Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 3 Bab 6
Bab 6 - QUEEN OF ZIPANG[edit]
"Ini semua karena aku yang hebat bahwa kita mampu untuk menangkal krisis ini! Oh~hohohoho. Nobuna, bisakah kamu memasukkan usaha lebih dalam membangun kastil Nijou ku?"
Setelah fajar.
Setelah mendengar pertempuran di Kiyomizu, Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide bergegas kembali ke ibukota bersama dengan Asai Nagamasa. Tapi ketika mereka tiba, Nobuna telah memulai bekerja untuk membangun kastil Nijou diatas kuil Kiyomizu yang hancur.
Dengan pakaian nambannya dan kulit harimau, Nobuna naik di atas kuda dengan tampilan bodoh, satu tangan memegang Tanegashima dan yang satunya memegang cambuk. Setelah melihat orang yang bermalas-malasan, dia mengayunkan cambuk pada mereka tanpa belas kasihan.
Dengan Nobuna yang mengawasi secara pribadi, konstruksi apapun akan berjalan dengan kecepatan tiga kali.
"Hime-sama! Aku Katsuie pantas mati karena tidak datang untuk membantu anda tepat waktu."
"Meskipun anda menyelesaikan karena keberuntungan, tapi tolong lebih berhati-hati waktu berikutnya, terutama ketika berhadapan dengan situasi yang berbahaya. 30 poin."
"Kau ada benarnya. Saru memarahi aku juga setelah apa yang terjadi. Mengatakan bahwa aku tidak tahu mana yang lebih penting, hidupku atau penasihatku. Aku pikir aku akan dipukuli oleh dia..."
"Ahhh, dia dimarahi oleh Saru sialan itu, tapi mengapa Nobuna-sama tampak begitu bahagia!? Seperti yang diduga, mereka pasti menjadi lebih dekat pada saat-saat ketika aku tidak ada! Ahhhhhh!" Katsuie mulai terisak lagi.
"Ya ampun, Riku kau selalu suka ikut campur... Ngomong-ngomong, Manchiyo, Apakah semuanya ok di Mino?"
"Ya. Meskipun Takeda Shingen sudah mulai mengumpulkan pasukan di Pulau Kawanaka, tetapi perkataan bahwa dia akan ke ibukota semua adalah rumor. Dengan kejeliannya, dia tidak akan melakukan apapun secara gegabah tanpa persiapan penuh."
"Tapi ini hanya masalah waktu. Selama periode ini, rencana Tenka Fubu harus berlanjut. Kita tidak memiliki waktu untuk beristirahat."
"Roger. Situasi di pihak kita hanya dapat sekitar 60 poin."
Tapi, hanya saja darimana rumor palsu itu berasal.... Ini tampaknya bukan menjadi perbuatan dari Shingen..." Nobuna sedikit bingung.
"Tidak peduli apa, 120000 kan semua telah terkumpul, Yoshimoto masih hidup dan menendang bola, dan Tsuda Soukyu yang membujuk Matsunaga Danjo untuk memberontak telah begitu takut bahwa dia memberi posisi perwakilan Sakai ke Imai Sougyu. Posisi shogun dapat diperoleh sekarang."
"Akhirnya, hari ini telah datang, Nee-sama." Nagamasa tertawa dan berkata.
"Tapi Hime-sama, apakah benar-benar baik-baik saja untuk tidak peduli tentang itu Matsunaga Danjo yang merupakan pelaku pemberontakan berulang kali?"
"Tidak apa-apa, Riku."
"Tapi untuk menempatkan orang yang tak bisa dipercaya seperti dia di pihak kita itu...."
"Aku bilang bahwa mengkhawatirkan adalah tidak perlu. Dia mungkin menjadi racun tersembunyi, tapi itu semua baik-baik saja jika kita menggunakan dia dengan benar."
Tidak peduli apa, krisis sekarang berakhir.
"Ngomong-ngomong, Hime-sama. Kapan Saru akan pergi ke dapur kastil Gifu?"
"Biarkan hal itu berlalu."
"Ehhhhh? Kenapa anda begitu berat sebelah, Hime-sama!"
Itu karena Frois dan orang-orang Kristen bahwa Nobuna dan kelompoknya berhasil diselamatkan.
"Meskipun itu benar bahwa itu semua upaya Juubei bahwa dia berhasil melindungi kuil Kiyomizu begitu lama, tapi tentang Frois... Meskipun aku tidak mau mengakuinya... tapi itu kontribusi Saru. Jadi, kita harusnya memperlakukan persaingan itu menjadi imbang, dan sebagai untuk pertaruhan dapur, mari kita menganggapnya bahwa aku tidak mengatakan itu sebelumnya. Hehe."
"Sialaaaaaaaan! Sialan, sialan! Bajingan sembrono itu, dia bahkan menargetkan misionaris sekarang! Saru sialan, Saru idiot!"
"Katsuie-dono. Para pekerja semua tertawa pada kamu, 3 poin."
"Uhhh. Katsuie-dono tampaknya tiba-tiba peduli pada Yoshiharu. Mungkinkah kamu telah jatuh cinta padanya?"
"Ehhhhhh? Na..Na..Na..Nagamasa!? Apa yang kau katakan!? Aku hanya sangat benci Saru sialan itu..."
"Siapa yang tahu. Ada pepatah umum yang mengatakan, semakin kamu memarahinya, semakin kamu mencintainya, cinta adalah hal yang misterius."
Setelah dikatakan oleh Nagamasa yang diakui sebagai pria sembrono, Katsuie yang naif memerah sampai telinganya.
".....Ehhhhhhhhhhh!? Mustahil, itu harusnya mustahil, kan? Bagi aku untuk mencintai Saru...!?"
"Kau begitu naif yang manis, Riku."
Pada saat ini, Mitsuhide menunggang kuda putih datang perlahan-lahan.
Di bagian belakang, Yoshiharu yang belum terbiasa dengan kuda berpegangan pada Mitsuhide saat dia duduk di belakang.
Karena pertempuran intens tadi malam, keduanya terluka berat. Tubuh mereka terbalut penuh perban.
"Oi... Nobuna. Aku membawa Frois kesini."
"Sagara-senpai, kamu telah tidur di punggungku selama lebih dari setengah dari perjalanan. Ini lebih tepat untuk mengatakan bahwa aku, Juubei, orang yang membawa Frois-sama kesini."
"Oi. Setelah melihat bahwa Frois akan kembali ke Sakai, akulah yang bertanya apakah dia ingin melihat kastil Nijou."
"Meskipun itu mungkin yang terjadi, tetapi itu adalah aku, Juubei Mitsuhide, yang merupakan orang yang memimpin jalan. Selain itu, kamu bahkan tidak bisa membedakan dimana tepatnya kamu sekarang, Sagara-senpai."
"Yah, aku tidak bisa menang melawan kamu, terserah yang kamu katakan."
"Hmph. Ini akan menjadi baik jika kamu bisa jujur mengakui kekalahan seperti ini di hari yang lain."
"Aku tidak kalah!"
"Apakah kalian berdua benar-benar bertengkar? Kapan kalian menjadi begitu ramah terhadap satu sama lain?" Wajah Nobuna penuh ketidaksenangan. Pada bagian belakang Mitsuhide dan Yoshiharu, Frois melompat turun dari kuda dan datang ke depan Nobuna.
Tadi malam, di bawah permintaan yang kuat dari Takayama Dom Justo dan yang lainnya, "Itu buruk jika kamu terkena peluru nyasar." "Silahkan memakai ini." Frois dipaksa memakai armor putih namban. Dan Frois saat ini kembali ke penampilan pendeta sopan yang biasanya.
Pertemuan bersejarah dari Frois, dan yang memproklamirkan diri "Queen of Zipang" Oda Nobuna terjadi di sini di lokasi pembangunan kastil Nijou.
"Senang bertemu dengan anda, Nobuna-sama. Saya adalah misionaris dari Portugal, Louise Frois."
"Kenapa payudara gadis ini begitu tidak masuk akal besarnya? Dibandingkan dengan Riku, itu seperti sebuah batu bertemu sebuah karang...." Nobuna melihat payudara Frois dengan tampilan setengah penasaran, setengah cemburu saat melompat turun dari kudanya.
Lalu, tiba-tiba dia berjalan ke bagian belakang Frois dan memegang payudara besarnya.
"Biarkan aku menyentuh mereka dengan benar. Apa yang ada dalam benda ini?"
"Ahhhhhh? Tidak, tidak... Apakah ini benar?! No..No..No..Nobuna-sama?"
"Apa ini, aku tidak bisa memegang mereka karena ukuran mereka... apa? Apa-apaan ini? Payudara Riku sudah sebesar ambing sapi, tapi setelah membandingkan dengan Frois, ada apa dengan bentuk aneh ini dari inferioritas merayap ke dalam hatiku? Juubei, Saru, jelaskan itu padaku!"
Mitsuhide yang panik berteriak, "Tol..Tolong berhenti, Nobuna-sama." dan datang untuk menghentikannya.
"Hah...Hah...Hah. Terima kasih, Akechi-sama. Itu memberi saya shock..."
"Setelah ini, lepas pakaian dan biarkan aku melakukan pemeriksaan. Aku tidak percaya ini kecuali aku melihat dengan mataku sendiri."
"Kontrol yang rasa ingin tahumu, Nobuna! Jangan menyentuh payudara Frois!"
"Bahkan aku telah bertahan... Ahhh, sungguh iri... Sungguh cemburu... Sialan!" Yoshiharu mengeretakan giginya.
"Che. Itu sungguh merepotkan bila ero-saru sialan ini di sekitar. Datanglah ke onsen dengan aku lain kali, kamu dengar, Frois?"
"O..Ok... Um, selain payudara saya, apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan, Nobuna-sama?"
"Ya ya. Aku belum pernah bertemu seorang misionaris selama 10 tahun. Ada segunung pertanyaan untuk ditanyakan."
Terhadap dunia di sisi lain dari laut, harapan dan kemurnian Nobuna adalah itu seperti dari seorang anak kecil.
"Mata seperti anak kecil..." Bahkan Frois hampir terpesona oleh itu.
Berapa umurmu?
Berapa tahun kamu berada di sini di Jepang dari Portugal?
Jika kamu gagal dalam mempromosikan agama Kristen di Jepang, akankah kalian kembali ke India?
Mengapa menempatkan diri dalam risiko begitu banyak dan datang jauh-jauh ke Jepang?
Terhadap keingintahuan murni dari Nobuna dalam matanya yang berkilauan, Frois menjawab dengan sabar.
"Selain mempromosikan kepada rakyat negeri ini ajaran Tuhan, saya tidak punya keinginan lain. Sebelum mencapai tujuan saya, saya tidak akan kembali ke Portugal atau India. Saya telah membuat tekad saya untuk mati di Zipang ini."
"Dearuka."
"Tolong percaya pada saya, Nobuna-sama dan ijinkan kami untuk terus mempromosikan agama kami di Kyoto."
"Tidak ada masalah."
"Anda perlu persetujuan dari pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan keagamaan..." Meskipun Mitsuhide mengingatkan di sampingnya, Nobuna hanya berkata dengan ringan, "Untuk Himiko itu yang menyembah 8 juta dewa, memintanya untuk menambahkan 1 atau 2 bukanlah sesuatu yang besar. Masalahnya adalah para pejabat serta kuil-kuil dan pura yang takut kehilangan kekuasaan mereka atas masyarakat."
"Tidak apa-apa untuk tidak peduli dengan pejabat, tidak akan ada masalah jika mereka mengakui itu nanti."
"Meskipun itu sedikit kasar..." Frois berkata lagi.
"Onishi Joachin dari Sakai meminta saya untuk memberikan ini 10 keping perak untuk Nobuna-sama..."
"Jika aku menerima uang dari misionaris yang datang ke negara ini setelah banyak kesulitan, bukankah aku akan ditertawakan oleh orang-orang di masa depan!? Simpan uang ini untuk dirimu sendiri sehingga kamu dapat membangun kuil namban mu."
"...Omuito obrigada."[1]
"Adapun untuk topi ini, aku akan menyimpannya."
Nobuna tertawa dan berkata setelah dia mengambil topi berbulu merak dari Frois dan memakainya di kepalanya.
Di kastil Nijou...
Nobuna dan Frois duduk saling berhadapan sambil tersenyum satu sama lain.
"...Ini beruntung bahwa aku tidak menghancurkan kuil namban di Sakai waktu itu."
Meskipun Mitsuhide meminta maaf kepada Frois dengan rasa bersalah, Frois tertawa dan berkata, "Jangan memasukan ke hati. Tuhan pasti tidak akan menyalahkan kamu."
"Seperti momen bersejarah, aku cukup beruntung untuk melihat dengan mataku sendiri..." Yoshiharu begitu gembira bahwa dia bergetar saat dia merasa rambut nya berdiri diujung.
Dan kemudian... Sisa dari hal-hal yang diberitahukan oleh Frois dengan sedikit ekspresi tidak menyenangkan pada Nobuna yang tidak diketahui oleh Yoshiharu, bahkan karya terkenal "History of Japan" yang Frois tulis nanti tidak mencatat ini.
"Nobuna-sama. Ada sesuatu yang harus saya memberitahukan pada Anda."
"...Apa itu? Itu tampaknya bukan sesuatu yang baik."
"Kami misionaris Kristen hanya memiliki keinginan untuk mempromosikan aman kami pada Tuhan kepada dunia. Tapi, untuk seorang sister miskin seperti saya untuk bisa datang ke Zipang, ada alasan di dalamnya."
"Alasan?"
"Portugal dan Spanyol telah mencari negara yang berbeda untuk basis baru mereka untuk membuka rute perdagangan baru. Untuk orang seperti saya, itu karena kemurahan hati raja bahwa saya bisa menumpang kapal pedagang untuk datang ke sini."
"Aku tahu tentang hal ini. Apakah ada masalah?"
"...Meskipun agak disesalkan... Tapi pada saat yang sama ketika raja Portugal dan raja Spanyol yang mengirimkan kapal untuk menjelajahi dunia, mereka memiliki tujuan rahasia menyusun penjajahan."
Penjajahan.
Sebuah istilah yang tidak ada di era Sengoku Jepang.
Setelah mempertimbangkan, Frois akhirnya membuat suatu kata yang pas.
"Apa itu penjajahan?"
"Ini adalah untuk mengontrol tanah luar negeri dengan kekuatan militer. Seperti di benua Amerika, ada kerajaan Aztec dan Inca, tetapi di bawah tembakan meriam dari penjajah Spanyol, mereka hancur."
"Jadi bisa dikatakan, Spanyol dan Portugal ingin menggunakan kekuatan militer untuk menyerang negara ini, kan?"
"Saya tidak tahu. Ini beruntung bahwa para prajurit Zipang semua baik dalam pertempuran, dan keterampilan teknik yang semua tingkat atas. hanya perlu beberapa tahun untuk menguasai imitasi dan konstruksi meriam namban. Tapi, masalahnya terletak pada bahan utama dari bubuk mesiu, saltpeter... "
Bulu mata panjang milik Nobuna berkedut.
"...Kami tidak dapat menghasilkan saltpeter di Jepang, Frois."
"Jika impor saltpeter dihentikan, kemampuan pertahanan Jepang akan sangat berkurang. Meskipun aku tidak ingin berpikir seperti itu, tapi para pasukan mulai mengawasi kegiatan misionaris..."
"Menciptakan sebuah desakan antara Kristen dan kekuatan lain... Dan kemudian menggunakan kesempatan ini untuk melakukan intervensi militer, dan akhirnya membuat negara ini sebagai jajahannya, kan?"
"Meskipun tidak ada bukti kuat, tapi hal semacam ini telah terjadi berkali-kali di negara lain. Guru saya, Francis Xavier telah bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah tindakanku sendiri digunakan untuk tujuan menyerang negara-negara lain? "Dan telah terganggu oleh itu..."
"Francis Xavier..."
Ekspresi Nobuna membeku dalam sekejap.
Dan kemudian, dengan sangat cepat, dia menanyai Frois.
"Frois. Sebagai seorang Portugis, kenapa kau mengatakan padaku, orang Jepang?"
"Karena aku cinta "Negara emas" yang indah ini dan keramahan penduduknya dari hati. Dan, tuhan tidak akan pernah memaafkan invasi melalui kekuatan dan mengendalikan negara-negara lain. Pemikiran mempromosikan agama dan menyerang bisa dikatakan benar-benar berlawanan dan berbeda arah."
"Tapi untuk beberapa orang lain, mereka adalah hal yang sama. Bagi mereka, untuk para barbar itu yang bahkan tidak mengerti ajaran Kristen, mereka harusnya berada di bawah kendali mereka... Orang-orang yang berpikir seperti itu tidaklah sedikit. Bahkan mereka para misionaris bukan pengecualian."
"...Ya. Ini disesalkan, tapi itu benar...."
"Aku mengerti, Frois. Terima kasih untuk memberitahu aku tentang ini. Ini pasti sulit untuk kamu."
Nobuna menganggukan kepalanya.
"...saya telah mengatakan segala sesuatu yang saya ingin katakan kepada Nobuna-sama. Dengan ini, bahkan jika saya diusir dari negara ini, saya tidak akan memiliki penyesalan."
"hal-hal apa konyol yang kamu katakan, Frois. Bukankah kamu tidak memiliki misi untuk menyebarkan agama Kristen di sini?"
"Eh? Tapi Nobuna-sama...?"
"Apakah seseorang percaya pada Tuhan atau Buddha, itu adalah kebebasan. Dengan hanya kami para prajurit, meskipun kami dapat melindungi dan menjamin keamanan rakyat, kami tidak bisa menyelamatkan jiwa mereka. Apa yang aku tidak tahan adalah para biarawan yang memanfaatkan iman orang lain dan menghasut perang sementara meraih semua manfaat. Tapi kamu berbeda dari mereka, kan Frois?"
Kata-kata yang sulit dipercaya terdengar di telinga.
"Jika kamu percaya dengan tegas bahwa ajaran Tuhan tidak akan membawa negeri ini pada kehancuran, jika kamu percaya bahwa dunia ini bisa dibuat lebih baik dengan itu, maka seperti yang kamu inginkan, menyebarkan agama Kristen ke dunia! Jika kamu sedang kekurangan dana, datang dan carilah aku!"
Nobuna berdiri dari kursi dan naik ke kuda, matahari di belakangnya perlahan menelan siluetnya.
Dalam sekejap, di mata Frois, dari orang ini yang berada di pulau timur jauh dari dunia, dia melihat bayangan Tuhan yang telah dia ikuti.
Dia hanya seorang gadis muda.
Bukankah dia ratu Zipang yang akan menyelamatkan orang-orang dari kehidupan penderitaan mereka?
Tidak. Mungkin, bukan hanya Zipang saja.....
"Ap..Ap..Apa... Zenjubou dan Matsunaga Danjo dikalahkan oleh Oda Nobuna? Tak bisa dipercaya! Apa, orang-orang Kristen diselamatkan Nobuna!?"
Di dalam Yamato Gosho.
Konoe Sakihisa sang Kampaku yang tidak ingin memberikan posisi Shogun ke Imagawa Yoshimoto memberikan tugas yang mustahil "menyumbangkan 120000 kan" pada Nobuna.
Tapi apa yang salah adalah bahwa dia memberi Nobuna waktu seminggu.
Siapa yang akan berpikir bahwa Nobuna mampu mengumpulkan kekayaan tersebut.
Selama periode ini, gencatan senjata Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin menyebabkan perubahan besar dalam sisi timur, Sugitani Zenjubou gagal dalam membunuh Nobuna, serangan Matsunaga Hisashide di kuil Kiyomizu diatasi dengan Nobuna.
Tidak peduli apa yang dia rencanakan, Nobuna tampaknya mampu untuk menhalangi mereka.
"Sialan kau Oda Nobuna. Rencana yang aku rancang dengan begitu banyak usaha gagal... Ada batas untuk memiliki nasib baik!"
Benar.
Alasan bagi Uesugi Kenshin untuk menarik mundur pasukannya dari pulau Kawanaka dan melanggar gencatan senjata dengan Takeda Shingen.
Orang yang mengirim pembunuh, Sugitani Zenjubou dari Kouga.
Pelaku sejati meminta Tsuda Soukyu dan menyebabkan Matsunaga Hisashide untuk memberontak...
Pada akhirnya, itu semua rencana dari Konoe Sakihisa ini.
Untuk menghentikan ambisi Nobuna, siasat licik ini telah meletakkan berbagai perangkap.
Tapi, tidak ada banyak hari yang tersisa untuk melawan Oda Nobuna dengan dalih kesetiaan.
Akhirnya, Nobuna dan kelompoknya mencapai Yamato Gose.
Di sisi Gose, tidak hanya ada Kampaku, Konoe sakihisa memegang posisi Daijo Daijin, ada juga Himiko di bawah kain kafan yang digunakan kerudung.
Tentu saja, pakaian Nobuna adalah resmi. Sejak bertemu dengan Dousan, dia tidak mengenakan pakaian formal seperti sebelumnya.
Bukan hanya ini.
Dia telah membawa Akechi Mitsuhide yang fasih berbicara dan Sagara Yoshiharu yang tidak memiliki status keluarga apapun.
Yoshiharu mengenakan topi bangsawan kecil sementara mengenakan jubah pendek... "Pakaian ini terlalu... aku terlihat seperti aku main-main..." dan menggerutu tanpa henti.
"Oda Danjo Daihitsu Nobuna, di sini di hadapan Anda." [2]
3 dari mereka duduk di Seiza menghadap sang kerudung dan merunduk.
Melihat Nobuna dan Mitsuhide, Yoshiharu hanya bisa meniru mereka buru-buru.
"Uwahh, ini begitu tegang."
Jika Himiko di balik kerudung ini dibawa ke eraku, akankah itu menjadi... Sial, aku bisa dipaksa untuk melakukan seppaku hanya karena memikirkan itu!
"Untuk membawa seorang pria yang tidak menyenangkan untuk bertemu Himiko-sama... Ahh, ini adalah akhir dari dunia!" ini jelas bahwa dampak yang diderita oleh Konoe Sakihisa tidaklah kecil.
Bagi Mitsuhide dan Yoshiharu untuk memiliki hak untuk bertemu dengan Himiko, mereka pasti memiliki posisi resmi istana yang sesuai.
Karena itu, Nobuna telah dipersiapkan sebelumnya, memberikan Akechi Mitsuhide nama keluarga baru dan posisi "Koretou Hyuga no Kami", adapun untuk Yoshiharu, dia memberinya posisi "Chikuzen no Kami".
Tapi, sebagai tuan dari mereka berdua, posisi Nobuna dari Kazusanosuke hanya mempernyatakan diri, dalam kenyataannya, sebelum Nobuna datang untuk bertemu dengan Himiko, dia tidak memiliki posisi apapun yang nyata.
Setelah dia berpikir ini, kemarahan Konoe Sakihisa mulai terbangun.
Tapi tidak peduli seberapa marah dia, dia tidak bisa membiarkan seorang prajurit yang tidak memiliki posisi datang dan bertemu dengan Himiko begitu saja
Karena itu, Sakihisa hanya tahan dengan hal itu, "Kenapa aku harus melakukan hal seperti itu..." sambil menggerutu, dia memberikan posisi tinggi Danjo Daihitsu pada Nobuna.
Tapi itu Nobuna tampaknya bertindak dan mengatakan hal-hal seperti, "Danjo mengingatkan orang dari Matsunaga Danjo. Itu terlalu merepotkan. Aku tidak menginginkannya." dan tidak senang tentang itu, membuat Sakihisa bahkan lebih marah.
Tidak peduli apa, itu akhirnya hari untuk memberikan Imagawa Yoshimoto posisi Shogun.
Kampaku Konoe Sakihisa batuk ringan, dan sementara dia sedang bersiap-siap untuk mendaftar prestasi yang Nobuna telah buat dengan wajah keengganan...
"Oda Danjo. Itu pasti sulit bagimu."
Dari belakang tudung datang sebuah suara dari seorang anak.
Orang yang berbicara adalah Himiko sendiri.
Karena usianya yang muda, suaranya tampak kekanak-kanakan tapi yang jelas dan tepat.
"Hi..Himiko-sama! Tidak perlu bagi Anda untuk berbicara sendiri! Serahkan saja pada Kampaku ini, Konoe Sakihisa."
"Mengapa, Konoe?"
"Orang-orang ini berlumuran dalam darah belum lama ini! Ini akan mengotori telinga Himiko-sama untuk mendengar dari mereka."
"Konoe, diam. Aku ingin berbicara dengan Oda Danjo dengan tepat."
Setelah diberitahu oleh Himiko, bahkan Sakihisa hanya bisa tenang.
Bahkan Himiko-sama yang selalu taat... Tidak, tidak, yang selalu setuju, apa yang terjadi hari ini?
Sakihisa tidak dapat menyembunyikan keraguan dalam hatinya sehingga dia melihat pada percakapan Himiko dengan Nobuna melalui tudung.
"Apa Oda Danjo telah lakukan adalah model peran dari prajurit. Posisi shogun adalah hak anda."
"Tidak. Yang saya ingin Anda untuk memberikan posisi untuk Imagawa Yoshimoto yang sedang menunggu dengan tidak sabar di istana Nijou."
"Himiko ini kesalahan, bisakah anda membiarkannya dan mengangguk?" Sakihisa mulai berteriak-teriak untuk dirinya sendiri pada Nobuna.
Tapi, pembicaraan sudah mulai bergeser ke arah yang dia tidak harapkan.
"Sejak perang Onin, klan Ashikaga telah kehilangan kekuatan sah dari shogun. Ini adalah sama untuk Imagawa. Oda Danjo, Mulai sekarang, aku meninggalkan negara ini di tangan Anda."
"Himiko-sama? Apa yang anda bicarakan...!?"
Sakihisa memegang dadanya sementara dia kesulitan bernapas, seolah-olah hatinya akan muncul keluar dari ketakutan.
"Oda Nobuna adalah keturunan dari rakyat jelata! Se..Se..Seorang shogun hanya dapat digantikan oleh keturunan klan Taira, jangan bilang anda telah melupakan semua itu?"
"Begitukah, Konoe. Jika itu yang terjadi, Oda Danjo, aku akan memberikan posisi Kampaku, negara ini sekarang..."
"Ehhhhh! The Kampaku adalah saya, Konoe Sakihisa! Selain itu, hanya keturunan dari klan Fujiwara dapat menggantikan posisi Kampaku...!"
"Lalu, posisi Daijou Daijin, untuk mengelola negara ini... Bahkan keturunan rakyat jelata dapat mengambil posisi Daijou Daijin. Di masa lalu, telah ada kasus-kasus seperti ini."
"Ini konyol bagi orang bodoh berpakaian namban menjadi Daiji Danjin!" Kemarahan Konoe tampaknya tak terkendali.
Ini mimpi buruk. Apa yang salah dengan Himiko muda yang selalu duduk di belakang tabir seperti boneka?
"Oda Nobuna dihormati, tapi dia tidak ingin posisi tinggi seperti itu. Alasan mengapa dia menerima posisi Danjo hanya untuk memiliki hak istimewa untuk bertemu dengan Himiko-sama."
"Lancang! Kau berani melawan perintah Himiko-sama!"
"Oh, Konoe. Apakah itu berarti bahwa kau baik-baik saja dengan aku menjadi Daijou Daijin?"
"Tentu..Tentu..Tentu saja tidak...! Tapi perintah Himiko-sama adalah mutlak! Lagipula, aku pasti tidak akan memberimu posisi Daijou Daijin! Pasti tidak!"
"Apa yang kau inginkan?"
Yoshiharu akhirnya meledak setelah bertahan begitu lama.
Pada saat ini, tawa ringan terdengar di balik tabir.
"Himiko-sama! Mengapa Anda percaya Oda Nobuna sedemikian rupa? Itu karena kita mempercayakan negara ini kepada para prajurit mentah yang hanya tahu bagaimana untuk bertarung, negara ini telah menjadi seperti ini! Sekarang, kita para pejabat harus mengelola negara dan mengembalikannya ke masa makmur dari era Heian! Dengan runtuhnya Keshogunan Ashikaga, sekarang adalah kesempatan bagi Yamato Gose untuk memegang kembali konstitusi!"
"Aku tidak mengatakan apa-apa tentang tidak peduli sama sekali. Himiko dari setiap era telah memberikan urusan negara pada saudara laki-lakinya, "Susanoo" untuk mengelola, karena dia berkonsentrasi pada masalah-masalah keagamaan. Mulai sekarang, hal itu akan sama."
"Tapi... kekuatan "Susanoo" telah diambil oleh seorang prajurit rendahan."
"Itu karena kalian telah melabeli kami para prajurit sebagai "noda" dan memaksa kami untuk berperang dalam namamu. Untuk melindungi orang-orang sekarang, kami harus mengotori tangan kami sendiri. Selama periode panjang ratusan tahun, kalian yang telah terkurung di Kyoto dan menghina "noda" ini sudah tidak berhak ikut campur dalam urusan negara."
Konoe Sakihisa terdiam dan dia bahkan tidak bisa membuat suara apapun.
Dia menganggapnya sebagai seorang anak, tapi siapa yang akan menyangka dia untuk membuat suatu keputusan bijaksana, Sakihisa hanya bisa melangkah mundur.
Tapi,tidak peduli apapun, dia pasti tidak membiarkan Nobuna memiliki jalannya.
"Himiko-sama. Aku merasa terhormat dengan kata-kata Anda. Tapi tolong beri posisi Shogun pada Imagawa Yoshimoto."
"Himiko-sama. Jangan tertipu oleh perempuan ini! Dia melecehkan kekuatan Yamato Gose dan berencana untuk mempromosikan cara-cara namban, dia adalah pengkhianat yang ingin menjual negara ini kepada orang-orang namban! Untuk menolak posisi tersebut adalah bukti keras bahwa dia tidak ingin terbelenggu oleh Gose."
"Huh? Kau bajingan adalah pengkhianatnya, Konoe!!"
"....Ba..Bajingan...!? Ku..Ku..Kurang ajar.... T..Ter..Terlalu tidak menyenangkan ... Jangan percaya orang semacam ini, Himiko-sama!"
"Ahh Ya ampun, kau akhirnya serius sekarang, tapi dengan hanya beberapa menit, kau mengungkapkan bentuk sejatimu, Nobuna." Yoshiharu mendesah.
"Untuk menyebut Kampaku-sama sebagai "Kau bajingan"..." Mitsuhide pucat pasi seperti dia penuh keringat.
"Orang gigi hitam ini adalah orang yang kasar terlubih dulu! Kampaku apa, untuk menjaga Himiko-sama di belakang tabir. Hanya karena kau memonopoli Himiko-sama, kau dapat mengudara dan manjadi sombong! pembunuh itu yang dikirim untuk membunuhku, jangan bilang itu karena kau?""
"Aku tahu, tapi ketika dia ingat bahwa Nobuna adalah tipe orang "Bertindak terlabih dulu, pikirkan kemudian", dia mungkin hanya kehilangan nyawanya jika dia mengakui..." Sakihisa memalsukan air matanya dan menangis ke Himiko.
"Itu terlalu banyak! Aku..aku.. tidak pernah menerima penghinaan seperti ini sebelumnya. Himiko-sama, silahkan ajarkan Oda Nobuna dan orang-orang ini pelajaran...!"
"Meskipun aku tidak tahu orang seperti apa Oda Danjo itu, tapi "Sagara Yoshiharu" di sisinya adalah orang yang baik."
"....... Ehh, aku? Kenapa?" Yoshiharu berseru.
"Meskipun Sagara Yoshiharu adalah sembrono, dia adalah orang yang baik hati. Dia berasal dari tempat yang sangat sangat... sangat jauh. Ini adalah orang yang langit telah mendengarkan doa-doa yang dikirim dari orang-orang."
"Jangan..Jangan..Jangan bilang Himiko-sama sudah menyentuh Saru ini?"
"Apa yang terjadi, Konoe?"
"Himiko-sama pertama yang dapat memahami apa yang orang lain pikirkan hanya dengan melihat matanya. Meskipun kekuatan spiritual ini secara bertahap telah semakin lemah, namun kekuatan dari Himiko-sama ini dapat memahami pikiran pihak lain hanya dengan menyentuhnya."
"...Aku mengerti. Jadi kau membatasi semua kontak dari orang lain untuk Himiko-sama dan menahannya di sini di Gose. Dan bukan hanya itu, untuk mencegah kontak, kau menempatkan dia di balik tabir."
"Ehhh? Pikiranku..."
Yoshiharu menyadari.
Tunggu... Jangan bilang bahwa anak yang dia bawa ketika dia berpatroli di dekat Gose adalah...?
Pada saat itu, pikirannya semua telah dibaca oleh dia?
Jika itu yang terjadi...
Jangan bilang?
"Tu..Tunggu sebentar. Ini tidak seperti ini. Ini adalah kesalahpahaman, Himiko-sama. Saya tidak berpikir banyak tentang wanita kekerasan ini yang wajahnya penuh dengan Miso sehari-hari... Ahhh...! "
Sagara Yoshiharu adalah orang yang baik.
Himiko menggunakan nada lembut dan berkata lagi.
"Selama Sagara Yoshiharu mampu memiliki perasaan yang kuat seperti itu untuk Oda Danjo, aku ingin menyerahkan semua urusan negara padanya."
"Uwahhhh, Himiko-sama, jangan katakan itu! Tidak, tolong menahan diri dari berkata... Ahh, aku mohon! keigo apa yang harus saya gunakan pada saat seperti ini?" Yoshiharu panik.
"Berhenti, Senpai. Kau terlalu kasar." Mitsuhide di sisi bergegas untuk menekan Yoshiharu ke tanah.
"Tapi sifat dari orang ini sangat sangat sesat. Semua yang ada dalam pikirannya adalah tentang gadis-gadis. Oda Danjo, harap berhati-hati."
"Saya akan mengingatnya dalam hidupku."
Nobuna tersenyum pahit dan berkata sambil membungkuk sopan lagi.
Yoshiharu yang ditekan oleh Mitsuhide telah terdiam. Namun berkat Himiko masih seorang anak, terhadap perasaan nyata yang Yoshiharu tidak ingin ada yang tahu... Nobuna menjadi yang pertama dalam daftar, Himiko tampaknya tidak sepenuhnya memahami. Untuk Yoshiharu, ini bisa menjadi satu-satunya hiburan yang dia miliki.
"...Aku memberikan posisi Shogun pada Imagawa Yoshimoto dan menyetujui kegiatan Kristen. Dan, untuk biaya perbaikan Gose, kita tidak perlu 120000 kan ini banyak. Hanya 20000 sudah cukup. 100000 kan yang lainnya, aku memberikannya kepada Oda Danjo. Aku berharap bahwa ini akan membantu Anda dalam perjalanan Anda untuk menyatukan dunia."
"Saya sangat berterima kasih untuk ini."
"Sungguh perputaran peristiwa yang menyenangkan. Untuk memiliki jumlah dana seperti itu, maka akan mudah untuk merebut daerah sekitar ibukota." Yoshiharu menghela napas lega sambil memegang dadanya.
"Adapun untuk Oda Danjo, silakan menerima posisi gubernur di keshogunan Imagawa."
"Maafkan saya karena menolak lagi, apa yang saya inginkan adalah "kebebasan"."
"Kebebasan ... Sungguh suatu hal yang keterlaluan,"
"Saya ingin melepaskan orang-orang negeri ini dari "status" terbelenggu. masa depan seseorang harus diputuskan oleh usaha dan bakatnya sendiri! Tentu saja, orang yang berbeda memiliki tanggung jawab yang berbeda. Himiko-sama memiliki bakat mengelola urusan agama yang tak tergantikan. Tapi, tanggung jawab tidak boleh disamakan dengan bakat dan status. Tidak ada perbedaan nilai dalam kehidupan. saya ingin menggunakan cara hidup saya untuk membuktikan ini ke seluruh dunia!"
"Ohhhhhhh, kau berani untuk menolak status dan darah? Jangan bilang kau bahkan ingin menghilangkan Himiko-sama, kau pengkhianat...!" Sakihisa mendidih dengan kemarahan, tetapi Nobuna dan Himiko tidak peduli karena mereka saling menatap melalui tabir.
"Saya mengerti, Oda Danjo. Tapi kenapa Anda ingin menghapus hal seperti "Status" di negeri ini?"
Di belakangnya, Yoshiharu masih ditekan oleh Mitsuhide dan tidak bisa melihat ekspresi Nobuna sama sekali.
Pada saat ini, Nobuna memberikan senyum yang sangat mulia dan matanya berkilauan dengan kecerahan matahari.
"...Untuk mimpi saya sendiri!"
Himiko berkata lembut dengan volume yang hanya dia bisa mendengar.
"Aku akan berdoa untuk kalian. Berdoalah agar kedua impian Anda suatu hari akan menjadi kenyataan."
Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]
- ↑ Omuito obrigada artinya "terima kasih banyak" dalam bahasa portugal. "Obrigado" artinya "Terima kasih", "Muito obrigado" artinya "terima kasih banyak", dalam hal ini, dia mengganti "o" yang terakhir menjadi "a" karena dia seorang gadis ("obrigado" secara harfiah berarti "wajib", dan partisip kata kerja yang dimiliki aliran tatabahasa dalam bahasa portugal) dan menambahkan ekstra "o" pada awal untuk mengubahnya menjadi bahasa jepang keigo. Atau seseorang telah salah ketik.
- ↑ Danjo Daihitsu adalah posisi resmi dari istana jepang, kelas ke-4.
Prev | [v d e]Oda Nobuna no Yabou (Indonesia) | Next | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|