

「Ah, tunggu sebentar! Orang ini──」

Lux khawatir tentang sifat membenci laki-laki Celis dan mencoba untuk menghentikan anak itu, lalu──,

「Kamu benar-benar semangat. Apa kamu sakit?」

Celis menepuk kepala anak itu dengan suara lembut.

「Eh......?」

Lux terkejut melihat pemandangan tak diperkirakan itu.

Pastinya ada kemungkinan bahwa karena dia anak-anak, dia bukan target kebenciannya, tapi ia mendengar kalau dia membenci laki-laki sejak masa kecilnya, dan──.

Setelah melambaikan tangan untuk menyampaikan ucapan selamat tinggal pada anak itu, Celis berbalik pada wajah Lux sekali lagi.

Lalu, setelah memberitahu situasi pada penjaga-penjaga yang akhirnya tiba, mereka kembali ke Akademi.

「Luno? Apa ada sesuatu di wajahku?」

「Tidak, itu...... Celis-senpai apa baik-baik saja kalau dengan anak laki-laki?」

「............」

Lux mengatakan itu dengan biasa, tapi untuk suatu alasan Celis membeku dan jatuh terdiam.

Kemudian dia melihat sekitar. Setelah memastikan kalau tidak ada tanda orang di tempat ini, dia mengeluarkan suara kecil.

「Luno. Apa kamu benci laki-laki?」

「Eh......?」

Lux merasa tidak tahu bagaimana untuk menjawab kembali pertanyaan yang tiba-tiba di arahkan padaya.

Itu mengambil beberapa waktu untuk Lux mengingat kalau posisinya sendiri saat ini adalah seorang gadis bangsawan.

「Meski begitu, mungkin mau bagaimana lagi. Walau negara ini menjadi Kerajaan Baru, tapi melihat pada kecenderungan masa lalu──Kerajaan Lama, lalu ini hanya wajar.」

「Ti, tidak. Ini bukan seperti aku──begitu」

Tentu saja, Lux adalah laki-laki, jadi dengan jelas ia membalas seperti itu secara refleks, tetapi Celis tersenyum melihat itu.

「............Nah, bisa kamu berjanji tidak memberitahu siapapun? Sebenarnya──aku tidak benci laki-laki atau apapun.」

「Eh!?」

Untuk sesaat Lux tidak mengerti apa yang ia dengar dengan kebingungan.

Tapi, melihat ekspresi tidak sabar Celis, ia melihat kalau dia tidak bercanda.

「Aku tertarik dan kagum terhadap laki-laki. Karena ketika aku kecil, aku berhutang budi pada seorang guru yang baik dan kuat. Suatu hari aku juga ingin bertemu dengan orang hebat semacam itu──」

Celis menegangkan senyum berkurangnya sendiri dan mengembalikan ekspresi seriusnya.

「Ta, tapi Celis-senpai!? Kamu tegas bersikap pada laki-laki atau menghindari mereka──」

「Te, tentang itu kamu tahu...... Ini juga rahasia tapi, a, aku tidak benar-benar mengerti bagaimana untuk berinteraksi dengan laki-laki. Dan, sejak dulu ketika aku mengatakan 「aku tidak bagus dengan laki-laki」 pada orang di sekelilingku, untuk suatu alasan orang-orang mengatakan kalau aku benci laki-laki...... Kenapa, selalu seperti itu aku ingin tahu......」

Kedua bahunya menurun dan dia menggelengkan kepalanya ke bawah dengan kesal.

(O, orang ini, dia terlalu canggung......!)

Tapi, juga merasa seperti ia mengerti bagaimana menjadi seperti itu.

Dalam pertemuan dengan seseorang, pemahaman orang dari kelompok lain akan lebih besar ditempati oleh informasi lebih awal.

Pernah Celis dirasa sebagai pembenci lelaki, laki-laki yang datang berhubungan dengannya akan was-was berlebihan dan sebaliknya mereka akan merendahkan diri mereka. Itu akan jadi salah paham yang bahkan lebih buruk.

「Tapi, aku masih belum memperbolehkan hasrat baik langsung terhadap laki-laki. Aku juga tidak bisa bergantung atau dimanjakan oleh mereka. Aku putri tertua kediaman Ralgris, salah satu Empat Bangsawan Besar. Kapten Syvalles. Aku memiliki benar-benar posisi penting.」

「............」

Dia adalah gadis dengan posisi yang spesial di antara bangsawan.

Itulah kenapa dia bersikap tegas di Kerajaan Baru sekarang.

「Celis, senpai......」

「Lux Arcadia.」

「......-!?」

Hati Lux terkejut ketika namanya tiba-tiba dipanggil.

(Dia, dia sudah tahu? Seperti yang diperkirakan──)

Ketika Lux mencoba meminta maaf, Celis menatap kedepan di sebelahnya dan tersenyum dengan tenang.

「Dia orang yang menarik. Di latihan tandingnya dengan Saniya, dia dengan sengaja menunjukkan kemampuannya padaku untuk menantangku dalam pertandingan yang sama. ──Memang benar, dia mirip dengan orang itu dalam beberapa hal.」

「......Orang itu? Siapa maksudmu?」

Setelah menanyakan itu, Lux mengingat kalau ia memutuskan tidak menanyakan apapun yang tak perlu sebelum ini, belum lagi

Tapi,

「Wade Rodbert-sensei. Dia adalah pendidik keluarga bangsawan Kerajaan Lama.」

「Eh......!?」

Lux menahan napasnya dengan terkejut mendengar nama itu.

Karena itu adalah nama kakek Lux dari pihak ibunya.

「O, orang itu, mungkinkah──」

「Ya. Dia kakek Lux Arcadia. Dulu, aku menerima bimbingan dalam kemampuan berpedang dan taktik dari orang itu setelah dia pensiun dari pendidik keluarga bangsawan.」

「............」

Lux tercengang di dalam hatinya.

Ia tidak pernah membayangkan kalau ia akan mempunyai ikatan dengan Celis dalam tempat semacam itu......

「Aku benar-benar berhutang pada Wade-sensei. Aku masih tidak menggunakan Drag-Ride di waktu itu, tapi itu bukan pernyataan berlebih-lebihan untuk dikatakan kalau ini berkat sensei aku bisa mendapatkan kekuatan sebanyak ini. Tapi......」

Suara rindu Celis tiba-tiba terisi dengan dukacita.

Wade yang merupakan kakek Lux membuat nasehat yang mengecam pemerintahan Kerajaan Lama dan pada akhirnya dia dipenjara karena itu. Pertemuan hidupnya berakhir di dalam penjara. Dengan itu sebagai dorongan, Ibu Lux dan juga Airi diusir dari istana kerajaan.

Lux menebak kalau ekspresi Celis karena dia mengingat hal seperti itu, tapi,

「Aku harus minta maaf pada Lux Arcadia.」

「Eh......?」

Kalimat yang tak diduga itu terucap dari mulut Celis yang menyebabkan Lux secara spontan meragukan telinganya.

「Jangan beritahu masalah ini pada orang lain ya. Karena aku akan mengatakannya dengan baik padanya sendiri. Setelah pertandingan penyelisihan sekolah berakhir, dan aku menyelesaikan kewajiban penyelidikan yang datang padaku──」

Celis dengan lembut meletakkan jari tengahnya di depan kedua bibirnya dan dia tersenyum dengan pahit.

「............」

(Minta maaf, padaku? Apa sebenarnya......?)

Lux tidak mengerti apapun.

Ia hampir menanyakan lebih lanjut yang melupakan penampilannya saat ini, tapi ia terganggu oleh ekspresi menyiksa Celis dan ia menghentikan dirinya.

「Tapi──aku tidak bisa kalah.」

Senyum itu menghilang dan Celis mengepalkan tinjunya di depan matanya.

「Penilaianku akan mempengaruhi banyak hal. Terdapat juga gadis-gadis yang masih kesusahan sekarang pun dari bertemu pengalaman menyakitkan oleh laki-laki yang mewarisi ideologi Kerajaan Lama. Permasalahan darinya berada di pikiranku, tapi ini masih terlalu gegabah untuk Akademi menerimanya」

「............」

Lux pun tidak dapat menyangkal pemikiran Celis.

Pastinya, itu mungkin begitu.

Militer dan para atasan negara ini di mana ideologi Kerajaan Lama masih tersisa, memikirkan dalam-dalam akar di dalam mereka bahkan setelah revolusi.

(Tapi, aku──)

「Itu benar. Aku harusnya tidak pernah lagi membuat kesalahan......」

「Eh......?」

Lux mengangkat kepalanya mendengar suara sedih itu yang mendadak ia dengar.

「Luno. Hari ini benar-benar menyenangkan.」

Celis dengan lembut mengelus kepala Lux.

「Lalu selamat tinggal. Aku akan menunggu untuk balasanmu.」

Ia berpisah dengan Celis setelah tiba di depan gerbang akademi.

Lux menghindari mata siswi lain di jalan dan membuka baju perempuannya di ruang tamu, lalu ia menghela napas kecil.

「Aku pastinya, harus menang huh......」

Setelah berganti kedalam seragam laki-laki, Lux bergumam.

Ia tidak bisa kalah juga demi gadis-gadis yang mendukungnya sampai sejauh ini.

「Dan, juga aku harus memberitahu kebenarannya pada Celis-senpai dan meminta maaf──」

Lux memperbarui kebulatan tekadnya, menyelesaikan beberapa permintaan kecil dari Akademi, kemudian kembali ke asrama perempuan di malam hari.



「......Eh?」

Di dalam ruang sekamar yang ia pikir lampunya sudah mati, cahaya oranye redup dapat terlihat.

「Selamat datang kembali, Lu-chan.」

「Ah, aku kembali. Itu aneh. Kamu masih bangun, Phi-chan. Eh......-!?」

Lux yang memikirkan kalau Philuffy pastinya mengenakan kemeja biasanya melihatnya memakai daster berwarna hitam.

Tidak, dalam beberapa hal pakaian ini harusnya lebih baik digunakan untuk tidur, tapi pakaiannya sangat tipis sampai lekuk tubuhnya dengan jelas terlihat, yang melekat dengan erat pada tubuhnya, jadi matanya tidak tahu harus ke mana melihat.

Selain itu, dia tidak tertutup dengan selimut seperti biasa, dia sedang dalam keadaan berdiri dari kursi ruangan.

Dada membengkaknya yang sangat menonjol sendiri, dan kulit putih yang bisa terlihat sedikit melintasi kain transparan. Dan ekspresi linglung itu memiliki bekas kekanakan tersisa yang menyorot dari cahaya lampu, menyebabkan hati Lux berdegup dengan cepat.

「A, ada apa, de, dengan penampilan itu!?」

Ia bermaksud bersikap tenang, tetapi malah meningkatkan suara yang benar-benar gemetar.

「Aku menerima, ini, dari Onee-chan.」

「Tung-!? Apa yang orang itu pikirkan!? Meski aku di kamar ini juga, hal seperti itu──」

「Apa ini, aneh?」

Philuffy melepaskan suara agak kecewa yang masih dengan wajah serius.

Lux yang melihat itu buru-buru menggelengkan kepalanya dan memuji 「Itu, itu imut」.

「Aku senang.」

Dipuji oleh Lux, Philuffy tersenyum hanya untuk sedikit.

Digabung dengan penampilan tersebut, teman masa kecilnya tampak banyak lebih imut dari biasa

「Ta, tapi, kenapa kamu menunggu untukku sampai selarut ini?」

Ketika Lux menanyakan itu, Philuffy masih dengan wajah serius,

「Lu-chan. Ingin 'gyuuu', setelah waktu yang lama?」

「Eh?」

「Karena Lu-chan, akhir-akhir ini kamu sedikit lelah.」

Philuffy menanyakan sekali lagi dengan penglihatan serius tidak berubah.

Apa maksudnya 'gyuuu'? Lux memiringkan kepalanya dengan bingung untuk sementara.

Setelah berpikir sejenak, ia teringat masa lalu, lalu ia tiba-tiba menyadari dengan terkejut dan wajahnya memerah.

Di masa kecil mereka, Philuffy sering melakukan suatu sikap pada Lux yang merasa murung setelah kehilangan ibunya dalam kecelakaan. Lux mengingat apa itu sebenarnya.

「Kamu akan merasa terhibur jika melakukan ini padamu, itulah apa yang ibuku katakan padaku ketika dia melakukannya untukku──」

Di saat itu, Lux mengatakan terima kasihnya pada perasaan Philuffy, yang juga tampak membuat Philuffy senang. Setelah itu setiap kali dia melihat Lux tidak semangat, dia akan mencoba memberikannya pelukan.

「Ka, kau tidak perlu melakukan itu tahu!? Dulu itu......, aku benar-benar senang sih. Tapi di seumuran kita, itu agak sedikit tidak enak!」


SaijakuBahamut v3 213.jpg


Atau, jika Philuffy yang dewasa melakukan hal seperti itu padanya, ia yang seorang lelaki dalam masa pubertaas tidak punya kepercayaan kalau ia akan sanggup menjaga hawa nafsunya.

Sejujurnya, bahkan penampilan pakaian tidurnya hari ini berbahaya.

「Kamu tidak ingin?」

「I, itu bukan kalau aku tidak ingin, itu......kita yang sekarang melakukan itu lalu akan membahayakan moral atau sesuatu──」

「............」

Ketika Lux menjadi putus asa dan mengatakan itu,

*puih*

Philuffy tiba-tiba mengalihkan wajahnya kesamping yang masih dengan wajah serius.

「Eh......? Phi-chan?」

「......Aku sakit.」

Di dalam penglihatan tanpa perasaan, nuansa sedih yang secara relatif terselip di sana sambil Philuffy mengatakan itu.

「Lu-chan. Kau, tidak menyukaiku......」

(Ti, tidak bagus! Kalau begini......!)

Persoalan di mana Philuffy marah dan tidak berbicara padanya masih lebih baik.

Kasus di mana dia bertingkah menjelekkan seperti ini jarang terjadi, tapi waktu yang diperlukan sampai mood-nya kembali juga akan menjadi selama itu.

「A, aku mengerti! La, lalu sebentar saja......bisa aku memintamu untuk melakukan itu?」

「......Nn. Oke.」

Sesaat Lux terdiam, Philuffy tiba-tiba tersenyum dan tubuhnya datang di depannya.

Dan lalu Philuffy memeluk *gyuuu-* tubuh Lux dengan erat tepat dari depan.

「-......!?」

Sensasi menyentuh kulit putih dan lembutnya, dan sensasi dada besarnya dengan lembut menekan padanya yang menyebabkan kepala Lux mendidih.

Kehangatan tubuh dan bau yang agak wangi gadis itu dengan harum melumpuhkan di dalam kepalanya.

(Be, benar, ini buruk-......! Terasa sangat nyaman, sesuatu seperti ini──!)

Seperti itu beberapa detik panjang berlalu sebelum Philuffy perlahan melepaskan.

「......Kamu, baikan sekarang?」

「Ye, yep! Te, terima kasih, Phi-chan......」

Lux tidak bisa melihat lurus pada wajah teman masa kecilnya dan ia mengalihkan tatapannya dengan kedua pipi yang memerah.

「Selamat malam, Lu-chan.」

Philuffy tersenyum dengan puas dan lalu dia tertidur di bagian bawah tempat tidurnya.

(Aku senang kalau dia mencoba menghiburku tapi, karena sensasinya baru saja, tubuhku panas......!)

Lux yang menjadi enerjik malahan tidak bisa tidur di malam itu.



「Celis-senpai, selamat datang.」

「Aku kembali, Saniya.」

Ketika Celis kembali ke jalan masuk asrama perempuan, gadis itu yang mengidolakannya seperti seorang kakak menyambutnya.

「Teganya, duh. Meninggalkanku sendiri seperti itu......」

「Itu karena kamu akan membuat keributan ketika pergi denganku. Aku menilai kalau kamu perlu istirahat dengan baik. Aku akan mengijinkanmu menemaniku lain kali.」

Dialog yang terbangun bertukar antar keduanya sambil mereka berjalan melewati jalan asrama perempuan.

Teman sekelas manis yang khawatir dan bergantung padanya.

Tapi, ini misterius. Untuk beberapa alasan, daripada gadis ini yang memiliki hubungan dengan lebih lama, gadis bernama Luno yang dia baru temui akhir-akhir ini mengisi sebagian pikirannya.

(......Aku juga masih punya banyak hal yang harus dilakukan.)

Celis memikirkan kalau dia memiliki kendali emosinya.

Dia membuat penilaian dan tindakan terbaik sesuai dengan itu.

Jika tidak, dia akan menyebabkan kesalahan yang dia tidak bisa tarik kembali lagi.

「Lebih penting Saniya, apa kamu baik-baik saja? Dengan pertandingan kali ini, apa kamu mengingat masa lalu lagi atau──」

Celis tiba-tiba mengingat sesuatu dan menanyakan itu. Dalam balasan, Saniya dengan segera menahan napasnya yang tampak tercengang.

「Terima kasih banyak untuk perhatiannya. Celis-neesama. Kali ini, kamu bernegosiasi untukku demi mengusirnya dari Akademi......」

Dia menggumamkan itu dan tersenyum dengan lemah.

「Memang benar, aku masih takut laki-laki. Karena aku selalu, disiksa oleh ayah dan saudaraku di dalam kediaman Lemiste──」

「Aku mengerti. Itu bukan salahmu, Saniya.」

Celis mendengar kalau Kediaman Lemiste, bangsawan dari negara terpencil di mana Saniya yang mulanya memiliki tujuh saudara kandung, dan Saniya adalah satu-satunya di antara mereka.

Tampaknya kalau Saniya menerima segala macam perlakuan tidak adil sementara kekuasaan Kerajaan Lama berlanjut sampai lima tahun lalu.

Maka, demi melindunginya dan gadis-gadis lain yang ketakutan melawan laki-laki, Celis mengambil inisiatip untuk bertarung.

「Percayalah. Aku tidak akan kalah.」

Dia mengulangi kebulatan tekadnya dan menyatakan begitu.

「Terima kasih, Celis-neesama.」

「............」

Tapi, dia ingin tahu kenapa.

Celis tidak bisa membicarakan keras, keraguan di dalam dirinya.


Episode 5 — Terlemah vs Terkuat[edit]

Hari keempat pertandingan seleksi sekolah berlalu dengan aman, dan kemudian hari ini, hari terakhir akhirnya tiba.

「Selamat pagi Tuan dan Nyonya sekalian. Dengan hari ini hari terakhir pertandingan seleksi sekolah. Berhati-hatilah jangan sampai terluka serius. Semuanya, berikan setiap usaha kalian.」

Di dalam ruang kelas di awal pagi, Instruktur Raigree menutup arahan dengan singkat seperti biasa dan mengakhiri kelas.

Ketika instruktur keluar dan ketegangan di dalam ruang kelas mereda, Lisha berdiri di atas mimbar yang berada di depan.

「Teman-teman, kalian telah dengan baik bertarung dengan sekuat tenaga kemarin. Jumlah kemenangan dan kekalahan dan skor sampai kemarin telah diumumkan, tapi aku akan mengumumkannya sekarang dan sekali lagi di sini!」

*ban* Lisha menyebarkan poster besar dan mengangkat suaranya dengan keras.

Jika salah satu murid kelas satu atau dua menang melawan murid kelas tiga, akan menjadi tiga poin tiap menang.

Jika salah satu murid kelas tiga menang melawan kelas satu atau dua, akan menjadi dua poin untuk mereka.

Sampai saat ini, dengan pertandingan pasangan dan tunggal yang digabungkan, total 127 pertandingan dihasilkan. Poinnya adalah 126 poin untuk pihak Lux, sedang pihak Celis memiliki 134 poin, perbedaannya lebih dekat dibanding pada kemarin.

「Apa yang tersisa adalah hanya membalikkan situasi! Semuanya, perlihatkan semangat kalian!」

Setelah Lisha memberikan dorongan tersebut, sorakan 'WAAAH' memenuhi di dalam ruang kelas.

「Aku ingin tahu mengapa dia menjadi sesuatu seperti pemimpin.」

Krulcifer membuat senyum dingin biasanya sambil mengatakan itu dengan lembut.

「Kalau begini, semuanya akan diputuskan dengan pertandingan hari ini! Oi, gadis dungu Aingram! Kau yakin, 'kan!?」

「Ya. Aku baik-baik saja.」

Ketika Philuffy dipanggil oleh Lisha, dia mengangguk dengan sikap biasanya sendiri, namun tidak ada keraguan di dalamnya.

「Jangan terlalu memaksakan dirimu, Philuffy.」

Lux mengatakan itu pada teman masa kecil yang duduk di bangku sebelahnya.

Dalam pertandingan antara anggota Syvalles, konfrontasi langsung melawan Celis menjadi benar-benar penting.

Jadi ini sebuah pertandingan yang mereka tidak boleh sampai kalah, tapi memang, ada juga aspek yang mencemaskan.

Tentu saja, Philuffy juga pengguna Divine Drag-Ride, tidak ada keraguan bahwa di Akademi──tidak, bahkan di dalam negara dia merupakan salah satu orang kuat terkemuka.

Tapi, menahan hal itu pun dalam pikiran, memang benar Celis kuat pada derajat yang tidak biasa.

Ia tidak ingin Philuffy bertindak dengan ceroboh ketika menjadi pertarungan jarak dekat sengit, yang mungkin menyebabkannya tersakiti atau apapun.

(Philuffy benar-benar bodoh soalnya......)

Normalnya dia tampak linglung, jadi dia pastinya akan salah paham, tapi sejak masa kanak-kanak mereka, dia punya sifat yang pantang menyerah pada suatu bayaran dari apa yang dia putuskan.

Lux senang kalau dia dengan kuat menunjukkan sifat itu untuknya, tapi di sisi lain ia juga khawatir.

「Yep. Aku akan baik-baik saja.」

Philuffy menampakkan senyum kecil dan membalas dengan langsung.

「Mari berjuang. Lu-chan.」

Dia hanya membalas seperti itu, tapi Lux cuma bisa tersenyum masam padanya.

(Memang benar, dia tidak berencana menahan......)

Philuffy benar-benar serius berkeinginan menang pertandingan.

Namun, Lux juga salah satu yang berharap untuk pertarungan ini.

Jika begitu, satu-satunya pilihan adalah berusaha sekuat tenaga.

「Lalu, ayo pergi segera?」

「......Ya.」

Lux mengangguk pada suara Philuffy dan mereka keluar dari ruang kelas bersama.

Setelah sesi pengarahan singkat untuk pertandingan seleksi sekolah di ruang kelas yang kosong, mereka berjalan ke arah lapangan latihan.


Selama waktu itu, untuk suatu alasan Lux menanyakan hal yang ia bahkan tidak pertimbangkan.

「Hei, Phi-chan.」

「Apa, Lu-chan?」

Kedua bola mata kosong gadis yang berjalan di sebelah Lux mencerminkan wajahnya.

Menanyakan kembali seperti itu, ia sendiri pun merasa ragu kenapa ia akan menanyakan sesuatu seperti itu.

「Itu, kamu ingat...... Dulu, Phi-chan. Apa ada sesuatu? Seperti kamu sakit serius atau terluka, sesuatu seperti itu──」

「............ Aku tidak, ingat apapun seperti itu.」

Setelah Philuffy memiringkan kepalanya dan mengatakan itu, Lux memikirkan begitu juga, ini hanya imajinasinya.

「Begitu ya, bukan. Bukan apa-apa. Jangan pedulikan.」

Lux mengatakan itu dan tersenyum dengan masam.

「Tapi, aku ingat sedikit ...... lima tahun lalu.」

「......Eh?」

「Lu-chan. Kau datang, untuk menyelamatkanku, 'kan?」

「............」

Philuffy membuat senyum yang agak gembira.

Senyum teman masa kecilnya yang normalnya akan membebaskannya, untuk suatu alasan menyebabkan Lux merasakan ngeri yang aneh.

(Lima tahun, lalu......? Jika aku ingat betul, terakhir kali aku terpisah dengan Philuffy......)

「Uu......!」

*Throb*, rasa sakit tajam bergema dalam kepala Lux.

Semacam pemandangan mencengangkan yang tampak seperti ruang bawah tanah yang berkelap-kelip di belakang pikirannya.

Sewaktu itu,

'Waaah', sorakan seperti itu bisa terdengar dari arah lapangan latihan.

「Ayo, Lu-chan.」

「Ye, yep...... Ayo cepat, ini giliran kita.」

Lux dan Philuffy berlari dan tiba di lapangan latihan.



Sekitar beberapa jam sebelum pertandingan melawan Celis dimulai.

Pasukan besar Drag-Knight berkumpul di langit di hampiran pantai laut Lidneth, negara tepencil Republik Heiburg.

Keanggotaan mereka ditunjukkan dengan lambang Kerajaan Baru yang terukir di bagian armor mereka.

Seorang Petinggi yang disebut sebagai elite dalam Kerajaan Baru saat ini memandang ke bawah dengan suara gemetar.

「Itu masih tidak bergerak...... Sesuatu sebesar ini benar-benar hidup di masa lalu?」

Monster raksasa terbesar Reruntuhan yang disembunyikan oleh Kerajaan Lama dan diam-diam dilepaskan──Divine Beast of DemiseRagnarok.

Monster kelas legendaris yang hanya dikenal melewati catatan sejarah sedang dipandang ke bawah oleh hampir tiga ratus tentara militer dengan ekspresi yang diisi dengan ketegangan.

Abyss itu yang menampakkan tubuh raksasa yang bisa dianggap keliru sebagai pulau kecil yang terlihat seolah menyatu dengan area berbatuan yang mengitarinya. Wajah dengan ekspresi buas menengok dari lautan.

Hanya Drag-Knight dengan Wyvern yang bisa terbang mendekati sampai atas kepalanya, tapi pasukan campuran Wyrms dan Drakes berdiri di dekat dermaga dan pulau.

Ketiga pasukan Drag-Ride yang dimiliki oleh militer Kerajaan Baru saat ini ikut andil dalam misi kali ini. Itu bukan hanya untuk penyelidikan dan pengawasan, tapi juga termasuk perhitungan yang melancarkan serangan di waktu yang sama.

Ketika waktunya datang, mereka akan bertarung melawan Ragnarok yang bangkit. Mereka akan memancing musuh menjauh dari perkotaan dan dermaga sembari membawa pertempuran ke pulau tak berpenghuni yang memperangkapnya. Kemungkinan itu pun dipertimbangkan.

Tapi──

「Kenapa? Dalam surat yang dibawa oleh utusan dari Republik Heiburg tempo hari, mengatakan kalau sekarang tidak ada tanda mulainya bergerak......」

Pria yang adalah kapten mengerutkan dahi menuju pemandangan di depannya.

Baru tiga hari lalu, mereka diminta 『Kami ingin melihat situasi』. Karena itu, ia memimpin pasukan besar seperti ini dan datang kemari, tapi monster di depan matanya seperti sebuah patung raksasa. Hanya seperti penampilannya, itu tidak menunjukkan tanda bergerak sama sekali.

Tidak, sebaliknya──.

「Kapten. Apa yang harus kita lakukan? Meski kita berlanjut mengamati seperti ini, jika tidak akan bergerak dengan langsung, itu akan perlu mengubah logistik di dekatnya──」

Drag-Knight yang bertugas sebagai wakil kapten memberikan nasihat.

「Kupikir...... ini juga tak masalah jika kita mengakhiri operasi ini tanpa apapun terjadi seperti ini, tapi aku ingin bukti positif. Untuk sekarang──suruh beberapa Wyvern mendekati untuk melihat situasi, dan lalu gunakan Drakes untuk meninjau keadaan dalamnya!」

Setelah ragu sedikit, keputusan itu dibuat.

Mati, atau tertidur, atau mungkin mengumpulkan kekuatan?

Demi menilai situasi pertarungan, mereka hanya akan tetap takut melawan ancaman tanpa mengambil tindakan.

『Perintahkan semuanya! Mulai dari sini beberapa nama dari pasukan Wyvern akan melakukan penyelidikan. Pasukan utama tetap berjaga. Semua anggota siapkan meriam kalian! Sasarannya adalah bagian kepala yang keluar dari permukaan laut. Mulai pengeboman jika gerakan musuh dipastikan! Pasukan di dermaga dan pasukan di atas pulau kecil, jangan lengahkan penjagaan kalian! Di sini kita mulai!』

Kapten menyiapkan meriamnya sambil berkomunikasi menggunakan Dragon Voice pada seluruh pasukan dengan bersamaan.

「............」

Semua pasukan menahan napas mereka dengan gugup. Kemudian ketika beberapa Drag-Knight terbang ke arah Ragnarok──

......*pishi-!*

Di antara suara-suara gelombang, suara memecah dapat didengar.



「Nah, latihan tanding pertandingan seleksi sekolah pasangan pertama grup A, melawan pasangan kedua grup B akan dimulai!」

Pertandingan kelima di lapangan latihan hari ini terbungkus dengan antusiasme dan kegemparan hebat.

Bahkan murid-murid dari semua kelas yang telah bertarung sampai titik darah penghabisan mengerti kalau pertandingan ini akan jadi titik balik besar.

Hingga, lapangan latihan juga dipenuhi sampai pinggir dengan ketegangan yang hening.

「Maaf, Lux-kun. Secara pribadi, aku benar-benar berharap untuk mendukungmu tapi──. Dengan posisiku, kali ini aku akan berpihak dengan Celis.」

Mungkin karena Saniya dikalahkan oleh Lux di pertandingan tunggal, hari ini pasangan Celis adalah Sharis dari Triad.

「Aku tidak peduli, Sharis. Karena meski kamu menjadi rekannya, hasilnya tidak akan berubah.」

Celis bergumam dengan ekspresi penyendiri biasanya.

Itu serupa pada aura biasanya yang melampaui orang lain, tapi,

「Di luar dia adalah Ojou-sama[17] yang hanya bisa membuat wajah semacam ini, tapi sebenarnya dia juga memiliki sisi imut. Maaf, tetapi aku akan serius. Jika ini kau, yah, itu tidak akan masalah, 'kan?」

「Terima kasih banyak, Sharis-senpai.」

Lux mengembalikan anggukan pada senyum Sharis.

Pastinya Sharis berhutang budi pada Celis yang menanggung beban Akademi.

Tapi, di saat yang sama dia juga percaya kalau Lux akan bisa menembus kesengsaraan ini.

Itulah kenapa, Lux memikirkan kalau ia tidak bisa kalah.

(Aku harus menang, lalu mengungkapkan identitas asliku pada Celis-senpai dan meminta maaf. Dan──mengijinkanku untuk menemaninya dalam penaklukan Ragnarok.)

「......Lakukan sesukamu. Aku hanya melakukan kewajibanku.」

Celis mengatakan itu seolah dia tidak terganggu sama sekali.

Tampaknya kalau Ragnarok yang membatu di laut terbuka itu akan terlepas memiliki daya gerak dari gerakan janinnya (?) yang memperkuat dalam beberapa hari. Menilai dari hasil pengamatan sampai sekarang, mungkin bangkit dalam sebulan──atau mungkin bisa lebih cepat dan bangun dalam beberapa hari dan kemudian akan mulai bergerak.

Jadi, tidak ada waktu.

Demi menghalangi Celis dari memusnahkan Ragnarok sendiri, dan juga membawa kemenangan dalam turnamen internasional setelah itu.

Pertandingan yang mempertaruhkan takdir negara ini sudah dimulai.

「Yah Lalu, cabut Sword Device kalian dan hubungkan dengan Drag-Ride.」

Mengikuti instruksi Raigree yang adalah wasit, keempatnya mengenakan Drag-Ride.

「Kau sudah bersiap bukan, Lux Arcadia.」

Celis memakai Lindwurm-nya yang dengan tenang bertanya.

Meski lawannya adalah Drag-Ride tipe umum Wyvern, dia bermaksud menyerang dengan seluruh kekuatannya.

Lux mengangguk dalam balasan dan dengan enteng mengambil sikap biasanya bersama pedang besar yang Lisha modifikasi.

「Tentu. Karena aku tidak akan lari.」

「............」

Tatapannya melintasi dengan gadis itu yang adalah terkuat Akademi.

Hanya untuk sekejap, bangku-bangku penonton terdiam seperti permukaan danau yang tenang, di waktu itu──


「Battle, Start!」


Pertandingan dimulai bersamaan dengan suara Instruktur Raigree.

Lux mengangkat tenaga pendorong Wyvern dan dengan cepat terbang ke belakang.

Demi untuk membentuk pertahanan yang menghancurkan senjata musuh──Critical Hit, ia harus mengukur waktu serangan Celis.

Celis juga dengan cara yang sama terbang di atas, lalu sementara Sharis menyiapkan Breath Gun-nya untuk mengeluarkan tembakan beruntun, hanya Philuffy dalam Typhon-nya yang menunjukkan gerakan tak diperkirakan.

「Pile Anchor.」

Dia mendorong tangan kanannya dan kawat kecokelatan tertembak dari lengan atasnya.

*Doun-!*

Logam yang berpindah itu menembak pada kecepatan yang kuat seperti peluru yang menganga secara tegak lurus layaknya rahang ular dan menyerang Wyvern Sharis.

「......Kuh!? ──Whoops, bahaya bahaya. Dik Philuffy menakutkan juga, bertindak tiba-tiba seperti itu.」

Sharis kabur ke langit untuk mengindari serangan lebih dulu yang ditembakkan hampir secara mendatar dan dia menghela napas dengan lega.

Dengan kabur menuju udara, meski ada perbedaan dalam perincian, itu akan membuatnya sulit bagi Typhon tipe pertempuran darat untuk melancarkan serangannya. Paling tidak, dia tidak harus melakukan serangan unggul segera.

「Ei」

Tapi, Philuffy bergumam tepat setelah itu. Di waktu itu, suara hancur aneh *meki meki* bisa didengar di lapangan latihan.

「Ap-......!?」

Ketika Sharis menyadari identitas asli suara itu, tidak hanya dia, bahkan murid-murid di bangku penonton tercengang.

Ujung senjata Typhon. Pile Anchor sedikit keluar permukaan dinding di belakang Sharis menggenggam sekumpulan puing besar.

Sembari kawat ditarik kembali dengan kecepatan yang tidak terganggung oleh beratnya. Typhon berbalik dalam setengah rotasi dan mengarahkan pada Lindwurm di tengah udara.

Kawat yang memiliki kumpulan puing yang terikat di ujungnya berubah menjadi senjata seperti cambuk raksasa, yang mengayun dalam sebuah busur!

「............!」

Divine Raiment Lindwurm──Divine Gate sudah menyebarkan ruangnya. Celis mengaktifkan teleportasi instan dalam sekejap dan menghindari serangan itu.

Tapi,

Serangan kejutan dihindari. Lux langsung membuat penilaian tersebut, dampak suara logam berat meledak.

Tepat setelah itu, Lindwurm yang Celis kenakan terhempas pada kecepatan tinggi ke belakang Philuffy dan menghantam dinding.

「Celis!」

「Philuffy!」

Dari langit, Sharis dan Lux memanggil pada pasangan masing-masing mereka.

Setelah celah beberapa detik, Lux memahami serangan dan pertahanan keduanya.

Celis berteleportasi ke belakang Philuffy. Pada saat itu, Typhon memberikan sebuah tendangan kuat ke belakangnya.

Kemampuan menendang Drag-Ride yang tidak bisa dilepaskan tanpa memiliki keseimbangan mutlak.

Dan juga, jika prediksi Celis yang memperkirakan belakangnya salah, waktu serangannya akan melenceng.

Awan debu menyelubungi sekeliling permukaan dinding yang Celis hantam. Keributan membungkus bangku-bangku penonton.

(Philuffy...... Dia benar-benar kuat!)

Ia mengerti hanya dari menyaksikan pertarungannya sekali sebelumnya, tapi kali ini gerakannya bahkan lebih mengerikan.

Dia dengan sengaja membuat serangan pertama Pile Anchor meleset, membuatnya sedikit keluar permukaan dinding di belakang, menyerang secara acak dan meneruskan serangan pada Celis. Itu keahlian yang mengesankan.

Dan Lalu, memperkirakan kalau Celis akan menghindar dan berputar ke belakangnya di saat yang sama, dia menendang ke belakang yang awalnya tidak bisa dicapai dengan serangan apapun.

Sedang kekuatan dan kemampuan sebenarnya Philuffy yang serius menyebabkan Lux berada pada kehilangan kata-kata.

「────Lu-chan. Berhati-hatilah. Saat ini, aku tidak bisa bergerak......」

「────!?」

Philuffy mengangkat suara yang bercampur dengan sedikit kesakitan. Tepat setelah itu, Lux dengan cepat mengayunkan Pedangnya.

*Giin!*, percikan meledak di depan matanya dan listrik kuat merambati Wyvern.

「Guh......!」

Sembari meringis dari rasa sakit yang menyalur padanya melalui Drag-Ride, Lux yang entah bagaimana terpukul mundur dari serangan lawan dan menjaga jarak.

Celis yang berteleportasi di depan Lux menggunakan Divine Gate yang melepaskan serangan menggunakan Lightning Lance.

Otot-otot dalam seluruh tubuhnya lumpuh dari gelombang kejut kuat dan kendali sistem Wyvern juga menurun.

Sebagiannya Philuffy juga terkena oleh petir ini dalam pertahanan dan serangan baru saja.

Meski berakhir sebagai serangan bersama pada satu sama lain, jika persenjataan khusus, tombak bisa mengenai, dan gerakan lawan dapat dihentikan.

Ia sudah memperkirakannya tapi, memang itu kemampuan yang cukup merepotkan.

Memikirkannya dengan normal, itu adalah sesuatu pada tingkat yang tidak akan bisa dilakukan.

「Sejujurnya, ini sesuatu yang agak tidak terduga.」

Celis berbicara dengan wajah serius selagi masih mengambang di udara.

Wyvern Lux dan Typhon Philuffy masih berada dalam pengaruh gelombang listrik, mereka tidak bisa bergerak dengan bebas.

Sehingga, ini tepat bagi Celis menghabiskan waktu untuk berbicara, tapi kata-kata yang mereka dengar tidak disangka.

「Kupikir itu tak masalah untuk menahan sedikit dari pertandingan melawan gadis-gadis itu empat hari lalu.」

「......!?」

Bahkan dalam pertandingan empat hari lalu, saat pertandingan melawan Lisha dan Krulcifer, Celis bertarung dengan kesabaran.

SaijakuBahamut v3 233.jpg

Sudut bibir Celis membelok menjadi panah bersama pernyataan itu.

Senyum dari sang penguasa mutlak.

Celis menunjukkan wajah yang dia buat sebagai orang dari Empat Bangsawan Besar.

「Bisa aku memintamu menyerah dulu dalam posisi ini?」

Dan lalu setelah jeda sejenak, dia mengatakan hal seperti itu pada mereka.

「Aku tidak ingin serius dan menyebabkan cedera percuma untuk lebih dari ini.」

Perkataan tersebut bukanlah ancaman, tapi perasaan sesungguhnya tanpa suatu pernyataan berlebihan.

Perkataan yang datang pastinya karena dia menilai bahwa dia akan dipaksa serius sekuat tenaga dengan Lux dan Philuffy sebagai lawannya.

「Oi Celis, berbicara tidak berguna di tengah pertandingan──」

Sharis di sebelahnya memberikan peringatan, tapi Celis tidak menghindari tatapannya dari Lux dan Philuffy di bawah.

「Aku punya kewajiban untuk melindungi akademi ini.」

Dia mengarahkan dan mendorong ujung tombaknya di depan keduanya dan kemudian gadis terkuat itu menyatakan,

「Mungkin saja kau berbeda, tapi dalam negara ini masih ada laki-laki yang menyiksa wanita lemah. Aku harus bertarung sebagai pedang dan perisai mereka.」

Lalu, Celis melanjutkan dengan wajah serius yang tercampur dengan sedikit ketegangan.

「Aku akan mengumumkan penilaianku. Aku masih tidak bisa mengakui pengecualian sepertimu. Tidak mungkin aku bisa meminta kerja sama dari seorang laki-laki. Aku akan menaklukkan Ragnarok sendiri. Jika kau mengatakan kalau kau tidak bisa menerimanya, lalu lanjutkan bertarung. Aku akan mengajarimu kalau aku bisa melakukan itu.」

Perkataannya kemungkinan besar sungguh-sungguh.

Dia tanpa diragukan orang kuat, dan juga menjelaskan kalau dia benar-benar mencoba melindungi akademi dan murid-murid.

Mungkin akan lebih baik meninggalkannya pada Celis.

Tapi──.

「Aku akan tetap di akademi ini.」

Lux menjawab tanpa menunjukkan keraguan atau ketidak-tenangan.

Pastinya karena ia tahu perasaan sebenarnya Celis yang ia tidak mungkin bisa terima.

Di atas hal lain, Lux juga memiliki perasaan yang sama dari keinginan melindungi semuanya di akademi ini.

「Ini bukan demi siapapun lainnya, tapi untuk diriku sendiri. Itulah kenapa──aku tidak akan menyerah.」

Setelah Lux menyatakan itu dengan tatapan kuat, Celis menghirup napas.

Dia mengalihkan tatapan yang sedikit terisi dengan keraguan terhadap Lux dan mengungkapkan.

「────Lalu, bersiaplah.」



Di sisi lain pertandingan yang mencapai puncak──sebuah bayangan bergerak perlahan.

Di dalam perpustakaan kosong yang tertutup tanpa seorang pengawas di dalam pada waktu ini.

Seseorang yang berada di jalan lintas terdalam dengan rak-rak buku adalah gadis yang dipanggil Saniya Lemiste.

Gadis ini yang awalnya harus menonton pertandingan Celis, yang sampai mengidolakannya sebagai kakak, memberitahu semuanya kalau ia akan istirahat di dalam kamarnya sendiri saat ini dengan alasan sembuh.

Jalinan rambutnya melambai dengan sedikit sambil ia memasukkan kunci di tangannya menuju lubang kunci di depannya. Kemudian memutarnya.

*Click* Suara itu bergema dan kunci terbuka. Lalu Saniya tertawa kecil.

「Fufu, itu memberikanku waktu yang sulit tapi, dengan ini, akhirnya──」

「Kamu akan bisa mencarinya di luar batas tempat──begitu? Saniya-senpai.」

「......!?」

Saniya berbalik ke arah suara tiba-tiba. Terdapat tiga gadis-gadis berdiri.

Adik Lux, Airi Arcadia. Di kedua sisinya adalah Tillfur dan Noct dari Triad.

「......Apa urusanmu? Bukankah kau akan menonton pertandingan kakakmu, Airi-chan?」

「Ya. Airi juga sangat ingin melakukan itu, tapi dia datang ke sini karena salahmu. Bertanggung jawablah.」

「Itu benar. Ketika Airi-chan menjelaskan pertandingan Lux-chi, semangatnya benar-benar berbeda loh.」

「......Yah, kesampingan hal tak penting semacam itu.」

Airi meluruskan punggungnya sembari kedua pipinya memerah sedikit.

Dan lalu, dia berdeham dan mengarahkan tatapan serius pada Saniya.

「Aku ingin tahu satu hal. Apa yang kau cari? Senior Syvalles──. Tidak, mata-mata Republik Heiburg-san.」

「............」

Mata Saniya teralih mendengar kata-kata itu yang dikeluarkan dengan santai.

「Haa...... tidak peduli seberapa musuhnya aku pada kakakmu, tapi memanggilku mata-mata negara lain hanya──. Aku benar-benar benci di sini. Menyakitkan.」

「Tampaknya bahwa kamu mendaftar ke dalam akademi ini dua tahun lalu, sebagai putri bangsawan yang hidup dalam wilayah terpencil, tapi sepertinya kalau senpai adalah anak angkat dalam Kediaman Lemiste, 'kan? Sulit untuk memperoleh bukti dengan hanya itu dan sampai sekarang kami tidak tahu, tapi akhir-akhir ini, kamu akhirnya menunjukkan pergerakan besar.」

「............」

Saniya membalas dengan tenang. Dalam balasan, Airi mengeluarkan berkas dokumen yang agak berdebu.

Itu adalah surat-surat yang dialamatkan pada Heiburg, ditulis oleh Saniya dengan kondisi internal Akademi.

「Kami sudah melaporkan ini pada kepala sekolah dan kantor pemerintah juga. Jika kamu tidak ingin memberitahu apa yang kau rencanakan, maka terimalah interogasi perlahan di dalam penjara Ibu Kota Kerajaan.」

Airi dengan tenang menyatakan dan menundukkan matanya ke bawah.

Lalu, Saniya mengeluarkan senyum pahit kecil dan berdiri.

「Apa maumu, ingin menangkapku?」

「Ya. Mohon tidak bergerak dari situ. Jika begitu, kamu tidak punya lagi kesempatan menang.」

「Benar-benar. Kami sudah memanggil semuanya yang lain di Syvalles sebelum ini juga.」

Noct dan Tillfur berdiri di depan Airi dan mencabut Sword Device bersamaan.

Tapi, setelah mengetahui kalau dia dikelilingi oleh perpustakaan, Saniya tidak gelisah sama sekali.

「Hmph...... Aku terkesan kalau kalian bisa sedikit pandai tapi──tampaknya kau salah perhitungan.」

Saniya membuat senyum tak gentar sambil melepas kepangan rambutnya.

Lalu ia menyempitkan matanya sedikit dan memancarkan aura kuat yang benar-benar berbeda dari kesan pintar biasanya.

Rambut panjangnya menyebar dengan kuat. Kedua bola matanya menyilau dengan tajam.

Saniya menyeringai sembari mengirimkan permusuhan ganas yang memberikan kesan karnivora yang lapar.

「Untuk menunjukkan penghormatanku pada kalian bertiga yang mengetahuiku, aku akan mengajari apa yang aku rencanakan. Misiku adalah untuk membantai kalian semua. Menghancurkan pasukan tempur Kerajaan Baru──tepat di sini!」

Kemudian, Saniya menghunuskan Sword Device-nya.

「......Muncullah, kepala naga bersayap, yang melambangkan kekuatan. Patuhi pedangku dan terbang, Wyvern.」

「-......!?」

Sesaat berikutnya, Noct dan Tillfur juga memanggil Drag-Ride masing-masing mereka dan mengenakan armor pada tubuh mereka.

Saniya menampakkan niat membunuh mengerikan, tapi Drag-Ride yang dia gunakan adalah Drag-Ride tipe umum, Wyvern.

Jika anggota Syvalles datang membantu keduanya, dia bukanlah lawan yang mereka tidak bisa kalahkan.

Ketika ketiganya memikirkan seperti itu──


iIiiiiIiII......


「......Suara ini──!?」

Tiba-tiba, suara tidak nyaman dapat terdengar dari suatu tempat. Airi menutup telinganya dengan refleks.

Suara terompet.

Suara yang memadat dengan pertanda jahat kehancuran──berasal dari terompet yang disebut Abyss.

Tapi, tidak ada Abyss yang muncul di tempat itu. Sebaliknya Wyvern panggilan Saniya tiba-tiba berubah aneh.

*Snap*, sesuatu seperti pembuluh darah merah menjalar pada bagian luarnya, armornya berbunyi seolah sedang menjerit, dan Force Core terisi dengan cahaya membahayakan.

Drag-Ride yang harusnya terbuat dari zat anorganik menggeliat──layaknya makhluk hidup.

「Apa, ini......? Apa itu benar-benar Drag-Ride!?」

「Tidak diketahui! Apa yang terjadi, ap──!?」

Tillfur dan Noct tehuyung-huyung. Di belakang mereka, Airi mundur ke belakang.

「Sekarang! Ayo akhiri pertandingan seleksi idiot ini dan mulai perang sesungguhnya! Kalian sekumpulan bangsawan pengecut!」

Mata Saniya terbuka dengan lebar, dan tepat setelah itu sosok berwujud aneh bergerak.



Dinding dan lapangan retak dengan kasar, debu berawan dan asap putih menyebar ke seluruh lapangan latihan.

Dalam lapangan latihan yang menyambut pertarungan menentukan Lux dan Celis, tidak pernah terlihat sebelumnya pertandingan sengit yang berkembang.

Dragon Bite Explosive BlazeBiting Flare

Lengan kanan Typhon yang Philuffy kenakan terisi dengan cahaya dan mengguncangkan udara di sekitarnya.

Persenjataan khusus lain Typhon yang mengirim energi langsung menuju benda yang digenggam dan menghempaskannya ke atas.

Serangan itu, yang tidak akan membiarkan Celis menjauh tanpa cedera jika dia terkena dengan langsung, menyebabkan ledakan yang tampak seperti erupsi dari bagian tanah yang Philuffy genggam dari lapangan latihan.

Awan debu dan tanah terangkat dari dampak ledakan, dan di saat yang sama kedua bahu, lengan dan punggung Typhon menembakkan Pile Anchor terus menerus. Di dalam asap di mana penglihatan seseorang terbatas seperti itu mereka harusnya tidak bisa melihat bahkan seinci pun, Celis membelokkan semua Pile Anchor dengan tombak secara akurat.

Tapi, Philuffy juga menutup jarak dengan menyepak tanah dan memberikan pukulan menggunakan lengan kuat Typhon pada Celis.

Tulang sendi kerangkanya membelit dan pukulan bertubi-tubi mematikan dilepas pada kecepatan tinggi. Celis menghindari atau mengelak ke langit. Typhon mengejarnya menggunakan kekuatan lompat mengerikan dan melepaskan tendangan memutar setelah serangan tipu langsung.

Selanjutnya dia menembakkan Pile Anchor berkali-kali ke tanah. Itu menarik pada Typhon seperti tali dengan cakar yang terjerat, mengubah orbit di tengah udara dan menghindari serangan balik Lindwurm.

Typhon mendarat di atas lapangan latihan pada kecepatan tinggi, mengganggu bidikan lawan dengan lintasan melingkar, melemparnya di bawah Celis, menembak Pile Anchor terus-menerus sekali lagi, dan menembak diam-diam pada Lindwurm.

Philuffy perlahan menangkap tiga pisau yang dilempar dari udara sebagai serangan balik, dia lalu membalikkan punggungnya dari samping dan melemparkannya kembali beberapa kali lebih cepat. Celis yang memprediksi perputaran tersebut ke belakang Typhon dengan langsung menggunakan Divine Gate. Kali ini dia mengambil jarak demi bisa menghindari tendangan Philuffy dan melepaskan tusukan yang menyusur dengan gelombang kejut. Tapi, Philuffy juga tampak mengetahuinya. Dia melompat ke depan untuk menghindari, melengkungkan tubuhnya dan menghadap ke arah Celis, lalu di tengah udara dia menembakkan beberapa lebih Pile Anchor.

Celis menyusup melewati serangan itu yang diarahkan untuk menahan belakangnya dan menangkapnya, lalu mengikuti dengan sebuah serangan tombak.

Philuffy merasakan dengan refleks kalau dia tidak bisa menghindarinya. Dia menemui Celis dengan serbuan ke depan tercepatnya.

Tinju dan ujung tombak bertubrukan, dan percikan panas serta pengaruh ledakan keluar────.


Serangan dan gelombang itu seperti ombak yang mengamuk menyebar bahkan tanpa waktu untuk bernapas.

Siswi-siswi di bangku penonton yang awalnya mendukung mereka dengan keras menonton pertarungan sambil menahan napas sebelum mereka menyadari.

「Celis. Maaf tapi aku menyerahkan sisanya padamu. Aku akan berada di batasku segera.」

Beberapa menit kemudian, Sharis yang menunduk di atas tanah menyarungkan Sword Device-nya dan menyatakan kekalahannya sendiri.

Semua senjatanya sudah dihancurkan, dan armor Wyvern-nya pun rusak parah.

Keadaannya adalah karena dia melancarkan serangan pada Lux beberapa kali, bahkan mengetahui kalau dia akan menerima serangan balik oleh Critical Hit Lux, demi menarik perhatiannya padanya, tapi dia benar-benar mencapai batasnya.

「Aku mengerti. Mundurlah segera. Kamu terlalu ceroboh.」

「Aku tahu. Lalu, berjuanglah, ya? Aku menyerahkannya padamu.」

Sharis menampakkan senyum masam dan pergi menuju pintu yang terhubung pada luar stadion dengan berjalan pelan-pelan. Kemudian,

「Kamu bertarung dengan cara tanpa malu pada status-mu sebagai rekanku, Sharis.」

Kata-kata terima kasih dengan lembut terucap padanya.

「Haa, haa...... Haaa. tsu──」

Tepat setelah Sharis keluar stadion. Armor Typhon yang Philuffy kenakan juga kehilangan berat dan dengan otomatis lenyap.

Itu karena kelelahan dari pengguna yang mencapai batas, tapi memikirkan bagaimana itu digunakan dengan berlanjut pada tenaga penuh, meski menggunakan Divine Drag-Ride sudah menghabiskan sangat banyak energi bahkan saat kondisi terbaik, dia telah menggunakannya untuk terlalu lama.

Dalam hal itu dipastikan bahwa armornya dengan paksa dihilangkan, dan mereka harus meninggalkan panggung langsung.

「Haa, haa......maaf, Lu......chan」

Philuffy menundukkan matanya dengan kepalanya turun ke bawah sambil berjalan pincang menjauh.

Philuffy biasanya tenang dan tidak menunjukkan emosi, tapi dia menggunakan usaha terbaiknya untuk Lux sambil sekujur tubuhnya berkeringat dan kehabisan napas.

Lux berterima kasih pada teman masa kecil pentingnya sambil ia juga menggunakan semangat bertarung terakhirnya.

「Benar. Serahkan padaku, Phi-chan.」

Sejak pertandingan dimulai, Philuffy melakukan sesuatu yang tak diperkirakan dan memulai pertarungan jarak dekat, tapi dia tidak bisa memberikan serangan langsung pada Lindwurm Celis.

Tampaknya kalau dia benar-benar tidak serius bahkan dalam pertandingannya melawan Lisha dan Krulcifer.

Tapi, berkat Philuffy yang menantang Celis dengan proaktif, Lux bisa mengingat gerak-gerik tombak hebat tersebut dengan matanya entah bagaimana.

Gerakan Celis tidak menghabiskan tenaga dan itu sulit untuk diketahui, tapi dengan ini sepertinya akan ada lebih pertarungan.

「......Kenapa?」

Ketika pasangan masing-masing mereka mundur dan itu menjadi skema duel satu lawan satu, Celis tiba-tiba mengeluarkan suara.

Celis juga, walau dia tidak menerima suatu cereda yang berarti, tapi kesabarannya sudah menghilang.

Demi bertahan melawan serangan sengit Philuffy, lain dari Lightning Lance-nya untuk pertarungan jarak dekat, dan Starlight Zero untuk jarak jauh, hampir seluruh persenjataannya kehabisan energi.

「Kenapa kau bertarung? Apa itu untuk memulihkan dominasi kaum pria? Atau lainnya kau mencoba meningkatkan prestasi dalam akademi di mana nona bangsawan berkumpul, jadi kalau kau bisa terlibat dengan negara ini sekali lagi? Sebagai orang selamat dari Kerajaan Lama yang pernah menguasai negeri ini──」

「............」

Suaranya sama seperti biasa, suara seorang penguasa yang menyendiri.

Tapi, Lux bisa mendengar bahwa terdapat sedikit keraguan di dalam suara Celis.

「Jawablah. Lux, kau──」

Lux mendesah kecil, lalu ia dengan lembut menyentuh kerah kriminal dengan jari Drag-Ride-nya.

Sekarang kalau ia mengingatnya sekali lagi, ia ingin tahu kenapa.

Apakah penebusan terhadap negara binasa yang ia gagal selamatkan?

Apakah penyesalan karena tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai pangeran?

Apakah untuk menjawab perasaan gadis-gadis tersebut yang ia semestinya hormati?

Tidak──.

「Aku mencoba seluruh waktu untuk berjalan di jalan yang tepat, dan membuat kesalahan.」

Semua alasan di atas terdengar benar, tapi pastinya berbeda.

「Apa yang harus aku lakukan? Apa saat ini aku bisa melakukan sesuatu yang bisa lebih dari itu? Aku tidak tahu jawabannya. Tapi──」

Pastinya Celis sama seperti dirinya. Itulah apa yang Lux pikirkan.

Dia mencoba berjuang demi membimbing negara ini, namun, di saat yang sama dia kalah.

Sebenarnya, haruskah dia bekerja sama dengan laki-laki? Dia khawatir dan putus asa bahkan tentang itu.

「Apa yang bisa saat ini aku lakukan. Berlanjut berharap untuk yang terbaik dengan tidak ada siapapun yang lain dari penilaianku sendiri. Aku akan bertarung untuk itu, itulah apa yang aku pikirkan sekarang.」

「......Aku mengerti.」

Celis mengumpulkan napasnya perlahan mendengar jawaban tersebut, dan dia menyiapkan tombaknya.

Waktu sisa pertandingan latihan baru saja lewat di bawah tiga menit.

Sebagian, ini akan jadi peraduan serangan dan pertahanan terakhir.

「Ayo putuskan ini, Lux Arcadia!」

*Gakiin!*

Celis berteriak dan mengarahkan meriam utama yang terhubung pada bahu Lindwurm kepada Lux.

Persenjataan khusus yang tidak digunakan bahkan saat melalui pertarungan sengit dan disimpan sampai sekarang, Starlight Zero.

Melawan serangan jarak jauh luar biasa yang akan melelehkan seluruh lapangan latihan, Lux pun tidak akan bisa bertahan melawannya.

「-......!?」

Sebelum energi selesai memuat, Wyvern Lux terbang dalam kecepatan tinggi, tapi pada saat itu tombak Celis terlingkupi dengan listrik dan bersinar panas.

Tepat setelah itu, dia berpindah dengan sekejap menggunakan Divine Gate dan mendekati jarak Lux sampai batasnya.

Tindakan memuat energi pertama adalah──tipuan!

「Starlight Zero.」

Bersama dengan suara Celis, cahaya memadat ditembakkan──kemudian!


「────GU, oOoOOOOooOOoOOoooooOOOOOOON!」


Tidak pernah terdengar sebelumnya suara aneh bergema di sekelilingnya, membuat siapapun yang mendengarnya berpikir sebagai pembawa malapetaka.

Sekelilingnya terpaku seolah waktu berhenti, ketegangan aneh mencuat.

Di saat yang sama, lapangan latihan dan bangku-bangku penonton mulai berguncang-guncang beriringan dengan gemuruh mengerikan dari bumi.


「A, apa, suara ini──?」


Seseorang di antara murid perempuan di bangku penonton melontarkan gumaman itu, pada waktu itu.

*GOBAA-!*

Puluhan tentacle merayap keluar sekaligus dari tanah lapangan latihan layaknya tiang-tiang.

「Ap......-!?」

Tanpa waktu bagi mereka berdua di tengah pertarungan menahan napas, mereka diserang oleh tentacle dan keseimbangan Lindwurm goyah.

Tepat setelah itu, peluru cahaya Starlight Zero yang memadat mengenai tengah lapangan latihan dan meledak.



「Masalah besar kepala sekolah! Ada pembawa pesan dari Ibu Kota Kerajaan!」

Di dalam kantor kepala sekolah, pemuda yang merupakan sekretaris kepala sekolah membuka pintu dengan paksa seolah membantingnya dan terjungkir di dalam.

「Mengenai pada sebagian pasukan yang sedang mengintai di dekat laut Republik Heiburg, 『Ragnarok lenyap sementara masih dalam keadaan membatu』 kata mereka......! Ta, tapi, mereka memastikan kalau ada sesuatu di dalamnya, dan mereka menemukan sesuatu yang menjelajah di bawah air! Tempat di mana dia berada──masih tidak diketahui!」

Pembantu kepala sekolah itu berbicara dengan suara gemetar.

Sosok Ragnarok yang membuat negara menggerakkan tenaga utama pasukan untuk mengamati dan mengawasinya menghilang dari tempat itu.

Terlebih, ada tanda bergerak di bawah air. Ragnarok yang adalah sebuah bencana pada tingkat yang bisa membuat negara binasa bangkit, dan sudah mulai bergerak, pasukan besar militer Kerajaan Baru dengan baik teralihkan.

Jika itu menyerang Ibu Kota Kerajaan──mungkin dihancurkan dalam hari ini.

「......Jadi itu menggunakan penyamaran. Kita kena.」

「A, apa yang harus kita lakukan kepala sekolah!? Untuk mencari Ragnarok dan memperkuat perlindungan Ibu Kota Kerajaan, meminta kerja sama Syvalles secara mendesak──」

「Sayang sekali, tapi aku sudah mengetahuinya. Mungkin itu benar, Ragnarok Poseidon itu.」

「Eh......!? Ap, ah──!?」

Ditunjuk oleh kepala sekolah Relie, sekretaris itu mengalihkan tatapan keluar jendela.

Pada lapangan latihan yang bisa terlihat dari jauh, terdapat setengah tubuh monster raksasa yang mencapai ke langit.

「Aku akan memberikanmu tugas baru saat ini. Hubungi walikota dan beritahu dia untuk mengungsikan penduduk dari blok utama. Dan lalu, bisa kamu juga mengirimkan permintaan penyelamatan pada Drag-Knight di masing-masing blok kota dan mendekati reruntuhan?」

Relie melepaskan jasnya dan dengan cepat memberikan perintah.

「Ke, ke mana anda mau pergi!? Ini berbahaya! Jika deskripsi Ragnarok yang tertulis dalam dokumen rahasia Kerajaan Lama benar, musuh memiliki kekuatan pada tingkat yang bisa menghancurkan negara kecil──」

「Sayang sekali tapi──orang yang memimpin punya berbagai pekerjaan khusus untuk dilakukan. Aku harus pergi melakukan semua yang aku bisa.」

Relie tersenyum dengan pahit sembari pergi keluar ruangan. Lalu anggota petugas wanita datang berlari dan mengangkat suaranya.

「Pe, permisi! Tampaknya kalau pasukan Drag-Knight dengan hubungan tidak diketahui muncul di setiap blok kota Cross Field! Mereka semua pergi bersamaan menuju blok utama di mana Akademi berada!」

「......Heiburg benar-benar mendapatkan kami huh.」

Akhirnya keringat menetes dari dahi Relie dan dia menggaruk kepalanya.

Dan kemudian, dia perlahan mulai berjalan keluar Akademi.



「Uu...... Ku......」

「Apa kamu baik-baik saja? Celis-senpai!?」

Setengah dinding yang mengitari lapangan latihan hancur, sembari tanah merosot dengan dalamnya. Terdapat Lux yang membantu Celis bersama dengan Lindwurm berdiri.

Ledakan Starlight Zero tampaknya hampir tidak mencapai bangku penonton.

Namun, Celis yang menyebarkan pelindung untuk menekan ledakan terhempas. Kesadarannya kabur untuk sementara.

「Apa yang terjadi? Apa yang......」

「Aku tidak tahu. Tapi, sepertinya, itu──」

Lux menengadahkan wajahnya, pada saat itu bisa terlihat.

「GUOOOoooooOOOOOOoOOoOOO!」

Sebuah pemandangan yang menyerupai neraka.

Beberapa ratus tentacle hijau tebal muncul, menembus permukaan bumi lapangan latihan dan bangku penonton.

Abyss berukuran raksasa yang berdiri di atas lapangan latihan menggali bumi yang keras, menghancurkan sekitar dinding batu dengan tak karuan, dan momentumnya bertambah sedikit demi sedikit.

Di tengah adalah kepala besar dan bola mata ungu yang menonjol keluar.

Makhluk itu bahkan lebih tak menyenangkan dan beberapa ratus kali lebih besar dari Abyss jenis gurita yang disebut Kraken──

Tubuh raksasa itu menempati seluruh area lapangan latihan dan bangku penonton di sana.

「Jangan bilang, itu──!」

「Ya. Sebagian itu adalah Ragnarok yang Kerajaan Lama lepaskan ke dunia.」

Abyss yang semestinya menggunakan ancamannya di dalam laut untuk beberapa alasan menyerbu kemari dari bawah tanah. Sangat tidak dapat dipahami.

Tapi, itu menyembunyikan kekuatan yang membuatnya seolah sesuatu seperti keadaan merugikan dari tanah lapang bukanlah apa-apa. Kenyataannya jelas tidak peduli dari mana dilihat.

Jeritan murid-murid yang berlari ke sekitar dengan ribut dapat terdengar dari bangku penonton di mana banyaknya tentacle yang bergerak di sekitar.

Murid-murid dengan kekuatan tersisa mencoba melawan balik tentacle entah bagaimana, terjerat dan terambil oleh tentacle satu demi satu, dan lalu dihancurkan oleh genggamannya dengan mudah. Melihat itu menyebabkan murid-murid kehilangan semangat bertarung mereka dengan cepat.


「Tu, tunggu sebentar......!? A, aku belum pernah mendengar, sesuatu seperti ini──」

「Apa ini!? Makhluk semacam ini......ini bukan lawan yang orang seperti kita bisa kalahkan......!」

「To, tolong! Aku tidak peduli jika ini Syvalles atau pasukan Ibu Kota Kerajaan! Jadi, seseorang──」


Bahkan gadis-gadis yang bersama pada Akademi militer dan rajin belajar hari demi hari untuk mengalahkan Abyss kehilangan warna wajah mereka dan berlari dengan putus asa.

Mereka berada dalam situasi tak menguntungkan, pada tingkat kalau mereka hanya bisa menyelamatkan mereka yang terjerat oleh banyak tentacle sebelum mereka dapat terbawa ke mulut buas tersebut.

Sebagian anggota Syvalles tidak berada di tempat untuk beberapa alasan, jadi dengan beberapa instruktur termasuk Raigree juga bertarung keras, jumlah mereka terlampau tidak cukup.

Jumlah murid yang bisa bertarung berkurang, tapi tentacle tetap bertambah satu demi satu, meningkatkan jumlah mereka.

Jumlah tentacle sudah melebihi beberapa ratus bahkan berdasar dari apa yang Lux bisa lihat.

Teriakan murid-murid bisa terdengar di area, kemudian,

「Tunduklah di bawah nama dewa! Heaven VoiceSuppressor!」

*DOON!* Gemuruh menakutkan di dalam tanah bisa terdengar. Kepala Poseidon tenggelam menuju tanah.

Pada saat yang sama, persenjataan khusus Tiamat, Airbone FortressLegion, beberapanya menusuk tentacle yang menangkap murid-murid dan memisahkannya.

Selain itu, bagian yang teriris dari tentacle membeku dengan berhasil, mencegahnya dari regenerasi cepatnya.

「Lisha-sama! Krulcifer-san!」

Lux mendongak dari lubang besar dengan bawahnya yang menghilang. Di sana ia bisa melihat Drag-Ride merah dan biru.

Sambil semua orang berlanjut bertarung bertahan dan lari, hanya dua orang yang melancarkan serangan dahsyat melawan Ragnarok.

Menggunakan celah itu, Lux menghancurkan gumpalan puing di atasnya dengan pedang.

「Kelihatannya kita akan bisa berhasil entah bagaimana, Krulcifer.」

「Ya. Itu hanya jika kita bisa menggunakan kekuatan penuh kita secara berlanjut seperti ini untuk waktu lama sih......」

Lisha dan Krulcifer merasa menang untuk sesaat, tapi memang, mungkin karena mereka dengan langsung merasakan kekuatan Ragnarok, mereka tidak optimis.

Selama intinya tidak dihancurkan, Abyss tidak akan mati.

「Tunggu, aku juga akan segera──!」

Lux juga akan ikut bertarung menggunakan Wyvern, lalu,

「────!?」

*DOON!* Suara ledakan besar bisa terdengar, semuanya termasuk Lux tercengang.

Di dalam lapangan Akademi, berjauhan dari lapangan latihan──sekitar asrama perempuan dan bangunan sekolah meledak.

Di atas itu, mereka bisa melihat puluhan Wyvern dengan jubah tak dikenal yang terpasang pada badan mereka.

「Apa itu!? Itu bukan Drag-Ride militer Kerajaan Baru! Apa yang──」

Teriakan Lisha yang terputus seharusnya karena dia memikirkan identitas sebenarnya dari penyusup.

Jika itu pasukan pemberontak yang mendukung Kerajaan Lama, Drag-Ride harusnya berwarna abu-abu.

Pasukan ini asalnya tidak diketahui, tapi jelas terlihat bahwa mereka adalah musuh Akademi ini dan mengambil keuntungan serangan Ragnarok.

*BIKliih......!*

「-......!? Makhluk ini, sudah beregenerasi......!?」

Terlihat di sana, Poseidon yang terpapar oleh muatan gravitasi Tiamat dan semua kakinya yang membeku memperoleh momentumnya sekali lagi.

Itu memanjat selagi terdorong oleh gravitasi, dan merobek ujung-ujung kakinya yang membeku, lalu bagian tersebut mulai beregenerasi.

「Ini terlihat buruk. Tidak hanya Ragnarok, kita juga harus pergi membantu Akademi──」

「────Ini adalah perintah. Mohon pertahankan Akademi. Lizsharte, Krulcifer.」

Pada saat itu, Celis terbang di atas kepala Poseidon dan dengan tenang memerintahkan itu.

Dengan darah yang mengalir dengan menetes dari bahunya pun, dia menyiapkan tombaknya dengan tenang.

「Celis-senpai! Jangan cero──」

「Segini bukanlah masalah. Aku bisa mengalahkannya sendiri. Mengijinkan musuh mendekat sampai sejauh ini adalah kesalahanku. Aku akan bertanggung jawab.」

Ketika Lux berteriak, suara tegang Celis membalas kembali.

Pastinya jika ini dengan kekuatan Celis, dia mungkin bisa bertarung sebanding bahkan melawan Ragnarok kejam ini.

Tapi──

「Kau tidak harus! Setidaknya bekerja samalah denganku──」

「Kalian berdua, minggirlah. Aku sudah memberikan perintah.」

「Kuh......!?」

Lisha mengerang sedikit dan setelah beberapa detik,

「Sayangnya, kali ini kita tidak punya waktu lebih menghabiskan kekuatan hanya untuk melawan makhluk besar ini.」

Lisha menunjukkan senyum merendah sambil mengarahkan tatapan pada Lux yang dipenuhi dengan semacam kebulatan tekad.

「Lux! Aku akan menyerahkan semua pada keputusanmu tentang tindakan yang harus kau ambil! Jika kau tidak diberikan perintah oleh putri bangsawan hebat dan kuat itu, lalu bertarunglah dengan kesungguhanmu!」

Dia berteriak seperti itu dengan seringai sambil menunjukkan keadaan lelah dan gelisah.

「Lahirlah. Pengiris yang menentang surga dan bumi, naga eksploit bencana. Chimeratech Wyvern!」

Lisha menghilangkan armor Tiamat dan mengenakan Drag-Ride original yang dia secara pribadi buat.

Drag-Ride tersebut yang menggabungkan dua jenis Drag-Ride telah dimodifikasi menjadi bentuk yang lebih buas dari sebelumnya.

Dia pastinya bermaksud melindungi Akademi sembari menghindari kelelahan dari Divine Drag-Ride sebanyak mungkin.

「Aku juga sangat ingin menunjukkan sisi bagusku padamu sih──」

Krulcifer tiba-tiba mengungkapkan senyum dingin dan lalu dia menaikkan suaranya.

「Tapi itu kayaknya aku tidak akan bisa melakukan hal itu dalam keadaan saat ini di mana aku tidak bisa bahkan dengan baik menggunakan Wisdom of Fortune and CalamityWise Blood. ──Aku akan meninggalkan tempat ini padamu, pahlawan-san.」

「Benar...... kalian berdua──serahkan padaku!」

Lux mengangguk, dan di saat yang sama Lisha dan Krulcifer terbang menuju Akademi.

Lux mengingat perkataan Lisha di dalam kepalanya dan ia sedikit tersenyum.

(Tindakan, yang aku harus ambil ya......)

Pastinya seperti yang dia katakan, Lux pikir.

Ia masih belum menyelesaikannya dengan Celis.

Itu berarti bahwa masih tidak ada alasan untuk Celis memberikannya perintah.

Jika begitu, ia hanya perlu mengalahkan malapetaka di depan matanya, dengan kekuatan terbesar yang ia miliki sebagai Pahlawan Hitam.

Namun──

「............」

Tiba-tiba Lux mengamati pada area lapangan Latihan yang dihancurkan oleh tentacle.

「Philuffy......?」

Gadis yang ia cari tidak berada dalam pandangan.

Itu membebaninya, tapi tidak mungkin ia hanya bisa meninggalkan malapetaka di depan matanya.

(Pertama, aku harus mengetahui lokasi intinya──!)

Ketika Lux memutuskan, ia terbang mengikuti Celis yang menyiapkan tombaknya dengan tanpa kata-kata.



「Ku-ku-ku! Seperti yang dikira dari Akademi militer di mana ojou-sama Kerajaan Baru berkumpul. Benar-benar banyak hal cantik di sini seluruhnya, bukankah itu benar!?」

Di dalam lapangan Akademi──

Di jalan sempit yang menghubungkan ke asrama perempuan dan bangungan sekolah dari lapangan latihan, beberapa Drag-Knight menghadang jalan.

「Si, siapa kalian!? Da, dari mana regu kalian berasal!? Sesuatu seperti ini──」

「Sa, saat ini ada Abyss besar di dekat bukankah kau tahu!? Ini bukan waktunya bercanda!」

Para siswi kelas dua yang berlari menaikkan suara mereka seperti itu.

Mereka kembali ke bangunan sekolah setelah menyelesaikan pertandingan mereka dalam pertandingan seleksi sekolah. Tapi di pertengahan mereka menyadari keberadaan Ragnarok dan dengan buru-buru mencoba kembali ke lapangan latihan. Yang kemudian banyak Drag-Knight pria misterius mengepung mereka.

Masing-masing orang tersebut berpakaian dalam Drag-Knight dengan persenjataan yang sangat berbeda, tapi untuk suatu alasan warna badan mereka seragam.

Mereka sama seperti Drag-Knight yang menggunakan Wyvern untuk menyerang Akademi dari langit.

「Hee. Itu menakutkan. Kita harus menjaga nona-noda itu dengan baik lalu.」

Tapi, bahkan ketika orang itu melihat tentacle yang dapat terlihat di lapangan latihan di kejauhan, raut wajah mereka tidak berubah dan mereka balik bersuara dengan keras.

「Oi oi? Apa tak masalah untuk kita berhenti di tempat semacam ini? Kita akan dimarahi oleh gerombolan Cerberus itu? Tujuan kita adalah mencari kepala sekolah dan benda itu, 'kan?」

「Siapa juga yang peduli. Kita biasanya bekerja seperti anjing di misi berbahaya. Apa yang kita akan lakukan tanpa bayaran spesial semacam ini? Selagi kita mencari untuk benda itu, kita ikut bertarung dengan gadis-gadis itu yang mengganggu jalan kita dan menangkap mereka. Ada banyak cara untuk menggunakan mereka nanti loh.」

「......-!?」

Kata-kata pria itu dipenuhi dengan kebencian yang menyebabkan dua murid memucat.

「────Itu percuma meski kau berbicara pada mereka, Adik-adik kelasku yang manis. Kalian mungkin Drag-Knight bayaran.」

Orang yang mengatakan itu dari agak ke belakang adalah Sharis yang meminjamkan bahunya pada Philuffy.

「Kalian dipekerjakan oleh militer Heiburg? Pastinya bermasalah pergi jauh-jauh ke Kerajaan Baru.」

「Sha, Sharis-senpai......!?」

Sharis menunjukkan senyum pada dua murid yang berlari ke arahnya dengan panik, kemudian dia berbisik.

「Serahkan tempat ini padaku. Juga──bawa dia dan kaur, jika mungkin panggil bantuan.」

Wyvern Sharis sendiri sudah dalam keadaan rusak berat, staminanya juga berada di batas, tapi di depan adik-adik kelasnya yang pasrah, dia hanya bisa mengatakan itu.

Dia akan menarik perhatian mereka selagi yang lainnya kabur. Sharis memikirkan kalau itu akan hebat jika dia bisa melakukan hal seperti itu.

「Y, ya-!」

「Kau pikir kami akan membiarkanmu-!」

Seketika dua siswi kelas dua menjawab, seorang pria di depan mereka berteriak.

Pada saat yang sama, dia melepaskan salah satu teknik dasar Drag-Ride, Howling Roar.

*GOU-* Udara berputar dan gelombang kejut ditembakkan dalam bentuk radial.

「KYAAAAAH......!?」

Empat orang di sana terhempas ke belakang semua, Sharis juga menghantam punggungnya dengan keras pada pohon di belakangnya.

「Kuh...... uu......!」

*Cluck* Sharis dan siswi kelas dua itu pingsan dengan leher mereka menekuk ke bawah.

「......nn」

Dalam tempat itu hanya Philuffy yang sedikit menahan kesadarannya, dia berdiri sementara terkejut.

Tapi, dampak dari terhempas karena sabuk pedang pada pinggangnya terlepas. Sword Device Typhon jatuh ke semak-semak di luar jangkauannya.

「Oops, apa kekuatannya sedikit terlalu lemah? Yah gak masalah sih. Itu akan tak berguna meskipun kau mati sekarang.」

「Ah, uh......」

Philuffy menekan kepalanya sambil mengerang tanpa gairah.

Cahaya sudah menghilang dari mata mereka.

「......Meski begitu, gadis ini benar-benar berbeda dibanding dengan yang lain. Tak dapat disangka kalau dia masih bocah dengan tubuh miliknya itu.」

Tentara bayaran itu menjalari tatapannya pada dada Philuffy yang masih mengenakan dress gear sambil menjilat bibirnya.

「Setelah kita bersenang-senang, kami akan membiarkanmu pulang ketika keluargamu membayar tebusan untukmu. Dengan tubuhmu dicincang sampai habis.」

「......nuh kami?」

「Haahn......? Ada apa, ya, Ojou-sama? Suaramu sangat lemah, kami tidak bisa mendengar apapun?」

Pria itu menanyakan kembali dengan seringai cabul.

Mereka tidak menyadari selagi berdiri dengan posisi yang kelewat unggul di depan mangsa yang bagus.

Gadis itu di depan mata mereka tertutupi dengan aura lemah yang mengerikan.

「Kau akan──membunuh kami?」

「Yah, sayang sekali tapi itulah apa yang akan terjadi pada akhirnya. Maaf, tapi menyerahlah. Kau sudah hidup sampai sekarang dan membuat ingatan bagus, 'kan? Ini, juga, adalah takdir dari Dewa.」

「......Itu, tidak bagus. Hal itu. Karena──」

Tiba-tiba, kedua bola mata Philiffy yang menunjukkan ekspresi lemah terwarnai dengan warna kegelapan.

Hanya satu titik. Hanya bola mata yang terlihat terbuka, yang terisi dengan cahaya keemasan tajam.

Philuffy perlahan menarik lengannya yang menjuntai ke bawah dengan elastis, dan mengambil jarak pukulan.

Pria itu tertawa tanpa menyadari apapun dari banyaknya peluang.

「Hahaha! Apa yang kau akan lakukan? Berbahaya tahu, jadi berhentilah. Kau akan saki──gobah!?」

Terdapat suara kehancuran logam yang menggumpal dan retakan menyebar.

Sesaat kemudian, teriakan dan darah keluar dari mulut pria itu.

「Ap......ah!?」

Tentara tersisa yang melihat pemandangan tersebut membuka mata mereka lebar dengan diam.

「Ti, tidak mungkin-......!? Mustahil!? Tangan kosong, melawan Drag-Ride──!?」

Gadis itu yang menembus melewati pelindung Drag-Ride menggunakan pukulan dari daging dan darah, menghancurkan armor Drag-Ride benar-benar dengan mudah.

Di depan kenyataan mustahil itu, wajah si pria terisi dengan ketakutan.

「......Aku tidak bisa, mati lagi.」

Philuffy menghadapi laki-laki berikutnya bersama dengan senyum yang ternodai dengan kegelapan tak berujung, dan dia menarik tinjuannya.



「GUOOOOooOo!」

Dalam lapangan latihan yang setengah dihancurkan, Ragnarok mengamuk dengan marah.

Mengayunkan ke sekitar beberapa ratus tentacle, memuntahkan asap yang seperti kabut dari mulutnya, dan secara berangsur meningkatkan metode serangannya.

Lux berlanjut bertahan dan menghindar melawan itu, tapi ia benar-benar tidak bisa berganti untuk serangan balik.

Critical Hit yang mengembalikan kekuatan penghancur lawan kembali memiliki sedikit efek melawan tubuh lembut Poseidon.

Sehingga, jika dilihat dari samping sekarang, Lux mengerahkan dirinya untuk menghindari itu yang bisa tampak seperti mengulur waktu.

Tapi,

「Lux Arcadia. Aku memerintahkanmu untuk berlindung. Kekuatanmu tidak diperlukan untukku.」

*BASHIiiI-!*

Celis memotong tentacle menggunakan Lightning Lance yang tersandang dengan listrik sambil menggumamkan itu tiba-tiba.

Pertama terdengar seperti pernyataan yang keras kepala menolak 『Lux yang laki-laki』, tapi──.

Lux memperkirakan perhatian Celis dari kata-kata tersebut.

「────Baiklah. Berhati-hatilah.」

Tepat setelah membalas, Lux lari menuju ketinggian langit di luar jarak serang tentacle.

Pada saat itu, Celis bergerak.

「Divine Gate.」

Dia berbisik dengan tenang, dan di waktu yang sama Linwurm yang dia kenakan terbungkus dalam lingkaran cahaya tujuh warna.

Kemudian, seketika beberapa ratus tentacle menyerang Celis, siluetnya menghilang.

「GIiIIH!?」

Ketika Poseidon meningkatkan raungan ganjil, Celis sudah berada di depan musuh.

「Starlight Zero.」

Peluru cahaya yang super memadat ditembakkan dari jarak nol menuju mulut berbahaya yang terbuka lebar seperti lubang neraka.

Tepat setelah itu. Celis mundur ke langit dan terbang lebih tinggi dari Lux. Dia menyiapkan Lightning Lance yang terlingkupi dalam gelombang listrik kuat.

「Serangan penghabisan.」

「Celis-senpai! Jangan bilang──」

Tanpa bahkan waktu bagi Lux menghentikannya, Celis menyerbu ke arah Ragnarok di bawah pada saat yang sama dengan ledakan peluru cahaya.

Mengenai lawannya dengan dua tipe serangan secara bersamaan seorang diri, 『Double Attack』.

Celis memulainya, mengarahkan dengan segera ketika musuhnya meledak dari dalam.

Selagi area bergoncang oleh ledakan dan gelombang listrik, Celis dengan dalam menusuk tubuh Poseidon tanpa berhenti terlukai oleh ledakannya sendiri.


「────GIiIAAAAAAAAH......!」


Menyebarkan pekikan yang tidak bisa dipikir menjadi sesuatu dari dunia ini sembari memuncratkan darah biru ke sekelilingnya.

Bertingkah dengan bengis untuk sementara dan membuang semua tentacle-nya ke sekitar. Dan lalu benar-benar berhenti bergerak tanpa mengejang sedikitpun.

Tampaknya kalau Celis merenggut posisi intinya melalui proses menusukkan tombaknya terus-menerus.

Menggunakan dua persenjataan khusus terakhirnya, dia melakukan double attack dengan ketetapan hati terkena ledakan.

Dia benar-benar mengalahkan Ragnarok sendirian.

Hal itu layaknya sebuah mimpi yang mencuri tatapan Lux untuk sementara.

「Uu...... aa」

Memang hebat, dia mungkin amat kelelahan. Celis mencabut tombaknya yang menusuk selagi tubuhnya gemetar tak seimbang.

「Celis-senpai-!」

Lux menghampiri sebelahnya dengan bingung dan mendukungnya, kemudian,

「......Aku 'kan sudah memberitahumu perintah. Mengkhawatirkan tentang ini, aku──」

「Itu tidak ada hubungannya.」

「Eh......?」

Celis mencoba melepaskan tangan Lux dengan suara keras kepala, tapi Lux menghentikannya dengan beberapa kata.

「Kenapa kau melakukan sesuatu begitu ceroboh? Jika kau sakit, murid-murid di sini semua akan sedih. Apa yang aku akan lakukan jika seseorang tidak khawatir tentang orang yang bertingkah merasa tidak sakit ketika ini sakit?」

「............ Kau──」

Suara kesepian Lux menyebabkan Celis membuka kedua matanya dengan terkejut untuk sesaat.

Bola mata hijau cantiknya gemetar dengan sedikit, tapi dia dengan langsung menggelengkan kepalanya dan memasang ekspresi pasti.

「Aku baik-baik saja. Lebih penting, aku harus pergi menyelamatkan semuanya yang sedang diserang oleh pasukan aneh itu──」

Mengatakan itu, dia mencoba untuk terbang menuju asrama gadis dan bangunan sekolah, di saat itu,


「HA-HA-HA-HA-HAA─!」


Tawa keras melengking dari bangku penonton lapangan latihan yang setengah hancur.

「......-!?」

Ketika Lux dan Celis melihat pada satu area tempat duduk, bayangan hitam kecil mengenakan jubah hitam pekat berada di sana.

Rambut perak bergelombang dan mata tajam yang mengkilap mengintip keluar dari bawah tudung yang pas menutup sampai wujud kepalanya.

Warna rambut itu──adalah sama seperti Lux dan Adik kecilnya Airi, warna yang diwariskan oleh keluarga Kerajaan Lama.

Sesaat Lux melihat itu, hatinya berdegup dengan berat.

「Itu──tidak mungkin!?」

「Putri bangsawan yang berkuasa memang hebat, yang disebut terkuat Akademi. Bagus, bagus, kuat sekali. ──Tapi, jangan kira. Jangan kira kalau kau berpikir, hanya sedikit saja, bahwa itu akan berakhir hanya sampai seperti ini? Benar, 'kan?」

Siluet yang menyempitkan matanya di bawah tudung menaruh terompet emas pada bibirnya, lalu menaikkan suaranya dengan keras.

「Sekarang, hibur aku cepat! Bagaimana kalian belatung rendahan dimakan, wajah putus asamu, akhir jalan penghianat, tunjukkan aku dan puaskan dahaga milikku ini!」


*iIiiIIIIIII!*


Sesaat si berjubah hitam bergumam, suara tidak selaras berbunyi.

Di waktu yang sama, *zun!* arena lapangan latihan ambruk dan retakan dalam memasuki tanah.

「Ap......!?」

Ketika mata Celis terbuka lebar dengan terkejut, itu menampakkan sosoknya.

「Gu......──GUaaAAAAAaaAAAA!」

Poseidon yang mendapati intinya tertembus dan benar-benar terdiam untuk sesaat meningkatkan deruan yang terdengar seperti jeritan dan bangkit sekali lagi. Beberapa ratus tentacle yang terbakar sampai kering dan menjuntai di atas tanah dengan elastis beregenerasi dalam sekejap mata.

「Ini, waktu itu──!?」

Ketika Lux pergi jalan-jalan dengan Celis, Chimera menunjukkan perubahan yang sama seperti ini.

Garis merah gelap menjalari sekujur tubuhnya, dan niat membunuh tak menyenangkan memenuhi seluruh lapangan latihan sampai ujung.

Kedua bola matanya memudar dengan gelap, yang terbuka dan bersinar.

「VAaaaAAAAAAAAAAH!」

Tanah Akademi bergoncang dengan keras bersama deruan Poseidon.

「Ini buruk......-!」

Kalau begini, Akademi sendiri akan dihancurkan.

Celis yang berpikir menyiapkan Lightning Lance-nya. Pada waktu itu.

*DOoN!*

Lindwurm terpukul mundur oleh ledakan dan Celis menghantam pada gunungan puing.

「Ap......-!?」

Ketika Lux berbalik melihat ke belakang dengan terkejut, di sana adalah──

「Celis-neesama sungguh hebat. Kamu masih belum terkalahkan.」

Saniya yang tersenyum dengan tenang memandang ke bawah pada Celis dari langit.

Benar-benar berbeda dari penampilan pintar biasanya, rambut bergelombang panjangnya terurai. Penampilannya tampak liar.

Dan dia mengenakan Wyvern yang tertutup dengan warna merah gelap aneh, sama seperti Ragnarok.

「Apa yang kau lakukan, Saniya......?」

Gadis yang mengidolakannya sejak waktu mereka bertemu sebagai murid kelas satu. Gadis itu menembakkan Meriam padanya. Celis tidak dapat menerima kenyataan itu saat ini.

Sebaliknya pada Celis yang gemetar, Saniya menyiapkan Meriam di tangannya dan menyeringai dengan tanpa takut.

「Aa, maksudmu ini? Ini disebut Wyvern B-blood. Senjata baru yang akhir-akhir ini diperkenalkan ke dalam unit kami, ini sedikit beresiko, tapi cukup kuat kalau tidak akan kalah melawan Divine Drag-Ride.」

「Apa yang kau katakan, kau......」

Celis yang dibantu berdiri oleh Lux menanyakan dengan suara goyah.

Segera, siluet berjubah hitam di atas bangku penonton yang ambruk tertawa dengan keras.

「Sungguh lambat ya, dasar putri bangsawan berotak otot-sama! Kau menari di telapak tangan kami loh! Saniya di sana adalah mata-mata yang aku kirim di sini! Seorang mata-mata dari Republik Heiburg di mana inilah aku yang selaku sebagai strategis militer!」

「-......!」

Kata-kata dari sosok berjubah membuat Celis terdiam.

Di sisi lain, Saniya mengarahkan wajah meragukan pada sosok si jubah.

「Apa boleh? Untuk mengatakan nama itu di sini?」

「Hahn? Ada apa denganmu? Jangan bilang kau mau melepaskan salah satu orang ini hah? Membuat mereka melupakan semuanya di tempat ini. Itu pekerjaanmu, anjing Heiburg.」

「Baiklah──dan jadi karena itu, sayang sekali, tapi matilah. Celis-oneesama.」

「......Ke, kenapa!?」

Saniya meremehkan dengan senyum dingin. Meski begitu Celis masih memanggilnya.

「Apa semuanya bohong!? Bahkan hal-hal yang kamu beritahukan...... Perlakukan buruk dan keji yang kamu terima dari laki-laki yang aku dengar darimu, semua itu──」

Suara dan ekspresi yang memohon. Saniya menjawabnya dengan senyum yang memotong kesemua itu.

「Celis-neesama. Ini berkatmu, ya? Berkatmu yang tidak mampu, aku bisa berhasil sampai sejauh ini dengan lancar. Ini berkatmu, kalau aku bisa menghancurkan negara ini. Terima kasih. Aku berterima kasih padamu. Aku akan dengan baik menyebarkan reputasi bodohmu di negaraku, itulah kenapa──selamat tinggal.」

*GOO-!*

Pada saat yang sama ketika Saniya selesai berbicara, dia mengacungkan pedang besarnya dan menebas pada Celis.

Lux menghadang dengan pedangnya. Retakan tajam merambati pedang di tangan Saniya.

Gerakan khusus yang menggabungkan Barrier Blade dengan bertahan untuk serangan balik, Critical Hit.

Saniya yang melihatnya sekali lagi menampakkan wajah tidak puas dan meludah.

「Haa...... Kau lagi? Aku benar-benar berhutang padamu dari latihan tanding. Daripada itu, apa tak masalah? Kalau kau melindungi musuh kakekmu?」

Lux mengerutkan dahi mendengar perkataan yang tidak dapat dipahami yang Saniya tiba-tiba katakan.

*GOU-!* Wyvern Saniya melepaskan Howling Roar.

Lux yang melangkah ke depan untuk melindungi Celis terkena sepenuhnya oleh itu dan ia terbang menjauh.

「Kuh......!」

Wyvern Saniya tampak sebagian sama di luar seperti Wyvern biasa, tapi kekuatannya dalam segala aspek meningkat dengan beberapa kali.

Tenaga tersebut yang tidak akan tertinggal melawan Divine Drag-Ride pun mengejutkan Lux sementara,

「Apa maksudmu? Kata-katamu tadi──」

Ia menatap pada Saniya yang menyeringai dengan tanpa takut di tengah udara dan menanyakannya itu.

「Apa kau badut, pangeran pekerja paruh waktu. Apa kau tidak tahu apapun?」

「Saniya! Itu──, ini hanya kau kalau aku......!」

Saniya menjawab sembari mencemooh pada suara Celis yang tertekan dengan memohon.

「Wanita itu adalah orang yang membunuh kakekmu. Gadis itu pernah memberitahu kakekmu tentang politik busuk Kerajaan Lama, karena itu dia membuat nasehat yang menyebabkannya terpenjara dan mati.」

「────────」

Lux yang mendengar itu berhenti bergerak. Wajah Celis memucat.

Sesaat mengeras. Dalam celah itu, pedang Saniya yang dihancurkan oleh Critical Hit Lux terwarnai dengan cahaya merah gelap, dan pulih dalam sekejap mata.

「Ini sudah berakhir untuk kalian. Bawahanku menempati Akademi ini! Dua Divine Drag-Ride itu sekalipun saat ini menghadapi mereka yang setingkat denganku. Kalau begini, kalian semua akan menjadi makanan Ragnarok!」

Lalu, Saniya menyiapkan Meriamnya yang memiliki segel merah gelap yang tertulis pada bagian luarnya dan menembak.

Cahaya besar menyerang Celis yang menggigil dari ketakutan.

Pada waktu itu, kabut hitam menyebar bersama dengan raungan Ragnarok dan menghitamkan bidang penglihatan Lux.


「────Maaf.」

Sekelilingnya terbungkus dalam kegelapan hitam kelam. Dinding remuk dari ledakan dan puing-puing runtuh berjatuhan. Di tengah-tengah situasi itu, suara menghiang Celis bisa terdengar.

「Aku, tidak bisa mengatakannya...... Tentang masalah Wade-sensei──kakekmu......」

Sebuah suara gelap tertekan yang tidak mungkin dapat dibayangkan dari Celis yang biasa.

Suara itu terus terdengar pada telinga Lux.

「Ketika aku kecil di Kediaman Ralgris, aku kebetulan mendengar tentang cerita buruk dari Kerajaan Lama. Pada waktu itu aku tidak memikirkan apapun secara menyeluruh, aku terus berpikir, kalau itu akan baik-baik saja jika aku hanya melakukan hal yang benar......」

「Kemudian, kau berbicara, pada kakekku──?」

Lux bertanya kepada arah di mana suara Celis berasal.

「......Ya. Dan, Wade-sensei yang menasehati pada Kerajaan Lama dipenjara. Hanya karena aku mengatakan hal tidak semestinya, kau pun diusir dari istana kerajaan──meski begitu, pada akhirnya sensei mengatakan 『kamu tidak salah』 padaku.」

Di dalam kegelapan di mana sosoknya tidak bisa dilihat.

Suara itu yang terdengar seperti menangis membuat dada Lux terasa sakit.

「Sejak itu, aku tetap memikirkan setiap waktu. Karena salahku, sensei yang melakukan hal benar mati. Itulah mengapa, aku harus melakukan hal benar di tempatnya. Melindungi semua gadis-gadis di Kerajaan Baru, membuatmu menjauh, juga, karena bahaya. Itulah apa yang aku harus lakukan. Itulah apa yang aku pikirkan setiap saat ini, dan──」

「Itulah kenapa Celis-senpai, mencoba melawan Ragnarok sendiri, tanpa menerima bantuanku......?」

Di masa lalu, dia membunuh kakek Lux dengan kata-katanya sendiri yang masih anak-anak.

Pastinya karena dia menyesalinya, kalau dia mencoba menjadi lebih kuat dan lebih benar dari siapapun di Kerajaan Baru. Dia juga mencoba menjaga cucu gurunya, Lux jauh dari medan tempur karena itu.

「Dan lagi, aku tidak bisa. Aku, dikelabuhi...... aku juga menghianati harapan semua orang, dan aku juga melibatkanmu ke dalam ini......」

「............」

Dia menyesali tindakannya di masa lalu kalau dia melakukan karena dia memikirkannya benar.

Dia menanggung beban dan bertarung sendiri.

Hanya seperti ia saat ini yang tidak bisa menyelesaikan kewajibannya sebagai pangeran dulu, dia bertarung untuk melindungi negara ini dan Lux.

「Maaf. Kamu membenciku benar? Tapi tak apa. Aku bersumpah aku akan melindungimu, dengan bayaran hidupku sekalipun...... Aku bersumpah, aku pastinya akan menyelamatkanmu, itulah kenapa──」

*Slither*, suara tentacle merayap bisa didengar.

Masuk melewati celah puing-piung yang mengepung keduanya untuk menyerang Celis yang mencoba berdiri, pada waktu itu──

「Kau salah! Aku──!」

*Zashu-!* Tentacle tersebut terbelah. Di depan Celis, Lux berdiri di jalan tentacle itu dengan pedangnya yang terangkat di depan matanya.

Sebuah Sword Device hitam, yang menyelamatkan Celis ketika dia diserang oleh Chimera.

「Sword Device, hitam......!? Itu, pedang yang Luno bawa──」

Celis membuka matanya lebar dan menaikkan suara gemetar.

Dalam balasan pada itu, Lux tersenyum dengan tenang.

「Aku minta maaf untuk tetap diam. Aku akan menerima terugan dengan baik nanti, itulah kenapa──」

Lalu, dia menyiapkan pedangnya menuju ruang hitam yang masih belum jelas, dan meneriakkan perapalan.

「────Perwujudan, naga keji yang menelan darah dan daging Dewa. Belahlah langit awan hitam, Bahamut!」

Tepat setelah itu, partikel cahaya kecil berkumpul dalam kecepatan tinggi dan Drag-Ride hitam besar muncul.

「Divine Drag-Ride hitam legam......!? Tidak mungkin, kau!?」

「Jangan khawatir. Aku tidak benci Celis-senpai atau apapun, aku menyukaimu yang kuat, baik, tapi benar-benar orang yang canggung.」

Lux tidak menjawab pertanyaannya dan memberitahunya itu dengan suara lembut.

「Itulah kenapa, tunggulah sebentar. Aku akan melindungimu, tanpa gagal. Di tempat kakekku yang kamu hormati.」

Tepat setelah itu, Bahamut terbang, menembus dari tanah yang runtuh.

「────Jadi kau datang! Pahlawan Hitam! Itu benar-benar membantu menghemat waktu dan usaha bahwa aku bahkan bisa memebunuhmu di sini!」

Sesaat Lux mengenakan Bahamut muncul, Saniya melayangkan seringai jahat dan menukik ke arahnya.

Tetapi,

「Maaf.」

Lux mengatakan itu dengan suara yang terdengar benar-benar tidak tertarik, lalu ia mengatasi tujuh kilatan berturut-turut dalam kecepatan tinggi kepada Saniya.

「Saat ini, aku tidak punya waktu luang untuk menemanimu.」

「-......!」

Garis potongan tak terhitung merambati Wyvern B-blood Saniya──dan pecah.

Divine Raiment Bahamut. Sihir penekanan dan penguatan. Lux menyelesaikan pertandingan langsung dengan Quick Shot berkecepatan tinggi yang dilepaskan dengan menggunakan itu.

「Kuh......!」

Keterkejutan muncul pada ekspresi Saniya, tapi dia dengan langsung mengubahnya menjadi seringai tanpa takut.

「Hmph! Tapi, ini sudah berakhir!」

Saniya kehilangan tenaga dorong dari sayap punggungnya dan dia mulai terjun bebas, tapi dia meneriakkan kemenangan.

「Sesuatu seperti legenda Pahlawan Hitam hanya omong kosong! Melawan 1200 Drag-Knight sendirian, siapa yang akan percaya hal itu! Kau tidak akan bisa menghentikan Ragnarok sendiri! Kau juga tidak akan bisa menyelamatkan gadis-gadis di bangunan sekolah Akademi! Ini adalah──kekalahanmu!」

Pada waktu yang sama seperti suara itu, Poseidon yang selesai meregenerasi semua tentacle-nya menangkap sosok Lux dengan kedua matanya.

Siswi-siswi yang berlindung di sudut bangku penonton mengangkat jeritan kengerian.

Di saat yang sama semua kemungkinan melakukan apapun tampak sia-sia, pikir Lux.

Ragnarok itu akan benar-benar beregenerasi meski memotong dengan kecepatan atau dihancurkan dengan kekuatan.

Cara untuk menghentikannya, berada pada bagian paling dalam tubuh raksasa tersebut. Kehancuran menyeluruh intinya. Itulah satu-satunya cara.

Mengingat serangan dan pertahanan yang Celis tunjukkan, Lux menyiksa otaknya.

Murid-murid di kejauhan bangunan sekolah yang sedang diserang oleh banyak Wyvern.

Hal tersisa dalam lapangan latihan yang setengah hancur dan bangku penonton.

Di tempat itu di mana latihan tanding tak terkira telah dilaksanakan dan di mana lebih dari ratusan murid bertanding, terdapat banyak perlengkapan berjatuhan.

Menyambar tanah lapang dan situasi.

Menyadari dua sikap dan kemampuan 『musuh』.

Pemikirannya mempercepat dan menajam seperti jarum.

Lalu sesaat berikutnya──skenario Lux selesai.

Resonance SurgeLinker Burst.」

Kedua mata Bahamut bersinar merah bersamaan dengan suara Lux. Ruang sekelilingnya bergetar.

Atmosfir mengguncang. Puing-puing berjatuhan dan banyaknya perlengkapan Drag-Ride juga terkena.

「......Mengambang mengitari material? ──Apa yang mau kau lakukan?」

Saniya yang mendarat di atas tanah menengadah pada Bahamut dengan wajah ragu. Linker Burst adalah perlengkapan khusus yang terpasang di dalam Bahamut.

Kemampuan yang mencampuri dengan mengitari material, menghasilkan bidang kekuatan khusus, dan memindahkan benda.

Kekuatannya bukanlah sesuatu yang kuat. Kekuatannya tidak bisa menghancurkan atau mengirim sesuatu terbang, menarik benda-benda kecil ke arah pengguna adalah cara terbaik yang bisa dilakukan dengan kekuatannya.

Itu tidak tampak seperti akan berguna untuk mengalahkan Ragnarok. ──Tapi,

「VaaOAAAAAA!」

Tepat setelah itu, puluhan tentacle hitam berlumpur Ragnarok menyerang Lux──


*ZAN-!*


Semua itu terobek menjadi berkeping-keping dalam sekejap, hampir pada saat yang sama.

「......Eh!?」

Para siswi yang berlindung di bangku penonton di kejauhan, Saniya dan bahkan Celis juga menahan napas melihat pemandangan aneh itu.

Dimulai dengan serangan dari Reload on Fire yang dilepaskan sekali lagi sebagai awalnya.

Punggung sayap Bahamut terisi dengan cahaya, lalu menerjang dengan kecepatan yang mata tidak dapat ikuti.

Tapi, tidak ada satupun yang bisa menyentuh Bahamut, tentacle terbelah satu demi satu.

Serangan berurutan tanpa waktu istirahat, melancarkan tebasan bersamaan dengan tindakan mengelak dimulai.

「......Apa gerakan itu......!? Apa, yang terja──」

Saniya di atas tanah dengan tanpa sadar bergumam melihat pemandangan aneh tersebut.

Lux bergerak ke sekitar pada kecepatan tinggi, memutus tentacle yang menyerangnya satu demi satu sembari melemparkan benda yang mengambang di sekitarnya.

Banyaknya Sword Device dan persenjataan yang siswi jatuhi di mana-mana berada di atas gundukan reruntuhan dalam lapangan latihan.

Benda-benda yang terangkat karena Linker Burst dan tertarik menuju tangan Lux. Lux menggenggamnya satu demi satu di tengah pertarungan dan melemparkannya dengan kecepatan layaknya peluru.

Tentu saja, ia melakukan itu sambil mengelak dan menghindari beberapa ratus tentacle Poseidon yang mendekatinya.

「Apa yang kau rencanakan! Apa kau bermain-main!? Dengan melakukan itu, meski kau bisa menghindari dan memotong──」

Saniya yang sedikit demi sedikit merasa ngeri pada kekuatan superhuman yang terlihat seperti akrobatik mengangkat suaranya. Kemudian suara datang padanya melewati metode komunikasi di antara anggota Drag-Ride──Dragon Voice.

『Sa, niya...... sama! Ini darurat! Kami akan menekan setengah Akademi tapi── Pasukan kami! Mereka tumbang satu demi satu!』

「Apa yang kau katakan? Dari mana serangan semacam itu──......-!?」

Di sana, Saniya akhirnya menyadari kebenaran.

Bahwa Lux bertarung melawan Ragnarok selagi menarik persenjataan dan Sword Device padanya di tengah udara, lalu melemparkannya di kejauhan dan menjatuhkan banyak Wyvern yang menyerang bangunan sekolah.

Ketika Saniya dengan panik membalikkan pandangannya menuju langit di atas Akademi, sosok beberapa puluh Wyvern yang berada di sana tiba-tiba menghilang dari langit.

「Kau mengatakan kalau mereka tumbang......!? Kesemuanya!?」

Dengan ekspresi tercengang, Saniya mengembalikan tatapannya ke dekat.

Di sana, dia melihat Lux yang akan menyerang Ragnarok tepat di waktu itu.



Perpetual LinksEnd Action......itu.」

Ketika Wyvern regu pasukan bayaran yang menyerang bangunan sekolah Akademi dan asrama perempuan tumbang, Airi yang berlindung di dalam lindungan bangunan bergumam dengan diam.

「Ada apa Airi? Itu──?」

Noct di sebelahnya bertanya.

Setelah Saniya menghancurkan Drag-Ride Noct dan Tillfur, dia tidak menghabisi mereka karena tidak akan mengikutinya dan terbang menuju lapangan latihan.

Lisha dan yang lain kembali pada waktu itu dan mereka entah bagaimana lari dari bahaya tapi──

「Itu salah satu teknik tersembunyi Drag-Ride yang Nii-san gunakan. Ketika Drag-Knight memberikan perintah pada sistem kendali, mereka hanya bisa memberikan perintah berurutan yang diperbaiki. Tapi──」

Setelah mengatakan itu, Airi menengadah pada langit di atas yang jauh dari lapangan latihan sebelum melanjutkan.

「Waktu jeda dihilangkan mengendalikan Drag-Ride dengan hanya operasi kendali pikiran tepat setelah memindahkan dengan operasi kendali tubuh──. Sebelum salah satu berakhir, perintah baru diberikan dengan operasi kendali pengganti tanpa sebuah jeda, membuatnya mungkin untuk menyerang dengan berhasil secara tidak terbatas. Itu bagaimana teknik ini.」

「Terus-menerus, katamu?」

Noct menanyakan dengan ekspresi yang setengah tidak percaya, tapi Airi mengangguk tanpa ragu.

「Ada akhir untuk itu. Tapi, tidak ketika serangan diganggu──」

Airi menegaskan dengan ekspresi yang dipenuhi dengan keyakinan.

「Itu akan ketika Nii-san, selesai memprediksi semuanya sampai akhir.」



「Itu bodoh......! Mustahil......! Hal seperti itu, tidak mungkin-!」

Selagi Saniya menaikkan teriakan marah, tentacle Poseidon terpotong satu demi satu dan lubang menganga pada bagian tubuhnya.

Tentacle yang terpotong beregenerasi secara berulang pada kecepatan tinggi, lalu menyerang Bahamut sekali lagi, di mana mereka terpotong lagi.

Pemandangan tidak nyata terulangi. ──Tapi,

「Itu percuma! Inti hidup Ragnarok tidak punya batas! Yang pertama akan kehabisan kekuatan akan──」

「Itu akan jadi Ragnarok.」

Ketika Saniya meneriakkan itu, suara halus tiba-tiba datang dari sebelahnya.

Ketika ia melihat di sana, Celis yang hampir mati terengah-engah memulihkan ekspresi penyendiri biasanya dan berdiri.

「Bukankah kamu menyadarinya, Saniya. Gerakan 『miliknya』──」

「A, pa......?」

Ketika ia mengembalikan tatapannya pada tarian Lux sekali lagi, ia menyadari.

Dia berakselerasi.

Gerakannya ketika dia menghindari tentacle, membelahnya, berkumpul dalam persenjataan yang terangkat dan Sword Device menuju tubuh Poseidon, secara bertahap mempercepat, mendekati kepada tubuh utama.

「Dia mengirimkanku Dragon Voice. Dia bisa melihat melewati pergerakan Ragnarok, 『itu berkat kau mencoba melindungiku, dan menunjukkanku pertarunganmu melawannya』.」

「Itu tidak mungkin──」

Apa yang dia katakan, bahwasanya dia melihat melalui semua serangan Ragnarok yang dia tidak pernah lihat sebelumnya, hanya dari hal sekecil itu?

Jika, kata-katanya benar──.

「......Ini misterius. Kesalahan besar. Selain memikirkan, kalau aku pastinya tidak harus berada di pihak yang dipuji──saat ini, aku sungguh senang bisa menjadi kekuatannya.」

Tiba-tiba, Celis menunjukkan senyum dan mengambil Sword Device-nya.

Kemudian, dia mengarahkan ujungnya ke arah Saniya yang secara mirip berdiri di gunungan puing.

「Menyerahlah, Saniya. Sebelum pertarungan ini berakhir──」

Dia memberitahu itu dengan suara tenang.



Di dalam lapangan latihan yang runtuh, Lux melanjutkan serangan dan pertahanan berkecepatan tinggi sambil berpikir.

Ia memahami setelah mengendalikan Bahamut dalam akselerasi penuh.

Memang benar, Ragnarok ini memiliki kekuatan mengerikan.

Menggunakan End Action dengan Bahamut memberikannya beban besar yang melampaui imajinasi.

Kelelahan dari melakukan serangan berurutan bertubi-tubi berkumpul dalam tubuh Lux dengan kepastian. Tubuhnya berbunyi.

Meski begitu, ini bukan pertama kali ia menantang perturungan yang mana ia tidak harus kalah.

Dan, ia juga bisa mengalami bahwa ada gadis-gadis yang bertempur bersama dengannya hanya di sini.

「Lalu──」

SaijakuBahamut v3 282 - 283.jpg

Tidak peduli seberapa sakitnya, tidak mungkin ia yang satu-satunya laki-laki di Akademi bisa mengakui kekalahan.

Ada juga berbagai masalah, tapi hanya di waktu semacam ini kalau ia merasa senang bahwa ia adalah laki-laki.

Karena ia tidak perlu ragu sama sekali tersakiti bertarung demi gadis-gadis itu.

「Terima ini!」

Kemudian, setelah memasukkan bahkan waktu untuk menaruh napas di tengah pertarungan, Lux melepaskan pedang berurutan terakhir secara kilat.

*ZASHUU-!*

Bersama dengan suara tajam irisan, garis-garis melintasi permukaan kulit Poseidon dan darah biru terpercik.

Sesaat serangan yang menumpukkan operasi kendali tubuh dan pikiran menghujani dalam jumlah yang melebihi beberapa ratus, yang menjadi sayatan tak terbatas yang memotong melewati tubuh raksasa itu.

Rantai potongan yang dengan berulang mencapai dalam tubuh Poseidon, melampaui regenerasi kecepatan tinggi, dan mencapai sampai inti.

Lalu,


「Ve, AAAAaaaAAAAaAaAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!」


Tubuh raksasa Ragnarok menghembuskan asap hitam bersama dengan jeritan kematian, lalu mulai bercerai-cerai.

Badan tersebut yang termasuk dengan banyaknya letusan ledakan dari dalam, darah biru segar membanjiri keluar.

(Dengan ini──berakhir.)

Pada waktu itu ketika Lux meyakinkan kemenangan──


*pakin!*


Dari inti Ragnarok yang hancur, sebuah kristal seukuran manusia muncul.

「Eh......?」

Benda luar biasa mengapung di udara, menyinari sedikit dengan tujuh warna.

Lux pun──tidak, semuanya di sana tidak pernah terlihat sebelumnya seperti permata. Udara medan tempur dengan sekejap berhenti.

「Jalang, ini giliranmu.」

Di saat yang sama dengan kata-kata si berjubah, Wyvern B-blood Saniya merenggut kristal itu dan terbang.

Drag-Ride yang harusnya dihancurkan berkeping-keping meregenerasi. Fakta itu juga membuat Lux terkejut, tapi selain itu, ia tidak bisa bergerak karena beban dari End Action.

「Aku ingin membayar kembali hutangku padamu di tempat ini tapi, untuk sekarang aku akan mundur.」

Saniya meludah dengan penuh kebencian, lalu dia meletakkan sosok berjubah di atas bahunya dan melayang-layang di tengah udara.

「Untuk bisa menaklukkan Poseidon itu, benar-benar mengejutkan ya?」

Si berjubah tertawa dengan suara mengejek.

「Tapi, mungkin lebih baik jika kau tidak membunuhnya. Dengan ini, kau benar-benar membuatku marah yah, Pahlawan Hitam-sama.」

「Siapa kau? Rambut perak itu──」

*Thump*, bahkan Lux yang mengatakan hal seperti itu sendiri merasa detak jantungnya berdegub dengan keras.

Kakak tertuanya dari ibu berbeda yang ia telah cari untuk waktu yang lama.

Dalam kudeta itu yang mengakhiri Kerajaan Lama dan menjadi awal Kerajaan Baru, laki-laki itu membunuh semua manusia pasukan kerajaan dan di dalam istana secara besar-besaran──.

「Fugil...... Apa kau, Nii-san?」

「............」

Sosok berjubah menarik napas dengan sedikit mendengar pertanyaan Lux yang dipenuhi dengan kegugupan.

「Iiiidiot.」

Tudung yang menyembunyikan wajah itu dengan cepat terbuka.

「-......!?」

Lux dengan refleks menahan napas melihat wajah yang diperlihatkan itu.

Mata kiri dan kanan, secara asimetris berwarna abu-abu dan biru.

Tetapi, apa yang mengejutkan Lux lebih dari ciri-ciri aneh tersebut, adalah kalau identitas asli orang itu yang ia kira sebagai Fugil sebenarnya gadis mungil yang ia tidak kenal.

SaijakuBahamut v3 288.jpg

「Fugil katamu? Jangan kelompokkan aku dengan laki-laki amis itu. Namaku adalah Hayes. Ingatlah deeengan hati-hati oke, pangeran palsu. HYAHAHAHAHA!」

Setelah memberitahu itu dengan tawa keras, gadis bernama Hayes melarikan diri bersama dengan Saniya.

Saat ini Lux tidak punya kekuatan tersisa untuk mengejar musuh.

Jika Wyvern B-blood Saniya benar-benar beregenerasi dan dia masih memiliki kekuatan tersisa, itu akan jadi Lux yang berada dalam bahaya jika ia mengejar.

Ketika dua musuh terbang menjauh dari tempat itu, Poseidon kehilangan warnanya dan dengan langsung abu hitam berpencar.

Sama seperti Chimera itu, menggembirakannya akhir yang aneh.

「Fuu......」

Ragnarok yang tiba-tiba muncul, dan kristal misterius yang keluar dari mayatnya.

Mata-mata Republik Heiburg yang memajukan ekspansi militer, dan gadis misterius dengan warna rambut yang sama seperti Lux.

Ada beberapa teka-teki tersisa, tapi untuk sekarang pertarungan berakhir.

『Oooi Lux! Bisa kau dengar aku!? Semuanya selamat di sini! Termasuk adikmu, tidak ada yang terluka parah! Mereka mundur!』

Dragon Voice yang berasal dari Lisha membiarkan Lux untuk menghela napas dengan lega.

「Terima kasih atas kerja kerasmu Lisha-sama. Di sini juga Ragnarok dikalahkan. Celis-senpai juga selamat──」

Ketika ia membalas seperti itu dan melihat pada Celis,

「............」

Ia menyadari bahwa Celis menatap terus menerus padanya *jiii─* dengan ekspresi memalukan. Lux memutus transmisi.

「......Aku tidak senang.」

Setelah sementara, Celis menggembungkan kedua pipinya dengan sedikit dan menggumamkan itu.

Lux memahami apa yang dia maksud dan panik.

「Aku berterima kasih kalau kau memaafkanku, tapi untuk masalah Luno, aku benar-benar tidak senang.」

「A, aku sungguh minta maaf! Itu, aku tidak bermaksud menipu senpai dengan pakaian perempuan sejak awal! Itu hasil dari berbagai kebetulan dan kesalahpahaman──」

「Banyak sisi memalukanku yang terlihat olehmu. Tidak bisa dimaafkan. Ini tidak adil. Pengecut. Menjengkelkanya. Aku tidak senang.」

「I, itu, jika ada sesuatu yang aku bisa lakukan, aku akan melakukan apapun jadi──」

「────Tapi apa yang paling membuatku tidak senang, adalah bagaimana aku merasakan benar-benar senang kalau kau menyelamatkanku. Aku tidak harusnya diselamatkan oleh siapapun, meski aku telah memikirkan seperti itu setiap kali ini......」

Celis menunjukkan senyum kecil yang tampak agak rumit.

「Kau mengatakan, bahwa kau meminta maaf padaku, 'kan?」

Dan lalu, dia menghadap Lux lagi dan mengulanginya sekali lagi.

「Eeerr, ya. Jika itu sesuatu yang aku secara pribadi bisa lakukan lalu──」

「Lalu, tolong ajari aku.」

「────Eh?」

Lux mengangkat wajahnya mendengar permintaan samar-samar itu.

Di sana, senyum Celis berada di depannya.

Itu bukan wajah keras yang mengintimidasi orang lin.

Juga bukan senyum penyendiri yang mengungkapkan kepercayaan diri sebagai orang yang berdiri di atas orang lain.

Ini hanya senyum alaminya, yang dia tunjukkan kepada 『Luno』.

「Aku, tidak tahu bagaimana bergantung pada orang lain. Aku juga belum berpengalaman pada bagaimana berperilaku sebagai bangsawan baik. Dan──ini adalah alasan terbesarnya, aku tidak benar-benar mengerti perasaan laki-laki, atau berteman baik dengan mereka juga. Itulah kenapa, mohon ajari aku. Hanya seperti bagaimana kakekmu pernah mengajariku. Tolong, buat aku bergantung padamu──itulah kondisiku.」

「Itu berarti──」

「Ya. Atas nama Kediaman Ralgris, salah satu Empat Bangsawan Besar, aku akan menyetujuimu tinggal di Akademi, dan penerimaanmu ke dalam Syvalles-ku. Lux Arcadia.」

「......Terima kasih banyak. Celis-senpai.」

「Dan lalu tentang itu. Kamu harus mengikuti perintah pertamaku saat ini.」

「Eh......!?」

Perintah tiba-tiba datang padanya. Menyebabkan tubuh Lux mengeras entah bagaimana.

Ia menjadi sedikit cemas tentang apa yang ia akan dengar tapi──

「Tolong jaga rahasia semua yang kau tahu tentangku saat menjadi 『Luno』. Martabatku akan hancur jika tidak.」

Celis dengan serius mengatakan sembari membuat wajah yang terlihat agak gelisah.

「Eh, yah, tentu...... Tapi──Kupikir jika aku memberitahunya pada yang lain semuanya akan berpikir Celis-senpai imut, dan malah menyukaimu──」

「Ap-......!?」

Lux mengangguk sambil membalas seperti itu. Celis tiba-tiba bingung mendengarnya.

「A, apa maksudmu? Lux Arcadia. Ka, kau mengatakan imut baru saja, siapa sebenarnya yang kamu──?」

「Su, sulit untuk menjawab jika aku ditanyakan lagi seperti itu, itu, Celis-senpai......」

Lux menjawab dengan ragu-ragu.

(Ta, tapi memang benar, akankah aku dimarahi memanggil kakak kelas dengan kata 『imut』......?)

Lux menjadi sedikit cemas setelah memikirkan lagi seperti itu tapi,

「Imut......apa? Ini pertama kali, laki-laki memberitahuku itu......」

Pipinya menyala merah dan dia mengalihkan tatapannya dari Lux.

「A, apa kamu baik-baik saja!? Celis-senpai!?」

「Tu-, tunggu sebentar! Sekarang, kau tidak boleh melihat wajahku! Ini perintah, Lux Arcadia!」

Melihat Celis menjadi panik dan membalikkan punggung padanya, Lux menyadarinya sekali lagi.

Seperti yang dikira, dia benar-benar canggung, dan imut──ia pikir.

「Ki, kita akan kembali sekarang. Lalu, ayo pergi. Bertemu gadis-gadis, yang kita harus lindungi──」

「Ya.」

Lux mengangguk dan berjalan bersebelahan dengan Celis.

Lux memikirkan kalau mungkin dengan beberapa kesempatan, ia mungkin jadi laki-laki pertama yang berjalan di sebelah Celis.



Di dalam lapangan Akademi yang terbungkus dengan sorak-sorai kelegaan dengan keberangkatan dari ancaman di depan mata mereka.

Kepala sekolah, Relie Aingram berjalan di atas jalan sempit yang terhubung dari lapangan latihan menuju asrama dan bangunan sekolah.

Relie memberikan perintah untuk permintaan bala bantuan dan memberikan peringatan berlindung dalam balasan serangan mendadak sebelum ia sendiri bertindak. Saat ini ia mencari untuk seorang gadis sembari menghindari perhatian publik.

Tidak, kebenarannya kalau dia telah mencari setiap kali ini sambil memberikan perintah pada petugas dan instruktur dan akan melihat pada situasi Akademi.


SaijakuBahamut v3 293.jpg


Pada waktu itu Relie buru-buru keluar dari Akademi demi mencari hanya satu orang gadis.

「............」

Relie melangkah menuju semak-semak di mana Drag-Ride terbongkar berkeping-keping.

Sharis dan murid-murid kelas dua yang pingsan sudah dipindahkan ke ruang medis.

Laki-laki dari kelompok bayaran Wyvern tersebut tumbang, seluruhnya terbunuh oleh tangan seseorang.

Sebagian, mereka terpotong oleh kawan mereka agar tidak meninggalkan bukti.

Tapi, bagi Relie, hal seperti itu bukanlah apa-apa tapi masalah sepele.

「Aku senang......」

Relie yang membuat ekspresi tersudut menemukan itu dan ia akhirnya menghembuskan napas lega.

Dia menemukan Philuffy terbaring di atas dinding batu sambil dengan tenang membuat napas tidur.

「Ayo pulang. Ke Akademi kita──」

Relie dengan lembut mencapai tangannya, merangkul tubuhnya dan mulai berjalan sambil meminjamkan bahunya,

Pada wajahnya, terdapat senyum yang terisi dengan kesedihan.

「Jangan khawatir, Philuffy.」

Relie dengan tiba-tiba menunjukkan wajah seorang kakak. Dia mengelus rambut lembut Philuffy selagi membawa pipinya mendekat.

「Aku tidak akan membiarkanmu direnggut, untuk kedua kalinya. Meski──aku harus berbalik menjadi musuh Kerajaan Baru.」

Gumaman kecil itu tidak didengar oleh telinga siapapun.


Epilog[edit]

「Fuaa......」

Di tengah pelajaran siang. Lux menekan sedikit uapan di dalam ruang kelas.

Sudah tiga hari sejak serangan misterius tersebut.

Lux yang istirahat untuk sementara karena kelelahan akhirnya bisa kembali ke kelas.

Saniya yang adalah mata-mata dari Republik Heiburg, dan sang ahli siasat Hayes.

Bekas luka dari serangan pada Akademi oleh tentara mereka dan Ragnarok amatlah menakutkan. Perbaikan telah dilakukan untuk sementara sambil latihan murid-murid dipercepat.

Kerusakan di tempat-tempat seperti bangunan sekolah atau asrama perempuan sedikit rendah, yang terluka juga sebagian besar berakhir hanya luka ringan. Sebuah keberuntungan yang bisa disebut keajaiban.

Sejak saat itu, Kerajaan Baru melemparkan berbagai pertanyaan dan protes terhadap Republik Heiburg, tapi kantor pemerintah Republik tidak balik memberikan balasan dengan baik.

Untuk saat ini, Ragnarok yang Kerajaan Baru bebaskan ke luar negara dibinasakan, jadi masalah besar yang berada tepat di depan mata mereka menghilang, tetapi dalam turnamen internasional yang akan mendekat dalam dua bulan lebih, tampaknya bahwa Republik Heiburg juga akan berpartisipasi, jadi mereka masih tidak bisa melengahkan penjagaan mereka.

(Tapi......Aku senang. Semuanya selamat.)

Dengan ini, semunya harusnya baik-baik saja untuk sementara.

Lux yang lega seperti itu dengan tanpa sadar mengantuk.

「Oi Lux. Berapa lama kau akan tidur?」

Sambil ia sedang tidur nyaman, sensasi kedua bahunya menggigil secara berulang yang membuatnya bangun.

Ketika Lux membuka matanya, Lisha berada di depan meja di mana ia tertidur.

「Nn......? Hah!? Ma, maaf! Pelajaran──」

「Pelajaran sudah berakhir dari tadi. Tapi yah, kau pastinya lelah, jadi harusnya baik-baik saja tidur hanya untuk hari ini. Aku juga bisa melihat wajah tidur manismu.」

「E, eeeh!?」

Ketika Lisha menunjukkannya senyum menggoda, Lux menyeka mulutnya dengan panik.

Tampaknya kalau ia tidak meneteskan air liur, tapi ketika ia memikirkan gadis-gadis itu yang di sekitar melihat padanya seluruh waktu, Lux merasa benar-benar malu.

「Kamu benar. Omong-omong putri. Wajah tidurmu juga menarik loh? Kamu tertidur mengorok sambil tubuhmu masih duduk lurus, dan juga ada air liur yang jatuh──」

「Uwaaah!? Oi Krulcifer! Jangan mengatakan hal aneh di depan Lux!」

Ketika Krulcifer mengatakan itu dengan senyum dingin biasanya, Lisha yang ketahuan berteriak dengan wajah sangat memerah.

Lux tersenyum dengan masam melihat pemandangan itu sambil ia mengalikan tatapannya perlahan pada bangku di sebelahnya.

Philuffy juga tampaknya selamat tanpa sebuah luka berat, tapi kelihatannya dia menimbun kelelahan di dalam tubuhnya. Hari ini juga dia istirahat.

(Setelah ini, aku harus mengunjunginya.)

Sebenarnya, ia dibebaskan dari melakukan pekerjaan dalam beberapa hari belakangan, jadi sekarang jika sekolah berakhir, Lux akan pergi menuju ruang medis di mana Philuffy berada. Ketika ia berdiri dari tempat duduknya──

「Oi Lux. Ke mana kau pergi? Seluruh sekolah dijadwalkan berkumpul hari ini sepulang sekolah ya?」

「Aa......」

Ia dihentikan oleh Lisha dan Lux mengingatnya.

Dalam pertandingan seleksi sekolah kali ini, pertandingan antara Celis dan Lux berakhir dengan rancu, tapi aslinya jika semuanya berlalu tanpa persoalan, hasil menyeluruh dijadwalkan dan diumumkan setelah ini.

Arti sebenarnya tujuan pertandingan seleksi sekolah adalah memutuskan dua belas nama yang akan berpartisipasi dalam turnamen internasional.

「Ayo pergi. Meski aku sudah bisa membayangkan siapa yang akan ikut turnamen sih.」

Dibisikkan oleh Krulcifer, Lux pergi bersama dengan mereka menuju lapangan latihan.

Tepat setelah insiden itu, terdapat pengerahan umum Drag-Knight untuk perbaikan dari wilayah sekitar dan Ibu Kota Kerajaan. Mereka diminta untuk membetulkan Akademi sebanyak mungkin.

Tiga hari berlalu, jadi tidak bisa dikatakan kalau lapangan latihan telah diperbaiki, tapi puing-puing telah diangkat, dan penampilannya sebagai sebuah lapangan latihan kurang lebih lebih baik.

Panggung terutama disiapkan di tengah lapangan latihan, dan Instruktur Raigree berdiri di depannya.

「Sekarang, penilaian akan diputuskan dari hasil pertandingan seleksi sekolah yang berlangsung tempo hari, dan perwakilan anggota turnamen internasional akan diumumkan!」

Dia meningkatkan suara yang dengan baik diproyeksikan seperti biasa sambil menjaga suasana bermatabatnya.

Pada insiden serangan itu, dia mengambil inisiatif menyelamatkan murid-murid, dan setelah Lux pingsan dari kelelahan pun, tampaknya bahwa dia memimpin tanpa tidur hampir dua hari penuh, tapi dia tidak kelihatan lelah sama sekali.

「Ada sepuluh perwakilan, dengan dua cadangan. Tentu saja, pertandingan kemarin di akhir hanya untuk acuan. Hasilnya diputuskan dengan mengambil ke dalam perhitungan kekuatan kalian secara menyeluruh, ruang untuk berkembang, kemampuan untuk bekerja sama dan sebagainya. Mereka yang tidak terpilih mencurahkan diri untuk belajar lebih giat lagi mulai dari sekarang.」

Dengan kata pengantar itu, dia menarik napas dalam sebelum akhirnya membacakan nama.

「Lalu, saya akan mengumumkannya. Pemimpin perwakilan yang dipilih adalah, murid kelas tiga, Celis Ralgris!」

'Waah!' Pada saat itu, sorakan keras meningkat dari murid-murid.

Dan, nama-nama berikutnya dari perwakilan lain dibacakan satu demi satu.

Pengguna Divine Drag-Ride, Lisha dan Philuffy. Kemudian, trio Triad yang adalah anggota Syvalles, dan yang lain juga. Pada tingkat tertentu hasilnya dalam perkiraan, tapi──

「Tunggu, Krulcifer-san juga, kau akan ikut sebagai perwakilan Kerajaan Baru!?」

「Ah? Lux-kun mengatakan sesuatu yang kesepian ya? Kupikir kau akan senang untukku tanpa ragu──」

Krulcifer membalas dengan senyum biasanya, yang menyebabkan Lux menggelengkan kepala dengan panik,

「I, itu bukan apa maksudku, Krulcifer-san, kau murid luar negeri dari Religius Ymir, 'kan?」

「Sejauh ini, ada jatah untuk pelajar luar negeri dalam peraturan turnamen internasional, walaupun ini terbatas pada hanya satu nama. Yah, meski ada keperluan menanyakan mereka untuk izin khusus.」

「I, itu, jangan bilang──?」

Krulcifer menunjukkan senyum nakal pada pertanyaan Lux,

「Ya, aku mengirim surat pada Alterize, jadi Kediaman Einvolk meminta ke negara. Tampaknya kalau masalah selesai dengan aku menjadi perwakilan Akademi di mana tunanganku berada.」

「A, be, begitu......」

(Jadi, entah mengapa terasa seperti rintangan secara bertahap menghilang sementara aku dalam ketidak-tahuan.)

Aneh. Pertunangan dengan Krulcifer harusnya sebuah kebohongan, tapi tampaknya sejauh itu dari hanya Kediaman Einvolk, bahkan Religius Ymir menyadarinya.

Bagaimana ya......

Sembari Lux terheran melawan strategi si gadis cerdas, nama yang dibacakan dari perwakilan berlanjut, kemudian,

「Dan terakhir──Lux Arcadia.」

「Eh......?」

Ketika kata-kata itu diucapkan dengan keras, *stir*, murid-murid yang berkumpul dalam tempat itu ribut.

'Apa itu semacam kesalahan'──Sebelum Lux bisa mengatakan itu, Celis berdiri di atas panggung.

Hanya dari itu, kegaduhan dari para murid tenang dengan langsung.

「Ada sesuatu yang aku perlu minta maaf pada semuanya.」

Celis memandang semua murid dengan suasana dan ekspresi penyediri biasanya, lalu dia berbicara.

「Aku selalu berharap untuk hasil yang terbaik, dan bertindak untuk hal tersebut. Karena aku percaya kalau itu kewajibanku dan demi semua orang. Tapi──」

Mengatakan itu, dia menundukkan matanya ke bawah hanya untuk sedikit, sebelum melanjutkan.

「Kali ini, aku membuat kesalahan besar. Aku tidak mampu menyadari pendekatan Ragnarok, dan juga tidak bisa melihat rekan yang aku percayai, yang adalah mata-mata negara lain.」

Murid-murid mendengarkan dengan ekspresi serius pada pengakuan Celis yang merupakan pemimpin mutlak sampai sekarang.

「Aku dengan teliti merasakan, ketidak-dewasaan dan kekuranganku sendiri. Mungkin, aku tidak benar-benar berharga, sebagai orang dari garis keturunan Empat Bangsawan Besar, atau sebagai kapten Syvalles.」

Celis melepaskan suara yang agak terisi dengan kesedihan, meski begitu dia menarik dadanya dan berbicara.

「Dan jadi, aku ingin menerima bantuan dari seseorang. Aku ingin bantuan, dari orang lain yaitu kalian semua. Lalu, aku juga mau untuk meminta bantuan, darinya yang menyelamatkanku dan Akademi ini.」

Setelah hanya mengatakan itu, Celis meluruskan punggungnya dan menampakkan senyum tenang.

「Lux Arcadia. Dalam pertandingan kali ini, aku mengakui kekalahanku, dan aku akan mendengar pada harapanmu. Lalu, aku akan menanyakan untuk satu hal lagi dari pihakku. Akankah kamu meminjamkan kekuatanmu, untuk turnamen internasional mendatang?」

Gadis-gadis, termasuk para murid kelas tiga, memasang ekspresi terkejut kepada perkataan itu.

Dari bagaimana Celis yang adalah 『terkuat』 mengakui kekalahannya, dan bagaimana dia yang harusnya menjadi pembenci lelaki mengakui Lux, bahkan meminta bantuannya.

Sekujur tubuh murid-murid gemetar dari kejadian itu yang terlalu menakjubkan.

Lux yang ditanyakan di tengah seluruh perkumpulan di mana tatapan siswi-siswi berkumpul padanya──

「────Ya. Aku juga mohon bantuannya, Celis-senpai.」

Ia membalas seperti itu dengan senyum ramah.

Lux memikirkan kalau pastinya suara-suara ketidak-puasan akan datang, tetapi──

'Waaah' Sorakan keras yang mengguncang seluruh lapangan latihan mengalir langsung.

「Hooraay! Dengan ini kita akan bersama untuk sementara, Lux-senpai!」

「Aku senang. Jika dia pergi, tidak akan ada siapapun yang bisa diminta untuk melakukan pekerjaan lagi.」

「Sampai diakui oleh Celis-sama yang pembenci laki-laki──......ini sulit dipercaya tapi, itu benar-benar sesuatu.」

Kata-kata tersebut berganti-ganti di sekitar dari mulut-mulut siswi perempuan dari masing-masing tahun kelas.

Memang hebat, tampaknya kalau murid kelas tiga yang hanya mendukung Celis pun. Mereka tidak berprasangka buruk pada Lux sendiri dari perasaan sesungguhnya mereka.

Pernyataan penting yang memperbaiki Akademi ini dalam beberapa hal dengan langsung diterima oleh semuanya.

Tapi,

「────Juga. Lux menjanjikanku kalau dia akan mengajariku berbagai hal tentang laki-laki. Kupikir kalau aku mau melaporkan ini pada semuanya nanti, sih.」

「............」

Pada waktu itu ketika suara senang mengelilingi Celis terdengar, *stir-......!* reaksi menyebar ke segala arah.

Kemudian, murid-murid mulai berbisik dalam suara rendah.

「Mu, mungkinkah, se, semacam pembicaraan itu ya?」

「Y, ya...... jadi menjalani sampai sejauh itu.」

「A, aa. Pembenci lelakinya telah disembuhkan, mungkinkah itu berarti──!?」

「Tunggu! A, aku memberitahu kalian itu kesalahan!? Tadi, mungkin bukan bermaksud seperti itu──!?」

(U, untuk kecenderungan Celis-senpai dengan mudah salah paham keluar di saat seperti ini-!?)

Ketika Lux mencoba membuat pembenaran pada semuanya dengan panik,

「Oi! Lux! Apa maksudnya ini!? Jangan bilang, kau meninggalkanku, dan lalu melakukan semacam──hal cabul pada Celis!?」

「Boleh jika aku menanyakanmu rinciannya pada kami, Lux-kun?」

Bahkan Lisha dan Krulcifer juga menekan padanya untuk jawaban, yang menjadi keributan berbeda dari sebelumnya.

「......? Apa yang semuanya ributkan?」

「Haa...... Mungkin lebih baik kamu tidak tahu.」

Tepat di dekat Celis yang memiringkan kepalanya dengan bingung, Instruktur Raigree mendesah dan menengadah pada langit yang jauh.


Matahari yang terbit dengan tinggi memberitahu kedatangan awal musim panas.



Di dalam wilayah Kerajaan Baru Atismata.

Dalam sebuah terowongan tua gelap ambruk yang telah runtuh.

Di tempat itu yang tertutup dengan lumut hujau serta tidak ada siapapun yang mendekat, empat orang yang adalah laki-laki dan wanita berada di sana.

Gadis dengan jubah hitam muncul, dan tiga orang berdiri di sebelahnya.

Ahli siasat militer Heiburg yang menyerang Akademi, Hayes dan para bawahannya, tiga orang yang disebut Cerberus.

「Bagaimana anda mau bergerak dari sini, Hayes-sama? Untuk saat ini, tujuannya, salah satu Grand Forces dengan selamat pulih──」

「Hmph」

Hayes mengejek pada pertanyaan Saniya sambil ia melemparkan bentakan yang ia tahan.

「Tak disangka gerombolan itu bisa mengalahkan Ragnarok. Mereka juga tidak setengah buruk mampu mengalahkan itu.」

Hayes membuat senyum jahat dengan bayangan membentuk di sekitar kedua matanya.

「Tapi, aku harusnya punya informasi cukup pada atasan kalian, 'kan? Kekuatan Ragnarok mematuhiku, itu yang aku panggil dari Reruntuhan Heiburg.」

「Ya......!」

Tiga orang, termasuk Saniya membalas seperti itu tanpa penundaan.

「Drag-Ride tipe umum yang kalian dapat gunakan, sebagian kekuatan Ragnarok yang mematuhiku mengalir ke dalamnya, mengabulkannya dengan fisik kuat dan kemampuan regenerasi super. Yah, jika kalian bersemangat terlalu tinggi dalam menggunakannya, tenaga hidup dasar mereka dengan semuanya akan ditelan, dan pada akhirnya itu akan menjadi debu juga──」

「Ya, beruntungnya kita membawa cadangan. Tepat setelah waktu itu, Drag-Ride kita yang terpasang dengan 『tubuh parasit』 secara langsung hancur──」

「Itu pastinya mengejutkan.」

Seorang lelaki dengan rambut kemerahan, Egnid juga mengangguk.

「Err, Poseidon yang benar-benar berada di ambang kematian memperlihatkan kekuatan sebanyak itu karena 『tubuh parasit』 yang diatur di dalamnya, jadi──」

Ya.

Ragnarok yang Lux dan teman-teman habisi tidak bisa untuk menggunakan kemampuan khusus yang sifatnya miliki. Benar-benar dalam keadaan mati tanpa suatu kemungkinan pemulihan.

Di sana, tubuh parasit Ragnarok yang dilepaskan dari Reruntuhan Heiburg ditanam di dalamnya, memberikan kekuatan sementara.

「Kekuatan yang dibagi dengan Drag-Ride tipe umum kalian masing-masing hanyalah satu persen. Dan, Ragnarok-ku sudah memulihkan kembali kekuatannya yang dibagi.」

Ragnarok yang memiliki tubuh parasit dengan zat anorganik lain, Abyss, binatang dan lain-lain. Seperti mengendalikan mereka, tapi pada saat yang sama juga memberikan kekuatan.

Dagangan terbesar yang Hayes palsukan pada Republik Heiburg sebagai Pedagang Gelap adalah hal itu.

「Tapi, Lux dan kawannya sungguh menyusahkan. Aku tak pernah menyangka bahwa mereka akan──」

Hayes tertawa ketika Saniya mengangkat suara gelisahnya.

「Jangan khawatir. Mereka sudah memegang bom menyakitkan tepat di tangan mereka.」

「Bom?」

Hayes membalikkan punggungnya pada Saniya dan meningkatkan suaranya.

「Untuk berpikir kalau hasil eksperimen masa laluku selamat dalam tempat semacam itu. Daging dan darah manusia yang memiliki tiga belas persen kekuatan tubuh parasit Ragnarok ditanam di dalamnya──penjelmaan iblismonster mahakarya terhebat!」

Hayes melengkingkan gema di dalam silinder runtuh yang membentuk dinding.


Tawa keras iblis dapat didengar tak menentu dalam tempat itu.


Catatan Penulis[edit]

Lama tak jumpa.

Ini adalah Akatsuki Senri yang hampir pingsan dari serangan influensa dan terkena demam di tengah menulis volume tiga ini.

Setiap tahun saya melakukan pencegahan dengan menggunakan sesuatu seperti masker, jadi telah beberapa tahun sejak terakhir kali saya terkena sakit sepenuhnya, tapi rasa sakit mengejutkannya dengan berapa lama berlalu. Kesehatan benar-benar hal yang penting huuh. Saya merasakan itu sekali lagi.

Juga, salju tahun ini luar biasa.

Tempat di mana saya tinggal tidak benar-benar memiliki salju turun. Dulu saya sungguh senang menimbun salju. Di SMA, kupikir hal megah seperti 『Jika ada kecantikan dari salju itu akan lebih baik huuh』, tapi itu. Ketika saya bertambah tua, saya hanya bisa memikirkan sebagai 『merepotkan』, sebuah hal yang menyedihkan.

Atau, karena salah salju, berbagai hal terjadi pada kiriman pos, atau dokumen dari departmen editorial-sama......

Meski begitu, saya masih menyukai salju.


Nah, saya punya sedikit kabar baru.

Karya ini, 『Saijaku Muhai no Shinsou Kiryuu (Bahamut)』 akan mendapatkan versi manga! Terima kasih banyak.

Detilnya dijadwalkan diumumkan waktu lusa, jadi nantikan.


Dan, kupikir mulai rasa terima kasihku.

Ilustrator Kasuga Ayumu-sama. Terima kasih banyak untuk kualitas ilustrasi hebat yang sedang sangat sibuk kali ini juga.

Ketika saya pertama melihat ilustrasi berwarna Lisha dan Krulcifer, 『Saya tidak menyangkan kalau mereka tidak berpakaian seperti ini!』 rasa terkejut merambati saya. Dan lalu saya menjadi khawatir jika itu akan melewati pengecekan tahap edit (lol).

Editor saya Saitoi-sama. Terima kasih banyak untuk bantuan anda kali ini dalam aspek lain dari naskah, seperti latar halaman depan 『Bahamut』, dan hal seperti disain penjelasan Drag-Ride. Mohon bantu saya dari sini juga.


Kemudian, ijinkan saya untuk mengatakan selamat tinggal dengan sebanyak ini di waktu ini.

Volume berikutnya akan akhirnya jadi cerita dari Lux dan Philuffy.


Suatu hari di bulan Februari 2014 Akatsuki Senri



Referensi[edit]

  1. aku yakin ini hologram bumi?
  2. tempat mengamati bintang
  3. sebutan untuk nona muda dalam japanese
  4. pendapat seseorang mengenai orang lain
  5. di sini dimaksudkan berputar-putar ke atas
  6. sebutan untuk adik kelas
  7. bukan dalam artian cinta, ya :^)
  8. alasan kenapa dia nampak kebingungan karena Lux diberitahu kalau dia tidak terlihat baik dan bahwa ototnya sakit.
  9. dia pertama menggunakan boku (aku) yang hanya digunakan oleh laki-laki sebelum mengganti sebagai watashi (aku) yang digunakan dengan kedua jenis kelamin
  10. saya pikir ini jenis untuk tingkat kriminal yang sama
  11. menyerahkan pendapat pada orang lain (pasrah, terserah).
  12. kontes antara pihak Lux dan Celis. Dia bermaksud jika mereka mengalahkan Celis, murid lain tidak akan sebanding dengan mereka setelah itu.
  13. Raisen (らいせん)
  14. damai tentang Lux
  15. Sikap berdiri biasa, ketika memegang pedang dengan kedua tangan. Menahannya di depan tubuh setinggi pinggang, dengan ujung pedang diarahkan pada mata lawan. Sikap berdiri ini disebut 'seigan'.
  16. Cara bicara Celis sepanjang cerita terlalu sopan santun. Ketika dia bingung, marah, putus asa, dll, dia tidak pernah berhenti menggunakan bahasa sopan santun.
  17. sebutan untuk putri


Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Volume 4