Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]

Ini adalah ilustrasi yang disertakan dalam jilid 9


Bab 1 - Kekalahan dari Harima (Bagian 1)[edit]

"Aku mendengar bahwa Takenaka Hanbei-sama telah terjangkit sebuah penyakit."

"Hanbei, huh?"

"Ya."

Lokasinya adalah didalam Gunung Shozan di Harima, penjara bawah tanah dimana kamp utama barisan depan klan Mori, tentara Ukita ditempatkan. Awalnya berencana untuk membujuk Ukita Naoie namun sebaliknya malah ditangkap dan dipenjarakan disini, Kuroda Kanbei berbisik pelan pada kedua pengunjung yang dipisahkan darinya oleh jeruji besi.

Kuroda Kanbei lahir di harima, meski di usianya yang muda, ia telah menjadi tuan dari kastil Himeji.

Terlebih lagi, karena bakatnya yang luar biasa, dia, bersama dengan Takenaka Hanbei dari Mino, keduanya disebut "Ahli Strategi Jenius Kembar".

Tapi sekarang dia hanyalah seorang gadis menyedihkan yang berjuang melawan lapar dan haus sambil terkurung di sebuah penjara bawah tanah.

"Ini, ada beberapa onigiri Kanbei-sama"

Merahasiakan dari Naoie, gadis tersebut, hanya dari sikapnya berbicara dan seseorang yang seperti pelayannya disampingnya, orang bisa mengatakan bahwa dia seorang yang dididik dengan baik, membawa makanan dan air untuk Kanbei.

Kalau bukan karena gadis itu yang membawakan makanan dan air serta berita dari dunia luar dari waktu ke waktu, Kanbei pasti telah mencapai batas fisik dan mentalnya sejak lama.

Jika korps Sagara tidak menyerahkan Yamanaka Shikanosuke dari Klan Amago lama yang baru saja bergabung pada Ukita Naoie, Kanbei akan dieksekusi pada saat Mori sampai.

Dan apa yang lebih penting dibandingkan ini, tidak, dibandingkan apapun adalah,

"Tidak, sebelum Hanbei sembuh, Simon tidak mau memakan apapun."

"Kumohon, anda hanya perlu untuk fokus pada bertahan hidup saat ini."

"Itu tepat seperti yang Yakurou katakan, Kanbei-sama."

Awalnya, satu-satunya yang membawakan makanan untuk Kanbei adalah gadis dengan didikan baik tersebut.

Kali ini, mendampingi dia adalah seorang gadis berambut pirang dengan iris biru.

"Kamu mendapat rasa terimakasihku, tapi sudah saatnya kamu mengatakan padaku, siapa kamu sebenarnya?"

"Putri muda ini adalah satu-satunya putri Ukita Naoie-sama, Hideie-sama"

"Ya, aku Hideie"

"Aku mengerti, maka 'Otou-sama' yang kamu bicarakan mengacu pada..."

"Kumohon maafkan Otou-sama untuk segalanya yang telah dia lakukan."

Gadis yang menyebut dirinya sendiri Hideie itu merengek sambil mengambar salib didadanya.

"Dan aku seorang putri pedagang dibawah perintah tuanku untuk secara khusus mengawal Hideie-sama. Nama jepangku adalah Konishi Yakurou, sementara nama kristenku adalah Augustine."

Gadis pirang bermata biru tersebut mengangkat salib kedepan dadanya untuk ditunjukan pada Kanbei.

"Kalian berdua kristen?"

"Benar"

"Orang yang membujuk Hideie-sama untuk masuk ke kristen adalah Yakurou, ayah dan ibu angkatku yang berada di Sakai melibatkan diri dalam perdagangan, keduanya adalah umat kristen yang taat."

"Berbicara tentang klan Konishi dari Sakai, mungkinkah bahwa ayahmu adalah Khonishi Jyocin-sama?"

"Memang"

"Sakai, huh... Sungguh nostalgia. Tapi kenapa putri Konishi-sama bekerja dibawah Ukita Naoie di Bizen?"

"Itu ketika aku bekerja di sebuah toko milik kenalan sebagai seorang seseorang yang sedang belajar..."

"Cukup jauh antara Sakai dan Bizen."

"I-Itu tidak seperti aku melarikan diri karena aku berada dalam masalah!"

Sepertinya Yakurou menyebabkan suatu masalah di Sakai.

"Jadi untuk suatu alasan kamu pergi ke Bizen, dan pada saat itu tertangkap mata Naoie?"

"Ya, tuanku selalu ingin bisa mendidik putri satu-satunya, Hideie-sama menjadi seorang penguasa berhati baik. Itu sebabnya dia menunjuk seorang kristen yang taat untuk menjadi pengawal dari Hideie-sama."

Manusia benar-benar suatu mahluk yang kompleks, Kanbei secara tak sengaja berpikir.

Untuk Ukita Naoie yang dari seorang yang bukan siapa-siapa, menggunakan berbagai rencana licik untuk menjadi daimyo dari Bizen dan Mimasaka, jika ada laki-laki yang menghalangi dia, dia akan menggunakan berbagai cara licik untuk memberantasnya.

Dan jika mereka adalah wanita, mereka akan diperlakukan sebagai alat, disingkirkan setelah kegunaan mereka habis.

Untuk berpikir bahwa seorang pria yang menggunakan ketenarannya untuk bertahan hidup akan menyewa seorang kristen yang taat untuk mengurus putrinya....

Dan mendidik putrinya sendiri untuk menjadi seorang penguasa yang berhati baik...

Ini benar-benar terlalu mengejutkan.

"Dalam rangka untuk bertahan hidup, Otou-sama telah melakukan banyak hal jahat, namun dia sendiri tahu bahwa setelah akhir dari era yang kacau ini, orang tercela seperti dia sendiri akan kehilangan semua tempatnya di dunia ini. Oleh karena itu, dia ingin Hideie untuk menjadi seorang daimyo agung yang dicintai dan dihormati oleh rakyat serta para pengikutnya."

Hideie yang berbisik ini benar-benar berbeda dari ayahnya yang berjuluk 'Kejahatan Tak Terbatas', dia hanya seorang gadis polos.

Meskipun dia masih muda, namun dia tampak semurni seorang biarawati.

Namun, orang yang memilih Konishi Yakuro menjadi penjaga Hideie adalah si jahat Ukita Naoie.

"Aku mengerti, Ukita Naoie juga seorang pria yang bijak, tapi sejak dia memiliki tujuan ini, kenapa dia tidak mengubah cara hidupnya?"

"Tuanku selalu mengatakan 'aku pasti akan pergi ke neraka bagaimanapun juga' dan membutakan mata pada ajaran kristen."

Yakuro tampaknya sedikit kesal tapi dia segera menggelengkan kepalanya dan melanjutkan.

"Dan ada alasan lain kenapa aku dihargai, Simon-sama, dan itu adalah navigasi."

"....navigasi?"

"Dari Sakai ke Hakata, kemudian dari Hakata ke kapal, aku telah menaiki kapal ke berbagai tempat di dunia dan melihat banyak pemandangan berbeda sejak muda, dan seperti yang anda bisa lihat, aku seperti orang Namban, jadi bahkan jika aku menaiki kapal di sebuah negara asing, itu tidak akan begitu menonjol."

"Berlayar huh? Simon juga memiliki sebuah impian tentang menaiki sebuah kapal besar dan bepergian keseluruh dunia, tapi..."

Batas waktu untuk hukuman tersebut semakin mendekat.

Disaat tentara Mori sampai di Harima, Kuroda Kambei akan di eksekusi.

Karena fakta bahwa Kanbei terkunci di sebuah penjara kecil dan sempit dan kekurangan gizi untuk waktu yang lama, otot-otot tungkai Kanbei mulai menyusut.

Bahkan jika bisa mendapatkan kunci untuk membuka pintu penjara, dia tidak bisa lagi berdiri menggunakan kekuatannya sendiri dalam keadaannya saat ini.

Mimpinya akan musnah sementara masih tetap sebuah mimpi.

"Tuhan tidak akan pernah meninggalkan Simon, oleh karena itu, harap milikilah keyakinan pada Sagara Yoshiharu-sama"

"Memang, jika dia benar-benar seluarbiasa seperti apa yang Kanbei katakan, dia pasti akan datang."

"Sim, pria itu benar-benar baik, sejauh dimana orang akan berpikir dia terlalu baik, memperlakukan segala sesuatu dengan hatinya yang lembut. Ingin melakukan segalanya dengan benar, namun karena penundaan itu, sehingga menghambat rencananya dan begitu tak menghiraukan berapa banyak nyawa yang dia miliki, akhirnya tidak akan berubah, sudah pasti."

"Aku telah bertemu dengan dia sekali, tapi dia tidak tampak sangat bisa diandalkan."

"Dia terlihat sedikit aneh, namun masih saja, dia berhati mulia."

"Jika demikian, dia pasti akan datang untuk menyelamatkan Simon, kita juga akan bertindak sesuai dengan situasi."

"Itu tidak mungkin, kaki Simon tidak bisa lagi bergerak, apalagi memungkinkan Simon untuk berjalan. Selain itu, jika Simon benar-benar melarikan diri, kalian pasti akan terkena amarah Ukita Naoie."

"Uuuuu.... Hideie sudah tidak ingin Otou-sama melakukan dosa lagi, karakternya yang 'tidak akan membunuh wanita' adalah satu-satunya poin penebusan yang tersisa dari Otou-sama yang menanggung julukan dari 'tercela'."

"Sebagai sesama orang kristen yang mengikuti agama kristen, kami pasti akan menemukan kunci untuk membebaskanmu, Simon!"

"Tapi hanya Hideie dan Yakurou itu sedikit..."

"Tanpa tenaga luar, dengan kata lain bantuan Sagara Yoshiharu-sama, ini akan sangat sulit..."

Sagara Yoshiharu pasti akan datang, ini adalah apa yang Simon percayai.

Oleh karena itu, untuk saat itu, dia harus melakukan apa yang dia bisa untuk mempertahankan kekuatannya, dan tidak membiarkan pikiran dan tubuhnya menjadi lebih lemah lagi.

Tapi, sekarang ini untuk Kanbei, apa yang bahkan, bahkan lebih penting daripada hidupnya sendiri adalah...

"Apa Hanbei masih hidup? Apa Sagara Yoshiharu bisa menyelamatkan Hanbei? Bahkan meski aku khawatir, tapi sekarang ini, satu-satunya hal yang bisa Simon lakukan adalah berdoa."

Benar, dibandingkan dengan hidup Simon sendiri, apa yang dia tempatkan pada yang terpenting adalah rekan yang dia temukan di medan perang, sang ahli strategi jenius, hidup Takenaka Hanbei.

Hanbei pasti telah merencanakan untuk menyelamatkan adik Kanbei, Shojyomaru.

Oleh karena itu, kali ini adalah saatnya bagi Simon untuk menyelamatkan Hanbei.

"Jadi aku harus hidup. Terus hidup, dan kembali kesisi Hanbei."

Kanbei memaksa turun onigiri yang tersangkut di tenggorokannya.

Kondisi perutnya cukup buruk, bahkan jika dia makan beberapa makanan, tidak banyak nutrisi yang akan di hasilkan.

Namun, Kanbei telah memutuskan untuk tidak meneteskan air mata lagi.

Bahkan jika dia ingin, itu pasti sampai saat dimana dia akhirnya berkumpul lagi dengan Hanbei, itu akan menjadi air mata sukacita.

"Kobayakawa, Kikkawa, apa kita masih bisa bertempur melawan Oda Nobuna?"

"Dalam beberapa hari, tentara Mori kita akan bisa mencapai Harima."

"Saat ini, Ukita Naoie yang panik dengan agresif menyerang Harima."

"Yah yah, bisa dibilang, saat-saat tentara utama Mori mencapai Harima, hasil dari pertempuran sudah diputuskan, kan?"

Didalam formasi utama dari tentara Mori, Ashikaga Yoshiaki, shogun baru klan Ashikaga, menyatakan sambil mengayunkan sebuah kipas dengan kata 'Banzai' dan mulai menari.

Dan si kembar cantik di sampingnya adalah jenderal wanita yang terkenal - "Si Kembar Mori".

Kobayakawa Takakage.

Kikkawa Motoharu.

Sepasang saudara ini yang seharusnya membantu Mori Terumune, kepala dari keluarga Mori, tapi pada kenyataannya, mereka mengendalikan kekuatan dalam Klan Mori.

"Meskipun kita tidak membuat penyataan seperti itu, memang benar bahwa situasi ini berkembang mendukung kita."

Si adik, Kobayakawa Takakage adalah seorang jenderal terkenal yang selalu tetap tenang tidak peduli apa, dengan julukan "Sang Bijaksana".

"Okonomiyaki dari Chugoku adalah yang terbaik, ayo bertarung dengan rumah okonomiyaki palsu dari Kyoto."

Si kakak, Kikkawa Motoharu, nomor satu dari klan Mori ketika memasuki pertempuran, dan dijuluki "Sang Jenderal Pemberani". Dia adalah seorang swordswoman yang berbakat yang menguasai 'Iai', sebuah sosok dari keluwesan dan pergerakan terkendali dari menarik satu pedang dari sarungnya, menyerang atau menebas seorang musuh, menghilangkan noda darah dari pedang tersebut, dan kemudian menyarungkan pedang tersebut kembali ke sarungnya. Semua itu hanya dalam hitungan detik.

Dia segera mengenakan ikat kepalanya dengan "Mori Terhebat" tertulis disitu untuk membedakan dirinya dengan adiknya.

Dikatakan bahwa ketika mereka berdua berdiri diam-diam berdampingan, bahkan teman dekat dan para pengikut tidak bisa mengatakan siapa yang siapa.

"Onee-sama, harap kendalikan logat Aki-mu didepan sang Shogun."

"Uuu... Maaf Takakage."

Namun disaat mereka berbicara, orang bisa segera menyebutkan perbedaan mereka berdua.

Setelah pewaris sah gelar Shogun, Yoshiaki kembali ke Jepang dari Kekaisaran Ming, Klan Mori yang dominan di wilayah Chugoku, mengerahkan kekuatan untuk bertempur dengan Klan Oda setelah menerima permohonan Yoshiaki untuk 'membantu dia mendapatkan ibukota.'

Kepala muda dari Mori, Terumoto, ditinggalkan dibelakang untuk mempertahankan Aki.

Sementara si Kembar Mori berangkat dari basis mereka di Aki, menuju tentara utama mereka dan melanjutkan melalui Bingo dan Bichuu dan akhirnya sampai di Bizen, sambil melindungi Ashikaga Yoshiaki,

Bagi Klan Mori yang memerintah atas wilayah Chugoku, Bizen adalah wilayah mereka yang paling timur.

Ke timur lebih jauh lagi adalah Harima dimana Ukita Naoie dari Klan Mori dan Sagara Yoshiharu dari Klan Oda tengah terlibat pertempuran sengit, Settsu juga akan mengikuti dengan cepat, dan setelah Settsu, yang tersisa adalah Kyoto.

Perluasan cepat Klan Oda yang baru saja selesai mengalahkan aliansi Asai-Asakura telah mendapati kekuatannya tersebar dan tertekan di beberapa medan perang.

Kobayakawa Takakage yang cerdas telah menemukan fakta mereka hanya bisa menyerang sekarang sementara Oda Nobuna belum stabil.

Namun meskipun Kikkawa Motoharu tidak berpikir begitu mendalam, dia mengatasi dengan sentimen 'Karena aku diminta oleh Shogun-sama, maka apa yang harus aku lakukan adalah menggunakan semua usahaku untuk menyerang menuju ibukota!'

Ada alasan lain untuk motivasi Motoharu, dan itu adalah...

"Orang yang memimpin sisa-sisa Klan Amago, Yamanaka Shikanosuke, seharusnya sudah membelot ke pihak Oda. Kali ini, aku pasti akan mengalahkan Shikanosuke dalam sebuah duel!"

Klan Amago yang berasal dari Izumo awalnya ingin merebut hadiah menjadi penguasa dari wilayah Chugoku dan dengan demikian bertempur melawan Klan Mori yang menggontrol itu.

Meskipun sebenarnya, Klan Amago telah dikalahkan dan tersebar, tapi pengikut Klan Amago lama, sang jenderal ganas Yamanaka Shikanosuke, dengan kesetiaan hati yang melampaui orang normal, terus bergerak memicu masalah, untuk 'menghidupkan kembali Klan Amago'.

Terhadap perbedaan yang luar biasa dalam kuantitas dan kualitas tentara, persediaan dan kekayaan ekonomi Klan Mori yang mengambil alih wilayah Chugoku, Yamanaka Shikanosuke yang memimpin sekelompok kecil gerilyawan (meskipun itu terdengar mengesankan, dalam kenyataannya mereka tak lebih dari sekelompok tentara yang patah semangat) tidak memiliki kesempatan menang.

Bahkan kepala asli keluarga Klan Amago telah menyerah pada Klan Mori dan menjalani kehidupan nyaman di pengasingan.

Namun, kekeraskepalaan Yamanaka Shikanosuke juga melampaui orang normal. Terlepas dari berapa banyak dia menderita kekalahan, setelah beberapa saat dia akan berteriak "Berikan padaku Tujuh Kemalangan dan Delapan Penderitaan!" dan menantang Mori pada pertempuran lagi.

Meskipun pengetahuannya tentang seni perang adalah nol, namun Yamanaka Shikanosuke begitu kuat sampai-sampai hanya dengan tombak ditangannya, dia telah menyebabkan Klan Mori banyak kesulitan.

Ada juga suatu waktu dimana mereka akhirnya berhasil menangkap dia hidup-hidup setelah banyak usaha. Namun, sambil membujuk dia untuk melayani Klan Mori, dia benar-benar menggunakan dalih pergi ke toilet untuk melarikan diri dan segera, dia melanjutkan serangan gerilyanya.

Yamanaka Shikanosuke bukan hanya jenderal ganas yang hanya tahu bagaimana untuk bertarung, fakta bahwa dia adalah salah satu dari beberapa bishoujo Izumo juga sangat terkenal.

Ketika Shikanosuke masih seorang tahanan, para prajurit dari Klan Mori berteriak seperti "Kita telah banyak menderita karena bajingan itu!" "Aku nyaris mati berkali-kali!" dan masuk kedalam penjara untuk membalas dendam. Tapi melihat sosok cantik Yamanaka Shikanosuke yang dipenjara dan cemberut menyebabkan mereka semua meratap: "Ah... Sungguh seorang gadis yang cantik." "Aku sekarat dari kebahagiaan..." dan seperti para pelayan, mensujudkan diri mereka sendiri di hadapannya dan sejak saat itu mengirim sejumlah besar makanan lezat Hiroshima pada dia setiap hari.

Tapi tak terpikir untuk ksatria putri seperti ini akan menggunakan alasan pergi ke toilet untuk melarikan diri.

Dihari tertentu, Shikanosuke yang terpenjara meminta pada penjaganya.

"I-Ini terlalu memalukan, tapi karena aku makan terlalu banyak Okonomiyaki Hiroshima, aku mengalami sakit perut mengerikan sekarang. A-Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi. K-Kumohon biarkan aku pergi ke toilet. Hah... Hah..."

Saat melihat Shikanosuke yang mengenakan pakaian bernoda keringat, memohon dengan suara rendah sambil sedikit gemetar, para penjaga merasa penuh gairah, tidak, khawatir dan segera mengantarnya ke toilet. Tapi tak peduli berapa kali Shikanosuke pergi, dia terus memeluk perutnya sementara wajahnya mengerut kejang dari rasa sakit, dan dengan keringat mengucur dari tubuhnya.

Para penjaga, setelah melihat ksatria putri yang cantik seperti bunga tersebut mengerutkan wajahnya yang memerah dan tubuhnya yang langsing karena rasa sakit, dan dia kesulitan menyembunyikan ekspresi malu dan penderitaan, menjadi lebih dan lebih penuh gairah, bukan, tidak mampu untuk terus melihat. Mereka berseru 'Ini terlalu menyedihkan' dan pergi untuk mendapatkan obat untuk dia. Mempergunakan penuh kesempatan ini, Shikanosuke merangkak melalui bagian toilet untuk melarikan diri keluar ke kota.

Motoharu menjadi marah setelah mendengar bahwa Shikanosuke melarikan diri.

Seorang gadis benar-benar merangkak melalui bagian toilet untuk melarikan diri?!

"Apa dia masih ingin menikahi seseorang?!"

"Apa dia benar-benar menikmati penderitaan melalui perbuatan yang orang lain bahkan tidak bisa mentolerir pemikiran itu?!"

"Atau apa dia mencoba mengatakan bahwa dia lebih suka menderita penghinaan seperti ini daripada tunduk pada Klan Mori?!"

"Mungkinkah dia mencoba mengatakan bahwa Klan Mori tidak lebih baik daripada toilet?"

"Tidak, itu seperti membandingkan Klan untuk menjadi tidak lebih baik dari kotoran!"

Motoharu yang marah berteriak "Tidak akan lagi aku menunjukan belas kasihan pada dia!" dan sejak saat itu telah melihat Shikanosuke sebagai musuh bebuyutan seumur hidupnya dan bertekad untuk memburu dia bahkan jika itu membutuhkan seumur hidupnya.

"Shogun-sama, kita akan memulai pertempuran dalam beberapa saat lagi, aku pasti akan secara pribadi memimpin pasukan melawan Yamanaka Shikanosuke!"

"Oh ho, meski aku tidak cukup mengerti, tapi kau cukup bergairah Kikkawa"

"Hanya para bajingan yang memperlakukan Klan Mori sebagai tidak lebih baik daripada kotoran tidak akan pernah aku maafkan."

Takakage yang berdiri disamping terbatuk ringan.

"Uhuk uhuk, Onee-sama, harap kendalikan perilakumu yang menginginkan duel di medan pertempuran."

"Kenapa harus aku, Takakage!"

"Ini bukan sebuah pertanyaan 'kenapa', Onee-sama. Kamu adalah pilar dukungan dari Klan Mori, dengan kata lain, ayah kita, Motonari, telah meninggal, dan Generasi Kedua Klan Mori, Onii-sama kita, mati muda sedangkan Generasi Ketiga saat ini masih muda dan belum dewasa, jika pada saat ini kita kehilangan kamu, klan Mori akan benar-benar hancur."

Bahkan meski Klan Mori adalah sebuah keluarga dengan sejarah panjang, tapi pada kenyataannya, satu-satunya daimyo hanyalah ayah si Kembar Mori, generasi Mori Motonari.

Jagi secara internal, diantara anggota Klan Mori, Mori Motonari disebut 'Generasi Pertama'

Generasi pertama memiliki seorang putra dan dua putri.

Putranya, Mori Takamoto, menjadi generasi kedua Klan Mori setelah Motonari meninggal.

Dibandingkan ayahnya, Motonari yang dijuluki "Ahli Siasat Genius", Takamoto yang adalah orang baik dan tulus benar-benar berbeda.

Selain itu, dia adalah seorang bishonen.

Orang yang telah secara sempurna terintegrasi wilayah Klan Mori yang terus-menerus meluas karena peperangan terus-menerus dari ayah dan saudara-saudara perempuannya adalah generasi kedua Takamoto.

Sementara dua putri Motonari, dengan kata lain Kikkawa Motoharu serta Kobayakawa Takakage, dikirim ke kerabat di Klan Mori ketika mereka masih muda sebagai saudara. Mereka kemudian kembali ke Klan Mori dan menjadi pilar Klan dibawah pengaturan Takamoto.

Motonari yang licik serta orang yang mewarisi kecerdasan dan kekuatan Motonari, si 'Kembar Mori' terus-menerus memperluas wilayah Klan Mori, dan kepala generasi kedua, Takamoto, yang memperlakukan orang-orang dengan dermawan dan memerintah atas warga dari tanah baru dengan murah hati.

Ini, adalah rahasia dari kekuatan besar Klan Mori.

"...Onii-sama telah diracuni oleh seseorang. Orang yang paling dihormati di Klan Mori adalah Onii-sama, untuk berpikir bahwa seseorang sejujur dan sepolos dia akan memiliki orang yang ingin mencelakakan dia, aku mendapati itu sulit untuk percaya hingga sekarang."

Bahkan Motoharu yang selalu kuat, merendahkan kepalanya dalam kesedihan pada saat ini.

Yoshiaki dalam diam menepuk bahu Motoharu.

"Onee-sama, itu karena Onii-sama terlalu baik dan tidak pernah curiga pada orang lain hinngga dia tertipu."

"Siapa yang bisa menduga bahwa orang tua jahat itu akan berani meracuni Onii-sama, dan dengan sebuah penampilan 'Aku tidak akan membahayakan manusia atau hewan'."

"Otou-sama berubah sepenuhnya setelah kematian Onii-sama..."

"'Bahkan jika itu adalah karma, kenapa Takamoto namun bukan aku!?' Otou-sama sangat sedih sehingga dia tampak usia puluhan tahun dalam semalam, dan kemudian mengambil 'tidak menginginkan dunia' sebagai sebuah mantra, meletakkan ambisinya menaklukan dunia dan memilih untuk hidup tenang selama sisa hidupnya."

"Otou-sama mempercayakan anak Onii-sama, sang Generasi Ketiga Terumoto pada kita bersaudara, Generasi Ketiga masih muda, jalan di usia kacau ini didepan kepala muda dari keluarga sanagat suram, sehingga setidaknya yang bisa kita lakukan adalah membiarkan putra Onii-sama terus hidup."

"Ini adalah pendapat pribadiku." Takakage berkata saat dia mulai menjelaskan pada Motoharu.

"Otou-sama adalah bakat legendaris yang akan memperoleh dunia jika dia memperluas wilayahnya sedikit lagi, dia tidak akan pernah kehilangan ketajamannya hanya dengan usia sebagai alasan."

"Kenapa kamu berpikir begitu?"

"Dimasa lalu, untuk memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negeri, Otou-sama bertempur melawan Otomo Sourin untuk mencapai supremasi atas Kitakyushu."

"Oh, berbicara tentang Kitakyushu, itu adalah sebuah negara yang benar-benar mengintimidasi dan kejam."

Bahkan Motoharu yang suka bertempur mengatakan "negara yang mengintimidasi dan kejam", kekuatan Kitakyushu bisa dengan jelas dilihat.

"Saat kita meninggalkan Chugoku. Yamanaka Shikanosuke akan segera muncul dan menyebabkan masalah, memaksa kita untuk menyerah dan mundur dari Kyushu untuk membantu Chugoku. Aaaa, jika saja Shikanosuke tidak ada...!"

"Otou-sama di Kitakyushu juga terkejut pada bakat bawaan Otomo Sorin. Yang terakhir ini telah mengumpulkan sejumlah besar meriam sambil berdagang dengan Nanban, bahkan mengembangkan sebuah senjata yang sangat menakutkan, 'Ozutsu', sekaligus melindungi para misionaris yang sedang membangun biara-biara dimana-mana. Ketika kita berada dalam pertempuran, bahkan kapal Nanban bergabung dengan pasukannya dan mulai menenbaki kita. Wilayahnya tampaknya telah berubah menjadi negara asing."

Yoshiaki yang terkejut menyela dan bertanya, "Lalu kenapa Kitakyushu menjadi seperti ini sekarang?"

Motoharu yang mengabdikan dirinya sendiri pada pedangnya dengan tegas percaya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan tentang Namban.

"Kitakyushu adalah negara neraka, Otomo Sorin larut dalam budaya Namban, tidak memiliki perhatian pada Dewa dan Budha dan sebaliknya hanya menyembah Tuhan asing. Itulah kenapa para pengikut dari Otomo terpecah."

Itu mungkin hanya perkataan Motoharu, tapi apa yang dipikirkan Takakage yang cerdas jauh lebih dalam.

"Onee-sama, aku pikir alasan Otou-sama memisahkan kita dengan 'Klan Mori tidak menginginkan dunia' seperti ajaran terakhirnya adalah karena dia takut kita akan bertarung diantara satu sama lain dan menyebabkan Jepang untuk sepenuhnya menjadi wilayah Namban suatu hari."

"Wuu, i-ini terlalu sulit dipahami Takakage."

"Era yang kacau telah terjadi untuk seratus tahun dan peningkatan teknologi negara ini juga terhenti untuk seratus tahun. Namun selama periode waktu ini, negara-negara Namban telah meningkat pesat, kapal-kapal mereka telah berhasil berlayar ke kita disini."

"Wuu, jelaskan itu sedikit lebih jelas."

"Namban sangat kuat, dan kekuatan mereka terletak bukan hanya pada kapal-kapal mereka, tetapi senjata dan teknologi mereka. Para misionaris mereka memiliki mental yang kuat jauh melampaui orang biasa juga. Melalui berurusannya dengan berbagai negara Namban, Otou-sama memahami fakta sederhana bahwa jika negara ini tidak bersatu sesegera mungkin, akan datang hari dimana kita akan menjadi benar-benar dianeksasi oleh Namban. Untuk mencegah hal ini, Klan Mori harus meninggalkan keinginannya dan membuat sebuah usaha untuk berkontribusi pada Jepang, aku pikir ini adalah apa yang coba Otou-sama katakan."

"Apa ini pemikiran populer 'menaklukan dunia'?"

"Bukan hanya itu, bahkan meski ada banyak dewa perang bersaing satu sama lain untuk dunia, Klan Mori masih bisa menentukan siapa yang benar-benar bisa menjadi pahlawan dari abad ini, kekuatan semacam ini adalah sesuatu yang kita miliki."

"Dan jika tak seorangpun mampu?"

"Saat itu, bahkan jika Klan Mori menjadi penguasa dunia, arwah Otou-sama disurga tidak akan memarahi kita."

Saat ini, orang yang paling dekat menjadi penguasa dunia adalah Oda Nobuna di ibukota.

Takakage memjelaskan pada Onee-samanya dan Ashikaga Yoshiaki, "Apakah Oda Nobuna adalah pahlawan yang akan mengakhiri era kacau ini, atau iblis dari dunia keenam itu akan menghancurkan negara ini, kita akan menyaksikan itu sendiri di pertempuran mendatang."

"Takakage, apa ada kebutuhan untuk mempertanyakan fakta tentang orang itu menjadi raja iblis? Dia adalah dalang dibalik pembakaran Gunung Hiei dan Kamigyo, dan yang paling penting, dia mengambil dibawah sayapnya dua dari 'Tiga Besar Kejahatan' dunia: Saito Dousan serta Matsunaga Hisahide sebagai rekannya."

Yoshiaki juga berteriak keras, "Itu benar, itu benar, itu adalah Matsunaga Hisahide yang mendorong Keshogunan Ashikaga keluar dari Kyoto, Oda Nobuna ini yang berteman dengan dia juga seorang penghianat! Maa, aku sudah menulis surat pada Matsunaga Hisahide, jika dia bersedia menjadi rekan kita maka aku akan menghapus semua kejahatan masa lalunya, untuk bersedia menulis menulis surat yang murah hati seperti itu, tingkat toleransiku tidaklah biasa eh!"

"Seperti yang diharapkan dari Shogun-sama, Matsunaga Hisahide adalah seorang yang sering memberontak, dia mungkin benar-benar menjadi sekutu kita."

"Onee-sama, bukankah Klan Mori kita sudah mengambil salah satu dari 'Tiga Besar Kejahatan', si Ukita Naoie sebagai rekan kita, aku tidak berpikir kita memiliki hak untuk membicarakan orang lain."

"Ketika aku ingin memenggal dia, itu adalah kamu yang menghentikan aku dari melakukan itu."

"Klan Mori meletakkan kebenaran terlebih dahulu dan tidak akan pernah membunuh genderal yang menyerah, tentu saja Yamanaka Shikanosuke yang berpura-pura menyerah tapi melarikan diri pada akhirnya adalah sebuah pengecualian."

"Klan Oda tidaklah sama, seluruh keberadaan Oda Nobuna memancarkan aura jahat."

"Onee-sama, generasi pertama Klan Mori, Otou-sama kita tidak benar-benar baik juga. Jika apapun, strategi-strategi yang dia gunakan untuk memperoleh kemenangan juga jahat. Siapapun yang menginginkan dunia seharusnya sudah memiliki kewaspadaan bahwa mereka akan dicap sebagai iblis, tak seorangpun bisa mendapatkan dunia tanpa mengotori tangan mereka."

Takakage berpikir sangat jauh kedepan, bukan hanya untuk masa depan Klan Mori, tapi masa depan Jepang.

Dia mewarisi kebijaksanaan serta pandangan jauh dari Motonari.

Sederhananya, Motoharu yang mewarisi keberanian Motonari tidak akan pernah bisa melampaui adiknya sendiri.

Saudara tersebut mengerti satu sama lain sepenuhnya, dan mendukung kekurangan masing-masing.

"Oho, itu pasti seperti yang kamu katakan kalau begitu."

Motoharu secara terus terang percaya pada Takakage, ini adalah salah satu dari poin kuatnya.

"Klan Mori yang menjadi terkenal dengan mengandalkan penghianatan dan taktik licik, mencapai reputasi yang baik adalah karena sebagian besar pada kehendak baik Onii-sama. Otou-sama sering mengatakan bahwa jika Onii-sama tidak ada dia takut dia akan dikenal sebagai jahat oleh masyarakat dunia."

"Onee-sama, menggunakan rencana licik untuk menyerang dan menaklukan wilayah, memiliki keberanian untuk menghancurkan kebiasaan dan tradisi lama, serta kemampuan untuk memerintah negara ini untuk disebut pahlawan, tiga kualitas ini adalah penting dan tak satupun dari mereka dapat dihilangkan. Hanya memiliki cukup kecerdasan, keberanian serta nilai-nilai yang baik bisa benar-benar sepadan dengan dunia. Saito Dousan, Matsunaga Hisahide serta Ukita Naoie bisa disebut pahlawan oleh semua, tapi karena mereka tidak memiliki nilai mereka tidak mampu untuk mencapai dunia."

"Ketiganya tidak memiliki kepercayaan dan ketangkasan bawahan?"

"Mungkin begitu, mereka memulai dari goresan dan telah menggunakan usaha maksimum mereka untuk menjadi tuan dari sebuah negara dan kota, tidak memiliki energi cadangan untuk mengatur keluarga mereka sendiri dan membuat penampilan kebajikan mereka untuk menyeka ketenaran mereka, terutama Ukita Naoie, posisinya sangat suram.

Ukita Naoie adalah anak dari keluarga prajurit yang kehilangan tanah mereka dan jatuh dari keagungan.

Dibandingkan dengan para pedagang atau warga kota biasa yang awalnya lahir dengan tidak ada apa-apa pada nama mereka, jalur yang ditetapkan didepan seorang anak dari sebuah keluarga prajurit yang dipermalukan yang harus mengembalikan apa yang awalnya kehilangan adalah jauh lebih sulit, kata Takakage.

Ukita Naoie, yang bahkan telah menggunakan istrinya sebagai alat untuk mendaki peringkat sosial selalu kesepian. Bahkan meskipun dia akhirnya memiliki seorang putri ketika dia dipertengahan umur, namun dia(putrinya) masih muda.

"Onee-sama, fakta sebenarnya, keadaan Otou-sama kita sangat mirip dengan Ukita Naoie, seperti Ukita Naoie, orang tua Otou-sama meninggal lebih awal, dan karena pengikutnya menghianati dia, dia telah kehilangan semua tanahnya, menahan kerja keras yang tak terkatakansebelum dia berhasil mendaki dari jurang tak berdasar dan memulihkan nama Klan Mori dan menjadi seorang Daimyo."

"Oho~"

"Satu-satunya perbedaan yang Otou-sama miliki adalah berkah keluarga, kelahiran Onii-sama serta kita bersaudara meredakan keagresifan Otou-sama, atau aku takut Otou-sama akan memikul nama yang lebih buruk daripada Ukita Naoie."

"Oho~, di era Sengoku yang kacau ini dimana ayah terpaksa untuk bertarung dan membunuh putra mereka, kita bersaudara begitu diberkahi untuk dilahirkan di Klan Mori, ho ho."

"Memang begitu, Onee-sama ho ho ho."

Yoshiaki juga mengangkat tangannya dan berkata "Aku juga memiliki hubungan yang baik dengan Ani-ue ku"

Bahkan jika orang mengambil 'Tiga Besar Kejahatan' sebagai sebuah contoh yang sangat terisolasi,

Takeda Shingen,

Uesugi Kenshin,

Otomo Sorin,

Bahkan jika seseorang terlahir diantara keluarga daimyo, tapi untuk mengambil kendali dari Klan, banyak pahlawan yang terpaksa berbalik melawan orang tua atau keluarga mereka di era perang yang kacau ini.

Bagian dalam dari Klan Oda Nobuna tidak harmonis juga.

Ayah kandung Nobuna serta ayah angkatnya, Dousan, keduanya telah meninggal, adik kandungnya bersaing dengan dia untuk posisi kepala keluarga, dan sekarang dia pada kondisi buruk dengan ibu kandungnya.

"Takakage, bagaimana bisa seseorang yang tidak bisa menyatukan klannya sendiri mengakhiri era kacau ini dan membawa perdamaian pada rakyat? Seseorang memikul beban dari takdir, dan pada saat yang sama memegang kekuatan yang sangat besar pada akhirnya akan tidak mampu menahan godaan hati mereka dan menjadi seorang iblis yang membawa bencana baik pada warga kota dan negara."

"Itu mungkin seperti yang kamu katakan Onee-sama, ingat ketika Otou-sama, dengan wajah serius mencoba mengajari kita bertiga tentang prinsip dari 'Tiga Anak Panah sulit untuk dipatahkan', kamu telah mematahkan ketiga anak panah tersebut dengan sebuah sentakan? Ekspresi terdiam dari Otou-sama ketika..."

"Uhuk uhuk, Takakage, bukankah kita telah setuju untuk memperlakukan kejadian itu seperti tidak pernah terjadi?"

"Iyakah?"

"Takakage, mengambil poinmu tentang keharmonisan klan, seperti yang diduga, hanya Klan Mori yang mampu menjadi penguasa dunia."

"Hmm?"

"Aku tidak terlalu yakin tentang situasi di sisi Timur, tapi diantara para daimyo Barat, satu-satunya keluarga dengan reputasi Keharmonisan klan adalah Shimazu, tapi jarak antara Shimazu dan ibukota terlalu jauh."

"Klan Oda bisa dikatakan dipenuhi dengan bakat sekarang, diantara mereka, mungkin ada orang yang sebanding dengan Onii-sama dalam hal kebaikan."

"Seseorang yang sebanding dengan Onii-sama dalam hal kabaikan? Bahkan jika kita berbicara tentang itu, itu sesuatu yang sangat sulit dibayangkan, seseorang sehebat Onii-sama adalah mustahil untuk ditemukan sekarang Takakage!"

"Itu tidak harus seorang pria, bahkan bisa menjadi seorang ksatria putri, itu tidak penting apakah itu seorang laki-laki atau perempuan."

"Lagipula, selama itu bukan seorang pria sehebat Onii-sama, aku tidak akan pernah menikah, tapi seseorang pada kaliber itu benar-benar sulit untuk ditemukan."

"...sama juga Onee-sama, karena Onii-sama terlalu luar biasa, aku mendapati diriku sendiri tidak mampu mencintai siapapun juga, tidak peduli siapa yang aku temui aku secara tidak sengaja menbandingkan dia dengan Onii-sama dam pada akhirnya hanya meningkatkan kekecewaanku."

"Ne~ Takakage, kamu yang cerdas seharusnya bisa menjawab aku, jika ini berlanjut akankah kita benar-benar tetap sendirian selama sisa hidup kita?"

"... ... ... ..."

"J-Jangan tetap diam!"

Si bersaudara itu terdiam saat mendengar pertanyaan menyakitkan ini, tapi Takakage adalah yang pertama pulih.

"Uhuk uhuk, ringkasnya, kita hanya perlu untuk menguji kekuatan sebenarnya dari Klan Oda pada pertempuran mendatang, Ukita Naoie yang sangat keji adalah orang yang mungkin terbaik untuk tugas tersebut, akankah Oda Nobuna yang tersudut mengungkapkan wajah sejatinya sebagai seorang raja iblis dan menyebabkan para pengikutnya untuk terbagi atau..."

"Akankah dia bangkit untuk menjadi pahlawan sejati, pada saat yang sama, tersembunyi diantara para pengikutnya, seseorang dengan kebaikan juga akan terekspose."

"Ini adalah perjudian yang melibatkan segala sesuatu dari Klan Oda pasti akan menguji apakah dia bisa sepadan dengan dunia."

"Haa, Takakage, kamu benar-benar berpikir terlalu dalam dan berpandangan jauh kedepan, bagi aku yang otak berotot, ini sedikit..."

"Ha ha, hidup adalah sebuah mimpi eh"

Takakage tersenyum.

Motoharu yang tak mampu memahami arti dari kalimat ini.

Bahkan meski tak seorangpun tahu jika Takakage, yang mencoba terbaik untuk bertindak untuk masa depan Klan Mori dan Jepang, memiliki 'rasa diri' dalam dirinya, tapi Motoharu bisa mengerti Takakage, yang memiliki tekad yang tak seorangpun bisa bayangkan untuk menekan 'rasa diri'nya dan tidak mengungkapkan itu, lebih dari dirinya sendiri.

"Apa yang kamu telah katakan sedikit sulit untukku; singkatnya, Oda Nobuna yang berargumen dalam keluarganya tidak bisa melakukan itu. Satu-satunya yang bisa sepadan dengan dunia, adalah Ashikaga Yoshiaki yang memiliki hubungan baik dengan saudaranya, yang mana sudah jelas dirimu yang sebenarnya! Ho ho ho"

Itu akan menunjukan bahwa itu terlalu dini untuk Ashikaga Yoshiaki yang muda dan belum dewasa untuk memahami arti dari kata-kata itu.

Hanya ada beberapa hari tersisa sebelum kedatangan tentara Klan Mori.

Saat ini Sagara Yoshiharu serta Ukita Naoie, saat ini di tanah Harima, melanjutkan pertempuran ofensif-defensif mereka.

Sagara Yoshiharu yang ditunjuk sebagai jenderal besar pertempuran melawan Klan Mori menggunakan Kastil Himeji di pusat Harima sebgai benteng pertahanan mengeliling Kastil Miki yang Ukita Naoie memicu penghianatan.

Ukita Naoie menduduki utara-barat dari Kastil Himeji, benteng alami Gunung Shozan, dan menggunakan itu sebagai benteng pertahanan, dan memenjarakan ahli strategi Yoshiharu, Kuroda Kanbei di penjara bawah tanah dari gunung tersebut.

Ukita Naoie, barisan depan Klan Mori untuk serangan pada Harima menerima dua perintah dari Si Kembar Mori.

Yang pertama adalah mengamankan. Dan mempertahankan benteng ppertahanan di Harima untuk mempersiapkan kedatangan tentara utama Klan Mori.

Misi ini sudah terpenuhi ketika Gunung Shozan telah direbut.

Namun, itu disesalkan bahwa Kastil Miki, yang menempati lokasi strategis di Harima timur untuk memotong jalur mundur Korp Sagara, telah dikelilingi oleh Yoshiharu pada skala orang yang mengejutkan, tak seorangpun berpikir bahwa Korp Sagara akan mengunakan sejumlah kecil tentara untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Sementara tugas yang lainnya adalah yang sulit; itu adalah untuk menangkap Yamanaka Shikanosuke, musuh lama yang bahkan memberikan Klan Mori sakit kepala.

Misi ini belum diselesaikan oleh Naoie sampai sekarang.

Yamanaka Shikanosuke diprediksi bergabung dengan Korp Sagara dan menjadi pasukan kuat.

Jika Ukita Naoie tidak mampu menangkap Yamanaka Shikanosuke hidup-hidup sebelum kedatangan tentara utama Klan Mori, maka tanahnya akan diambil alih oleh si Kembar Mori.

Pada Ukita Naoie saat ini yang menggunakan banyak rencana licik untuk sampai ketempat dii sekarang, Klan Mori awalnya musuhnya.

Tapi Ukita Naoie yang telah menaklukan Bizen dan Mimasaka, secara georafis telah terjepit diantara Klan Oda yang meningkat dalam kekuasaan dan Klan Mori dan dalam rangka untuk bertahan hidup hanya bisa mengambil pilihan bergabung dengan Klan Mori yang dikenal karena kebenarannya.

Namun, kata-kata dan kelakuan Ukita Naoie sampai poin itu telah memberi dia nama buruk yang tak memiliki kredibilitas, sepertinya banyak orang sebagai wakil dari mereka yang tak memiliki kredibilitas atau kesetiaan.

Sehingga bahkan jika dia tidak bisa menyelesaikan misinya dan benar-benar mendapati tanahnya diambil dari dirinya oleh si Kembar Mori, dia juga tidak bisa protes, dalam kenyataannya, meminta dia untuk melakukan seppuku untuk meminta maaf tidak akan mengejutkan.

Ukita Naoie yang memahami poin ini lebih baik daripada siapapun juga bisa dikatakan menyedihkan.

Jadi dia menyatakan pada Sagara Yohiharu.

"Jika kau tidak menyerahkan Yamanaka Shikanosuke sebelum kedatangan tentara Klan Mori, aku akan mengeksekusi Kuroda Kanbei."

Jika Yoshiharu tidak membuat keputusan segera, dia akan kehilangan rekannya yang tak tergantikan Kanbei.

Tapi pada saat kritis ini, ahli strategi Yoshiharu yang lain, Takenaka Hanbei juga telah jatuh dalam penyakit dan pingsan, dan pada kondisi kritis dimana dia mungkin mati kapanpun.

Menurut Zenki, jika orang ingin memperpanjang hidup Takenaka Hanbei, Ranjatai di Shousouin dari Kuil Todai adalah sangat diperlukan.

Ranjatai adalah harta rahasia dari Istana Kekaisaran.

Tanpa ijin dari Istana Kekaisaran dan Nobuna, itu tidak akan pernah diberikan pada Yoshiharu.

Tapi Nobuna yang ada di Kyoto tidak bisa meninggalkan Honnou-ji karena menghirup racun dari kebakaran Kyoto.

Bahkan jika Yoshiharu secara pribadi pergi kesana, dia akan dihalangi oleh ajudan barunya dan dicegah dari bertemu dia.

Yoshiharu juga telah mencoba menyelinap kedalam istana kekaisaran tapi tertangkap oleh Kampaku Konoe Sakihisa, dan diberi pukulan kejam, meninggalkan dia penuh luka.

Jika ini berlanjut, hidup Hanbei dan Kanbei keduanya akan dalam bahaya.

Nobuna tampaknya juga sangat aneh baru-baru ini.

Rekan-rekannya selama waktu Owari, Mino semua telah tersebar.

Waktu yang dibutuhkan untuk meminta bantuan mereka akan terlalu besar.

Tepatnya pada waktu dimana Yoshiharu menuju ke ibukota, Yamanaka Shikanosuke, untuk menyelamatkan Kanbei, pergi ke Gunung Shozan sendirian.

Krisis terbesar dalam hidup Yoshiharu tepat berada didepan matanya.

Dibandingkan dirinya sendiri, mati di medan perang, menderita karena tidak mampu menyelamatkan rekan-rekannya jauh lebih sulit untuk ditahan.

Ini bukan hanya perkataan,

Mati di medan perang memberikan rasa sakit sesaat,

Tapi penyesalan dari tidak mampu menyelamatkan rekannya sendiri akan berlangsung seumur hidup, tidak menghilang sampai kematian.

Yoshiharu dengan jelas memahami poin ini.

Jika Kanbei yang telah mencurahkan hidupnya sendiri untuk impian Nobuna dan Yoshiharu bisa bertahan hidup, dia memiliki sesuatu yang dia ingin katakan padanya.

Dan itu adalah --

"Tunggu Shikanosuke!"

Dia akhirnya mengejar!

Yoshiharu yang telah putus asa mengejar Shikanosuke akhirnya menyusul dia di jalur menuju Gunung Shozan, tepat dipinggir sungai Yumesakigara.

Diatas kepala mereka, ssebuah bintang memancarkan cahaya keterlaluan -- sebuah bintang bencana perlahan mengungkapkan dirinya.

Shikanosuke tidak mengenakan armornya, bahkan helm berlambang bulan sabit tidak bersamanya.

Dia sudah memperteguh dirinya untuk mati.

"Yoshiharu-sama? Kenapa anda datang!?"

Shikanosuke menatap Yoshiharu, seolah-olah mengatakan

Aku sudah membuat keputusanku.

Tolong jangan datang dan membuat berantakan perasaanku!

Tapi Yoshiharu tidak mundur, dia membusungkan dadanya dan berteriak

"Sudah jelas untuk membawamu kembali!"

"Apa yang anda katakan? Jika anda membawa saya kembali, Kanbei akan dieksekusi!"

"Ukita Naoie bukanlah tipe orang yang patuh mengikuti apa yang dia janjikan, bahkan jika kamu pergi, dia tidak akan mengembalikan Kanbei! Selain itu..."

"Selain itu?"

Tepat saat Shikanosuke hendak melintasi Sungai Yumesakigara, Yoshiharu melompat turun dari kudanya dan menatap lurus pada Shikanosuke sambil berjalan kearahnya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan seorang rekan dalan kesulitan! Aku tidak akan binggung pada pertanyaan siapa yang harus aku selamatkan lagi! Agar mampu memegang segalanya di tanganku aku sudah memutuskan untuk merubah diriku sendiri menjadi sebuah kantong yang mampu menampung segalanya!"

"Saya... bukan rekan anda"

Shikanosuke juga melompat turun dari kudanya.

Tapi ini bukan untuk menerima Yoshiharu.

Seluruh tubuhnya memancarkan niat membunuh yang ganas.

"Aku selalu berjuang karena keinginanku sendiri untuk menghidupkan lagi Klan Amago, alasan kenapa aku bergabung dengan Klan Oda adalah hanya untuk memanfaatkan kekuatan militer Klan Oda, dan tidak pernah punya niat untuk bersumpah setia padamu, seorang yang bukan siapa-siapa sepertimu seharusnya berhenti menjadi begitu penuh diri."

Bahkan jika Shikanosuke tidak bersenjata, dia masih sangat kuat.

Namun, Yoshiharu tidak berhenti berjalan.

Shikanosuke mengunakan berbagai macam bahasa yang tak akrab untuk menjatuhkan Yoshiharu, berdoa dalam hatinya bahwa dia akan menyerah.

Tapi masih saja, Yoshiharu mengulurkan tangannya pada dia dengan semua kekuatannya.

Shikanosuke ingin menepis tangan itu, tapi bibirnya mulai bergetar kerena kesedihannya.

Itu seolah-olah dia tidak mampu untuk menahan menggunakan kata-kata kasar pada Yoshiharu.

(Sungguh buruk dia dalam berbohong)

Pikir Yoshiharu saat dia berteriak pada Shikanosuke.

"KAU PEMBOHONG! Lalu kenapa kau ingin mengorbankan dirimu sendiri untuk menyelamatkan Kanbei!"

"Itu karena aku sudah menyerah pada memuluhkan Klan Amago, aku tidak menyangka bahwa Klan Oda telah melemah hingga tingkat ini, aku telah putus asa dan ingin mencari kematian!"

"PEMBOHONG! SESEORANG YANG TELAH MELEPASKAN HARAPAN TIDAK AKAN PERNAH MEMILIKI MATA SEMACAM ITU! AKU PASTI AKAN MEMBAWAMU KEMBALI!"

"Itu mudah untuk dikatakan, apa kamu pikir kamu bisa mengalahkan aku?!"

"AKU BISA!"

"KAU TIDAK BISA!"

Yoshiharu menundukkan badannya, mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Shikanosuke.

Namun, dia tidak menangkapnya.

Sebelum dia berhasil memegangnya, dia menderita sebuah serangan lutut pada perutnya.

Dampak tiba-tiba tersebut hampir membuat dia memuntahkan segala sesuatu didalam perutnya.

Yoshiharu benar-benar dikirim terbang ke Sungai Yumesakigara.

Air sungai sangat dingin, sedingin es.

Yoshiharu membawa dirinya sendiri ke tepian.

"Kenapa kamu tidak menghindarinya, bukankah menghindar adalah kemampuan khususmu?"

"Aku tidak akan menghindar."

Yoshiharu menyeret tubuhnya yang sudah diambang kehancuran total dan dengan tegas berdiri didepan Shikanosuke lagi.

"Kamu sudah jelas tidak memiliki bakat lain selain mengindar!"

Sungguh benar, Yoshiharu tersenyum pahit pada dirinya sendiri dalam hatinya.

"Ya, aku lemah, awalnya aku bahkan tidak cocok untuk menjadi seorang prajurit, jika aku tidak memiliki kemampuan menghindar ini yang dijuluki 'Yoshi penghindar bola' aku pasti telah mati berkali-kali."

"Itulah kenapa..."

"Tapi Yamanaka Shikanosuke, aku pasti tidak akan menghindari seranganmu."

"Cukup! Tolong jangan peduli tentang aku lagi...!"

"Karena dari kelemahan komandan, kelemahanku sendiri, Hanbei, Kanbei serta dirimu sendiri, tidak memiliki pilihan lain selain memikul semua beban, menjadi seperti ini sekarang! Tapi mulai hari ini, itu tidak akan menjadi seperti ini lagi! Aku akan menjadi lebih kuat! Aku akan menunjukan padamu bahwa aku bisa menjadi komandan sejati dari Korp Sagara!"

"Jika kamu menerima dua atau tiga pukulan dariku secara langsung, kamu akan benar-benar mati!"

"Meski begitu aku tidak akan menyerah!"

"Kenapa! Kenapa kamu melakukan hingga sejauh ini?!"

"APA KAMU MEMBUTUHKAN ALASAN UNTUK MENYELAMATKAN SEORANG REKAN YANG DALAM BAHAYA?!"

Yoshiharu mengertakkan giginya, dan menggunakan semua kekuatannya untuk sekali lagi mendekati Shikanosuke.

Memegang pinggangnya adalah mustahil.

Kalau begitu aku akan bertujuan pada kakinya.

Tapi kali ini apa yang menyerang Yoshiharu adalah siku.

Punggungnya mengalami pukulan berat dari siku Shikanosuke.

Pada saat dia berreaksi dia sudah jatuh ke lumpur,

Pasir dan lumpur memenuhi mulutnya,

Diatasnya adalah suara tergagap, tangisan Shikanosuke.

"Kamu... seharusnya... menghindari siku itu."

Namun Yoshiharu tidak memiliki niat untuk menghindar.

Dia sudah bertekad untuk menahan apapun yang Shikanosuke berikan pada dia.

Karena dia masih bernafas,

Dia harus berdiri lagi.

Bahkan jika penglihatannya memjadi kabur, dan lututnya bergetar, dia harus berdiri.

"TOLONG JANGAN BERDIRI LAGI!"

Yoshiharu mengerti.

Alasan kenapa Hanbei yang begitu lemah namun tidak bersedia untuk beristirahat hingga menit terakhir.

Yoshiharu sekarang akhirnya memahami itu.

Ketika rekan-rekanmu tersandung kesakitan didepan matamu di persimpangan takdir.

Bagaimana bisa orang mengatakan 'Cukup sudah, aku sudah mencoba yang terbaik jadi hasilnya bukanlah masalah.' kata-kata itu berarti menyerah ditengah jalan.

"...Kanbei adalah orang yang bercita-cita memegang gelar orang paling cerdas didunia, menaiki kapal untuk perjalanan dunia untuk belajar. Itulah sebabnya dia datang ke sisi Nobuna, dia Nobuna yang memiliki impian 'Tenka Fubu'"

"...Apa?"

"Jadi aku tidak bisa melihat impian yang Kanbei dan Nobuna peluk secara berbeda."

"Apa sebenarnya yang kamu bicarakan...!?"

"Mereka memiliki impian yang sama sehingga meski tujuan akhir mereka berbeda, mereka masih berjalan di jalan yang sama, itulah kenapa mereka adalah teman."

"Itu tidak ada hubungannya dengan ku! Klan Amago dari Izumo sepenuhnya tidak berkaitan denganmu! Aku hanya seorang gadis dari luar kota yang telah dicampakan oleh era!"

"Dari saat aku datang ke dunia ini aku selalu ingin mengandalkan kekuatanku sendiri untuk menyelamatkan Nobuna, tapi itu salah, hanya mengandalkan kekuatanku sendiri sudah pasti tidak cukup, apa yang lebih penting adalah rekan yang bisa mewarisi kehendakku, kerena aku seorang yang bodoh untuk menyadari waktu sebanyak ini telah berlalu, tapi aku masih bisa melakukannya tepat waktu!"

Sekali lagi,

Yoshiharu pada posisi memegang pinggang Shikanosuke di depannya.

Namun, dia memahami bahwa dia tidak bisa menyamai kecepatan yang dia punya pada awalnya.

Lututnya gemetar terus-menerus.

Jika dia menderita pukulan lain dari lutut, dagunya pasti akan hancur.

"T-Tolong jangan memaksaku lagi."

Ini adalah pertamakalinya Yoshiharu melihat Shikanosuke menangis.

"Aku hanya seorang gadis dari luar kota yang tidak tahu apapun selain Izumo, selain menjadi setia pada Klan Amago aku tidak tahu dan tidak bisa melakukan apapun, bahkan jika kamu mati disini untuk seseorang sepertiku lalu apa yang harus aku lakukan?!"

"Untuk mengatakan tentang dirimu sendiri seperti itu ketika menjadi begitu kuat, sungguh sebuah kebiasaan yang buruk."

Yoshiharu meju.

"Dalam duniaku, apakah itu peperangan atau jenderal, semua itu dilakukan oleh pria, bahkan meski ada prajurit perempuan, tapi pada dasarnya itu dilakukan oleh pria, namun-"

"Cukup, tolong menyerahlah...! Biarkan itu berakhir disini!"

"Namun, Yamanaka Shikanosuke benar-benar luar biasa, Nobuna, Kanbei, Hambei juga..."

Shikanosuke dengan cepat menyerang dengan kakinya.

Kaki ini diarahkan pada tengah-tengah wajah Yoshiharu.

Oh sial, itu bukan sebuah serangan lutut.

"Tidak peduli seberapa menyakitkannya itu, bahkan jika tubuhku hancur, aku pasti tidak akan menyerah."

Jadi dia berniat untuk menggunakan benturan keras untuk membuat aku tak sadarkan diri.

"...belum...!"

Yoshiharu menyentakkan kakinya

Dan dia berhasil menstabilkan tubuh bagian atasnya sesaat sebelum dia jatuh.

Sejumlah besar darah segera mengucur keluar dari kedalaman hidungnya.

"Uwawa... ini buruk, bahkan meski aku secara tak sadar sedikit panik tapii masih saja itu menjadi seperti ini, itu tidak penting lagi."

"Kenapa, kenapa kamu harus melakukan sejauh ini untukku...?"

"Jangan menanyakan apa yang sudah kamu ketahui, bukankah aku setidaknya sudah diselamatkan dua kali olehmu Shikanoosuke, saat itu di Kastil Kozuki dan sekarang disini di Yumesakigara... Eh?"

"Eh, ketika aku berbicara sejumlah besar darah dari hidungku tertuang kedalam mulutku."

Tidak mungkin untuk berbicara dengan tepat seperti ini, uhuk... uhuk, sepertinya jika aku tidak memiringkan kepalaku keatas, tidak mungkin aku bisa melanjutkan.

Yoshiharu yang menyadari hal ini buru-buru membuat beberapa gerakan isyarat didepan dadanya.

"...maaf, bahkan meski gerakan isyaratku tidak begitu jelas tapi aku benar-benar telah diselamatkan olehmu berkali-kali, tidak peduli berapa kali aku membayarmu itu tidaklah cukup."

"Aku melakukan itu hanya untuk Klan Amago! Bukan untukmu! Lagipula, pengikut dari keluarga daimyo yang telah hancur hanya bidak catur yang dibuang begitu saja! Selama aku tidak melepaskan kesetiaanku terhadap Klan Amago, aku hanya seorang tentara bayaran untuk dibuang! Rekan atau semacamnya...!"

Yamanaka Shikanosuke adalah anak dari seorang punggawa Klan Amago, sampai saat ketika Klan Amago hancur, dia selalu melawan Klan Mori.

Bahkan ketika Klan Amago dihancurkan, Shikanosuke tidak melayani daimyo lain, tapi terus bertempur melawan Klan Mori dalam rangka untuk Kmenghidupkan kembali Klan Amago'

Namun, Shikanosuke yang memimpin sisa-sisa dari Klan Amago bahkan tidak bisa mengingat berapa kali dia telah dihianati.

Bahkan jika mereka sekutu atau rekan yang bersumpah untuk bertarung bersama, mereka pada akhirnya membelot pada Klan Mori, kadang-kadang bahkan pada suatu waktu kritis dimana mereka selangkah lagi dari memulihkan Klan Amago.

Awal pertempuran untuk kebangkitan juga seperti itu, aliansi terhadap Klan Mori berantakan pada saat terakhir dan menyebabkan Shikanosuke merasakan kekalahan.

Mori Motonari adalah seorang jenius yang ahli dalan seni perang dan disebut 'Nomor satu jenderal cerdas era sengoku'.

Tapi sibodoh yang jujur Shikanosuke hanya tahu bagaimana untuk 'mempercayai rekan-rekannya'

Ketika dia masih muda, Klan Amago yang dia sebelumnya memiliki ketidakpercayaan dalam dirinya karena rencana kotor Mori Motonari, setengah dari alasan begi kehancuran akhir mereka adalah karena pembunuhan saudara.

Shikanosuke yang telah menemukan menjijikan itu, bersumpah pada dirinya sendiri dalam hati 'Aku pasti tidak akan menghianati orang lain, mencurigai orang lain atau berbohong pada orang lain'

Namun Shikanosuke yang mundur ke Izumo untuk membalas dendam Klan Mori dalam pertempuran sekali lagi mengalami penghianatan warga Klan Amago lama.

Mereka membocorkan pada Tentara Mori lorong-lorong rahasia yang mengarah pada benteng pertahanan Shikanosuke dan menyebabkan dia untuk kalah secara buruk sekali lagi.

Bahkan warga dari Izumo sudah membelot ke Klan Mori, warga sipil yang berharap kebangkitan dari Klan Amago hampir tidak ada.

Namun Shikanosuke yang memahami ini dalam hatinya masih tak bersedia untuk melepaskan ambisinya.

Dia tidak memiliki dendam pribadi terhadap Klan Mori,

Namun satu-satunya hal yang ingin dia cegah bagaimanapun juga adalah fakta bahwa Klan Amago yang dia layani akan begitu mudah dilupakan oleh rakyat.

Apa itu buruk untuk seseorang seperti aku yang tidak bisa bersaing dengan masa-masa kacau ini dimana kekuatan adalah segalanya untuk ada?

Kekuatan menentukan segalanya, jika pemikiran bahwa penghianatan dan pemberontakan adalah kejadian umum tidak berubah dalam hati orang-orang, era kacau ini tidak akan berakhir.

Jadi bahkan jika Mori Motonari yang menghancurkan Klan Amago mati karena sebuah penyakit, Shikanosuke tidak menyerah pada perlawanan.

"Namun, sejak kapan itu mulai terjadi?"

Rekan-rekan yang mengejar impian yang sama meninggalkan dia satu demi satu.

Mungkin itu adalah ketika dia memindahkan garis gedan ke Inaba timur dari Izumo bahwa itu terjadi.

Daimyo Inaba, Yamana Toyokuni diusir dari kota kelahirannya karena pemberontakan dari pengikutnya sendiri dan bertemu Yamanaka Shikanosuke yang mengembara, Shikanosuke berkata 'jika kau bersedia membantu aku mengembalikan Klan Amago, aku dan para pahlawan Amago akan akan membantumu merebut kembali Inaba' dan kemudian benar-benar pergi untuk Yamana Toyokuni merebut kembali kendali wilayahnya.

"Kamu benar-benar bertarung untukku, ambil Inaba sebagai wilayahmu."

Yamana Toyokuni adalah seorang pemuda lemah, meskipun dia mahir dalam pengetahuan dan keanggunannya tapi dia tidak unggul dalam pertempuran.

Meskipun Shikanosuke hanya menyerahkan kembali Inaba padanya, tetapi dia tidak berpikir bahwa dia bisa melunasi utangnya yang sedemikian rupa.

Jadi dia memohon pada Shikanosuke untuk menjadi seorang tetua Klan dari Klan Yamana.

Namun Shikanosuke tidak menerimanya,

"Aku hanya ingin menghidupkan kembali Klanku yang sebelumnya di Izumo."

"Aku tidak bisa memperlakukan dermawanku seperti ini, terimalah setidaknya dalam nama"

"Dalam hal ini aku akan menerima niat baikmu hanya dalam nama saja, sebelum aku merebut kembali Izumo aku akan meminjamkan kekuatanku pada Yamana-sama"

Yamana Toyokuni menangis sambil berterimakasih pada Shikanosuke untuk kebaikannya, dan memberi dia tempat perlindungan kediaman sementara dia pindah keluar kota.

Namin, Yamana Toyokuni ini juga telah meninggalkan kesepakatan untuk membantu Shikanosuke merebut kembali Izumo pada akhirnya, menggunakan waktu kepergian Shikanosuke dari Inaba, dia membelot ke Klan Mori.

Shikanosuke harus membajakan hatinya dan memimpin para pahlawan Amago untuk menyerang Yamana Toyokuni yang sebelumnya sekutu mereka.

Namun ini bukan kebencian pada Yamana Toyokuni,

Inaba berada di sebelah Izumo dan satu-satunya jalan untuk mengaksesnya.

Persediaan militer Shikanosuke juga disimpan di Inaba,

Jika Inaba tidak direbut ulang, para pahlawan Amago akan kehilangan jalur mundur mereka dan menjadi sebuah tentara terisolasi dan sepenuhnya dihancurkan di Izumo.

Oleh karena itu, itu suatu keharusan untuk menyerang.

Karena lawannya saat ini bukan Klan Mori yang ahli dalam strategi, Shikanosuke menraih kemenangan.

Namun dia tidak punya rencana membunuh Yamana Toyokuni dari awal.

Shikanosuke tidak menanggung kebencian terhadap dia,

Tidak peduli siapa itu, semua orang akan mencari perlindungan dengan Klan Mori untuk keuntungan dan kepentingan mereka sendiri.

Mungkin ini adalah apa yang dikenal sebagai 'Sifat Manusia'

Bahkan si bodoh dan terang-terangan Yamanaka Shikanosuke memahami ini sekarang.

Oleh karena itu, itu suatu suatu keharusan untuk membuat mimpinya sendiri menjadi lebih murni.


Shikanosuke yang bertemu Yamana toyokuni yang bersujud ditanah membantunya berdiri dan memohon pada dia lagi.

Dan sekali lagi mengatakan impiannya sendiri.

"Yamana-sama, aku akan mengembalikan Inaba padamu jadi tolong bantu aku dalam membangkitkan Klan Amago, aku tidak membutuhkan tentaramu, semua yang aku butuhkan adalah kamu untuk meminjamkan persediaan militer dan beri aku jalan."

"Shikanosuke-sama, apa kamu tidak berniat untuk membunuhku?"

"Musuhku hanyalah Klan Mori yang menghancurkan Klan Amago."

"Kenapa, kenapa kamu begitu bebas dari keinginan?"

"Itu bukan berarti aku tidak memiliki keinginan, tapi itu telah dipenuhi oleh impianku."

"Aku tidak mengerti, jika kamu membunuhku, Inaba akan menjadi milikmu, untuk merebut Izumo, bukankah Inaba sangat diperlukan?"

"Jika aku benar-benar menggunakan cara-cara tidak adil seperti itu untuk merebut Izumo, maka di masa depan, tidak akan ada seorangpun yang akan bersedia mengikuti Klan Amago. Bertempur membutuhkan sebuah impian untuk diperjuangkan, jika poin ini kurang, maka itu hanyalah pembantaian tak ada artinya."

Namun Yamana Toyokuni tak mampu mengerti impian Shikanosuke.

"Shikanosuke-sama, tolong dengarkan kata-kata orang biasa ini, orang yang bisa mengerti impianmu di era kacau ini tidaklah ada, hatimu terlalu cantik, jika ini berlanjut, kamu tidak akan memiliki cara untuk terus bertahan hidup."

"Itu bukan berarto bahwa aku cantik, melainkan negara ini terlalu kacau, oleh karena itu seseorang seperti aku yang berjuang untuk impiannya adalah sangat penting di negara ini."

"Shikanosuke-sama, impian hanyalah impian, keberanian dan keganasanmu telah bergema di provinsi-provinsi barat, kenapa kamu tidak melayani daimyo lain?"

"Aku telah mencurahkan kesetiaanku pada Klan Amago, pengikut setia tidak melayani dua tuan."

"Bahkan jika itu bukan niat sejatimu itu tidak apa-apa, yang perlu kamu lakukan adalah berpura-pura dipermukaan, tak seorangpun bisa melihat hati orang lain, Shikanosuke-sama."

"Aku tidak bisa melakukan itu."

"Salama ingat tuan lamamu di dalam hatimu itu tidak dianggap sebuah penghianatan, selain itu, fakta bahwa kamu bukan tipe orang yang menghianati orang lain juga diketahui."

"Itu tidak seperti itu, aku telah sekali menyerah pada Klan Mori tapi melarikan diri setelah menghianati mereka, dan itu adalah sesuatu yang aku rencanakan untuk dilakukan sebelum memalsukan penyerahanku."

"Ini tidak dianggap penghianatan, tapi taktik militer, kenapa kamu begitu keras pada dirimu sendiri?"

"Sudah ada korban yang tak terhitung jumlahnya yang telah memberikan hidup mereka untuk impianku, aku tidak bisa menodai itu."

YamanaToyokuni begitu tersentuh bahwa dia menangis, dan bersumpah "Kali ini bahkan jika aku harus mempertaruhkan hidupku aku akan membantu Shikanosuke-sama"

Shikanosuke percaya bahwa air mata itu tulus dan mengembalikan Inaba pada Yamana Toyokuni.

Kemudian untuk melengkapi kebangkitan Klan Amago kembali ke medan perang untuk bertempur malawan Klan Mori.

Semua ini adalah untuk merebut kembalu Izumo.

...........

Namun,

Ketika Shikanosuke berjuang pada pertempuran berdarah, Yamana Toyokuni, takut pada kekuatan Klan Mori, sekali lagi menghianati dia.

Jalur mundur mereka terputus,

Persediaan secara bertahap habis,

Tentara yang terguncang akhirnya kalah pada Klan Mori.

Hanya sedikit lagi, Shikanosuke sekali lagi tidak mampu memenuhi impiannya karena penghianatan rekan-rekannya.

"Hati orang berubah-ubah, tanpa kepastian, ini adalah apa yang dikenal sebagai mahluk hidup" Surat yang dikirim Yamana Toyokuni tertulis demikian.

Seketika itu bahwa Shikanosuke mendengar pengianatan lagi dari Yamana Toyokuni, sesuatu tertentu hancur didalam hatinya.

'Aku berdoa keras pada bulan untuk Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit, tapi aku tidak berdoa untuk dihianati ooleh rekanku, ataupun berdoa untuk diriku sendiri menjadi tak bisa untuk percaya pada orang lain'

Bahkan jika dia mengeluh seperti ini dalam hatinya, itu tidak akan membantu situasinya.


Pasukan dan persediaan yang dibutuhkan untuk menyerang Inaba lagi untuk merebut kembali Izumo telah tidak ada.

Bahkan pengeluaran sehari-hari tentara tidak mampu dilanjutkan, dan pada akhirnya dia tidak memiliki pilihan selain mencuri dan merampok.

Impiannya di nodai,

Rekan-rekan yang mengejar mimpi yang sama meninggalkan dia satu demi satu,

Shikanosuke mulai tidak menaruh keparcayaannya pada orang lain.

Dia akhirnya menyadari bahwa dia yang dengan teguh berpegang pada menghidupkan kembali Klan Amago hanyalah seorang pelawak.

Jadi, seseorang seperti dia sekarang turun menjadi seorang pencuri belaka.

Tidak, aku tidak bisa terus jatuh seperti ini,

Shikanosuke yang dipaksa kedalam situasi menyedihkan akhirnya melepas prinsipnya dari 'Pengikut setia tidak melayani dua tuan' dan memasuki Harima mencari perlindungan dari Sagara Yoshiharu.

Setelah 'sesuatu' hancur dalam hatinya karena penghianatan Yamana Toyokuni, Shikanosuke mungkin telah salah tujuan dan metodenya.

Keinginan tragis untuk menghidupkan kembali Klan Amago telah pada titik menjadi sebuah suara indah dalam hatinya, tampaknya seperti sebuah garis terakhir dari pertahanan, melindungi hatinya pada ambang runtuh.

Oleh karena itu bahkan sambil melayani Sagara Yoshiharu dia selalu memiliki hatinya tertutup rapat.

Pada Klan Oda yang ingin menyatukan dunia, menghidupkan kembali Klan Amago adalah hanyalah kemarahan yang dilemparkan oleh sebuah negara.

Izumo hanyalah sebuah tempat kecil yang tak signifikan,

"Mereka tidak akan mengerti impianku, oleh karena itu."

"Aku tidak akan pernah mempercayai siapapun lagi."

"Jika aku mempercayai seseorang dan dihianati lagi, aku takut bahwa aku akan benar-benar menyerah hidup sebagai seorang manusia."

Mungkin menjadi sebuah hantu, Shikanosuke secara insting memahami ini.

Oleh karena itu sebuah hal seperti bersumpah sumpah kesetiaan terhadap Sagara Yoshiharu serta Oda Nobuna tidak pernah terjadi didalam hatinya.

Itu seharusnya begitu,

Selanjutnya juga——

Dia tidak bisa menanggung rasa penghianatan sekali lagi,

Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah Klan Amago lama

Untuk alasan kenapanya,

"...alasannya adalah, karena Klan Amago telah hancur, itu tidak ada lagi, jadi—"

Jadi mereka pasti tidak akan menghianati aku.

"Hentikan omong kosong ini!"

Shikanosuke yang sedih berduka tiba-tiba mendapat tamparan pada pipinya,

Mengangkat kepalanya, dia menemukan Sagara Yoshiharu, yang telah berdiri didepannya dengan wajah seperti-Nio.

TL note : Untuk lebih jelasnya apa itu Nio http://en.wikipedia.org/wiki/Nio

Dia sangat marah,

Sangat marah sampai titik bahwa matanya telah berubah merah darah.

"Kau bukan sebuah hantu, Yamanaka Shikanosuke! Kau masih hidup!"

Tidak mungkin untuk membantah,

Dengan lututnya tiba-tiba kehilangan kekuatan, Shikanosuke tanpa sadar menutupi wajahnya dengan tangannya sendiri.

"Aku hanya orang bodoh yang puas dengan mewariskan reputasi baik pada generasi mendatang."

"Pembohong! Jika itu benar-benar seperti itu maka kenapa kau menangis!"

Tidak memahami tepatnya kenapa......

Bahkan ketika Klan Amago dihancurkan, dia tidak meneteskan air mata, namun mereka mengalir terus-menerus.

"Aku dengar dari Zenki bahwa aku tak bisa menghidupkan kembali Klan Amago, dan pada akhirnya kalah pada Klan Mori dan dieksekusi, itu adalah takdirku."

"Takdir seperti ini, aku akan mengubahnya tidak peduli berapa kali."

"...jika ini berlangsung aku tidak akan memiliki Kwajah' untuk menemui rekan-rekanku yang dengan senang hati menyerang hingga kematian mereka untuk impianku yang tak terselesaikan, oleh karena itu setidaknya...di akhir, untuk seseorang... untuk impian seseorang"

Tak dapat untuk mempercayai orang lain lagi, itu seharusnya seperti ini.

Namun setelah melihat Hanbei dan Kanbei mempercayakan impian mereka pada rekan-rekan mereka dengan tindakan semavam itu, sesuatu dalam hatinya mulai bergerak lagi.

Hati itu yang seharusnya rusak mulai berdetak lagi, oleh karena itu Shikanosuke berpikir bahwa mengorbankan hidupnya sendiri untuk menyelamatkan Kanbei adalah satu-satunya cara untuk membalas kebaikan itu.

"DITOLAK! AKU! TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAMU MENGGUNAKAN METODE MATI SEBELUM IMPIANMU TERPENUHI UNTUK MENINGGALKAN NAMAMU UNTUK GENERASI MENDATANG!"

Dipeluk,

Tubuhnya tengah dipeluk.

Hatinya... juga ditaklukan.

Dalam selang beberapa hari, gadis ini mengalami perubahan yang luar biasa.

"Menjadi hidup namun ingin melepaskan hidupmu, hal samacam itu, aku tidak setuju! Ada beberapa kata yang masih belum aku katakan pada Hanbei, namun pada akhirnya aku akan memberitahu dia! Kamu juga! Hiduplah!"

"...impianku, tak seorangpun akan..."

"...kami disini! Kami pasti akan menhidupkan kembali Klan Amago untukmu! Korp Sagara akan pergi bersama Yamanaka Shikanosuke untuk memenuhi impiannya dan berjuang sampai akhir! Jadi teruslah hidup!"

Tidak ada kebimbangan dalam kata-katanya,

Air mata yang mengalir sama sekali bukan penipuan.

Segalanya berasal dari hatinya.

Shikanosuke secara naluri memahami ini.

Mirip dirinya sendiri yang untuk menyelamatkan Kanbei telah bersedia meninggalkan hidupnya tanpa keragu-raguan.

Orang ini juga, jika itu untuk menyelamatkan rekan-rekannya dia akan sepenuhnya baik-baik saja dengan meninggalkan hidupnya sendiri.

Bahkan jika dia mati, selama impian tersebut diwarisi oleh rekan-rekannya, maka dia hidup.

Pada saat ini, hati dari kedua orang yang berpelukan ini telah menyatu.

Ya,

"Aku sudah menjadi seorang anggota dari Korp Sagara, Shikanosuke adalah seorang rekan dari Korp Sagara,"

"Aku bersumpah pada bulan untuk tidak akan pernah menghianatimu! Bahkan sampai mati!"

Semacam perasaan melonjak melalui dada Shikanosuke, perasaan semacam ini bukan hanya kesetiaan terhadap seorang tuan,

Sebaliknya, itu bahkan lebih bebas, bahkan lebih luas, lebih dalam sinar cahaya yang menerangi hati Shikanosuke.

"Aku juga, benar-benar tidak akan menghianati tuanku, bahkan sampai kematian"

Setelah dia mengatakan itu, Shikanosuke dengan erat menempel pada Yoshiharu dan menangis keras.

Disebelah selatan Kastil Himeji ada sebuah desa nelayan.

Nama desa itu dalam kanji adalah 'Utsushize' diucapkan sebagai 'Aga'

Desa nelayan ini dibangun di muara Sungai Yumesigara memiliki berbagai macam pasar dan kuil Nyankousou.

Pengaturan desa ini dijiwai dengan semangat dan vitalitas

Mungkin bukan sebuah desa nelayan, menyebut Aga sebuah kota pelabuhan akan lebih tepat.

Hari ini, pada bagian tertentu dari desa nelayan tersebut, di sebuah kuil tenang sosok-sosok Yoshiharu, Shikanosuke serta Zenki muncul.

"Dengan tuanku tidak dapat mengkomando pertempuran, rencana memanfaatkan tipuan melawan Ukita Naoie untuk menghambat dia dan menggunakan kesempatan itu untuk menyelamatkan Kanbei, kita hanya bisa meminta Nenek Aga untuk membantu."

Dipojok tepat didepan sebuah kuil yang tersembunyi oleh tumbuh-tumbuhan, Zenki berkata.

"Nenek Aga?"

"Nenek Aga adalah Onmyouji yang sangat terkenal dari Harima, rumor mengatakan bahwa dia berumur lebih dari seratus tahun, tapi pada kenyataannya tak seorangpun mengetahui umurnya yang sebenarnya."

Shikanosuke mengatakan "Apa kita meminta dia untuk menggantikan Hanbei-sama untuk memimpin pertempuran tersebut?"

"Goemon dan sisanya sudah dikirim ke Yamato untuk mencuri Ranjatai, sekarang selain Yamanaka Shikanosuke yang akan memimpin unit gerakan pura-pura serta Sagara Yoshiharu yang akan memimpin tim penyelamat Kanbei, tidak ada rencana yang lain."

"Aku akan menjadi seorang ninja kali ini?"

"Menjadi prajurit inti untu sebuah serangan adalah keahlianku, tapi komando rumit adalah sedikit..."

"Oleh karena itu kita perlu untuk meminta Nenek Aga untuk bantuan, banyak Onmyouji telah menjabat sebagai penasehat militer, dan Nenek Aga adalah yang terkuat diantara mereka."

Zenki tersenyum sambil dia mengatakan sebuah mantra terhadap kuil.

Creak

Pintu kuil terbuka.

"Mungkinkah Nenek Aga itu berada didalam kuil ini?"

"Itu benar, dia seorang yang sedikit aneh."

"Kuil ini benar-benar aneh, mungkinkah tangga itu mengarah jauh ke bawah tanah"

"Sepertinya, Nenek Aga tinggal di bawah tanah"

"Ini tidak mungkin mengarah ke neraka kan?"

"Kau ingin menyerah Sagara Yoshiharu?"

"Tentu saja aku akan turun!"

"Aku juga akan pergi tuanku"

"Shikanosuke-chan, 'Tuanku' itu membuat aku merasa tidak enak."

"Itu karena tuanku adalah tuanku, tuanku anda seharusnya tidak memanggilku dengan honorifik '-chan' lagi, aku bukan seorang anak kecil jadi tolong panggil aku dengan nama dan memanggil aku dengan benar."

"Dimengerti"

"Heh heh, kapan hubungan diantara kalian berdua menjadi begitu baik untuk memulai berbicara dengan tinjumu?"

"Aku bukan seorang pria Zenki, tapi aku Bishoujo di usia terbaiknya."

Dengan Zenki yang memimpin, mereka berjalan dalam barisan lebih dalam ke bawah tanah.

Setelah mencapai sana, banyak tabung kaca besar, bola, berbagai macam kotak dengan katak dan tikus dipelihara didalamnya, buku-buku tak terhitung jumlahnya serta kuali mengepul terlihat didalam ruangan gelap.

Nenek tua berdiri didepan kuali tersebut dan mengaduk ramuan yang tak diketahui diisi kedalamnya.

"Oh my! Sungguh penggunjung spesial, aku tidak pernah menyangka kamu akan datang ke pedesaan Harima ini," dia berbicara setelah menyadari kehadiran Zenki.

Dari penampilan saja itu adalah mustahil untuk menentukan usianya, seratus tahun? Dua ratus tahun? Tidak, mungkin lebih lama,

Dia mengenakan haori compang-camping dan terfokus pada mengaduk apapun itu yang dia masak dengan sendoknya.

Yoshiharu yang menatapnya tanpa sadar memikirkan 'Ini bukan Onmyouji, dia jelas adalah seorang penyihir!'

"Kau terlihat begitu sehat Nenek Aga"

Sepertinya Zenki dan Nenek Aga ini sangat dekat,

"Hee hee hee, kau berubah menjadi shikigami? Nenek moyangku menderita kerugian besar di tangan dari shikigami yang kau buat."

"Bukan apa-apa, itu hanya makanan penutupku, aku sekarang membayar hutang yang telah aku berhutang."

"Apa yang mereka katakan tuanku?" Shikanosuke berbisik di telinga Yoshiharu, tapi tentu saja Yoshiharu juga tidak tahu.

"Hee hee hee, aku yang mengandalkanmu untuk melakukan bisnis tidak bisa melanjutkan, selain itu, sebagian besar dari shikigamiku tidak bisa dipanggil lagi, jadi aku hanya bisa menjual beberapa buku tentang Harima untuk menutupi kerugianku."

Sambil berbicara, Nenek Aga menggunakan jari ramping dan menunjuk pada sejumlah besar buku di sudut.

"Hee hee hee, itu semua tulisan-tulisanku untuk menghabiskan waktu"

"Dan orang yang telah membaca sampai selesai semua ini hanyalah muridku yang tak berharga Kanbei." Nenek Aga menempatkan penekanan berat pada frase 'tak berharga'.

"Aku berkeliling Harima, dan mencatat fitur geografis, adat istiadat, sejarah dan legenda yang tak bisa dipercaya, meskipun itu bukan sebuah hal yang mengejutkan, tapi itu memiliki banyak kegunaan di sebuah medan perang, oleh karena itu Klan-Klan yang berniat mempertahankan kekuasaan tertinggi mereka bersedia menawarkan harga tinggi untuk membeli mereka, hee hee hee."

"Apa yang aku sarankan adalah buku yang mencatat insiden supranatural di Harima 'Wandering Testament of Banshu', jika kau membelinya sekarang aku bisa memberimu diskon 30%." Nenek Aga tersenyum dan menambahkan.

Mulutnya tak lagi memiliki gigi,

Wawa, Yoshiharu tanpa sadar tersentak, Shikanosuke yang berada disampingnya juga sedikit gemetar.

Hanya Zenki yang tetap tak terpengaruh dan berkata,

"Ara~ jaman Onmyouji dan roh akan segera berakhir, insiden aneh yang terjadi di Harima juga akan berkurang kan?"

"Hee hee hee, itu mengalami penurunan besar, Zenki, kalian pasti telah menghancurkan pembuluh naga dari tanah eh?"

"He he, itu benar"

"Semua yang aku perlu lakukan adalah terus menggunakan ramuan umur panjang ini dan aku masih bisa bertahan selama seratus tahun tanpa masalah, namun, kau dan tuanmu akan mati."

"Hehe, untuk seorang shikigami tidak ada hal semacam kematian, itu hanya kembali ke surga."

"Tuanmu harusnya kira-kira di usia yang sama dengan Kanbei, tapi tubuhnya jauh lebih lemah, untuk meninggalkan dunia ini pada usia semuda itu adalah menyedihkan, hee hee hee"

"Justru untuk tidak membiarkan dia mati bahwa kami datang kesini."

"Oya, bukankah kalian datang kesini demi menyelamatkan Kanbei, jika itu sesuatu menyangkut muridku itu, maka lupakan saja. Dia meninggalkan Seni Onmyou, dan malah tertarik pada Ilmu Pengetahuan Namban."

Nenek Aga mengolah bibirnya menjadi sinis dan melanjutkan "Aku dengar bahwa dia bergegas untuk membujuk Ukita Naoie tanpa berdidkusi dengan kalian dan pada akhirnya tertangkap, selain itu dia akan dieksekusi sebentar lagi, anak itu selalu keras kepala dan tak sabaran sejak kecil, itu akan terlihat bahwa kebiasaan ini tidak bisa diperbaiki bahkan sampai kematian."

"Baik itu Kanbei atau tuanku Hanbei, keduanya akan terselamatkan, tapi tenggat waktunya hanya limaa hari lagi."

Setelah mendengar ini, Nenek Aga hanya bisa mengerutkan dahi.

"Aku awalnya berpikir kau bukan seorang pria yang naif, tapi sepertinya bahkan mataku menipuku."

"Orang yang yang mengatakan ini bukanlah aku tapi Sagara Yoshiharu-sama"

Nenek Aga,

Sagara Yoshiharu

Mereka berdua secara formal bertukar nama,

"Aku Sagara Yoshiharu, seorang jenderal sari Klan Oda, komandan dari pasukan melawan Mori, seperti yang kau tahu, ahli strategi militerku Kanbei akan dieksekusi oleh Ukita Naoie, tolong pinjamkan aku bantuanmu, Oba-san, kami hampir kehabisan waktu!!"

"Panggil aku Nenek Aga, apa namaku sebelumnya? Oh benar benar, Ashiya, keturunan Onmyouji hebat Ashiya Doman dari Harima, aku pikir itu adalah generasi keenam?"

"Generasi keenam? Kau sudah melewati masa terbaikmu Oba-san"

"Ketika kau sudah tua kau memiliki ingatan yang buruk, tee hee hee, leluhurku Ashiya Doman-sama berterung melawan Onmyouji tertentu yang pandai bermain sebagai seekor rubah."

"Pokoknya, tolong, pinjamkan aku kekuatanmu."

"Ara ara, apa yang harus aku lakukan tee hee hee"

"Insiden yang melibatkan Hanbei telah dipercayakan kepada Goemon untuk menangani, kami ingin menyelamatkan Kanbei dari Gunung Shozan!"

"Oh, jika itu adalah Gunung Shozan aku punya pengetahuan yang sangat rinci tentang itu, aku bahkan punya sebuah peta"

"Oh, kau adalah bantuan besar!"

"Selama itu berkaitan dengan Harima, aku tahu segalanya, namun dalam pertukaran harga untuk pengetahuan ini sangat tinggi, tee hee hee"

Zenki menjelaskan rencananya pada Nenek Aga,

Shikanosuke-chan menggantikan Hanbei yang saat ini dalam keadaan koma untuk memimpin unit tipuan dan memancing Ukita Naoie keluar dari Gunung Shozan, kemudian mengarahkan pertempuran seperti Hanbei untuk menyebabkan pertempuran tersebut berlarut-larut, Yoshiharu kemudian akan menggunakan kesempatan ini untuk menggantikan Goemon yang dalam perjalanan ke Kuil Today dan bersama dengan Zenki menyusup ke Gunung Shozan untuk mencari dan menyelamatkan Kanbei,

"Sungguh strategi yang rumit, tee hee hee, membiarkan prajurit membabi buta ini mengambil komando pada pertempuran dan bocah ini untuk melakukan pekerjaan seorang ninja, menggunakan cara-cara yang normal itu akan membutuhkan setidaknya satu dekade"

"Itu akan sangat terlambat, saat Tentara Klan Mori tiba di Harima, Kanbei akan dieksekusi, dan waktu yang tersisa hanyalah lima hari, itulah kenapa kami membutuhkan bantuanmu."

"Aku yang mengandalkan Zenki mendapati bisnisku hancur, Kanbei telah meninggalkan Seni Onmyou dan mengabdikan dirinya sendiri pada Ilmu Pengetahuan Namban, jadi aku tidak punya alasan untuk membantumu."

"Tolong sedikit menekankan! Ayolah!"

"Bocah, biaya untuk bantuanku benar-benar tinggi, akhir-akhir ini aku telah memiliki sakit kepala pada hilangnya shikigamiku baru-baru ini."

"Shikigami?"

"Bagaimana dengan ini, setelah kau mati berikan jiwamu padaku, tee hee hee, setelah hidupmu sebagai manusia berakhir jadilah hantu dan layani aku, biarkan ini menjadi kompensasiku."

"Tunggi, bagaimana bisa-!" Meskipun Shikanosuke mencoba untuk protes tapi Yoshiharu dengan segera tanpa keragu-raguan menjawab.

"Aku mengerti, mari kita lakukan dengan itu!"

Nenek Aga setelah mendengar ini mengamati wajah Yoshiharu,

"Hoo~, kau jelas seorang bocah namun memiliki wajah yang heroik yang mengejutkan, aku kagum padamu."

Zenki memberi senyum masam dan berkata "Itu adalah sebuah hasil dari pengaruh tuanku."

"Baiklah bocah, apa yang aku katakan barusan hanyalah menakuti, karena Zenki dan nona kecil Takenaka Hanbei itu, Omyoudou akan segera menghilang, biarkan ini menjadi tugas terakhirku sebagai seorang Onmyouji."

"Eh? Kalau begitu masalah kompensasinya?"

"Keturunan Ashiya Doman yang seharusnya menjadi seorang musuh yang membenci Zenki menggabungkan tangan bersama-sama untuk menambahkan sentuhan akhir pada Sejarah Onmyou, bukankah itu pas?"

"Eh? Eh? Hanya saja apa sebenarnya Zenki?"

"Dan kau yang tanpa sedikitpun ragu-ragu bersedia menyerahkan jiwamu sendiri untuk muridku yang tidak pantas, untuk apa yang kalian masih berdiri disini, cepat dan mulai berlatih!"

"Benarkah? Terimakasih banyak Oba-san!"

"Tuanku, kita berhasil!"

"Bocah, aku sudah mengatakan padamu untuk tidak memanggilku 'Oba-san', jangan memperlakukan aku seorang yang bodoh, nyee hee hee"

Nenek Aga akhirnya berjanji untuk membantu Yoshiharu dan Shikanosuke menerapkan untuk menyelesaikan rencana yang tampaknya mustahil,

Apa yang dipelajari Shikanosuke yang akan memimpin unit tipuan sudah pasti bukan 'Penyergapan dari semua sisi' taktik yang tidak mungkin dipelajari dalam waktu yang singkat, tapi taktik militer 'Qi Men Dun Jia' dari Klan Ashiya yang diturunkan klan mereka dari generasi ke generasi.

TL note : http://en.wikipedia.org/wiki/Qi_Men_Dun_Jia

Sementara Yoshiharu sebagai pemimpin unit penyusupan Gunung Shozan harus mempelajari salah satu seni kuno dari Onmyouji yang ada hingga sekarang 'Seni Tak Terlihat'—— sebuah teknik untuk membuat diri menghilang dari pandangan orang lain.

Nenek Aga mengatakan pada mereka bahwa mereka bisa mempelajari tknik-teknik ini dalam tiga hari.

"Logikanya, untuk membiarkan seorang pemula mempelajari seni mutakhir ini hampir mustahil, jadi bantuan Zenki dan aku adalah sangat penting, dan harusnya cukup."

"Aku sangat berterimakasih."

Yoshiharu pada saat ini merasakan kebahagian yang meluap dan rasa syukur dalam hatinya.

Secercah cahaya akhirnya bisa terlihat dalam kegelapan.

Behkan dia sendiri tanpa sadar mengatakan "Tunggu aku Kanbei"

"Oi oi Sagara Yoshiharu, jika kau ingin mempelajari sebuah skill sepenuhnya dalam tiga hari yang seharusnya memerlukan waktu yang lama untuk belajar, tindakan setengah matang tidaklah cukup, itu masih terlalu dini untuk santai."

"Aku mengerti Zenki! Akhirnya waktu bagi kita Korp Sagara untuk memulai serangan balik kita!"

"Ya! Aku juga akan menyergap! Pengorbanan! Mati di medan perang! Berjuang dengan resolusi tuanku semacam ini!"

"Shikanosuke-chan, ketiga frase itu adalah kata-kata NG."

"Aku bukan anak kecil lagi, tolong gunakan namaku Shikanosuke untuk memanggilku tuanku, ini adalah bagian dari etika menjadi rekan, atau apa itu bahwa tuanku sebenarnya dalam hatinya belum memikirkan aku sebagai seorang kawan, ah ini juga bagian dari Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit."

Haa haa haa, Shikanosuke untuk beberapa alasan terengah-engah,

"Oke oke, aku mengerti Shikanosuke!"

"Tolong, panggil aku dengan nada tegas dan keras."

"Apa yang salah? Lupakan, jika Goemon menanganinya, kita tidak perlu khawatir tentang masalah mengenai Hanbei lagi, aku akhirnya bisa melihat fajar!"

"Oh? Sagara Yoshiharu, sejak kapan kau mulai memanggil tuanku menggunakan namanya?"

"Ara, sekarang kau menyebutkan sejak kapan itu dimulai?"

"He he, tuanku akhirnya diakui olehmu sebagai seorang wanita dewasa huh? Itu sesuatu yang layak dirayakan."

"Mungkin begitu, aku hanya mengerti bahwa jika aku menganggap Hanbei sebagai seorang anak kecil itu terlalu tidak sopan."

"Jadi tuanku mengatakan bahwa aku lebih kekanak-kanakan daripada Hanbei, ketika aku sudah jelas memiliki tubuh yang bagus, ah benar, itu pasti membicarakan tentang otakku. Kalau begitu sudah jelas tuanku menganggap aku kekanak-kanakan, benarkan tuanku? Ah, apakah ini juga salah satu dari Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit?"

"Jangan pergi pada penerbangan imajinasi yang liar! Ngomong-ngomong bukankah Sunekosuri masih tertidur? Oi bangun!"

Pomf, Sunekosuri mengeluarkan kepalanya yang kecil dari dada Yoshiharu.

Sunekosuri adalah seorang pria terbuat dari roh buatan dengan gabungan usaha Kanbei dan Rikyu, itu seperti seekor anjing kecil yang bisa diletakkan di telapak tangan seseorang secara sempurna.

"Jika aku terlihat oleh nenek tersebut akankah aku diletakkan didalam kuali dan dimasak? Gemetar gemetar."

"Tentu saja tidak, setelah kami mencapai Gunung Shozan kami perlu untuk mengandalkan hidungmu untuk menemukan Kanbei, tolong jangan tertidur sepanjang waktu."

"Jangan masak Sunekosuri, jangan masak Sunekosuri!"

Akhirnya melihat sebuah cahaya harapan dan memperbarui perasaan semangat berjuang, ketiga Korp Sagara,

Serta satu peliharaan...

Nenek Aga meletakkan sendok di tangannya dan perlahan mengatakan,

"Yareyare, aku awalnya berpikir bahwa gadis itu yang terlalu pintar akan menemukan kehidupan ini menjadi salah satu yang berbatu, tapi setidaknya dia menemukan seorang tuan yang baik."

"Aku katakan bocah, ada satu hal yang harus diatur sebelumnya," Nenek Aga melanjutkan "Tidak peduli apa yang terjadi setelah ini, kau tidak bisa menyerah pada latihanmu, atau kau tidak akan pernah bisa mempelajari 'Seni Tak Terlihat', tidak ada masalah kan? Tee hee hee."

"Ah, lakukan! Mari kita segera memulai latihan sekarang!"

Saat dia mengatakan itu Yoshiharu dengan kuat memukul dadanya sekali,

Pa!

"Itu sakit, itu sakit!"

Tanpa sadar mengerahkan terlalu banyak kekuatan, Yoshiharu tak sengaja memukul Sunekosuri,

"Ah maaf!"

"Daging yang telah ditumbuk akan memiliki rasa yang lebih halus, kan? Jangan masak aku, jangan masak aku!"

"Tentang itu, kamu tidak kebetulan memiliki fobia kuali kan?"

Dengan ini, serangan balik Korp Sagara dimulai dalam tiga hari

Bab 2 - Pemberontakan Matsunaga Danjo[edit]

Di era sengoku ini, Yamato masih disebut "Kerajaan Dewa."

Bahkan setelah berpindah dari istana ke Kyoto, pengaruh Budha tidak berkurang sama sekali namun malah menetang kendali dan intervensi samurai.

Dalam kenyataannya, itu adalah para biarawan dari kuil Koufuku yang mengendalikan Yamato dengan kekuatan mereka sebanding dengan Gunung Hiei.

Ada yang mengatakan bahwa para samurai itu yang datang dari Yamato adalah semua biarawan dari kuil Koufuku yang sekali lagi telah merangkul kehidupan duniawi.

Dan dekat dengan kuil Koufuku adalah Kuil Todai yang mana juga dikenal karena patung budha raksasanya.

Dikenal sebagai penghancur tradisi, Matsunaga Danjo Hisahide, bahkan sejak saat ketika dia adalah seorang jenderal pengikut untuk klan Miyoshi, telah selalu terpaku dan gigih pada memerintah Yamato.

Karena penyerahan dirinya pada Nobuna dan diberikan komando ibukota pada dia, hisahide telah menempatkan seluruh hatinya dalam memerintah Yamato, dan ketegangan antara dia dan kuil Koufuku dan Todai telah meningkat dari hari ke hari.

Ada dua basis yang Matsunaga Hisahide bisa tinggali di Yamato.

Yang pertama adalah kastil Shigisan, dibangun di benteng alami dan spektakuler, Gunung Shigi. Meskipun tempat itu mudah untuk bertahan, itu jauh dari jantung Yamato, dan itu adalah Nara.

Yang lainnya adalah kastil Tamonyama, sebuah benteng yang dibangun setelah menghancurkan kuil pegunungan yang terletak di jalur antara Kyoto dan Nara. Pada puncaknya, benteng tersebut dengan nudah bisa melihat kuil Koufuku dan Todai.

Itu adalah untuk alasannya yang tepat bahwa Matsunaga Hisahide berharap suatu hari menyelesaikan masalah dengan musuhnya yang ditakdirkan, kuil Koufuku bahwa dia membangun basis garisan depan ini tepat didepan mereka.

Hisahide adalah seorang yatim peperangan yang kehilangan kedua orang tuanya selama pembantaian antara pasukan agama Budha dari Kyoto dan telah berlindung di kuil Koufuku ketika dia masih kecil.

Namun, bukannya ajaran budha, itu adalah skill dengan tombak Juumonji yang hisahide pelajari di kuil Koufuku.

Mereka adalah sebuah kelompok bersenjata yang kuat mirip Gunung Hiei, juga dikenal menjadi yang terbaik ketika mengenai keterampilan bertombak.

Tidak lama setelah meninggalkan kuil Koufuku, Hisahide ditakuti di ibukota karena skill tombak Juumonji nya yang luar biasa.

Dalam pertempuran, dia telah mengatakan berkali-kali bahwa dia ingin membakar patung Budha raksasa dari kuil Todai, yang mana adalah Budha Nara.

Denga darah persia mgalir dalam pembuluh darahnya, hisahide tidak mengakui tradisi dan otoritas negara ini sama sekali.

Di Kyoto, dia menyerang klan Ashikaga, menghancurkan keshogunan Ashikaga dan bahkan telah memaksa Nobuna untuk membakar Gunung Hiei.

Meskipun sekenario kasus terburuk dari membakar Gunung Hiei berhasil dihindari pada akhirnya, para biarawan dari Gunung Hiei masih dilucuti kekuatan militer mereka dan kehilangan kekuatannya untuk mengancam istana.

Alasan kenapa reputasi Nobuna memburuk setiap hari mungkin karena dia sangat bergantung pada Hisahide yang telah menghancurkan tradisi dan otoritas negara ini berulang-ulang.

Untuk era sengoku ini, Matsunaga Hisahide adalah seperti kalajengking beracun memancarkan cahaya iblis.

Dan sekarang ini, dia memimpin pasukannya didalam kastil Tamonyama di Nara.

Kastil Tamonyama adalah benteng pegunungan yang aneh juga.

Itu memiliki empat tingkat Tenshu yang belum pernah terlihat di Jepang sebelumnya.

Dibawah cahaya bulan, dinding putih murninya memantulkan cahaya lembut.

Tapi genteng atapnya adalah gelap gulita.

Bagian luar kastil tersebut, berbagai bunga seperti tanaman sawi, mawar membentuk taman yang aneh dipenuhi bunga-bunga yang indah.

Namun begitu seseorang memasuki kastil, mereka akan melihat pilar emas yang belum pernah dilihat sebelumnya dan lukisan dinding yang misterius dari negara lain.

Suatu kastil yang aneh tersebut membentuk sebuah kontras yang berbeda dengan kuil Todai yang tradisional dan itu mungkin niat Hisahide.

Malam ini, sebuah bintang jatuh terang menyeret ekornya yang panjang saat itu terbang melewati langit.

Dalam kegelapan, sekelompok orang membungkam langkah kaki mereka saat mereka berjalan di jalanan Nara.

"Sungguh sebuah kastil yang aneh, mataku pusing karena itu."

"Boss, ini adalah kastil Tamonyama yang dirumorkan, huh? Ada perbedaan besar antara itu dan sebuah kastil bergaya Namban."

"Uhh, aku tidak mengerti rasanya."

"Tapi itu cukup sesuai pada nasib malang yang tak beruntung itu."

"Aku dengar putri dari klan Oda berencana membangun sebuah Tenchu meniru ini di kastil Azuchi."

"Itu karena Hime memandang Matsunaga-shi seperti ibunya sendiri."

"Berbicara tentang hal ini, aku telah merasa aneh selama ini, tepatnya bagian mana dari masing-masing yang mereka merasa tertarik?"

"Itu mungkin bahwa mereka berdua menyukai membakar sesuatu, haha."

Tepat, kelompok orang-orang ini adalah skuad lolicon, Kawanamishuu yang mengikuti sang ninja loli, Goemon.

Setelah menjadi kepala dari klan Sagara, Goemon masih mengenakan pakaian ninjanya dan aktif sebagai seorang ninja.

Yoshiharu telah membujuk dia, "Kamu adalah seorang samurai terkenal sekarang, setidaknya pilihlah lambangmu untuk dirimu sendiri". Tapi Goemon telah memilih "卍" tanpa berpikir.

Bukankah ini masih ninja!? Yoshiharu hanya membalas namun Goemon menjawab denga sedikit ragu-ragu, "aku seorang ninja seumur hidup."

Melihat Kawanamishuu menatap kastil Tamonyama dan merasa terganggu, Goemon memerintahkan, "jangan melihatnya."

"Mari kita tidak berpikir terlalu banyak tentang Matsunaga-shi, misi kita adalah untuk mencuri dari kuil Todai."

"Uhhuhh, payudara Matsunaga Hisahide besar yang sia-sia dan seluruh tubuhnya memancarkan suasana yang cabul, sungguh seorang wanita jahat..."

"Tapi tidakkah kita meminta dia untuk membantu, Boss?"

"Ya, kita tidak memiliki banyak waktu."

"Ini adalah masa kritis sekarang ini yang menentukan apakah kita akan mampu untuk menyelamatkan Hanbei-chan yang serius dan ketat itu."

"Bahkan jika Matsunaga Hisahide ingin tubuhku dalam pertukaran, aku akan memberi wanita jahat itu kesucianku sambil meneteskan air mata darah!"

"Aku juga! Meskipun aku pasti akan menanggung luka tak tersembuhkan selama sisa hidupku jika aku menyerahkan tubuhku pada wanita tua itu."

"Tapi ini adalah untuk menyelamatkan Hanbei-chan yang manis."

"TEPAT, BAJINGAN! KEMANISAN ADALAH KEADILAN!"

"Jika itu untuk melindungi hidup Boss, aku tidak keberatan bahkan jika aku harus menyerahkan pantatku pada bocah Sagara itu."

"Kau tidak bisa memanggil dia bocah lagi, Sagara Yoshiharu sekarang adalah tuan kita. Panggil dia tuan."

"Ya! Jika itu untuk Boss, aku bahkan bisa menjadi peliharaan tuan!"

Uhh, tak seorangpun ingin tubuh kalian... Gumam Goemon dengan pelan tapi sepertinya tak ada yang mendengarnya.

"Ara, itu beruntung bahwa tuanku adalah seorang pria yang lurus tanpa ketertarikan pada gadis-gadis muda dan pantat laki-laki. Sungguh melegakan."

"Untuk sekarang, kita harus menyapa Matsunaga hisahide, Boss!"

"Bahkan jika kita tidak bisa memperoleh bantuannya, dia tidak akan mengganggu kita."

"Ya ya."

"Tapi dia mungkin ingin kita untuk memberikan tubuh berotot ini pada dia sebagai hadiah."

"Uh, entah kenapa, aku punya firasat dari menginjak ekor harimau."

Tapi memang benar bahwa kuil Todai sangat dekat dengan kastil Tamonyama.

Jika itu hanya menyapa, itu tidak akan menghabiskan banyak waktu.

"Kalau begitu mari kita menyapa dia."

"Jadi begitulah, Boss, mari kita lakukan."

"Itu akan buruk jika kita mengaktifkan perangkap aneh jika kita menyelinap masuk, mari kita masuk dari pintu depan."

Goemon menatap curiga pada berbagai dekorasi aneh dari kastil Tamonyama.

Berbeda dari ninja Jepang dan Onmyouji, Hisahide juga fasih dalam ilusi dari negara lain.

Di persimpangan menuju kuil Todai, Goemon dan yang lainnya berpaling ke arah kastil Tamonyama tapi pada saat ini...

"Eh?"

"Gerbang kastil Tamonyama terbuka?"

"Ini sudah larut, apa yang mereka lakukan?"

"Apa mereka menyambut Boss?"

"Tidak...Tidaaaaak, pasukan Matsunaga bergerak keluar!"

"APA!?!?!?"

Bendera yang berkibar itu memang lambang Matsunaga Hisahide.

Skuad bertombak...

Skuad meriam...

Skuad pemanah...

Ada beberapa tipe tentara yang bahkan Goemon dan sisanya belum melihat sebelumnya.

Dan para tentara dari pasukan Matsunaga semua terlihat tidak normal.

Mata mereka semua berawan saat mereka terus mengeluarkan omong kosong.

Seolah-olah mereka mabuk atau mereka sudah bukan dari dunia ini.

"Musuh ada di Kyoto!"

"Tuan akan menyerang Oda Nobuna sekarang!"

"Tuan kami Matsunaga Danjo Hisahide-sama adalah penguasa sejati manusia!"

Ini adalah pemberontakan! Wakil kapten Kawanamishuu Maeda tidak bisa tidak berteriak.

"Kenapa Matsunaga Hisahide tiba-tiba memberontak!?"

"Ini melampaui akal sehat!"

"Itu mungkin kebiasaan dia!"

"Ya! Dia telah menyerang putri dari klan Oda di Kyoto sebelumnya."

"Mereka datang!"

Kawanamishuu meninggalkan jalan dan bersembunyi di hutan.

Tidak lama kemudian, para prajurit dengan wajah mabuk melewati Kawanamishuu satu demi satu.

Pada saat ini, Goemon yang menggantung di sebuah cabang pohon tiba-tiba teringat sesuatu.

"...Uhh... Jangan bilang ini adalah masa depan yang Sagara-shi telah katakan sebelumnya...!?"

Nobuna saat ini yang berada di kuil Honnou hanya memiliki beberapa ajudan dan penjaga.

Dan apa yang paling buruk adalah bahwa Nobuna sendiri telah runtuh.

"Korp Sagara ada di Harima, Akechi-shi ada di Tamba, Niwa-shi di Wakasa, Shibata-shi di Echizen, Takigawa di Ise... Uhh, Hime-sama tak memiliki orang yang menjaga dia!"

Nara sangat dekat dengan Kyoto.

Jauh lebih dekat daripada para jenderal klan Oda yang tersebar dimana-mana.

Jika seseorang memberontak, sekarang akan menjadi saat yang paling tepat.

Samua ini membuat Goemon berpikir tantang masa depan yang Sagara Yoshiharu telah katakan padanya... Insiden di Honnouji.

Tapi kenapa saat ini?

"Ini adalah yang terburuk."

"Ini adalah dimana kau yang terbaik, Boss. Pilih antara keduanya, apakah mencuri Ranjatai atau menghentikan pemberontakan?"

"Ahhhhh! Jika itu adalah Sagara-shi, dia tidak akan meninggalkan Takenaka-shi dan Hime, zhat(apa) yang harus kita lakukan?"

"Boss kita telah terpengaruh dengan kebiasaan buruk tuan."

"Tapi Boss yang seperti itu juga manis!"

"Diam! Setidaknya biarkan aku menghentikan Matsunaga-shi! Jika kita tidak bisa menghentikan dia, we will pink oh samping(kita akan memikirkan sesuatu)."

"Tidak Boss, wanita itu sangat berbahaya!"

"Kami akan pergi juga!"

"Tidak diijinkan untuk ikut."

Setelah dia mengatakan itu, Goemon melangkah pada sebuah cabang pohon dan melompat keluar.

"BOSSSSSS!"

Dalam jangka waktu yang singkat bahwa Goemon dan Kawanamishuu berbicara, situasinya telah menjadi lebih rumit.

Tentara Matsunaga telah membakar sepetak hutan di wilayah kuil Koufuku, membakar melalui sebuah jalan dan memulai serangan mereka.

Para biarawan yang terkejut berteriak, "Uwahh, Danjo menyerang!" saat mereka berkumpul dalam panik dan memulai pertempuran kacau dengan tentara Matsunaga.

Lawan mereka adalah musuh bebuyutan mereka, Matsunaga Hisahide.

Itu adalah Matsunaga Hisahide yang melarikan diri dari kuil Koufuku dan menjadi tuan dari Yamato setelah berulang-ulang memberontak dan bertempur melawan para biarawan.

Itu adalah Matsunaga Hisahide yang menyatakan bahwa dia akan membakar Budha besar dari kuil Todai.

Dan orang yang bersekutu dengan Oda Nobuna yang hampir membakar Gunung Hiei.

Meskipun para biarawan dari kuil Koufuku dalam kepanikan, mereka tidak mebiarkan penjagaan mereka turun.

Tidak, itu lebih seperti, mereka sudah bersiap untuk saat seperti ini.

"Kau akhirnya datang, huh? Musuh dari agama Budha, Matsunaga Hisahide!"

"Ketika bintang yang membawa kesialan bersinar terang di langit malam, aku tahu itu akan menjadi seperti ini!"

"Budha telah memberi kami firasat dari niatmu!"

"Dengar semuanya! Kita harus melindungi patung Budha!"

Tapi masih ada masalah, orang yang Matsunaga Hisahide hianati adalah musuh agama Budha, Oda Nobuna yang beruasaha membakar Gunung Hiei.

"Jika kita melawan Matsunaga Danjo, bukankah kita menjadi sekutu Oda Nobuna?"

"Daripada Oda Nobuna yang belum pernah kita temui sebelumnya, musuh yang tepat didepan mata kita adalah yang lebih penting!"

"Jika kalian masih punya waktu untuk membicarakan omong kosong, mereka sudah menyerang kesini!"

"Si bodoh Danjo, bukankah itu tidak apa-apa untuk mengabaikan kita jika dia ingin menyerang Kyoto?"

"Situasi ini benar-benar membuat aku bertanya-tanya kenapa dia membangun kastil Yamonyama di jalur yang menghubungkan sini ke Kyoto."

"Dia pasti tidak ingin kita para biarawan untuk menyerang menjepit Yamato yang akan menjadi sebuah kastil kosong."

"Sepertinya kita berdua saling memandang sebagai musuh yang ditakdirkan."

"Aku bahkan tidak tahu seberapa frustrasi aku telah terkurung sampai sekarang, tapi malam ini kita memiliki sesuatu yang direncanakan, saatnya untuk menyelesaikan hutang!"

Pendapat dari para biarawan benar-benar singkron, dan itu adalah untuk "bertarung habis-habisan dengan Matsunaga Hisahide."!

"...maaf, umm, ada sesuatu yang aku tidak tahu apakah harus aku katakan, jika kita bertempur melawan Matsunaga sekarang, bukankah kita akan membantu klan Oda? Situasi kita akan agak aneh, kita harus memikirkan itu."

Hanya ada satu biarawan yang disebut Tsutsui Shouken yang meminta setiap orang untuk menahan diri.

Tapi pada saat itu, hampir semua biarawan telah menyerbu pihak tentara Matsunaga dan memulai pertempuran.

"Jangan takut, kita memilki penjaga Budha, perlindungan tiga kepala dan enam tangan Asura!"

"Malam ini, mari kita hancurkan musuh agama Budha, Matsunaga Danjo!"

Ada beberapa biarawan juga yang talah jimat Asura menggantung di dada mereka sebelum menyerang ke dalam formasi musuh dengan tangan kosong.

Untuk seseorang, ini adalah untuk memotivasi sekutu mereka, yang lainnya untuk berharap kekuatan Asura untuk mengejutkan musuh.

"Hahaha, ini adalah rencana rahasia kami. Prajurit musuh akan segera ketakutan pada kekuatan Asura dan tersebar!"

"Tepat, tentara biasa tidak memiliki nyali untuk menjadi musuh Budha."

Ini bukanlah sebuah pertemburan sederhana.

Musuh adalah Matsunaga Hisahide yang menghianati kuil Koufuku, menghianati agama Budha.

Jadi bahkan jika mereka menggunakan sebuah metode ekstrim, itu pasti akan di ampuni.

Tapi prajurit musuh tentara Matsunaga memiliki ekspresi bingung bahkan ketika mereka tepat berada ditengah-tengah pertempuran.

Tidak, setelah melihat kimat Asura, mereka seperti bersemangat.

"..... Jawab doa kami, Ahura Mazda."

"..... Yang memutuskan lintasan matahari dan bintang."

"..... Yang memutuskan apakah bulan memudar."

"..... Tolong berkati kami dengan kecerdasanmu, Ahura Mazda!"

Mereka menyambar jimat pada tubuh para biarawan ketika mereka mulai bergerak maju dalam cara yang gila.

"Apa? Apa yang orang-orang ini bicarakan!?"

"Kenapa, kenapa kekuatan Asura tidak menghukum mereka?"

"Itu bahkan memberkati mereka dengan perlindungannya!"

Aku tidak mengerti... Kegelisahan menyebar diantara biarawan dalam sekejap saat formasi mereka runtuh dengan segera setelahnya.

Menghadapi para biarawan yang ketakutan, tentara Matsunaga tidak menunjukan sedikitpun belas kasihan saat mereka mengulurkan tangan mereka dan menyambar jimat Asura mereka.

"UWAHHHH!"

"SELAMATKAN AKU!!!!"

Melihat garis depan telah runtuh, para biarawan dibelakang menarik keluar senjata rahasia kedua yang telah mereka persiapkan hanya untuk Matsunaga Hisahide.

Senjata rahasia yang para biarawan dari kuil Todai dan Koufuku persiapkan bersama-sama adalah...

"Jangan mundur! Binatang suci dari selatan disini!"

"Rusa-rusa itu disini!"

"Ngeeh! Ngeeh!"

Tepat, itu adalah rusa

Shikas(Rusa) telah dipandang sebagai seekor binatang suci dari jaman kuno.

Meskipun itu muungkin tidak berguna melawan iblis Matsunaga Hisahide, prajurit normal tidak pernah punya nyali untuk menyerang mereka.

Setelah melepaskan mereka, rusa-rusa terlatih mengarahkan tanduk tajam mereka dan menyerbu ke arah tentara Matsunaga.

Tapi rencana ini masih tak berguna melawan Hisahide.

"Biiiiooooohhhhh!"

"Ap....."

"APA ITU!?!?!?"

"BIIIOOOOOHHHH!"

"UWAHHHHH!"

Dari tengah-tengah tentara Matsunaga datang binatang besar yang belum pernah dilihat sebelumnya, raungan mereka dengan mudah membuat rusa-rusa itu gemetar ketakutan.

Ratu dari negara lain, Matsunaga Hisahide yang menunggangi seekor binatang besar yang memiliki hidung panjang saat dia memerintah prajurit dalam pertempuran.

"APA ITU!?"

"MO...MON...MONSTERRRRRRRRRRR!"

Itu adalah seekor gajah.

Hisahide dengan santai duduk diatas gajah itu yang dia bawa dari Namban, ditangannya adalah pipa rokok panjang.

"Hoho, hanya ada satu hal yang aku inginkan dan itu adalah kepala Oda Nobuna. Semua yang menentang aku akan mati, haha.... Hahahahaha"

Rusa-rusa tersebut yang belum pernah melihat binatang besar telah memutar kepala mereka dan melarikan diri ke kedalaman hutan.

Para biarawan tak lagi memiliki kebebasan untuk berpikir tantang hal seperti apa yang akan terjadi jika mereka menjadi sekutu dari klan Oda.

Hal yang terjadi tepat didepan mata mereka adalah bencana yang sebenarnya!

Jika mereka tidak mengalahkan Hisahide disini, itu tidak diragukan lagi bahwa kuil Koufuku dan Todai akan menjadi reruntuhan oleh dia.

Tidak ada keraguan tentang itu.

Matsunaga Danjo Hisahide berencana untuk menggunakan pemberontakan ini untuk melenyapkan semua musuh yang menghalangi dia, yang mana kuil-kuil dan candi-candi di Nara, menghancurkan mereka semua menjadi reruntuhan.

"Ijinkan aku untuk menikmati kesenangan yang harus aku nikmati terakhir kali aku mencoba membakar Gunung Hiei."

Api dihutan menjadi lebih besar.

Selama ditengah-tengah api, Hisahide tiba-tiba berteriak keras.

"....Ah...Ahahahahahaha, bakar, bakar itu semua! Bakar semua dan segalanya menjadi abu!"

Suaranya sangat aneh, hampir seolah-olah dia kerasukan.

"Ib...Ib...Iblis!"

"Ha...Ha...Hanya saja apa dia itu!?"

Para biarawan merasa ketakutan dari dasar hati mereka.

Jika ini berlangsung, lima menara yang kuil Koufuku banggakan akan dibakar! Jika kita tidak bisa melindungi patung Budha, Budha besar kuil Todai dan Shousouin yang memiliki semua harta akan...

"Kenapa... Kenapa kau begitu membenci kami para biarawan?"

"Ya...Yamato adalah sebuah provinsi dewa, kami tidak akan pernah menyerahkannya pada wanita iblis sepertimu!"

Para biarawan dengan marah mnyodorkan tombak-rombak ditangan mereka pada kaki gajah tapi dengan ayunan tunggal hidung panjang dari hidung gajah itu, itu menyapu para biarawan seperti rumput yang terpotong.

Ini adalah seekor binatang dari negara lain yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Bahkan jika mereka ingin menyerang, mereka tidak tahu dimana titik lemahnya.

Dan...

".... Jawab doa kami, Ahura Mazda."

".... Yang memutuskan lintasan matahari dan bintang."

".... Yang memutuskan apakah bulan memudar."

".... Tolong berkahi kami dengan kecerdasanmu, Ahura Mazda!"

Meski mereka ditebas, para prajurit dari tentara Matsunaga terus berbaris maju dengan wajah bingung.

"Bajingan Danjo! Jangan bilang kau memberi para prajurut ini racun mustard!?"

"Aroma ini, itu tidak mungkin salah!"

Hisahide menyangga pipa rokoknya dan berkata sambil dia menyipitkan matanya.

"Manusia bodoh, dewa yang kalian kenal sebagai Asura adalah Ahura Mazda~"

"Ahura... apa!?"

Keadaan pikiran wanita ini pasti tidak normal sekarang.

Sungguh menakutkan...

Pada saat ini, dibawah kecemerlangan bintang kutukan di langit dan mata dari Hisahide yang bersinar dengan kecerahan unik seperti predator, itu hampir seperti dia telah berubah menjadi dewi dari kepercayaan yang berbeda.

Tapi itu sudah pasti bukan seorang dewi pengasih.

Tapi seorang dewi kehancuran dengan suasana gairah gila, dipenuhi dengan amarah terhadap era sengoku ini yang dipenuhi dengan kontradiksi.

"Kalian orang bodoh yang telah mengunci dirimu sendiri selama ini di negara kepulauan kecil ini, aku akan mengajarimu semua kebaikan hatiku. Ahura Mazda adalah Dewa persia yang menghilang dalam aliran panjang dari sejarah. Itu adalah dewa pertama yang menghakimi keadilan dan kejahatan, sebuah dewa yang memanggil kehancuran di dunia ini dan dewa kehancuran yang memberi penghakiman terakhir pada orang-orang bodoh."

Tidak...

Wanita ini tepat di depan mereka sepenuhnya berbeda dari Matsunaga Hisahide yang selalu memiliki sebuah senyum memikat di wajahnya.

Kedua matanya memancarkan kecemerlangan emas.

Kedua mata itu seolah-olah mereka dari ular, menatao pada mangsanya.

Ini adalah mata jahat!

Jadi ini adalah sifat sejatinya!?

Ini telah jauh melampaui dari kalajengking beracun!

"Matsunaga Hisahide! Jika kau tidak di jaga oleh kuil Koufuku ketika kau kecil, kau akan lenyap ditengah-tengah api peperangan!"

"Apa kau lupa rasa terimakasih?"

"Ingat ajaran agama Budha!"

Ku... Kukuku...

Mendengar mereka, Hisahide tertawa keras.

Tawanya begitu dingin bahwa itu akan membekukan siapapun yang mendengarnya di tanah, tapi senyum di wajahnya semenarik dewi.

"Rasa terimakasih? Satu-satunya hal yang aku ingat adalah rasa sakit yang para munafik itu berikan padaku saat mereka menyiksaku, sambil memaksaku pada ideologi wanita itu kotor, serta skill menggunakan tombak untuk membunuh!"

Hanya dengan memusatkan pandangan dengan Hisahide saat ini sudah cukup untuk menyesakkan hatimu.

Seolah-olah kejahatan yang menghadapi dia tidak bisa menemukan tempat untuk sembunyi.

Tidak, dimana aku telah melihat sepasang mata ini...

Asura...

Ini adalah mata dari Asura!

"...me...me...me... Sangat menakutkan...!"

"Berhenti! Jangan melihat kesini!"

Para biarawan akhirnya mulai gemetar ketakutan.

Tapi Hisahide terus memimpin para prajurit yang dikendalikan oleh obat kedepan.

"Aku Matsunaga Danjo Hisahide, dibawah nama Ahura Mazda memerintahkan untuk menghancurkan semua yang menyalahgunakan nama dewa dan Budha untuk terang-terangan memiliterisasi diri mereka sendiri, penyiksaan wanita, mengguncang negara dan terus mengambil dari orang-orang. Bakar kuil Todai dan Koufuku menjadi abu!"

Namun Shosoin dari kuil Todai berisi Ranjatai yang harus digunakan untuk menyelamatkan Hanbei.

Pada saat ini, Goemon akhirnya mencapai dia.

Dia turun ke pelana yang Hisahide duduk diatas Gajah tersebut.

"Apa kau gila, Matsunaga-shi!?"

"Kau salah, ninja. Ini adalah aku yang sejati."

"Untuk menyelamatkan Takenaka-shi, Ranjatai didalam kuil Todai sangat diperlukan."

"Bagaimana dengan itu? Aku ingin membakar kuil Todai, semua yang menentang aku akan dibakar juga."

"Sepertinya bahkan jika aku membujukmu untuk tidak memberontak, itu tak berguna!"

"Tepat, sebelum aku memeluk kepala Oda Nobuna yang masih mengalir darah segar dengan kedua tanganku, aku tidak akan pernah berhenti."

"Kenapa... Kenapa kau melakukan hal semacam itu pada Hime yang kau doved(cintai) seperti seorang putri!?"

"... Itu karena bintang tak mebguntungkan ini begitu cantik..."

Sepertinya dia sendiri telah terpengaruh oleh racun mustard... Goemon mengamati.

Jika ini masalahnya, aku hanya bisa membunuhnya.

"...hidupmu, aku akan mengambil itu."

Goemon menebas bagian atas pelana dan melemparkan shuriken pada Hisahide.

Dan kemudian, menggunakan celah dimana Hisahide menggunakan pipa rokok di tangannya untuk membelokkan shuriken tersebut, Goemon menyerbu pada dia dengan sebuah belati di tangannya.

Tempat yang dia membidik hanya satu.

Dan itu adalah leher Hisahide.

"Tidak bisa membiarkan kau membakar kuil Todai."

"Tak ada gunanya..."

Goemon tiba-tiba mendapati dirinya sedang terpaku di udara, tidak bisa mendekat pada Hisahide sama sekali.

"Huh?"

Itu adalah boneka.

Sebuah boneka berbentuk seorang gadis telah membungkus dirinya sendiri pada tubuh Goemon.

Tangan dari boneka itu berputar pada sudut yang aneh, seperti tentakel dari cumi-cumi, mereka merenggut kebebasan Goemon.

Boneka hanyalah boneka, dan bukan makhluk hidup sehingga mereka tidak memancarkan niat membunuh.

Tidak menemukan poin ini adalah alasan kenapa Goemon kalah.

Pada saat ini, mata merah dari Goemon dan mata emas dari Hisahidesaling bersilang tatap.

Goemon yang selalu tenang mengeluarkan sebuah suara bingung.

"....Matsunaga-shi....?"

"Diam, ninja. Berhenti bicara, mati."

Kacha...

Dari udara, darah segar mulai menyembur keluar...

Dan mendarat di kepala prajurit disamping kaki dari gajah tersebut.

"Uwahhhhh!"

"Bo...Boss...!"

"Ka...Kau pasti bercanda...!"

Menggunakan kekacauan tersebut, Kawanamishuu yang berencana untuk mendaki semua mengeluarkan teriakan keterkejutan.

Dan tentara Matsunaga telah menghamburkan para biarawan itu, dipenuhi dengan tekat untuk mati saat mereka berteriak "Jika kita mundur disini, agama Budha dan Yamato akan hancur!"

Kyoto, kuil Honnou.

Di tempat tidurnya, setelah mendengar ajudan baru Senchiyo melaporkan, "Matsunaga Danjo telah memberontak di Yamato."

Nobuna hanya berkata "Dearuka..."

Dan terus menatap langit-langit, tidak bergerak seincipun.

Ajudan bishoujo cerdar Manmi Senchiyo sebenarnya adalah mata-mata yang dikirim Kampaku, Konoe Sakihisa sebagai bagian dari pasukan anti-Nobuna.

Dia telah memalsukan perintah Nobuna dan meminta Yoshiharu untuk "mengeksekusi adik Kuroda Kanbei" dan orang yang menghentikan Yoshiharu dari berbicara dengan Nobuna di kuil Honnou adalah dia juga.

Setelah memperoleh kepercayaan Nobuna, Senchiyo mulai menabur perselisihan di klan Oda dari dalam.

Konoe Sakihisa telah sekali mempekerjakan seorang pembunuh untuk mencoba menembak Nobuna.

Tapi pada akhirnya, itu gagal.

Tidak hanya memiliki kemauan yang sangat ulet untuk hidup, dia memiliki dokter terkenal Belchior Manase di sisinya dan Matsunaga Hisahide yang fasih dalam menggunakan racun.

Pada situasi seperti itu, pembunuhan Nobuna dalam sehari sangatlah sulit, jadi Senchiyo menggunakan teknik jangka panjang seperti perlahan-lahan mengeratkan jerat di leher Nobuna.

Dan Nobuna tidak menyadari rencana kotor Konoe Sakihisa dan identitas Senchiyo yang sebenarnya sampai sekarang.

Hanya dari penampilan, Konoe Sakihisa hanyalah seorang pejabat normal dengan gigi hitam dan kulit pucat.

Dan untuk menyatukan Jepang, Nobuna telah mencoba yang terbaik untuk bersama-sama dengan sisa-sisa istana.

Meninggalkan perang berabad-abad, keshogunan Ashikaga tak lagi cocok untuk memerintah negara ini. Nobuna mempertimbangkan untuk mengubah istana yang terlupa menjadi sebuah simbol yang mewakili Jepang baru yang bersatu.

Jadi gagasan bahwa pemimpin pejabat mencoba yang terbaik untuk melenyapkan dia, tidak, cukup bodoh untuk melakukan itu tidak masuk dalam pikirannya sama sekali.

"Shikaga Yoshiaki "shogun yang menyatakan diri" yang didukung klan Mori telah mengirim surat membujuk mereka untuk menyerah pada semua daimyo dari provinsi-provinsi, bahkan sampai ke para jenderal klan Oda yang tersebar dimana-mana."

Untuk membuat Nobuna lebih curiga, Senchiyo terus berkata.

"Saya pikir Matsunaga Hisahide di bawah pengaruh dari Ashikaga Yoshiaki, situasi seperti ini kemungkinan akan terjadi dimanapun juga."

Nobuna tak memiliki pemikiran lagi.

Karena insiden tengkorak emas dari Asai Nagamasa, dia telaah dibenci oleh ibu kandungnya, Tsuchida Gozen.

Meski dia tidak punya anggapan apapun, dia telah memberi perintah mengeksekusi Shojyomaru dan menghianati Yoshiharu dan Kanbei.

Dan sekarang, bahkan Matsunaga Hisahide yang telah seperti ibu keduanya akhirnya menghianati dia.

(Danjo telah sekali menghianati aku juga, tapi itu adalah untuk menguji apakah aku memiliki potensi untuk memerintah dunia. Itu berbeda kali ini, Danjo benar-benar meninggalkan aku.)

Kemarahan? Tidak, dia tidak memiliki emosi seperti itu dalam hatinya sekarang.

(Itu adalah aku yang menghianati rekan-rekanku terlebih dulu, ini hanya apa yang aku patut terima.)

Air mata sekali lagi mengalir keluar.

Setelah ayah kandungnya, bahkan ayah angkatnya Saitou Dosan telah meninggal.

Retakan yang tak terpulihkan telah terbentuk dalam hubungan dengan ibu kandungnya dan sekarang, bahkan Natsunaga Hisahide yang seperti ibu angkatnya telah menghianati dia, dia telah kehilangan Sagara Yoshiharu dan Kuroda Kanbei yang tak tergantikan yang menanggung mimpi yang sama mengarungi kautan luas.

(Itu masuk akal bahwa aku akan ditinggalkan oleh Yoshiharu setelah memerintahkan mengeksekusi Shojyomaru, tapi kenapa bahkan Danjo...?)

Kenapa masalah menjadi seperti ini, kenapa...?

"...Uhh... Uh... Uhh..."

Hati Nobuna yang kuat mulai runtuh.

Dia tidak tahu bahwa Senchiyo saat ini merayakan dalam hatinya (segalanya akan lancar, dengan ini, semua akan berakhir!)

"Hime-sama, saya telah memilih daftar pengikut yang kemungkinan besar akan memberontak, dengan dimulai mengeksekusi Matsunaga Hisahide, harap melenyapkan penghianat dari klan Oda."

Daftar yang Senchiyo persiapkan termasuk, Sagara Yoshiharu, Akechi Mitsuhide, Shibata Katsuie, Niwa Nagahide dan Takigawa Kazumasu, semua anggota inti klan Oda.

Meski dia telah menyiapkan daftar ini sejak lama dan berencana menyampaikan itu setelah kesempatan muncul dengan sendirinya, tapi bahkan Senchiyo sendiri tidak menduga bahwa "kesempatan" itu akan datang segera. Semua ini berkat Hisahide memberontak "tepat waktu".

Daripada membunuh Oda Nobuna sendiri, ini adalah serangan yang menentukan. Menggunakan Oda Nobuna sendiri untuk membersihkan pengikut klan Oda, klan Oda pasti akan hancur. Hanya dengan memikirkan semua ini, Senchiyo tidak bisa tidak tertawa dalam hatinya.

"...aku... aku mengerti."

"Silahkan berikan perintah untuk mengeksekusi mereka."

"...tapi..."

Nobuna tidak bisa tidak ragu-ragu.

Nama-nama di daftar tersebut semua adalah rekan-rekan yang tak tergantikan yang telah berjuang dengan dia dari Owari dan Mino.

Meski dia telah membuat kesalahan tak termaafkan.

Namun meski begitu, dia tidak percaya itu bagaimanapun juga.

"Hime-sama, untuk menstabilkan klan Oda, tuan harus membersihkan semua elemen yang tak stabil di dalam klan Oda! Jika kita tidak mengambil kesempatan ini bahwa Matsunaga Hisehide baru saja memberontak, kita tidak akan berhasil tepat waktu!"

"...aku tidak bisa."

"Jika anda tidak bisa melakukan itu, Hime-sama akan terbunuh!"

"...hal seperti itu... mustahil."

"Buktinya telah terkumpul."

"...mustahil... Ini adalah mustahil!"

Senchiyo mengeretakkan giginya.

Sedikit lagi!

Bahkan ketika dia telah di paksa sejauh ini, Nobuna tidak menunggalkan kepercayaan terhadap para pengikutnya.

"Shibata Katsuie dan sisanya telah merasa cemburu pada fakta bahwa Sagara Yoshiharu telah ditugaskan menjadi komandan melawan klan Mori."

"Hal semacam itu tidaklah mungkin, aku tidak percaya itu!"

"Dan setelah mencapai Harima, Sagara Yoshiharu memiliki seorang ksatria putri yang cantik bernama Yamanaka Shikanosuke sebagai bawahannya saat dia menenggelamkan diri setiap hari dalam pesta pora dengan dia."

"...eh?"

Senchiyo akhirnya menemukan titik lemah Nobuna.

Jadi begitu, huh?

Kelemahan Nobuna adalah rumor tentang Sagara Yoshiharu.

Untuk beberapa alasan, dibandingkan sisanya dari para pengikutnya, hanya Sgara Yoshiharu yang tidak mampu memperoleh semua kepercayaan Nobuna.

Dan inti dari itu adalah karena dia dipenuhi dengan kecurigaan pada kemesuman Sagara Yoshiharu.

Meski dia merasa bahwa itu mungkin sedikit kekanak-kanakan, tapi Senchiyo telah memutuskan menyerang disini.

"Yamanaka Shikanosuke adalah seorang pengembara yang pernah melayani klan Amago. Kecantikannya telah dikenal sebagai kecantikan no.1 di Amago saat dia selalu berjuang demi membangkitkan klan Amago. Dan, Yamanaka Sahikanosuke... Payudaranya jauh lebih besar dari Hime-sama."

"Pa...Payudara!?"

Ini efektif.

Meski aku tidak tahu kenapa, tapi ini efektif!

"Sagara Yoshiharu telah setuju bahwa selama Yamanaka Shikanosuke menggunakan tubuhnya dalam pertukaran untuk bantuannya untuk mendapatkan Izumo dan Shikanosuke juga telah setuju menjadi istri Sagara Yoshiharu. Sejak saat itu, keduanya telah menenggelamkan tubuh masing-masing."

"...si...si... Saru itu...!"

"Setelah mendapati payudaranya disentuh oleh monyet kasar itu, untuk suatu alasan Yamanaka Shikanosuke memiliki sebuah ekspresi kenikmatan pada wajahnya. Dan fakta bahwa Sagara Yoshiharu adalah bejat sudah sebuah fakta yang diketahui."

"Se...Selama wakti bahwa aku telah menangis pada fakta bahwa aku telah membunuh Shojyomaru karena kecelakaan, orang itu benar-benar membawa seorang wanita kembali ke kamp dan me...menggosok payudaranya...!"

Senchiyo berteriak dalam hatinya (Sialan...)

Mata Oda Nobuna yang seharusnya dalam depresi entah kenapa mulai memancarkan percikan kemarahan.

Seluruh tubuhnya memnacarkan getaran menakutkan.

Sialan, serangan barusan itu memiliki efek yang berlawanan.

Haruskah aku melanjutkan menguraikan pemberontakan Matsunaga Hisahide?

Belum cukup lama melayani Nobuna, Senchiyo tidak memiliki pemahaman yang lengkap dari emosinya yang rumit.

"Tolong tunggu, Hime-sama! Daripada Sagara Yoshiharu, harap lakukan sesuatu tentang pemberontakan Matsunaga Hisahide! Menurut laporan, Matsunaga Hosahide telah bergerak menuju Kyoto! Jika kita tidak bisa menahan Kyoto, pasuka anti-Nobuna pasti akan bangkit. Silahkan berikan perintah untuk menyerang!"

"Tapi... sekarang ini aku hanya memiliki sedikit ajudan dan sejumlah kecil penjaga. Sejumlah kecil tenaga seperti itu tidaklah cukup untuk pertempuran."

"Tapi Matsunaga Hosahide tidak punya niat untuk menunjukan belas kasihan, dan jika kita melarikan diri dari sini, kita akan ditertawakan oleh semua orang."

"......"

Nobuna tanpaknya kehilangan motivasi untuk hidup.

Alasannya adalah menyuruhnya menanggung ejekan dan terus hidup...

Tapi setelah menghianati Yoshiharu dan Kanbei, aku telah ditinggalkan oleh Danjo. Aku telah kehilangan hak untuk menjadi penguasa sekarang, kan?

Ketika Yoshiharu menyerang Juubei dan aku di ruang teh, perilaku bejat dia telah terekspose.

"....aku tidak pernah bisa mendapatkannya, huh?"

Nobuna akhirnya menemukan kelemahan fatal yang terkubur dalam di hatinya.

(Menjadi dibenci oleh inu, ada lubang besar di hatiku yang tidak pernah bisa aku isi. Mungkin ada waktu bahwa aku akan melakukan hal-hal kejam yang bahkan aku sendiri tidak percaya.)

Itu sudah cukup.

Aku telah kehilangan Danjo, kehilangan Yoshiharu, dan kehilangan Harima. Aku mengianati orang lain dan dihianati oleh orang lain juga... Itu sudah cukup, hal seperti dunia...

Hal seperti dunia, aku harus menyerahkan itu pada Juubei yang lebih beruntung daripada aku dan telah tumbuh diliputi dalam cinta ibunya...

Tepat ketika Nobuna hendak mengatakan barisan yang menyerahkan segalanya, tiba-tiba...

"Oh~ hohohohoho! Untuk benar-benar berani menghalangi jalanku, sungguh sekelompok ajudan kasar!"

Seseorang yang tak seorangpun sangka tiba-tiba beranjak ke kamar tidur Nobuna.

"Anda akan menganggu putri."

"Harap kembalilah."

"Anda tidak bisa masuk."

Meski para ajudan mencoba menghentikan dia, mereka semua ditendang oleh tendangan anggun.

"Oh~ hohoho! Nobuna, bagaimana tubuhmu? Seii taishogun Imagawa Yoshimoto ini telah secara pribadi datang untuk melihatmu! Ima! Gawa! Yoshi! Moto!"

Tepat.

Orang tak terduga ini adalah boneka shogun saat ini, Imagawa Yoshimoto.

Beberapa garis pertahanan yang Senchiyo telah menghabiskan waktunya untuk mengatur telah semua dengan paksa diterobos oleh tendangan anggun Yoshimoto.

Melihat ini, bahkan Senchiyo hanya bisa mengeluarkan sebuah ratapan.

"Untuk apa anda datang kemari?"

"Siapa kau? Aku disini untuk berbicara dengan Nobuna."

"Ehhhh, itu hanya sedikit lagi... Tidak ada orang yang memanggil anda, cepat dan kembalilah!"

"Itu tidak bisa dilakukan."

Dengan suara gedebuk, kaki Imagawa Yoshimoto mendarat tepat di perut Senchiyo yang menyerbu.

"Gaya Imagawa, teknik rahasia dari sepak bola, "Tarian angin dari burung putih", masih ada banyak untuk kau pelajari, ajudan."

Uwahh, dengan sebuah ratapan, seluruh tubuh Senchiyo berputar saat kepalanya mendarat di tikar tatami.

Nobuna terkejut dengan apa yang terjadi didepannya.

"Ka...Ka...Ka...Kau...Kau... Apa yang kau lakukan disinii? Aku tidak memanggilmu."

"Meski begitu, ketika hal besar dalam sejarah terjadi, aku akan muncul karena aku adalah sang Seii Taishogun."

Melihat Yoshimoto membuka kipasnya dan tertawa keras, Nobuna berdiri dan berteriak...

"...semuanya telah berakhir! Shogun sebenarnya telah kembali, semua orang berpikir bahwa itu adalah aku yang membakar Kamigyo! Saru telah menipu aku dan aku bahkan telah memerintahkan Saru untuk mengeksekusi adik Kanbei! Aku telah menjadi seorang raja iblis sejati dari dunia keenam! Aku sudah sendirian!"

Pada saat yang sama dia berteriak keras, air mata tertuang kembali.

"Itu sudah jelas bahwa Danjo telah meninggalkan aku! Tenka Fubu telah berakhir!"

Tapi Yoshimoto masih tertawa keras "Oh~ hohoho"

"Yah yah, hanya karena kau tidak keluar dari kuil Honnou sama sekali, aku telah secara pribadi datang untuk mengunjungimu. Aku tidak menyangka bahwa Nobuna-sama yang hebat untuk berar-benar berharap untuk menyerah pada misi Tenka Fubu?"

"Aku sudah mengatakan. Aku telah menghianati rekan-rekanku dan ditinggalkan oleh mereka! Menjalani jalur dari raja iblis seorang diri adalah sesuatu yang aku tidak bisa menahan!"

PIAK!!!!!

OdaVol9Cover4.jpg

Pandangan Nobuna dengan kasar tergeser ke samping secara tiba-tiba.

Setelah setengah detik, dia kemudian menemukan bahwa dia telah ditampar oleh Yoshimoto.

"....!?"

"Nobuna? Kapan kau menjadi begitu lemah? Kemana perginya kau yang begitu gagah dalam pertempuran Okehazama?"

Yoshimoto sangat marah.

"Selama waktu itu, kau telah disalahpahami oleh hampir semua orang, dan ditertawakan seperti seorang idiot. Namun meski begitu, kau hanya terus bergerak maju pada jalur yang kau percayai dengan tegas, itu adalah apa itu seorang pahlawan sejati! Dan sekarang tepat ketika kau telah mencapai sesuatu, kenapa kau mengurung diri di kamar dan menangis tanpa henti seperti seorang pengecut!? Apa kau adalah Oda Nobuna yang telah aku akui?"

"...Yoshimoto"

"Bagaimana bisa kau... Kau adalah orang yang mengalahkan aku! Maka menggantikan Imagawa Yoshimoto untuk menyatukan dunia adalah takdirmu yang tidak bisa dielakkan. Gunakan tangan dan keberanianmu untuk mencapai itu! Kau yang telah mengalahkan aku yang memimpin pasukan besar dibawah kondisi yang tak menguntungkan! Tapi sekarang kau..."

Nobuna merasa matanya mulai mendapatkan kembali kekuatan.

"Aku tidak akan pernah setuju pada hal seperti menyerah sebelum bertempur, aku tidak akan pernah mengakui itu!"

Ya...

Aku selalu menyerang di barisan paling depan dari tentara.

Bahkan jika tak seorangpun memahami aku...

Sejak bertemu Yoshiharu, memahami satu sama lain dan memiliki cinta Dousan dan Danjo yang dituangkan padaku seperti aku adalah putri mereka, aku telah kehilangan ketenangan "si Bodoh dari Owari".

(Aku mengharapkan untuk cinta Yoshiharu dan Danjo dengan seluruh hatiku namun setelah mengetahui perasaan dicintai, aku melupakan prinsip "Menempa nasibku sendiri dengan kehendakku sendiri.")

Sejak kebakaran dari Kamigyo, Nobuna yang telah kalah akhirnya bangkit kembali pada saat ini.

Dia memperoleh kembali dia yang sebenarnya.

Tapi hanya ada satu hal...

Hanya satu hal yang dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri bagaimanapun juga.

"Aku telah menghianati Saru, selama aku pingsan, aku telah memberikan perintah mengeksekusi Shojyomaru, hanya ini..."

Ini adalah satu-satunya luka yang tidak bisa disembuhkan dalam hati Nobuna. Setelah berpikir disini, dia sekali lagi memiliki keinginan untuk menyerah pada dirinya sendiri.

Namun Yoshimoto tertawa sebagai gantinya "Oh~ hohohoho"

"Meskipun Sagara Yoshiharu memiliki wajah monyet, dia adalah pria terbaik di dunia yang bahkan aku akui! Bagaimana bisa dia menerima perintah bodoh semacam itu secara diam-diam!?"

"!?"

"Pria itu tidak akan pernah membunuh gadis! Nobuna, apa sejauh itu tingkat kepercayaanmu terhadap dia!?"

"...Tapi..."

"Sagara Yoshiharu adalah si bejat terbesar didunia yang bahkan tidak bisa meninggalkan aku yang merupakan musuh klan Oda! Jadi meski itu seorang gadis kecil, dia pasti akan menyelamatkan dia!"

"...ya...!"

Ya...

Jika perintahku adalah sebuah kesalahan, Yoshiharu tidak akan pernah mematuhi itu.

Dan disana juga ada Takenaka Hanbei disamping Yoshiharu.

Mereka berdua tidak akan pernah dengan patuh mengeksekusi Shojyomaru.

"Kenapa aku merasa bermasalah, aku percaya pada Saru... Percaya pada Yoshiharu!"

"Ya, pria itu pasti akan percaya padamu dan telah lama ditemukan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam perintah itu."

"Ya! Kau benar!"

Dari hanya tuhan yang tahu kapan, aku telah menjadi ketakutan kehilangan cinta Yoshiharu.

Dan juga, aku salah paham.

Dan menjadi curiga.

Serta menjadi pasif dan lemah.

Tapi seperti yang diduga, aku harus mendapatkan segalanya dengan tanganku sendiri.

Apakah itu adalah dunia, atau Yoshiharu...

Dan hati Matsunaga Danjo, aku pasti akan menunjukan padamu bahwa aku akan mendapatkan itu kembali!

Bayangan yang mengaburkan hati Nobuna selama ini telah tersebar pada saat ini.

"Sebuah kehidupan 20 tahun..."

Dia mulai menyanyikan Atsumori dengan lembut.

Bagian ini dari Atsumori adalah lagu sebelum dia menuju pada pertempuran dengan Imagawa Yoshimoto di Okehazama.

Sebuah kehidupan 20 tahun,

Dibandingkan usia dunia ini,

Itu adalah sekejap seperti mimpi.

Apakah ada sesuatu,

Yang berlangsung selamanya.

Tergantung di penggangnya kulit harimau dan labu,

Nobuna berganti pakaian sementara dia memimpin Inuchiyo dan sisanya di kota dan berjalan keluar dari kamar tidur.

"Begitulah caranya, Nobuna. Pimpin para ajudan dan penjaga ke pertempuran dengan Matsunaga Hisahide!"

"...Yoshimoto, aku tidak akan berterimakasih padamu, tapi sebagai gantinya, aku akan membangun sebuah kastil Nijou untukmu."

"Jika begitu, aku tidak akan berterimakasih untuk itu juga, sebagai seorang shogun, memiliki sebuah kastil untuk dirinya sendiri tak perlu dikatakan lagi, oh~ hohohoho"

"Aku akan keluar ke pertempuran Danjo sekarang, apa kau bergabung sebagai seorang shogun?"

"Uhh, ow ow ouch... Aku sebenarnya sakit... dan akan kembali ke kastil Nijou sekarang."

"Oi~!"

Seperti angin, Yoshimoto berlari menuruni jalan setapak dalam sekejap dan dengan sekejap mata, dia telah menghilang.

Setelah mengatakan hal seperti itu, dia masih benci pertempuran? Bahkan Nobuna terkejut pada adegan ini.

"Beri aku kuda!"

Sambil berjalan maju, Nobuna memberi perintah untuk menyerang.

"Hi...Hime-sama, tolong tunggu."

"Senchiyo! Pergi dan kumpulkan semua ajudan dan penjaga! Aku akan keluar untuk menghadapi Danjo!"

"Ro...Roger."

"Dimana tentara Danjo saat ini? Apa mereka telah memasuki Kyoto?"

"Be...Belum. Matsunaga Hisahide bertempur dengan biarawan dari kuil Koufuku di Nara. Secara tak terduga, itu telah berlangsung cukup lama."

"Eh? Kuil Koufuku?"

Aneh, jika mereka mengabaikan para biarawan, menyerang Kyoto dan kuil Honnou adalah sejalan, aku akan mati seketika tapi kenapa..."

Nobuna tidak punya perasaan kebencian atau kemarahan terhadap Matsunaga Hisahide.

Bahkan sekarana, dia menganggap dia seperti ibunya sendiri.

Wajah tersenyum itu yang penuh dengan cinta dan sisi ibu berbahayanya dari dia yang menggunakan racun untuk memabukan dia hanya karena dia telah menempatkan terlalu banyak perasaan adalah cara dia menunjukan cintanya.

Dia tidak lupa rasa terimakasih karena diselamatkan oleh Danjo selama mundur dari Kanegasaki.

Tapi kenapa dia menghianati aku, aku harus menanyai dia alasannya.

Jika itu karena aku tidak memiliki kapasitas untuk menjadi penguasa, aku akan membuktikan pada dia bahwa itu salah.

Untuk sekarang, aku harus menghadapi Danjo di pertempuran.

"Manmi Senchiyo, karena kau yang menyarankan pertempuran ini, kau akan berada di barisan depan!"

"Eh? Tapi saya tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran sebenarnya, sebuah tanggung jawab berat seperti barisan depan, saya takut..."

"Tidak ada bantahan! Aku akan berdiri di barisan paling depan dari tentara bersamamu, bertempurlah dengan aku!"

"...y...ya."

"Jika kau memiliki bakat militer, aku akan mengangkatmu menjadi komandan."

Semangat nNobunga telah sepenuhnya puluh sekarang.

Meski Senchiyo telah membuat berbagai tindakan kecil secara rahasia, pesukan utama yeng bingung Nobuna sampai batas sebenarnya racun yang dilepaskan oleh roh jahat di Kamigyo.

Jika roh itu dikendalikan oleh Tsuchimakado melepaskan racun sekali lagi pada Nobuna, itu mungkin pergi kejalan mereka lagi tapi itu diluar apa yang Senchiyo bisa kendalikan.

Dan sekali seseorang dinodai oleh racun itu, pemulihan tidaklah mudah sama sekali.

Baik pikiran dan tubuh seharusnya telah perlahan dinodai.

Tapi siapa sangka bahwa Oda Nobuna mampu bangkit sepenuhnya dalam waktu sesingkat itu, ini adalah jauh diluar apa yang Senchiyo perkirakan.

Kekuatan mental itu dengan bakat menjadi penguasa benar-benar menakutkan. Jika aku tahu ini dari awal, aku akan mengabaikan perintah tuan "Jangan mencoba membunuh, hancurkan pikiran Oda Nobuna secara perlahan " dan bunuh dia ketika dia koma.

Tapi sekarang, itu sangat terlambat untuk menangisi susu yang tumpah.

Kekuatan mental dan keberuntungan Oda Nobuna sangat tidak normal.

Aku myngkin gagal juga jika aku mencooba membunuh dia kemudian.

Senchiyo memutuskan dalam hatinya (aku hanya bisa memperlakukan pertempuran ini sebagai kesempatan untuk klan Oda untuk membunuh satu sama lain.)

"Roger, aku Manmi Senchiyo akan meresikokan hidupnya untuk berkontribusi bagi klan Oda."

"Bagitulah caranya."

Dan juga! Sejumlah kecil dari tentara mulai bergerak keluar dari kuil Honnou.

"Tujuan adalah Yamato, Nara!"

Mengubah kembali ke pakaian dari "si bodoh", Nobuna bergerak didepan pasukan sementara Senchiyo dan sisinya dari para ajudan bergerak terburu-buru dibelakangnya.

Bergerak dari Kyoto ke Nara membutuhkan kurang dari satu hari.

Dan itulah kenapa Nobuna tidak bisa mengerti kenapa Matsunaga Hisahide menyia-nyiakan waktunya dengan bertempur dengan para biarawan dan memberi kesempatan untuk membunuhnya.

Tapi pada saat yang sama, ini memberi kesempatan untuk memaafkan Matsunaga Hisehide.

Hisahide dan Dousan pernah menjadi sepasang kekasih.

Namun karena kesenjangan yang besar dari umur mereka, aku telah curiga apakah "Dousan adalah seorang lolicon"

Dari hatinya, Nobuna tidak ingin membunuh Matsunaga Hisahide.

Tapi mata-mata Konoe Skihisaa yang ditempaykan di samping Nobuna tidak hanya Manmi Senchiyo sendiri.

Seperti angin, setelah mereka melewati Gunung Inari, mereka mencapai danau besar menghubungkan Kyoto dan Yamato. Dari kedalaman danau, bayangan hitam besar bergegas keluar menyerang mereka,

Kuda secara naluri merasa takut dan tidak mau bergerak tidak peduli bagaimana tuan mereka mendesak mereka.

Nobuna dan para ajudannya tak punya pilihan selain berhenti.

"Kau...!"

Tepat.

Bayangan besar ini yang muncul dari kedalaman danau tersebut adalah roh yang sama yang menjangkiti Nobuna dengan racunnya pada kebakaran Kamigyo.

Namun pada saat ini, roh tersebut hanya sebuah banyangan transparan.

Itu tidak bisa mengeluarkan suara juga.

Tapi sekarang, itu memilkisebuah tubuh seperti alien yang terbentuk oleh otot darah merah.

Tidak ada wajah, atau apapun yang bisa disebut kulit.

Kedua bola matanya dan saraf diwajahnya menonjol keluar.

Suaranya sangat mirip seorang manusia juga,

Sebuah suara yang sangat dekat dengan seorang pria muda.

Entah bagaimana, itu dipenuhi kesedihan, dan pada saat yang sama, sebuah suara yang dipenuhi dengan kebencian.

"Aku tidak menyangka bahwa kau akan berdiri lagi setelah terjangkit racunku, Nobuna. Apa racunku tidak cukup?"

(Aku sepertinya pernah mendengar suara ini di suatu tempat) Nobuna menyadari ini.

Sambil memeluk kuda erat-erat untuk menenangkan kegelisahan, Senchiyo yang berada dibelakang Nobuna tertawa dalam hatinya, (roh itu telah bermutasi! Kau tidak akan bisa menang dengan sejumlah kecil prajurit seperti ini, kau Oda Nobuna! Akan terjangkit oleh racunnya lagi dan mati.)

Takenaka Hanbei, Onmyouji yang fasih dalam mengalahkan iblis dan roh tidak ada disini.

Bahkan jika lawan mereka adalah monster, Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide yang bisa terus bertarung tanpa kehilangan ketenangan mereka juga tidak ada disini.

Meskipun selalu menggunakan lidahnya, Sagara Yoshiharu yang akan selalu menemukan suatu cara aneh untuk membawa kita semua keluar dari sebuah krisis tidak ada disini juga.

Lawan bukanlah seorang samurai dan bahkan bukan seorang manusia. Tidak ada cara mengetahui bagaimana untuk mengalahkannya.

Tapi aku tertangkap tanpa kewaspadaan oleh itu di Kamigyo.

Aku tidak akan kalah pada itu lagi.

Sebuah roh yang telah lupa apa itu...!

Aku pasti akan melampauimu!

Meninggalkan para ajudan yang gemetar dibelakang, Nobuna menyerbu langsung pada roh itu.

"JANGAN GANGGU AKU! AKU AKAN PERGI BERTEMU DENGAN DANJO SEKARANG INI!"

Roh tersebut mulai berteriak.

"Oda Nobuna! Aku akan menarikmu kedalam kegelapan dimana tidak ada setitik cahaya yang ada, bersama dengan hatimu..."

Bab 3 - Menyelamatkan Kuroda Kanbei[edit]

Di kuil Aga, Yoshiharu dan Shikanosuke sedang melakukan pelatihan mereka.

"Uhuk uhuk uhuk....."

Yoshiharu diikat terbalik ke cabang pohon dengan sebuah tali, sementara kepalanya direndam dalam sumur, tercekik dan berteriak "ah...ah...ah...ah...", dia akhirnya ditarik setelah dia berjuang dan menjadi tak bersuara.

"Ha...ha...ha...ha...ha...ha..."

Hanya setelah menarik napas, dia dilemparkan kembali ke sumur lagi.

Pelatihan sembrono seperti itu terjadi terus dan terus..

"Uhuk... Apa artinya untuk pelatihan semacam itu...?"

Digantung terbalik dan meminum banyak air, Yoshiharu, yang perutnya sudah menjadi sebuah tangki air, protes sambil memegang tali penghubung, Zenki.

"Cukup bicara. Pelatihan ini adalah untuk membiarkan kehadiranmu menghilang dalam menghadapi musuh, sebuah seni tembus pandang. Ini adalah pelatihan yang diperlukan."

"Aku hanya bisa membayangkan ini sebagai jenis skill berenang."

"Orang yang akan menerapkan mantra tembus pandang adalah aku yang akan pergi denganmu. Yang kau butuhkan adalah untuk mempelajari keadaan spiritual dari ketiadaan."

"Keadaan spiritual dari ketiadaan...uhuk."

"Terlepas dari rasa sakit seperti apa, sampai tingkat mana seseorang tidak bisa merasakan kesulitan bernafas, itu untuk sejauh ini bahwa kau tidak bisa terganggu oleh sekitar, dan menjadi satu dengan langit dan bumi."

"...aku mengerti secara teori...... Tapi bukankah aku akan mati sebelum mencapai batas ini?"

"Hanya dengan mencapai batas hidup ini kau bisa menghapus kehadiranmu dari musuh setelah aku menerapkan seni tembus pandang. Jika kau mati maka kau tidak bisa menyelamatkan Kanbei. Begitulah."

"....Tunggu.... Situasiku saat ini..... Aku merasa seperti aku pernah melihat ini di suatu tempat? Ah! Itu benar! Kartu tarot Kanbei!"

Sementara digantung, Yoshiharu berteriak dan menyemprotkan air dari mulutnya.

""Hanged Man"! ramalan tarotmu itu benar Kanbei! Baiklah! Ayo selesaikan ini dalam sekali jalan!"

"Hoho, kau tiba-tiba menjadi begitu termotivasi."

"Tunggu aku, Kanbeiiiiii!"

Sebelah Yoshiharu, Shikanosuke juga mulai pelatihan di kuil Aga.

Melepas bajunya dan hanya menggunakan kedua tangan untuk memegang payudaranya, Shikanosuke sedang melakukan Kekkafuza[1] di sisi pohon suci.

Selain itu, Shikanosuke juga ditutup matanya dengan kain.

Nenek Aga menggantung diri pada cabang pohon dengan tali rami sambil berputar di atas Shikanosuke, sambil sesekali membuat suara "Hey!", menggunakan keisaku untuk memukul kulit putih salju Shikanosuke dengan keras.

"...Ah! Itu sakit..."

Shikanosuke yang ditutup matanya tidak tahu kapan dia akan pukul lagi dan di bagian mana, jadi dia harus menahan rasa sakit dari seluruh tubuh gemetar lagi dan lagi.

"Ha...Ha...Ha... Sungguh penderitaan dari Dukkha. Pukul aku lagi. Lagi!"

"Hei, hei, hei. Kulit itu sudah menjadi merah, tapi motivasinya tampaknya masih akan meningkat. Sungguh seorang gadis."

"Hahaha..... Seluruh tubuh dipukuli hingga merah cerah. Ah, ini adalah Dukkha."

"Siasat taktik Qi Men Dun Jia adalah untuk merasakan serangan musuh dengan gerakan mereka.

Tanpa menggunakan matamu, hanya menggunakan perasa untuk merasakan gerakan keisaku, kau akan lulus jika kau bisa melakukannya. Hehehe."

Dong!

Ah! Itu pa-payudaraku..... Jangan mengarah di sana. Sungguh sakit!

"Oh ho. Tangan yang mencengkeram payudara telah melonggar. Hehehe, meskipun Zenki tidak melihat kesini, tapi anak itu bisa melihat segalanya dengan jelas."

"Iyaaaaaa~!! Tuanku, tolong berhenti melihat!"

"M-Maaf! Payudaramu le-lebih besar dari yang aku bayangkan!"

"Tolong jangan menjelaskannya!"

"Itu buruk. Kau begitu jauh dari keadaan spiritual dari ketiadaan."

Zenki melonggarkan tali di tangannya. Kepala Yoshiharu turun ke dalam sumur.

"Uhuk uhuk uhuk....."

"Eh, Tuanku? Apakah Anda baru saja tenggelam ke dalam sumur?"

"Seorang bocah yang tidak bisa menahan melihat gadis-gadis telanjang, inilah masa muda, hehehe."

"Ha... Ha... Tuanku benar-benar melihat Shikanosuke dalam keadaan memalukan seperti ini, ini adalah Dukkha."

"Serangan Berikutnya!"

"Ah? Pikiranmu telah menangkap pergerakan keisaku!"

Whack!

"Ouch! Shikanosuke adalah seorang anak yang buruk, jadi aku sedang dihukum seperti ini. Ha..."

"Hey! Kau harus menghindari keisaku tersebut. Kenapa kau memukul keisaku sendiri?"

".... Uhuk uhuk! Hey! Aku akhirnya keluar dari sumur, kenapa aku masih melihat Shikanosuke telanjang? Setidaknya biarkan dia mengenakan bajunya?"

"Hiks... Aku merasakan tuanku terganggu... Ini adalah Dukkha."

Setelah beberapa sesi pelatihan, Yoshiharu dan Shikanosuke benar-benar kelelahan, sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat.

Namun, itu hanya dalam waktu singkat.

Mengenakan baju mereka sambil terengah-engah dan, mereka berdua naik ke batang pohon besar dengan mendukung satu sama lain.

"... Uhuk uhuk. ini sudah malam, bisakah kita benar-benar mampu untuk mengejar ketinggalan? Besok adalah hari dari perang, tapi kita masih tidak dapat mencapai keadaan spiritual dari ketiadaan."

"Aku sudah bisa merasakan bahwa tuanku terganggu."

"Ha ... Soal menyelamatkan Hanbei dan Kanbei begitu mendesak, namun pikiranku masih terganggu oleh seorang gadis. Sungguh aku berharap sebuah palu bisa muncul dan memukul kepalaku dengan keras."

"Tuanku ingin menantang Dukkha juga? Jika anda tidak keberatan, aku membawa pedang Jepang denganku!"

"Apa kamu ingin membunuhku?!"

Tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di depan Yoshiharu.

"Tuanku! Masalah besar!"

Identitas dari bayangan tersebut bukanlah Goemon, orang yang dia harapkan, tetapi wakil menteri dari Kawanamishuu, Maeno Nanigashi.

Dan dia terluka di sekujur tubuhnya.

Yoshiharu menduga bahwa sesuatu yang tak terduga pasti telah terjadi di Yamato. "Apa yang terjadi?"

"Matsunaga Hisahide dari Yamato telah memberontak!"

"Apa kau bilang?"

"Ini adalah kedua kalinya! Terburuk dari semua, kamp utamanya terletak di Kastil Tamonyama di depan Kuil Todai dari Shosoin. Para pendeta bersenjata dan tentara Matsunaga memulai perang disana, kita tidak bisa mendekati Shosoin sama sekali!"

"G-Goemon disana kan? Goemon harusnya memiliki cara untuk memecahkan ini kan?"

Maeno Nanigashi yang berlutut di tanah, meraung sementara air mata jatuh dari matanya.

"...Boss telah... Boss telah... Boss telah dikalahkan dan dibunuh.... AHHHHH!"

Wanita iblis itu menggunakan skill boneka!

Boss berusaha menghentikan pemberontakannya, tetapi telah dibunuh!

Kami ingin mengikuti bos kami dan melakukan bunuh diri massal, tetapi untuk melaporkan hal ini kepada tuan kami, saudara-saudaraku berteriak padaku untuk datang ke sini.....

"Ini tidak baik! Kami sudah...... BOSS!!!!!"

Maeno ambruk di lantai, dan mulai menangis.

Shikanosuke berteriak juga "Bagaimana ini bisa terjadi...."

Pada saat ini, Yoshiharu sendiri bahkan tidak menyadari bahwa dia telah berdiri.

"....Matsunaga Hisahide.... untuk berpikir bahwa kau benar-benar mengkhianati kami lagi saat ini! Kenapa? Kenapa kau mengkhianati Nobuna? Aku tidak akan pernah memaafkanmu!"

"Tunggu bocah! Kemana kau pikir kau akan pergi?"

Nenek Aga turun dari cabang pohon dan menggunakan keisaku untuk memukul bahu Yoshiharu.

"Ke Yamato dan membalas dendam untuk Goemon! Nobuna masih tidur di Honnouji, dia masih dalam situasi berbahaya sekarang!"

"Idiot!"

Dahinya dipukul.

Yoshiharu tidak merasakan serangan tersebut, sehingga dia tak bisa menghindarnya.

Alisnya yang rusak, dan darah mengucur keluar.

"Ouch! Apa yang kau lakukan?!"

"Hehehe. Jangan biarkan hatimu menjadi terguncang, kau bahkan tak bisa menghindari keisaku di depan matamu dalam situasi seperti ini! Idiot!"

"Ugh..."

"Bukankah kau berjanji? Selama tiga hari dan tiga malam, apa pun yang terjadi, bahwa kau tidak akan berhenti berlatih."

"... Ugh..."

"Kau tidak akan dapat menguasai seni tembus pandang dengan cara ini."

"Sial...."

Yoshiharu mengambil bernafas dalam-dalam.

Tenang.

Jika aku terganggu oleh kemarahanku, semua upaya sampai sekarang akan sia-sia.

"Bocah, apakah kau menyerah pada menyelamatkan Kanbei?"

"Tidak mungkin aku akan menyerah, namun karena keserakahanku, semua kekuatan telah tersebar... Dan Goemon..."

"Idiot! Apa ada gunanya untuk setiap penyesalan sekarang!?"

"Baba. Pertama adalah Hanbei, dan kemudian Goemon, apa aku telah terlalu bergantung pada mereka?"

"Apa kau pikir itu adalah menjengkelkan bagi orang-orang bahwa kau bergantung pada mereka?"

"..... Tidak... Goemon.... Dia.... Dia adalah rekanku. Rekan yang telah mempercayakan mimpi dan kehidupan mereka satu sama lain."

"Jika kau berada dalam posisi ini, akankah kau menyesalinya sekarang?"

"Tentu saja tidak."

"Bocah itu yang dipanggil Oda Nobuna, apa dia tipe orang yang tidak bisa melampaui situasi seperti ini?"

"...Tidak... Nobuna bukan orang selemah itu."

"Hehehe. Jika itu masalahnya, aku akan berhenti di sini kalau begitu."

"...Ya."

Maeno meraung, "Di tempat bos yang muda dan kulit lembut, Kawanamishuu pasti akan menyelamatkan si muda, si cengeng dan kulit lembut Hanbei! Tuanku, Anda harus menyelamatkan si muda, tsundere dan kulit berair Kanbei!" Mengatakan itu, dia melompat ke sisi lain dari pohon cemara.

Sepertinya mereka sudah memutuskan diri mereka untuk mencuri Ranjatai, bahkan dengan biaya hidup mereka.

Terhadap Maeno yang menunjukkan wajah mati, Nenek Aga berkata.

"Tunggu! Orang itu yang dipanggil Goemon, apa dia benar-benar mati?"

"Itu...... Tidak...... Er......"

"Mana mayatnya?"

"Mayat bos.... Itu menghilang di suatu tempat..."

"Bodoh! Benar-benar bodoh! Jika kau tidak melihat mayatnya, maka jangan memutuskan dia sudah mati!"

"Yeah! Boss mungkin terluka dan sekarang mencari tempat untuk bersembunyi?"

"Ada kemungkinan seperti itu juga. Hehehe."

"Terima kasih banyak, Baba. Ohhh! Tiba-tiba aku merasa jauh lebih energik sekarang!"

Sedetik kemudian, sosok Maeno menghilang dalam kegelapan.

Wajah mati yang dia tunjukkan barusan telah menghilang tanpa jejak.

"Serius, hal-hal seperti delusi dan imajinasi, mereka berguna pada saat seperti ini. Mereka yang berada di medan perang, masih memerlukan imajinasi yang disebut mimpi."

"Itulah harapan."

"Dengan ini, orang itu tidak akan mulai mencari kematian. Hehehe."

"Kalau begitu semua yang Anda katakan tadi itu bohong?"

"Shikanosuke, hanya ada perbedaan kecil antara kebohongan dan kebenaran, dan tidak mungkin manusia seperti kita dapat mengetahui itu. Apa lagi, kita berada di Harima. Insiden terjadi di Yamato, bagaimana bisa orang seperti aku tanpa kepandaian terus memandang apapun dapat tahu tentang mereka?"

Yoshiharu menunduk dan bergumam "keadaan spiritual dari ketiadaan, aku pikir aku mengerti sedikit." "Ungkapan yang Nobuna selalu nyanyikan 'Mimpi adalah seperti delusi', aku akhirnya bisa mengerti. Akhirnya aku tahu apa yang dia doakan ketika dia menyanyikan Atsumori."

"Bocah, apa yang akan kau lakukan? Pergi ke Yamato atau terus tinggal di Harima?"

Yoshiharu menahan itu, dorongan untuk pergi ke Yamato untuk mengkonfirmasi keadaan Goemon, dan untuk menyelamatkan Nobuna yang telah runtuh dari tentara Hisahide.

Yoshiharu memutuskan untuk mengambil semua buah-buahan dan memasukkannya ke dalam tas bernama "Sagara Yoshiharu".

Percaya kepada rekan yang memegang mimpi yang sama, mengatasi cobaan di depan mereka. Ini adalah arti mengambil di semua buah-buahan tersebut.

Percaya pada Goemon, percaya pada Nobuna.

Semuanya belum berakhir.

Insiden di Honnouji belum dikonfirmasi.

Pengikut klan Oda telah tersebar semua, kondisi terjadinya tampaknya telah telah semuanya terpenuhi.

Tapi pengikut yang ditakdirkan, Akechi Juubei Mitsuhide belum mengkhianati Nobuna.

Tentara Matsunaga tidak menyerang ke Kyoto tapi bertempur dengan para biarawan bersenjata di Nara.

Dalam hal ini, masih ada waktu untuk Nobuna untuk bereaksi.

Bahkan jika tentara Nobuna adalah kecil, tapi masih ada waktu.

Jika itu adalah Nobuna, dia masih memiliki tekat menembus yang mustahil.

Dengan ini, kita pasti dapat mengatasi semua kesulitan.

Jadi aku ingin mengalahkan musuh tepat di depanku juga, dengan semua yang aku miliki!

Untuk bertahan, Yoshiharu menyilangkan tangan, dengan kukunya menancap dalam ke dalam kulitnya, sampai-sampai darah dapat dilihat mengalir keluar.

"Aku tinggal di Harima! Aku harus belajar seni tembus pandang sebelum fajar!"

"Tuanku, saya akan mencoba yang terbaik juga!"

"Yeah. Semuanya akan diputuskan besok, Shikanosuke. Teman-teman kita yang tersebar semua. Sekarang, satu-satunya yang dapat menyelamatkan Kanbei adalah kita."

"Ya!"

"Hehehe." Nenek Aga tertawa dengan senang.

"Tentara utama dari klan Mori akan mencapai Harima dalam waktu singkat. Besok adalah satu-satunya kesempatan, bisakah aku benar-benar menguasai seni tembus pandang malam ini untuk menyelamatkan Kanbei?"

"Tentu saja. Dan aku percaya pada Goemon. Ninja memiliki kemampuan untuk memalsukan kematian mereka untuk melarikan diri. Aku dulu pernah diselamatkan oleh Hanzo ketika dia menggunakan kematianku yang palsu... Jadi..."

Aku kehabisan kata-kata...

Ini mungkin hanya menjadi sebuah mimpi.

Mungkin itu adalah sebuah khayalan harapan. Tapi...

Ini bukan mimpi yang aku harus alami sendiri. Jadi.

"Aku percaya bahwa Goemon masih hidup!"

Keesokan harinya.

Di pesisir barat Yumesakigara penuh kabut, korp Sagara dipimpin oleh Yamanaka Shikanosuke muncul.

Shikanosuke mengambil kepemimpinan dan menyeberangi sungai.

"Semua pasukan! Lupakan tentang Gunung Shozan! Target kita adalah untuk merebut kembali Kastil Kozuki di Harima Barat!"

Mengenakan helm bulan sabit Kazuno-nya. Yamanaka Shikanosuke telah memutuskan untuk mengabaikan hidupnya di sini.

Tapi tekad ini bukan terbuat dari keinginannya untuk mati.

Ini adalah kesatuan tugas yang akan menjadi umpan untuk memancing keluar Ukita Naoie.

Mencoba yang terbaik untuk mengulur waktu untuk menyelamatkan Kuroda Kanbei, itu adalah tekad ketetapan hatinya.

"Jika kita berhasil merebut kembali Kastil Kozuki sebelum tentara Mori memasuki Harima, Ukita Naoie di Gunung Shozan akan terputus dari jalan mundur dan terisolasi. Setelah itu, kita akan mempertahankan Kastil Kozuki dan memotong kedua pasukan. Jadi maju!"

Shikanosuke memimpin veteran Sepuluh Pahlawan Amago, para veteran dari Kanegasaki yang bergabung dengan korp Sagara, dan meskipun jumlahnya kecil, para prajurit dari klan Kuroda yang memiliki pola pikir "Menyelamatkan sang putri kami" juga telah bergabung dengan pasukan.

Kekuatan pengikut keluarga Kuroda, tidak lebih dari seratus orang, yang bergabung dengan pengepungan kastil Miki, sangat tersentuh dengan dalam oleh Shikanosuke yang bersedia untuk menyelamatkan Kanbei untuk menantang Ukita Naoie. Mereka mengirim tim elit untuk ikut serta dalam pertempuran.

Namun, jika Shikanosuke tidak dapat menerapkan teknik Qi Men Dun Jia bersama dengan Nenek Aga, masih mungkin bagi mereka untuk benar-benar dikalahkan oleh Naoie yang memiliki keunggulan jumlah.

"Hehehe. Sebuah taktik yang terbentuk pada menit terakhir, akankah itu berhasil?"

Nenek Aga yang membantu Shikanosuke menunggangi seekor sapi dan maju dengan santai. "Bukankah mengendarai sapi menjadi sebuah masalah?"

"Inti dari taktikku adalah untuk menonton tentara bergerak maju-mundur dengan cepat, tetapi dalam kenyataannya, tentaraku diam."

bintang iblis di langit sedang bersinar.

Apakah itu bintang dari Matsunaga Hisahide, bintang pengkhianatan yang ditakuti oleh para prajurit?

Shikanosuke berdoa, meskipun mereka tak bisa melihat bulan di atas kepala mereka lagi, dia masih berdoa.

"Ini bukan untuk aku, itu untuk tuanku, untuk Kuroda Kanbei-dono, tolong berkahi aku dengan Dukkha!"

Mendengar apa yang dikatakan Shikanosuke, kebingungan dari tentara menghilang dalam sekejap.

"Semuanya, kita harus muncul sebagai pemenang dalam pertempuran penuh dengan kesulitan ini. Kami tidak akan pernah menyerah!"

"Oh!" teriak tentara.

"Terobos Gunung Shozan dari depan, lanjutkan dengan berpura-pura mundur tetapi maju dalam kenyataannya, berpura-pura untuk maju tapi mundur dalam kenyataan! Mari kita pergi!"

"Zenki, Shikanosuke telah mulai bergerak."

"Tentu saja. Ukita Naoie adalah orang yang cerdas, dia segera akan menyadari bahwa itu adalah umpan. Mari kita pergi sekarang."

Sagara Yoshiharu, yang sedang memegang peta dari kuil Aga nenek, mulai bergerak jauh ke Gunung Shozan.

Hanya ada Yoshiharu dan Zenki mereka berdua.

Meskipun mereka telah bertemu tentara pengintai Ukita berkali-kali, dengan seni tembus pandang, mereka mampu melewati dengan aman.

Bersembunyi sambil mendaki jalan pegunungan yang terjal, mendaki sambil bersembunyi lagi. Tidak ada waktu untuk beristirahat.

"Zenki, para pengintai itu, mereka ada di sini lagi!"

"Tenangkan pikiranmu. Lantunkan mantra itu."

Sementara bersembunyi di semak-semak, Yoshiharu dan Zenki melantunkan mantra bersama-sama.

Para penjaga hampir berlari ke depan Yoshiharu.

"Apakah itu imajinasiku?"

"Sepertinya tidak ada seorangpun di sana."

Menggelengkan kepala mereka, para penjaga kembali ketempat mereka berasal.

Setelah kehadiran penjaga menghilang, Yoshiharu dan Zenki kembali mendaki.

"Tapi itu benar-benar aneh. Kenapa para penjaga tidak melihatku?"

"Tidak. Hanya saja kau berpikir bahwa kau tersembunyi, itu saja."

"Aku pikirkan?"

"Keyakinanmu akan mempengaruhi pikiran mereka. Tentu saja, akulah orang yang memulai pengaruh."

"Apakah ini sebuah ilusi? Ini lebih seperti hipnosis."

"Meskipun aku jauh lebih lemah sekarang, aku masih memiliki tingkat kekuatan ini."

Pemandangan tiba-tiba menjadi jelas, jalan pegunungan terjal muncul di depan.

Sementara memiliki pandangan mata burung dari Kastil Himeji, Yoshiharu membuka peta yang dia dapatkan dari Nenek Aga.

"Ada total lima tempat yang memungkinkan yang memiliki penjara bawah tanah. Kanbei harusnya dipindahkan keluar dari penjara yang Goemon temukan, harusnya hanya ada empat kemungkinan tempat tersisa." Yoshiharu bergumam.

Di kejauhan, suara teriakan dan benturan senjata bisa terdengar.

Perang telah dinyalakan di kaki bukit.

Jelas, Ukita Naoie telah mengirimkan sebagian utama dari pasukannya ke medan perang. untuk menangkap Shikanosuke, bahkan jumlah pengintai telah menurun secara signifikan.

"Kita tidak punya waktu untuk mencari mereka satu per satu. Zenki, kita akan berpencar."

"Tidak. Seni tembus pandang tidak bisa dilakukan tanpa aku. Kau akan ditemukan jika kita berpencar."

"Kalau begitu kau bisa memanggil Sunekosuri untuk melacak bau Kanbei. Hei, bangun! Ini adalah waktu pertunjukanmu!"

"Nyun.... Aku tidak bisa bangun di pagi hari....?"

Tampaknya Sunekosuri yang memiliki Yoshiharu masih ingin tidur. Itu tidak ingin keluar sama sekali.

"Terlalu malas! Ini menyangkut hidup tuanmu!"

"Sagara Yoshiharu, tenang."

"Oh, yeah."

"Sagara Yoshiharu, ayo kita menuju ke lokasi berikutnya terlebih dulu. Kekuatanku melemah sementara kita berbicara."

"Pengaruh jimat tersebut mulai luntur?"

"Benar. Dan tentu saja, aku akan menghilang juga jika tuanku mati."

"Jika kau menghilang sekarang...."

"Ini akan menjadi akhir. Aku akan kembali ke surga."

Zenki tampaknya jarang berbicara tentang dirinya sendiri.

Meskipun itu seorang Shikigami, selain memperlihatkan penampilan rubah yang kadang-kadang, tidak ada yang berbeda dari seorang manusia.

Dan itu adalah Zenki ini, yang telah mulai menceritakan sedikit demi sedikit ketika mendaki gunung.

"Sebelum dipanggil sebagai Shikigami oleh tuan, aku berada dalam sebuah tidur nyenyak, Sagara Yoshiharu."

"tidur nyenyak?"

"Menjauh dari semua kontak manusia, mengambil istirahat sejenak. Ada waktu bahwa aku pernah hidup sebagai manusia normal."

"Sebagai seorang manusia? Kemudian kau dan Nenek Aga adalah kenalan lama sejak dulu?"

"Itu hanya aku punya beberapa darah buruk dengan leluhur Nenek Aga."

"Leluhur? Onmyouji Ashiya Douman atau sesuatu seperti itu? Seperti sebuah cerita benar-benar tua."

"Bagaimanapun juga, Nenek Aga adalah generasi Doman yang keenam puluh."

Zenki menatap langit tak berujung di atasnya.

"Sebelum aku pergi ke tidur, aku memutuskan untuk tidak peduli tentang dunia manusia. Benda-benda nyata akan hancur satu hari. Bahkan jika kau ingin melindungi sesuatu, tidak ada alasan untuk melakukannya sampai akhir. Jika kau melindunginya, kau hanya akan menghambat perubahan dan pertumbuhan orang itu. Hal ini tidak hanya berlaku untuk orang-orang, tapi pada negara juga."

"Jangan berbicara tentang sesuatu yang begitu rumit. Aku tidak mengerti itu."

Zenki sedang mencoba untuk mengungkapkan sesuatu, tapi Yoshiharu tidak bisa memahaminya.

Dia hanya bukan jenis orang yang akan berbicara tentang kisah-kisah lama pada saat-saat seperti ini.

"Ketika aku pertama kali dipanggil sebagai Shikigami oleh tuanku, untuk dia yang telah membangunkan aku sewenang-wenang dan memerintah aku, aku mengungkapkan sisi jahat dari diriku sendiri."

"Itu pasti sebelum Hanbei bertemu Nobuna dan aku kan? Apa yang Hanbei ingin lakukan sebelum dia memanggilmu?"

"Dia mengatakan padaku bahwa dia ingin menjadi seorang ahli strategi militer untuk melatih penguasa, dan mengakhiri era kacau. Hal yang lebih menarik adalah dia ingin mengubah dunia manusia ini menjadi sebuah dunia yang dipenuhi dengan empati, membersihkan negara dari segala kebencian dan dendam dan membiarkan dunia kegelapan berakhir. Itulah kenapa, dia membutuhkan kekuatanku."

"Dalam istilah bahasa modern, itu adalah untuk mengakhiri Abad Pertengahan."

"Itu artinya Onmyoudou akan sama sekali tidak berguna. Aku pikir dia adalah seorang Onmyouji aneh."

"Dan sehingga kau menjadi Shikigami dari Hanbei?"

"Tidak, tubuh Tuan sudah sakit-sakitan saat itu, memotong pembuluh darah naga berarti memperpendek hidupnya sendiri. Aku merasa bahwa tubuh yang lemah dan pikirannya yang halus tidak akan mengizinkan dia untuk mengejar ambisinya. Jadi aku mengatakan kepadanya untuk hanya bersyukur bahwa dia masih hidup, hidup dengan damai selama sisa hidupnya dan meninggalkan ambisinya dan meninggalkannya sendirian. Aku mengatakan padanya yang sebenarnya."

Suara Zenki berhenti tiba-tiba.

"Jadi, Hanbei......"

"Dia bahkan tidak meneteskan air mata, seperti dia telah melihat segala sesuatu dalam waktu singkat, dia bergumam pada dirinya sendiri, hanya mengungkapkan senyum yang sangat bermasalah. Tuan tahu dia tidak punya banyak waktu yang tersisa, dan karena karakter pendiamnya, dia tahu bahwa itu akan sangat sulit baginya untuk menemukan tuan yang bisa dia layani. Jadi, dia memanggil Shikigami berbahaya seperti aku, itu pasti pertaruhan Tuan yang terakhir."

"......jadi begitu?"

"Ketika tuan akan menyerah, bahkan ketika aspirasi dan cita-cita sendiri hampir dilupakan dan ketika dia hidup damai, dia dipaksa untuk melayani Saito Yoshitatsu dari Mino untuk membayar Ando Mamoru Iga yang membesarkannya. Tapi....."

"Tapi......?"

"Tapi Tuan bertemu orang yang dia bisa mempercayakan ambisinya, dan orang itu adalah kau, Sagara Yoshiharu."

"......"

"Tuan bilang kau tidak takut kematian dan terus maju, itu jauh lebih bermakna daripada menjadi hidup tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Dibandingkan dengan ekspresi tekad yang dia miliki dan saat aku pertama kali bertemu dengannya, dia seperti telah benar-benar berubah menjadi orang yang berbeda."

"Hanbei membuat pertaruhan besar seperti itu padaku....."

"Pada saat itu, sepertinya aku akhirnya ingat perasaan yang aku miliki sebagai manusia yang lama terlupakan."

"......"

"Kau adalah orang yang dibutuhkan bagi Oda Nobuna untuk membuka era baru. Putri dari Klan Oda membutuhkanmu juga. Setelah aku mendengar percakapan di Honnouji, aku sangat yakin akan hal ini juga."

"begitukah....."

Senyum tipis Zenki tiba-tiba menghilang.

"Sagara Yoshiharu, aku mengatakan ini sebelum terlambat. Jika kita berdua jatuh ke rahang kematian, kau harus segera meninggalkan aku untuk memastikan kau bertahan hidup."

"Apa? Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu."

"Kau harus. Aku akan menghilang cepat atau lambat, namun masa depan negara ini membutuhkanmu. Kau harus memahami arti dari tuanku mempertaruhkan hidupnya padamu, Sagara Yoshiharu."

"...Hanbei....... Huh..."

Sunekosuri tiba-tiba menunjukkan kepalanya dari punggung Yoshiharu.

"Hiks hiks, ini benar-benar cerita yang menyentuh."

"Sunekosuri, kau harus memberitahuku bahwa kau bangun!"

"Uhh.... Uhh...... Aku Menangis, seluruh Jepang menangis, nuuu."

"Potong omong kosong dan mulai bekerja. Sakuku bukanlah penghangat."

"Aku ingin istirahat lagi, nuuu."

"Mulai bekerja! Jika tidak aku akan meletakkan tongkat melalui pantatmu dan membuatmu BBQ di api."

"Buru buruburu. Ah! Ditemukan bau Kanbei♪"

"Benarkah?"

"Sungguh, nuuu!"

Arah yang Sunekosuri tunjuk adalah bukit curam.

Pandangan buruk saat pohon-pohon tumbuh tebal di kedua sisi jalan.

"Zenki, meskipun tampak berbahaya, menurut peta, itu harusnya memiliki tiga kemungkinan tempat pada arah itu."

"Kalau begitu ayo pergi."

"Yeah."

"Jika kita benar, para penjaga akan meningkat. Setelah itu, kita akan menggunakan seni tembus pandang untuk menghapus kehadiran kita."

"Tembus pandang sambil bergerak?"

"Aku akan membantumu, ayo pergi."

Yoshiharu melantunkan mantra dan bergerak menuruni bukit.

Mereka bertemu beberapa penjaga sepanjang jalan mereka.

(Aku tidak di sini, aku tidak di sini, aku hanya sebuah ilusi)

Karena dia melantunkan mantra tersebut dengan kuat, dan dengan bantuan Zenki, mereka melewati semua penjaga satu per satu.

Masih ada banyak kekuatan yang tersisa untuk Zenki, tapi Yoshiharu hampir pada batasnya.

Setelah hatinya menjadi terguncang, mantra akan rusak.

Jangan tidak sabaran, jangan marah, jangan menjadi cemas.

Aku harus berkonsentrasi untuk mempertahankan keadaan spiritual dari ketiadaan, jika tidak mantra akan rusak.

Setelah melewati sebuah sudut,

Yoshiharu bergumam "kita telah melewati setengah, kita hampir sampai." dan sambil dia bergerak maju.

Bang!

Sebuah peluru terbang tepat di kepala Yoshiharu.

"Meskipun aku tidak bisa melihat mereka, ada seseorang di sana!"

Ini adalah Ukita Naoie.

Orang yang seharusnya berada di medan perang, Ukita Naoie.

ini tembakan dari sisi lain dari sudut, sepenuhnya titik buta bahwa Yoshiharu, dengan penjagaannya yang turun tak bisa menghindarinya.

Yoshiharu terkejut oleh naluri dan penciuman Ukita Naoie, yang menembak pada sesuatu yang dia tak bisa melihat.

Hanya sedikit lagi.....

Mungkin karena kondisi pikirannya sekarang, dengan hatinya terguncang, dia mungkin tidak benar-benar menghapus kehadirannya.

Tidak peduli apa—

"Aku tidak akan tertipu oleh umpan tingkat ini, orang yang sedang melawan Shikanosuke di medan perang adalah penggantiku!"

Menghadapi Ukita Naoie yang telah menyergap mereka, tidak mungkin bahwa orang biasa seperti Yoshiharu dapat menghindarinya.

Tidak peduli seberapa baik dia dalam menghindar bola, tidak mungkin bahwa hal itu lebih cepat dari sebuah peluru. Apa lagi, itu adalah tembakan dari titik buta.

Apakah kita akan gagal?

Apakah itu tidak mungkin untuk mencapai impian menempatkan semua buah-buahan dalam sebuah tas.

Apakah aku akan mati di sini dengan ambisi yang diwarisi dari Hanbei?

Namun...

"Sagara Yoshiharu! Pergi!"

Ada orang yang bergerak lebih cepat daripada peluru yang ada.

Ini adalah Zenki.

Zenki bergerak dalam kecepatan angin seperti dan berdiri di depan Yoshiharu, dan peluru tersebut menghantam bahu kanannya.

Zenki memecahkan seni tembus pandang dan menunjukkan dirinya.

"Zen....Zenki! Kau....."

"Kau masih belum terlihat oleh orang. Pergilah sekarang! Larilah kemana Kanbei berada! Selamatkan Kanbei!"

"Bukankah kau mengatakan padaku bahwa kau takut peluru Tanegashima...... Bukankah kau akan menghilang?"

"Berhenti mengganggu jika kau seorang pria?"

"Jika kau menghilang sekarang, kau tidak bisa kembali lagi!"

"Diam dan pergi!"

Mata Zenki memberitahu Yoshiharu bahwa ini adalah perpisahan terakhir.

"....Ohhhh!"

Yoshiharu menyerbu ke depan.

Menuju Ukita Naoie dan memukul dia dengan kepalanya.

"Wah!"

Ini adalah sundulan Yoshiharu yang tak terlihat.

Ukita Naoie telah jatuh kepala lebih dulu, melepaskan senapan yang dia pegang.

Pada saat yang sama, seni tembus pandang yang menutupi Yoshiharu pecah.

Melihat Yoshiharu yang tiba-tiba keluar entah dari mana dan menunggangi tubuhnya, Ukita Naoie berteriak kaget "Kau.....! Dari mana kau datang!"

"Kau idiot! Kenapa kau masih di sini! Pergi dan selamatkan Kanbei sekarang!"

Lengan kanan Zenki sudah menghilang.

"Diam! Aku akan mengalahkan orang ini terlebih dahulu sebelum menyelamatkan Kanbei bersama-sama, Zenki."

"Seberapa bodoh kau ini?!"

"Ah, aku hanya sebodoh ini, oke!"

"Sekarang Omyoudou perlahan-lahan menghilang, aku akan menghilang bagaimanapun juga!"

"Namun kau belum menghilang sekarang! Bukankah kau masih hidup?!"

"Kau benar-benar....."

Yoshiharu terus menghujankan rentetan pukulan pada wajah Naoie.

Tapi pukulannya tidak mengenai.

Yoshiharu ditendang di perut, dan dia terdorong menjauh. Pinggangnya dengan keras menghantam batang pohon di sisinya. Itu begitu menyakitkan sehingga dia tidak dapat berdiri.

Ukita Naoie meraung dan berdiri.

"Ingin menang melawan aku tangan kosong! Kau terlalu naif, bocah!"

"Uhuk, uhuk...."

Ukita Naoie yang terpojok seperti seekor singa terluka.

Dengan tekad untuk berjuang sampai akhir, dia dengan kuat menendang pada wajah Yoshiharu, yang telah jatuh ke tanah.

Pada saat yang tepat, Zenki menggunakan tangannya untuk menarik tubuh Yoshiharu.

"Uhuk, uhuk.... Aku pikir aku akan bisa menang tanpa senjata api.... Tidak menduga dia sebaik ini dengan tangan kosong...."

"Sagara Yoshiharu, lari!"

"Pistolku, dimana pistolku sialan!"

Zenki dan Yoshiharu bergegas menuruni bukit.

Ukita Naoie yang kehilangan senjatanya tidak mengejar mereka dan jarak antara mereka berdua dan Ukita Naoie menjadi lebih jauh.

Tapi tujuan mereka jelas, penjara bawah tanah yang memenjara Kuroda Kanbei.

"Aku tidak akan membiarkanmu melarikan diri!" Ukita Naoie akhirnya menemukan pistolnya.

Bang! Bang!

Punggung mereka menjadi sasaran dan melepaskan tembakan.

Seluruh tubuh Yoshiharu dapat merasakan niat membunuh dari peluru tersebut.

Semua rambutnya berdiri.

Mereka hampir mencapai penjara bawah tanah yang menahan Kanbei.

hanya sedikit lagi.....

"Sepertinya ini adalah akhir, Sagara Yoshiharu, selamat tinggal."

tiba-tiba, Zenki melemparkan tubuh Yoshiharu ke depan dan menendangnya.

Melihat ke belakang, dia telah memulai konfrontasi dengan Ukita Naoie yang telah menebas cabang-cabang dengan pedang sambil mengejar mereka.

Dada Zenki ditembak oleh dua peluru.

".......Uhh....."

Para shikigami sangat takut pada peluru.

Mereka lebih rentan terhadap peluru daripada manusia.

Dada Zenki mulai mencair.

"Kau layak mendapatkannya! Satu orang jatuh. Sagara Yoshiharu, kau akan mati di sini juga!"

Mengatakan itu, Ukita Naoie entah bagaimana terhalang oleh dinding yang tak terlihat.

Zenki melepaskan semua energinya yang tersisa.

Ingin menyelesaikan semuanya....

"Ukita Naoie, aku tidak akan membiarkan kau membunuh orang ini. Kau harus membunuhku jika kau ingin maju." Tubuhnya mulai runtuh seperti pasir.

Meski begitu, Zenki masih bergerak maju.

Menggunakan semua kekuatannya pada setiap langkah untuk bergerak ke arah Ukita Naoie, yang ekspresinya terdistorsi oleh teror saat dia berteriak "Kau..... Kau monster!"

Jarak antara Yoshiharu mulai menjadi lebih besar.

"Sagara Yoshiharu. Ukita Naoie yang bingung tidak akan memiliki cara untuk berurusan denganmu sekarang. Serahkan dia padaku. Jangan berpikir tentang hal-hal lain, cepat dan selamatkan Kuroda Kanbei!"

".....Zenki...... Apakah kau benar-benar berniat untuk menghilang di sini.....!"

"Sagara Yoshiharu, kau benar-benar sepenuhnya idiot. Aku tidak bisa percaya bahwa aku akan tergerakkan oleh seorang pria bodoh sepertimu..."

"Tunggu! Tunggu....."

"Aku tidak bisa percaya bahwa aku masih bisa menangis. Aku berterima kasih dari hatiku."

"Tidak! Jangan menghilang!"

"Sudah aku katakan, hentikan omong kosongmu! Tumbuhlah! Ini adalah sebuah perpisahan dengan seorang teman! Tanggunglah!"

Kata-kata Zenki mengubah ekspresi Yoshiharu seketika.

"Kau bersedia untuk mengakui aku sebagai teman..... Zenki."

"Ini benar-benar topik yang menjengkelkan. Jangan beritahu siapapun. Selamat tinggal, temanku."

".......!"

Yoshiharu mengertakkan giginya, berbalik dan mulai berlari.

Dia berlari ke penjara bawah tanah yang memenjarakan Kuroda Kanbei, sendirian.

Dia tidak ingin membiarkan Zenki melihat air matanya sehingga dia tidak mengeluarkan suara apapun.

Jika aku membiarkan keluar suara apapun, Zenki akan tahu bahwa aku menangis.

Dia pasti akan memarahiku bahwa karena belum tumbuh.

Jadi, aku berlari tanpa membiarkan keluar suara apapun.

Dengan ekspresi seperti iblis, Ukita Naoie menggunakan peluru untuk meledakan keberadaan Zenki, sementara mendekati Zenki dan berteriak "Bagaimana bisa aku membiarkan kau pergi!"

Menggunakan senjata dari Nanban ini, mereka mampu untuk membubarkan kekuatan sihir negara ini yang telah ada sejak jaman kuno.

"Era Onmyouji sudah berakhir. Sekarang orang-orang yang menciptakan era baru, dengan aku.... Itu bagus."

Zenki menutup matanya.

Satu-satunya penyesalan yang dia miliki adalah dia mampu mengalahkan roh yang muncul di Kyoto.

Tapi hantu itu akan segera dikirim kembali ke dalam kegelapan oleh para pemimpin era baru ini, seperti Oda Nobuna.

Dan itu tidak akan lama lagi.

Akhirnya, waktu akan berubah.

Negara kacau yang telah mengalami stagnasi selama satu abad akan segera terlahir kembali.

Orang-orang yang menggunakan kekuatan spiritual dari dewa rubah, menyebutnya Onmyoudou dan terjebak negara ini selama bertahun-tahun...

Orang-orang yang telah melindungi negara tetapi karena kekuatan luar biasa mereka, juga telah menunda kemajuannya...

Dengan leluhur klan Tsuchimikado kembali ke surga...

Aku tidak pernah menyangka bahwa saat-saat terakhir ternyata menjadi kerinduan penuh dengan harapan.... Aku benar-benar benci untuk berpisah dengan dunia ini, pikir Zenki.

"Sagara Yoshiharu. Bawa tuanku ke dunia baru."

Sebuah suara tembakan senapan dapat didengar dari Gunung Shozan.

"Argh....."

Yoshiharu tidak melihat ke belakang.

Berlari pada jalan menurun yang sempit yang muncul di hutan bambu.

Aku telah berjanji untuk menjaga semua buah-buahan untuk diriku sendiri..... aku berjanji...

Tapi, kekuatanku tidak cukup.

Yoshiharu tidak berhenti.

Aku tidak bisa membiarkan pengorbanan Zenki sia-sia.

Saat-saat sedih bisa ditinggalkan sampai setelah aku menyelamatkan Kanbei dan meninggalkan Gunung Shozan.

Hanya jarak yang kecil yang tersisa antara Kanbei.

"Sunekosuri, apa jalan ini benar? Apakah ada aroma Kanbei?"

Kepala Sunekosuri keluar dari dadanya.

Kedua telinga dan matanya terkulai.

"Ini benar ~nuu...."

"Hei, ayolah, kau akan menemui tuanmu, bergembiralah!"

"Zenki sudah kembali ke surga namun Yoshiharu masih memiliki semangat ini ~nuu....."

"Tentu saja! Ini bukan waktunya untuk depresi!"

"Ah. Kenapa hujan di hari yang cerah, bahkan hujan badai ~nuu."

"In...Ini hujan dihari yang terik! Seekor rubah pasti menikah di suatu tempat."[2]

"....Apa, itu berubah menjadi air mata monyet."

"Diam!" Teriak Yoshiharu.

"Dan ada ingus juga!"

"Tunggu, jangan menghasut aku lagi! ......Ah?"

Pada akhir hutan bambu adalah pemandangan yang tidak pernah terlihat sebelumnya.

"Bagaimana bisa..... jalannya terbagi menjadi tiga?"

"...Nuu."

"Peta yang Nenek Aga berikan padaku hanya menunjukkan satu jalan langsung ke ruang bawah tanah!"

Tidak ada waktu untuk ragu-ragu, tetapi mereka harus memilih jalan yang benar sebelum bergerak.

"A...Ap...Apa sekarang ~nuuu!"

"Sunekosuri, jalan mana yang memiliki bau Kanbei? Kau harusnya tahu itu."

"Biarkan aku mencium... Ah, aku menemukannya!"

"Dimana?"

"Ketiga jalan memiliki bau Kanbei."

"Apa! Sekarang bukan saatnya untuk bercanda! Atau aku memanggangmu!"

"Jangan panggang aku! Itu benar ~nuu."

"Jadi, ini adalah perangkap yang Ukita Naoie rencanakan, huh?"

Sebuah perangkap kematian mungkin menunggu jika jalan yang salah dipilih.

Bahkan jika tidak ada jebakan apapun, aku masih akan tersesat dalam gunung.

Aku tidak dapat menggunakan seni tembus pandang tanpa Zenki.

"Yang mana jalan yang benar, Kanbei? Dimana sih kamu Kanbei!?"

Sebuah suara dingin tiba-tiba terdengar oleh telinga Yoshiharu.

"... kebiasaan buruk milikmu itu tidak bisa diperbaiki, tenangkan pikiranmu."

"Zenki?"

"Ambil ke jalan yang kanan, akan ada seseorang yang menunggumu di kolam."

Suara ironis ini adalah tanpa diragukan lagi, suara Zenki.

Ini bukan ilusi apapun, sampai akhir, kau masih memimpin aku.

Maka tidak ada yang perlu diragu lagi.

"Ke sisi kanan!"

Yoshiharu berlari menuju jalan yang kanan dengan kecepatan penuh.

Dia bergegas melalui jalur bambu.

Penglihatannya tiba-tiba menjadi lebar, meninggalkan hutan bambu, ada sebuah kolam.

Dua gadis sedang menunggu Yoshiharu.

Salah satunya mengenakan kosode berwarna cerah, seorang gadis Jepang kecil.

Satu yang lainnya dari mereka memiliki sepasang mata biru, yang sebelumnya bertindak sebagai utusan Ukita Naoie dan mengunjungi Yoshiharu, seorang ksatria putri yang santun.

Keduanya memiliki kuda di samping mereka.

"Kalian?!"

"Senang bertemu denganmu, Sagara Yoshiharu-sama. Aku putri Ukita Naoie, Ukita Hideie."

"Saya ajudan Hideie-sama, Konishi Yakurou dari Sakai. Ini adalah kedua kalinya kita bertemu."

"Yakurou, Yakurou, ketika Otou-sama mengetahui tipuan Korp Sagara dan tiba-tiba ingin meningkatkan jalan, aku benar-benar khawatir tentang hal itu."

"Karena saya menempatkan permen di sisi kanan jalan sebagai tanda."

"Yeah, seperti yang diharapkan dari Yakurou, kamu benar-benar cerdas, hehe."

Yoshiharu berhenti dan mengibaskan tangannya.

"Tidak tidak tidak, aku tak melihat permen sama sekali."

"Ap...Apa katamu? Kemana permen yang saya taruh?"

"Kemungkinan besar dimakan oleh burung?"

"Ah! Itu buruk!"

"Lalu... Bagaimana Yoshiharu-sama tahu yang mana jalan yang benar?"

"Aku tak ingin pernikahan lain dari rubah lagi, jadi tolong, itu lebih baik jika kamu tidak bertanya...."

Hideie dan Yakurou saling memandang dengan ekspresi tak percaya.

"Kenapa kalian di sini?"

"Anda datang ke sini untuk menyelamatkan Kanbei-sama, kan? Ini adalah kunci dari penjara bawah tanah."

Hideie mengeluarkan kunci emas dari payudaranya dan meletakkannya di tangan Yoshiharu.

"Ukita Naoie masih mengejar aku dari belakang, aku akan memberitahumu alasan dalam perjalanan ke penjara bawah tanah yang memenjara Kanbei."

Yoshiharu melompat ke kuda, berteriak "Aku mengandalkanmu" dan bergerak.

Yakurou menunggang kuda lain, sementara Hideie melekat erat-erat.

"Kami telah mendengar tentang Yoshiharu-sama dari Kanbei-sama, dia mengatakan bahwa Anda adalah orang baik hati yang membenci membunuh."

"Kami tuan dan hamba adalah Kristen dan berteman dengan Simon-sama."

"Yoshiharu-sama, aku ingin anda menyelamatkan Kanbei-sama dan dengan itu, menyelamatkan ayah saya sebagai hasilnya juga."

"Ukita Naoie? Sulit bagiku untuk mengatakan itu, tapi aku benar-benar ingin...."

"Kami tak ingin anda percaya, tapi Otou-sama memiliki hati manusia juga."

Tangan kecil Hideie memegang sebuah salib perak sementara air mata keluar dari matanya.

Dia tampaknya seorang gadis lugu yang baik hati.

Ini sulit untuk membayangkan dia adalah anak Ukita Naoie.

Tapi, memang benar bahwa wajah miliknya dan mata besar memiliki beberapa kemiripan dengan Naoie.

"Meskipun Otou-sama dikenal sangat jahat, orang-orang yang dia bunuh hanya terbatas pada pria. Dan untuk wanita, bahkan setelah dia selesai menggunakan mereka, dia tidak akan menghabisi mereka. Adapun untuk anak-anak, dia tidak akan pernah menyakiti mereka sama sekali. Dia memiliki sisi ini padanya yang tak seorangpun yang tahu...."

"Tapi sekarang, dia memenjarakan Kanbei dan ingin mengeksekusi dia."

"Hal ini karena jika dia tidak menangkap Shikanosuke sebelum kedatangan tentara Mori, maka dia harus memberikan Bizen dan Mimasaka."

"Untuk membiarkan aku mewarisi 500K yield Bizen dan Mimasaka dari tanah yang Otou-sama menghabiskan hidupnya untuk memperoleh, dia akan kehilangan sisa kemanusiaan terakhirnya..."

"Jika dia melanggar tabu tidak membunuh setiap wanita, Tuanku benar-benar akan menjadi iblis sepenuhnya."

"Banyak kali, Hideie mencoba untuk memaksa dia dengan mengancam bunuh diri, namun seorang Kristen dilarang melakukan bunuh diri... Hiks hiks...."

Dibalik dosa Ukita Naoie yang tek terhitung, rasa sakit terasa jauh di dalam hati putrinya Hideie.

Tidak bisakah tindakan dari putrinya sendiri bergabung dengan Kristen menghentikan Naoie?

Tidak, seseorang yang mampu membesarkan sebaik itu, putri polos, jelas bukan seorang iblis, Ukita Naoie pastinya menjadi ayah yang baik.

Hei, Sagara Yoshiharu, kau tidak boleh dikendalikan oleh kemarahan dan berubah menjadi iblis juga. Zenki berbisik ke telinganya.

Potong semua siklus kebencian di sini.

Ini mungkin apa artinya dengan mengakhiri era peperangan.

Merasa seperti itu sebuah teguran.

"Apakah Kanbei disiksa? Apakah dia baik-baik saja?"

"Ya. Otou-sama mengancam beberapa kali, tapi tidak menyiksanya. Meskipun gerakan tubuhnya terbatas, tapi selain itu dia aman."

"Otot-ototnya mungkin telah berhenti berkembang, dia harusnya baik-baik saja setelah mandi air panas."

"Benarkah...?"

Sepertinya aku belum kalah, pikir Yoshiharu.

Jika Kanbei telah disiksa dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka, aku pasti akan menyalakan api kemarahan dan balas dendam dan menjadi seorang iblis sendiri, tapi aku masih bisa mempertahankan kewarasanku sebagai manusia.

Yoshiharu mencapai pintu masuk gua sambil melihat langit.

"Aku tahu, aku tidak akan pernah membiarkan Kanbei terbunuh."

"Terima kasih banyak...."

"Anda harus berjalan dari sini dan seterusnya. Penjara berada pada ujung ruang bawah tanah tersebut."

Melompat turun dari kuda, Yakurou memimpin Hideie dan Yoshiharu ke penjara. Pada biaya mengorbankan Zenki, Yoshiharu akhirnya tiba.

Di sisi lain dari jeruji besi, Kuroda Kanbei menunggunya.

"Ah, sungguh lambat, Sagara Yoshiharu."

Meskipun dia kehilangan beberapa berat badan, tapi senyum Kanbei masih sama seperti senyum normalnya.

Yoshiharu tergesa-gesa membuka gembok dengan kunci dan membuka pintu.

Perasaan yang telah ditekan meledak.

Sunekosuri yang menunjukkan kepalanya dari dada Yoshiharu berteriak "Ini hujan deras Nyun!" Tapi dia benar-benar tidak bisa menahan lagi.

"Kanbeiii!"

Dia tidak tahu apa yang dia bicarakan.

"Jangan meninggalkan aku tanpa aku ketahui kau idiot!"

"....aku bukan seorang idiot, aku seorang gadis!"

"Diam! masih terlalu dini untuk menyatakan diri sebagai seorang gadis! Kau bocah kecil!"

"Apa Takenaka Hanbei baik-baik saja?"

"Aku tidak akan membiarkan Hanbei mati! Kau sekarang harusnya khawatir tentang hidupmu sendiri. Khawatir tentang Shojyumaru."

"Shojyumaru aman, aku percaya pada teman-temanku."

"Kau....."

Yoshiharu menangis keras sambil merangkul Kanbei kecil dengan seluruh kekuatannya.

Ada apa dengan si jenius ini?

Kanbei. Kau, benar-benar bodoh. Seorang idiot yang tidak bisa disembuhkan. Dengan bangga datang ke tempat Ukita Naoie, ada batas untuk bersikap baik. Membuat aku memasukkan begitu banyak usaha dan membuat orang lain begitu khawatir tentangmu. Sebagai seorang ahli strategi, berpikirlah sedikit sebelum kau bertindak. Idiot Idiot idiot!

"Yoshiharu, lepaskan aku. Itu sakit."

"Diam! Jika aku membiarkanmu pergi maka kau akan menghilang lagi! Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi!"

"....Aku tidak akan pergi, lagi. Aku tidak akan menghilang seperti itu lagi."

"Kalau begitu berjanjilah padaku!"

"Aku tidak akan pergi... Aku tidak akan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata lagi."

"Jika kau masih bertindak semaumu lain kali, aku pasti tidak akan memaafkanmu!"

Sunekosuri melompat ke dada Kanbei.

"Ini masih tempat yang menenangkan bagaimanapun juga."

Tindakan Sunekosuri yang menyembunyikan dirinya dalam dada Kanbei itu menjadi sebuah pemicu.

"Wu...."

Dipeluk erat oleh Yoshiharu, Kanbei mulai menangis keras.

Seolah-olah semua ketegangan telah dilepaskan, sebuah isakan tak terbendung terjadi.

"Uwaaaa.... Uwaaaaa!"

Oda Nobuna vol 9 pic 3.jpg

Sebuah tangisan tanpa henti.

Apa yang tersisa dari kelembaban yang tersisa di tubuhnya yang melemah berubah menjadi air mata dan mengalir keluar.

Terpengaruh oleh mereka, Hideie dan Yakurou yang berdiri di samping meneteskan air mata juga.

Agar tidak mengganggu reuni Yoshiharu dan Kanbei, mereka menahan suara mereka.

"Uwaaaaa! Aku benar-benar takut... Ini benar-benar menyakitkan... Yoshiharu... Yoshiharu!"

"menangislah! Seorang anak harus bertindak seperti anak kecil dan menangislah semaumu!"

Suara Yoshiharu bercampur dengan air mata, dan tidak bisa menahan emosinya.

mentalitas apa yang Kanbei miliki ketika dia datang ke gunung ini sendirian?

Kenapa dia memilih nasib kejam seperti itu bahkan ketika dia telah menarik kartu 'Fool' dengan tarotmu?

Ketika dia mendengar bahwa Nobuna telah memerintahkan aku untuk membunuh adiknya sendiri dari Ukita Naoie, apa yang Kanbei pikirkan pada waktu itu? Bagaimana dia bisa menahan ini?

Dia tidak menyebutkan hal tentang adiknya Shojyumaru, yang berarti bahwa dia sudah memperlakukan dan mempercayai aku sebagai temannya.

Dalam sebuah penjara bawah tanah apek dan sempit, dia masih percaya padaku, percaya bahwa aku tidak akan mengkhianatinya.

Masih banyak hal-hal lembut yang aku ingin katakan kepadanya...

Tapi terlalu banyak pikiran membanjiri dalam pikiranku, membuat aku tidak dapat mencari tahu bagaimana mengekspresikannya.

"....kau masih hidup. Terima kasih."

Akhirnya, aku terpaksa mengeluarkan ini dengan semua kekuatanku.

Kanbei membenamkan wajahnya ke dada Yoshiharu, terisak pelan.

Hideie dan Yakurou mengingatkan Yoshiharu.

"Yoshiharu-sama, itu akan merepotkan jika Otou-sama menemukan hal ini."

"Turunlah dari gunung. Kami akan memandu Anda melalui jalan rahasia tanpa pengintai."

Yoshiharu dan Kanbei sekarang jauh di dalam kamp musuh sendirian.

Dan Ukita Naoie mendekat.

"Yeah. Aku akan meninggalkan pertempuran dengan Ukita Naoie setelah aku membawa Kanbei kembali ke tempat yang aman."

Tentara Mori juga akan tiba di Harima besok atau hari sesudahnya.

Meskipun dia cukup bijaksana untuk mengetahui bahwa Shikanosuke bertindak sebagai umpan, tetapi karena memberi terlalu banyak perhatian pada hal ini, Ukita Naoie lupa tujuan aslinya - untuk menangkap Shikanosuke.


Tanpa dia di medan perang, tak mungkin Shikanosuke akan ditangkap.

Ukita Naoie yang terpojok harusnya sudah tak mampu membuat pilihan yang tepat.

"Ayo pergi, kita tinggalkan Gunung Shozan."

Yoshiharu membelai kepala Kanbei dan berdiri.

Kanbei yang telah dipenjarakan di penjara bawah tanah yang sempit ini begitu lama, otot kakinya harusnya sudah lemah dan tidak bisa bergerak.

Hal ini juga mengkonsumsi banyak staminanya.

Mungkin karena dia lelah karena menangis, Kanbei tertidur di bahu Yoshiharu.

Yoshiharu membawa Kanbei di punggungnya dan berjalan menuju pintu keluar.

Mereka naik kuda dan siap untuk pergi.

Hideie dan Yakurou juga menaiki kuda dan memimpin Yoshiharu.

"Yoshiharu-sama, suatu hari nanti tolong bantu Otou-sama...."

"Ah, aku berhutang padamu, jadi aku yakin akan ku lakukan!"

Empat orang, menunggangi dua kuda mereka berjalan menyusuri gunung di jalan rahasia.

Namun,

"Hideie-sama! Itu tuan! Tuan telah mengejar kita!"

"Huh?"

"Apa?!"

Di ujung jalan ini, ada seorang pria menunggu Yoshiharu.

Itu adalah Ukita Naoie.

"Dasar bajingan! Beraninya kau menipu putriku!"

Matanya dipenuhi dengan kemarahan dan kegilaan.

"Otou-sama, itu tidak seperti ini! Yoshiharu-sama...."

"Tuanku, harap rasional!"

"Sagara Yoshiharu! Kau berani untuk menipu putriku, aku tidak akan pernah memaafkanmu!"

Dia menembakkan pistol tiba-tiba.

Tapi beruntung bahwa masih ada cukup jarak antara mereka berdua.

Naoie telah kehilangan ketenangannya, menyebabkan akurasinya menurun.

Yoshiharu memegang tali kekang erat-erat, dan menghindari tembakan.

"Hideie adalah putri darah dan dagingku! Aku menghabiskan seluruh hidupku untuk mendapatkan 500K yield Bizen dan Mimasaka, mereka semua milik Hideie! Aku tidak akan membiarkan Mori atau Oda mengambil semua itu!"

Menunggangi kuda, Ukita Naoie yang marah menyerbu, siap untuk menutup jarak untuk memberi Yoshiharu pukulan kritikal akhir.

Yoshiharu tidak mundur satu langkahpun, kenapa?

Tingkat perbedaan ketika mereka berdua tangan kosong begitu jelas.

Tapi aku yakin. Aku tidak akan pernah kalah pada ini lagi.

Itu dari saat itu ketika aku membawa Kanbei di punggungku.

"Ukita Naoie! Kau adalah orang yang memenjarakan Kanbei, kan!?" "Jangan berpura-pura memahami aku, kau bocah kecil!"

"Bukankah kau memiliki aturan bahwa kau tidak akan membunuh seorang gadis? Apakah kau benar-benar berencana untuk menurunkan diri menjadi samurai yang akan membunuh bahkan seorang gadis?!"

"Jika itu untuk Hideie, ini bukanlah apa!"

"Putrimu tidak ingin kau untuk berubah menjadi iblis karena suatu hal yang kau tahu!"

"Masalah keluarga Klan Ukita bukanlah urusanmu, kau bocah kecil! Apa yang kau tahu tentang keluarga kami?!"

"Aku tidak tahu apa-apa! Lihatlah berapa usiamu, jangan melakukan chuuni dengan caramu bicara!"

"Jika klan Ukita tidak diwarisi oleh Hideie, hidupku... tidak, hidup ibuku akan benar-benar tak berarti!"

"Ibu?"

"Tuanku benar-benar bingung karena Hideie dibawa pergi." Kata Yakurou. Kemudian, Hideie yang menempel pada Yakurou, tiba-tiba melompat dari kudanya dan ke kaki Yoshiharu.

"Otou-sama, Hideie tidak ingin Otou-sama menjadi iblis. Izinkan saya untuk dibunuh oleh Yoshiharu-sama di sini!"

Hideie serius. Bahkan Yoshiharu memahami bahwa Hideie tidak berakting.

Karena sifatnya yang murni, Hideie mempercayakan hidupnya, yang paling berharga bagi Klan Ukita pada Yoshiharu.

"Jika fakta bahwa saya Hideie menghilang mampu menyelamatkan Otou-sama, maka...."

"Hideie, tunggu! Sagara Yoshiharu! BAJINGAN KAU!!!"

"Yoshiharu-sama, saya sangat menyesal. Umat Kristen dilarang melakukan bunuh diri. Jadi silakan menebas tenggorokan Hideie."

"Yoshiharu-sama! Tidak!"

Yakurou mencoba untuk menghentikan Yoshiharu.

Yoshiharu mengeluarkan pisau secara perlahan dan diam-diam.

Lalu dia meletakkan pisau tersebut pada tenggorokan Hideie yang putih bersih.

"Aku tahu, Hideie. Untuk menghapus iblis pada Ukita Naoie, tampaknya aku harus memikul beban memiliki iblis sebagai gantinya."

"Yoshiharu-sama... Terima kasih banyak..."

"Ini untuk membayar hutangku padamu yang menyelamatkan Kanbei. Selamat tinggal, Hideie."

"Yoshiharu-sama? Apa yang anda lakukan?! Ini bukan sesuatu yang Anda bisa untuk melakukannya bahkan jika Anda kaya!?"

"Yakurou! Ambil jiwaku sebagai kompensasi."

"Tunggu, Sagara Yoshiharu! Aku akan memberikan Kanbei kembali padamu! Aku akan membiarkan kalian berdua meninggalkan gunung ini! Tolong hentikan! Tolong hentikan! Hanya dia... Tidak!"

"Terlambat, Ukita Naoie. Kau adalah orang yang memojok putrimu ke titik ini."

Yoshiharu membuat gerakan menebas, dan darah segera menyembur keluar kemana-mana.

Hanya sedikit lagi tetapi masih tidak dapat...

Tidak dapat menjangkau Hideie.

Seperti jiwa yang keluar cangkangnya, Ukita Naoie jatuh tak bernyawa dari kuda.

Matanya telah kehilangan semua cahayanya, dan sekelilingnya mulai kabur.

Dia melihat sosok ibunya yang meninggal.

"Oka-sama...."

Klan Ukita yang melayani daimyo dari Bizen.

Kakek Naoie terkenal karena kesetiaannya kepada tuannya.

Ayah Naoie sangat mampu dan ahli strategi yang baik, ibunya juga bahkan disebut sebagai keindahan Bizen.

Hubungan orangtuanya yang sangat baik, Naoie muda dibesarkan dalam penuh kasih sekelilingnya yang termasuk kakek dan orang tuanya.

Tapi untuk Klan Ukita harus dikalahkan, itu bukan kekalahan oleh kekuatan musuh, tapi itu pengkhianatan rekan-rekan mereka yang memiliki tuan yang sama.

Kakeknya ditipu oleh rekan-rekannya dan akhirnya tewas.

Strategi berbahaya ini semua dilakukan hanya untuk mengambil kursi kepala punggawa.

Tuan tersebut juga telah meninggalkan Klan Ukita yang setia.

Klan Ukita kemudian kehilangan rumah mereka dan tersebar.

Ketakutan menjadi terbunuh, ayahnya yang mengembara hanya bisa berpura-pura gila.

Meski begitu ayahnya tak bisa diselamatkan.

Selama masa mengembara, dia meninggal sebelum membangun kembali keluarganya.

Naoie selalu percaya bahwa ini adalah perbuatan para pengkhianat itu yang membunuh kakeknya dan ingin memusnahkan seluruh keluarganya.

Harus meninggalkan rumahnya di usia muda, Naoie diperlakukan seperti tabu atau wabah karena kasusnya.

Para pengikut yang bersedia untuk mengikutinya juga sedikit.

Samurai yang telah kehilangan wilayah mereka akan berada dalam keadaan menyedihkan seperti itu.

Bahkan lahan pertanian juga hilang.

Dan akhirnya para pengikut merosot menjadi bandit untuk merebut makanan.

Sudah kehilangan alasan untuk kembali ke dunia samurai yang terkait dengan pengkhianatan dan konspirasi.

Sudah memutuskan untuk menyerah pada membangkitkan Klan Ukita, dan hidup tanpa beban.

Jika aku benar-benar harus menjadi orang jahat, lebih baik untuk menjadi bandit daripada mati kelaparan.

Tapi melihat putra yang jatuh, ibu Naoie memutuskan untuk mengeluarkan petisi kepada Tuan tersebut, berharap untuk membangun kembali Klan Ukita.

Tuan itu menjawab.

"Jadilah selirku, dan aku akan memberi Naoie beberapa tanah."

Hina dan penuh keserakahan.

Naoie yang bahkan ibu yang cantik diambil menjadi marah.

Tindakan tuannya terhadap klan Ukita yang selalu setia membuat dia marah. Dia mengutuk dunia samurai dan mengamuk.

Dengan tekad untuk mati bersama-sama dengan ibunya, Naoie memimpin teman-temannya, sekelompok bandit untuk menyerang kediaman tuan, tetapi tanpa jejak kesedihan apapun, ibu Naoie bahkan menyambut anaknya dengan senyum lembut.

"Kenapa, Oka-sama! Kenapa!"

Dengan senyum lembut namun indah, ibunya menenangkan kemarahan Naoie.

"Itu semua untuk kamu Naoie-sama..."

Bahkan sekarang, Naoie tidak bisa melupakan senyum ibunya saat itu.

Mengetahui bahwa dia dicintai oleh ibunya.

Jadi.

"Pada saat itu, aku bersumpah!"

Aku harus membunuh semua pengkhianat Klan Ukita, sang tuan juga akan dihancurkan olehku! Tidak peduli seberapa jahat strateginya, tidak peduli bagaimana orang lain menghinaku, aku pasti akan membunuh mereka semua!

Bahkan jika aku hanya memiliki napas terakhirku, aku harus mendapatkan ibuku kembali.

Jadi dia membunuh samurai.

Untuk meningkatkan wilayah Klan Ukita, untuk menjadi lebih kuat, dia tidak menunjukkan belas kasihan kepada para samurai itu.

Pertama, dia membunuh ayah istrinya.

Awalnya, itu adalah untuk merayakan perebutan tanah.

Klan Ukita pasti akan bangkit kembali!

Ini adalah harapan Ibu yang lama dihargai.

Ayah dari istri keduanya juga telah dibunuh oleh dia.

Dengan menggunakan berbagai metode berbahaya dan menakutkan, dia membunuh semua musuh yang dibencinya satu per satu.

Memberikan adik kandungnya sebagai seorang istri, kemudian membunuh pria itu saat dia melengahkan pertahanannya.

Metode ini berulang berkali-kali.

Semua orang percaya bahwa "Aku tidak melakukan sesuatu yang salah, jadi aku tidak akan dikhianati, kan?" Jadi tidak peduli berapa banyak rekan Ukita Naoie yang tewas, semua orang masih percaya padanya.

"Orang yang percaya adalah seorang idiot!" Naoie tertawa terbahak-bahak di depan orang rekan-rekan tewas itu.

Namun, dia mengampuni perempuan dan anak-anak.

Bahkan jika dia ingin, dia akan teringat senyum ibunya selama waktu itu dan menjadi tidak dapat melakukannya.

Entah bagaimana, pada suatu waktu, ketika merencanakan strategi dan pembunuhan, Naoie telah memutuskan "bunuh semua pria, dan hanya mengambil keuntungan dari perempuan."

(Kenapa? Karena aku percaya mereka akan mencintai aku, gadis-gadis itu yang menjadi pion dalam strategiku akan mengatakan ini kepadaku sambil tersenyum.)

"Ini semua karena Anda Naoie-sama..."

Tidak peduli wanita seperti apa, bahkan jika mereka buruk, ekspresi yang mereka muliki sambil tersenyum dan mengatakan itu adalah seperti Bodhisattva.

Itu sama seperti Ibu.

Senyum cerah mungkin saja menjadi alasan hidup Naoie...

Kebencian dan ekspresi tragis pada istri-istrinya dan adik ipar setelah Naoie mengkhianati mereka juga dipenuhi dengan cinta mereka kepada keluarga mereka.

Namun, setelah berkali-kali pengkhianatan dan pembunuhan, ketika Naoie menghancurkan tuan itu untuk menyelamatkan ibunya, ibunya tidak lagi di dunia ini.

Tepat ketika dia telah melakukan dosa keji tersebut dan akan segera mendapati keinginannya terpenuhi...

Sisa hidup Naoie begitu megah tak berguna.

(Meski begitu)

"Ini semua karena Anda Naoie-sama."

Selama wanita mengatakan ini kepada aku dengan ekspresi tersenyum, aku tidak akan bisa meninggalkan lingkaran pembunuhan dan pengkhianatan ini.

(Manusia benar-benar sulit untuk dimengerti.)

Semakin aku menghianati, semakin aku disebut iblis, semakin banyak wanita mengelilingiku. Setiap kali ketika aku selesai menggunakan salah satu dari mereka, akan ada lebih banyak yang menunggu.

Tersenyum dan berkata "Ini semua karena Anda Naoie-sama."

Hanya ini kemudian yang aku percaya bahwa aku tidak ditinggalkan oleh Oka-sama dan selalu dicintai.

Aku sudah tidak keluar dari hal ini.

Aku hanya bisa menjadi seorang iblis jahat untuk seluruh hidupku, sampai hari aku mati.

Sampai hari putriku, Hideie lahir.

"Karena aku selalu tidur dengan wanita untuk ambisiku, dan tidak memiliki keturunan, aku selalu percaya bahwa Klan Ukita akan berakhir dengan aku."

Namun, Hideie lahir.

"....aku tidak menduga bahwa aku akan memiliki seorang keturunan di usiaku, seorang putri, Hideie."

Ibuku mengorbankan dirinya untukku.

Seseorang yang jahat seperti Ukita Naoie tidak apa-apa bahkan jika dia dibunuh di jalanan. Itu yang sudah dibuang bersama dengan kemanusiaannya.

Tapi putriku, tidak, Hideie yang mewarisi darah ibuku, aku ingin dia mewarisi Klan Ukita.

"Aku harus membiarkan dia mewarisi Klan Ukita, 500K yield itu semua miliknya..."

Ukita Naoie telungkup di lantai saat dia merangkak ke Hideie.

"Jika tidak... Untuk alasan apa ibuku... Untuk alasan apa dia hidup... Dan untuk apa dia mati!"

Naoie berteriak dari lubuk hatinya, dengan sekuat tenaga.

"wanita yang mencintaiku sangat senang dapat digunakan olehku. Itu harusnya. Ini harusnya seperti ini!"

Hideie terbaring di tanah dan tidak bergerak satu incipun.

Rasa pusing Naoie tidak berhenti, dia bahkan tidak bisa berdiri.

Dia berteriak-teriak terus-menerus, tidak berhenti bahkan untuk menarik napas.

Mungkin itu terlalu mengejutkan bahwa dia tidak bisa mengejar pernapasan.

Dia tidak bisa bergerak maju lagi.

"Hideie... Hideie.... jawab aku..."

Apakah ini ganjaran?

Apakah ini karena aku meninggalkan putriku satu-satunya?

Apakah ini karena aku membesarkan dia terlalu murni?

Aku menjaga apa yang tersisa dari kemanusiaanku semua untuk Hideie.

Tapi sekarang, aku telah membawa putriku pada kematian.

Pada akhirnya, semua yang aku lakukan adalah untuk mengkhianati dan menyakiti para wanita yang mencintaiku?

Suatu hal yang seperti membiarkan para wanita di sekitarku terus hidup, tidak bisakah aku melakukan itu?

Karena ibuku dibawa pergi oleh tuan itu, aku telah kehilangan ibuku selamanya. Haruskah aku menjerit kesakitan?

"Sagara Yoshiharu, ini adalah kekalahanku...."

Sagara Yoshiharu mengambil mayat Hideie dalam keheningan.

Tangannya berlumuran darah.

Yakurou menggenggam erat sebuah salib, melakukan doa Kristen.

"Silahkan! Aku memberikan hidupku! Aku menyerahkan Bizen dan Mimasaka padamu!"

"....Apakah itu benar, Ukita Naoie?"

"Itu benar! Jadi tolong, gunakan kekuatan masa depan untuk membangkitkan Hideie.....!"

"Baik."

Yoshiharu mengetuk wajah Hideie.

Hideie tiba-tiba membuka matanya yang besar dan menatap Naoie.

"....Otou-sama maafkan aku.... Jika aku tak melakukan ini, Otou-sama tidak mendengarkan kata-kataku, jadi aku berbohong padamu...."

"Hideie?!"

"Aku membuat kesepakatan dengan Yoshiharu-sama, dan kami berakting ini. Apa yang Yoshiharu-sama potong adalah tangannya sendiri."

"Itu terlalu dalam, dan itu sakit seperti neraka sekarang! Hideie-chan, tolong rawat tanganku."

"Ya."

"Untuk sesaat saya tak tahu apa yang terjadi, tapi itu baik tuanku! Tapi apakah anda berniat untuk memberikan semua Bizen dan Mimasaka pada Yoshiharu-sama?"

Setidaknya anda harus meninggalkan sekitar sepuluh persen atau lebih, Yakurou berpikir dalam kepalanya.

Naoie merasa seperti berteriak padanya saat dia masih memegang salib di tangannya.

Kekuatan dalam tubuhnya perlahan-lahan pulih.

Naoie tiba-tiba berdiri dan menyambar Hideie dari tangan Yoshiharu.

"Idiot! Bagaimana bisa aku memberikan itu pada dia!"

"Kau bajingan, Hideie bekerja sangat keras untuk bertindak dan kau tidak berubah sama sekali!"

"Yang benar saja! Aku ditipu begitu buruk olehmu dan kau masih menyemburkan omong kosong!? Jika kau menginginkannya, ambil itu dariku dalam pertarungan yang adil!"

"Kau tidak bertempur dalam perang, hanya mengandalkan pembunuhan untuk merebut wilayah-wilayah baru, siapa kau untuk mengatakan itu padaku!"

"Diam anak kecil! Bukankah perang membunuh banyak pengikutmu? Bukankah cara yang paling efisien membunuh bos musuh?"

"Selain itu, kau tahu alasan mengapa kau melakukan hal-hal yang buruk, namun kau tidak bisa menghentikan dirimu sendiri? Kenapa demikian?"

"Hmmpf! Jika aku mengubah diriku sekarang, wanita-wanita yang telah aku gunakan tidak akan bahagia bukan!?"

"Siapa yang peduli tentang omong kosong itu! Lihatlah semua darah ini mengalir keluar dari tanganku, itu menyakitkan seperti neraka!"

"Bukankah kau melakukan itu sendiri?!"

"Diam! Sebagai permulaan, ini adalah untuk Zenki!"

Yoshiharu mengangkat tangan yang tidak terluka, dan memberikan pukulan tepat di wajah Naoie.

Karena Naoie memegang Hideie dengan kedua tangannya, dia tak tidak bisa membela diri sama sekali, dan terpukul di wajah dengan darah mengucur dari hidungnya.

"Kau layak mendapatkannya!"

"Kau... Hina, Sagara Yoshiharu!"

"Ukita Naoie, kau tidak bisa menang melawan aku lagi!"

"Diam! Sagara Yoshiharu, beraninya kau mempermalukan aku! Aku pasti akan membunuhmu!"

"Aku tidak takut padamu lagi! Meskipun kau adalah orang yang membunuh Zenki, tapi aku akan membiarkanmu pergi karena Hideie dan Yakurou!"

"Apa katamu? Jangan terlalu sombong, bocah!"

"Lain kali kita akan menyelesaikan ini di medan perang, Ukita Naoie."

Sambil membawa Kanbei di punggungnya, Yoshiharu naik kuda dan meninggalkan tempat tersebut dengan cepat.

Naoie ingin mengincar Yoshiharu "Sialan, dengan Kanbei menghalangi, aku tidak bisa menembak sama sekali."

Dia menyerah pada itu.

Karena Hideie, yang berada ditangannya, memelototi Naoie.

"Dalam kenyataannya dia bisa membunuh Hideie. Orang itu adalah penyelamat hidup Hideie."

"Itu benar, Tuanku."

"....Cih, apa boleh buat kalau begitu."

Akhirnya, Yoshiharu melarikan diri dari Gunung Shozan dengan membawa Kanbei.

Naoie hanya bisa memukul bibirnya sendiri, dan merasa bahwa salah satu giginya patah.

"....aku harusnya tidak punya anak."

"Jadi apa sekarang, tuanku? Menjadi sekutu dengan Yoshiharu-sama?"

"Yakurou, lakukan beberapa perhitungan. Pasukannya terbatas, pemenang akan ditentukan ketika Tentara Mori tiba, bukan?"

"Itu masih belum memutuskan, masih ada Klan Oda."

"Klan Oda? Tidak akan ada yang namanya bala bantuan datang."

"Mereka mungkin, bukan untuk menyebutkan bahwa Yoshiharu-sama memberi kita hutang."

"Bagaimana bisa ada?"

"Ada!"

"Yakurou, masalah di sini adalah siapa yang akan muncul sebagai pemenang, entah apakah itu Klan Mori atau Klan Oda. Pada akhirnya, kami hanya akan bersekutu dengan pihak yang menang."

Jika diseret ke dalam perang jangka panjang, Klan Oda dengan wilayah lebih banyak kemungkinan besar akan memenangkan pertempuran, tapi sekarang Klan Mori memiliki keunggulan yang luar biasa pada jumlah. Naoie bergumam pada dirinya sendiri.

"Yakurou, lain kali jika kau membiarkan Hideie bertemu dengan bajingan itu lagi, aku akan membunuhmu juga!"

"T...Tu...Tuanku. S...Sa...Saya seorang gadis yang Anda tahu?"

"Menjengkelkan, putri seorang pedagang Sakai tidak dihitung sebagai gadis!"

"Kapan... Kapan orang-orang Sakai... menyinggung perasaan Anda tuanku?"

Naoie tampaknya marah pada penghinaannya tepat di depan Yoshiharu.

"Bajingan! Beraninya dia untuk bermain-main dengan aku! Aku pasti tidak akan melepaskan monyet itu!"

Disebelah Naoie, Hideie sedang melihat sisi lain dari kaki gunung dengan ekspresi melankolis.

"Yoshiharu-sama, harap selamatlah...."

"Kanbei, kita keluar dari Gunung Shozan, sedikit lagi dan kita akan bertemu dengan Shikanosuke dan meninggalkan Kastil Himeji!"

".....Munya..... Maafkan aku, aku tertidur..."

"Tidur, tidur saja."

"Wu..." Kanbei yang dibawa dipunggung, membuka matanya dan mengeluarkan beberapa suara mengantuk.

Namun, tepat di luar gunung, Yoshiharu melihat adegan tak bisa dipercaya.

Pada saat ini.....

Tentara Mori yang dipimpin oleh Kikkawa Motoharu dan Kobayakawa Takakage sudah melewati Kastil Kozuki dan datang ke Gunung Shozan, siap untuk mengelilingi pasukan pengalihan yang dipimpin oleh Yamanaka Shikanosuke.

Jumlah pasukan mereka hampir seperti awan di langit.

Semangat juang yang tinggi, memerintahkan gerakan tanpa jejak kebingungan.

Melihat kemunculan tiba-tiba dari Tentara Mori, pasukan pengalihan yang dipimpin oleh Shikanosuke telah kehilangan rute pelarian mereka.

Bahkan jika mereka ingin melarikan diri, Yumesakigara tepat di belakang mereka. Jika mereka mencoba melarikan diri melalui sungai, kehancuran total adalah sudah jelas.

Dan jika mereka berbalik dan melawan, hasilnya akan sama.

Shikanosuke sekarang kehabisan akalnya.

"Sial.... Ini... Ehhhh....? Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Yoshiharu, itu Tentara Mori, Mereka sudah berada di sini."

"Shikanosuke dikepung! Ini buruk! Jumlah pasukan pengalihan sangat kecil, itu tidak mungkin bagi mereka untuk menahan kekuatan militer semacam ini!"

"Apa sekarang, Sagara Yoshiharu?"

"Apa sekarang, Shikanosuke adalah akan mati jika hal ini terus berlanjut. Aku akan menerobos barisan musuh dan menyelamatkan Shikanosuke! Kanbei, carilah rumah rakyat biasa untuk menyembunyikan dirimu sendiri!"

"Aku menolak. Seorang prajurit yang lemah sepertimu pergi ke medan perang tanpa penasehat militer, itu pasti akan menjadi kematian seketika."

"Kau baru saja diselamatkan dan sekarang kau akan menyelam dalam kematian lagi?"

"Tidak, hanya jika kau membawa Simon dapat meningkatkan kesempatanmu bertahan hidup."

"Bahkan jika ada seorang penasehat militer, tidak ada tentara! kesempatan ini untuk bertahan hidup tidak menjadi lebih baik!"

"Sekitar 0-10%, setidaknya aku bisa menjamin bahwa itu bukan 0, kan?"

"Pergilah Pergilah!"

"Aku menolak. Simon ingin melunasi hutangnya."

"Aku hanya melakukan hal-hal dengan caraku, kau tidak perlu merasa berhutang budi atau apapun."

"Tapi, kau mempertaruhkan hidupmu untuk menyelamatkan Simon, kan?"

"Itu tak usah dikatakan! Kita bukan tuan/bawahan tapi teman."

Kanbei tersenyum dengan wajah yang bermasalah.

"Teman huh. Menyebut seorang penasihat militer seorang teman, manusia dari masa depan benar-benar aneh."

"Bukan itu, teman adalah teman. Di Jepang mereka sebut 'Tomodachi'." [3]

"Fufu... Aku paham... Lalu biarkan aku membayar 'friendship' mu."

(Mereka mengatakan kata "friendship" dalam bahasa Inggris)

"Friendship? Sebuah Kapal teman(friend's ship)?"

"Kau benar-benar idiot, 'friendship' berarti persahabatan."

Jadi ini berarti kau masih tidak mau turun dari punggungku, Yoshiharu merasa bermasalah.

"Tampaknya Klan Oda tidak mengirimkan bala bantuan kesini, Onee-Sama."

"Yeah, karena Matsunaga Hisahide dari Yamato telah memberontak."

"Sebuah pemberontakan di saat seperti ini."

Pasukan Yamanaka Shikanosuke yang telah mencoba untuk menarik masalah dengan klan Ukita dengan menyerang dan mundur setelah berada dalam kekacauan total dalam menghadapi Tentara Mori, yang telah datang lebih awal dari yang diharapkan.

Duduk di kamp utama dari klan Mori adalah sang shogun kecil dan elegan - Ashikaga Yoshiaki.

Di sampingnya, ada si kembar Mori dengan penampilan yang sama persis.

Kikkawa Motoharu dan Kobayakawa Takakage.

Bagi klan Mori yang memiliki sejumlah besar tentara, pasukan pengalih Shikanosuke seperti kacang kecil dimana mereka dapat dengan mudah dihancurkan hanya dengan jumlah mereka yang lebih unggul.

"Takakage, jenderal musuh seperti Yamanaka Shikanosuke."

"Nee-sama, akhirnya kita bisa menyelesaikan masalah dengan musuh abadi itu."

"Itu, ksatria putri itu yang dengan ganas melawan musuh-musuhnya adalah Yamanaka Shikanosuke? Sungguh ganas penampilan teknik tombaknya, luar biasa."

Ashikaga Yoshiaki, yang menggunakan teleskop untuk mengamati medan perang, mendesah.

"Oh? Siapakah prajurit yang membawa seorang gadis di punggungnya? Untuk berpikir bahwa dia benar-benar menyerbu ke Tentara Mori, apakah dia berencana untuk bunuh diri?"

"Aku tidak yakin...?"

"Mungkin seorang tentara yang telah ketiduran."

Ukita Naoie, dengan wajah sedih bergegas ke kamp utama Tentara Mori. Dia tidak menyangka bahwa Tentara Mori akan mencapai Harima begitu awal.

Haruskah aku membelot untuk membayar Sagara Yoshiharu, tidak tidak, dia membuat aku menunjukkan sisi jelekku tepat di depan Hideie, aku akan benar-benar dipermalukan jika aku tidak membunuhnya. Tapi jika aku lakukan, aku harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa klan Oda mungkin lebih kuat dari klan Mori di masa depan tapi aku tidak punya waktu untuk ini lagi.

"Tunggu! Aku pasti akan menangkap Yamanaka Shikanosuke hidup-hidup! Aku pasti akan membunuh Sagara Yoshiharu! Tolong beri aku sedikit waktu lagi!"

Motoharu menatap Naoie dengan tatapan dingin.

"Waktunya sudah habis, bukankah seharusnya kau melakukan Seppuku sekarang?"

"Ini! tatapan ini dari seorang gadis seperti dia menatap seekor serangga membuatku gila... Tidak! Tolong tunggu!"

"....Seorang pria yang menjijikkan."

"kakak dari si kembar Mori aku ingin membersihkan nama 'Pembunuh Ksatria Putri', Perkenankan aku untuk melawan Sagara Yoshiharu!"

"Kau tidak ingin mengakui nama tercemarmu itu, kemudian mati."

"Tolong tunggu! Jika aku tak membunuh Sagara Yoshiharu sendiri, hatiku akan sangat frustrasi oleh itu!"

"Onee-sama, itu karena Ukita Naoie bahwa kita dapat dengan mudah mengelilingi Yamanaka Shikanosuke."

Takakage yang gemetar menghentikan Motoharu yang mengambil pisau kecil.

"Seperti yang diharapkan dari Kobayakawa Takakage, kau masih mengakuiku."

"Namun, jika kau membahayakan atau membunuh sandera, Kuroda Kanbei, maka lakukan seppuku di tempat."

Takakage sedikit menyipitkan matanya.

"Tidak! Aku sudah mengembalikan dia pada Sagara Yoshiharu tanpa cedera."

"Itu bagus. Kuroda Kanbei adalah temanku. Kau benar-benar lolos dari maut, Ukita Naoie."

Su...Sungguh nyaris.... Mengeluarkan keringat dingin, Naoie mendesah lega.

Ekspresi dari Takakage itu mengingatkan ayahnya - Mori Motonari, aura dari seseorang dengan tatapan dingin.

Si kembar Mori benar-benar telah mewarisi darah dan bakat Mori Motonari.

Bahkan tanpa ahli strategi Motonari yang seperti iblis ada disekitar, menentang dua bersaudara ini pasti akan berakibat fatal.... Naoie gemetar sambil berpikir.

"Kau dengar itu Takakage. Dia mengirim sandera kembali, mungkin dia sudah menjadi sekutu dengan Sagara Yoshiharu."

"tidak! Aku mengembalikan karena aku terancam! Dia adalah bajingan iblis yang mengambil putriku sebagai sandera! Dia juga orang yang membunuh adik Kuroda Kanbei! Sagara Yoshiharu adalah seorang pria yang bahkan lebih jahat dari aku!"

Jika Yoshiharu mendengar percakapan ini, keributan pasti akan pecah, tapi Naoie akan melakukan apapun untuk bertahan hidup. Sekarang Hideie kembali di sisinya, dia dalam semangat tinggi.

"Apa itu? Kalau begitu pergi tangkap Shikanosuke, pertempuran telah dilakukan lagipula."

"Takakage, perlakuanmu pada orang ini terlalu naif."

"Oh, kalau begitu aku akan segera kembali! Sagara Yoshiharu, kali ini aku akan membunuhmu pasti!"

Naoie yang penuh semangat bergegas keluar dari kamp utama.

"orang paling awal yang berhasil dalam klan Oda, Sagara Yoshiharu. Orang yang mengklaim bahwa dia datang dari masa depan. Apakah dia seorang penipu yang bahkan lebih baik daripada Ukita Naoie atau seorang pria harus kita temui setidaknya sekali?"

"Takakage, Sagara-kun akan segera dimusnahkan. Sagara Yoshiharu yang terjebak akan menjadi mayat di medan perang ini."

"Yeah, dan jika hal tentang dia membunuh adik Kuroda Kanbei adalah benar, dia sama dengan Ukita Naoie, tidak, itu jauh lebih buruk. Kita tidak bisa membiarkan dia hidup."

"Meninggalkan tentara Sagara hanya karena pemberontakan yang terjadi, klan Oda bukanlah sesuatu yang baik juga."

"Oda Nobuna tidak memiliki bakat untuk menjadi penguasa dunia. Bawakan kepala Yamanaka Shikanosuke dan Sagara Yoshiharu, selamatkan kastil Miki dan kemudian segera bawa tentara ke Kyoto untuk mengusir klan Oda."

"Ini tidak tampak seperti apa yang Takakage yang berhati-hati akan katakan."

"Onee-sama, aku sedikit marah sekarang. Klan Oda mengatakan hal-hal seperti Tenka Fubu, namun sekarang mereka berada dalam keadaan menyedihkan. Orang yang dikenal memiliki bakat untuk menjadi penguasa dunia hanya menyeret terjadinya perang sekarang. Aku merasa bahwa kita harus benar-benar menghancurkan dia."

"Seperti yang diharapkan dari klan Mori, ambisimu setinggi langit." Ashikaga Yoshiaki membuka kipasnya dan mulai tertawa "Ahahahaha".

Terisolasi di Harima, korps Sagara sekarang menghadapi kehancuran total.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Cara duduk untuk latihan Zen, "Kekka-Fuza" mirip dengan yoga. Yaitu, seseorang harus menempatkan kaki kanan di paha kiri dan kaki kiri dipaha kanan.
  2. Sebuah pernikahan rubah sering digunakan di Jepang untuk menggambarkan hujan di hari yang terik.
  3. Memang benar seperti yang dibilang penerjemah versi inggrisnya, kalau di terjemahkan ke kata "Teman" akan menjadi sedikit aneh.

Bab 4 - Komet[edit]

"Rikyuu? Itu berbahaya, turunlah cepat!"

"..."

"Eh? Alchemy namban bisa mengalahkan hantu?"

Hantu besar mencegah Nobuna pergi ke Yamato di Danau Ogura.

Ajudan ketakutan dan berkata "mengesampingkan jumlah tentara, bagaimana kita seharusnya menangani hal ini?"

Master Teh Sen no Rikyuu sambil menunggangi kuda, membungkus tubuh kecilnya dengan pakaian hitam dan berjalan menuju Nobuna.

"Bukankah alchemy sebuah teknologi untuk mengubah besi menjadi emas? Itu tidak masuk akal untuk menggunakan alchemy untuk bertempur."

Nobuna khawatir tentang Rikyuu dan mencoba untuk menghentikannya.

Pada awalnya, Nobuna tidak merekrut Rikyuu untuk menjadi bagian dari skuad bunuh diri. Juga, bagaimana Rikyuu berhasil datang ke sisi Nobuna seperti bayangan?

"....."

"Apa? Alchemy hanya teknologi untuk menghasilkan emas, bukan?"

"..... (Tersedak)"

Hantu itu juga bingung.

Mater Teh muda yang mungil yang mengenakan jubah hitam gaya Namban jelas bukan orang rata-rata/orang luar biasa.

Namun, kebingungan tersebut hanya berlangsung sesaat.

"Siapapun yang ingin melindungi Oda Nobuna harus mati!"

Hantu itu yang menghadapi Rikyuu mengayunkan lengannya.

Rikyuu membuka bibir kecilnya.

Sementara jari-jari kecilnya terselip di empat poci teh, dia berteriak dengan suara lembut.

"Dengan nama Philippus Theophrastus Aureolus Bombastus von Hohenheim, Kuperintahkan kepadamu, biarkan jiwa-jiwa berkelana kembali ke empat elemen." (Catatan: http://en.wikipedia.org/wiki/Paracelsus)

Sebuah angin puyuh tiba-tiba muncul di depan kuda yang Rikyuu tunggangi.

Tutup poci teh tersebut terbang tetapi tidak tersentuh.

Empat jenis serbuk didalamnya menyebar keluar.

Serbuk hitam.

"Roh Bumi - Hitam!"

Serbuk putih.

"Roh Air - Putih!"

Serbuk emas.

"Hilangnya Roh Air - Emas!"

Serbuk merah.

"Kobaran Api naga -merah!"

Keempat serbuk berwarna tercampur dalam angin kemudian, api mulai berkobar.

Angin puyuh itu tiba-tiba menjadi angin puyuh menyala dan berkobar cerah.

Serbuk emas tersebut mungkin emas murni dan serbuk hitam itu pasti mesiu.

Nobuna tidak bisa menebak identitas dua serbuk sisanya.

Nobuna tidak tahu apakah itu adalah bahan rahasia seorang ahli alchemy. Atau mungkin zat yang tidak diketahui yang disempurnakan oleh Rikyuu sendiri.

Itu bukan dari Onmyoudo.

Itu juga berbeda dari ilusi yang Matsunaga Hisahide gunakan.

Juga bukan upacara rahasia umat Kristen.

Sebuah "teknik" yang Nobuna belum pernah lihat sebelumnya, muncul di depan matanya.

"Skill kamuflase asing tidak berpengaruh padaku!"

Hantu itu membuka tangannya, dan mencoba untuk memukul tubuh kecil Rikyuu.

"Philippus Aureolus, Theophrastus von Hohenheim Bombastus. Dengan bimbinganmu, hancurkan roh jahat!"

Api itu meliliti lengan hantu tersebut.

Dan itu menutupi seluruh tubuh hantu.

Itu bukan sebuah ilusi.

Itu adalah api yang nyata.

Selain itu, suhu ultra-tinggi tersebut adalah panas yang tak seorangpun pernah melihat di Jepang.

"Ini bukan sebuah ilusi... Tapi... Ini adalah api! Bagiku yang telah membuang bentuk manusia... Bagiku yang memiliki tubuh baja..."

Hantu itu masih mendekati Rikyuu.

Tapi tidak bisa.

Api di tubuhnya masih terus berkembang.

Tubuh tidak teratur yang melampaui batas dari tubuh manusia, mulai mencair pada suhu ultra-tinggi ini.

"Kau... Kau...."

Bang! Lengan kanan hantu itu meledak.

"Oh...."

"Pelarut yang dapat melarutkan semuanya, menghancurkan tubuh dan jiwa hantu yang berkeliaran ini."

"...Siapa kau..."

Rikyuu menutup poci teh tersebut, pada saat yang sama ketika tutup kecil mengeluarkan suara 'bang' yag kecil...

Sebuah ledakan besar meraung dan seluruh tubuh hantu itu telah hancur. Berkeping-keping.

Api yang dikelilingi hantu juga menghilang.

Danau Ogura telah menjadi damai sekali lagi.

Nobuna dan ajudannya memandang Rikyuu dengan ekspresi yang tak percaya.

"Rikyuu, gerakan yang kamu gunakan barusan, apakah itu sihir?"

".... (menggeleng)"

"Itu tampaknya tradisi alchemy telah menggunakan kata sihir, tapi itu bukan sihir? Pekerjaan alkimia, pelarut, bisa menjadi senjata dan meledakkan hantu? Itu benar-benar teknik Namban yang menakutkan!"

".... (Mengangguk)"

"Apa sebenarnya pelarut itu?"

"... (Hum)"

"Selama percobaan alkimia, zat yang larut adalah 'cairan yang bisa dibakar'? Menggunakan hal yang berbahaya seperti itu di ruang teh? Penghancuran ini sangat kuat."

".... (Hum)"

"Hei? Maksudmu itu seharusnya digunakan ketika berhadapan dengan Matsunaga Hisahide, tapi kamu baru saja menggunakan semua bahan dalam satu pertarungan?"

".... (Melihat ke bawah)"

"Juga, lawan adalah Harima.... Jika Kuroda Kanbei tidak hadir, maka tidak ada cara mantra dapat diselesaikan dan juga tidak akan ada cara untuk membunuh hantu."

".... (Mengangguk)"

Dia tetap diam, tapi Rikyuu ingin memberitahu Nobuna bahwa 'Regenerasi tubuh hantu masih membutuhkan beberapa waktu, jadi bergeraklah ke Yamato sekarang'.

Nobuna mengatakan kepada para ajudan dan pengikut bahwa 'Hantu tidak akan muncul lagi, maju terus!' Setelah itu, dia menunggangi kuda dan pergi ke Selatan dimana Yamato berada.

Tampaknya Rikyuu membawa bahan pelarut untuk berurusan dengan ilusi Persia milik Matsunaga Hisahide.

Penyulingan dan penggabungan dari zat yang ulang-ulang, dan mampu memanipulasi zat alkimia sesuai kehendak, itu adalah teknologi terbaru pada saat itu, yang kemudian menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.

Rikyuu menyadari itu bahwa bahan yang digunakan untuk alkimia dapat digunakan sebagai senjata.

Namun, senjata yang Rikyuu persiapkan telah digunakan untuk tujuan lain.

Nobuna masih tidak mengetahui identitas hantu itu.

Tapi ada satu poin bahwa Nobuna tahu cukup jelas.

Onmyoudo dan mantra kuno klan-klan misterius tidak bekerja di era baru ini lagi.

Kekuatan destruktif Tanegashima yang luar biasa dan teknologi Namban dikenal sebagai alchemy. Juga Besi Raksasa yang dibuat oleh Kanbei menggunakan teknologi ilmu pengetahuan Namban.

Dan Matsunaga Hisahide yang menggunakan ilusi Persia kuno, mungkin dia juga salah satu bintang yang ditakdirkan untuk dihancurkan.

"...."

"Sudahlah Rikyuu, Terima kasih. Kamu sudah tidak memiliki senjata lagi, jadi jangan bertarung dengan Danjo."

Ya.

Orang yang akan berurusan dengan Matsunaga Hisahide adalah Nobuna sendiri.

Nobuna harus mengatasi Matsunaga Hisahide dengan kekuatan dan kemauannya sendiri.

Tubuh Nobuna dipenuhi dengan energi.

"Serius, keberuntungan Nobuna benar-benar bagus. Hantu yang diciptakan oleh mantra Tsuchimikado juga telah dihancurkan oleh Master Teh...."

Manami Senchiyo dengan tidak sabar berpikir, 'Jika keadaan ini terus berlanjut, Oda Nobuna akan mengalahkan Matsunaga Hisahide'.

Jalan menuju Yamato lurus ke Selatan.

Ke pusat Yamato, Nara.

Pada saat Nobuna mencapai Nara, tentara Matsunaga sudah dikelilingi para pendeta bersenjata di Shosoin Kuil Todai.

Kenapa Danjo melawan pendeta bersenjata di Nara ketika itu tidak perlukan? Nobuna mulai memiliki kecurigaan.

Jika mereka mengabaikan para pendeta bersenjata dan langsung menyerang Honnoji, Nobuna akan mungkin sudah telah melakukan seppuku di Honnoji sekarang.

Tidak peduli apa, ini adalah kedua kalinya bahwa Matsunaga Hisahide memberontak.

Aku harus menemukan alasan pemberontakan ini.

Pemberontakan pertama adalah untuk menguji kemampuan Nobuna.

Sebuah serangan di Kyo saat Nobuna tidak ada yang menyudutkan sang shogun, Imagawa Yoshimoto.

Waktu itu, tindakan Hisahide adalah langsung ke sasaran.

Jadi pemberontakan tertunda ini adalah....?

"Para pemberontak itu bertempur dengan pendeta bersenjata. Jadi ayo kita hancurkan formasi mereka, patahkan semangat mereka sekaligus!"

Bahkan jika dia tidak dapat membaca apa yang Hisahide pikirkan, Nobuna masih memberi perintah saat menunggangi kudanya.

"Serang!"

"Hime-sama, ini berbahaya!"

Manami Senchiyo menyarankan untuk 'Mendirikan kamp di sini, mengamati pertarungan antara Hisahide dan para pendeta bersenjata, dan menunggu waktu yang tepat'. Tapi Nobuna tidak menganggap seserius itu.

"Aku sekarang akan melawan Danjo dengan hidupku! Senchiyo, kau harus datang juga!"

"Jadi itu berarti bahwa saya juga akan bertarung?"

"Ya. Jika kau ingin memiliki jabatan penting sebagai punggawa di Oda Clan, mengelola urusan internal hampir tidak cukup. Siapa saja yang tidak bisa mempertaruhkan hidup mereka di medan perang tidak dibutuhkan oleh Klan Oda."

"...Ya..."

Senchiyo tidak benar-benar khawatir tentang Nobuna.

Jika Nobuna sendiri menjadi barisan depan, para ajudan yang memandang Nobuna juga akan mempertaruhkan hidup mereka untuk bertarung dengan Matsunaga Hisahide.

Jika itu daimyo lain, itu masih baik-baik saja, tapi Matsunaga Hisahide sendiri sudah terlalu berbahaya.

(Daripada seorang daimyo, Matsunaga Hisahide lebih seperti monster. Aku hanya seorang mata-mata. Meskipun bukan yang aku tidak bisa bertarung, tetapi bertarung dengan monster yang tak dikenal... Jangan bercanda....)

Meskipun Senchiyo dalam kepanikan, mereka sudah berada di tengah medan perang.

Tidak mungkin untuk melarikan diri sekarang.

Jika dia melarikan diri, maka dia akan diperlakukan sebagai seorang pengkhianat dan ditangkap dan dieksekusi. Bahkan jika dia tidak dieksekusi, dia tidak bisa lagi menjadi seorang ajudan lagi.

Jika dia ingin terus menjadi mata-mata dan menyelesaikan tugas, maka satu-satunya pilihan adalah untuk mendapatkan beberapa prestasi di sini.

Tidak, itu jauh lebih baik untuk membunuh Nobuna selama kekacauan.

Ya, ketika Nobuna dan Matsunaga Hisahide bertarung satu sama lain, itu adalah kesempatan terbaik,

Senchiyo akhirnya menyadari.

Seorang Matsunaga Hisahide yang telah dikagumi sebagai seorang ibu oleh Nobuna.

Nobuna pasti akan kehilangan ketenangannya karena gairah intens.

Jika saat itu tiba, Nobuna akan dibunuh.

(Bahkan jika Matsunaga Hisahide melihat aku, itu tidak akan menimbulkan masalah. Dia juga memberontak karena dia ingin membunuh Nobuna. Dia tidak akan menghentikan aku, dan mungkin, dia bahkan akan menggunakan mantra jahat untuk membantuku.)

Senchiyo telah membuat keputusannya.

Membunuh Nobuna saat dia terganggu oleh Matsunaga Hisahide.

Aku tetap di sisi Nobuna hanya untuk melakukan hal ini!

Jika memang demikian, maka tidak ada lagi alasan untuk takut Matsunaga Hisahide.

Sebaliknya, dia bisa dianggap sekutu.

(Tapi untuk Oda Nobuna yang tidak mencurigaiku sebagai mata-mata bahkan sekali. Dia disebut iblis tapi sebenarnya dia hanya orang yang baik. Itu mengerikan untuk menjadi begitu manja.)

Senchiyo mengeluarkan senyum dingin dengan mata kejam.

Nobuna bergegas menuju medan perang tanpa mengetahui apa-apa.

"di sana! Lihat, orang yang menunggangi gajah adalah Danjo! Serang!"

"Gajah?!"

Nobuna menunjukkan arah tersebut.

Seekor monster berhidung panjang itu menahan para pendeta bersenjata dan mengeluarkan suara "Oh....".

Para pendeta bersenjata berteriak "Biarkan tentara rusa bergerak!", "Ashura, tolong memberkahi kami!", Tetapi masih dikibaskan oleh monster itu, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana untuk melawan gajah.

Rasanya seperti orang dewasa memukuli anak kecil.

Untuk adegan ini ditunjukkan di depan matanya, Senchiyo benar-benar tak bisa berkata-kata.

"Gajah itu adalah hewan dari sisi lain dari lautan, aku bahkan melihatnya di Sakai!"

"Hime-sama, harap tunggu!"

Nobuna dan Senchiyo sedang menunggang kuda dan bergegas ke depan gajah itu.

Di bagian punggung gajah tersebut, ada pelana berwarna-warni.

Orang yang di pelana itu adalah Matsunaga Hisahide.

Melambaikan pipa tembakau sambil melihat dengan arogan pada Nobuna.

Nobuna berteriak pada Hisahide.

"Danjo!"

Matsunaga Hisahide memecah asap dan mulai berbicara.

"Terlalu lambat, Oda Nobuna. Jika aku langsung menyerang Honnoji, kau pasti sudah mati sekarang."

"Kenapa? Kenapa? Kenapa kau mengkhianati aku? Apakah karena aku tidak kompeten? Aku akan berubah.... Jadi, kembalilah!"

"Kenapa aku mengkhianatimu? Karena komet itu sangat terang."

"Komet?"

"Aku tidak bisa menyebabkan keributan jika aku bersamamu. Kau menentang aku untuk membakar Gunung Hiei, menentang rencana untuk membunuh semua pendeta bersenjata, dan melindungi Gunung Hiei dan nama para pendeta bersenjata itu! Kau juga menentang aku untuk membunuh semua pendeta bersenjata di Kofuku-ji, dan juga menentang rencana membakar kuil Nara!"

"Kofuku-ji? Maksudmu Kofuku-ji?"

Nobuna tidak memiliki ingatan mengenai kejadian di Kofuku-ji.

Adapun untuk rencana membakar Gunung Hiei, benteng pertahanan musuh, itu memang dihentikan di saat-saat terakhir.

Namun, Nobuna merasa bahwa ada sesuatu yang salah dari kata-kata Hisahide.

Nobuna pernah minum obat yang dibuat oleh Hisahide, jadi dia tidak ingat apakah dia benar-benar menentang rencana pembakaran Gunung Hiei.

Itu semua berkat pengikut seperti Takenaka Hanbei dan Sagara Yoshiharu yang membuat dia kembali normal dan menghentikan rencana pembakaran.

Tapi dia tidak bermusuhan terhadap kuil Nara.

Nara adalah negara Dewa di Yamato, sebuah negara yang bahkan daimyo Negara Berperang tidak masuk dengan mudah.

Jadi, bahkan Nobuna tidak berani mengganggu Yamato, jadi dia menyerahkan segalanya pada Matsunaga Hisahide yang markasnya di Yamato.

"Apa? Benarkah? Aku tidak tahu ini sama sekali!"

"Orang yang ingin membakar Gunung Hiei adalah Danjo!"

"Itu saja. Orang itu adalah satu-satunya, yang melawan kami para pendeta bersenjata selama bertahun-tahun, musuh yang ingin membakar Great Buddha di Todai-ji!"

"Oda Nobuna melindungi para pendeta bersenjata Kofuku-ji dan Todai-ji dari Danjo?"

"Itulah sebabnya Danjo menghianati Oda Nobuna!"

Para pendeta bersenjata dikejutkan oleh kenyataan yang tak terduga ini, dan mulai memuji Nobuna.

(Apa terjadi? Apakah wanita itu memakan beberapa obat yang salah dan mulai berbicara omong kosong?)

Manami Senchiyo, yang mengincar kesempatan untuk membunuh Nobuna, tetap di belakang Nobuna dan terkejut oleh situasi mendadak dimana para pendeta bersenjata berteriak "Lindungi Oda Nobuna-dono!" "Dia bergegas untuk menyelamatkan kita dengan pasukan kecil!" saat mulai untuk berkumpul kembali.

(Tidak mungkin itu bisa dilakukan.)

Matsunaga Hisahide melanjutkan.

"Juga, hari lain ketika aku berencana untuk membakar Istana Kekaisaran Yamato dan membunuh Himiko, dan siap untuk membakar Kyoto. Tapi Oda Nobuna, kau sekali lagi menghentikan aku dan melindungi Himiko itu. Dari awal, kau tidak berencana untuk menghancurkan dunia ini!"

Jadi itu kebenarannya! Sekarang aku tahu kebenaran tentang kebakaran di Kyoto!

Danjo tidak hanya menyerang Shogun, tetapi juga berusaha untuk membunuh Himiko!

Oda Nobuna melindungi Himiko-sama!

"Kalau dipikir-pikir, leluhur dari keluarga Oda..."

"Oh, itu sepertinya mereka adalah pendeta di Echizen!"

"Itu bukan musuh Himiko-sama!"

Para pendeta bersenjata menatap Matsunaga Hisahide, yang naik di atas gajah dan tertawa seperti seorang iblis.

Mereka bahkan tidak meragukan kata-kata Hisahide.

Hanya Nobuna yang merasa bahwa kata-kata Hisahide menunjukkan beberapa kemunafikan.

"Danjo! Apa yang kau bicarakan...? Tatap mataku, Danjo!"

"Aku ingin menggunakan api dari Ahura Mazda untuk menghancurkan segalanya dari negara ini, kau berbeda, Oda Nobuna! Kau, bukannya menghancurkan negara ini, kau mencoba untuk membangun kembali negara ini terselimuti dalam api. Jalan yang kita pilih adalah berlawanan! Kau benar-benar tidak bisa menjadi tuanku!"

"Danjo! Tunggu!"

"Teman-teman! Pasukan elit Oda sangat kuat! Ayo kita mundur dan mempertahankan Kastil Tamonyama!"

Hisahide mengarahkan gajah itu dan mulai mundur dari Shosoin Kuil Todai.

Tentara Matsunaga juga mulai mundur.

"Ohhh! Kita terselamatkan!"

Para pendeta bersenjata yang kelelahan secara fisik dan mental setelah perang dengan Tentara Matsunaga, mulai menangis dan saling berpelukan, "Nobuna-sama, terima kasih banyak!" "Kami tidak akan pernah melupakan kebaikan Anda ini!"

Tentara Matsunaga mulai bingung.

"Hime-sama, kita tidak bisa pergi ke Kastil Tamonyama. Kastil Tamonyama adalah sebuah kastil yang tidak cocok untuk pertahanan."

"Pergi ke Kastil Shigisan, benteng Yamato yang terbesar dan paling sulit harusnya disana."

"Bahkan jika itu dikepung oleh Oda, setidaknya kita masih bisa menahan selama beberapa bulan, setelah waktunya tiba, Tentara Mori yang menerobos Harima akan datang kembali dan membantu kita!"

"Jumlah Tentara Oda hanya sedikit, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan!"

"Ini adalah kesempatan terbaik untuk menghancurkan Oda Nobuna!"

"Sebuah pelarian disini? Apa sebenarnya alasan pemberontakan ini?!"

Pengaruh mustard telah berlalu, sehingga para prajurit mulai mendapatkan kembali kewarasan mereka.

Menghadapi pengikut yang menunggangi kuda mereka dan mengeluh, Hisahide memilih untuk tetap diam.

"Tunggu! Danjo! Katakan padaku alasannya! Kenapa kau... Kenapa kau melakukan hal seperti itu?!"

Tiba-tiba, sebuah ledakan terjadi di belakang Nobuna yang mengejar Hisahide.

Melihat ke belakang

Sebuah asap keluar dari bagian belakang Shosoin Kuil Todai.

"Itu Shosoin Yamato... meledak?!"

Pada saat yang sama.

Konsentrasi Nobuna yang belum pernah hilang sejak dia bertemu dengan Hisahide, pecah pada saat itu.

Manami Senchiyo, yang menahan napasnya, mengikuti Nobuna di belakangnya dan akhirnya menemukan kesempatan untuk membunuh dia.

"Oda Nobuna, hidupmu adalah milikku!"

Senchiyo menunggangi kuda dan mendekati Nobuna diam-diam.

Dia sudah mencapai jarak dimana dia bisa membunuh siapapun hanya dengan satu tikaman.

Nobuna yang telah terganggu oleh Shosoin tidak menyadari hal ini.

(Hum. Meskipun aku sudah diperintahkan untuk tidak membunuhmu, tapi aku tidak boleh melewatkan kesempatan yang begitu besar. Ini mengejutkan sangat mudah.)

Pada saat ketika dia ingin menarik dari sebuah pisau kecil...

"Nin nin. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu."

Senchiyo dijatuh dari kudanya dari belakang.

Ada bayangan kecil menempel di belakangnya.

"Kau ini... Apa kau... seorang Shinobi....?!"

Tidak ada respon.

(Sebuah kesalahan! Seharusnya tidak ada shinobi ketika kami berangkat dari Honnoji!)

Aku juga seorang shinobi berpengalaman, tapi terserang begitu mudah dari belakang...

Kemudian Senchiyo kehilangan kesadarannya.

Salah satu titik vitalnya dipukul, dan dia pingsan.

Ketika Nobuna menyadari dan bertanya "Dimana Senchiyo?" Manami Senchiyo sudah menghilang dari medan perang.

Gerakan/tindakan Matsunaga Hisahide telah penuh dengan kontradiksi.

Saat dia menyatakan pemberontakan, Nobuna yang berada di Honnoji Kyoto seharusnya dalam keadaan yang benar-benar rentan, tapi bukannya menyerang Nobuna, mereka membuang-buang waktu mereka di Nara dengan pendeta bersenjata Koufuku-ji, dan kehilangan kesempatan untuk menyerang Nobuna.

Nobuna membawa pasukan kecil dan datang ke Nara dengan tekad untuk bertempur sampai mati, tapi Hisahide telah memerintahkan pasukannya untuk mundur bukannya menghadapi mereka.

Mereka bahkan tidak pergi ke benteng terbesar dan paling sulit di Yamato, Kastil Shigisan tetapi pergi ke Kastil Tamonzan Kuil Todai-ji.

Meskipun disebut sebagai Kastil Tamonzan, tetapi kenyataannya adalah, itu lebih tepat untuk menyebutnya sebuah kota bukit. Menara kastil yang mewah dan taman bunga eksotis telah mengambil upaya banyak yang dikeluarkan Hisahide untuk keadaan ini. Tapi sebagai benteng pertahanan, itu terlalu rapuh dan itu ada di dataran, sehingga pada dasarnya itu akan berakhir setelah di bawah pengepungan.

Nobuna hanya punya sejumlah kecil ajudan dan pengikut, tapi bahkan Nobuna sendiri tidak menyangka bahwa semua pendeta bersenjata dari Kofuku-ji menyatakan "Sudah waktunya untuk mengembalikan kebaikan Klan Oda yang melindungi kita dari Danjo!" dan bergabung dengan tentara Nobuna.

Meskipun Hisahide telah mengeluh tentang Nobuna, namun pada kenyataannya semua isinya adalah kebalikan dari apa yang orang pikirkan pada Nobuna, dan kebenaran berubah menjadi Nobuna menyelamatkan pasukan umat Buddha dan Istana Kekaisaran Yamato dari tangan Hisahide.

Setelah mendengar percakapan mereka, semua pendeta bersenjata bergabung dengan pasukan Nobuna secara tiba-tiba.

Orang yang menjadi samurai Yamato dari pendeta bersenjata di Kofuku-ji dan orang yang paling memiliki otoritas di antara mereka, Tsutsui Junkei, telah memutuskan untuk bergabung dengan tentara Nobuna dengan menyatakan "mari kita bergabung dengan tentara Oda untuk saat ini."

Asap di Shosoin Kuil Todai padam dengan segera.

Meskipun ada keributan kecil, tapi itu tidak menyebabkan kebakaran besar, dan mereka mampu memadamkan api tanpa banyak kesulitan.

Terlepas dari Manami Senchiyo yang tiba-tiba menghilang, keberuntungan yang luar biasa datang pada Nobuna satu demi satu.

Akhirnya, Nobuna dan para pendeta bersenjata mengepung persembunyian Matsunaga Hisahide, Kastil Tamonzan.

Sekitar tengah malam.

Laki-laki dari tentara Matsunaga yang masih antusias menyembah Hisahide mulai mengeluarkan desahan satu demi satu.

"Apakah aku bermimpi?"

"Apa yang sebenarnya kita lakukan?"

"Klan Matsunaga sudah selesai. Lari, larilah!"

Dengan ekspresi seolah-olah kepemilikan tentara telah dilepas, sebagian besar tentara melarikan diri dari kastil itu.

Nobuna mengabaikan para tentara itu.

Tidak ada lagi siapapun yang tersisa di dalam Kastil Tamonzan yang bisa melindungi Matsunaga Hisahide. Kecuali tuan ilusi menakutkan itu, Matsunaga Hisahide sendiri, itu hampir seperti sebuah kastil kosong.

Nobuna juga tidak mendengarkan gagasan para pendeta bersenjata untuk membakar kastil tersebut.

Bersama dengan Rikyuu, Nobuna memasuki Kastil Tamonzan.

Ini adalah untuk membujuk Matsunaga Hisahide untuk menyerah.

Nobuna masih tak bisa memahami alasan di balik pemberontakan ini.

Tindakan Hisahide yang telah memberontak, tidak peduli bagaimana Nobuna memikirkannya, itu pasti sebodoh memilih kematian dirinya sendiri.

Dan ketika Hisahide mengutuk Nobuna di depan para pendeta bersenjata itu, itu bukan kebenarannya tidak peduli bagaimana kau melihatnya.

Beberapa kata-kata itu dimaksudkan untuk membantu Nobuna menghapus kesalahpahaman yang dunia miliki pada dirinya.

Apa lagi, Nobuna bahkan tidak merasa bahwa Hisahide benar-benar tidak puas dengannya.

Hisahide dan Nobuna harusnya berada dalam sebuah hubungan ibu-anak.

Nobuna telah kehilangan ayah angkatnya Saito Dosan.

Dia tidak bisa menangani kehilangan Hisahide juga.

"Aku harus menyelamatkan dia bagaimanapun juga."

"Selamat Datang, Nobuna-sama. Aku sudah menunggumu."

Nobuna dan Rikyuu masuk ke menara kastil.

Matsunaga Hisahide menunggu di benteng teh emas sebagai tuan.

Lantai, atap, dinding, dan bahkan peralatan teh, semuanya terbuat dari emas.

Bahkan pintu dan balok langit-langit juga terbuat dari emas.

Matsunaga Hisahide menggunakan senyum yang sama sekali berbeda dari medan perang, sebuah senyum lembut untuk menyambut Nobuna dan Rikyuu.

"Sayangnya, ini semua disepuh. Aku masih kekurangan uang untuk membangun benteng teh emas murni."

"Ini...."

".... (Detak jantung)"

Rikyuu sepertinya ingin mengatakan bahwa ini adalah benar-benar ide yang berlawanan dari Gothic Lolita benteng teh emas dan benar-benar bukan pemikiran orang dari negeri ini. Dia terkejut sampai dia menjadi tak bisa berkata-kata.

Nobuna dan Rikyuu duduk di depan Hisahide, yang sedang memegang harta dunia - Hiratagumo, dan melihat perlengkapan teh emas.

Sepertinya dia tidak memiliki racun sama sekali.

"Yamato, sebuah negara Mahoroba."

Hisahide mulai menyanyikan puisi kuno.

"Engkau anak bodoh, bersembunyi di pegunungan, komet kota Yamato"

"Apakah itu?"

"Ufu, ada waktu di Yamato, bahwa itu dieja dengan indah sebagai "Sora-ryu Hashi" dan apa yang aku ingin menunjukkan padamu. Dalam kata-kata "Sora-ryu Hashi" (宇流波斯), anda dapat menemukan kata "Persia" di dalamnya" [1]

"Tanah air Danjo"

"Orang Persia yang datang dari benua barat yang terdampar di pulau ini. Dan orang Persia itu adalah leluhurku, dan seperti Dewa Mazda Persia yang dikenal sebagai Ashura, hal telah berubah, dan budaya Persia terus diturunkan di tanah indah ini dari Yamato."

"Jadi itu sebabnya Danjo tidak pernah meninggalkan Yamato."

"Di candi kuil Shosoin, ada harta leluhur dari Persia, jadi aku ingin mengambil itu kembali."

"Itu karena itu adalah harta leluhurmu kan?"

"Tidak, para biarawan itu hanya ingin menghapus semua hal yang terkait Persia seolah itu tidak pernah ada. Dan mereka menutup negara ini, memutar sejarah dan membuat mereka satu-satunya yang membangun negara ini, dan mereka bahkan menolak keanggotaan dari negara lain."

Dan sebagai akibat dari perang ini, seperti Yamato, daerah ini suatu hari nanti akan ditelan oleh Namban. Hisahide kemudian tertawa.

"Kita tak punya banyak waktu. Tolong bukalah mata negeri ini, Nobuna-sama."

"Lalu Danjo, kenapa kau memberontak? Kau, ingin membunuhku, itu kebohongan kan?"

"Dalam rangka untuk membuat sebuah dunia baru, dunia lama perlu diubah menjadi abu. Anda memerlukan orang jahat untuk memberikan pukulan fatal pada kekuatan lama. Tapi perusak tidak seharusnya datang ke dunia baru."

Hisahide mengatakan hal ini dengan lancar.

"Kofukuji dan juga Gunung Hiei, akan selamanya berterima kasih kepada Nobuna-sama dan tidak akan mencoba untuk menghentikan anda dalam usaha pemberantasan jika anda memenggalku."

Itu masih belum berakhir. Untuk beberapa saat dia diam, seolah-olah dia mempersiapkan kata-kata dengan hati-hati.

"Dengan ini, ketenaran Nobuna-sama akan sangat berkurang dan semua tindakan anda yang salah, akan dibatalkan oleh penyihir, Matsunaga Hisahide Danjo dibalik layar."

"Danjo?"

"Para prajurit Yamato yang melawan para biarawan bersenjata akan berhenti dan negara Yamato akan memiliki kedamaian pada akhirnya."

"Jadi kau mengatakan bahwa para prajurit dari Yamato dan biarawan bersenjata akan terpisahkan dan para biarawan akan melucuti diri mereka sendiri dan kembali ke Kofukuji?"

"Ya, Yamato akan memiliki kedamaian, dan setelah Anda memenggalku Nobuna-sama, mereka pasti akan menunjukkan belas kasihan dan mereka akan membiarkan anda menenangkan Jepang?"

"Tidak mungkin, kau melakukan ini... demi aku?"

"Aku bertanya-tanya, jika Nobuna-sama memimpin pasukan, aku mungkin telah membunuh mereka"

Hisahide menyentakkan jarinya.

Dari langit-langit, ada tubuh yang tiba-tiba turun dan sekarang berayun.

Itu adalah Manami Senchiyo.

"Senchiyo?"

".....Dia adalah seorang mata-mata musuh"

*POOF* bayangan lain muncul di depan Nobuna.

Itu adalah Goemon.

"Goemon? Mengapa kau di sini?"

"Aku, dalam rangka untuk swave(menyelamatkan) Takenaka-shi, pergi ke Gunung Shosoin untuk mencuri *tergagap* Ranjatai tetapi, menggantikan aku, Matsunaga-shi alweady(sudah) mencuri itu... uuuhhh~"

"Menyelamatkan Hanbei? Ranjatai?"

"Aku tidak pandai berbicara kalimat panjang.... Matsunaga-shi akan menjelaskan sisanya"

"Danjo, apa yang terjadi?"

"Ketika Anda sakit, Manami Senchiyo ini memblokir semua surat-surat yang dikirimkan kepada Anda oleh para pengikut Anda, berencana untuk mengisolasi Anda dan menempatkan retakan dalam hubungan Anda dengan mereka, sehingga memata-matai lebih mudah baginya."

"Kemudian perintah tentang eksekusi dari adiknya Harima datang dari dia?"

"Ya, itu adalah Manami Senchiyo yang memerintahkan itu"

"Apakah ini benar?"

"Hime-sama, adik Kuroda-shi aman, Takenaka-shi telah mengungkapkan kebenaran tentang hal itu."

".....Ah~~......Syukurlah~~"

Dari mata Nobuna, air mata lega bisa terlihat.

Sekarang ketegangan telah lenyap, air mata tidak mau berhenti mengalir dari matanya.

"Aku, aku sangat takut untuk menghadapi Harima dan Yoshiharu, aku sangat menyesalinya. Syukurlah..... benar-benar, syukurlah."

"Hahahaha, mau bagaimana lagi jika penyamaranku terbongkar sekarang, tapi aku tidak akan mengungkapkan majikanku!"

Senchiyo berteriak sementara masih terikat.

"Nobuna-sama, dengan alchemy dari Persia. Aku akan membuat dia mengatakan nama majikannya."

"Alchemy?"

"Namanya 'Mantra Bunga Dewa'."

Hisahide mengeluarkan kantong dari dadanya.

Di dalam kantong itu, ada berbagai serbuk berwarna-warni.

Sebuah aroma manis tajam telah menyelimuti ruang teh.

Di sudut ruang teh yang terselimuti oleh aroma brilian, Hisahide membaca baris lain dari Kojiki ( 古事記か). [2]

"Bunga mekar dan layu dalam dua puluh hari, untuk hiruk pikuk kegembiraan orang kota."

Senchiyo yang terikat yang telah meminum isi kantong tersebut berjuang dengan suara "Uh, tidak... tidak~!" tetapi kau melihat tanda kegairahan besar di matanya yang berlinang air mata.

"Ini adalah sebuah puisi kuno disusun oleh Kayama Koji dari era Tang tentang bunga apiun ketika kaisar dan pelacur cantik masih berkeliaran tanah. Itu tentang seorang penguasa yang lupa untuk melakukan tugas-tugasnya karena dia sangat menyukai Youkihi. Dan Youkihi mengagumi bunga apiun." [3]

Nobuna mengangguk, "Kayama Koji, itu tentang Haku Rakuten kan?" [4]

"Salah satu bahan baku ramuan ini adalah bunga apiun yang mekar di kebunku dialam kastil Tamonyama. Sejak jaman Youkihi mengagumi bunga apiun tersebut, itu juga dikenal di negara itu sebagai "Kao (花王)" Dan "Bunga dewa (花神)", Tapi apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa ini adalah obat tradisional yang datang dari barat."

Dikatakan oleh Nagahide.

Youkihi, yang datang dari barat dan menipu kaisar dengan memikat dia dengan kecantikan dan aromanya. Para pelacur cantik yang telah mempesona seluruh Great Tang memiliki darah Persia dalam pembuluh darahnya.

Youhiki tidak mengagumi bunga tersebut karena keindahannya.

untuk memanipulasi Kaisar Xuanzong, dia membutuhkan bahan baku "Bunga dewa (花神)" untuk membuat ramuan Persia, itulah sebabnya dia membutuhkan sejumlah besar bunga apiun.

Senchiyo mengerang sambil gemetar.

"Aku tidak akan bicara, aku akan bunuh diri.... huh? Aku tidak bisa menggigit lidahku."

"Kau telah terpengaruh oleh skill ku, aku mencabut kebebasanmu untuk menggunakan mulutmu, jadi kau tidak bisa menggigit lidahmu. Sekarang, siapa yang memerintahkanmu?"

Hisahide menjejalkan sesuatu kedalam mulutnya.

Namun, Senchiyo memilih untuk meludahkan itu dari mulutnya. "Aku telah mengeluarkan itu, Matsunaga Danjo apa kau benar-benar berpikir trik kecil bisa menghentikan-" tapi tiba-tiba, "Ugu~!" dia kehilangan kesadaran dan menjadi tak bergerak.

"Dia-dia mati."

"Senchiyo!?"

Nobuna berlari dan memeluknya tapi Senchiyo tidak bernafas lagi.

Itu hangat. Tubuh itu masih hidup tapi jantungnya tidak berdetak lagi.

"Yah, membunuh seorang gadis muda dan cantik adalah sia-sia. Jadi aku sedikit bermain dan menarik roh yang akan menghentikan jantungnya dari berdetak."

"....Tapi, dia masih mati...." Nobuna berkabung untuk Senchiyo.

"Ini adalah sebuah teknik yang hanya bekerja pada ninja Fuma. Jadi gadis ini, salah satu ninja Fuma kalau begitu?"

"Fuma? Kenapa seorang ninja dari klan Houjou wilayah Kanto berada di sini di Kyo?"

"Mungkin, orang di balik persekongkolan ini adalah Konoe Sakihisa."

"Konoe? Bajingan gigi hitam itu? Benarkah?"

"Harap jangan tertipu, dia mungkin tidak memiliki penampilan yang elegan, tetapi dia adalah master dari persekongkolan. Harap jangan meremehkan klan Fujiwara yang telah memerintah di Istana Kekaisaran Yamato selama bertahun-tahun, Nobuna-sama."

"Kenapa, kenapa Kampaku dari Istana Kekaisaran Yamato melakukan hal ini? Aku tidak bisa memahaminya!"

"Karena ambisinya sendiri untuk memanipulasi negara ini, dia adalah orang yang menipu Uesugi Kenshin yang murni dan mencoba untuk mendominasi Kanto, jenis orang seperti itulah dia."

"Meski begitu."

Nobuna masih tak bisa percaya.

"Meskipun banyak yang percaya bahwa aku menghancurkan Keshogunan Ashikaga dan menyerang Ashikaga Yoshiteru, tetapi pelaku sebenarnya adalah Konoe Sakihisa yang memerintahkan aku dan menghancurkan Keshogunan dari dalam."

Konoe Sakihisa begitu ambisius bahwa dia bersedia untuk pergi sejauh itu.

Nobuna tiba-tiba mengerutkan kening dan berkata "Aku telah ceroboh" sambil menggeretakkan giginya.

Dia berpikir bahwa pejabat pemerintah hanya tahu bagaimana untuk mengadakan pesta minum teh, tapi sekarang dia tahu bahwa dia membuat terang mereka.

"Mungkin dia punya perjanjian dengan klan Houjou. Sekarang bahwa dia telah meninggalkan untuk menaklukkan Kanto, dia mungkin berencana untuk mengendalikan Istana Kekaisaran Yamato sementara masih ada kebingungan."

"Mengendalikan Istana Kekaisaran? Para bangsawan dengan wewenang? Kenapa semuanya tiba-tiba? Kau bercanda kan Danjo?"

"Baginya, satu-satunya yang bisa memerintah negara ini adalah bangsawan dengan kekuatan, dia adalah monster semacam itu, dan dia menyadari bahwa Anda adalah gangguan bagi ambisinya."

"Danjo, meskipun Konoe Sakihisa adalah seorang konspirator, para tentara tidak bergerak hanya karena keinginan seorang konspirator. Dengan mengesampingkan pemikiran lama dari Uesugi Kenshin, semua itu tidak mungkin!"

"Ya, Konoe mengetahui ini juga di wilayah Kanto. Jadi sekarang, dia memiliki seorang ahli strategi, seorang ahli strategi yang menyembunyikan dirinya dalam bayang-bayang. Orang itu, tanpa diragukan lagi adalah seorang ahli strategi yang memiliki pengalaman membanggakan di medan perang berdarah ini. Termasuk klan Houjou, orang itu pasti akan meyakinkan lebih banyak prajurit terkenal."

"Siapakah ahli strategi itu?"

"Yah, mereka hanya menggunakan Konoe Sakihisa untuk ambisi mereka sendiri. Dia benar-benar ahli strategi mengerikan. Bagi mereka, Konoe Sakihisa hanyalah pion untuk ambisi mereka."

"Siapa yang akan melakukan hal seperti itu?"

"Aku tak tahu, boneka yang adalah mata dan telingaku tak tahu sejauh itu dan itu sudah menghilang. Dan tanganku sudah penuh dalam memikirkan cara untuk menyelamatkan seorang gadis di Harima."

Hisahide telah menempatkan sebuah benda hitam aneh di depan Nobuna.

Panjangnya 5 kaki dan beratnya 305 momme.

"Ini adalah harta dari Gunung Shousoin, harta yang paling berharga di negeri ini, Ranjatai."

"Jadi ini adalah Ranjatai yang dirumorkan itu."

"Sampai saat ini, hanya sedikit yang diizinkan untuk memotong sepotong Ranjatai di Istana Kekaisaran Yamato. Dimulai dengan Ashikaga Yoshimitsu yang memperoleh kekayaan yang luar biasa di era keemasan Keshogunan Muromachi, Ashikaga Yoshinori yang mencoba untuk menyatukan dunia dan berjuang melawan Gunung Hiei dan Kanto, Ashikaga Yoshimasa yang bersembunyi di kastil Ginkaku menyebabkan Perang Onin, dan klan Toki dari Mino yang digulingkan oleh Saito Dousan karena mereka berlebihan berprestasi."

Klan Ashikaga yang mengetahui efek dari Ranjatai yang memberikan umur panjang telah membuat ramuan umur panjang untuk pemerintahan panjang mereka dan menunggu untuk itu untuk tumbuh kembali, tapi klan Toki telah memotong itu sebagian sambil tidak menyadari nilainya, memberikan Saito Dosan sebuah alasan untuk memberontak dan mengambil kekayaan klan Toki. Ini juga merupakan alasan kenapa aku tetap muda dan cantik setelah aku mengambil dosis itu. Hisahide menjelaskan kepada Nobuna.

"Aku telah mendengar bahwa itu adalah kayu wangi, tapi kelihatannya seperti sebuah batu...... tidak, lebih tepatnya, Ini seperti sebuah permata hitam legam yang mengkilap."

"....*BADUMP* *BADUMP*"

Ini adalah sebuah harta yang sangat langka dan dekat dengan "Batu Bertuah", yang merupakan tujuan akhir dari alchemy. Rikyuu menunjukkan pikirannya dengan sebuah tanda.

"Ketika aku berpura-pura mati, Matsunaga-shi menggunakan waktu itu untuk mencurinya" *Gagap*

"Berkat dia, kami dengan aman melarikan diri dari tempat itu."

"Goemon! Kenapa kau bermain pencuri dengan Danjo!? Kau tahu bahwa ini adalah sebuah harta berharga dari Istana Kekaisaran Yamato kan!?"

"Auuu~~, itu demi Takenaka-shi."

"Hanbei?"

"Nobuna-sama, bawalah ini ke Sagara Yoshiharu-dono di Harima dengan segera."

"Kenapa Takenaka Hanbei menginginkannya?"

"Gadis itu, memiliki sebuah penyakit dan dia tidak akan hidup lama, namun, jika dia bisa mendapatkan dosis dari Ranjatai, itu mungkin untuk memperpanjang hidupnya untuk sementara waktu, atau begitulah yang aku dengar."

"Hari-hari Hanbei bisa terhitung?"

"Hanya untuk mencuri Ranjatai dan menyelamatkan Takenaka Hanbei, Yoshiharu Sagara-dono mempersiapkan untuk mengangkat pemberontakan melawan Nobuna-sama jika diperlukan."

"Tidak mungkin, maka Danjo?"

"Ketika dia mendengar cerita itu, Matsunaga-shi mengatakan bahwa Sagara-shi tidak perlu mengangkat sebuah pemberontakan dan melawan dengan Hime-sama." *Gagap*

"Biar aku yang dikenal selalu memberontak, yang melakukannya."

Tampaknya banyak peristiwa yang terjadi ketika Nobuna sakit di kuil Honnoji.

Alasan untuk ini adalah Manami Senchiyo yang memblokir laporan sebelum mencapai dia.

Goemon mencoba memberinya laporan dengan benar.

".....Unyaaa~~, aku terlalu lelah untuk berbicara lagi."

Karena dia terlalu gagap, dia menyerah pada penjelasan.

"Ketika anda tidak membutuhkannya lagi, kembalikan itu ke Istana Kekaisaran Yamato. Silakan laporkan bahwa Anda menemukannya, dan jika mereka bertanya kenapa itu menjadi begitu pendek, katakan pada mereka bahwa itu telah diledakkan oleh Danjo, yang meledakkannya di Hiragumo."

"Diledakkan?"

"Itu adalah aku yang membakar Great Buddha dari Kuil Todai. Kemudian Nobuna-sama mengatakan bahwa jika aku menyerah dengan Hiragumo, dia akan mengampuni aku, tapi pengkhianat Matsunaga Danjo menolak penawaran anda dan berkata bahwa dia tidak akan memberikan Hiragumo ini kepada siapapun. Itu sedikit licik untuk berbohong, tapi tidak ada yang akan curiga."

Hisahide memejamkan matanya, dan kemudian menunjukkan sebuah senyum lembut.

"Danjo, aku tidak bisa...."

"Dan juga, karena aku sudah memberontak sekali terhadap Nobuna-sama, tidak ada yang akan meragukan tentang hal itu. Anda membiarkan terong Tsukomogami untuk hidup di bawah matahari. Tapi aku menjawab bahwa Hiragumo yang tak ternilai ini lebih berharga dari hidupku, dan menolak untuk memberikannya kepada siapapun."

Mata Nobuna menjadi terbuka lebar.

"Kemudian Danjo, jika aku mengatakan bahwa "Aku akan membayarnya" pada saat itu, apa yang akan kau lakukan?"

"Ya, maka aku akan mengatakan "Aku akan meledak bersama dengan Hiragumo ku". Jika berita ini mancapai jalanan Kyoto, ini pasti akan menjadi topik panas."

"Kemudian, kau berniat untuk mati dari awal!?"

"Hari ini, aku membakar aula-aula dari Hall of Great Buddha dari Todai. Siapa yang akan berpikir bahwa aku akan mendapat karma buruk, bahwa Matsunaga Danjo ini akan mendapat ganjaran, dan orang yang akan memberikan ganjaran itu adalah Nobuna-sama yang bahkan orang yang menenangkan negeri ini."

Nobuna akhirnya mengerti.

Matsunaga Hisahide bermaksud untuk mati dan memikul semua nama buruk yang suram dari Nobuna.

Dari awal, menyebabkan pemberontakan bodoh seperti ini untuk mati, melawan para biarawan bersenjata dengan sengaja, dan mengelilingi Shosoin dari Kuil Todai yang terbakar, dan bekerja sama dalam mencuri Ranjatai.

Dan dengan sengaja memilih untuk membakar Great Buddha pada hari ini, sebagai peringatan hari kematiannya.

Hanya untuk membuat orang-orang berpikir bahwa hukuman Budha akhirnya diberikan kepadanya.

"Danjo, kau...... Kapan kau berencana untuk mati dan memikul nama burukku?"

"Mungkin di Kuil Kiyomizu. Ketika aku melihat Takenaka Hanbei, gadis muda itu sudah meneguhkan dirinya sendiri."

"Keteguhan Hanbei?"

"untuk membuka jalan baru untuk dunia baru untuk rakyat negara ini, gadis itu memutuskan dirinya untuk maju terus meskipun ini berarti bahwa dia akan yang paling menderita jika dunia lama hancur. Ketika aku melihat sosok miliknya itu, jiwa tersesat dalam diriku telah diselamatkan."

Tampaknya Hisahide tidak bisa diyakinkan untuk berhenti lagi.

"Bahkan pada waktu itu ketika kita mengepung Gunung Hiei, aku juga kalah pada Takenaka Hanbei. Jika kita benar-benar memadamkan api abadi tersebut, tidak ada kebutuhan untuk membunuh para biarawan bersenjata. Memang, dia adalah Komei sebenarnya dari zaman modern ini. Kebijaksanaannya lebih berlimpah daripada aku."

Segala sesuatu yang terjadi di sini sudah direncanakan sejak lama.

"Dengan mencuri Ranjatai, aku akan bisa membalas budi dengan menyelamatkan hidupnya, tapi untuk mati di Yamato, rasanya ini adalah takdir."

"....."

"Aku hampir lupa. Sementara kita memiliki kesempatan, silahkan membawa obat ini untuk Kuchiki Shinano di barat Omi. Dia membantu kita melarikan diri dari Kanegasaki. Nobuna-sama, setelah kematianku memberikan dosis ini padanya dan kewarasannya akan kembali."

"....Dearuka.."

Nobuna menyesal bahwa dia tidak menyadari tekad Hisahide jauh lebih awal.

Hal seperti itu, aku tidak mau itu!

"Aku pikir sudah waktunya bagiku untuk pergi. Dengan ini, klan Oda akan kehilangan nama buruk mereka jika pelakunya meninggal. Dan tolong jangan membiar aku hidup, aku sudah mengangkat dua pemberontakan melawan Nobuna-sama, mereka akan mempertanyakan integritas Tenka Fubu anda, jadi kita harus melakukan ini."

"Aku tidak bisa!"

"Nobuna-sama, suatu hari nanti orang akan mati. Dan pada saat itu, kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang kita cintai."

"......Tidak~~!....."

Nobuna mulai menangis dan melemparkan diri ke dada Hisahide.

Hisahide kemudian dengan lembut membelai kepala Nobuna.

"Viper ini sudah pergi~! Dan Danjo juga meninggalkan aku juga~~!? Ini terlalu berlebihan~! Kau begitu kejam~!"

"Ini adalah aturan dari dunia ini."

"Aku tidak peduli~! Tolong, aku mohon~! Tolong jangan tinggalkan aku~~! Danjo~!"

"Nobuna-sama, tolong jangan begitu manja padaku, karena kita tidak akan melihat dalam hidup ini lagi. Dan mulai sekarang, anda harus berhasil dalam menenteramkan negeri ini."

".....Tidak~~!....."

Kata-katanya tidak keluar lagi.

"Nobuna-sama, tidak ada waktu untuk disia-siakan lagi. Anda harus menenteramkan negeri ini sesegera mungkin, dan berlayar ke lautan. Dan tanah airku... di barat jauh, tolong melihatnya dengan mata anda sendiri."

"Kau juga datang dengan aku Danjo~!"

"Ya ampun, tolong jangan bertindak terlalu manja. Dousan dan aku telah memberikan semua yang kami punya untuk anda."

"....Danjo~?"

"Aku tidak akan memberikan hal yang anda harapkan, aku tidak akan memanjakan anda. Anda bukan anak kecil lagi, anda adalah orang yang akan menghentikan perang yang mengerikan ini."

Dengan kata-kata baik Hisahide, air mata Nobuna telah berhenti.

Rasanya seperti seorang ibu yang memarahi anaknya.

"Hati anda tidak kosong lagi. Kekosongan yang anda rasakan, silahkan mengisinya dengan kenangan aku dan Dousan dan tolong, jangan berubah menjadi seorang raja iblis."

Nobuna perlahan-lahan meninggalkan pelukan Hisahide.

Bibirnya gemetar.

Dan dengan mata yang penuh kesedihan.

Tapi tetap saja, Nobuna memahami bahwa dia tidak harus menangis di depan Hisahide lagi.

Dia telah kembali ke tempat duduknya dan meminum teh terakhir yang dibuat oleh Danjo.

"Nobuna-sama, jika anda tertimpa kesepian, silahkan bergantung kepada orang yang anda cintai yang ada di sekitar anda."

"Dapatkah aku, benar-benar, melakukan itu?"

Dia tidak bisa berbicara kata-kata panjang lagi.

Karena jika dia melakukannya, air matanya akan mengalir keluar lagi.

Nobuna hanya bisa mengatakan sedikit kata-kata sekarang dari mulutnya.

"Ya, anda tidak perlu takut. Anda selalu memiliki hal-hal yang berharga dalam diri anda, bahkan sekarang, tetapi jika anda selalu melakukan itu, anda akan menjadi lelah dari depresi. Aku dan Dousan telah menyadari ini terlalu terlambat."

"Aku, tidak lelah...."

"Anda memiliki banyak teman. Dan juga, ada Sagara Yoshiharu-dono yang melompat melalui waktu hanya untuk berada di samping anda. Harap lebih jujur pada perasaan anda."

"De......aru......ka"

Dia telah mabuk teh pahit.

Pesta teh di ruang teh emas sampai pada ujungnya.

Goemon menghilang tanpa suara.

Dan juga Rikyuu "......Hiragumo....." bergumam dengan suara anime-ish dan kemudian membungkuk dan meninggalkan ruang teh.

Dan yang terakhir, Nobuna sambil menggigit bibirnya berdiri.

Di tangan yang langsing, dia mememluk Ranjatai.

Sambil memeluk Manami Senchiyo yang mati yang tampaknya masih hidup, Hisahide tersenyum curiga.

"Nobuna-sama, malam ini, harap memperhatikan langit karena hari ini akan ada komet yang muncul."

Pada fajar hari ini.

Matsunaga Danjo Hisahide dengan Hiragumo-nya, meledak di Kastil Tamonyama.

Itu adalah hari yang sama bahwa dia membakar Hall of Great Buddha Kuil Todai.

Matsunaga Hisahide yang seperti monyet, yang menyebabkan pemberontakan dalam perang ini sekarang terbakar dan meninggal.

Matsunaga Hisahide telah gagal memberontak dan meledakkan dirinya bersama dengan Hiragumo. Pada hari itu, bola api yang berkobar yang melintasi langit telah dilihat oleh penduduk setempat dan menakutinya. Mereka menyebutnya " bintang Danjo".

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Secara harfiah diterjemahkan sebagai Komet Persia.
  2. Kojiki adalah catatan sejarah kuno Jepang, termasuk mitos dan legenda http://en.wikipedia.org/wiki/Kojiki
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/Youkihi seorang pelacur di era Tang.
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Hakurakuten

Bab 5 - Kekalahan dari Harima (Bagian dua)[edit]

Sekitar waktu yang sama,

Wakasa

Menghadap Pantai Laut Jepang, tanah ini, diatur oleh Niwa Nagahide secara bertahap stabil.

"Pasukan klan Oda datang!"

Reaksi seperti ini tidak sedikit dan dari itu, kerusuhan yang berlimpah pada awalnya, tetapi Nagahide yang lembut terus-menerus dan diam-diam menetap segalanya, dan mampu memahami hati orang-orang dari Wakasa tepat waktu.

Nagahide suka mendengarkan pendapat dan laporan dari berbagai orang untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan meskipun membutuhkan waktu, pekerjaan yang dilakukan dapat diandalkan.

Memimpin pasukan Utara, Shibata Katsuie menghadapi musuh tangguh Uesugi Kenshin.

Ditugaskan dengan peran penjaga ibukota, Akechi Mitsuhide saat ini meluncurkan serangan kemarahan pada Tamba.

Takigawa Kazumasu yang hampir seorang diri menaklukkan negara yang luas Ise sendirian sekarang memulai penguatan angkatan lautnya.

Ditunjuk sebagai komandan pasukan penaklukkan Chuugoku, Sagara Yoshiharu saat ini bertempur dengan klan Mori.

Keluar dari 4 Deva dan Saru klan Oda, hanya Niwa Nagahide yang dengan damai menjadi tuan Wakasa.

Tentu saja sebagai seorang Daimyo, Nagahide memiliki "pengikut klan Niwa"-nya sendiri yang milik dia, tapi mereka semua tidak senang tentang tidak memiliki prestasi apapun dari kerja damai yang mereka lakukan.

Di Wakasa, tidak ada tanah yang Nagahide dapat taklukkan atau musuh yang Nagahide harus hadapi.

Jadi, tidak ada prestasi yang dapat dicapai seperti apa yang para pengikut harapkan.

"Putri kita hanya tidak cukup ambisius."

Ini adalah pernyataan dari pengikutnya yang jengkel.

Untuk para pengikut, Nagahide akan selalu mengabaikannya dengan sebuah senyum.

"Harusnya selalu ada seseorang melakukan tugas di belakang panggung."

Menggunakan kalimat yang rendah ketegangan ini untuk menangani pengikutnya.

Tapi sejak Nagahide datang ke Wakasa, dia tampaknya tidak berada dalam semangat.

Kulitnya tidak terlalu baik.

Dan tidak ada vitalitas dalam dirinya juga.

Di antara para pengikut, ada rumor kenapa dia seperti itu. "Hime-sama sebenarnya ingin pergi ke garis depan" "Tampaknya begitu" "Meskipun dia mengatakan bahwa ini adalah 100 poin dan merupakan hal yang benar untuk dilakukan, tetapi dalam hatinya itu adalah 0 poin."

Namun pada kenyataannya, dia tidak tertekan karena dia adalah Daimyo dari Wakasa sekarang.

Tapi alasan sebenarnya adalah bahwa sekarang semua pengikut telah tersebar, dia khawatir untuk Nobuna dan Yoshiharu.

Sambil melihat teluk Wakasa dari jendela Honmaru-nya, Nagahide memutuskan dalam hatinya.

Untuk ambisi dan impian Nobuna, dia tak bisa memahami.

Keberadaan Nobuna telah melampaui akal sehat rakyat negeri ini dan jauh melampaui terhapus dari era ini.

Seperti lautan di depan matanya, mimpi Nobuna terlalu besar.

Nagahide tidak dapat memahami mengapa seseorang jenius seperti dia tiba-tiba muncul di pulau kecil ini yang tidak memiliki pahlawan yang terkenal di dunia.

Mungkin doa dari rakyat negeri ini yang ingin mengakhiri siklus perang mengerikan ini menyebabkan kelahiran Nobuna di negeri ini.

Namun, Nagahide memahami lebih dari siapapun hati gadis tersebut yang bernama Nobuna.

Kehendak hati Nobuna, dalam situasi yang berbeda dan waktu yang berbeda, menunjukkan ekspresi yang berbeda di wajahnya.

Pada saat-saat ketika dia tenang, dia seperti gelombang yang lembut bergoyang di tepi pantai, dan dia seperti tsunami yang mengamuk ketika dia marah.

Dan ketika orang-orang melihat wajah penuh kemarahan itu, mereka cenderung memandang dia seperti iblis.

Cintanya itu terlalu dalam.

Bukan hanya kecerdasan dan bakat, bahkan pada tingkat emosinya, dia abnormal.

Apa kenyataan bahwa dia tidak dicintai oleh ibunya Tsuchida Gozen sebagai seorang anak adalah terkait?

(Ketika Nobuhide-sama meninggal, hati Hime-sama berada di ambang kehancuran.)

Oda Nobuhide telah menemukan potensi terpendam dalam dirinya dan terus mendorong Nobuna dan pada hari pemakamannya.

Nobuna telah menerobos pada pemakaman tersebut dengan penampilan bodoh yang terdiri dari pedang yang tergantung di pinggang dengan labu dan gaya rambut untuk seorang janda.

Lebih dari itu, dia mengambil dupa dari papan memorial dari Nobuhide dan melemparkan itu sambil dengan marah berteriak "Ayah!" dan pergi dengan marah setelah itu.

Sebagai anak tertua, Nobuna memiliki hak untuk mewarisi posisi daimyo daripada Nobukatsu tapi ini mengakibatkan masalah lain.

"Klan Oda pasti akan runtuh jika kita membiarkan putri ini mewarisi tanah milik keluarga", dikatakan oleh Tsuchida Gozen yang masih marah pada Nobuna untuk mengacaukan pemakaman suaminya.

Penasihat Nobuna, Kakek Hirata mengatakan bahwa dia bersedia untuk mempersiapkan pemakamannya sendiri untuk mengubah apa yang telah dilakukan tuannya tapi tuan baru telah meninggalkan tempat itu setelah mendengarnya.

Dan Nagahide mengikutinya.

Dia berpikir bahwa Nobuna mungkin telah pergi ke festival dimana Nobuhide selalu membawanya setiap tahun ke Tsushima untuk melihat-lihat.

Dan seperti yang Nagahide duga, Nobuna ada di pelabuhan sungai.

Setiap item dan peralatan tergeletak di semua tempat dan beberapa kapal makiwara yang berlayar di sungai.

Nobuna, dengan lengkungan mulutnya dalam karakter "へ", menatap dengan mata berlinang air mata pada langit biru yang luas.

"Jadi anda di sini Hime-sama"

"Jadi itu Manchiyo, de aru ka"

"Ini bukan "De aru ka" Hime-sama, apa yang baru saja anda lakukan ada sangat tidak layak, 0 Poin."

"Hmph, itu hanya membuang-buang waktu, bahkan jika kita mengadakan lebih banyak pemakaman, itu tidak akan membawa ayah kembali."

"Meski begitu, anda tidak harus membuat masalah lagi, apa yang akan terjadi jika orang-orang yang mengikuti anda berbalik melawan anda Hime-sama?"

"Lalu bagaimana denganmu Manchiyo?"

"...... Hime-sama. Melihat langit iru bagus tapi harap jangan secara langsung melihat matahari. Itu akan mengaburkan mata anda."

"Aku tahu itu, kamu tidak harus mengatakannya."

"Bagaimana dengan mengenakan kacamata hitam Namban?"

"Mengenakan kacamata bukan benar-benar hobiku."

Ulah Nobuna telah berakhir pada saat itu.

Dan dia juga pada batas-batasnya memainkan penampilan berani.

Sambil menunjukkan senyum lembut di wajahnya, Nagahide membiarkan Nobuna beristirahat di pangkuannya dan ketika dia sepenuhnya berbaring di pangkuannya, Nobuna mulai menangis.

"Menyakiti diri sendiri adalah tidak baik, Otou-sama anda tidak akan senang melihat anda seperti ini, anda tahu? 0 Poin."

Nagahide mengatakan ini sambil dengan lembut membelai rambut Nobuna.

Sejak dia melayani putri kecil ini yang jelas lebih muda dari dia, Nagahide telah membaktikan dirinya untuk memahami hati sejati dari Nobuna.

Semakin dia mengerti kesepian Nobuna, semakin dia menjadi frustrasi bahwa dia tidak memiliki cukup kekuatan untuk membantunya.

Tapi dia masih tetap di sisinya.

Karena ini adalah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan untuk mendukungnya.

"Mungkin ini adalah tugasku untuk saat ini" ini adalah apa yang telah Nagahide pikirkan pada waktu itu.

Pada kenyataannya, peran ini awalnya untuk Tsuchida Gozen sebagai ibunya.

Atau seharusnya begitu.

Tapi anehnya, Tsuchida Gozen telah menolak Nobuna.

Dan ini sudah terjadi sejak Nobuna masih kecil.

"Ketika kita mengetahui bahwa misionaris Namban telah meninggal, Hime-sama juga menyakiti diri sendiri seperti ini."

".....Dearuka."

"Pada saat seperti ini, tolong ijinkan aku memanjakan anda, itu tidak baik untuk menyakiti diri sendiri, aku yakin Hirate-dono pasti akan mengatakan hal yang sama."

"Kakek Hirata, tidak akan mati kan?"

"Hime-sama...."

".....Manchiyo, semua orang yang aku cintai telah meninggal semua. Orang-orang yang bersedia untuk memahami dan mempercayai aku meninggal satu per satu."

Setelah kehilangan misionaris Namban itu, salah satu dari sedikit orang yang memahami Nobuna, ayah tercintanya Nobuhide meninggal juga, sebuah keputusasaan dan kesepian yang mendalam yang orang normal tidak akan bisa menanggungnya tengah menyerang dirinya, ini adalah apa yang dirasakan Nagahide.

Suatu hari nanti.

Suatu hari, akankah ada seseorang yang benar-benar bisa memahami gadis dengan tubuh mungil ini yang memiliki mimpi besar yang tersembunyi? Nagahide bertanya-tanya kapan hari itu akan datang.

"Aku tak percaya apa yang Hime-sama telah katakan, itu terlalu tidak masuk akal, jadi jangan berpikir dengan cara itu oke? Hime-sama."

Nagahide dengan lembut mengangkat Nobuna dan memeluknya dalam pelukan erat-erat.

"Tolong Manchiyo, jagalah jarak dariku atau aku mungkin memberikan suatu kemalangan, itu lebih baik untuk tidak terlalu dekat denganku."

"Itu hanya sebuah kebetulan."

"Tidak itu bukan! Lihatlah ibuku yang membenciku, dia sangat sehat~!"

"Hime-sama, Anda tidak harus mengatakan kata yang menyakitkan diri sendiri."

"Manchiyo juga, kamu juga akan mati!"

"Aku tidak akan pernah meninggalkan sisimu Hime-sama."

Pada saat itu, Nagahide telah menetapkan dirinya seperti itu sampai "Seseorang" itu muncul, dia akan tinggal di sisi sang putri.

"Dan untungnya, aku bodoh. Jadi aku minta maaf, tapi aku tidak akan pernah meninggalkan sisimu Hime-sama, dan jangan khawatir, aku tidak akan mati sebelum Hime-sama, 50 poin."

Dengan mata merah dan wajah berantakan, Nobuna memberikan pelukan padanya.

"Hime-sama, setelah kebakaran di Kyo, Matsunaga Hisahide dari Yamato telah memimpin pemberontakan melawan kita."

"Apa yang harus kita lakukan?"

Nagahide telah kembali ke realitas dari mengenangnya oleh suara keras dari pengikutnya.

Karena dia bodoh, dia tidak bisa memahami mimpi Nobuna.

Namun, dia bisa membaca hati orang-orang di sekelilingnya.

Itu sebabnya dia bisa mengatakan bahwa Matsunaga Hisahide punya alasan kenapa dia harus memberontak dan mengambil waktu ini untuk melakukannya.

Nagahide itu samar-samar dapat memberitahu maksud kenapa Hisahide melakukan ini.

"Cepat, semua pasukan bergerak ke Kyo."

Nagahide berdiri perlahan-lahan.

"Mungkin dengan ini, para pengikut yang tersebar dari klan Oda akan dapat bersatu bersama-sama lagi, tapi dengan mempertimbangkan perasaan Hime-sama, ini hanya 50 poin."

Para pengikut Nagahide tidak dapat memahami apa makna di balik kata-kata tuan mereka.

Sementara mereka berpikir kenapa tuan mereka hanya menilai insiden ini dengan 50 poin, mereka membungkukkan kepala mereka seperti itu sebuah karakter "P" dan ingin tahu apakah itu baik atau buruk.

"Kehilangan sesuatu yang pasti akan membuat dia kuat tetapi pertanyaannya adalah bagaimana untuk mengisi kekosongan dalam hatinya, dan sekarang dia berada dalam kondisi yang sangat tidak stabil dan itu mungkin meluap. Pada saat ini, Hime-sama sedang mengalami waktu yang sulit."

Kaga

Shibata Katsuie yang memimpin pasukan distrik Hokuriku dari Echizen sekarang di negara tetangga Kaga dan pergi ke Kastil Daishoji dimana tentara Uesugi berada.

Ada 3 negara diantara dan sebelum Echizen dan Echigo, dan ini adalah Kaga, Etchuu dan Noto.

Tergantung pada siapa yang akan menang, baik Shibata Katsuie atau Uesugi Kenshin, mereka akan mampu memiliki 3 negara ini dan ini akan sangat mempengaruhi aliran periode keadaan berperang dalam menguntungkan mereka.

Sementara Uesugi Kenshin sedang bertempur melawan Takeda Shingen di Kawanakajima, pada saat itu Katsuie telah bergerak di Echizen. Ada gencatan senjata antara klan Oda dan Takeda Shingen untuk kejadian ini.

Tapi Ashikaga Yoshiaki telah mencampuri dan menjadi mediator antara Takeda dan Uesugi dan dengan demikian pertempuran telah berhenti dan mereka berdamai.

Karena itu, Uesugi Kenshin telah membarikade semua kemungkinan rute melarikan diri ke Echizen bagi Katsuie dan pasukannya untuk mundur.

Dan Uesugi Kenshin memimpin tentara Echigo dia dalam kecepatan petir untuk menyerang Kaga.

Dan saat ini, tentara Uesugi telah membuat kastil Daishoji sebagai basis mereka dan sedang menunggu pasukan Katsuie untuk pertempuran yang menentukan.

Katsuie telah menguatkan dirinya untuk tidak mengepung kastil Daishoji secara sembarangan dan hanya akan melakukannya jika ada kesempatan dan dia bahkan bersedia untuk menunggu bahkan jika itu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk itu, dan jika kebetulan kesempatan itu datang, kecemasan pasukan distrik Hokuriku mungkin lenyap, sambil memikirkan itu, Katsuie sedang melahap onigiri-nya.

Dan tentu saja, dengan miso di dalamnya.

Orang-orang dari Owari pada periode Keadaan Berperang menyukai itu seperti itulah.

Katsuie mengatakan bahwa makanan ini yang mengandung miso di dalamnya adalah makanan yang sangat baik dalam diet medan perang.

Trinitas beras, garam dan miso adalah yang terbaik.

Jika itu dikatakan dalam hari modern, itu adalah kalori, garam dan protein.

Dan dia bisa memakan seluruh onigiri dalam satu gigitan.

Namun.

"A-apa? Matsunaga Hisahide dari Yamato telah memberontak terhadap Hime-sama?"

"...... Ini adalah kedua kalinya dia melakukan ini."

"K-Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa yang akan terjadi pada Hime-samaaaaa!?"

Maeda Inuchiyo telah melaporkan "pemberontakan dari Matsunaga Hisahide", Sambil bergumam "aku ingin makan beberapa kue beras...." dengan mata dipenuhi air mata pada Katsuie.

"Mari kita bergerak kembali ke Kyo dan membantu Hime-sama secepatnya, Inu!"

"......Tapi"

"Huh? Apa yang salah?"

".....tentara Uesugi tepat di depan kita di sini, jika kita mundur sekarang, Katsuie akan dicap sebagai pembelot dan reputasimu mungkin akan hancur."

Untuk Katsuie yang dikenal sebagai seorang jenderal pemberani, dicap sebagai pembelot akan menghantuinya seumur hidup.

Selain itu, musuh di depannya dikenal sebagai "Dewa Perang", Uesugi Kenshin.

Dia tidak akan membiarkan dirinya mundur semudah itu tanpa pertarungan terjadi di antara mereka.

"Huh, meskipun aku ingin membantu Hime-sama, aku tak tahu bagaimana untuk keluar dari tempat ini, aku tidak pandai dalam berpikir!"

Katsuie berbagi onigiri-nya dengan enggan pada Maeda Inuchiyo yang bergumam "Aku lapar".

"Inu, makan ini."

"......*MUNCH*......"

"Maaf, aku tak memiliki kue beras di sini."

"...... Kata-kata itu, itu jenis yang mengingatkan aku pada Ojii-sama."

"Oh, sang Kepala Penasihat? Sungguh nostalgia, itu benar-benar terasa seperti itu sudah lama sekali."

Ayah Nobuna, Daimyo Oda Nobuhide dari Owari terus melawan Imagawa Yoshimoto dari Timur dan Saito Dousan dari Utara, dan meskipun dia terus kalah pertempuran demi pertempuran, tetapi karena hati pantang menyerah orang ini, dia ditakuti pada waktu itu.

Namun, dia masih muda ketika dia tiba-tiba sakit, dan bahkan ketika dia menerima banyak perawatan dan doa, pada akhirnya dia tetap mati.

Menurut salah satu teori, penyebab kematiannya adalah makan terlalu banyak miso. Garam yang berasal dari miso favoritnya telah terakumulasi dalam tubuhnya dan telah memicu tekanan darahnya meningkat dan karena ini, beberapa pembuluh darah di otaknya tersumbat dan sementara ini terjadi dia membuat beberapa suara "Uh!,Oh!,Uhh!", dan akhirnya mengakibatkan stroke dan kematiannya.

Menjadi penerus dan diberi label "Putri Bodoh", Nobuna dalam penampilan bodoh telah menerobos di pemakaman tersebut dan mengambil dupa dari papan memorial dari Nobuhide dan mengobrak-abrik semua isinya dan itu mengejutkan semua pengikut yang hadir hari itu.

Dikatakan bahwa Putri sangat marah waktu itu bahwa dia mencoba untuk membunuh semua biarawan yang mempersembahkan doa-doa penyembuhan untuk Nobuhide.

"Ini adalah akhir untuk Klan Oda dari Owari" ini adalah pembicaraan dari orang-orang kota.

Karena rumor ini, beberapa pengikut menyarankan bahwa anak kedua, Nobukatsu-sama (Dan saat ini dipanggil Nobusumi) harus meneruskan posisi tersebut.

Pada saat itu, Katsuie masih kepala punggawa dari Nobukatsu.

Tetapi bahkan pada saat itu, loyalitas Katsuie terletak hanya pada Nobuna.

Jika ini terus berlanjut, posisi sang putri akan berada dalam bahaya.

Tetapi pada saat itu, sosok seperti kakek Nobuna dan Inuchiyo, Kepala penasihat Kakek Hirate ada di sana.

Dan karena bujukan Katsuie dan Kakek Hirate, para pengikut yang mendukung Nobukatsu telah berhenti menyarankan ini dan posisi Nobuna sebagai tuan diselamatkan.

Namun, Katsuie tidak pandai pada hal-hal yang menggunakan otak dan hanya pandai makan seperti Inuchiyo tetapi jauh lebih cepat daripada dia.

Jadi dengan tubuh layu yang kau tidak akan terkejut jika itu tiba-tiba runtuh, Kakek Hirate yang telah bersumpah setia kepada Nobuna, adalah orang yang hampir melakukan semua bujukan tersebut.

Pada saat itu, Nobuna yang baru saja kehilangan ayahnya dalam keadaan linglung sehingga dia tidak dapat melakukan apapun saat itu.

Kemudian suatu hari.

Kakek Hirate tiba-tiba memanggil Katsuie dan Inuchiyo ke ruang teh tua dan meminta mereka untuk membantunya dalam seppukunya.

"Aku akan, melakukan seppuku untuk memperbaiki "Tindakan bodoh" yang Hime-sama telah lakukan, pada pemakaman orang it-, *UHUK*."

Katsuie dalam kepanikan.

"He-He-Hentikan itu! Kepala penasihat!"

"Tidak, aku tidak akan berhenti, Gonroku."

"Panggil aku Riku!"

Katsuie tanpa sadar memukul Kakek Hirate dan mengeluarkan suara "Guha!", dan Kakek itu hampir dibawa ke surga.

"Guhhaa!!, Nenek? Itu Nenek, aku di sungai Styx?......"

*Thump*.

"Ah! Maaf Kepala penasihat, tolong jangan mati!!"

"....Katsuie membunuh Jii-sama."

"Ah! i-itu salahku!?"

"....Tunggu sebentar~! Inu! Mari kita lupakan tentang pemakaman untuk saat ini, jika berita bahwa Gonroku memukul orang tua sampai mati itu akan menjadi skandal memalukan! Uh, uhh *HIKS*"

"....Jii-sama masih hidup."

"Uwaaaaaa~~! Syukurlah, Kepala penasihat masih hidup~!"

Sambil terbatuk, kakek Hirate bangkit dan lolos dari kematian untuk saat ini dan mencoba membujuk Inuchiyo dan Katsuie mengapa dia ingin melakukan hal ini.

"Dengar, Gonroku dan Puppy, aku tidak bisa menyalahkan Hime-sama untuk menjadi irasional sekarang, kehilangan ayah tercintanya di usia muda seperti itu, aku sangat tahu perasaan itu. Namun, jika ini berlanjut klan Oda akan terbagi menjadi faksi-faksi."

"Bukankah aku bilang panggil aku Riku~~! *HIKS*"

"....Jadi itu sebabnya anda ingin melakukan Seppuku?"

"Itu benar, jika itu aku penasihatnya yang telah bersama-sama dengan Hime-sama sejak dia dilahirkan telah dimakamkan, dia pasti akan menghentikan tindakan bodohnya. Hime-sama sebenarnya anak yang manis, dia pasti akan mendengarkan keinginan terakhir orang tua ini."

Itu cerita yang bagus tapi endingnya terlalu tragis.

"Aku sudah memiliki sebuah penyakit karena usiaku, hari-hariku di dunia ini sudah mendekati akhir tapi bisa menawarkan tubuhku ini untuk Hime-sama, aku benar-benar bahagia."

Namun, Inuchiyo yang biasanya datar sangat menentang dengan mengatakan "Tidak~~!" dengan mata merah terang.

"TIDAK! TIDAK~! TIDAK~~! Jika Hime-sama mendengar bahwa Anda melakukan Seppuku-!"

Inuchiyo tidak melanjutkan apa yang dia katakan. Tidak, dia tak bisa melanjutkannya karena dia menangis sangat keras. "Uh! Uhh~! Uuhhh~~! Uwaaa~~!" ratapannya bisa terdengar dari luar ruang teh.

Emosinya meledak dan dia berulang kali mengatakan "TIDAK! TIDAK~! TIDAK~~!" seperti seorang anak kecil yang membuat ulah.

Jadi Katsuie adalah satu-satunya yang bisa meyakinkan dia untuk berhenti.

Membujuk orang lain bukanlah keahlian Katsuie, seperti yang terbukti terakhir kali. Tapi dia tidak punya pilihan, dia perlu meyakinkan orang tua ini untuk berhenti.

"D-Dia benar! Anda tidak harus melakukannya! Dari semua orang disini anda harusnya mengetahuinya dengan sangat baik Kepala Penasehat, anda hanya akan lebih menyakiti Hime-sama, jadi tolong jangan melakukannya!"

"Ahh, Gonroku, kau"

"Jika seseorang seperti anda yang berharga bagi Hime-sama yang bahkan dia pandang sebagai Kakeknya meninggal karena dia, hati Hime-sama pasti tidak akan bisa menanggungnya dan itu akan meninggalkan bekas luka selama sisa hidupnya~!"

"..... Aku mengerti Gonroku."

"Bahkan jika Hime-sama tidak meluruskan tindakannya, pasti suatu hari emosinya akan meluap dan itu akan terjadi lagi, dia tidak perlu melihat anda di pemakaman anda~! Apa yang dia butuhkan adalah anda berada di sisinya~!"

"Aku selalu berpikir bahwa kau hanya seorang seorang prajurit kasar dengan payudara seperti sapi.... tapi aku tak tahu bahwa kau bisa membaca hati Hime-sama yang seharusnya aku bisa melakukan juga."

"Meski aku tak tahu dunia yang Hime-sama bicarakan. Tapi dia bukan orang bodoh! Aku hanya mengatakan itu sendiri bahwa Hime-sama baru saja kehilangan ayahnya, apa yang akan dia pikirkan jika Kepala penasehat yang ada disana untuknya sejak dia lahir, orang yang dia pandang sebagai kakeknya juga meninggal, aku tidak tahu apa yang akan dia rasakan tentang hal ini, Hime-sama pasti akan-"

"Gonroku benar-benar tepat, karena usia tuaku, aku begitu mudah bingung hari ini."

"Aku bilang panggil aku Riku~!"

*BANG!*

"GUHAA~! Maukah kau hentikan itu Gonroku? Jika ini terus berlanjut aku akan benar-benar mati!"

"Jika kepala penasihat barusan memanggilku Riku, ini harusnya telah selesai!"

"begitukah? Aku benar-benar sudah tua untuk lupa tentang itu. *UHUK*"

"Kakek, tolong jangan mati ok?...... Aku lapar."

"Hei, bisakah kau berhenti menangis!"

"Puppy, aku tak punya kue beras tapi aku punya bola nasi, kesinilah dan makan itu."

".....*MUNCH*"

"Baguslah kamu menyukainya, tapi aku agak merasa buruk karena itu bukan kue beras."

Karena keberatan yang kuat dari Katsuie dan Inuchiyo, Kakek Hirate telah membatalkan pemakamannya sendiri.

Setelah itu, penyakit Kakek Hirate telah berkembang, dan dia akhirnya pensiun dan ditempat tidurnya di Shirotaku dan diawasi oleh Nobuna, Katsuie dan Inuchiyo, dan kerabatnya, dan setelah itu Kakek Hirate meninggal dengan damai.

Itu adalah kematian yang menyenangkan.

Bahkan tanpa melakukan seppuku, kekhawatiran Kakek Hirate disampaikan pada Nobuna.

Dan setelah kematian Kakek Hirate, tindakan bodoh Nobuna telah berhenti.

"......Pada saat itu, Katsuie mampu menghentikan kakek, meskipun kau seorang berkepala otot."

"Berkepala otot!? Itu bukan urusanmu~!"

"Dan payudaramu terlalu besar."

"Itu bukan urusanmu~~!"

"Frustrasi, mengutuk."

"Hmm? Apa yang kau maksu-"

"....kau bisa menyelamatkan Hime-sama dan kakek, jadi terima kasih banyak."

*PEKORI* Inuchiyo membungkuk pada Katsuie sambil menjejali mulutnya dengan onigiri.

"Hentikan itu Inu, lagipula kalau kita hanya melawan mereka dan kalah, kita memiliki alasan yang sah untuk mundur."

".....Kalah, kita akan kalah dalam tujuan?"

"Bahkan jika namaku akan ternoda, jika itu untuk Hime-sama, aku akan dengan senang hati melakukannya."

"....Jika itu benar-benar terjadi, kau mungkin memiliki masalah dalam klan kita di masa depan."

"Aku tidak peduli. Aku hanya berjuang untuk mimpi Hime-sama. Aku tidak menghadapi kepala penasihat jika aku melakukan hal-hal yang menentang apa yang aku janjikan padanya hari itu."

"....Lalu..... Katsuie"

"Uesugi Kenshin dikenal karena keadilannya, jika kita melarikan diri malam ini dia akan mengejar dan memusnahkan kita tetapi jika kita melawan dia dengan berani, bahkan jika kita kalah dan mundur, dewa perang itu pasti akan memberikan belas kasihan kepada kita dan membiarkan kita melarikan diri."

".....Katsuie tidak akan pernah menikah."

"Ke-Ke-Ke-Kenapa~~!"

"....caramu hidup terlalu canggung."

"Mau bagaimana lagi~! Aku suka Hime-sama~!"

"Kau hanya tertarik pada gadis?......"

"A-a-a-a-a-a-ap-ap-apa kau bodoh~~! Aku tidak bermaksud seperti itu."

Katsuie dan Inuchiyo, "Biarkan kita dikalahkan oleh tentara Uesugi dan mundur ke Kyo begitukan?" "Ayo kita lakukan itu." telah mengambil keputusan itu.

Pulau Ise.

Armada angkatan laut Kuki sekarang telah mencapai Pantai Kumano yang menghadap Samudera Pasifik.

Bajak laut Kuki yang berjanji penghambaan kepada Takigawa Kazumasu telah mengubah diri mereka sendiri dan sekarang secara layak disebut "Armada Naval".

Dan di dek kapal, Takigawa Kazumasu dan Kuki Onee-san hanya bermalas-malasan berjemur sambil menonton ikan paus, dan menambahkan untuk itu Kuki Onee-san mengekspos perutnya dan seperti biasa tidak melakukan pekerjaan mereka.

Dan keduanya tidak mau kembali ke daratan lagi.

"Sungguh cuaca yang bagus, ini pastinya apa yang mereka sebut "langit biru yang jernih", bukankah itu benar Kuki~"

"Yes! Di bawah langit biru yang luas ini dan lautan yang besar ini, seseorang dapat melupakan kekhawatiran yang dia tidak dalam usia menikah lagi~!"

"Tapi kupikir kau harusnya peduli tentang pernikahanmu, kusu kusu."

"Tapi di seluruh armada kita, bahkan tidak ada satupun pria di sekitar sini~!"

"Tapi kita punya, orang itu yang datang dari Namban, orang dengan rambut merah yang menakjubkan. Giovanna-chan kan?"

Dan ternyata, Giovanna itu siapa yang tahu kapan dia menjadi bersahabat dengan Kazumasu dan bajak lautnya berada di dek melakukan beberapa tugas sambil makan beberapa kelezatan khusus dari Ise, Mochi Anko.

"Mochi Anko ini lezat, sangat lezat. Itu begitu lezat bahwa aku bisa makan ini selamanya *NYAM**NYAM**NYAM*"

Sejak Giovanna datang, persediaan dari bajak laut Kuki telah berkurang dalam tingkat yang cepat.

"Hime-sama~! Meskipun dia terlihat dan bertindak seperti seorang pria, orang itu adalah seorang wanita~!"

"begitukah~?"

"Ya~!"

"Kemudian pada tingkat ini, jika kau tidak bisa menemukan seorang pria, kenapa tidak memilih seorang wanita~? Kusu kusu."

"Hime-sama, anda begitu kejam~! Jika Kuki Yoshitaka ini, yaitu Kapten dari bajak laut Kuki yang terkenal akan menjadi sangat rendah untuk menikah dengan wanita lain, maka aku lebih baik menjadi umpan untuk ikan paus daripada menikah~!"

"Aku paham, dan disini aku berpikir bahwa sang putri manis ini akan menjadi pengantin Kuki~, tetapi jika kau mengatakannya seperti itu maka aku lebih baik menyerah sekarang~"

"Ahh~! Tidak, jika itu Hime-sama, itu adalah masalah lain, dan jika anda mau kita bisa mengadakan upacara sekarang~!"

"Boss~~!!! Jangan memonopoli Hime-sama untuk dirimu sendiri~~!!!" ini adalah keluhan dari gadis-gadis dari bajak laut Kuki sambil meletakkan pekerjaan mereka hanya untuk mengeluh kepada bos mereka.

Dan pada saat yang sama.

Seekor merpati telah hinggap di kepala Kazumasu sambil dengan lembut mendarat.

"Mu? Seekor merpati pos yang memiliki surat untuk Hime-sama?"

"Oh, itu bukan surat dari Frois-chan tapi dari Orugan-chan[1] yang menyertai dia ke Kyo. Apakah ini surat cinta? Apakah itu karena dia tidak bisa mengeluarkan putri kecil yang manis ini dari pikirannya hingga dia mengirim surat cinta kepadaku?"

"Tidak, dia adalah tipe cowok yang hanya melihat seorang gadis membuat dia ketakutan jadi aku pikir itu tidak terjadi di sini."

"Tetapi jika dia mengatasi rasa takutnya dan mulai mencintai Hime-sama..... jika itu terjadi, cih~"

"Jadi apa yang dikatakan."

"Hisashi dari Yamato telah memberontak. Sekarang Nobuna-chan adalah dalam keadaan darurat, itulah apa yang dikatakan."

"Hime-sama, meskipun anda pandai dalam memberikan nama hewan peliharaan, bukankah nama panggilan itu terlalu dipaksakan?"

"Lagipula, Hisashi~ atau Matsunaga Danjo sekarang ini sakit."

"Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita kembali?"

"Kusu kusu. Kita sudah mencapai pantai Kumano, itu sudah terlambat untuk kembali."

"Ya itu sudah terlambat tetapi jika ini terus berlanjut, apa yang akan terjadi pada Klan Oda?"

"Umu.... Jika Nobuna-chan meninggal.... itu adalah akhir untuk klan Oda."

"Aku akan selalu mengikuti Hime-sama sampai akhir, dan akan mematuhi apapun yang anda putuskan."

Nama sebelumnya dari Kazumasu adalah Takigawa Sakon dan adalah putri dari ninja Koga.

Kediaman Takigawa adalah salah satu kelas atas diantara ninja Koga dan bisa dikatakan yang terbaik diantara mereka, karena mereka tidak hanya ninja biasa.

Ninja Koga adalah sebuah kerajaan sendiri dan memiliki benteng tersembunyi yang berada jauh di pegunungan terjal, dan mereka memiliki kontak yang sangat sedikit dengan dunia luar.

Dengan pengecualian ketika mereka menerima pekerjaan sebagai seorang ninja.

Namun, bagi Kasumazu, itu adalah sebuah tempat yang hanya dia memberikan kecemasan dan tekanan ketika dia ada disana di klan Koga.

Meskipun mereka memanggilnya "Hime", Untuk beberapa alasan, mereka menjaga jarak darinya.

Apakah itu karena kemampuan Kazumasu?

Bahkan ayah yang penuh kasih yang memanjakan Kasumazu muda, dengan berlalunya waktu melakukan hal yang sama dan memperlakukan dia seperti seorang anak kecil yang dijaga hanya karena diminta oleh seorang teman.

Dan suatu hari setia, Kazumasu mendengar suatu rumor dari pelayan pembantu. "Anak itu tidak memiliki darah kediaman Takigawa".

Setelah mendengar rumor tersebut, kecemasan Kazumasu tumbuh hari demi hari, berpikir bahwa dia mungkin bukan seorang anggota dari klan Koga.

Dan kemudian diikuti kecelakaan yang tak terduga atau mungkin sebuah pembunuhan, ayahnya meninggal tetapi keberadaan tubuhnya sekarang tidak ditemukan.

Kasumazu muda telah melarikan diri dari Koga setelah itu.

Dan menjadi seorang ninja pengembara.

Atau seharusnya terjadi saat itu.

Dia membabi buta melarikan diri ke laut.

Dia ingin tahu dan melihat laut yang luas dan tidak ingin terganggu apapun yang terkait dengan ninja Koga.

Dan pada tengah malam, Kazumasu pingsan karena kelaparan di pelabuhan kota Tsushima dari Owari.

Di sungai tersebut, ada banyak kapal marikawa membawa lentera yang sedang berlayar di sungai.

Hanya sedikit lagi dan aku bisa naik perahu itu tapi tubuhku tidak mau mendengarkan aku lagi.

Sementara drum kecil dipukul, seorang gadis cantik yang bukan dari dunia ini telah muncul dan berjalan ke tempat dimana Kazumasu tergeletak.

Dan gadis ini berlutut dan membantu Kazumasu yang compang-camping untuk bangun.

Dan gadis cantik tapi tajam ini, untuk beberapa alasan terlihat begitu kesepian di balik senyumnya.

"Apa terjadi? Apa kamu tersesat, siapa namamu?"

"..... Seorang ninja pengelana dari Koga, Takigawa Kazumasu."

Kazumasu tahu, bahwa gadis ini bukan salah satu ninja yang datang untuk membawa dia kembali, ini adalah apa yang dia mengerti.

Mata yang penuh kesepian, Kazumasu tidak melihat mata seperti ini di klan Koga.

"Aku paham, kamu begitu muda untuk menjadi seorang ninja pengelana, kamu benar-benar sesuatu bahwa kamu bisa datang ke sini di Tsushima dari tempat asalmu."

Gadis itu membelai pipi Kazumasu.

Ini adalah pertama kalinya dalam waktu yang lama bahwa seseorang menunjukkan kebaikan kepadanya.

Kemudian Kazumasu mulai menangis.

"Aku, aku tak memiliki tempat untuk disebut rumahku lagi."

"Kenapa? Kamu bisa kembali ke Koga kan?"

"....Laut, aku ingin melihatnya."

"Laut? Kenapa?"

"posisiku sebagai putri.... dari klan Koga sekarang menghilang. Tetapi jika aku pergi ke ujung lain dari laut, mungkin...."

Kata yang ingin dia katakan berhenti di situ.

Dan sekarang dia dipeluk oleh gadis tersebut dan kemudian dia mulai menangis bahkan lebih keras.

"Aku mohon, maukah kamu membawaku, Hime-sama?"

Gadis itu berbisik pada Kazumasu "Aku juga, aku tak memiliki tempat untuk kembali juga." dan setelah itu dia membuat Kazumasu untuk berdiri.

"Kemudian haruskah kita pergi, Sakon."

"....kemana?"

"Ke pesta."

"Apakah ada festival malam ini?"

"Dalam hidupku, setiap hari adalah sebuah festival, Sakon."

"Setiap hari....."

Ketika gadis itu tersenyum cerah, itu sangat jelas dan menyegarkan, tetapi yang lebih penting, itu sangat indah.

Untuk Kazumasu, senyum ini yang gadis itu tunjukkan padanya.

Dan dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah melupakan senyum ini selama sisa hidupnya.

"Mulai sekarang, mari kita bersama selamanya, bahkan di ujung lain dari laut."

"Hime-sama?"

"Oh, aku hanya teringat sesuatu dari masa lalu."

"Untuk seseorang yang begitu muda, aku tak berpikir kata-kata pahit tersebut sesuai dengan kamu."

"Yah, aku hanya tidak bisa lupa ketika Nobuna-chan mengatakan "tolong~, mari kita temukan sebuah tempat untuk beristirahat~♪" dan malam itu kami berbagi sisa gairah bersama-sama. Kusu kusu"

"Aku sangat cemburu~! Grrrr~~"

"Kuki~, meskipun Nobuna-chan pelit dan menyebalkan pada mempersiapkan teh, bagiku, dia seperti Aneki ku jadi itu mengingatkan bahwa kita datang untuk membantunya jika dia berada dalam keadaan darurat."

Kuki Yoshitaka telah menggulung lengan bajunya.

"Kalau begitu itu sudah ditetap! Tapi sekali lagi, itu butuh beberapa waktu sebelum anda memutuskan, benar! Mari kita pergi!"

"Yah, aku agak tersesat karena jika kita pergi ke dia, kita akan kehilangan perjalanan santai kita. Kusu kusu"

"Aku tidak bisa mendapatkan senyum nakal itu Haa~~ Haa~~, tapi jika kita tidak buru-buru dan kembali ke tanah dari Ise. Ini akan sangat terlambat bagi kita untuk membantu."

"Jika kita mengikuti jalur laut, kita sekarang di pantai Kumano ujung selatan dari Kishu. Jadi mari kita berlayar ke utara dan berlabuh di Sakai dan kemudian mulai bergerak dari sana."

"Ya ma'am! Dengan hembusan angin sekarang, ini mungkin bekerja~!"

"Pantai Kumano memiliki aliran arus yang aneh, jadi Kuki~ kau baik-baik saja dengan itu? Kusu kusu."

"Bagi bajak laut Kuki, bukan, bagi armada angkatan laut Kuki, lautan adalah seperti halaman belakang kami jadi anda jangan khawatir tentang hal itu Hime-sama!"

Armada yang ada di depan pantai Kumano telah secara bersamaan mengarahkan roda mereka.

Sementara pergi ke utara, Kazumasu teringat janji yang dia buat dengan gadis itu yang berdansa dengan dia di malam festival Tsushima.

"Aku ingin pergi bersama Hime-sama, bukan, Aku ingin pergi bersama Nobuna-chan ke sisi lain dari laut."

Di tepi barat Danau Biwa, ada Kastil Oumizo yang sedang didirikan di sana.

Kastil tersebut dikelilingi dengan air membuatnya menjadi benteng air alami, dan teknik arsitektur ini dipelajari oleh Mitsuhide yang bijaksana.

Sementara berada di tepi memandang danau Biwa yang luas, tuan Kastil Oumizo, Tsuda Nobusumi telah tersesat dalam pikiran.

Matsunaga Hisahide dari Yamato telah memberontak.

Dan sekarang, kakaknya Nobuna yang berada di Kyo, berada dalam situasi berbahaya.

Bagi Nobuna yang menyukai untuk mengangkat pembakaran, berpikir bahwa tidak ada yang akan memberontak terhadap dirinya adalah cara yang bodoh dalam berpikir.

Meskipun dia lemah, ini bukan saatnya untuk ragu-ragu dan pergi ke Kyoto.

Dan dia berjanji bahwa hidupnya adalah untuk digunakan Nobuna.

Tapi tetap saja, dia sedikit cemas.

Jadi dia menunggu dan melihat situasi terlebih dulu.

Dia ingin dimaafkan, tapi dia ingin tetap di sini di kastil Oumizu bahkan untuk hari yang lain.

Karena.

"Kondisi Oichi.... kemarin dan bahkan saat ini masih sangat buruk."

Jadi.

Oichi atau yang pernah dipanggil Asai Nagamasa, istri pertama Nobusumi, suatu hari tiba-tiba runtuh pada tengah malam.

Pagi ini, dokter Manase Belchior bergegas ke sana untuk melihat kondisi Oichi.

"Hari ini dan besok adalah saat kritis baginya."

Itulah apa yang dikatakan Manase Belchior.

Nobusumi berharap untuk tinggal bersamanya setidaknya setelah dia melewati tahap kritis.

Matsunaga Hisahide masih belum mengepung Kuil Honnou, dan sebaliknya dia membuang-buang waktunya bertempur dengan para biarawan bersenjata di Nara.

Selain itu, jika Hisahide benar-benar telah mengepung Kuil Honnou, Nobusumi harusnya sudah menerima laporan bahwa "Nobuna sudah mati" sekarang.

Aku tahu bahwa Aneue akan baik-baik saja bahkan jika aku terlambat untuk membantunya, tetapi jika aku pergi sekarang, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Oichi.

"Huh? ...... Apa yang aku pikirkan, mengingat bahwa tidak ada pilihan lain selain untuk bergerak dan membantu Aneue, tapi meskipun aku mengatakan itu."

Dan pertama-tama, demi Oichi dan Dia, Nobuna menunjukan gelar yang tidak menyenangkan "sang iblis yang membunuh Nagamasa dan membuat tengkoraknya menjadi sebuah cangkir dan minum dari itu" untuk menipu negeri untuk kepentingan mereka.

Oichi memahami hal ini juga.

(Itu benar. Itu bukan karena aku khawatir tentang kondisi Oichi, itu hanya karena aku lemah. Siapa orang yang memberi kami hari-hari bahagia ini? Itu semua karena Aneue. Orang yang mengorbankan dirinya sendiri sehingga kita bisa menikmati negeri ini dan membangun rumah kita, itu semua berkat Aneue kan?)

Aku tak perlu mengucapkan selamat tinggal kepada Oichi, aku hanya pergi ke Kyo untuk membantu.

Nobusumi telah memutuskan.

Dia berjalan naik ke kastil dan pergi ke kamar tidur Oichi.

Namun.

Anehnya, Oichi berada di aula, menunggu kembalinya dia, tidak, Oichi melihat dia pergi.

"Kanjuro, mohon segera bergerak ke Kyo, ini bukan saatnya untuk khawatir tentang aku, tolong bantu Aneue sekarang."

"Ke-Kenapa kamu di sini Oichi, kamu harus beristirahat sekarang!"

"Aku minta maaf kalau aku membuatmu khawatir Kanjuro, tapi aku baik-baik saja, aku tak memiliki penyakit apapun sama sekali."

"Eh? Bukankah kamu memiliki satu? Tapi kamu hanya menderita lain hari kan?"

"Ya, tetapi menurut Dokter Manase Belchior, aku sebenarnya...."

Dan tiba-tiba dia pingsan dan Nobusumi panik, berpikir tentang "Pemberontakan Matsunaga Hisahide" "Penyakit Oichi" dan "dilema Nobuna". Itu butuh beberapa waktu sebelum dia bisa "mendinginkan kepalanya" di tepi danau.

"Tapi dia mengatakan bahwa hari ini dan besok saat kritis bagimu kan?"

"Ya, itu sedikit berbahaya tapi aku mengatasi itu."

"Tidak, aku pikir itu benar-benar suatu penyakit!"

"Tidak, itu bukan suatu penyakit."

"Aku tak mengerti apa yang kamu katakan! Dimana dokter Manase~!?"

"Dia pergi untuk perjalanan panjang karena Matsunaga Danjo Hisahide telah memberontak."

"Apa!? Aku tak bisa mengerti apa-apa tentang ini lagi~!"

Oichi membantu Nobusumi yang begitu bingung sekarang ini dan mengatakan kepadanya hasil pemeriksaan Dokter Manase Belchior apa yang terjadi dalam tubuhnya.

Setelah mendengar itu, Nobusumi seperti seseorang yang telah tersambar petir.

Jadi begitu?

Jadi itu saja.

Sekarang aku mengerti!

"Aha ha ha, aku, seperti biasa, seorang yang sangat bodoh, aku benar-benar berpikir bahwa Aneue akan baik-baik saja, kenapa aku..... kenapa aku berpikir sesuatu yang bodoh....!"

"Apakah itu karena kamu tidak mau meninggalkan rumah kita, Kanjuro?"

"Seolah-olah! Aku akan ke kamarmu untuk mengucapkan selamat tinggal! Karena aku akan segera bergerak ke Kyo!"

"Aku paham, aku minta maaf kalau aku tidak menjelaskan apa-apa padamu dengan segera."

"Oichi tidak, aku orang yang perlu meminta maaf. Aku orang yang tersesat karena krisis ini, tapi aku juga khawatir tentang tubuhmu Oichi....."

Oichi kemudian berkata "kamu adalah pria yang baik, bagian itu darimu benar-benar sama dengan Aneue." dengan senyum masam.

"Kanjuro, jangan terlalu khawatir yang di sini dan pergi untuk membantu Aneue. Berhati-hatilah, cintaku."

"Ok, aku akan pergi kalau begitu!"

Ada sebuah benteng gunung yang terletak di sisi barat Tamba.

Akechi Mitsuhide yang terus bergerak menuju Tamba untuk menenangkannya tengah berada di basis dari Kastil Yakami dan menunggu mereka untuk menyerah.

Ada banyak bangsawan yang kuat dari berbagai negara di Tamba.

Mitsuhide telah membujuk semua bangsawan ini satu per satu untuk bersekutu dengan klan Oda dan dengan waktu, para bangsawan telah datang ke pihak mereka satu demi satu.

Tentu saja, dunia dari Negara Berperang tidaklah cukup baik untuk memungkinkan semua bangsawan dari Tamba untuk dibujuk hanya melalui negosiasi, pada akhirnya akan ada pertumpahan darah.

Jadi untuk tidak membuang-buang waktu, Mitsuhide tidak mengejar lagi orang-orang yang menolak untuk memberikan penghormatan kepada Klan Oda.

Untuk membuktikan pada mereka bahwa era klan Oda telah datang, Mitsuhide telah menghadapi para bangsawan ini untuk membuat mereka memahami hal ini, bahkan jika itu berarti menggunakan kekerasan.

Dalam pertemuan militer atau diplomatik, Mitsuhide mampu memperoleh kemenangan dalam keduanya.

Dan dalam siklus sibuk ini, dia juga mampu mengawasi pembangunan kastil Oumizo dimana Nobusumi adalah tuannya.

Tentu saja, dia bisa melakukan semuanya dengan sempurna.

Dan satu-satunya yang tersisa untuk pengepungan adalah benteng pegunungan yang terkenal dari Tamba, kastil Yamaki.

"Jika aku bisa dengan cepat menenangkan Tamba, maka Sagara-senpai bisa dengan gembira menikahi aku~"

Baru-baru ini, ini adalah satu-satunya pikiran yang berjalan melalui kepala Mitsuhide yang penuh semangat.

Meskipun Mitsuhide hanya memiliki sedikit pasukan dengan dia, karena lidah perak dan kecerdasannya, dia mampu membujuk para bangsawan dari Tamba bersekutu dengan Klan Oda dan memenangkan perang dengan cara yang sistematis dan strategis tanpa cacat dan sekarang dalam situasi yang menguntungkan.

Namun dibandingkan dengan Sagara Yoshiharu yang sekarang di Harima mengalami waktu yang sulit, Mitsuhide bahkan tidak memiliki masalah sama sekali di Tamba dan melanjutkan pada kecepatan yang baik, Mitsuhide lebih cepat dalam menenangkan negara ini daripada Yoshiharu yang berjuang untuk melakukannya.

Orang bisa mengatakan bahwa penaklukan ini ditakdirkan untuk Mitsuhide.

Kastil Yamaki adalah jenis musuh yang terburuk dan tidak menyerah bahkan setelah satu bulan berlalu.

Korban terus meningkat, waktu terseret dan kebencian meningkat saat hari berlalu.

Jadi tuan kastil Yamaki didorong oleh orang lain untuk menyerah kepada klan Oda.

Mitsuhide disukai dalam penghormatan tinggi oleh para bangsawan yang kuat dari Tamba.

Dan sehingga mereka tidak akan melanggar janji yang mereka buat secara asal-asalan.

Bahkan jika ada masalah pada para bangsawan, setelah dia menggunakan lidah peraknya, mereka akan selalu mengalah pada tawarannya.

"Sekarang, jika kau tidak melayani Klan Oda, kau mungkin kehilangan kemerdekaanmu dan memiliki kesenjangan pendapatan dari 30 tahun. Tapi jika kau bergabung dengan kami sekarang, penghasilanmu akan tumbuh 3 kali lipat dibandingkan dengan sekarang, dan kau akan bisa memasuki semua yang kau inginkan ke sumber air panas yang bergengsi dari Klan Oda, tapi tentu saja akan ada dana yang diambil senilai 1 bulan untuk penggunaan fasilitas tersebut. Kami juga memiliki manfaat pensiunan, kami akan memberimu 1 cangkir teh sehari, karena aku tak keberatan melakukan sebanyak itu. Sekarang! Bersumpah kesetiaan kepada Klan Oda dan miliki masa depan yang luas dan bahagia~!"

Dengan langkah cepat tersebut untuk memberikan pidato panjang dalam waktu singkat, para bangsawan memutar leher mereka dan berkata "Umuu, itu kebaikan tak tertandingi" dan berjanji untuk menghormati klan tanpa gelagat.

Tentu saja, reputasi pasukan militer Akechi benar-benar baik dengan rakyat.

Dan pada akhirnya, tuan dari kastil Yamaki menyerah pada tawarannya.

Dan dengan ini, pangamanan dari Tamba telah selesai.

"Sekarang aku akhirnya telah menenangkan Tamba, aku harus pergi ke Harima dan membantu senpai? Yah, meskipun Juubei tidak ingin juga, dia adalah suami masa depanku jadi aku pikir itu lebih baik untuk membantu dia."

Mitsuhide dalam semangat yang baik hari itu.

Sementara dia berada di basis, dia bersenandung "Sekarang aku menaklukkan kastil Yamaki~ aku harus pergi ke Gunung Atago dan menghabiskan beberapa waktu di sana~" dengan cara yang sangat tangkas.

Namun, kabar buruk bahwa "Matsunaga Hisahide dari Yamato memberontak" datang.

"A-Apa!?"

Rumor ini tidak hanya tersebar di basis Mitsuhide tetapi di seluruh Tamba juga.

Pasukan Akechi juga cemas karena hal ini.

Tapi orang yang paling panik adalah Mitsuhide.

Menyemprotkan teh yang disajikan kepadanya dari mulutnya, dia dengan cepat berdiri dari tempat duduknya.

"It-it-it-it-itulah sebabnya~! Aku berkata untuk memenggal revolusioner itu saat kita memiliki kesempatan No-No-No-No-Nobuna-samaaaaaa~~. T-Tidak, apa itu benar? Dia sa-sa-sa-sangat baik kepada kami....!"

Tapi memikirkan hal-hal itu sekarang adalah sia-sia.

Memikirkan hal itu hanya akan membuang-buang waktu.

Sekarang ini, dia perlu untuk mundur dari Tamba.

"Ce-ce-ce-cepat siapkan pasukan, kita akan ber-ber-ber-bergerak keluar dari Ta-Ta-Ta-Tamba untuk membantu Nobuna-sama!"

Namun.

"Tetapi jika kita bergerak keluar dari merebut Kastil Yamaki dan meninggalkan Tamba yang baru ditenangkan."

"Para bangsawan kuat dari Tamba akan meningkatkan keluhan mereka."

"Dan kita akan melakukan pengamanan menyeluruh lagi."

"Dan kastil Yamaki akan memperlengkapi ulang dan menyiapkan diri mereka sendiri dan itu akan tidak terkalahkan diwaktu berikutnya kita kembali."

Para pengikut sangat menentang gagasan itu dan mengatakan "Kita tidak harus mundur dari Tamba!".

"Apa yang kau bicarakan? Kau, siapa yang kau pikir lebih penting, para bangsawan dari Tamba atau Nobuna-sama!?"

"Jika itu dia, dia akan bertahan entah bagaimana."

"Ya! Putri dari Oda telah bertahan tembakan mematikan sekali, dia pasti akan dapat mengatasi krisis ini!"

"Jadi untuk meringkas ini, kita tidak harus pergi ke tempat dimana Hime-sama berada."

"Dan jika kita melakukannya lagi, itu akan mengambil beberapa tahun untuk menenangkan Tamba lagi."

"Dan hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Klan Akechi kita!"

"Kenapa kau mengatakan hal egois seperti "Ini akan menjadi masalah bagi Klan Akechi" kau bodoh!" Mitsuhide dengan marah mengecam pengikutnya yang biasanya baik pada keseharian.

"Berhenti menyemburkan hal-hal yang tidak berguna, dan siapkan pasukan bergerak keluar!"

"Tapi!"

"Jika itu dibutuhkan beberapa tahun sebelum kita menenangkan Tamba, apa yang akan terjadi tentang pembicaraan menikahi Saru-dono?"

"Ini tidak akan menjadi legal bahkan di kertas!"

".....Aahh!!"

Itu bekerja.

Bagi Mitsuhide yang sangat setia kepada Nobuna, ini adalah satu-satunya kelemahan dan kontradiksinya.

Dan itu adalah Sagara Yoshiharu.

Mitsuhide pernah berkata "Untuk menghilangkan rumor buruk seputar Nobuna-sama, aku membiarkan senpai menikahi aku yang brilian ini" dan tidak ada keraguan bahwa keduanya ini hanya dalam hubungan tuan dan pengikut. Dan meskipun dia sudah melihat mereka kencan tapi dia masih dengan gembira berkata kepada dirinya sendiri bahwa "Jika senpai dan aku menikah~ kita akan hidup di sarang cinta kita~", Para pengikutnya yang melihat bahwa tuan mereka bertindak aneh bisa dengan jelas mengatakan niatnya yang sebenarnya.

jadi para pengikut tersebut menggunakan ini melawan Mitsuhide yang cinta secara berlebihan.

Juga, mereka selalu diingatkan oleh ibunya Mitsuhide yang sakit bahwa "aku ingin melihat putriku dalam gaun pengantin dan menikah" berulang-ulang.

Jadi sekarang, para pengikut dari Mitsuhide tiba-tiba dalam situasi bahwa mereka berpadu memasangkan "Hime-sama dan Saru-dono harus menikah".

"Apakah itu baik-baik saja, Hime-sama!?"

"Sementara kita menenangkan Tamba lagi, Saru-dono mungkin, tidak, pasti akan mencari seorang istri di Harima!"

"Dan jika itu adalah Harima yang bicarakan, itu pasti akan pada Akashi"

"Dan jika kita sedang membicarakan Akashi, anda akan ingat putri Gurita dan "Tale of Genji" dimana Akashi sangat terkenal juga!"

"Itu adalah tempat di mana "Hikaru Genji" ditipu!"

"Akashi mungkin menggunakan tentakel seperti gurita mereka untuk merayu Saru-dono, Hime-sama."

"Jika itu adalah sang putri Gurita, dia pasti akan melakukannya!"

"Tidak ada kesalahan tentang itu!"

"Tidak, itu mungkin menjadi putri klan Oda klan...."

Untuk pertama kalinya, Mitsuhide tersentak sejak diskusi ini dimulai.

"Su-su-su-suatu hal a-a-a-absurd semacam itu~~"

Dia berada di sebuah keadaan dimana dia gemetar dan mungkin runtuh setiap saat.

"Sagara-senpai tidak akan tergoda oleh putri Gurita itu bahkan jika dia diculik, tapi yang lebih penting, jika senpai mengejar cinta terlarangnya untuk Nobuna-sama....."

Mitsuhide takkan pusing atau bingung pada masalah-masalah di Tamba tetapi jika tiba-tiba dilempar dengan pertanyaan yang berhubungan dengan "Pernikahan dengan Yoshiharu" dia tidak tahu apa yang baik atau salah.

Ketika itu menyangkut Yoshiharu, Mitsuhide tidak bisa berpikir dengan tenang seperti biasa.

(Tolong, katakan padaku apa yang harus dilakukan, senpai)

Lalu dia teringat kata-kata Yoshiharu.

ketika Matsunaga Hisahide melakukan pemberontakan pertamanya, Mitsuhide tinggal di Kyo karena dia ditugaskan untuk menjaga tempat tersebut, dia berada dalam situasi yang penuh keputusasaan dan kebingungan saat itu.

Dengan hanya beberapa orang, Nobuna dan Yoshiharu bergegas ke kuil Kiyumizu hanya untuk membantunya.

Pada saat itu, Yoshiharu menyelamatkannya, dan dia mengatakan itu dengan suara berat dengan wajah penuh kesedihan yang Mitsuhide tidak akan pernah lupa.

"Jika kamu suatu saat mendapati dirimu sendiri dalam ketidakpastian di masa depan, ingatlah gambaran ini dari cinta segitiga berdarah yang terjadi dalam kuil Kiyumizu yang terbakar ini! Dan bagaimana Nobuna muncul dalam penampilan mengerikan dan menembakkan Tanegashima miliknya dengan sungguh-sungguh hanya untuk menghentikan cinta segitiga berdarah ini untuk membunuhmu!"

"Huh~? Tunggu itu agak salah! Ingatanku telah berubah~! Tetapi pertama-tama, entah bagaimana di kepalaku senpai mengeluarkan kata lain dari masa depan~"

"Ya ampun! Pertunjukan satu orang Hime-sama telah dimulai~!"

"Kau benar~ Hime-sama, berhati-hatilah."

"Aku hanya lelah karena pekerjaan~!"

"Tunggu~! Ingatan yang benar baru saja datang~"

Apa "cinta segitiga" ini?

"Jika kamu suatu saat mendapati dirimu sendiri dalam ketidakpastian di masa depan, ingatlah gambaran ini dari pertempuran berdarah yang terjadi di kuil Kiyumizu yang terbakar ini! Dan bagaimana Nobuna muncul dan menembakkan Tanegashima miliknya dengan sungguh-sungguh untuk menghentikan pertempuran berdarah ini untuk menyelamatkanmu....!"

Ya.

Orang yang menyelamatkan dia dari diserang oleh Matsunaga Hisahide adalah Nobuna dan Yoshiharu yang bergegas ke kuil Kiyumizu dengan hanya beberapa orang untuk menyelamatkannya.

Dan sekarang, Nobuna berada dalam krisis karena "pemberontakan dari Matsunaga Hisahide".

Sekarang dia tidak tersesat lagi.

Nobuna, yang kadang-kadang memukul Mitsuhide, pernah menunjukkan dirinya yang sebenarnya pada dia.

Ini adalah ketika mereka berada di Odawara dan menyelinap ke dalam kamp Date Masamune ketika mereka mendengar bahwa Yoshiharu meninggal dan akan membalas dendam untuk dia.

"Manusia, akan selalu jujur ketika mereka telah kehilangan seseorang, sekarang aku berpikir tentang hal itu, kami selalu bertengkar kan?"

"....Aku mungkin diberkahi dengan para pengikut yang baik, tapi aku berpikir bahwa mimpi Viper dan mimpiku hanya dapat diteruskan oleh Juubei."

Diri yang lain dari Nobuna.

Dua orang yang sedang melihat mimpi yang sama.

Pasti.

Ketika Nobuna meninggal, itu juga akan berarti akhir bagi kehidupan Mitsuhide.

Jarak antara mereka berdua, serta jiwa mereka, adalah sedekat itu.

Begitu dekat sehingga mereka jatuh pada pria yang sama.

Tapi, Mitsuhide tidak merasakan cintanya dan tidak mencoba untuk memahami kisah cinta Nobuna.

Karena jika dia mengetahui ini, itu akan memiliki hasil yang ireversibel.

Hanya sedikit lagi....

Hanya sedikit lagi, aku ingin hubungan ini untuk berlanjut.

Jadi, Mitsuhide membuat keputusan untuk tetap tidak menyadari hal itu.

Begitu dia menyadari ini, ketakutan jiwa-jiwa itu akan membuat keputusan yang berbeda menyerang dirinya.

"Hal ini sangat disesalkan bahwa kita akan membuang Tamba yang baru ditenangkan yang tidak memakan waktu yang terlalu lama untuk menaklukkan."

"Jadi, Hime-sama, apakah anda berubah pikiran?"

"Tentu saja tidak~! Aku salah satu dari pengikut Nobuna-sama, itu mengingatkan bahwa aku harus membantunya~!"

"Tidak, yah umm"

"Tapi, apa yang akan terjadi dengan pernikahan anda dengan Saru-dono....?"

"Hal seperti ini hanya bisa menunggu, dan Tamba tidak akan pergi kemanapun juga!"

"Oohhh~~!!"

"Hime-sama yang selalu akan panik ketika kita membawa "pernikahan dengan Saru-dono", mampu memperoleh kembali ketenangannya."

"Apakah ini benar-benar baik-baik saja...?"

"Aku agak merasa bahwa ada sesuatu yang salah di sini...."

Mitsuhide mendengus "Fuuun" sambil menunggangi kudanya.

"Jika Saru-senpai tidak bisa menungguku untuk menenangkan Tamba, maka dia hanya bisa memiliki putri Gurita dari Akashi, semuanya! Bergerak menuju Kyo!!"

Pada saat itu, angin dingin pada benteng pertahanan Mitsuhide telah dijatuhkan dari puncak kastil Yamaki.

Dan semua bendera dari kuncup bunga lonceng berkibar tertiup angin.

Akechi Mitsuhide telah meninggalkan Tamba dan telah bergerak ke Kyoto.

"Hihihi, sungguh menyakitkan, tentara Mori mengepung kita di segala arah, mereka lebih unggul dalam banyak dari kita, Hihihi."

"Granny-sama! Dapatkah anda menggunakan "Art of War" milik anda itu untuk mengeluarkan kita keluar dari kekacauan ini!?"

"Hihihi, itu tidak mungkin, aku bisa memikirkan satu atau dua rencana jika kita berada di sebuah kastil tapi itu cerita yang berbeda jika kita berada di medan."

"Aku minta maaf, tentara Mori datang lebih awal dari yang diduga, itu adalah kesalahanku karena lupa untuk mengumpulkan informasi terlebih dahulu."

"Tidak, tidak, ini adalah batas dari kami Oumiyoji, dan seni perang telah berubah sekarang, itu tidak sama dengan dulu di jamanku."

Yamanaka Shikanosuke yang memimpin pasukan tipuan, mampu membaca gerakan musuh, dan berkat upaya dari Nenek Aga yang memberi arahan dan petunjuk kepadanya, mereka berada dalam situasi yang menguntungkan, dan telah berhasil menarik pasukan Ukita ke sisi barat Yumesakigawa.

Shikanosuke memimpin 3000 pasukan, yang terdiri dari Pahlawan Amago dan pengikut Klan Kuroda.

Ada sekitar 5000 tentara yang masih tersisa di Kastil Miki untuk menjaganya dan dianggap tak tersentuh.

Di sisi lain, tentara Ukita yang sudah turun gunung untuk menangkap Shinkanosuke berjumlah pada 9000 pasukan.

Tentara Ukita yang 90% lebih besar ini telah membanjiri ke depan ke 3000 pasukan dari Shinkanosuke.

Shinkanosuke pernah menjadi prajurit nekat yang pergi ke medan perang dan bahkan tidak tahu kapan harus mundur, tapi setelah dia dilatih oleh Nenek Aga dan mempelajari seni perang, dia sekarang menjadi seorang prajurit Keajaiban di medan perang. Dia sekarang bisa melihat strategi musuh dan memberikan perintah yang baik pada saat-saat penting.

Namun, dia tak mungkin mempelajari itu semua hanya dalam 3 hari, jadi Nenek Aga menjadi ahli strategi untuk mencegah Shinkanosuke dari menjadi liar di medan perang.

Keduanya dengan baik menghadang tentara Ukita dan membiarkan Yoshiharu dan Zenki menyelinap ke Gunung Shozan.

Seiring dengan Ashikaga Yoshiaki, para elit dari Mori, si kembar Mori secara pribadi telah memimpin tentara Mori dan datang dalam waktu yang jauh lebih awal dari yang diduga.

Meskipun tidak terlalu yakin, Nenek Aga memperkirakan bahwa jumlah total pasukan mereka sekitar 40.000.

Di sayap kiri, ada lebih dari 20.000 pasukan yang dipimpin oleh Kobayakawa Takakage.

Dan di sayap kanan, ada Yoshikawa Motoharu yang memimpin kurang lebih 20.000 pasukan.

Dan jika Tentara Ukita ditambahkan, itu akan menjadi tentara yang besar dari 50.000 pasukan, dan sekarang berbaris di dataran Himeji, ini adalah tentara terbesar yang pernah dilihat dalam sejarah Harima.

Shinkanosuke telah berpikir bahwa Tentara Mori memerlukan beberapa waktu untuk mempersiapkan persediaan dan senjata mereka karena jumlah mereka, oleh karena itu dia yakin bahwa mereka akan terlambat datang.

Tapi, disana ada juara di armada angkatan laut Mori yang dikenal di pedalaman laut Seto.

Sementara prajurit bergerak di atas tanah, perbekalan dikerahkan dari laut.

"Silahkan mundur Granny-sama! Sementara Tuanku menyelamatkan Kanbei-dono, aku akan menahan mereka di sini sebanyak mungkin!"

"Yah, Zenki telah meninggal dan pergi ke surga, jadi sampai akhir, aku hanya akan menempel seperti "Punggawa setia" untuk sementara waktu. Hihihi"

"Zenki-dono sudah mati?"

"Orang itu adalah orang besar kau paham, jadi mengetahui ketika dia menghembuskan nafas terakhir akan mudah, tapi meskipun dia sudah di surga, dia masih bisa melakukan beberapa trik. Aku hanya bisa mengatakan satu hal tentang hal itu, dia benar-benar luar biasa."

"Maka itu berarti Tuanku...."

Shinkanosuke menggeretakan giginya saat dia mengatakan "Tidak....".

"Hei~~!!"

Di medan perang penuh musuh, ada satu orang yang mampu untuk mendorong maju dari itu.

"Shinkanosuke~! Nenek~! Kanbei aman sekarang~!"

Orang yang naik di atas kuda itu adalah Sagara Yoshiharu.

Dan dia bahkan membawa Kanbei di punggungnya.

Meskipun mereka melihat monyet yang mencurigakan ini yang pergi ke pihak Shinkanosuke, tentara Mori bahkan tidak mengangkat jari terhadap Sagara Yoshiharu dan membiarkan dia lewat.

Mereka bahkan tidak berpikir bahwa jenderal terkenal "Sagara Yoshiharu" adalah pria ini.

Shikanosuke terperangah.

"Ke-.... kenapa anda datang ke sini tuanku?"

"Apa maksudnya "kenapa?", Karena Shikanosuke dalam kesulitan, itu sebabnya aku ada di sini."

"Tuanku benar-benar~, seorang idiot besar~! Kami baru saja berencana untuk menghadang tentara Mori sehingga anda dapat memiliki lebih banyak waktu anda tahu? Dan sekarang kita baru saja menyelamatkan Kanbei-dono~! Apa artinya semua ini jika anda juga terjebak di bagian belakang~!"

"Aku tidak datang ke sini untuk mati kau tahu. Sekarang, serahkan saja padaku."

"Lalu, apakah anda memiliki rencana!?"

".... Aku sedang bekerja pada itu."

"Tidak, anda tidak!"

Ketika mereka melihat bahwa Kanbei selamat, para pengikut Kuroda berteriak-teriak "Hime-samaaaaa!!" "Sagara Yoshiharu, adalah~, adalah seorang pria sejati~~!!" "Tunggu.....!! Kenapa kau membawa Hime-sama ke dalam lubang maut ini, kau MONYET BODOOOOHHHHHH~~!!!" Mereka sibuk menjadi bahagia, marah, dan depresi pada saat yang sama.

"....Kami tak punya waktu luang untuk membalas mereka."

Seperti yang dikatakan Kanbei.

Klan Mori bergerak ketika mereka berbicara.

Selain itu.

"Uhihihihihi, jangan lupa bahwa tentara Mori datang ke sini, dan jika mereka tiba di sini, mereka pasti akan menangkap Yamanaka Shikanosuke dengan semua yang mereka punya."

Dengan wajah sengit, Ukita Naoie berada di garis depan memegang Tanegashima pendeknya dan tidak bergegas menuju Yoshiharu dan yang lainnya.

Dia seperti orang yang berbeda dibandingkan sesaat yang lalu yang terus mengatakan bahwa "Ini adalah kekalahanku~~!" dan sekarang memiliki senyum jahat di wajahnya.

"Tunggu sebentar~! Ukita Naoie kau bajingan~! Bukankah kita hanya memiliki kesepakatan beberapa saat yang lalu~!!"

"Hu~h, apa yang kau bicarakan, aku yang hebat tidak akan ngambek hanya karena aku kalah sekali, tapi aku tipe pria yang tidak tinggal pada kesalahan kemarin dan akan menatap ke depan untuk besok~!"

"Itu bukan dari kemarin, itu hanya beberapa saat yang lalu~~!!"

"Diam! Tentara Mori sudah ada di sini dan jika aku pernah melakukan apa yang kau katakan maka aku sama saja sudah mati! Yah, jika Oda memberimu bala bantuan dan gelombang berada di pihakmu, aku akan mempertimbangkan itu~"

Kanbei berkata "Sunekusori!" dengan suara keras, dan Sunekusori keluar dengan suara "pyyoonn" dan menyerang Ukita Naoie dalam bentuk tupai terbang yang besar.

"Menyerahlah, dan mati untukku maukah kau? Sagara Yoshiharu.... Ap-!?"

"Menyentuh pria bukanlah hobiku nyu~ tapi aku akan melakukan yang terbaik nyu~ sentuh sentuh sentuh."

"Se-sesuatu.... terjebak di dadaku~! He-Hentikan! Hentikan~~! Hya hya hya hya hya~~~!!"

Sunekusori turun ke dada Naoie, dan sekarang menggelitik dia tanpa henti.

"Hentikan~! Jangan membuat aku tertawa~~! Jika Mori melihatku tertawa seperti ini~ ...... mereka mungkin salah sangka bahwa membiarkan kalian bebas~~! Gee hya hya hya hya hya!!"

Naoie sekarang tidak mampu untuk membidikkan Tanegashima kecilnya dan gemetar di kudanya.

"Oohhh~~!!"

Dan sekarang dia baru saja jatuh.

Ini adalah kedua kalinya dia jatuh hari ini.

"Giyyaaa~~!! Pinggangku.... Oh pinggangku~~!!! Apa yang akan terjadi pada wanita di negaraku jika pinggangku yang berharga~~! Giyyaaa!!!"

Dia jatuh dengan keras di tanah dan sekarang, dia tampak seperti dia dalam kesakitan yang hebat.

Tapi itu masih tidak mengubah fakta bahwa Yoshiharu dikelilingi oleh tentara 50.000 pasukan dari Klan Mori.

"Tuanku, kami para pahlawan Amago akan membuka jalan dan melindungi anda dari belakang, silahkan melarikan diri dengan Kanbei-dono."

"Apakah itu ide yang buruk bahwa aku bertemu dengan Shikanosuke? ..... dan disini aku pikir aku sedang berpikir dengan tenang."

"Sim, itu adalah ide yang buruk, tapi ya. Itu seperti dirimu."

"Meskipun aku melatihmu dengan keras, manusia selalu melakukan apa yang mereka terbiasa lakukan, kalian benar-benar gagal sebagai murid-muridku, hihihihi."

"Aku akan menghadang tentara Yoshikawa dan Kobayakawa sebanyak mungkin, silakan tinggalkan bagian belakang padaku. Tuanku, mungkin nasib baik mengikuti anda....!"

Pada saat ini, di tepi barat Yumesakigawa, keberuntungan korps Sagara tampaknya telah habis.

Tidak, bukan itu. Itu bukan kejadian untuk Yoshiharu dan Kanbei, mereka percaya dari lubuk hati mereka.

Jika mereka menahan beberapa waktu, mereka pasti bisa melindungi Shikanosuke, mereka pasti akan datang.

"Kita tepat waktu! Semuanya! Menyeberang ke sisi lain dari Yumesakigawa dan persiapkan diri untuk pertempuran yang menentukan melawan tentara Mori!!"

Sama seperti saat itu di Owari, sosok bodoh Oda Nobuna datang.

Dengan sebuah armor cantik, dia memimpin pasukan besar di tepi timur Yumesakigawa.

Dan di sisi kanan Nobuna, ada kuncup bunga lonceng di bukit.

"Apa yang kamu lakukan, serius, Sagara-senpai selalu memberi kita sakit kepala, tapi jangan khawatir, Akechi Mitsuhide ada di sini sekarang."

Itu adalah kuncup bunga lonceng dari Akechi Mitsuhide.

Selanjutnya

"Shi-Shibata Katsuie telah datang, dari Kaga, dan telah dikalahkan oleh Uesugi Ke-Kenshin, itu sengaja oke~~! Itu sengaja~~"

"....Kami serius melarikan diri.... Tentara Uesugi...... begitu menakutkan..... Aku pikir kami akan mati saat itu."

"Itu sengaja~~! Sialan kau Saru~~! Itu salahmu, aku akan membuatmu membayar untuk ini~~!"

Keduanya yang sengaja(?) kalah pada pertempuran mereka dan memiliki panah terjebak dalam topi harimau dan armor mereka bahwa mereka terlihat seperti seekor landak adalah Maeda Inuchiyo dan Shibata Katsuie.

"Semua orang secara bersamaan bergegas ke Kyoto untuk menyelamatkan Hime-sama tapi kami tidak menyangka untuk mengambil ini dalam keuntungan kita, dan bersama-sama dengan Hime-sama, kami bergerak ke Harima untuk memberikan beberapa bala bantuan, yang mana kita tidak memiliki banyak pilihan menyebabkan hal itu tak terelakkan. Dengan ini, klan Oda sekarang mampu memiliki sebuah reuni dalam waktu yang lama, 90 poin."

Niwa Nagahide berkata sambil tersenyum.

"Kenapa tidak membuatnya menjadi poin penuh~! A ha ha ha~~"

"Yah, jika kita kalah di sini di Harima, itu adalah akhir semuanya untuk Klan Oda."

"Kalau begitu lihatlah Aneue, dia dipenuhi dengan energi, kita tidak mungkin kalah~!"

Tsuda Nobusumi.

Dia secara ajaib bertemu dengan Nobuna dan pergi ke Harima untuk membantu Yoshiharu. Dengan ini, semua kekuatan kediaman klan Oda ada di sini.

Sekarang, tentara Mori kaget dan skema telah berbalik.

Oda Nobuna vol 9 pic 4.jpg

"Di sana, mereka memiliki 50.000 pasukan, dan di sini kita juga memiliki 50.000. Tidak, 60.000 pasukan, tetapi apa kita sudah akan berperang? Debu akan jatuh ke kulitku, Aku benar-benar benci ketika itu terjadi."

Pasukan Takigawa Kazumasu yang tiba-tiba muncul dari selatan tentara Mori tanpa melintasi Yumesakigara datang mengapit tentara Mori.

Ketika armada angkatan laut Kuki yang dipimpin oleh Takigawa Kazumazu mendarat ke Sakai dari Kii melalui laut, Imai Sokyu mengatakan "Hime-sama telah menetralisir pemberontakan Matsunaga Hisahide dari Yamato dan sekarang bergerak ke Harima pada saat ini" dan jadi melanjutkan pelayaran mereka dan sekarang akan menuju Harima.

Untungnya, angin telah bertiup bagus hingga Kazumasu mampu mengejar tentara Oda.

Dalam klan Mori, mereka memiliki kepercayaan yang besar untuk armada angkatan laut mereka yang dikenal bajak laut di pedalaman Seto.

Dan dalam perbandingan, klan Oda tidak pandai dalam memperluas wilayah air mereka, ya, armada angkatan laut mereka memiliki sedikit prestasi sehingga mereka diremehkan oleh mereka.

Jadi mereka tidak menyangka bahwa Kazumazu yang berada di Kii, untuk menavigasi dan tiba di sini lebih awal dengan armada angkatan laut yang besar.

Kazumasu yang dikenal sebagai seorang tuan yang semi-independen, yang tidak bekerja untuk klan Oda tapi hanya akan bergerak jika diperintah, sehingga klan Oda benar-benar beruntung bahwa dia bergerak dengan keinginannya sendiri.

Dan ada masalah lain untuk klan Mori, di dataran ini dimana tentara Mori dikepung dan terhenti, bahkan jika dia disarankan untuk tidak datang oleh si kembar Mori, Ashikaga Yoshiaki yang mengatakan "Aku ingin pergi juga~~!" juga ada di medan perang.

Jika Ashikaga Yoshiaki muda tidak ada disini, Kobayakawa Takakage yang tenang mungkin ingin melakukan pertarungan terakhir mereka dengan tentara Oda.

Namun, mereka tidak harus membiarkan shogun muda untuk mati di sini.

Takigawa Kazumasu yang telah menggunakan jalan pintas menggunakan laut untuk datang ke Yumesakigawa dan tentara Oda yang datang dengan berjalan kaki untuk datang ke Yumesakigawa, kini tentara Mori telah terjebak diantara keduanya. Kobayakawa Takakage tidak menyangka hal ini untuk terjadi.

Takigawa Kazumasu yang telah datang melalui laut, tidak perlu repot-repot melintasi Yumesakigawa.

Dan dia keluar dari sayap tentara Mori.

Tapi mereka masih beruntung karena ini bukan serangan mendadak.

Tetapi jika pasukan Takigawa Kazumasu menyerang sayap tentara Mori, mereka pasti akan runtuh.

"Dan untuk berpikir bahwa klan Oda yang tersebar akan datang ke Harima sekaligus.... ini seharusnya telah menghabiskan satu bulan untuk melakukannya."

Takakage Kobayakawa telah menghentikan mulutnya ketika dia mendengar "Serang~~!" Yoshikawa Motoharu berteriak di kudanya.

"Onee-sama, harap berhenti. Mundur ke barat dengan anak buahmu, mari kita membangun kembali situasi dimana kita dapat mencapai kemenangan."

"Takakage, jangan goyah, kekuatan militer kita hampir sama dengan mereka."

"Aku juga enggan tentang hal ini, aku sudah menyiapkan rencana jika mereka memiliki bala bantuan, tapi aku tidak menyangka untuk tentara Oda untuk mengirim 50.000 pasukan dan untuk jumlah itu Takigawa Kazumasu juga tiba di Yumesakigawa dan sekarang situasinya terlihat terlalu suram bagi kita dan peluang kita untuk menang sangat tipis, jadi kita lebih baik mundur untuk saat ini, itu memalukan tapi kita tidak bisa menangkap ikan besar dari Harima."

"Uuhhh, sungguh memalukan."

"Onee-sama, ini adalah kesalahanku karena aku meremehkan kesatuan klan Oda, klan Oda jauh lebih kuat daripada yang aku duga, dan aku menyimpulkan bahwa mereka tidak berkemauan keras. Namun-"

"Ikatan antara pengikut seharusnya tidak boleh diabaikan. Mereka harusnya telah tersebar di Hokuriku, Wakasa, Ise, Tamba dan Omi tetapi dalam waktu sesingkat ini, mereka mampu untuk berkumpul bersama untuk bergerak ke Harima. Sebuah kecepatan luar biasa yang bertentangan dengan akal sehat."

"Ya, ikatan dari para pengikut dan kecepatan pergerakan yang aneh, terutama armada angkatan laut tersebut. Jika kita tidak melakukan sesuatu tentang kedua ini, maka dalam pertempuran yang menentukan akan selalu ada pertaruhan, kita tidak harus mengekspos ini pada shogun muda."

Yoshiaki mengatakan "kenapa kita harus mundur~! Nobuna tepat di depan kita~! Ayo kita kalahkan dia sekarang~!" dengan ekspresi kemarahan namun Takakage bahkan tidak tersentak dan tetap tanpa ekspresi seperti biasa.

Itu mengagumkan bahwa dia masih bisa tetap tenang dalam krisis yang menghadap mereka ini.

"Ini adalah sesuatu yang tidak aku duga, pada tingkat ini, kita pasti akan kalah jadi mari kita secara strategis mundur dan membuat rencana untuk menang."

"Kami tidak kalah kan?"

"Ya, kita hanya akan mundur secara strategis untuk saat ini, tentara Oda takut pada kita sehingga mereka tidak akan mengejar kita."

"Tetapi jika mereka mengejar kita?"

"Jika itu terjadi, Onee-sama akan memimpin pasukannya untuk melenyapkan tentara pengejar sambil menjaga kita dari belakang, dia akan menebasnya dengan pasti."

"Ou~! Jika klan Oda meremehkan kita, Yoshikawa Motoharu ini pasti akan menebas mereka~! Ohh~!"

Sambil berteriak "Putri Penebas~~!" Motoharu mengeluarkan pedang pendeknya dan Yoshiaki menjerit "Hhhiiii!" dan ketakutan.

Ketika mereka menerima laporan bahwa Ukita Naoie telah menyakiti pinggangnya karena dia terjatuh dari kudanya. Kobayakawa Takakage mengerutkan dahi dan berkata "Dia adalah pria licik seperti biasa" dan mengambil ini pada perhitungan, keberuntungan sekarang terletak dengan klan Oda.

"Perintahkan Ukita Naoie untuk menarik mundur pasukannya dan kembali ke markasnya, sementara kita akan mundur dari Gunung Shozan untuk pergi ke barat dan menyeberangi Sungai Ibo dan berlindung di kastil Kozuki."

Dia memerintahkan seluruh tentara Mori.

Dan kekalahan dari Harima kini dengan hanya kebuntuan singkat dari tentara menyimpulkan tindakan pertama.

Tentu saja, di kepala Kobayakawa Takakage, dia sudah membuat strategi rencana baru.

"Saudariku, laut mendukung kita, ayo kita pergi melawan armada angkatan laut dari Oda dengan armada angkatan laut kita sendiri."

"Lalu, kau akhirnya memobilisasi armada angkatan laut Murakami, Takakage?"

"Jika perang ini memakan waktu, dalam perang seperti itu, strategi sistematis adalah penting, jadi itu sebabnya kita akan mengambil laut karena kelompok pedalaman Seto pasti akan menang, dan untuk mengambil kembali Kastil Miki, pertama-tama kita harus menjatuhkan armada angkatan laut Oda yang telah mendarat ke Harima."

"Benar, bajak laut pedalaman Seto, armada angkatan laut Murakami memang tak terkalahkan."

"Tapi ada satu masalah, tentara Oda tidak akan hanya berdiri dan menunggu, mereka mungkin menyerang kita dari belakang sementara kita melakukannya."

"Tampaknya Matsunaga Hisahide yang telah memimpin pemberontakan dalam klan Oda oleh surat Shogun-sama kini telah jatuh."

"Kejadian itu, meskipun tidak direncanakan, adalah suatu bantuan besar bagi kita, Onee-sama."

"Serahkan saja itu pada Ashikaga Yoshiaki~ Aku akan mengirim banyak surat kepada orang-orang yang pernah melayani Ashikaga~. Meskipun Matsunaga Hisahide sekarang telah mati, kita masih memiliki banyak pendukung~"

Ashikaga Yoshiaki muda termotivasi dan membuat banyak "Surat dari Shogun(?)" sambil berpikir itu demi menghidupkan kembali klan Ashikaga.

Sekarang Yoshiaki muda talah melihat klan Oda, dia tengah terbakar dengan semangat untuk bertarung.

Sekarang tentara Mori telah mundur ke kastil Kozuki, Gunung Shozan dan kastil Himeji sekarang di bawah kendali dari klan Oda.

Kontributor terbesar, Nenek Aga tidak mengambil hadiah sama sekali, "Jaman dari Omyouji telah berakhir, jadi aku tak perlu semua itu, hanya katakan kepada Hanbei dan Kanbei bahwa aku pergi sekarang. Hihihihi" dia mengatakan ini dan menghilang tanpa jejak.

Mereka mengatakan bahwa dia sudah mengikuti Zenki di dunia lain.

Kuroda Kanbei bertemu kembali dengan ayahnya, Souen dan para pengikut Kuroda di Yumesakigawa.

"Ho ho~ tampaknya Takenaka Hanbei telah menyelamatkan Shojyoumaru kami" ketika Souen mengatakan hal ini kepada Kanbei, kebenaran yang sebenarnya tentang perintah dari Nobuna untuk memenggal Shojyoumaru pada Yoshiharu juga terungkap.

Kebenaran bahwa Konoe Sakihisa memiliki seorang ninja Fuma yang ditanam untuk menyusup ke basisnya dan ketika dia sakit, melihat sebuah kesempatan dan telah memberi perintah palsu.

Kanbei yang dari awal tidak mencurigai Nobuna, di Yumesakigawa, Nobuna memeluk Kanbei dan berkata "Ketika kau ditangkap, aku tidak bisa bergerak.... Aku minta maaf" sambil menangis dan tidak melepaskan dia untuk beberapa waktu.

Kanbei menjawab dengan wajah bermasalah "jika aku memasuki sebuah Onsen, maka aku akan baik-baik saja, tetapi meskipun ini tidak buruk sekali-sekali" dengan mata berkaca-kaca.

Namun, tidak ada waktu untuk berbasa-basi di sini karena seseorang berada dalam bahaya di sini di Harima.

Ini bukan tentang Katsuie yang terus berkata "Aku sama sekali tidak kalah pada Kenshin~~!" atau Mitsuhide yang mengatakan bahwa "Aku mungkin kembali pada satu persegi dalam menenangkan Tamba, tapi jangan khawatir senpai! Kita pasti akan menikah~!" dan juga bukan Nagahide yang berada dalam pemikiran mendalam "Seperti yang aku pikir, Matsunaga-dono melakukannya demi Hime-sama itu sebabnya.... dia adalah seorang punggawa yang ideal. Poin sempurna." atau Goemon yang merengek "Unyaa~~! kelompok Kawanami mengejarku~~! Mereka ingin menepukku karena aku hidup! Unnyyyaaaa! Jangan mendekatiku!!!" atau bahkan bukan Nobusumi yang mengatakan pada Yoshiharu "Hahahaha~~ aku tak melihatmu untuk sementara waktu tetapi kamu terlihat jauh lebih jantan sekarang Saru-kun~~. Sekarang kamu selangkah lebih dekat denganku~" si polos Shinkanosuke yang berbicara pada dirinya sendiri "aku ingin mati terhormat dalam pertempuran dengan Mori" dan Inuchiyo yang mengatakan teriakan jiwanya ".....aku lapar". Semua ini dikatakan dalam urutan yang cepat sementara pengikut klan Oda kembali dalam kecepatan penuh dari Himeji ke kastil Miki.

Orang itu ada di kastil Miki.

Setiap detik sangat berharga.

Di salah satu sudut kastil Miki, disana adalah dimana Takenaka Hanbei sedang tidur, dan ketika Nobuna dan yang lainnya kembali, dia kini sudah berada di ambang pintu kematian.

Tapi, "Danjo-chan adalah seorang ahli obat yang menakjubkan, mempelajari seni umur panjang dan mampu membuat satu hanya dalam 3 tahun tapi baru saja meninggal seperti itu, sungguh disesalkan." Dokter Manase Belchior tiba-tiba muncul di kastil Miki dan mampu datang di waktu yang tepat untuk menyelamatkan Takenaka Hanbei.

"Jadi semua orang di sini. Sekarang, berikan Ranjatai itu padaku. Cepat~ cepat~"

Jika dia menerima Rajantai yang dicuri oleh Goemon dengan bantuan Hisahide dari Shosoin kuil Todai, Hanbei akan pulih dan memperpanjang hidupnya sementara.

Nobuna berkata pada Yoshiharu, "ini adalah warisan dari Danjo, ini." dan melemparkan Rajantai.

Manase Belchior memotong sepotong kecil dari itu, menggilingnya menjadi kekuatan dan melarutkannya dalam air sebelum menuangkannya ke cangkir teh hitam yang disiapkan oleh Rikyuu.

"...."

Biarkan dia minum itu sekarang, kita masih bisa berhasil dan dia akan bangun. Kata Rikyuu.

Dengan pimpinan Nobuna, anggota clam Oda berdiri di sampingnya saat mereka mengamati wajah tidur Hanbei.

Kanbei mengatakan sesuatu tentang tidak membiarkan mereka melihat wajahnya yang menangis dan mulai terisak-isak sambil menutupi wajahnya dengan topi nambannya.

"....ya, kita akhirnya berhasil!"

Nobuna menjadi santai dan berkata.

"Tapi Nobuna, bagaimana kita membiarkan dia minum Rajantai itu?"

"Ah, kau ada benarnya, Saru. Kita harus membangunkannya untuk dia meminum itu...."

"Tapi Hanbei telah kehabisan semua kekuatannya dan tidak bisa bangun."

Tidak ada waktu lagi, sekarang ini setiap detik sangat berharga. Manase Belchior mendesak mereka. "Sudah diputuskan kalau begitu.", Kata Yoshiharu.

"Aku akan membiarkan dia meminumnya dengan mulutku!"

"Bermimpilah! Kau ero-saru!"

"Senpai, jangan main-main!"

"Jangan hentikan aku! Tidak ada lagi waktu yang tersisa!"

"Sagara Yoshiharu, kau tidak bisa melakukannya karena kau cabul. Biarkan aku Simon menyuapinya dengan mulutku."

"Eh?"

"Sebelum aku menelan semuanya, aku akan menyuapkan itu padanya.... Uhh..."

"Ahhh....! Apa yang kau lakukan, Kanbei?! Tapi adegan ciuman antara Hanbei dan Kanbei!? Ini tidaklah begitu buruk, sebuah kejadian mendadak!"

"Dalam sebuah adegan menyentuh seperti ini, Sagara-dono masih saja terangsang sama seperti monyet, 5 poin."

"Aku tidak sedang terangsang, Nagahide, aku hanya tersentuh!"

Kanbei telah selesai menyuapi obat tersebut.

Yoshiharu berteriak, "HANBEI!" dan bergegas ke depan. Dengan sebuah sambaran, dia memeluk pinggang kecil Hanbei.

Mata itu yang tidak bisa dibuka pada awalnya, secara bertahap mulai membuka.

"..... Ah.... Yo...Yoshiharu....-san...!?"

"HANBEIIIII!!!!"

Mata jernih Hanbei tepat di depannya.

Yoshiharu terus berteriak dengan sekuat tenaga.

Gelombang air matanya tidak bisa lagi dibedakan antara ingus, air mata atau ludah.

Hanbei memeluk Yoshiharu kembali, tetapi dia tidak meneteskan air mata.

Dengan senyum lembut, dia memandang Yoshiharu.

"Apa ini? Bukankah ini menunjukkan bahwa Hanbei jauh lebih dewasa dariku? Bukankah aku yang menangis sama dengan anak kecil? Aku paham, sialan, ini adalah yang terburuk!"

"....Yoshiharu-san. Kamu memanggilku Hanbei secara langsung barusan."

"Ah, ahhh! Maafkan aku, Hanbei-chan."

"Tidak, aku senang, tolong panggil aku Hanbei secara langsung mulai sekarang."

Hanbei memeluk erat Yoshiharu.

Tubuh Hanbei adalah tidak lagi dingin.

hangat sekali.

Tidak, itu panas.

Jantung berdetak dalam kecepatan tinggi.

"Untuk dipeluk erat seperti ini oleh Yoshiharu-san, itu hampir seperti mimpi."

Yoshiharu telah menyelamatkan senyum ini.

Zenki, Shikanosuke, Kanbei, Nobuna, Goemon, Matsunaga Hisahide, Nenek Aga, Ukita Naoie, Konishi Yakurou dan Mitsuhide...

Jika ada dari mereka hilang, Hanbei tidak bisa diselamatkan.

Meskipun penyakitnya tidak sembuh.

Namun selama dia masih hidup, kita bisa menemukan cara untuk menyembuhkannya.

Selama dia masih hidup...

"Tapi.... aku berbohong. Aku kembali sekarang."

Sedikit bermasalah, Hanbei tersenyum malu-malu. Yoshiharu membelai ringan kepalanya dan berkata.

"Maafkan aku, Hanbei. Zenki menghilang karena melindungiku. Matsunaga Hisahide menjadi seorang pengkhianat untuk mendapatkan Rajantai dan telah membunuh dirinya sendiri..."

Kebenaran yang paling sulit untuk dikatakan, harus dikatakan terlebih dahulu.

Hanbei akhirnya menangis.

"....Uhh, jika aku terus hidup, aku benar-benar minta maaf."

"Tidak, mereka akan senang jika Hanbei telah selamat."

"Hanbei, bahwa hal tentang Shojyomaru, aku benar-benar minta maaf."

Meskipun Nobuna telah merendahkan kepalanya pada Hanbei tetapi dalam hatinya, dia tahu bagaimana Hanbei akan merespon.

Ahli strategi Takenaka Hanbei adalah salah satu dari orang terpintar di dunia.

Kebenaran bahwa Nobuna tidak akan pernah bisa memberikan perintah seperti itu, dia telah mengetahui itu dari awal.

Hanya dari kecerdasan dan hatinya.

"Shojyomaru-chan sebenarnya aku sembunyikan dalam tentara ini."

"Eh? Di sini?"

"Jika seseorang menyembunyikan sebuah pohon, dia akan menyembunyikannya di hutan. *uhuk* Shojyomaru-chan, kamu bisa keluar sekarang."

"Ya."

Dia keluar.

Dari bawah tempat tidur namban yang Hanbei tiduri, adik Kanbei, Shojyomaru muncul.

Dengan "Yosh~", dia menyelinap keluar.

"Shojyomaru~~!"

Kanbei menyingkirkan Yoshiharu yang menghalangi dan memeluk erat-erat Shojyomaru.

Karena Yoshiharu telah melepaskan Hanbei, dia tidak dapat menghindari serangan Kanbei.

"Aneue!"

"Shojyomaru Shojyomaru Shojyomaru Shojyomaru Shojyomaru!"

"Aneue Aneue Aneue Aneue Aneue Aneue Aneue Aneue!"

Hanbei tersenyum canggung di tempat tidur saat dia melihat pada saudara yang berpelukan dalam diam.

"....."

Kepala Sagara Yoshiharu memukul meja namban. Meskipun Rikyuu memprotes diam-diam, Kanbei saat ini tidak peduli tentang semua itu sekarang.

Sambil memeluk Shojyomaru dengan satu tangan, Kanbei menepuk telapak tangan Hanbei dalam perayaan.

"Kepala Sagara Yoshiharu berdarah, tapi itu bukan ide yang buruk baginya untuk melepaskan sebagian panas terpendamnya, 95 poin."

"Benar Nagahide! Saru sialan, kau layak mendapatkannya!"

"Bagus, dia cukup menyedihkan."

".... Aku lapar."

"Aku Shikanosuke ingin bertemu keluargaku juga. Tapi pertempuran dengan klan Mori baru saja dimulai, suatu penderitaan..."

Shikanosuke memeluk Yoshiharu dan berkata, "Tuanku, bangun!" "Aku akan membalut anda." dan kemudian, dia merobek bajunya untuk membalut kepala Yoshiharu.

"Yah, itu hanya hidangan penutup untuk Saru yang menggunakan afrodisiak dan mencoba untuk menyerang Juubei dan aku. Itu semua baik dan bagus... Ngomong-ngomong, orang yang memeluk Saru, siapa kau? Jangan bilang kau adalah yang dikabarkan itu...."

"Tepat, siapakah wanita itu? Kapan kamp Senpai memiliki kecantikan seperti itu? Jangan bilang itu selir senpai?"

"Maaf untuk pengenalan yang terlambat. Aku penjelmaan dari penderitaan, Yamanaka Shikanosuke. Aku telah mengabdikan tubuh dan hatiku kepada tuanku. Untuk Tuanku, aku tidak akan mundur dari cobaan berat yang paling sulit! Tidak peduli penyiksaan apa yang aku terima, Aku tidak pernah akan mengkhianati tuanku. Hahaha!"

"Dearuka, kau telah dipecat."

"Kenapa? Ahh, sungguh sebuah dukkha."

Nobuna mengatakan dengan mata dingin dan sikap tenang.

Masih memeluk Shojyomaru, Kanbei menarik-narik lengan Nobuna dan berkata, "Simon punya sesuatu untuk diakui juga."

"Eh? Apa itu, Harima?"

"Aku harap kamu akan berdamai dengan Sagara Yoshiharu."

"Aku...Aku tidak mau. Ini masalah lain jika Saru datang dan meminta maaf sendiri. Dia orang mesum yang mempekerjakan wanita itu dengan sosok cabul seperti itu, kan?"

Sepertinya aku telah dibenci oleh Nobuna-sama tanpa aku tahu apa-apa, sungguh sebuah dukkha. "Hidupku tanpa sedikitpun kemanisan." Shikanosuke berkata sambil mengangguk, sementara Yoshiharu memeluk kepalanya dan berkata di samping, "Kesalahpahaman semakin di luar kendali."

Meskipun Nobuna telah secara pribadi memimpin bala bantuan ke Yumesakigawa, dia nampaknya masih marah atas apa yang terjadi di ruang teh tersebut.

Dengan menyelamatkan Hanbei bersama-sama, aku berpikir bahwa dia akhirnya bisa tenang. Siapa yang mengira bahwa dia mulai cemburu pada Shikanosuke?

Aku mohon padamu Kanbei. Sekarang Hanbei telah bangkit, ini adalah kesempatan terbaik bagi Nobuna untuk berdamai dengan aku. Yoshiharu berdoa.

"Sagara Yoshiharu bukan seorang yang mesum. Tidak, meskipun dia mesum, tetapi dia bukanlah yang menyebabkan insiden itu di ruang teh."

"Lalu siapa itu?"

"Pelaku yang menyentuh kalian berdua adalah Sunekosuri yang memiliki Yoshiharu. itu yang merangkak ke dada Yoshiharu dan menyentuh kalian berdua."

"Sunekosuri?"

"Itu adalah buatan buatan yang telah aku Simon ciptakan dengan Rikyuu-shisho."

Kanbei membuka wadah bambu di pinggangnya. Dari itu, organisme bola bulu mengeluarkan kepalanya dan menatap Nobuna.

".....Aku Sunekosuri, lihat lihat, aku sangat lucu."

Nobuna "waaaa!" dan.....

"Jadi orang ini adalah si cabul sebenarnya, huh?"

"Untuk benar-benar berani melakukan hal seperti itu, aku hancurkan kau, aku harus menghancurkanmu!"

Dengan kekuatan gabungan Nobuna dan Mitsuhide, Sunekosuri ditarik keluar dari wadah bambu dan menginjaknya.

"Kau musuh perempuan, itu sia-sia bahkan jika kau bertindak lucu. Injak sampai mati!"

"Ahhh, Sunekosuri! Ba..Bagaimana kalian bisa begitu kejam...!?"

Kanbei mencoba untuk menghentikan mereka berdua, tapi kemarahan mereka masih melambung.

"Uwahh! Sunekosuri akan terinjak datar!"

"Sunekosuri adalah perempuan, bukan seorang cabul. Aku hanya ingin dekat dengan orang. Jangan menginjak itu.... Tidak...!"

Terinjak sampai datar, Sunekosuri memohon. Tapi respon dari Nobuna dan Mitsuhide adalah...

"Pe..Perempuan? Kau perempuan dan kau berani merangkak ke dada Saru? Kau jalang!"

"Kau telah semakin dekat dengan Senpai dan mengendus aroma tubuhnya, kan? Jadi kau pikir kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan karena kau seekor binatang, huh? matilah!"

"BERHENTI, BERHENTIIIIII!"

Ini hanya membuat masalah semakin sulit untuk dirinya sendiri.... Hanbei tersenyum tak berdaya.

Sungguh sebuah dukkha, aku sangat iri... Shikanosuke berkata sambil gemetar.

"Nobuna, Juubei-chan, saatnya untuk berhenti. Jika kau ingin untuk melampiaskan kemarahanmu, lampiaskan pada tubuhku kalau begitu. Tendang aku ini yang terjebak tapi tidak membantah sama sekali."

"Maka aku akan memberimu keinginanmu! Kau hanya tidak dapat mengubah kebiasaan buruk yang menjadi sembrono bahkan ketika kau sedang tersudut. Aku hanya tidak bisa percaya padamu, kau penipu bajingan."

"Mengambil seorang kecantikan berpayudara besar sebagai selirmu di belakang punggung tunanganmu, aku tidak mengerti kamu sama sekali, mati!"

"Uwahhh? Shikanosuke tidak seperti itu, ini salah paham!"

Hoho, bahkan Akechi Mitsuhide telah kehilangan pikirannya karena Yoshiharu, Kanbei tersenyum. Hanbei juga tersenyum dan menjawab, "Ya, karena Yoshiharu-san begitu berkulit tebal."

Meskipun semuanya telah berakhir, klan Oda saat ini tidak memiliki waktu untuk mengatur pesta perayaan.

Sekarang, Nobuna harus memulai pertemuan militer untuk mempersiapkan pertempuran di seluruh negeri, serta pertempuran akhir dengan klan Mori.

Semua orang telah meninggalkan pos mereka untuk datang ke sini, kita tidak bisa membuang-buang waktu tak berarti di sini atau masalah akan timbul. Aku harus reposisi masing-masing pasukan mereka.

Di sisi lain.

"Untuk memulihkan penyakit Hanbei-chan dan kaki Kanbei, itu lebih baik bagi mereka untuk pergi ke Arima untuk sumber air panas mereka."

Mengikuti saran Manase Belchior, Hanbei dan Kanbei diperintahkan untuk menuju ke Onsen Arima di daerah bagian dalam Gunung Rokkou dari Settsu.

"Hanbei kamu baik-baik saja? Apakah kamu ingin aku mengantarmu ke Arima?"

"Ya, terima kasih."

"Tunggu, Sagara Yoshiharu, kenapa kau tidak bertanya apakah Simon baik-baik saja?"

"Kau baik-baik saja, kan? Bukankah kau akan baik-baik saja dengan merendam dalam air panas selama beberapa hari?"

"Ini terlalu berat sebelah! Sepertinya ada kebutuhan untuk menyelesaikan hal-hal suatu hari."

Yoshiharu gelisah dan segera mulai mempersiapkan untuk perjalanan panjang.

"Goemon! Ayo bersama-sama dengan kami ke Arima. Ketika aku pergi, lindungi mereka dengan benar."

"....Ya ampun, tidak bisakah kamu memberiku satu hari untuk beristirahat. Menggunakan.... ninja.... sesuka dia....."

Dari luar tenda datang respon dingin dari Goemon.

"Mori tidak akan menunggu dengan patuh. Kita harus bertindak secepat mungkin."

"Ninnin, paham."

"Tuanku, Shikanosuke akan pergi juga. Aku akan menggosok punggung tuanku di onsen."

Sungguh bijaksana..... Tunggu dulu! Aku akan dibunuh oleh Nobuna dan Juubei! Yoshiharu menyadari.

"Maafkan aku Shikanosuke. Tinggallah disini untuk memimpin korps Sagara. Kamu adalah komandan kedua pasukan kita."

".... Aku mendapatkan perasaan dukkha. Tapi aku senang bahwa tuanku mempercayaiku."

Setelah mengantar keduanya ke Arima, dia harus buru-buru kembali untuk melawan klan Mori.

Goemon aman, Hanbei dan Kanbei keduanya kembali ke sisiku. Meskipun semua kondisi terpenuhi, Insiden di Honnouji tidak terjadi, Nobuna dan Juubei sedekat saudara. Bajingan Zenki, kau dengar! Aku penuh energi sekarang, ke titik bahwa aku bahkan tidak bisa duduk sama sekali! Yoshiharu berteriak.

Dengan bantuan teman-teman kami, kami akhirnya melewati cobaan dari Harima.

Shingen dan Kenshin keduanya disekitar. Pertempuran dengan musuh, klan Mori masih berlangsung, tapi klan Oda saat ini tidak akan pernah kalah.

Mitsuhide dan Katsuie berkata dengan wajah penghinaan, "Siapa yang kau panggil? Apa kau memanasi?" "Semua yang aku lihat darimu, wajahmu menjadi lebih seperti monyet."

"Nobuna, berapa lama efek Rajantai berlangsung?"

"Tidak apa-apa untuk menggunakan semua Rajantai pada Hanbei. Bawa itu ke Arima."

"Oi Nobuna, bukankah itu sedikit buruk?"

"Apa yang begitu buruk tentang hal itu, Rajantai itu selamanya akan milik Danjo."

Untuk sesaat, sedikit kesedihan melintas melewati mata Nobuna.

Sungguh aku ingin memeluknya erat-erat untuk menghiburnya sekarang ini.

Tapi, Nobuna telah menjadi jauh lebih kuat dibandingkan dengan terakhir kali kami bertemu.

Segera, dia mengangkat kepalanya dan berteriak penuh semangat, "Sudah waktunya untuk rapat militer!"

Untuk benar-benar melewati cobaan dari pemberontakan Matsunaga Hisahide sendirian dan tanpa aku di sisinya, kerja bagus. Pikir Yoshiharu.

"Lalu aku akan bergerak dengan Hanbei dan Kanbei kalau begitu!"

Apakah kau tidak terlalu terburu-buru, Senpai? Mitsuhide mencoba untuk menghentikannya tetapi Yoshiharu mengatakan, "Hal-hal baik yang tidak layak menunggu."

Yoshiharu memasuki tendanya sendiri dan mulai persiapan.

Sekarang bahwa tubuh Hanbei telah menjadi jauh lebih baik dengan efek dari Rajantai, aku harus mengirimnya ke Arima sekarang.

Pada saat ini...

Nobuna menyelinap masuk sendirian.

"Eh? Bukankah kau dalam rapat militer?"

"Aku berkata bahwa aku memiliki beberapa hal untuk berpikir sendiri dan menyelinap keluar."

Dia dengan wajah ketidaksenangan saat dia cemberut.

"Aku ingin berdamai denganmu... Aku akan memaafkan kamu tentang kejadian di ruang teh."

"Ya ampun, kamu hanya tidak percaya padaku sama sekali. Ketika aku mendengar bahwa kamu telah memerintahkan eksekusi Shojyomaru, aku percaya bahwa kamu tidak akan memberikan sebuah perintah seperti itu."

Yoshiharu merasakan, meskipun sudah lama sejak mereka bersama-sama sendirian, tapi terlalu patuh di sini benar-benar akan membuat Nobuna mengatakan bahwa aku cabul, jadi aku hanya harus memakai sikap sentuh di sini.

Dalam kenyataannya, dia tidak sabar untuk bergegas dan memeluk Nobuna dalam pelukannya, menghiburnya "Mau bagaimana lagi tentang Hisahide, kamu telah melakukan pekerjaan yang bagus." Tapi Yoshiharu tidak bisa jujur.

Karena jika dia bergegas memeluknya, dia mungkin secara alami mendorong Nobuna kebawah.

"Uhh, Uhhhhhh...."

Sial...

Nobuna menangis...!?

"Aku... aku minta maaf, aku berkata berlebihan. Aku tidak bermaksud seperti itu."

"Aku salah, aku salah, ok!? Karena aku telah mengirim Yoshiharu untuk bertempur dengan klan Mori pada hasrat mendadak. Dan membiarkan Hanbei sangat menderita di Harima juga... Ini semua karena aku begitu impuls! Aku minta maaf!"

"Eh? Kamu benar-benar.... meminta maaf?"

Yoshiharu tidak beranjak dari tempatnya, tapi Nobuna telah melemparkan dirinya sendiri ke dada Yoshiharu.

"Oi, bagaimana jika seseorang melihat? Ini pasti akan menghancurkan impian mereka."

"....aku tidak peduli tentang itu!"

"Nobuna, kamu terlalu keras. Tenang, ini bukan ruang teh."

"Kamu yang harus disalahkan!"

"Oi!"

Nobuna menolak untuk pergi.

Ada apa denganmu pergi ke sumber air panas setelah kita akhirnya bertemu? Nobuna bergumam tanpa henti di dada Yoshiharu.

"Kenapa, kenapa kamu membiarkan Sunekosuri memiliki kamu? Apakah ada alasan?"

"I..Itu karena.... itu lelucon Kanbei."

"Kamu pembohong. Yoshiharu, apakah kamu memiliki sesuatu yang disembunyikan dariku?"

Sungguh aku ingin memberitahu Nobuna tentang Insiden di Honnouji.

Ingin menceritakan padanya tentang masa depan tersebut dan kemudian menemukan tempat yang aman untuk menyembunyikan dia.

Tapi Yoshiharu menekan dorongan ini.

Nobuna terlalu pintar. Jika dia telah mengatakan kepadanya tentang Insiden di Honnouji, dia pasti akan mulai berpikir siapa pelakunya, dan akan terganggu pada ini. Akhirnya, dia akan menjadi curiga terhadap semua orang dan mengembangkan dinding antara dirinya dan para pengikut, menyebabkan masa depannya untuk pergi ke arah yang buruk.

Tapi, jika itu adalah Nobuna saat ini.... Dia mungkin hanya melampaui "prediksi" ku.

Apa yang harus aku lakukan?

Tidak, tunggu. Jika aku ingin membuat sebuah keputusan, aku harus membicarakannya dengan Kanbei, Hanbei dan Goemon yerlebih dulu.

Hal ini tidak terjadi lagi.

Ini mungkin tidak terjadi di masa depan juga.

Bahkan jika aku tidak bisa melakukannya sendirian, aku memiliki teman-teman yang aku dapat berbagi rahasiaku.

Sama seperti mengubah nasib Hanbei, nasib Nobuna dapat diubah juga, berbicara secara teoritis.

(Aku seorang idiot lagipula. Jadi aku harus membicarakan hal ini dengan Kanbei, Hanbei dan Goemon terlebih dulu, dan kemudian menemukan kesempatan untuk berbicara dengan Nobuna. Nobuna telah mengatasi kematian Matsunaga Hisahide, jadi bahkan jika aku menceritakan masa depan tersebut, dia tidak akan mengatakan hal seperti mengeksekusi aku.)

Sekarang ini, aku hanya harus mengatakan padanya setengah dari kebenaran tersebut dan meminta maaf padanya.

Yoshiharu membelai pipi Nobuna dan berkata dengan lembut di telinganya.

"Aku ingin menjaga jarak dengan kamu untuk jangka waktu tertentu, karena rumor yang tersebar."

"Huh? Karena alasan seperti itu.... Apa kamu idiot...?"

"Ya, aku idiot. Ini tidak akan terjadi lagi, maafkan aku, Nobuna."

"Masih akting? Dapatkah hubungan kita disembunyikan hanya dengan otak monyet milikmu itu? Pasti ada alasan lain, kan? Seperti penipuan dengan Yamanaka Shikanosuke atau sesuatu!"

"Tidak..Tidak sama sekali. Apakah aku pernah melakukan apapun yang membahayakan padamu? Tolong maafkan aku!"

"Hmph. Bagaimana bisa aku percaya kamu yang selalu tidak menolak Juubei dengan tegas saat dia memaksakan pernikahan padamu."

"Aku telah melakukannya sepanjang waktu. Hanya saja Juubei-chan memiliki sedikit masalah dengan menghadapi kenyataan."

"Benarkah? Kamu sudah mencium Juubei beberapa kali. Bahkan lebih banyak daripada kamu menciumku, kan? Tak bisa dimaafkan!"

"Itu adalah saat-saat ketika aku kehilangan kesadaran dan tiba-tiba diserang oleh dia. Meskipun aku orang yang suka gadis-gadis seperti Tokichirou-jii-san, tapi hanya ada satu yang aku ingin cium... Uhh.."

"....Hmm..."

"....No...Nobuna...."

"....."

Sebuh serangan tak terduga, Yoshiharu dipukul di wajah.

Siapa yang bisa mengira itu...

Nobuna benar-benar akan memulai sebuah ciuman.

Aku tidak ingin terpisah darinya.

Sama seperti anak burung menginginkan makanan dari ibunya...

Emosi ini, perasaan ini tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.

Otaknya sepenuhnya kosong.

Ini adalah sebuah tenda medan perang, semua orang ada di dekat. Jika aku tidak mempertahankan berpikiran jernih sekarang, Tenka Fubu Nobuna akan sia-sia.... Meskipun Yoshiharu mencoba yang terbaik untuk mempertahankan pikirannya, tapi dia masih membenamkan diri ke dalam tubuh halus Nobuna yang tengah menciumnya, membuatnya berteriak dalam hatinya, "Jangan menahannya lagi, hanya dorong dia ke bawah!".

Aku cinta Nobuna. Meskipun Nobuna tidak mengatakan itu, tapi tubuhnya memberitahu Yoshiharu tentang perasaannya. Nobuna... aku....!

"....No...buna..."

"....Ha...."

Nobuna bergeser bibirnya, terengah-engah.

Memerah tersipu dan terengah-engah, tetesan besar air mata tiba-tiba jatuh dari mata Nobuna.

Suka cita, kesedihan, kemarahan dan kebahagiaan.

Berbagai jenis emosi tengah meledak di dalam tubuh kecil Nobuna.

Sungguh sepasang mata yang indah, Yoshiharu tersentak.

"Hei Yoshiharu. Kenapa kita tidak bisa bergabung bersama-sama, kenapa?"

Ini adalah aturan dari dunia ini bahwa tidak ada hubungannya dengan kita.

Yoshiharu berpikir jujur.

"Kita bisa."

"Benarkah?"

"Ya, aku serius."

"Sungguh, benarkah?"

Yoshiharu begitu gelisah bahwa tubuhnya gemetar saat dia berkata.

"Ya, aku... cinta Nobuna. Aku tidak akan pernah memberikan kamu... kepada siapapun."

"....Benarkah? Meskipun jika itu bohong, aku masih senang."

"Ini tidak bohong. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu."

Itu tidak cukup. Hanya dengan kata-kata, itu tidaklah cukup. Yoshiharu merasa sedih secara tiba-tiba.

"Hanya mengatakan tidaklah cukup untuk meyakinkan aku, tunjukkan padaku buktinya."

Nobuna memiliki pemikiran yang sama.

Yoshiharu mencium Nobuna yang menunggu jawabannya sambil menutup matanya.

Kami akhirnya mengambil selangkah maju. Pikir Yoshiharu.

Mereka berdua telah memulai pada jalan dengan tidak ada jalan kembali.

Semuanya tidak ada artinya sekarang.

Hanya sekali...

Bahkan jika ini adalah yang terakhir kali...

Tepat seperti ini...

Disini...

Mari kita lakukan. Ketika bibir mereka sekali lagi terjalin bersama-sama, mereka memutuskan.

"Mereka tidak ada di sini... Jangan bilang Nobuna-sama telah pergi untuk bermain-main dengan Senpai?"

"Kemana dia lari, Hime-sama?"

Yoshiharu dan Nobuna dengan paksa ditarik kembali ke dunia nyata.

Meninggalkan teman-teman mereka, menolak kenyataannya adalah sesuatu yang mereka tidak bisa lakukan.

Untuk tidak membiarkan mimpi Tenka Fubu menjadi sia-sia, mereka harus mempersiapkan kesempatan, waktu dan lokasi bahwa mereka bisa melakukannya.

Lain kali, kita harus menyiapkan tempat rahasia yang Juubei-chan tidak akan pernah bisa mengganggu, sebuah tempat rahasia namun sempurna untuk kami berdua untuk bertemu.

Yoshiharu membelai pipi Nobuna dan berkata dengan matanya.

"Hmmm.... Seperti yang diduga, kita tidak bisa melakukannya di tenda, Yoshiharu."

"Yeah, Juubei-chan dan Katsuie sudah dekat, dua orang yang paling merepotkan."

"Ya, jika aku kembali terlambat, orang-orang yang paling keberatan adalah mereka berdua. Tidak apa-apa jika itu adalah Riku tapi Juubei tidak akan mudah untuk ditangani, sungguh memusingkan."

Dengan sedikit tanda dari keengganan, Nobuna mencium bibir Yoshiharu dengan ringan dan memisahkan diri darinya.

".....Mari kita akhiri di sini hari ini, aku telah memutuskan untuk kembali ke Azuchi."

"Oh, kastil Azuchi, kan?"

"Sebelum kamu kembali ke Harima dari Arima, datanglah kesana. Jika itu disana, kita tidak perlu khawatir tentang orang lain mengganggu kita."

"Apakah pembangunan Tenshu telah selesai?"

"Ini masih awal, tapi kita bisa tinggal di menara Honmaru."

"Aku mengerti."

"Itulah kemudian, kembalilah lebih awal untuk menemuiku, ok?"

"Ya, aku akan lebih awal."

"Ini sebuah janji."

"....Aku mencintaimu, Nobuna."

"Ok, kalau aku berkepala kosong dan terganggu lagi, mereka berdua akan dapat menyadari itu, hehe."

Nobuna tertawa saat dia menyelinap keluar dari tenda Yoshiharu.

Di tenda sendirian, sebuah kegelisahan tak terjelaskan mulai merayap keluar dari hatinya.

Jika seseorang memaksakan sebuah penjelasan...

(Untuk benar-benar memulai ciuman, aku tidak bisa membayangkan dia adalah si Nobuna yang tsundere namun pemalu. Nobuna telah benar-benar sembuh dari kematian Matsunaga Hisahide dan menjadi penguasa yang luar biasa. Para pengikut semua bersatu juga. Mungkin, sebentar lagi aku tidak akan diperlukan dalam klan Oda... Tidak, akankah aku menjadi akar masalah?)

Ini akan... menjadi seperti ini.

Akankah itu? Yoshiharu yang optimis tidak seharusnya memiliki pola pikir seperti itu.

Tapi apa yang beruntung adalah...

Ketika Yoshiharu berjalan keluar tenda, dia benar-benar lupa tentang hal ini.

"Untuk apa terburu-buru, Saru? Kau akhirnya bisa bersama-sama dengan Aneue, apakah benar-benar tidak apa-apa jika kau tidak menghabiskan malam dengan dia?"

Karena dia tiba-tiba diceramahi oleh Nobusumi yang tidak menghadiri rapat militer dan berjalan-jalan di luar.

"Shhh. Jangan biarkan Juubei-chan dan Katsuie mendengar kamu, aku akan dibunuh. Lagipula, tidakkah Oichi datang juga?"

Yoshiharu buru-buru mengubah topik.

Dan dengan itu, dia mendengar kebenaran yang mengkhawatirkan.

"Sebenarnya, mual Oichi dari kehamilannya telah menjadi lebih buruk. Pada awalnya, aku pikir dia sakit tapi ternyata menjadi mual kehamilan. Jadi dia tidak akan bisa berada di medan perang untuk saat ini. Hahaha."

"Ap..Apaaaaaaa? Kau benar-benar membiarkan Oichi ber-NTR...!?"

"Saru sialan, omong kosong apa yang kau bicarakan? Itu sudah pasti anakku tanpa diragukan."

"UWAHH!"

"Tunggu, dengan ini bukankah kau menang dari aku dengan jumlah yang cukup, Nobusumi.....!?"

"Eh?"

"S...Su...Suatu hal yang patut ditiru seperti membuat anak, aku bahkan belum mengalami itu sebelumnya....?"

"Sa..Saru, bukankah kau berpasangan dengan Aneue juga?"

"Perbedaan antara kita adalah jauh! KAU BAJINGAN, UNTUK BENAR-BENAR MENGHIANATI TEMANMU DAN MENDAKI TANGGA KE KEDEWASAAN.....!?"

Aku menangis!

Hilangnya Zenki, reuni dengan Kanbei dan ikatan saat Hanbei bangun, aku tidak meneteskan air mata. Ini adalah pertama kalinya bahwa aku mengalami sebuah penderitaan rasa sakit seperti itu! Yoshiharu benar-benar sedih.

Aku tidak bisa menerimanya.

Meskipun aku sendiri tidak tahu kenapa, tapi aku tidak bisa menerimanya. SUNGGUH KESEPIAN, BEGITU KESEPIAN....!!!!

A..A..Aku telah mundur pada saat terakhir untuk beberapa kali....!

pria keren yang melepaskan skill utamanya "Aku mencintaimu." pada Nobuna sudah lama ada.

"Tapi, Oichi dan aku adalah suami dan istri!"

"KAU BAJINGAN! BENAR-BENAR MENGHIANATI AKU!?"

"Jangan desak aku, Saru, Uwahhh?"

"KAU ADALAH MUSUH DARI SEMUA FANS OICHI ABAD KE-21! LEVEL PENGALAMANKU HANYA SAMPAI DENGAN PADA CIUMAN, APA WARNA DARAHMU!?"

"Uwahh, aku tidak mengerti hal-hal yang kau bicarakan."

"Ka..Kapan aku bisa melakukannya dengan gadis yang aku suka!? Biarkan akhir dari dunia datang! Aku akan mengutuk semua reajuu! Bontenmaru, biarkan aku menjadi Antikristus!"

"Umm... Saru, kau cukup menyedihkan, huh...?"

Yoshiharu tidak bisa lagi mengontrol kata-katanya sendiri.

(AHHH! AKU SUPER IRI PADA NOBUSUMI! AKU TIDAK BISA MENUNGGU UNTUK SAMPAI KE KASTIL AZUCHI!)

Meskipun dia ingin berteriak seperti ini, tapi dia hanya bisa "WRYYYYYY!"

"Uhuk, apa yang kamu lakukan? Hentikan itu sekarang, Yoshiharu-san, aku tidak tahan untuk menyaksikan suatu hal yang menyedihkan."

"Anak laki-laki benar-benar seperti monyet."

Di kereta gaya namban, Hanbei dan Kanbei mengeluarkan kepala mereka dan berkata.

"Uwahh! Jangan bilang kalian berdua melihatnya? Ja..Jangan lihat aku!"

"Kami tidak dalam hubungan itu, haha!"

"Diam! hal-hal menjijikkan apa yang kau bicarakan, Nobusumi!?"

Yoshiharu tidak cocok menjadi gelisah.

Menjadi ceria dan terus berjalan sekuat tenaga, ini adalah Yoshiharu yang seharusnya di era Sengoku.

Pada saat yang sama, keceriaan dan optimisme ini telah memberikan Nobuna dan yang lainnya keberanian dan harapan.

Jadi...

Untuk melindungi senyum Yoshiharu, si kembar "Bei" yang terkenal di dunia, Hanbei dan Kanbei ada di sini.

Menarik kembali kepala mereka, Hanbei dan Kanbei berbicara dalam volume yang Yoshiharu tidak bisa mendengar.

"Aku sedikit gelisah, Kanbei. Jika kita mencapai Tenka Fubu, akankah Yoshiharu-san mengatakan, "Misiku telah selesai, sudah saatnya bagiku untuk kembali ke masa depan." Uhuk."

"Aku satu-satunya yang tahu metode untuk kembali ke masa depan. Salah satu "alat" yang diperlukan sudah tenggelam jauh di dalam 'Dan no ura' sehingga tidak ada alasan untuk khawatir."

"Tapi, ketika penyelesaian Tenka Fubu sudah dekat, jika hubungan terlarang antara Yoshiharu dan Nobuna-sama terungkap pada dunia, Yoshiharu-san mungkin kembali ke masa depan untuk melindungi Nobuna. Sama seperti yang Matsunaga Hisahide lakukan untuk Nobuna-sama, dan Zenki yang memilih untuk kembali ke surga untuk kita."

"Hmph, asalkan ahli strategi pertama dan kedua di dunia bekerja sama, tidak ada yang mustahil."

"Hehe, sungguh seperti Kanbei."

"Ah, begitukah?"

Kanbei tiba-tiba memegang tangan Hanbei.

".....Hanbei, rasa terima kasih dari menyelamatkan Shojyomaru, aku akan menggunakan seluruh hidupku untuk membayar kembali."

"hidupku ini telah diselamatkan oleh banyak keajaiban. Pada akhirnya, Kanbei telah mencoba untuk mengubah nasibku dengan pergi ke Gunung Shozan. Jadi kita tidak berutang satu sama lain."

"Hmph, aku Simon tidak pergi ke sana untuk menyelamatkan kamu. Itu hanya untuk mencapai kontribusi yang lebih besar dari milikmu sehingga aku dapat memiliki gelar ahli strategi terbaik."

"Uhuk, aku sudah melihat melalui hati Kanbei."

"Hmph.... Ah, Hanbei."

"Hmmm?"

"Aku pikir ini adalah awal dari sebuah persahabatan yang indah."

"Ma...Maaf, Kanbei, tolong berbicara dalam bahasa Jepang...."

"Bukankah hati Simon dipahami oleh kamu. Maka kamu harus mengerti jika aku berbicara dalam bahasa Ingris."

"...uhuk uhuk... Apakah kamu membully aku?"

"Disini dimulai bullying sebenarnya!"

"Ah? Ada sesuatu di dekat pantatku.... ga..gatal..."

"Kita masih perlu beberapa waktu untuk menemukan cara untuk menyembuhkan penyakitmu. Jadi kamu akan tinggal untuk waktu yang cukup lama di Onsen Arima, kan? Untuk tidak membiarkan kamu kesepian, aku akan membiarkan Sunekosuri menemanimu, hehehe."

"Tolong jaga aku, aku tak sabar ke sumber air panas!"

"Itu benar-benar gatal.... Ha..Harap jaga aku juga."

"Oi oi Kanbei, jangan menindas Hanbei lagi. Sudah waktunya kita berangkat."

Terdengar suara Yoshiharu dari samping.

Kanbei masih sama, Yoshiharu tersenyum diatas kuda.

Dengan kereta emas, Yoshiharu mulai menuju keluar perlahan-lahan.

Ini sangat langka di era Sengoku Jepang, lebih seperti, kereta emas gaya namban ini tidak benar-benar cocok dan merupakan salah satu dari barang-barang milik Matsunaga Hisahide.

Yoshiharu merasa seperti Cinderella duduk di kereta labu.

Kilatan kegelisahan telah menghilang dari tadi.

(Bagus, itulah bagaimana kau yang seharusnya.)

Dari angin, orang hampir bisa mendengar suara Zenki.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Itu adalah Organtino

Bab 6 - Berlayar, Untuk Pertempuran Laut![edit]

Di Laut Setouchi ada raja bajak laut dan anggota klannya.

Angkatan Laut Murakami.

Sebuah korps bajak laut yang lahir dari laut dan bertahan dengan laut.

Di bagian belakang pertumbuhan yang pesat di Klan Mori adalah dukungan mereka yang kuat.

Meskipun mereka memiliki aliansi dengan Klan Mori, Angkatan Laut Murakami tidak kehilangan kebebasannya sebagai sebuah korp bajak laut. Bisa dikatakan perasaan yang sama untuk meminjamkan tanah yang tidak berguna bagi korps bajak laut pada Klan Mori.

Mereka tidak punya ketertarikan pada daratan.

Hanya laut, adalah dunia dimana mereka tinggal.

Pemimpin Angkatan Laut Murakami adalah "Raja Bajak Laut" legendaris Murakami Takeyoshi.

"Angkatan Laut Murakami adalah yang terkuat di laut, biarkan mereka dengan benar mengalami hal ini."

"Siapa saja yang menjadi penguasa di darat tidak ada hubungannya dengan kami bajak laut."

"Baiklah, mari kita pergi untuk pertarungan besar!"

"Hmm, Pemimpin?"

"Dimana Pemimpin?"

"Mungkin memberikan makan kepada para misionaris yang terkunci dalam penjara."

"Lagi? Bukankah tidak apa-apa untuk meninggalkan dia begitu saja seperti itu?"

"Penangkapan para misionaris adalah hal yang bagus tetapi meninggalkan mereka disekitar adalah suatu halangan, ah kapan uang tebusan akan datang?"

"Selalu meminta pada kita untuk mengirim dia ke Sakai."

"Raja Bajak Laut" legendaris Murakami Takeyoshi mengayunkan massa tubuhnya yang besar saat dia menuruni tangga menuju ke lambung kapal.

Kenapa dia tertarik pada misionaris yang ditangkap di laut?

Meskipun dia ditangkap oleh bajak laut di laut asing, dilemparkan ke dalam penjara dimana dia tidak bisa melihat cahaya, dan hanya diberi makanan sederhana dan air yang sangat sedikit, misionaris muda dengan kacamata berwarna dan rambut hitam panjang itu umumnya tenang dengan mata yang begitu tenang dia seperti berada di sebuah gereja.

Bahkan ketika dihadapkan dengan krisis seperti badai yang bisa membalikkan kapal, dia masih duduk tak bergerak dalam posisi bermeditasi.

'Sungguh orang asing yang menakjubkan,' Murakami Takeyoshi tak bisa apa-apa selain berpikir.

"Misionaris, makanan hari ini, Anago Meshi."

"Gracias."

Orang hampir tidak bisa melihat kemarahan dan kebencian dari misionaris tersebut terhadap bajak laut yang merupakan penculiknya.

"Misionaris, ketika kau mencoba untuk menyeberangi Laut Pedalaman Seto dengan perahu, kau tidak membayar biaya yang diperlukan. Kau 100 tahun terlalu dini untuk mengabaikan aku, Raja Laut dari Setouchi."

Meskipun Murakami Takeyoshi dalam sebuah aliansi dengan Klan Mori, tapi dia masih menjaga keyakinan tak tergoyahkan bahwa dia adalah "Raja Bajak Laut" dari Laut Setouchi.

Dalam Pertempuran Miyajima bahwa klan Mori meraih kemenangan ajaib dalam menumbangkan Wilayah Chuugoku, mereka mendapat dukungan kuat dari Angkatan Laut Murakami juga. [1]

Setelah kematian sekutunya Mori Motonari, 'Untuk dia, aku harus melindungi si Kembar Mori muda,' adalah apa yang dipikirkan Murakami Takeyoshi.

Badan besar, keagungan, keberanian, pengalaman, kemampuan milik Murakami Takeyoshi semuanya sesuai dengan namanya sebagai 'Raja Bajak Laut'.

'Misionaris asing yang mempertaruhkan hidupnya untuk datang ke negara kepulauan ini di pinggiran dunia benar-benar seseorang yang menarik,' Murakami Takeyoshi memegang ketertarikan yang besar kepadanya.

"Bahkan jika kau seorang misionaris kau tidak terkecuali, kapan uang tebusan akan tiba?"

"Tolong bawa aku ke Sakai."

"Sakai lagi? Ada apa sebenarnya disana?"

"Aku datang ke Jepang dalam rangka menemui dan mencerahkan sang ratu, tolong berlayar menuju Sakai."

"Diam, aku adalah kapten kapal dan aku sedang berbicara padamu tentang uang tebusan sekarang."

"Kapal ini akan berlayar menuju Sakai. Itu ditentukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Dan aku kemudian akan mendidik ratu Jepang setelah mendarat di Sakai."

Terlepas bagaimana dia mengancamnya, itu tidak berpengaruh pada misionaris tersebut.

Berbeda dari biarawan negara yang hanya tahu bagaimana untuk bermeditasi.

"Sakai memiliki orang kristen yang tak terhitung jumlahnya, harusnya ada diantara mereka yang bersedia untuk membayar uang tebusan untukmu... ...misionaris, siapa namamu?"

"Cabral, Pedro Cabral."

Dalam kegelapan tersebut, sebuah cahaya melintas dari mata midionaris tersebut.

"Aku kepala baru cabang Jepang dari faksi Domnius."

Dibawah penampilan luar yang tenang dari misionaris itu, tersembunyi sebuah keganasan.

Orang biasa tidak akan bisa untuk melihat itu.

Tapi Murakami menyadarinya.

'Seorang misionaris dengan mata dari seekor elang,' pikir dia.

"Sesuai kehendak Tuhan, aku akan membuat Jepang menjadi kerajaan Tuhan, dan mengubah negara ini untuk-Nya. Membantu sang ratu untuk menjadi hamba Tuhan yang setia."

Misionaris tersebut berbicara bahasa Jepang dengan fasih.

Namun Takeyoshi tak mampu memahami maksud dari kata-kata ini, sebuah kerajaan Tuhan?

Tapi tampaknya bahwa perjalanan ini akan penuh kesenangan.

Takeyoshi tertawa sepenuh hati.

"Dengar. Kita akan terlibat pertempuran dengan Angkatan Laut Klan Oda. Itu berbeda dari pertempuran di darat, pertempuran akan berlanjut sampai salah satu pihak sepenuhnya tersingkir. Apakah kau bisa selamat mencapai Sakai, akan tergantung pada bagaimana berkhasiatnya Tuhan yang kau percayai itu."

Tidak jauh dari Sakai adalah kuil Honbyo dari Osaka.

Markas besar Nyankousou berdiri dekat sebuah delta sungai.

Mereka sangat energik hari ini juga, dan bonito kering mereka benar-benar lezat.

Jadwal pertandingan sepakbola namban berada dalam kepalanya hari ini juga. Sang pemimpin muda dengan telinga dan ekor kucing, tindakan komedi Kennya telah berakhir dengan sukses besar.

Kennya kembali dengan gembira dari ruang istirahat.

"Hanya dengan mengandalkan mengulangi segmen 'Kacamata, dimana kacamataku' terus-menerus dan menerima pujian kritis ~nya. Bahkan jika Mogoichi tidak ada, popularitas aku sendiri, Kennya-sama tidak berkurang sedikitpun nya~."

Partner untuk komedi, Saika Magoichi, jarang punya waktu untuk datang ke Osaka karena pekerjaan tentara bayarannya membutuhkan dia untuk sering bepergian.

Jadi baru-baru ini, Kennya membiarkan adiknya, Kyonya dengan telinga hitam dan ekor hitam untuk menjadi pasangannya dalam komedi.

Meskipun Kyonya adalah karakter pendiam dan tidak cocok untuk komedi, tapi selama mereka punya gerakan terkuat di sejarah Osaka 'Kacamata, dimana kacamataku?' itu tidak masalah siapa yang jadi pasangannya.

Dan kejadian yang akan mengguncang sejarah kuil Honbyo ini terjadi pada hari ini, tepat ketika kedua bersaudara tersebut beristirahat di ruang istirahat bersama-sama.

".......Aneue, tampaknya seperti sesuatu terjatuh nya."

Tidak yakin apakah itu untuk cosplay, Kyonya yang dalam jubah hitam mengambil 'obyek' tertentu yang jatuh ke meja.

"Nya? Ini adalah......"

"Onee-sama, ini adalah sebuah telinga kucing nya."

"Nya. NYAAAAAAAA?!"

Kennya buru-buru menyentuh kepalanya.

Hilang.

Sesuatu telah hilang.

Telinga kucing di sisi kanan kepalanya telah hilang.

Pada beberapa titik waktu yang tak diketahui, itu jatuh seperti daun layu.

"NYAAAAAAAA? Apa yang harus aku lakukan nyaaa?"

"Ah, telinga kucing di sisi kiri, juga jatuh nya."

"NYAAAAAAAA?!"

Kennya yang telah kehilangan kedua telinga kucingnya tampak seperti sorang gadis manusia normal.

Tapi itu bukan masalahnya.

Pemimpin kuil Honbyo adalah seorang dewa hidup.

Itu tepat karena mereka telah mewarisi garis keturunan dewa kucing bahwa mereka memiliki telinga kucing dan ekor kucing alami, sebuah kebutuhan yang diperlukan sebelum mereka bisa menjadi pemimpin dari kepercayaan Nyankousou.

Tapi telinga kucing tersebut yang memamerkan keilahian ini (Itu akan lebih baik untuk mengatakan felinity) benar-benar jatuh.

Ini bukan suatu candaan.

"Aneue, apa yang harus kita lakukan~nya?"

"Ap-ap-ap-apa yang harus kita lakukan. Y-y-yah selama kita me-me-menempelkan telinga kucing tersebut kembali ke kepalaku, dan ti-ti-ti-tidak membiarkan mereka jatuh lagi, itu se-seharusnya b-baik-baik saja nya!"

"Kamu mau menipu para penganut nya?"

"Me-me-menipu mereka bukanlah masalahnya sekarang nya."

"Ah, Onee-sama, ekor kucingmu juga terasa kendur, itu seperti aku bisa menariknya nya."

'Nyawuwu.' Kennya meratap.

"Tidaaaaaaakkk! Jika bahkan ekor keramatku hilang, Kennya akan sepenuhnya menjadi manusia, itu akan mustahil untuk terus menjadi pemimpin Kuil Nyankousou nya!"

Dengan buru-buru menekan ekornya.

Guu (suara mengelupas)

"AH! EKORKU! EKOR KERAMATKU TELAH JATUH NYAAAAAAA?!"

".......Aneue, ini adalah akhir nya."

Kyonya menepuk bahu kakaknya.

"A-A-Akhir?"

"Pemimpin Kuil Nyankousou kadang-kadang mengalami hal ini terjadi pada mereka. Darah manusia Aneue lebih kental dibandingkan dengan darah dari dewa kucing."

"Kenapa Kennya tidak tahu hal semacam ini nya?"

"Kyonya mempelajari ini dari buku tersembunyi dari Kuil Honbyo nya. Keadaan tubuh Aneue telah berubah saat dia tumbuh lebih tua, dan oleh karena itu menjadi orang biasa nya."

"Nya?!"

Ah, pada minatnya dalam komedi dan Sepakbola Namban dia tidak punya waktu untuk membaca buku nya, Kennya meratap diatas lututnya.

"Aneue, menipu para penganut adalah salah. Kamu hanya harus menjadi seorang manusia normal nya."

"Ap-Ap-Apa yang akan terjadi pada Kuil Honbyo nya."

"Aneue kamu sudah seorang manusia, tolong jangan tambahkan 'nya' di belakang dari kalimatmu nya."

".......Wuuwawa..... Kenapa menjadi seperti ini...."

"Kepala baru dari Kuil Nyankousou akan menjadi aku Kyonya nya."

"Eh?!"

"Hanya seorang dewa kucing yang bisa menjadi pemimpin Kuil Honbyo, tidak ada jalan lain nya."

Shashasha.

Bawahan Kyonya memasuki ruang istirahat dan membantu Kennya yang murung berdiri, mencoba membawa dia ke gerbang utama daru Kuil Nyankousou.

"T-Tunggu! Setidaknya biarkan aku tampil di panggung.... masih ada kompetisi Sepakbola Namban...."

"Kompetisi Sepakbola Namban juga akan diakhiri nya."

"Kyonya?"

"Aku baru saja menerima sebuah surat dari Shogun Ashikaga meminta kita untuk bergabung dalam pertempuran melawan Klan Oda. Kuil Honbyo dengan demikian mengikuti persetujuan pertama kami dan bertempur melawan Klan Oda~nya."

"Bagaimana bisa ini...?! Setelah kita akhirnya menghindari pertempuran tersebut.... Kyonya, tunggu....!"

"Mengalahkan Klan Oda yang mendukung Kekristenan untuk mendominasi dunia, dan kemudian membangun sebuah kuil kucing diseluruh negeri."

Kyonya menutupi mulutnya dengan tangannya dan terkekeh.

Itu adalah sebuah tawa gelap yang menggelikan.

"Memiliki kekuatan militer terbesar di Jepang, namun hanya mengetahui bagaimana untuk bermain sepakbola, Aneue kamu terlalu lembut nya. Jika ini berlangsung, negara ini akan dicuri oleh Kekristenan nya. Kami Nyankousou harus bertarung nya."

Sepertinya dia benar-benar ingin berperang dengan Klan Oda.

"Magoichi! Panggil Magoichi kesini! Seseorang!!"

"Sayang sekali. Selamat tinggal nya , Aneue."

"Kyonya nyaaa~!"

Hanya dewa kucing yang diijinkan untuk menjadi pemimpin dan raja.

Peraturan Kuil Nyankousou sangat ketat.

Setelah memakai pakaian penduduk sipil, Kennya diam-diam diusir dari kuil Honbyo.

Itu tidak jelas apakah satu-satunya orang yang dia bisa andalkan, Magoichi partnernya, saat ini berada di Sakai.

Diusir dari jabatannya sebagai pemimpin adalah sesuatu yang tak terelakan. Pandangan Kyonya tentang ingin menentang Oda Nobuna yang melindungi orang Kristen dan mengijinkan mereka akses bebas dari Kyoto, Azuchi dan Sakamoto adalah bisa dimengerti juga. Namun, mengobarkan perang akan selalu menjadi pilihan terakhir. Oda Nobuna membenci faksi agama yang mempersenjatai diri mereka sendiri dan berpartisipasi dalam peperangan. Jika Kuil Honbyo benar-benar bertempur dengan Klan Oda, orang-orang yang akan menderita, adalah sejumlah besar dari murid-murid Nyankousou.

Tapi Kennya yang telah menjadi seorang gadis manusia biasa sudah tak berdaya dan hanya bisa meratap tentang bagaimana masalah menjadi seperti ini.

Apa ini hasil dari menikmati lelucon 'kacamata, dimana kacamataku'?

Karena dia telah menggunakan lelucon yang dibeli dari Matsudaira Motoyasu, dan juga telah ditinggalkan oleh dewa komedi?

Tidak, berbicara secara umum, ini tanpa perasaan apapun dari kehadiran, kehadiranku terlalu lemah...!

"Sa-Sagara Yoshiharu, tolong hentikan adikku, aku mohon padamu..."

Kennya yang diusir sendirian saat ini berjalan di jalanan Osaka sambil memegang sebuah tongkat.

Tak seorangpun menyadari gadis biasa yang telah kehilangan karakteristiknya dan memiliki kehadiran lemah ini sebenarnya adalah Kennya.

Tensho kastil Azuchi masih dalam pembangunan.

Itu adalah sebuah bangunan yang tinggi yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah Jepang.

Nobuna bermaksud untuk tinggal dimenara ini di masa depan.

Tapi penyelesaian menara ini masih sangat lama.

Setelah mengakhiri rapat militer Harima, Nobuna memimpin jalan dari dasar Gunung Azuchi menuju ke kastil.

Klan Oda hendak terlibat pertempuran penentuan dengan Klan Mori.

Meski Tentara Mori mundur ke Kastil Kozuki, mereka tidak punya niat untuk mundur dari Harima.

Uesugi Kenshin telah benar-benar mengalahkan Shibata Katsuie di Kaga, tapi dia tidak menduduki Kaga atau mengejar Katsuie yang mundur namun sebaliknya kenbali ke basisnya, Echigo.

Setelah mundur dari Pulau Kawanaka, Takeda Shingen telah mengurung diri di kamarnya di Kai sambil merencanakan gerakannya selanjutnya. Sementara Houjou Ujiyasu dari Kanto diam-diam merencanakan mengusir Klan Uesugi dari Kanto sementara Kenshin tidak ada.

Oleh karena itu, penarikan Kenshin juga sebagian karena berterimakasih cara pertempuran yang jujur dari Shibata Kastuie dan membiarkan dia melarikan diri dengan sengaja.

Uesugi Kenshin yang mengambil perang sebagai bentuk dari seni juga memiliki sisi seperti ini.

Bagaimana Takeda Shingen, yang tampaknya belum menyerah pada ambisinya untuk memasuki Kyoto, akan bergerak masih belum jelas. Namun satu-satunya musuh Klan Oda sekarang adalah Klan Mori.

Itu karena....

Kebakaran Kyoto disebabkan oleh Matsunaga Hisahide. Dan Oda Nobuna telah melindungi Istana Kekaisaran Jepang dari tangan Hisahide.

Informasi ini telah menyebar pada penduduk kota Kyoto dan Sakai.

Meskipun bagaimana dia melakukan itu adalah tidak jelas, itu adalah Hisahide yang menyebarkan informasi ini.

Hisahide dengan sempurna melakukan rencana cermat tersebut untuk peringatan kematiannya pada hari dimana Budha raksasa dari kuil Todaji terbakar.

Bahkan komet melesat melintasi langit telah menggunakan dan dinamai 'Bintang Danjo'.

'Danjo, aku pasti akan mengahkiri era kacau ini dan menuju sisi lain dari laut.'

Berbagai tentara Klan Oda tengah diatur seperti dibawah.

Shibata Katsuie dan Maeda Inuchiyo akan sekali lagi menuju ke Echizen dan menghadapi Uesugi Kenshin.

Dan di Gifu, Tsuda Nobusumi akan berada pada kendali dengan Mino Tiga sebagai penasihatnya. Mereka akan memikul tugas penting dari mempertahankan melawan perluasan barat Takeda bersama dengan Matsudaira Motoyasu.

Dan di Sakai, Takigawa Kazumasu akan dikirim kesini bersama dengan Kuuki. Ini adalah untuk pertempuran angkatan laut yang akan datang dengan klan Mori.

Memahami kesulitan dari menyerang Harima dari darat, klan Mori pasti akan menggerakkan Angkatan Laut Murakami yang dikenal sebagai kelompok bajak laut terkuat di Jepang. Pendapat Nobuna dan Mitsuhide pada poin ini adalah sama.

Sementara di Harima, selain Korp Sagara, sekarang dimasukkannya 'Itu lebih penting untuk membantu Senpai terlebih dahulu dibandingkan dengan Tamba.' Tentara Mitsuhide Akechi.

Meskipun melalui dua kombinasi tentara Yoshiharu dan Mitsuhide belum setara dalam jumlah untuk terlibat pertempuran penentuan dengan Klan Mori, namun itu lebih dari cukup untuk mempertahankan Kastil Himeji sampai kematian.

Jika mereka memperoleh kemenangan dalam pertempuran angkatan laut, maka Kastil Miki akan diselesaikan, setalah Kastil Miki jatuh, Harima akan ditaklukan.

'Yoshiharu dengan Juubei di garis depan bertarung berdampingan.... Meskipun aku sedikit khawatir itu seharusnya baik-baik saja. Sebelum kembali ke Harima, Yoshiharu akan datang ke Azuchi, selanjutnya...'

Selanjutnya Nobuna dengan cerdik mengatur untuk Rikyuu akan dikirim ke Korp Sagara. "Kali ini penghargaan terbesar pergi ke Saru yang menahan sejumlah besar musuh dengan jumlah pasukannya yang kecil. Untuk ini aku telah memutuskan untuk mengijinkan Saru menjadi tuan rumah pesta teh. Jadi Saru, kau lebih baik mempelajari cara teh dari Rikyuu." Alasan sempurna ini lahir dari sebuah ide yang melintas di kepalanya.

'Rikyuu akan diam-diam membantu aku mengamati Yoshiharu dan Juubei dan tidak membiarkan hubungan mereka menjadi lebih intim.... Dia seharusnya membantu aku mengamati mereka dengan benar.'

Nobuna sendirian kembali ke Azuchi. Membuat persiapan untuk terlibat faksi manapun yang membuat pergerakan melawan dia, apakah itu Uesugi, Takeda atau Mori, dalam sebuah pertempuran penentuan.

Jika dia di Kyoto, itu akan sulit untuk menipu orang lain.

Itu akan segera.

Beberapa hari lagi dan itu akan bail-bail saja.

Setelah mengirim Hanbei dan Kanbei ke Sumber Air Panas Arima, Yoshiharu akan datang ke Azuchi.

Nobuna berbaring membentuk 大 dengan tubuhnya di ruang teh kastil tersebut dan menunggu waktu berlalu.

Sungguh lama.

Perjalanan waktu, sangat lambat.

Matahari tampaknya belum tenggelam.

Sekali lagi, dia jatuh secara mendalam tentang fakta bahwa Saitou Dousan dan Matsunaga Hisahide tidak lagi ada di dunia.

Setelah kembali dari Harima, dan sendirian, perasaan seperti itu akan langsung membanjiri hatinya.

Sejak kapan ini mulai terjadi?

Pernah ada pemikiran bodoh dari 'Meskipun Danjo memperlakukan aku begitu lembut, dia bukanlah ibu kandungku.' muncul dalam pikirannya.

Kenapa dia memiliki pemikiran bodoh semacam ini?

Bahkan jika mereka tidak berhubungan darah, Matsunaga Hisahide adalah ibu Nobuna juga.

Menjadi sangat dimanjakan oleh ibunya, menyejukan rasa sakitnya dengan menyuapi dia dengan banyak macam obat, kadang-kadang bahkan merasa patah hati.

Namun, dia tidak memiliki kenangan seperti itu dengan Tsuchida Gozen ibu kandungnya.

Mengingat-ingat waktu yang dihabiskan dengan Hisahide, mereka tampak begitu akrab.

Jika trauma yang ibunya bawa ke hatinya tidak bisa disembuhkan, Nobuna mungkin harus menanggung kesedihan dari tidak menerima cinta ibu Tsuchida Gozen dan sehingga menjadi tidak mampu untuk mencintai siapaun juga. Matsunaga Hisahide memahami luka hati Nobuna dan dengan demikian mengisi kekosongan dalam hatinya secara permanen.

Sehingga Nobuna bisa tanpa takut mengambil inisiatif dan mencium Yoshiharu.

Itu seharusnya seperti ini.

'.....sungguh kesepian...'

Disaat dia mengerti betapa menyenangkannya itu untuk di cintai, dia kehilangan Matsunaga Hisahide.

Dia ingin menangis secara tiba-tiba.

Sia telah menahannya selama ini.

Bahkan di depan Yoshiharu, dia tidak menyebutkan kesedihannya dari kehilangan Hisahide. Dia menahannya. Untuk membuktikan pada Yoshiharu bahwa Oda Nobuna telah melupakan kematian Matsunaga Hisahide dan dewasa dan berharap membuat Yoshiharu lega. Jadi, dia berusaha keras. Memanggil keberaniannya dan mencium Yoshiharu.

Namun perasaan cinta dan benci yang Nobuna pegang semakin kuat dan lebih intens daripada siapapun juga.

Untuk tidak jatuh oleh kesedihan... Itu mustahil.

Menahan dorongannya untuk menangis... Itu mustahil.

Tapi sekarang ini, tidak ada seorangpun didekat Nobuna.

Bahkan jika itu adalah untuk satu malam.

Dia ingin memeluk seseorang sambil meratapkan hatinya.

Menunjukan betapa lemahnya dia...

Agar kesedihan ini tidak terbawa sampai besok.

Dihibur dari kesedihan kehilangan Hisahide sesegera mungkin.

Berharap bahwa ada seseorang yang akan tinggal di sisinya.

"... ... Wuu... ..."

Air mata di matanya menyebabkan langit-langit terdistorsi.

Tepat saat itu.

Seseorang memasuki ruang teh tersebut.

"Hime, anda melakukan menahan dengan bagus. Poin penuh."

Itu adalah Nagahide.

Mempertahankan senyum, diam-diam duduk di samping Nobuna.

"Manchiyo, bagaimana kamu bisa kesini? Bagaimana dengan Wakasa?"

"Sebelum menyelesaikan kastil Azuchi, aku akan tinggal disini."

"Tapi kita tidak bisa meninggalkan Wakasa begitu saja."

"Wakasa cepat atau lambat harus diserahkan pada pengikut yang cocok. Namun aku akan tetap Manchiyo untuk selamanya."

"Manchiyo..."

"Posisi dari seorang Daimyo mengendalikan sebuah negara, beban yang terlalu berat bagiku. Oleh karena itu, aku berharap untuk bisa tetap di sisi Hime, selama Hime mengijinkan itu."

"Manchiyo...!"

Nobuna memeluk Nagahide sambil menangis keras-keras.

"Danjo meninggal, Danjo dia..." Nobuna mulai meratap seperti seorang bayi.

Ketika ayahnya meninggal, Nobuna juga memeluk Nagahide sambil menangis.

'Namun, aku dibandingkan saat itu telah jauh lebih dewasa. Melakukan yang terbaik di Harima, tidak bersikap bodoh, memlihara sikap dari seseorang yang akan menaklukan dunia pada akhirnya, bahkan bertahan didepan Yoshiharu.'

"Aku tidak salah kan, Manchiyo. Danjo tidak mati sia-sia. Aku... menjadi lebih kuat, kan?"

"Tentu saja."

"Aku begitu takut. Tapi... Aku benar-benar takut. Orang-orang yang aku cintai meninggal lebih awal daripada aku...!"

"Anda masih memiliki pikiran semacam ini. Sebelum aku memberi anda poin penuh, tampaknya aku hanya bisa memberi 10 poin."

Nagahide menggunakan jarinya dan mengangkat poni Nobuna.

Senyum yang tidak berubah dari saat-saat dia adalah seorang ajudan yang lembut membungkus Nobuna.

"Hime, harap yakinlah. Aku tidak akan mati. Aku bersumpah bahwa aku akan hidup lebih lama daripada Hime, bahkan jika itu hanya untuk satu hari."

"... ...Wu... ..."

"Tidak peduli kapan atau dimana aku akan mendampingi anda di sisi anda. Selain itu, Hime saat ini berbeda dari saat ketika anda kehilangan ayah anda. Dia yang telah anda tunggu telah muncul eh?"

"... ...muncul... ...?"

"Tepat. Sagara Yoshiharu-dono."

Nobuna mengangguk sedikit.

"Hime. Setelah Tenka Fubu terealisasi, kita semua harus pergi ke Tsushima untuk Festival Tenno. Kali ini kita juga akan membawa serta Yoshiharu-dono." [2]

"... ...Un."

"Biarkan aku melihat sekali lagi tarian manis Hime dan Kazumasu oh."

"... ...Un."

"Lain kali anda bertemu Yoshiharu-dono, keluarkan semua rasa sakit anda dari kehilangan Matsunaga Hisahide dan biarkan dia memanjakan anda."

"... ...Un, baiklah."

Nagahide membelai punggung Nobuna dan berkata dengan pelan.

"Hime.

Ketika kesedihan mengambil alih hati anda, jangan sungkan-sungkan untuk memanggil Manchiyo ini.

Manchiyo akan selalu ada di samping Hime apapun waktunya.

Sekarang, meskipun itu masih bisa dianggap kata-kata yang tak berdasar.

Tapi Hime dan Yoshiharu-dono.

Waktu dimana kalian berdua bersama-sama, pasti akan menjadi sebuah kenyataan."

Baru-baru ini, di sungai Rokusho dari Kyoto, ada seorang pendongeng yang muncul secara tiba-tiba seperti sebuah bintang jatuh yang menarik perhatian sejumlah besar pejalan kaki.

Jika orang yang dikenal Manami Senchiyo melihat dia, mereka akan berpikir bahwa dia adalah seorang bishoujo model persis seperti dia.

Namun, pakaian mereka sepenuhnya berbeda.

Sangat cantik dan tegas.

Gadis itu memimpin rusa suci dengan sebuah karpet Persia bersinar emas tersampir diatas punggungnya.

Rusa tersebut terbungkus dekorasi mewah dan cantik seperti sebuah pengapung berwarna-warni pada Gion Matsuri [3] mendampingi gadis tersebut, sementera gadis itu sendiri memiliki karpet Persia sebagai selendang tersampir pada bahunya, dan terikat kulit leopard di sekitar pinggangnya, merokok pada pipa panjang, dengan santai berjalan.

"Bunga mekar dan layu dalam duapuluh hari, pada hiruk-pikuk kegembiraan dari orang-orang kota."

Tiba-tiba, kelopak peony melayang diatas kepala para pejalan kaki. Membacanya dalam nada cerita, "Matsunaga Hisahide, bingung oleh komet Hisahide yang bersinar di langit, telah melakukan kejahatan keji, dan dihukum oleh Oda Nobuna, yang memimpin sejumlah kecil pasukan, dan se-menggemaskan peony ini." dan bermandikan oleh tepuk tangan dari para pejalan kaki.

"Itu adalah sejenis sihir."

"Luar biasa, luar biasa."

"Nona kecil, bisakah kamu beritahu kami namamu?"

Kegilaan dari kerumunan tersebut mulai meminta nama gadis itu.

"Aku tidak punya nama."

Gadis tersebut, memimpin rusa di sungai Rokusho perlahan mengisap pipanya, diam-diam, dengan lembut, mengungkapkan sebuah senyum.

"Itu benar, namaku adalah, Bunga Dewi——"

Gadis tersebut menatap kelopak peony yang mengapung di langit, berbisik.

Oda Nobuna vol 9 pic 5.jpg

Tidak, bunga peony tersebut telah layu.

Di era kacau ini, bunga-bunga yang mekar dengan bangga telah melayang pergi. Buah-buah yang dihasilkan juga telah diwariskan. Semua itu diberikan kepada seseorang tertentu.[4]

Lagipula, efek dari Ranjatai cukup mengejutkan.

Itu seharusnya dikatakan sebagai kebaikan hati. Karena dia tidak tahan untuk membiarkan Ninja muda itu layu sedemikian rupa, jadi di ruangan yang dipenuhi dengan bunga dewi, dia membiarkan dia meminum Ranjatai yang direbus.

Hasilnya adalah seperti yang kamu lihat.

Tak seorangpin menduga bahwa dia mampu terus melihat mimpinya dengan bentuk seperti itu.

Sebuah tubuh dengan dua jiwa tinggal didalamnya. Bagi dia sekarang di usia ini, jika seseorang menginginkan sebuah analogi, itu akan menjadi inti dari buah yang dikenal sebagai 'impian'.

Oleh karena itu...

"Namaku, Kashinkoji, seorang penduduk dari dunia mimpi."

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 9 Kata Penutup

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]