Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid14 Bab 9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 9 - Menara Penelitian Guas Gibai[edit]

Bagian 1[edit]

Melihat pedagang itu teetajgjap, para elementalis jahat segera berhamburan dan melarikan diri. Disewa dengan uang, orang-orang itu kemungkinan besar tidak memiliki kesetiaan.

Selain itu, dia adalah musuh alami dari para elementalis jahat.

"....Jadi apa yang kau lakukan disini?"

Kamito menyipitkan matanya dan menatap gadis itu.

Rambut hitam yang dipotong pendek, mata sipit dan indah. Memakai pakaian tempur kulit hitam. Suasana tomboi.

Dia adalah Number Kesembilan—Virrey Branford.

Baguan dari militer Ordesia, Umbra, dia adalah seorang ksatria operasi khusus terspesialisasi dalam pengintaian.

Terakhir kali Kamito bertemu dia adalah sebelum berangkat ke Laurenfrost. Dia ingat Virrey mengatakan pada saat itu bahwa dia akan menuju ke ibukota kekaisaran, bertindak sebagai pengawal Greyworth untuk Konferensi Semua Negara.

"Ini adalah taman belakang milik Umbra, kau tau? Menyusuri lorong tikus adalah pekerjaan kami."

Virrey mengikat pria itu dengan sebuah tali dan melemparkan dia ke tanah.

"....Kau tau bahwa kami telah mengontak pria ini?"

Claire bertanya penuh kewaspadaan.

Tak mungkin itu adalah sebuah kebetulan belaka seorang ksatria operasi khusus dari Umbra datang.

Namun, menduga dia datang untuk menangkap kelompok Kamito, itu jauh lebih tak bisa dipercaya karena dia muncul sendirian.

"Bagaimanapun juga, aku telah menerima laporan bahwa kau telah kebur dari penjara di fasilitas Kota Akademi. Dari situ aku yakin kau akan datang untuk menyelamatkan sang Putri Kedua. Ada beberapa rute yang bisa dipakai orang luar untuk memasuki distrik bangsawan. Oleh karena itu, tidaklah sulit untuk memprediksi bahwa kau akan mendekati seorang perantara Murders—"

"Jadi kau sudah tau sejak awal bahwa kami akan menyusup ke ibukota kekaisaran?"

"Kurang lebih begitulah—"

Virrey mengangguk.

Kamito menempatkan tangannya pada Demon Slayer.

"—Jadi, apa yang kau inginkan? Apa kau berniat menangkap kami yang berusaha menyelamatkan Fianna?"

Dia menatap tajam pada Virrey.

Virrey Branford sudah pasti bukan seorang penurut. Meskipun roh terkontraknya mungkin memprioritaskan kemampuan pengintaian karena posisinya dibawah Umbra, dia tetaplah seorang anggota Numbers, para ksatria paling elit milik Kekaisaran.

"Santai saja, jangan seenaknya membuat kesimpulan seperti itu. Aku disini bukan untuk menangkap kalian."

Virrey buru-buru melambaikan tangannya.

".....Apa?"

"Maksudku adalah bahwa aku datang kesini bukan karena perintah Umbra. Sebaliknya, aku bertindak atas dasar motif pribadi. Dengan kata lain, aku adalah satu-satunya orang yang tau bahwa kalian telah menyelinap kedalam ibukota kekaisaran—"

".....motif peibadi?"

Kamito mengernyit terkejut dan melepaskan gagang senjatanya.

Tentu saja, ini tidak berarti bahwa Kamito mempercayai dia sepenuhnya. Namun, itu pasti akan membingungkan pikiran bagi dia untuk muncul sendirian jika dia benar-benar berniat menangkap kelompok Kamito.

"Kamito, bagaimana kalau begini. Ijinkan aku menggunakan kau sekali."

".....Apa maksudmu?"

"Tujuanku adalah untuk menyelamatkan Dame Greyworth yang telah dipenjara oleh Arneus."

"Huh?"

"....Menyelamatkan kepala sekolah?"

Kamito, Claire dan Ellis saling bertukar tatap.

Virrey telah menyelidiki Greyworth secara diam-diam atas perintah militer sebelumnya. Namun, sulit untuk membayangkan ada hubungan lain diantara mereka berdua.

"Aku sudah menyebutkan bahwa aku dilepas dari misi pelacakan Lurie Lizaldia, kan?"

"Ya—"

"Pada saat itu, Dame Greyworth lah yang membawaku setelah aku dipindahkan dari Umbra. Itu sebabnya aku berhutang budi pada dia."

"Hutang budi huh? Tapi apakah ini benar-benar sudah cukup untuk membuatmu bersedia mengambil suatu resiko yabg besar mengingat posisimu dalam Numbers?"

Greyworth saat ini dicurigai sebagai konspirator dalam insiden pembunuhan kaisar, seorang kriminal. Menolong dia sama artinya dengan memberontak terhadap kekaisaran.

"Tentu saja, masih ada alasan lain selain itu—"

Virrey menyampaikannya cukup mudah.

"Kamito, aku sudah mengetahui hal yang mencurigai dalam Kekaisaran karena insiden ini."

Dia merendahkan suaranya.

"....Hal yang mencurigakan."

Kamito memiliki petunjuk tentang apa yang dia siratkan.

"Apakah maksudmu fakta tentang pengaruh Kerajaan Suci telah menjangkau kedalam Ordesia?"

"Kenapa kau bisa tau tentang hal in!?"

Virrey melebarkan mata sipitnya.

"Yah, aku punya sumber—"

Tanpa menyebutkan Rubia secara langsung, Kamito menjawab secara ambigu.

"Aku agak penasaran tentang sumbermu... Oh yah, itu membuat semuanya jadi mudah karena kurang lebih kau sudah tau. Eselon atas Ordesia saat ini berada dibawah kendali Kerajaan Suci...."

Virrey mencerikan gejala perubahan yang mencurigakan dalam Kekaisaran baru-baru ini.

Pertama dimulai dengan penghentian pengejaran Lurie Lizaldia, lalu ada Sacred Spirit Knight yang masuk secara ilegal ke wilayah Laurenfrost di perbatasan, serta persetujuan Kekaisaran mengenai hal itu.

Selanjutnya adalah upaya pembunuhan kaisar.

Meskipun tanpa terlibat secara langsung dalam penyelidikannya, Virrey memiliki banyak keraguan mengenai insiden itu.

Pertama, ada Bloodstone dari Fianna yang melepaskan roh iblis. Meskipun menteri utama menyediakannya sebagai konspirator pendukung, tepatnya bagaimana dia mendapatkan sebuah kristal roh pada tingkat harta nasional? Kenapa bekas roh terkontrak milik Greyworth tersegel didalamnya—?

Bunuh dirinya menteri utama juga sangat mencurigakan. Namun, Imperial Knight segera menyatakan bahwa penyelidikannha selesai bukannya mengangkat masalah ini.

"Pasti ada banyak orang yang mendapati bahwa insiden saat ini mencurigakan, tetapi dengan dipenjaranya faksi Putri Kedua, semua orang takut pada Arneus, atau lebih tepatnya, Kerajaan Suci yang mendukung dia."

Virrey menggigit bibirnya keras-keras.

"Saat ini, Ordesia sangatlah tidak normal. Sebagai seorang ksatria yang menyatakan sumpah kesetiaan pada Kekaisaran, aku ingin menyelamatkan Dame Greyworth diluar keyakinan pribadi, tak ada kaitannya dengan organisasi. Maka dari itu, aku membutuhkan bantuanmu—"

"Dengan kata lain, kau akan mengambil kesempatan untuk menyelamatkan Greyworth asalkan kami membuat kegaduhan ketika menyelamatkan Fianna, kan?"

"—Terimakasih atas pemahamanmu yang cepat."

Virrey mengangguk pada tanggapan Claire.

"Selain itu, menyelamatkan Putri Kedua juga merupakan perintah dari Dame Greyworth padaku sebelum dia ditangkap. Mengasumsikan semuanya berjalan sesuai yang direncanakan, aku akan membantu dalam pelarian."

"Menyelamatkan Greyworth juga adalah yang kami mau. Itu akan menjadi bantuan yang besar jika kau berhasil juga."

"—Kalau begitu kita sepakat, kurasa?"

Mengangguk, gadis ksatria operasi khusus itu tersenyum.

Bagian 2[edit]

Dengan langkah kaki khusus yang tidak menimbulkan suara sama sekali, si ksatria operasi khusus dari Umbra bergerak maju dengan cepat didalam kegelapan.

Reruntuhan bawah tanah yang ruwet, jalurnya begitu panjang yang mana tampak tidak ada akhirnya—

Akhirnya, kristal roh cahaya mengungkapkan struktur aneh buatan manusia di lorong didepan.

Sebuah rangkabakar besi raksasa terpasang disepanjang jalan di langit-langit.

Virreu berjalan kearahnya. Setelah memutar salah satu dari jeruji di rangkabakar beberapa kali, dia mengambil bagian tengahnua, lalu menciptakan sebuah celah yang bisa dilewati seseorang.

"Tak bisa dipercaya sebuah tempat seperti ini ada dibawah ibukota kekaisaran...."

Ellis hanya bisa berseru terkejut.

"Apakah ini pintu masuk rahasia milik Umbra?"

Tanpa membalas gumamam Kamito, Virrey terus maju diam-diam dalam kegelapan.

Tiba-tiba, mereka mencium aroma busuk yang tajam, memaksa Kamito mengerutkan kening.

Perasaan lengket yang menjijikkan tersebut tampak familiar, seperti bangkai binatang kecil.

".....Mungkinkah tempat ini—"

"Ya, tempat pembuangan sampah istana. Namun, apa yang di buang kesini tidak hanya sampah saja."

Membisikkan kata-kata yang jelas, Virrey berhenti didepan tumpukan sampah tersebut.

Diatas gunung sampah itu adalah sebuah cerobong lingkaran terbuat dari batu bata dan semen.

Cahaya dari permukaan tanah menembus lewat sana, menerangi sekelilingnya, seketika mengungkapkan pemandangan yang tak sedap dipandang.

Tercampur didalam sampah tersebut adalah sejumlah besar tulang-tulang putih. Meskipun sebagian besar adalah milik hewab kecil seperti tikus, ada juga tulang-tulang berukuran lebih besar.

Suatu pemandangan yang tak asing bagi Kamito selama masa anak-anaknya. Mayat-mayat anak-anak yang diabaikan yang tewas selama pelatihan yang keras.

".....K-Kamito, ini adalah....!"

Claire menutupi mulutnya dab mengerang. Ellis juga tak bisa berkata apa-apa karena syok.

"Menara Penelitian Guas Gibai, pernahkah kau mendengar nama ini sebelumnya?"

"....Ini adalah pertama kalinya aku mendengarnya."

"Sebuah fasilitas penelitian selama Perang Ranbal, itu juga dikenal sebagai Menara Penyiksaan."

"Menara Penyiksaan?"

Mendengar bisikan Claire, Kamito bertanya.

"Ya, selama Perang Ranbal, Kekaisaran melakukan percobaan yang tak manusiawi yang melibatkan segel persenjataan terkutuk. Diantara mereka, Menara Penelitian Guas Gibai adalah yang terkenal sebagai suatu catatan dari sejarah penuh skandal Kekaisaran Ordesia."

"Benar, tetapi menara itu sendiri sudah disegel sejak lama. Tumpukan sampah ini yang berada dibawah distrik bangsawan yang makmur bisa dianggap sebagai peninggalan dari era itu—"

".....Sungguh tempat yang menjijikkan."

Kamito berbicara seolah meludah.

"—Tempat dimana Dame Greyworth dipenjara adalah di Menara Penyiksaan itu."

"....huh?" "Apa?" "Katakan lagi!?"

Mereka bertiga berseru secara bersamaan.

"Tapi, bukankah menara itu sudah disegel—"

"Beberapa bulan yang lalu, Arneus membuka menara ini. Dia memaksa dewan kekaisaran untuk memberi keputusan dengan menyebutnya sebuah fasilitas penelitian militer. Hanya namanya saja fasilitas militer, tapi sebenarnya adalah kepemilikan pribadi Arneus. Selain para peneliti bekerja dibawah dia, rumor bahkan mengatakan bahwa cardinal dari Kerajaan Suci pernah terlihat datang dan pergi kesana—"

"Kepala sekolah berada ditempat seperti ini—"

"Tapi kenapa....?"

"Agenda mereka tidak diketahui. Tapi tubuh Dame Greyworth yang muda abadi mungkin merupakan subjek percobaan yang menakjubkan bagi orang-orang itu—"

"Si wanita tua...."

Kamito menggertakkan giginya dan menatap keatas pada cerobong tersebut.

—Setelah menaiki cerobong tersebut, mereka dikelilingi oleh hutan yang lebat.

Ini mungkin sebuah hutan didalam distrik bangsawan yang luas untuk para aristokrat dan keluarga kerajaan untuk melakukan kegiatan rekreasi seperti menunggang kuda atau berburu. Bisa dikatakan, para bangsawan kemungkinan tidak akan masuk kedalam bagian yang lebat dari hutan seperti ini.

Langit ditutupi oleh awan abu-abu.

Jika hujan, suaranya seharusnya bisa menutupi langkah kaki mereka.

".....Bagaimana dengan penjaga yang ada diluar?"

"Seharusnya ada beberapa di jam segini. Selain itu, Divisi Pertama dari Imperial Knight sepertinya bergerak untuk menangani sebuah kapal militer dari kebangsaan yang tak dikenal di perbatasan ibukota kekaisaran sekarang ini."

Kamito dan Claire bertukar tatap.

....Hampir bisa dipastikan, itu adalah Revenant milik Rubia.

"Putri Kedua saat ini dipenjara di bawah tanah Kuil Isolasi Dunia dibawah Grand Shrine of Areishia. Aku akan sangat berterimakasih kalau kau bisa menyebabkan keributan besar untuk mengalihkan perhatian."

"Aku benar-benar tidak mau melakukannya secara berlebihan, tapi kurasa sudah tidak ada jalan lain."

"Ya....."

Mendengar gumamam Claire, Kamito setuju.

Bisa dikatakan, itu akan tak realistis untuk berpikir dia bisa menyerbu tempat itu bahkan tanpa menghunus Demon Slayer. Para ksatria elit berperingkat tinggi menjaga kuil itu bersama dengan pasukan terkuat Kekaisaran, Number.

"Dan siapa anggota Number yang menjaga kuil itu?"

"Ksatria yang bertugas menjaga Great Shrine of Areishia seharusnya berada dibawah komando Leschkir Hirshkilt, Number nomer tiga. Dame Leschkir menggunakan Typhon, sebuah roh gravitasi."

"Roh gravitasi huh? Kurasa akan sulit untuk dihadapi dengan roh pedang."

"Namun, Dame Sephira peringkat pertama, Dame Irvine peringkat kedua dan Dame Dunei peringkat keempat saat ini sedang keluar untuk menghadapi kapal militer itu. Itu sudah bisa dianggap berkah untukmu."

Kamito menatap Great Shrine of Areishia yang menjulang tinggi dikejauhan.

"Kuserahkan penyelamatan Greyworth padamu, Virrey."

"Ya, kau juga, semoga beruntung."

Bagian 3[edit]

(...Kamito-kun!?)

Ketika dia mengaktifkan sihirnya—

Imej Kamito terukir dalam-dalam didalam pikiran Fianna.

Jelas-jelas berbeda dari kehadiran orang biasa, kehadiran itu memiliki perasaan nostalgia juga.

Tak diragukan lagi, itu adalah kehadiran Kamito yang sangat dia kenal.

—Kalau begini ceritanya, sekarang bukanlah saatnya untuk duduk manis ditempat seperti ini.

Melakukan segala sesuatu untuk berkonsentrasi, Fianna berdiri.

Menggunakan hatinya yang gemetaran, dia mencelupkan darah yang ada di lantai dan menulis sebuah lingkaran sihir pada dinding penjara.

Meskipun kekurangan kekuatan suci, dengan bantuan lingkaran sihir, tindakan pemanggilan itu sendiri seharusnya bisa dilakukan.

(Meskuoin aku sudah kotor dan belum memurnikan diriku—)

Ksatria suci yang melayani sebagai tangan kanannya pasti akan datang.

Dengan keyakinan ini, dia merapal kata-kata pemanggilan.

"—Engkau, hamba raja anak manusia, ksatria dan master pedang! —Dengan kontrak darah lama, jadilah pedang yang melindungi aku, datanglah dan kerjakan perintahku!"

Suara jernih dari princess maiden memecah keheningan dari Kuil Isolasi Dunia.

Menanggapi kata-katanya, lingkaran sihir yang terbuat dari darah bersinar biru-putih.

Sebuah cahaya perak bersinar di udara.

Sebuah pedang baja merobek ruang dan yang keluar dari retakan tersebut adalah seorang ksatria putih-perak.

Sang roh ksatria Georgios—roh berperingkat tinggi yang diwariskan keluarga kekaisaran Ordesia.

".....Syukurlah.... Kau datang...."

Tersenyum, hampir pingsan, Fianna ditangkap oleh lengan kuat dari roh ksatria itu. Lalu, setelah menempatkan dia perlahan-lahan di lantai, roh ksatria itu menghunus pedangnya dan menghancurkan rantai yang mengikat tangan dan kaki Fianna dalam satu serangan.

".....Terimakasih. Kurasa aku menyimpan kristal roh penyembuhan didalam—"

Roh ksatria itu membuka armor dadanya dan mengeluarkan sebuah kristal roh dari kehampaan.

Fianna menempatkan kristal roh tersebut pada dadanya dan menuangkan kekuatan suci ke dalamnya.

"O unicorn yang penuh kebaikan, sembuhkan tubuhku dengan cahaya—"

Cahaya suci penyembuhan menyelimuti seluruh tubuhnya dan staminanya yang telah habis pulih sedikit.

(Sekarang ini, hanya inilah yang bisa aku lakukan...)

—Bisa dikatakan, dia seharusnya telah pukih sampai ketitik bisa berjalan.

Fianna mengeluarkan sebuah belati ritual dari dada Georgios dan memotong keliman pakaiannya yang bernodakan darah agar mempermudah pergerakan.

Lalu dia berjalan ke pintu yang tertutup rapat. Sihir perlindungan lain telah dipasang pada pintu tersebut, tetapi tak ada waktu untuk menghilangkan sihir itu.

(....Karena aku tak bisa membukanya, aku mungkin juga tak bisa menghancurkannya.)

Fianna mengarahkan tangannya pada pintu tersebut.

"—Hancurkan pintu itu, Georgios!"

Dia memberi perintah.

Mematuhi perintah tuannya, roh ksatria itu menyerang pintu tersebut dengan ganas menggunakan pedangnya yang besar.

STnBD V14 249.jpg

Terpotong dalam serangan tunggal. Dengan suara keras, pintu itu hancur berkeping-keping.

"....Apa, Putri Kedua!?"

"M-Mustahil, bagaimana bisa sebuah roh terkontrak—"

"L-Laporkan pada Dame Leschkir, cepat—"

Para penjaga yang ditempatkan di Kuil Isolasi Dunia berteriak terkejut dan kabur satu per satu.

"Huff, huff... Guh..."

Namun, Fianna merasakan gelombang pusing dan harus bersandar pada dinding. Dalam kondisinya saat ini, mempertahankan Georgios sangatlah berat, mengarah pada resiko kehilangan kesadaran.

"—Kembalilah, Georgios. Terimakasih."

Mematuhi perintah tuannya, roh ksatria itu mengangguk lalu menghilang sebagai partikel cahaya.

"Tunggu aku, Kamito-kun...."

Setelah bergumam pelan, Fianna mulai berlari disepanjang koridor didalam kuil tersebut.

Bagian 4[edit]

Awan gelap mulai menurunkan hujan.

Indera Kamito yang tajam mendeteksi kehadiran yang samar di udara.

"Ikuti rencana dan ambil jalan memutar, Kamito."

"Ya...."

Rute terdekat ke Great Shrine of Areishia adalah berjalan lurus disepanjanh jalan utama yang mengarah ke Istana Nefescal. Namun, seseorang secara alami akan mengetahui bahwa banyak ksatria yang ditempatkan disana. Tertahan disana sesaat saja, maka bala bantuan kemungkinan tiba dengan cepat.

"—O angin, beri kami perlindunganmu."

Ellis merapal sihir roh, membuat penghalang angin disekitar mereka bertihat.

Pengaruh penghalang angin itu termasuk menghapus suara langkah dan sedikit meningkatkan kecepatan pergerakan.

"Ayo pergi."

Dibawah suara hujan yang tak ada hentinya, Kamito dan rekan-rekannya melewati lorong di distrik bangsawan.

Meninggalkan area perumahan bangsawan, mereka bergerak kearah agensi pemerintah berada.

Mereka masih tak melihat adanya para ksatria disepanjang jalan.... Jalanan secara tak terduga sangat sepi.

".....Aneh sekali, tak ada siapapun yang terlihat."

"Ya, itu karena faksi anti-Arneus telah dipenjara belum lama ini—"

Sembari menajamkan telinganya untuk mendengarkan tanda-tanda disekitar, Ellis berbisik.

Lalu, suara dari para penjaga bisa terdengar didepan.

Kamito dan rekan-rekannya berhenti dan bersembunyi di balik bayangan sebuah rumah.

"Sungguh memalukan. Kita harus menemukan sang putri bagaimanapun caranya!"

"Seharusnya dia belum jauh!"

Sekelompok penjaga berlari disepanjang lorong dengan suara kaki yang berisik.

"...!?"

Kamito dan teman-temannya saling bertukar tatap.

".....Fianna melarikan diri?"

"Apa yang terjadi?"

"....."

Kamito mulai berpikir cepat.

Apakah ini kebetulan? Atau entah bagaimana, dia telah mendeteksi pergerakan kelompok Kamito dan berusaha sebaik mungkin untuk membantu—

".....Yah, kurasa Fianna tak memiliki kepribadian dari seorang putri terkekang."

"Ya." "...Hmm, kurasa begitu."

Bagaimanapun juga itu adalah putri itu. Membobol keluar penjara sendirian tidaklah mengejutkan.

Dulu saat dia kehilangan kekuatan dari roh terkontrak dan dikenal sebagai Lost Queen, dia tidak menghabiskan hari-harinya mengurung diri dalam kamar dan tenggelam dalam kesedihan.

Dia membuat persiapan secara agresif dengan niat untuk memenangkan Blade Dance dan memulihkan kekuatannya, bahkan berupaya main curang untuk mendaftar ke Akademi agar bisa bertemu Kamito.

Fianna Ray Ordesia adalah seorang gadis dengan hati yang kuat.

".....Gimanapun juga, situasi ini merupakan suatu peluang."

"Ya, itu jauh lebih mudah daripada mencoba menyelamatkan dia ketika dia dipenjara."

"Kuharap kita bisa menemukan dia lebih cepat, sebelum para penjaga tiba."

Kata Ellis.

"Jika begitu, daripada berkerja sebagai kelompok, kupikir akan lebih baik bagi kita untuk berpencar mencari dia."

"Ya, dari apa yang bisa kulihat, para ksatria belum mengambil tindakan—"

Mendengar saran Kamito, Claire mengangguk.

"Kalau begitu, mari kita berpencar disini dan saling mengontak segera setelah kita menemukan Fianna."

Ellis merapalkan sihir roh dengan tenang dan memanggil roh angin.

Mereka adalah peri-peri kecil berpakaian mirip bunga.

"Roh ini bisa melintasi lorong bersama dengan angin."

Roh-roh angin itu berputar-putar di udara sebelum hinggap di pundak Kamito dan Claire.

"Hindari pertarungan dengan para ksatria. Segera kabur jika kalian bertemu mereka."

"Ya, aku tau. Kamito, kau juga berhati-hatilah—"

Mereka bertiga mengangguk lalu mulai berlari ke tiga arah yang berbeda.

Bagian 5[edit]

Kamito berlari disepanjang jalan, basah kuyup karena hujan.

Setiap kali dia mendengar langkah kaki dari para penjaga yang mendekat, dia bersembunyi dan mengamati situasinya.

(....Fianna, dimana kau?)

Dia tak bisa membayangkan Fianna berjalan di halaman utama. Namun, jika Fianna memilih jalan gang yang rumit, para penjaga yang akrab dengan medannya akan menangkap dia dengan cepat.

Mungkin Fianna menuju ke suatu area yang penuh dengan kediaman bangsawan untuk mencari perlindungan. Namun, dengan ditahannya semua bangsawan anti-Arneus, akankah bangsawan lain mengulurkan bantuan padanya, mengingat seberapa terisolasinya dia di istana?

—Tiba-tiba, Kamito kepikiran sesuatu.

(—Aku ingat itu disebutkan bahwa ada lorong rahasia yang hanya diketahui oleh keluarga kerajaan.)

Mungkin dia menggunakan salah satu lorong itu.

(....Jika begitu, tak ada yang bisa kami lakukan.)

Tentunya, akan lebih baik jika Fianna bisa melarikan diri dengan aman dengan caranya sendiri—

Lalu pada saat itu....

—to... Kamito... -kun... Dimana, kau...?

(...!?)

Tiba-tiba, dia mendengar sebuah suara yang kacau didalam pikirannya.

Bukannya roh angin milik Ellis, itu terdengar secara langsung didalam kepalanya.

"Fianna, dimana kau!?"

Kamito berhenti berjalan dan berteriak.

Namun, tak ada tanda-tanda keberadaan Fianna disekitar.

(...mungkinkah sihir roh untuk memproyeksikan?)

Kamito memejamkan matanya dan memfokuskan pikirannya untuk memdengarkan suara dalam kepalanya.

Menganggap itu adalah jenis dari sihir roh, maka suara ini hanya satu arah. Suara Kamito tak bisa disampaikan.

—Kamito-kun... Aku... ada di... koridor utara... kuil—

(....Koridor utara?)

Sekarang ini, Kamito berada di sisi selatan dimana pintu masuk utama berada. Dia berada di sisi yang berlawanan.

(...Kurasa akan lebih cepat untuk memotong jalan melewati istana secara langsung?)

Berlokasi ditengah ibukota kekaisaran, Istana Nefescal pasti dijaga oleh para ksatria dalam jumlah yang banyak.

(Resikonya akan sangat besar....)

Kamito menggertakkan giginya. Meskipun itu adalah rute terpendek, dia akan mendapati prioritasnya salah jika gagal menerobos. Satu-satunya pilihan adalah untuk melewati labirin di distrik bangsawan dan memutar ke sisi utara.

Setelah membuat keputusan, dia hendak berlari ketika....

—...A-Ahh... Ahhhhhhhh—

"...!?"

Tiba-tiba, dia merasakan gelombang suara yang intens dalam pikirannya.

(.....Apa yang terjadi!?)

Kamito hanya bisa memegang pelipisnya dab mengerang. Pada saat yang sama, pemikiran Fianna yang berselang sebelumnya tampaknya terputus. Dia tak lagi bisa mendengar suaranya.

(.....Itu terdengar seperti sebuah jeritan.)

....Apakah dia bertemu sesuatu, atau mungkin—

"...!"

Kamito menggertakkan giginya keras-keras dan memegang Demon Slayer erat-erat.

Lalu dia menatap pada gerbang luar Istana Nefescal.

Tak ada waktu untuk ragu-ragu.

".....Sepertinya aku memang harus membuat kerusuhan."

Bagian 6[edit]

Fianna berlari secepat yang dia bisa, mencipratkan lumpur.

Dia masih bisa merasakan kehadiran Kamito sebelumnya, tetapi tiba-tiba terputus.

Tidak, bukan hanya kehadirannya saja. Saat dia menyadarinya, baik langkah kaki penjaga yang mencari Fianna tanpa henti maupun suara hujan telah lenyap. Bahkan langkah kaki Fianna sendiri juga—

Itu seolah-olah sekelilingnya, seluruh ruang telah diisolasi.

(....Apakah ini adalah sebuah penghalang isolasi? Tidak, itu salah—)

Pada saat ini, ruang didepan matanya tiba-tiba terdistorsi.

Sesaat, dia pikir dia merasa pusing, tapi—

(...Huh?)

Thud—!

Selanjutnya, dia mendapati dirinya sendiri terdorong ke lantai oleh kekuatan yang tak terlihat.

"...Gah, uhuk... A-Ah... Ahhhhhhhhh—"

Berat yang luar biasa. Tekanan berat yang terasa seperti itu akan menghancurkan badannya sepenuhnya melumpuhkan dia. Semua tulang dalam tubuhnya menjerit kesakitan. Rasa sakit yang tajam itu membuat Fianna menjerit tak jelas.

"Oh, jadi kau disini, putri—"

"...!?"

Fianna tak mampu memutar kepalanya untuk menatap pemilik suara tersebut.

"Itu diperlukan untuk memberi pelajaran pada seorang anak nakal yang melarikan diri, menolak untuk menyerah—"

Mengatakan itu, Leschkir Hirschkilt menjilat bibirnya dengan gembira.

Bagian 7[edit]

Suara keributan bisa terdengar dari area pusat distrik bangsawan.

(....Sepertinya Kamito melakukannya dengan baik. Sekarang akan lebih mudah untuk menyelinap masuk.)

Menendang seorang penjaga yang jatuh di kakinya, Virrey Branford menyerbu pintu untuk masuk.

Menara Penelitian Guas Gibai. Menara putih ini terkenal atas keburukannya selama masa perang. Sendirian, menara itu berdiri didalam sebuah hutan didalam wilayah istana.

Tidak hanya ukurannya yang besar, menara itu juga cukup mencurigakan penampilannya.

Tetapi sebaliknya, ada apa dengan tekanan mengerikan ini yang membuat rambut seseorang berdiri tegak—

(Aku tak pernah merasakan perasaan semacam ini sebelumnya ketika aku masuk kedalam untuk penyelidikan...)

Virrey menghilangkan penghalang dan melangkah masuk kedalam menara itu.

Ada kehangatan di udara disertai kehadiran seseorang.

'(....Para prajurit penjaga? Atau mungkin para peneliti yang bekerja dibawah Arneus—)

Virrey berjalan secara diam-diam dan masuk kedalam kedalaman menara, mangabailam tangga yang mengarah keatas. Lantai-lantai atas terdiri daei ruangan referensi dan laboratorium penelitian. Menganggap Greyworth dipenjara disini, pasti dia ada dibawah tanah.

"Ya ampun, seekor tikus nakal telah datang secara suka rela ke kotak mainanku."

"...!?"

Sebuah suara yang tiba-tiba membuat Virrey melihat kebelakangnya.

"...!?"

Yang muncul dibelakang dia yang sepenuhnya tak disadari adalah—

"....K-Kau!"

Seorang gadis yang mengenakan penutup mata, memakai jubah putih polos—Millennia Sanctus—berdiri sambil tersenyum saat dia menatap Virrey.

(....Tak bisa dipercaya aku gagal merasakan keberadaannya meskipun aku adalah seorang ksatria operasi khusus!?)

Virrey secara reflek mengeluatkan pistolnya dan menuangkan kekuatan suci kedalamnya. Dia tak punya niat menunjukkan belas kasihan meskipun lawannya adalah seorang anak kecil. Itu adalah seekor monster. Seekor monster mengerikan yang merusak Kekaisaran.

"Fufu, bodoh."

Millenia tersenyum manis dan menjilat bibirnya.

"—Yah, timing yang sempurna untuk digunakan untuk percobaan itu♪"

"Apa"


Sebelumnya Bab 8 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Bab 10