Difference between revisions of "Date A Akihabara (Indonesia):Kotori"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with ""……Benar-benar,kenapa juga aku harus datang ke tempat seperti ini…" Melipat kedua tangan di depan tubuhnya dan berkata begitu,Kotori menggerutu tak senang sambil berjal...")
 
(Replacing the Translation)
Line 1: Line 1:
  +
==Date A Akihabara: Kotori==
"……Benar-benar,kenapa juga aku harus datang ke tempat seperti ini…"
 
   
  +
“... yang benar saja, kenapa aku harus datang ke tempat seperti ini...”
Melipat kedua tangan di depan tubuhnya dan berkata begitu,Kotori menggerutu tak senang sambil berjalan di belakang Shidou.
 
Dia adalah gadis muda berambut panjang diikat menjadi dua dengan pita hitam di samping kanan dan kirinya.Sosok mungil,dengan mata bundar seperti acorn <ref>biji pohon ek </ref> merasakan ketidaksabaran yang bercampur aduk di dalam dirinya.
 
   
  +
Kedua tangannya terlipat tatkala bersuara, Kotori dengan tidak senang merengus sambil berjalan di belakang Shido.
"Ayolah,jangan berkata seperti itu.Tak apakan,melakukan hal seperti ini sesekali?"
 
   
  +
Dia seorang gadis muda yang mengikat rambut panjangnya menjadi dua ikatan dengan pita-pita hitam. Figur yang mungil, dengan mata bundarnya yang mencolok, bagaikan biji ek, namun ekspresi wajahnya saat ini, bercampur dengan perasaan tak sabaran.
Shidou tersenyum pahit sambil berkata seperti itu untuk menenangkannya,Kotori mengacungkan lollipop yang ia kulum dalam mulutnya ke langit.
 
Sekarang lokasi yang sedang Shidou dan Kotori tuju,adalah aula multifungsi yang ada di Akihabara,Belle Salle Akihabara.
 
Dikarenakan lantai pertama dari gedung besar ini sangat luas dan gampang diakses oleh umum, kelihatannya ada event yang sedang diadakan.Terlihat dari adanya kerumuman besar yang berkumpul disini.
 
   
  +
“Ayolah, jangan berkata seperti itu. Tidak apa-apa kan, melakukan ini sekali-sekali?”
"Oh,kita sudah sampai.Mari lihat, stan-nya ada di…..ah. "
 
   
  +
Shido tersenyum pahit saat mengatakan itu dengan maksud menenangkannya, Kotori mengarahkan stik lolipop di mulutnya ke langit.
"Baik,lewat sini.jangan seperti slowpoke <ref>pemalas</ref>"
 
   
  +
Sekarang ini, lokasi yang dituju Shido dan Kotori adalah aula serba-guna yang terdapat di Akihabara. Belle Salle Akihabara.
Kotori menunjuk kearah kerumunan besar tadi.Mata Shidou melebar.
 
   
  +
Karena di lantai pertama dari bangunan besar itu terdapat berbagai area yang bebas didatangi orang-orang publik, sepertinya sedang diadakan sebuah ''event'' di sana, terlihat dari kerumunan orang banyak yang berkumpul di sana.
"Ada apa ini,jadi kau sudah tahu tentang itu,Kotori. "
 
   
  +
“Oh, kita sampai. Coba kita lihat, stan-nya ada di......ah.”
"Hmmph,yang harus kau lakukan adalah memeriksa terlebih dahu—— Bukan begitu,itu hal yang biasa! Baiklah,ayo segera lakukan apa yang harus kita lakukan dan pulang!"
 
   
  +
“Iya, ke arah sini. Jangan lambat lah.”
Berkata demikian,sambil berjalan didepannya Kotori menarik ujung baju Shidou,
 
   
  +
Kotori menunjuk ke arah kerumunan masal itu. Shido terbelalak.
"Wuah, jangan tarik-tarik! "
 
   
  +
“Kenapa ini, jadi kau sudah tahu tempatnya, Kotori.”
Shidou hampir kehilangan keseimbangannya untuk sesaat,dengan tergesa-gesa ia membenarkan keseimbangan tubuhnya, dia diseret oleh Kotori.
 
Mereka berdua punya alasan yang benar-benar sederhana untuk mengunjungi jalan yang jarang mereka datangi ini.
 
   
  +
“Hmmf, yang kau perlu lakukan hanyalah melakukan penyelidikan sebelum&mdash;&mdash;Bukan itu, ini sudah sewajarnya bukan!? Baik, cepatlah lakukan apa yang seharusnya kita lakukan lalu pulang!”
Itu karena,seri Light Novel kesukaan Kotori akan dijadikan serial,lagi pula event perilisan serialnya diadakan di Akihabara.
 
Walaupun begitu,Kotori tidak terlalu tertarik dengan event itu sendiri…..akan tetapi dia langsung berubah pikiran saat ia melihat daftar item yang dijual.
 
   
  +
Seraya berkata, Kotori menarik ujung pakaian Shido, dengan demikian memimpin jalan.
Itu karena,ada lollipop yang bisa dimakan dengan gambar karakter tertentu dalam seri itu,rupanya sedang dijual secara terbatas dalam event .
 
Walaupun harus ikut serta dalam event yang memalukan seperti itu,akhirnya Kotori yang menatap layar computer berlama-lama tak bisa menahanya lebih lama lagi——dengan setengah memaksa menyeret Shidou ke Akihabara.
 
   
  +
“Wah, jangan tarik-tarik!"
Ketika mereka sedang ikut mengantri,mereka melihat-lihat sekeliling mereka.Para anggota staff yang mengenakan jaket biru, sedang menjual T-shirt dan membagikan brosur.Jauh di dalam kerumunan,sebuah objek raksasa berbentuk seperti singgasana bisa terlihat.Kelihatannya itu salah satu equipment yang muncul dalam novel tersebut.Bentuknya mirip dengan <Sandalphon>.
 
   
"Hey….Kotori,judul Light Novel yang kau baca,apa namanya? "
 
   
  +
Untuk sesaat Shido hampir kehilangan keseimbangannya, lalu buru-buru menyeimbangkan diri, sambil diseret oleh Kotori.
"Date Alive."
 
   
  +
Mereka berdua memiliki alasan yang sangat sederhana untuk mengunjungi jalan yang jarang mereka datangi ini.
"....."
 
   
  +
Karena, serial ''Light Novel'' favorit Kotori akan segera diserialisasikan, tambah lagi sebuah ''event'' nampaknya sedang diselenggarakan di Akihabara.
Kenapa.Muncul sebuah perasaan bahaya.Walaupun ia tak tahu kenapa,tapi ia merasakan perasaan bahaya yang aneh.
 
   
  +
Meskipun begitu, Kotori tidak tertarik pada ''event'' itu sendiri......namun dia tiba-tiba berubah pikiran saat melihat daftar barang yang dijual.
Kemudian,antrian itu mulai bergerak maju dan maju,sampai pada giliran Shidou dan Kotori.
 
   
  +
Yakni, lolipop yang disenangi seorang karakter tertentu dari serial itu, rupanya dijual dengan stok terbatas.
"Selamat datang ~. Silahkan melihat-lihat~."
 
   
  +
Mengikuti ''event'' semacam ini membuatnya malu, tetapi pada akhirnya Kotori yang menatap layar komputer dengan penuh idaman tidak tahan lagi&mdash;&mdash;setengah-memaksa Shido datang ke Akihabara.
Anggota staff penunggu stan berkata begitu sambil tersenyum.
 
   
  +
Saat mereka memasuki antrian, mereka melihat ke sekeliling. Para staf memakai jaket biru, menjual T-shirt dan membagi-bagikan brosur. Jauh di dalam kerumunan tersebut, sebuah objek raksasa menyerupai singgasana dapat terlihat. Kelihatannya itu merupakan sebuah perlengkapan yang terdapat di novel tersebut. Mirip sekali dengan <Sandalphon>.
Akan tetapi Kotori hanya menunjukkan ekspresi bosan,melihat ke barang-barang yang dipajang——alisnya mengejang beberapa saat kemudian.
 
   
  +
“Hey......Kotori, judul ''Light Novel'' yang kau baca, apa namanya?”
".....? Dimana permennya? "
 
   
  +
“''Date Alive''.”
Mendengar Kotori bertanya,anggota staff wanita tadi menundukan kepalanya meminta maaf.
 
   
  +
“............”
"Aku benar-benar minta maaf. Lollipop-nya sudah habis terjual belum lama tadi…."
 
   
  +
Kenapa. Adanya perasaan marabahaya. Meskipun ia tidak tahu kenapa, tapi ia merasakan adanya sensasi bahaya yang aneh.
"Eh…."
 
   
  +
Setelah itu, demikianlah antrian maju, sekarang giliran Shido dan Kotori.
Setelah Kotori melebarkan matanya,dia tak berbicara untuk beberapa saat.
 
Segera setelahnya,dia sekali lagi menarik ujung baju Shidou,keluar dari antrian.
 
   
  +
“Selamat datang~. Silahkan dilihat-lihat~.”
"Oi,oi,Kotori?Apa nggak apa-apa? "
 
   
  +
Staf di stan berkata demikian, seraya tersenyum.
"….Hmmph,ya sudahlah kalau sudah habis.Lagipula,pada awalnya aku tak tertarik .Aku datang kesini cuma karena kau Shidou,kau menyeretku ke sini. "
 
   
  +
Namun Kotori memasang ekspresi bosan, melihat-lihat barang jualan yang dipajang&mdash;&mdash;alis matanya berkedut sejenak.
Melihat punggung Kotori,Shidou menekan kuat-kuat bibirnya.
 
Setelah memantapkan dirinya,dia melepaskan tangan Kotori yang memegang bajunya.
 
   
  +
“......? Mana permennya?”
"….Apa,ada apa? "
 
   
  +
Setelah Kotori bertanya, staf perempuan itu menundukan kepala seraya meminta maaf.
"Tunggu aku disini. "
 
   
  +
“Mohon maaf. Lolipopnya, sudah habis terjual belum lama ini......”
"Eh?Tunggu,mau pergi kemana kau! "
 
   
  +
“Eh......”
Mendengar suara Kotori yang memanggilnya dari belakang,Shidou berlari menuju jalanan Akihabara.
 
   
  +
Setelah Kotori membelalakkan mata, dia tidak berbicara untuk sementara waktu.
♦♦♦
 
   
  +
Segera setelah itu, dia sekali lagi menarik ujung baju Shido, keluar dari antrian.
Kira-kira satu jam kemudian.
 
   
  +
“Oi, oi, Kotori? Tidak apa-apa?”
"Haa....,Haa...,"
 
   
  +
“... hmmf, mau bagaimana lagi kalau sudah habis. Lagipula, pada dasarnya aku tidak tertarik. Aku cuma datang karena Shido yang menarik-narikku ke sini.”
Dengan begitu terengah-engah,Shidou kembali ke tempat Kotori.
 
   
  +
“............”
"Ada apa denganmu, membuatku menunggu begitu lama.Pergi kemana saja kau? "
 
   
  +
Memandangi punggung Kotori, Shido mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
Mood Kotori nampaknya makin bertambah buruk daripada sebelumnya, dia melipat tangannya di depan tubuhnya dan menatap tajam.Shidou tersenyum kecut sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya
 
   
  +
Setelah diam berdiri, ia melepas tangan Kotori yang sedang menggenggam bajunya.
——Itu adalah,Sebuah lollipop bergambar karakter anime di atasnya.
 
   
  +
“... apa, ada apa?”
Kotori dengan segera terdiam.
 
   
  +
“Kau, tunggu saja aku di sini.”
"B,Bagaimana kau mendapatkan,itu. "
 
   
  +
“Eh? Tunggu, kau mau ke mana!”
"Ah…..Kupikir seseorang pasti ada yang membelinya lebih dari satu…."
 
   
  +
Dengan iringan suara Kotori yang memanggil dari belakang, Shido bergegas menuju jalanan Akihabara.
"Jadi kau pergi mencari orang itu dan memohon padanya untuk menjualnya satu padamu !? A,Apa kau bodoh !? "
 
   
"Uguh…."
 
   
Sejujurnya,Ia tak bisa menyangkal hal itu.Di sendiri berpikir bahwa melakukan hal seperti itu sangatlah tidak efisien.
 
Akan tetapi,jarang sekali Kotori sangat berharap ingin memiliki sesuatu.Jika dia tak bisa mendapatkan itu dengan cara ini,dia akan dicap gagal sebagai seorang kakak.
 
   
  +
Sekitar satu jam kemudian.
"Yah,nggak papa kok.Ambilah. "
 
   
  +
“Haa..., haa...”
"…..Un. "
 
   
  +
Dengan terengah-engah, Shido kembali ke sisi Kotori.
Setelah menyerahkan lollipop tadi, Kotori menerimanya dengan wajah sedikit memerah.
 
Setelah sejenak mengamatinya,dia membungkus lollipop tadi dengan sapu tangan seperti halnya itu adalah benda yang berharga dan memasukannya ke dalam tas.
 
   
  +
“Kenapa kau ini, membuatku menunggu lama. Ke mana kau pergi tadi?”
"Ada apa,bukankah kau mau memakannya? "
 
   
  +
''Mood'' Kotori kelihatannya sudah memburuk dibandingkan dengan sebelumnya, dia melipat tangan dan mendelik tajam. Shido tersenyum kecut sambil mengambil sesuatu dari kantungnya.
"K,Kau berisik! Akulah satu-satunya orang yang memutuskan mau aku apakan sesuatu yang sudah diberikan padaku!"
 
   
  +
&mdash;&mdash;Itu adalah, sebuah lolipop dengan gambar karakter anime.
"Y,yah walaupun yang kau katakan benar.. …"
 
   
  +
“Eh&mdash;&mdash;”
"…..Mana bisa aku memakannya. "
 
   
  +
Kotori seketika itu juga terdiam.
"Eh?"
 
   
  +
“Ba, bagaimana kau mendapatkan, itu.”
"Bukan apa-apa. Baiklah , ayo kita pulang."
 
   
  +
“Ah......aku hanya berpikir mungkin ada orang yang membeli lebih dari satu......”
Berkata begitu,Kotori mulai berjalan ke arah stasiun.
 
Langkah kakinya,terlihat lebih ringan daripada sebelumnya.
 
   
  +
“Jadi kau pergi mencari seseorang dan memohon-mohon agar menjual satu untukmu!? Ka, kau ini bodoh ya!?”
<noinclude>
 
  +
===Catatan Penerjemah dan Referensi===
 
  +
“Uguh......”
<references/>
 
  +
{{DateALiveNavbar
 
  +
Sejujurnya, ia tidak dapat membantah itu. Ia sendiri berpikir kalau melakukan ini sangatlah tidak efisien.
| [[Date A Akihabara:Kurumi|Kurumi]]
 
  +
}}
 
  +
Namun, jarang sekali Kotori mengharapkan sesuatu sedemikian inginnya. Kalau ia tidak bisa mendapatkannya dengan cara ini, maka ia pastinya tidak layak menjadi seorang kakak.
</noinclude>
 
  +
  +
“Yah, tidak apa-apa kan sekarang. Ambillah.”
  +
  +
“............Un.”
  +
  +
Setelah mengulurkan lolipop itu, Kotori menerimanya dengan wajah sedikit memerah.
  +
  +
Sesudah mengamatinya sejenak, dia membungkusnya dengan sapu tangannya seolah-olah itu sebuah barang yang berharga, lalu menaruhnya di tas.
  +
  +
“Ada apa, kau tidak mau memakannya?”
  +
  +
“Be-berisik! Aku yang memutuskan apa yang akan kulakukan dengan barang pemberian untukku!”
  +
  +
“Y, yah memang benar apa yang kau katakan...”
  +
  +
“... mana mungkin aku, tega memakannya.”
  +
  +
“Eh?”
  +
  +
“Bukan apa-apa. Baiklah, kita pulang.”
  +
  +
Sambil berkata demikian, Kotori mulai berjalan ke arah stasiun.
  +
  +
Langkah kakinya, nampaknya lebih ringan dari sebelumnya.

Revision as of 14:53, 3 June 2013

Date A Akihabara: Kotori

“... yang benar saja, kenapa aku harus datang ke tempat seperti ini...”

Kedua tangannya terlipat tatkala bersuara, Kotori dengan tidak senang merengus sambil berjalan di belakang Shido.

Dia seorang gadis muda yang mengikat rambut panjangnya menjadi dua ikatan dengan pita-pita hitam. Figur yang mungil, dengan mata bundarnya yang mencolok, bagaikan biji ek, namun ekspresi wajahnya saat ini, bercampur dengan perasaan tak sabaran.

“Ayolah, jangan berkata seperti itu. Tidak apa-apa kan, melakukan ini sekali-sekali?”

Shido tersenyum pahit saat mengatakan itu dengan maksud menenangkannya, Kotori mengarahkan stik lolipop di mulutnya ke langit.

Sekarang ini, lokasi yang dituju Shido dan Kotori adalah aula serba-guna yang terdapat di Akihabara. Belle Salle Akihabara.

Karena di lantai pertama dari bangunan besar itu terdapat berbagai area yang bebas didatangi orang-orang publik, sepertinya sedang diadakan sebuah event di sana, terlihat dari kerumunan orang banyak yang berkumpul di sana.

“Oh, kita sampai. Coba kita lihat, stan-nya ada di......ah.”

“Iya, ke arah sini. Jangan lambat lah.”

Kotori menunjuk ke arah kerumunan masal itu. Shido terbelalak.

“Kenapa ini, jadi kau sudah tahu tempatnya, Kotori.”

“Hmmf, yang kau perlu lakukan hanyalah melakukan penyelidikan sebelum——Bukan itu, ini sudah sewajarnya bukan!? Baik, cepatlah lakukan apa yang seharusnya kita lakukan lalu pulang!”

Seraya berkata, Kotori menarik ujung pakaian Shido, dengan demikian memimpin jalan.

“Wah, jangan tarik-tarik!"


Untuk sesaat Shido hampir kehilangan keseimbangannya, lalu buru-buru menyeimbangkan diri, sambil diseret oleh Kotori.

Mereka berdua memiliki alasan yang sangat sederhana untuk mengunjungi jalan yang jarang mereka datangi ini.

Karena, serial Light Novel favorit Kotori akan segera diserialisasikan, tambah lagi sebuah event nampaknya sedang diselenggarakan di Akihabara.

Meskipun begitu, Kotori tidak tertarik pada event itu sendiri......namun dia tiba-tiba berubah pikiran saat melihat daftar barang yang dijual.

Yakni, lolipop yang disenangi seorang karakter tertentu dari serial itu, rupanya dijual dengan stok terbatas.

Mengikuti event semacam ini membuatnya malu, tetapi pada akhirnya Kotori yang menatap layar komputer dengan penuh idaman tidak tahan lagi——setengah-memaksa Shido datang ke Akihabara.

Saat mereka memasuki antrian, mereka melihat ke sekeliling. Para staf memakai jaket biru, menjual T-shirt dan membagi-bagikan brosur. Jauh di dalam kerumunan tersebut, sebuah objek raksasa menyerupai singgasana dapat terlihat. Kelihatannya itu merupakan sebuah perlengkapan yang terdapat di novel tersebut. Mirip sekali dengan <Sandalphon>.

“Hey......Kotori, judul Light Novel yang kau baca, apa namanya?”

Date Alive.”

“............”

Kenapa. Adanya perasaan marabahaya. Meskipun ia tidak tahu kenapa, tapi ia merasakan adanya sensasi bahaya yang aneh.

Setelah itu, demikianlah antrian maju, sekarang giliran Shido dan Kotori.

“Selamat datang~. Silahkan dilihat-lihat~.”

Staf di stan berkata demikian, seraya tersenyum.

Namun Kotori memasang ekspresi bosan, melihat-lihat barang jualan yang dipajang——alis matanya berkedut sejenak.

“......? Mana permennya?”

Setelah Kotori bertanya, staf perempuan itu menundukan kepala seraya meminta maaf.

“Mohon maaf. Lolipopnya, sudah habis terjual belum lama ini......”

“Eh......”

Setelah Kotori membelalakkan mata, dia tidak berbicara untuk sementara waktu.

Segera setelah itu, dia sekali lagi menarik ujung baju Shido, keluar dari antrian.

“Oi, oi, Kotori? Tidak apa-apa?”

“... hmmf, mau bagaimana lagi kalau sudah habis. Lagipula, pada dasarnya aku tidak tertarik. Aku cuma datang karena Shido yang menarik-narikku ke sini.”

“............”

Memandangi punggung Kotori, Shido mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Setelah diam berdiri, ia melepas tangan Kotori yang sedang menggenggam bajunya.

“... apa, ada apa?”

“Kau, tunggu saja aku di sini.”

“Eh? Tunggu, kau mau ke mana!”

Dengan iringan suara Kotori yang memanggil dari belakang, Shido bergegas menuju jalanan Akihabara.


Sekitar satu jam kemudian.

“Haa..., haa...”

Dengan terengah-engah, Shido kembali ke sisi Kotori.

“Kenapa kau ini, membuatku menunggu lama. Ke mana kau pergi tadi?”

Mood Kotori kelihatannya sudah memburuk dibandingkan dengan sebelumnya, dia melipat tangan dan mendelik tajam. Shido tersenyum kecut sambil mengambil sesuatu dari kantungnya.

——Itu adalah, sebuah lolipop dengan gambar karakter anime.

“Eh——”

Kotori seketika itu juga terdiam.

“Ba, bagaimana kau mendapatkan, itu.”

“Ah......aku hanya berpikir mungkin ada orang yang membeli lebih dari satu......”

“Jadi kau pergi mencari seseorang dan memohon-mohon agar menjual satu untukmu!? Ka, kau ini bodoh ya!?”

“Uguh......”

Sejujurnya, ia tidak dapat membantah itu. Ia sendiri berpikir kalau melakukan ini sangatlah tidak efisien.

Namun, jarang sekali Kotori mengharapkan sesuatu sedemikian inginnya. Kalau ia tidak bisa mendapatkannya dengan cara ini, maka ia pastinya tidak layak menjadi seorang kakak.

“Yah, tidak apa-apa kan sekarang. Ambillah.”

“............Un.”

Setelah mengulurkan lolipop itu, Kotori menerimanya dengan wajah sedikit memerah.

Sesudah mengamatinya sejenak, dia membungkusnya dengan sapu tangannya seolah-olah itu sebuah barang yang berharga, lalu menaruhnya di tas.

“Ada apa, kau tidak mau memakannya?”

“Be-berisik! Aku yang memutuskan apa yang akan kulakukan dengan barang pemberian untukku!”

“Y, yah memang benar apa yang kau katakan...”

“... mana mungkin aku, tega memakannya.”

“Eh?”

“Bukan apa-apa. Baiklah, kita pulang.”

Sambil berkata demikian, Kotori mulai berjalan ke arah stasiun.

Langkah kakinya, nampaknya lebih ringan dari sebelumnya.