Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 10 Bab 2
Bab 2 - Kampaku Fujiwara Yoshiharu[edit]
Di barat Harima, berdiri kastil Kozuki.
Para penguasa dari Chuugoku, limapuluh ribu tentara kuat dari Klan Mori berkumpul bersama-sama untuk menyelamatkan Kastil Miki yang telah dikelilingi oleh Klan Oda.
Pada hari ini, gadis kecil yang telah mewarisi nama leluhur dari Ashikaga, yang juga dikenal sebagai Klan Shogun, Ashikaga Yoshiaki, naik dengan buru-buru ke Tenshu[1] dan menggunakan teleskop untuk melihat kearah timur dimana Kastil Himeji berada.
"Ho ho ho, bergembiralah Kikkawa, Kobayakawa, kuil Honbyo telah mengirim pada kita sebuah jawaban, mereka mengatakan bahwa mereka akan menanggapi panggilan kita untuk senjata dan terlibat dalam pertempuran dengan Oda Nobuna!"
Ashikaga Yoshiaki yang telah melarikan diri ke Kekaisaran Ming sebelum kembali ke Jepang, memohon pada Klan Mori untuk bantuan dan selama periode waktu ini tidak berhenti bekerja dengan kuasnya dengan jalan menghidupkan namanya dari 'Surat Shogun'. Isi dari surat yang tak terhitung banyaknya umumnya adalah bicara burung tentang Oda Nobuna yang mengabaikan otoritas dari Klan Shogun Ashikaga dan menciptakan Keshogunan Imagawa saat ini serta janji-janji kosong seperti 'Selama au bisa kembali ke Kyoto, aku pasti akan menghadiahimu dengan banyak wilayah.' tetapi dalam hal apapun, dia secara resmi masih mewarisi posisi Shogun dari pendahulunya, Ashikaga Yoshiteru.
Oleh karena itu, si 'Kembar Mori' yang membantu Kepala Klan Mori Generasi Ketiga, Terumoto dengan kata lain, saudara kembar dari Mori Generasi Pertama, Mori Motonari, Kikkawa Motoharu serta Kobayakawa Takakage memutuskan untuk mendukung dia, memilih untuk menentang Oda Nobuna dan sehingga mengirim pasukan mereka untuk menyerang Harima.
Namun, Tentara Oda telah menunjukan kesatuan yang tak terduga, bukan hanya benteng pertahanan Kastil Miki dari Klan Mori sepenuhnya dikelilingi oleh Klan Oda, terlebih lagi, Angkatan Laut Kuki juga keluar dan muncul di medan pertempuran, sehingga mengubah perang tersebut kedalam kebuntuan.
Disisi lain, Ukita Naoie yang merupakan tuan dari Bizen dan Mimasaka telah ditempatkan di medan sebagai barisan depan dari Klan Mori secara tak sengaja jatuh dari kudanya saat dalam pertempuran dan melukai punggungnya, pada akhirnya barus ditarik mundur dari medan perang karena rasa sakit.
Oleh karena itu, jenderal ahli strategi Kobayakawa Takakage yang mengendalikan divisi San'yodo[2] dari Klan Mori serta angkatan laut mereka, memikirkan sebuah strategi besar untuk memecah kebuntuan dan mematahkan pengepungan dari Kastil Miki melalui penggunaan pertempuran laut yang mana adalah keahliannya dan saat ini membuat persiapan untuk itu.
"Onee-sama, meskipun kita berniat untuk merebut kendali laut Osaka dan kemudian menggunakan rute laut ini untuk memasok ulang Kastil Miki, tetapi kita perlu untuk terlebih dahulu mendapatkan dukungan dari Kuil Honbyo, mari kita biarkan prajurit di Kastil Miki bertahan sedikit lebih lama."
Di samping sang adik, Kobayakawa, Kikkawa Motoharu yang kepalanya memiliki ikat kepala 'Mori Terbesar' melilit padanya, tengah berbaring sambil membaca Sengoku Yamato Monogatari 'Taiheiki'. Merintih dan menangis 'Wuu, wuu, kehidupan prajurit cantik sekali lagi menghilang, ahhh, air mata tidak mau berhenti' sambil menulis sesuatu, dia tampaknya berkubang dalam hobi halusnya menyelesaikan kisah dari jenderal cantik yang yang dibuat melalui cara-cara yang tepat.
Meskipun Kikkawa Motoharu tak diragukan lagi seorang jenderal yang ganas, namun ketika dia tidak bertarung, dia memiliki banyak kelebihan energi dan konsentrasi. Oleh karena itu, yang tidak tertarik pada pria sejati, larut dalam fantasi ini.
"Uhuk, menunjukan hobi yang suka melawan semacam ini mirip dengan Fujioshi sedikit... Onee-sama."
"Divisi San'yodo serta angkatan laut semua berada di bawah komandomu Takakage, yang aku harus aku lakukan adalah mendengarkan intruksimu dan menebas musuh kita."
"Kuil Honbyo dari Osaka sendiri adalah benteng pelabuhan yang sulit untuk menyerang, terlebih lagi di Ise, Echizen Omi dan Mikawa mereka memiliki jumlah pengikut yang besar, jika mereka membangkitkan pemberontakan di semua tempat ini, Tentara Oda pasti akan terjepit dan tidak bisa bergerak melawan kita. Dengan itu, Oda Nobuna hanya bisa mendirikan blokade besar-besaran dengan membangun Kota-kota di sekitarnya Osaka."
"Seperti perbentengan besar yang mereka bangun diluar Kastil Miki, Takakage?"
"Aku takut kita perlu untuk segera mengirim pasukan dan persediaan pada Kuil Honbyo sesegera mungkin, pertempuran penentuan melawan Tentara Oda seharusnya menjadi pertarungan antara prajurit, dan seharusnya tidak melibatkan para penganut dari Nyankousou untuk mengangkat senjata kerena insiden ini, atau yang lain, itu akan melibatkan lebih banyak rakyat sipil tak berdosa dan dengan demikian memperkeruh perang, membuat negara ini bahkan lebih kacau."
Kobayakawa Takakage mengernyit karena 'situasi tak diinginkan' ini.
"Onee-sama, jika ini berlansung itu bukan lagi menjadi sebuah pengujian apakah Oda Nobuna memiliki kemampuan menjadi penguasa dunia."
Meskipun itu tak tertulis, Takakage dengan halus menyatakan ketidaksetujuannya yang tak terucapkan untuk Ashikaga Yoshiaki untuk menarik Kuil Honbyo pada konflik tersebut melalui surat-suratnya.
'Wuu, apakah aku telah melakukan sesuatu yang salah?' Ashikaga Yoshiaki merendahkan kepalanya.
"Aku... Aku hanya ingin menggantikan Onii-sama ku yang ingin mengakhiri era kacau tersebut tetapi telah terhalang pada jalan sebagai Shogun Ashikaga, jadi...jadi aku terus menulis surat sepanjang jam...Wuu... Aku minta maaf."
"Shogun-sama, dunia bukanlah sesuatu yang diungkapkan dalam beberapa kalimat, tetapi sesuatu yang mempengaruhi kehidupan orang yang tak terhitung jumlahnya, itu tidak hanya berakhir dalam perang kata-kata, seharusnya sesuatu telah salah, itu biaya yang besar dari rakyat untuk membayar harganya dengan kehidupan mereka."
"...aku akan mengingatnya mulai sekarang, aku minta maaf Kobayakawa."
"Dengan realisasi ini, harap terus maju sepanjang jalan yang anda percayai."
'Aku mengerti' Ashikaga Yoshiaki mengangguk dengan ekspresi diselamatkan.
"Aku hanya mengerti satu hal Takakage, dan itu adalah pertempuran, bahkan jika aku mati dalam pertempuran itu adalah tugas seorang prajurit."
"Itu benar Onee-sama, ngomong-ngomong, kita harus meminta angkatan laut Murakami untuk bantuan kali ini lago."
"Apa kamu masih ingat? Pertempuran penentuan itu di Miyajima yang menentukan apakah atai tidak kita Klan Mori akan menjadi tuan dari Chuugoku, dan kita membuat saudara kita..."
Kikkawa dan Kobayakawa mendesah pada saat yang sama, keduanya mendesah bersamaan hingga terdengar seperti hanya ada satu napas, ini membuat Ashikaga Yoshiaki yang berada di samping dengan iri merasa bahwa mereka benar-benar sepasang saudari yang baik.
"Meskipun tuan masih sangat muda, tetapi selama si Kembar Mori ada, Klan Mori bisa tetap aman, namun aku, setelah terpisah dari Onii-sama ku, aku begitu kesepian, wuu."
"Shogun-sama, meskipun Takakage dan aku sendiri terlihat sama, tetapi kami sepenuhnya berbeda, terlebih lagi, ada saat-saat dimana hubungan kami di masa lalu cukup buruk."
"Un, setiap kali kami saling melihat kami akan berargumen tanpa akhir, dan menjadi dimarahi oleh Otou-sama berkali-kali."
"Apa, itu tidak tampak seperti itu sama sekali sekarang."
"Ini adalah berkah dari akhir Onii-sama kami."
Kobayakawa Takakage menatap langit barat, dengan wajahnya mengungkapkan ekspresi kesepian.
※
Murakami Takeyoshi saat ini di Laut Setouchi mengkomandani kapal untuk maju ke timur.
Tujuan Angkatan Laut Murakami kali ini adalah untuk melintasi Selat Akashi untuk mencapai Teluk Osaka yang luas dari pantai Harima.
Sementara gelombang ganas mengamuk di laut sekitar mereka seperti menyiratkan nasib dari si Kembar Mori.
Dalam pertempuran Miyajima yang terkenal, alasan kenapa 'Generasi Pertama' keluarga Mori, Motonari Mori secara ajaib mampu mengubah arus melawan musuh yang memiliki perbedaan besar dalam kekuatan, sebagian besar karena fakta bahwa Angkatan Laut Murakami dikerahkan untuk datang untuk membantu Mori, para bajak laut meninggalkan ketertarikan mereka sendiri dan membentuk menjadi skuad bunuh diri, dengan berani menyerbu cepat ke pertempuran, memenggal kepala komandan dari Tentara Sue, Sue Harukata serta sejumlah besar pasukan musuh.
Namun di era Sengoku yang kacau ini, orang-orang yang tidak seharusnya mati telah meninggal satu demi satu.
Setelah meninggalnya Generasi Kedua, Takamoto serta Generasi Pertama, Motonari, Klan Mori menunjuk 'Generasi Ketiga' yang muda Mori Takemoto sebagai kepala, sedangkan putri kembar dari Motonari, Kobayakawa dan Kikkawa menjadi kemudi kapal besar dari Klan Mori.
Namun si Kembar Mori tidak tahu pasti apa yang harus dilakukan setelah mereka menyatukan negara.
Terutama si 'ahli strategi' Kobayakawa Takakage yang selalu memiliki pendapat bahwa 'Setelah Otou dan Onii-sama meninggal, Klan Mori di keadaannya saat ini tidak punya kemampuan menjadi tuan negara tersebut, meskipun aku adalah 'otak' dari klan, aku tidak memiliki kemampuan untuk meramalkan masa depan dari negara ini.'
Oleh karena itu, Klan Mori yang telah menyingkirkan musuhnya yang kuat, Klan Amago dan menjadi tuan dari Chuugoku mengikuti ajaran Generasi Pertama Mori Motonari 'Jangan mengingnkan dunia'. Namun dalam rangka untuk melanjutkan reputasi Klan mereka pada akhirnya menggunakan alasan 'Untuk menguji apakah orang lain memiliki kemampuan untuk menjadi penakluk dari negara' untuk mengobarkan perang.
'Tapi meski begitu, untuk berpikir bahwa si Kembar Mori akan menggunakan 'mendukung Shogun Ashikaga' sebagai alasan untuk melawan Oda Nobuna sepenuhnya, hal-hal yang terjadi di dunia ini benar-benar tidak dapat dipahami oleh manusia.' Takeyoshi hanya bisa berpikir.
Terlebih lagi, bahkan Kuil Honbyo yang dalam hubungan baik dengan Klan Oda juga membelot pada pihak Ashikaga dan dan memasuki keributan tersebut.
"Perhatikanlah, Motonari, Takamoto. Aku akan hidup sampai seratus tahun, justru karena kalian berdua buru-buru pergi, Kobayakawa dan Kikkawa, kedua bocah itu hanya bisa dilindungi oleh aku."
Kobayakawa Takakage mempercayakan Angkatan Laut Murakami untuk melakukan dua hal.
Tugas pertama adalah untuk memblokade Sakai, pelabuhan perdagangan yang penting dari Kinai[3], secara efektif memotong pasokan Tentara Oda, seperti saltpetre[4] dan lain-lain, bagian dari strategi jangka panjang Takakage.
Tugas lainnya adalah untuk mengirim pasukan dan persediaan ke Kuil Honbyo di Osaka.
Tentu saja, Klan Oda memiliki Angkatan Lautnya sendiri, jadi untuk melaksanakan kedua tugas ini disaat yang sama sangatlah sulit.
Bahkan Angkatan Laut Murakami hanya bisa mengerjakan tugas-tugas ini satu per satu.
Namun, Murakami Takeyoshi masih penuh dengan keyakinan.
Meskipun Tentara Oda telah mengumpulkan banyak pengalaman sejak Pertemputan Okehazama di darat, tapi itu sepenuhnya berbeda dalam pertempuran laut, kemungkinan angkatan laut mereka hanya digunakan untuk mendukung tentara mereka didarat.
Dalam perbandingan, Murakami Takeyoshi setelah memimpin bajak lautnya selama Pertempuran Miyajima dan menghancurkan Tentara Sue yang memiliki keunggulan mutlak dalam jumlah, dan membenarkan namanya sebagai Raja Bajak Laut.
Ada kesenjangan yang tak dapat diatasi diantara keduanya.
"Aku ingin hidup untuk waktu yang lama, pertempuran yang akan datang yang yang pasti akan menjadi pertempuran terberat sejak Miyajima."
'Namun, ini berarti bahwa cepat atau lambat kami harus pergi ke Sakai, bukankah itu berarti kami akan bertindak sesuai keinginan anak Katolik aneh itu yang tidak hanya menolak untuk membayar pajak, tapi juga menipu kami untuk menarik keluar dia dari laut.' Murakami Takeyoshi tiba-tiba berpikir tentang hal ini.
Angkatan Laut Murakami yang berbasis di Laut Setouchi telah berkumpul dan menjelajahi laut beberapa hari lalu di Dan no Ura dekat Shimonoseki[5].
Pada saat mereka menyadari, mereka sudah menangkap misionaris Namban muda yang menuju Sakai dari Bungo di Kyushu.
Misionaris itu adalah seorang bishonen dengan rambut hitam panjang. Dia memiliki perawakan tinggi dan ramping, dan meski dia terlihat seperti dia tidak punya banyak kekuatan, namun ketenangannya tidak berubah terlepas dari intimidasi dan bahkan pemukulan dari para bajak laut.
Ingin melintasi Laut Setouchi namun tidak membayar pajak yang dibutuuhkan pada Angkatan Laut Murakami.
"Aku tidak punya uang tembaga, atau emas dan perak apapun."
Setellah penggeledahan tubuh, para bajak laut menyadari bahwa misionaris tersebut memang semiskin yang dia katakan.
Meskipun Raja Bajak Laut Murakami Takeyoshi yang memiliki badan dan posture yang mana setiap orang harus mendongak, sangat mengagumi keberanian dari misionaris Namban ini yang berlayar ke Jepang dari sisi lain dari dunia, namun, Laut Setouchi adalah wilayah Angkatan Laut Murakami, mereka tidak bisa mengijinkan dia untuk lewat hanya karena fakta bahwa dia adalah Namban.
"Oi Kristian, untuk melintasi Laut Setouchi ini dengan terumbu padat sendirian sama saja bunuh diri, kami akan membawamu ke Sakai, meskipun itu tidak akan gratis."
Setelah mendengar ini, misionaris tersebut berbicara dengan nada lembut pada Murakami Takeyoshi.
"Di dasar laut Dan no Ura terdapat banyak harta karun."
Ketika Murakami Takeyoshi menanyai dia kenapa sebagai seorang Namban dia mengetahui hal semacam ini, misionaris tersebut hanya tersenyum dan menjawab.
"Aku mengerti Sejarah Jepang lebih dari kalian."
Tetapi apa yang ada didalam peti harta karun yang Angkatan Laut Murakami yang percaya pada kata-kata misionaris tersebut telah pancing naik dari dasar laut bukan emas, perak atau batu permata yang berharga, melainkan beberapa manik-manik kotor.
"Batu permata semacam ini disebut Magatama[6], mereka adalah harta karun sejati yang bisa mengubah sejarah manusia."
Para bajak laut yang merasa bahwa mereka sedang dibodohi, awalnya ingin mengikat misionaris tersebut dan menenggelamkan dia ke kedalaman untuk mengumpankan dia pada ikan, namun, pemimpin mereka, Murakami Takeyoshi merasa semakin tertarik pada misionaris tersebut, dan dia mengampuni nyawanya dan mengurungnya di penjara.
Alasan kenapa dia menganpuni nyawa dari misionaris itu mungkin karena fakta bahwa meskipun misionaris itu berada dalam situasi hidup atau mati, matanya tidak menunjukkan sedikitpun jejak takut atau panik.
Dan lagi, misionaris muda ini yang sudah meninggalkan penjara di kapal, saat ini berdiri diam-diam disamping Murakami Takeyoshi.
Namanya adalah Pedro Cabral.
Kepala cabang baru dari misionaris di Jepang.
Didalam penjara, Pedro memprediksi bahwa kapal tersebut akan berlayar menuju Sakai dengan sebuah senyum sejernih kristal, dan dia akan bertemu Ratu Jepang disana.
Senyumnya benar-benar mirip dengan senyum dari Anak Tuhan.
Namun jika seseorang mengamati dia dengan hati-hati, matanya masih memiliki keganasan menyaingi binatang buas.
"Aku akan mengubah Jepang menjadi Kerajaan Tuhan."
Pedro yang menyatakan itu tampak seperti seekor harimau ganas berpakaian kulit domba.
"Hou... Kerajaan Tuhan eh, dengan kata lain membuat Jepang sebuah negara Katolik?"
"Tujuanku lebih mulia daripada itu, aku ingin membuat Tuhan benar-benar turun ke bumi."
"APA?!"
"Yang perlu kau lakukan hanyalah melihat eh, Raja dari Laut Setouchi. Alasan aku kembali ke masa lalu adalah untuk mengubah sejarah umat manusia sebagai Tuhan tidak ada."
Kata-kata datar dari Pedro menciptakan kegemparan dalam hati Murakami Takeyoshi.
"Meskipun Katolik tidak mau mengakui bahwa prediksimu adalah tepat, tetapi untuk pertandingan ini, benar-benar kekalahanku, itu mungkin yang disebut takdir kurasa, di salah satu dari beberapa hari kedepan, aku akan menurunkan kamu di Sakai."
"Terimakasih, namun, sekarang bukan saatnya bagiku untuk secara pribadi pergi ke daratan Sakai, aku akan membiarkan seseorang yang adalah seorang kristen dan seorang samurai dari Klan Oda menggunakan Magatama tersebut atas namaku untuk membuka jalan ke masa depan."
"Ho? Dibandingkan dengan orang eksotis sepertimu, itu lebih mudah bagi para samurai untuk bergerak. Namun, apa samurai itu memiliki impian yang sama seperti kamu?"
"Tidak, setiap orang memiliki impian yang berbeda, tetapi untuk sekarang ini mengirim Magatama ke Sakai sudah cukup bagus, pada akhirnya, segala sesuatu akan terjadi menurut pada rencanaku."
"Lalu apa yang hendak kau lakukan setelah itu?"
"Aku akan diam-diam menunggu waktu yang tepat bagiku untuk memasuki panggung, sebelum saat itu, aku akan kembali ke Kyushu untuk membuat persiapan, untuk membangun Kerajaan Tuhan, selanjutnya, pasukan anti-Kristen dari Shimazu meningkat dalam kekuatan sangat lancar."
"Sungguh...dibalik penampilan lemah dan rampingmu itu terletak sebuah kemauan baja, sungguh mirip dengan Mori Takamoto, itu terlalu sia-sia bagimu untuk menjadi seorang misionaris."
"Mori Takamoto?"
"Mendiang saudara, kakak dari kedua bocah yang aku lindungi sekarang, tetapi dia karena sebuah rencana dari beberapa orang konyol, dia meninggal."
"Hey, Raja Laut Setouchi, apa kau akan bertarung untuk keluargamu lagi?"
"Ara, jika aku harus mengatakannya maka akan seperti itu, meskipun kedua bocah itu tidak punya hubungan darah dengan aku tetapi mereka masih keluarga, aku bersaudara dengan Mori Takamoto!"
"Meskipun kau terlihat begitu garang, kau benar-benar seorang pria sejati."
"Ngomong-ngomong Katolik, kenapa kau mau meninggalkan keluargamu untuk datang ke pulau dari sebuah negara asing ini?"
"Aku tidak punya keluarga."
"Ho?"
"Aku sendirian di dunia ini, hatiku tanpa cinta, aku tidak punya siapapun yang aku cintai, ataupun anggota keluarga yang harus aku lindungi."
Meskipun Gaspar mengatakan ini, tetapi Murakami Takeyoshi mengamati sesuatu yang melintas dimatanya, seolah-olah dia mencoba menyembunyikan sebuah luka yang dia ingin sembuhkan dalam jiwanya.
'Pria ini yang datang dari Namban yang jauh sendirian, melintasi lautan mungkin tampak gila, tapi mungkin dia memiliki beberapa masa lalu menyakitkan,' Murakami Takeyoshi hanya bisa berpikir.
"Raja dari Lautan Setouchi, jika seseorang mencintai keluarganya sendiri, dia akan menjadi seseorang yang akan membenci siapapun yang bukan dalam keluarganya, untuk melindungi anggota keluarganya sendiri, dia akan bertarung dengan orang-orang diluar keluarganya. Oleh karena itu keluarga adalah penyebab dari permusuhan antara orang-orang, serta alasan kenapa orang-orang bertarung satu sama lain. Kau orang jepang seperti anak-anak, dengan dalam mencintai anggota keluargamu sendiri, namun justru karena cinta mendalam inilah bahwa kau juga memiliki kebencian mendalam, cinta mendalam milikmu ini adalah alasan sesungguhnya kenapa kalian terlibat dalam perang yang berantakan ini."
※
Di persimpangan perbatasan antara Settsu dan Izumi, ada sebuah kota perdagangan yang ramai, Sakai.
Nobuna dan Yoshiharu saat ini menunggangi kuda-kuda mereka tanpa istirahat kearah Tennoji yang mana pedagang Tsuda Sougyu beroperasi.
"Aku katakan Nobuna, jika Matsunaga Danjo mengetahui bahwa Konoe Sakihisa secara rahasia telah bersekongkol, kenapa dia diam-diam membiarkan ini terselip?"
"Sebagai seorang samurai, jika seseorang memasuki Kyoto, itu akan tak terhindarkan untuk terlibat dalam pertempuran dengan Kuge[7] dan manuver politik jahat mereka dan menjadi sasaran uji coba yang menawarkan segala macam penderitaan. Danjo secara pribadi mengalami poin ini. Dia mungkin berharap bahwa kita mampu melewati ujian ini menggunakan kekuatan kita sendiri."
"Meski begitu, jika dia memberitahu kita lebih awal..."
"Danjo pasti telah mengambil kepribadianku yang tak sabaran kedalam pertimbangan dan sampai pada kesimpulan tidak memberitahu aku bagian berita ini lebih awal. Kita harus berusaha menghindari konfrontasi denga Istana Kekaisaran bagaimanapun juga, jika aku kehilangan rasionalitas dan membakar istana tersebut maka era kacau ini tidak akan pernah memiliki hari dimana itu berakhir."
"Sebenarnya...sekarag bahwa aku berpikir tentang itu memang benar bahwa Hisahide tidak membuat pergerakan melawan Istana Kekaisaran, dia hanya menyerang Shogun Ashikaga dan hanya membakar Todaiji."
"Meskipun Danjo sering mengatakan bahwa dia ingin membakar negara ini menjadi abu, tetapi dalam benaknya dia benar-benar ingin secepatnya mengakhiri era kacau ini, dan tidak memiliki lebih banyak yatim perang seperti dirinya sendiri, jika tidak, dia tidak akan menggunakan cara semacam ini untuk membantuku."
"Terdengar masuk akal, Hisahide mengambil semua kritik dari kamu pada dirinya sendiri sementara Hanbei dan Zenki menumbangkan kejahatan kuno yang bersarang di Kyoto."
"Uh, tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, aku telah menerima banyak berkah rakyat."
"Kemudian, selama kamu menangkap Konoe, makan tak seorangpun di Kyoto akan menjadi musuhmu, tetapi setelah itu kamu perlu menghindari terperosok dari melawan rakyat lagi..."
"Untuk itu, kita perlu menyelesaikan pertempuran dengan Nyankousou, Yoshiharu."
"Ah, untuk tidak membiarkan pengorbanan Hisahide dan Zenki menjadi sia-sia, aku pasti akan menemukan cara!"
※
"Heh heh heh, selama Kuil Honbyo di Osaka dan tuan Chuugoku, Klan Mori bersekutu dan menaklukan Sakai, Tentara Oda yang selalu mengandalkan senapan sebagai kekuatan utamanya akan menjadi seperti harimau ompong, selanjutnya, pengikut Nyankousou mengangkat pemberontakan dimana-mana, ha ha ha... Aku bisa mengatakan bahwa aku sudah menang!"
"Saingan bisnisku, Imai Soukyu tidak akan tetap merajalela lagi, Konoe-sama, ketika Keshogunan Ashikaga bangkit, harap ingat untuk membiarkan Rumah Tennoji kami menjadi pemasok kekiasaran Shogun."
Pada hari ini, sang Kampaku, Konoe Sakihisa dan pedagang yang kuat di Sakai, Tsuda Soukyu berkumpul di ruang teh Rumah Tennoji, secara rahasia membahas bagaimana untuk memperlakukan rincian aliansi Ashikaga Yoshiaki yang saat ini bersama Klan Mori serta Nyankousou.——
Tiba-tiba,
Lkonoe! Kau tidak punya apa-apa untuk dikatakan sekarang!"
"Buktinya adalah berpakaian besi!"
Penampilan ganas Nobuna dan Yoshiharu menendang pintu geser dan menerobos masuk secara tiba-tiba. Konoe Sakihisa terkejut, berteriak "APA!!!" saat dia berdiri.
Tsuda Soukyu begitu terkejut, dia menjatuhkan 'teko teh Shokoubunrin' yang dia pegang ditangannya.
"Oda Nobuna? Ke-Ke-Kenapa kau muncul disini?!"
"Konoe-sama, harap segera melarikan diri dari jembatan rahasia tokoku di belakang!"
"Aku takut aku harus mengecewakanmu, jembatan dibalik tokomu sudah disegel dibawah perintahku oleh Sakon."
Sebelum bertindak, Nobuna sudah membuat kontak dengan Takigawa Kazumasu dan Angkatan Laut Kuki-nya, memerintahkan mereka untuk secara rahasia memasuki pelabuhan, sekarang ruang teh tersebut telah sepenuhnya dikelilingi oleh pasukan Nobuna dari semua sisi.
Terlebih lagi, Nobuna yang menerobos kedalam ruang teh tersebut memiliki sebuah Tachi[8] terikat di pinggangnya.
"Dari Kanegasaki ketika Asai menghianati aku secara tiba-tiba, aku sudah curiga kalian menyembunyikan banyak persekongkolan dariku, ara, meskipun ada begitu banyak, aku tidak bisa menghitung mereka semua, tetapi untuk berpikir bahwa bahkan Klan Fuuma yang terkenal dari Kantou juga dikendalikan olehmu, itu benar-benar sebuah rencana 'hebat' eh?"
"Kau si bodoh tak sopan! Membawa senjata kedalam ruang teh adalah kejahatan berat, menurut hukum, mengambil hidupmu adalah legal! Jangan main-main! Aku berbakat dalam seni ilmu pedang yang bahkan bisa menangani pembunuh berpengalaman!"
Konoe pernah membuat Uesugi Kenshin dari Echigo menjadi komandan Kantou dan menyatakan dirinya sendiri sebagai Tuan dari Kantou, seorang pria terampil dalam seni bela diri yang pernah berniat untuk menguasai seluruh Jepang timur.
Tapi karena dia lahir di Klan Fujiwara yang terkenal, dia telah menggunakan bahasanya sesuai gelarnya, selanjutnya ditambah dengan pakaian normalnya serta gigi hitamnya, dia tampak sangat lemah secara fisik, ini adalah sebuah alasan besar kenapa dia mampu untuk berhasil menyembunyikan bagian dia yang ini dari Nobuna dan yang lain.
Pada saat ini, jika Konoe membawa sebuah pedang bersamanya, mungkin dia sudah menyerbu kedepan dan menebas Nobuna dan Yoshiharu yang meremehkan dia.
Namun, 'jika' tidaklah ada di dunia ini dan Konoe tengah tanpa senjata apapun saat ini.
Konoe, yang telah dipaksa kedalam situasi putus asa, tiba-tiba melototkan matanya dan mengeluarkan raungan besar.
"JIKA KAU INGIN MEMBUNUHKU MAKA LAKUKANLAH! KAU SERTA ORANG KRISTEN NAMBAN ADALAH PENGHIANAT YANG INGIN MENGHANCURKAN NEGARA INI! NAMUN, BAHKAN JIKA AKU MATI AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI BONEKA KESHOGUNAN KENEKAWA!"
Nobuna yang mendengar ini tidak mundur.
"Dengar Konoe! Aku bukan seorang penghancur. Aku mau membiarkan penurunan negara ini yang tenggelam dalam kekacauan untuk memiliki kelahiran kembali!"
"Diam! Negara ini menurun karena kalian para prajurit barbar! Kalian semua telah lupa untuk mengikuti kami, Klan Fujiwara dan kejayaan masa lalu kita dibawah Himiko-sama!"
"Berapa lama sejak insiden itu terjadi? Waktu telah berubah! Sekarang era dimana orang-orang yang menjadi penanut Nyankousou meningkatkan pemberontakan dan bukan lagi era dekaden dari meminjam otoritas Kuge, garis keturunan serta menggunakan keterampilan pidato untuk bisa mengendalikan sebuah negara."
"Y-Y-Ya, itu karena kalian para samurai yang melakukan apapun yang kalian mau bahwa Jepang menjadi tak mau patuh seperti sekarang, kekuatan adalah kenapa dunia kejam ini bangkit, itu justru karena orang-orang yang memiliki garis keturunan bangsawan tetapi berpikir bahwa mereka memiliki kekuatan yang mereka bangkitkan dalam pemberontakan dimana-mana."
"Kau salah, itu karena hati orang-orang perlahan-lahan mulai dewasa!"
"Orang-orang Kristen yang percaya pada Tuhan asing dan eksotis adalah orang-orang mendatangkan dosa di negeri ini! Kalian adalah sekelompok penghianat yang merendahkan diri pada Namban, menginjak-injak otoritas Gunung Hiei!"
"Aku hanya mau melakukan bisnis dengan negara-negara Namban sebagai setara, dan kemudian mengubah Jepang menjadi sebuah kelompok besar yang sepenuhnya baru! Untuk hanya sesuatu yang sepele seperti kekuasaan pada negara kepulauan yang kecil ini, apa kau mau membiarkan perang berlangsung selamanya?"
"Diam! Kekerasan tidak akan pernah bisa untuk mengakhiri pergolakan sosial dari dunia ini! Kita hanya bisa benar-benar menciptakan sebuah negara baru dengan sekali lagi mendorong Himiko-sama ke puncak!"
"Kau yang berpikir seperti ini memiliki perspektif yang terlalu sempit, apa kau berniat untuk mengusir kami semua dari negeri ini dengan menolak negara-negara Namban?"
"Maka tentu saja aku akan pastikan Namban sepenuhnya kalah!"
"Untuk berpikir kau akan benar-benar mengatakan suatu hal yang tak realistis seperti itu. Aku bilang apa kau menggunakan otakmu... kau mau aku untuk mengirimmu ke Namban untuk melihat-lihat?"
"Apa kau berniat untuk menjadikan aku umpan hiu?! Gunung Fuji yang indah sudah pasti sesuatu yang aku ingin lihat, tetapi aku pasti tidak akan pernah meninggalkan Jepang!"
Konoe mengumpulkan kemauannya yang tersisa dan meraung,
"Oda Nobuna! Aku telah lama mengetahui ambisi serakahmu! Hanya dengan menjadi ratu negeri ini tidak akan memuaskanmu! Kau pasti berniat untuk menggantikan Himiko-sama pada akhirnya dan menjadikan dirimu sendiri Tuhan baru!"
"Haah? Apa kau mengatakan apa yang akan aku lakukan? Kenapa kau mengatakan begitu?"
"Fakta-fakta bahwa kau telah menduduki Kuil Atsuta[9] dan Kuil Agung di Ise, yang memegang bagian penting dengan Gose."
"Ah? Apa yang kau bicarakan, aku bertanya-tanya. Itu tidak serumit yang kau katakan!"
"Dari Three Sacred Regalia[10] diwariskan dari generasi ke genarasi oleh Gose, dua dari mereka disimpan oleh Kuil Atsuta dan Kuil Agung Ise, fakta bahwa kau mengumpulkan Regalia Suci, yang mana tidak bisa terlewatkan ketika menyelenggarakan ritual ilahi, satu per satu adalah adalah bukti yang paling kuat terhadap niatmu untuk menggantikan Himiko-sama dan menyatakan dirimu sendiri sebagai Tuhan!"
"Itu hanya kebetulan! Satu-satunya hal yang suka aku koleksi adalah peralatan untuk Upacara Teh, aku sepenuhnya tidak tertarik pada Regalia apapun itu!"
"Aku mendengar kau berniat untuk merelokasi Gose ke Kastil Azuchi."
"Aku tidak pernah berpikir merelokasi Gose, aku hanya berencana untuk membangun sebuah istana yang didedikasikan untuk Himiko-sama."
"Hentikan penyesatan ini! Terlebih lagi kau membuat Klan bawahanmu sendiri, Takigawa Kazumasu menjadi miko Kuil Agung Ise dan meminjam otoritas kuil tersebut untuk menaklukan keseluruhan Ise! Dalam keadaan normal, bagaimana bisa seorang samurai pedesaan Owari menjadi miko Kuil Agung Ise terhormat?!"
"Bagaimana aku bisa tahu? Tetapi itu kemungkinan karena Sakon sangat manis?"
"Sampah! Bahkan jika mereka sedikit turun setelah mengalami perang dan kekacauan bertahun-tahun, tetapi Kuil Agung tidak akan sesederhana yang kau katakan!"
'Kau tidak diijinkan untuk dengan santai meremehkan Kuil Agung Ise, salah satu dari tiga kuil besar bangsa ini!' Konoe meraung.
"Dengar! Gose di masa lalu terpilih sebagai sebuah tempat perlindungan Klan Himiko-sama untuk mengambil tempat dari miko Kuil Agung Ise! Oleh karena itu Kuil Agung Ise serta Gose memiliki garis keturunan yang sama! Apa kuilifikasi seorang ninja pedesaan biasa harus mengambil sebuah tugas suci seperti itu!"
"Sakon bukan lagi seorang ninja, jika kau berani menggunakan istilah 'Ninja pedesaan' untuk menyebut adikku lagi, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dengan mudah!"
"Wuaaaaah! Setiap kali aku mencoba untuk bertanya pada Kuil Agung Ise kenapa mereka memilih miko semacam itu, mereka akan selalu berdalih, aku mengerti sekarang, itu pasti karena kau bajingan mengancam akan membakar Kuil Agung Ise!"
"Cukup Konoe, jangan pergi terlalu jauh dan terlibat dalam konspirasi apapun, lagipula tak peduli apapun upaya yang kau buat, itu akan dihentikan olehkku!"
Pada saat ini, Yoshiharu sudah bisa mengkorfirmasi itu, mengkorfimasi bahwa tak peduli seberapa provokatif Konoe, itu tidak akan mampu menggoyahkan kepercayaan Nobuna.
Karena dalam hati Nobuna tinggal Saitou Dousan, Matsunaga Hisahide serta pengikut lain yang tak terhitung jumlahnya yang bersedia memberikan kehidupan mereka untuk impian Nobuna.
"Wooo, jadi ini adalah tekanan dari sang penakluk dunia yang telah menembus situasi hidup dan mati yang tak terhitung jumlahnya untuk menjadi dewasa..."
Tertusuk pada tatapan membara dari Nobuna, kemauan Konoe akhirnya mencapai batasnya.
"Berpikir dengan hati-hati tentang itu, itu akan tampak seperti aku membantu dia menjadi dewasa dengan secara langsung memberi dia ujian..."
Konoe yang menyadari poin ini tampak dilahap oleh perasaan tak berdaya, terlalu lemah bahkan untuk melanjutkan berteriak.
"Itu adalah kekalahanku, lakukanlah dan bunuh aku."
Mendengar Konoe mengatakan hal semacam itu, Yoshiharu tanpa sadar berteriak dengan semangat "Pemenang telah diputuskan!"
Kampaku Konoe Sakihisa adalah hambatan besar yang memblokir jalan Nobuna untuk menjadi penakluk dunia.
Nobuna yang menghadapi rintangan besar seperti itu tidak bergeming, dan malah masuk pada konfrontasi menggunakan kemauan kuatnya sendiri untuk mengatasi dia.
Tampaknya Nobuna yang mewarisi kehendak Matsunaga Hisahide setelah kematiannya menjadi jauh lebih kuat lagi.
"Bisnis adalah mirip dengan perang. Aku sepenuhnya kalah segalanya pada Imai Soukyu Klan Oda."
Tsuda Sougyu membuat kepasrahan dirinya dan seperti seorang master teh, dia duduk dan mulai menikmati teh, 'Ini adalah secangkir teh terakhir'.
"Konoe-sama, harap lakukan juga."
"Bahkan jika aku mati disini, kehendakku tidak akan pernah tersia-siakan, tetapi aku benar-benar khawatir tentang masa depan Himiko-sama."
"Aku sudah mengatakan aku tidak punya niat untuk menghancurkan Gose, Konoe."
"Mengatakan hal seperti itu lagi, ibukota sudah memanas dengan rumor bahwa kau ingin menghancurkan identitas negeri ini dan kemudian pergi dan menikahi monyet yang ada disana itu. Jika seorang Daimyo tidak peduli tentang perbedaan dalam status dan menikahi punggawa rendahan, itu pasti akan menyebabkan sebuah kegemparan dan akhirnya menyebabkan dukungan publik berpaling darimu."
"Bukankah itu sepenuhnya kesalahanmu menyebarkan slebaran kemana-mana yang menyebabkan rumor-rumor ini?"
"Jika kau benar-benar tak bersalah maka bagaimana bisa rumor-rumorku memiliki pengaruh apapun, dan juga ingin menikahi monyet itu, kau yang ingin mencapai ambisi tak realistis ini, selain menjadi Tuhan baru, tidak ada jalan alternatif lain."
"...aku sendiri, menjadi Tuhan baru..."
Setelah mendengar kata-kata Konoe, mata Nobuna terlintas secercah cahaya.
"Oi oi Nobuna, jangan bilang kau akan..." Yoshiharu berkata sambil menggenggam tangan Nobuna.
"Itu benar, mari kita membuat sebuah kesepakatan."
"Tungg- lebih baik bagimu untuk melupakan kesepakatan itu, Konoe pasti tidak akan setuju dengan itu. Celakanya, dia mungkin menyebar rumor-rumor yang bahkan lebih buruk tentangmu."
"Bagaimana bisa aku begitu saja melupakannya, aku datang ke Sakai hanya untuk ini."
"Tapi masih saja Nobuna, kamu tidak seharusnya menjadi begitu sembrono. Kennya hidup sebagai seorang 'Dewa Hidup' dan dengan demikian tidak tahu bahwa pemikirannya tidak begitu laayak."
"Konoe, syarat pertama dari kesepakatan adalah untuk menghentikan pemberontakan Nyankousou, jika situasi tersebut berlanjut, kau akan melibatkan rakyat sipil tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya!"
"Wuuu..."
"Aku sudah mempersiapkan surat, sekarang cepat pergi sebagai utusan ke Kuil Honbyo."
"Jangan berlebihan..."
"Datang dan bujuk dia juga Tsuda Sougyu, atau rumah Tennoji ini serta Sakai mungkin menjadi lautan api, ya?"
'justru karena kau selalu mengatakan hal semacam ini tanpa peringatan hahwa kau menyebabkan begitu banyak kesalahpahaman.' Yoshiharu hanya bisa meratap dalam hatinya, diikuti oleh desahan jelas. Namun, orang yang bersangkutan, Nobuna setengah menutup matanya dengan ekspresi acuh tak acuh.
Tentu saja, secara realistis dia tidak punya niat meratakan Sakai dengan tanah.
Namun, Tsuda Sougyu tidak tahu tentang poin ini, wajahnya segera menjadi pucat.
"Ko-Konoe-sama, Oda-sama adalah seseorang yang akan benar-benar melakukan apa yang dia katakan, jika dia hanya menginginkan hidupku, aku secara alami akan mati tanpa penyesalan, tetapi Sakai tidak bisa diubah menjadi reruntuhan tanpa sebab. Aku mohon padamu, tolong lindungi Sakai!"
"Wuooooh, wanita ini benar-benar seorang iblis pembakaran."
Meskipun dia mengertakkan gigi hitamnya pada titik dimana mereka akan retak dan hancur, tetapi Konoe memutuskan untuk membuat pengakuan pada akhirnya. "Aku mengerti, aku akan segera pergi sebagai utusan perdamaian ke Osaka."
"Dengan ini kita bisa mencegah perang dengan Kuil Honbyo." Nobuna bersorak sambil terlintas cahaya kepuasan di wajahnya.
"Aku sudah bisa melihat akhirannya, selama kau merangkul ambisi tak realistismu, cepat atau lambat kau akan berubah dan menolak apapun yang baik serta Himiko-sama, bahkan jika kau benar-benar tidak punya niat sekarang, itu tidak masalah, itu hanya masalah waktu."
Nobuna perlahan dan dengan anggun menempatkan Tachi tersebut kembali ke sarungnya.
"Mengenai masalah itu Konoe, apakah aku bisa mencegahnya atau tidak tergantung pada keputusanmu."
"Apa, jadi semuanya tergantung pada keputusanku!?"
"Pokoknya aku akan mengampuni nyawamu untuk sekarang ini, adapun untuk sarannya aku akan memberikan padamu yang harus kau pertimbangkan dengan benar setelah kau kembali, namun, jika kau berani untuk diam-diam bersekongkol melawan aku lagi lain kali, aku pasti akan menebasmu tanpa ragu."
"Kau... Apa tepatnya syaratmu?"
"Setelah aku menaklukan dunia, kau harus membuat Saru sebagai putra adopsimu dan membiarkan dia mewarisi Klan Fujiwara!"
'Bang!' Konoe jatuh ke lantai.
"APA TEPATNYA YANG KAU KATAKAN?!?!"
"Ah, tentu saja posisimu saat ini sebagai Kampaku juga harus diturunkan pada Saru, dan kemudian Kampaku Fujiwara Yoshiharu terlahir!"
Nobuna memiliki ekspresi senang saat dia selesai dan tampak menjadi sangat puas dengan ide yang baru saja dia sajikan.
"Bagaimana? Jika itu adalah bos Kampaku dari Kuge, dia seharusnya punya kualifikasi untuk menjadi pendamping ratu kan? Maka tak seorangpun akan mengucapkan sepatah katapun dari keluhan."
Konoe serta Tsuda Sougyu setelah mendengar 'saran' Nobuna begitu terkejut bahwa mereka menjatuhkan rahang mereka.
"Ap-Apa-Ap... Aku tak punya kata-kata untuk ini..."
"Konoe-sama adalah tetua Klan Fujiwara, bukan hanya dia dari bangsawan tetapi dia juga berasal dari keturunan yang terkenal, untuk membuat Konoe-sama yang luar biasa ini mengadopsi Sagara Yoshiharu yang asal-usulnya tak diketahui adalah sedikit..."
"Ap-...!!! Untuk meminta aku memberikan Klan Fujiwara pada monyet rendahan dan vulgar ini... Kau lebih baik menggunakan pedangmu untuk membunuhku sekarang, itu akan jauh lebih baik daripada mengadopsi monyet ini. Ini hanya terlalu mengerikan, sungguh sebuah mimpi buruk!"
"Aku tidak pernah menduga bahwa Oda-sama adalah seseorang yang tanpa akal sehat seperti itu, kalian pasti tidak mendapati itu mudah juga."
"Aku cukup acuh tak acuh pada Klan Fujiwara, segalanya baik-baik saja, tetapi bahkan jika kau tidak mau membiarkan Saru mewarisi Klan Fujiwara, juga tidak masalah. Yang perlu untuk kau lakukan adalah secepatnya memberikan posisi Kampaku pada dia dan kemudian menyangkal dia, memberinya sebuah nama baru, maka itu akan baik-baik saja, seperti ini Klan Fujiwara akan terselamatkan."
"Wuu... Diam, aku menolak! Meskipun aku benar-benar ingin mengatakan ini tetapi jika aku menolakmu, kau pada akhirnya akan menggantikan Himiko-sama. Untuk melindungi Himiko-sama, aku akan mengorbankan diriku sendiri."
"Pengorbanan apa? Bukankah ini juga memenuhi kesetiaanmu?"
Konoe tampak seperti jiwanya tengah keluar dari tubuhnya dan menjadi lemas.
Namun, dalam pertahanannya, tidak peduli siapa itu jika seseorang ditempatkan dalam situasi yang sepenuhnya tak terduga semacam ini dan diberi pilihan utama, itu mungkin akan tidak lebih baik.
"Oke, jadi apa jawabanmu?"
"Bahkan jika itu benar-benar pilihanku, tetapi aku tidak tidak bisa untuk segera memberi sebuah jawaban sekarang, seseuatu sebesar ini perlu menjalani perundingan oleh Klan Fujiwara serta seluruh Kuge dan aku sendiri sebelum jawaban pasti bisa tercapai."
"Kau tidak punya banyak waktu! Ketika aku menaklukan dunia kau harus segera memberiku sebuah jawaban!"
"Wuu... A-Aku mengerti."
Terbakar.
Muka pucat Konoe mengingatkan warna abu setelah sebuah terbakar api.
"Hehe, dengan ini ada harapan untuk masa depan kita bersama-sama, Yoshiharu." Nobuna berkata sambil tersenyum lebar.
Ini adalah yang sejati, senyum tulus.
"Hah... Aku juga dianggap untuk menjadi seorang pria yang tidak ingin memberikan apapun dan sangat bekerja keras untuk mencapai tujuanku, tetapi jika aku dibandingkan denganmu... Aku pasti kalah..." Yoshiharu mendesah.
Setelah mengalami hal ini, bahkan Yoshiharu sedikit tertegun.
Nobuna dan Yoshiharu tetap di ruang teh dan mulai mempersiapkan untuk menulis surat pada Kuil Honbyo.
Sementara Konoe serta Tsuda Sougyu, yang terkejut sampai pada titik kelelahan, susah payah menjauh dari ruang teh dan berjalan menuju jembatan di belakang rumah Tennoji.
"Sepertinya aku benar-benar harus ke Osaka, tolong bantu aku mempersiapkan kapal."
"Dimengerti, jika Konoe-sama bisa berhasil menghentikan pemberontakan Honbyo yang anda hasut sendiri, Nobuna-sama pasti akan memaafkan anda."
"Aku tidak pernah berpikir bahwa Kampaku harus berlarian melakukan tugas untuk Oda Nobuna, wuuuu......"
"Bagi kita, untuk mendapati kepala kita masih melekat pada bahu kita sudah merupakan hal yang sangat beruntung."
"Yang perlu kau lakukan adalah mempersembahkan teko teh Shokoubunrin maka kau bisa tetap tinggal di Sakai, adapun untukku, bukan hanya Klan Fujiwara, bahkan posisi Kampaku telah diambil oleh dia! Terlebih lagi aku tidak bisa menolak, atau Himiko-sama akan dalam bahaya!"
"Klan Oda juga memiliki garis keturunan Pendeta, meskipun Oda-sama tidak tampak seperti seseorang yang akan takut pada dewa, tetapi setelah kemenangannya di Okehazama dia tidak mempermasalahkan Kuil Atsuta jika anda melihat dengan cara ini, dia kemungkinan tidak akan membahayakan Himiko-sama."
"Kita tidak boleh menjadi ceroboh hanya karena dia memiliki garis keturunan dari seoran pendeta, aku tidak berpikir bahwa hanya dengan memberikan posisi Kampaku pada monyet itu kita akan bisa menenangkan dia, jika Regalia yang hilang itu[11], jatuh ke tangan Oda Nobuna, lalu apa yang harus kita lakukan..."
"Er..."
"Jika aku berhasil menghentikan insiden Kuil Honbyo, maka ambisi Oda Nobuna tentang menaklukan dunia akan 80% selesai, bahkan jika Shogun Ashikaga ada di sekitar, dan pasukan Takeda serta Klan Uesugi akan saling menghambat satu sama lain."
"Lalu apa ahli strategi-sama memiliki rencana lain? Dia adalah ahli Konoe-sama bagaimanapun juga."
"Jangan menyebutkan itu, ketika masalah akan ke jalan kita, dia telah sepenuhnya menghilang... Bahkan bocah Tsuchimikado itu tidak terlihat dimanapun, AHHHHHH! Sungguh sekelompok golongan tak berpihak."
Konoe yang telah dipaksa kedalam situasi tak ada harapan beberapa saat yang lalu, begitu marah sehingga dia hendak menjadi lidah terikat.
"Harap lihat disana Konoe-sama, armada itu yang memblokade pelabuhan pasti angkatan laut yang dirumorkan yang dipimpin oleh Takigawa-sama kan?"
Konoe menyipitkan matanya dan menatap pada armada yang tidak jauh dari mereka.
Diatas Atakebune[12], bendera kapal dari armada tersebut, berdiri seorang miko kecil.
Miko muda yang tampak tidak bisa duduk bahkan untuk sesaat dan melompat-lompat melakukan serangkaian senam yang njlimet di dek.
Sementara bajak laut wanita disekitar dia tengah bertepuk tangan sambil mengawasi dia.
"Hime-sama sangat lincah hari ini."
"Meskipun normalnya anda sangat manis, tetapi hari ini anda bahkan 30% lebih manis."
"Sakai adalah suatu tempat yang menarik dengan semua kapal-kapal Namban ini dan para pedagang Namban di sekitar, jadi aku secara khusus punya semangat tinggi hari ini!"
Miko serta bajak laut wanita tersebut dengan senang bermain, tidak menyadari kehadiran Konoe dan yang lainnya.
Namun,
"Takoyaki Sakai sangat lezat, bagaimana bisa itu begitu bagus? Aku merasa seperti aku akan ketagihan pada ini. *kunyah kunyah kunyah*"
Diantara para bajak laut wanita tersebut, ada seorang Namban mengenakan armor bercampur dengan mereka.
Jika kita menggunakan bahasa modern untuk menggambarkan dia, itu akan menjadi orang tanpa ketegasan.
Tetapi, mereka adalah kelompok bajak laut penuh kegembiraan.
"Hmm, jadi gadis kecil yang mengenakan pakaian miko putih itu adalah Takigawa Kazumasu yang dirumorkan. cih, menjadi seorang miko namun memiliki watak Namban."
"Sepertinya begitu."
"Namun, ...dia benar-benar muda... ah?"
"Apa itu Konoe-sama?"
"Ah, bukan apa-apa, mungkin itu sebuah ilusi, bagaimana mungkin... kecuali..."
"? Konoe-sama?"
"Ini, insiden ini harus segera diverifikasi."
"Konoe-sama wajahmu menjadi hijau, apa sebenarnya yang terjadi?"
Itu benar,
Konoe yang telah berada di tengah-tengah eselon Yamato Gose pada saat ini merasakan sesuatu yang bukan hanya Tsuda Sougyu tetapi bahkan Nobuna dan Kazumasu tidak tahu rahasia dibelakangnya.
Pada saat ini Kazumasu yang ada di dek terjauh berteriak kearah Konoe serta Tsuda Sougyu,
"Karena ini sesuatu yang mendesak aku harus secara langsung mengganggumu dari sini ke laut, apa Nobuna-chan saat ini di ruangan teh?"
"Dia memang berada di kedai teh, ah, kenapa aku harus melakukan sesuatu sikap hati-hati untuk seorang ajudan?"
"Disini surat pemberitahuan Kuil Honbyo untuk dimulainya permusuhan yang mereka kirimkan, serta pernyataan perang dari Angkatan Laut Murakami."
"... ... Eh? Kau pasti bercanda, kan?"
"Pernyataan tersebut mengatakan Angkatan Laut Murakami akan menyerang Sakai besok, tampaknya karena Sakai berteman dengan Klan Oda dan dengan demikian adalah musuh mereka. Itu seperti mereka ingin membakar keseluruhan Sakai menjadi abu besok. Kukuku."
"AHHHHHH! KITA TERLAMBAT AHHHHH! BAHKAN KESEMPATAN TERAKHIRKU UNTUK MENEBUS KESALAHANKU TELAH HILANG AHHHHHH!"
"APA?! BAJAK LAUT SETOUCHI MAU MERATAKAN SAKAI?!?! KONOE-SAMA ITU KARENA ANDA MERENCANAKAN PENGEPUNGAN KLAN ODA ITU AKAN MENYEBABKAN SAKAI UNTUK BERUBAH MENJADI LAUTAN API!"
"Itu bukan hanya tanggung jawabku saja, bukankah kau juga merencanakan persekongkolan ini dengan aku!!"
"AHHHH, untuk berpikir bahwa aku benar-benar akan mati dalam api peperangan yang aku kipasi sendiri, ini pasti sebuah hukuman."
Konoe serta Tsuda Sougyu aling berpelukan dan memerah karena menangis, "Sekarang itu telah menjadi seperti ini..." "...Kita hanya bisa menyerahkannya pada Oda-sama."
Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]
- ↑ Tenshu adalah menara pusat dari kastil Jepang.
- ↑ http://en.wikipedia.org/wiki/San'y%C5%8Dd%C5%8D Menetapkan Sanyodo disini bukan dari Wilayah Sanyo karena ini adalah feodal Jepang
- ↑ Kinai (Wilayah Ibukota) adalah istilah Jepang yang menunjukan divisi kuno dari negara. Kinai adalah nama untuk provinsi kuno di sekitar ibukota Nara dan Heian-kyo
- ↑ Saltpetre atau potassium nitrate adalah senyawa kimia dengan rumus K N O 3. Ini adalah garam ionic dari ion kalium K + dan ion nitrat NO 3. Kegunaan utamanya adalah untuk pupuk, bahan bakar roket dan kembang api. Salah satu unsur utama dari mesiu.
- ↑ Shimonoseki adalah sebuah kota yang berlokasi di Prefektur Yamaguchi, Jepang. Itu berada di ujung barat daya Honsu, menghadap Selat Tsushima dan juga Kitakyushu melintasi Selat Kanmon
- ↑ http://en.wikipedia.org/wiki/Magatama
- ↑ Kuge adalah kelas aristokrat Jepang yang mendominasi istana kekaisaran Jepang di Kyoto.
- ↑ Tachi adalah jenis pedang Jepang yang dikenakan oleh kelas samurai dari feodal Jepang. Pedang gaya tachi mendahului perkembangan Katana. Penggunaan pertama dari kata Katana untuk menunjukan sebuah pedang yang berbeda dari Tachi muncul menjelang akhir abad ke-12.
- ↑ Kuil Atsuta (Atsuta Shrine) adalah sebuah kuil Shinto secara tradisional diyakini telah dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Keiko (71-130) berlokasi di Atsuta-ku, Nagoya, Prefektur Aichi di Jepang.
- ↑ Juga dikenal sebagai Imperial Regalia, terdiri dari pedang Kusanagi(Kusanagi ni Tsurugi), cermin Yata ni Kagami, dan permata Yasakani no Magatama. Regalia mewakili tiga kebajikan utama: keberanian (pedang), kebijaksanaan (cermin), dan kebajikan (permata).
- ↑ Permata Magatama
- ↑ Atakebune adalah kapal perang Jepang yang besar dari perang internal Jepang pada abad ke-16 dan ke-17 untuk mengendalikan politik dan menyatukan seluruh Jepang.
Prev | [v d e]Oda Nobuna no Yabou (Indonesia) | Next | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|