Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 5 Bab 4
Bab 4 - Battle of Mikatagahara[edit]
Entah kenapa ayah telah tidak menyukai aku dari muda.
Ketika aku masih kecil, sebagian besar dari apa yang aku ingat sedang dimarahi oleh ayah, bahkan kadang-kadang sampai menghunus pedangnya untuk memotong aku.
Ayah juga memaksa aku untuk menebas mayat untuk menguji ketajaman.
"Bahkan mereka yang tewas dalam pertempuran adalah manusia, ada keluarga yang menunggu mereka kembali, untuk menggunakan orang-orang ini untuk menguji ketajaman pedang, Ayah adalah orang yang benar-benar kejam. Aku tidak suka metode ini yang menghina orang mati, sejak hari itu, aku dipanggil pengecut oleh ayahku dan setiap hari hidup dalam ketakutan menjadi dihapus sebagai seorang ahli waris."
Untuk menaklukkan ketakutan seperti itu, hanya ada jalan mengusir ayahku dan meraih posisi kepala klan sendiri.
Para pengikut Kai dan orang-orang yang tidak tahan cara kejam ayah semuanya mendukung si pintar dan populer Katsuchiyo untuk mengambil alih posisi.
Ketika memproklamirkan diri pengelana ahli strategi, Yamamoto Kansuke, laki-laki berpenampilan aneh ini mendekati aku dan mengatakan bahwa dia akan membantuku menaklukkan dunia, itu adalah pada saat aku hampir ditinggalkan sebagai ahli waris.
"Dan sekarang, aku sangat dekat dengan menaklukkan dunia, setelah mempersatukan Kai, aku telah mempersiapkan pasukan terkuat untuk menuju ke Kyo, ini adalah hal yang ayahku yang selalu menjadi seorang yang kejam dan mengulangi perang tak berarti yang tidak bisa dilakukan. Untuk mencapai sini, aku telah membuat pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya, dan sekarang, aku menghadapi ketakutan terbesar dalam hidupku."
Katsuchiyo yang dicap pengecut oleh ayahnya adalah nyata.
"Takeda Shingen" di bawah bantuan Kansuke dan usahaku sendiri juga nyata.
Mereka adalah satu, namun bertentangan.
Takeda Shingen sekarang duduk di bangku tendanya sendiri.
Waktunya sekarang jauh di malam hari.
Dari kastil Futamata yang dikelilingi, ada sebuah melodi seruling yang menenangkan.
Katsuchiyo yang telah memerintahkan Shouyouken untuk mundur mengenakan armor Takeda Shingen dan duduk di tenda sendirian sambil berteriak dalam hatinya, "Aku adalah Takeda Shingen sebenarnya."
Inti dari tentara Takeda yang bahkan seekor kucing tidak bisa masuk.
Tapi dia tidak bisa menurunkan penjaganya, Sagara Yoshiharu yang telah menyelinap ke sumber air panas rahasia di gunung tanpa ada yang mengetahui.
"Harap berhati-hati terhadap pembunuh."
Pada saat itu, kata-kata itu yang Yoshiharu telah katakan kepadanya.
Sekarang dia berpikir tentang hal itu, satu-satunya cara tentara Oda bisa keluar dari ancaman tentara Takeda adalah pembunuhan. Alasan mengapa dia telah mengunci sepenuhnya Oda Nobuna dan bersumpah tidak akan mundur sebelum mengalahkan dia sebenarnya karena menjadi waspada terhadap dirinya.
Orang itu memiliki keinginan abnormal dari "Tenka Fubu"
Dia yang hanya ingin "bertarung dengan yang terkuat" tidak pernah bisa berharap untuk melampaui keinginan seperti itu.
"Pembunuhan Shingen"
Bahkan jika Nobuna tidak mempertimbangkan pembunuhan, tapi mungkin bahwa bawahannya akan melakukannya untuk tuan mereka meskipun memikul nama yang buruk.
Mata cerah Sagara Yoshiharu memiliki sekejap rasa sakit dan penyesalan, Shingen yang sensitif tidak melewatkan itu.
"manusia yang menantang langit" telah mengatakan kepadaku masa depanku, aku akan dibunuh dan mati dalam penyesalan saat perjalanan ke Kyo. "
Akan lebih baik jika Yamamoto Kansuke berada di sini sekarang.
Tapi, Kansuke saat ini bertempur dengan Saitou Dousan di Mino timur.
"Pengecut."
"Si pembunuh ada didekat."
Aku terlalu ceroboh untuk memberikan Kansuke sebagian para ninja utama Sanada ku.
Tapi, aku tidak merasa menyesal.
Nasibku sendiri, aku akan berjuang sendiri.
Sekarang adalah kesempatannya.
Akankah "Takeda Shingen" menjadi sebuah impian kosongku, atau penakluk sejati era ini?
Biarkan diputuskan tepat sekarang juga.
Katsuchiyo meletakkan beban yang telah ada di hatinya selama bertahun-tahun.
Aku tidak harus kalah dari peluru itu.
Oda Nobuna tetap hidup bahkan setelah menerima 2 tembakan.
Apa yang bisa dia lakukan, tidak ada alasan "Takeda Shingen" tidak bisa melakukannya.
Sekarang, bahkan nasib tidak bisa menghentikan "Takeda Shingen".
Tiba-tiba, dia hampir bisa mendengar Kansuke membaca strategi perangnya.
"Tenang seperti gunung."
Semua sel dalam tubuhnya penuh energi.
"Diam seperti hutan."
Perasaan intensifnya dan waktu tampaknya menjadi lebih lambat.
Sebuah peluru bertujuan pada Shingen datang terbang mendekat.
Dia bisa melihatnya.
Peluru bertujuan untuk dadanya sendiri, dia bisa melihat lintasan tersebut dengan jelas.
"Cepat seperti angin."
Shingen membuka kipas baja dan memposisikan di depan dadanya.
*Kachank*
Pada saat terakhir, kipas logam memblokir peluru yang ditembakan si pembunuh.
Takeda Shingen berdiri dari bangku diam-diam.
Aku telah menentang nasibku sendiri! Ini sedikit lebih awal untuk berteriak keras.
"Menyerang seperti api."
Shingen menghunus pedangnya dan melompat menuju ke arah peluru yang terbang mendekat.
Di tempat itu, ada seorang biarawan pengelana duduk menyilangkan kaki.
"...Untuk berpikir bahwa kamu memblokir peluru tersebut, seperti yang diharapkan dari Takeda Shingen, aku sudah kalah."
Pembunuh ini tampaknya tidak ingin melarikan diri atau meminta ampun.
Aku berhasil! Ini hanya ketika bahwa Shingen memiliki rasa dari realitas.
Tidak perlu merasa takut lagi.
Ayah dalam hatinya yang telah menyusahkan dia begitu lama telah lenyap.
"Takeda Shingen" telah lengkap tepat saat ini!
Setelah menentang nasib yang dibunuh, aku telah menjadi sebuah eksistensi lengkap.
"Aku harus memuji kamu karena mampu menyelinap kesini, sebutkan namamu."
Takeda Shingen memandang Zenjuubou dengan puas dan berkata.
Napasku tidaklah tidak teratur lagi.
Tubuhku tampaknya penuh dengan energi.
""Takeda Shingen" telah lengkap!"
Ketika dia memikirkan hal ini, Shingen menjadi bersemangat.
"...Tidak perlu seperti itu, aku telah gagal, kamu yang bahkan lebih cepat dari peluru sudah tidak perlu mendengarkan namaku yang rendah."
Orang ini telah merasakan bahwa segala sesuatu berakhir dan tidak peduli apa-apa lagi.
"Aku sudah kalah pada Oda Nobuna sekali, aku bahkan tidak dapat dibandingkan dengan seekor anjing sekarang. Takeda Shingen, aku berpikir bahwa dengan menghilangnya kamu, era Sengoku akan berakhir, tapi sekarang, aku tidak tahu akan menjadi seperti apa dunia ini."
Zenjuubou mengungkapkan senyum mengasihani diri sendiri dan berkata.
"Aku berpikir bahwa aku akan mengakhiri era kacau ini, sekarang yang aku pikir kembali, aku lelucon seperti itu. Bunuh aku, kamu sebagai seorang monster sejati tidak pernah bisa dikalahkan oleh seorang yang tidak berguna seperti aku, seperti yang diharapkan dari Sengoku terkuat, Takeda Shingen."
"Tidak begitu, alasan mengapa aku bisa menentang nasib malam ini karena seorang pemuda bernama Sagara Yoshiharu memberiku sebuah kesempatan. Tanpa bantuannya, orang yang akan terbaring di lantai adalah aku. "Takeda Shingen" terlahir kembali malam ini!"
Hahahaha.
Sungguh bodoh, untuk membantu musuh dengan klan Oda, Takeda Shingen, apakah ini yang harus pengikut lakukan?
Tapi, untuk berpikir bahwa aku Sugitani akan kalah pada bocah naif itu.
"Aku tidak akan pernah membiarkan pembunuh seperti kamu untuk mengubah sejarah negeri ini seperti yang kamu mau!", Berpikir bahwa aku telah kalah pada pemikiran naif semacam itu.
"Jawab pertanyaan terakhirku kalau begitu, apa yang dilakukan bocah Sagara Yoshiharu yang terobsesi dengan Nobuna suka tentang kamu? Jika aku tidak mengalahkan kamu di sini, kamu pasti akan menghancurkan klan Oda, aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia melakukan ini."
Sagara Yoshiharu.
Sekejap Zenjuubou mendengar nama itu, dia berteriak, "Bukankah itu nama dari bocah di kamp Oda Nobuna? Kenapa bajingan itu menyelamatkan kamu?"
Seperti dia telah tercerahkan tiba-tiba, Zenjuubou tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
Tapi dalam tawa ini, Zenjuubou memiliki air mata di wajahnya.
"Sagara Yoshiharu, SAGARA YOSHIHARU! Bajingan itu berkata kepadaku di kuil hancur, "Sejarah tidak akan berubah di sini." Aku pikir itu sebuah bualan, tapi sekarang aku akhirnya mengerti itu! "Aku tidak akan pernah membiarkan pembunuh seperti kamu mengubah sejarah!" Tidak, bukan "pembunuh tidak akan pernah bisa mengubah sejarah!", tapi "Aku, Zenjuubou tidak akan pernah bisa mengubah sejarah.", apakah itu yang kamu ingin katakan padaku? Sagara Yoshiharu, orang yang mengalahkan aku, Zenjuubou, adalah bocah naif ini?"
Zenjuubou tampaknya telah meletakkan bahkan keinginan terakhirnya.
Zenjuubou yang menangis perlahan tenang kembali, tapi wajahnya tidak lagi memiliki penampilan sengit yang bertekad membunuh targetnya.
Shingen menjawab seperti ini.
"Aku pikir itu karena payudaraku bahkan lebih besar daripada milik Shibata Katsuie, Sagara Yoshiharu menyukai payudaraku jadi dia menyelamatkan aku."
"Aku mengerti, bocah selamanya akan menjadi bocah."
"Aku sebenarnya seperti mereka, bocah tersebut."
"Tidak ada obrolan yang lebih berguna, lakukan."
Shingen dalam diam mengayunkan pedang yang dia pegang di tangannya.
21 Desember, fajar.
Kastil Futamata yang pasokan air dipotong akhirnya membuka gerbang mereka dan menyerah.
Meskipun Matsudaira Motoyasu telah membuat tekad untuk mengorbankan segalanya saat dia mengirim bala bantuan dari kastil Hanamatsu, tapi tentara Takeda yang memiliki keunggulan besar dalam jumlah berhasil memblokir pengumpulan bala bantuan dengan tentara di kastil Futamata.
Matsudaira Motoyasu yang telah gagal dalam membantu hanya dapat mundur saat dia kembali ke kastil Hanamatsu dan segera memulai pertemuan militer sambil gemetar.
"Tadi malam, ada suara tembakan dari kamp Takeda disekitar kastil Futamata, aku berpikir bahwa sesuatu telah terjadi, tapi di pagi hari, semua yang aku temukan adalah Takeda Shingen menjadi bersemangat dan energik sambil berdiri di depan formasi."
Hanzou yang berdiri di belakang Motoyasu mengatakan, "Situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi kita, jadi saya mencoba keberuntungan saya mengeksekusi sebuah rencana, tapi sepertinya keberuntungan saya tidak sebagus Sagara Yoshiharu, saya sangat menyesal." sambil menunduk.
"Sebuah rencana? Apa artinya, Hanzou?"
"Ninja Kouga, Sugitani Zenjuubou, sniper terkenal, pria yang pernah mencoba membunuh Nobuna sekarang disewa oleh pihak Oda dan tampaknya merencanakan untuk membunuh Shingen, tapi tampaknya itu telah gagal."
"Eh? Ehhhhhh? H..Ha..Han..Han...Hanzou, kenapa kamu tidak melaporkan pada hal seperti itu sebelumnya~!?"
"Saya telah bertaruh pada orang yang salah. Perjudian bukanlah sesuatu yang selalu lancar, saya sangat meraskan itu kali ini."
"Apakah klan Matsudaira akan berakhir di sini?" Motoyasu tidak bisa menghentikan tubuhnya yang gemetar lebih dan lebih.
*Kachak**Kachak **Kachak*
Ini adalah bunyi gigi Motoyasu yang berderap ketakutan.
Bahkan tentara berdarah panas klan Matsudaira tidak bisa menaikkan saran untuk melakukan serangan balik.
"Sekarang kastil Futamata telah jatuh, sebagian besar Totomi telah jatuh ke pihak Takeda."
"Sepertinya tentara Takeda Shingen yang disiapkan untuk Kyo telah melampaui 25000."
"Pihak kita, bahkan jika kita menambahkan bala bantuan dari Takigawa-dono, itu tidak lebih dari 10000."
"Dengan bagaimana situasi sekarang ini, tidak ada cara lain untuk melindungi klan Matsudaira selain menjaga kastil Hanamatsu."
"Tidak, ada cara lain, yaitu untuk meninggalkan kastil Hanamatsu dan mundur ke kastil Okazaki."
"Jika kita berada di Mikawa, kita dapat membentuk formasi segitiga dengan Saitou Dousan-dono dan menangkis tentara Takeda yang maju."
"Tapi dengan ini, Totomi tidak akan lagi menjadi wilayah klan Matsudaira."
"Tetapi jika kita mundur tanpa pertempuran, moral tentara Takeda akan naik, mereka sudah disebut tentara terkuat, jika moral mereka naik lebih jauh lagi..."
"Kemudian berdoalah untuk salju, berdoa dengan tulus kepada dewa sungai Tenryuu untuk salju! Kavaleri tampaknya lemah pada salju!"
"Tidak, aku merasa bahwa kita harus berdoa untuk sinar matahari yang hangat, sekali salju di Echigo telah mencair, Uesugi Kenshin mungkin menyerang tentara Takeda dari belakang."
Ksatria Giovanna yang bergejolak wajahnya seperti kerutan bola saat dia mengatakan kepada para prajurit Mikawa.
"Jika kita berdoa untuk keajaiban seperti apa yang kalian lakukan, maka kita sudah kalah pertahanan ini,"
Hanya saja berbeda dari sebuah pernyataan, mulutnya diisi penuh dengan wortel dan ada puluhan mangkuk kosong di depannya, pidato Giovanna yang tidak memiliki banyak kekuatan bujukan.
"Ksatria namban-dono, kamu harusnya berhenti makan dan mendapatkan beberapa ide!"
"Ya! Gadis-gadis bajak laut Kuki telah membantu, itu hanya kamu yang telah makan dan tidak melakukan apa-apa!"
"Aku saat ini dibawah Takigawa Kazumasu-sama, sebelum dia kembali, aku tidak bisa bergerak."
"Tidak peduli apa, kamu makan terlalu banyak, kendalikan diri sedikit."
"Sebelum pertempuran dimulai, aku harus mengisi kembali nutrisi sebanyak mungkin, setelah pertempuran dimulai, siapa yang tahu kapan kita bisa makan lagi... *Gulp*Gulp*Gulp*"
Sialan~ Oda Nobuna mengirim seorang pelahap sebagai sebagai bala bantuan? Sebelum dia bisa berguna, pasokan makanan kita akan habis oleh dia~ hanya saja jenis aliansi macam apa ini? Para prajurit Mikawa hanya bisa menginjak-injak tanah dalam kemarahan.
"Ye..Yeah! Saruharu? Apakah Saruharu kembali?"
"Setelah Sagara Yoshiharu-sama dan Takigawa Kazumasu-sama menyelinap ke kamp Takeda, belum ada kabar dari mereka."
"Apakah mereka melarikan diri?"
"Pasti begitu, setelah melihat ketidakberdayaan dari klan Matsudaira, mereka telah melarikan diri untuk hidup mereka!"
"Semua orang, jangan menjadi paranoid, Saruharu bukan orang seperti itu."
"Yeah, aku sudah kembali."
Seperti memberikan Motoyasu balasan, Yoshiharu dan Kazumasu muncul di kamp.
"Maaf, saat kami menyelinap, itu cukup halus berkat Kazumasu. Tetapi ketika kita mencoba untuk keluar, itu tiba-tiba bermasalah."
"Hoho, mengapa semua orang pucat di wajah, seperti yang diharapkan, Giovanna-chan adalah paling tenang dari kalian, kuku."
"Kami St John knight akan menampilkan kekuatan sejati kami semakin kami berada dalam situasi kritis, *gulp*gulp*gulp*"
"Oi, jika kamu makan seperti ini, kamu mungkin menjadi gemuk, Giovanna-chan."
"Tidak apa-apa, ketika pertempuran datang, mereka semua akan habis."
Setelah Motoyasu mengatakan kepada Yoshiharu dan Kazumasu semua dia tahu,
"Eh, apa yang kamu katakan? Siapa yang ingin membunuh Katsuchiyo-chan?"
"Katsuchiyo-chan? Siapa itu~?"
"Ahh, aku lupa memberitahu kalian, itu adalah nama asli dari Takeda Shingen. Ketika aku bertemu dengannya secara kebetulan di sumber air panas rahasia, dia menderita atas masa depannya dan aku hanya bisa mengatakan padanya "Hati-hati pembunuh""
"JADI PENGHIANATNYA ADALAH KAUUUUUUUUU!"
Semua tentara Mikawa berdiri dalam kemarahan dan mengikat Yoshiharu seperti pangsit.
"Tunggu, itu adalah kesalahanku untuk mengatakan hal seperti itu, tapi tidak perlu untuk marah, setidaknya awali ini dengan memarahi aku!"
"Yoshii, kamu benar-benar seorang idiot besar."
Kazumasu tertawa sambil berkata, kaki kecilnya mulai menggosok wajah Yoshiharu.
"Jangan melangkah di atasnya, jangan melangkah di atasnya! Lagipula, siapa orang yang ingin membunuh Takeda Shingen?"
"Aku mendengar itu seorang ninja bernama Sugitani Zenjuubou~ Saruharu."
"orang itu? Bagaimana mungkin? Bukankah musuhnya Nobuna?"
"Siapa yang tahu tentang hal seperti itu? Mungkin dia mengubah targetnya setelah gagal untuk membunuh Kichi-nee-sama atau dia disewa oleh seseorang dari klan Oda~?"
"Jadi bisa dikatakan, jika aku tidak mengingatkan Katsuchiyo-chan, dia akan benar-benar akan dibunuh! Jika dia tidak mengalahkan musuhnya dalam pertarungan lurus, dunia tidak akan menghormatinya."
"Tidak ada cara kita bisa menang!" Para tentara Mikawa berteriak marah sambil menendang Yoshiharu seperti bola.
"Kamu mengatakan bahwa Takeda Shingen seharusnya dibunuh tadi malam, Saruharu-san~? Dengan ini, bukankah sejarah berubah?"
"Tidak tidak, Motoyasu. Ada teori Shingen meninggal akibat penyakit "dan" dibunuh, tapi Katsuchiyo sendiri terlihat cukup sehat dan telah benar-benar tidak ada tanda-tanda memiliki penyakit apapun, jadi aku sangat percaya pada pilihan terakhir."
"Dengan ini, kita hanya bisa menghadapi dia~?"
"Itu tidak bisa dilakukan juga, Motoyasu. Dalam kenyataannya, Matsudaira Motoyasu tidak bisa menang melawan Takeda Shingen."
Para tentara Mikawa yang mendengarkan ini bahkan lebih marah, "Kau bajingan, masalah naas macam apa yang kau tumbuhkan ketika pertempuran bahkan belum dimulai, kita hanya harus memotong kepalamu!"
"Kuku, kamu telah menjadi musuh semua sekutumu sebelum pertempuran dimulai, apa yang akan kamu lakukan sekarang, Yoshii?"
"Semua orang tunggu! Tunggu dulu!"
Motoyasu berkata, "Yah, tenanglah sedikit, semua orang." sambil bertanya pada Yoshiharu.
"Saruharu-san, dalam sejarah yang kamu tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya~?"
Yoshiharu memeluk kepalanya kesakitan saat dia merasa bahwa jika dia mengungkapkan terlalu banyak perjalanan sejarah, sejarah itu sendiri akan memiliki perubahan keras.
"Uhh, itu... Setelah mempertimbangkan perbedaan dalam jumlah dan situasi dimana tentara kita bertemu, meskipun itu tidak dapat dihitung sebagai ramalan, tetapi kavaleri klan Takeda memiliki kekuatan luar biasa."
"Aku mengerti, sehingga nasibku untuk kalah pada Takeda Shingen."
Matsudaira Motoyasu berkata kepada ajudannya, "Bawakan armor nambanku kesini segera." sambil dia berdiri.
"Takeda Shingen telah mengubah nasibnya sendiri "mati oleh peluru seorang pembunuh" dengan usaha, jadi aku harus bertaruh hidupku sendiri di atasnya juga~! Berkat Saruharu-san, akhirnya aku memahami hal ini. Itu adalah bahwa manusia tidak bisa selalu mengikuti nasib dan hidup, tetapi untuk menempa masa depan kita sendiri melalui usaha!"
Takeda Shingen pasti akan menuju ke arah ikastil Hanamatsu dalam garis lurus.
Jika itu yang terjadi, mari kita berhadapan!
Tepat ketika Motoyasu telah merencanakan untuk menyatakan seperti ini.
Seorang mata-mata bergegas ke tenda.
"25000 tentara Takeda Shingen telah benar-benar mengabaikan kastil Hanamatsu dan saat ini sedang menuju ke sisi barat Mikatagahara?!"
Mereka berencana untuk mengabaikan kita klan Matsudaira dan berkonsentrasi kekuatan penuh mereka pada Saitou Dousan!? Para prajurit yang melihat ini semua mulai berbisik-bisik di antara mereka sendiri.
"Mereka merasa bahwa kita klan Matsudaira tidak layak untuk menjadi lawan mereka?"
"Sombong!"
"Tapi dengan ini, Hime-sama selamat."
"Ini hanya masalah antara klan Oda dan klan Takeda, kita baru saja diseret ke dalamnya."
Setengah dari mereka tidak bisa mengabaikan ini, dan setengah lainnya merasa lega.
Itu wajar bagi para tentara dari Mikawa untuk merasa seperti ini. Klan Matsudaira bukanlah pengikut klan Oda tapi sekutu yang sama. Bahkan jika mereka menyerah kepada klan Takeda seperti ini, tidak ada yang akan menyalahkan mereka. Sebaliknya, karena Motoyasu telah berhadapan dengan tentara Takeda besar seperti itu begitu lama, dia harusnya merasa bangga.
Tapi...
Pada saat ini, si gadis Matsudaira Motoyasu yang telah mengatakan, "Aku harus bertahan." "Aku harus mengendalikan diri." "Hidup adalah tentang membawa beban besar dan memanjat lereng curam." dan terbiasa untuk bertahan...
Dia sangat marah!
Furious seperti macan kumbang betina!
Diabaikan oleh prajurit terkenal, Takeda Shingen yang selalu dia kagumi, dia pasti berpikir, "Dia hanya seorang gadis yang bersembunyi di kastil Hanamatsu." dan benar-benar diremehkan... Motoyasu telah untuk pertama kali dalam hidupnya terlempar kedalam kemarahan!
"SEKARANG! TENTARA PENUH MAJU! LUNCURKAN SEBUAH SERANGAN PADA TENTARA TAKEDA KETIKA MEREKA BARU MENCAPAI MIKATAGAHARA! KITA MASIH BISA MELAKUKANNYA!"
"Tu...Tunggu sebentar, Motoyasu! Ini jelas perangkap Katsuchiyo-chan."
"Kamu masih memanggilnya "Katsuchiyo-chan"!? Takeda Shingen telah mengubah nasibnya! Kichi-nee-sama juga..."
Mereka telah mengatasi situasi seperti ini berkali-kali! Jika itu aku, JIKA ITU AKU....! Atau apakah Saruharu-san berpikir bahwa tidak mungkin bagiku untuk melakukan hal-hal yang Kichi-nee-sama bisa lakukan?"
"Meskipun itu tidak seperti aku tidak mengerti perasaanmu, tapi tenanglah sedikit! Kali ini, lawan tidak seperti lawan setengah orang bodoh seperti Imagawa Yoshimoto atau Asai Hisamasa, tapi Takeda Shingen sendiri! Sekarang ini, kamu harus tenang dan memikirkan penanggulangan, aku akan menggunakan kecerdasan monyetku untuk membantu kamu juga!"
"Tidak, aku tidak bisa membiarkan tentara Takeda hanya melewati kami seperti ini! Jika aku bersembunyi di kastil Hanamatsu dan tidak melakukan apa-apa, aku akan ditertawakan selama sisa hidupku~! Jika itu terjadi, aku tidak lagi memiliki martabat untuk mengubah namaku menjadi si luar biasa "Tokugawa Ieyasu"! "
"Aku mengatakan, bahwa nama adalah representasi untuk gambaran hati hitammu."
"Aku tidak akan lagi bergantung pada kamu Saruharu! Kali ini, tidak peduli siapa mengatakan apapun, aku tidak akan menghentikan seranganku!"
"Oi, Hanzou, ayolah dan bantu! Jika kamu, kamu pasti akan memprediksi hasilnya!"
"Eh, kau tidak tahu ini, Sagara Yoshiharu. Meskipun tuanku biasanya sopan dan manis, tetapi sekali dia menjadi seperti ini, dia tidak akan mendengar siapapun."
"Ehh, dia secara tak terduga keras kepala."
"Karena dia selalu bertahan, begitu dia menerobos batasnya, tidak ada cara untuk membujuknya."
"Aku mengerti, jadi dia telah melewati batasnya."
Bahkan Hattori Hanzou tak bisa menghentikannya lagi.
Panah pada busur, tidak ada yang bisa menghentikannya lagi.
"Aku tidak mau~ Kulitku akan berubah menjadi buruk ketika aku bertarung di darat~" Melihat Takigawa Kazumasu masih mengamuk kekanak-kanakan, para prajurit klan Matsudaira berdiri dengan tegas.
Mikatagahara.
Setelah melewati Mikatagahara, itu hanya akan memakan waktu sedikit untuk mencapai basis Nobuna, Mino yang dijaga oleh Saitou Dousan.
25000 tentara kuat Takeda bergerak melalui Mikatagahara seperti Matsudaira Motoyasu yang berada di kastil Hanamatsu bahkan tidak ada.
Untuk Motoyasu sekarang, bukan hanya wilayah utara Totomi, bahkan wilayah utara basisnya Mikawa telah ditaklukkan oleh klan Takeda.
Para bangsawan di Mikawa utara semua terpesona dan takut pada reputasi Shingen dan menyerah kepada klan Takeda satu demi satu.
Dan alasan mengapa tentara Takeda dapat melewati Mikatagahara tampaknya tanpa cedera karena mereka telah mengirimkan pasukan tempur ke Mino sebelumnya. Saat ini, sisi timur Mino telah ditekan oleh tentara Takeda Yamamoto Kansuke. Jika mereka memiliki bantuan tentara Takeda Shingen yang tidak terluka, hasilnya adalah tanpa ditanyakan lagi.
Jika situasi benar-benar menjadi seperti ini, bahkan jika klan Matsudaira memiliki kesempatan untuk bernapas, mereka tidak bisa lepas dari nasib yang dimusnahkan.
Pada saat yang sama bahwa Nobuna hancur, itu berarti sekutu klan Matsudaira hancur.
Dalam kenyataannya, di hati Motoyasu, tidak ada pilihan "menyerah".
Tidak apa-apa jika itu pada aliansi yang sama.
Tapi jika itu menyerah, dia pasti tidak akan melakukan hal seperti itu.
Dia tidak ingin hidup memalukan seperti menjadi pengikut pada Imagawa Yoshimoto. Selama waktu itu, setiap kali klan Imagawa sedang berperang, para pengikut klan Matsudaira akan menjadi yang pertama dikirim ke garis depan dan tidak berhenti melakukan pekerjaan yang sulit. Para pengikut juga, tidak akan pernah ingin memiliki kehidupan seperti itu lagi.
Motoyasu memimpin tentaranya secara pribadi dan menuju ke klan Takeda.
"Jika aku lari kali ini, aku tidak bisa menghadapi Kichi-nee-sama! Takeda Shingen pasti tidak akan menduga kita menyerang dia! Mari kita mengambil kesempatan ini dan menyerang~!"
Dan, dia berbisik pelan pada dirinya sendiri.
"Keajaiban yang Kichi-nee-sama buat di "Pertempuran di Okehazama", sekarang giliranku!"
Mengetahui hasil dari pertempuran ini, Yoshiharu tidak bisa lagi menghentikan Motoyasu.
" "Pertempuran di Mikatagahara" ini, bukankah itu satu-satunya kerugian besar dalam kehidupan Tokugawa Ieyasu? Pertempuran ini akan dikenang oleh orang-orang di masa depan, jika aku tidak melakukan apapun, Motoyasu mungkin mati di sini!"
Tidak terbiasa dengan berkuda, Yoshiharu mengejar di belakang tentara Matsudaira.
Tapi, sudah terlambat.
Dia tidak bisa lagi melihat Motoyasu yang nerkuda pada tentara terpenting.
Yoshiharu sekarang hanyalah seorang prajurit rendahan yang melayani Takigawa Kazumasu.
Bahkan kuda yang dia naiki dicuri dari tentara Takeda.
"Ini semua karena aku mengungkapkan kepada Katsuchiyo-chan "Waspadalah terhadap pembunuh", jika aku tetap tinggal diam pada waktu itu... Tidak tidak, tidak mungkin bagiku untuk tetap diam setelah melihat kecantikan, Katsuchiyo-chan mengungkapkan ekspresi sedih seperti itu! Jika hal ini terjadi, aku hanya bisa melindungi Motoyasu dengan semua kekuatanku! Karena aku tipe yang tidak bisa menyerah pada apapun dan menjadi serakah! Semua dari kalian akan setuju denganku, kan? Goemon-chan, Hanbei-chan?"
Pada saat ini, dia hampir bisa mendengar Zenki menggunakan senyumnya yang normal sambil melirik dan berkata, "Ahh, masalahmu dengan wanita tampaknya memburuk."
"Ahh, ahh, ahh."
Motoyasu yang akhirnya tertangkap dengan tentara Takeda saat ini di Mikatagahara.
Tentara Takeda, 25000 dari mereka.
Mereka menaikkan tak terhitung jumlahnya bendera "Furinkazan" di gunung Mikatagahara.
Saat ini, Motoyasu tidak bisa percaya apa yang dia lihat.
"Bagaimana mungkin, mereka mengubah arah secara tiba-tiba dan menghadapi pasukanku sekarang?"
Tentara Takeda yang seharusnya bergerak menuju Mikawa telah bermanufer dengan sempurna berbalik 180 derajat di bawah skill komando yang luar biasa dari Takeda Shingen.
Dan, semua ini hanya mengambil hitungan menit.
Pada beberapa menit ini, formasi ular yang mereka gunakan untuk bergerak menuju sisi barat telah menjadi formasi mengapit digunakan untuk bertahan melawan sisi timur.
ini hampir seperti seluruh tentara adalah monster besar dengan indera mampu bergerak karena keinginan.
Tentara Takeda yang memakai armor merah tidak memancarkan suara sedikitpun.
Tidak ada yang mengirimkan teriakan tak berarti.
Saat ini, semua mata mereka berkumpul di suatu titik, kepala Matsudaira Motoyasu.
"Ahh, ahh, ahh."
Perbedaannya terlalu besar, itu benar-benar keluar dari dunia.
Perbedaan jumlah kedua tentara lebih dari 2 kali, dan perbedaan dalam kekuatan militer adalah 3... Tidak, 4 kali.
Dan, perbedaan dalam kekuatan total tidak hanya ini.
Tentara Takeda telah mengambil posisi di puncak gunung, dan tentara Matsudaira yang telah merencanakan untuk menggunakan kesempatan untuk serangan berada di kaki gunung.
Sekarang, jika kavaleri Takeda yang buru-buru turun dari sudut itu, tanpa diragukan, tentara Matsudaira akan benar-benar hancur seketika.
"Aku telah jatuh ke dalam perangkap?"
Motoyasu telah kalah sepenuhnya dalam hal strategi.
Niatnya telah benar-benar dilihat oleh Shingen dan dipermainkan di telapak tangannya dari awal.
Jika hal ini berlangsung, semua akan berakhir.
Menyerang mereka dari belakang, adalah terlalu naif!
"f..fo..formasi sayap memanjang, sekarang!"
Motoyasu tahu itu sudah terlambat, tapi jika dia tidak mencoba untuk mengurangi kerusakan tentara musuh yang akan berurusan dengan mereka...
"Apakah Matsudaira Motoyasu ada disini?"
Dari pusat kavaleri Takeda, seorang prajurit perempuan menunggang kuda hitam besar dengan mata tajam seperti elang berjalan keluar perlahan-lahan.
Hanya dari melihat, dia tahu bahwa kuda hitam ini bukan dari Jepang.
Ukuran ini hanya bisa dari Arabia. Dalam kenyataannya, kuda-kuda ini berhasil dibudidayakan setelah bertahun-tahun perdagangan oleh Shingen dengan namban dan para tentara mengembangbiakan mereka di peternakan dari Kai.
Menunggang kuda besar ini, adalah prajurit perempuan yang sempurna terdiri dari kepercayaan, ambisi, daya saing dan pada saat yang sama, memiliki kecerdasan, kecantikan dan suasana elegan.
Perbedaan antara Motoyasu dan Shingen, terlalu besar.
Dalam sekejap, seperti menjadi tidak sadar, Motoyasu hanya dapat merasakan keberanian menjauh dari seluruh tubuhnya.
"K..Ka..Kamu..Kamu adalah..."
"Benar, aku Takeda Shingen."
Sebuah suara angkuh.
Para penjaga dari Motoyasu berteriak, "Biarkan dia menjadi yang pertama." Saat mereka menembak sejumlah besar anak panah dan peluru, namun tidak satupun dari mereka yang mampu memukul Shingen yang tersenyum ringan di kudanya.
Itu seperti anak panah dan peluru takut pada Shingen dan telah menghindarinya.
Motoyasu menghentikan para penjaga.
"Tanuki dari Mikawa, kamu mengerti? Jika itu kamu, kamu tidak akan pernah dapat menghentikan lajuku, sekarang menyerah kepadaku."
Matsudaira Motoyasu mendengarnya, meskipun air matanya yang mengalir, dia dengan tegas menggeleng.
"Kamu memiliki tekad untuk jatuh bersama dengan Oda Nobuna?"
"Aku..aku.."
"Matsudaira Motoyasu, kamu sekarang hanya mencoba untuk meniru Oda Nobuna. Pada situasi tanpa harapan seperti ini, kamu keluar dengan tentaramu hanyalah tindakan buta dari kecerobohan. Alasan mengapa Oda Nobuna dapat meraih kemenangan di Okehazama bukanlah karena kebetulan atau keajaiban.
Itu adalah kemenangan yang dibawa oleh informasi! Kamu pasti berpikir bahwa aku berencana untuk bergerak menuju Mikawa melalui Mikatagahara? Tapi kamu memiliki sebuah kesimpulan seperti itu tidak didasarkan pada informasi tetapi murni dari menebak. Untuk menjadi sama dengan Oda Nobuna? Berhenti bercanda! Dengar, Matsudaira Motoyasu, keterampilan mengambil kesimpulanmu terlalu rendah, itu karena kenaifanmu bahwa tentara Matsudaira akan jatuh di sini hari ini!"
Motoyasu tidak punya kata-kata untuk membantah.
Penghinaan dikatakan meniru Oda Nobuna, rasa takut yang mendorong ke sudut dan penyesalan dari kesalahan yang dia tidak akan mampu untuk menebus pada para pengikutnya tidak peduli apa yang dia lakukan...
Kacamatanya memiliki sejumlah besar air mata.
"Matsudaira Motoyasu, meskipun kamu mungkin berpikir bahwa kamu berada di hubungan aliansi yang setara dengan klan Oda, tapi itu hanya pemikiran naif pada bagianmu. Sekarang kamu tidak berbeda dari kamu yang melayani Imagawa Yoshimoto, melayani yang kuat dan membiarkan mereka memerintahkan kamu sesuai dengan keinginan mereka. Sekarang, kamu memiliki dua pilihan, satu adalah untuk menyerah kepadaku, yang lain adalah untuk mati di sini sebagai pengikut Oda Nobuna. Dengar, dalam era sengoku yang kacau ini, impian menjadi bangga sebagai daimyo tidak pernah bisa hidup di bawah perlindungan dari eksistensi besar. Kamu yang ingin memenuhi kedua impianmu melalui realitas menjadi terlalu naif! impian adalah bukan apa yang akan mengubah era yang kacau ini, tapi kemauanmu sendiri yang kuat. Itu karena kamu yang selalu di bawah perlindungan orang lain bahwa orang-orang selalu memanggil kamu tanuki!"
Hime-sama! Itu provokasi, jangan dengarkan omong kosongnya.
Takeda Shingen terampil dalam serangan psikologis, jangan jatuh pada taktiknya!
Tapi, nasihat dari para pengikutnya tidak dapat mencapai Motoyasu.
"UWAHHHHHHHHHHHH!"
Pada saat yang sama Motoyasu mengayunkan kipas militernya...
Kavaleri Takeda bergegas dengan luapan getaran tanah.
Formasi memanjang dari Matsudaira langsung hancur.
Dua sayap memanjang hancur berantakan seketika.
"Mereka telah hancur berantakan!"
Yoshiharu hanya bisa menyaksikan dengan matanya sendiri saat tentara Matsudaira hancur di bagian depan.
Ini tidak bisa disebut pertarungan lagi.
Bahkan jika Motoyasu memerintahkan mundur sekarang, hasilnya tidak akan berubah.
Sebenarnya, jika dia bergegas ke depan tanpa peduli untuk hidupnya, dia mungkin bisa bertahan hidup.
"Sudah berakhir~!"
"Tentara Takeda terlalu kuat~!"
Para prajurit Mikawa benar-benar kalah melarikan diri ke kastil Hanamatsu.
Yoshiharu juga panik, "Uwahh, aku tidak bisa melihat dimana Motoyasu~!"
Meskipun dia mencoba yang terbaik untuk maju ke depan, tetapi para tentara yang melarikan diri di mana-mana membuat laju menjadi sulit.
"Sagara Yoshiharu! Formasi kami telah benar-benar jatuh, mereka yang telah meninggal atau terluka di bawah kavaleri Takeda tak terhitung jumlahnya!"
Dalam kekacauan itu, seorang petani tua membawa cangkul logam tiba-tiba muncul di depan Yoshiharu, tapi apa yang misterius adalah bahwa dia telah menginjak kepala tentara yang melarikan diri dan "terbang" kesini.
"Ehh? Kamu Hanzou? Mengapa kamu menyamar seperti itu?"
Hattori Hanzou menggunakan nada lemah jarang terdengar dan berkata, "penghalang yang dipasang ninja Sanada dari Takeda terlalu kuat, jadi aku harus menyamarkan diri untuk bersembunyi dari mereka."
"Tentara Matsudaira telah habis, kami para ninja tidak bisa membantu sama sekali, sekarang adalah waktunya untuk kecerdasanmu!"
"Apakah Motoyasu baik-baik saja?"
"Meskipun dia tidak terluka, tapi putri telah menggigit bibirnya sambil berkata, "Untuk kematian, untuk kematian" saat dia bergegas ke depan pada tentara Takeda. Serahkan Hime-sama padaku, aku akan memastikan dia kembali ke kastil Hanamatsu dengan aman!"
"Si Motoyasu itu..."
"Takeda Shingen adalah seorang prajurit yang menakutkan, perkataannya tepat sasaran pada area gelap Hime-sama. Ini adalah cobaan terberat sejak Retreat at Kanegasaki, meskipun akan sulit bagimu, tapi tolong perintah pasukan belakang, aku akan mempertaruhkan hidupku untuk mengirim Hime-sama kembali bahkan jika aku mati di tangannya."
"Serahkan padaku. Meskipun aku ingin mengatakan itu, tapi sekarang, aku hanya seorang prajurit rendahan sekarang, tidak peduli apa, aku sendirian."
"Jika kamu membutuhkan pasukan, mereka disini. Kuku."
Takigawa Kazumasu tiba-tiba muncul di hutan.
"Eh, seperti yang diduga, aku benci pertempuran darat. Kotoran ini, darah ini memberikan aku benar-benar tidak ada motivasi sama sekali."
"Seorang ksatria harus mengatasi situasi yang berbahaya seperti itu, aku Giovanna bersumpah hidupku untuk menghentikan pengejaran dari musuh!"
Mengenakan armor emas, dan memegang tombak panjang besar, Giovanna juga, muncul di belakang Kazumasu.
"Berhenti bercanda, Kazumasu-chan. Kamu harusnya membiarkan Giovanna melindungimu dan melarikan diri!"
"Yoshii, kamu benar-benar seorang idiot. Jika tidak ada orang yang tinggal untuk melindungi bagian belakang, maka kita benar-benar akan hancur."
Seperti menjawab Takigawa Kazumasu 2000 pengawal dari Takigawa Kazumasu tiba-tiba muncul di hutan.
"Terima kasih, Kazumasu-chan! Dengan bala bantuanmu, Motoyasu bisa diselamatkan!"
Ohhh~ pengawal Kazumasu menggunakan nada yang sama sekali tidak termotivasi saat mereka mengeluarkan arquebus mereka yang berjumlah hingga beberapa ratus.
"Dibandingkan dengan skuad elit Akechi Mitsuhide, mereka tampaknya tidak memiliki banyak semangat di dalamnya."
"Apa boleh buat, setengah dari mereka adalah ninja Kouga, setengah lainnya yang merceneries yang disewa dari Ise. Lagipula pertempuran darat bukanlah keahlian khususku."
"Tidak heran orang mengatakan klan Takigawa adalah negara kedua dalam klan Oda, itu sebabnya Nobuna membuang aku ke Ise."
"Sungguh kasar, hatiku telah benar-benar terluka oleh Yoshii."
Pada saat ini, Hanzou dalam penyamaran petaninya berteriak, "Sagara Yoshiharu! Kavaleri Takeda semakin dekat kepada kita! Aku mengandalkan kamu untuk putri!"
Yoshiharu mencoba yang terbaik untuk mendekati Motoyasu yang menangis tanpa henti diatas kuda dan menghiburnya dengan keras.
"Serahkan padaku dan Kazumasu-chan untuk melindungi bagian belakang! Kamu harus kembali ke kastil Hanamatsu segera! Dengar, apapun yang terjadi, jangan kembali! Jika sesuatu terjadi padamu, semuanya akan berakhir!"
"Uhh, uhh, uwahh, aku hanya tiruan Kichi-nee-sama yang menyedihkan... Aku hanya menyeret kehidupanku di bawah perlindungan orang yang kuat... Setelah mengatakan seperti itu, kepalaku benar-benar kosong."
"Uhh, menerima kejutan seperti itu, Katsuchiyo-chan lembut seperti kucing di sumber air panas, sekarang dia bertempur, dia telah menjadi iblis."
Aku benar-benar terlalu naif, aku harusnya mengerti itu dari awal. Bahwa Katsuchiyo dan Takeda Shingen harus dipandang sebagai 2 orang yang sama sekali berbeda.
"Jangan pedulikan mereka, Motoyasu. Itu hanya perkatakan untuk memprovokasi dan memperburuk kamu. Jika kamu begitu mudah terombang-ambing, kamu bukan Motoyasu yang aku tahu."
"Tapi...Tapi... Apa dia mengatakan semua kebenaran! A..Ak..Aku tidak berbakat seperti Kichi-nee-sama atau kuat seperti Takeda Shingen, tidak mungkin dari awal bagiku untuk menjadi seperti Kichi-nee-sama. aku seorang gadis yang tidak berguna, bahkan pengikut yang mengikutiku meninggal sia-sia! Uhhh!"
Ahhh, bahkan jika itu tanuki, aku tidak tahan melihatnya menangis.
Yoshiharu menyentuh telinga tanuki Motoyasu dan menggunakan suara keras yang terdengar bahkan dalam keributan.
"Kamu, adalah tipe yang pasti akan bersinar di kemudian hari! Setiap orang memiliki bakat yang berbeda! Ada orang-orang seperti Nobuna yang berbakat sejak lahir, atau seperti Hanbei yang menunjukkan sisi berbakat mereka dari usia yang sangat muda. Dan Matsudaira Motoyasu, masa depan Tokugawa Ieyasu, kamu adalah tipe yang perlahan-lahan mengumpulkan pengalaman dari pertempuran panjang dan tumbuh tanpa henti! Selama kamu tidak lupa penderitaan hari ini, pasti akan ada hari bahwa kamu akan tumbuh menjadi Matsudaira Motoyasu yang aku tahu! Meskipun membutuhkan beberapa waktu, tetapi dalam hal kemampuan, kamu mampu menjadi yantlg terkuat di Jepang! Dalam game sengoku yang aku tahu, kamu seperti itu, memilikilah beberapa keyakinan!"
"Aku... Masa depan? Akan menjadi seperti apa dia?"
Yoshiharu terdiam tiba-tiba, dia tidak bisa mengatakan bahwa dia menjadi seorang nee-san tanuki tak berperasaan, kan?
"Jika aku bertahan hidup hari ini, apakah aku akan berguna bagi Kichi-nee-sama?"
"Er, tentang itu...."
"Saruharu-san, aku bukan gadis yang sangat cerdas, aku tidak memiliki sebuah tujuan yang jelas tentang bagaimana untuk mengubah negeri. Jadi, impian Kichi-nee-sama adalah inpianku. Percaya pada Kichi-nee-sama, mengikuti dia adalah misiku, apakah itu tidak diperbolehkan?"
"Itu bagus, aku juga berpikir begitu. Setiap orang memiliki makna dalam kehidupan, dan jika setiap orang ingin membentuk dunia seperti yang mereka suka, maka perang tidak akan pernah berakhir, kan? Sebagai seorang daimyo independen namun menjadi yang pertama untuk mengikuti seorang penakluk, Nobuna, meskipun mungkin ada orang yang menertawakanmu karena menjadi orang yang lemah, tetapi bukankah keberanian ini adalah langkah pertama untuk mengarahkan era sengoku ini ke era damai?"
"Ahh! Ahh! Ya~ Jadi seperti ini, ada pilihan seperti itu juga!"
Motoyasu akhirnya mengungkapkan sebuah senyum.
Meskipun air matanya masih mengalir meski bukan keinginannya namun wajahnya memiliki senyum yang cerah.
"Motoyasu, jika kamu mati, tidak ada orang yang akan mengelola negara ini ketika Nobuna berpetualang ke lautan. Aku telah mengatakan di Kanegasaki, kan? Kamu memiliki kemampuan untuk mengelola negara selama era damai, meskipun kamu belum mengungkapkan bakatmu, tapi akan ada hari ketika kamu bisa melihat sendiri. Meskipun kamu tidak sempurna sejak lahir seperti Takeda Shingen, tapi politik internalmu setelah usahamu yang luar biasa tidak akan pernah kalah pada dia. Kamu adalah seorang jenius dalam bekerja keras, jadi tidak peduli betapa sulitnya itu, kamu harus bertahan, Motoyasu!"
"Masa depan ini adalah masa depan yang Saruharu tahu?"
"Ini tidak seperti itu, masa depan ini adalah masa depan yang hanya dapat dicapai jika kita semua berusaha sebaik mungkin. Ini adalah masa depan yang tak seorang pun di negeri ini, tidak, di dunia ini bahkan bisa membayangkan!"
Kata-kata ini menghilangkan keraguan Motoyasu.
Motoyasu mendapatkan kembali ketenangannya dan memerintahkan pasukannya untuk mundur kembali ke kastil Hanamatsu.
Pada saat ini, sebuah keajaiban terjadi.
"St John knight, Giovanna Lortez ada disini!"
"Semuanya, sekarang adalah kesempatan yang bagus untuk mengatakan kepada dunia bahwa tidak hanya Akechi Mitsuhide yang merupakan ahli dalam arquebus!"
Kavaleri Takeda menghentikan pengejaran mereka setelah menemukan pasukan belakang.
Takeda Shingen tidak bertekad menghancurkan tentara Matsudaira.
Sebaliknya, tentara berubah arah lagi dan ingin bergerak ke arah Mikawa.
Arah itu, itu adalah Mino!
Ya, garis depan di mana Saitou Dousan di kastil Gifu dan komandan pasukan tempur, Yamamoto Kansuke sedang mengalami pertempuran sengit, Mino!
Matsudaira Motoyasu akhirnya selamat.
Tapi, di bawah serangan pasukan kavaleri Takeda, pasukan Matsudaira tak terhitung jumlahnya yang terluka atau terbunuh, banyak jenderal ternama tak luput juga. Dapat dikatakan bahwa kastil Hanamatsu tidak bisa bertarung lagi.
22 Desember, tengah malam.
Setelah mengalahkan tentara Matsudaira, 25000 tentara Takeda bergegas saat mereka melewati Mikawa dan menuju Mino dengan kecepatan penuh.
Dan Takeda Shingen sendiri yang memimpin kavaleri berarmor ringan karena mereka di daerah penting antara batas-batas Owari dan Mino, kastil Inuyama, dan setelah melewati sungai Kiso, Mino tepat di depan mereka.
Meskipun kastil Inuyama pernah menjadi basis dari klan Oda, tetapi pasukan tempur Yamamoto Kansuke telah berhasil menaklukkan itu belum lama ini.
Setelah itu, tentara Takeda akan melawan pertempuran keras di kastil Gifu dengan Saitou Dousan.
Setelah bertemu dengan pasukan tempur dari Kansuke, tentara Takeda telah mencapai 30000, cukup kuat untuk menaklukkan Owari yang seperti kastil kosong.
Tanpa pertanyaan, dalam hati Shingen sekarang, dia hanya bisa memikirkan tentang "pertempuran akhir."
Dia datang ke sini untuk pertempuran ini!
Yamamoto Kansuke menyambut Shingen di gerbang kastil Inuyama.
Shingen menggunakan nada penuh otoritas dan kepercayaan diri dan berkata.
"Sudah lama, Kansuke. Apakah kau kesepian karena tidak melihat Shirou?"
Wajah Yamamoto Kansuke memucat saat dia menatapnya.
"Ini..."
Alasan untuk terkejut dari Yamamoto Kansuke tidak lain, itu bahwa "Takeda Shingen" di depannya adalah "lengkap".
Prajurit yang sempurna yang Yamamoto Kansuke telah gambarkan dalam hatinya untuk bertahun-tahun, "Takeda Shingen" saat ini tepat di depan matanya.
"Itu terlalu mengejutkan, tuan. Bagi Anda untuk mencapai kemajuan seperti itu selama waktu bahwa aku tidak ada, hanya saja apa yang terjadi?"
"Oh, kau jatuh untukku, Kansuke?"
"Itu tidak mungkin, saya sepenuh hati mengagumi Katsuyori-sama dan tidak memiliki ketertarikan sama sekali untuk wanita dewasa."
Dengan seperti membuang-buang ekspresi serius, Yamamoto Kansuke mengatakan kata-kata yang busuk sampai ke tulang.
Tapi, sejak bertahun-tahun lalu, Yamamoto Kansuke sudah seperti ini, Shingen tidak keberatan sama sekali.
"Haha, kau adalah seorang kakek yang membuat aku merasa jijik seperti biasa."
"Saya merasa terhormat, dan bagi saya yang tidak menikah seumur hidup, tuan seperti putri saya sendiri, bagaimana bisa seorang ayah tergerak ketika melihat putrinya sendiri?"
Shingen ingin membalas, "Lalu kenapa kau menjadi seperti ini ketika kau melihat Shirou muda?" tetapi, dibandingkan dengan itu, ada banyak hal yang lebih penting untuk memberitahu Kansuke.
"Dengar Kansuke, aku telah menentang nasibku!"
Sejak dia membuang ayahnya dan menjadi Takeda Shingen yang memancarkan tekanan mengancam dimana-mana seperti harimau buas, dia kini menyatu bersama-sama dengan gadis normal Katsuchiyo.
Keraguan dan ketakutan, mereka semua menghilang.
Tatapan sengit miliknya, sekarang ini menjadi damai seperti air danau, tenang dan indah.
Kebiasaan Shingen melakukan segala sesuatu dengan hati-hati berasal dari ketakutannya dari segala sesuatu.
Keberanian sengit yang dia punya di medan perang berasal dari keinginan untuk melarikan diri dari rasa bersalah mengusir ayahnya sendiri dan telah menyiksa dirinya.
Dan satu hal yang Shingen paling takuti adalah retribusi menderita dengan dibuang oleh pengikutnya sendiri dari Kai.
Tapi dalam tubuh Shingen sekarang, tidak peduli apakah itu rasa takut atau keraguan, dia tidak bisa merasakan jejak dari itu.
Kansuke menyipitkan matanya seperti dia melirik matahari yang cerah.
"Aku akan mencapai kemenangan dalam pertempuran ini, dan kemudian menaklukkan dunia. Ini semua berkatmu bahwa aku bisa sampai di sini, Kansuke."
"Ohh, sejak saat itu saya bertemu tuan, saya telah membayangkan penampilan sempurna Anda, prajurit yang tak tertandingi, Takeda Shingen. Tapi aku tidak pernah berpikir bahwa aku bisa hidup untuk melihat penampilan seperti itu!"
Kansuke berlutut.
Wajahnya sudah penuh air mata.
"Untuk tuan yang menghargai hubungan, mengusir ayahnya sendiri akan menjadi seumur hidup, saya merasa sakit setiap kali saya memikirkan itu."
"Bukankah kau orang yang menyarankan itu padaku? Ketika kau yang masih pengelana pada saat itu datang kepadaku dengan ekspresi aneh dan mengatakan sesuatu seperti "bocah, kamu ingin dunia?" Jujur saja, apa yang terjadi malam itu benar-benar memberi aku ketakutan, dan aki tidak akan pernah melupakannya sampai sekarang, aku hampir memperlakukanmu seperti orang gila dan mengusir kamu keluar."
"Saya orang gila, saya yang seorang pengelana yang tidak memiliki status keluarga sama sekali, membual kepada anda bahwa saya ahli strategi terbaik didunia dan telah mengunjungi setiap provinsi sementara menjual diriku sendiri. Tapi seperti yang diduga, tidak peduli kemana saya pergi, saya diperlakukan seperti orang gila, ini merupakan mimpi yang mustahil untuk dipekerjakan sebagai seorang pengikut."
"Kau, bukan hanya penampilanmu, tetapi kau adalah seorang kakek menjijikkan yang hanya menyukai gadis-gadis muda. Tapi, hanya itu sepasang mata milikmu yang memancarkan cahaya yang indah, sehingga bahkan jika kau gila, aku pikir kau tidak akan pernah menyakiti aku, itulah mengapa aku mempekerjakanmu. Tapi Kansuke, bukankah kau selalu membual bahwa kau adalah ahli strategi terbaik? Mengapa kau bertaruh semua orang pada seorang gadis yang paling dekat dengan ditinggalkan sebagai ahli waris? Pada saat itu, aku hanya putri dari sebuah provinsi kecil, dan aku takut penampilanku tidak akan bernilai apa-apa bagimu"
Untuk Kansuke, alasannya adalah terlalu kasar sehingga dia telah merencanakan untuk membawanya ke kuburan, tapi sekarang dia mengatakan itu.
"Karena, itu terlalu mirip."
"Maksudmu, aku dan kau? Haha."
"Anda yang begitu berbakat namun terisolasi oleh ayah Anda untuk alasan yang tidak diketahui dan saya, karena penampilan jelek saya, daimyo telah menolak saya. Ya, saya merasa bahwa kita mirip. Saya pantas mati karena memiliki suatu pemikiran seperti itu, tuan yang adalah pewaris dari Kai dan memiliki kecantikan mengejutkan tidak dapat dibandingkan dengan saya yang jelek. Kita seperti eksistensi yang benar-benar berlawanan, tapi entah bagaimana, saya punya perasaan seperti itu."
"lanjutkan, Kansuke."
"Kai jauh dari Kyoto, tanah tidak subur dan tidak dekat lautan, dapat dikatakan tidak memiliki berkah dari langit sama sekali. Jadi kecerdasan tuan harus merelakan ambisi menaklukkan dunia dari awal, bahkan jika Anda sedang dibenci oleh ayah anda, sampai-sampai hampir tidak diakui, Anda menahan itu diam-diam. Melihat melankolis tuan yang penuh ambisi namun tidak punya cara untuk melakukan sesuatu tentang itu, saya hanya bisa memiliki gagasan untuk membawa Anda keluar dan membiarkan Anda melihat dunia liar, sebuah ide gila."
Setelah mendengar, Shingen mendesah dan bergumam pelan, "Sungguh orang yang kacau."
"Kansuke, bisakah aku dibandingkan dengan "Takeda Shingen" dari impianmu?"
"Daripada membandingkan, Anda telah melampaui itu. Saya tidak memiliki apa-apa lagi untuk mengajari tuan."
"Kansuke, aku telah bertemu si "manusia yang menentang langit" Itu."
"APA?"
Takeda Shingen mengatakan dimuka, "Orang itu bilang nasib yang tidak ditakdirkan, dan sungai Kiso di depan kita berlanjut selamanya dan memiliki kemungkinan yang tak terhitung. Masa depan ditempa melalui tangan kita sendiri, tidak apa-apa untuk dosa-dosa masa lalu untuk harus dibayar di masa depan, karena itu tak berarti akan disiksa oleh dosa mengusir ayahku."
Jadi, untuk menaklukkan dunia, aku akan mendirikan bendera klan Takeda di Seta.
Menyingkirkan keshogunan Imagawa yang Oda Nobuna dukung, di tempat itu, membiarkan keturunan Kai, Takeda Shingen mendirikan Keshogunan baru.
Setelah mengalahkan Oda Nobuna, dengan hanya 3 tahun, aku bisa menyatukan dunia. Untuk Takeda Shingen, satu-satunya saingan yang layak adalah Uesugi Kenshin saja. Tapi begitu keshogunan Takeda dibangun mengirimkan pemberitahuan untuk menenangkan dunia, maka Uesugi Kenshin tidak menjadi masalah, dan sebagai gantinya akan menjadi sekutu terbaik. Karena dia adalah seseorang yang tidak memiliki pikiran egois dan hidup dengan keadilan.
"Lalu, aku pribadi akan membawa ayah yang dibuang dekat Totomi."
"Tuan benar-benar tidak sama lagi." Kansuke berlutut di lantai gemetaran seolah-olah dia tidak bisa menatap matahari.
"Pertempuran besok, Takeda Shingen secara pribadi akan ikut serta di dalamnya. Aku tidak akan membiarkan kegagalan, ahli strategi Yamamoto Kansuke, beri aku rencana pasti menang!"
"Ahh, setelah "strategi Woodpecker" yang dikalahkan oleh Uesugi Kenshin di pulau Kawanaka, strategi saya sedikit..."
"Ok, berhenti akting. Ini tanggung jawab ahli strategi untuk merencanakan, dan kau pasti memiliki beberapa ide dalam pikiranmu sekarang. Sama seperti kau yang selalu ingin meletihkan tuanmu, aku ketat pada bawahanku juga."
Kansuke mengangkat kepalanya setelah mendengar itu.
Air mata yang dia telah tumpahkan sebelumnya telah menghilang, saat dia telah kembali ke ahli strategi yang kejam lagi.
"Rencana yang bisa mengalahkan "Viper Mino" tidak, "Viper Gifu", saya telah memiliki itu dalam kenyataannya."
"Ohh? "Strategi Woodpecker" lagi? Mengatur formasi di daratan setelah menyeberangi sungai Kiso, dan mengirim pasukan tempur untuk meluncurkan serangan pada Viper dari belakang?"
"Ya, tapi tidak sepenuhnya benar. Kali ini, saya menamakannya, "strategi Woodpecker, berubah.", Setelah belajar dari pelajaran di pulau Kawanaka, saya telah mengarahkan pada titik lemah dari Viper itu, pada titik lemah yang dia tidak pernah diharapkan. Hahahaha."
"Senyum gelap milikmu seperti kau telah menjadi orang lain. Kau benar-benar fanatik pertempuran."
"Seperti yang saya inginkan, sebelum mengirim tuan ke Kyoto, saya Kansuke akan menjadi iblis."
"Itu tidak perlu, setelah akhir pertempuran besok, kembali ke seorang manusia dan menikahi seseorang, mengerti? Ini adalah perintah, Kansuke."
Bagiku, istri atau sesuatu... Ahh... Kansuke mengeluarkan suara aneh saat dia mempertahankan posisi membungkuk dan mundur sangat cepat seperti dia meluncur di lantai. Melihat dia, Shingen hanya bisa tertawa.
Pada malam yang sama tanggal 22 Desember.
Sagara Yoshiharu, Takigawa Kazumasu dan Giovanna mencambuk kuda mereka saat mereka memasuki kastil Gifu yang telah meningkatkan keamanan.
Yoshiharu maju melalui benteng gunung yang Nobuna pernah taklukkan.
Tapi dia menemukan bahwa Saitou Dousan tidak di dalamnya.
Jadi, mereka bertiga menuju ke pondok rumput di atas gunung.
Nobuna menginginkan untuk membangun sebuah kastil yang dirancang oleh Matsunaga Hisahide di puncak Gunung Gifu.
Tapi Dousan sudah lama terbiasa beristirahat setiap malam di pondok rumput ini dan memiliki sudah perasaan untuk itu.
Melihat Dousan ketika mereka memasuki pondok, Yoshiharu merasakan sakit di hatinya.
Karena Dousan yang sebelumnya sehat tiba-tiba menjadi kurus.
"Kakek, apakah karena cuaca bahwa kau menjadi dingin? Wajahmu tidak terlihat baik."
"Hoho, bagaimanapun aku tidak bisa menang melawan usia, *Cough*"
Perasaan kuat dari Dousan telah menghilang.
Meskipun mereka bertiga telah sampai di sini secepat yang mereka bisa, tetapi tidak ada kebutuhan untuk melaporkan berita buruk. Karena hal-hal yang terjadi di Totomi, Dousan mengetahui itu.
Dousan menghidang teh pada mereka sambil tertawa.
"Karena dia tidak ingin meninggalkan klan Oda, satu-satunya sekutu kami, klan Matsudaira dari Mikawa telah sangat menderita. Sekarang Shingen telah memasuki kastil Inuyama dan mengancam kastil Gifu. Jika masalah secepat itu, pertempuran akan dimulai malam ini."
"Kita belum kalah, kakek! Armada Takeda Shingen sudah dihentikan oleh Kuki-nee-san. Kehilangan pasokan dari armada, jika pertempuran berlarut-larut, tentara Takeda akan berada dalam situasi di mana pasokan tentara mereka habis. Dan, itu beruntung bahwa bawahan dari Kazumasu-chan sepertinya tidak terluka sama sekali, dan dapat membantu dengan segera."
"Ini tidak akan menjadi ditarik keluar. Takeda Shingen ingin menggunakan periode ini ketika Uesugi Kenshin tidak bisa bergerak karena salju dan mengakhiri pertempuran Kyo. Dan dalam 2 hari, Nobuna pasti akan bertempur dengan pasukan Asai Asakura di Anegawa. Aku yakin pasukan utama Takeda akan meluncurkan serangan habis-habisan, dalam situasi seperti ini, bala bantuan yang dibawa Kazumasu-chan akan menjadi sia-sia."
"Aku membawa bala bantuanku kesini kau tak tahu berterima kasih kakek."
Seperti ingin menghibur Dousan, Yoshiharu memukul dadanya dan berkata, "Anegawa tidak akan ada masalah."
"Aku hanya mengatakan di sini, aku tahu hasil dari "Battle of Anegawa". Kakek, memang benar bahwa pasukan Owari adalah yang paling lemah, begitu lemah bahwa aku ingin menangis, tidak mungkin ada orang yang lebih lemah dari mereka, menurut logika, tidak ada cara yang mungkin bagi mereka untuk mengalahkan pasukan sekutu Asai Asakura. Tapi dalam "Battle of Anegawa", Tokugawa... tidak, tentara Matsudaira akan dengan indah melakukan serangan memperkuat dan membantu Nobuna mengubah pasang surut sekitar! Jadi, masalahnya terletak dengan Shingen disini."
Mendengar ini, Dousan dan Kazumasu di samping Giovanna yang sedang makan makanan ringan tanpa henti memasang ekspresi tidak mengerti.
"Apa yang kau katakan, Yoshiharu? Tidak mungkin bagi klan Matsudaira untuk mendukung Anegawa, kan? Sekarang, mereka tangan mereka penuh dengan mengumpulkan tentara yang kalah dalam kastil Hanamatsu, untuk mempersiapkan menyerang tentara Takeda lagi, bagaimana bisa mereka melakukannya?"
"Ya, Yoshii. Tidak peduli apa, untuk Motoyasu yang benar-benar dipukuli untuk mengirim bala bantuan atau semacamnya, hanya iblis yang akan mengatakan hal seperti itu. Tanuki itu mungkin merasa putus asa sampai titik melakukan bunuh diri dengan melompat ke sungai, tapi secara tak terduga, Yoshii adalah orang yang sangat keren. Kamu mungkin lebih buruk dari iblis. Ehh, mengapa hatiku berdebar, seperti aku tergerak?"
"Tidak tidak, dalam sejarah yang aku tahu, ahhhh!? Yeah, Motoyasu yang dikalahkan di Mikatagahara tidak pernah bisa mendukung Anegawa! Ada perbedaan yang halus dalam dunia ini dibandingkan dengan sejarah yang aku tahu! Jadi bisa dikatakan, bukankah itu yang terburuk!? Ini adalah sekenario kasus terburuk!"
Dengan sebuah "pui", Yoshiharu yang telah menemukan kesalahan terbesarnya menyemprotkan teh di mulutnya.
Itu mendarat tepat di muka Giovanna yang mekan makanan ringan.
"Kematian bagi orang-orang yang kasar."
"Tunggu! Tunggu! Jangan mencabut pedangmu untuk hal seperti itu! Dan sekarang bukan saatnya untuk melakukan hal-hal seperti itu!"
Alasan mengapa Yoshiharu dapat tetap tenang sampai sekarang, sebagian besar dari itu karena dia percaya melalui pengetahuan game sengoku-nya bahwa tentara Oda pasti akan menang dalam "Battle of Anegawa".
Alasan untuk kemenangan terkenal "Battle of Anegawa" tersebut adalah karena bala bantuan dari Tokugawa(Matsudaira).
"Tidak tidak tidak tidak! semuanya berakhir!"
"Perasaan ini, aku sudah tercemar. Sebaiknya aku membunuhmu!"
"Kakek! Jika Motoyasu tidak pergi ke "Battle of Anegawa", dia tidak bisa menang! Nobuna... Nobuna akan kalah! Tapi sekarang, tentara Shingen tepat di depan kita, kakek tidak bisa mengirim bala juga! J...Ja...Ja...Jangan bilang, No..No..No..Nobuna akan mati..."
Jika aku tidak mengingatkan Katsuchiyo-chan, "Waspadalah terhadap pembunuh", maka Takeda Shingen Katsuchiyo-chan akan meninggal dibawah tembakan, dan klan Takeda pasti akan menyerah pada Kyo. Mengapa masalah menjadi seperti iniiiiiiiiiiiiiiiii!
"Apakah karena aku mengubah sejarah yang memaksa Nobuna ke kematiannya!? Sialan, SIALAN! Tidak peduli seberapa manis penampilan Katsuchiyo-chan saat itu, aku benar-benar tidak memikirkan apa-apa. Hanya dari kalimat itu... Aku..Aku.."
*Guruguruguru* Yoshiharu memeluk kepalanya dan berguling-guling di pondok rumput kecil dengan sedih.
Ohh, Yoshii akhirnya rusak? Kazumasu menyesap tehnya perlahan sambil menyipitkan matanya dan berkata.
Dousan berkata, "Jangan berpuas diri, untuk Shingen yang berpengalaman, tidak mungkin baginya untuk tidak memiliki pengganti, dia tidak bisa dibunuh dengan mudah, bahkan seorang ninja terkenal tidak akan memiliki banyak kesempatan untuk berhasil."
Meskipun nadanya ketat, tapi dia benar-benar menghibur Yoshiharu.
"Kakek, meskipun seperti itu, tapi."
"Kazumasu-sama telah membawakan Viper ini 2000 bala bantuan, kan?"
"Aku tidak punya banyak motivasi, tetapi jika aku melarikan diri kembali ke Ise sekarang, Shingen akan segera menyusul, *Sigh*"
"Aku mendengar bagian utama dari tentara Ise adalah bajak laut, maka akankah kamu menggunakan arquebus terutama untuk pertempuran darat?"
"Ya, Kouga selalu menjaga hubungan baik dengan para pembuat arquebus dari Totomi. Dalam hal keterampilan dengan arquebus, aku memiliki keyakinan tidak kalah dengan gadis kumquat dahi lebar, Akechi Mitsuhide."
"Viper ini akan mengandalkan kamu kalau begitu."
"Kuku, puji aku lebih kalau begitu, kakek."
"Ok."
Takigawa Kazumasu-sama, kamu adalah tipe yang akan merasa bangga untuk mendapatkan 70 tembakan tetap sasaran dari 100 tembakan. Tapi Juubei Mitsuhide-sama, dia adalah tipe yang akan merasa sedih mendapatkan 99 tembakan tepat sasaran dari 100 tembakan, kamu terlihat seperti itu dari mataku.
"Uhh, bukankah itu tidak memujiku sama sekali?"
"Aku punya, dalam strategi, memiliki kesempatan 70% dari kemenangan dianggap sempurna, itu berbahaya meminta kesempatan 100% kemenangan."
"Kakek, bukan, Oji-san, kau baik-baik saja?"
"Juubei adalah muridku yang tercinta, tetapi dia "sedih atas kehilangan satu tembakan dari seratus" karakter terlalu serius membuat aku benar-benar khawatir. Jika dia bisa berpikiran terbuka seperti Kazumasu, itu akan bagus. Jika dia terus seperti ini, dia akan gagal dalam tanggung jawab berat dari menaklukkan dunia suatu hari."
Apa ini, kau tidak memuji itu seperti yang diduga. Kazumasu menggembungkan pipinya dan tampaknya menjadi sangat marah.
Yoshiharu berkata, "Ohh!" dan akhirnya duduk sambil menyenggol Dousan.
Tapi Dousan yang menghirup tehnya dengan elegan sambil melihat bulan mengatakan kalimat mengejutkan.
"*Cough* Sagara Yoshiharu, aku memiliki penyakit paru-paru, setelah Manase Belchior mendiagnosa aku, katanya hidupku dapat dihitung, aku bahkan tidak dapat hidup sampai tahun baru."
Setelah mendengar, Yoshiharu dan Kazumasu seketika kehilangan kemampuan untuk berbicara.
Memang benar bahwa mereka telah sadar akan fakta bahwa dia telah menjadi kurus dalam waktu singkat, tapi siapa yang menyangka!
"Apakah kau ingin aku menggunakan kekuatanku pada Jii-san, Yoshii?"
"Itu tidak perlu, kakek tidak berbohong. Kamu harusnya dapat melihat itu juga, Kazumasu-chan."
"Itu terlihat begitu, tapi..."
Kazumasu-chan menelan kata-kata yang ingin diucapkan.
Giovanna meletakkan kembali kue bola di tangannya kembali ke piring dan duduk dalam posisi seiza.
"Semua manusia, suatu hari akan kembali ke tanah. Tidak ada apa-apa untuk menjadi sedih, aku harusnya telah kehabisan hidupku di sungai Nagara dan mati oleh tangan putra angkatku, Yoshitatsu. Kamu harusnya yang paling tahu ini, kan, Sagara Yoshiharu?"
Sementara batuk, Dousan melanjutkan, "Yoshiharu, terima kasih kepada kamu, aku memiliki mimpi yang baik. Malam itu dimana kamu menggambar Viper menggunakan api selama ini sudah seperti mimpi bagiku. Ini cukup bagiku untuk melihat pemandangan itu, aku tidak punya banyak penyesalan."
"Kazumasu dan aku akan bertahan melawan Takeda Shingen dengan semua kekuatan kami, mencoba untuk memberikan kamu waktu sebanyak yang dibutuhkan. Sekarang, kamu harus bergerak ke Anegawa dalam mengantikan aku untuk menyelamatkan Nobuna-sama. Nobuna-sama sendiri adalah mimpiku, kamu tidak harus membiarkan dia dikalahkan di sini. "pengetahuan" mu harusnya berpikir begitu juga, kan?"
Dousan berkata, dengan senyum bukan dari Viper yang beracun, tapi itu dari seorang pria tua.
"Apakah ada sesuatu.."
Sesuatu yang kau ingin aku katakan pada Nobuna, kakek? Meskipun dia ingin mengatakan itu, tapi dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata tersebut.
Meskipun dia harus bertanya sekarang, tapi ada suara dalam hatinya menghentikan dirinya sendiri, kata-kata yang berada di sudut mulutnya lenyap menjadi asap.
"Ada banyak hal yang aku ingin katakan pada putraku, Yoshitatsu yang hanya Tuhan yang tahu di mana dia sekarang. Tapi jika itu Nobuna-sama, tidak ada yang perlu untuk mengatakan apa-apa lagi. Hanya ini: Ini jelas tidak berguna untuk mengirimkan bala bantuan untuk kastil Gifu, jadi konsentrasikan kekuatanmu untuk mengalahkan pasukan sekutu Asai Asakura... Jika kamu datang dan menyelamatkan aku seperti apa yang kamu lakukan di Sungai Nagara dan tidak peduli tentang dunia, jika kamu berani datang, maka aku akan memotong semua hubungan ayah-putri tanpa kecuali.... Hanya ini yang akan dilakukan."
Yoshiharu mengangguk.
Meskipun dia ingin mengatakan, "Aku mengerti.", Tapi mulutnya hanya bisa mengeluarkan erangan kecil seperti melolong.
Dousan tertawa lagi dan berkata, "muridku yang tercinta, Juubei, aku akan menyerahkan padamu juga. Meskipun dia seorang bocah sialan yang sedikit tidak dapat diandalkan dan kompetitif, tapi aku bisa merasa nyaman jika aku menempatkan dia dalam perawatanmu."
Kazumasu mengangkat kepalanya tidak wajar dan bergumam pelan, "Bulan ditutupi oleh awan malam ini, mungkin akan segera ada kabut."
Prev | [v d e]Oda Nobuna no Yabou (Indonesia) | Next | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|