Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 7 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 1 - Perjalanan Pranikah Kantou Oda Nobuna[edit]

"Lihat, Yoshiharu! Itu Gunung Fuji! Astaga! Sungguh besar! Dan tinggi! Indah! Aku tidak berpikir bahwa kita akan bisa melihat Gunung Fuji begitu cepat!"

"Nobuna, jangan kegirangan! Ini sudah menjadi bagian dari provinsi Suruga, kita sudah berada di wilayah Takeda Shingen!"

"Justru karena kita berada dalam wilayah musuh bahwa aku bersemangat tinggi seperti ini! Dan, idiot! Panggil aku "Kichi"!"

"Oh, aku lupa, maaf tentang hal itu."

Era sengoku.

Dimulai dari menjadi Hime Daimyo dari Owari, menaklukkan Mino dan diketahui tiba-tiba di era sengoku, itu adalah Oda Nobuna yang telah berhasil memperoleh ibukota.

Dan sekarang, Nobuna telah berubah menjadi putri saudagar kaya Imai Soukyuu "Kichi", dan dengan bawahannya telah menuju ke Toukaido ini dengan kecepatan penuh.

Sengaja tidak menunggang kuda dan menggunakan identitas seorang putri saudagar adalah untuk menyembunyikan identitas aslinya sebagai seorang prajurit.

Jadi untuk mengatakan, itu untuk bersembunyi dari samurai dari klan Takeda.

"Ini harusnya menjadi yang pertama kali kamu melihat Gunung Fuji, Yoshiharu. Apakah kamu tersentuh? Hmph, cepat dan berterima kasih padaku!"

Dengan nama "Kichi", Nobuna, yang mengenakan wafuku elegan, bertindak seperti pemilik Gunung Fuji saat dia mengangkat tinggi dagunya dengan bangga.

Mengatakan dengan keras dan bangga pada bawahannya satu-satunya, Sagara Yoshiharu, yang menyamar sebagai mahasiswa, "Gunung Fuji adalah gunung no.1 di Jepang! Dari zaman kuno, orang telah menyembah sebagai gunung spiritual! Bahkan sampai sekarang, mereka telah melarang wanita memasukinya. Tapi, seperti memasuki Gunung Hiei, aku hanya ingin masuk Gunung Fuji!"

Meskipun alasan tidak jelas, tetapi tampaknya seperti Nobuna menyukai pegunungan tinggi.

Ketika dia menaklukkan kastil Inabayama di Mino dan menamakannya "kastil Gifu", untuk melihat semua kota-kota di bawah gunung, dia membangun sebuah bangunan besar di gunung. Sekarang, dia sedang membangun Tenshu 7 lantai di kastil Azuchi yang belum pernah didengar sebelumnya.

"Jadi untuk mengatakan, Kichi memiliki kebiasaan mendaki gunung tinggi!"

"Aku bukan seorang idiot, jangan perlakukan aku seperti monyet! Dan kamu monyet di sini. Tergeraklah sedikit! Ini Gunung Fuji! Kita sedang menikmati pemandangan Gunung Fuji!"

"Maaf, tapi selama perjalanan pertengahan sekolahku, aku telah melakukan tur Gunung Fuji. Dan, sekarang kamu telah menyebutkan itu, aku tidak benar-benar suka mendaki gunung."

Sagara Yoshiharu menggaruk hidungnya sementara tampaknya berusaha menghindari tatapan Nobuna saat dia memalingkan wajahnya ke samping sambil dia bergumam.

Setelah matanya bertemu dengan mata Nobuna, hatinya akan mulai berdebar seperti menggila.

Sagara Yoshiharu awalnya seorang siswa SMA Jepang yang normal, tetapi suatu hari, dia entah bagaimana tergelincir ke era sengoku.

Untuk beberapa alasan, di era sengoku ini, semua jenderal adalah "Princess knight", sehingga untuk mengatakan, para gadis! Apakah ini masa lalu yang terhubung ke era Yoshiharu? Atau dimensi yang berbeda? Yoshiharu belum tahu. Fanatik ekstrim game sengoku, sambil mengandalkan pengetahuan sengoku dari gamenya, Yoshiharu menjadi punggawa dari sang tirani, Oda Nobuna dan bukan Oda Nobunaga yang memiliki nasib mempersatukan negara-negara yang bertikai. Tapi, Yoshiharu entah bagaimana mengembangkan perasaan untuk Nobuna ini yang telah berjuang dengan tubuh kecilnya untuk menenangkan kekacauan dari era sengoku tersebut.

Si pengelana yang mengklaim bahwa dia datang dari masa depan dan Hime Daimyo sejak lahir dan juga telah merebut Kyo. Menurut akal sehat dari era sengoku, status mereka terlalu berbeda, keduanya yang tidak pernah memiliki kesamaan apapun telah memiliki cinta terlarang yang tak terbendung bergelora keras di antara mereka.

Tidak untuk mengatakan, ini adalah provinsi Suruga.

Ini bukan lagi wilayah Nobuna.

Jadi, tidak ada seorangpun ajudan atau pengikut di sisinya.

Meskipun ninja yang melayani Yoshiharu, Hachisuka Goemon melindungi keduanya sambil bersembunyi di suatu tempat, tapi entah dia mengerti mood atau dia menjadi malu karena tak satupun dari mereka bisa melihat Goemon sama sekali.

Jadi dengan mengatakan, hanya ada Yoshiharu dan Nobuna, mereka berdua.

"Ma...Mari kita bergandengan tangan. Karena tidak ada siapapun di sini. Sama seperti sebuah perjalanan pranikah!"

Nobuna yang memerah padam memegang tangan Yoshiharu erat-erat.

Sementara menelan ludahnya, Yoshiharu memegang tangan seputih salju milik Nobuna.

Begitu lembut...

Keduanya memiliki nol pengalaman dalam berkencan dengan lawan jenis.

Keduanya dengan kikuk berpegangan tangan karena malu, dari mata ahli cinta, Matsunaga Hisahide dan ayah angkat Nobuna yang sudah meninggal, Saitou Dousan, mereka terlihat seperti mereka hanya main-main.

Bahkan jika mereka canggung, mereka berdua telah mencapai tahap ini.

Nobuna yang mudah marah, berlidah ganas, sombong dan suka menggoda orang hanya untuk tertawa. Yoshiharu yang suka berbicara blak-blakan dan mengabaikan etiket umum antara dia dan tuannya. Mereka berdua selalu bertengkar setiap kali jalan mereka bersebrangan.

Di Kanegasaki, ketika Yoshiharu sukarela untuk melakukan pekerjaan melindungi belakang mereka, dia memutuskan untuk mati untuknya.

Di Anegawa, ketika Nobuna diisolasi di kamp utama dan diserang oleh Asakura Yoshikage.

Sesuai akal sehat era ini, seperti kesenjangan besar yang tidak akan pernah dapat disebrangi, kisah cinta antara mereka berdua tidak akan pernah diampuni.

Meskipun mereka telah berjanji pada Saitou Dousan yang hingga detik terakhir hidupnya, dia masih khawatir tentang masa depan Nobuna. Tapi mengadakan upacara pernikahan dan menjadi suami dan istri sangat mustahil.

Ketika Yoshiharu sedang diangkat tinggi sebagai "dewa sepak bola namban" di kuil Honbyo, dia sekali lagi telah melepas Nobuna.

Tapi sekarang, seperti sebuah keajaiban, tanpa ada yang mengganggu mereka, keduanya berpegangan tangan dan melihat Gunung Fuji di Toukaido.

Sungguh gunung yang karismatik!

Keduanya hanya bisa terpesona oleh gunung spiritual tersebut.

"Tunggu, Yoshiharu. Kamu bilang kamu sudah mengunjungi Gunung Fuji, itu seharusnya menjadi hal yang terjadi sangat sangat lama, kan?"

"Hmmm, sebuah masa depan yang sekitar 400 tahun dari sekarang."

"Jadi bisa dikatakan, sekarang adalah pertama kalinya kamu melihat Gunung Fuji! Karena Gunung Fuji ini adalah Gunung Fuji dari 400 tahun yang lalu, kan?"

"...Jangan mengatakan hal-hal yang sedemikian sulit untuk dipahami! Sungguh menjengkelkan..."

Meskipun Nobuna adalah seseorang dari era sengoku, dia memiliki logika yang sama seperti orang modern.

Hal-hal yang tidak logis hanya dapat dijelaskan oleh takhayul.

Tapi, tidak peduli seberapa aneh hal ini, asalkan sesuai logika, orang dapat dengan mudah percaya.

Itu adalah bagaimana pikiran logis seseorang.

Sebagai contoh, Nobuna berpikir, ketika seseorang meninggal, mereka kembali menjadi debu, tidak ada apapun di dunia setelah kematian.

Alasannya sederhana. Karena tak seorangpun melihat bagaimana penampilan dunia itu. Jadi, tidak ada bukti apapun untuk membuat orang percaya.

Ketika sang misionaris yang datang dari lautan namban mengeluarkan globe dan menunjukkan bahwa bumi itu bulat, Nobuna percaya itu sangat mudah.

Karena, kata-kata dari si misionaris sesuai logika.

Bahkan selama waktu ketika dia ingin membakar basis dari pasukan anti-Nobuna, gunung spiritual, Gunung Hiei, ada alasan logis juga.

Pertama, jika mereka menaklukkan Gunung Hiei, semua situasi tidak menguntungkan pada saat itu akan terbalik.

Kedua, meskipun Gunung Hiei merupakan tempat suci bagi umat Buddha, para biarawan selalu bertarung. Nobuna berpikir bahwa sebagai kekuatan untuk menenangkan hati rakyat, faksi-faksi religius yang mempersenjatai diri mereka dan bertarung dengan para prajurit akan bertentangan dengan tujuan mereka sendiri.

Ketiga, Nobuna tidak percaya pada dewa atau roh-roh di dunia ini. Bahkan jika benar-benar ada semacam keberadaan yang lebih tinggi di dunia, Nobuna dengan tegas percaya bahwa dewa atau roh-roh itu yang melawan Nobuna yang ingin mengakhiri era kacau ini bukanlah Dewa sebenarnya.

Selain itu, menghancurkan sistem lama yang melindungi hak-hak pedagang dan mendorong ke depan kebijakan baru yang memungkinkan setiap orang memiliki perdagangan bebas, menghancurkan kebiasaan dan sistem pajak, memperbaiki jalanan, membangun rute perdagangan dan meningkatkan kota-kota, semua ini menyebabkan Nobuna menjadi pendobrak tradisi dan aturan lama di mata rakyat tradisional.

Karena ini, di era ini, ada kalanya Nobuna jatuh ke perangkap yang dibuat orang-orang takhayul.

Baru-baru ini, dia bahkan mendapat gelar "Raja iblis dari dunia keenam".

Tapi, Yoshiharu yang datang dari masa depan adalah berbeda.

Yoshiharu dengan lembut memberitahu Nobuna, "Hal-hal yang kamu lakukan adalah benar, aku percaya padamu."

Pada saat itu, Yoshiharu benar-benar lembut, benar-benar berbeda dari dia yang biasanya periang.

Tapi, ada kalanya ketika Nobuna merasa gelisah tentang Yoshiharu yang matanya penuh kesedihan ketika dia mengatakan "Hal-hal yang kamu lakukan adalah benar."

Hanya bagaimana masa depanku? Yoshiharu tidak pernah mengatakan kepadaku.

Pada saat yang sama, Nobuna berharap untuk mengandalkan kemauan dan kekuatannya sendiri untuk menciptakan masa depan dan sebagainya, tidak ingin bergantung pada ramalan.

Yoshiharu tidak pernah bisa mengatakan padanya "Insiden di Honnouji" terlebih dahulu.

Yoshiharu selalu kerepotan tentang bagaimana untuk menghentikan Insiden di Honnouji, bisakah hal itu dihentikan?

Tidak peduli apa, ada prajurit yang akan menyebabkan Insiden di Honnouji, Akechi Juubei Mitsuhide.....

"Juubei, jangan bilang...? Apa yang harus aku lakukan...."

Tepat ketika Yoshiharu berpikir tentang semua ini, Nobuna mencubit wajahnya.

"Oi, kamu mendengarkan? Bagaimana kamu mendaki Gunung Fuji? Sekarang kita sedang berbicara tentang hal itu, bukankah kamu sepenuhnya amatir dalam menunggang kuda?"

"Yah, itu..itu masih dianggap sebagai berkuda..."

"Bukankah kamu terbiasa di masa depan? Harusnya ada waktu bagimu untuk tur Gunung Fuji, kan?"

"Di Jepang masa depan, ada alat transportasi yang disebut "Shinkansen". Yang perlu kamu lakukan adalah duduk di sana. Menurut waktu namban, hanya dibutuhkan 2 jam dari Owari ke Edo. Aku pikir itu sekitar 3 jam dari Osaka ke Edo?"

"Apa itu? Jika begitu cepat, itu tidak dianggap perjalanan lagi!"

Nobuna mengerutkan bibirnya.

"S..S..Su..Sungguh perjalanan pranikah yang jarang, j..ji..jika itu yang terjadi, bukankah itu benar-benar tak berarti!?"

"Eh? Apa baru saja kamu katakan? Aku tidak mendengar dengan jelas, bisakah kamu katakan lagi?"

"Ba..Bagaimana bisa aku mengatakan hal seperti itu dua kali!?"

Nobuna yang malu-malu mengarahkan sebuah tendangan tepat pada Yoshiharu.

Itu tidak memiliki kekuatan pembunuh yang biasanya, tapi sebaliknya sebuah tendangan lembut seperti anak kucing yang bermain.

"Sekarang, kita tidak bisa bermain seperti ini begitu santai. Bagaimana kita mendekati kastil Odawara yang dikelilingi oleh tentara Date?"

"Yeah, mari kita membahasnya di kedai minum di pinggir jalan."

"Ma..Mari kita tinggal satu malam di sebuah penginapan... Mulai sekarang, bukankah kita harus melewati Hakone? Ingin mencapai kastil Odawara dalam satu hari, itu mustahil bagaimanapun juga!"

"P..Pe..Penginapan? K..Ki..Kichi-sama! Jika aku menggunakan bahasa modern, b..bu..bukankah itu menjadi sebuah love hotel!???!?"

"R..Ra..Rabu hotel? Ba..Bahasa monyet sangat sulit untuk dipahami!"

"Maaf, aku tidak tahu bagaimana lagi untuk menjelaskannya."

"A..Apa yang kamu pikirkan dalam otakmu? Ki..Kita di sini untuk bernegosiasi dengan Takeda Shingen yang sedang dikepung di kastil Odawara! Yah, me..meskipun masih ada tujuan pe..perjalanan pranikah..."

"Maaf, aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan dari pertengahan dan seterusnya."

"O..Ok, mari kita cari sebuah penginapan!"

Meskipun memerah, Nobuna tetap memegang tangan Yoshiharu dan menuju Hakone.

Ada alasan untuk Nobuna dan Yoshiharu melewati Suruga wilayah Takeda Shingen dan menuju kastil Odawara dari Houjou Ujiyasu. Karena ahli strategi dari Yoshiharu, Takenaka Hanbei dengan hati-hati menyarankan pada Nobuna yang panik dan mengomel "Hanya apa yang harus kita lakukan?", Mereka pergi bersama dengan rencana Hanbei dengan Nee-san klan Oda yang sangat serius, Niwa Nagahide mengatakan "Poin penuh!". Jadi, itulah bagaimana perjalanan yang hanya mereka berdua ini dimulai. Di luar, sepertinya membantu dengan negosiasi "penakluk dari Oshu" "Wahyu binatang" Date Masamune dan Houjou Ujiyasu, serta Takeda Shingen yang saat ini terkepung di kastil Odawara. Dan sekarang, Nobuna saat ini berhadapan dengan Asai Hisamasa, Nagamasa dari Omi Utara serta Asakura Yoshikage dari Echizen, dengan situasi stagnan.

Dan, naga dari Echigo Uesugi Kenshin telah menyatakan secara publik bahwa dia akan berdiri di pihak tak menguntungkan Asakura Yoshikage. Untuk Nobuna, itu merupakan situasi yang sangat kritis.

Meskipun mereka berada dalam perjanjian damai sementara dengan musuh lain, kuil Honbyo dari Osaka. Tapi kalau dewa perang Kenshin berencana untuk menyerang selatan dengan Asakura Yoshikage, Nobuna tidak akan pernah bisa mempertahankan Omi Selatan dan Kyoto.

Meskipun basis yang secara khusus dibangun untuk melawan tentara Uesugi dan Takeda, "kastil Azuchi" sudah memulai konstruksi, itu masih cukup jauh dari selesai.

Maka, sang ahli strategi jenius, Takenaka Hanbei menyarankan pada Nobuna.

"Takeda Shingen-sama dan Uesugi Kenshin-sama seperti apa yang orang ketahui dari mereka, rival kuat yang bertarung di Pulau Kawanaka. Jika Uesugi-sama ingin menuju ke ibukota dan menyerang Takeda-sama, Takeda-sama pasti akan menghentikan Uesugi-sama. Tetapi secara berlawanan, daripada menuju ke ibukota lagi, jika tentara Oda menyerang, mungkin membuat Takeda-sama bahagia. Jika itu Uesugi-sama yang memerintah tentara Echigo yang kuat, jika dia mempertahankan pada jalan menuju Kyoto dari Omi Selatan, bahkan jika Takeda-sama ingin menuju ke ibukota, itu akan sangat sulit baginya. Tapi, jika itu adalah tentara Owari yang lemah yang diperintah Nobuna-sama, Takeda-sama mungkin tidak terlalu keberatan. Saya minta maaf, maaf! Jangan bunuh saya! uhhhhhhh..."

Jadi untuk mengatakan, "Musuhnya musuh adalah temanku." Membiarkan Takeda Shingen menahan Uesugi Kenshin.

Tapi, si Shingen sekarang bersama dengan sekutunya Houjou Ujiyasu dan dalam jalan buntu dengan Date Masamune, terjebak di kastil Odawara.

"Terampil dalam menyerang, Takeda-sama tidaklah sangat baik dengan pertempuran defensif jangka panjang. Tapi tuan dari kastil Odawara, Houjou-sama menyukai pertempuran defensif, jadi dia pasti akan menyeret pada pertempuran ini. Sehingga, Nobuna-sama dan Yoshiharu-san harus pergi ke kastil Odawara secara langsung dan membantu mempertahankan itu, membiarkan tentara Date mundur. Sebagai hadiah, meminta Takeda-sama untuk membantu menunda Uesugi-sama. Dengan ini, kita bisa mengalahkan tentara sekutu Asai Asakura yang menjaga kastil Odani."

Hanbei mengatakan, ingin melawan keduanya Uesugi dan Takeda bersama-sama, klan Oda pasti akan gagal.

Sang sengoku terkuat sudah pasti Uesugi Kenshin dari Echigo dan Takeda Shingen dari Kai. Ini adalah pengetahuan umum dari era ini.

Meskipun klan Oda telah berhasil merebut ibukota dengan strategi luar biasa Nobuna, tapi tentara Owari terlalu lemah.

"Bahkan jika itu yang terjadi, itu masih sebuah masalah apakah kita bisa masuk kastil Odawara. Dan, hanya aku dan Saru, bagaimana kita bisa mengalahkan Date Masamune? Jika kita benar-benar memaksa Date Masamune untuk mundur Takeda Shingen harus memenuhi janji. Tapi... Ini masih terlalu sulit!"

Meskipun Nobuna merasa bahwa rencana Hanbei adalah terlalu sulit untuk diterapkan di awal, tapi Hanbei mengatakan sebaliknya, "Jika hal ini berlangsung, klan Oda pasti akan dihancurkan oleh pasukan sekutu Utara yang dipimpin oleh Uesugi-sama! Kita hanya bisa berjudi. Dan Takeda-sama selalu menyukai Yoshiharu-san. Bahkan jika Nobuna-sama tidak bisa melakukannya sendirian, jika dia membawa serta Yoshiharu-san, mungkin ada beberapa alasan untuk negosiasi. Jadi Nobuna-sama harus pergi. Mulai sekarang, kita perlu mengandalkan kecerdasan, keberanian dan keberuntungan Nobuna-sama dan Yoshiharu-san, cough cough..." Hanbei terbatuk ringan sambil membujuk Nobuna.

Takeda Shingen menyukai Yoshiharu? Selama waktu dengan kuil Honbyo, bukankah orang itu mendapatkan perlakuan khusus dari Kennya-sama? Tidak peduli bagaimana aku berpikir tentang hal ini, aku tidak memiliki perasaan yang baik... Sementara ragu-ragu, Nobuna masih menyebutkan tentang rencana Hanbei kepada penasihat kepala klan Oda, Niwa Nagahide. Dan,

"Poin penuh. Meskipun ada bahaya, tapi itu adalah takdir yang tidak dapat dihindari dari semua prajurit. Dan, apapun yang kita lakukan adalah penuh dengan bahaya. Mengapa kita tidak memperlakukannya sebagai kesempatan langka dan memperlakukannya seperti perjalanan pranikah dengan Yoshiharu-sama?"

Nagahide tersenyum sambil berkata. Jadi, Nobuna melaksanakan rencana Hanbei.

Benar.

Ini adalah tujuan tersembunyi dari perjalanan ini.

Perjalanan pranikah Nobuna dan Yoshiharu.

Dalam era Sengoku ini dimana semua pahlawan yang keluar untuk menaklukkan dunia, baik Nobuna dan Yoshiharu tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka di masa depan. Bahwa keduanya dapat hidup sampai sekarang seperti ini bersama-sama, itu bahkan bisa dikatakan sebuah keajaiban. Jadi, mereka harus bekerja lebih keras untuk hidup. Dengan ini, karena mereka tidak pernah bisa menjadi suami dan istri yang tepat, mengapa mereka tidak menghindari tatapan para punggawa dan menikah secara rahasia di suatu tempat yang jauh... Itu adalah saran Nagahide.

Meskipun Nobuna malu-malu mengatakan, "k..ka...kamu pasti bercanda! Kenapa harus orang itu dan aku...", tapi dia masih menanyai Yoshiharu secara diam-diam dan memulai perjalanan ini.

Selain ninja mereka, Goemon yang bersembunyi di suatu sudut gelap, mereka tidak membawa orang lain. Pada akhirnya, itu karena alasan ini juga.

Ini adalah perjalanan Nobuna dan Yoshiharu.

Mereka khususnya tidak bisa membawa serta Shibata Katsuie dan Akechi Mitsuhide.

Katsuie memperlakukan melindungi kesucian Nobuna seperti tanggung jawabnya sendiri.

Dan Mitsuhide telah mencurigai tentang hubungan mereka.

Ini Mitsuhide yang memberi mereka cukup sakit kepala.

Jika ada orang yang bertanya kenapa, itu karena Akechi Mitsuhide....

"Yoshiharu, kamu tidak memiliki cukup wajah lama dari sekarang!? Ada apa denganmu akhir-akhir ini? Waktu kamu mendesah menjadi lebih sering."

"Ah? Ahh~ Maaf tentang itu, aku lapar."

"Sepertinya ada penginapan yang cukup bagus di Hakone! Meskipun itu cukup mahal, tapi karena itu baru, dikatakan bahwa dekorasinya cukup indah dan ruangannya dapat melihat Gunung Fuji dan Danau Ashi. Mari kita ambil penginapan itu kalau begitu!"

"Oh, ohh... Ok..."

"Kalau begitu mari kita tinggal di kamar yang sama!"

"Y..Yeah... Hanya ada Goemon yang melindungi kita saat ini, dari sudut orang yang melindungi kita, satu kamar lebih baik."

"Te..Tepat. J..Jangan mengharapkan sesuatu! Ka..Kamu mengerti?"

"O.. Oh... A..Aku mengerti. A..Aku akan lembut. Jadi, kamu akan bisa menahannya dari awal, iyakan Kichi...."

"Oi, a..apa yang kamu bicarakan? Yah... Lupakan saja. Ayo masuk. Yah, la..langkah pertama adalah dengan menggunakan onsen untuk mencuci bersih tubuh kita. J..Ja..Jangan terlalu serakah."

"A..Aku paham... Ah, aku haus. T..Tidak bagus, aku mulai gugup!"

"Gugup... Kamu benar-benar sesat."

"I..In..Ini tidak seperti itu!"

"Ara ara, begitu dekat kalian berdua, aku tidak bisa tahan lagi." Goemon yang hanya Tuhan yang tahu dimana dia bersembunyi mendesah pelan.

"Goemon, kapan kamu mulai menonton kami!? Kamu, ketika itu pada periode kritis, cepat dan menghilang! Ini dilarang untuk mengintip!"

"Ye..Yeah, Goemon!"

"Aku yang kesepian akan bersembunyi di kegelapan dan membuka penghalang di sekitar penginapan."

Hal ini akhirnya sampai ke ini, Sagara-shi. Jika tidak berdiri di saat kritis, jangan sedih, yit(makan) obat ini. Menjatuhkan tas kecil di kepala Yoshiharu di toko Dango, dia menghilang seperti biasa.

"Apa ini?"

"Itu adalah obat rahasia dari ninja. Selama waktu di Okehazama, itu sama dengan obat yang diterapkan pada Sagara-shi dan Maeda-shi."

"....Ahh~ Ini obat itu. Membiarkan kaki diisi dengan energi dan menyebabkan tubuh memanas, seperti itu terbakar..."

"Hmmm, karena terlalu bergizi, itu sangat umum untuk mengalami mimisan, harap perhatikan."

"Aku mengerti."

"Jadi kita akhirnya mencapai "Rabu Hotel". Meskipun aku tidak takut, tapi aku merasa sangat gugup..." Nobuna mengayun-ayun sambil memeluk erat lengan Yoshiharu.

Seperti seorang gadis cantik sebenarnya.... aku hanya terlalu beruntung. Oi, Tokichirou-jii-san, bahkan jika aku meninggalkan mimpi membuka harem dan hanya mencintai Nobuna, kamu seharusnya tidak memiliki keberatan, kan? Ini adalah bishoujo terbaik di dunia tidak peduli apakah itu eksterior atau hatinya! Yoshiharu melihat Gunung Fuji yang bermandikan cahaya matahari terbenam saat dia berpikir di dalam hatinya.

Ini terlalu menggembirakan bagiku! Yoshiharu sendiri tidak bisa mempercayainya.

Meskipun mereka berdua memiliki risiko kematian untuk menyelinap ke dalam kastil Odawara.

Meskipun itu adalah rencana sang ahli strategi jenius Hanbei, itu tidak menjamin bahwa itu pasti akan berhasil.

Terutama ketika Hanbei mengatakan, "Harap berhati-hati pada Houjou Ujiyasu-sama, Yoshiharu-san. Meskipun Takeda Shingen-sama adalah orang lurus yang tidak akan pernah melakukan hal seperti pembunuhan, tetapi Houjou Ujiyasu merupakan ahli strategi yang sulit untuk dipahami. Dia adalah tipe orang yang tidak akan terikat oleh seperangkat aturan dan akan memikirkan rencana cerdik, jadi jangan mengungkapkan celah apapun. Untuk tidak menyesal pada akhirnya, harap berhati-hati. Uhh, uhh.", dia telah memberi peringatan seperti itu ketika mereka bergerak.

Jadi, aku harus bersatu dengan Nobuna malam ini.

Malam ini bukan saatnya untuk malu, bermasalah dan menyendiri.

Hanya seberapa banyak aku mencintai Nobuna, dan seberapa aku tertarik dengan dia, aku harus memberitahu Nobuna tidak peduli apa. Aku tidak bisa mengatakan padanya menggunakan kata-kata, aku harus menunjukkannya dengan tindakanku!

Jadi, Yoshiharu telah mengambil keputusan.

"Sebagai pengganti Aneue, apakah benar-benar aman bahwa aku tidak akan terungkap? Katsuie? Apakah aku terlihat seperti seorang bishoujo sekarang?"

"Ya, sempurna. Hime-sama. Tidak peduli bagaimana aku melihat anda, anda adalah Oda Nobuna-sama yang paling cantik, manis, dan mengagumkan di negara-negara berperang! Ini sudah pada tingkat yang saya ingin mendorong Anda ke bawah! Hahaha!"

"Ka..Katsuie? Mengapa kamu menggunakan mata seperti harimau lapar untuk melihat aku? Aku bukan Aneue, ja..jadi, jangan lihat aku seperti itu~"

Omi Utara.....

Menghadapi kastil Odani yang dijaga oleh pasukan sekutu Asai Asakura, ada sebuah gunung kecil yang penuh dengan hijau, Gunung Toragozen.

Ini adalah basis terpenting dari tentara Oda yang menghadapi Asai Asakura.

Jika tentara sekutu Asai Asakura memasuki Kyoto dimana baik Yamato Gose dan Imagawa Yoshimoto tinggal, itu akan menjadi kekalahan Nobuna.

Di sini, untuk tidak membiarkan tentara Asai Asakura keluar, tentara Nobuna menjaganya dengan kekuatan penuh mereka. Tapi, ada rumor bahwa sang naga dari Echigo Uesugi Kenshin sudah mulai memperkuat Asai Asakura. Tidak peduli apakah itu rakyat jelata atau tentara, mereka sudah membahas, "Kali ini, tentara Oda pasti akan diusir dari Kyoto."

Tapi saat ini, Nobuna bersama-sama dengan si fasih (Terampil pada menipu para gadis) Yoshiharu untuk meminta Takeda Shingen untuk menghambat Uesugi Kenshin memasuki provinsi-provinsi timur.

Saat ini, jika pihak Asai Asakura tahu bahwa Panglima Nobuna tidak ada di basis Gunung Toragozen, masalah akan menurun.

Jadi, rencana yang sang ahli strategi Takenaka Hanbei pikirkan, adalah untuk mengatur pengganti Nobuna berada di Gunung Toragozen untuk menakut-nakuti musuh di kastil Odani.

Tapi Nobuna tidak memiliki saudara perempuan, wajah seperti boneka sempurna dari kecantikan no.1 dari Owari, Nobuna sangat terkenal, seseorang dapat membedakan bahkan dari kejauhan.

Baru-baru ini, ada alat yang sesuai yang disebut "teleskop" yang berasal dari namban. Bahkan dari kastil Odani, orang dapat melihat Nobuna yang ada di basis utamanya di Gunung Toragozen.

Orang yang bisa menjadi pengganti Nobuna, tidak ada siapapun dalam kamp Oda.

Jika itu tentang bishoujo, ada beberapa dengan Akechi Mitsuhide sebagai kepala, tapi tidak ada seorangpun yang terlihat seperti Nobuna.

"Jadi, dengan bantuan skill cross-dressing ku, aku Tsuda Kanjuurou akan bertindak sebagai Aneue! Aku tidak membual tetapi dalam klan Oda, hanya ada aku yang terlihat seperti Aneue. Hahaha!"

Jadi,

Sang pengganti yang dipilih Hanbei adalah saudara Nobuna, Tsuda Nobusumi.

Meskipun Nobusumi adalah pangeran klan Oda, dia adalah bishounen dengan penampilan yang sama seperti Nobuna.

Dan, selain memiliki penampilan seperti gadis, dia suka cross-dressing.

Selain dia, tidak ada orang yang lebih cocok untuk menjadi pengganti Nobuna.

"Anda begitu manis bahwa aku hampir lupa bahwa Anda benar-benar seorang pria, dan Anda terlihat sama persis dengan Hime-sama. Ahh, aku tidak bisa menahannya lagi. Hime-sama, itu pasti panas bagi Anda untuk memakai armor namban. Biarkan Katsuie membantu Anda untuk berganti! Hahahaha!"

"Tu..Tunggu sebentar, Katsuie! Kenapa kau mendekat kesini!? Berhenti~ Aku punya istri~"

"Panggil saja aku "Riku", Hime-sama, jangan panggil aku Katsuie. Lalu, panggil aku "Riku" dan perintahkan aku! Jika kau gagal, aku akan mengeksekusimu, jangan lupa untuk mengucapkan kata-kata dingin seperti itu! Kadang-kadang mengatakan kata-kata kasar tersebut adalah salah satu poin pesona dari Hime-sama! Hahahaha"

"...Loyalitas Katsuie pada Aneue, bagaimana aku harus mengatakan itu... Yah, lupakan saja!"

Kombinasi Nobusumi yang mengenakan armor namban favorit Nobuna dan wakil komandannya Shibata Katsuie yang saat ini menlayani di sisinya, keduanya bertindak "Nobuna dan Katsuie bawahannya"

Jika itu Asai Nagamasa yang telah menjadi istri Tsuda Nobusumi untuk jangka waktu singkat mendekat ke kamp, dia pasti akan menyadari bahwa Nobuna ini palsu. Tapi, jika itu melihat melalui teleskop dari kastil Odani, seseorang harusnya tidak dapat melihat perbedaan apapun.

Dari belakang mereka berdua, sebagai Akahorushuu, mengenakan topi kulit harimau, Maeda Inuchiyo memegang tombak saat dia berdiri diam-diam.

"Anyway, kemana Nagahide dan Mitsuhide pergi, Katsuie?"

"...Bukankah aku bilang untuk memanggilku "Riku"!? Anda harus bertindak seperti pengganti!"

"Katsuie, Katsuie. Untuk tidak mengungkap sang pengganti, itu tidak baik jika kamu menanggalkan kemeja Nobusumi." Inuchiyo memperingatkan tanpa ekspresi.

"Ahh, maaf, Riku.... Jadi kemana Niwa Nagahide dan Akechi Mitsuhide pergi~?"

"Ya~ Nagahide ada di Gunung Azuchi dan saat ini mengawasi pekerjaan pembangunan kastil Azuchi. Seperti yang diharapkan dari Nagahide, bekerja keras seperti ini. Mitsuhide membaurkan dirinya dengan bergerak di sekitar dengan Yamato Gose, bangsawan, shogun dan pedagang di Kyoto."

"Tidak ada backup apapun? Ini membuatku gelisah."

"Ini tidak seperti itu, jika pasukan Asai Asakura bergerak, Mitsuhide akan segera memimpin pasukan dan bergegas ke Gunung Toragozen, jangan khawatir!"

"Aku paham~ aku awalnya merasa cukup khawatir ketika aku hanya memiliki Katsuie sebagai wakil komandanku, sekarang aku merasa lebih baik~ Ahahahaha."

"Panggil saja aku "Riku". Tentang apa itu? Dan, "aku paham~" ada apa dengan respon bodoh seperti itu!? Pada saat ini, jika Anda tidak menggunakan ekspresi kaku dan berkata, "Dearuka!", Anda benar-benar tidak seperti Hime-sama ku!"

"Dearuka!" ....Meskipun Aneue suka mengatakan itu, tapi apa artinya?"

"Anda adalah adiknya, namun Anda tidak tahu apa-apa. Betapa menyedihkannya itu. Ini adalah bentuk singkat dari menjawab pengikut, "Begitukah, aku paham." dan itu menjadi, "Dearuka!" Hime-sama pintar tapi tidak suka berbicara kata-kata yang tidak berguna. Sebelum Anda mengubah ini menjadi syair favorit Anda, Anda harus latihan lagi. Dearuka! Dearuka!"

"Dearuka! Dearuka!..... Dearuka Dearuka Dearuka Dearuka Dearuka Dearuka~ Ahh... Rasanya seperti sebuah mantra sepenuhnya."

"....Uhh~ bisakah kita benar-benar baik-baik saja dengan seorang pengganti seperti ini~!?"

Katsuie menggaruk kepalanya sambil mendesah.

"Hahaha, tidak ada masalah apapun, Katsuie."

"Panggil aku "Riku""

"Maaf, maaf, oke, Riku? Oichi... Bukan, jika Asai Nagamasa menyerang tiba-tiba, aku akan mencoba untuk menghentikannya bahkan jika aku harus memberikan hidupku. Aku sudah menjanjikan ini padanya, itu akan menjadi akhir ketika kami bertemu berikutnya. Tidak perlu khawatir."

Hanya ketika dia berbicara tentang Asai Nagamasa, Nobusumi yang biasanya riang akan menjadi serius, karena dia pria sembrono dari Owari. Meskipun dia saat ini bertindak sebagai Hime-sama dari Owari, Nobuna.

Ketika dia diangkat sebagai wakil komandan dari Gunung Toragozen, dia diberitahu oleh Nobusumi "Asai Nagamasa sebenarnya seorang gadis, jangan mengatakan hal ini." Katsuie melihat wajah Nobusumi dengan pandangan bertanya, "Ketika kita berbicara tentang Nagamasa, dia tiba-tiba menjadi ramah tamah seolah-olah dia berubah menjadi orang lain. Bisakah cinta benar-benar membawa pada perubahan yang besar?"

"Itu akan berubah~ Dengar, sebuah kisah cinta serius akan mengubahmu tidak peduli apakah kamu ingin atau tidak, seperti jiwamu telah diambil oleh pihak lain. Begitu kamu jatuh cinta, kamu harus menanggungnya. Itulah yang disebut tanggung jawab... Karena kamu tidak sendirian lagi, kamu harus menerima segalanya milik pihak lain."

"Hmmm.... Sekarang yang Anda sebutkan itu, Saru juga, meskipun dia dengan wajah monyet, tapi ketika saatnya untuk melindungi Hime-sama, seolah-olah dia telah berubah menjadi orang lain, dia akan menjadi ramah tamah juga... Meskipun itu masih dia, matanya, atau ekspresinya, mereka semua berbeda, jadi itu kekuatan cinta~"

"Ji..Jika aku jatuh cinta, akankah aku menjadi manis juga...." Katsuie bergumam pada dirinya sendiri dengan wajah penuh kekaguman.

"Katsuie belum jatuh cinta sebelumnya?"

"Panggil aku "Riku", bukankah sudah aku katakan!?"

"....Huh, itu tidak seperti nada yang harus dimiliki seorang gadis di usiamu. Jangankan manis, kamu benar-benar sang iblis Katsuie. Katsuie benar-benar tidak mengerti tentang cara-cara cinta."

"...Bahkan jika itu aku, jika aku jatuh cinta, akankah aku menjadi lebih seperti seorang gadis? Seperti Hime-sama baru-baru ini? Sejak Hime-sama bertemu Saru, dia menjadi jauh lebih manis dari sebelumnya... I..Ini sangat tidak adil! Mengapa kasih sayang Hime-sama tidak diarahkan padaku!? Suatu saat ketika Saru sedang tidur, aku harus memenggal kepalanya!"

"....Ini, Aneue menyukai Katsuie atau semacamnya, bukankah itu benar-benar mustahil.... Hahaha."

"Kenapa? Ahh~ Ahh~ aku ingin jatuh cinta juga, meskipun aku tidak bisa mencapai tingkat kemanisan dari Hime-sama, aku setidaknya akan menjadi seorang gadis seperti Nagahide."

Sejak insiden sandiwara, Katsuie telah memperlakukan Nagahide sebagai rivalnya pada tingkat bawah sadar.

Selama waktu ketika mereka mengelompokkan diri mereka sendiri,

Katsuie = Payudara besar, sang musuh.

Nagahide = Onee-san, tipe murni.

Entah bagaimana, itu menjadi seperti ini, Katsuie bergumam, "Aku ingin bertindak lebih seperti seorang gadis." dan hati gadisnya tiba-tiba terbangun.

"....Dibandingkan dengan cinta, dango tampaknya lebih cocok untuk Katsuie, mau beberapa Uiroumochi?"

Untuk menurunkan berat badan, dengan mulut berair saat dia menghadap Inuchiyo yang menggunakan tusuk gigi untuk mengambil Uiroumochi, Katsuie berkata, "Tidak! Mulai sekarang, penampilan jauh lebih penting daripada makan! Pinggangku akan menjadi lebih kecil! Uhh, aku tidak akan membiarkan siapapun mengatakan bahwa aku seekor sapi dengan payudara besar lagi!"

"Bagaimana dengan mengubah nadamu untuk menjadi lebih seperti seorang gadis?"

Terhadap saran Nobusumi, "Yeah. Metode berbicara dari gadis-gadis masa depan, aku telah cukup belajar dari Saru... Meskipun aku malu... tapi untuk mengalahkan Nagahide, aku bersedia melakukan apa pun! Tidak, biarkan aku melakukan itu!" Katsuie berkedip memikat sambil dia merasa malu.

Pada saat ini, tidak jauh dari kamp, Takenaka Hanbei bertindak sebagai strategi defensif dari Gunung Toragozen. Para shikigami Zenki dan Gouki menyeka dahi Hanbei untuk membantu mengurangi suhu tubuhnya.

"Anda harus beristirahat sedikit, tuanku. Anda belum tidur sejak semalam. Anda terlalu banyak bekerja."

"....cough cough.... Kali ini, meskipun aku orang yang merencanakan negosiasi ini dengan Takeda-sama, tapi ada cukup faktor risiko besar di dalamnya. Tidak peduli apa, aku punya firasat buruk tentang ini. Aku harus datang dengan rencana sempurna yang dapat mengelola setiap situasi yang terjadi."

"Tapi, karena cahaya suci Gunung Hiei telah padam, "Ki" anda telah melemah. Jangan memaksakan diri terlalu keras."

"Aku tahu, Zenki-san. Aku akan pergi beristirahat setelah aku selesai menulis ini. Tidak ada banyak waktu yang tersisa untukku... Cough cough cough."

"Ohhh, Anda benar-benar... Anda sudah bekerja sangat keras, tidak ada yang akan mengatakan apa-apa jika Anda hanya bertindak sedikit manja."

Mata Zenki bertemu dengan Gouki yang menyeka dahi Hanbei dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Meskipun saya ingin menjelaskan semuanya pada Sagara Yoshiharu, tetapi tuan pasti akan menguliahi kami."

"...."

"Gouki. Sagara Yoshiharu tidak bodoh. Dia sering khawatir pada tuan. Tapi... Meskipun orang itu ceria secara alami, justru karena keceriaan itu bahwa dia dengan mudah mengabaikan hal-hal."

Tidak peduli apakah itu Zenki atau Gouki, tidak satupun dari mereka dapat mengubah keputusan Hanbei.

"Sekarang, aku harus menjadi pengganti Yoshiharu. Aku akan pergi ke kamp utama sekarang."

Meskipun Zenki tidak dapat berubah menjadi orang lain secara total, tapi keterampilan menirunya itu bukan masalah sama sekali.

Untuk membiarkan lawan berpikir bahwa Nobuna masih di Gunung Toragozen, Hanbei harus membiarkan Nobusumi menjadi pengganti Nobuna dan bahkan telah menyiapkan pengganti Yoshiharu.

Itu Zenki.

"Zenki-san, aku meninggalkan sisanya untuk Anda. Cough, cough."

"Uhh."

Khawatir, Zenki melihat saat Hanbei terus batuk.