Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 8

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]

Di bawah ini adalah ilustrasi novel yang ada di jilid 8.


Sebuah Kasus Pembunuhan di dalam Area[edit]

April 2024, Lantai ke-57 Aincrad


Bagian 1[edit]

Sebenarnya apa yang berusaha di lakukan, gadis ini?

Baru saja, orang yang mengatakan "Cuacanya sangat baik, sehingga sempurna untuk tidur siang" memang aku, orang yang kembali berbaring di rerumputan untuk mendemonstrasikan kata-kata itu juga aku, dan tentu saja orang yang dengan ceroboh tertidur sekali lagi aku.

Tetapi, aku tidak menyangka bahwa sebelum aku telah terrtidur selama tiga puluh menit, aku akan membuka mataku untuk menemukan dirinya benar-benar telah tertidur tepat di sampingku. Seharusnya terdapat batasan mengenai seberapa jauh seseorang dapat melampaui perkiraanku. Aku tidak tahu harus apakah sebaiknya berpikir ini disebabkan oleh kepercayaan diri dan keberaniannya, karena luapan kemarahannya, atau mungkin sebenarnya hanya kekurangan tidur?

Benar-benar tidak ada yang dapat aku lakukan mengenai hal ini. Menggelengkan kepalaku ke kiri dan ke kanan dengan sebuah ekspresi ketidakberdayaan, aku memandangi wajah dari master rapier Asuna «The Flash» yang begitu cantik dan sedang tertidur nyenyak wakil-ketua dari guild "Knights of Blood".

Pada awalnya, karena cuaca hari ini begitu baik sehingga aku tidak bersemangat untuk pergi menuju dungeon, aku berencana untuk menghabiskan satu hari ini di sebuah bukit kecil di dekat area jalanan utama menghitung kupu-kupu.

Sebenarnya, cuacanya memang benar-benar baik. Ke-empat musim yang ada di dalam kota melayang virtual Aincrad ini disinkronisasikan dengan dunia nyata, tetapi derajat ketepatan dalam membuat ulang cuacanya itu sangat mencengangkan, baik itu adalah musim dingin yang kering ataupun musim panas yang lembab. Selain dengan suhu di luar, sistemnya juga memperhitungkan hujan dan angin, kelembapan, tingkat debu, dan bahkan jumlah serangga yang ada sebagai parameternya. Biasanya bila salah satu parameternya baik, kalian dapat menduga bahwa parameter yang lainnya akan menjadi buruk sekali.

Tetapi hari ini tidak sama, tidak hanya suhunya sempurna, cahaya hangat mentari yang merambat di udara, angin sepoi-sepoi lembut yang tidak terlalu lembab atau kering dan di atas semua itu, tidak ada serangga yang muncul. Bahkan bila ini musim semi, cuaca yang tenang dan menyejukkan hati ini tidak akan terjadi lebih dari lima kali setahun.

Dewa digital mungkin menghadiahkanku ini untuk semua kesulitan yang aku alami selama menyelesaikan garis depan, dan ingin aku berbaring untuk tidur sejenak. Mengetahui hal ini, aku hampir mau mengikuti kehendaknya tetapi.

Ketika aku berbaring di bukit yang dipenuhi rerumputan yang lembut ini dan mulai tertidur, sepasang sepatu putih tiba-tiba menginjak rerumputan yang ada di sampingku. Pada saat yang bersamaan, sebuah suara yang tidak asing dengan tegas berkata dari atas:

" Grup penyelesai yang sedang berada di dalam zona maze dan berjuang sebaik mungkin, mengapa kamu berada di sini dan dengan santainya tertidur? "

Dengan kedua mataku tertutup secara virtual, aku menjawab:

" Cuaca pada hari ini adalah yang terbaik dari sepanjang tahun ini, mengapa kita tidak menikmatinya dengan sepenuh hati? "

Suara yang tegas itu lalu berkata:

" Cuacanya tidak pernah berubah dan sama saja setiap harinya. "

Kepada hal ini aku mejawab:

" Bila kamu berbaring di sampingku kamu akan mengerti. "

Tentu saja, aku membalasnya dengan tenang, sesuai dengan keadaannya, tetapi aku tidak memiliki petunjuk mengenai apa yang dia pikirkan ketika dia benar-benar berbaring di sampingku dan bahkan tertidur lelap.

Biarkan aku sekarang memfokuskan ceritaku ke keadaan pada saat ini.

Sekarang adalah beberapa saat sebelum tengah hari, beberapa dari pemain yang datang dan pergi dari portal yang ada di alun-alunIt sedang memandangi Asuna dan aku yang berbaring di padang berumput ini. Beberapa dari mereka memandang terbelalak terkejut, beberapa tertawa keras-keras dan bahkan ada beberapa yang tidak sopan yang pada saat itu juga mengeluarkan recording crystal untuk mengambil gambar.

Akan tetapi, mereka tidak dapat benar-benar dipersalahkan. Wakil pemimpin dari KoB Asuna, adalah seorang monster penakluk yang dapat membuat anak-anak kecil yang menangis terdiam, dan memiliki sebuah mesin turbo yang terus menerus medorong garis depan. Dan mengenai pemain solo Kirito ini walaupun aku tidak menerimanya sekelompok orang sering mengira bahwa aku selalu bersama dengan gerombolan orang yang tidak punya kerjaan, seorang yang bodoh dan seseorang yang selalu bermain-main, dan seorang yang sangat nakal diantara grup penyelesai.

Dengan dua orang yang perbedaannya sangat drastis itu tidur bersama, bahkan aku, salah satu orang yang terlibat, terasa ingin tertawa melihatnya. Walaupun aku mengatakan hal itu, dia akan marah bila aku membangunkannya, dan akulah yang akan menderita. Karena itu, itu adalah prioritas terbesarku untuk membiarkannya tidur. Walaupun aku berkata begitu, aku tidak dapat melakukannya.

Karena bila «The Flash» terus tidur seperti ini, ia mungkin akan menjadi sasaran dari berbagai macam gangguan —— dan yang terburuk diantara semuanya, dia mungkin akan di-PK.

Benar bahwa alun-alun pusat dari area jalanan utama dari lantai ke-59 masih berada di dalam «area».

Lebih tepatnya, tempat ini seharusnya dikatakan berada di dalam «Area Efektif Kode Anti Kriminal».

Di dalam area ini, para pemain pastinya tidak dapat melukai para pemain lainnya. Bahkan bila mereka menggunakan senjata yntuk saling menghujam, hanya akan ada efek sistem berwarna ungu, dan HP bar dari pemain lain tidak akan turun walau hanya satu milimeter. Tentu saja, mereka tidak dapat menjarah perlengkapan orang lain.

Dengan kata lain, area ini tepat seperti arti dari istilah «Anti-Criminal» itu. Tidak ada cara untuk menjalankan perbuatan kriminal secara langsung. Ini adalah peraturan mutlak di dalam permainan kematian «SAO» ini, dengan level yang sama dengan peraturan bahwa «Begitu HP menjadi nol, hal itu berarti kematian».

Tetapi sayangnya, masih ada beberapa celah dari peraturan ini.

Salah satunya adalah ketika pemain sedang tertidur. Selama masa pertarungan yang panjang, para pemain menghabiskan banyak energi, sehingga mereka bisa dibilang jatuh pingsan ketika mereka tertidur, dan tidak dapat bangun bahkan dengan beberapa stimulasi kecil. Ketika seseorang menggunakan kesempatan ini untuk meminta duel dalam «Complete Decisive Mode 

Bagian 2[edit]

Setelah menerima «barang bukti» tali itu, Asuna dan aku meninggalkan ruangan dan kembali ke pintu masuk dari gedung gereja ini. Sementara mengenai barang bukti lainnya, tombak hitam pendek itu, aku telah memasukkannya ke dalam penyimpanan item milikku sebelum kami bergerak.

Aku telah meminta dua pemain yang aku kenal untuk menjaga pintu masuk. Aku berterima kasih kepada mereka dan mengatakan keraguanku, tetapi tidak ada yang bergerak melalui sini. Aku kembali ke alun-alun dan menaikkan tanganku kepada kerumunan yang melihat keributan itu sebelum berteriak keras-keras,

"MAAF. KEPADA SAKSI MATA YANG PERTAMA MELIHAT HAL INI, BILA KAMU MASIH BERADA DI SEKITAR SINI, DAPATKAH KAMI BERBICARA DENGANMU?"

Setelah beberapa detik, seorang gadis dengan takut-takut berjalan keluar dari kerumunan. Aku tidak pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya. Dia memakai sebuah pedang satu-tangan biasa yang dibuat oleh seorang NPC. Kelihatannya dia adalah seseorang yang datang ke sini untuk melihat-lihat dari lantai tengah.

Apa yang menyakitkan hati adalah bahwa gadis ini sebenarnya menunjukkan sebuah ekspresi ketakutan setelah melihatku. Asuna lalu menggantikanku dan berjalan ke depanku sebelum berkata dengan nada suaranya yang lemah-lembut,

"Maaf untuk mengganggumu setelah kamu melihat sesuatu yang mengerikan seperti itu. Namamu adalah?"

"A... Namaku «Yoruko»"

Aku benar-benar memiliki sebuah kesan kecil mengenai suara yang sedikit gemetar ini, dan tidak dapat menahan diriku untuk bertanya.

"Apakah kamu adalah seseorang... yang berteriak pertama kali?"

"Y...Ya..."

Pemain wanita yang bernama Yoruko ini mengangguk; mengibaskan rambut biru gelapnya yang sedikit ikal dalam prosesnya . Dari penampilan avatar-nya, dia mungkin berusia sekitar 17-18 tahun.

Mata besarnya yang polos yang berwarna sama dengan rambutnya tiba-tiba mengeluarkan air mata.

"A...a...aku adalah teman dari orang yang baru saja terbunuh. Kami setuju untuk datang ke sini untuk makan hari ini, tetapi kami tersesat... dan... dan kemudian..."

Kelihatannya dia tidak dapat melanjutkan karena dia hanya dapat menggunakan tangannya untuk menutupi mulutnya.

Asuna dengan lemah lembut menepuk pundaknya yang sedikit gemetaran dan membawanya masuk ke gedung gereja itu, di sana terdapat banyak bangku yang ditata berdampingan, dan Asuna membiarkannya duduk di salah satu dari bangku yang ada sebelum duduk di sampingnya.

Sementara aku, berdiri sedikit lebih jauh sementara aku menunggu gadis itu untuk kembali tenang. Bila dia benar-benar melihat bagaimana temannya terbunuh dengan kejam, hal itu akan menimbulkan trauma besar bahkan melebihi dari apa yang dapat kami bayangkan.

Asuna dengan lemah lembut mengelus punggung Yoruko untuk beberapa waktu, dan Yoruko akhirnya berhenti menangis sebelum meminta maaf dengan nada berbisik yang samar-samar.

"Tidak apa-apa. Kami dapat menunggu. Bisakah kamu berbicara denga perlahan-lahan kepada kami setelah kamu menenangkan diri?"

"Ya...A-Aku sudah jauh lebih baik sekarang."

Tanpa disangka.Yoruko ternyata lumayan tabah sementara dia menegakkan punggungnya sementara Asuna menepuknya, dan mengangguk.

"Orang itu... bernama «Kains». Kami dulu berada di guild yang sama... dan terkadang membentuk grup bersama atau makan bersama... dan hari ini, pada awalnya kami datang ke sini untuk makan..."

Dia dengan paksa menutup kedua matanya, dan kemudian melanjutkan dengan suara yang gemetaran.

"...Tetapi karena terlalu banyak orang di sini, jadi kami tersesat di alun-alun... dan sementara aku melihat sekeliling, tiba-tiba, seseorang —— «Kains» jatuh dari jendela gedung gereja ini dan tergantung di udara... dan terdapat tombak pendek yang tertikamkan di dadanya..."

"Apakah kamu melihat seseorang di sekitar?"

Setelah mendengar pertanyaan Asuna, Yoruko segera terdiam.

Dia lalu dengan perlahan dan dengan jelas mengangguk.

"Ya... hanya untuk sesaat, tetapi aku rasa aku melihat... seseorang berdiri di belakang «Kains»..."

Aku tanpa sadar mengeratkan kepalan tanganku.

Apakah kriminalnya berada di dalam ruangan itu? Bila benar, kriminalnya mendorong korbannya—— «Kains» keluar dari jendela dan kabur sementara semua orang sedang melihatnya.

Bila begitu, kriminalnya pasti menggunakan sesuatu perlengkapan tertentu dengan kemampuan mengendap-endap, tetapi efek dari item seperti itu akan dengan sendirinya melemah ketika bergerak. Ngomong-ngomong, apakah kriminalnya mempunyai sebuah kahlian bersembunyi tingkat tinggi untuk mengimbangi kekurangan ini?

Pada saat ini, pikiranku berpikir mengenai istilah yang terdengar berbahaya ini, «Assassin».

Sword Art Online Vol 08 - 035.jpg

Jangan bilang bahwa benar-benar ada sistem senjata yang bahkan Asuna dan aku tidak tahu mengenai keberadaannya? Bila kemampuan seperti itu dapat meniadakan kode Anti-Kriminal...?

Asuna mungkin telah memikirkan hal yang sama denganku karena punggungnya menggigil. Akan tetapi, dia dengan segera mengangkat kepalanya dan bertanya kepada Yoruko,

"Apakah wajah itu adalaha seseorang yang kamu tahu?"

"..."

Yoruko menutup bibirnya dan merenung untuk beberapa waktu, dan setelah beberapa detik, menggelengkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia tidak tahu. Setelah melihatnya menunjukkan hal itu, itu adalah giliranku untuk bertanya dengan nada suaraku yang setenang mungkin,

"Jadi... ini mungkin bukan waktu yang terbaik untuk menanyakan hal ini, tetapi apakah kamu memiliki petunjuk apapun...? Seperti alasan apa ysng menyebabkan Kains-san terbunuh..."

Seperti apa yang aku khawatirkan, Yoruko tiba-tiba menegang pada saat dia mendengar hal itu. Hal ini tidak dapat dihindarkan, karena aku bertanya kepada seorang gadis yang baru saja menyaksikan temannya terbunuh apakah ada suatu alasan untuk balas dendam yang menyebabkan hal itu. Pertanyaan mungkin tidak sopan, tetapi hal ini tidak dapat dihindarkan. Bila dia tahu seseorang yang membenci Kains, hal itu akan menjadi sebuah petunjuk kuat.

Tetapi kali ini, Yoruko menggelengkan kepalanya lagi.

Aku bisa dibilang kecewa, tetapi aku dengan mudah berkata "Begitu, maaf."

Tentu saja, itu mungkin karena Yoruko tidak tahu. Akan tetapi, kriminal yang membunuh «Kains» bisa jadi adalah pembunuh yang sesungguhnya atau seorang «Player Killer» di dalam MMORPG ini. Di dalam PK ini, mereka pada dasarnya adalah pemain yang ada untuk membunuh pemain lainnya. Para pemain merah yang mengadakan pembunuhan besar-besaran di seluruh Aincrad di dalam kegelapan adalah pemain macam ini.

Dengan kata lain, satu orang, dari ratusan orang yang disebut sebagai kriminal, pembunuh atau memiliki kecenderungan untuk menjadi seperti itu, mungkin telah membunuh «Kains» di dalam area melalui sebuah cara-cara yang misterius. Bila boleh jujur, aku benar-benar tidak tahu bagaimana untuk menemukan pembunuhnya dari begitu banyak orang yang ada itu.

Asuna kelihatannya telah mencapai kesimpulan yang sama karena dia dengan pelan menghela napas.


Karena Yoruko menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak berani berjalan ke bawah sendirian, Asuna dan aku menemaninya ke penginapan terdekat sebelum kembali ke alun-alun tempat gerbang transfer.

30 menit telah berlalu semenjak insiden ini terjadi, dan orang-orang yang ada di sekitar telah berkurang jumlahnya. Akan tetapi, masih ada sekitar 20 pemain yang ada di tempat kejadian. Kebanyakan dari mereka adalah anggota penyelesai, menunggu laporan dari Asuna dan aku.

Asuna dan aku pertama menjelaskan kepada mereka bahwa nama dari korban pembunuhan adalah «Kains», dan cara dia terbunuh tidak diketahui. Aku lalu mengatakan kepada mereka bahwa kemungkinan ada teknik «PK di dalam area».

"...Itu adalah keseluruhannya. Semuanya perlu berhati-hati ketika berjalan di jalan. Bila mungkin, tolong ingatkan pemain lainnya juga."

Aku menyimpulkannya, dan mereka mengangguk dengan ekspresi wajah tegang.

"Dimengerti. Aku akan bertanya kepada mereka yang menjual informasi untuk mengumumkannya di koran..."

Seorang pemain perwakilan dari sebuah guild besar menjawab, dan semuanya menyebar. Aku melirik ke arah jam di ujung penglihatanku dan menemukan bahwa sekarang baru jam 7 lewat, yang menyebabkanku lumayan terkejut.

"Lalu... apa yang kita lakukan berikutnya?"

Aku bertanya kepada Asuna yang ada di sampingku, dan dia segera menjawab,

"Mari pertama-tama kita periksa barang bukti yang kita punya dulu, terutama tali dan tombak pendek itu. Bila kita tahu asalnya, kita mungkin dapat menemukan kriminalnya."

"Begitu... karena kita tidak dapat menemukan motif di balik pembunuhan ini, mari kita mulai dari barang bukitnya, begitu? Bila begitu, kita perlu menggunakan keahlian pemeriksaan. Kamu mungkin... tidak pernah menambahkan keahlian ini, bukan?"

"Aku rasa kamu juga tidak... ngomong-ngomong..."

Pada saat ini, ekspresi wajah Asuna mulai berubah. Dia menatapku dan berkata,

"Dapatkah kamu berhenti menyebutku dengan «kamu, kamu, kamu»!?"

"Eh? Ah, aku mengerti... lalu... haruskah aku menggunakan «-san»? «wakil-ketua»? Atau «The Flash-sama»...?"

Yang terakhir adalah bagaimana dia selalu dipanggil oleh anggota klub penggemarnya. Apa yang dia pikirkan mengenai nama panggilan itu telihat jelas ketika ekspresi wajah Asuna menjadi tegang dan dia membakarku dengan sebuah pandangan mata laser. Dia lalu berpaling ke samping dan berkata,

"Panggil saja aku «Asuna». Bukankah kamu juga memanggilku begitu sebelumnya?"

"Di-Dimengerti."

Aku, yang merasa takut, dengan patuh mengangguk dan dengan terburu-buru menarik topik pembicaraaannya kembali.

"Mengenai keahlian pemeriksaan... apakah kamu memiliki teman yang kamu tahu memilikinya...?"

"Hmm~"

Dia merenung untuk beberapa waktu, dan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Aku memiliki teman yang menjalankan toko senjata, tetapi sekarang adalah waktu tersibuk pada hari ini, dan aku benar-benar tidak dapat memintanya untuk membantuku dengan segera..."

Benar bahwa ini adalah waktu ketika para pemain yang telah menyelesaikan petualangan mereka akan berlari ke sebuah toko senjata untuk memperbaiki atau membeli senjata.

"Bila begitu, aku akan bertanya kepada bos dari toko barang dagangan . Walaupun sebenarnya tingkat kecakapan pendekar besar berkapak itu agak menakutkan bagiku..."

"Apakah kamu berkata tentang... pria yang sangat tinggi itu? Aku rasa dia bernama... Agil atau semacamnya, bukan?"

Asuna bertanya kepadaku sementara aku dengan segera memanggil message window dan mulai mengetik.

"Tetapi bukankah toko seperti itu seharusnya lumayan sibuk sekarang, bukan?"

"Siapa yang peduli?"

Aku menjawab dan segera menekan tombol untuk mengirim.


Asuna dan aku berjalan keluar dari gerbang transfer, dan segera mencapai jalanan utama dari lantai 50 «Algade», dimana dengungan dan keributan masih sama seperti biasanya.

Gerbang transfer-nya masih terlihat, tetapi di sepanjang jalan pertokoan di jalan-jalan utama, terdapat banyak sekali toko yang didirikan oleh pemain yang berjajar bersama. Sedangkan mengenai alasan mengapa, itu karena biaya sewa di sini bukan main murahnya dibandingkan dengan jalan-jalan di lantai yang ada di bawahnya.

Tentu saja, area untuk toko berbiaya sewa murah ini sangat sempit, dan penampilannya kotor. Akan tetapi, beberapa pemain menyukai gaya Asia seperti itu —— atau berantakannya jalan-jalan toko elektronik tertentu. Aku adalah salah satu dari mereka juga, dan aku baru-baru saja berpikir untuk membeli sebuah rumah untuk pemain di sini dan menggunakan jalanan ini sebagai markasku.

Ditengah-tengah teriakan penawaran penjualan, aku mencium bau junk food datang dari salah satu kedai dan dengan cepat menuntun Asuna untuk maju. Pengguna rapier ini menyingkapkan sepasang kaki yang indah dari bawah mini-skirt dari seragam kesatria putihnya, dan dia yang terlihat seperti ini ketika berjalan sudah terlalu menarik perhatian.

"Oi, mari bergerak lebih cepat...OIII!!!"

Aku menyadari bahwa suara dari sepatu hak tinggi di sisi kiri belakangku sedang bergerak menjauh dan semakin menjauh, jadi aku membelalakkan mataku dan berteriak.

"BAGAIMANA BISA KAMU MEMBELI BARANG-BARANG BEGITU SAJA!!!"

«The Flash»-sama, yang membeli sebuah kebab yang terlihat mencurigakan dari seorang penjaja yang terlihat mencurigakan, mencoba segigit kebab itu dan menjawab dengan acuh tak acuh,

"Kita baru saja berlari setelah hanya memakan salad saja. Yup, makanan ini terasa enak."

Dia terus mengunyah dan berkata kepadaku "Ambil ini" sementara dia menyerahkan kebab lain di tangan kirinya kepadaku.

"Eh? Untukku?"

"Tidakkah aku berkata bahwa aku ingin mentraktirmu?"

"Ah...ahh..."

Aku dengan tanpa sadar menurunkan kepalaku berterima kasih dan menerima kebab itu, dan kemudian menyadari traktiran yang seharusnya diberikan oleh pihak satunya berganti dari sebuah set makanan mewah menjadi sebuah kebab. Sebagai catatan sampingan, biaya dari makanan itu diambil dari item window kami berdasarkan rata-ratanya.

Aku mengunyah kebab khas sebuah etnis yang mempunyai rasa asing yang unik, berpikir bahwa aku harus memakan masakan gadis ini suatu hari, sementara aku bergerak maju.

Ketika dua tusuk kebab itu selesai dimakan, kami sampai di tempat tujuan kami. Aku membuka tanganku untuk melepaskan batang kayu itu menghilang, dan mengelap tanganku yang tidak kotor ke mantel kulit sebelum berbicara ke pemilik toko yang punggungnya sedang menghadap kami,

"Halo~ kami berada disini~"

"...Aku tidak akan melayani orang-orang yang bukan pelanggan."

Bos dari toko bahan makanan dan pendekar berkapak Agil ini menggerutu dengan sebuah suara yang aneh yang tidak cocok dengan penampilannya yang kasar, dan kemudian, mengatakan kepada pelanggan yang ada di tokonya,

"Maaf, kami akan menutup tokonya untuk hari ini."

"""Ehh!?""" Ketika mendengar gerutuan dari para pelanggan, penjaga toko yang berbadan besar dan tegak itu menarik badannya dan meminta maaf sementara dia menghalau semua pelanggannya keluar. Dia lalu memanggil menu pengaturan tokonya untuk menutup tokonya.

Rak-rak yang sangat berantakan secara otomatis menutup, dan pintu logam yang ada diluar mengeluarkan sebuah suara berderik sebelum menutup. Pada saat ini, Agil akhirnya berbalik untuk melihatku dan berkata,

"Kataku, Kirito. Di dalam bisnis, hal terpenting yang harus dicari pebisnis adalah kepercayaan, dan hal kedua yang terpenting itu masih kepercayaan. Aku akan melewatkan yang ketiga dan yang keempat, bila ada kesempatan, aku akan menaikkan harga besar-besaran..."

Catatan-catatan aneh ini menghilang ketika dia menyadari pemain yang berdiri di belakangku. Janggut Agil yang berada di dasar dari kepalanya yang gundul menggeleng sementara dia hanya berdiri di sana. Asuna sendiri tersenyum dengan sungguh-sungguh sementara dia mengangguk kepadanya.

"Lama tidak berjumpa, Agil-san. Aku minta maaf untuk mengganggumu tanpa pemberitahuan sebelumnya, tetapi ini adalah masalah darurat, dan kami benar-benar butuh bantuanmu..."

Ekspresi wajah Agil yang tegang dengan segera mengendur, dan dia menepuk dadanya sendiri untuk berkata serahkan hal itu kepadanya, dan bahkan menyajikan kami teh.

Para pria, yang tidak dapat menahan parameter bawaan mereka, adalah benar-benar orang yang menyedihkan.


Agil selesai mendengarkan apa yang kami katakan kepadanya di dalam sebuah ruangan di lantai dua, dan kelihatannya mengerti keseriusan situasi ini juga karena kedua matanya yang berada di bawah alisnya yang acak-acakan menyempit.

"Apakah kamu berkata bahwa HP-nya turun menjadi nol di dalam «area»? ——Apakah kamu yakin itu bukan sebuah duel?"

Raksasa itu berkata dengan sebuah suara yang tebal dan sedikit berat, dan aku, yang menyandarkan tubuhku di belakang kursi, secara perlahan mengangguk.

"Di dalam situasi itu, tidak mungkin bagi kami untuk tidak melihat layar pernyataan kemenangan, jadi kita perlu memikirkan hal ini dengan aspek seperti itu. Juga... bahkan bila itu adalah sebuah duel, korbannya baru mau pergi mencari makan, jadi akan mustahil baginya untuk menerima permintaan semacam itu. Lagipula, itu juga adalah «Decisive duel mode» ."

"Dia sedang berjalan bersama gadis itu... Yoruko-san sebelum dia meninggal, jadi itu pasti bukan «Sleep PK»."

Asuna mengocok gelas yang seperti mug yang ada di sebuah meja bundar kecil dan menambahkan.

"Lagipula, terlalu rumit untuk mengadakan duel secara tiba-tiba seperti ini. Aku rasa kita dapat menganggapnya sebagai suatu PK yang sudah di rencanakan. Dan... dengan ini..."

Aku membuka window milikku dan mematerialisasikan barang bukti tali itu dari item storage milikku dan menyerahkannya kepada Agil.

Tentu saja, ujung yang terikat dengan meja telah lepas, tetapi sisi lainnya terikat dalam sebuah simpul besar.

Agil menaruh simpul itu tepat di depan mataku, memberikan pandangan mata jijik dan mendengus dengan dingin sebelum menyentuhnya dengan jemarinya yang besar.

Dia memilih «Inspection Skill» yang muncul di window. Asuna dan aku tidak memiliki keahlian semacam itu, dan bahkan bila kami menmilihnya, kami hanya akan mendapat sebuah pesan yang memberitahukan mengenai kegagalan usaha tadi . Akan tetapi, sebagai seorang pedagang, Agil pasti dapat mendapat informasi hingga tingkatan tertentu.

Pada akhirnya, raksasa itu menggunakan sebuah suara berat untuk menyatakan apa yang hanya dia yang dapat layarnya.

"...Sayangnya, tali ini tidak dibuat oleh pemain, tali ini hanyalah benda biasa yang dapat dibuat di dalam toko NPC. Tali ini juga bukan sebuah benda dengan kualitas yang tinggi. Durabilitasnya telah berkurang setengah. "

Aku mengingat kejadian yang mengerikan itu, dan mengangguk.

"Aku rasa begitu. Lagipula, tali ini digunakan untuk menggantung seorang pemain dengan full-plate armour. Bebannya pasti lumayan berat."

Tetapi kepada seorang pembunuh, beberapa detik sudah cukup untuk menjatuhkan HP orang itu turun menjadi nol.

"Jangan khawatir. Aku tidak berharap banyak dari tali ini juga. Hal yang penting adalah ini."

Aku menyentuh item window milikku yang masih terbuka dan mematerialisasikan item berikutnya.

Tombak hitam pendek yang mengkilat ini dengan segera menciptakan sebuah perasaan berat di dalam ruangan yang kecil ini. Dalam hal kelas senjata, tombak pendek ini tidak dapat dibandingkan dengan senjata utama Asuna dan aku, tetapi saat ini, ini bukanlah masalahnya. Tombak ini digunakan oleh seseorang untuk mengakhiri nyawa pemain lain secara kejam, dan dapat dikatakan sebagai sebuah «senjata pembunuh» yang sebenarnya.

Aku dengan waspada meletakkan tombak pendek itu di tangan Agil untuk mencegah tombak itu menyentuh yang lainnya.

Seluruh tombak ini dibuat dari emas berwarna hitam, dan senjata semacam ini benar-benar langka. Panjangnya mungkin sekitar 1m, dan pada pangkalnya terdapat pegangan sepanjang 30cm. Di ujung lain tombaknya terdapat bilah pedang sepanjang 15cm.

Ciri-ciri khusus dari senjata ini adalah tombaknya sendiri kelihatannya diselimuti oleh duri-duri pendek. Ketika tombaknya ditikamkan jauh kedalam tubuh musuh, senjata itu akan menciptakan sebuah efek unik yaitu menjadi tidak dapat ditarik dengan mudah karena duri-duri itu. Jumlah poin strength yang tinggi diperlukan untuk dapat menariknya.

Di dalam dunia ini, tingkat strength itu diwakilkan oleh jumlah parameter yang ditentukan oleh pemain dan juga kekuatan sinyal yang dilepaskan dari otak ke Nerve Gear. Pada saat itu, orang yang menggunakan full-plate itu diserang oleh ketakutan —— Kains,tidak bisa memproduksi sinyal yang jelas untuk menggerakkan tubuh virtual-nya, yang adalah sebab kenapa tombak itu tidak bergerak bahkan ketika dia menggunakan kedua tangannya untuk menggenggamnya.

Pada saat aku memikirkan hal ini, aku merasa lebih yakin bahwa ini bukanlah PK yang tiba-tiba. Ini mungkin adalah «pembunuhan yang sudah direncanakan». Ini karena kematian yang disebabkan oleh «Continuous Pierce damage DOT» terlalu kejam. Korbannya tidak terbunuh oleh teknik pedang maupun senjata dari musuhnya —— tetapi oleh kepengecutan dirinya sendiri.

Pemikiran ini secara instan muncul di pikiranku, dan dengan tiba-tiba terganggu oleh Agil, yang telah menyelesaikkan pemeriksaannya.

"Benda ini dibuat oleh seorang PC[1]."

Asuna dan aku dengan segera mendorong tubuh kami ke depan dan secara tidak saja berteriak, ""Benarkah?""

Sebuah item yang dibuat oleh PC berarti senjata ini dibuat oleh seorang pemain dengan «Smelting Skill [2]». Di sana pasti ada catatan mengenai «nama» pemain yang membuatnya. Selain itu, tombak pendek ini kemungkinan hanya item satu-satunya. Ketika kita bertanya secara langsung kepada pemain yang membuatnya, ada kemungkinan besar kami untuk mengetahui siapa yang memesannya.

"Siapa pembuatnya?"

Ketika mendengar suara Asuna yang menekan, Agil merendahkan kepalanya sementara dia melihat kepada window-nya dan menjawab,

"«Grimlock»... itu adalah bagaimana dia diucapkan[3]. Aku tidak pernah mendengar nama orang seperti itu, jadi setidaknya dia bukanlah seorang penempa pedang tingkat tinggi. Mungkin dia hanyalah seseorang yang melatih teknik meleburnya hanya untuk menempa senjatanya sendiri..."

Bila bahkan pedagang seperti Agil tidak tahu siapa penempa pedang ini, jelas bahwa Asuna dan aku tidak akan mengetahuinya; dan ruangannya kembali tenang sesaat.

"Akan tetapi, kita seharusnya dapat menemukan orang itu. Bila dia berhasil menaikkan peringkatnya hingga sejauh ini untuk membuat senjata ini, tidak mungkin dia bermain sebagai seorang pemain solo setiap saat. Bila kamu pergi dan mendengarkan gosip yang ada di lantai menengah, kamu pasti akan menemukan seseorang yang pernah menjadi satu tim dengan «Grimlock» sebelumnya."

"Benar. Tidak mungkin ada banyak orang yang seperti idiot ini."

Agil mengangguk, dan bersama dengan Asuna, melihat pemain solo bodoh ini.

"Wha...Apa? A-Aku kadang-kadang membentuk kelompok dengan para pemain lainnya juga."

"Hanya selama pertempuran dengan bos."

Setelah dimarahi dengan dingin seperti ini, aku hanya dapat tetap terdiam karena aku tidak dapat menyanggahnya.

Asuna mendengus, dan kemudian berbalik untuk melihat tombak pendek yang ada di tangan Agil.

"Tetapi... sejujurnya, bahkan bila kita bertemu dengan «Grimlock» ini, dia mungkin tidak akan berkata terlalu banyak kepada kita..."

Aku setuju dengan pendapat itu.

Yang membunuh Kains sebenarnya adalah seorang pemain merah yang tidak diketahui yang membeli tombak pendek ini dan bukan penempa pedang «Grimlock» itu sendiri. Menggunakan senjatanya sendiri, yang terekam dengan «nama» mereka sendiri, untuk membunuh seseorang pada dasarnya seperti menulis namanya sendiri di chopper[4] di dunia nyata dan menggunakannya untuk membunuh. Tetapi ngomong-ngomong, pemain kelas pengrajin yang memiliki sejumlah pengetahuan dan pengalaman seharusnya dapat menentukan maksud dari pelanggannya ketika mendesain senjata ini.

«Continuous Pierce Damage DOT» itu memiliki efek yang lumayan lemah terhadap monster. Para Mobs, yang bertindak berdasarkan sistem, juga tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Bahkan bila mereka terkena stun oleh senjata penikam itu, mereka akan segera menarik keluar benda itu. Tentu saja, monsternya tidak mungkin mengembalikannya baik-baik kepada pemainnya, sebaliknya dia melemparkannya jauh-jauh, jadi tidak mungkin untuk mendapatkan senjata itu lagi hingga pertarungannnya selesai.

Karena itu, tombak itu pastinya dibuat dengan niat untuk menghadapi pemain lainnya. Dari semua penempa pedang yang aku kenal, semuanya akan menolak begitu mereka mengetahui desain senjatanya.

Tetapi Grimlock masih membuat tombak ini.

Dia mungkin bukan pembunuhnya —— kita dapat mengetahui namanya melalui proses validasi —— tetapi dia mungkin adalah orang yang mudah dipaksa, atau bahkan seorang pemain yang secara rahasia adalah bagian dari sebuah guild merah.

"...Paling tidak dia tidak akan menunjukkan rahasia ini kepada kita dengan mudah. Bila dia ingin bayaran untuk informasi yang diberikannya..."

Aku baru saja berbisik, dan Agil menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat sementara Asuna menatap tajam kepadaku.

"Kita masing-masing akan membayar setengah kalau begitu."

"...Aku mengerti. Lagipula aku sedang melakukan investigasi secara diam-diam juga."

Setelah mengangkat bahu, aku menanyakan pertanyaan terakhirku kepada pedagang yang pelit itu.

"Ini mungkin tidak akan banyak memberi petunjuk, tetapi beritahukanlah aku nama senajata ini."

Raksasa gundul itu menurunkan kepalanya untuk ketiga kalinya untuk melihat window dari senjata itu, dan berkata,

"Ya...senjata ini bernama «Guilty Thorn». Yang berarti duri-duri dosa, bukan?"

"Begitu..."

Aku melihat tombak pendek berduri itu lagi. Tentu saja, nama dari senjata itu ditentukan secara acak dari sistemnya, jadi nama ini juga tidak mungkin memiliki «kehendak manusia» apapun di dalamnya.

——Akan tetapi.

"Guilty...Thorn..."

Gumaman Asuna tiba-tiba menyebabkanku menggigil.

Bagian 3[edit]

Asuna, Agil, dan aku, kami bertiga bergerak dari gerbang transfer di «Algade» menuju ke lantai terendah dari Aincrad, «Starting City».

Tujuan kami adalah untuk memeriksa «Monumen Kehidupan» yang berada di dalam Black Iron Palace. Kami perlu untuk setidaknya memeriksa apakah penempa pedang Grimlock ini masih hidup sebelum kami mencarinya.

Sekarang adalah musim semi, tetapi «Starting City» yang besar ini masih dimandikan oleh suasana ketandusan.

Tentu saja, ini bukanlah hasil dari cuaca yang dibuat secara acak. Jalanan yang lebar yang ditutupi oleh kegelapan tidak memiliki tanda-tanda adanya pemain lain di sekitarnya, dan bahkan BGM yang dimainkan oleh band NPC semuanya adalah melodi-melodi yang membahayakan.

Baru-baru ini, aku mendengar mengenai sebuah peraturan yang bukan main —— guild terbesar di lantai-lantai terbawah, organisasi mandiri «Aincrad Liberation Army» melarang para pemain untuk keluar di waktu malam. Kelihatannya ini mungkin saja terjadi. Terdapat bebebrapa kelompok patroli yang memakai zirah pelindung abu-abu gelap sementara kami berjalan.

Dan ketika orang-orang itu melihat kami, mereka dengan segera berlari ke arah kami seperti barisan polisi pemuda yang menangkap anak-anak sekolah menengah yang membolos. Mereka semua mundur ketika mereka melihat serangan pandangan nol mutlak Asuna yang dingin, tetapi tindakan-tindakan seperti itu sangat menegangkan.

"...Tidak heran Algade sangat ramai... hal-hal yang dijual di sini sangat mahal..."

Setelah mendengarku menggumamkan hal ini tanpa sadar, Agil memberitahukanku sebuah rumor yang bahkan lebih menakutkan.

"Aku dengar bahwa guild bernama army ini baru-baru ini berencana untuk mulai «menarik pajak» dari para pemain."

"Eh!?Pajak? Tidak mungkin... bagaimana cara mereka melakukannya?"

"Aku tidak tahu mengenai itu... mungkin mereka akan secara otomatis menariknya dari hasil jarahan dari membunuh monster?"

Agil dan aku dengan bodoh bercanda seperti ini, tetapi ketika kami menginjakkan kaki di lantai batu dari Black Iron Palace, kami segera menutup mulut.

Seperti namanya, tempat ini adalah sebuah bangunan besar yang dibangun dari tiang-tiang hitam mengkilat dan papan-papan logam. Udara di dalamnya jelas lebih dingin dari yang di luar. Bahkan Asuna, yang bergerak dengan cepat, kelihatannya kedinginan sehingga dia menggosok kedua lengannya yang terbuka.

Mungkin alasan mengapa tidak ada siapapun di dalam adalah karena ini sudah larut malam.

Selama siang hari, banyak orang tidak percaya mengenai kematian teman-teman atau kekasih mereka dan datang ke sini untuk memeriksanya. Ketika mereka melihat sebuah garis tanpa ampun mencoret nama yang mereka cari, mereka biasanya mulai menangis keras-keras. Aku rasa Yoruko, yang melihat kematian dari temannya Kains masih akan datang ke sini besok untuk memeriksa. Sebenarnya, bahkan aku melakukan hal yang sama tidak terlalu lama sebelumnya, dan sekarang ini, aku belum dapat untuk benar-benar melangkah keluar dari ingatan yang menyakitkan itu sama sekali.

Hanya seperti itu, kami berjalan ke dalam ruang lobi yang kosong, diterangi oleh api-api biru.

Asuna dan aku tiba di «Monumen Kehidupan» yang terpampang selebar 10m, dan kami menatap di bagian yang dimulai dengan huruf «G» dengan urut secara alfabet.

Agil terus berjalan ke arah kanan. Asuna dan aku menahan napas kami ketika kami melihat nama-nama yang disebutkan, dan kelihatannya menemukan nama itu pada saat yang bersamaan.

«Grimlock». Di tengahnya —— tidak ada garis.

"...Masih hidup."

"Yeah."

Kami berdua menghembuskan napas lega pada saat yang bersamaan. Sedikit lebih jauh dari kami, Agil sedang melihat kolom «K», dan segera berkata kepada kami dengan sebuah tampang serius,

"Kains' benar-benar sudah meninggal. Tanggal kematiannya adalah bulan Sakura, hari ke-22, 18:27."

"...Tanggal dan waktunya benar. Itu adalah saat kami meninggalkan restoran."

Asuna menggumam dan melihat ke bawah, merendahkan kedua alisnya yang panjang. Agil dan aku berdoa dalam hening. Romanisasi[5] dari «Kains» seharusnya terbaca sama seperti apa yang tertulis. Kami memeriksakannya dengan Yoruko sebelumnya.

Setelah menyelesaikan semua yang perlu kami lakukan, kami meninggalkan Black Iron Palace dan menghembuskan udara yang ada di dalam kami. Tanpa kami ketahui, BGM yang bermain di jalan telah menjadi sebuah slow waltz[6] yang digunakan pada larut malam. Semua toko NPC telah tutup, dan sedikit lampu jalanan adalah satu-satunya jenis benda yang menerangi jalan. Kelompok-kelompok patroli dari «Army» telah menghilang.

Kami bergerak ke alun-alun dalam hening dimana gerbang transfer-nya berada, dan pada saat inilah, Asuna secara tiba-tiba berbalik untuk melihatku.

"...Kita akan mulai mencari Grimlock besok."

"Kamu benar..."

Aku menganggukkan kepalaku setuju. Alis Agil yang tebal merengut.

"Yah... pekerjaan utamaku adalah pedagang, bukan seorang pendekar..."

"Aku tahu. Itu adalah semua yang perlu kamu lakukan sekarang, pedagang."

Aku menampar pundaknya dan menepuknya. Agil memberikan sebuak ekspresi lega, tetapi dengan malu-malu membisikkan sebuah kata maaf untuk meminta maaf.

Jago kelahi tua ini tidak benar-benar berpikir bahwa «bisnis adalah prioritas» atau «ini benar-benar merepotkan untuk diinvestigasi». Dia hanya tidak ingin bertemu pemain itu yang menciptakan tombak pendek seperti itu yang telah membunuh seseorang. Tentu saja, dia tidak takut; sebenarnya kebalikannya —— dia khawatir bahwa kemarahan yang biasanya dia salurkan kepada para monster akan tiba-tiba meledak.

Agil meninggalkan kami dengan sebuah'Lakukan yang terbaik, kalian berdua', dan menghilang ke dalam gerbang transfer. Asuna sudah siap untuk kembali ke markas besar untuk beberapa lama, jadi kami berpisah untuk hari ini.

"Mari bertemu di gerbang transfer di lantai ke-57 jam 9 besok. Kamu harus sampai di sana tepat waktu, dan jangan ketiduran."

Begitu mendengar Asuna mengatakan ini dengan nada dari seorang guru atau kakak perempuan —— walaupun aku tidak mempunyainya di dunia nyata —— aku hanya dapat tersenyum kecut dan mengangguk.

"Aku mengerti. Kamu seharusnya yang perlu tidur yang cukup. Bila kamu khawatir, aku dapat berjaga disamping——"

"TIDAK PERLU!"

Setelah meninggalkan kata-kata itu, wakil pemimpin dari KoB dengan cepat berbalik dan melompat ke dalam gerbang transfer, meninggalkan bayang-bayang berwarna merah dan putih.

Aku, yang ditinggalkan, hanya dapat berdiri di depan gerbang yang mengeluarkan cahaya biru dan putih untuk sementara waktu dan mengurutkan apa yang terjadi sepanjang hari. Pertama-tama, ini hanyalah sebuah yang «Cuaca hari ini baik» yang sederhana, dan walaupun begitu aku akhrinya menjadi penjaga tidur Asuna «The Flash»; dan ketika kami berdua akhirnya berhasil pergi untuk makan malam, kami akhirny terlibat di dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di dalam «area», dan sekarang aku menjadi entah seorang detektif atau asistennya dalam menghadapi misteri pembunuhan ini.

Tentu saja, setiap hari di dalam kota yang melayang Aincrad ini «tidak normal», tetapi sudah satu setengah tahun sejak permainan kematian ini dimulai pada tanggal 6 November 2022, dan kebanyakan pemain, termasuk aku —— setidaknya tinggal di area tengah. Kebanyakan dari kamu dengan sengaja melupakan kehidupan kami di dunia nyata dan memfokuskan diri untuk bertahan hidup di dalam «Kehidupan Sehari-hari» ini yang terdiri dari pedang, bertempur, koin-koin emas, dan dungeon.

Tetai insiden hari ini menyebabkanku berakhir di sebuah macam lain dari ketidaknormalan. Aku tidak tahu apakah ini akan menjadi semacam hal permanen untuk yang akan datang...

Sementara aku memikirkan mengenai ini, aku mengambil beberapa langkah ke depan, memasuki gerbang transfer biru itu dan menggunakan perintah suara untuk mengirmkanku ke dalam tempat tinggalku untuk saat ini —— area jalan utama dari lantai ke-48, «Lindas»; sebuah perasaan seperti melayang mengitariku dengan sebuah kilauan yang kuat.

Sementara kakiku mendarat di tanah sekali lagi, aku melangkah ke depan ke lantai batu yang berbeda warna, dan pemandangan di sekitar segera berganti. Baru seminggu kurang sejak aku menggunakan jalanan utama dari Lindas sebagai sebuah markas, tetapi aku menyukai kota ini dengan sungai-sungai yang mengalir di sekitar jalan-jalan dan mobil air bergerak didalamnya. Akan tetapi, sekarang sudah di atas jam 10 malam, dan jalanan ditutupi oleh pemandangan malam. Bagaimanapun juga, suara dari para penempa yang bekerja tidak peduli dimana aku berada selama siang hari telah benar-benar menghilang.

Aku meninggalkan gerbang transfer, merenungkan mengenai apakah aku harus dengan menurut mengikuti janji yang aku buat dengan wakil-pemimpindono dan langsung pergi tidur atau membeli minuman di dalam sebuah bar yang dijalankan oleh seorang NPC. Pada saat itu ——

6-7 pemain tiba-tiba mengepungku.

Aku dengan segera bersiap untuk menghunus pedang yang ada di punggungku. Bahkan bila aku dikelilingi oleh puluhan orang, aku tidak akan berada di dalam bahaya selama aku berada di dalam «area» —— tetapi akal sehat seperti itu menjadi sedikit tidak dapat dipercaya setelah kejadian-kejadian yang terjadi selama beberapa jam terakhir ini.

Aku hanya menggerakkan jemari di tangan kananku dan mengendalikan doronganku untuk menghunus pedangku.

Aku telah bertemu dengan semua orang di dalam kelompok ini. Mereka semua adalah anggota dari grup penyelesai «Divine Dragon Alliance». Aku telah berbicara dengan salah seorang dari mereka, yang dapat dibilang adalah salah satu dari pejabat mereka, berdiri di antara pemain yang berbaris dalam setengah lingkaran.

"Selamat malam, Schmitt-san."

Aku memulai percakapan dengan tersenyum dan menyapanya, dan pengguna tobak besar berbadan besar dan tegap ini kelihatannya kehilangan kata-kata, tetapi dia dengan segera mengernyit berat dan berkata,

"...Kirito-san, aku memiliki sesuatu yang perlu aku tanyakan kepadamu, jadi aku jauh-jauh datang ke sini untuk menunggumu kembali."

"Heh, aku tidak berpikir bahwa kamu akan menanyakan mengenai ulang tahunku atau golongan darahku..."

Aku secara insting bercanda, dan alis tebal dibalik rambut pendeknya yang seperti jago dari klub olahraga berdenyut.

Kami berada di dalam kelompok penyelesai dan kami tidak memiliki hubungan permusuhan, tetapi aku hanya tidak dapat akur dengan orang dari «Divine Dragon Alliance». Sebagai perbandingan, hubunganku dengan «Knights of the Blood» dibawah pimpinan Asuna mungkin lebih baik.

Alasan mengapa kami tidak dapat akur adalah karena sementara «Knights of the Blood» bertujuan untuk «menyelesaikan permainan dengan secepat mungkin», anggota dari «Divine Dragon Alliance» bertujuan untuk mendapatkan «kehormatan sebagai guild terkuat». Mereka pada dasarnya tidak akan berkelompok dengan guild lainnya dan tidak akan dengan terbuka memberitahukan informasi mengenai area-area latihan. Selain itu, mereka juga memaksa dengan sangat untuk memberikan serangan terakhir kepada bosnya —— karena jarahan yang didapat dan bonus experience point-nya.

Dilain pihak, bila aku memikirkannya dari sudut pandang lain, kelompok orang-orang ini mungkin berpikir untuk menikmati permainan bernama SAO ini, jadi aku tidak pernah benar-benar menolak mereka karena hal ini. Akan tetapi, karena aku telah menolak untuk bergabung dengan guild mereka dua kali, hubungan kami tidak dapat dianggap baik.

Sekarang ini, ketujuh orang ini kelihatannya mengepungku dengan membuat setengah lingkaran dengan punggungku menghadap gerbang transfer, tetapi mereka pasti telah menghitung jaraknya sebelumnya. Jarak ini tidak akan membuat pemain untuk merasa bahwa mereka telah «terkurung» dan tidak dapat bergerak, tetapi bila aku ingin pergi, aku pasti akan menyentuh salah satu dari mereka, dan aku pasti akan dengan alami berpikir terlebih dahulu bila aku perlu melakukan sesuatu yang kasar. Hal ini membentuk sebuh situasi «pemojokkan yang mencurigakan».

Aku benar-benar menahan dorongan untuk menghela napas dan mengganti nadaku untuk bertanya kepada Schmitt,

"Aku akan menjawab semua yang aku ketahui. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Insiden PK di dalam area di lantai ke-57 sore ini."

Aku sudah menduga jawaban itu sementara aku mengangguk, bersandar ke dinding batu dan melipat kedua lenganku di depan dadaku sebelum menggunakan sebuah ekspresi mata untuk memintanya untuk melanjutkan.

"Aku dengar bahwa itu bukanlah sebuah duel... bukan?"

Dia menggunakan sebuah suara berat yang menarik untuk bertanya, dan aku berpikir untuk beberapa saat sebelum mengangkat bahuku dan menjawab,

"Itu adalah apa yang dapat aku pastikan. Tidak ada orang di tempat kejadian yang melihat window yang menunjukkan pemenangnya. Tentu saja, mungkin ada beberapa alasan mengapa tidak ada dari mereka yang dapat menemukannya."

"..."

Rahang Schimitt yang berbentuk persegi dengan segera menutup, dan pelindung di bawah lehernya mengeluarkan sebuah suara.

Anggota dari «Divine Dragon Alliance» harus memakai zirah dengan warna perak dan biru sebagai warna dasar. Tombak panjang sepanjang 2m yang ada di punggungnya tampak sangat mencolok karena ujungnya yang tajam memiliki bendera segitiga dari guild mereka yang terikat di sana.

Setelah keheningan sesaat, Schmitt berkata dengan sebuah suara yang lebih berat,

"Aku dengar pemain yang terbunuh itu bernama «Kains»... apakah itu benar?"

"Temannya yang menyaksikan keseluruhan insiden ini berkata begitu. Aku baru saja memeriksa di dalam Black Iron Palace. Tanggal dan penyebab kematiannya benar-benar sama."

Aku melihat lehernya yang tebal sedikit menelan ludah, dan akhirnya mulai merasa curiga. Aku menelengkan kepalaku dan bertanya kepadanya,

"Apakah kamu mengenal orang yang telah meninggal itu?"

"...Bukan urusanmu."

"Oi oi, mengapa hanya kamu yang dapat bertanya..."

Aku baru berkata setengah jalan ketika dia tiba-tiba menggeram marah kepadaku,

"KAMU BUKAN SEORANG POLISI KAN!? KELIHATANNYA KAMU MELAKUKAN BANYAK INVESTIGASI SECARA RAHASIA DENGAN WAKIL PEMIMPIN DARI KOB, TETAPI KALIAN BERDUA TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENYIMPAN SEMUA INFORMASINYA SENDIRI!"

Dia mengeluarkan sebuah auman yang bahkan dapat didengar oleh mereka yang berada di luar alun-alun, dan anggota lain di sekitarnya menunjukkan ekspresi kesusahan sementara mereka melihat sekeliling. Kelihatannya Schmitt tidak pernah memberitahukan mereka rinciannya dan hanya ingin mereka berkumpul di sini.

Kalau begitu, kelihatannya «Divine Dragon Alliance» sendiri tidak terlibat di dalam insiden ini, tetapi Schmitt sendiri. Sementara pikiranku mengingat hal ini, sebuah tangan kanan yang terbungkus dengan sarung tangan besi terulur ke arahku.

"Aku tahu kamu mengambil senjata PK dari tempat kejadian perkara itu. Investigasimu sudah cukup. Serahkan kepadaku."

"Oi oi oi..."

Tindakan seperti itu jelaslah sebuah pelanggaran etika.

Di dalam SAO, senjata yang tidak digunakan apapun yang jatuh ke tanah, atau sebuah senjata yang ditikamkan ke dalam seekor monster dan dicabut akan kehilangan data pemiliknya setelah 300 detik. Item itu menjadi milik orang yang mengambilnya, tidak peduli apakah itu karena sistem atau secara umum. Data pemilik tombak hitam pendek itu telah dihapus ketika tombak itu telah merenggut nyawa Kains, dan karena itu, berdasarkan sistem, tombak itu menjadi milikku sekarang.

Sebenarnya ini bukanlah kali pertama dari situasi dimana seseorang dipaksa untuk menyerahkan senjata gratis mereka —— tetapi tombak itu adalah sebuah senjata dan sebuah barang bukti yang sangat penting. Karena aku bukanlah seorang polisi atau polisi militer, jadi aku tidak memiliki keinginan untuk menyimpannya sendiri.

Karena itu, aku hanya menghela napas secara terbuka dan mengayunkan tanganku untuk memanggil item window.

Aku menggunakan tangan kananku untuk menggenggam tombak hitam pendek yang telah dimaterialisasikan tersebut, dan berpikir untuk bertindak keren sementara aku menancapkannya dengan keras ke lantai batu diantara Scmitt dan aku.

*KLANG!* Tombak pendek itu mengeluarkan sebuah percikan besar dan menusuk ke lantai. Scmitt terlihat terkejut akan tindakanku sehingga dia mundur setengah langkah,

Aku melihatnya dari dekat lagi, dan menemukan bahwa desain dari senjata ini benar-benar mengerikan. Tentu saja, senjata ini yang didesain untuk membunuh pemain tidak baik sama sekali. Aku memalingkan pandanganku dari drop yang hanya aku yang dapat melihatnya, dan menggunakan sebuah suara yang sangat lembut untuk mengatakannya kepada pengguna tombak panjang itu,

"Aku menghemat waktumu untuk memeriksa item ini. Nama dari senjata ini adalah «Guilty Thorn», dan pandai besi yang membuatnya adalah «Grimlock». "

Disana terdapat sebuah reaksi yang jelas.

Schmitt segera melebarkan kedua matanya yang sempit sementara mulutnya membuka lebar, mengeluarkan sebuah suara terengah-engah parau dari dalam.

Tanpa ragu-ragu, orang yang terlihat seperti atlit olahraga ini pasti telah mengenal pandai besi bernama Grimlock dan korban yang bernama Kains, dan mereka telah melalui «suatu insiden» bersama.

Bila ini adalah motif mengapa pembunuhnya membunuh Kains, insiden pembunuhan di dalam «area» bukanlah sesuatu yang aku takuti, seorang pembunuh yang hanya melakukan PK secara acak dan tanpa pandang bulu. Aku benar-benar ingin tahu apa yang terjadi di masa lalu, tetapi bahkan bila aku bertanya kepada Schmitt secara langsung, dia mungkin tidak akan menjawabku dengan jujur.

Ketika aku sedang berpikir mengenai apak yang dapat aku lakukan, lengan yang memakai sarung tangan besi tebal itu melurus dengan kaku dan menarik tombaknya dari lantai.

Schmitt dengan kasar membuka item window dan melemparkan tombak pendek itu ke dalam, seakan-akan untuk menyingkirkannya, lalu dengan cepat berbalik.

Lalu, dia, dengan tombak panjang miliknya menghadapku, pergi dengan sebuah kata-kata mengancam yang lumayan klasik.

"...Jangan menginvestigasi secara acak lebih jauh lagi. Mari pergi!"

Orang-orang dari Divine Dragon Alliance itu dengan cepat mengarah ke gerbang transfer dan menghilang.

——Lalu, apa yang harus aku lakukan?

Bagian 4[edit]

"Orang-orang dari DDA?"

Begitu mendengar laporanku, Asuna tidak dapat menahan diri untuk mengerutkan alisnya.

DDA adalah akronim untuk «Divine Dragon Alliance», istilah dari guild yang disederhanakan. Nama itu memiliki semacam bentuk intimidasi dan tekanan yang secara alami akan dihindari oleh orang-orang, tetapi hal ini tidak bekerja kepada wakil pemimpin dari KoB Asuna.

Sehari setelah insiden itu, bulan Sakura, hari ke-23, , weather generator-nya kelihatannya sedang memiliki suasana hati yang buruk segera sesudahnya karena gerimisnya sudah dimulai dari pagi tadi. Sebenarnya di Aincrad, langitnya ditutupi oleh dasar dari lantai yang lebih tinggi, jadi sebenarnya tidak mungkin ada hujan, tetapi kalau begitu, tidak mungkin ada cahaya mentari di siang hari.

Pada jam 9 pagi. Asuna dan aku bertemu di gerbang transfer di lantai ke-57, dimana insiden ini terjadi, dan kami tiba di kafe di dekat gerbang transfer untuk sarapan dan memilah informasi yang kami miliki hingga sekarang. Masalah terbesar yang kami miliki di dalam diskusi kami jelas adalah mengenai anggota dari Divine Dragon Alliance Schmitt yang menyergapku diluar gerbang transfer dan dengan paksa mengambil informasi dan senjata pembunuh dariku.

"Ahh~ ngomong-ngomong, orang seperti ini memang benar-benar ada. Pengguna tombak panjang yang besar itu, bukan?"

"Benar. Dia memberikan kesan bahwa dia adalah ketua dari klub ambil paksa dari sebuah SMA."

"Tidak ada klub semacam itu."

Asuna dengan segera menepis inspirasi humor kecil yang aku punya sejak tadi pagi, dan kelihatannya sedang memikirkan mengenai sesuatu sementara dia melingkarkan tangannya di cangkir yang berisi café au lait.

"…Jangan bilang bahwa dia adalah pelakunya."

"Aku tidak dapat menyimpulkannya seberani itu, tetapi mungkin tidak. Bila dia mengambil senjata pembunuh itu kembali karena takut seseorang akan menemukan petunjuk, dia lebih baik tidak berada di sana. Aku rasa tombak itu adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh pelakunya."

"Begitu... kamu benar. Metode pembunuhan itu dan nama dari senjatanya adalah «Guilty Thorn»...Daripada menyebutnya PK yang biasanya, lebih cocok untuk menyebutnya «eksekusi di depan publik»..."

Begitu mendengar Asuna menggumamkannya dengan sikap yang putus asa, aku mengangguk untuk setuju dengannya.

Ini bukanlah PK secara acak, tetapi eksekusi dari Kains. Dan pastinya ada sesuatu diantara Kains, Grimlock, dan Schmitt.

Aku menjaga volume suaraku agar tetap rendah dan mengatakan kesimpulan yang aku dapat dari petunjuk-petunjuk ini.

"Dengan kata lain —— motifnya adalah «balas dendam», bukan, «penghakiman». Kains-san sebelumnya melakukan suatu kesalahan besar, dan dia dibunuh sebagai «hukuman». Ini seharusnya apa yang berusaha diberitahukan oleh pembunuhnya."

"Dengan kata lain, Schmitt tidak mungkin adalah pelakunya, tetapi seseorang yang diincar oleh kriminalnya, bbukan? Dia melakukan «sesuatu» dengan Kains-san, dan mulai panik dan mengambil tindakan setelah partner-nya terbunuh terbunuh..."

"Begitu kita mengetahui masa lalu itu, kita mungkin akan tahu siapa pelakunya. Akan tetapi...ini mungkin juga hanya sebuah tindakan pura-pura yang dilakukan oleh kriminal-nya. Mari tidak berpikir terlalu subyektif untuk sekarang."

"Kamu benar, terutama ketika kita menanyai Yoruko."

Asuna dan I mengangguk pada saat yang bersamaan, dan kemudian kami memeriksa jam sekarang. Sekarang jam 10 pagi, dan kami megnarah ke penginapan terdekat untuk bertanya kepada Yoruko, yang menginap di sana, mengenai apa yang terjadi.

Masih ada beberapa waktu setelah aku menyelesaikan sarapan yang sederhana dari roti hitam dan sup sayuran, dan dengan santai melihat wakil pemimpin KoB yang ada di depanku.

Mungkin dia baru saja akan melakukan sesuatu yang pribadi karena dia tidak memakai pakaian kesatria dengan dasar putih dan gambar merah. Dia mengenakan sebuah kaus bergaris merah muda dan abu-abu dengan sebuah jaket kulit hitam di luarnya sebagai bagian atasnya, dan untuk bagian bawahnya dia mengenakan sebuah rok mini berwarna hitam dengan renda disampingnya. Pada kakinya terdapat sebuah stocking berwarna abu-abu.

Selain itu, dia mengenakan sepasang sepatu enamel berwarna merah muda dan sebuah baret berwarna merah muda. Kelihatannya dia telah berusaha untuk berdandan —— tentu saja, mungkin semua pemain wanita biasanya berpakaian seperti ini. Sejujurnya, aku tidak tahu sama sekali mengenai trend pakaian saat ini, jadi aku tidak dapat berkata apa-apa. Tidak peduli bagaimana, aku tidak tahu sama sekali berapa col harga pakaiannya.

Selain itu, tidak perlu untuk sengaja berdandan untuk menginvestigasi sebuah kasus pembunuhan. Sementara aku dengan kosong berpikir mengenai hal ini, Asuna tiba-tiba melihat ke atas, dan dengan cepat memalingkan kepalanya kesamping.

"…Apa yang kamu lihat?"

"Eh…ah, tidak ada..."

Tentu saja, aku tidak mungkin bertanya kepadanya berapa harga dari pakaiannya, tetapi bila aku berkata mengenai sesuatu hal secara acak seperti pakaian ini kelihatan manis dan benar-benar cocok denganmu, aku mungkin akan membuatnya marah atau ditertawakan olehnya, jadi aku baru saja memikirkan sebuah alasan.

"Un…aku berpikir, apakah benda yang kental itu enak?"

Sementara aku bertanya, Asuna menurunkan kepalanya untuk melihat sup misterius kental yang disendokinya. Dia memandangiku dengan sebuah ekspresi yang lembut, dan kemudian menghela napas berat.

"…Tidak sama sekali."

Pengguna rapier itu berbisik dan mendorong sup itu ke samping, batuk beberapa kali, dan kemudian mengganti nadanya dan berkata,

"Aku telah berpikir kemarin, mengenai «Continuous Pierce Damage DOT» dari tombak hitam pendek itu..."

Ngomong-ngomong, kelihatannya ini adalah pertama kalinya aku pernah melihat gadis ini tidak mengenakan rapier miliknya. Setelah menyadari hal itu, aku mengangguk.

"Un?"

"Sebagai contohnya, bila sebuah senjata tipe penikam digunakan untuk menikam seseorang di luar area, dan bila pemain itu memasuki area, bagaimana luka berkelanjutan itu dihitung? Apakah kamu tahu?"

"Un… yah…"

Aku tidak dapat menahan diri untuk memikirkannya. Benar bahwa aku belum pernah mengalami situasi semacam itu sebelumnya, dan tentu saja, aku tidak pernah beanr-benar berpikir mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku tidak tahu... tetapi efek racun yang berkelanjutan atau luka bakar akan menghilang ketika pemain memasuki area, bukan? Luka tikam seharusnya juga sama, bukankah begitu?"

"Tetapi apa yang terjadi bila senjata itu ditikamkan ke dalam tubuh? Apakah senjata itu akan ditarik secara otomatis?"

"Bahkan bila seperti tiu, itu agak aneh... un, kita masih memiliki waktu, jadi mari bereksperimen mengenai hal ini."

Asuna segera melebarkan kedua matanya pada saat dia mendengarku megnatakan hal ini,

"Ex, experimen?"

"Melihat berarti percaya."

Aku mengucapkan sebuah idiom yang digunakan secara agak aneh disini, dan kemudian memanggil peta jalan untuk menemukan gerbang terdekat dari sini.


Area diluar area jalanan utama di lantai ke-57 «Marten» adalah sebuah padang rumput yang dipenuhi oleh beberapa pohon tua yang berkarang.

Beberapa minggu yang lalu, ini adalah sebuah jalan yang telah aku lewati tidak terhitung kali banyaknya ketika ini lantai ini masih menjadi garis depan, dan sekarang, ingatanku sudah kabur. Tentu saja, mungkin ini karena tunas-tunas baru yang muncul karena sekarang musim semi, tetapi pada dasarnya, sejak grup penyelesai menembus lantai ini, aku pada dasarnya sudah berhenti datang ke area latihan di luar area.

Kami meneruskan perjalanan di dalam gerimis kecil ini, dan setelah kami melangkah keluar ke jalan, kata-kata peringatan «Outer Field» muncul di pandangan kami. Monster-monster tidak akan dengan segera datang untuk menyerang, tetapi jantungku sudah merasa tegang.

Asuna mengenakkan rapier yang biasa dia bawa di pinggangnya, dan kemudian membuang tetesan-tetesan air yang bergantung di ujung rambutnya dalam sebuah sikap yang umayan tidak sabar sebelum bertanya dengan nada yang menarik,

"Lalu... bagaimana kamu akan bereksperimen?"

"Seperti ini?"

Aku meraih ke dalam kantung di pinggangku, menemukan 3 «Jarum Lempar» yang biasanya aku pakai, dan menarik satu keluar.

Semua senjata yang ada di Aincrad dapat diklasifikasikan di bawah penebas, penikam, penghantam, dan penikam. Senjata satu-tangan utama milikku adalah sebuah senjata penebas, dan senjata Asuna adalah tipe penusuk. Gada dan warhammer[7] adalah senjata penghantam, dan tombak pendek yang membunuh Kainsdan tombak panjang yang dimiliki Schmitt tentu saja adalah tipe penikam.

Akan tetapi, beberapa senjata lempar sebenarnya memiliki klasifikasi yang samar. Dari semua senjata lempar, bumerang dan sabit adalah tipe penebas; pisau terbang adalah tipe penusuk, dan jarum lempar milikku adalah tipe penikam. Itu benar. Benda yang terlihat seperti jarum logam besar yang hanya sepanjang 12cm, tetai jarum ini benar-benar sebuah senjata penikam, yang berarti jarum ini dapat mengakibatkan sebuah luka tikam yang kecil.

Terlalu bodoh untuk mengurangi durabilitas perlengkapanku hanya untuk memeriksa ini kepada HP milikku, jadi aku melepas sarung tangan kiriku dan menggunakan jarum di tangan kananku untuk menikam tangan kiriku.

"Tu…TUNGGU SEBENTAR!"

Sebuah teriakkan tajam menyebabkan tanganku terhenti.

Aku menolehkan kepalaku ke sekeliling, dan Asuna sudah membuka item window miliknya dan bersiap untuk mengambil sebuah healing crystal yang sangat mahal. Aku tidak dapat menahan senyum kecutku dan berkata,

"Bukankah itu terlalu berlebihan? Aku hanya akan kehilangan sekitar 1 hingga 2% dari HP milikku ketika tanganku tertikam oleh jarum seperti itu."

"Bodoh! Apapun dapat terjadi diluar area! Bentuk kelompok denganku dan biarkan aku melihat HP milikmu!"

Asuna dengan marah menyatakan hal itu karena dia sepertinya sedang mengkuliahi adik laki-lakinya yang bodoh, dan kemudian membuka sebuah window dan mengundangku ke kelompoknya. Aku menarik diri sedikit dan dengan segera menekan tombol menerima, dan tepat di bawah HP bar milikku di ujung kiri atas, aku dapat melihat HP bar kecil milik Asuna.

Sekarang bila aku memikirkannya seperti ini, ini adalah kali pertama aku berkelompok dengan gadis ini. Tentu saja, kami telah sering sekali bertemu sebagai bagian dari grup penyelesai, tetapi dia adalah wakil pemimpin dari guild terkuat, dan aku hanyalah seorang pemain solo biasa, jadi kami belum pernah banyak berbicara.

Tanpa sangka, sekarang begitu mudah, dan aku sedang satu kelompok dengannya sendirian. Beberapa waktu yang lalu, kami berdebat mengenai cara mengalahkan seorang bos, dan bahkan pernah berduel satu lawan satu.

Asuna menggenggam erat kristal berwarna merah muda itu sementara dia kelihatan tegang dan bersiap-siap. Aku tidak dapat menahan diri untuk tetap melihat wajahnya.

"…Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa... yah, aku tidak menyangka bahwa kamu akan khawatir mengenaiku seperti itu..."

Pada saat aku mengatakan hal itu, wajah putih Asuna dengan segera berwarna sama dengan kristal itu. Dia lalu dengan marah berkata lagi kepadaku,

"Te... tentu saja tidak! Tunggu, tidak seperti itu ju... ARGH! TIKAM SAJA BILA KAMU INGIN MELAKUKANNYA!!"

EHHH!? Aku dengan segera menggenggam jarum itu lagi.

"A, aku akan menikamkannya kalau begitu."

Aku mengumumkannya, dan dengan paksa menarik napas dalam——

Aku lalu memulai dengan melakukan sebuah teknik melempar tingkat pemula «Single Shot» kepada tangan kiriku yang terentang.

Kedua jari di tangan kananku memegang jarum itu, dan dengan sebuah efek cahaya berwarna agak gelap, jarum itu menikam tanganku.

Dengan sebuah hentakan, rasa kebas yang tidak nyaman dan sedikit rasa sakit melewati syarafku.

HP bar milikku berkurang lebih banyak dari yang aku duga, dan aku kehilangan sekitar 3% HP. Sekarang aku ingat, aku menukar jarum yang biasa dengan sebuah drop yang langka.

Aku menahan rasa yang tidak nyaman ini dan berbalik untuk melihat jarum besi yang tertikam kedalam tanganku. 5 detik kemudian, efek cahaya merah bersinar lagi, dan HP milikku turun 0.5%. Ini adalah «Continuous Pierce Damage DOT».

"…SEGERA MASUK KE DALAM AREA!"

Suara tegang Asuna mendesakku, dan aku dengan segera mengangguk dan menatap HP bar milikku dan jarumnya sebelum bergerak ke gerbang yang mengarah ke area.

Pada saat kakiku melangkah dari padang rumput yang basah ke lantai batu yang keras, pada pandanganku terdapat kata-kata « Area Dalam».

Dan kemudian —— HP bar milikku berhenti turun.

Setiap lima detik, akan ada efek cahaya merah, tetapi hit point milikku tidak menunjukkan tanda-tanda akan turun. Seperti yang diduga, luka apapun akan ditiadakan di dalam area.

"…Sudah berhenti."

Asuna berbisik, dan aku mengangguk dan setuju dengannya.

"Senjatanya masih tertanam di dalamku, tetapi luka terus-menerusnya berhenti, huh?"

"Bagaimana rasanya?"

"Jarumnya masih ada di dalam tubuhku. Ini mungkin untuk mencegah seorang idiot yang tertikam dengan senjata seperti itu untuk memasuki area secara langsung..."

"Kamu adalah seorang idiot semacam itu sekarang."

Begitu mendengar ucapannya yang dingin itu, aku hanya dapat menarik leherku mundur dan mencabut jarum itu keluar. Rasa tidak nyaman melewati syarafku, menyebabkan tubuhku untuk menjadi tegang. Tidak ada tanda-tanda luka apapun di punggung tangan kiriku, tetapi perasaan sentuhan logam yang dingin itu masih ada. Aku tidak dapat menahan diri untuk meniup punggung tanganku dan berkata,

"Lukanya memang berhenti... kalau begitu, mengapa Kains meninggal...? Apakah itu adalah sebuah karakteristik unik dari senjatanya... atau sebuah teknik yang tidak diketahui... TWAAHHH!?"

Alasan untuk seruan di bagian akhir perkataanku adalah—

Asuna tiba-tiba menggunakan kedua tangannya untuk menggenggam tangan kiriku dan menariknya ke depan dadanya sebelum dengan paksa menahannya.

"Kamu…wha…hah…?"

Setelah beberapa detik, wakil pemimpin itu melepaskan tanganku dan menatapku sebelum berkata,

"Sisa perasaan dari bekas lukanya menghilang, bukan?"

"——U, un. Yah, terima kasih."

Alasan mengapa jantungku berpacu cepat kemungkinan besar karena aku terkejut.

Pasti hanya karena itu, pasti.


Jam sepuluh pagi, Yoruko berjalan keluar dari penginapan. Dia kelihatannya tidak tidur sama sekali karena dia terus-menerus berkedip saat dia membungkuk ke arah Asuna dan aku.

Aku balas mengangguk kepadanya dan meminta maaf terlebih dahulu,

"Maaf mengganggumu ketika temanmu baru saja..."

"Jangan khawatir..."

Gadis ini yang seharusnya sedikit lebih tua dariku mengayunkan rambutnya yang berwarna biru tua ketika dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa. Aku ingin bergegas untuk menemukan pelakunya juga..."

Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya kepada Asuna, dan dengan segera membelalakkan matanya.

"Wow, luar biasa. Apakah semua pakaian itu semuanya adalah barang satu-satunya dari toko Ashley-san? Ini adalah kali pertama aku melihat seseorang sepenuhnya memakai barang dari tokonya!"

…Nama lainnya? Aku heran dan bertanya,

"Siapa itu?"

"Kamu tidak tahu?"

Yoruko menatapku dengan sebuah ekspresi tidak percaya, dan kemudian menjelaskan,

"Ashley-san adalah seorang penjahit hebat yang merupakan orang pertama di Aincrad untuk menguasai keahlian menjahit hingga level 1000! Bila kamu tidak mendapat material-material terlangka dan dengan kualitas tertinggi, dia tidak akan membuatkannya untukmu!"

"Begitu!"

Aku benar-benar terkesan. Bahkan seseorang sepertiku yang telah bertarung seperti seorang idiot hanya berhasil meningkatkan penguasaan teknik pedang satu-tangan ke level 1000.

Aku tidak dapat menahan diri untuk mengarahkan pandanganku kepada Asuna dan melihatnya dari atas ke bawah, dan wajah pengguna rapier itu dengan segera menegang, berteriak sebelum berjalan ke depan.

"Ti... tidak seperti itu!"

——Aku tidak tahu apa maksud dari yang terjadi barusan sama sekali.


Hanya dengan itu, Asuna mengajak Yoruko, yang kelihatannya menyadari sesuatu, dan aku, yang tidak menyadari apa yang terjadi sama sekali, ke dalam restoran dimana saat makan kami terganggu sebelumnya.

Sekarang masih pagi, jadi tidak ada tanda-tanda dari pemain lain di dalamnya. Kami duduk di dalam meja yang paling dalam di dalam restoran itu dan mengukur jarak dari sini ke pintu. Jaraknya begitu jauh, bila kami tidak berteriak, tidak mungkin bagi orang di luar toko untuk mendengar kami. Dulu aku selalu berpikir bahwa itu lebih mudah bagi kami untuk bersembunyi di dalam sebuah kamar penginapan dan menguncinya sebelum mengatakan rahasia-rahasia kami, tetapi baru-baru ini, aku mengetahui bahwa itu membuat lebih mudah bagi mereka dengan kemampuan menguping yang hebat untuk mendengar semua percakapan kami.

Karena Yoruko sudah sarapan, kami bertiga hanya memesan minuman sebelum membahas topik pembicaraan yang ada.

"Pertama-tama laporan kami... tadi malam kami pergi untuk memeriksa «Monumen Kehidupan» di Black Iron Palace. Kains-san benar-benar telah meninggal."

Begitu mendengar kata-kataku, Yoruko dengan terengah-engah menarik napas untuk beberapa saat, menutup kedua matanya, mengangguk dan berkata,

"Begitu... terima kasih untuk dengan sengaja pergi ke tempat yang jauh seperti itu untuk memeriksa..."

"Jangan khawatir. Lagipula, kami ingin mengetahui mengenai nama lainnya."

Asuna tiba-tiba menggelengkan kepalanya, dan kemudian menanyakan pertanyaan terpenting yang pertama.

"Erm, Yoruko-san. Aku akan bertanya kepadamu beberapa nama yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya... salah satunya adalah seorang pandai besi bernama «Grimlock». Yang seorang lagi adalah seorang pengguna tombak panjang bernama... «Schmitt»."

Kepala Yoruko yang merendah turun dengan tiba-tiba tersentak.

Segera sesudahnya, dia melakukan sebuah tindakan yang ambigu tetapi pasti.

"Ya, aku mengenal mereka. Kains dan aku dahulu adalah anggota dari guild yang sama."

Suara yang sangat kecil ini menyebabkan Asuna dan aku saling memandang satu sama lain.

Apakah begitu? Bila begitu, kami telah memiliki sebuah hipotesis lainnya—apakah «suatu insiden» terjadi di masa lalu yang menyebabkan insiden ini?

Kali ini, aku yang menanyakan pertanyaan kedua.

"Jadi, Yoruko-san. Aku tahu bahwa ini mungkin sulit bagimu untuk menjawabnya, tetapi aku berharap kamu dapat mengatakan kebenarannya jadi kami dapat memecahkan kasus ini. Kami merasa bahwa insiden ini memiliki hubungan dengan suatu «balas dendam» atau «pengadilan». Apakah Kains-san terbunuh karena sesuatu yang terjadi di dalam guild itu dan dibenci oleh kriminalnya sebagai suatu bentuk balas dendam...? Aku telah menanyakan hal ini juga sebelumnya, tetapi aku berharap bahwa kamu dapat memikirkannya sekali lagi. Apakah ada petunjuk lainnya atau sesuatu yang mencurigakan...? "

Kali ini, dia tidak dengan segera menjawab.

Yoruko masih menurunkan kepalanya. Setelah sebuah waktu hening yang panjang, dia menggunakan tangannya yang gemetaran untuk mengambil cangkirnya untuk meminum seteguk teh sebelum mengangguk.

"…Ya… memang ada sesuatu. Aku benar-benar minta maaf karena tidak mengatakannya... itu karena aku benar-benar ingin melupakannya... dan aku tidak ingin melihatnya. Selain itu, tidak ada hubungan diantara kedua hal ini, jadi aku tidak dengan segera mengatakannya... tetapi aku bersedia untuk melakukannya sekarang. Itu karena «insiden itu» menyebabkan guild kami hancur..


——Nama guildnya adalah «Golden Apple». Guild ini adalah sebuah guild yang lemah yang hanya beranggotakan 8 orang, dan tujuan mereka bukanlah untuk menyelesaikan permainan, tetapi untuk berburu dengan aman untuk penginapan dan makanan.

Tetapi, setengah tahun yang lalu... pada musim gugur tahunlalu.

Kami, yang memasuki sebuah dungeon biasa di lantai tengah, tiba-tiba menemui seekor monster yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Monster itu adalah seekor jangkrik seluruh tubuhnya berwarna hitam, cepat dan sulit di identifikasi... kami dengan segera mengetahui bahwa itu adalah seekor monster yang langka. Semuanya dengan semangat mengejarnya... dan seseorang melempar sebilah pisau. Tanpa sengaja, dengan keberuntungan pisau itu mengenai monster itu dan mengalahkannya.

Drop dari monster itu adalah sebuah cincin yang terlihat biasa, tetapi setelah diperiksa, semuanya terkejut. Cincin itu dapat meningkatkan agility sebanyak 20 poin. Aku rasa ini adalah sebuah item ajaib yang bahkan tidak ada di garis depan.

Apa yang terjadi berikutnya... aku rasa kamu pasti dapat menebak apa yang terjadi.

Kami terbagi menjadi dua kelompok, dimana yang pertama berpendapat bahwa anggota guild-lah yang akan menggunakannya, sedangkan yang satunya berpendapat bahwa kami akan menjualnya. Setelah sebuah perdebatan yang sangat keras dimana kami hampir mulai berkelahi, kami melakukan voting. Pada akhirnya, perhitungan suaranya adalah 5 banding 3 untuk menjual cincin itu. Para pedagang di lantai tengah tidak berani membeli item langka seperti itu, jadi pemimpin dari guild mengambil cincinnya ke kota yang ramai di garis depan dan meminta kepada yang lain untuk menjualnya ke sebuah pelelangan.

Kami telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk menginvestigasi harga pasar dan seorang pedagang yang dapat dipercaya untuk melelangnya, jadi pemimpin kami bermaksud untuk bermalam di garis depan. Aku dengan bersemangat menunggu pemimpin kami untuk membawa uangnya kembali setelah pelelangannya selesai. Bahkan bila kami harus membaginya untuk delapan orang, jumlahnya akan menjadi lumayan banyak, jadi aku telah melihat katalog untuk melihat senjata apa yang akan aku beli dari toko mana atau pakaian bermerek pribadi apa yang dapat aku beli... pada titik ini, aku tidak pernah menyangka... bahwa semuanya akan berakhir seperti ini...

…Pemimpin kami tidak kembali.

Sudah lebih dari satu jam sejak hari kami berjanji untuk berkumpul, dan pemimpin kami tidak memberikan berita apapun. Tidak ada respon apapun bahkan setelah kami melacak dimana dia berada, dan pemimpin kami tidak pernah membalas satupun pesan yang kami kirim.

Tidak mungkin untuk pemimpin kami untuk mengambil harta itu dan melarikan diri, jadi kami memiliki sebuah firasat buruk mengenai hal ini. Beberapa orang pergi ke «Monumen Kehidupan» di Black Iron Palace untuk memeriksa keadaan.

Dan pada akhirnya...


Yoruko menggigit bibrnya dan menggelengkan kepalanya kesamping.

Asuna dan aku tidak tahu apa yang dapat dikatakan untuk menghiburnya.

Untungnya —— atau setidaknya itu yang ingin kami dapat katakan, Yoruko segera menghapus air matanya dan melihat ke atas, dan kemudian berkata dengan sebuah suara yang gemetaran namun jelas,

"Waktu kematiannya adalah tepat setelah pemimpin kami mengambil cincin itu ke lantai atas, lewat jam 1 malam. Penyebab kematiannya adalah... continuous pierce damage DOT."

"…Dia mungkin tidak akan keluar dari area bila item yang dibawanya adalah item langka semacam itu. Bila begitu... sebuah «Sleeping PK»?"

Aku menggumam, dan Asuna kelihatannya setuju denganku.

"Setengah tahun yang lalu, tidak banyak orang yang mengetahui mengenai metode pembunuhan semacam itu, dan banyak orang menghabiskan malam di tempat umum untuk menghemat biaya penginapan."

"Penginapan di dekat garis depan memang agak mahal... tetapi ini pastinya bukan sebuah kebetulan. Yang membunuh pemimpinmu... pastinya seseorang yang mengetahui tentang cincin ini... yang berarti..."

Dengan kedua matanya tertutup, Yoruko sedikit menganggukkan kepalanya.

"Guild «Golden Apple» hanya memiliki 7 orang yang tersisa... jadi dia pasti salah seorang dari kami. Tentu saja, kami telah berpikir mengenai hal ini, akan tetapi... kami tidak dapat mengetahui keberadaan semua orang pada saat itu... jadi kami mulai mencurigai satu sama lain, dan guild kami segera dibubarkan."

Keheningan yang pahit ini menutupi bagian atas meja.

——Ini benar-benar sebuah cerita yang tidak nyaman untuk didengar.

——Akan tetapi, ini benar-benar sesuatu yang mungkin terjadi.

Tidak jarang untuk melihat sebuah guild yang harmonis bubar tanpa adanya tanda-tanda ketidakharmonisan karena sebuah drop langka dengan kemungkinan satu banding sepuluh ribu yang mereka dapatkan.. Alasan mengapa kami tidak sering mendengar gosip seperti itu adalah karena orang-orang yang terlibat sebagian besar ingin melupakan mengenai hal-hal semacam ini.

Akan tetapi, masih ada sebuah pertanyaan yang perlu aku tanyakan kepada Yoruko.

Aku menghadap gadis yang lebih tua ini, yang sedang merendahkan kepalanya dalam sebuah sikap seseorang yang sedang mengalami depresi, mengumpulkan keberanianku dan bertanya,

"Aku ingin kamu untuk mengatakan sesuatu kepadaku. Nama dari tiga orang yang menolak menjual cincin itu adalah...?"

Yoruko terdiam untuk beberapa detik, dan kelihatannya telah membuat keputusan ketika dia mengangkat kepalanya dan menjawab dengan jelas,

"Kains, Schmitt…dan aku."

——Jawaban ini kurang lebih telah mengejutkanku. Yoruko tanpa berkata-kata memperhatikanku berkedip dan meneruskan dengan sebuah nada yang mencela diri sendiri,

"Hanya saja alasan aku menolaknya berbeda. Kains dan Schmitt adalah pejuang garis depan dan ingin menggunakannya untuk diri sendiri, dan bagiku... karena aku baru mulai berpacaran dengan Kains. Aku memprioritaskan perasaanku kepada pacarku dibandingkan keuntungan guild. Ini adalah sesuatu yang bodoh, bukan?"

Yoruko lalu menutup mulutnya dan melihat ke meja. Pada saat ini, Asuna, yang terus terdiam, tiba-tiba bertanya dengan sebuah nada yang lemah-lembut,

"Yoruko-san. Apakah kamu... masih sering berkomunikasi dengan Kains-san setelah guild-nya dibubarkan...?"

Yoruko masih melihat ke bawah sementara dia sedikit menggelengkan kepalanya.

"…Ketika guildnya dibubarkan, kami secara alami berpisah. Kami kadang-kadang bertemu untuk berbincang-bincang, itu saja... bila kami berada bersama untuk terlalu lama, kami hanya akan berpikir mengenai insiden cincin itu lagi. Sama seperti kemarin. Kami hanya setuju untuk makan bersama... akan tetapi hal seperti terjadi sebelum kami melakukannya..."

"Begitu... aku rasa kamu sudah sangat terpukul Maaf bertanya mengenai begitu banyak hal yang tidak ingin kamu beritahukan."

Yoruko hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa. Dan... mengenai Grimlock..."

Aku tanpa sadar menegakkan punggungku setelah mendengar nama itu.

"… Dia adalah wakil pemimpin dari «Golden Apple», dan «suami» dari pemimpin guild. Tentu saja, ita berbicara mengenai SAO ini sendiri."

"Eh…pemimpinmu adalas seorang wanita?"

"Un. Pemimpinku memang benar-benar kuat... tetapi aku berbicara mengenai di area lantai tengah... dia adalah seorang pendekar pedang satu-tangan yang menakjubkan, cantik dan pintar... aku benar-benar mengaguminya. Jadi... bahkan sekarang, aku masih tidak percaya bahwa pemimpin kami telah terbunuh melalui sebuah metode licik seperti «Sleeping PK»..."

"…Grimlock pasti sangat terpukul karena hal ini. Kekasih yang dia nikahi telah..."

Setelah mendengar Asuna menggumam, tubuh Yoruko tersentak.

"Ya. Dia adalah seorang penempa pedang yang sangat lemah-lembut sebelumnya... tetapi setelah insiden ini terjadi, aku merasa bahwa dia telah menjadi sangat kasar... dia tidak pernah mengontak siapapun setelah guild kami dibubarkan, dan keberadaannya tidak diketahui."

"Begitu... maaf menanyakanmu pertanyaan-pertanyaan yang merepotkan ini, tetapi dapatkah kamu mengatakan kepadaku satu hal terakhir? Mengenai kemarin... apakah kamu rasa seseorang yang membunuh Kains mungkin adalah Grimlock? Sebenarnya, tombak hitam pendek yang ditusukkan kedalam dada Kains-san... kami memeriksanya dan menemukan bahwa tombak itu dibuat oleh Grimlock."

Pertanyaan ini sebenarnya menanyakan kepadanya apakah Kains mungkin adalah pembunuh yang sebenarnya dari «insiden cincin» yang terjadi setengah tahun yang lalu.

Yoruko merenung untuk beberapa saat dan kemudian sedikit menganggukkan kepalanya.

"…Benar... ada kemungkinan seperti itu. Tetapi Kains dan aku tidak pernah membunuh pemimpin kami dan mengambil cincinnya. Kami tidak dapat membuktikan bahwa kami tidak bersalah... tetapi bila pembunuh kemarin adalah Grimlock... dia mungkin ingin membunuh ketiga orang yang menentang penjualan cincin itu, Kains, Schmitt, dan aku..."


Asuna dan aku mengirim Yoruko kembali ke penginapan tempat dia tinggal dan menyerahkan kepadanya makanan untuk beberapa hari, mengatakan kepadanya untuk tidak meninggalkan ruangannya tidak peduli apa yang terjadi.

Kami memikirkan kesulitan baginya karena tidak boleh keluar, jadi kami memindahkannya ke kamar eksekutif yang terdiri dari 3 ruangan yang saling berhubungan dan membayar deposit untuk seminggu. Akan tetapi, kami tidak dapat bermain permainan komputer untuk menghabiskan wakti di Aincrad, dan ada batasan untuk dapat berada di dalam ruangan ketika seseorang sudah bosan, jadi kami berjanji kepadanya bahwa kami akan menyelesaikannya secepat mungkin dan meninggalkan penginapan.

"…Sebenarnya, aku akan merasa lebih aman bila kita dapat memindahkannya ke markas besar KoB..."

Bila kami memindahkan Yoruko ke markas besar KoB dan meminta perlindungan mereka, kami harus memberitahukan seluruh anggota guild apa yang benar-benar terjadi. Dengan kata lain, detil dari pembubaran «Golden Apple» akan terungkap. Aku rasa Yoruko menolak kami untuk melindungi kehormatan Kains.

Setelah kami tiba di alun-alun gerbang transfer, bel yang menandakan pukul 11 pagi berbunyi.

Hujannya akhirnya berhenti, tetapi ada selapis tebal kabut yang mulai terbentuk. Aku melihat Asuna, yang memakai pakaian berwarna hitam dan merah muda gelap di dalam kabut, dan berkata,

"Lalu, mari..."

"…?"

Asuna merasa sedikit bingung setelah mendengarku berhenti di tengah-tengah kalimatku.

Sekarang sudah sangat terlambat—— tetapi aku menyimpulkan bahwa kami perlu mengatakan sesuatu, jadi aku dengan sengaja terbatuk beberapa kali sebelum mengatakan,

"Ahem, tidak apa-apa. Un—yah... pakaian itu benar-benar cocok denganmu."

Ohh, aku baru saja mengatakannya. Sekarang aku adalah seorang pria kelas satu.

Pada saat aku mengatakan hal itu, Asuna dengan segera menunjukkan sebuah ekspresi terkejut. Dia dengan cepat mengarahkan jari telunjuk kanannya kepadaku dan menusuk dadaku, dengan marah menggeram,

"Ugh—! KAMU SEHARUSNYA MENGETAKAN HAL ITU KETIKA KITA PERTAMA BERTEMU!"

Setelah mengatakan itu, Asuna menyatakan, AKU AKAN BERGANTI PAKAIAN! Dan dengan cepat berbalik dengan sebuah kecepatan yang sangat cepat. Sisi wajahnya sudah memerah, tetapi ini pasti karena dia marah.

Aku tidak mengerti. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang disebut dengan hati seorang wanita.


Asuna menggunakan rumah kosong di dekat sini untuk berganti dengan pakaian kesatrianya, mengibaskan rambutnya yang panjang dan dengan cepat bergerak ke arahku sebelum berkata,

"Lalu, apa yang akan kita lakukan berikutnya?"

"Ah, oke. Ada beberapa pilihan... yang pertama adalah pergi ke area lantai tengah untuk mendengar informasi mengenai seseorang yang bernama Grimlock ini dan menemukan dimana dia berada. Yang kedua adalah untuk mewawancarai anggota lain dari Golden Apple dan membuktikan kata-kata Yoruko-san. Yang ketiga... adalah menginvestigasi bagaimana Kains-san terbunuh. Kemungkinannya hanya ini saja."

"Un…"

Asuna melipat kedua lengannya di depan dadanya dan mulai merenung.

"Pilihan pertama itu terlalu tidak efisien bila hanya kita berdua. Berdasarkan hipotesis kita pada saat ini, bila kriminalnya itu benar-benar Grimlock, dia pasti sudah bersembunyi di suatu tempat. Pilihan kedua... anggota yang lainnya juga terlibat, jadi kita tidak dapat membuktikan kata-kata Yoruko-san..."

"Eh? Mengapa?"

"Apa yang akan terjadi bila kita mendapat informasi yang berlawanan dengan apa yang baru saja dikatakan Yoruko-san? Kita tidak dapat mengetahui siapa yang mengatakan yang sebenarnya, dan hal ini akan menjadi lebih kacau bagi kita. Kita perlu sudut pandang yang objektif untuk membantu kita membuat keputusan kita..."

"Lalu... pilihan ketiga adalah satu-satunya yang tersisa."

Kami saling memandang satu sama lain dan mengangguk.

Aku agak sedikit kasihan dengan Yoruko, tetapi Asuna dan aku menyelidiki kasus ini bukanlah karena kami mencoba mengetahui kebenaran di balik kematian dari pemimpin «Golden Apple», tetapi untuk menemukan metode «PK di dalam area» yang membunuh Kains.

Berdasarkan apa yang dapat kita lihat tadi malam, faktanya adalah kita hanya dapat menkonfirmasikan bahwa «Continuous Pierce Damage DOT diluar area tidak dapat dilakukan di dalam area». Karena itulah kami perlu berdiskusi secara menyeluruh mengenai apakah ada kemungkinan0kemungkinan lainnya.

"Akan tetapi... aku masih berharap bahwa seseorang yang lebih tahu dapat membantu kita..."

Aku menggumam, dan Asuna dengan segera mengerutkan alisnya dan menjawab,

"Walaupun begitu, benar-benar tidak adil untuk Yoruko-san bila kita menyebarkan informasi secara acak begitu saja. Lagipula, tidak ada seseorang yang cukup dapat dipercaya dan lebih kenal dengan sistem SAO dibandingkan kita..."

"…Ah."

Aku tiba-tiba memikirkan mengenai seorang pemain, dan kemudian segera menjentikkan jari.

"Ada seseorang yang seperti itu. Mari panggil dia keluar."

"Siapa?"

Aku mengatakan jawabannya, dan kedua mata Asuna terbuka lebar seperti buah longan[8].

Bagian 5[edit]

Aku yakin bahwa dia tidak tertarik dengan klausa 'Aku akan mentraktirmu' yang kuucapkan, tetapi aku benar-benar terkejut ketika dia benar-benar muncul 30 menit kemudian setelah Asuna mengirim pesan kepadanya.

Ketika melihat tubuh yang besar dan tegap itu keluar dengan tanpa suara dari gerbang transfer pusat dari kota Algade, banyak pejalan kaki yang berjalan di sekitar alun-alun memulai sebuah keributan. Pria ini memiliki sebuah jubah berwarna merah gelap dan rambut pirang yang terikat ini, dan dia tidak membawa senjata apapun di pinggang ataupun punggungnya—membuat seseorang bahkan dapat menghubungkannya dengan profesi «Magician» yang tidak ada di dalam SAO. Pemimpin dari guild «Knight of Blood» dan pendekar pedang terkuat, sang «Holy Sword» Heathcliff, melihat kami, dan segera menaikkan kedua alisnya sebelum bergerak mendekat seakan-akan dia sedang meluncur.

Asuna dengan segera membungkuk dengan gesit dan dengan cepat menjelaskan,

"Pemimpin, maaf untuk memanggilmu dengan sangat tiba-tiba kesini! Idiot in... tidak, orang ini tidak mendengarkan perkataanku dan bersikeras untukmu datang kesini tidak peduli bagaimana caranya...!"

"Tidak apa-apa. Aku juga ingin makan siang. Lagipula, jarang bagi «Black Swordsman» Kirito-kun untuk mendapat kesempatan untuk mentraktirku juga. Aku perlu menghadiri rapat dengan anggota dari grup perlengkapan sore ini, jadi aku dapat bertemu denganmu sekarang."

Heathcliff berkata dengan sebuah suara tenor halus yang memiliki sebuah tekad baja dibaliknya, dan aku memandangnya dan mengangkat bahu, berkata,

"Kamu berhasil menahan monster itu di dalam pertempuran bos di lantai ini selama sepuluh menit, jadi aku dapat berterima kasih kepadamu dengan mentraktirmu. Aku juga dapat memberitahumu beberapa berita terbaru yang menarik."

Aku membawa para pemimpin dari guild terkuat KoB, dan menuntun mereka ke restoran paling aneh dari yang pernah terlihat di Algade. Aku tidak terlalu suka makanan disini, tetapi suasana keseluruhan yang diciptakan oleh restoran ini entah bagaimana kelihatannya telah menyentuh benang-benang emosiku.

Setelah bergerak di gang sempit yang seperti jalanan yang simpang siur selama 5 menit, aku berbelok ke kanan, menuruni tangga, mengarah ke kiri dan menaiki tangga. Ketika toko itu akhirnya tampak di tempat yang sedikit redup, Asuna berkata,

"…Kamu akan menuntunku keluar juga, bila tidak aku tidak akan dapat kembali ke alun-alun."

"Aku dengar bahwa ada beberapa orang yang tidak membawa teleport crystal mereka dan tersesat, dan setelah berjalan selama setengah hari, mereka masih tidak dapat keluar."

Aku dengan sengaja menunjukkan sebuah senyum dan menakuti Asuna, dan Heathcliff segera menjawab,

"Kamu hanya perlu membayar seorang NPC di jalan 10 col dan mereka akan mengirimmu kembali ke alun-alun. Tentu saja, bila kamu juga tidak memiliki uang sebanyak ini..."

Setelah mengatakan hal ini, dia dengan lemah-lembut menepukkan kedua tangannya dan dengan cepat berjalan ke dalam toko. Asuna tampak kebingungan ketika kami mengikutinya.

Toko sempit ini sesepi yang aku duga. Setelah memilih sebuah meja murah dengan empat kursi, aku memesan 3 «Algade Noodles» dari pemilik toko yang terlihat muram dan meminum air es yang ada di gelas. Asuna duduk di sebelah kiriku dan berkata dengan sebuah ekspresi yang menggemaskan,

"Mengapa hal ini... terlihat seperti kita sedang melakukan sebuah wawancara..."

"Kamu berpikir terlalu jauh. Lalu, mari langsung ke inti pembicaraan untuk tidak menghambat leader-dono yang sibuk ini."

Aku melihat ke atas dan melihat Heathcliff bersikap acuh tak acuh ketika aku mengatakan hal itu.

Asuna pertama menjelaskan apa yang terjadi tadi malam dengan jelas. Sementara mendengarkan dia, ekspresi dari «Holy Sword» kelihatannya tidak berubah sama sekali, dan hanya mengedutkan alisnya ketika mendengar kematian Kains.

"…Itu adalah keseluruhannya. Ini sedikit merepotkan, tetapi aku berharap anda dapat memberikan kepada kami beberapa saran, pemimpin..."

Asuna menyimpulkan. Heathcliff meminum seteguk air lagi, dan kemudian menjawab, un,

"Lalu, mari kita dengar hipotesis-mu, Kirito-kun. Apa pandanganmu mengenai metode «Pembunuhan di area dalam» ini?"

Begitu mendengar topik ini diarahkan kepadaku, aku meletakkan tangan yang menyanggah wajahku dan segera menaikkan tiga jari.

"Un…Aku rasa ada 3 metode yang mungkin. Yang pertama, sebuah duel di dalam area dalam yang sesungguhnya. Yang kedua, mengkombinasikan sebuah metode yang tidak diketahui dengan celah yang ada di sistem, dan yang ketiga... sebuah teknik atau perlengkapan yang tidak diketahui yang dapat menyebabkan Kode Anti-Kriminal tidak berlaku."

"Kamu dapat melupakan kemungkinan ketiga."

Heathcliff dengan segera menyimpulkan, dan kata-kata ini membuatku menatap wajahnya. Asuna sama sepertiku, berkedip beberapa kali sebelum bertanya,

"…Pemimpin, bagaimana kamu bisa begitu yakin?"

"Pikirkan mengenai hal ini. Bila kamu adalah pengembang permainan ini, akankah kamu membuat teknik atau senjata seperti itu?"

"Un…kemungkinan tidak."

Aku menjawab.

"Mengapa begitu?"

Aku melihat kembali ke arah kedua mata yang berwarna merah tua kekuningan itu yang menarik, dan meneruskan,

"Itu karena... terlalu tidak seimbang. Aku benar-benar tidak ingin mengakuinya, tetapi peraturan-peraturan dari SAO cukup adil. Tentu saja, «Unique Skill» milikmu tidak dapat dianggap demikian."

Aku menyunggingkan bibirku ke atas ketika aku menambahkan kalimat terakhir itu, dan Heathcliff dalam hening tersenyum balik kepadaku dengan sikap yang sama.

Jauh di dalam, aku terkejut, tetapi ekspresi wajahku tidak berubah sama sekali. Bahkan bila dia adalah pemimpin dari guild KoB, dia tidak mungkin tahu bahwa baru-baru ini aku mendapatkan «itu» di dalam skill window milikku.

Asuna terus-menerus menoleh ke arah Heathcliff dan aku ketika kami saling bertukar senyuman yang aneh antara satu sama lain, menghela napas dan menggelengkan kepalanya sebelum menyela,

"Bagaimanapun juga, mendiskusikan kemungkinan kedua itu membuang-buang waktu karena kita tidak dapat mengkonfirmasikannya. Lalu... mari memeriksa asumsi pertama, kemungkinan mengenai sebuah duel yang semestinya."

"Baiklah... tetapi toko di sini benar-benar lamban dalam menyajikan makanannya."

Aku mengangkat bahu ke arah Heathcliff, yang melihat jauh ke dalam konter.

"Sejauh yang aku tahu, pemilik toko ini adalah yang paling tidak bersemangat di dalam Aincrad. Ini adalah salah satu ciri khas toko ini. Lagipula, air es dapat diisi ulang tanpa henti disini."

Aku mengambil ceret murah yang ada dan terus menuangkan air es ke gelas leader-dono yang ada di depannya.

"——Bila seorang pemain meninggal di dalam lingkaran, itu pasti karena duel, un... ini bisa dibilang sebagai pengetahuan umum. Tetapi aku dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda mengenai window yang menunjukkan seorang pemenang. Apakah ada duel yang semacam itu?"

Pada saat ini, Asuna, yang duduk disampingku, tiba-tiba menelengkan kepalanya.

"…Ngomong-ngomong, aku belum pernah menyadarinya sebelumnya. Dimana window yang menunjukkan pemenangnya muncul?"

"Eh? Yah…"

Sebenarnya, aku belum pernah memikirkan mengenai pertanyaan ini sebelumnya. Tetapi Heathcliff dengan segera menjawab tanpa ragu,

"Window ini akan muncul di tengah-tengah para peserta duel. Atau, bila kedua pihak terpisah sejauh 10 meter ketika pemenangnya ditentukan, akan ada dua window yang muncul di titik terdekat dari mereka."

"…Aku tidak menyangka anda juga mengetahui peraturan semacam ini. Hal ini berarti... bahkan walau jauh, window ini akan muncul paling jauh 5m dari Kains."

Pikiranku mengingat kembali cuplikan dari tragedi itu, dan aku menggelengkan kepalaku dan berkata,

"Tidak ada window apapun yang muncul di sekitarnya, aku yakin karena disana terdapat banyak saksi mata. Selain itu, bila window itu muncul di belakang Kains di dalam gedung gereja, ini berarti kriminalnya masih berada di dalam gedung gereja pada saat itu. Akan tetapi, Asuna, yang berlari kedalam gedung gereja sesaat sebelum Kains meninggal, tidak melihat seorangpun. Hal ini membuatnya sangat aneh."

"Ngomog-ngomong, tidak ada window apapun di dalam gedung gereja."

Asuna menambahkan.

Hmm. Aku heran. Lalu——

"…Jadi…itu bukan sebuah duel?"

Semenatara aku menggumam, suasanya yang menyedihkan di dalam restoran ini menjadi lebih berat.

"…Apakah kamu memilih toko yang salah...?"

Asuna menggumam, kelihatannya sedang berusaha untuk mengganti proses berpikir disini setelah dia menghabiskan air es di dalam gelasnya sebelum menaruhnya kembali ke meja dengan sebuah suara klang. Aku lalu segera mengisi gelasnya dengan air es. Dia berterima kasih kepadaku dengan sebuah ekspresi yang samar-samar, dan kemudian menaikkan kedua jarinya sebelum berkata,

"Kemungkinan kedua adalah satu-satunya kemungkinan yang tersisa. «System Loophole»... tetapi aku merasa bahwa ada yang salah dengan ini."

"Apa yang salah dengan ini?"

"«Continuous Pierce Damage »."

Disini terdapat tusuk gigi di meja, yang sebenarnya tidak diperlukan sama sekali —— tidak mungkin mengotori gigi kami di dunia ini —— Asuna mengambil satu dan menggunakan senjata yang dapat dimasukkan ke kantong ini untuk dilemparkan ke udara.

"Aku merasa bahwa tombak pendek itu tidak hanya digunakan untuk menunjukkan sebuah eksekusi di depan publik. Mungkin dia perluI bergantung kepada luka yang berkelanjutan untuk melakukan sebuah PK di dalam area... itulah yang aku pikirkan."

"Un. Aku memikirkan hal yang sama."

Aku mengangguk, dan kemudian menggelengkan kepalaku,

"Tetapi bukankah kita sudah bereksperimen mengenai hal ini sebelumnya? Bahkan bila kita menggunakan sebuah senjata penikam, lukanya akan berhenti ketika kita bergerak ke dalam area."

"Itu ketika mereka berjalan masuk. Lalu... bagaimana bila mereka menggunakan «Return Crystal»? Dia menyiapkan sebuah kristal di dalam ruangan kecil di dalam gedung gereja untuk keluar dan kemudian berpindah dari luar area ke tempat itu... apakah lukanya juga akan berhenti?"

"Tentu saja."

Suara tajam Heathcliff menjawab.

"Tidak peduli apakah itu karena berjalan atau karena berteleportasi atau bahkan karena dilemparkan masuk ke dalam area... ketika seseorang memasuki area jalan, «Kode»-nya akan bekerja tanpa pengecualian."

"Tunggu, «Area jalan» yang anda bicarakan ini hanya mengacu ke tanah atau di dalam bangunan, bkukan? Bagaimana dengan di udara?"

Aku tiba-tiba memiliki sebuah imaginasi yang aneh ketika aku menanyakan pertanyaan ini.

Tali itu. Bila Kains, yang tertusuk dengan tombak pendek itu, tergantung di leher oleh sebuah tali, apa yang akan terjadi bila dia segera digantung dan ditusuk tanpa menyentuh tanah sebelum didorong keluar dari koridor...

Pertanyaan ini bahkan menyebabkan Heathcliff untuk ragu-ragu.

Tetapi dua detik kemudian, rambut panjangnya yang diikat mengayun ke samping.

"Tidak —— bisa dibilang , «area» ini memanjang dari jalan ke atas hingga atapnya, dasar dari latai berikutnya. Pada saat seseorang bergerak menuju ruangan 3 dimensi itu, «Kode»-nya akan melindungi orang itu. Jadi bahan bila seseorang mengatur jalan keluarnya 100m di atas jalan dan bergerak dari luar ke udara, tidak akan ada luka apapun karena jatuh. Akan tetapi, seseorang akan merasakan sebuah hantaman mental yang tidak menyenangkan. "

"Begitu~"

Asuna dan aku mengeluarkan suara kagum.

Tentu saja, kami tidak terkagum karena bentuk dari bagian «area»-nya, tetapi oleh luasnya pengetahuan dan ingatan Heathcliff. Aku telah berpikir bahwa seseorang perlu megnetahui banyak hal hanya untuk menjadi pemimpin sebuah guild, tetapi aku dengan segera menolak ide itu pada saat seorang pengguna katana berjenggot muncul di dalam pikiranku.

Akan tetapi——

Bila begitu, bahkan bila ada «Continuous Pierce Damage», karena Kains berada di dalam area, luka ini seharusnya berhenti. Dengan kata lain, seharusnya ada penyebab luka lain dari HP orang itu selain oleh tombak bernama «Guilty Thorn» itu —— apakah ada celah lainnya?

Aku terus berpikir, dan dengan perlahan menyatakan tebakanku.

"…Di Monumen Kehidupan, waktu kematian Kains ada disana, dan penyebab kematiannya dengan jelas disebutkan di sana —— «Continuous Pierce Damage». Selain itu, apa yang tertinggal dari tempat kematian Kains adalah tombak hitam pendek itu."

"Yah. Benar-benar sulit untuk membayangkan kriminalnya menggunakan senjata lainnya."

"Dengarkan aku..."

Pikiranku dengan segera memikirkan mengenai perasaan seperti terhempas ketika seekor monster yang kuat melakukan sebuah pukulan telak , dan melanjutkan,

"Ketika seseorang terkena oleh sebuah pukulan telak, apa yang akan terjadi dengan HP bar-nya?"

Asuna dengan segera memberikanku sebuah ekspresi tidakkah-kamu-tsudah-mengetahui-hal-ini dan menjawab,

"Tentu saja HP bar-nya akan berkurang banyak."

"Berarti ada masalah mengenai bagaimana HP bar itu berkurang. HP-nya tidak akan berkurang dengan sangat banyak dalam waktu singkat tetapi dengan perlahan berkurang dari kanan ke kiri, bukan? Dengan kata lain, terdapat sebuah jeda antara serangan hingga HP bar-nya habis."

Ketika aku mengatakan hal ini, Asuna akhirnya menyadari apa yang ingin aku ucapkan. Tetapi Heathcliff masih tidak menunjukkan emosi apapun, yang membuatku sulit mengetahui apa yang sebenarnya dia pikirkan.

Aku terus melihat mereka berdua, dan kemudian mengayunkan tanganku untuk mengatakan,

"Sebagai contoh... tombak itu mengenainya di luar area dan menyebabkan HP kains untuk jatuh dari maksimum menjadi nol. Dari perlengkapannya, aku dapat mengatakan bahwa dia adalah seorang tank, jadi HP bar miliknya pasti lumayan tinggi. HP bar itu lalu menurun dari maksimum menjadi nol, un... jadi tidak mengherankan bila butuh waktu 5 detik untuk habis. Pelakunya pasti menggunakan jeda waktu ini untuk berteleport kembali melalui sebuah portal dan mengirim Kains ke dalam gedung gereja untuk menggantungnya dari jendela..."

"Tu... tunggu sebenatar."

Asuna terus menaikkan nada suaranya dan menyelaku.

"Kains bukanlah bagian dari grup penyelesai, tetapi dia adalah seorang pemain elit diantara para pemain level menengah. Hanya menggunakan sebuah teknik pedang untuk mengurangi HP orang itu menjadi nol itu tidak mungkin abgiku... dan bagimu!"

"Un, benar juga."

Aku mengangguk perlahan.

"Bahkan bila kita menggunakan sebuah «Vorpal Strike» untuk menghasilkan sebuah luka telak, kita mungkin tidak dapat mengurangi HP bar miliknya menjadi setengah. Tetapi di dalam SAO, ada ribuan pemain. Kita tidak mungkin menolak kemungkinan mengenai adanya seorang pendekar pedang dengan level tinggi yang tidak terabung dengan grup penyelesai... mereka yang Asuna dan aku tidak ketahui."

"Jadi apa yang coba kamu utarakan adalah... kita tidak tahu apakah Grimlock adalah seseorang yang membunuh Kains dengan tombak pendek itu atau seorang pemain «merah» yang dia minta, tetapi orang itu memiliki kemampuan untuk menghabisi seorang tank yang berpelindung penuh...?"

Aku mengangkat bahu untuk menegaskannya, dan melihat orang yang duduk di seberangku dengan sebuah sikap yang menunggu seorang «guru» untuk menilai.

Kedua mata Heathcliff yang setengah tertutup menatap meja, dan setelah beberapa saat, dia mengangguk,

"Mengenai metoda, hal itu bukanlah tidak mungkin. Benar bahwa bila kamu melakukan sebuah serangan di luar area untuk menjatuhkan HP miliknya menjadi nol dan membuka sebuah portal untuk memindahkan targetnya, kamu dapat membuat apa yang dinamakan «PK di dalam area»."

Oh? Jadi aku benar? Pada saat aku memikirkan itu, suara yang jelas itu menambahkan, "Akan tetapi..."

"…Aku rasa kamu seharusnya tahu. Karakteristik utama dari sebuah senjata penikam adalah panjangnya, diikuti oleh kemampuan menembus pelindung. Dalam hal kekuatan murni, tombak ini tidak sekuat senjata penghantam ataupun senjata penebas. Bahkan bila sebuah tombak panjang tidak dapat melakukannya, lebih tidak mungkin bagi tombak pendek seperti itu."

Hal ini benar-benar menenggelamkan alasanku.

Aku mencibir seperti seorang anak kecil yang menggerutu, dan begitu melihat hal ini, Heathcliff tersenyum dan melanjutkan,

"Bila seseorang memang menggunakan tombak pendek yang bukanlah sebuah item tingkat tinggi seperti itu untuk menghabisi seorang tank level menengah... aku rasa orang itu setidaknya harus berada pada level 100 untuk dapat melakukannya."

"100!!???"

Asuna tiba-tiba berteriak karena panik.

Pengguna rapier itu melebarkan kedua matanya yang berwarna coklat tua kekuningan itu dan berbalik untuk melihat Heathcliff, dan kemudian kepadaku, dan kemudian berulang-ulang lagi, sebelum menggelengkan kepalanya dan mengatakan,

"Tidak... tidak mungkin bagi orang seperti itu untuk ada. Kita telah berlatih begitu lama, jadi kamu pastinya belum lupa, bukan? Bila itu adalah level 100... tidak mungkin dapat mencapainya tanpa berlatih selama 24 jam sehari di dungeon-dungeon yang ada di garis depan."

"Itu adalah apa yang aku rasakan juga."

Karena pemimpin dari guild terkuat KoB ini menolak kemungkinan ini, bagaimana seorang pemain solo yang remeh ini dapat melakukan sebuah argumentasi yang masuk akal? Sebenarnya, bahkan aku, yang pada dasarnya adalah pemain dengan level paling tinggi di grup penyelesai, baru saja sedikit di atas level 80.

"…La-lalu itu mungkin bukan karena kemampuan pemainnya, tetapi kekuatan dari teknik pedangnya, sebagai contoh... orang kedua yang memiliki «Unique Skill» yang baru muncul atau sesuatu..."

Pada saat aku megnatakan hal ini, pemimpin ini mengangkat kedua bahunya yang tertutupi oleh jubah berwarna merah gelap, dan kemudian tersenyum,

"Fu…Bila pemain seperti itu benar-benar ada, aku pasti akan dengan segera mengajaknya untuk bergabung dengan KoB."

Sementara kedua mata yang tidak dapat ditebak itu menatapku, aku hanya dapat menyerahkan kemungkinan seperti itu dan bersandar ke punggung kursi murah ini.

"Hn~ Aku rasa hal ini mungkin dapat diterima. Apa yang tersisa adalah..."

Ketika aku hampir saja mengatakan sebuah pernyataan bodoh yaitu 'meminta seekor monster dengan tingkat yang sama seperti bos di area berlatih untuk menghajar Kains', sebuah bayang-bayang dengan diam-diam muncul di sebelahku.

"Maaf membuat anda menunggu..."

Pemilik toko NPC ini berkata dengan sebuah nada malas sementara dia menghidangkan 3 mangkuk mi dari nampan persegi. Rambut yang terurai di bawah topi koki yang berlumuran minyak terlalu panjang, dan aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

Asuna sudah terbiasa melihat NPC pekerha toko di lantai-lantai lainnya yang bersih, sopan, dan serius dalam pekerjaannya, tercengang sementara dia hanya dapat melihat pemilik toko ini pergi dengan perlahan dan kembali ke konter.

Aku mengambil sumpit murah yang tidak perlu dicuci dari meja, PAK, memisahkannya dan menarik semangkuk mi ke arahku. Asuna melakukan hal yang sama sepertiku dan berbisik,

"…Apa ini? Ramen?"

"Se-seharusnya sesuatu yang serupa?"

Aku mengatakannya, dan menarik mi yang bergelombang yang terendam di kuah yang jernih itu keluar.

Dan kemudian, 3 suara menyeruput dan makanan yang dikunyak dapat terdengar dari dalam toko.

Seberkas angin yang secara tidak biasa panas dan kering berhembus masuk dari pintu, dan dari langit di atas, beberapa ekor burung yang tidak diketahui mengeluarkan sebuah suara ' 'QUACK—'.

Beberapa menit kemudian, aku mendorong , mangkuk mi yang sudah kosong di pinggit meja, dan kemudian melihat pria di seberangku sebelum berkata,

"…Lalu, leader-dono. Ada ide?"

"…"

Heathcliff, yang telah menghabiskan kuahnya sebelum meletakkan mangkuknya, menatap gambar yang terlihat seperti sebuah kanji di dasar mangkuk,

"…Ini bukan ramen. Pasti bukan."

"Un, aku rasa juga begitu."

"Lalu, aku akan memberikanmu jawaban yang sama nilainya dengan semangkuk ramen palsu ini."

Tak. Dia mengangkat kepalanya dan meletakkan sumpit yang tidak perlu dicuci itu.

"…Melalui informasi yang ada sekarang, aku tidak dapat menyimpulkan «apa yang beanr-beanr terjadi». Tetapi aku dapat mengatakan hal ini —— dengarkan... pada kasus ini, satu-satunya petunjuk yang dapat kamu anggap 'dengan mutlak dapat dipercaya' adalah apa yang kamu lihat atau dengar secara langsung."

"…? Apa maksudnya..."

Heathcliff menggunakan matanya yang seperti kuningan itu untuk menatap Asuna dan aku yang duduk bersebelahan, dan mengatakan,

Sword Art Online Vol 08 - 097.jpg

"Berarti... apa yang kalian lihat dan dengar di Aincrad semuanya adalah banyak database digital yang dapat dikonversikan menjadi proses. Tidak ada sesuatu seperti ilusi atau halusinasi di sini . Di lain pihak, semua informasi yang bukan data dapat memiliki kemungkinan itu untuk menjadi sebuah ilusi atau kebohongan. Bila kalian ingin melacak pembunuh ini... «insiden di area dalam ini», kalian hanya dapat mempercayakan mata dan telinga kalian sendiri. Dengan kata lain, otak kalian harus mengkoleksi datanya secara langsung."

Heathcliff akhirnya berkata 'terima kasih atas traktirannya Kirito-kun', dan berdiri.

Aku merenungkan mengenai apa yang dikatakan oleh pendekar pedang yang misterius ini dan berdiri, mengatakan kepada pemilik tokonya 'kami sudah kenyang', dan menyelinap melewati pintu untuk keluar.

'Mengapa toko semacam itu ada'. Heathcliff, yang berada di depanku, menggumamkan kata-kata itu yang dengan lembut memasuki kedua telingaku.


Karena leader-dono itu kelihatannya seperti menyatu dengan jalanan yang simpang siur ini dan menghilang, aku berbalik ke arah Asuna, yang berdiri di belakangku, dan bertanya kepadanya,

"…Apakah kamu mengerti apa yang baru dia katakan?"

"…Un."

Begitu melihatnya mengangguk, aku tidak dapat menahan diri untuk mendengar pemikiran dari wakil ketua ini.

"Yah… lagipula, apa yang baru saja disajikan adalah sebuah 'Ramen gaya Tokyo tanpa kecap', yang menyebabkan rasa yang setengah-setengah itu."

"Huh?"

"Aku telah memutuskan. Suatu hari, aku akan membuat kecap. Bila tidak aku rasa rasa tidak terpuaskan itu kelihatannya tidak akan pernah menghilang."

"…Begitu. Semoga berhasil kalau begitu..."

Aku mengangguk dan kemudian berkata menyindir dengan "BUKAN ITU YANG AKU TANYAKAN!"

"Eh? Kirito-kun? Apa yang baru saja kamu katakan?"

"Maaf membawamu kesini untuk memakan sesuatu yang begitu aneh. Itu adalah kesalahanku, jadi tolong lupakan hal itu. Apa yang baru saja aku tanyakan adalah, Heathcliff itu baru saja mengatakan sebuah kata-kata yang terlihat mencerahkan. Apa maksud dari kata-kata itu?"

"Ahh…"

Kali ini, Asuna benar-benar mengangguk dan menjawabku,

"Maksudnya, jangan benar-benar percaya dengan informasi yang kamu terima dari orang lain begitu saja. Di dalam situasi ini, dia berkata mengenai motifnya... Insiden cincin langka dari «Golden Apple»."

"Ehh~?"

Aku tidak dapat menahan diri untuk mengerang.

"Jadi kamu telah mencurigai Yoruko-san? Beanr bahwa kata-kata itu benar-benar tanpa dasar... tetapi, tidakkah kamu baru saja mengatakannya sekarang, Asuna? Percuma meragukan apa yang dia katakan tanpa mengatakan apa yang benar dan apa yang salah, bukan?"

Pada akhirnya, Asuna melirikku untuk suatu alasan, dan dengan cepat berpaling sebelum mengangguk beberapa kali.

"Y-yah, aku memang mengatakannya. Tetapi, seperti apa yang dikatakan pemimpin. Terlalu sedikit metide untuk menyimpulkan metode PK yang mana yang digunakan. Bila begitu, mengapa kita tidak bertanya kepada orang satunya yang terlibat? Bila kita tiba-tiba menyebutkan mengenai cincin itu, dia bahkan mungkin saja tegang dan mengungkapkan beberapa informasi."

"Eh? Siapa yang kamu maksud?"

"Tentu saja, yang mengambil tombak itu darimu."

Bagian 6[edit]

Angka yang terlihat di ujung kanan bawah dari penglihatanku menunjukkan jam 2 siang.

Biasanya, ini adalah waktu di mana waktu makan siang berakhir, dan waktu di mana penyelesaian dungeon dan latihan akan belanjut. Akan tetapi, aku tidak memiliki waktu untuk pergi dari area jalan. Untuk bergerak di medan di garis depan dan mengarah menuju area dungeon saja akan membutuhkan waktu hingga matahari terbenam.

Untuk seseorang sepertiku, yang akan bermalas-malasan karena «cuacanya bagus», hal ini tidak masalah, tetapi untuk «The Flash», yang tidak dapat berpartisipasi di dalam penyelesaian selama 2 hari berturut-turut, dia pasti merasa tidak senang.

Aku bertanya-tanya sementara aku melirik untuk melihat respon Asuna. Wanita ini tanpa diduga mengeluarkan suatu perasaan yang lebih lemah-lembut dibandingkan biasanya. Dia tidak hanya bermain-main ke toko-toko misterius yang berada di gang-gang gelap yang ada di dalam Algade, tetapi juga melihat-lihat gorong-gorong yang mengarah entah ke mana —— pada saat dia menyadariku. Nn? Dia memberikan pandangan seperti itu dan tersenyum kepadaku.

"Ada apa?"

Dia bertanya, dan aku dengan terburu-buru menggelengkan kepalaku dan menjawab,

"T... tidak, tidak ada apa-apa."

"Kamu adalah orang yang aneh, walaupun aku sudah tahu mengenai hal itu."

Dia tiba-tiba mulai tertawa tertekeh, meletakkan kedua tangannya di pinggangnya, dan kemudian menggunakan kedua tumit sepatunya untuk menghentak lantai.

Tolonglah, aku benar-benar tidak tahu siapa yang aneh di sini. Apakah ini adalah iblis penyelesai lantai yang sama yang marah besar dan mengkuliahiku karena tidur kemarin? Atau dia memang menggerutu akan tetapi terpengaruh oleh gaya «Algade-side»? Bila begitu, aku pasti akan memberikannya «Algade Roast» yang bahkan lebih eksotik kali berikutnya.

Sementara aku memikirkan hal itu, aku akhirnya menfengarkan suara dengungan yang ada di alun-alun gerbang transfer muncul di samping. Untungnya, kita tidak perlu meminta NPC yang berada di pinggir jalan untuk kembali ke alun-alun.

Aku dengan paksamenghentikan ketertarikan yang aneh di dalamku itu dan terbatuk.

"Ahem… lalu, kita akan pergi untuk menanyai komandan Schmitt. Tetapi pada saat ini, bukankah anggota dari DDA sedang keluar berburu?"

Asuna tetap mempertahankan senyumannya dan menaruh jemarinya di janggutnya yang mungil sebelum mengatakan,

"Bila kata-kata Yoruko-san benar, lalu chmitt-san adalah salah satu dari mereka yang «menentang penjualan cincinnya»... dengan kata lain, dia dan Kains-san berada pada pihak yang sama. Dari cara dia muncul di depanmu kemarin, bukankah jelas bahwa dia sendiri khawatir mengenai hal ini. Sekarang karena dia ditarget oleh seorang pemain «Merah» yang tidak diketahuo... apakah kamu berpikir bahwa dia akan meninggalkan area begitu saja di dalam situasi seperti ini?"

"Ahh… apa yang kamu katakan benar juga. Tetapi pemain «Merah» itu mungkin menggunakan emtode PK di dalam area. Bahkan bila dia tetap berada di jalan-jalan, dia tidak akan dapat benar-benar aman."

"Karena hal iilah jadi dia ingin mengerahkan usaha maksimal untuk memastikan keselamatannya sendiri. Bila dia tidak bersembunyi di penginapan, dia..."

Ketika mendengar hingga titik ini, aku akhirnya menyadari apa yang berusaha diucapkan Asuna, Aku menjentikkan jariku dan meneruskan,

"Dia akan menggunakan metode «Kota penjaga» dan bersembunyi di markas besar dari DDA."


Salah satu dari guild terkuat, Divine Dragon Alliance, mendirikan markas besar guildnya yang megah di lantai ke-56, yang sebenarnya baru ada tidak lama sebelumnya. Tentu saja, ini bukanlah sebuah kebetulan bahwa mereka menentukan markas besar mereka satu lantai lebih tinggi dari Knight of Blood yang membuat markas besar di lantai ke-55, tetapi aku melihat bahwa itu adalah sebuah gedung yang dibangun berlebihan seperti sebuah «kastil» atau «benteng» dibandingkan sebuah «rumah», dan tidak dapat menahan diri untuk merasa jijik akan keberanian mereka itu. Klein, Agil, dan aku sebelumnya menghabiskan makanan yang ada satu meja penuh untuk menghormati mereka, tetapi terlalu banyak sinyal-sinyal perasa yang memasuki kami, dan perut kami terasa kembung selama 3 hari penuh.

Aku, yang berjalan keluar dari gerbang transfer Algade, melihat ke arah museum mengerikan dari makanan yang mengenyangkan di atas bukit yang mengawasi seluruh jalan, dan tidak dapat menahan diri untuk bersendawa. Asuna kelihatannya tidak banyak bereaksi karena dia dengan segera berjalan di jalan berbatu bata merah di sepanjang lereng bukit ini.

Aku melihat naga biru yang berada di dalam bendera guild yang memiliki warna dasar perak yang berkibar di atas, dan dengan sengaja merendahkan nada suaraku sebelum berkata,

"Ngomong-ngomong, bahkan bila DDA-sama adalah sebuah guild yang terkenal, benar-benar mengagumkan bahwa mereka bisa mengumpulkan begitu banyak uang untuk membeli bangunan seperti ini, aku tidak tahu apa yang kamu rasakan mengenai hal ini, wakil ketua KoB-doni."

"Aku rasa lumayan. Bila kita melihat jumlah orang yang tergabung di dalam guild, anggota dari DDA mengalahkan kami 2 banding 1. Tetapi mengenai keuangannya, memang sedikit aneh. Kepala keuangan kamu Daizen-san pernah berkata bahwa 'mereka pasti memiliki Tempat-Tempat Farming yang efisien'."

"Apakah begitu?"

Yang disebut sebagai farming adalah sebuah istilah MMO untuk berburu mobs yang sangat banyak dengan kecepatan tinggi. Tahun lalu, aku memutuskan untuk melakukan sebuah aktivitas yang beresiko tinggi karena sebuah insiden tertentu dan menggunakan «Ant Hill» di lantai ke-46. Tempat itu adalah sebuah tempat yang simbolis. Akan tetapi, ketika experience yang di dapat disana pada suatu waktu melebihi batasan tertentu, «Cardinal System» yang mengatur dunia SAO ini akan dengan alami menurunkan efisiensinya.

Karena itu, orang-orang di dalam grup penyelesai memiliki sebuah persetujuan yang baik bahwa 'kita akan menunjukkan semua area farming yang baik kesemua tempat, dan semuanya dapat memperoleh sumber-sumber yang kaya itu hingga mereka habis'. Akan tetapi, DDA mungkin telah melanggar persetujuan ini dan menyembunyikan tempat-tempat seperti itu —— pada dasarnya itu adalah apa yang dimaksud Asuna.

Ini benar-benar rumit, tetapi bila DDA menjadi semakin kuat pada dasarnya berarti keseluruhan grup penyelesai akan menjadi lebih kuat, jadi tidak ada yang dapat melarang mereka.

Bila kita melakukan hal itu, apa yang akan kami hadapi pada akhirnya adalah kemunafikan diri dari grup penyelesai. Kami menetapkan tujuan di dalam permainan kematian ini untuk membebaskan semua orang, dan dengan kurang ajar mengambil sebagian besar sumber-sumber yang disediakan sistemnya. Akan tetapi, ini mungkin hanya untuk memenuhi keinginan kami untuk berada di puncak dari piramid.

Ketika memikirkan hal ini, aku tba-tiba memikirkan mengenai «Aincrad Liberation Army», yang memiliki tujuan yang benar-beanr berbeda dari grup penyelesai —— memaksa semua pemain untuk membagi semua bahan-bahan yang ada secara merata tidak terliaht sebagai sebuah dunia impian. Benar. Bila «Army» benar-benar menekankan hal ini, tidak akan ada «insiden di dalam area» ini, dan drop cincin dari monster yang menjadi penyebab dari pembunuhan itu akan dengan paksa diambil dan dijual, dan semua keuntungannya akan dibagikan kepada semua pemain.

"Benar-benar... orang yang menciptakan permainan kematian ini benar-benar terlalu kejam..."

Mengapa memilih sebuah «MMO»? Ada banyak RTS atau FPS yang jauh lebih adil dan dapat dengan mudah menentukan pemenangnya pada saat itu juga.

SAO telah menguji keserakahan dari para pemain dengan level tinggi. Permainan ini memaksa mereka untuk menyeimbangkan rasa superioritas mereka yang remeh itu dengan teman-teman mereka —— atau hal itu dapat dikatakan kepada masig-masing pemain.

Dan kriminal yang berada di balik insiden cincin itu tertelan oleh keserakahannya sendiri.

Sebenarnya, aku sendiri menghadapi pencobaan yang berat seperti itu. Hal itu karena, di dalam Property Window milikku, terdapat sebuah rahasia yang sangat besar yang bahkan tidak dapat dibandingkan dengan sebuah item sihir yang langka, dan memilih untuk menyimpannya.

——Mungkin Asuna telah mendengarku menggumam karena dia kelihatannya benar-enar mengerti apa yang terjadi di dalam pikiranku dan menggumam,

"Karena itulah kita harus memecahkan kasus ini."

Asuna dengan paksa menggenggam tangan kananku, menunjukkan sebuah senyum yang kuat yang menghapus segala keraguan. Sementara aku panik, dia berkata kepadaku untuk menunggu di sini, dan bergerak ke arah gerbang kastil yang besar di depan kami dengan langkah berat. Aku meletakkan tanganku yang masih memiliki sedikit kehangatan itu di dalam saku mantelku, dan bersandar di pohon yang ada di dekatku.

Pada dasarnya, hanya anggota guild disini yang dapat memasuki bangunan yang didaftarkan sebagai markas besar guild mereka ini. Dengan kata lain, tempat ini tidak berbeda dengan rumah pribadi seorang pemain, jadi tidak perlui ada penjaga. Akan tetapi, sebuah guild yang memiliki jumlah anggota yang cukup masih akan mengirim orang untuk berdiri di depan, dan tujuan utama merak bukanlah untuk menjaga, tetapi untuk menyampaikan pesan dari pengunjung.

Dan Divine Draqgon Alliance ini juga sama. Gerbang yang luar biasa ini memiliki dua pendekar bertombak yang bersenjata berat berdiri di sana seperti penjaga.

——Mereka terlihat lebih mirip denga bos-bos tingkat menengah di dalam sebuah RPG dibandingkan penjaga. Begitu aku memikirkan hal ini, hatiku mulai khawatir, tetapi Asuna berjalan ke arah seorang pria di kanan tanpa ragu dan menyapanya.

"Halo. Aku adalah Asuna dari Knight of Blood..."

Pendekar yang berbadan besar dan tegap ini dengan segera menegakkan tubuh bagian atasnya dan dengan lembut berbisik,

"Ah, halo! Kejadian itu pasti berat bagimu! Apakah ada alasan mengapa kamu jauh-jauh datang ke sini?"

Dia tidak terlihat seperti penjaga ataupun bos level menengah. Asuna secara terbuka memberi sebuah senyuman yang imut kepada raksasa yang datang berlari dari sisi kiri, dan kemudian menyatakan tujuan kunjungannya,

"Aku datang ke sini untuk berbicara dengan anggota guildmu mengenai suatu hal. Dapatkah kamu membantuku memanggil Schmitt-san?"

Kedua pria saling memandang satu sama lain, dan salah satu dari mereka menelengkan kepala mereka dan berkata,

"Orang itu seharusnya berada di area dungeon di garis depan, bukan?"

Tetapi yang lainnya menjawab,

"Ah, tetapi kelihatannya dia berkata saat sarapan tadi bahwa dia akan beristirahat hari ini karena dia pusing. Mungkin dia berada di dalam ruangannya. Aku akan mencoba bertanya."

Cara mereka menjalin hubungan antara satu dengan yang lain benar-benar mengejutkanku. Dalam hal hubungan antar guild, DDA dan KoB pastinya tidak dapat dianggap memiliki hubungan yang baik satu sama lain, tetapi hal ini mungkin berbeda untuk hubungan interpersonal —— tentu saja, itu mungkin karena daya tarik Asuna ditambahkan di dalamnya. Bila itu adalah penyebab yang kedua, aku mungkin lebih baik berdiri di sini dan tidak keluar.

Sementara aku menyandarkan tubuhku di dekat dahan pohon yang menempel di dinding kastil untuk mencoba bersembunyi lebih jauh, penjaga lain mulai mengetik sebuah pesan dengan cepat dan mengirimnya.

Dan kemudian, terdapat sebuah jawaban dalam kurang dari 30 detik karena jemari dari penjaga itu kembali menuju window miliknya. Kelihatannya Schmitt benar-benar bersembunyi di dalam kastil. Bila dia sedang bertarung di dalam dungeon di garis depan, mustahil baginya untuk menjawab secepat ini.

Penjaga itu melihat pesannya, dan dengan segera mengernyitkan dahi karena kesusahan.

"Dia sedang beristirahat hari ini... tetapi, dia ingin aku bertanya kepadamu mengenai apa kunjungan ini sebenarnya..."

Asuna merenungkan hal ini untuk beberapa saat, dan dengan mudah menjawab,

"Katakan saja kepadanya 'Aku ingin berbicara mengenai cincin itu'."

Pihak lain itu dengan segera menjawab.

Orang yang seharusnya berbaring di tempat tidur karena pusing dengan segera bergegas keluar dari gerbang kastil dan berkata 'mari pergi ke tempat lain' untuk berbicara dan dengan segera berjalan dengan cepat menuruni bukit. Asuna, yang mengikuti Schmitt, melewatiku, dan aku berpura-pura tidak ada sesuatu yang terjadi sementara aku berjalan keluar dari bayang-bayang pohon. Schmitt melirikku, tetapi dia mungkin telah tahu bahwa Asuna dan aku sedang menginvestigasi hal ini, dan tidak bereaksi sama sekali karena dia hany berjalan lebih cepat.

Schmitt, yang berjalan dengan cepat beberapa meter di depanku, masih mengenakan baju zirah tingkat tinggi yang dia kenakan ketika dia merampas tombak pendek itu dariku, dan bahkan masih ada selapis tipis chainmail dibaliknya. Dia tidak membawa tombak panjang besar itu, tetapi perlengkapan ini pastilah sangat berat. Dia hanya terlihat seperti dia tidak dapat merasakan bebannya karena dia terus bergerak ke depan dengan kecepatan tinggi. Dia tidak lagi seorang tank biasa, dan lebih seperti pemain American Football[9].

Orang berbadan besar dan tegap yang berukuran seperti seorang atlet yang jarang dapat dilihat di SAO ini sedang berjalan menuruni bukit dan memasuki area jalanan sebelum akhirnya berhenti. Dia mengayunkan zirahnya dan berbalik, dan dengan segera bertanya kepadaku bukan Asuna,

"Siapa yang memeberitahukanmu mengenai hal ini?"

"Huh?"

Aku menjawab, dan dengan segera menyadari bahwa dia telah melewatkan istilah tabu 'insiden mengenai cincin' ini, dan dengan berhati-hati menjawab,

"…Aku mendengarnya dari mantan anggota «Golden Apple»."

Pada saat aku mengatakan hal ini, kedua alis tebal di bawah rambut tegal lurus pendek itu berdenyut.

"Siapa?"

At this moment, I hesitated for a moment. If Schmitt was the perpetrator yesterday, he should have known that Kains and Yoruko were together. There was no point in hiding Yoruko's name now.

"Yoruko-san."

Pada saat aku mengatakan itu, pria yang kekar ini dengan segera terlihat seperti dia telah kehilangan jiwanya sementara dia melihat ke atas, lalu menghela napas panjang . Fuu…

Aku tetap tidak bergerak sementara pikiranku berpikir dengan cepat. Bila reaksinya sekarang adalah 'berelaksasi' seperti yang aku pikirkan, itu pasti karena dia tahu bahwa Yoruko dan dia keduanya 'menolak menjual cincin itu'.

Apa yang terjadi kemarin mungkin melibatkan 'grup yang setuju menjual', termasuk Grimlock, membalas dendam kepada 'grup yang berlawanan', dan Schmitt jelas mengetahuinya. Itulah mengapa dia menyatakan bahwa dia tidak akan berburu, tetapi bersembunyi di dalam keamanan dari markas besar guildnya.

Pada saat ini, tidak meyakinkan bahwa Schmitt adalah pembunuh Kains, tetapi jelas dia memiliki sebuah motif. Sebagai contoh, pelaku dari insiden cincin itu mungkin Kains dan Schmitt, dan Schmitt memutuskan untuk membunuhnya untuk mencegah pembocoran informasi. Aku terheran sementara aku menanyakan pertanyaanku,

"Schmitt-san, apakah kamu tahu dimana Grimlock, yang membuat tombak pendek itu, berada?"

"TI... TIDAK TAHU!"

Schmitt berteriak dengan keras sementara dia menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat.

"Semenjak guild dibubarkan, kami tidak pernah mengontak satu sama lain. Aku bahkan tidak tahu bila dia masih hidup!"

Dia berkata dengan cepat sementara dia terus menggerakkan pandangan matanya dan melihat jalanan. Seakan-akan dia takut bahwa sebuah tombak pendek akan tiba-tiba terbang dari suatu tempat.

Pada saat ini, Asuna, yang terus diam hingga sekarang, tiba-tiba mengatakan dengan suara datar,

"Schmitt-san. Kami tidak mecari pelaku pembunuh pemimpin guild Golden Apple, tetapi seseorang yang memulai insiden itu kemarin... lebih tepatnya, kami sedang mencari tahu metode apa yang digunakan kriminal itu untuk membunuh. Hal ini adalah untuk melindungi ketentraman di dalam «Area» seperti sekarang."

Dia berhenti sebentar, lalu melanjutkan dengan sebuah suara yang lebih keras,

"…Sayangnya, orang yang paling emncurigakan adalah dia yang membuat tombak itu... dan kekasih dari pemimpin guild, Grimlock-san. Tentu saja, seseorang mungkin telah dengan sengaja membuatnya terlihat demikian, jadi kami perlu berbicara dengan Grimlock-san untuk menyelesaikannya. Bila kamu tahu mengenai keberadaannya atau bagaimana untuk menghubunginya, bisakah kamu menolong kami dan memberitahukannya?"

Schmitt, yang dipandangi oleh kedua mata berwarna coklat muda itu, menarik bagian atas tubuhnya. Kelihatannya dia tidak terbiasa berbicara dengan para pemain wanita, dan tentu saja, aku juga sama.

Dia berpaling dan menutup mulutnya. Bila bahkan serangan langsung Asuna tidak bekerja, dia benar-benar seorang musuh yang kuat. Aku memikirkannyasembari ingin menelan helaan napasku, tetapi segera,

"…Aku benar-benar tidak tahu dimana dia berada. Akan tetapi..."

Schmitt tergagap dan berkata,

"Grimlock benar-benar menyukai sebuah restoran NPC dan akan selalu berada di sana. Mungkin dia..."

"Be, benarkah!?"

Aku mencondongkan tubuhku ke depan dan berpikir.

Di dalam Aincrad, makan dapat dikatakan sebagai satu-satunya kemewahan. Tetapi pada saat yang bersamaan, sulit untuk menemukan sebuah makanan yang penuh rasa dari restoran NPC murah itu. Karena dia begitu menyukainya sehingga dia pergi ke sana setiap hari, sulit baginya untuk tidak pergi ke sana dalam jangka panjang. Hal itu karena aku makan 3 makanan dari 3 restoran yang berbeda secara bergantian. Sebagai catatan tambahan, erstoran yang membingungkan yang baru saja kami kunjungi sebelumnya tidaklah termasuk diantara ketiga restoran favoritku .

"Kalai begitu, tolong beritahu aku nama toko itu..."

"Aku memiliki satu syarat."

Schmitt menyelaku.

"Aku dapat memberitahukanmu, tetapi aku mempunyai satu syarat... biarkan aku bertemu dengan Yoruko."


Asuna dan aku membiarkan Schmitt berhenti di sebuah toko perlengkapan terdekat, dan mulai berdiskusi mengenai kondisi itu.

"Kalau begitu... seharusnya tidak ada masalah, bukan? Bagai mana menurutmu?"

"Un, yah..."

Asuna bertanya, tetapi aku tidak dapat dengan segea menjawab dan hanya dapat menggumamkan apa yang kurenungkan.

Bila Schmitt —— atau Yoruko, yang hampir pasti bukanlah pembunuh dari insiden di dalam radius kemarin, bertemu, mereka mungkin menganggap seorang dengan yang lain sebagai seseorang yang perlu dibunuh. Ketika mereka bertemu, salah satu pihak mungkin akan menggunakan sebuah «Teknik PK di dalam area» untuk menyebabkan korban baru, dan aku tidak dapat mengindahkan kemungkinan ini.

Akan tetapi, untuk hal itu dapat terjadi, pihak itu perlu menggunakan sebuah senjata dan menggunakan sebuah teknik pedang. Gerakan seperti itu akan memerlukan seseorang untuk membuka sebuah window untuk mengatur perlengkapan dan menggunakan sebuah tombol OK. Tidak peduli seberapa cepat hal itu terjadi, akan dibutuhkan waktu sekitar 4, atau 5 detik.

"…Dengan kita berdiri di dekat mereka untuk mengawasi, mungkin tidak ada kemungkinan apapun untuk terjadi sebuah PK. Akan tetapi —— bila itu bukan untuk melakukan PK, mengapa Schmitt itu meminta untuk bertemu Yoruko-san hari ini?"

Aku menggerakkan kedua tanganku ke samping, dan Asuna kelihatannya lumayan bosan.

"Siapa yang tahu... jangan katakan... bahwa dia sebenarnya secara diam-diam mengaguminya... un, mungkin tidak."

"Eh, benarkah!?"

Aku tidak dapat menahan diri untuk melihat ke belakang ke arah Schmitt yang terlihat tegang, tetapi Asuna dengan segera menarik kerahku untuk mencegahku melakukan hal itu.

"Aku bilang bukan itu! Lagipula... bila tidak ada bahaya apapun, kita hanya perlu melihat apakah Yoruko-san bersedia. Aku akan mengirim sebuah pesan kepadanya untuk memastikan."

"O,oke kalau begitu. Aku akan menyerahkannya kepadamu."

Asuna membuka window miliknya dan dengan segera menekan keyboard virtual itu dengan kecepatan tinggi. 'Pesan kepada teman' ini adalah sebuah fungsi yang mudah untuk berkomunikasi dengan seorang pemain yang berada jauh, tetapi percuma bila seseorang hanya mengetahui nama dari pihak lainnya, karena orang itu harus mendaftarkan pihak lainnya itu sebagai teman, atau teman satu guild, atau pasangan dalam pernikahan. Itulah mengapa kami tidak dapat menggunakannya untuk mengontak Grimlock. Kami dapat saja mengirim sebuah 'pesan instan' ketika kami mengetahui namanya, tetapi kedua belah pihak harus berada di lantai yang sama, dan kami tidak dapat mengetahui apakah pihak lainnya itu menerima pesannya atau tidak.

Yoruko kelihatannya menjawab pada saat itu juga, dan Asuna melirik window yang tidak ditutup itu sebelum mengangguk dan berkata,

"Dia bilang dia tidak masalah dengan itu. Lalu... aku agak kuatir, tetapi kita lebih baik mengajak orang itu juga. Lokasinya adalah penginapan dimana Yoruko-san berada."

"Un. Terlalu beresiko untuk membiarkannya pergi keluar."

Aku setuju, dan akhirnya berhasil berbalik untuk melihat Shmitt, yang berada di dalam toko perlengkapan. Ketika dia melihatku memberikan sebuah tanda OK, wajah orang yang tegap dan berpelengkapan berat itu menunjukkan sebuah ekspresi wajah lega yang jelas.


Kami bertiga bergerak dari lantai ke-56 menuju jalanan utama dari lantai ke-57, Marten. Ketika kami berjalan keluar dari gerbang transfer biru itu, jalanan sudah diwarnai oleh cahaya matahari terbenam.

Banyak NPC dan pemain pedagang dengan toko yang berjejer satu sama lain di alun-alun, dan terdapat ebuah suara keras penawaran yang datang ke arah kami. Diantara toko-toko ini, banyak pendekar pedang yang berada di sini untuk beristirahat setelah bekerja keras selama sehari ini. Akan tetapi, mereka jelas-jelas menghindari sebuah titik di alun-alun, membuat tempat itu terlihat sangat kosong.

Tempat itu adalah tanah yang menghadap ke gedung gereja. Tentu saja, sekitar 24 jam yang lalu, pria yang bernama Kains secara misterius meninggal di sana. Aku memaksakan diriku untuk melihat ke depan dibandingkan melihat ke sana, dan mulai bergerak ke jalan yang aku lalui kemarin.

Beberapa menit kemudian, kami tiba di penginapan dan mengarah ke lantai kedua. Setelah melalui sebuah jalan yang panjang di sepanjang koridor ke tempat yang terdalam, kami tiba di kamar Yoruko —— atau setidaknya, sebuah ruangan di mana dia dapat bersembunyi di dalamnya.

Aku mengetuk pintunya dan berkata "Ini Kirito."

Terdapat sebuah reaksi yang segera dari dalam ruangan, dan aku memutar gagang pintu. Kuncinya diatur sehingga 'hanya teman yang dapat membuka' mengeluarkan sebuah suara kecil sebelum membuka.

Setelah membuka pintu itu, aku melihat ke dalam untuk melihat benda yang berada tepat di depan pintu, sebuah set sofa yang seragam terletak di tengah ruangan, dan Yoruko duduk di salah satu sofa itu. Dia dengan cepat berdiri, mengibaskan rambut biru tuanya dan sedikit membungkukkan badan.

Aku berdiri di pintu, benar-benar tidak bergerak, melihat ke arah Yoruko,dan kemudian melihat wajah Shmitt yang berada tepat di belaakngku sebelum berkata,

"Jadi... pertama-tama, untuk alasan keamanan, aku akan menjelaskan hal ini kepada semua orang. Kedua pihak tidak diperbolehkan memperlengkapi diri dengan senjata ataupun membuka window apapun. Aku harap kalian dapat mematuhi ini. Aku tahu bahwa ini mungkin tidak nyaman, tetapi tolong ikuti aturan dasar ini."

"…Oke."

"Aku mengerti."

Yoruko berkata dalam sebuah suara yang hampir tidak terdengar, dan Schmitt menjawab dengan sebuah suara gelisah. Aku dengan perlahan memasuki ruangan dan mengantar Schmitt dan Asuna ke dalam.

Kedua mantan anggota guild «Golden Apple» yang mungkin sudah tidak bertemu untuk waktu yang lama ini hnaya saling memandang satu sama lain dalam sunyi.

Yoruko dan Schmitt sebelumnya adalah teman seperjuangan dari guild yang sama, tetapi saat ini, seharusnya ada sekitar 20 level perbedaan diantara mereka. Tentu saja, anggota dengan level yang lebih tinggi sudah pasti adalah Schmitt, yang termasuk dii guild penyelesai. Akan tetapi, dari apa yang dapat aku lihat, pengguna tombak yang kuat ini jauh lebih tegang dari Yoruko.

Kenyataannya, yang berbicara terlebih dahulu juga Yoruko.

"… Sudah lama tidak berjumpa, Schmitt."

Dia lalu tersenyum. Schmitt pertama-tama menggigit bibirnya dengan keras, lalu menjawab dengan sebuah suara serak,

"…Un. Aku berpikir bahwa kita tidak akan perah bertemu lagi. Dapatkah aku duduk?"

Yoruko mengangguk, dan orang berbadan besar dan berpelindung penuh ini berjalan ke sebuah sofa lainnya sementara zirah pelindungnya berdentangan. Aku rasa hal ini pastinya tidak nyaman dipakai untuk duduk, tetapi dia tidak berniat untuk melepaskan baju pelindungnya.

Aku menutup pintu dan memeriksa apakah pintu telah terkunci sebelum berdiri di sisi sebelah timur dari tempat mereka berdua duduk, dan Asuna berdiri di seberangku.

Kami memesan ruangan yang paling mewah di penginapan untuk Yoruko, yang kami minta untuk tinggal selama beberapa hari, jadi bahkan walaupun ada empat orang yang memenuhi ruangan, ruangan ini masih lumayan luas. Pintu masuk ruangan ini terletak di dinding bagian utara, dan di bagian barat terdapat satu pintu lagi yang mengarah ke kamar tidur. Selain itu, sisi timur dan selatan masing-masing terdapat sebuah jendela.

Jendela yang ada di bagian selatan terbuka penuh, dan angin semilir yang membawa suasana matahari terbenam di musim semi bertiup bebas melalui jendela. Tentu saja, jendelanya dilindungi oleh sistem, dan bahkan bila seseorang membukanya, tidak akan ada yang bisa masuk. Karena tempat ini jauh lebih tinggi dari bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, seseorang dapat melihat pemandangan dari sebuah jalan berwarna ungu tua melalui celah dari tirai putih di jendela itu.

Suara dari jalanan yang datang bersamaan dengan angin itu mengalahkan suara Yoruko yang sedikit lembut.

"Schmitt, aku dengar bahwa kamu sekarang adalah anggota dari Divine Dragon Alliance? Luar biasa. Divine Dragon Alliance itu dianggap sebagai sebuah guild terkemuka diantara grup penyelesai bukan?"

Aku merasa bahwa ini adalah sanjungan yang tulus, tetapi kerutan-kerutan di dekat alis Schmitt menjadi semakin dalam. Dia lalu berkata dengan nada berat,

"Apa yang kamu maksud dengan itu? Apakah itu terlalu aneh?"

Jawaban gamblang yang tidak biasanya ini membuatku mengerutkan dahi, tetapi Yoruko tidak terlihat terpengaruh sama sekali.

"Bagaimana mungkin? Aku hanya merasa bahwa setelah guild kita dibubarkan, kamu pasti telah berusaha dengan sangat keras untuk menaikkan level. Kains dan aku telah menyerah setelah kesulitan menaikkan level, jadi kamu benar-benar luar biasa dibandingkan dengan kami."

Yoruko mengibaskan ke samping rambut biru tuanya yang bertengger di pundaknya dan tersenyum lagi.

Dia tidak berpelengkapan penuh dengan begitu menggelikan seperti Schmitt dengan pelindung penuh, tetapi Yoruko juga memakai pelindung yang lumayan. Gaunnya yang tebal memiliki sebuah rompi kulit, dan dia sedang memakai sebuah jubah beludru berwarna ungu. Bahkan di bahunya terlihat syal yang terlilit, dan walaupun perlindungannya tidak bisa dibandingkan dengan pelindung dari logam, dengan pakaian yang begitu tebal, hal itu pasti setidaknya meningkatkan banyak pertahanan. Dia terlihat lumayan tenang sekarang, tetapi jauh di dalam, dia pasti merasa gelisah.

Pada saat ini, Schmitt tidak dapat menyembunyikan kegugupannya ketika dia mencondongkan diri ke depan di dalam zirah pelindungnya dan berkata,

"LUPAKAN SAJA MENGENAI APA YANG TERJADI DENGANKU! TERLEBIH DARI ITU... Aku ingin bertanya mengenai Kains."

Dia tiba-tiba mengecilkan suaranya dan melanjutkan,

"Mengapa Kains terbunuh pada masa ini? Apakah dia... mengambil cincin itu? Apakah dia adalah yang membunuh pemimpin GA?"

Aku dengan segera mengerti bahwa GA merujuk kepada Golden Apple, istilah sederhana dari penyebutan nama guild «Golden Apple». Akan tetapi, kata-kata itu pada dasarnya berarti bahwa dia tidak terlibat dengan insiden cincin dan pembunuhan di dalam area itu. Bila itu adalah sebuah akting, dia benar-benar dapat menjadi seorang aktor.

Begitu mendengar gumamannya, ekspresi wajah Yoruko akhirnya menunjukkan perubahan untuk pertama kalinya. Dia tetap tersenyum dan menatap langsung kepada Schmitt sebelum mengatakan,

"Mustahil. Kains dan aku benar-benar menghormati pemimpin guild dari lubuk hati kami yang terdalam. Alasan mengapa kami menolak penjualan cincin itu adalah karena akan menjadi lebih berguna bila kita menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan bertarung guild daripada menjualnya dalam col. Aku rasa pemimpin guild kita mungkin berpikiran mengenai hal yang sama dengan kita sekarang."

"I... itu juga apa yang aku pikirkan. Jangan lupa bahwa aku juga menolak penjualan cincin itu. Lagipula... bukannya berpikir bahwa mereka yang menolaknya memiliki sebuah alasan untuk mencurinya. Mereka yang setuju untuk menjualnya... orang-orang itu yang menginginkan col-nya, seseorang diantara mereka mungkin ingin mendapatkan semua keuntungan hasil penjualan!"

Dia menggunakan tangan kanannya yang dilindungi oleh sarung tangan besi untuk menepuk lututnya sendiri, dan kemudian memegang kepalanya sebelum berkata,

"Tetapi... mengapa Grimlock masih ingin melakukan tindakan terhadap Kains sekarang... Apakah dia ingin membunuh kita semua, tiga orang yang menolak menjual cincin itu? Apakah kamu dan aku akan menjadi korbannya?"

——Hal ini tidak terlihat sebagai sebuah akting sama sekali. Untukku, kegelisahan Schmitt menunjukkan sebuah ketakutan yang sebenarnya.

Dibandingkan dengan Schmitt, yang ketakutan setengah matai, Yoruko kembali tenang dan mengatakan sesuatu kepadanya.

"Kita masih tidak dapat memastikan baha Grimlock membunuh Kains. Mungkin anggota lain memintanya untuk membuat tombak pendek itu... atau mungkin..."

Dia mengarahkan pandangan kosongnya ke meja pendek di depan sofa dan menggumam,

"Mungkin pemimpin kita sedang melakukan balas dendamnya sendiri. Pemain biasa tidak mungkin bisa membunuh di dalam area."

"Wha…"

Pria berbadan kekar itu membuka mulutnya dan terengah-engah. Bahkan aku juga merasa sedikit takut ketika dia mengatakan hal ini.

Schmitt menatap kosong kepada Yoruko yang tersenyum dan berkata,

"Tetapi, tidakkah kamu baru saja berkata bahwa Kains tidak mengambil cincin itu..."

Yoruko tidak dengan segera menjawab sementara dia hanya berdiri dan mengambil satu langkah ke kanan.

"Aku tidak dapat tidur sama sekali tadi malam. Aku hanya dapat berpikir. Ngomong-ngomong, bahkan bila yang membunuh pemimpin guild adalah salah seorang dari dalam guild, tetapi mungkin juga itu adalah kita semua. Ketika ring drop itu muncul, sebenarnya tidak perlu ada voting apapun. Kita bisa saja tetap mengikuti instruksi dari pemimpin guild. Tidak, kita seharusnya membiarkannya memakai cincin itu. Pemimpin kita adalah pendekar pedang terkuat diantara kita, dan dia adalah yang dapat menggunakan cincin itu hingga maksimal. Akan tetapi, kita tidak dapat menahan keinginan egois kita sendiri, dan tidak ada yang menyatakan saran seperti itu. Semuanya tetap berkata bahwa pada suatu hari kita akan membuat GA sebagai bagian dari guild penyelesai, tetapi tidak ada yang berpikir mengenai guild. Semuanya hanya berharap untuk membuat diri mereka sendiri untuk menjadi semakin kuat."

Setelah mengatakan banyak kata, pinggang Yoruko menyentuh bingkai dari jendela di selatan.

Dia bersiap untuk duduk di atasnya dan melanjutkan,

"Hanya satu orang, hanya Grimlock-san yang berkata untuk menyerahkannya kepada pemimpin. Orang itu menyerahkan keinginan egoisnya dan berpikir mengenai pengembangan guild. Itulah mengapa orang itu menjadi seperti ini, dan membalas dendam kepada kita yang tidak dapat menyerahkan keinginan kita, dan dia memiliki hak untuk membalaskan dendam demi pemimpin guild..."

Kesunyian tiba-tiba menelan ruangan, dan angin malam yang dingin mengubah udara yang ada di dalam ruangan.

Kachan kachan kachan, suara-suara lemah dari logam yang berdering segera dapat didengar. Sumbernya adalah dari pelindung dari Schmitt yang sedikit gemetaran. Pemain elit yang telah ditempa oleh berbagai pertempuran ini melihat ke bawah dengan wajah pucat dan menggumam seperti orang yang tidak sadarkan diri,

"… Jangan main-main. Berhenti bermain-main. Sekarang ini... sudah setengah tahun... mengapa sekarang..."

GABAK! Dia menegakkan bagian atas tubuhnya dan tiba-tiba berteriak,

"DAPATKAH KAMU MENERIMA ITU, YORUKO! KAMU TELAH BEKERJA KERAS HINGGA SEKARANG! BAGAIMANA BISA KAMU MENYERAHKAN DIRI UNTUK TERBUNUH OLEH SEBUAH METODE YANG TIDAK DIKETAHUI!"

Schmitt, Asuna dan aku semua memandang kepada Yoruko yang berada di jendela.

Pemain wanita ini, dengan sebuah keberadaan bayang-bayang disekitarnya, membiarkan pandangannya berkelana di udara, kelihatannya berpikir mengenai bagaimana menjawab pertanyaan Schmitt.

Segera sesudahnya, bibirnya sedikit terbuka, kelihatannya akan mengatakan sesuatu——

Pada saat ini.

TONN! Sebuah suara dalam tiba-tiba menggema di seluruh ruangan. Pada saat yang sama, Yoruko melebarkan kedua matanya dan membuka lebar mulutnya.

Tubuh yang langsing itu mulai bergoyang hebat. Dia pertama-tama mengambil sebuah langkah kuat ke depan, dan kemudian terhuyung dan berputar sebelum meletakkan tangannya ke jendela yang terbuka.

Pada saat ini, seberkas angin keras berhembus, dan rambut panjang Yoruko berkibar karenanya.

Aku melihat sebuah hal yang tidak dapat dipercaya.

Sebuah item berbentuk seperti sebuah batang hitam kecil menembus jubah ungu yang pendek dan mengkilap itu.

Karena terlalu kecil, aku pada saat itu tidak dapat mengetahui apa benda itu sebenarnya. Tetapi kemudian aku melihat obyek yang berbentuk seperti batang itu bersinar merah, aku dengan segera memiliki sebuah perasaan buruk mengenai hal ini.

"Ah…!"

Asuna mengeluarkan sebuah hembusan napas yang hampir seperti teriakkan, dan aku secara insting bergegas ke depan dengan segera.

Aku mengulurkan tanganku ke depan dan bersiap untuk menarik tubuh Yoruko ke dalam. Akan tetapi...

Jemariku hanya menyentuh syalnya, dan tubuh Yoruko jatuh keluad dari penginapan dalam keheningan.

"YORUKO-SAN!"

Pada saat aku berteriak dan mengeluarkan tubuhku keluar dari jendela...

Tubuh Yoruko terjatuh ke lantau batu begitu saja, dan setelah terpelanting sekali, terselimuti oleh sebuah efek cahaya berwarna biru.

BASHA! Suara dari sesuatu yang pecah dapat dengan segera terdengar. Pecahan-pecahan poligon menyebar keluar bersamaan dengan ledakan cahaya biru itu——

Beberapa detik kemudian, sebuah item dapat terdengar mendarat dengan jelas, hanya meninggalkan sebuah pisau belati di jalan.

Bagian 7[edit]

Bagaimana mungkin!

Pada saat ini, pikiranku tiba-tiba berteriak dalam keheningan, dan ada banyak alasan untuk hal ini.

Yang pertama, ruang tamu dari penginapan seharusnya dilindungi oleh sistem. Bahkan bila jendelanya terbuka, benar-benar mustahil untuk seseorang untuk dapat memasuki atau melempar sesuatu ke dalam.

Selain itu, benar-benar sulit dipercaya bahwa pisau belati lempar itu dapat menghasilkan Luka tikam terus-menerus yang dapat menghabiskan HP dari seorang pemain level menengah. Mustahil bila 5 detik telah berlalu dari saat pisau belati itu mengenai Yoruko hingga waktu dia menghilang.

Ini tidak mungkin dapat terjadi. Metode dari pembunuhnya tidak dapat dianggap sebagai «PK di dalam area». Ini sudah masuk ke dalam sebuah serangan instant death yang mengerikan.

Aku menahan napasku dan merasakan sesuatu yang sangat dingin di punggungku dan memaksa diriku untuk berpaling dari lantai batu tempat Yoruko menghilang. Aku lalu melihat ke atas dan melebarkan kedua mataku seperti lensa kamera untuk melihat jalan yang ada di seberang.

Akhirnya, aku melihatnya.

Sekitar 2 blok dari penginapan, di atas atap dari sebuah bangunan yang sama tingginya dengan tempat ini.

Sebuah bayangan hitam berdiri di sana dengan matahari terbenam yang berwarna ungu tua sebagai latar belakangnya——

Orang itu ditutupi oleh sebuah jubah panjang bertudung hitam kelam, sehingga mustahil untuk dapat melihat wajahnya. Aku menolak keluar sebuah istilah 'dewa kematian' dari pikiranku sebelum berteriak dengan keras,

"BAJINGAN ITU...!!"

Aku melangkahkan kaki kananku ke ambang jendela dan berteriak kembali tanpa melihat,

"Asuna, aku serahkan sisanya kepadamu!"

Aku lalu melompat ke arah bangunan yang dipisahkan dari tempat ini oleh jalan.

Tetapi bahkan dengan level tinggi di dalam agility, masih terlalu gegabah untuk melompati jarak di atas 5m tanpa berlari. Aku tidak dapat menggunakan sebuah tempat untuk mendarat, dan hanya berhasil menggunakan tangan kananku yang terulur ke depan pada detik terakhir untuk meraih sisi dari atap. Aku lalu menggunakan level strength milikku yang telah diperbaiki untuk menarik badanku, berputar di udara dan mendarat di atap. Pada saat ini, suara cemas Asuna dengan segera datang dari belakang.

"TIDAK BOLEH. KIRITO-KUN!"

Aku mengerti dengan jelas mengapa dia ingin menghentikanku. Bila aku terkena oleh pisau terbang itu, ada kemungkinan bahwa aku akan mati dengan segera.

Akan tetapi, aku benar-benar tidak dapat membiarkan kriminal yang akhirnya muncul pergi hanya untuk keselamatanku sendiri.

Akulah yang berkata akan melindungi keamanan dari Yoruko. Akan tetapi, aku hanya berpikir dalam sebuah sikap yang sangat sempit bahwa tidak akan apa-apa bila kita bersembunyi di dalam penginapan, dan tidak pernah berpikir bahwa hal ini mungkin dapat terjadi. Bila sistemnya dapat memberikan perlindungan, lalu di jalan —— di «area dalam» seharusnya dapat dianggap sebagai tempat yang aman. Karena musuhnya dapat melakukan PK di dalam area, secara umum mungkin untuk menggagalkan perlindungan di dalam penginapan. Mengapa aku tidak berpikir mengenai hal ini?

Berdiri di atap di kejauhan, pria berjubah hitam itu terkena angin yang berhembus keras kepadanya, terlihat seperti dia sedang mengejekku yang merasa sangat menyesal.

"TUNGGU DI SI...!"

Aku berteriak dan mulai berlari ke depan lagi sebelum menghunus pedang dari punggungku. Aku tidak dapat memberikan luka apapun dengan pedangku selama di jalan, tetapi setidaknya aku dapat menangkis pisau yang dia lemparkan.

Aku dengan sengaja memastikan bahwa kecepatan berlariku tidak melambat sementara aku terus melompat dari atap yang ini menuju ke atap berikutnya. Para pemain yag berjalan di bawah mungkin berpikir aku adalah orang gila yang memamerkan agility milikku dalam sebuah pertunjukkan, tetapi aku tidak punya waktu untuk peduli mengenai hal-hal seperti itu sementara aku menarik kerah mantelku dan terus melompat dan menembus kegelapan.

Pembunuh di dalam jubah bertudung itu kelihatannya tidak berniat melarikan diri atau menyerang karena dia hanya memperhatikanku mendekat. Ketika kami berdua hanya berjarak 2 gedung, pembunuh itu tiba-tiba meletakkan tangan kanannya ke bagian dalam jubahnya. Aku dengan segera menahan napasku dan menggerakkan pedangku ke depan.

Akan tetapi...

Dia menaikkan tangan kanannya keluar, dan apa yang dia ambil bukanlah sebuah pisau lemapr. DI bawah warna langit senja, sebuah warna biru muda tiba-tiba muncul di depan mataku. Itu adalah teleport crystal——

"Kurang ajar!"

Aku mengutuk dan menggunakan tangan kiriku untuk menarik tiga jarum lempar dengan tangan kiriku sementara berlari ke depan sebelum melemparkannya semua dalam sekali lemapr. Tentu saja, aku tidak berniat untuk melukainya, tetapi aku berharap untuk menggunakan gerakan menghindar secara insting untuk memperlambat dia mengucapkan perintahnya.

Apa yang menjengkelkan adalah musuhnya terlihat terlalu tenang. Orang itu tidak terlihat ketakutan sementara dia menerima tiga jarum lempar yang terbang ke arahnya dengan efek cahaya berwarna perak sebelum dengan santai mengangkat teleport crystal itu.

Ketiga jarum lempar itu semuanya ditahan oleh dinding sistem ungu di depan jubah bertudung itu dan dengan segera jatuh ke atap. Aku berpikir setidaknya aku harus mendengar suara musuhnya sementara aku menajamkan pendengaranku. Bila aku tahu tujuannya, aku dapat menggunakan kristal yang sama untuk mengejarnya.

Tetapi rencana ini gagal karena pada masa yang paling kritis, sebuah bel yang bersuara keras dapat di dengan di seluruh jalanan Marten.

Telingaku —— atau lebih tepatnya area pendengaranku sebagian besar dipenuhi oleh bunyi lonceng yang berdesibel tinggi ini yang menandakan bahwa sekarang jam 5, jadi aku tidak dapat mendengar perintah yang dikatakan oleh pembunuh itu dengan volume suara terkecil yang mungkin. Cahaya teleport biru itu muncul, dan bayang-bayang jubah hitam kelan bertudung itu menghilang di depanku, yang telah bergerak hingga berjarak satu jalan saja jauhnya.

"…Ugh!"

Aku tidak dapat meneriakkan apapun sama sekali, dan aku menaikkan pedang yang ada di tangan kananku, terus menuju tempat di mana pria itu berdiri sebelumnya. Efek cahaya ungu itu tersebar, dan di tengah penglihatanku, apa yang dapat aku lihat adalah kata-kata dari sistem, «Immortal Object».

Sword Art Online Vol 08 - 127.jpg

Aku meninggalkan atap dan pindah ke jalan untuk kembali ke penginapan, berhenti ditempat Yoruko menghilang dari jalan, dan melihat ke arah pisau lempar berwarna hitam kelam itu.

Baru beberapa menit yang lalu, seorang pemain wanita meninggal di sini. Aku tidak dapat mempercayai hal ini tidak peduli apa yang dikatakan. Untukku, kematian seorang pemain adalah hasil dimana pemain itu mencoba segala macam usaha keras dan segala macam cara menghindar, hanya saja usaha mereka belum cukup. Sesuatu seperti sebuah metode pembunuhan yang tidak mungkin dihindari pada saat itu seharusnya tidak mungkin ada.

Aku membungkuk untuk mengambil pisau itu. Pisau itu kecil, tetapi pada dasarnya terbuat dari logam yang sama, dan terasa cukup berat. Bilah pedang yang terlihat seperti pisau cukur itu memiliki duri yang berbentuk gigi seperti hiu terbalik. Benar, ini adalah sebuah senjata yang dibuat dengan ideal yang sama seperti tombak pendek yang telah membunuh Kains.

Bila aku menancapkan benda ini ke tubuhku sekarang, akankah HP milikku turub secara drastis? Aku benar-benar didorong oleh keinginan ini untuk bereksperimen, tetapi aku menutup kedua mataku untuk menghilangkan dorongan ini dari pikiranku dan memasuki penginapan.

Aku berjalan menuju lantai dua, mengetuk pintu dan megnatakan namaku. KACHINK, kunci pintunya berdering pelan sementara pintunya terbuka.

Asuna sudah menghunus rapier miliknya. Ketika dia melihat bahwa itu adalah aku, dia memberikan ekspresi wajah rumit yang gelisah namun lega sementara dia menjaga agar volume suaranya tetap kecil untuk berteriak kepadaku,

"IDIOT! JANGAN BEGITU GEGABAH!"

Fuu. Dia menghela napas panjang dan menjaga volume suaranya jauh lebih kecil sebelum melanjutkan.

"…Lalu... bagaimana mengenai itu?"

Akus sedikit menggelengkan kepalaku.

"Aku tidak dapat menangkapnya. Dia menggunakan teleport untuk melarikan diri. Aku bahkan tidak dapat mengetahui apakah dia adalah seorang pria atau wanita baik dari wajah maupun suaranya. Yah... kalau itu adalah Grimlock, aku rasa dia adalah seorang pria..."

Mustahil untuk orang dengan jenis kelamin yang sama untuk menikah di dalam SAO. Bila pemimpin dari Golden Apple adalah seorang wanita,Grimlock, yang menikahinya, pastinya adalah seorang pria. Dan ini adalah sesuatu yang perlu aku pikir dengan keras, benar-benar percuma. Sebenarnya, sekitar 80 persen dari pemain SAO adalah pria.

Kelihatannya sejak awal kata-kata ini tidak begitu berarti.——

Menarik tubuh besarnya ke sofa seerat mungkin, Schmitt dengan tidak hati-hati mengeluarkan sebuah jawaban sementara dia mengeluarkan sebuah suara logam. Kachank kachank.

"…Tidak benar."

"Tidak benar... apa yang tidak benar?"

Schmitt tidak melihat kepada Asuna, tetapi menurunkan kepalanya lebih rendah lagi dan mengerang,

"Itu bukan dia. Orang itu... si jubah hitam yang berdiri di atap bukanlah Grimlock. Grim itu jauh lebih tinggi, dan... dan..."

Asuna dan aku menahan napasku karena menunggu-nunggu kata-kata yang hendak dia katakan berikutnya.

"Jubah beertudung itu adalah sesuatu yang menjadi milik pemimpin dari GA. Dia biasanya akan berpakaian secara tidak mencolok seperti itu setiap kali dia berada di jalan. Benar... dia sedang memakai jubah itu ketika dia berangkat untuk menjual cincin itu! Orang itu... yang barusan adalah dia. Dia datang untuk membalas dendam kepada semua anggota di sini. Itu adalah hantu dari pemimpin kami."

Haha, hahaha. Tiba-tiba, sebuah tawa membuatku berpaling dari pisau belati itu.

"Bila itu adalah hantu, maka semuanya menjadi mungkin, dan PK di dalam area akan menjadi sangat mudah. Kita bisa saja membuat pemimpin guild untuk mengalahkan bos terakhir dalam SAO. Bila tidak ada HP sejak awal, mustahil untuknya untuk mati.

Haha, hahaha. Schmitt terus mengeluarkan tawa histeris semacam itu. Aku melempar pisau belati hitam yang ada di tanganku ke meja di depannya.

GONK! Sebuah suara berat berbunyi, kelihatannya memutuskan saklar di dalam Schmitt karena tawanya berhenti. Dia memandang mata pedang berduri yang memeberikan keberadaan yang ganas ini selama beberapa detik——

"Hii…"

Orang berotot itu melemparkan tubuh bagian atasnya ke belakang, dan aku menjaga suarau agar tetap rendah dan berkata,

"Itu bukan hantu. Pisau bealti ini benar-benar ada. Pisau ini hanyalah sebuah kode program yang tertulis di server SAO. Pisau ini sama dengan tombak pendek yang kamu masukkan di dalam penyimpanan. Bila kamu tidak percaya, kamu dapat mengambil pisau ini dan memeriksanya dengan cara apapun yang kamu inginkan."

"Tidak, tidak terima kasih! Kamu dapat mengambil tombak itu kembali juga!"

Schmitt berteriak, membuka menu window miliknya, salah menekan dengan jemarinya yang gemetar untuk beberapa kali sebelum akhirnya memateralisasikan tombak hitam pendek itu. Senjata yang muncul pada window kelihatannya seperti dilemparkan karena tombak itu mendarat di sebelah pisau itu.

Raksasa itu memegang kepalanya lagi, dan Asuna berkata kepadanya dalam suara yang lemah lembut,

"…Schmitt-san, aku merasa bahwa itu juga bukan hantu. Hal itu karena bila terdapat hantu di Aincrad, bukan hanya hantu dari pemimpin Golden Apple yang muncul. Ke-3500 orang yang meninggal hingga saat ini semuanya akan tidak senang. Apakah aku benar?"

Itu benar, dan aku juga merasa begitu. Bahkan bila itu aku, aku memiliki kepercayaan diri bahwa bila aku mati di sini, aku akan merasa benar-benar tidak senang dan mematerialisasikan diri menjadi seorang hantu. Aku percaya bahwa hanya pemimpin dari KoB yang merupakan orang yang akan menerima nasibnya dan menjadi seorang Buddha.

Akan tetapi, Schmitt terus menundukkan kepalanya sementara dia berpaling.

"Kamu... tidak tahu dia. Orang itu... Griselda itu sangat galak dan bertekad... akan tetapi, dia juga sangat ketat terhadap ketidakadilan dan kelicikan. Dia mungkin jauh lebih galak darimu, Asuna-san. Itulah mengapa, bila seseorang memasang sebuah perangkap dan membunuhnya... Griselda pasti tidak akan memaafkan mereka, bahkan bila dia harus menjadi hantu untuk menghakiminya..."

Di luar dari jendela yang terkunci ini, yang mungkin dikunci oleh Asuna, mataharinya hampir terbenam. Lampu-lampu jalan yang dinyalakan pada beberapa titik seharusnya menjadi tempat dimana para pemain menemukan tempat menginap dan membuat jalanan ramai. Tetapi herannya, suara-suara keramaian itu kelihatannya menghindari ruangan ini.

Aku menarik napas dalam dan memecahkan keheningan yang menyelimuti seluruh ruangan.

"…Bila kamu percaya itu penyebabnya tidak apa-apa, tetapi aku pasti tidak akan percaya. Kedua 'insiden pembunuhan di dalam area' ini jelas-jelas memiliki semacam logika dalam pelaksanaan sistemnya. Aku pasti akan menemukannya dan membuktikannya kepadamu... dan kamu perlu mengikuti perjanjian kita dan menolong kami."

"Me... menolong?"

"Bukankah kamu berkata bahwa kamu akan mengatakan kepada kami toko yang sering di datangi Grimlock? Sekarang ini, ini adalah satu-satunya petunjuk yang kita punya. Bila kita mengawasinya selama beberapa hari, kita pasti akan menemukannya."

Sejujurnya, bahkan bila kita menemukan Grimlock yang telah membuat tombak hitam pendek dan mungkin pisau belati yang ada di sebelahnya itu, aku tidak ada ide mengenai apa yang harus dilakukan berikutnya. Kita bukanlah 'army', dan kita tidak mungkin menguncinya.

Akan tetapi, kata-kata yang dikatakan oleh Yoruko sebelum dia terbunuh —— 'orang itu melakukan balas dendam kepada kita yang tidak dapat menyerahkan keinginan kita, dan dia memiliki hak untuk membalas dendam untuk pemimpin guild'. Bila hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yoruko, Grimlock mungkin ingin membalas dendam kepada semua orang yang menentang penjualan cincin itu,, atau bahkan mungkin ingin membalas dendam terhadap semua anggota. Dan motif di baliknya akan menjadi perasaan kuat dari seorang suami kepada pemimpin yang telah meninggal.

Lalu, bila kita dapat bertemu dan berbincang-bincang secara serius, mungkin akan ada perubahan. Sekarang ini, kita hanya dapat bertaruh kepada kemungkinan semacam itu.

Begitu mendengar kata-kataku, Schmitt merendahkan kepalanya, namun segera berdiri dari kursi. Dia berjalan ke meja tulis di samping dinding, mengambil perkamen dan pena bulu yang telah disiapkan sebelum menulis nama dan lokasi dari tokonya.

Aku melihat punggung dari tubuh itu dan tiba-tiba memikirkan sesuatu. Aku lalu bertanya,

"Ah, selain itu, tolong tuliskan nama dari semua anggota dari guild Golden Apple pada awalnya. Aku akan pergi menuju «Monumen Kehidupan» untuk memeriksa orang yang selamat setelahnya."

Raksasa itu kembali dengan diam mengangguk dan terus menulis selama beberapa detik.

Segera sesudahnya, dia mengambil perkamen yang telah ditulis itu dengan satu tangan dan menyerahkannya kepadaku, berkata,

"…Ini memalukan bagi seorang pemain dari grup penyelesai, tetapi... aku sedang tidak berniat untuk pergi keluar sekarang. Tolong keluarkan aku dari kelompok penaklukan bos juga, dan..."

Semangat yang sebelumnya ada di dalam dirinya telah benar-benar menghilang sementara apa yang tersisa adalah sebuah ekspresi hampa. Pengguna tombak yang merupakan bagian dari kepemimpinan Divine Dragon Alliance berkata dengan halus,

"…Berikutnya, tolong antar aku kembali ke markas besar DDA."

Baik Asuna ataupun aku tidak dapat mengolok-olok Schmitt untuk tindakannya yang seperti pengecut itu.

Kami memiliki seorang raksasa yang ketakutan di tengah sementara kami bergerak dari penginapan yang ada di lantai k3-57, melewati gerbang transfer, dan turun ke markas besar utama di lantai ke-56. Asuna dan aku tidak pernah berhenti melihat sekeliling di sudut-sudut yang gelap. Bila ada seseorang dengan sebuah tudung atau jubah yang tidak ada hubungannya dengan tempat ini muncul dengan tiba-tiba pada titik ini, kami berdua mungkin akan secara naluri berlari ke sana.

Bahkan setelah melewati gerbang-gerbang yang ada di markas besar, Schmitt tidak pernah menunjukkan sebuah ekspresi lega. Aku melihat siluet punggungnya dengan tergesa-gesa masuk ke dalam gedung dan menghela napas.

Aku bertukar pandang dengan Asuna yang berada di sebelahku untuk beberapa waktu,

"…Aku benar-benar menyesalkan... apa yang terjadi pada Yoruko-san..."

Asuna membisikkan kata-kata itu seraya dia menggigit bibirnya. Aku menjawabnya dengan sebuah suara serak 'yeah'.

Sebenarnya, kematian Yoruko memberikanku kejutan beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan kematian Kains. Pikiranku terus-menerus mengingat tentang dia yang jatuh dari jendela, dan aku meneruskan,

"Sejujurnya, hingga sekarang, aku merasakan bahwa kita sedang berlayar dalam sebuah perahu... tetapi kita tidak dapat melakukan hal itu sekarang. Bahkan bila itu demi Yoruko, kita harus memecahkan kasus ini —— Aku akan pergi ke dekat restoran itu untuk menyergapnya. Bagaimana denganmu, Asuna?"

Begitu mendengar pertanyaanku, Asuna dengan segera mengangkat kepalanya dan menjawab dengan jelas,

"Tentu saja aku juga ikut. Mari kita usut kebenarannya."

"…Begitukah? Lalu, tolong pandu aku ke sana."

Sejujurnya, aku benar-benar ragu mengenai apakah aku perlu terus membolehkan Asuna untuk menemaniku. Bila kita terus terlibat dengan kasus ini, tidak akan mengejutkan bila kita di target oleh Grimlock dan menjadi sasaran berikutnya.

Tetapi Asuna dengan cepat berbalik yang kelihatannya untuk menyela keraguanku dan mengarah ke gerbang transfer. Aku menarik napas dalam di udara malam yang dingin ini dan menghembuskannya sebelum mengikuti rambut yang berwarna kastanye itu.

Bagian 8[edit]

Toko yang dituliskan dalam memo dari Kains adalah sebuah bar kecil yang terletak di bagian bawah dari jalanan utama dari lantai ke-20. Toko yang tersembunyi di jalan kecil ini tidak memberikan penampilan dimana masakannya 'dapat dimakan seseorang tanpa membuatnya sakit'.

Akan tetapi, fakta bahwa akan ada banyak makanan yang enak di toko-toko semacam ini, dan aku akhirnya berhasil mengendalikan doronganku untuk bergegas ke dalam toko dan memesan semua masakan yang ada di dalam. Bila Grimlock adalah pembunuh di dalam jubah bertudung itu, dia pasti telah melihat wajahku. Bila dia telah menemukanku terlebih dahulu, dia mungkin tidak akan datang ke toko ini.

Asuna dan aku bersembunyi di balik sebuah tempat di dekat toko dan mengawasi sekeliling, dan kami menemukan sebuah penginapan yang dapat kami gunakan untuk melihat bar yang bersangkutan. Kami dengan segera bergegas melalui celah di kerumunan, ke dalam penginapan yang terletak di seberang jalan, dan menyewa sebuah ruangan di lantai kedua.

Seperti yang kami duga, kami dapat dengan jelas melihat apa yang terjadi di pintu masuk bar. Kami mematikan lampu-lampu yang ada di kamar, memindahkan dua kursi ke dekat jendela dan duduk bersebelahan untuk mulai mengawasi.

Tetapi segera sesudahnya, Asuna mengatakan "hei'; mengerutkan keningnya dan memanggilku.

"…Bagus bahwa kita sedang serius di sini, tetapi kita tidak tahu bagaimana ciri-ciri dari Grimlock."

"Ahh, itulah mengapa sejak awal aku ingin Schmitt untuk ikut dengan kita, tetapi tidak dapat dihindarkan bila kita melihatnya seperti ini... akan tetapi, aku berhasil melihat wajah pemain di balik tudung itu yang terliaht seperti Grimlock dari jarak dekat. Bila kita menemukan orang yang tinggi dan berotot, kita dapat menggunakan permintaan duel untuk mengajaknya masuk, bahkan bila itu sedikit gegabah."

"Eh?"

Ketika mendengar hal ini, Asuna melebarkan kedua matanya dan meningkatkan nada suaranya.

Di dalam SAO, selama pandangan mata kita terfokus kepada pemain lainnya, akan ada sebuah indikator informasi berwarna hijau atau oranye—«Color Cursor». Tetapi untuk para pemain yang bertemu untuk pertama kalinya, ita hanya dapat melihat HP bar miliknya; nama dan levelnya tidak dapat dilihat.

Tentu saja, ini semua adalah langkah-langkah pencegahan anti-kriminal. Sebagai contoh, bila seseorang mengetahui nama dari pemain itu, pemain itu mungkin akan mendapat pesan-pesan yang mengganggu dari orang-orang yang menyalahgunakan fungsi Pesan Instan. Bila level mudah diketahui oleh orang lain, para pemain dengan level rendah akan dianggap sebagai mangsa di jalan dan diburu, dan akan menjadi sangat mudah untuk orang-orang diburu atau diganggu oleh berbagai macam hal di area-area yang aneh.

Akan tetapi, justru karena kita tidak dapat melihat nama dari orang lain sehingga mencoba untuk mengikuti orang lain menjadi sedikit sulit. Bila aku ingin mengetahui nama dari seorang pemain yang aku temui untuk pertama kalinya, hanya ada satu jalan, sebuah duel 1 lawan 1. Dengan kata lain, sebuah permintaan duel.

Bila aku menekan tombol duel di dalam menu window, menggunakan kursor warna dalam mode memilih untuk menentukan terget, dan dalam penglihatanky akan dengan segera menunjukkan «Kamu telah meminta sebuah duel 1 lawan 1 dengan seseorang». Bila aku melihatnya lagi, aku akan tahu nama dalam bahasa Inggris yang sebenarnya dari musuhnya.

Akan tetapi, penglihatan dari pihak satunya akan dengan segera mengetahui bahwa aku mengirim permintaan duel dari sini. Karena itu, tidak mungkin untukku untuk tidak menunjukkan namaku sementara aku mengusut nama dari pemain lainnya, dan sejak awal perilaku semacam itu itu benar-benar kasar. Bila begitu, sangat mungkin untuk musuhnya untuk menghunuskan senjatanya untuk menerima tantangan ini. Begitu menengar kata-kataku, Asuna membuka mulutnya, terlihat seperti dia ingin mengaatakan sesuatu— mungkin sesuatu yang berarti 'berbahaya' atau semacamnya.

Akan tetapi, Asuna dengan cepat menutup mulutnya dan mengangguk dengan serius. Dia mungkin mengerti bahwa tidak ada cara lain, dan apa yang dia katakan berikutnya—

"…Tetapi bila kamu ingin berbicara dengan Grimlock-san, aku juga ikut."

Begitu mendengarnya mengatakan ini, aku hanya dapat memaksa diriku untuk menelan kata-kataku untuk membuatnya tinggal di dalam ruangan ini.

Aku hanya dapat dengan ragu-ragu menganggukkan kepalaku dan memeriksa jam. Sekarang jam 6.40 sore, waktu dimana para pemain kembali ke area jalan untuk makan malam sementara keadaan menjadi ramai. Bar yang kami intai terlihat lumayan normal, tetapi Pintu ayunnya terus menerus bergerak dengan bebas. Akan tetapi, aku tidak pernah melihat seorang pemain yang tinggi dan berotot dan terlihat dengan jubah bertudung seperti yang aku lihat sebelumnya.

Kami hanya dapat bertaruh bahwa toko ini yang telah menjadi petunjuk terakhir, tetapi ada beberapa kekhawatiran yang tidak dapat kami hiraukan. Di dalam penginapan di lantai ke-57, Schmitt menggumamkan bahwa jubah hitam yang berdiri di atap bukanlah Grimlock. Grim itu jauh lebih tinggi'– walaupun aku ragu bahwa ini mungkin adalah sebuah kesalahan penilaian karena rasa takut, tetapi bila ini adalah kenyataannya, pengawasan sepeerti ini tidak ada artinya dan kami tidak akan dapat menemukannya.

Aku akan melihat pintu ayun dari bar ini yang memiliki atmosfer restoran tersembunyi yang terkenal selama satu malam penuh tanpa dapat makan...

Ketika memikirkan hal ini, aku tidak dapat menahan diri untuk menekan perutku.

Segera sesudahnya, sesuatu terulur di depan mataku. Itu adalah sesuatu yang terbungkus dengan kertas putih dan memberikan sebuah aroma kental. Aku tidak dapat menahan diri untuk melihat benda ini, dan Asuna terus menatap ke arah bar sementara dia dengan mudah menjawab 'untukmu'. Aku secara naluri bertanya untuk memeriksa.

"…U, untukku?"

"Kamu pikir siapa lagi yang dapat aku beri sekarang ini? Apakah kamu pikir aku sedang menyombongkan diri?"

"Tidak, bukan seperti itu. Aku salah. Aku akan mengambilnya kalau begitu."

Aku menarik leherku ke belakang dan dengan cepat menerima tas kertas itu. Aku melirik ke arah Asuna dan menemukan bahwa dia meneruskan pengintaiannya, dengan terampil mematerialisasikan item lainnya yang terlihat sama.

Aku dengan senang membuka bungkus kertas itu, dan menemukan sebuah roti perancis[10] besar di dalamnya. Aku dengan kosong menatap bagian dalam roti itu yang dipanggang dengan baik dan diisi dengan sayur-mayur dan daging panggang, dan Asuna berkata dengan nada tenang,

"Nilai durabilitasnya akan segera habis. Makanan ini akan segera menghilang, jadi lebih baik kamu segera memakannya."

"Eh, ah, oke, itadakimasu!"

Aku mendengar bahwa makanan ini akan segera menghilang, yang berarti tidak akan ada cukup waktu untuk melamun. Nilai durabilitas dari sebuah makanan itu biasanya sangat rendah kecuali bahan-bahan khusus digunakan. Aku telah mempunyai pengalaman tentang bento yang aku akan aku cicipi menghilang dari tanganku. Satu-satunya metode adalah memasukkannya ke dalam «Eternal Preserving Trinket» yang hanya dapat dibuat oleh pengrajin tingkat master, dan makanan yang diletakkan di dalamnya tidak akan pernah menghilang ketika dibawa ke luar area. Akan tetapi, yanng menyedihkan adalah bahwa kotak kecil ini hanya dapat diisi dengan dua kacang.

Karena itu, aku dengan cepat membuka mulutku secepat mungkin dan menggigit sepotong roti itu dan menikmati rasa mengunyah untuk sementara ini. Rasanya sederhana, tetapi agak merangsang, membuatku ingin terus mengunyah. Durabilitas dari makanan tidak mempengaruhi rasa. Selama makanan itu ada, rasanya tidak akan pernah berubah sama sekali.

Aku memandang pintu masuk dari bar itu dan dengan cepat menghabiskan roti yang besar ini sebelum menghela napas puas. Aku melihat ke arah Asuna, yang dengan elegan mengunyah di sampingku, dan mengucapkan rasa terima kasihku sebelum bertanya,

"Terima kasih atas makanannya. Ngomong-ngomong, kapan kamu membeli bento? Kita pergi ke kios-kios yang ada di pinggir jalan sebelumnya, tetapi tidak ada yang sesuatu yang cukup baik untuk di beli, bukan?"

"Bukankah aku berkata bahwa durabilitasnya hampir habis? Itu akrena aku telah memikirkan mengenai hal ini sehingga aku sudah menyiapkannya tadi pagi."

"Heh…seperti yang dapat diduga dari orang yang bertanggung jawab atas grup penyelesai dari KoB. Aku tidak pernah berpikir mengenai makanan sama sekali... oh iya, dari toko mana makanan ini berasal?"

Roti perancis dengan roti yang dipanggang dengan cukup dengan sayur-mayur dan daging panggang di tengahnya itu adalah makanan dengan peringkat yang lumayan tinggi di antara daftar toko yang terkenal milikku. Selama waktu ini, aku akan memakan makanan ini selama proses penaklukan. Aku berpikir mengenai hal ini sementara aku dengan sengaja bertanya, tetapi Asuna sedikit mengangkat kedua bahunya dan memeberikan sebuah jawaban yang agak mengejutkanku.

"Makanan ini tidak dijual."

"Eh?"

"Tidak dijual di toko."

Mengapa ada keheningan sekarang? Mengapa kamu tidak mengatakan apapun? Aku menelengkan kepalaku untuk berpikir selama beberapa lama sebelum menyadari. Karena makanan ini tidak dibeli dari toko NPC, dia pasti membuatnya sendiri, wakil pemimpin dari KoB ini.

Aku melamun selama sekitar 10 detik sebelum menemukan sebuah krisis kecil. Bagaimana ini, apa yang harus aku katakan? Aku telah merasa canggung menghiraukan pakaian Asuna pagi ini, aku tidak dapat mengulanginya di sini sekarang.

"Eh…erm, bagaimana aku mengatakannya... eh,sayang kalau menghabiskannya seperti ini. Oh iya, aku mungkin lebih baik melelangnya di pasar Algade. Mungkin aku dapat mendapat banyak uang di sana hahaha."

GANK! Asuna menggunakan sepatu kulit putihnya untuk menendang keras kursinya, menyebabkanku menegakkan punggungku dan gemetar. Menit-menit yang tegang ini berlalu, dan Asuna menghabiskan bagiannya sebelum berkata dengan lembut,

"…Dia tidak datang ke sini."

"Eh, u, un. Yeah. Tetapi berdasarkan kata-kata Schmitt, dia kelihatannya tidak datang ke sini setiap malam. Dan bila pria berjubah hitam itu adalah Grimlock, dia tidak akan bernafsu makan setelah melakukan PK... kita mungkin harus menunggu selama 2, 3 hari lagi."

Setelah mengatakan dengan cepat, aku berdiri untuk melihat jam lagi. Hanya 30 menit berlalu semenjak kami mulai mengawasi, tetapi aku secara mental sudah siap untuk menunggu kemunculan Grimlock tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi aku bertanya-tanya apa yang dipikirkan oleh yang mulia, wakil ketua ini.

Sementara aku berpikir mengenai hal ini dan melirik ke arahnya, aku menemukan bahwa Asuna, yang bersandar penuh ke punggung kursi, tidak memiliki keinginan apapun untuk bergerak.

…Jangan bilang bahwa kata-kata yang baru saja aku katakan diartikan olehnya menjadi 'kita akan tinggal di sini selama dua. Tiga hari'? Sementara aku memikirkan mengenai ini sementara telapak tanganku mulai berkeringat, Asuna kembali berbisik,

"Ngomong-ngomong, Kirito-kun."

"Y…ya!"

Kata-kata yang dikatakan berikutnya untungnya—atau tidak, berbeda dengan apa yang aku pikirkan.

"Bagaimana menurutmu? Bila kamu adalah anggota dari guild Golden Apple dan mendapatkan sebuah drop yang super langka, apa yang akan kamu katakan?"

"……"

Aku melamun dan merenung selama beberapa detik sebelum berkata,

"…Kamu benar. Aku selalu membenci masalah seperti itu, karena itu aku selalu bertarung secara solo... pada permainan-permainan MMO yang aku mainkan sebelum SAO, aku sebelumnya mempunyai pengalaman melihat orang lain menyembunyikan drop-drop langka atau menyimpan semua hasil penjualan kepada mereka sendiri, menyebabkan guild mereka untuk bubar..."

Motivasi utama untuk para pemain MMO, pada dasarnya, adalah kebanyakan untuk mendapatkan perasaan lebih unggul, dan aku tidak dapat menyangkalnya. Cara termudah untuk mendapatkan rasa lebih unggul ini adalah untuk menjadi 'kuat'; melalui latihan kekuatan dan emnggunakan perlengkapan langka yang kuat untuk mengalahkan monster-monster dan pemain-pemain lain. Rasa riang ini sebagai seorang pemain, bila dikatakan secara gamblang, hanya dapat dialami di dalam net-game. Sekarang ini, alasan mengapa aku akan terus berlatih keras untuk jangka waktu yang lama adalah dengan tanpa ragu untuk dapat disebut anggota dari 'grup penyelesai' dan dihormati oleh yang lain.

Bila aku berasal dari sebuah guild tertentu, dan selama permainan dalam kelompok, kami mendapatkan sebuah perlengkapan yang luar biasa—dan bila ada seseorang yang cocok untuk menggunakan perlengkapan tersebut di dalam guild.

Apakah aku akan mengatakan sesuatu seperti 'Kamu lebih baik yang memilikinya'?

"…Mungkin tidak."

Aku membisikkan hal ini dan menggelengkan kepalaku.

"Aku tidak akan mengatakan kepada teman-teman satu guildku bahwa aku menginginkannya, tetapi aku bukanlah seorang suci yang akan tersenyum dan menyerahkannya kepada pemain lainnya. Itulah mengapa... bila aku adalah anggota dari Golden Apple, aku akan setuju untuk melelangnya. Bagaimana denganmu, Asuna?"

Aku bertanya, dan Asuna dengan segera menjawab tanpa ragu,

"Perlengkapan itu akan menjadi milik seseorang yang mendapatkannya."

"Heh?"

"Untuk kami di KoB, kami mengikuti peraturan seperti itu. Item apapun yang secara acak dijatuhkan di dalam permainan kelompok akan menjadi milik dari orang yang beruntung yang mengambilnya. SAO tidak memiliki sebuah proses Catatan Pertarungan, jadi kami hanya dapat menyatakan item apa yang kami dapat. Ini adalah satu-satunya metode untuk menghindari percekcokan karena menyembunyikan sesuatu, dan juga..."

Pada saat ini, dia berhenti sebentar. Dia masih melihat pintu masuk ke penginapan, tetapi ekspresi wajah Asuna tidak setegang itu lagi.

"...Karena sistem semacam inilah maka tanggung jawab dari 'pernikahan' di tahun-tahun ini begitu besar. Ketika menikah, penyimpanan item dari kedua orang itu akan tersambungkan, bukan? Bila begitu, harta apapun yang dapat disembunyikan dengan mudah tidak dapat disembunyikan lagi setelah menikah. Di sisi lain, bila seseorang sebelumnya menyembunyikan sebuah item langka yang dia ambil, dia tidak dapat menikah dengan anggota dari guild-nya sendiri. «Storage Link» sebenarnya adalah sebuah sistem yang lumayan pragmatis, tetapi aku merasa bahwa hal itu lumayan romantis."

Nada suaranya benar-benar mempunyai sebuah perasaan kerinduan di dalamnya. Aku tidak dapat menahan diriku untuk berkedip beberapa kali. Lalu aku tidak tahu mengapa aku tiba-tiba menjadi bersemangat ketika aku mengatakan dengan sebuah nada bersemangat tanpa banyak berpikir,

"Be, begitukah. Aku mengerti. La, lalu, bila aku berkelompok denganmu pada kesempatan berikutnya, Asuna, aku pasti tidak akan menyembunyikan drop apapun yang aku dapat."

GATAN! Dengan suara itu, Asuna dengan segera terjatuh bersama dengan kursinya.

Karena ruangannya tidak terang, aku tidak dapat melihat wajahnya, tetapi aku dapat melihat beberapa ekspresi yang ada di wajah «The Flash» itu di bawah cahaya biru dan putih. Dia akhirnya menaikkan tangan kanannya dan memekik,

"Ja... jangan bodoh! Saat seperti itu tidak akan terjadi dalam sepuluh tahun! Ah, a, aku berbicara mengenai berkelompok denganmu! Maksudku, apa, apakah kamu mengawasi dengan serius? Apa yang akan terjadi bila kamu kehilangan jejaknya!"


GA— setelah semburan seperti itu, Asuna tiba-tiba berbelok ke kanan, bahkan aku, yang tidak berpaling dari bar bahkan selama bercakapan, bisa dibilang terluka. Tetapiketika aku ingin membalas dengan 'aku sedang melihat barnya', aku tiba-tiba memikirkan sesuatu.

Cincin yang menyebabkan keruntuhan Golden Apple itu; kapan cincin itu di jatuhkan pertama kalinya, dan di penyimpanan siapa cincin itu berada?

Sword Art Online Vol 08 - 146.jpg

Saat ini, hal itu mungkin tidak penting, tetapi bila orang itu membunuh pemimpinnya dan mengambil cincin itu, tidakkah akan lebih mudah untuk menyembunyikan cincin itu sejak awal? Dengan kata lain, seseorang yang menyatakan drop itu adalah satu-satunya pemain yang tidak mungkin menjadi pembunuh pemimpinnya.

Begitu berpikir bahwa aku seharusnya bertanya lebih lanjut kepada Schmitt mengenai hal ini, aku tanpa sadar mengerutkan dahi. Asuna dan aku tidak pernah mendaftarkan Schmitt sebagai teman, jadi kami tidak dapat mengirim pesan kepadanya untuk memeriksakan hal ini dengannya. Kita dapat saling mengirim pesan instan walaupun kita bukan teman bila kita tahu nama masing-masing, tetapi pesan seperti ini hanya dapat dikirim dalam lantai yang sama, dan jumlah kata yang dapat aku ketik lumayan sedikit.

Aku akan bertanya kepadanya saat kita bertemu pada kesempatan berikutnya. Kita tidak sedang menyelidiki 'insiden karena cincin' yang terjadi setengah tahun yang lalu, tetapi «PK di dalam area». Aku bertanya-tanya sementara aku melanjutkan dengan mengambil perkamen yang dituliskan Schmitt kepadaku.

Aku berkata kepada Asuna, yang sedang memberikan sebuah pandangan yang meragukan dari samping, 'jangan berpaling dari bar sekarang', dan memeriksa nama dari semua anggota Golden Apple yang terdaftar di dalam perkamen.

Griselda, Grimlock, Schmitt, Yoruko, Kains… nama-nama yang ada di dalam dituliskan dalam sebuah alpabet yang berantakan, dan diantara mereka, 3 orang tidak lagi berada di dalam kastil yang melayang ini.

Kita tidak boleh membiarkan ada korban lagi. Kita dengan pasti harus menemukan Grimlock dan bagaimana pembunuhan-pembunuhan di dalam area dapat terjadi.

Aku berkata kepada diriku sendiri mengenai hal ini di dalam hatiku dan bersiiap untuk menyimpan perkamen itu di dalam penyimpanan item.

Tetapi ketika kulit domba kecil itu hampir berubah dari sebuah item yang dimaterialisasikan menjadi sebuah nama di dalam sistem—

Pandangan mataku tiba-tiba tertarik ke sebuah titik tertentu di dalam perkamen.

"…Eh…?"

Aku dengan segera menarik kedua mataku ke dekat kulit domba itu, dan Detail Focus System mulai berfungsi, menyebabkan detil dari kata-kata yang ada di kulit domba meningkat.

"…A,apa ini..."

Begitu mendengarku menggumam, Asuna, yang masih memandangi penginapan, bertanya sesuatu,

"Kenapa?"

Akan tetapi, aku tidak mempunyai cukup banyak pikiran yang tersisa untuk menjawab pertanyaannya, karena aku hanya dapat memikirkan mengenai seberapa signifikan dan alasan dari keadaan yang ada di hadapanku ini, dan kemudian berusaha untuk menarik kesimpulan dari maksud dari kejadian ini.

—Beberapa detik kemudian.

"Ah…ahhh…!"

Aku berteriak sementara aku menendang kursi sebelum berdiri. Perkamen yang ada di tangan kananku bergetar hebat sebagai efek dari kejutan yang aku dapat.

"Begitu... jadi itu bagaimana hal itu dilakukan!"

Aku terengah-engah dan berteriak, dan Asuna memeberikan sebuah suara yang penuh keraguan, tidak sabar dan cemas.

"Apa? Kamu telah menemukan sesuatu!?"

"Ki... kita..."

Aku menekan suaraku yang serak keluar dari tenggorokanku dan menutup rapat kedua mataku.

"…Kita tidak melihat kebenarannya. Kita mengira kita melihatnya, tetapi kita sebenarnya tidak melihatnya. Karena —senjata, teknik, maupun logika untuk «pembunuhan di dalam area» memang sebenarnya tidak pernah ada!!"

Bagian 9[edit]

Ini adalah apa yang aku dengar berikutnya.


Pemain dari grup penyelesai, Schmitt, yang merupakan pemimpin dari grup para pendekar berzirah berat «Defender», tidak berpikir untuk tidur ataupun melepas zirah logam beratnya bahkan setelah kembali ke kamarnya di dalam markas besar dari guildnya sendiri.

Ruangannya terletak jauh di dalam istana ba—sebuah benteng mungkin lebih cocok—dan tembok yang ada di keempat sisinya tidak mempunyai jendela. Sebenarnya, tidak ada seorangpun selain anggota guild yang dapat memasuki markas besar guild karena sistemnya, jadi sudah lumayan aman baginya bila dia tinggal di dalam ruangan. Walaupun dia mengatakan hal ini kepada dirinya sendiri hal ini, dia tidak dapat berpaling dari pintu.

Akankah kenop pintu berputar secara diam-diam pada saat dia berpaling? Akankah dewa kematian di dalam jubah bertudung itu melayang seperti sebuah bayangan dan tanpa diketahui berdiri di belakangnya?

Orang-orang di sekelilingnya berpikir bahwa dia adalah seorang petarung tanker yang berani, akan tetapi motivasi terbesar dibalik kenapa Schmitt begitu gigihnya bertarung untuk mempertahankan kemampuannya di antara beberapa orang yang teratas di grup penyelesai adalah karena dia 'takut akan kematian'.

Pada suatu hari tertentu sekitar satu setengah tahun yang lalu, setelah permainan kematian ini dimulai, dia sedang berpikir keras di tengah alun-alun di Starting City. Tidak, dia sedang kebingungan. Dia berpikir tentang apa yang harus dia lakukan agar tidak mati. Jalan terbaik adalah untuk tetap tinggal di dalam Starting City dan tidak keluar. Semua jalanan utama dengan pasti dilindungi oleh «Kode Anti-Kriminal», jadi bila dia tetap di dalam, kehidupan yang didigitalisasikan—HP bar miliknya tidak akan turun sama sekali.

Akan tetapi, Schmitt, yang adalah seorang net gamer dan seorang atlit di dunia nyata, dengan jelas mengerti bahwa peraturannya akan berubah. Dapatkah dia dengan pasti yakin bahwa peraturan SAO dimana «kota adalah area teraman» akan bertahan selamanya—hingga permainan ini benar-benar terselesaikan? Bagaimana jika suatu hari, hal ini tidak akan menjadi sebuah insiden 'di dalam area', dan di semua gerbang terdapat sejumlah besar monster bergegas masuk seperti tanah longsor? Para pemain yang tidak pernah keluar dari Starting City dan tidak pernah mendapat satu experience point-pun tidak akan dapat melakukan apapun selain bergerak kalang-kabut.

Karena itulah, agar dapat bertahan hidup, dia masih harus menjadi lebih kuat. Dia juga harus menggunakan cara yang aman dan tidak boleh mengambil resiko apapun.

Setelah terganggu oleh hal ini sepanjang hari, Schmiit akhirnya memilih untuk 'menjadi kuat'.

Petama-tama, dia pergi ke sebuah toko senjata dan membeli baju pelindung dan perisai terkuat yang dapat dia beli dan menggunakan uang yang tersisa untuk membeli sebuah polearm. Dia lalu pergi ke gerbang utara kota, menemukan sebuah kelompok yang memfokuskan diri kepada keselamatan diantara berbagai kelompok yang mengumpulkan para pemain dan bergabung dengan mereka. Pertama kali dia [ergi berburu adalah saat sepuluh orang berkumpul untuk membunuh monster terlemah dari SAO, seekor babi hutan kecil.

Setelah itu, Schmitt menghabiskan banyak waktu untuk berburu agar dapat mengejar ketinggalan dalam hal experience point dan terus menerus menaikkan level. Peningkatan levelnya tentu jauh lebih sedikit dibandingkan para beater yang berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil atau bertarung secara solo dan menjalankan perburuan yang beresiko tinggi, tetapi kegigihannya dalam menjalankan filosopi dirinya untuk menjadi 'kuat' menyebabkan dia untuk akhirnya menjadi pemimpin dari guild terkuat di dalam grup penyelesai, yaitu «Divine Dragons Alliance».

Karena kerja kerasnya, Schmitt dapat dikatakan menjadi diantara yang terkuat di dalam Aincrad dalam hal HP, poin pertahanan perlengkapan dan teknik-teknik pertahanan yang dia latih.

Dia percaya bahwa bila dia sedang memegang Guard Lance besar dengan tangan kanannya dan Tower Shield[11] di tangan kirinya, dia dapat bertahan selama 30 menit bahkan bila ada tiga monster dengan level yang sama dengannya menyerang dari depan. Schmitt heran mengenai apakah orang-orang yang memakai pelindung kulit yang tipis seperti kertas dan menggunakan senjata-senjata yang difokuskan terhadap serangan dan teknik-teknik untuk menghasilkan damage itu—seperti seorang pemain solo hitam tertentu yang dia temui beberapa menit yang lalu—adalah orang-orang aneh dengan ada sesuatu yang salah didalam pikiran mereka. Sesungguhnya, diantara berbagai character build, yang memiliki tingkat kematian paling sedikit adalah mereka yang memakai pelindung yang kuat. Tentu saja, mereka tidak mempunyai kemampuan untuk membasmi musuh, jadi mereka harus bergabung dengan kelompok-kelompok besar.

Schmitt, yang telah dianggap sebagai «Pertahanan Terkuat», dapat akhirnya lepas dari 'takut akan kematian' yang telah menyerangnya. Seharusnya seperti itu.

Akan tetapi—

Sekarang ini, ada seorang pembunuh yang dapat menghilangkan banyak HP, kemampuan pelindung, teknik-teknik pertahanan dan berbagai macam perlindungan yang dapat disediakan oleh sistem. Selain itu, orang ini juga sedang menarget dirinya.

Seorang hantu—tentu saja, dia tidak benar-benar percaya bahwa pembunuh itu adalah seorang hantu.

Tidak, dia tidak dapat membuktikan hal itu sekarang. Sekarang ini, bahkan peraturan mutlak dari «Kode Anti-Kriminal» sedang di tembus seperti kabut hitam oleh dewa kematian itu, yang menggunakan sebuah tombak pendek dan pisau belati untuk mengambil nyawa orang lain. Bukankah hantu elektronik itu diciptakan oleh 'wanita itu' ketika dia terbunuh dan mengirim dendam kesumatnya melalui Nerve Gear?

Bila benar begitu, tdak peduli seberapa kuat dinding benteng ini, tidak peduli berapa berat tingkat pengunciannya, atau berapa tidak bisa ditembusnya markas besar dari guild ini, tidak ada satupun yang akan berfungsi.

Orang itu pasti akan datang. Dia pasti akan datang ketika aku sedang tidur dan membunuhku. Dia akan menggunakan senjata bergerigi ketiga untuk menikamku dan merenggut nyawaku.

Schmitt duduk di tempat tidur, menggunakan sarung tangan besi eraknya untuk menutupi kepalanya dan merenung.

Untuk lolos dari usaha balas dendamnya, hanya ada satu jalan yang tersisia.

Dia harus memohon ampun. Dia harus berlutut di tanah dengan dahinya menyentuh tanah untuk memohon ampun dan membuat rasa dendamnya menghilang. Dia harus secara pribadi mengakui kesalahannya—setengah tahun yang lalu, dia mencoba untuk menjadi lebih kuat. Tidak, dia mencoba untuk menjadi kuat, dan mencoba untuk masuk ke dalam guild yang lebih kuat, tetapi dia melakukan satu kesalahan—dan beanr-benar menyesalinya. Bila dia melakukan hal ini, bahkan bila pihak yang satunya adalah seorang hantu, dia akan memafkanku. Aku hanya sedang kerasukan pada saat itu. Aku terperangkap oleh kata-kata dari orang itu dan melakukan kejahatan kecil seperti itu—tidak, hal ini tidak dapat dianggap sebagai kejahatan, hanya sedikit kasar. Aku tidak menyangka tragedi seperti itu akan terjadi.

Schmitt terhuyung sedikit dan berdiri, membuka penyimpanannya, mengambil salah satu teleport crystal, yang bertumpun seperti bukit yang dia gunakan di saat-saat genting, dan mematerialisasikannya menjadi sebuah obyek. Dia menggenggam erat kristal itu dengan tangan kanannya dengan sikap yang lesu, menarik napas dalam dan berbisik dengan suara parau.

"Transfer…«Ralback»"

Pandangannya ditutupi oleh cahaya biru, dan pada saat cahaya itu menjadi tipis, dia sudah berdiri di tengah cahaya malam.

Sekarang sudah lewat jam 22:00, dan ini adalah lantai yang sudah diselesaikan. Kelihatanyya tidak ada banyak pemain lain yang ebrada di alun-alun gerbang transfer dari lantai ke-19. Toko-toko yang ada di sekitarnya telah tutup semua, dan tidak adal NPC yang berjalan di luar sama sekali. Ada sebuah perasaan yang mengatakan bahwa dia tidak sedang berada di dalam area, tetapi sedang berdiri di luar.

Hingga setengah tahun yang lalu, «Golden Apple» masih berada di salah satu sudut desa ini, dan mempunyai sebuah rumah guild kecil di sana. Apa yang seharusnya menjadi sebuah pemandangan yang akrab di sini membuat Schmitt merasa bahwa seluruh desa ini sedang menolaknya.

Tubuh di balik zirah pelindung tebalnya gemetaran, dan Schmitt terus berjalan keluar dari desa, membiarkan kedua kakinya, yang kelihatannya terlalu lelah, untuk bergerak ke depan.

Tujuannya adalah sebuah bukit kecil yang berjarak 20 menit jalan kaki dari jalanan utama. Tentu saja, daerah itu berada 'di luar area', dan Kode Anti-Kriminal tidak akan berfungsi. Akan tetapi, Schmitt mempunyai sebuah alasan yang sangat besar untuk pergi ke sana. Dia harus pergi ke sana untuk membuat dewa kematian berjubah hitam itu memaafkannya. Tidak ada cara lain.

Schmitt terlihat seperti menyeret kedua kakinya ketika diaa mendaki bukit, dan melihat jauh ke depan kepada benda yang terlihat menyembul dari balik semak-semak, dan tubuhnya gemetaran hebat.

Benda itu adalah sebuah batu nisan dari batu, yang terkikis oleh angin dan tertutupi oleh lumut, makan dari «Golden Apple», pendekar bernama Griselda yang telah meninggal. Cahaya rembulan yang kelihatannya menyinari entah dari mana terfokus kepada tanda seperti salib yang ada di tanah. Angin malam sesekali berhembus dari waktu ke waktu di antara pepohonan yang layu, mengeluarkan sebuah suara gemerisik.

Pepohonan dan batu nisan yang ada disini seharusnya hanyalah sebuah penanda biasa, dan hanyalah dekorasi pemandangan yang diatur oleh para desainer begitu saja. Akan tetapi, beberapa hari setelah Griselda terbunuh, dan ketika Golden Apple telah dibubarkan, ketujuh anggota yang tersisa memutuskan untuk menggunakan tempat ini sebagai makamnya dan menguburkan longsword miliknya di sini—atau lebih tepatnya, menaruhnya di bawah batu nisan ini dan membiarkan durabilitasnya berkurang sehingga pedang itu akan menghilang secara alami.

Itulah mengapa batu nisan ini tidak memiliki ukiran tulisan apapun. Tetapi bila dia ingin mengakukan kesalahannya kepada Griselda, ini adalah tempat satu-satunya.

Schmitt tanpa bersuara berlutut, hampir berguling ketika dia merangkak ke depan nisan.

Dia menaruh dahinya di tanah yang bercampur dengan pasir, menggeretakkan giginya beberapa kali sebelum dia akhirnya membukanya dengan susah payah, mengatakan dengan sebuah suara yang secara tak disangka terucap jelas,

"Maafkan aku... ini adalah kesalahanku... maafkan aku, Griselda! A... aku, tidak menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti ini... aku tidak pernah berpikir untuk membunuhmu!!"


『Benarkah…?』


Sebuah suara dapat didengar dengan gema yang aneh. Dari bawah suara ini terdengar seperti suara seorang wanita.

Mencoba dengan sebaik mungkin untuk tidak membiarkan kesadarannya goyah, Schmitt dengan takut-takut melihat ke atas.

Jauh di dalam bayang-bayang dari dahan-dahan pohon yang berlekukan, terdapat sebuah bayangan berpakaian hitam yang muncul diam-diam. Bayangan itu ditutupi oleh sebuah jubah bertudung hitam kelam, lengan jubahnya terulur ke bawah, dan mustahil untuk melihat apa yang ada di balik tudung itu di dalam kegelapan.

Akan tetapi, Schmitt merasakan sebuah tatapan tajam datang dari sana dan menggunakan kedua tangan untuk menutup mulutnya yang hampir mengeluarkan sebuah teriakan dengan erat sebelum dengan terburu-buru mengangguk beberapa kali.

"Be... benar. Aku tidak tahu apa-apa. Aku hanya... hanya mengikuti perintah, hanya... sebuah tindakan kecil..."


『Apa yang kamu lakukan …? Apa yang kamu lakukan terhadapku, Schmitt …?』


Secara perlahan, Schmitt menggunakan kedua matanya yang terbuka lebar untuk melihat sebuah garis hitam yang tipis dan panjang yang keluar dari lengan jubahnya.

Itu adalah sebuah pedang, tetapi sangat tipis. Itu adalah sebuah pedang satu-tangan yang hampir tidak pernah digunakan seorangpun, senjata tipe penikam jarak dekat «Estoc[12]». Bilah pedangnya terlihat seperti sebuah jarum besar memiliki banyak skeali duri yang melingkar dalam bentuk spiral.

«Senjata berduri» yang ketiga.

Hiiii!! Rengekan lembut keluar dari dalam tenggorokannya. Schmitt meletakkan dahinya ke bawah ke tanah untuk kesekian kalinya.

"A... aku hanya... pada waktu kita memutuskan untuk menjual cincin itu, aku menemukan sebuah memo dan sebuah kristal di dalam kantong sabukku... dan di sana ada sebuah instruksi ……"


『Siapa dia, Schmitt?』


Kali ini, ini adalah suara seorang pria.

『Dari siapakah instruksi itu berasal …?』

Lehernya yang kaku tersentak lagi, dan Schmitt hanya terpaku disana.

Dia mencoba untuk dengan paksa mengangkat kepalanya yang berat seperti logam itu dan melirik ke samping. Dewa kematian kedua muncul di dekat bayang-bayang pepohonan. Dia memiliki ciri-ciri yang sama padanya, memakai sebuah jubah bertudung hitam, tetapi sedikit lebih tinggi dari yang pertama.

"…Grimlock…?"

Sedikit menurunkan kepalanya, Schmitt merengek dengan suara yang hampir tidak dapat terdengar.

"Kamu... kamu juga terbunuh ……?"

Dewa kematian itu tidak menjawab, tetapi tanpa suara melangkah ke depan. Dari balik tudungnya, sebuah suara yang berbahaya dan tidak jelas dapat terdengar.

『Siapa…siapa yang menghasutmu …?』

"A...AKU TIDAK TAHU! SUNGGUH!!"

Schmitt dengan kalang kabut berteriak.

"MEMONYA... MEMONYA HANYA MENULISKAN BAHWA AKU HARUS MENGIKUTI PEMIMPIN... DAN KETIKA DIA BERGERAK KE PENGINAPAN DAN KELUAR UNTUK MAKAN, AKU HARUS DENGAN DIAM-DIAM MENGATUR TRANSFER CRYSTAL ITU DI DALAM SEBUAH TEMPAT DI DALAM RUANGANNYA DAN, DAN MELETAKKAN KRISTAL ITU KE DALAM PENYIMPANAN GUILD. ITU, ITU SAJA YANG TERTULIS... A, AKU HANYA MELAKUKAN HAL INI! AKU TIDAK MENYENTUH GRISELDA SAMA SEKALI! O... ORANG ITULAH YANG SEBENARNYA MENCURI CINCIN ITU DAN MEMBUNUHNYA... A, AKU TIDAK MENYANGKAN BAHWA HAL INI AKAN TERJADI SAMA SEKALI!"

Sat Schmitt sedang membela dirinya sendiri, kedua dewa kematian itu tetap tidak bergerak. Angin malam kembali bertiup, menyebabkan tanaman-tanaman yang layu dan jubah-jubah itu berkibar.

Rasa takut terus bertambah di dalam pikiran Schmitt sementara dia sudah mencapai batasannya, dan dengan segera, dia mengingat kembali.

Pada hari itu setengah tahun yang lalu, dia mengambil perkamen itu dari kantong sabuknya, dan pada saat dia melihatnya, dia merasa bahwa hal itu sangat gegabah dan terkejut karenanya, akan tetapi juga kagum atas metode yang unik itu.

Ruangan di dalam penginapan itu biasanya akan terkunci, dan selain waktu tidur, semua orang yang dianggap sebagai teman atau anggota guild dapat membukanya. Dia dapat menggunakan hal ini untuk mengatur transfer crystal di dalam ruangan dan memaukinya ketika pemilik ruangan itu tertidur. Dia hanya perlu menggunakan fungsi pertukaran untuk menggerakkan tangan dari pihak lainnya untuk menarik cincin itu dan menekan tombol konfirmasinya.

Ada resiko bahwa orang itu akan secara tidak sengaja ketahuan, tetapi insting Schmitt mengatakan kepadanya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencuri sebuah item di dalam area. Bagian terakhir dari memo tersebut memberitahukan bahwa hadiahnya adalah setengah dari uang hasil penjualan cincin itu. Bila dia berhasil, dia dapat mendapat 4 kali lipat hadiahnya, tetapi bila dia gagal— bila pemimpinnya bangun selama proses pertukaran tersebut dan melihat wajahnya, dia hanya akan melihat wajah dari orang yang memberi Schmitt memo, kriminal dari insiden cincin ini. Bahkan bila orang itu ingin menyeretnya juga berikutnya, dia hanya perlu bersikeras bahwa dia tidak tahu. Dia harus memasuki ruangan dan mengatur target transfernya di sebelah sana, jadi tidak akan ada barang bukti apapun.

Schmitt tidak dapat berkata-kata, tetapi hal ini berarti dia telah mengkhianati guildnya dan pemimpinnya, hanya untuk memasuki grup penyelesai dengan segera. Tentu saja, bila hal ini dapat membantu mereka menyelesaikan permainan, hal ini akan membantu pemimpinnya pada akhirnya. Schmitt memikirkan hal ini untuk membenarkan tindakannya dan mengikuti instruksi yang ada di memo.

Malam berikutnya, Schmitt mengetahui bahwa pemimpinnya terbunuh. Sehari kemudian, dia menemukan sebuah tas berisi uang di tempat tidurnya.

"A-... ku benar-benar ketakutan! Bila aku memberitahukan semuanya mengenai memo itu, semuanya akan mencurigaiku... jadi, karena itulah, aku tidak tahu sama sekali siapa yang menuliskan memo itu! Aku mohon, tolong maafkan aku, Griselda, Grimlock. A, aku tidak pernah berpikir untuk menjadi rekanan seorang pembunuh. Tolong percaya kepadaku, aku mohon...!"

Schmitt tetap menekan kepalanya ke tanah, mengeluarkan rengekan tajam.

Seberkas angin berhembus tiba-tiba ketika dahan-dahan pepohonan bergemerisik.

Pada saat suara-suara tersebut reda, gema yang berbahaya yang ada sebelumnya menghilang seperti sebuah kebohongan, dan suara wanita tanpa gema yang berbahaya itu berbunyi perlahan.

"Aku telah merekam semuanya, Schmitt."

Dia mendengar ini—sebua suara yang baru saja dia dengarkan sebelumnya. Schmitt dengan takut-takut mengangkat wajahnya dan membelalakkan kedua matanya karena terkejut.

Dia membuka tudung hitam kelamnya, dan apa yang muncul dibaliknya adalah wajah dari korban yang dengan jelas terbunuh oleh dewa kematian berjubah beberapa jam yang lalu. Rambutnya yang berwarna ungu tua bergelombang itu terayun oleh angin.

"…Yoruko…?"

Schmitt bertanya dengan suara yang begitu lembut sehingga suara itu hampir tidak bisa terdengar, dan melihat kepada dewa kematian di samping Yoruko yang juga menunjukkan identitas sebenarnya. Dia hampir pingsan ketika dia berbisik,

"…Caynz."

Bagian 10[edit]

"Mereka, mereka masih hidup, yang berarti...!?"

Asuna terkejut saat dia berteriak, dan aku dengan perlahan menganggukkan kepalaku.

"Un, mereka masih hidup. Baik Yoruko-san dan Kains-shi."

"K, kalau begitu... namun."

Asuna dengan terengah-engah berkata beberapa kali dan dengan bersamaan menepukkan kedua tangannya di lututnya sebelum dia kembali berdebat dengan sebuah suara parau.

"Tetapi... tidakkah kita melihatnya kemarin. Kematian... dari Kains-san ketika dia tertikam oleh tombak hitam itu dan tergantung di jendela."

"Tidak."

Aku dengan keras menggelengkan kepalaku.

"Apa yang kita lihat adalah avatar dari Kains-shi dan begitu banyak poligon yang tersebar ke seluruh tempat untuk membuat seperti dia menghilang dari tempat kejadian.

"Jadi, maksudmu, ini bukanlah 'kematian' di dalam dunia ini?"

"…Apakah kamu masih ingat? Kemarin, Kains-shi, yang tergantung di jendela dari gedung gereja selalu menatap pada sebuah titik di langit."

Aku mengacungkan jari telunjuk kananku ke depanku dan berkata. Asuna sedikit menganggukkan kepalanya.

"Itu adalah HP bar miliknya, bukan? Dia sedang melihat luka akibat tikaman terus menerus yang menghabiskan HP miliknya sedikit demi sedikit..."

"Itu juga apa yang aku pikirkan sebelumnya, tetapi ternyata bukan. Dia tidak melihat HP bar miliknya, tetapi durabilitas dari full-plate armor yang dia kenakan."

"Du, durabilitas?"

"Un, pagi ini, ketika aku sedang bereksperimen dengan luka tikam terus-menerus di dalam area, bukankah aku melepaskan sarung tangan dari tangan kiriku? Di dalam area, HP tidak akan berkurang tidak peduli apa yang dilakukan oleh seorang pemain, tetapi durabilitas akan tetap berkurang... seperti roti perancis yang kita makan. Tentu saja, durabilitas dari perelngkapan tidak akan berkurang seperti makanan, tetapi itu bila perlengkapannya tidak mengalami kerusakan. Dengarkan, ketika zirah Kains tertikam, apa yang dihabiskan oleh tombak itu bukanlah HP miliknya, tetapi durabilitas dari zirahnya."

Begitu mendengar hal ini, Asuna, yang terus mengerutkan alisnya hingga sekarang, membelalakkan kedua matanya.

"La, lalu... itu adalah zirah dari Kains-san yang pecah..."

"Benar. Itu adalah zirah yang dia kenakan. Aku telah merasa aneh mengenai kenapa dia mengenakan zirah yang begitu tebal padahal mereka hanya akan ke tempat makan... zirah itu dipakai agar terlihat jelas saat dia meledak menjadi poligon-poligon. Pada saat zirah itu hancur, Kains-shi..."

"Menggunakan kristal untuk berteleportasi pergi."

Asuna menutup kedua matanya untuk mengingat kembali kejadian itu di dalam pikirannya, dan berkata.

"…Hal ini menghasilkan sebuah 'fenomena dimana sebuah cahaya biru berubah menjadi berbagai poligon yang terpecah dan tersebar, menandakan bahwa pemain itu meninggal'... dengan kata lain, hal ini terlihat seperti efek kematian, tetapi sebenarnya, hal ini benar-benar berbeda."

"Un, mungkin mengambil tombak itu di luar area dan menikamkannya kepada dirinya sendiri dengan zirah itu, menggunakan teleport crystal untuk bergerak kembali ke lantai dua dari gedung gereja, menggantung dirinya senditi dengan tali itu dan menunggu hingga zirah itu hampir hancur sebelum melompat turun dan berteleportasi pergi sementara zirahnya hancur... sesuatu seperti itu..."

Asuna mengangguk dengan perlahan tetapi dengan penuh kekuatan, menutup kedua matanya dan menghembuskan beberapa kata.

"…Lalu, 'hilangnya; Yoruko-san juga memakai trik yang sama... bukan …… jadi mereka masih hidup..."

Asuna tidak pernah mengeluarkan suaranya karena dia hanya menggerakkan bibirnya, menggumamkan 'syukurlaj', tetapi sekali lagi menggigit bibirnya.

"T, tetapi, dia jelas-jelas menggunakan pelindung yang tebal, tetapi kapan belati lempar itu menusuknya? Bila berada di dalam area, belati itu seharusnya ditahan oleh kodenya, dan mustahil bagi belati itu untuk mengenainya.

"Belati itu sudah tertancap padanya sejak awal."

Aku dengan segera menjawab.

"Pikirkan baik-baik. Ketika Schmitt, kamu dan aku memasuki ruangan, dia tidak pernah membiarkan kita melihat punggungnya. Ketika dia menerima pesan bahwa kita akan mengunjunginya, dia pertama-tama berlari keluar untuk menusukkan belati itu ke punggungnya sebelum kembali ke penginapan. Dengan gaya rambutnya yang seperti itu, bila dia duduk dengan tegak di sofa, dia dapat menyembunyikan gagang kecil dari belati itu sepenuhnya, memperhatikan durabilitas dari pakaiannya, berbincang dengan kita, melihat bahwa waktunya sudah dekat, mundur ke jendela, menggunakan kakinya untuk menendang dinding atau sesuatu untuk membuat sebuah suara, memalingkan punggungnya ke arah kita, dan membuatnya terlihat seperti sebuah belati ditusukkan kepadanya pada saat itu."

"Jadi dia jatuh dari jendela... untuk mencegah kita mendengar perintah untuk transfer... kalau begitu, jubah hitam yang kamu kejar, Kirito-kun, adalah..."

"Sangat mungkin bahwa itu bukanlah Grimlock, tetapi Kains."

Aku membuat kesimpulan ini, dan Asuna melihat ke langit sebelum menghela napas lega.

Dia mengerutkan alisnya saat dia bergerak ke arahku.

"Tidakkah kita pergi ke Black Iron Palace kemarin untuk memeriksa «Monumen Kehidupan»> Kematian Kains-san jelas-jelas tercoret, waktu kematiannya juga sama, dan penyebab kematiannya juga adalah 'Continuous Pierce Damage'."

"Apakah kamu ingat pengejaan dari Kains-san itu?"

"Erm…Aku ingat bahwa itu adalah K, a, i, n, s, seperti itu."

"Un, Yoruko-san mengatakan itu kepada kita dan kita secara alami percaya kepadanya. Akan tetapi... lihat ini."

Aku menyerahkan perkamen yang menjadi petunjuk untuk meemcahkan kasus ini kepada Asuna. Beberapa jam yang lalu, Schmitt menuliskan daftar anggota dari «Golden Apple». Asuna menggapai untuk mengambilnya, melihat perkamen itu untuk beberapa waktu dan meneriakkan "EHHH!!?"

"«Caynz>….!? Apakah ini cara nama Caynz-san dituliskan!?"

"Mudah diterima bila hanya satu alpabet, tetapi bila 3 alpabet yang salah, mungkin bukan ingatan Schmitt yang keliru, tetapi Yoruko-san yang memberikkan kepada kita ejaan yang salah. Dia memulai dengan K untuk mencatatkan kematian Kains-san dan menyambungkannya kepada Caynz-san, yang dimulai dengan huruf C."

"Eh… itu, berarti..."

Ekspresi wajah Asuna menegang, dan nada suaranya melemah.

"Pada saat itu... kita menyaksikan kematian palsu dari Caynz-san, dan Kains-san yang dimulai dengan huruf K itu mati karena continuous piercing damage di suatu tempat di Aincrad? Ini mungkin... bukanlah suatu kebetulan, bukan...? Jangan bilang..."

"Oh bukan."

Aku sedikit tersenyum dan mengayunkan tangan kananku dengan kuat.

"Itu tidak berarti bahwa Yoruko adalah seorang rekanan dan membunuh K pada saat itu. Dengarkan. Catatan kematian pada Monumen Kehidupan menandakan bahwa itu adalah 'Bulan Sakura, hari 22, 18:27'... dan di Aincrad. Hari itu adalah hari kedua dari bulan Sakura, tanggal 22 April terjadi."

"Ah…"

Asuna tidak dapat berkata apa-apa pada saat itu, dan hanya daapt tersenyum lemah.

"…Jadi seperti itu. Aku tidak mempertimbangkannya sama sekali. Pada tahun lalu, pada hari yang sama dan waktu yang sama, Kains-san itu meninggal tanpa terlibat dalam kasus ini..."

"Yah. Kemungkinan besar, ini adalah awal mula rencana itu."

Aku menarik napas dalam lagi, menjernihkan pikiranku ketika aku meneruskan,

"…Yoruko-san dan Caynz-shi mungkin telah lebih awal mengetahui bahwa Kains yang memiliki nama yang terdengar serupa tetapi dengan ejaan yang berbeda ini meninggal tahun lalu di bulan April. Pertama-tama, mungkin ini hanya menjadi sebuah pembicaraan umum, tetapi mereka mungkin kemudian menyadari bahwa mereka dapat menggunakan kemungkinan ini untuk memalsukan kematian Caynz-shi, dan bukan di dalam kematian biasa melawan seekor minster... tetapi sebuah metode yang menakutkan untuk memainkan sebuah 'pembunuhan di dalam area'."

"…Benar bahwa aku juga tertipu sepertimu. Waktu kematian yang sama dengan orang lain yang memiliki nama yang terdengar serupa, menghancurkan perlengkapan di dalam area melalui continuous pierce damage, dan sebuah transfer crystal... dengan ketiga hal ini, mereka daapt membuat PK di dalam area terlihat seperti hal yang sesungguhnya... dan tujuan dari melakukan hal ini adalah …."

Asuna dengan lembut berbisik.

"Untuk memaksa pelaku dari 'insiden cincin' itu untuk muncul dan membuatnya dicurigai sebagai pelakunya. Yoruko-san dan Caynz-san memainkan insiden pembunuhan ini untuk membuat sebuah 'pembalas dendam' palsu, seorang dewa kematian yang dapat mengabaikan Kode Anti-Kriminal dan melakukan PK di dalam area... dan pada akhirnya, seseorang yang terdorong oleh rasa takut adalah..."

"Schmitt."

Aku mengangguk dan menggunakan jemariku untuk menyentuh daguku.

"Dia mungkin telah dicurigai sejak awal... Schmitt bergerak dari guild menengah «Golden Apple», dan berhasil bergabung dengan guild penyelesai terbesar «Divine Dragon Alliance». Hal itu akan benar-benar menjadi sebuah situasi yang unik. Tanpa menaikkan level dengan cepat atau berganti perlengkapan dengan cepat... hal itu seharusnya mustahil."

"Kondisi untuk bergabund dengan DDA sudah sangat ketat... lalu, apakah dia adalah pelaku dari insiden cincin ini...? Apakah dia membunuh Griselda dan mengambil cincin itu...?"

Asuna, yang telah melihat Schmitt berkali-kali sebagai penasihat di dalam pertemuan strategis dari grup penyelesai, terlihat agak gelisah dan menatapku.

Pikiranku dengan segera berpikir mengenai ciri-ciri dari pengguna tombak itu, dan aku dengan perlahan menggelengkan kepalaku.

"…Aku tidak dapat berkata. Terdapat informasi yang memberikan bukti kecurigaan... tetapi mengenai apakah orang itu mempunyai hawa keberadaan sebagai seorang pemain «merah»..."

Para pembunuh di dalam SAO, yang disebut sebagai pemain merah, akan kurang lebih memiliki sebuah hawa keberadaan yang aneh di sekitarnya, tetapi hal ini dapat diduga. Itu karena para pemain yang membunuh pemain lainnya di dalam dunia ini pada dasarnya mencegah permainan ini untuk diselesaikan. Bila disebutkan secara lebih drastis, para pemain merah adalah orang-orang yang berpikir 'tidak masalah apakah kita keluar dari sini atau tidak' —— atau secara lebih radikal, mereka berharap bahwa 'permainan kematian ini akan berlanjut'.

Nada negatif seperti itu pasti akan muncul dalam kata-kata. Akan tetapi, aku tidak dapat mendeteksi kegilaan apapun dari seorang 'merah' dari Schmitt, yang benar-benar ketakutan akan dewa kematian berpakaian hitam dan meminta kita untuk mengantarnya kembali ke markas besar.

"…Aku tidak dapat berkata, tetapi dia pasti terlibat di dalamnya, dan hal itu dapat menjelaskan hal ini dengan seksama..."

Begitu mendengarku mengatakan hal itu, Asuna mengangguk setuju, bersandar ke punggun dari salah satu dari dua kursi yang berjejer di jendela. Dia kelihatannya lupa untuk melihat bar yang berada di seberang sementara dia menatap ke langit di atas jalanan.

"…Tidak peduli seperti apa, Schmitt sekarang sedang terpojok. Dia percaya bahwa ada seseorang yang mengincarnya untuk balas dendam, dan merasa bahwa area... tidak, bahkan markas besar dari guild tidaklah aman. Lalu... apa yang akan dia lakukan selanjutnya?"

"Bila ada rekanan, dia mungkin akan mengontak orang itu. Yoruko-san dan Caynz-shi mungkin menunggu akan hal itu. Tetapi bila Schmitt tidak tahu siapa rekanannya, un —— bila itu aku..."

Apa yang akan aku lakukan? Bila aku membunuh seorang pemain karena keserakahan dan kebencian dan merasa sangat menyesal akan hal itu, apa yang akan aku lakukan?"

Hingga sekarang, aku tidak pernah mencabut nyawa pemain lain di dalam dunia ini, tetapi ada beberapa temanku yang meninggal karena aku, karena kebodohanku dan egoisme jelekku yang menyebabkan semua orang di dalam guild meninggal kecuali aku, dan aku selalu menyesalkan hal itu. Aku menggunakan sebuah pohon yang tumbuh di taman dari sebuah penginapan tertentu yang kita gunakan sebagai rumah sebagai makam mereka. Itu bukanlah aku mencari pengampunan dari mereka, tetapi aku akan kadang-kadang membawa anggur dan bunga ke sana. Jadi Schmitt mungkin——

"…Bila Griselda mempunyai makam, dia pasti akan pergi ke sana untuk meminta pengampunan."

Asuna kelihatannya mendeteksi perubahan nada suaraku karena dia mengangkat pandangannya dari kursi kepadaku dan tersenyum dengan sikap tegap.

"Benar. Aku akan melakukan hal itu juga. Di markas besar KoB, ada makam bagi orang-orang yang meninggal di dalam pertempuran melawan bos —— benar, mungkin, Yoruko-san dan Caynz-san pasti ada di sana... di makam Griselda-san, menunggu kemunculan Schmitt-san …"

Keheningan tiba-tiba datang, dan ekspresi wajahnya menjadi suram.

"…? Ada apa?"

"Uun… aku baru saja memikirkan hal ini. Bagaimana jika makam Griselda-san berada di luar area? Bila Schmitt-san pergi ke sana... akankah Yoruko-san dan Caynz-san memaafkannya begitu saja? Aku rasa ini sebenarnya tidak mungkin, tetapi mungkin mereka akan benar-benar melakukan balas dendam …?"

Teori yang tidak diduga ini menyebabkan punggungku menegang.

Aku tidak dapat mengatakan bahwa hal ini mustahil. Yoruko dan Caynz berusaha begitu jeras untuk memerankan 'pembunuhan di dalam area' ini, jadi mereka memiliki kebencian dengan tingkatan tertentu kepada pelaku dari insiden cincin ini. Mereka setidaknya telah menggunakan dua teleport crystal. Bila memikirkan level mereka, bisa dibilang ini adalah pengeluaran yang lumayan besar. Mereka telah melalui begitu banyak, jadi apakah mereka akan puas dengan sebuah pengakuan...?"

"Ah…sebenarnya...tidak…?"

Aku menggelengkan kepalaku setelah menyadari sesuatu.

"Tidak, mereka tidak akan melakukannya. Mereka berdua tidak akan pernah membunuh Schmitt?"

"Bagaimana kamu dapat menyimpulkan hal ini?"

"Kamu masih memiliki nama Yoruko-san terdaftar di dalam daftar temanmu, bukan, Asuna? Kamu tidak melihat pesan yang menandakan bahwa dia telah menghilangkan namamu dalam daftar teman sama sekali, bukan?"

"Ahh… benar juga. Aku yakin bahwa namanya akan dihilangkan secara otomatis setelah insiden pembunuhan kedua di dalam penginapan, tetapi bila dia masih hidup, kita seharusnya dapat saling mengontak."

Asuna menggerakkan tangan kirinya untuk memanggil window miliknya, dan setelah mengoperasikannya dengan cepat, mengangguk kembali untuk meyakinkan.

"Masih terdaftar. Bila aku telah menyadari hal ini, kita seharusnya dapat menyadari bahwa terdapat sebuah trik di dalam kasus ini... tetapi kalau begitu, mengapa Yoruko-san menerima permintaan teman dariku? Kita dapat melihat keseluruhan rencana dari sini."

"Kemungkinan besar..."

Aku menutup kedua mataku, dan kali ini, apa yang tergambar di pikiranku adalah bayang-bayang wanita berambut ungu tua yang bergelombang.

"…Itu adalah untuk menebus kesalahan untuk berbohong kepada kita dan bukti bahwa dia mempercayai kita. Bahkan bila kita menyadari catatan dalam daftar teman dan mengetahui bahwa dia masih hidup, kita dapat menyimpulkan tujuan asli mereka dan tidak mencegah mereka untuk memancing Schmitt. Asuna, coba lacak posisi Yoruko-san."

Aku membuka kedua mataku ketika aku mengatakan hal itu. Asuna mengangguk dan sekali lagi menekan window miliknya.

"…Sekarang ini, dia berada di medan di lantai ke-19, di sebuah bukit yang sedikit lebih jauh dari jalanan utama... apa yang ada di sana adalah..."

"Makam dari pemimpin Golden Apple, Griselda. Caynz dan Schmitt seharusnya juga ada di sana. Bila Schmitt meninggal di sana, kita dapat mengetahui bahwa mereka membunuhnya, jadi mereka mungkin tidak akan melakukannya."

"L... lalu bagaimana bila yang sebaliknya? Schmitt membunuh mereka berdua untuk membungkam mereka setelah mengetahui perannya di dalam insiden cincin itu...?"

Asuna secara khawatir bertanya. Aku mrenung untuk beberapa waktu dan masih menggelengkan kepalaku.

"Tidak... kita akan mengetahui hal itu juga. Lagipula, orang itu tidak dapat menerima menjadi seorang kriminal, tidak, seorang pembunuh, dan dikeluarkan dari grup penyelesai, jadi aku rasa kita tidak perlu khawatir untuk mereka saling membunuh... serahkan saja kepada mereka. Peran kita di dalam insiden ini telah berakhir. Kita sudah ditipu oleh Yoruko-san kali ini, tetapi... aku tidak membenci mereka karena hal ini."

Begitu mendengar hal ini, Asuna merenung untuk beberapa waktu, dan kemudian memberikan sebuah senyum untuk meyakinkan.


Akan tetapi, Asuna dan aku tidak menyadari setengah dari kebenaran dari insiden ini.

Insiden ini masih belum berakhir.

Bagian 11[edit]

Mari melanjutkan dengan apa yang aku dengar berikutnya.


Schmitt begitu terkejut sehingga dia tidak dapat bernapas, bergantian melihat wajah kedua pemain tersebut dibalik jubah dewa kematian mereka.

Identitas sebenarnya dari apa yang dia duga sebagai Griselda dan Grimlock tanpa diduga adalah Yoruko dan Caynz. Akan tetapi, mereka berdua seharusnya sudah meninggal. Dia hanya dapat mendengar bahwa Caynz telah meninggal, tetapi untuk Yoruko —— baru beberapa jam yang lalu, dia menyaksikan kematiannya secara langsung —— dia tertusuk oleh belati hitam itu dari luar jendela, jatuh ke jalanan dan avatar miliknya meledak menjadi berbagai poligon.

Mereka adalah hantu? Schmitt hampir pingsan, tetapi kata-kata yang dikatakan oleh Yoruko sebelum dia menunjukkan wajahnya hampir tidak berhasil menjaga kesadaran Schmitt.

"Re... rekaman...?"

Suara yang serak yang hampir tidak keluar dari tenggorokannya sementara Yoruko menarik tangannya keluar dari jubahnya untuk menunjukkan kepada Schmitt, menunjukkan sebuah kristal dengan pilar 8 arah yang mengeluarkan sebuah cahaya hijau muda; sebuah recording crystal.

Hantu mungkin tidak menggunakan item untuk merekam suara.

Kalau begitu, kematian Yoruko dan Caynz semuanya adalah pura-pura. Dia tidak dapat membayangkan bagaimana mereka melakukannya, tetapi mereka berdua memalsukan 'kematian' mereka sendiri untuk membuat seorang pembalas dendam yang sebenarnya tidak pernah ada, dan memaksa pihak ketiga kepada jalan buntu untuk balas dendam. Mereka merekam pengakuan pemain ketiga yang mengakui kesalahannya dan meminta pengampunan, semuanya —— sebagai bagian dari rencana untuk membongkar apa yang terjadi dalam insiden pembunuhan di masa lalu.

"…Jadi... itu bagaimana semuanya ini..."

Schmitt akhirnya menyadari kebenarnnya, menggumam lemah dengan suara yang hampir tidak terdengar, dan dengan segera jatuh.

Dia tidak marah karena dia benar-benar tertipu, bukan juga karena barang buktinya telah diambil darinya, tetapi kagum dengan kegigihan Yoruko dan Caynz —— penghormatan mereka kepada Griselda.

"Kalian berdua... benar-benar menghormati pemimpin..."

Caynz dengan perlahan menjawab dengan suaranya yang lemah.

"Bukankah kamu juga sama?"

"Eh…?"

"Bukankah kamu juga sama, seperti kami? Kamu tidak pernah membenci pemimpin sama sekali, bukan? Tidak peduli seberapa kamu menginginkan cincin itu, kamu tidak akan memiliki kebencian apapun terhadapnya, apakah aku benar?"

"T... tentu saja aku tidak membencinya. Sungguh, percayai aku."

Wajah Schmitt mengerut ketika dia terus menerus mengangguk.

Dalam hal kemampuan bertempur, bahkan bila mereka berdua berkelompok untuk terhadapnya, mereka mungkin tidak lebih kuat dari mereka. Akan tetapi, Schmitt tidak berpikir untuk segera menghunus senjatanya untuk membungkam mereka berdua. Pertama-tama, bila dia jatuh menjadi seorang pemain merah, dia tidak akan dapat terus berada di dalam guild dan grup penyelesai. Dan lebih penting lagi, bila dia membunuh Yoruko dan Caynz di sini, Schmitt sangat yakin bahwa dia tidak akan dapat kembali menjadi dirinya yang biasanya lagi.

Itulah mengapa Schmitt terus menerus mengulang kesalahan yang dia buat di masa lalu bahkan saat recording crystal itu masih aktif.

"Apa yang aku lakukan... adalah menyelinap masuk ke dalam ruangan pemimpin dan mengatur portalnya. Dan karena ini... aku menggunakan uang yang aku dapat dari hal ini untuk membeli beberapa senjata dan pelindung dengan level tinggi, jadi aku memenuhi persyaratan untuk memasuki DDA..."

"Benar bahwa kamu tidak mengetahui siapa yang membuat memo itu, bukan?"

Yoruko bertanya dengan keras, dan Schmitt mengangguk keras lagi.

"A, aku masih tidak tahu siapa yang melakukannya. Diantara kita berdelapan, bila kalian mengurangiku, kalian berdua, pemimpin dan Grimlock, seharusnya masih ada 3 orang tersisa... tetapi aku tidak pernah mengontak mereka lagi setelah itu... tidakkah kamu memiliki petunjuk lain?"

Dalam menghadapi pertanyaan Schmitt, Yoruko hanya dapat dengan lemah-lembut menggelengkan kepalanya.

"Mereka bertiga bergabung dengan sebuah guild tingkat menengah yang serupa dengan «Golden Apple» setelah guild kita dibubarkan dan menjalani kehidupan biasa. Tidak ada satupun dari mereka yang membeli perlengkapan langka ataupun rumah untuk pemain. Kamu hanyalah satu-satunya yang mendaki dengan cepat, Schmitt."

"……Begitu …"

Schmitt berkata, dan menurunkan kepalanya.

Ketika Griselda meninggal, tas kulit yang dikirimkan ke ruangannya memiliki jumlah uang yang begitu banyak. Pada titik itu, dia dapat membeli semua perlengkapan berkemampuan tinggi yang hanya dapat dia impikan.

Bila orang itu tidak menghabiskan uang sebanyak itu dan menyimpannya di dalam penyimpanannya, orang itu berhati besi. Tidak, sebelum itu——

Schmitt melihat ke atas dan dengan segera melupakan keadaannya sekarang dan berkata dengan keraguan yang tumbuh dari dalam dirinya.

"…T, tetapi, tidakkah ini sangat aneh... bila orang itu tidak memerlukan uang itu, lalu mengapa dia membunuh pemimpinnya dan mencuri cincin itu...?"

Yoruko dan Caynz mendengar pertanyaan yang tidak terduga ini, dan bagian atas tubuh mereka sedikit bergerak ke belakang.

Di dalam Aincrad, tidak ada gunanya bagi para pemain untuk menyimpan uang yang diperoleh di dalam tempat penyimpanan mereka. Nilai dari 1 col ada berdasarkan dari drop rate yang dijaga oleh Cardinal System, dijaga tetap konstan setiap saat, yang berarti inflasi ataupun depresi tidak akan pernah terjadi. Bahkan bila para pemain membeli senjata dan pelindung yang berharga tinggi, selama mereka merawat perlengkapan itu dengan baik, mereka dapat memperoleh kembali jumlah uang yang sama pada hari mereka tidak membutuhkannya. Karena itu tidak ada gunanya untuk tidak menggunakan uangnya. Dengan kata lain——

"Orang... yang mengirim memo itu adalah..."

Schmitt terus berpikir keras dan baru saja akan mengatakan kesimpulan yang secara samar-samar muncul di pikirannya.

Akan tetapi, karena dia terlalu fokus, dia terlambat menyadari 'hal itu'.

"SCH…!!"

Tepat pada saat Yoruko di depannya berteriak, sebuah belati kecil tertusuk ke lehernya dari belakang, tepat pada celah antara pelindung dada dan pelindung tenggorokan. Itu adalah sebuah teknik combo dari «Armor Pierce» yang digunakan oleh senjata penusuk kecil, dan dan teknik «Sneaking» yang digunakan pada pelindung non-logam——

Setelah terkejut, Schmitt dengan cepat berbalik dengan sebuah kemampuan respon yang telah dia latih di garis depan. Bahkan bila tenggorokannya tertusuk, dia tidak akan segera mati. Tenggorokan adalah sebuah titik fatal, dan damage-nya akan sangat besar, tetapi akan jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah HP Schmitt yang jauh lebih besar.

Akan tetapi,

Tepat ketika dia akan berbalik, kaki Schmitt mati rasa, dan dia terjatuh ke tanah dengan sebuah suara berdenting. HP bar miliknya dikelilingi oleh sebuah cahaya hijau. Cahaya itu menandakan keadaan paralysis. Sebagai seorang tanker, teknik anti-racun miliknya pasti sudah lumayan meningkat, tetapi ini adalah racun tingkat tinggi yang dapat meniadakan daya tahan. Siapa yang——

"Satu jatuh."

Suara kekanak-kanakan yang terdengar tidak bersalah datang dari atas Schmitt, dan dia dengan terburu-buru melihat ke atas.

Pertama-tama, dia melihat sebuah sepatu kulit dengan apa yang terlihat seperti paku payung yang tajam. Orang itu juga memiliki celana kulit hitam ketat, dan pelindung dari kulit di tubuhnya juga berwarna hitam. Tangan kananya memegang sebuah pisau tipis yang tercelupkan warna hijau, sementara tangan kirinya berada di kantongnya.

Pada kepalanya terdapat sebuah topeng yang terlihat seperti 'kantong', yang hanya menyisakan lubang-lubang berbentuk lingkaran pada bagian matanya. Menyadari bahwa ada pemandangan yang melekat kepadanya, pandangan mata Schmitt menunjukkan warna kursor dari pemain itu. Warnanya bukan warna hijau yang biasanya, tetapi sebuah warna oranye terang.

"Ah…!"

Schmitt mendengar sebuah teriakan lembut dan berbalik untuk melihat seorang pemain berukuran kecil memegang sebuah pedang yang sangat tipis dan mengancam Yoruko dan Caynz. Dia juga berpakaian serba hitam, tetapi pakaiannya tidak terbuat dari kulit. Pakaiannya terbuat dari kain perca yang membungkus dari atas ke bawah. Pada wajahnya terdapat sebuah topeng yang terlihat seperti tengkorak, dan kedua lubang untuk mata hitam itu terlihat seperti mengeluarkan dua mata merah yang bercahaya. Tangan kanannya memegang apa yang kemungkinan besar adalah Estoc yang sama dengan yang dipegang oleh Yoruko, tetapi batang perunggu yang mengeluarkan warna darah itu menjelaskan sifatnya yang menekan. Warna kursornya juga oranye.

Orang dengan topeng tengkorak itu mengambil Estoc hitam dengan mudah dari tangan kanan Yoruko yang kebingungan. Dia melirik bilah pedang itu dan mengeluarkan sebuah suara yang terdengar seperti ada gangguan statik di dalamnya.

"Desainnya, tidak terlalu buruk. Mari, tambahkan, pedang ini, ke dalam, koleksi, milikku."

Schmitt tahu mengenai kedua orang ini. Dia tidak pernah bertemu langsung dengan mereka sebelumnya, tetapi di antara buletin yang tersebar di markas-markas besar para guild, si pemain terkuat memiliki sketsa mereka diantara daftar pemain yang perlu mereka curigai.

Bisa dibilang, mereka adalah musuh terbesar dari grup penyelesai, lebih besar dari para monster bos, para pemain merah. Mereka adalah para pemain pria di dalam guild biadab terbesar dimana mereka adalah kepala bagiannya. Pengguna belati yang telah diracuni yang melumpuhkan Schmitt adalah «Johnny Black», dan pengguna Estoc yang menawan Yoruko dan Caynz adalah «Red-Eyed XaXa».

Kalau begitu, jangan bilang —— 'orang itu' juga terlibat?

Bohong! Jangan! Ini bukanlah waktunya untuk bercanda!

Seakan-akan mengkhianati teriakan yang ada di dalam hati Schmitt, JARI JARI, suara dari langkah kaki dapat terdengar.

Schmitt untuk sementara waktu melihat ke belakang dan memandang dengan kedua mata terbelalak. Dia dapat merasakan bayang-bayang dari teror terbesar di Aincrad.

Orang itu memakai sebuah poncho[13] hitam polos yang menutupinya hingga ke lutut dan sebuah tudung yang terpakai, menutupi kedua matanya.

Orang itu memegang sebuah pisaubelati raksasa berbentuk persegi yang terlihat seperti pisau daging[14] dan sebuah bilah pedang yang berwarna hitam kemerahan seperti darah.

"……«PoH»…"

Schmitt menggumamkan nama itu dari bibirnya dan mulai gemetar hebat seakan-akan dia melihat teror dan keputusasaan.


Guild pembunuh «Laughing Coffin».

Guild ini didirikan setengah tahun setelah permainan kematian bernama SAO ini dibuat. Sebelumnya, mereka adalah para pemain oranye yang hanya mengepung para pemain solo atau beberapa pemain dengan jumlah besar untuk mencuri col atau item, dan cara berpikir mereka yang ekstremis menyebabkan mereka untuk menjadi grup yang radikal seperti itu.

Cara berpikir itu adalah ——«Bila ini adalah sebuah permainan kematian, maka harus membunuh orang »..

Pada Jepang jaman modern, 'pembunuhan secara legal' tidak diperbolehkan, tetapi di dalam situasi yang ekstrim semacam ini, hal itu menjadi mungkin. Tubuh fisik dari semua pemain sedang berada dalam keadaan FullDive, yang berarti mereka sedang tidak sadar dan bahkan tidak dapat menggerakkan satu jari pun. Dalam istilah hukum di Jepang, pembuat dari Nerve Gear, Akihiko Kayaba, akan menjadi pelakunya karena para pemain akan 'terbunuh' oleh mekanisme kematian ini bukannya karena HP bar yang berkurang ketika HP milik seseorang turun menjadi nol.

——Bila begitu, bunuh saja dan nikmati permainannya. Hal ini adalah hak yang diberikan kepada semua pemain.

——Orang yang memberikan alasan yang meracuni seperti itu untuk memancing beberapa pemain oranye dan menyebabkan mereka melakukan kegilaan dalam melakukan PK adalah orang yang memakai poncho hitam dengan pisau ini, PoH.


Tidak seperti namanya yang terdengar menghibur, orang yang tinggi ini mengeluarkan sebuah pandangan sedingin es berjalan ke arah Schmitt dan dengan mudahnya memerintah.

"Balikkan dia."

Johnny Black dengan segera menggerakkan ujung dari kakinya menuju ke perut Schmitt dan menendangnya untuk membalikkannya. Orang yang menggunakan chopper hitam ini melihat wajah Schmitt sementara dia tergeletak dengan lemah di sana, dan berkata lagi,

Sword Art Online Vol 08 - 181.jpg

"Wow… memang benar. Orang ini adalah sebuah mangsa besar. Bukankah dia adalah leader-sama dari DDA?"

Walaupun itu adalah suara yang terdengar indah, untuk suatu alasan, terdapat sebuah perasaan aneh yang mendalam yang keluar bersama dengan suara itu. Dia tidak dapat melihat wajah yang tertutup oleh tudung itu, hanya rambut hitam yang tebal dan bergelombang yang tergantung di pinggir, yang terayun oleh angin malam.

Setelah menyadari keadaan dan keputusasaannya, Schmitt terus berpikir mengapa hal ini terjadi.

Mengapa mereka bertiga muncul di tempat seperti ini? Ketiga atasan dari «Laughing Coffin» adalah simbol dari teror, buronan kelas tertinggi. Mereka tidak mungkin datang ke sini hanya untuk melihat-lihat.

Dengan kata lain, mereka bertiga telah mengetahui bahwa Schmitt berada di sini sebelum menyerang.

Tetapi hal ini tidak cukup untuk menjelaskannya. Dia tidak pernah berkata kepada orang-orang dari DDA kemana dia pergi, dan Yoruko dan Caynz tidak mungkin membocorkan informasi apapun. Mereka berdua sekarang sedang diancam oleh Estoc dari «Red-Eyed XaXa» dan terlihat benar-benar pucat. Bahkan bila Schmitt, yang bergerak seorang diri di lantai ke-19, ditemukan oleh anggota Laughing Member yang mengontak PoH, terlalu cepat bagi mereka untuk muncul.

Apakah ada sesuatu yang lain yang menyebabkan mereka bertiga untuk muncul di lantai ini secara kebetulan? Apakah ini sebuah kemalangan yang hanya terjadi dalam kemungkinan satu banding sepulh ribu? Ataukah, kebetulan ini adalah balas dendam dari Griselda yang telah meninggal...?"

PoH memandang turun ke arah Schmitt, yang sedang merenungkan dengan pikiran-pikiran yang terputus dan tergeletak di bawah seperti sebuah dahan pohon, dan memiringkan kepalanya sedikit.

"lalu…it's showtime. Suara langkah kaki kuda itu menjadi gemuruh sementara gemuruh itu menggetarkan tanah, bercampur dengan ringkikan dari kudanya.

Kuda itu segera mencapat dasar bukit, melompat beberapa kali sebelum mencapai bukit. Kuda itu menggunakan kaki belakangnya untuk membantunya berdiri, dan lubang hidungnya mengeluarkan tanda keberadaan api putih yang berkobar. Johnny terlihat kewalahan oleh keberadaan itu ketika dia mundur. Lalu, pengendara kuda itu dengan penuh kekuatan menarik tali kekang kuda —— dan dengan segera turun dari punggung kuda.

DOSK! Orang itu jatuh ke tanah terduduk dan menggerutu 'sakit!' dengan sebuah suara yang sangat tidak asing.

Pengganggu yang menggosok pinggangnya ketika dia berdiri ini memegang tali kekang dari kuda besar hitam itu, memandang Schmitt, lalu kepada Yoruko dan Caynz sebelum mengeluarkan sebuah nada santai.

"Nyaris terlambat. Biaya perjalanannya akan dibayar oleh DDA."

Di Aincrad, tidak ada item apapun yang dapat digunakan untuk menunggang. Akan tetapi, pada beberapa kandang yang dijalankan oleh NPC di jalan atau desa, seseorang dapat pergi ke sana untuk menyewa juda atau lembu jantan untuk memindahkan sejumlah besar item yang tidak dapat ditampung oleh penyimpanan pribadi. Akan tetapi bila seseorang ingin berkendara, diperlukan kemampuan dengan tingkatan tertentu dan biayanya sangat mahal, jadi hampir tidak ada yang menggunakannya. Di dalam permainan kematian ini, ada sangat sedikit orang yang memiliki waktu lenggang untuk belajar mengendarai kuda——

Schmitt menghembuskan udara yang berada di dadanya dan melihat pengganggu itu, wajah dari pemain solo di dalam grup penyelesai, «Black Swordsman» Kirito.

Kirito menarik tali kekang dan membalikkan kudanya sebelum menepuk kaki belakang kuda itu. Kuda hitam itu dilepaskan dari sewanya, dan suara darinya melangkah pergi dapat didengar, bercampur dengan suara yang terdengar tidak memiliki keberanian.

"Yo, PoH. Lama tidak berjumpa. Kamu masih mengenakan kostum yang aneh itu."

"…Aku tidak ingin diberitahukan mengenai hal itu olehmu."

Jawaban PoH memiliki niat membunuh yang tidak dapat disembunyikan.

Johnny Black lalu melangkah ke depan dan dengan jelas menaikkan suaranya.

"Bajingan...! Tidakkah kamu terlalu santai!? Tidakkah kamu tahu situasimu sekarang ini!?"

Menggunakan tangan kirinya untuk mencegah bawahannya yang mengayun-ayunkan pisaunya, PoH menaikkan pisau pemotong di tangan kanannya itu dari belakang ke bahunya dan mengetukkannya.

"Seperti yang dikatakan oleh pria ini, Kirito. Cara masukmu yang keren itu bagus, tetapi bahkan kamu juga tidak dapat menghadapi kami bertiga sendirian pada waktu yang bersamaan, bukan?"

Schmitt, yang masih lumpuh, menggenggam tangan kirinya yang adalah satu-satunya bagian tubuh yang dapat dia gerakkan.

Situasinya sama seperti apa yang dijelaskan oleh PoH. Bahkan Kirito, yang memiliki kemampuan bertarung tingkat atas diantara anggota grup penyelesai, tidak mungkin mengalahkan 3 orang terkuat dari Laughing Coffin pada waktu yang bersamaan. Mengapa <--dia hanya sendirian-->? Setidak-tidaknya seharusnya dia mengajak «The Flash» bersamanya juga?

"Yah, memang tidak mungkin."

Kirito dengan tenang menjawab dengan tangan kirinya berada di pinggangnya, akan tetapi dia dengan segera melanjutkan.

"Tetapi aku telah meminum sebuah antidote potion dan membawa banyak healing crystal, jadi aku setidaknya dapat bertahan selama 10 menit. Dengan ini, aku seharusnya dapat bertahan hingga bala bantuan datang. Selain itu, apakah kamu pikir kalian bertiga dapat menghadapi 30 orang dari grup penyelesai?"

PoH, yang dibalas dengan kata-kata yang hampir sama, membunyikan lidahnya dibalik tudungnya. Johnny dan XaXa melihat kegelapan di sekeliling dengan resah.

"Payah."

Tak lama kemudian, PoH menyumpah dan menggerakkan kaki kanannya ke belakang.

Dia menjentikkan jari tangan kirinya, dan bawahannya bergerak beberapa meter ke belakang. Yoruko dan Caynz dilepaskan oleh pemegang Estoc merah itu dan dengan lemah berlutut.

PoH menaikkan chopper di tangan kanannya dan mengarahkannya kepada Kirito, menggeram,

"…«Black Swordsman». Dalam waktu dekat, aku akan membuatmu merangkak di tanah sementara para teman seperjuanganmu yang penting berguling di dalam lautan darah yang tragis. Tunggu dan lihatlah."

Setelah mengatakan hal itu, dia memutar pisau daging besar itu dengan mahir sebelum menaruhnya di dalam sarung senjata yang ada di pinggangnya. Poncho kulit hitam itu berkibar, dan pemimpin dari «Laughing Coffin» itu berbalik sebelum melompat menuruni bukit dengan acuh tak acuh sementara kedua bawahannya mengikuti.

Johnny Black masih terlihat khawatir mengenai grup penyelesai yang akan bergegas ke sini karena dia dengan cepat berjalan pergi, dan pengguna Estoc dibalik mantel kain perca itu—Red-Eyed XaXa mengambil beberapa langkah ke depan sebelum berbalik, menatap Kirito dengan cahaya mata yang berpendar redup di balik topeng tengkoraknya sebelum berbisik,

"Terlihat, keren. Kali berikutnya, aku akan mengendarai kuda, untuk memburumu."

"…Kalau begitu, tolong latihan sebanyak mungkin. Menunggangi kuda tidak semudah yang terlihat."

Begitu mendengar jawaban Kirito, XaXa mengeluarkan sebuah suara napas yang dalam sebelum mengejar kawan-kawannya dan menghilang.

Bagian 12[edit]

Ketiga bayangan berjalan menuruni bukit dan menghilang di kegelapan malam. Aku terus menatap kursor oranye mereka yang terlihat melalui efek Teknik Mencari Musuh.

Aku sebelumnya pernah sekali bertemu dengan pemimpin Laughing Coffin, PoH dan bertukar kata dengannya, namun ini adalah kali pertama aku bertemu dengan bawahannya; pengguna pisau beracun dengan sikap dan penampilan kekanak-kanakkan, dan pengguna Estoc yang memakai jubah yang sangat kumal. Tentu saja, nama mereka tidak ditunjukkan oleh kursor-nya. Untuk amannya, aku berniat untuk bertanya kepada Schmitt mengenai nama mereka nanti, tetapi setelah berpikir mengenai ini, kita mungkin akan benar-benar bertarung kali berikutnya kita bertemu. Sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin tahu nama dari kedua orang itu ketika kita harus saling membunuh satu sama lain dengan menggunakan pedang.

Karena itu, aku mengawasi emreka hingga mereka tidak dapat terdeteksi oleh jarak kursor Teknik Mencari Musuh.

Para pemain kriminal biasanya tidak dapat memasuki jalanan dan desa yang memiliki «Kode Anti-Kriminal» yang melindunginya. Begitu mereka memasuki area, mereka akan diserang oleh sejumlah besar NPC penjaga yang sekuat iblis. Semua gerbang transfer di setiap lantai semuanya terletak di jalanan utama dari setiap lantai, jadi bila mereka bertiga ingin berpindah ke lantai lainnya, mereka hanya dapat menggunakan transfer crystal untuk berpindah ke 'sebuah desa di luar area' atau menggunakan sebuah teleport crystal yang sangat mahal atau berjalan menuruni menara dungeon yang sudah diselesaikan untuk bergerak naik atau turun.

Aku rasa mereka mungkin menggunakan metode pertama, tetapi hal ini sendiri berarti mereka perlu menggunakan 6 transfer crystal untuk pulang pergi, dan bagi mereka, hal ini bukanlah pengeluaran yang kecil. Aku menelan ludahku dan mengawasi 3 kursor itu menghilang dari pandanganku sebelum secara tidak sadar menghela napas lega.

Sungguh, mereka adalah orang-orang yang tidak aku duga untuk muncul sama sekali. Mereka bertiga ternyata mengenal Schmitt —— pemimpin bagian depan dari guild Divine Dragon Alliance dengan HP dan pertahanan tertinggi, akan muncul di tempat ini.

Akan tetapi, aku rasa mungkin untuk dengan segera mengetahui darimana sumber dari informasi ini berasal.

Aku memalingkan pandanganku dari hutan belantara yang diselimuti oleh kegelapan, memanggil window milikku dan dengan cepat menjawab kepada Klein, yang seharusnya membawa lebih dari 10 orang kesini, dengan, [Laughing Coffin kabur. Tunggu di kota].

Aku lalu mengambil antidote potion dari kantongku dan menaruhnya di tangan Schmitt. Aku melihat pria kekar ini meminumnya dengan tangan gemetaran dan melihat kepada dua orang lain yang sedikit lebih jauh.

Aku tidak dapat menahan diri untuk memiliki sarkasme dalam nada bicaraku kepada kedua pemain yang berpakaian seperti dewa kematian dan terlihat begitu pucat sekarang.

"Senang bertemu denganmu lagi, Yoruko-san, dan... senang bertemu denganmu untuk pertama kalinya, Caynz-san."

Yoruko, yang seharusnya telah terpecah menjadi berbagai poligon beberapa jam yang lalu dan menghilang, melihat ke atas kepadaku dan menyeringai.

"Aku ingin meminta maaf kepada kalian setelah semuanya selesai... kamu mungkin tidak akan percaya kepadaku bahkan bila aku berkata begitu."

"Mengenai apakah aku percaya kepadamu atau tidak, aku perlu mengetahui apa yang akan kamu traktirkan. Biarkan aku mengatakan hal ini sebelumnya. Jangan berikan kepadaku sebuah ramen yang terlihat mencurigakan ataupun okonomiyaki[15]."

Berdiri di samping Yoruko yang kebingungan, pria yang terlihat kaku itu melepas jubah hitamnya —— korban pembunuhan pertama dari insiden 'dalam area' Caynz merendahkan kepalanya.

"Kita telah bertemu untuk pertama kalinya —— mungkin tidak, Kirito-san. Mata kita memang telah bertemu pada saat itu."

Kata-kata yang diucapkan dengan sikap yang tenang seperti itu menyebabkanku akhirnya teringat.

"Ngomong-ngomong, ternyata memang seperti itu. Ketika kamu mati, ah, tidak, ketika kamu berteleportasi pergi ketika zirahmu hancur, bukan?"

"Un, benar. Aku memiliki pertanda pada saat aku melihatmu bahwa kamu mungkin akan melihat kebenaran di balik kematian palsu ini."

"Kamu menilaiku terlalu tinggi. Aku benar-benar tertipu."

Kali ini, ini giliranku untuk tersenyum kecut. Suasana yang telah tenang kembali tegang dengan berdentangnya zirah Schmitt.

"…Terima kasih telah menyelamatkanku, Kirito... tetapi bagaimana kamu tahu mereka bertiga akan datang ke sini?"

Aku melihat wajah raksasa itu yang melihat tepat ke arahku dan berpikir keras mengenai apa yang harus aku katakan.

"Bukan karena aku tahu, tetapi hanya sebuah kemungkinan yang telah aku pikirkan. Bila aku tahu PoH akan menjadi musuhnya, aku juga akan lari ketakutan."

Jawaban yang tidak jelas yang keluar secara tidak sadar ini juga bukan tanpa alasan.

Apa yang ingin aku katakan mungkin akan mengejutkan mereka bertiga —— terutama Yoruko dan Caynz. Mereka berdua menuliskan seluruh skenario dan melanjutkan dengan pelaksanaan dengan mereka sebagai tokoh utama tidak menyadari bahwa ada seorang 'produser' dibalik layar bersembunyi di sudut. Aku menghela napas dan mulai menarasikan dengan sebuah suara setenang mungkin.

"…Baru 30 menit yang lalu ketika aku merasakan ada yang aneh …"


Insiden ini telah berakhir, jadi aku seharusnya menyerahkan semuanya kepada Yoruko, Caynz, dan Schmitt.

Di lantai kedua dari sebuah penginapan yang memiliki pemandangan yang jelas kepada bar tertentu di lantai ke-20, aku mengatakan hal ini kepada Asuna dan menyandarkan punggunku ke kursi.

Mereka mungkin tidak akan saling membunuh. Kalau begitu, hal ini lebih baik bagi orang yang memulai 'insiden cincin ini' dan memicu 'insiden di dalam area' ini. Aku menyebutkannya dengan percaya diri, dan Asuna menjawab 'yah' dan mengangguk setuju.

Di tengah-tengah keheningan itu —— aku tiba-tiba merasakan hal itu di dalam dadaku, ada suatu perasaan menusuk yang sangat tipis di dalam diriku.

Seharusnya ada sesuatu yang perlu aku perhitungkan. Pastinya ada sesuatu yang perlu aku perhitungkan. Tetapi aku tidak tahu apa sesuatu itu. Yang kurasakan adalah kegelisahan semacam itu.

Apa yang dikatakan Asuna sebelumnya ketika kita mengawasi kelihatannya berhubungan dengan apa yang aku rasakan sekarang. Aku terus memikirkan hal ini dan tanpa sadar berkata kepadanya. "Jadi..."

"…Ada apa?"

Aku melihat kepada sub-leader-sama dari KoB, yang duduk di kursi dan melihat ke atas. Aku menggunakan 80 persen dari kemampuan analisisku untuk menganalisa perasaan ketidaksetujuan ini dan menanyakan sebuah pertanyaan yang ceroboh.

"Asuna, pernahkah kamu, menikah sebelumnya?"

Jawaban dari pertanyaan ini adalah sebuah pandangan yang mengilukan tulang yang dipenuhi keinginan membunuh. Dia juga berdiri bersiap menyerang dengan tangan kanan erat tergenggam dengan tubuh bersandar ke depan.

"HANYA BERCANDA! LUPAKAN MENGENAI HAL INI! YANG INI TIDAK TERMASUK!"

Aku dengan buru-buru berteriak karena pakaianku telah ditariknya sementara aku dengan kalang kabut mengayunkan kedua tanganku dan kepalaku, dan aku dengan buru-buru menambahkan.

"Bukan seperti itu, tidak ada alasan apapun di balik pertanyaan ini... bukankah kamu baru saja menyebutkan tentang pernikahan?"

"Aku memang berkata begitu. Jadi kenapa?"

Dia terus menatapku dengan ganas. Aku mulai gemetaran, tetapi terus memaksakan diri untuk berkata,

"Erm... secara spesifik, ini adalah sesuatu yang kamu katakan... sesuatu yang romantis dan plastik atau..."

"TIDAK ADA YANG MENGATAKAN HAL ITU!"

Pada akhirnya, Asuna hampir menyebabkan Kode Anti-Kriminal aktif karena dia menendang betisku dan membenarkan ingatanku.

"Aku berkata bahwa hal itu romantis dan pragmatis! Aku berkata kepadamu, pragmatis berarti 'realistis'!"

"Realistis... maksudmu pernikahan di dalam SAO?"

"Benar. Dalam sudut pandang tertentu, tidak ada celah untuk menyembunyikan sesuatu karena tempat penyimpanan item dipakai bersama."

"Penyimpanan... dipakai bersama..."

Itu dia.

Kata-kata itu menyengat dadaku, asal mula dari rasa sakit yang kecil dan tajam itu.

Tempat penyimpanan item para pemain yang menikah akan digabungkan, dan jumlahnya kan dihitung untuk 2 orang. Walaupun hal itu lebih nyaman, sangat sering untuk penipuan[16] dalam pernikahan dimana item langka dicuri dan pasangannya melarikan diri.

Aku telah bertanya-tanya mengenai sistem ini sepanjang waktu.

Dikalahkan oleh rasa khawatir ini, aku bertanya lagi.

"Lalu... apa yang akan terjadi kepada penyimpanannya bila kedua pasangan bercerai?"

"Eh…?"

Kelihatannya hal itu benar-benar tidak terduga karena Asuna membelalakkan kedua matanya. Dia menelengkan kepalanya sedikit dan meletakkan kepalan tangannya yang hampir menyentuhku di bawah dagunya sebelum mengatakan,

"Erm yah... aku ingat ada beberapa pilihan, seperti pengaturan otomatis, pemiliha item atau sesuatu seperti itu... ada beberapa pilihan lainnya, tetapi aku tidak begitu ingat..."

"Aku ingin tahu lebih banyak mengenai hal ini. Apa yang harus aku lakukan... oh iya, Asuna, bagaimana kalau kita mencobanya?"

Aku tidak tahu apakah aku dapat menganggap diriku pintar atau beruntung untuk tidak melanjutkannya.

«The Flash» mengeluarkan keinginan membunuh yang beberapa kali lebih kuat dari sebelumnya, memegang sarung pedang yang bernama «Lambent Light» dengan kuat di tangan kirinya. Dia tersenyum dan berkata,

"Apa yang kamu ingin aku lakukan kepadamu?"

"…Bagaimana kalau kita... mengirim pesan kepada Heathcliff dan bertanya kepadanya?"

——Hanya satu menit kemudian, aku mendapatkan sebuah pesan jawaban. Pada pesan itu, pembagian penyimpanan item karena perceraian dengan jelas dituliskan. Seperti yang dapat diduga dari orang yang pada dasarnya adalah ensiklopedia hidup dari sistem.

Selain pembagian secara otomatis menurut nilainya dan pemilihan item seperti yang disebutkan Asuna sebelumnya, kelihatannya juga ada pembagian secara otomatis menurut persentase. Dengan kata lain, pembagian ini juga melibatkan kemungkinan adanya biaya perceraian. Ini memang benar-benar sebuah sistem yang pragmatis.

Aku terus mendengarkan Asuna, yang membaca pesannya, dan terus berpikir.

Tentu saja, pilihan-pilihan ini dapat dipilih ketika kedua pihak setuju untuk bercerai. Bila mereka tidak setuju dengan pembagiannya, sistemnya tidak akan membiarkan mereka bercerai. Akan tetapi, tidak mungkin semua contoh dari perceraian di dalam dunia ini dapat diselesaikan dengan sikap rasional seperti itu. Bila terjadi sesuatu seperti salah satu pihak ingin bercerai namun pihak lainnya tidak setuju, tidak ada perantara keluarga atau sesuatu seperti itu di dalam dunia ini.

Apa yang menjawab keraguan ini adalah paragraf terakhir dari kata-kata yang ada dalam pesan Heathcliff.

"…«Sebagai catatan tambahan, perceraian tanpa syarat hanya dapat terjadi bila salah satu pihak mengatur rasio pembagian item menjadi nol persen untuk dirinya sendiri dan 100 persen untuk pihak lainnya. Sebagai contoh, ketika perceraian diatur, item apapun yang tidak dapat disimpan akan dijatuhkan di dekat pengguna. Kirito-kun, bila seseorang meminta kepadamu perceraian tanpa syarat, aku menyarankan kamu pergi ke dalam sebuah ruangan penginapan untuk satu orang untuk bersembunyi selama beberapa waktu »… itu adalah apa yang tertulis."

Asuna, yang selesai membaca pesannya, memberikan sebuah ekspresi yang tidak jelas ketika dia menutup window miliknya.

Aku tanpa sadar menatap wajahnya dan terus menggumamkan bagian tertentu dari pesan itu.

0 untuk diri sendiri, 100 untuk pihak lain. 0 untuk diri sendiri... 100 untuk pihak lain...

"Ahh…!"

Apa yang sebelumnya adalah sebuah sengatan yang terasa janggal ketika hal itu menyengat dadaku berubah menjadi rasa sakit yang tajam.

Sebuah jarum yang kecil tiba-tiba membesar ukurannya. Keadaan hatiku mulai berubah dari kegelisahan menjadi keraguan, yang kemudian berubah menjadi keterkejutan karena yakin, dan akhirnya bermaterialisasi menjadi ketakutan.

"Ah…ahhh…!!"

Aku berteriak sementara aku menendang kursinya, berdiri, menggenggam Asuna, yang berada di depanku, di pundaknya. «The Flash», yang begitu terkejutnya hingga dia menarik diri, mengeluarkan sebuah teriakan yang berbeda dari sebelumnya.

"Tu... tunggu, ada apa... jangan katakan bahwa kamu memikirkan sesuatu di sini..."

Aku tidak mempunyai waktu untuk berpikir mengenai makna dibalik kata-kata tersebut dan hanya dapat mengeluarkan suara yang seperti rintihan,

"100 untuk diri sendiri dan 0 untuk pihak lain. Hanya ada satu cara untuk membuat perceraian semacam ini."

"…Eh…? A, apa yang kamu katakan...?"

Aku menggenggam pundaknya yang ramping itu dengan erat dan menarik wajahnya yang mungil itu kedekatku sebelum berbisik di telinganya,

"Dengan kematian. Pada saat pasangan pernikahannya meninggal, tempat penyimpanannya akan kembali ke ukuran sebelumnya. Item apapun yang tidak dapat disimpan akan dijatuhkan. Itu berarti... itu berarti..."

Tenggorokanku yang gemetaran menelan ludah, dan aku melanjutkan,

"…Dengan kata lain, pada saat pemimpin dari guild «Golden Apple», Griselda, terbunuh oleh seseorang, cincin yang ada dalam penyimpanannya tidak akan pergi kepada kriminalnya... cincin itu entah pergi ke pasangan pernikahannya, Grimlock, atau dimaterialisasikan ke tanah sebagai sebuah obyek."

Matanya yang berwarna merah kecoklatan yang berada di depan mataku dengan perlahan berkedip dua kali.

Ekspresi keraguan pada wajahnya dengan segera menjadi dingin karena serius.

"Cincinnya... tidak dicuri...?"

Begitu mendengar pertanyaan yang hampir tidak ada suara ini, aku tidak dapat menjawab dengan segera. Aku menggerakkan kedua tanganku menjauh dari Asuna dan berdiri, menyandarkan punggungku ke ambang jendela sebelum berbisik,

"Tidak... tidak seperti itu. Kamu masih dapat mengatakan bahwa cincin itu masih dicuri. Grimlock, dia mencuri cincin yang ada di dalam penyimpanannya. Dia bukanlah pelaku di balik 'insiden di dalam area' yang adalah kebohongan ini, tetapi pelaku dibalik 'insiden cincin' itu."

Rapier miliknya terjatuh dari tangan kiri Asuna, mengeluarkan sebuah suara logam berat ketika mendarat di tanah.


"… Aku masih merasa aneh mengenai hal ini seperti 30 menit yang lalu... kalau boleh tahu, Caynz-san, Yoruko-san, dua senjata yang kamu miliki itu... tombak pendek dan belati berduri itu, dari mana kamu mendapatkannya?"

Begitu mendengarku bertanya, Yoruko bertukar pandang dengan partner-nya, dan menjawab,

"…Untuk menjalankan rencana 'PK palsu di dalam area' ini, perlu bagi kami untuk memiliki senjata bertipe continuous pierce damage. Kami mengunjungi banyak pembuat senjata, tetapi tidak dapat menemukan senjata-senjata unik seperti itu... bila kami memesannya, senjata-senjata itu akan memiliki nama dari pembuatnya, dan ketika seseorang bertanya orang yang membuat senjata-senjata ini , dia akan dengan segera mengetahui siapa yang memesannya, kami, korbannya."

"Dalam situasi seperti ini, kami hanya dapat menghubungi seseorang yang tidak pernah terlihat sejak guildnya dibubarkan... suami dari pemimpinnya, Grimlock-san. Kami menjelaskan kepadanya rencana kami dan meminta kepadanya untuk membuat senjata penikam yang diperlukan. Kami tidak tahu dimana dia berada, tetapi daftar nama kami masih memiliki namanya..."

Caynz meneruskan penjelasan dan akhirnya menyebutkan nama ini. Aku mengumpulkan konsentrasiku kepada telingaku dan mendengarkan.

"Grimlock-san, dia sebenarnya tidak benar-benar menyetujui hal ini. Pada pesan yang dikirimkannya keapda kami, dia hanya menulis bahwa dia berharap Griselda dapat beristirahat dengan tenang. Tetapi setelah kami terus memintanya, dia akhirnya membuat dua, tidak, tiga senjata untuk kami, dan hari saat senjata-senjata itu dikirim kepada kami kebetulan adalah 3 hari sebelum Kains-san meninggal."

Dari kata-kata itu, aku dapat mengetahui bahwa Yoruko dan Caynz menganggap Grimlock sebagai korban ketika istrinya terbunuh.

Aku menarik napas panjang dan memaksakan kata-kata dari mulutku yang akan sangat mengejutkan mereka berdua.

"…Sayangnya, alasan mengapa Grimlock tidak menentang rencana kalian bukan karena Griselda-san. Dilebih-lebihkannya 'PK di dalam area' ini akan menarik banyak perhatian, dan mungkin akan menyebabkan seseorang mengetahui kebenarannya. Hal itu karena, ketika bukan karena perceraian, tetapi kematian yang menghilangkan penyimpanan yang terhubung itu... apa yang akan terjadi dengan barang-barang yang ada di dalam?"

"Eh…?"

Kelihatannya Yoruko tidak begitu menyadari arti dibalik kalimat ini karena dia sedikit menelengkan kepalanya.

Hal ini memang bukan tidak masuk akal. Tidak peduli seberapa mesra pasangan di dalam Aincrad, sangat jarang bagi orang-orang untuk melangkah ke jenjang berikutnya yaitu pernikahan, dan ada lebih sedikit orang yang akan bercerai. Selain itu, sangat jarang bahwa alasannya adalah karena salah satu pihak meninggal. Jangankan aku, bahkan Asuna percaya bahwa cincin itu pasti akan berada di tangan pembunuhnya pada saat Griselda-san terbunuh.

"Dengar... penyimpanan Griselda-san juga menjadi milik Grimlock. Bahkan bila Griselda-san terbunuh, tidak mungkin bagi cincinnya untuk dicuri, karena pada saat dia meninggal, cincin itu akan ditransfer kepada Grimlock. Schmitt... kamu berkata bahwa kamu mendapat hadiah uang untuk membantu rencana ini, bukan?"

Begitu mendengar pertanyaanku, orang berbadan besar yang terduduk bersila di tanah itu mengangguk secara kosong.

"Bila dia dapat menyiapkan begitu banyak uang, kelihatannya cincinnya memang sudah dijual. Satu-satunya yang dapat melakukan hal ini adalah Grimlock, yang mendapatkan cincinnya. Dia juga tahu bahwa Schmitt adalah kaki tangan dari rencana itu, jadi itu berarti..."

"Pelakunya adalah Grimlock...? Orang itu, dia adalah yang mengirim memo itu... dan mengririm Griselda keluar dari area dan membunuhnya?"

Schmitt mengerang dengan suara parau. Aku merenung untuk beberapa saat dan menolak dugaan ini.

"Tidak, dia tidak melakukannya secara langsung. Bila Griselda, yang tertidur di dalam penginapan, digerakkan ke luar area, dia mungkin secara tiba-tiba terbangun, dan akan merepotkan bila wajahnya terlihat. Aku rasa pembunuh sebenarnya adalah seorang pemain merah yang diminta untuk melakukan pekerjaan ini. Tetapi walaupun ternyata begitu, hal ini masih tidak meringankan beban kejahatan Grimlock..."

"…"

Schmitt tidak mengatakan apapun sementara dia hanya melihat secara kosong ke langit.

Ekspresi kehancuran muncul juga di wajah Yoruko dan Caynz. Beberapa detik kemudian, Yoruko menggerakkan rambut ungu gelapnya yang bergelombang, menjadi semakin gelisah seiring waktu.

"Bagaimana mungkin... hal seperti itu, kamu bohong! Mereka berdua selalu bersama... Grimlock-san selalu mengikutinya dari belakang... dan juga... benar, bila dia adalah pelaku sebenarnya, mengapa dia membantu rencana kami!? Bila dia tidak membantu kita, kita tidak akan dapat melakukan apapun, dan 'insiden cincin' itu akan tetap terkubur, bukan?"

"Apakah kalian berdua menjelaskan keseluruhan rencananya kepada Grimlock?"

Begitu mendengar pertanyaanku yang tiba-tiba, Yoruko menutup erat mulutnya, dan sedikit mengangguk.

"…Lalu, dia juga pasti akan tahu apa yang akan terjadi bila rencananya berhasil. Dengan kata lain, adegan terakhirnya akan menjadi bahwa Schmitt, yang dipenuhi oleh rasa bersalah, datang ke makam Griselda-san untuk mengakukan kesalahannya dan diinterogasi oleh Yoruko-san dan Caynz-san. Bila begitu, si kaki tangan Schmitt, dan orang-orang yang ingin tahu kebenarannya, Yoruko-san dan Caynz-san. Dia hanya perlu... membungkam kalian bertiga. "

"…Begitu. Jadi... karena itulah, mereka bertiga..."

Aku melirik ke arah Schmitt, yang terlihat benar-benar kacau ketika dia mengatakan kata-kata ini, dan mengangguk dengan sebuah perasaan depresi.

"Begitu kenyataannya. Alasan mengapa tiga orang teratas dari «laughing Coffin» muncul adalah karena Grimlock membocorkan informasi kepada mereka. Seorang eksekutif dari DDA sebagai mangsa berada di sini tanpa kawan-kawannya... aku rasa sudah ada jaringan komunikasi pada saat dia meminta mereka untuk membunuh Griselda-san."

"…bagaimana hal ini..."

Yoruko, yang kehilangan semua kekuatan yang ada di lututnya, jatuh ke tanah, dan Caynz menggunakan tangan kanannya untuk menopangnya. Akan tetapi, wajahnya yang sangat pucat dapat dengan jelas terlihat di bawah cahaya rembulan.

Yoruko menggenggam bahu Caynz dan bertanya dengan sebuah suara yang sangat tidak bersemangat,

"Grimlock-san… ingin membunuh kami...? Tetapi... mengapa? Dan... mengapa dia membunuh pasangannya hanya untuk mendapatkan cincin itu...?"

"Aku tidak dapat menyimpulkan motif dibalik hal ini, tetapi dia, yang tidak pernah meninggalkan markas guild untuk membuktikan alibi-nya selama 'insiden cincin' itu, mungkin tidak akan hanya duduk diam dan menyaksikan. Lagipula, ini adalah sebuah kesempatan untuk menghadapi kalian bertiga dan menguburkan dua insiden dalam sekali jalan. Jadi... untuk detailnya, tanyakan saja kepadanya secara langsung."

Pada saat aku mengatakan hal ini, telingaku mendengar dua pasang langkah kaki mendekat dari lereng sebelah barat dari perbukitan.

Hal pertama yang memasuki mataku adalah seragam kesatria merah dan putih yang masih terlihat cerah di dalam pemandangan malam ini. Tentu saja dia adalah Asuna «The Flash», menghunuskan sebuah rapier dengan bilah pedang perak yang terlihat sangat jelas. Sejauh yang aku tahu, bilah pedang ini adalah bilah pedang tertipis dan paling elegan di Aincrad, dan juga sebuah senjata yang paling kejam yang dapat menembus segala macam pertahanan.

Serorang pria juga sedang berjalan ke sini, kelihatannya dipaksa oleh ujung tajam dari rapier dan pandangan tajam dari penggunanya.

Bayang-bayang yang sangat tinggi dan sangat kurus itu memakai pakaian kulit berujung panjang dan sebuah topi dengan ujung yang sangat besar. Wajahnya yang tersembunyi di balik bayangan memiliki sesuatu yang memantulkan cahaya rembulan dari waktu ke waktu, kemungkinan kacamata. Kesan secara keseluruhan yang dia berikan kepadaku lebih mirip dengan seorang hitman dari sebuah film Hong Kong dibandingkan seorang pengrajin. Tentu saja, itu mungkin karena aku telah memiliki prasangka terhadapnya sebelumnya.

Warna dari kedua kursor mereka adalah hijau. Aku sudah bersiap-siap untuk membiarkan Asuna menjadi seorang pemain oranye untuk mencegah orang itu melarikan diri —— tentu saja, bila hal itu terjadi, aku pasti akan melakukan hal apapun yang diperlukan untuk mengembalikannya ke warna yang sebelumnya —— jadi setelah melihat hal ini, aku tanpa sadar menghela napas lega, tetapi aku dengan segera kembali tegang dan memandang pria yang sedang menaiki bukit ini.

Di balik kacamata berbingkai perak adalah sebuah wajah yang terlihat lemah-lembut, tidak peduli bagaimana seseorang melihatnya. Kedua matanya yang panjang, sipit dan terlihat berkantung, terlihat lumayan baik juga. Tetapi biji mata hitamnya yang sedikit kecil jauh di dalam kacamata itu memang memiliki suatu keberadaan yang dapat memanggil kesiagaanku.

Pria itu berhenti tiga meter di depanku, pertama melihat ke arah Schmitt, lalu Yoruko, Caynz dan akhirnya, makam yang tertutupi oleh lumut sebelum berkata,

"Yah... lama tidak berjumpa, semuanya."

Beberapa detik kemudian, Yoruko akhirnya menjawabnya dengan sebuah nada yang tenang dan dalam,

"Grimlock…san. Kamu... kamu, apakah kamu benar-benar..."

Yang membunuh Griselda, mengambil cincinnya, dan berencana untuk menghabisi kami bertiga di sini untuk menutupi insiden ini?

Walaupun hal itu tidak disebutkan, semuanya mengerti pertanyaan ini. Sementara terhadap pertanyaan ini, pria ini —— mantan wakil pemimpin dari «Golden Apple», si pandai besi Grimlock tidak dengan segera menjawab.

Dia melihat Asuna menyarungkan pedangnya di belakangnya dan bergerak ke arahku sebelum tersenyum, dan berkata,

"…Itu adalah suatu kesalahpahaman, Aku hanya merasa bahwa aku perlu mengerti hasil dari situasi ini, karena itulah aku datang ke sini. Alasan mengapa aku dengan patuh mendengar onee-san yang menakutkan ini hanya untuk membersihkan kesalahpahaman ini."

——Ohh, dia menyangkalnya? Aku benar-benar terkejut di dalam. Tidak ada bukti fisik untuk menunjukkan bahwa dia membocorkan informasinya keapda PoH, akan tetapi dia tidak dapat menyangkal mengenai peraturan sistem di dalam insiden cincin itu.

"KAMU BOHONG!"

Asuna dengan segera berteriak.

"Bukankah kamu bersembunyi di antara semak-semak sebelumnya? Bila aku tidak menggunakan Reveal technique, kamu tidak akan keluar."

"Tentu saja aku tidak keluar. Aku hanyalah seorang pandai besi biasa, dan seperti yang kamu lihat, aku tidak mempunyai satupun senjata padaku sama sekali. Mengapa aku harus dimarahi olehmu seperti itu karena tidak menampakkan diri di depan beberapa pemain oranye?"

Dia menjawab dengan tenang dan dengan enggan membuka kedua lengannya dengan sarung tangan kulit masih terpasang.

Schmitt, Caynz dan Yoruko tidak dapat berkata apa-apa sementara mereka hanya terus mendengarkan Grimlock membela dirinya sendiri. Mereka mungkin masih tidak percaya bahwa mantan wakil pemimpin mereka meminta pemain merah yang kejam untuk membunuh mereka. Mereka tidak pernah berpikir mengenai itu dan mungkin enggan untuk mempercayai hal ini. Tidak aneh bagi mereka untuk menjadi seperti ini.

Aku mengulurkan tangan kiriku untuk menghentikan Asuna, yang kelihatannya masih ingin mengatakan sesuatu dan akhirnya berkata,

"Senang berjumpa denganmu untuk pertama kalinya, Grimlock-san. Aku Kirito... hanya orang luar —— tetapi benar bahwa kami tidak dapat menghubungkan kemunculanmu di sini dengan serangan dari «Laughing Coffin» karena kami tidak mempunyai bukti apapun untuk membuktikan kedua kasus ini. Bahkan bila kita bertanya kepada mereka, mereka mungkin tidak akan bersaksi."

Sebenarnya, bila daftar teman Grimlock dapat diperlihatkan dan kita memeriksa pesan antar teman, seharusnya ada nama seorang pemain yang menerima permintaan untuk «Laughing Coffin», akan tetapi, sayangnya, aku tidak tahu nama yang mana.

Akan tetapi, bahkan bila kita mengesampingkan usaha pembunuhan kepada Schmitt dan kawan-kawannya, seharusnya tidak ada alasan apapun untuk 'insiden cincin' tersebut. Aku percaya ini adalah kenyataannya, dan meneruskan,

"Tetapi pada musim gugur yang lalu, 'insiden cincin' yang menyebabkan bubarnya guild «Golden Apple»... jelas-jelas memiliki hubungan denganmu. Tidak, kamu seharusnya adalah otak di balik hal ini. Tidak peduli siapa yang membunuh Griselda, cincin itu pasti akan berakhir di tanganmu karena kamu memakai bersama tempat penyimpanan dengannya. Kamu sebenarnya menyembunyikan kenyataan itu, dengan diam-diam menjual cincin itu dan menyerahkan setengah uangnya kepada Schmitt. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun selain pelakunya, dan hanya ada satu alasan mengapa kamu terlibat dengan 'insiden di dalam area' ini... kamu ingin membungkam mereka yang terlibat dan mengubur masa lalu dalam kegelapan, apakah aku benar?"

Setelah aku mengatakan hal itu, sebuat keheningan berat turun di bukit di tengah hutan ini. Cahaya biru rembulan yang bersinar turun dari suatu tempat menunjukkan sebuah ekspresi suram yang terlihat dengan jelas pada wajah Grimlock.

Tak lama, bibirnya melengkung secara aneh, dan sebuah suara yang terasa dapat menurunkan temperatur berbunyi.

"Begitu. Suatu teori yang menarik, Mr Detective-kun... tetapi sayangnya, ada sebuah celah di dalam pemikiran ini."

"Apa?!"

Aku secara naluri bertanya. Grimlock melirik kepadaku dan menggunakan tangan kanannya yang tertutupi oleh sarung tangan hitam untuk menekan topinya.

"Benar bahwa aku memakai bersama tempat penyimpanan yang sama dengan Griselda, jadi ketika dia terbunuh, smeua item yang tersimpan di dalam penyimpanannya pastinya datang kepadaku... pemikiran ini beanr. Akan tetapi..."

Sebuah tatapan tajam datang kepadaku dari lensa bulat yang memantulkan cahaya rembulan itu, dan pengrajin yang tinggi dan kurus ini meneruskan dengan sebuah nada monoton.

"Bagaimana jika cincin itu tidak disimpan di dalam tempat penyimpanannya? Dengan kata lain, bagaimana jika cincin itu dimaterialisasikan dan dipakai di jari Griselda...?"

"Ahh…"

Mengeluarkan sebuah suara kecil.

Aku, yang dibungkam oleh pertanyaan yang tidak terduga ini, hanya dapat mengeluarkan sebuah suara kosong yang serupa. Benar bahwa di dalam insiden ini masih ada banyak aspek yang tidak aku pertimbangkan sebelumnya.

Seorang pemain dengan perlengkapan yang dimaterialisasikan sebagai sebuah objek pastinya akan menjatuhkan perlengkapan ini ketika mereka terbunuh oleh monster atau oleh pemain lain, tanpa pengecualian. Bila Griselda memakai cincin itu, cincinnya tidak akan ditransfer kepada tempat penyimpanan Grimlock, tetapi mendarat di tangan pembunuhnya. Pemikiran semacam ini juga benar.

Apakah dia menyadari bahwa arusnya sudah berbalik? Bibir Grimlock melengkung sedikit, namun ekspresi itu segera menghilang. Pandai besi itu menggunakan tangan kanannya untuk memegang kepalanya dengan sedih.

"…Griselda adalah seorang pendekar pedang tipe kecepatan. Aneh baginya untuk tidak mencoba tambahan agility dari cincin itu sebelum dia menjualnya, bukan? Dengarkan, ketika dia terbunuh, semua yang dia punya memang datang kepadaku, tetapi cincin itu tidak ada di sana. Itu adalah kenyataannya, Mr Detective."

Aku tanpa sadar menggertakan gigiku. Aku mencoba untuk menyangkal pernyataan Grimlock, tetapi bila aku ingin membuktikan bahwa Griselda memang mengenakan cincin itu atau tidak, aku mungkin memerlukan kriminal yang sebenarnya membunuhnya —— mungkin anggota dari Laughing Coffin.

Begitu melihatku tetap tidak dapat berkata-kata, Grimlock sedikit menaikkan topinya, melihat keempat orang lainnya yang ada, dan dengan kasar membungkuk.

"Kalau begitu, aku akan pergi. Sayang kamu tidak dapat menemukan otak di balik pembunuhan Griselda, tetapi penyesalan mendalam Schmitt sendiri sudah cukup untuk membuat jiwanya beristirahat dengan tenang."

Ketika kami menghadap punggung dari pengrajin yang menarik ke bawah topinya dan berbalik dengan rapi——

Seakan-akan ada sebuah perasaan kuat yang tersembunyi di dalam kesunyiannya karena Yoruko hanya berkata,

"Tolong tunggu... tidak, tunggu di sana, Grimlock."

Pria yang berhenti itu memalingkan wajahnya sedikit. Matanya yang terlihat lemah lembut di balik kacamata itu tiba-tiba memberikan pandangan jengkel.

"Apakah masih ada yang lain? Bila itu hanyalah tuduhan tanpa dasar karena emosi, hal itu tidak dapat dianggap. Kepadaku, tempat ini adalah sebuah tempat yang suci."

Grimlock mengatakan hal ini dengan sebuah nada yang arogan, lancar dan elegan, dan Yoruko melangkah ke depan.

Apakah dia akan melakukan sesuatu? Dia melihat kepada kedua tangan putihnya yang dinaikkan ke dadanya, dan kemudian lagi melihat ke depan. Kedua mata yang berwarna biru tua itu mengeluarkan sebuah pancaran kekuatan yang tidak pernah aku lihat hingga sekarang.

"Grimlock, kamu baru saja berkata bahwa pemimpin mengenakan cincin itu, jadi cincin itu tidak ditransfer kepadamu, tetapi diambil oleh pembunuhnya. Tetapi... itu mustahil."

"…Bagaimana mungkin? Bukti apa yang kamu punya?"

Yoruko memandang Grimlock berbalik perlahan, dan mengatakan dengan sebuah nada yang lebih kasar,

"Ketika kita mendapatkan drop cincin itu, para anggota guild semuanya mendiskusikan mengenai apa yang harus dilakukan, benar? Caynz, Schmitt dan aku menolak penjualan cincin itu karena kami berpikir untuk meningkatkan kekuatan guild. Pada saat itu, Caynz benar-benar ingin menggunakannya untuk dirinya sendiri, tetapi berkata bahwa dia ingin membiarkan pemimpin untuk menggunakannya —— pendekar pedang terkuat di dalam guild «Golden Apple» adalah pemimpin, jadi yang terbaik adalah baginya untuk menggunakan cincin itu."

Tepat di samping Yoruko, Caynz menunjukkan sebuah ekspresi canggung. Tetapi Yoruko tidak keberatan sama sekali karena dia meneruskan perkataannya.

"Sedangkan untuk kata-kata itu, aku masih ingat setiap patah kata yang dikatakan oleh pemimpin. Orang itu tersenyum ketika dia mengatakan hal ini —— Di dalam SAO, satu tangan hanya bisa memakai satu cincin. Tangan kananku sudah memakai bukti dari pemimpin guild, dan... cincin pernikahan di tangan kiriku tidak dapat dilepas, jadi aku tidak dapat menggunakannya. APAKAH KAMU MENDENGARNYA!? TIDAK MUNGKIN BAGINYA UNTUK MELEPASKAN SALAH SATU DARI KEDUA CINCIN ITU DAN MENCOBA KEMAMPUAN DARI CINCIN LANGKA ITU, MUSTAHIL!"

Pada saat kata-kata tajam itu berbunyi, semua orang yang hadir, termasuk aku, menarik napas.

Benar bahwa di dalam bagian perlengkapan di menu utama, ada satu tempat untuk masing-masing tangan untuk memakaikan cincin. Bila kedua tempat itu sudah terpakai, mustahil untuk memakai cincin baru. Akan tetapi——

Pemikiran ini masih terlalu lemah.

Kelihatannya pikiranku didengar karena Grimlock berkata dengan halus.

"Aku rasa kamu ingin mengatakan sesuatu. 'Mustahil'? Bila kamu benar-benar ingin mengatakan hal ini, bagaimana jika kamu mengatakan yang ini? ——Aku, yang menikah dengan Griselda, tidak akan pernah menyakitinya atau membunuhnya. Apa yang kamu katakan adalah sebuah tuduhan tidak berdasar."

"Tidak."

Yoruko menjawab dengan sebuah suara yang sangat halus. Aku menahan napasku untuk melihat pemain wanita yang mungil ini, dan dia secara perlahan menggelengkan kepalanya dengan hebat.

"Tidak, bukan itu. AKu memiliki bukti... pembunuh yang membunuh pemimpin merasa bahwa item yang dijatuhkan tidak berguna dan meninggalkan tempat kejadian. Untungnya, seorang pemain yang mengetahui nama dari pemimpin menemukan item-item ini dan mengirimnya ke rumah guild. Itulah mengapa kami menggunakan tempat ini... menggunakan batu nisan ini sebagai makam. Pada saat itu, kami meletakkan pedangnya di batu nisan ini, dan membiarkannya menghilang ketika durabilitasnya habis. T... tetapi bukan itu saha. AKu bahkan menguburkan sesuatu... sesuatu yang ditinggalkannya yang tidak pernah aku sebutkan sebelumnya."

Setelah mengatakan hal itu, Yoruko berbalik dan berlutut disamping nisan kecil itu dan mulai menggali dengan tangannya. Sementara semuanya memandang dalam diam, Yoruko akhirnya berdiri dan menyerahkan objeknya untuk dilihat semuanya. Objek itu adlaha sebuah kotak perak yang bersinar di bawah cahaya rembulan.

"Ah…«Eternal Storage Trinket»…!"

Memang seperti yang dikatakan Asuna. Apa yang diambil oleh Yoruko adalah sebuah kotak penyimpanan yang hanya pengrajin tingkat master yang dapat membuatnya untuk menjaga durabilitas dari sebuah item. Bentuknya adalah kubus yang berukuran 10cm, jadi kotak ini tidak dapat menyimpan item-item berukuran besar. Bahkan ketika disimpan di luar, durabilitasnya tidak akan pernah turun, dan item-item di dalamnya tidak akan menghilang sendiri.

Yoruko meraih dengan tangan kirinya dan membuka tutup dari kotak perak ini.

Apa yang berada di sutra putih itu adalah dua cincin yang berpendar.

Yoruko pertama-tama mengambil salah satu dari kedua cincin itu—sebuah cincin perak besar. Pada permukaan datar dari cincin itu, ada sebuah tanda berbentuk apel.

"Ini adalah barang yang dikenakan di jari tengah dari tangan kanannya, bukti dari «Golden Apple». Aku juga menyimpan barang yang sama, jadi kamu dapat mengetahui ketika kamu membandingkannya."

Setelah meletakkannya kembali, dia mengambil cincin satunya —— sebuah cincin yang panjang dan tipis yang berpendar keemasan.

"Dan ini —— adalah cincin pernikahan yang selalu dia kenakan di jari manis dari tangan kirinya, kamu tahu, Grimlock! Namamu dengan jelas terukir di situ!... Kedua cincin ini selalu berada di tempat yang sama —— ITU ADALAH BUKTI TAK TERGOYAHKAN BAHWA PEMIMPIN KITA MENGGUNAKANNYA BAHKAN KETIKA DIA DIBAWA KELUAR AREA DAN TERBUNUH! BUKANKAH BEGITU!? BILA TIDAK, COBA SANGKAL HAL INI!!"

Pada akhirnya, dia berteriak secara histeris dengan penuh tangis.

Sejumlah besar air mata mengalir turun ke kedua pipi Yoruko, dan dia mengulurkan tangannya yang membawa cincin keeemasan itu kepada Grimlock untuk dilihat olehnya.

Pada saat ini, tidak ada yang berbicara. Caynz, Schmitt, Asuna, dan aku hanya dapat memandang mereka berdua dalam perseteruan mereka dengan mata terbelalak.

Bibir dari pengrajin yang tinggi dan kurus ini masih melengkung ketika dia tetap di sana selama lebih dari 10 detik. Akhirnya, bibirnya bergemetar sedikit sebelum terbuka.

"Cincin itu... aku rasa pada saat pemakaman ketika kamu bertanya kepadaku, Yoruko, mengenai apakah aku ingin mengambil cincin pernikahan Griselda. Aku menjawab bahwa kita sebaiknya membiarkannya menghilang secara alami dengan pedangnya. Bila pada waktu itu... aku berkata bahwa aku ingin mengambilnya..."

Grimlock menurunkankepalanya dengan dalam dan mengubur wajahnya di dalam topinya, terjatuh ke tanah seakan-akan benang yang mengendalikan tubuhnya yang tinggi terputus.

Yoruko meletakkan cincin keemasan itu kembali ke dalam kotak, menutupnya dan memegang erat kotak itu sebelum melihat ke langit dengan wajahnya yang penuh air mata, mengatakan dengan sebuah suara yang telah kehilangan ketajamannya.

"…Mengapa... mengapa, Grimlock. Mengapa, apakah kamu benar-benar ingin mengambil cincin itu dan menukarnya dengan uang, dan membunuh pemimpin kita... istrimu sendiri, hanya untuk hal itu?"

"…Uang? Apakah kamu berkata uang?"

Sementara dia tetap berlutut, Grimlock berkata dengan sebuah suara serak, dan kemudian mulai tertawa.

Dia menaikkan tangan kirinya, memanggil menu window miliknya, dan setelah mengoperasikannya untuk waktu yang singkat, apa yang muncul sebagai sebuah objek adalah sebuah tas kulit yang sedikit besar. Grimlock menggenggamnya dan melemparkannya ke tanah. Di tengah suara berat itu, terdapat suara-suara logam di dalamnya. Dari hal ini, aku dapat menyimpulkan bahwa tas ini memiliki sejumlah besar uang.

"Ini adalah setengah dari uang yang didapatkan ketika cincin itu dijual. Tidak satu koinpun yang terpakai."

"Eh…?"

Grimlock melihat ke atas ke arah Yoruko yang kebingungan dan mengerutkan alisnya, dan kemudian melihat ke aah kami dan berkata dengan sebuah suara serak,

"Bukan karena uangnya. Aku... aku harus membunuhnya, saat dia masih istriku."

Kacamata bulat itu melirik ke arah batu nisan yang dipenuhi oleh lumut tersebut untuk sesaat dan dengan cepat berbalik, dan pengrajin itu meneruskan kata-katanya.

"Griselda, Grimlock. Gri yang ada di bagian awalnya bukanlah suatu kebetulan. Dia dan aku, kami menggunakan nama yang sama dalam net games yang kami mainkan sebelum SAO. Dan bila sistemnya membolehkan, kami selalu menjadi suami istri. Hal itu karena... dia adalah istriku di dunia nyata."

Jauh di dalam diriku aku benar-benar terkejut sementara mulutku terbuka. Asuna juga menarik napas sementara Yoruko dan yang lainnya terlihat amat sangat terkejut.

"Bagiku, dia adalah seorang istri yang ideal tanpa cacat. Seakan-akan dia dibentuk untuk menjadi seorang istri yang akan mengikuti suaminya, yang juga sangat imut dan patuh dan tidak pernah bertengkar. Hanya saja... ketika kami terperangkap di dalam dunia ini bersama... dia berubah..."

Grimlock menggelengkan wajahnya yang hampir tertutupi oleh topinya dan menghela napas,

"Orang yang ketakutan dan gemetaran ketika kami memasuki permainan kematian yang dipaksakan ini adalah aku. Talenta macam apa yang tersembunyi di dalamnya... baik mengenai kemampuan bertarung ataupun untuk membuat keputusan, Griselda... tidak, «Yuuko» jauh melebihiku. Selain itu, bukan itu saja. Kemudian, dia melakukan apa yang aku tentang, membuat sebuah guild dan mendaftarkan anggota-anggota sebelum mulai berlatih. Dia... dibandingkan dengan dunia nyata, dipenuhi oleh lebih banyak semangat... terlihat amat sangat puas... sementara aku berdiri di sampingnya dan mengawasinya, bahkan aku harus mengakui bahwa Yuuko yang aku cintai telah menghilang. Bahkan bila kita menyelesaikan permainan ini dan kembali ke dunia nyata, Yuuko yang pendiam dan patuh tidak akan pernah kembali.

Bahu dari longcoat yang memiliki kancing id depan bergemetar sedikit. Apakah dia sedang menghina dirinya sendiri atau merasakan rasa sakit dari kehilangannya? Aku tidak dapat mengetahui.Suaranya yang lembut itu meneruskan,

"…Dapatkah kamu mengerti apa yang aku takutkan? Bila aku kembali ke dunia nyata... dan bila Yuuko mengajukan usul agar kita bercerai... aku tidak akan pernah dapat menahan rasa malunya. Lalu... selama aku masih menjadi suaminya di dalam dunia ini dimana membunuh itu legal, aku ingin mengunci Yuuko di dalam ingatanku. Keinginanku ini... aku rasa tidak ada yang dapat menyalahkanku, bukan...?"

Pengakuan yang perlahan dan menakutkan ini berakhir, dan selama itu, tidak ada yang dapat mengatakan apapun.

Dan apa yang aku dengar berikutnya adalah sebuah suara serak yang keluar dari tenggorokanku.

"Rasa malu... rasa malu? Karena istrimu sendiri berhenti mendengarkanmu... kamu membunuhnya hanya karena alasan ini? Dia melatih dirinya sendiri dan teman-temannya jadi kita semua dapat lepas dari SAO... dan berharap untuk bergabung dengan grup penyelesai suatu hari, dan kamu... membunuhnya... untuk alasan seperti itu …"

Aku menggunakan pergelangan tangan kiriku untuk menahan tangan kananku yang hampir meraih pedang yang ada di punggungku.

Grimlock secara perlahan mengangkat wajahnya, bagian bawah dari kacamatanya memantulkan sebuah cahaya lembut, dan menggumam kepadaku,

"Alasan seperti itu? Tentu saja tidak. Itu adalah cukup alasan. Suatu hari, kamu akan mengerti, Mr Detective. Ketika kamu jatuh cinta dan hampir kehilangannya."

"Tidak, kamulah yang salah, Grimlock!"

Orang yang membantahnya bukanlah aku, tetapi Asuna.

Wajahnya yang sangat cantik mengeluarkan sebuah ekspresi yang tidak aku ketahui, dan pengguna rapier itu berkata dengan tenang,

"Perasaan yang kamu miliki terhadapGriselda bukanlah cinta, hanya rasa ingin memiliki. Bila kamu mencintainya, lepaskan sarung tangan dari tangan kirimu. Kamu mungkin sudah membuang cincin yang sama yang tidak dilepas oleh Griselda bahkan ketika dia dibunuh."

Bahu Grimlock tersentak sedikit, dan sama sepertiku, tangan kanannya sedang memegang sesuatu di sebelah kirinya.

Akan tetapi, tangannya tidak melakukan apapun setelahnya. Pengrajin itu tetap diam dan tidak melepas sarung tangan kulitnya.

Orang yang memecah keheningan lagi adalah Schmitt, yang tidak berbicara hingga sekarang.

"…Kirito, dapatkah kamu menyerahkan hukuman dari orang ini kepada kami? Tentu saja, kami tidak akan membunuhnya, tetapi kami pasti akan membuatnya menebus kesalahannya."

Suara yang tenang ini tidak memiliki perasaan teror total apapun seperti yang dimilikinya beberapa menit yang lalu.

Aku melihat pria yang berotot itu yang zirahnya mengeluarkan beberapa suara dan mengangguk kecil.

"Aku mengerti. Aku akan menyerahkannya kepada kalian kalau begitu."

Schmitt mengangguk tanpa suara dan menggenggam tangan kanan Grimlock untuk menariknya. Setelah memeriksa bahwa pengrajin yang merendahkan kepalanya tidak akan lari, dia hanya berkata "Maaf merepotkanmu" dan meninggalkan bukit.

Yoruko dan Caynz, yang menguburkan kotak perak itu kembali, berjalan ke arah kami, membungkuk dalam dan bertukar pandang dengan kami. Yoruko lalu berkata,

"Asuna-san, Kirito-san. Aku benar-benar minta maaf... aku tidak tahu bagaimana aku dapat berterima kasih kepada kalian berdua. Tanpa kalian berdua, kami mungkin sudah terbunuh di sini... dan kejahatan Grimlock tidak akan terungkap."

"Tidak... untungnya kamu berhasil mengingat kedua cincin itu pada akhirnya. Bagus sekali. Bila kamu kembali ke dunia nyata, kamu dapat menjadi seorang jaksa atau pengacara."

Begitu mendengar hal ini, Yoruko tersenyum dan mengangkat bahu.

"Tidak... kalian berdua mungkin tidak akan percaya ini, tetapi pada saat itu, aku kelihatannya mendengar suara pemimpin dan ingat tentang kedua cincin itu."

"…Begitu …"

Mereka berdua membungkuk lagi. Asuna dan aku lalu melihat mereka berjalan menuruni bukit, mengikuti Schmitt dari belakang.

Segera sesudahnya, keempat kursor itu menghilang ke dalam kota. Pada bukit di tengah hutan ini, hanya ada cahaya biru rembulan dan angin malam yang tenang.

"…Ngomong-ngomong, Kirito-kun."

Tiba-tiba, Asuna berbisik dengan lembut.

"Bila kamu... bila kamu menikah dengan seseorang dan menemukan sesuatu mengenai orang itu yang tidak kamu ketahui, bagaimana pendapatmu?"

"Eh?"

Pertanyaan yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya membuatku tertegun. Aku baru hidup selama 15 tahun, dan pertanyaan mengenai kehidupan yang sulit ini adalah sesuatu yang tidak dapat aku mengerti sepenuhnya.

Tetapi setelah memikirkannya, aku akhirnya mengatakan sebuah jawaban yang kurang lebih tidak banyak pemikiran mendalam.

"Aku mungkin akan berpikir bahwa aku beruntung."

"Eh?"

"I... itu karena bila kita sudah menikah, itu berarti kita berdua menyukai area yang sudah dapat kita lihat, bukan? Jadi bila kita menemukan sisi baru setelah itu, dan bila kita masih saling menyukai... bukankah cintanya akan menjadi du, dua kali lipat?"

Aku tahu bahwa ini adalah sebuah penjelasan yang sangat bodoh, tetapi Asuna hanya mengernyitkan dahi, menelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Begitu. Aneh juga."

"A... aneh..."

"Yah, bukan suatu hal besar. Mari tidak memperbincangkan hal ini... banyak hal telah terjadi, dan perutku mulai berbunyi. Mari mencari sesuatu untuk dimakan."

"B, benar. Lalu, menu istimewa Algade itu yang terlihat seperti okonomiyaki tanpa kecap..."

"Ditolak."

Seperti yang kuduga, Asuna menolaknya, dan tiba-tiba menggenggam bahuku seperti sebelumnya.

Terkejut, aku melihat ke belakang, dan apa yang ada di depan mataku——

Untuk kesekian kalinya sebuah pemandangan yang tidak dapat dijelaskan sejak aku terlibat di dalam 'insiden di dalam area' ini muncul di depan mataku.

DI dalam Aincrad, semua indra adalah data digital yang dapat diindikasikan melalui kode proses, jadi tidak mungkin bagi fenomena supranatural untuk dapat terjadi.

Jadi apakah yang aku lihat ini adalah sebuah bug di dalam server? Ataukah ini adalah sebuah ilusi?

Tidak jauh, di sisi utara dari bukit, di bawah pepohonan tua yang berada di sana, disamping nisan yang dipenuhi oleh lumut yang berdiri di sana... adalah seorang pemain wanita tembus cahaya yang mengeluarkan sebuah cahaya yang sedikit berwarna keemasan.

Tubuhnya yang ramping memiliki pelindung logam dalam batas minimal. Long sword miliknya terikat di pinggangnya, perisainya berada di punggungnya, dan pada kepalanya yang berambut pendek terdapat sebuah wajah yang cantik dan penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Kedua matanya memiliki sebuah pendaran cahaya kuat yang aku tahu dimiliki oleh kebanyakan pemain.

Mata dari seorang penyelesai yang berharap untuk menggunakan pedangnya untuk mengakhiri permainan kematian ini.

Pemain wanita yang memberikan seyum penuh ketenangan dan kedamaian ini memandangi Asuna dan aku tanpa suara. Akan tetapi, setelah beberapa waktu, dia mengulurkan tangan kanannya kepada kami sepertinya untuk menyerahkan sesuatu.

Asuna dan aku mengulurkan tangan kanan kami ke depan, dan sementara kami merasakan kehangatannya, kami menggenggamnya dengan erat. Kehangatan ini memasuki tubuh kami, menyalakan api di dalam dada kami. Kami membuka mulut kami dan mengatakan kata-kata dari dalam diri kami.

"Keinginanmu... kami pasti akan meneruskannya. Suatu hari, kami pasti akan mengalahkan permainan ini dan melepaskan semua orang untukmu."

"Un, pastinya, jadi... tolong jaga kami, Griselda-san."

Kata-kata Asuna bergerak melalui angin malam dan mencapai pendekar pedang wanita itu. Wajahnya yang transparan menunjukkan sebuah senyum lebar——

Dan pada saat itu juga, tidak ada orang di sana.

Kami menurunkan tangan kami dan tetap tertegun di sana selama beberapa waktu.

Segera sesudahnya, Asuna menggenggam tanganku dengan erat, tersenyum dan berkata,

"Mari kita kembali. Kita perlu bekerja keras besok."

"…Yah. Aku ingin menyelesaikan lantai itu minggu ini."

Kami lalu berbalik sebelum berjalan menuruni bukit, mengarah ke kota utama.


(Selesai)


Kaliber[edit]

(Alfheim, Desember 2025)

Bagian 1[edit]

"Onii-chan, lihat ini."

Dengan suara itu, Suguha menyerahkan sebuah tablet terminal tipis. Aku melihatnya dengan mengantuk.

Aku tidur dengan normal tadi malam, tapi sepertinya aku bermimpi panjang. Mungkin karena itulah , pagi ini di meja sarapan, aku harus menggunakan kopi kental untuk mengubah dengan paksa perseneling pikiranku yang menolak untuk bergerak. Namun dalam situasi ini, lampu peringatan kecil menyala di bagian kepalaku, dan aku ragu apakah akan menerima tablet itu atau tidak.

Karena sekitar dua minggu lalu, dalam situasi dan waktu yang sama, ketika dia menyerahkan hard copy[17], rahasia kelakuan burukku—tidak seserius itu sih, tapi Suguha diam-diam mengumpulkan bukti dari konversi karakterku dari tipe penerbangan VRMMO «Alfheim Online» ( ALO) ke baku tembak VRMMO «Gun Gale Online» (GGO). "Apakah ini sama dengan waktu itu, tapi apa yah yang telah aku lakukan baru-baru ini ', sambil berpikir, Suguha berkata dengan senyum pahit.

"Aku tidak akan menghukummu, lihatlah!".

Aku dengan takut-takut menerima tablet yang disodorkan lagi, dan mengintip itu.

Tampilannya sama seperti hard copy sebelumnya, sebuah berita dari situs informasi negeri terbesar VRMMORPG «MMO Tommorow». Namun, kategori halamannya bukan GGO tapi ALO. Ketika aku melihat gambar di artikel pertama, yang kulihat bukan avatar player tapi sebuah pemandangan. Jadi benar, itu bukan kisah tentang seorang Spriggan berpakaian hitam.

Merasa lega, aku membaca judul artikel itu.

Namun setelah itu, aku mengalami sebuah tipe shock yang berbeda, dan mengangkat suara ketika aku selesai.

"A ... Apaaa!"

[Senjata Legendaris Terkuat «Holy Sword Excaliber[18]», Akhirnya Ditemukan!].

Tertulis pada artikel seperti itu.

Aku melupakan kelelahanku sebelumnya dan membaca teks seakan melahapnya,dan erangan panjang keluar dari mulutku.

"Uh—huh... akhirnya mereka menemukan itu ..."

"Yah, aku masih berpikir itu membutuhkan waktu yang lama."

Berlawanan denganku, Suguha mengoleskan selai blueberry di roti panggangnya, dan menjawab dengan cemberut.

«Holy Sword Excaliber». Itu adalah satu-satunya senjata di ALO yang dikatakan melampaui «Demonic Sword Gram» yang dimiliki Salamander Eugene. Namun untuk waktu yang lama, selain deskripsi dan gambar kecil di bagian bawah bagian pengenalan senjata di situs permainan resmi, bagaimana mendapatkannya dalam permainan tidak diketahui.

-—Tidak, tepatnya, hanya ada tiga player yang tahu, itu tidak benar, empat orang. Suguha, Asuna, Yui, dan aku. Kami menemukan itu di awal tahun ini, pada Januari 2025. Karena sekarang 28 Desember rahasia Excaliber telah tersimpan selama hampir setahun penuh.

"Ah ... jika seperti ini, kita harus menantangnya lagi ..."

Sambil mengeluh, aku memasukan sendok ke dalam gelas selai buatan sendiri yang Suguha berikan padaku dan meraup jelly ungu ke roti panggangku. Kemudian aku mengoleskan sedikit mentega, membuat desain marmer. Baru-baru ini untuk mencoba mengontrol asupan kalorinya, Suguha dengan cara tersendiri melihatku menyiapkan roti panggang dan mencoba untuk menahan diri sementara membandingkan roti panggang di tangan kanannya, tapi kegigihannya untuk menyelamatkan Roll[19] nya ternyata gagal, dan tanpa kata dia menarik tabung mentega ke arahnya.

Mencoba untuk menunjukkan bahwa paling tidak bisa mengontrol jumlahnya, ia dengan hati-hati mengoleskan sedikit mentega. Suguha menggigit roti itu dan mengoreksi kesalahpahamanku.

"Tetap baca,itu masih ditemukan. Kelihatannya belum ada yang mendapatkannya."

"Apa."

Aku yang akan mengambil gigitan besar ke roti panggangku, menghentikan tanganku dan menatap tablet di atas meja lagi. Tertulis dalam artikel itu bahwa keberadaan Excaliber telah dikonfirmasi, tapi tidak ada yang mengatakan bahwa ada orang yang telah mendapatkannya. Berpikir tentang hal itu, jika seorang player telah memperolehnya,gambar artikel akan menjadi screen shot dari orang-orang yang dengan bangga memegang pedang emas itu.

"Begitu, Jangan menakutiku ..."

Aku bergumam saat menggigit besar roti panggangku kali ini, dan berteriak lega. Melihat itu, Suguha menertawakan ketidaksabaranku, mengambil susu kotak dan menuangkannya ke dalam gelas di depanku.

Hari ini Minggu, 28 Desember, 2025, 9:30. Untuk Suguha dan aku, itu adalah awal dari liburan musim dingin, jadi kami sedang sarapan sedikit terlambat. Ibu tampaknya memiliki beberapa cetakan yang harus dikoreksi lagi untuk diselesaikan tahun ini, jadi dia pergi keluar rumah dengan roti di mulutnya. E-book tanpa kantor percetakan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ayah, pekerjaan yang membawanya ke New York, sibuk seperti biasa, mengirim e-mail mengatakan bahwa ia kembali ke rumah pada tanggal 30. Ketika itu hanya Suguha dan aku di meja, percakapan yang kami alami mengapung menuju ALO, seperti biasa.

Setelah menyelesaikan bagian pertama roti panggangku, aku berbicara tentang keraguanku saat aku mengolesi roti panggang keduaku dengan tuna saat ini.

"Tapi, bagaimana bisa mereka menemukan itu? Terbang tidak mungkin dalam Jötunheimr, tapi Excaliber ada pada ketinggian di mana ia hanya dapat dilihat dengan terbang."

Setahun yang lalu, setelah berangkat dari ibukota Sylph dan pergi menuju ke pusat kota Aarun, Suguha (Lyfa) dan aku (Kirito) akhirnya melihat World Tree. Tapi kami segera ditelan oleh monster cacing raksasa, dan melewati saluran pencernaannya, lalu jatuh ke Underworld, Jötunheimr. Kami jatuh ke dalam tempat yang berisikan monster-monster raksasa kelas evil-god yang tidak mungkin kita kalahkan, dan saat kita mencoba untuk mencapai tangga menuju tanah di atas, kita menemukan sebuah adegan yang sangat aneh. Suatu humanoid tipe evil-god dengan empat lengan menyerang seorang evil-god yang tampak seperti ubur-ubur dengan hidung panjang dan kepala gajah.

Lyfa berteriak "Tolong bantu yang diganggu itu!", Dan kemudian aku menarik salah satu yang bersenjata empat tangan ke sebuah danau di dekatnya, dan ketika mencapai air, ubur-ubur evil-god menang. Jauh dari kata akan menyerang kami,dialah yang mengikuti Lyfa yang ia namai «Tonkii» membawa kami di punggungnya, dan membawa kami ke pusat Jötunheimr. Tonkii, yang telah mengalami «kemunculannya/metamorfosis» dari kepompong, terbang sambil membawa Lyfa dan aku ke jalan yang mengarah menuju canopy[20] di atas tanah—di tengahnya, kami melihatnya. Sebuah dungeon piramida besar terbalik terbungkus akar World Tree tergantung dari canopy, tersegel dalam kristal berkilau di bagian paling bawah adalah sebilah pedang emas.

Suguha tampaknya telah menghidupkan kembali memori itu bersamaan denganku, dan dengan mata menengadah,berkata sambil tersenyum.

"Onii-chan, pada saat itu kamu benar-benar bingung Apakah akan kembali ke tanah atau melompat dari Tonkii dan mencoba untuk pergi ke dungeon dan mendapatkan Excaliber.."

"Y. .. Yah, aku ragu-ragu ... Tapi aku berani mengatakan, orang yang tidak mengalami keraguan disana, aku tidak akan mengakui mereka sebagai net gamer!"

"Kata-kata itu sangat tidak keren."

Suguha membuat penilaian sambil tersenyum, dan melihat ke bawah seperti melamun. Rupanya dia tidak bingung tentang apa yang harus dia oleskan pada bagian kedua roti panggang, karena dia meraih tabung olesan tuna dan berbisik.

"... Tonkii hanya akan datang jika Onii-chan atau aku panggil .... aku belum mendengar ada orang yang mencari cara lain untuk terbang dalam Jötunheimr. Apakah ini berarti, seseorang telah menyelamatkan gajah ubur-ubur evil-god lain seperti kita dan berhasil memperoleh quest flag..."

"Mungkin seperti itu ... Itu menjijikan ... tidak, sangat unik untuk evil-god diselamatkan oleh orang aneh ... bukan, dermawan selain Sugu, aku terkejut mereka ada."

"Dia tidak menjijikkan, Dia lucu!"

Sambil memelototiku,seorang yang seharusnya-akan-menjadi adik berusia 16 tahun ku menyatakan itu dan terus berbicara.

"Tapi, dengan ini, aku pikir itu hanya masalah waktu sebelum seseorang berhasil menerobos dungeon dan mendapatkan pedang. itu tidak bisa ditemukan sampai hari ini karena sulit untuk memahami kondisi untuk aktivasi flag., Tapi setahun sudah berlalu dan ada update yang memperkenalkan Sword Skills, jadi tingkat kesulitan dari dungeon itu sendiri mengalami penurunan. "

"Kau ... benar ..." Meneguk susuku, aku mengangguk. Saat itu bulan Januari tahun ini saat kami menemukan Excaliber. Setelah itu, administrasi ALO dipindahkan dari RECTO Progress ke perusahaan spekulasi saat ini, jadi adanya penambahan kastil melayang Aincrad, menyebabkan perubahan besar dalam permainan. Ketika berbagai hal akhirnya menjadi tenang pada bulan Juni, Lyfa, Asuna, Yui, dan aku naik ke punggung Tonkii lagi dan menantang dungeon itu untuk mendapatkan Holy Sword Excaliber. Dan gagal total. Dungeon Piramida udara terbalik itu dipenuhi dengan monster tipe bos humanoid evil-god empat-tangan yang telah mengganggu Tonkii, mereka begitu kuat untuk membuat kita ingin berteriak "Tidak mungkin―". tiga dari kami plus satu telah pergi lebih dulu, bukan untuk menantang tapi untuk mengintai. Pada saat itu kami menetapkan hal itu mustahil, jadi kami bersumpah kami akan "Menantang lagi setelah kami menjadi lebih kuat."—Tapi.

Sepuluh lantai pertama Aincrad telah dibuka ketika dimasukkan ke dalam permainan,diikuti lantai ke-20 yang telah terbuka sampai September, jadi rencana kami terfokuskan ke sana. Kami kadang-kadang pergi ke Jötunheimr untuk mengumpulkan mateial, dan kebetulan memanggil Tonkii untuk bermain dengannya, tapi tentang Excaliber, karena tidak ada sesuatu yang terjadi setelah itu—atau lebih seperti belum ada yang menemukannya, setahun telah berlalu dengan seperti itu.

Namun,di dalam MMORPG, mustahil adanya sebuah item yang tidak pernah ditemukan. Rinciannya masih belum jelas, tapi karena akhirnya lokasi pedang muncul di situs berita seperti itu, banyak player akan bergegas ke Jötunheimr, beberapa di antaranya mungkin sudah memasuki dungeon udara.

"... Apa yang akan kamu lakukan, Onii-chan?"

Suguha bertanya, mengangkat gelas susunya dengan kedua tangan setelah dia menghabiskan roti panggang keduanya. Terhadap itu, aku berdeham untuk merespon.

"Sugu, mengejar item langka bukanlah satu-satunya kesenangan dari VRMMOs."

"... Ya, itu benar. Bahkan jika spesifikasi senjata itu kuat ...".

"Namun, aku pikir kita harus menjawab perasaan Tonkii, yang menunjukkan kepada kita pedang itu.Sebagai sesama rekan, pasti ia berharap agar kita menerobos dungeon itu.. Karena bagi kita, Tonkii adalah teman, kan."

"... Sebelumnya, kamu mengatakan dia menjijikkan ..."

Aku memohon pada adikku dengan mata berair, dan senyum yang mungkin terbesar.

"Jadi, Sugu, apakah kamu bebas hari ini?"

"... Nah, klubku sedang libur."

Bagus! Aku menekan kepalan tangan kananku ke dalam telapak tangan kiriku. Dan mengubah perseneling pikiranku, aku mulai berbicara tentang strategi penangkapan dengan sangat cepat.

"Jumlah maksimum orang yang bisa di bawa Tonkii ada tujuh Jadi,. Dengan Sugu dan aku, Asuna, Klein, Silica, dan Lis ... tinggal satu orang lagi. Agil sibuk dengan tokonya ... Chrysheight tidak dapat diandalkan, Recon ada di ibukota Sylph ... "

"... Bagaimana kalau mencoba mengajak Sinon-san."

"Itu dia!"

aku menjentikkan jariku dan langsung mengeluarkan ponselku, menggulirkan buku telepon. Awal bulan ini, aku terlibat dalam kasus tertentu di GGO - «Gun Gale Online», dan merubah Kirito, aku bertemu seorang player perempuan bernama Sinon disana. Setelah memecahkan kasus ini, Sinon menjadi berteman dengan Lis dan Asuna, yang mengundangnya untuk membuat sebuah karakter di ALO.

Tapi karena itu adalah karakter baru yang hanya digunakan selama dua minggu sejak itu dibuat, untuk semua sistem berdasarkan skill seperti ALO, rata-rata dari banyak statistik numeriknya masih rendah. Tapi dengan indera Sinon, dia bisa berdiri tegak bahkan di dungeons yang sangat sulit.

Diseberangku, yang mengirim e-mail dengan kecepatan maksimum, Suguha dengan cepat menumpuk piring dan gelas, dan membawanya ke dapur. Mungkin hanya imajinasiku, tetapi langkah kakinya memiliki keuletan untuk melakukan itu. Mungkin, tidak peduli apa yang dikatakannya, dia berencana untuk menjadi seperti ini ketika dia menunjukkan berita itu.

Dive ke dunia lain dengan teman-temanku, menantang sebuah misi sulit nan menegangkan. Sesuatu yang lebih menyenangkan dari ini akan sulit ditemukan.

Setelah aku selesai mengirimkan undangan untuk lima orang, termasuk Sinon, melalui e-mail, aku berlari kecil ke dapur untuk membantu Suguha. Meskipun ini hari Minggu, untuk dengan mudah mengumpulkan tujuh orang party pada pagi akhir tahun, harus oleh kebaikan alami si pengundang————tidak, itu pasti hasil dari «Holy Sword Excaliber» yang dengan kuat memanggil jiwa gamer mereka. Dibandingkan dengan setengah tahun yang lalu ketika Asuna, Lyfa, Yui, dan aku menantangnya, kali ini kita memiliki lebih banyak orang dan statistik pribadi kita jauh lebih tinggi. Tempat pertemuan kami adalah di jalan utama Yggdrasil City, di mana papan nama yang menyatakan «Toko Senjata Lisbeth» berada. Si pemilik toko Leprechaun sedang mengasah senjata semua orang pada roda batu asahan. Sebelum mengikuti sebuah quest berskala-besar, adalah hal biasa untuk menghidupkan kembali daya tahan equipment kami secara maksimal.

Pada Salamander pengguna katana, Klein, yang sedang duduk di bangku depan dekat dinding dengan kaki disilangkan, dengan alasan «bergembira», dan memiringkan sebotol anggur di pagi hari—tentu saja, meskipun demikian tidak satu mililiter pun alkohol memasuki tubuhnya yang sebenarnya—Cait Sith Beastmaster Silica, yang memiliki naga biru berbulu di kepalanya, bertanya padanya.

"Klein-san, apakah kamu sudah dapat cuti libur Tahun Baru?"

"Seperti kemarin. Tidak ada kerjaan saat ini bahkan jika aku ingin bekerja. Presiden kami yang sangat membanggakan perusahaan Super putihnya memberikan kami cuti sebelum dan setelah akhir tahun!"

Walaupun terlihat seperti itu, Klein adalah karyawan anggota-dari-masyarakat yang yang bekerja di sebuah perusahaan impor kecil. Dia selalu berbicara buruk tentang Presiden perusahaannya, tapi ia dirawat dengan baik selama dua tahun terdungeon di SAO, dan setelah Klein kembali hidup-hidup, ia segera bisa kembali bekerja, jadi pastinya itu adalah perusahaan yang bagus. Klein juga tampaknya merasa berhutang budi padanya, dan baru-baru ini mengembangkan sebuah sistem presentasi jarak jauh menggunakan kamera mobile dan paket «The Seed». Bagiku yang banyak membantu dalam memodifikasi kamera itu,ia hanya mentraktirku makan daging panggang kau-bisa-makan-semuanya yang agak sulit untuk ditelan, tapi aku tetap menagihnya untuk membantuku mengikuti quest hari ini——

Bersandar di dinding sementara aku berpikir, objek pemikiranku, Klein, menatapku dan berkata.

"Hei Kirito, jika hari ini kita berhasil mendapatkan «Holy Sword Excaliber», lain kali kau bisa membantuku mendapatkan «Spirit Katana Kagutsuchi»."

"Apa ... dungeon panas sialan itu ..."

"Jika kau mengatakan itu kemudian Jötunheimr kita hari ini sialan banget dinginnya!"

Sementara kami berargumen level-rendah, suara lemah datang dari sebelah kiri.

"Ah, kalau begitu aku ingin «Light Bow Shekhinah»."

Aku melihat orang yang berhenti berbicara.Yang sedang bersandar di dinding dengan punggungnya sama sepertiku, berdiri dengan tangan terlipat, dari rambut biru muda pendeknya, tumbuh telinga berbentuk segitiga tajam,seorang player Cait Sith perempuan. Jika Silica adalah tipe kucing Munchkin, maka kucing Siam keren ini—tidak, dia akan menjadi kucing liar ganas.

"Kau baru membuat karakter mu dua minggu lalu, dan kau sudah menginginkan senjata legendaris?"

Menanggapi pertanyaanku, ekor tipis panjang kucing liar itu bergerak-gerak dalam gerakan melambai dan menjawab.

"Busur buatan Lis di buat dengan indah, tapi aku ingin memiliki lebih sedikit lagi jarak pandang jika mungkin ..."

Pada saat itu, dari meja kerja jauh di bengkelnya, Lisbeth yang baru saja mengganti tali pada busur itu berbalik dan menjawab dengan senyum yang dipaksakan.

"Kau di sana, busur di dunia ini, adalah senjata dengan jangkauan lebih dari tombak tapi jangkauannya kurang dari pada sihir! membidik lebih dari 100 meter jauhnya itu tidak normal!"

Sebaliknya,si kucing liar hanya mengangkat bahu, dan memasang sebuah senyum tenang.

"Apa yang aku inginkan adalah dua kali lipat dari jangkauan tersebut."

Di markasnya dalam GGO, dia adalah seorang sniper dengan jangkauan-sangat panjang hingga 2000 meter lebih, mengetahui itu, aku tidak bisa apa-apa selain membuat senyum kaku. Jika dia benar-benar mendapat busur itu, dalam duel tanpa batas daerah jangkauan, sebelum kau bisa membawa pedang ke dalam jangkauannya, kau akan ditembak dengan panah seperti seekor landak dan itu akan menjadi END.

Kucing liar berambut berwarna air—adalah teman baru kami, Sinon yang datang ke ALO dua minggu lalu, hanya dengan satu hari praktek, dia sepenuhnya menguasai penggunaan sulit busur. Berbicara tentang pemanah di ALO,bisa saja adalah Sylphs dengan busur pendek dan pergerakan yang gesit, atau Gnome yang unggul dalam daya tahan dan kekuatan menggunakan ballista berat sebagai baterai artileri[21], ia sama sekali mengabaikan teori-teori dan bukannya terfokus pada jangkauan menggunakan busur besar,ia memilih untuk menjadi Cait Sith, ras dengan penglihatan terbaik dari sembilan ras saat dia membuat.

Berpikir membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan pada awal dan hal-hal lain, tapi melihat dia menembakkan panah dalam jangkauan lebih jauh dari sihir atribut api, dan membunuh monster sebelum mereka dapat mendekatinya, akhirnya aku berlutut kepadanya di dalam hatiku. Panah dari busur di dunia ini, di bawah jarak normal, memiliki «system assist» seperti halnya serangan sihir untuk dukungan meng-hit sasaran, di luar itu pengaruh jarak, angin dan gravitasi akan membuat panah meleset dari target. Namun, GGO menggunakan mesin umum untuk mensimulasikan «efek angin dan gravitasi», jadi sepertinya Sinon telah berlatih manual koreksi selama bertahun-tahun. Ini sama halnya seperti ketika aku pergi ke GGO dan menggunakan «pandangan pendeteksi» keterampilan yang tidak ada dalam sistem, ini berarti persamaan VRMMO yang dibuat menggunakan «The Seed», masih memiliki hal-hal di dalamnya yang aku tidak dapat pikirkan———..

Sementara aku sedang berpikir tentang berbagai hal, pintu bengkel di sebelah kananku terbuka dengan paksa.

"Aku kembali!" "Maaf menunggu."

Para pemilik suara-suara itu adalah Lyfa dan Asuna, yang pergi untuk berbelanja potion. Sepertinya mereka tidak menempatkan benda itu ke slot item mereka, tetapi mereka membawanya pulang dari pasar dengan keranjang yang mereka bawa, mereka meletakan botol kecil berbagai macam dan kacang-kacangan ke atas meja di tengah ruangan.

Seorang peri kecil terbang dari pundak Asuna—ia adalah seorang Pixie Navigasi bernama Yui, mendarat di kepalaku dan duduk. Avatarku, Spriggan «Kirito», atas permintaan Yui sekarang aku memiliki gaya rambut lamaku. Alasannya adalah itu «sulit untuk diduduki».

Di kepalaku, Yui mulai berbicara dengan suara seperti bel.

"aku mengumpulkan beberapa informasi ketika kami berbelanja, tak ada player atau pihak yang telah mencapai dungeon udara, papa."

"Oh ... Lalu, mengapa lokasi «Excaliber» itu diketahui?"

"Ternyata,ada sebuah quest lain yang berbeda dengan quest Tonkii kita telah ditemukan.Reward quest itulah yang tampaknya membuat NPC menunjukkan lokasi «Excaliber»."

Mendengar kata-kata Yui, Asuna, yang mengorganisir potions,menengok dengan hanya rambut Udine biru panjangnya melambai, membuat senyum dan mengangguk.

"Dan tampaknya, itu juga bukanlah quest yang damai. Daripada tipe tugas atau melindungi, itu adalah quest tipe pembantaian.. Sekarang, berkat itu, telah terjadi pertarungan brutal untuk mengklaim kembali POP monster di Jötunheimr. "

"... Yang pasti itu tidak akan menjadi tenang ..."

Aku mengernyitkan bibirku juga.

Tipe pembantaian, seperti namanya menunjukkan, «mengalahankan sampai xx sejumlah dari xx tipe monster» atau «Mengumpulkan sejumlah xx drop item dari xx tipe monster», quest semacam itulah. Wajar saja, karena itu adalah sebuah quest yang mengharuskan party untuk tetap berburu tipe monster tertentu di daerah tertentu, ketika pihak lain dalam quest melakukan hal yang sama di daerah kecil yang sama, pertarungan untuk memperoleh re-pops terbanyak, yaitu membantai tipe monster tertentu yang ter-re-spawn pastinya akan mengarah ke pertempuran PvP[22]..

"Tapi, bukankah itu aneh?"

Klein yang menyelesaikan botol minuman kerasnya, menyeka bibirnya dan membuka mulutnya.

"«Holy Sword Excaliber» tersegel di dalam ruang terdalam dalam dungeon udara yang dijaga oleh evil-god kan? Apa itu maksudnya mendapakan sebuah quest reward dari pengungkapan NPC itu?"

"Sekarang jika kau mengatakannya, tampaknya begitulah."

Silica juga, selagi memeluk Fina yang turun dari kepala ke dadanya, memiringkan kepalanya.

"Kalau reward untuk transportasi ke dungeon, itu bisa dimengerti ..."

"-Yah, kita akan mengerti begitu kita sampai di sana, aku yakin itu."

Di sebelahku, komentar dari Sinon selalu dingin seperti biasa, dan Lisbeth berteriak dari dalam bengkel nya setelah itu.

"Bagus!!! Semua senjata, sudah di perbaiki!"

"Terima kasih untuk kerja keras mu!!"

Semua orang menyanyikan paduan suara apresiasi.Kemudian mengambil yang terlihat bersinar seperti baru, pedang penuh kasih, katana, busur dan senjata lainnya dan meng-equip nya. Selanjutnya, dari meja, dengan kemampuan perintah yang melekat pada dirinya, Asuna membagi potion-potion menjadi tujuh bagian, kami mengambilnya dan menempatkannya dalam kantong sabuk di pinggang kami. Kemudian menyimpan item yang kami tidak bisa bawa dalam slot item kami.

Melihat sekilas tampilan waktu dunia nyata di sudut kanan bawah dari pandanganku,yang kulihat baru pukul 11:00. Kami akan makan siang dan istirahat ke kamar kecil pada waktu tertentu, tapi itu mungkin dapat dilakukan dalam zona aman pertama di dungeon udara. Melihat sekeliling, aku melihat persiapan yang sudah lengkap dari ke-tujuh orang + satu + satu naga, dan berdeham untuk mendapatkan perhatian semua orang.

"Semuanya, terima kasih telah datang hari ini untuk menanggapi panggilan mendesakku, aku akan membalas kalian untuk ini suatu hari, dengan semangat! Kalau begitu—mari kita lakukan yang terbaik!"

Ooo! Mungkin karena imajinasiku, tetapi tampaknya ada senyum sedikit kecut bercampur ke dalam paduan suara itu. Berbalik dan membuka pintu bengkel, tujuanku adalah terowongan rahasia yang menghubungkan Aarun di bawah Yggdrasil City ke Underworld, Jötunheimr, dan mulai melangkahkan sepatuku ke depan.

Bagian 2[edit]

Gang sempit, yang tidak ditampilkan pada peta jalan Aarun, retakan di kiri dan kanan, tangga yang naik-turun mencapai pintu di taman rumah pribadi yang kami lewati sebelumnya.

Pintu kayu bulat biasa itu, sebenarnya membuat orang menganggapnya sebagai benda dekoratif, yang tidak bisa dibuka. Lyfa memasukan kunci tembaga kecil dari kantongnya ke dalam lubang kunci, dan memutarnya, menimbulkan dengan jelas suara Clink terbuka. Kuncinya ditambahkan ke penyimpanan kami tanpa sepengetahuanku saat Tonkii membawa kami melewati terowongan untuk pertama kalinya. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak mungkin untuk membuka pintu ini dari sisi Aarun.

Aku menggengam kenop besi dan menariknya, pintu kayu itu bergeser terbuka dari tengah ke kiri dan ke kanan, menampakan interior tangga menurun. Setelah semua ke-tujuh orang berbaris sudah lewat, dan Klein, yang berada di akhir baris, menutup pintu, maka secara otomatis akan terkunci sendiri.

"Uwahh ...... Untuk apa tangga ini ?"

Lisbeth, yang datang pertama kali datang ke sini, tidak bisa untuk tidak berseru keras. Tangga menurun yang merupakan terowongan berbentuk lantai yang berdiameter sekitar dua meter, diterangi oleh lampu-lampu kecil di dinding, memancarkan cahaya berpendar pucat, dan panjang dari tangga tampaknya terus menuju ke batas resolusi[23].
"Hmm, itu seperti bagian dari zona menara labirin Aincrad."

Jawabannya itu datang dari Asuna yang ada di depan barisan dan telah melangkah menuruni tangga; Wajah Lis, Silica, dan Klein menunjukkan keterkejutan pada saat yang sama. Aku tersenyum kecut, lalu menekankan rasa terima kasihku kepada terowongan ini.

"Nah, jika kau berpikir tentang pergi ke Jötunheimr menggunakan rute normal, pertama kau harus menemukan tangga dungeon, yang terletak di lokasi yang tidak diketahui di dataran tinggi Aarun, maju sambil melawan monster, dan terakhir, mengalahkan bos penjaga tempat itu. Sebuah party masih akan membutuhkan setidaknya dua jam untuk melakukan itu, tetapi rute ini hanya membutuhkan waktu lima menit. Jika aku adalah Lyfa, aku akan memulai bisnis mengumpulkan pajak seribu Yurudo per masuk di sini.! ".

"Hei, Onii-chan, keluar dari sini tanpa Tonkii akan men-drop mu ke kematian tak terelakan di lembah besar underground di tengah Jötunheimr."

Lyfa berkata sambil membuat wajah lelah, dia memang selalu terlalu jujur.

Di tengah-tengah dunia bawah tanah besar, Jötunheimr terdapat lubang besar tanpa dasar dengan diameter sekitar 1,5 kilometer, diberi nama seperti «Pusat Lembah Dalam» atau «Void Besar». Holy Sword Excaliber itu tersegel dalam labirin udara di dalam piramida terbalik, yang menonjol dari canopy tepat di atas Void itu. Ujung tangga yang kami turuni ini ada di dekat labirin udara, yang juga terletak tinggi di langit di atas void itu, melompat ke sana tentu akan berakibat jatuh ke jurang tanpa dasar dan menuju ke kematian kami, kembali ke titik point di atas tanah dengan pertanyaan terjawab.

Ahem , aku berdeham dan berkata dengan wajah seksama.

"Yah, karena alasan itulah, mari kita melangkah dengan penuh apresiasi dan tanpa keluhan, Tuan-tuan."

"Meskipun bukannya kau yang membuatnya begini"

Sinon yang sedang berjalan di depanku segera merespon. Masih sekeren dan sejujur seperti biasa, aku harus menyatakan rasa syukur atas Tsukkon ini dengan benar. "Terima kasih untuk Tsukkomi[24]..."

Mengatakan terima kasih, dan pada saat yang sama memegang ekor biru muda yang bergoyang di depanku untuk menggantikan bersalaman.

Sword Art Online Vol 08 - 241.jpg

"Fugyaa!" Tiba-tiba, si kucing liar pemanah menjerit keras dan melompat. Dia berbalik, dan dengan terampil berlari kembali, tapi aku menarik wajahku kembali dengan mudah sebelum kedua cakarnya bisa membuat goresan.

Telinga berbentuk segitiga dan ekor unik ras Cait Sith tentu saja organ tubuh yang manusia tidak punya, namun mereka bisa merasakan perasaan dalam mekanisme yang tidak diketahui. Dipegang dengan keras oleh player yang tidak menyadari fakta tersebut akan menyebabkan «perasaan sangat aneh»——jelas Silica——karena alasan itulah, reaksinya selalu sangat lucu.

"Kau, pada saat kau melakukan ini lagi aku akan menembakkan panah api lurus tepat ke lubang hidungmu!"

Hmph! Di depan Sinon yang berbalik dengan cepat; Lyfa, Lis, Silica, Asuna, dengan Yui duduk di bahunya semua menggelengkan kepala dengan gerakan tersinkronisasi sempurna. Klein yang berada di belakang mereka mengerang dalam kekaguman, "Kau tidak kenal takut, ya." Hampir lima menit seperti yang sudah terduga,oleh party yang sedang melewati kerak luar Alfheim melalui tangga terowongan, cahaya putih redup bisa terlihat di ujung terowongan.

Pada saat yang sama, dinginnya atmosfir virtual meningkat setiap langkahnya. Kristal-kristal es mulai berkilauan di depan wajah mereka. Setelah beberapa detik, kami akhirnya keluar dari kerak, pengelihatan kami menangkap pemandangan dari pandangan mata burung tentang Jötunheimr. Tangga yang terukir ke dalam akar pohon tebal berlanjut di udara selama sekitar lima belas meter lagi sebelum berakhir.

"Uu ...... waah ......!"

"Wow ......"

Sinon dan Silica, dua kucing yang melihat Jötunheimr untuk pertama kalinya mengangkat suara mereka pada saat yang sama. Bahkan naga kecil Pina di kepala Silica mengepakkan sayapnya penuh semangat.

Tersebar di bawah mata kami adalah sejumlah besar salju dan es terhampar di dunia malam abadi yang indah dan keras. Cahaya redup berasal dari Kristal-kristal es besar yang menonjol dari canopy di sekitar kami, yang membiaskan sedikit cahaya dari tanah di atasnya. Sumber cahaya lainnya adalah api unggun yang menyala kuning-hijau atau ungu-biru di kastil dan benteng suku evil-god yang tersebar di sana-sini di permukaannya. Ketinggian dari tanah ke pusat canopy bisa mencapai satu kilometer, tak terhitung banyaknya evil-god di field yang tidak bisa dilihat dari ketinggian ini. Dan tepat dibawahnya jurang besar tanpa dasar, menyerap semua cahaya, «The Void».

Mengembalikan tatapan kami dari bawah kembali ke depan, adalah pemandangan yang luar biasa sulit untuk digambarkan dengan kata-kata. Tak terhitung akar merayap——akar-akar Yggdrasil yang berdiri tegak di atas tanah Alfheim——sepertinya mereka memopang blok es tipis biru yang menonjol tajam dari Canopy,sesuatu yang merupakan tujuan kami, «Dungeon Udara», yang berbentuk seperti piramida terbalik. Dasarnya tiga ratus meter di setiap sisi, dan tingginya hampir sama. Banyak sekali ruangan dan jalan-jalan yang telah digali di dalam es dapat dilihat dari jarak ini, serta bayangan besar berdiri di sana.

Akhirnya, Pengelihatanku pindah ke ujung tajam di bagian bawah piramida terbalik.

Bahkan dengan peningkatan pengelihatan malam sifat khusus ras Spriggan, masih sulit untuk melihat cahaya bersinar emas yang berkedip sejenak. di kedalaman cahaya yang bersinar itu terdapat insentif terkuat, senjata kelas legendaris terkuat di ALO, «Holy Sword Excaliber», tersegel disana.

Setelah konfirmasi status umum selesai, Asuna lalu mengangkat tinggi tangannya dan mulai membaca kata-kata mantra dengan fasih. Pada saat itu, tubuh semua anggota terbungkus dalam cahaya biru tipis, dan ikon kecil menyala di bawah bar HP di kiri atas pengelihatan mereka. Segera, hawa dingin itu pergi seolah-olah kita mengenakan jaket KW1. Itu adalah mantra perlawanan terhadap hawa dingin.

"Oke."

Lyfa mengangguk setelah mendengar suara Asuna,dengan jari kanan yang didekatkan ke bibirnya ,dia bersiul dengan nada tinggi.

Beberapa detik kemudian, Kwooo―...... n , teriakan dari jarak jauh bercampur dengan suara angin yang perlahan-lahan mendekat.Terlihat konstras dengan latar belakang void yang gelap, sebentuk bayangan putih terlihat naik.

Dari sisi tubuhnya, tampak seperti ikan spatulated, atau shamoji, dengan empat pasang, delapan sirip menyerupai sayap putih teracung. Tergantung dari sisi bawah tubuhnya seperti tentakel-tentakel yang mirip sulur. Kepalanya memiliki tiga mata hitam pada masing-masing ketiga sisinya, dan hidung luas panjangnya. evil-god yang «Kemunculannya/Bermetamorfosis» dari gajah ubur-ubur ke dalam bentuk yang aneh namun indah, adalah Tonkii.

"Tonkii-saaaaan!"

Dari bahu Asuna, Yui berseru sekencang-kencangnya,evil-god aneh itu berteriak Oo-n sekali lagi.Naik dalam gerakan spiral setelah mengepakkan sayapnya yang kuat. Dengan bentuknya yang menjadi lebih besar, empat pendatang baru menelusuri kembali langkah-langkah mereka menaiki kembali tangga.

"Tak apa-apa kok,dia ini herbivora."

Setelah aku mengatakan itu, Lyfa berbalik dan tersenyum.

"Tapi, suatu hari saat aku memberinya ikan yang aku bawa dari atas tanah, ia memakan mereka semua dalam satu gigitan."

"............ H-Heh."

Klein dan yang lain mengambil lagi langkah mundur, tapi tangga sempit itu tidak memiliki lebih banyak ruang bagi mereka untuk mundur. Setelah Tonkii benar-benar di depan kami, hidung panjang membentang dari wajahnya yang masih mirip gajah, dan dengan ujung yang berambut lebatnya —— membelai rambut berdiri Klein.

"Ubyrho!?"

Aku mendorong punggung pengguna Katana yang membuat suara aneh tanpa ampun.

"Cepat, naik ke punggungnya."

"Wa. .. Walaupun kau berkata begitu, aku, tidak mengendarai mobil Amerika dan gajah terbang adalah wasiat terakhir dari kakekku ......"

"Baru-baru ini di Café Dicey, kakekmu hanya memberiku kesemek kering buatan tangan, bukan ya kan.? Rasanya enak juga,tolong bawa lebih banyak lain kali!?"

Aku mendorong punggugnya lagi setelah mengatakan itu, Klein takut-takut menginjak bahu Tonkii dan pindah ke punnggungnya . Selanjutnya adalah Sinon, yang tidak takut seperti biasa, diikuti oleh Silica si penyayang binatang yang tampaknya telah memasukkan Tonkii ke sasaran nya. Lisbeth berkata dengan suara feminin yang tak terduga "Yokkorasho!" saat mengikuti, lalu Lyfa dan Asuna yang tidak pada kali pertamanya melompat, terakhir adalah aku, dengan ringan menggaruk pangkal hidung Tonkii sebelum melompat ke punggung monster kelas evil-god, yang memiliki panjang total lebih dari sepuluh meter.

"Baiklah, Tonkii, silahkan bawa kami ke pintu masuk dungeon!"

Lyfa yang duduk tepat di pangkal lehernya berteriak, Tonkii mengangkat hidung panjang dan berteriak lagi, lalu perlahan-lahan mengepakkan kedelapan sayapnya untuk bergerak maju.

Bagiku, ini adalah kelima kalinya naik di bagian punggung «Tonkii», evil-god tipe penerbangan, termasuk ketika kami hanya bermain-main. Bahkan jika aku tidak menyebutkan itu, aku memikirkannya setiap waktu. Itu ——

"...... Hei, apa yang terjadi jika kita terjatuh dari sini?"

Itu, adalah apa yang aku pikirkan, dengan terus terang ditanyakan oleh Lisbeth yang duduk tepat di belakangku. Benar. Itu adalah prinsip dasar Jötunheimr yang mengatur bahwa semua suku peri tidak akan bisa terbang di sini, dan Damage akan didapatkan saat jatuh dari ketinggian tinggi. Tergantung pada nilai skill-nya,Damage akan mulai terjadi ketika seseorang jatuh lebih dari sepuluh meter, dan jatuh lebih dari tiga puluh meter pasti akan mengakibatkankematian instan.

Namun, ketinggian penerbangan Tonkii saat ini ada di wilayah seribu meter. Tidak perlu untuk berpikir tentang apa yang akan terjadi jika kita jatuh dari ketinggian ini. Tentu saja ada beberapa langkah-langkah pengamanan —— seperti meraih tentakel bawah perutnya——tapi aku lebih suka untuk tidak usah melakukannya.

Sementara semua orang tampaknya memiliki keprihatinan yang sama dalam pikiran mereka, hanya Lyfa, Sang «Penggila Kecepatan[9]» yang duduk di depan, bersama dengan Yui yang pindah untuk duduk di kepalanya, dan Pina yang dipeluk oleh Silica, yang merasa nyaman. Orang yang menjawab pertanyaan Lis adalah Asuna yang duduk lengket di sampingnya. Dengan ekspresi agak kaku, dia menatapku dan tersenyum, lalu berkata,

"Pernah ada orang yang memanjat tiang penghubung ke lantai berikutnya dalam Aincrad lama dan jatuh, aku yakin orang itu akan melakukan eksperimen jatuh dari sini di masa depan juga."

"...... Jatuh dari ketinggian ini, Bukankah kucing lebih cocok untuk itu?"

Kedua kucing segera membuat tatapan serius dan menggelengkan kepala mereka berulang kali. Selama percakapan berlangsung, Tonkii masih mengepakkan empat pasang sayapnya, perlahan-lahan meluncur di udara. Di depannya adalah teras pintu masuk ke dungeon udara yang terbuat dari es, pintu masuk terletak di sisi teratas piramida terbalik. Mudah-mudahan itu akan menjadi perjalanan yang aman sampai selesai ——

Aku diam-diam berharap. Pada saat itu,

Tanpa peringatan apapun, Tonkii melipat sayapnya ke dalam sudut tajam dan menukik cepat.

"Uwaaaaah!?"

Adalah teriakan keras yang keluar dari dua pria.

"Kyaaaaa!"

Jeritan tinggi oleh kelompok perempuan.

"Yaho ——————!"

Itu suara Lyfa.

Kedua tanganku dengan putus asa mencengkeram rambut, yang tumbuh lebat di punggung lebarnya, untuk menahan tekanan angin. Sudut menukiknya tampaknya hampir vertikal, tanah di bawahnya semakin mendekat. Tapi kenapa dia tiba-tiba melakukan ini? Setiap kali naik sampai sekarang selalu dengan perjalanan yang lambat antara tangga akar pohon dan teras es.

Apakah dia lelah digunakan sebagai taksi? Atau apakah ikan yang Lyfa berikan sebelumnya berat tertimbang di perutnya?

Sementara memikirkan hal-hal yang tidak akan bermanfaat bagi kesehatanku,rincian tanah tertutup es dan salju semakin tanpak jelas.

Kelihatannya Tonkii sedang membidik perbatasan selatan lubang besar, «The Void». Ya, itu adalah tempat dimana Lyfa dan aku pernah bertarung dengan party penyerbu Udine yang mencoba membunuh Tonkii.

Segera setelah itu, perlambatan yang mendadak menyebabkan tubuh kami membungkuk dan menempel kembali ke punggung si evil-god. Tonkii membentangkan sayap terlipatnya, mengerem dengan menukikkan hidungnya. Setidaknya itu tampak seperti itu tidak ingin mengotori barang bawaannya dengan tanah. Aku mengangkat tubuhku sambil menghembuskan napas lega.

Aku melihat ke bawah dari punggung Tonkii yang memulai menjelajah secara horizontal lagi, ketinggiannya sudah sekitar lima puluh meter. Sekarang keadaan tanah jelas terlihat, seperti foto penerbangan dengan detail tinggi. Pohon mati dengan es tajam menggantung. Sungai dan danau beku. kemudian ——

"Ah ............!?"

Lyfa yang duduk di kepala Tonkii mengangkat suaranya dengan tajam dan meregangkan tubuhnya. Dia kemudian menunjuk ke sebuah tempat di tanah saat ia menekan suaranya yang terdengar hampir seperti jeritan.

"O....Onii-chan,. Lihat di sana!"

Mendengar itu, lima lainnya dan aku menatap ke depan sebelah kiri, ke arah Lyfa mengacungkan jarinya.

Tiba-tiba sebuah efek cahaya silau muncul,dan masuk ke dalam mataku yang membiasakan dirinya untuk melihat cahaya redup.Kemudian,suara bass mengikutinya dengan sedikit jeda diantaranya.Berdasarkan yang terjadi ini,itu pastilah sebuah serangan sihir skala besar,tak diragukan lagi. Tonkii mengeluarkan teriakan sedih Krrru―.Alasan dari teriakan itu segera kami ditemukan.

Serangan yang berfokus pada tubuh seperti manjū yang terduduk di atas tentakel-tentakel panjang,dengan hidung panjang dan telinga lebar seekor gajah,adalah sebentuk monster raksasa ubur-ubur.Tipe yang sama dengan tipe Tonkii sebelum melalui «metamorfosis»nya,tak diragukan lagi. Kalau begitu ,serangan tadi pastinya berasal dari party penyerbu berskala besar dengan anggota lebih dari tiga puluh orang.Dengan warna rambut yang bermacam-macam dan ukuran tubuh yang bermacam-macam pula,kelihatannya itu adalah tentara dari campuran suku-suku peri.Bila dilihat seperti itu pun ,bisa dibilang kalau itu adalah «Party pemburu Evil-god» biasa.Tapi Lyfa melihat apa yang tidak kami lihat,faktanya bukan hanya para player yang menyerang ubur-ubur gajah tersebut.

Dengan tinggi sekitar enam sampai tujuh kali Gnome,dengan bentuk seperti manusia,mempunyai empat lengan dan tiga wajah yang tersusun secara vertical.Warna kulitnya seperti baja yang pucat,mata merah pudarnya memancarkan semangat membara.

Makhluk itu sama seperti monster evil-god humanoid yang mencoba membunuh Tonkii pertama kali kami bertemu.Setiap lengannya menggenggam sebilah pedang baja yang dibuat kasar,pedang tumpul itu menghantam punggung gajah ubur-ubur itu berulang kali.Cangkang kerasnya mulai retak dan cairan di dalam tubunya menyembur keluar ketika para player terus menerus melancarkan sihir,anak panah,dan sword skill ke retakan yang terbuka tadi.

"Apa....yang sedang terjadi disini? Apakah seseorang menjinakkan evil-god humanoid itu? "

Asuna berbisik sambil terengah-engah.Silica menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan menjawab,

"Itu tak mungkin ! Tingkat kesuksesan menjinakkan monster kelas evil-god,meski dengan skill maksimum dan ditambah equipment penuh masihlah sekitar 0.00%!"

"Itu artinya..."

Klein mengusap rambut berdirinya sambil mengerang.

"Itu artinya,bagaimana ngomongnya yah...«Hitch a ride»[25] sedang berlangsung?Menyerang gajah ubur-ubur bersama dengan serangan dari para lengan empat disana dan mendapatkan credit dari serangan final pada akhirnya...."

"Tapi aku bertanya-tanya tentang cara mengendalikan kebencian pada situasi seperti itu."

Sinon berkomentar dengan tenang meskipun kedua alis matanya menegang bersamaan.Tentu saja seperti yang dikatakan Sinon,untuk sebuah pola serangan evil-god,tak mengejutkan jika mereka akan tertarik perhatiannya oleh para player yang melepaskan sihir atau skill didekatnya,bahkan jika serangan tidak memberikan damage apapun pada mereka.

Tak bisa memahami alasannya,kami mengginggit bibir kami melihat pemandangan ini,akhirnya tubuh besar dari evil-god gajah ubur-ubur bergetar dan jatuh ke sampingnya di tanah bersalju.Saat itu juga,pedang-pedang besi dan sihir besar menyerbu—— " Hyrrrrrrruuuu……"

Gajah ubur-ubur itu berteriak kesakitan sebelum kahirnya tubuhny berubah menjadi banyak kepingan-kepingan polygon dan musnah. Kwoooo…… Toonki kembai membuat sedih lagi.Lyfa yang duduk di kepalanya,bergetar,dan di kepalanya,Yugi juga menunduk dengan ekspresi sedih. Tak bisa menemukan kata-kata untuk menenangkan hati Lyfa dan Yui,tatapanku tetap kuarahkan pada party penyerbu yang ada di bawah. Tiba-tiba,mataku terbuka lebar dengan terkejut.

Raksasa berlengan empat yang tak dijinakkan itu, terdorong,atau dalam keadaan terpesona,mengangkat kakinya dan meneriakkan kemenangannya,berlusin-lusin player juga membuat pose gagah,kemudian keduannya mulai melangkah mencari target yang baru.

"K....Kenapa mereka tak bertarung satu sama lain!?"

Sebuah suara parau keluar dari Asunua yang ada di sisiku,dia lalu terlihat menyadari sesuatu dan mengangkat wajahnya,

"Ah.....disana,lihat!"

Dia menunjuk lembah yang ada nan jauh di sisi kanan dungeon.Efek pertempuran juga berkedip-kedip dengan hebat dari sana.Aku memfokuskan mataku dan dapat kulihat sekumpulan besar player,kali ini dengan bantuan dua humanoid evil-god.Kelihatannya mereka sedang memburu evil-god tipe Alligator berkaki banyak.

"Apa sih yang sedang terjadi disini...?"

Pada pertanyaan bingung Klein,Lisbeth bergumam dengan suara rendah,

".....Mungkin seperti yang dikatakan Asuna tadi,sebuah quest tipe pembantaian di Jötunheimr…..? Dengan bantuan dari humanoid evil-god untuk melenyapkan evil-god tipe binatang.....kelihatannya....."

".......!" Mendengar hal itu,semua orang menarik nafas di waktu yang sama.

Kemungkinannya begitu.Jika selam quest itu berlangsung,tak mungin untuk ikut bertempur dengan suatu mobs spesifik.Tapi apa alasannya quest reward tadi berhbungan dengan «Holy Sword Excaliber»? Pedang itu kan tersegel jauh di dalam benteng humanoid-evil god ,yang artinya,seseorang takkan bisa mendapatkannya tanpa mengalahkan humanoid-humanoid itu....

Berpikir sampai poin ini,Aku menengadah karena pantulan cahaya dari piramida es besar diatas.

Akan tetapi,itu bukanlah sumber dari cahaya tersebut.Karena jauh di ujung punggung Tonkii,yang tak satu orangpun mendudukinya,partikel-partikel cahaya muncul tanpa suara,dan memadat——menciptakan sebentuk bayangan manusia.

Pakaian dalam bentuk jubah.Rambut pirang bergelombang melambai dari belakang kepalanya sampai kakinya .Seorang wanita dengan paras cantik dan keanggunan yang sukar untuk dipahami.

Tapi kata-kata yang terlontar dari mulutku,dan di waktu yang sama,dari Klein,melihatnya dari atas ke bawah,sesuatu yang menurutnya tak bisa tak disebut seorang wanita.

" Hu....."

".....ge!"

Akan tetapi,hal itu tak bisa terelakkan.Tinggi dari wanita itu,menurut perkiraan kami,lebih dari tiga meter. Untungnya,kata-kata pertama yang keluar dari wanita tinggi besar misterius ini terdengar kalau dirinya tak tersinggung oleh kata-kata kami,ekspresi tenangnya tetap terjaga ketika ia membuka bibirnya.Suara yang mengalun,tak seperti seorang player, dibumbui dengan efek kesungguhan.

"Aku adalah «Ratu Danau» Urðr "

Onee-san tinggi besar berambut pirang itu melanjutkan pembicaraannya pada kami.

"Wahai para peri yang memiliki ikatan dengan kaum kami"

Kaum?Aku mengerutkan leherku dengan keraguan yang terlintas dalam pikiranku.Kelihatannya kata-kata itu ditujukan pada kami,yang melayang di atas Tonkii,Apa wanita cantik ini adalah teman evil-god tipe binatang yang bertempat tinggal di Jötunheimr ini ?Aku berpikir begitu,namun…… Pada poin itu aku akhirnya sadar wanita tinggi besar yang menyebutnya dirinya «Ratu Danau» di hadapanku ini 100% bukan manusia.Ujung dari rambut pirang panjangnya seperti meruncing,terbagi,dan bergelombang layaknya tentakel.Anggota badan di dalam jubahnya yang bisa terlihat tertutup dengan sisik-sisik seperti mutiara.Serupa dengan Tonkii,Sesosok makhluk besar aneh yang meminjam wujud manusia——Meskipun begitu,aku masih terpukau.

"Untuk kalian semua.Aku dan kedua adik perempuanku memiliki satu permohonan.Tolong selamatkan negeri ini dari invasi «Suku Raksasa Es»." Apa yang aku pikirkan sambil mendengar ceritannya adalah Pertama-tama,wanita tinggi besar ini «Apa»?

Warna kursornya tidak muncul walau aku memfokuskan daya penglihatanku,dan itu pastinya bukalah figur yang berasal dari sihir pemikat player.Apa dia adalah NPC penyedia event yang tak berbahaya?Apakah ini sebuah jebakan yang dipasang oleh Quest Mob agresif?Ataukah dia avatar yang dikendalikan oleh GM manusia?Aku tak bisa menemukan kesimpulannya.

Lalu secara tak terduga,Aku merasakan berat ringan yang bertambah di bahu kiriku.Dan di waktu yang sama, datang suara bisikan manis dari Yui.

"Papa,orang itu adalah NPC.Tapi ada sedikit keanehan.Kelihatannya ia tidak berbicara berdasarkan respon rutinitas tetap seperti yang biasa NPC lakukan.Inti programnya tersambung ke mesin modul bahasa."

"....Jadi,dia sejenis AI kalau begitu?"

"Ya,Papa."

Sambil memikirkan apa yang Yui katakana,Aku terus mendengar cerita wanita ini.

NPC —— «Ratu Danau Urðr » menjulurkan tangan kanan berkilau mutiaranya ke arah dunia bawah tanah luas di bawahnya dan berkata,

"«Jötunheimr» ini dulunya sama seperti «Alfheim» kalian, dengan berkah dari «World Tree Yggdrasil» yang menyelimuti tabah ini dalam tumbuh-tumbuhan nan hijau dan perairan yang indah. Kami, «Suku Raksasa Batu» dan kaum binatang hidup bersama dalam keharmonisan."

Di waktu yang sama dengan kata-kata itu diucapkan,pemandangan di sekeliling kami yang terselimuti salju dan es bergetar dan meredup tanpa suara.Munculah sebuah lapisan ilusi,sebuah pemandangan dalam cerita Urðr.Dunia yang dipenuhi dengan tanaman,hamparan padang bunga,dan air yang jernih.Bisa dikatakan pemandangan ini jauh lebih subur daripada wilayah Gnome atau Salamander di atas tanah.

Yang lebih mengejutkannya lagi,di belakang Ratu Urðr, tempat dimana ada lubang tanpa dasar «Great Void» ,dalam pemandangan dunia lain ini,tak ada.Sebaliknya,disana terdapat sebuah danau yang dipenuhi dengan air jernih berkilauan.Kumpulan akar-akar tebal World Tree yang canopinya ada di dunia ini menjulur lurus sampai ke danau itu tanpa menyebar ke mana-mana.

Di puncak akar-akar yang berada di atas permukaan air tersebut terdapat rumah-rumah dari kayu,bukan,disebut sebuah kota mungkin lebih cocok.Pemandangannya mirip dengan ibukota pusat Aarun di permukaan tanah.

Urðr menurunkan tangan kanannya,dan pemandangan ilusi itu pun lenyap.Dunia es yang dingin Jötunheimr kembali,Ia nampak biasa-biasa saja,namun aku mungkin membayangkan sedang melihat kesedihan memenuhi matanya,sementara ia lanjut bebicara,

"——Selain itu,di bawah dataran Jötunheimr,terdapat negeri es «Niflheimr».Tanah yang dikuasai oleh raja Suku Raksasa Es «Þrym»,ia pernah menyamar menjadi seekor serigala dan menerobos masuk ke negeri ini,lalu mencuri Excaliber «Pedang yang mampu memotong baja dan pohon»,yang ditempa oleh Dewa Pandai Besi «Völundr» dan melemparkannya ke dalam «Mata Air Urðr» yang ada di tengah-tengah dunia ini.Pedang itu memotong akar-akar tebal World Tree,dan seketika itu juga, Jötunheimr tak lagi menerima berkah dari Yggdrasil."

Kali ini Urðr mengangkat tangan kirinya,dan layar ilusi tadi kembali muncul.Kami hanya bisa menonton pemandangan yang menakjubkan ini tanpa sanggup berkata-kata.

Akar-akar raksasa World Tree yang menyebar di atas permukaan danau luas itu —— «Mata Air Urðr»,bergetar dan melayang naik dari permukaan danau,kemudian menyusut menuju kearah canopy.Kota yang dibangun di atas akar-akar itu runtuh seketika karenanya.

Bersamaan dengan itu,daun-daun pepohonan berguguran,rerumputan menjadi layu,dan cahaya memudar.Sungai-sungai membeku,dan lapisan es terbentuk,disertai dengan amukan badai salju.Sebagian besar «Mata Air Urðr» yang akan membeku seluruhnya menjadi sekumpulan besar es,terbungkus dan terangkat naik oleh akar-akar World Tree yang kembali ke langit-langit.Sejumlah besar makhluk-makhluk penghuni danau terpisah dari kumpulan es tadi dan jatuh.Diantara mereka terdapat tipe gajah ubur-ubur seperti Tonkii dulu.

Akar-akar World Tree naik dan sampai ke canopy Jötunheimr atau yang dulunya disebut kerak Alfheim,dan setengah dari sekumpulan es besar yang dibawanya menusuk ke dalam canopy.Sekumpulan es itu yang tak diragukan lagi,adalah yang disebut sebagai «Piramida Es Terbalik» Jötunheimr sekarang.Di tempat paling bawah dari kumpulan es itu,sebuah es bertepi tajam,sebuah cahaya berkilau emas dapat terlihat.Cahaya itu berasal dari pedang yang dilemparkan oleh Raja Raksasa Es «Þrym»,pedang yang memutuskan hubungan World Tree dan Jötunheimr,tak diragukan lagi pedang itu adalah «Excaliber».

Ketika semua air lenyap, sesuatu yang sebelumnya adalah danau yang indah berubah menjadi sebuah lubang tanpa dasar.

Urðr menurunkan tangan kirinya,membuat layar ilusi tadi menghilang.Akan tetapi,kali ini dia tak membuat sebuah perbedaan besar pada pemandangan disini.Perbedaab besanya hanyalah sekumpulan besar di langit-langit,yang telah mengalami penyusunan kembali ke dalam bentuk dungeon linear. «Excaliber» keberadaannya tetap ada di dasar piramid itu,sesuatu yang pernah kami lihat dengan mata kepala kami sendiri.

"Anak buah Raja Þrym,«Suku Raksasa Es» sedang mempersiapkan sebuah rencana besar untuk menyerbu Jötunheimr dari Niflheimr ,banyak dari kami ,«Suku Raksasa Batu» ditangkap dan dipenjarakan di berbagai benteng dan kastil yang mereka bangun.Sang Raja membangun kastil «Þrymheimr» di kumpulan besar es yang sebelumnya disebut «Mata Air Urðr»,dan memerintah seluruh tanah ini dari kastil ini.Tanpa memiliki lagi kekuatan yang sebelumnya aku miliki,aku dan kedua adik perempuanku melarikan diri dari dasar mata air yang membeku."

Kelopak mata Urðr turun dengan setengah putus asa,dia melanjutkan kisahnya yang mungkin telah mendekati akhirnya.Kami yang sebagian lupa bahwa dia adalah NPC,dan kisah yang diceritakannya hanyalah sebuah quest dalam game,terdiam tanpa kata-kata mendengarnya.

"Suku Raksasa Es tak puas hanya dengan itu saja,mereka juga ingin membunuh semua kaum-ku,binatang-binatang yang hidup di tanah ini.Jika itu terjadi,kekuatanku akan sepenuhnya lenyap,dan hal itu akan mengizinkan Þrymheimr melayang ke dataran di atasnya, Alfheim."

"A-Apa! Jika itu terjadi,Aarun akn hancur!"

Klein,yang nampaknya begitu tenggelam ke dalam cerita tadi,berteriak.Sang Respon Rutinitas tak tetap dan separuh AI,Ratu Urðr menggangguk oleh kata-kata Klein dan berucap,

"Raja Þrym berencana untuk mengubur Alfhem di dalam es dan salju,lalu ia akan terus menyerang dan menyerang sampai ia mencapai puncak dari World Tree Yggdrasil,dimana «Apel Emas» berada,tujuannya adalah untuk mendapatkan buah itu."

.....Sesuatu seperti itu ada di atas sana?Aku sesaat berpikir,kemudian tiba-tiba ku tersadar,di dekat puncak World Tree,terdapat mob elang yang kuatnya minta ampun,menjagas sebuah area yang tak bisa dimasuki.Bisa dikatakan mungkin apel emas itu berada di dalamnya.

Urðr menatap ke tanah,alis matanya masih bermandikan dalam kesedihan.

"Merasa jengkel karena tak bisa dengan mudah menghancurkan kaum-ku Þrym dan para Jenderal Raksasa Es-nya mulai menggunakn kekuatan dari kalian,para peri.Mengundang mereka untuk memburu kaum-ku,menggunakan Excaliber sebagai hadiahnya.Akan tetapi,tak mungkin Þrym akan menyerahkan pedang itu kepada orang lain.Saat Þrymheimr kehilangan Excaliber,berkah dari Yggdrasil akan kembali ke tanah ini,dan kastilnya akan mencair."

"Eh....jadi,kalau begitu,Excaliber sebagai hadiah tadi semuanya hanya kebohongan?Apa mungkin membuat quest seperti itu!? "

Sang Ratu menggangguk pelan atas ucapan liar Lisbeth dan berkata,

"Saat Dewa Pandai Besi «Völundr» menempa pedang itu,dia membuang pedang satunya yang gagal karena ia meleset memukulkan palunya,pedang yang terlihat mirip dengan Excaliber,tapi sebenarnya adalah «Pedang Palsu Caliburn». Þrym kemungkinan akan memberikan pedang ini sebagai hadiahnya,yang meskipun cukup kuat,dia tak memiliki kekuatan sejati pedang yang asli."

"L-Licik....apa tak apa-apa seorang raja melakukan hal ini….?"

Lyfa bergumam dalam kebingungan. Urðr sekali lagi menggangguk dan menghela nafas dalam-dalam.

Sampai pada poin ini,aku akhirnya sadar akan lanjutan dari quest ini——bukan «Permohonan Sang Ratu» ini.

Ratu Danau Urðr menjulurkan lengan panjangnya ke arah «Þrymheimr» di udara dan berkata,

"Wahai para peri,kumohon serbulah «Þrymheimr» dan bebaskanlah Excaliber dari «Penyangga»nya."

Bagian 3[edit]

"...... Entah bagaimana, itu adalah kisah menakjubkan ......"

Itu adalah hal pertama yang Asuna gumamkan setelah «Ratu Danau Urðr» meleleh menjadi tetesan air mengkilap dan menghilang. Tonkii naik lagi —— kali ini secara setahap demi setahap.

Kata-katanya diikuti oleh Sinon, yang tampaknya telah memulihkan pikirannya, berbicara saat ia memindahkan ekor bercahaya birunya,

"Ini adalah ... sebuah quest normal ...... kan?? Tapi bukankah ini tugas, Ceritanya terlalu hebat ...... Setelah semua tipe binatang evil-god telah dimusnahkan, raksasa es akan menyerang dataran berikutnya, bukankah dia mengatakan itu? "

"...... Ya, dia mengatakannya."

Aku mengangguk, lalu memutar leherku sambil melipat lenganku.

"Tapi, akankah sisi manajemen pergi sejauh itu tanpa melakukan update atau pemberitahuan event?Pada MMO-MMO lainnya,untuk setiap «Event penyerbuan Boss» biasanya akan datang setidaknya satu minggu setelah pemberitahuan lebih lanjut kan......?"

Semua orang mengangguk setuju.

Kemudian, Yui yang duduk di bahu kiriku terbang melayang-layang di tengah-tengah kami dan berkata dalam volume yang semua orang bisa mendengar,

"Nah, ini mungkin hanya menebak, tapi ......"

Dengan jeda sebentar seolah-olah berpikir tentang apa yang harus dikatakan, ia kemudian melanjutkan,

"—— «Alfheim Online» ini memiliki satu perbedaan utama dari VRMMO-VRMMO standar lainnya dari «The Seed» Artinya, operasi permainan tidak didasarkan pada fitur mengurangi versi «Sistem Kardinal», tetapi menggunakan versi spesifikasi lengkap yang sama dengan yang digunakan dalam «Sword Art Online» lama. "

Itu benar. Itu bukan cerita yang ingin aku ingat, tapi ALO diciptakan oleh seorang pria yang dikuasai oleh keserakahan, untuk menggunakan beberapa player SAO lama dalam penelitian ilegal, ia menyalin server asli SAO. Jadi sistem operasi otonom dunia «Kardinal» di ALO memiliki kemampuan yang sama dengan yang digunakan di SAO, tentu saja.

Yui memandang sekeliling pada wajah-wajah penuh perhatian yang mendengarkannya, lalu menambahkan, "Sistem Kardinal asli memiliki beberapa fungsi yang telah dipotong dalam versi lebih kecil. Salah satunya «Fungsi Generasi Quest Otomatis». Ini akan mengumpulkan legenda dan cerita rakyat dari dunia melalui internet, dan terus menghasilkan jumlah quests yang tak terbatas menggunakan nama yang tepat dan pola-pola ceritanya. "

"A-Apa?"

Rahang Klein turun tiba-tiba saat ia mengerang.

"Itu berarti, quest bencana dari lautan yang kita pernah lakukan di Aincrad diciptakan oleh sistem-sama?"

"...... Aku bisa mengingat banyak tentang mereka. Pada saat kita mencapai lantai ke-75,. Quest-quest yang terdaftar dalam database quest dari toko informasi melebihi sepuluh ribu ......"

Pada waktu itu, dalam rangka untuk memperoleh dana manajemen, guild harus dengan serius mengambil banyak quests, Wakil ketua KoB berkata sambil menggelengkan kepalanya. Silica yang berada di sampingnya menatap ke kejauhan dan bergumam,

"Juga, aku bisa mendengar ini kadang-kadang-myo Itu mungkin di lantai 30, quest pembantaian untuk membunuh ogres mengenakan topeng aneh dan menggunakan gergaji,. Tetapi tidak peduli berapa kali mereka terbunuh, minggu depan quest itu akan muncul kembali di papan pengumuman. Dari mana legenda itu berasal ...... "

Bagi quests seperti itu, aku juga memiliki banyak kenangan, tetapi pada tingkat ini, sampai kita mencapai piramida es, ini akan menjadi pertemuan untuk mengeluhkan tentang Aincrad lama. Jadi, dalam rangka mengarahkan topik kembali, aku berdeham dan berkata,

"Seperti yang kau bilang, Yui, apakah quest ini juga diciptakan oleh Sistem Kardinal?"

"Dilihat dari perilaku NPC sebelumnya, kemungkinannya sangat tinggi.Sangatlah mungkin kalau generator quest otomatis yang berhenti sampai sekarang telah di-restart dari sisi manajemen.."

Yui melanjutkan dengan wajah yang sulit setelah dia mengangguk oleh pertanyaanku.

"Jika cerita terus berlanjut seperti ini, situasi akan berakhir menjadi yang terburuk. Dungeon es akan mengapung sampai Alfheim di atasnya, Aarun runtuh, para monster kelas evil-god muncul di permukaan...... Tidak, ...... bahkan lebih buruk ...... "

Bibirnya sejenak terkatup - gadis AI kemudian melanjutkan dengan ekspresi ketakutan,

"...... Menurut data dalam arsipku, ketika ALO sudah terkait dalam quest bagian dari mitologi Norse, itu pasti akan mengarah pada apa yang disebut«Perang Terakhir». Tidak hanya suku raksasa es dari Jötunheimr dan Niflheimr menyerang, tetapi mereka dari dataran yang lebih rendah «Muspellsheimr», suku raksasa api juga akan muncul, dan membakar World Tree........ begitulah ...... ...... "

"............« Ragnarök[26]»."

Suguha—— Lyfa, yang menyukai legenda dan mitologi, juga memiliki berbagai macam buku di kamarnya, berkata pelan. Sesegera pupil emeraldnya melebar dan dia berteriak,

"Tapi!".

"Sesuatu seperti itu...... sistem permainan tidak seharusnya benar-benar menghancurkan petanya sendiri kan ......!"

Apa yang dikatannya masuk akal. Tapi Yui dengan lembut menggelengkan kepalanya.

"Sistem Kardinal yang asli memiliki kewenangan untuk menghancurkan seluruh peta, tugas akhir Kardinal lama adalah untuk menghancurkan kastil mengambang Aincrad........"

".................."

Kali ini kami tenggelam dalam keheningan, tidak dapat mengatakan apa-apa.

Orang berikutnya yang membuka mulut mereka adalah Sinon, yang sampai sekarang sebagian besar hanya mendengarkan. "——Jika « Ragnarök » itu benar-benar terjadi dan itu bukan niat pihak manajemen, tidak mungkinkah untuk melakukan pengembalian?"

"O. ..... Oh, tentu saja, itu benar."

Klein mengangguk berulang kali.Sederhananya,«Pengembalian» digunakan untuk menimpa situasi saat ini dengan backup data. Hal ini terutama dilakukan ketika player mendapatkan manfaat yang tak terduga karena bug atau kelalaian pemrograman. Dalam hal ini, jika Alfheim telah berubah menjadi bumi yang hangus, meskipun tidak akan mempengaruhi EXP masing-masing player atau item, tak seorang pun menginginkan seluruh tempat menjadi seperti «Tanah Terbakar» di wilayah Salamander.

Namun, untuk beberapa alasan, kali ini Yui tidak mengangguk setuju.

"Ini akan menjadi mungkin jika sisi manajemen melakukan backup semua data secara manual dan terus menyimpannya ke media fisik di lokasi terpisah..... Namun, ...... jika mereka menggunakan backup otomatis fungsi Kardinal, tergantung pada konfigurasi, itu mungkin hanya bisa mengembalikan hal-hal yang mempengaruhi data player , tidak termasuk field."

".................."

Sekali lagi, semua anggota terdiam selama dua detik. Klein tiba-tiba berteriak "Oh yeah!" kemudian membuka jendela sistem. Tapi setelah itu, ia memegang kepalanya dan berkata "Ini Buruk!".

"Apa yang kau lakukan ......?"

Lisbeth bertanya sambil berpaling ke wajah sengsara si pengguna katana.

"Nah, memanggil GM, hanya ingin mengkonfirmasi apakah mereka tahu tentang situasi ini. Tapi sekarang sedang off hours untuk dukungan manusia ......"

"Akhir tahun, Minggu, di pagi hari juga ......"

Aku mendesah, menggeleng, lalu melihat ke langit.

Piramida es besar cukup dekat sekarang. Luasnya tiga ratus meter di setiap sisi, jika menembus ke atas melalui Aarun itu pasti akan menyebabkan keributan besar.Walaupun setengah dari penduduknya sudah bermigrasi ke «Kota Yggdrasil» di bagian atas pohon,Aarun masihlah menjadi markas penyerangan dungeon-dungeon di atas dataran tinggi Aarun,pasar pusat perdagangan untuk semua ras, dan malam akhir pekan yang ramai, itu adalah sebuah kota penuh kenangan yang mendalam bagiku.

"Jika itu berakhir begini, ...... tidak ada yang bisa kita lakukan selain ini, Onii-chan."

Lyfa mengangkat medali besar tergantung di tangan kanannya tinggi-tinggi.

Itu diberikan oleh «Ratu Danau Urðr», sebuah potongan permata besar menghiasi dalamnya. Tapi sekarang, lebih dari enam puluh persen dari permukaan potongan itu telah tenggelam dalam gelap gulita, tidak memantulkan cahaya apapun.

Ketika permata itu tenggelam dalam kegelapan total, itu berarti semua evil-god tipe binatang telah musnah tanpa meninggalkan satu pun, dan segala kekuatannya Urðr akan dilucuti darinya. Pada saat itu, penyerbuan Alfheim oleh «Raja Raksasa Es Þrym» akan dimulai.

"...... Itu benar. Awalnya kita berkumpul hari ini untuk menyerang kastil dan mendapatkan «Excaliber». Ini tetap tujuan utama kita karena pertahanan kastil itu saat ini melemah juga.."

Aku mengangguk, lalu membuka jendela sistem dan mengoperasikan sosok equipment.

Pedang panjang muncul tergantung bersilangan di punggungku, salah satunya dibuat oleh toko peralatan Lisbeth , dan yang satunya dijatuhkan oleh bos lantai 15 yang kami kalahkan di New Aincrad.

Melihat kembali nostalgiaku membawa dua pedang, Klein tersenyum dari telinga ke telinga dan berteriak,

"Baiklah Ini adalah quest besar akhir tahun ini!! aku sudah memutuskan, mari kita cantumkan wajah kita pada halaman depan «MMO Tommorow»!"

Targetnya agak realistis, maka kali ini Lisbeth tidak membuat senyum kecut. "Oo―!" Semua orang mengatakan dalam paduan suara, Tonkii di bawah kaki kami mengepakkan sayapnya keras-keras dan berteriak "Krrr―n!".

Sang Evil-god tipe Penerbangan meningkatkan kecepatan naiknya dan menyeberangi piramida sekaligus, tubuhnya yang besar melayang di sepanjang pintu masuk di bagian atas piramida. Lyfa, yang merupakan orang terakhir, melompat ke teras es, membelai telinga besar Tonkii dan berkata,

"Tunggu saja, Tonkii. Kami pasti akan mengambil negeri mu kembali!."

Dia kemudian berbalik dan menarik pedang panjang yang menggantung longgar di pinggangnya. Pada saat yang sama, kami menarik keluar senjata kami juga, di depan gerbang es besar kembar yang berdiri tegak di depan kami.

Sama seperti yang Urðr katakan, tidak ada penjaga pertama di sini seperti biasa, dan pintu-pintu mulai terbuka. Bertukar lirik satu sama lain, kami dengan cepat mengatur formasi, dengan barisan depan Lyfa, Klein, dan aku, Lis dan Silica berada di tengah, sementara di barisan belakang adalah Asuna dan Sinon, kami menjejakkan kaki ke lantai es untuk mulai berlari, dan menerobos masuk ke benteng besar «Þrymheimr».

Di ALO, batas maksimal untuk ukuran sebuah party, anehnya,tujuh orang. Alasan mengapa tidak menggunakan enam atau delapan seperti yang MMO-MMO lainnya, sampai sekarang, belum pernah secara resmi diberitahukan. Dengan begitu, ukuran maksimum untuk party penyerangan adalah 7x7 atau empat puluh sembilan orang. Mata uang yang diperoleh dari monster secara otomatis akan didistribusikan oleh fungsi sistem, sepertinya distribusi manual akan sangat merepotkan untuk menghitungnya.

Nah, dari slot tujuh orang itu, jika diisi dengan teman-teman dekat saja, lima slot bisa dibilang sudah ditetapkan. Dengan Asuna, Lis, Silica, Lyfa, dan aku. Semuanya adalah siswa SMA, terlebih, empat dari kami pergi ke sekolah yang sama, dan dua bahkan tinggal bersama-sama, jadi waktunya mudah untuk diatur.

Slot keenam dan ketujuh masih bisa lancar diisi, oleh karyawan perusahaan Klein, pemilik kedai kopi dan bar Agil, sang birokrat senior Chrysheight, atau sahabat kehidupan nyata Lyfa, Recon. Recon juga seorang siswa SMA, dahulu ia adalah bagian dari «Operasi Penaklukan Yggdrasil» dan telah direkrut oleh raja Sylph Sakuya untuk membantu dalam tugas pengintaian. Saat ini ia adalah anggota permanen staf manor milik Raja di kota Sylvain, akupernah bermain bersama-sama dengannyauntuk waktu yang singkat ketika Aincrad berada di atas langit wilayah Sylph.

Kali ini, aku senang slot dipenuhi dengan pengguna busur yang ku temui di GGO —— Sinon, namun, masih ada satu masalah yang belum terpecahkan untuk party.

Kurangnya seorang mage. Anggota permanen yang telah meningkatkan keterampilan sihir mereka hanya Undine Asuna, dan setengahnya dihabiskannya pada skill pedang, skill masternya hanya untuk keperluan dukungan dan pemulihan. Lyfa juga seorang player anggar yang menguasai sihir tapi itu hanya untuk melemahkan lawan selama pertempuran. Kemudian Silica sedikit menguasai sihir tetapi fokus tugas utamanya adalah mendukung, Lis, tentu saja, telah menghabiskan lebih dari setengah dari skill nya pada menempa, Agil juga menggunakan lebih dari tiga puluh persen skillnya pada skill perdagangan, kemudian Klein dan aku mencurahkan semua skill poin kami pada skill pertempuran fisik jarak dekat , yang disebut tipe «otot Otak». Tidak ada orang yang mampu menggunakan sihir serangan.

Kadang-kadang, ketika Recon, pemegang pisau belati Sylph memiliki sihir kegelapan misterius level tinggi, atau Chrysheight yang sihir es-nya setingkat kelas raja, bergabung sebagai slot ke tujuh, fleksibilitas dalam pertempuran menjadi jauh lebih luas. Jadi kekurangan kekuatan serangan seorang mage benar-benar titik lemah kami.

Tapi itu tidak bisa ditolak. Karena sebagian besar dari kami telah bermigrasi dari SAO —— sebuah dunia di mana sihir tidak ada. Pedang Lurus Satu tangan-Ku , pedang tipis Asuna, palu perang Lis' , Belati Silica, Katana Klein, Kapak Agil, lalu pedang panjang Lyfa dan busur Sinon, itu semua bukan hanya senjata belaka, tapi bisa dibesar-besarkan dalam mempertimbangkan mereka sebagai bukti keberadaan kami. Pada titik ini, membuang senjata kami untuk meningkatkan keterampilan sihir kami, sudah tak mungkin. Bahkan mengetahui itu tidak efisien, tetapi semua yang bisa kami lakukan adalah mempercayai gaya bertarung kami yang terfokus pada serangan fisik, kami berhasil sampai sejauh ini dengan itu pula.

Namun,terkadang kami juga mengalami situasi-situasi yang berbahaya.

"Ini buruk, Onii-chan, yang emas memiliki ketahanan fisik yang tinggi."

Lyfa di sisi kiri ku berbisik cepat.

Sebelum aku bisa mengatakan apa-apa setelah mengangguk ke Lyfa, «Sang Emas» mengacungkan kapak pertempurannya yang luar biasa besar tinggi-tinggi.

" serangan gelombang kejut dalam dua detik! satu, nol!" Yui yang duduk di kepalaku memancarkan suara keras meskipun bertubuh kecil. Mengikuti hitungan mundur tadi , lima orang di barisan depan dan barisan tengah berpencar ke kiri dan kanan, menciptakan sebuah celah. Bilah kapak berayun menderu ke bawah, dan menciptakan sebuah gelombang kejut, memotong dalam garis lurus, yang melewati celah dan menabrak dinding di sisi lain tanpa ampun.

Ini sudah dua puluh menit sejak kami masuk ke kastil es «Þrymheimr».

Seperti yang «Ratu Danau Urðr» katakan, jumlah musuh dalam dungeon cukup sedikit. Tingkat perjumpaan mob kecil hampir nol. Setengah dari sub-bos penguasa lantai juga absen. Namun, bos penjaga aula di depan tangga ke lantai bawah ada di sana seperti yang diduga, itu adalah waktu untuk menunjukkan kekuatan serangan dahsyat kami untuk bos yang pernah memaksa Asuna, Lyfa, dan aku mengatakan "Tak Mungkin―! ".

Namun dengan demikian, entah bagaimana kita bisa mengalahkan bos bermata satu di lantai pertama tanpa membuat kaku tangan kami, berlari menuju lantai dua, dan berhasil mencapai ruang bos lagi, namun——

Apa yang menunggu kami adalah raksasa humanoid berkepala banteng, tipe raksasa evil-god yang disebut «Minotaur». Terlebih,mereka ada dua, yang di sebelah kanan seluruh tubuhnya hitam legam, tubuh satunya yang berada di sebelah kiri di berkilau keemasan, senjata yang mereka berdua gunakan adalah kapak pertempuran dengan bilah kapak yang sama lebarnya dengan meja makan.

Saat di lantai pertama boss Cyclops dikalahkan dengan mudah oleh es di tengah ruangan, bahkan tanpa serangan sihir, pertama kali aku berpikir bahwa kita akan baik-baik saja, tapi ada satu masalah. Rupanya, yang hitam tahan terhadap sihir, sedangkan satunya emas tahan serangan fisik, dan berpikir bahwa itu akan baik-baik saja berakibat dengan bayaran yang benar-benar tak setimpal. Oleh karena itu kami harus mengalahkan yang hitam dengan cepat dan setelah itu, menyerang yang emas dengan mengatur taktik pertempuran dengan hati-hati, namun dua kepala banteng itu, tiba-tiba, tampaknya terhubung oleh ikatan yang kuat, ketika HP yang hitam menurun,si emas akan mengabaikan kebencian dan datang melindunginya. Selama waktu itulah,si hitam mundur ,meringkukan tubuhnya, tampaknya menerapkan sebuah kekuatan meditasi yang bisa memulihkan HP nya.

Setelah mereka melakukannya sekali, kami memusatkan serangan kami pada si emas sedangkan si hitam bermeditasi, tetapi karena ia memiliki ketahanan fisik yang tinggi, HP menurun dengan lambat. Dan tentu saja kami bermasalah dengan HP kami, meskipun kami sanggu menghindari serangan yang mematikan secara instan, damage dari semburan serangan area luasnya nyaris tidak bisa di hindari; dengan penyembuhan yang dilakukan hanya oleh Asuna,sudah jelas ia takkan mampu mendukung kami dalam jangka waktu yang lama. dia tidak akan mampu mendukung kami da lam waktu panjang.

"Kirito-kun, dengan kecepatan ini, MP ku hanya akan bertahan sekitar seratus lima puluh detik!"

Aku mendengar Asuna berteriak dari belakang ku, jadi aku mengangkat pedang di tangan kananku sebagai balasan.

Dalam pertempuran ketahanan, jika MP sang penyembuh habis, apa yang menunggu party setelahnya adalah kehancuran total——dengan kata lain «Sapuan». Jika seseorang berhasil bertahan hidup, mungkin saja sih untuk mengumpulkan Remain Lights dan membangkitkan kami satu per satu. Tapi itu akan memerlukan banyak waktu dan usaha. Namun, dalam kasus penghapusan, tentu saja kita harus me-restart dari titik save di Aarun. Tapi masalahnya adalah berapa banyak sisa waktu kita punya——

Seolah-olah dia bisa membaca keprihatinanku, Lyfa yang ada disebelahku berbisik lagi.

"Medalinya lebih dari tujuh puluh persen dalam kegelapan saat ini, kita tidak akan memiliki cukup waktu jika kita terkena «Death warp»."

"Mengerti."

Mengangguk, aku menghirup udara dalam-dalam dan menahannya dalam perutku.

Jika ini adalah Aincrad lama, aku akan mundur tanpa berpikir dua kali. Dalam dunia itu «Bertaruh pada kemungkinan» tidaklah diperbolehkan. Tetapi sekarang di dalam ALO, itu bukanlah Game kematian. Bahkan jika Sistem Kardinal mengubah seluruh dataran Alfheim ke dalam tanah hangus, itu akan hanya mempengaruhi satu hal, yaitu «kenikmatan dalam permainan». Jadi dalam hal ini, aku harus percaya pada kekuatan temanku.

"Semuanya,jika situasi menjadi seperti ini,hanya ada satu hal yang bisa kita lakukan!"

Menghindari ayunan kapak Minotaur emas dan mengkorfirmasi ukuran dari pengisian HP Minotaur hitam di belakangnya, aku berteriak,

"Ini adalah situasi semuanya-atau-tidak sama sekali, konsentrasikan serangan kita menggunakan Sword Skill pada si emas!"

«Sword Skill».

Hanya itulah sistem permainan yang membedakan SAO lama dari yang lain.

Pada bulan Maret tahun ini dengan «pelaksanaan update Aincrad», tim manajemen telah memperkenalkan Sword Skill ke ALO. Namun,dilakukan beberapa modifikasi, salah satunya adalah «Penambahan Sifat Atribut Damage». Sword Skill peringkat Tinggi tidak lagi hanya memiliki properti fisik murni, namun juga dilengkapi dengan penambahan sifat sihir atribut bumi, air, api, angin, kegelapan, atau suci.Oleh karenanya,itu pasti akan mampu menembus resistensi tinggi fisik Minotaur emas.

Tentu saja, ada juga risikonya.Sebagian besar Swor Skill yang dilakukan berturut-turut memiliki durasi stun yang lama setelah pengaktifan skill beakhir. Jika kami terkena hit langsung dari kapak tempur dalam jangka waktu tersebut, gauge HP akan benar-benar berkurang menjadi nol. Ada juga kasus di mana barisan depan dan barisan tengah bisa langsung terhapus oleh sebuah serangan luas horisontal.

Namun, semua orang mengerti risiko tersebut dan mengangguk dengan segera.

"Oh yeah Itulah yang aku tunggu-tunggu!"

Klein, di sayap kanan,menggenggam katana kesayangannya di atas kepala. Melompat ke sebelah kiri ku Lyfa yang juga telah bersiap dengan pedang panjang di pinggangnya. Di belakang ku, Lis dan Silica mempererat genggaman mereka pada senjata mereka dan bersiap-siap.

"Silica, gunakan «Busa» pada hitungan ketiga !!——Dua, satu, sekarang!"

Aku menginstruksikan berdasarkan pada tindakan emas, Silica kemudian berteriak,

"Pina,«Nafas Gelembung»!"

Biasanya, mengeluarkan perintah untuk hewan peliharaan tidak menjamin tingkat keberhasilannya seratus persen walaupun telah menguasai sepenuhnya «taming». Tapi aku belum pernah melihat Pina mengabaikan perintah Silica sebelumnya. Kali ini juga, naga kecil itu menari di udara di atas Silica membuka mulut dan mengeluarkan gelembung-gelembung berwarna pelangi.

Gelembung-gelembung itu melayang-layang di udara dan meledak di depan hidung banteng emas yang sedang mempersiapkan serangan besar dengan menggunakan kapak tempur. Banteng dengan resistensi lemah terhadap sihir mengalami «efek kebingungan» sesaat, dan gerakannya berhenti.

"Maju!"

Merespon teriakkanku——semua senjata anggota party selain milik Asuna mengluarkan efek cahaya multi-warna menyilaukan.

Mengapa pencipta kastil mengapung Aincrad Kayaba Akihito menciptakan sistem «Unique Skills» dengan kekuatan menyimpang seperti itu?

Sampai sekarang aku masih tidak bisa memahami alasan sebenarnya di balik itu.

Skill «Holy Sword» yang dimiliki orang itu bisa menjadi contoh yang jelas. Menjadi pemimpin guild terkuat Knights of the Blood, Paladin yang berdiri di depan banyak player dengan perisai yang tidak bisa ditembus, dan legenda itu akan terjungkir-balikkan di lantai ke-95, ketika seorang pria yang akan mengubah dirinya menjadi raja iblis terburuk dari semua bos terakhir RPG yang pernah ada.

Pada saat itu, «MMORPG dengan cerita utama didorong oleh aksi player» akan terwujud. Sebuah penjelmaan An Incarnating Radius [27] —— realisasi dunia. Untuk mencapai tujuannya menciptakan dunia itu, perlu baginya untuk terus menjadi Paladin yang benar-benar kuat. Bahkan dengan «Holy Sword» dan «Sifat Keabadian»,dia juga masih bergantung pada kekuatan diluar kewajaran «Over Assist».

Tetapi jika hanya dengan «Unique Skills» seperti «Holy Sword» saja sudah cukup, tidak perlu baginya untuk membuat MMO di mana 'Hero adalah satu-satunya yang bisa menghadapi raja iblis'. Tentu saja, hal itu akan menyebabkan perbedaan dalam kekuatan tempur player, yang mana hal itu bertentangan dengar aturan keadilan.

Namun, ia masih saja memberiku «Dual Blades» dan mungkin beberapa «Unique Skills» lainnya pada para player. Kemampuan diluar aturan itu mengakibatkan tidak meratanya pembagian sumber daya, pria itu bahkan mengerti hal itu bisa menyimpang dari kelanjutan dunia itu dan begitu juga kelanjutan rencananya. Bahkan, saat duelku dengan Heathcliff untuk menarik Asuna dari guild, jika saja aku tidak memiliki Skill «Dual Blades», dia mungkin bisa menang tanpa harus menggunakan «Over Assist». Mengingat kembali saat ketidakwajaran itulah yang menyebabkan aku menyadari identitas sejati Heathcliff di lantai 75. Dengan memberikan aku «Unique Skills», dunia khayalannya —— ceritanya harus berakhir hanya di tiga-perempat jalan.

Dalam dunia ALO, di saat-saat langka aku memegang dua pedang, aku selalu punya pikiran di sudut pikiranku, mengapa?

Pada saat yang sama, ada juga sedikit rasa bersalah. Tentu saja, aku mengalahkan Heathcliff di lantai 75 —— Itu adalah kemenangan yang tak kusesali. Jika permainan tidak ditamatkan pada saat itu juga, jumlah korban insiden tersebut pasti akan meningkat jauh lebih banyak. Di antara mereka mungkin ada orang yang aku sayangi. Atau mungkin, bahkan diriku sendiri.

Namun, aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang hal itu. "Apakah baik-baik saja berakhir seperti itu?" dan 'Harus kah kami tidak naik ke lantai 100 dulu dan bertarung dengan raja iblis Heathcliff disana?' Tidak, bukan 'harus'. Itu cuma sesuatu yang aku ingin lakukan, itu hanya egoismeku, egoisme terburuk. Itu sebabnya aku ragu-ragu akan meng-equip dua pedang di Alfheim.

—— Namun, tidak ada «Unique Skill» di dunia ini. Tim manajemen baru telah mereverifikasi sejumlah besar Sword Skill dan menghapus beberapa keterampilan bersyarat yang mencurigakan dari sistem —— rumor mengatakan sekitar sepuluh Skill telah dihapus.

Jadi aku tidak bisa menggunakan keterampilan menghunus pedang ganda seperti «Double Circular» dan «Starburst Stream» lagi. Walaupun begitu aku bisa membuat sembilan puluh sembilan persen gerakan tanpa System Assist, dan aku telah membuktikan itu kepada player dan monster, bagaimanapun, tidak bisa digunakan di sini. Karena skill Dual Sword versi buatan-sendiri ku, meskipun bisa memunculkan kekuatan dengan teknik ini, itu tidak mengandung atribut magis, sehingga tidak akan efektif melawan Minotaur emas dengan ketahanan fisik tinggi. Namun, «Menggunakan skill pedang satu tangan sementara menggenggam dua pedang» memiliki satu keuntungan——seperti yang Lyfa katakan «Menaikkan ujung shinai sama halnya seperti kecurangan seratus kali lipat».

Dipukul oleh Special Move «Nafas Gelembung» dari si naga kecil Pina, Minotaur emas terkena stun sekitar satu detik, di depannya aku, Klein di sebelah kanan, Lyfa di sebelah kiri, dan dari kedua arah Lis dan Silica juga ada, kami semua menyerangnya pada pada waktu yang sama. "U. ..... ooo!"

Semua orang meraung, kemudian mengeluarkan Sword Skill level tertinggi yang kami pelajari. Katana Klein terbungkus dalam kobaran api yang mengamuk, pedang panjang Lyfa menciptakan badai cahaya, belati Silica membuat semprotan air yang bergerak mengitarinya, Gada Lis memancarkan deru kilatan petir. Selain itu, dari belakang,kilatan panah bersinar dengan ujung es-nya yang terbang berturut-turut dengan cepat, akurat menusuk ujung hidung yang tampaknya menjadi titik vital sang banteng. Pada saat yang sama, pedang di tangan kananku bersinar dalam cahaya jingga, dan aku menyerang dengan seluruh kekuatanku.

Lima kecepatan tinggi terus menerus bergantian memotong ke bawah, ke atas, sebelum kekuatan penuh lain memotong ke atas.Delapan combo Skill pedang satu tangan «Howling Octave». Atributnya empat puluh persen fisik dan enam puluh persen api. Dalam kategori pedang satu tangan,skill itu berada pada tingkat tinggi. Jadi tentu saja, stun setelah bergerak —— skill delay nya juga panjang, akan tetapi,

"............!!"

Dengan teriakkan tanpa suara, kesadaranku yang sudah terlepas dari tangan kananku setelah melepaskan serangan. Perintah Gerakan output dari otakku ke AmuSphere adalah untuk memotong semuanya dalam satu langkah. Perintah berikutnya adalah untuk memulai pergantian perintah ke tangan kiri.

Tangan kanan berada di auto-pilot berkat Sistem Assist, ia melanjutkan dengan memberi final cut ke atas. Dan, sejajar dengan itu, tangan kiriku bergerak,menarik pedang mundur ke belakang. Bilah pedang itu membuat cahaya biru cerah. Pedang membuat luka dalam yang mengenai perut si banteng humanoid. Awalnya, ini akan memberlakukan delay, menyebabkan avatarku menjadi kaku. Namun, aktivasi skill pedang paralel pada pedang kiri telah menimpa delay. Tebasan itu membentuk busur horisontal dan membelah perut kanan si banteng.

Itu tidak normal bagi tubuhku, tidak, otak kiri dan kananku memikirkan hal-hal yang terpisah pada waktu yang sama. Tapi di sini, kesadaranku berhenti berintegrasi pada skill pedang, menyerahkan skill tangan kanan pada System Assist, sementara berkonsentrasi pada tangan kiri. Pedangku menyebabkan potongan horisontal dan menikam avatar musuh,memutarnya sembilan puluh derajat.Aku kemudian menekan pegangan di tanganku, bilah pedangku melompat ke atas dan membedah perut musuh secara vertikal. Setelah bilah pedangku keluar, kali ini aku menebasnya turun dari atas. Itu adalah serangan berat tiga hit, efektif melawan monster bertipe besar, «Savage Fulcrum». Lima puluh persen fisik dan lima puluh persen es.

Di ambang menyelesaikan serangan dari tangan kiri——

Aku mengalihkan output dari otakku sekali lagi.

Timing ini, jika itu terlambat atau terlalu cepat, bisa menyebabkan skill macet, dan menyebabkan avatar menjadi kaku. Jendela kesalahan akan muncul kurang dari satu-sepersepuluh detik. Aku melihat kombinasi skill ini secara kebetulan sekitar tiga bulan yang lalu, dan aku tidak ingin mengingat berap banyak aku telah berlatih sejak saat itu, namun tingkat keberhasilan skill ini masih di bawah lima puluh persen. Dengan mengandalkan separuh feeling dan separuh berdoa, pedang di tangan kananku mulai bergerak.

"Ku ...... oo!"

Menaikkan gairah bertarungnya dengan cepat, Bilahnya bersinar dalam warna biru muda. Dari memotong vertikal tanpa gerak mundur,lalu kombinasi naik dan turun, diikuti oleh upper cut penuh tenaga. Sebuah empat combo hit berkecepatan tinggi «Vertical Square»—— Sampai saat ini, jumlah hit yang kulakukan telah mencapai lima belas. Mendekati jumlah skill peringkat tinggi Dual Blades. Dikarenakan terus-menerus terkena hit, musuh akan berada di bawah pengaruh delay sehingga tidak perlu memikirkan pertahanan. Ketika «Vertical Square» dimulai, delay skill temanku sudah berakhir.

"Zeeryaaaaa!"

Itu jelas teriakan perang dari Klein, saat gelombang kedua dari serangan terkonsentrasi menelan Minotaur emas. Lantai dungeon bergetar, sejumlah besar HP gauge musuh tiba-tiba merosot.

Tepat sebelum tebasan ke atas berakhir, aku menantang «Skill Connect» keempat tanpa ragu-ragu. Ini tidak berarti setiap skill pedang satu tangan cocok untuk itu. Gerakan dibantu System Assist, dan pergerakan lengan non-serangan, semua perlu bergerak terus menerus untuk skill berikutnya.

Sword Art Online Vol 08 - 279.jpg

Pada saat melepaskan «Vertical Square» dari tangan kananku, lengan kiriku kulipat ke arah bahu. Dari sana, dengan hanya sedikit putaran dari tubuhku, kondisi «menarik bahu yang mengangkat pedang,tangan satunya bergerak maju» selesai. Pedang di tangan kiriku terbungkus dengan efek cahaya merah. Bilahnya meraung seperti jet tempur dan mendekat dari belakang, lenganku menikam dengan kecepatan ultra tinggi. Sebuah serangan berat tunggal «Vorpal Strike». Tiga puluh persen fisik, api tiga puluh persen dan empat puluh persen kegelapan. Zgaaan! , ledakan keras dari suara yang dipancarkan keluar, pedang menembus perut musuh. Tubuh tinggi besar lima kali ukuranku terpukul mundur dengan tanpa ampun. Pada saat itu, serangan kedua dari Klein dan yang lainnya sudah selesai. Kali ini, avatar semua orang, termasuk aku, dikejutkan oleh delay skill yang panjang.

Gauge HP dari Minotaur emas bernodakan merah merah tua dan menurun ke tepi kiri ——

Kemudian berhenti dan meninggalkan hanya dua persen yang tersisa.

Senyum kejam muncul dari si kepala banteng. Musuh telah pulih dari delay, mencabut kembali kapak besarnya secara horizontal. Itu akan menjadi serangan luas menggunakan perputaran berkecepatan tinggi yang akan mengakibatkan kematian instan jika terkena. Sebuah Perintah "lompat ke belakang!" bergema dalam kesadaranku, tapi tubuhku tidak akan mengikuti itu. Kapak tanpa perasaan itu bersinar, angin berputar pada kaki bos.

"Ti ..... Tidaaaaakkkk!"

Sementara rohku berteriak tajam,sebentuk badai biru berlari melewati sisi kananku. Rapier yang dipegang di tangan kanannya membuat lima tikaman berturut-turut dengan kecepatan yang begitu tinggi dimana mata kita tidak bisa melihatnya. Itu adalah skill pedang tipis berkecepatan ekstrim peringkat tinggi «Neutron». Dengan sifat damage dua puluh persen fisik dan suci delapan puluh persen,Sisa HP Minotaur emas, yang tengah menyiapkan diri untuk mengayunkan kapak nya, diam-diam dirampok. Gerakan evil-god dihentikan. Dari belakang, Minotaur hitam yang telah menyelesaikan meditasi penambah HP-nya mengacungkan kapak dalam posisi kemenangan. Namun, pasangan yang telah melindunginya sampai sekarang berteriak dalam suara bernada tinggi —— tubuh tinggi besarnya meledak ke segala arah dengan efek suara kaku.

............ Eh.

Mata Minotaur hitam melebar karena terkejut, dan melihat tujuh orang yang telah pulih dari delay skill mereka.

"...... Baiklah, di depan, itulah kursi kehormatan."

Klein mengatakannya dengan cepat sambil menunjukkan giginya.

Bagian 4[edit]

Si Pengguna katana menyelesaikan evil-god Minotaur hitam dengan menusuknya menggunkan keahlian khusus nya, seakan ia melepaskan dendam yang terus-menerus ia pendam sampai saat ini. Tanpa memperhatikan drop item dari sudut avatar musuh yang telah meledak dan tercerai-berai, dia berbalik dan berteriak,

"Oi Kiri-brengsek Apa yang kau lakukan tadi!?!"

Pertanyaan itu jelas sekali tertuju pada penggunaan skill pedang satu-tanganku sementara menggunakan dua pedang, dan menjelaskan detailnya secara rinci akan sangat merepotkan, jadi aku menuruti kata batinku dan berkata sambil memberikan wajah paling bermasalahku,

"...... Apakah aku harus mengatakan itu?"

"Tentu saja! Setelah melihat sesuatu seperti itu!"

Sepertinya aku telah menekan tombol keingintahuan Klein, dan karena itu tidak dapat dihindari, aku menjawab singkat, "Itu adalah skill diluar sistem, «Skill Connect»."

Oo―,adalah suara yang mengalir keluar dari Lis, Silica, dan dari mulut Sinon, tiba-tiba Asuna menekan ujung jarinya ke pelipis kanan dan menggeram,

"Um entah bagaimana, ...... Aku merasakan perasaan yang kuat Déjà vu [28] ......"

"Itu hanya imajinasimu."

Aku mengangkat bahu dan menepukkan tanganku pada punggung penyembuh-sama kami, yang meskipun bertugas mendukung dari barisan belakang, telah menyelinap selama pertempuran dengan Minotaur emas untuk memberikan pukulan pembunuh.

"Ini bukan saatnya untuk berbicara santai. Lyfa, berapa banyak lagi waktu yang kita miliki?."

"Ah, benar."

Setelah menyarungkan pedang panjangnya dalam sarung pedang di belakang pinggangnya, Lyfa mengangkat medali yang tergantung di lehernya. Dari jarak beberapa langkah, aku bisa melihat bahwa cahaya dalam permata itu hampir sepenuhnya hilang.

"...... Pada kecepatan saat ini, kita masih memiliki satu atau dua jam."

"Begitu. ——Yui, struktur dungeon ini memiliki empat lantai kan.?"

Aku terus bertanya, sehingga peri kecil yang duduk di kepalaku sepanjang waktu jelas akan menanggapi,

"Ya, lantai ketiga sekitar tujuh puluh persen dari ukuran lantai kedua, lantai keempat harusnya adalah ruangan bos."

"Terima kasih."

Meregangkan tangan kananku, ujung jariku mengelus rambutku sementara aku cepat-cepat menanggapi situasi.

Pada saat ini, di field-field Jötunheimr jauh di bawah kita, para player yang menerima side quest «Suku Raksasa Es» dan memburu evil-god tipe binatang pasti telah memperoleh suntikan semangat. Jumlah peserta quest hanya akan meningkat dan tidak akan menurun. Waktu yang tersisa diperkirakan sekitar satu jam. Pertempuran dengan bos terakhir ——yang kemungkinan melawan «Raja Þrym» sendiri —— harusnya memakan waktu sekitar tiga puluh menit, kami tidak akan bisa pindah ke lantai tiga dan sebagainya dalam waktu tiga puluh menit.

Jika ada sedikit lebih banyak waktu, kita bisa menjelaskan situasi itu kepada para player di field, meminta bantuan mereka dalam menarik kembali quest yang sedang berlangsung, tetapi pada saat ini kami tidak memiliki cukup waktu untuk kembali ke tanah. Alternatif lainnya adalah mengirim pesan kepada raja peri untuk meminta bala bantuan, tapi mengorganisir kekuatan di ibukota di luar pegunungan, bergerak ke dataran tinggi Aarun, dan mencapai Jötunheimr dari tangga dungeon, pada saat mereka melakukan itu matahari sudah pasti telah terbenam. Dengan kata lain, dengan hanya tujuh orang, kami berada di situasi tanpa harapan. —— Atau lebih tepatnya, kegagalan side quest «Ratu Urðr» dari fungsi generator quest otomatis Kardinal, kastil Þrymheimr akan muncul ke permukaan Alfheim, dan memicu awal Quest Utama berskala besar «Ragnarök». Kesalahannya ini jelas berasal dari karakter yang mewarisi fungsi dari penciptanya.

Pokoknya ——

"Dalam hal ini, aku tidak peduli apakah itu raja evil-god atau tidak, kita hanya perlu ......« menghancurkan » dia untuk selamanya!" Lisbeth mengatakan itu dengan tamparan di punggungku,teman-temanku yang lain mereka semua meneriakan "Oo!" dalam nada setuju. Dari mana mereka mendapatkan kecerobohan itu? Sementara berpikir begitu, aku mengangguk.

"- Baiklah, HP dan MP semua orang telah sepenuhnya pulih kan? Kalau begitu mari kita selesaikan lantai tiga dengan cepat!?" Paduan suara bergema sekali lagi, tujuh orang kemudian menjejakkan kaki ke lantai, dan mulai berlari, tujuannya ruangan bos 'di lantai terendah, yang bisa terlihat melalui es.

Sama seperti yang Yui katakan, lantai ketiga jelas lebih sempit dari lantai kedua. Itu alami untuk bagian bawah piramida terbalik, tapi tempat ini cukup sempit dan juga memiliki bagian yang rumit. Untuk sebuah clearing normal, kita akan bingung dengan tipu muslihat dari jalan, tapi kami, tertanam di kepalaku, Navigasi Pixie-sama yang dapat memberikan sistem navigasi model terbaru dari sebuah mobil cerdas yang keahliannya sebanding dengan uang yang dikeluarkan untuk itu.

Kartu truf kami mengakses data peta, dan dengan instruksinya, kami bisa berlari melewati jalan berkelok-kelok dengan kecepatan penuh. Bahkan teka-teki tipu muslihat yang menggunakan tuas, roda gigi, atau tombol langkah dapat dituntaskan tanpa membuang-buang waktu untuk memecahkannya. Jika kejadian ini diamati dari luar, tidak akan ada kesalahan bagi mereka untuk berpikir kita sedang melakukan time attack untuk clearing tercepat.

Kami berlari menuju sub-bos dua kali, tapi kami masih bisa mencapai ruang bos lantai tiga hanya dalam delapan belas menit. Apa yang menunggu kita di sana dua kali ukuran Cyclops dan Minotaur dari lantai sebelumnya, kedua sisi tubuh bagian bawahnya panjang dan memiliki sepuluh pasang seperti kaki-kelabang, itu jelas-jelas tipe evil-god yang menyeramkan, tapi ia tidak punya banyak ketahanan fisik. Tentu saja kekuatan serangannya terlampau kuat, sehingga gauge HP milik Klein dan aku berada di tingkat merah beberapa kali setelah menjadi target kekutannya itu. Pertempuran ini, yang akan membuat perutku nyeri sesudahnya, ketika aku berpikir bahwa salah satu dari kami berdua akan terhapus,berujung kepada sebuah sapuan,yang berlangsung selama sembilan menit.

Selama waktu itu, Lis, Silica, Sinon, dan Pina mencoba melakukan yang terbaik untuk memotong kaki-kaki si raksasa satu per satu, aku kemudian segera menyelesaikannya dengan «Skill Connect» yang menggabungkan beberapa sword skill pedang menjadi satu ketika ia tidak bisa bergerak. Dengan semangat tinggi, kami bergegas ke lantai empat untuk mengalahkan Raja Þrym dan Niflheimrnya. Setelah kiami melangkah ke jalan menuju ke ruang bos, kami terhenti, saat di depan mata kami —— suatu adegan muncul.

Itu adalah kandang yang terbuat dari es memanjang di tepi tembok.

Di balik jeruji penjara yang terbentuk dari stalaktit tajam di kedua sisi tanah dan langit-langit, terdapat satu figur seseorang.Ukuran tubuhnya bukanlah seukuran raksasa.Karena ia sedang bersimpuh di tanah, ukuran akuratnya sulit untuk dikatakan, tetapi tubuhnya kelihatannya sama tingginya seperti Undine Asuna.

Kulit seputih bubuk salju tebal yang bertebaran disekitarnya. Rambut emas berwarna cokelat tua panjang melambai. Volume payudara yang tetutup oleh pakaiannya bisa dilihat dari keadaan menyesalnya ,yang akan lebih baik untuk tidak dikatakan dengan keras-keras, karena ukurannya itu bisa dengan mudahnya mengalahkan ukuran milik semua gadis di party kami. Kedua tangan dan kakinya terbelenggu dalam es kasar. Adegan yang tak terduga itu menyebabkan kami terhenti dan merasa khawatir, lalu bahu gadis tawanan itu tergucangan tiba-tiba tapi halus, saat ia mengangkat wajahnya,di sertai suara dering rantai biru.

Pupil matanya juga berwarna emas yang sama, seperti rambutnya. Wajahnya, jika itu adalah avatar player, pasti itu didapatnya karena keberuntungan besar ketika diciptakan, atau akun itu dibelinya dengan sejumlah uang. Namun, wajahnya memiliki kecantikan gadis Eropa Barat, yang cukup langka di game ini.

Berkedip sekali, bulu mata panjangnya bergerak turun lalu naik, gadis itu berkata dengan suara halus,

"Tolong…..Bantu aku ...... keluar dari sini ......"

Pengguna katana tersedot tanpa tujuan dan melangkah ke kandang es, aku meraih dan menarik ekor bandana yang tergantung dari belakang kepalanya.

"Ini perangkap."

"Perangkap."

"Ini adalah perangkap."

Dua yang terakhir adalah kata-kata Sinon dan Lis.

Klein menegakkan punggungnya dan berbalik, saat ia membuat ekspresi halus sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"O-Oh ...... ini sebuah perangkap, .......sebuah perangkap,kan?"

Untuk keingintahuan setengah mati si pengguna katana, aku bertanya dengan suara kecil, "Yui?". Si pixie di kepalaku segera menjawab,

". Ini NPC Sama seperti Urðr-san, ada koneksi ke mesin modul bahasa.——Tapi, ada satu perbedaan. Orang ini memiliki gauge HP aktif..." Biasanya, gauge HP dari quest pemberian NPC akan dinonaktifkan untuk mencegah mereka mendapat kerusakan. Kecuali, ketika NPC itu bertujuan sebagai pendamping quest, atau NPC ini sebenarnya ——

"Sebuah perangkap."

"Ini perangkap."

"Aku pikir itu perangkap."

Asuna, Silica, dan Lyfa mengatakan itu pada waktu yang sama.

Alisnya membuat sebuah bentuk 八,matanya melebar, dan mulutnya mengerut, aku menepuk bahu Klein yang kaku karena ekspresi kompleksnya dan cepat berkata,

"Tentu saja mungkin bisa saja itu bukanlah sebuah perangkap, tapi sekarang kita tidak punya waktu untuk melakukan trial and error. Kita perlu untuk mencapai tempat Þrym secepat mungkin,. Bahkan kalu bisa dua kali lebih cepat."

"O. ..... Oo, hmm, ah, itu benar, yah."

Klein mengangguk pelan dan memindahkan tatapannya dari kandang es. Ketika kami berlari hanya beberapa langkah sebelum mencapai tangga, suara itu datang lagi dari belakang,

"...... Tolong...... siapa saja............"

——Sejujurnya, aku juga memiliki dorongan untuk membantunya, karena aku tidak berpikir NPC hanyalah sistem yang secara otomatis membuat benda bergerak, namun juga penduduk yang hidup di dunia ini. Jika ini adalah kelanjutan dari sebuah quest normal, membantu gadis itu, menemaninya, dan ketika ceritanya berlanjut sampai akhir, mendengarnya tertawa dari belakang, "Uhahahaha, Kau bodoh―", masih akan menjadi sangat lucu. Namun, kami tidak dalam situasi untuk mengambil risiko yang tidak perlu sekarang. Hanya untuk fakta ini tentu Klein akan—— Suara langkah kaki yang selaras di atas tanah es sampai saat ini tidak lagi tersinkronisasi.

Tubuh tinggi dan kurus dari si pengguna katana berbalik, tangannya mengepal dan kepalanya menghadap ke bawah. Dia berkata dengan suara rendah dari mulut berjenggotnya,

"...... Itu sebuah perangkap. Aku mengerti itu sebuah perangkap.. ————Tapi,bahkan jika itu sebuah perangkap. Bahkan walau sudah mengetahui itu adalah perangkap ......"

Lalu ia tiba-tiba mengangkat wajahnya, mungkin itu imajinasiku tapi aku melihat sesuatu yang tipis dan menghambur pada matanya.

"Masih.....tidak peduli apapun, bagaimana bisa aku meninggalkan orang ini di belakang! Bahkan ...... ...... bahkan jika itu mengarah pada kegagalan quest ...... mengarah ke kehancuran Aarun ... ... bahkan dengan itu semua, aku masih akan membantunya di sini, ini, ini adalah jalan hidupku —— untuk seorang Bushido[29] sepertiku! "

Dia kemudian berlari dengan berisik kembali ke kandang es, ketika kami menyaksikan punggung Klein , ada dua pemikiran berlari di dalam pikiran kami —— yaitu ——

............ Dia idiot.

dan,

Klein-san keren banget!

Namun,pemikiran yang mana yang jumlahnya lebih tinggi hanya akan menghasilkan sebuah pertanyaan yang tidak akan pernah memiliki jawaban. Klein berteriak "Aku akan membantu Anda sekarang!" pada wanita tawanan yang menopang bagian atas tubuhnya dengan tangannya, sementara meraih katana kesayangannya dengan tangan kirinya. Pada saat berikutnya, ia melepaskan iai Iaido adalah seni bela diri Jepang yang berhubungan dengan, gerakan halus terkendali menarik pedang dari sarungnya, menyerang atau memotong lawan, menghapus darah dari mata pisau, dan kemudian memasukkan pedang kembali ke sarungnya.</ref> sword skill «Tsujikaze» [30] , yang menghancurkan salah satu sisi kandang es.

Gadis yang diselamatkan dari kandang es tiba-tiba berubah menjadi monster besar dan menyerang kami —— Untungnya, tidak ada orang sialan yang tidak tahu berterima kasih seperti itu.

Dengan empat kilatan tambahan dari katana Klein, rantai yang menahan tangan dan kakinya terpotong, dan gadis cantik itu mengangkat wajahnya dan berbisik lemah,

"...... Terima kasih,Peri Pendekar pedang-sama."

"Bisakah Anda berdiri? Ada yang cedera?"

Berjongkok dan memegang tangan kanannya, Klein benar-benar «tenggelam» di dalamnya. Nah, selama quest berlansung di sebuah VRMMO, tenggelam ke dalam ceritanya adalah tindakan yang tepat. aku pun sama, memberikan semua yang aku punya dalam rangka untuk memenuhi «Permohonan Ratu Urðr » untuk menghentikan ambisi sang Raja Raksasa «Þrym», Klein hanya mengambil satu langkah yang salah di sini. Itu salah, tapi, bagaimana mengatakannya yah——

Sword Art Online Vol 08 - 291.jpg

"Ya, aku ...... aku baik-baik saja."

Mengangguk, si cantik berambut emas berdiri, tapi langsung tersandung ringan. Klein mengulurkan tangannya seperti seorang pria untuk menawarkan dukungannya, kemudian bertanya lagi,

"Pintu keluarnya agak jauh, bisakah Anda kembali sendiri, Nee-san [31]?"

"............"

Untuk pertanyaan itu, mata gadis cantik itu melihat ke bawah.

«Respon Otomatis / mesin modul verbalisasi» dari Sistem Kardinal, untuk membuatnya lebih sederhana, adalah sebuah sistem untuk menjawab 'B' jika player mengatakan 'A', tapi dengan daftar pola yang sangat kompleks. Dengan dibekali dari fungsi memprediksi percakapan ke depannya dan fungsi pembelajaran, NPC yang terhubung ke modul bisa membuat percakapan alami dengan player —— tentu saja itu masih buatan —— jika diamati dengan hati-hati.

Modul itu mungkin telah mengakibatkan beberapa terobosan, tapi tanggapan otomatis NPC masih jauh dari mencapai «emosi» yang mirip manusia dan «intelijen» tidak terbatas ysng dimiliki Yui peri kecil yang duduk di kepalaku. Sementara itu masih ada perbedaan besar dari respon tetap NPC yang menjawab dengan dialog yang sama tidak peduli apa yang dikatakan player, masih ada banyak kasus ketika respon otomatis NPC tidak dapat memahami pembicaraan player,yang memaksa mereka untuk menemukan «pertanyaan yang benar».

Aku pikir ini mungkin yang menyebabkan keheningan dari si cantik berambut emas, Namun, tanpa diduga, dia mengangkat wajahnya dan berkata sebelum Klein bisa mengajukan pertanyaan baru.

"...... Aku tidak bisa lari dari benteng seperti ini. Dalam rangka untuk merebut kembali harta karun suku-ku yang telah dicuri Raja Raksasa Þrym, aku mengendap-endap masuk ke kastil ini, tapi aku ditemukan dan ditangkap oleh penjaga gerbang ketiga. Aku tidak bisa pergi tanpa harta itu. Jika Anda memang begitu baik, tolong izinkan aku untuk menemani Anda ke ruangan Þrym? "

"O. ..... u ...... m ......"

Kali ini, Klein yang memegang spanduk «Pria yang hidup di jalan Bushido» tidak dapat menemukan tanggapan langsung dan mengerang canggung. Menonton dari beberapa meter jauhnya, Asuna, yang ada disebelahku berbisik diam-diam, "Entah kenapa, ini cukup mencurigakan ......"

"Aku pikir juga begitu ......"

Aku mengangguk sebagai balasan, lalu Klein berbalik dari gadis itu, menunjukkan wajah menyesalnya kepadaku dan berkata,

"Oi, Kiri ......"

"...... Ah-yah——., Baiklah, baiklah tidak ada pilihan selain untuk pergi bersamanya sampai akhir. Hal ini tidak membuatku yakin 100% ini adalah sebuah perangkap sih."

Dengan jawabanku yang seperti itu, Klein menyeringai dan menyatakannya dalam semangat yang tinggi pada si gadis cantik.

"Baiklah, mari kita pergi nee-san. Kita berbagi nasib yang sama, mari tendang pantat Þrym bersama-sama!"

"Terima kasih banyak, pendekar pedang-sama!"

Pada saat yang sama si cantik berambut emas melekat ke lengan kiri Klein, sebagai pemimpin party,sebuah dialog window muncul dalam pandanganku meminta izin untuk membiarkan NPC bergabung.

"Mari kita berharap Yui tidak akan mengatakan sesuatu yang aneh―"

Sementara bergumam, aku menekan 'Ya' tombol pada window itu. Di sebelah kiri atas pandanganku, di bawah ukuran HP / MP mini anggota-anggota party, sebuah gauge kedelapan muncul.

Nama gadis cantik itu [Freyja]. Itu nama yang aku tidak yakin aku pernah mendengarnya sebelumnya. HP dan MP-nya sangat tinggi, terutama MP nya, yang memiliki jumlah yang cukup mengejutkan. Dia mungkin tipe mage.

Begini, jika ia tinggal sebagai pendamping kami sampai akhir, dia benar-benar bisa menjadi bantuan besar, dan sementara aku berpikir demikian, aku melirik medali di leher Lyfa.Potongan sempurna Permata itu tampaknya lebih dari sembilan puluh persen bagiannya berada dalam kegelapan sekarang. Waktu yang tersisa sekitar tiga puluh menit, aku menarik napas dalam sebelum bicara,

"Melihat dari struktur dungeon, setelah menuruni tangga itu kemungkinan ruang yang ada di situ tak diragukan lagi akan menjadi ruangan bos. Bos tentu lebih kuat daripada yang telah kita hadapi sejauh ini, kita hanya perlu bertempur dengan semua kita miliki. Sebagai permulaan,. Fokus pada pertahanan sambil mengamati pola serangannya, dan lancarkan serangan balasan ketika ada kesempatan. Hati-hati ketika melihat perubahan gauge bos menjadi kuning atau merah karena dia mungkin akan mengubah pola serangannya. "

Melihat semua anggota party mengangguk, aku berseru dengan menguatkan nada bicaraku,

"——Pertempuran terakhir, terbang maju dengan kecepatan penuh!"

"Oo―!"

Dengan teriakan ketiga sejak quest ini dimulai, Yui di kepalaku, Pina di bahu Silica, dan si NPC cantik berambut emas Freyja juga mengangkat suara mereka dalam paduan suara.

Lebar tangga menurun meningkat saat kami turun, dan benda-benda dekoratif pada pilar di sekitarnya juga patung-patungnya menjadi lebih indah pada waktu yang sama. Tradisi «mendekati ruangan bos dan menghasilkan data peta yang akan lebih besar» dari Aincrad juga dihadirkan di sini. Berdiri di ujung jalan adalah dua serigala yang terukir di gerbang es raksasa. Jadi ini adalah ruang singgasana Raja Þrym. Meskipun kami memastikan tidak ada tipu muslihat di sekitarnya, kami masih mendekati gerbang dengan hati-hati.

Pintu gerbang mulai membuka di kedua sisinya secara otomatis setelah kami berada di jarak sekitar lima meter. Udara dingin, bersama dengan tekanan yang sulit untuk di jelaskan, datang dari dalam. Asuna mulai menerapkan kembali sihir pendukung, dan dengan bantuan Freyja, jumlah maksimum HP semua anggota yang bertambah oleh buff yang tidak diketahui.

Semua orang membuat kontak mata setelah mengkonfirmasi jumlah ikon buff di bawah gauge HP / MP kami. Kemudian,kami mengangguk dan bergegas masuk sekaligus.

Interior ruangan itu luar biasa besar dari segi horisontal maupun vertikal. Dinding dan lantainya adalah es biru, seperti lantai dungeon sebelumnya. Api ungu bergoyang menakutkan pada lilin es.Tergantung tinggi di langit-langit adalah barisan chandelier[16] dengan warna yang serupa. Tapi apa yang menarik perhatian kami adalah bayangan menyilaukan dari dinding kiri dan kanan yang berjejer di sepanjang interior. Emas. Koin emas dan ornament-ornamen, pedang,armor, perisai, patung dan mebel, segala macam benda emas menumpuk dengan skala di mana tak mungkin untuk menghitungnya. Saat bagian terdalam ruangan tenggelam dalam kegelapan,ada sekumpulan penuh harta karun disitu sama sekali tak terduga.

"............ Berapa banyak Yurudo semua ini......?"

Di dalam ruangan, Lisbeth, satu-satunya orang yang berhasil mengelola toko player di sini bergumam dengan tak sadarkan diri. Tapi apa yang ada dalam pikiranku adalah "Dengan sebanyak ini, penyimpanan mu pasti akan meledak!", Tentu saja aku tidak mengatakan itu padanya. Di sisi kanan party yang sekarang masih berdiri tegak, akankan Klein masih mampu tetap menegakkan jalan hidup Bushidonya? Dia berjalan tanpa tujuan beberapa langkah menuju gunungan harta karun. Dan, meningkatkan kecepatannya saat ia mendekati harta itu——

"..........Seekor serangga kecil terbang."

Bergumam dengan frekuensi rendah yang terdengar dari sisi gelap jauh di dalam ruangan ini, menyebabkan lantai bergetar. "Aku mendengar dengungan menjengkelkan Dimana itu? Aku akan menghancurkan serangga jelek itu.."

Boom , lantai bergetar. Boom, boom , getaran itu mendekat, terdengar getaran itu seolah-olah begitu berat sehingga mungkin dapat menghancurkan lantai es ini.

Setelah mencapai kisaran pencahayaan,sebentuk bayangan manusia muncul.

Raksasa —— tidak akan menjadi kata yang cocok. Humanoid evil-god tinggi besar yang bahkan jika dibandingkan dengan bos yang kami lawan di kastil ini perbedaannya sangat jauh. Tingginya seharusnya minimal lima belas meter. Bahkan jika aku melompat dengan kekuatan penuh, aku tidak akan mampu mencapai lutut yang seukuran batang pohon raksasa itu.

Warna kulitnya biru kusam, seperti timah. Bulu coklat gelap melingkar di sekitar lengan dan kakinya, dan aku bertanya-tanya dari tipe hewan besar apa bulu itu berasal. Satu bagian plat armor pada pinggang memiliki ukuran seperti sebuah perahu kecil. Sedangkan bagian atas tubuh atasnya telanjang, otot-otot kekar yang nampak seolah-olah itu mampu menyingkirkan senjata yang diarahkan padanya.

Dada berotot menggantung jenggot biru di atasnya. Kepalanya di atas tenggelam ke dalam bayangan dan kami hanya bisa melihat garis luarnya saja. Namun, mahkota emas di dahinya dan mata biru dan suram yang berkedip di bawahnya bersinar terang dalam gelap.

Di Aincrad lama, batas sistem ketinggian lantai adalah seratus meter, ruang bos di dalam zona labirin juga di memiliki aturan yang sama,Hal itu tidak dapat dihindari semua bos monster memiliki ukuran vertikal yang wajar. Jadi sampai sekarang, aku tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran dengan musuh yang aku harus menengadah untuk melihatnya. Saat aku tidak bisa terbang, bagaimana aku bisa bertarung seperti ini?Hal terbaik yang aku bisa lakukan adalah memotongnya tidak lebih tinggi dari tulang keringnya.

Sementara aku sedang memikirkan berbagai hal,si raksasanya raksasa —— ungkapan ganda diperlukan untuk menggambarkan ukurannya —— mengambil langkah lebih dekat, dan tertawa seperti suara gong dipukul,

"Hu, hu........serangga kecil Alfheim? Merangkak ke tempat ini oleh rayuan Urðr ? Bagaimana kalau begini,kalian serangga rendahan. Katakan saja di mana wanita itu bersembunyi, dan kau dapat membawa pulang emas di ruangan ini bersamamu , hmm? "

Dengan tubuh besar dan mahkota di dahinya, bersama dengan pidato tadi, orang ini adalah « Raksasa Es Raja Þrym», tidak ada keraguan tentang hal itu.

Adalah Klein yang menatap dan menjawab pertanyaan si raksasa besar, yang merupakan AI seperti Urðr dan Freyja.

"...... Heh, seorang prajurit hanya perlu makan, tidur, dan tertawa! Jangan repot-repot berusaha menjinakkan kami dengan tawaran murahan seperti itu!"

Sementara kami membuat ekspresi lega yang pelan dari belakang,saat itu di depan kami, Klein menarik katana kesayangannya dari sarungnya. Dengan sinyal itu, kami semua menghunuskan senjata kami juga.

Mereka mungkin bukan equipment kelas legendaris, tapi baik tiap-tiapnya menyandang nama-nama senjata kelas kuno, atau ditempa ke level yang memuaskan oleh master penempa Lisbeth. Namun, senyum berani di bawah kumis panjang Raja Raksasa Þrym tidak memudar karena cahaya dari senjata kami. Mungkin itu hal yang alami, senjata kami hanya tampak sedikit lebih panjang dari tusuk gigi bagi-nya.

Sinar berpendar dari soket mata gelap yang memelototi kami dari tempat yang sangat tinggi, sekilas berhenti pada orang kedelapan yang berdiri di sana tanpa senjata.

"...... Ho, ho. Bukankah itu Freyja-dono? Meninggalkan kandang itu dan datang ke sini, apakah itu berarti kau telah memutuskan untuk menjadi pengantinku, hmm?"

Klein tiba-tiba berbalik dan berteriak dengan suara serak,

"P-Pengantin!?"

"Ya. Wanita itu setuj untuk menjadi pengantinku dan datang ke pernikahannya di kastil ini. Tapi pada malam sebelum pesta aku menangkap dia membawa kunci ruang hartaku. Jadi aku menempatkan dia di kurungan sebagai hukumannya, hu, hu."

—— Situasi menjadi rumit, aku mencoba untuk mengatur ulang pikiran dalam otakku.

Si cantik berambut emas, bernama Freyja,pernah mengatakan "dalam rangka untuk merebut kembali harta karun suku-ku yang dicuri, aku telah mengendap-endap masuk ke kastil ini." beberapa waktu yang lalu. Tapi berpikir tentang hal itu jelas-jelas, kastil Þrymheimr yang mengambang di udara tidak memiliki jendela dan hanya memiliki satu pintu masuk. Jadi dia memutuskan untuk menyetujui pernikahan palsu itu agar bisa memasuki kastil tanpa kesulitan, kemudian menyusup ke ruang tahta pada malam hari untuk merebut kembali hartanya. Tapi dia tertangkap oleh penjaga gerbang dan dirantai dalam kurungan sebagai hasilnya —— Setting macam apa itu?

Jika itu benar, maka kemungkinan diserang olehnya dari belakang sangatlah rendah. Tapi sekarang plot keseluruhan plot cerita ini masih belum bisa dihubungkan satu sama lain. Sub-rute quest ini masih membingungkan. Pertama-tama, dari sembilan ras peri Alfheim, yang mana «suku» Freyja? Dan apa harta yang dcuri darinya?

Hal-hal semacam itu harus ditanyakan ketika dia bergabung dengan party, tapi sekarang tidak ada lagi waktu, sementara aku berpikir tentang itu, Lyfa, yang ada di barisan depan sayap kiriku, menarik lenganku dan berbisik,

"Hei, Onii-chan. Aku entah kenapa merasa sepertinya aku pernah membaca ini di suatu tempat ...... Þrym dan Freyja......harta curian ...... ...... itu , hmmm, ku yakin .. .... "

Tapi sebelum Lyfa bisa menyelesaikan, Freyja-san berteriak dengan ketetapan hatinya dari belakang,

"Siapa yang akan menjadi istri mu! Bersama dengan pendekar-pendekar pedang ini!, Kami akan mengalahkanmubdan mengambil kembali harta yang telah kau curi!"

"Nu, hu, hu, itu kata-kata yang hebat. Seperti yang diharapkan dari Freyja-dono yang kecantikan dan keberaniannya yang bahkan pada terdengar sampai ke ujung sembilan dunia.. Namun, gertakan dari kembang bangsawan sepertimu akan memberi ku kesenangan yang hebat ..... setelah aku menghancurkan serangga-serangga kecil ini, aku akan bercinta denganmu dengan bebas, nuhuhuhuhu ....... "

Saat Þrym membelai kumisnya dengan tangannya yang besar sambil mengeluarkan pidatonya, aku ragu apakah ini benar-benar plot yang ditulis oleh generator quest otomatis, sepertinya pidato itu benar-benar menguji batasan yang diperbolehkan dalam permainan untuk segala usia. Semua gadis-gadis dalam formasi bertempur membuat ekspresi cemberut yang sama, saat Klein berdiri di depan, mengepalkan tangan kirinya, ia berteriak,

"Ka-Ka-Kau bajingan Jaga mulutmu!! Klein-sama ini tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Freyja-san!"

"OuOu, aku mendengar suara sayap berdengung. Yah, aku hanya perlu menaklukan kau serangga-serangga kecil terlebih dulu, sebagai pendahuluan perayaan seluruh dataran Jötunheimr menjadi miliku......"

Thump ,Sang raja raksasa tiba-tiba melangkah maju, gauge HP besar muncul di kanan atas bidang pandangku. Terlebih lagi,gauge Hp itu bertumpuk dalam tiga lapisan. Memotong itu semua akan sangat merepotkan.

Gauge HP dari bos-bos lantai jahat di New Aincrad tak bisa terlihat dalam rangka untuk membuat frustasi pikiran player, dibandingkan dengan bos-bos itu, kecepatan pertempuran ini akan menjadi jauh lebih mudah untuk dipahami.

"——Ayo! Dengarkan instruksi Yui dan fokus pada menghindar dulu mula-mula!!"

Segera setelah teriakanku, Þrym mengangkat tinju kanannya sebesar batu karang yang tingginya mendekati langit-langit—— badai es biru membungkus tinju itu, kemudian berayun turun tanpa ampun.

Pertempuran terakhir di kastil Þrymheimr —— tapi mungkin —— seperti yang diharapkan, adalah pertempuran besar dan sengit belum pernah aku alami.

Pola awal serangan Raja Þrym adalah pukulan menggunakan kedua tinjunya, hentakan terus menerus menggunakan kaki kanannya , sebuah napas es dalam garis lurus, dan dua belas tentara es kurcaci dari lantai.

Yang paling menyulitkan adalah penciptaan Kurcaci, diambil alih dari belakang party oleh busur Sinon,yang mengatasi mereka dalam sekejap mata dengan cara menusuk titik lemah mereka dengan akurasi yang luar biasa.Sisa serangan yang lain bisa dihindari setelah mengamati timing-nya sekali,hitungan mundur dari Yui juga membantu tiga orang di barisan depan untuk terus menghindari terkena hit langsung. Begitu pertahanannya melemah, akhirnya waktu untuk menyerang tiba, akan tetapi, ini jelas-jelas bagian tersulit. Seperti yang aku takutkan, pedang kami hanya bisa mencapai tulang kering Þrym, dan bulu tebal yang melindungi daerah itu memiliki ketahanan fisik yang tinggi, seperti Minotaur emas. Aku mengambil kesempatan kecil untuk menyerangnya dengan sword skill tiga hit, mempertaruhkan HP ku untuk melakukannya, tetapi dengan sebuah skill dengan delay yang singkat hanya bisa menghasilkan damage atribut rendah. Hasilnya adalah respon yang tidak menyenangkan, seperti memukul objek yang tak dapat dihancurkan.

Sebuah jaminan yang besar dalam situasi pertempuran ini adalah serangan sihir petir dari Freyja-san.Aku jelas tak punya pilihan selain memasukkan semua ketulusanku dalam kata-kata "Aku salah!" kepada Klein nantinya. Dengan sedikit kerjasama dari NPC dan terkadang menguncurkan petir ungu sesekali dari belakang, HP Þrym sudah pasti tercukur.

Kami berjuang keras dalam pertempuran selama sepuluh menit sebelum melihat layer gauge HP pertama yang akhirnya habis, menyebabkan sang raja raksasa membuat gemuruh maha dahsyat.

"Pola berubah! Hati-hati!"

Saat aku berteriak, Lyfa yang ada disebelahku berkata dengan suara gugup,

"Ini buruk, Onii-chan. Hanya tiga cahaya tersisa dalam medali.. Kita mungkin memiliki lima belas menit lagi."

"............"

Þrym memiliki tiga gauge HP. Namun, kami menghabiskan lebih dari sepuluh menit untuk menguras satu gauge. Bisa dikatakan bahwa memotong habis dua gauge yang tersisa dalam waktu lima belas menit akan sangat sulit.

Tapi, bagi lawan ini, «Skill Connect» tidak akan bekerja seperti ketika kami melawan Minotaur emas. Selama delay monster —— atau dapat dikatakan delay yang terjadi setelah serangannya, «menyerang titik lemah untuk membuat damage berat yang terkonsentrasi» diperlukan. Namun, Þrym tidak lemah terhadap pedang maupun sihir, sehingga bahkan jika sword skill terhubung empat kali, itu tidak akan mampu membuat banyak perubahan pada jumlah HP-nya. Seolah-olah melihat ketidaksabaranku—————

Þrym tiba-tiba menghirup sejumlah besar udara, menggembungkan dadanya seperti sebuah kipas peniup

Sebuah angin luar biasa kuat terjadi, mengisap lima orang di barisan depan dan tengah. Ini buruk, ini pasti pertanda dari sebuah serangan area luas berkekuatan penuh. Untuk menghindarinya, pertama-tama, kekuatan angin penghisapnya harus dinetralkan . Sementara aku memeikirkan ini,di sebelah kiriku, Lyfa mulai melafalkan mantra.

Tapi, mungkin tidak ada cukup waktu lagi setelah aku melihat gerakan musuh.

"Lyfa, semuanya, ambil posisi bertahan!"

Pada panggilanku, Lyfa menangguhkan mantra, menyilangkan tangannya di depan dan membungkukan tubuhnya. Semua anggota melakukan postur yang sama, pada saat itu,

Dari mulut Þrym, yang telah menghembuskan nafas dalam sebuah garis lurus berkali-kali sampai pada titik ini, mengeluarkan sebuah debu berlian Conal yang luas.

Angin pucat bersinar membungkus di sekeliling kami.Hawa dingin yang menembus buff Asuna itu membuat kami merasa seperti kulit kami sedang dirobek-robek. Gin, gin , dengan suara tajam, avatar dari lima orang membeku sekaligus. Aku mencoba untuk melarikan diri, tapi cangkang es tebal ini benar-benar mengunci gerakanku. Lyfa, Klein, Lis, Silica bersama Pina yang dipeluk erat di dadanya, dan aku berubah menjadi patung es biru.

Pada saat ini, gauge HP kami masih belum menurun. Tapi kami tidak bisa merasa aman.Special Skill semacam ini akan meningkatkan proporsi damage yang diperolehnya-nya seiring dengan waktu yang ditangguhkan.

Þrym mendekat, lalu mengangkat kaki kanan besarnya. Buruk, Terjepit, bahaya. —— saat aku berteriak dalam pikiranku, pada waktu yang hampir bersamaan,

"Nu uu ―! "

Dengan raungan tebal, Þrym menginjak lantai dengan marah. Gelombang kejut tanpa ampun darinya itu menelan kami sementara kami masih dalam keadaan beku——

Gaching! suara menakutkan mengelegar bergema di seluruh aula, kami yang tertutup es hancur berserakan. Mataku menjadi gelap karena shock. Tubuhku terbanting keras ke lantai saat efek cahaya damage berlanjut.

Di tepi pandanganku, lima dari delapan gauge HP tiba-tiba berubah menjadi merah tua.

Sementara lima barisan depan terjebak dalam serangan area luas berskala-besar dari Þrym, tentu saja tiga orang di barisan belakang tidak hanya tinggal diam dan menyaksikan.

Gauge HP kami berkurang hampir delapan puluh persen dengan tiba-tiba, cahaya biru lembut menghujani kami, menyembuhkan luka kami. Itu adalah mantra pemulihan peringkat tinggi Asuna. Waktunya sempurna, yang tidak mungkin dapat dicapai tanpa mengantisipasi terjadinya damage dan melafal terlebih dulu mantranya.

Namun, Sihir pemulihan berskala besar di game ini, kebanyakan dari mereka adalah dari tipe «Heal over Time», yang tidak bisa memeulihkan seluruh HP seketika. Jadi itu akan berakibat fatal jika kami diserang lagi sementara HP kami masih dalam pemulihan.

Þrym melangkah maju untuk memberikan pukulan terakhir bagi kami yang akhirnya berdiri. Jenggot panjang yang menggantung di atas tenggorokannya —— tiba-tiba ditusuk oleh rangkaian cepat panah api yang berkobar merah cerah, menyebabkan sebuah ledakan besar. Itu adalah sword skill busur-panjang dua tangan Sinon «Explode Arrow». Dengan sepuluh persen fisik, dan sembilan puluh persen damage atribut api yang cocok untuk titik lemah raksasa suku es, gauge HP nya jelas-jelas menurun.

"Munuuuun! "

Þrym mengeluarkan suara penuh amarah dan mengubah arah targetnya ke Sinon. Serangan kilat ke arah titik kelemahan musuh oleh seseorang di barisan belakang telah mengubah damage yang diterimanya menjadi sekumpulan besar kebencian,merubah kebencian yang semula diarahkannya pada barisan depan, membuat musuh mengalihkan targetnya adalah sebuah kesalahan yang selalu dilakukan oleh pemula; tapi tentu saja,kali ini ini bukan kasus seperti itu. Sinon disini bertindak sebagai umpan, mengetahui kemungkinan hal itu akan menyebabkan kematiannya, memberi kami waktu untuk memulihkan diri.

"Sinon, beri aku tiga puluh detik!"

Sambil berteriak, aku meneguk potion pemulih dari kantongku. Di sebelahku, yang lain juga menuangkan cairan merah yang mirip ke dalam mulut mereka. Pina, patner Silica, tampaknya telah hampir tidak selamat karena keahlian penjagaan tuannya. Di dunia ini, tidak seperti Aincrad, ada mantra pembangkit hewan peliharaan, tetapi itu membutuhkan waktu untuk melakukannya jadi selama pertempuran itu akan menjadi sangat sulit.

Pandanganku beralih antara gauge HP yang perlahan-lahan meningkat dengan menjengkelkan, dan Cait Sith biru yang terus menghindari serangan sengit Þrym. Meskipun Sinon datang ke ALO belum lama ini, kontrol tubuhnya memang spektakuler. Dalam GGO, sebagai penembak jitu yang menghilangkan semua skill defensif, melarikan diri adalah satu-satunya cara jika ada tipe penyerang yang mendekat, pengalaman itu mungkin masih ada bersamanya sampai sekarang.

"...... Bersiap untuk menyerang."

Mengalihkan mataku dari gauge HP, yang akhirnya kembali hingga delapan puluh persen, aku memanggil teman-temanku.Kembali memegang kedua pedangku, aku mulai menghitung mundur, pada saat itu——

"Pendekar pedang-sama."

Suara tiba-tiba terdengar datang dari sisiku, aku takut-takut menengokkan mataku.

Berdiri tepat di sampingku, adalah orang yang bersama Asuna beberapa saat yang lalu, anggota party kedelapan - Freyja. Pupil keemasan misterius itu menatapku, dan NPC yang memiliki AI ini mengatakan,

"Pada tingkat ini, mengalahkan Þrym tidak lah mungkin. keinginanku hanyalah satu,. Terkubur di suatu tempat di ruangan ini, hanya harta karun suku-ku lah. Dengan harta itu kembali, kekuatan sejatiku akan kembali, dan dengan itulah ,kita mampu mengalahkan Þrym. "

"...... Kekuatan Se-Sejati......"

Aku kehilangan arah dalam pikiranku sejenak.

Lalu aku mencapai keputusanku. Ini bukan pertama kalinya aku takut jika Freyja-san mendapatkan kembali kekuatan penuhnya dan kemudian membantu Þrym menyerang kita. Juga, jika pertarungan adu ketahanan ini terus berlanjut, kemungkinan gagalnya quest karena kehabisan waktu sangatlah tinggi, sesuatu yang akan mengarah pada malapetaka. Dalam hal ini,aku harus mengandalkan kemungkinan yang tersisa. "Mengerti.Seperti apa harta karun itu?"

Aku cepat-cepat bertanya pada si NPC, dan Freyja kemudian membentangkan tangannya sekitar tiga puluh sentimeter lebarnya. "Sebesar ini,sebuah palu emas."

"...... Hah? Pa-palu?"

"Ya, palu."

Aku menatap ke wajah Freyja yang baru saja memberikan jawaban yang sama, bingung selama setengah detik. Pada saat itu, Sinon, yang terpojok ke dinding di kanan belakang ruang tahta, menerima pukulan damage dari serangan Þrym, kehilangan hampir dua puluh persen dari HP nya. Tidak mampu untuk berdiri membuatnya menjadi satu-satunya target lagi, aku segera berkata kepada Klein dan Lyfa,

"Kalian pergilah duluan untuk membantunya! aku akan segera menyusul!"

"Roger!"

Si Pengguna katana berteriak dalam satu kata dan beranjak lari sambil mengeluarkan sebuah teriakan perang. Sementara mendengarkan efek suara pertempuran kelompok yang telah dimulai, aku melihat ke sekeliling ruangan singgasana yang luas.

Gunungan benda emas bersinar dan menumpuk tinggi di sepanjang tepi tembok es biru. Mana bisa aku mencari sebuah palu di antaranya? Tentu saja ini mungkin tipe quest standar «mencari barang» , tetapi bukankah tingkat kesulitannya terlalu tinggi!? Mungkin quest ini seharusnya diambil oleh party penyerang beranggotakan tiga puluh orang. Tanpa segitu banyak tenaga kerja, mencari satu item dari gunungan harta ini tampaknya mustahil.

"...... Yui."

Dengan perasaan ingin bergantung pada Navigasi Pixie di kepalaku, aku memanggilnya, ia menggelengkan kepalanya ke sisi sebagai jawaban, "Tidak bisa, Papa. Tidak ada lokasi item kunci itu dalam data peta.Itu mungkin ditempatkan secara acak di dalam ruangan ini segera setelah kami masuk.. Tampaknya untuk menemukan lokasi dari item yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Freyja- san adalah tujuan utama."

"Jadi begitu...... uu ...... ~ ~ n ......!"

Aku mengkonsentrasikan pikiranku dengan sangat keras sehingga mungkin asap akan mengepul keluar dari telingaku, tapi kali ini tidak ada ide yang keluar. Apa tak apa untuk bertaruh pada satu dari sepuluh ribu kesempatan dengan menggali gunungan harta terdekat? Pada saat itu, Lyfa yang sedang berjuang dalam pertempuran di dekatnya menatapku sejenak dan berteriak,

"Onii-chan Gunakan skill tipe halilintar!!"

"Ha-Halilintar ......?"

Mataku terbelalak kaget sejenak, tetapi saat berikutnya, aku mengayunkan pedang di tangan kananku.

Bagiku, yang belajar mantra ilusi dasar, hanya ada satu cara untuk menghasilkan damage dengan atribut halilintar.

"...... Seyaaa!"

Dengan sebuah teriakan, aku menjejak tanah dengan kekuatan penuh dan melompat. Dengan sebuah salto ke depan di udara, pada saat yang sama mengubah pegangan pedangku ke posisi backhand dan menolakkan tubuhku ke bawah. Itu adalah salah satu dari beberapa seranganberat area luas dalam kategori pedang satu tangan, «Lightning Fall». Tiga puluh persen fisik dan tujuh puluh persen halilintar.

Diiringi gemuruh halilintar, pedang menusuk ke lantai. Dari pusatnya, percikan api biru-ungu tertembakkan ke segala arah. aku kemudian mengangkat tubuhku dan dengan cepat berbalik, sekilas aku melihat objek-objek di sekelilingku yang telah terkena efeknya——

"............!"

Aku melihatnya. Jauh di dalam gunungan emas, cahaya ungu berkedip sebentar merespon halilintar yang aku buat. Mengertakkan gigiku, aku berlari ke sudut kiri atas ruangan. Sambil melihat kursi besar di sebelah kananku, yang harusnya adalah singgasana Þrym, aku menyelam ke dalam gunungan harta, membuang dan membuang benda-benda yang harganya akan sangat mahal ——

"...... Inikah hartanya!?"

Beberapa detik kemudian, meluncur di depan mataku, aku menjulurkan tanganku untuk mengambil item itu. Itu adalah sebuah palu kecil dengan pegangan emas tipis dan kepalanya berhiaskan berlian platinum. Saat aku meraih dan mengangkatnya, aku bisa merasakan berat menakutkan nya yang dengan mudah dapat menyebabkan avatarku untuk tenggelam ke dalam tanah. Aku menaruh kekuatan lebih untuk mengangkatnya, berbalik dan berteriak,

"Freyja-san, di sini!"

Kemudian, karena sedikit tidak sabar, aku membuat lemparan panjang menggunakan momentum. Aku tidak akan bisa mengeluh jika perbuatan ini akan mengangkat flag serangan NPC. Untungnya,si cantik berambut emas menangkap palu yang sangat berat yang ku lemparkan padanya dengan baik sekali menggunakan tangan kanan kurus dan ramping nya.

Tapi seketika, tubuhnya meringkuk seakan terpengaruh oleh tambahan berat. Rambut panjang bergelombangnya melambai, dan kulit putihnya bergetar sedikit.

.....Eh ......, mungkin itu item yang salah? Apa aku entah kenapa memyerahkan sesuatu yang buruk padanya?

Aku mulai merasa tidak sabar lagi —— kemudian aku mendengar bisikan rendah Freyja-san,

"............ Mengalir ............"

Pari , percikan api tipis muncul di udara.

"...... Mengalir...... ini meluap-luap ............"

Entah kenapa cara bicaranya yang aneh tampaknya cocok dengan suara seorang penyihir cantik. Apakah itu sebuah error dalam mesin modul bahasa Kardinal? Tapi meskipun begitu, suaranya tampak aneh. Suara parau dan halus yang di keluarkannya sampai sekarang berubah menjadi suara serak dan memekakkan telinga

PariPari ,percikan bunga api menjadi semakin keras. Rambut cokelat keemasan melayang keatas dengan lembut, dan tepi gaun putih murni tipisnya berkibar penuh semangat.

"Meluap ...... mengalir ggooooOOOOOOOOO————! "

Teriakan ketiga yang tersembur keluar benar-benar berbeda dengan suara Freyja-san sebelumnya.Firasat buruk seperti itu yang berasal dari dimensi yang berbeda datang,tepat di depan mataku yang terbelalak —— otot anggota badan dan pungggung putih bersih dan indahnya mekar seperti sebuah tali. Pada saat yang sama, gaun putinyah robek menjadi potongan-potongan dan menghilang.

Pada saat itu juga, Klein yang berjuang di belakang aula berbalik oleh aktivasi secret skill-nya «hyper sense». Matanya mulai terbuka lebar melihat tubuh telanjang Freyja-san. Tapi sesaat sesudahnya, rahangnya menurun.

Itu tidak mengherankan sama sekali. Seluruh tubuh Freyja-san, yang terbalut kilatan petir, mulai tumbuh besar. Tiga meter ...... lima meter ...... dan masih belum akan berhenti. Lengan dan kaki yang menjadi kokoh seperti pohon-pohon besar, dadanya membesar sampai melampaui Þrym. Palu di tangan kanannya juga mengalami peningkatan ukuran menyesuaikan ukuran pemiliknya. Dalam waktu singkat,palu itu telah mencapai suatu ukuran yang bahkan seorang Prajurit berat Gnome tidak akan mampu untuk meng-equipnya, memancarkan kilatan petir hebat yang menyebar ke segala arah.

Pada poin itu, fenomena yang memberikan Klein dan aku shock terburuk terjadi. Sementara menghadap ke bawah, dari pipi dan rahang yang menjadi kasar dan kuat, muncul sebentuk warna cokelat keemasan dan panjang,jenggot—— panjaaaang.

"Itu kan ......"

"Kakek-kakek!?"

Jeritan dari dua orang bergema di seluruh seluruh ruangan.

Jadi, sekarang, wanita terkurung yang akan berjalan di sepanjang jalan Bushido mendampingi Klein telah tiada lagi di dunia ini. Tubuhnya bangkit dengan kekuatan maha dahsyat, raksasa lima belas meter, tidak peduli bagaimana kau melihatnya,umurnya tidak akan kurang dari empat puluh tahun, itu jelas pertengahan yang bagus.[32]

"OOO ...... OOOOO————!"

Sang Pak Tua Raksasa membuat sebuah teriakan yang mengguncang seluruh aula gelombang kejut listrik seperti suara bass, di bagian belakang aula, Raja Þrym yang telah berhenti bergerak berbalik, kemudian melangkahkan kaki kanannya yang terbungkus oleh sepatu bot kulit tebal ke depan.

Aku dengan takut memindahkan pandanganku ke tepi kiri pandanganku, mengkonfirmasi nama yang diukir paling bawah dari delapan gauge HP / MP. Kata yang tertulis [Freyja] sampai beberapa saat yang lalu sudah berubah bentuk.

[Thor]. Itu, adalah nama pendamping baru kami.

Bagian 5[edit]

Bahkan bagiku yang tidak tahu menahu tentang mitos dan cerita rakyat, ada beberapa cerita yang aku agak familiar mendengarnya. Dalam mitologi Norse, Dewa utama Óðinn [33], Dewa Badut Loki, dan seseorang yang terkenal —— dewa halilintar Þórr. Berbekal palu untuk memanggil halilintar, sosok yang mengalahkan raksasa satu demi satu telah menjadi motif dalam banyak film dan permainan.

Ini adalah bagian yang hendak dikatakan Lyfa padaku tadi, salah satu peristiwa dalam mitologi Norse tentang «Þórr memperoleh kembali palu yang dicuri oleh raja raksasa Þrym». Dalam mitos itu, Þórr menyamar sebagai dewi Freyja untuk mengelabui Þrym dalam pernikahan palsu, penyamaran itu hampir terungkap berkali-kali selama perjamuan, tetapi kelicikan Loki telah membantu mereka melewati semua itu, akhirnya ia memperoleh kembali palu itu dan melanjutkan untuk membunuh setiap raksasa tidak terkecuali Þrym, itu adalah sebuah cerita kejam yang aku tak pernah tahu sebelumnya.Kemungkinan Sistem Kardinal telah mengumpulkan legenda ini, kemudian menyusunnya sebagi sebagai sub-rute quest ini. Dengan kata lain, jika seseorang tahu tentang peristiwa ini, setelah mereka mendengar nama Freyja, mereka akan segera mengerti bahwa dia bukan mata-mata Þrym. Jadi aku sangat berterima kasih atas intuisi Klein dan bushidō-nya di kurungan es yang membantu Freyja keluar, namun —— dengan terungkapnya «identitas sejati» Freyja, aku bertanya-tanya apakah kondisi pikirannya akan tetap seperti sekarang.

"Nuu u―n ...... kau raksasa hina, hukumanmu karena mencuri hartaku «Mjolnir» akan diturunkan sekarang!"

Dewa halilintar Þórr mengacungkan palu emas besar di tangan kanannya, ia bergegas maju ke medan pertempuran dengan menggunakan momentum dari menjejakkan kakinya ke lantai tebal.

Raja Es Þrym yang berdiri berlawanan darinya meniupkan nafasnya ke arah kedua tangannya, menciptakan sebuah kapak perang es di sana. Mengayunkan kapak, ia balas berteriak,

"Kau Dewa kotor rendahan, kau berani-beraninya menipuku! Aku akan memotong jenggot dari wajahmu dan mengirimnya kembali ke Asgard [34]!" Jika kita berpikir tentang hal itu, Þrym yang benar-benar percaya bahwa Freyja yang sampai tadi adalah dewi yang sebenarnya,dan sedang menunggunya dengan penuh gairah untuk pernikahan. Meskipun ia adalah orang jahat, setidaknya dia memiliki hak untuk marah. Di tengah ruang terbuka, Sang kumis emas dan raksasa berkumis biru berteriak dan bertukar pukulan satu sama lain menggunakan palu emas dan kapak perang es. Dampak yang keluar mengguncang seluruh kastil. Masih belum pulih dari shock perubahan Freyja yang menjadi raksasa —— tidak, menjadi seorang kakek-kakek, kami berdiri di sekelilingnya dengan mata terbuka lebar dalam kebingungan, dan tak lama kemudian, Sinon, yang sudah selesai memulihkan HP nya, berteriak tajam dari sisi belakang ruangan,

"Semuanya serang dia sekarang saat Þórr masih menjadi targetnya!"

Ya, itu benar. Tidak ada jaminan Þórr akan mampu melawan sampai akhir. Aku juga mengayunkan pedangku yang tajam dan mengangkat suaraku.

"Baiklah, serangan penuh! Gunakan sword skill tanpa perlu menahannya!"

Kemudian, tujuh orang menjejakkan kakinya ke lantai dan mendekati Þrym dari segala arah.

"Nuuooooooo————!"

Memancarkan semangat juang yang sangat hebat, dengan mengangkat tinggi-tinggi katananya dalam posisi bertempur, tampaknya ada sesuatu yang berkilauan di sudut mata Klein, tetapi dengan kemurahan hati kepada seorang prajurit aku pura-pura tidak melihatnya. Tanpa khawatir tentang delay skill, kami terus menerus menggunakan sword skill lebih dari tiga-hit pada kedua kaki Þrym. Asuna juga mengubah dari tongkat sihir ke Rapiernya tanpa aku sadari, serangan tusukan berkecepatan dewanya mengguncang urat otot tulang keringnya. Di sampingnya Lisbeth berulang kali memukul jari-jari Þrym dengan palu perang yang digenggamnya di kedua tangannya.

"Gu ...... numuu ......!"

Þrym mengeluarkan geraman sementara tubuhnya bergetar, dan akhirnya, lutut kirinya membentur lantai. Sebuah efek cahaya kuning menyilaukan melingkari perimeter mahkotanya. Ini adalah kondisi stun.

"Sekarang adalah kesempatannya ......!"

Menuruti panggilanku, setiap anggota melepaskan serangan combo tertinggi mereka. Efek cahaya terang menutupi tubuh bagian atas telanjang Þrym. Selain itu, dari langit,anak panah-anak panah jingga bersinar tercurah seperti hujan. "Nuuun! Kembalilah ke dalam jurang, Raja raksasa!"

Pada akhirnya, Þórr menyampaikan pukulan terakhir dengan menghantamkan palu di tangan kanannya ke kepala Þrym. Mahkotanya terpecah-belah dan terbang, dan monster bos yang dulu tampaknya seperti sebuah dinding besi roboh ke tanah dengan dentuman keras. Gauge HP nya telah menghilang. Ujung kaki dan kumisnya berubah menjadi es sambil membuat suara berderit.

Rongga mata hitam legam dengan kemerlip pendaran birunya memudar dan menghilang. Pada saat itu, kumis kusutnya bergetar, dan sebuah tawa pelan mengalir keluar,

"Nu huhuhu kau serangga-serangga kecil nikmatilah sedikit kemenanganmu untuk sekarang ini. Tapi kendurkanlah penjagaan mu terhadap æsir dan kau akan melihat pengalaman yang menyakitkan ...... Karena mereka adalah....sebenarnya ..."

Zumun! suara hentakan kaki Þórr meledak, ia kemudian melangkah ke arah Þrym yang sepenuhnya tediam membeku.

Sebuah «End Flame» berskala sangat besar terjadi, bersaman dengan Sang Raja Raksasa Es yang berubah menjadi pecahan-pecahan es tak terhitung banyaknya dan berserakan. Karena tekanan dari efek, kami dengan refleks mengangkat tangan kami dan mengambil beberapa langkah mundur, dewa halilintar Þórr memelototi adegan itu dengan mata emasnya dari ketinggian di atas.

"............ Hmmm, aku sampaikan rasa terima kasihku, para prajurit peri. Aku juga telah bisa membasuh aib dicurinya harta karunku——Sekarang, harus ada imbalan."

Dia kemudian mengangkat tangan kirinya dan menyentuh gagang palu raksasa yang indah di tangan kanannya. Salah satu tahta permatanya keluar dengan mudah, memancarkan cahaya dan berubah menjadi sebuah benda kecil,palu yang cocok untuk ukuran manusia. Þórr kemudian menjatuhkan versi skala kecil dari palu emas aslinya kepada Klein.

"«Thunder Hammer Mjolnir», gunakan dengan baik itu dalam pertempuran. Dan ——Sampai jumpa."

Þórr mengangkat tangan kanannya dan petir pucat segera menembus ruangan yang terbuka lebar. Kami menutup mata kami secara refleks, dan ketika kami membuka kelopak mata kami, ia tidak lagi ada. Dialog penarikan anggota melayang keluar, dan gauge HP / MP kedelapan tanpa suara menghilang.

Di tempat di mana Þrym telah menghilang, gunungan item drop bergulir turun seperti air terjun, yang kemudian secara otomatis menghilang ke penyimpanan sementara party.

Pada saat yang sama, sebuah cahaya kuat bersinar di ruang bos, mengusir kegelapan. Dengan sangat disayangkan, gunungan objek emas di dinding juga memudar. Nah, semua penyimpanan kami hampir penuh, jadi kami tidak bisa menyimpan mereka.

"............ Fiuh ......"

Aku menghela napas ringan, kemudian berjalan ke sisi Klein, kemudian menempatkan tanganku di bahunya dan berkata,

"Senjata legendaris di dapatkan, selamat."

"............ Aku tidak memiliki skill palu sedikitpun."

Menggenggam palu perang satu tangan yang berkilauan dengan sebentuk efek aura,si pengguna katana yang menampakkan senyum sedih sebelumnya kembali ke senyum energiknya yang biasanya.

"Kalau begitu, aku akan dengan senang hati memberikannya kepada Lis. Ah― tapi jangan larutkan ini menjadi ingot......."

"Tunggu! Tidak peduli berapa banyak ingot yang bisa aku dapat aku tidak akan melakukan sesuatu yang sia-sia seperti itu!"

Di samping dari Lisbeth yang keberatan, Asuna berkata dengan serius,

"Tapi Lis, melarutkan item legendaris tampaknya akan menghasilkan banyak ingot Orichalcum."

"Eh, benarkah?"

"O-Oi! berhentilah berbicara tentang melarutkan!"

Semua orang menertawakan Klein yang berteriak sambil memeluk palu itu erat ke dadanya——

Saat itu juga,

Lantai es bergetar keras bersama dengan suara bass berat bervolume tinggi yang sepertinya hal itu bisa mengguncang inti tubuh.

"Kyaa!"

Silica berteriak dengan telinga segitiganya menunduk. Sinon di sampingnya, yang membengkokkan ekornya menjadi bentuk S, berteriak,

"Kastil Ini ......kastil ini bergerak!? Tidak,kastil ini mengapung ......!"

Aku mungkin agak terlambat, tapi aku merasakan itu juga.

Kastil raksasa Þrymheimr bergetar seperti makhluk hidup, dan tampaknya perlahan namun pasti naik sedikit demi sedikit. Mengapa hal ini —— tidak —— mungkinkah, ketika aku berpikir sampai titik ini,

Lyfa mengintip medali di bawah lehernya kemudian berteriak dengan suara bernada tinggi,

"O. ..... Onii-chan quest ini! Masih berlangsung!"

"A. ..... Apa!?"

Teriakan dari Klein. Itu adalah perasaan yang sama denganku.Dengan matiny pemimpin dari Suku Raksasa Es normalnya quest ini akan ikut selesai juga —— tapi, ingatanku mulai mengingat apa yang «Ratu Danau Urðr» katakan ketika kita diminta untuk melakukan quest.

Menyerang Þrymheimr dan mengeluarkan pedang suci Excaliber dari penyangganya. Mengalahkan Þrym bukanlah tujuan akhir. Dengan kata lain, Þrym, musuh yang tangguh, hanya salah satu rintangan untuk lanjutan quest ini——

"Ca-Cahaya terakhirnya sedang berkedip-kedip sekarang!"

Dengan suara yang mirip dengan jeritan Lyfa, Yui menjawab tajam,

"Papa,ada tangga muncul di belakang singgasana!"

" ...............!!"

Tanpa membuang-buang waktu untuk menjawab, aku mati-matian menjejakkan kaki ke lantai dan berlari menuju ke arah singgasana.

Ketika aku mendekat, dalam bentuk sebuah kursi,disamping tingginya lima belas meter dan hanya digunakan secara khusus oleh Raja Raksasa Es Þrym,singgasana itu tampak seperti sebuah gubuk kecil. Jika kami tidak dalam keadaan darurat, kami akan mencoba untuk naik ke atas kursi itu, namun, aku berlari ke sisi kiri tanpa melihat sama sekali.

Ketika aku menoleh ke belakang singgasana, persis seperti yang Yui mengatakan, lantai es itu telah terbuka, menunjukkan sebuah tangga menurun kecil. Itu jelas satu-satunya ukuran dimana suku raksasa es tidak akan mampu melewatinya, ukuran itu untuk manusia —— tidak, seorang peri nyaris tak bisa masuk. Sementara mendengar langkah kaki dari temanku yang mendekat, aku terjun ke pintu masuk bercahaya redup itu tanpa ragu-ragu.

Sambil berlari menuruni tangga spiral dengan terburu-buru, aku memikirkan sesuatu di sudut pikiranku. Jika kami gagal dalam quest yang kami terima dari Urðr —— dan pada saat yang sama, sejumlah besar player di field berhasil dalam quest pembantaian, kastil es raksasa Þrymheimr akan melayang ke atas dan muncul di tengah-tengah ibukota pusat Aarun, namun, Þrym, yang memiliki ambisi menyerang Alfheim sudah tak lagi ada. Nah, mengatakan «kembali hidup seakan tak ada apa-apa yang terjadi» juga tidak mungkin, tapi aku tak habis pikir Sistem Kardinal yang selalu memperhatikan sesuatu sampai ke detil-detilnya akan memperluas cerita dengan sedemikian agresifnya.

Berpikir sambil terus berlari dengan kecepatan penuh, seolah-olah dia bisa membaca pikiranku, suara Lyfa datang dari belakangku,

"...... Well, Onii-chan. Aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas tetapi bagaimana jika penguasa Þrymheimr dalam mitologi Norse asli bukanlah Þrym......? "

"E. ..... Eh!? Tapi, namanya ......"

"Aku pikir juga begitu. Tapi,dalam legenda pasti namanya ...... Th ...... Th ......"

Sementara Lyfa bergumam, Yui di kepalaku yang terhubung dengan jaringan luar segera menjawab,

"Namanya « Þjazi [35]».. Dalam legenda, orang yang mengingikan Apel Emas yang Urðr sebutkan adalah dia, bukan Þrym. Dan informasi selanjutnya dari dalam ALO, permintaan quest pembantaian yang bermasalah itu datangnya dari kastil terbesar di tanah Jötunheimr, dari NPC bernama «Archduke Þjazi». "

"...... Dengan kata lain, penerus ambisinya telah ada disana sejak awal ......"

Mungkin saat Þrymheimr yang melayang ke atas sampai Aarun, Þjazi akan berada di ruang singgasana di atas, memberikan perintah seperti bos terakhir. Tapi membiarkan niat Kardinal menghancurkan ibukota dan menyerang dataran tinggi Aarun tidak di terpikirkan olehku, aku tidak datang sejauh ini hanya untuk menyerah di sini. Daripada tidak mendapatkan Excaliber, aku tidak akan mampu menatap wajah teman kami,Tonkii. Tentu saja jika pedang itu ada di sepanjang jalan itu, aku tidak akan ragu untuk mengambilnya juga ......

Sementara aku memikirkan berbagai macam hal, gempa yang menyelubungi kastil ini makin bertambah keras. Kadang-kadang perubahan kekuatan G bisa terasa begitu hebat, itu jelas bahwa kastil ini sedang berusaha menerobos kanopi. Aku menahan napas dan melanjutkan momentum jatuhku untuk menuruni tangga spiral yang aku tidak tahu seberapa jauh turunnya itu.

"---- Papa, lima detik lagi sampai kita mencapai pintu keluar!"

"OK!"

Aku berteriak, saat cahaya menyilaukan di depan memasuki bidang pandangku, aku melompat ke depan dengan kekuatan penuh. Apa yang ada di sana adalah es berbentuk segi delapan biasa, atau sebuah ruangan berongga dimana bagian atas dan bawah piramida ini saling tumpang tindih.Sebuah tempat yang lazim disebut «Ruang Pemakaman».

Dindingnya cukup tipis, seluruh field Jötunheimr bisa dilihat dari bagian bawah es-nya. Di sekelilingnya, fragmen-fragmen bebatuan dan kristal terus menerus berjatuhan dari kanopi. Tangga spiral menembus bagian pusat ruang pemakaman dan terus menurun ke arah bawahnya. Kemudian, pada saat itu juga —— sebentuk kemilau cahaya murni keemasan.

Tidak salah lagi, ketika Lyfa dan aku naik di punggung Tonkii untuk melarikan diri dari Jötunheimr, ini adalah kemilau cahaya yang sama dengan yang kami lihat di dasar kastil es ini. Hampir setahun telah berlalu dan kami akhirnya sampai di sini.

Ketika semua ketujuh orang telah turun dari tangga, kami mengelilingi «Itu» dalam posisi setengah lingkaran.

Di tengah-tengah lantai melingkar,tercantum sebuah kubus es yang berukuran 50cm. Sesuatu yang kecil tampaknya terperangkap di dalamnya. Ketika aku menatap lebih dekat, tampaknya kar pohon yang kurus dan rapuh. Tak terhitung jumlahnya benang-benang yang tampak seperti pembuluh kapiler mengumpul menebal bertautan satu sama lain menuju akar utama tunggal.

Akar utama memiliki diameter sekitar lima sentimeter, namun, akar itur terpotong rapi. Di tempat terpotongnya terdapat bilah tipis dan tajam bertuliskan lambang kambang rune yang detail —— pedang. Pedang panjang berkilau keemasan memanjang secara vertikal, setengah dari bilahnya dapat terlihat dari es penyangganya.Pedang Itu memiliki pelindung buku jari tangan dan rajutan kulit warna hitam membalut kuat pangkal pedangnya dengan detail. Di ujung pangkal pedang tadi bersinar sebuah permata besar berwarna-warni.

Aku pernah melihat pedang yang sama dengannya, tidak, aku telah menggenggamnya sebelumnya.

Pria yang menggunakan ALO sebagai alat untuk memuaskan ambisinya sendiri, dalam rangka untuk memotongku, mencoba untuk membuatnya menggunakan kekuatan GM. Namun, kekuatan itu dipindahkan kepadaku oleh sseseorang yang memiliki otoritas lebih tinggi dari dia, aku memunculkan pedang itu dan memberikan padanya dengan tujuan untuk menyelesaikan semuanya.

Pada waktu itu, aku telah menghasilkan pedang terkuat di dunia hanya dengan satu perintah, tapi aku diliputi rasa keengganan yang kuat untuk menyimpan pedang itu. Tanpa tantangan untuk mendapatkan pedang dengan cara yang tepat, perasaan meminjam sesuatu tapi tidak mengembalikannya tidak akan hilang. Meskipun lebih dari separuhnya adalah kebetulan, tapi waktu itu akhirnya datang. ...... Maaf membuatmu menunggu.

Sambil membisikannya di dalam pikiranku, aku melangkah maju, tangan kananku meraih gagang pedang panjang itu—— senjata kelas legendaris «Holy Sword Excaliber».

"............!!"

Aku menaruh semua kekuatanku untuk menariknya keluar dari penyangga.

Namun, rasanya seperti pedang dan penyangganya tidak, seluruh kastil ini telah menjadi sebuah obyek tunggal, karenanya pedang ini tidak berderit sedikitpun. Dengan tangan kiri ku membantu, kedua kaki tertanam kuat, kukerahkan seluruh kekuatanku.

"Nu ...... o ............!!"

Tapi hasilnya sama saja. Getaran yang salah menyebabkan sebuah hawa dingin menjalar ke tulang belakangku.

Dalam ALO, tidak seperti di SAO dan GGO, kekuatan, kelincahan dan statistik numerik lainnya tidak ditampilkan dalam window sistem. Batasan senjata atau armor tertentu bisa di-equip juga sudah jelas, dari «Mudah untuk ditangani», «Agak menantang», «Tubuh akan terpengaruh», ke «Sulit untuk diangkat», berubah-ubah secara tak-bertahap. Jadi di antara para player, ada banyak dari mereka yang meskipun sebuah senjata yang diperolehnya karena factor keberuntungan memberatkan badannya, mereka masih tidak menyerah,tetap mengenakan itu,dan menyebabkan kekuatan tempur mereka menurun sebagai hasilnya.

Tetapi meskipun demikian,sistem yang dibutuhkan seseorang untuk menangani stats nilai numeric itu, atau dengan kata lain, mereka butuh «parameter tersembunyi». Nilai dasarnya telah ditentukan oleh ras dan konstitusi, kemudian menerapkannya dengan bantuan boost dari skill dan dari bonus equipment sihir, dan sihir pendukung pun bisa menyesuaikan nilai tadi bahkan lebih jauh. Membandingkan Klein sebagai Salamander terhadapku yang seorang Spriggan, Klein akan memiliki nilai dasar yang hanya sedikit lebih tinggi dariku.

Tapi karena ia mencintai teknik katana, semua skill dan penyesuaian equipmentnya didasarkan pada kelincahan. Di sisi lain, dengan kecenderungan «mencintai berat dari pedang», focus utama penyesuaianku berada pada kekuatan.Sebagai hasilnya, di antara ketujuh orang di sini, aku tanpa diragukan lagi satu-satunya yang memiliki stats «kekuatan» tertinggi.Jadi jika aku tidak bisa menarik keluar pedang ini dengan kekuatanku, tidak ada orang lain yang akan bisa. Sepertinya semua orang memahami hal ini, tidak ada seorangpun yang menawarkan bantuannya.

Malahan, aku bisa mendengar suara dari belakangku,

"Teruskan itu, Kirito-kun!"

Itu Asuna. Kemudian Lis mengangkat suaranya mengatakan "Ya, tinggal sedikit lagi!". Dorongan dari Lyfa, Silica, dan Klein juga datang tepat setelah itu.

Sinon berteriak "Tunjukkan kemauan mu!", Yui berkata "Papa, terus lakukan!" dengan seluruh suara mungilnya, bahkan Pina berteriak dengan suara "Kurururuu!".

Sebagai seorang yang mengumpulkan party ini, menjadi berkecil hati di sini bukanlah pilihan. Aku sudah punya dukungan maksimum, sisanya hanya tinggal semangat juang dan daya kemauan. Daripada memikirkan parameter ku yang tidak cukup tinggi, aku harus percaya bahwa gemboknya akan terlepas dengan melipatgandakan input dan waktu, menghimpun kekuatanku, tidak, kekuatan kehendakku sampai batasnya.

Lingkungan sekitar pengelihatanku mulai memutih,sebuah cahaya yang berkedip-kedip terbang di depan mataku, jika ini berlanjut, AmuSphere secara otomatis akan melepasku karena adanya kelainan pada gelombang otak —— pada saat itu juga,

Piki, dengan suara tajam, dan pada saat yang sama, sebuah getaran lemah ditransmisikan ke tanganku.

"Ah ......!"

Aku tidak tahu siapa yang meneriakkan itu. Tiba-tiba sebentuk cahaya meledak keluar dari penyangga di bawah kakiku, bersamaan dengan sebuah cahaya keemasan mengisi seluruh bidang pandangku.

Segera setelah itu, suara kehancuran yang lebih mendalam dan menggembirakan dari pada efek suara yang kami dengar sampai sekarang berlari menuju telinga kami. Tubuhku sepenuhnya meregang—— di dalam bongkahan es yang berhamburan ke segala arah, tangan kananku memegang pedang panjang yang menciptakan jejak aura emas yang nyata di udara.

Terbang secara signifikan di belakangku adalah enam sahabatku yang menggunakan tangan mereka untuk memperluas dukungan satu sama lain. Sementara menahan beratnya pedang yang kupegang, aku menatap ke atas, pandanganku bertemu dengan semua orang yang mengmatiku dari atas. Semua anggota party mulai tersenyum, dan melepaskan sebuah suasana yang menyenangkan —— Meskipun aku sudah mengasumsikannya begitu, fenomena berikutnya terjadi lebih cepat dari yang telah diperkirakan.

Akar-akar kecil pohon terbebaskan dari alas penyangganya.

Mengambang di tengah udara, tiba-tiba akar itu meregang, tidak, akar itu mulai tumbuh.

Tiap-tiap kapiler tadi menjalar ke bawah secara berturut-turutan. Bagian atasnya yang telah terpotong membentuk jaringan baru yang tumbuh ke atas dari bekas luka yang terpotong.

Dari atas, suara menderu yang luar biasa bisa terdengar. Mendongak ke ats, lubang tangga spiral yang telah kami lalui telah dihancurkan oleh sesuatu yang bergegas turun. Itu juga akar.Salah satu akar yang menyangga Þrymheimr, akar World Tree——

Akar-akar tebal itu bergegas menuju ruangan segi delapan dengan kecepatan yang tajam, akar-akar kecil yang memanjang dari penyangga pedang tadi menyentuh mereka, membelit satu sama lain, dan bersatu.

Momen berikutnya——

Getaran pelan seperti skala Shindo [36] 1 gempa yang terasa sampai sekarang mengirimkan gelombang kejut yang menelan seluruh kastil Þrymheimr.

"Owa ...... Han...... Hancur ......!!"

Klein berteriak,karenanya semua orang saling berpegangan erat-erat satu sam lain, sementara banyak retakan menjalar ke seluruh dinding di sekitar kami dengan momen hampir bersamaan.

Suara keras meraung terus menerus. Dinding tebal es, tentang ukuran gerbong terpisah satu sama lain, jatuh ke «Void Besar» jauh di bawah. "...... Seluruh kastil Þrymheimr telah runtuh! Papa, kita harus melarikan diri!"

Yui di kepalaku menjerit dengan suara tajam. Aku menatap wajah Asuna di sebelah kananku dan berteriak,

"Bahkan jika kau berkata begitu, tangganya!"

Ya, tangga spiral yang kiami gunakan untuk mencapai ruang pemakaman telah tertutup oleh akar-akar World Tree,tanpa meninggalkan jejak di belakangnya. Bahkan sebelum itu, kembali ke rute asli hanya akan membawa kami ke teras terbuka yang ada di tengah udara.

"Jika kita bisa mencengkeram akar-akar itu......"

Sinon bergumam sambil melihat ke atas, dia masih tenang bahkan dalam situasi ini.

"...... Sepertinya tidak mungkin."

Aku mengangkat bahuku. Tentu saja, akar World Tree membentang dari langit-langit dan sampai ke tengah ruangan ini, tapi posisi kami berada pada lantai melingkar di bawah itu, sekitar sepuluh meter di bawah kapiler . Itu bukanlah jarak yang dapat kami capai bahkan dengan lompatan berkekuatan penuh.

"Tunggu, World tree! Jangan dingin hati begitu dong!"

Lisbeth mengangkat kepalan tangan kanannya sambil berteriak, tapi lawan bicarannya adalah pohon. Dia bahkan tidak akan mendapatkan satu permintaan maaf pun darinya.

"'Baiklah........Kalau jadinya begini, Klein-sama ini akan menunjukkan kepada kalian semua lompatan tinggi vertikal kelas Olimpiade!"

Si Pengguna katana berdiri dengan tiba-tiba kemudian berlari ke salah satu ujung dari lempengan lingkaran berdiameter enam meter——

"Ah, idiot, jangan ......"

Sebelum aku bisa menghentikannya, lompatan indahnya telah terjadi di depan mataku. Dia bisa mencapai jarak sekitar 2,15 meter, itu hal yang luar biasa mengingat ia memiliki awalan berlari yang singkat,akan tetapi, tangannya tidak bisa mencapai akar sebelum tubuhnya terhempas oleh efek lanjutan kurva parabola dan jatuh dengan keras ke tengah lantai.

Pada saat itu juga, Itu pasti berasal dari gelombang kejut sebelumnya —— Adalah apa yang semua orang coba untuk pikirkan —— ketika tiba-tiba muncul retakan yang menjalar di dinding sekitarnya.

Bagian bawah dari ruang pemakaman, dengan kata lain, puncak bawah dari kastil Þrymheimr akhirnya terpisah dari tubuhnya.

"K. ..... Klein-san kau idiot―!"

Berasal dari Silica yang tidak akan menjerit kecuali ketika ekornya ditarik, lempengan bundar membawa tujuh orang + satu + satu hewan peliharaan menuju ke sebuah keadaan jatuh bebas yang tak berujung.

Jika ini adalah manga gag [37], dalam adegan ini semua orang hanya akan duduk-duduk dan minum teh seolah-olah itu benar-benar hal yang normal.

Namun, jatuh dalam VRMMO seperti ini benar-benar ultra menakutkan. Mungkin hobiku sehari-hari adalah terbang di atas awan di Alfheim, tapi itu semua berkat sayap yang handal. Dengan larangan terbang, seperti itu di dalam dungeon, player wanita pemula bisa merasakan teror hanya dengan melompat dari ketinggian lima meter. Bahkan aku pun tidak menyukainya.

Oleh karena itu, tujuh dari kami hanya mampu merangkak di lempengan es melingkar tidak bisa apa-apa selain berteriak bersamaan. Mengelilingi kami adalah bongkahan-bongkahan es yang ikut runtuh pada saat yang sama, bertubrukan satu sama lain, karena mereka terus terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Melihat ke atas, bagian bawah kastil raksasa Þrymheimr terpecah belah dari strukturnya, dan setiap kali hal terjadi membuat akar-akar World Tree bergetar.

Akhirnya, dari tepi lempengan, aku dengan penuh ketakutan mengintip ke bawah.

Seribu meter, tidak, itu sekitar delapan ratus meter dari tanah Jötunheimr, kegelapan dari«Great Void» mulutnya telah terbuka. Tentu saja lempengan yang sedang kami duduki ini bergegas menuju pusatnya.

"...... Apa yang ada di bawah sana?"

Sebuah gumaman tenang datang dari Sinon, aku entah bagaimana berhasil menjawab, "M-Mu-Mungkin seperti yang Urðr-san katakan, M-Mu-Mungkin itu mengarah ke Niflheimr!"

"Itu akan bagus jika tidak dingin ......"

"T-Ti-Tidak, aku pikir itu super dingin. I-I-Itu kan tanah kelahiran raksasa es!!"

Melakukan percakapan seperti itu akhirnya membantuku melonggarkan penyempitan di perutku, sementara tanganku masih memeluk Excaliber, aku bertanya pada Lyfa di sebelah kiri,

"Lyfa, A-Ap-Apa yang terjadi dengan quest P-pembantaian?"

Kemudian, peri Sylph dengan rambut ponytail kacang hijaunya yang terangkat vertikal berhenti berteriak —— atau mungkin itu teriakan gembira, aku ragu —— dan memandang medali di dadanya.

"Ah ...... K-kita berhasil Onii-chan! Masih ada satu kilatan cahaya yang tersissa!! A-aku senang ......!"

Lyfa membuat sebentuk senyuman penuh dan melompat padaku dengan tangan terbuka, sementara aku membelai rambutnya dan mulai berpikir, Jika World Tree telah kembali ke bentuk aslinya, Urðr dan kaumnya akan mendapatkan kembali kekuatan mereka juga, sehingga mereka tidak lagi akan diburu oleh evil-god humanoid. Dalam hal ini, jika kami terus jatuh ke Great Void, baik itu mati karena efek jatuh atau mati karena menabrak Niflheimr, pengorbanan kami tidak akan sia-sia.

Hanya tinggal satu kekhawatiran tersisa,«Excaliber» ini, yang kami dapatkan dengan segenap kekuatan kami. Quest ini belum sepenuhnya selesai, karena aku masih tidak bisa mengatakan bahwa aku telah memperoleh kepemilikan pedang itu. Mungkin, bertahan hidup-hidup dan bertemu kembali dengan Urðr adalah flag yang diperlukan untuk clearing quest ini?

Meskipun demikian, aku membuka window sistem dimana Lyfa tidak bisa melihatnya dan mencoba untuk memasukkan Excaliber ke dalam penyimpanan. Tapi pedang itu ditolak oleh window, dan tidak mau masuk.

- Nah, aku sudah mendapatkannya sekali. Tidak apa-apa, senjata legendaris berkilau emas seperti ini bukan seleraku juga kok. Aku mencoba untuk membodohi diriku sendiri menggunakan teori anggur asam [38]

Lyfa yang merangkul leherku tiba-tiba mengangkat wajahnya.

"............ Aku mendengar sesuatu."

"Eh ......?"

Aku menjernihkan telingaku untuk mendengarkan dengan seksama, tapi semua yang aku dengar adalah suara mengerang dari udara. Tanah sudah lebih dekat sekarang. Jatuh dan menghantam the Void mungkin akan memakan waktu sekitar enam puluh detik lagi.

"Di sini, lagi!"

Lyfa berteriak lagi dan berdiri dengan lincah pada lempengan bundar ini.

"O-Oi, itu berbahaya ......"

Saat aku mulai memperingatinya, pada waktu itu,

' Kuoooo—— ...... n, teriakan dari kejauhan sampai ke telingaku, aku tersadar.

Aku berbalik dan menyesuaikan pandanganku. Di luar kumpulan bongkahan-boongkahan es di sekitar kami, dari langit selatan, sebuah cahaya putih kecil. Mendekati dalam busur kecil, dengan tubuh rampingnya yang seperti ikan, empat pasang sayap, dan hidung panjang——

"............ Tonkii————!"

Lyfa berteriak dengan menangkupkan kedua tangan di sekitar mulutnya. Sekali lagi,suara Kuoo―n muncul kembali. Tanpa diragukan lagi, itu adalah evil-god terbang Tonkii yang membawa kami sampai pintu masuk Þrymheimr. Berpikir tentang hal itu, sepertinya Tonkii yang telah mengirim kami ke sana, datang untuk menjemput kami itu bukanlah hal yang aneh. Dan tentu saja kami mengharapkan kedatangannya juga. "Di...... Di sini Di sini―!"

Lis berteriak saat Asuna juga melambaikan tangannya. Silica mengangkat wajah ketakutannya sambil tetap memeluk erat Pina di dadanya, Sinon menggoyangkan ekornya dengan lega.

Klein yang masih dalam pose mendarat setelah melakukan lompatan ultra tingginya juga mengangkat wajahnya dan tersenyum sambil mengacungkan ibu jari kanannya ke atas.

"Heheh.......'benar, aku percaya dari awal orang ini pasti akan datang untuk membantu ......"

——Omong kosong!

Itu adalah apa yang aku, dan mungkin lima orang lainnya, teriakan dalam pikiran kami, karena ia adalah orang yang sama yang telah melupakan adanya Tonkii sampai sekarang. Masih mengagumkan seperti biasa, secara bertahap Tonkii meluncur ke arah kami. Ada banyak waktu untuk mentransfer semua anggota sebelum tabrakan itu.

Karenabanyak bongkahan-bongkahan yang bertebaran di sekitar kami, Tonkii hanya bisa melayang-layang di dekat kami dengan jarak lima meter. Tetapi dengan jarak segitu, bahkan player yang berat sekalipun tidak akan punya masalah untuk melompatinya.

Yang pertama adalah Lyfa, yang melompat santai sambil bersenandung, dan mendarat dengan luar biasa di punggung Tonkii. Lalu ia mengulurkan tangannya dengan sebuah panggilan "Silica-chan!".

Silica mengangguk canggung, karena kedua tangannya memegang kaki Pina, kemudian ia berlari dengan canggung juga sebelum dengan mantap melompat keluar. Pina,dengan Silica yang menggantung di bawahnya, mengepakkan sayapnya, meningkatkan jangkauan lompatannya. Ini adalah suatu keistimewaan yang diterima oleh serang tamer hewan peliharaan tipe penerbangan. Dia kemudian berhenti di pelukan aman Lyfa.

Berikutnya adalah Lisbeth yang melompat bersama dengan sebuah teriakan "Toryaa!", diikuti oleh Asuna yang membuat lompatan jauh dengan bentuk seperti cairan. Sinon satu-satunya yang ekstrim, melompat dengan jungkir balik ganda ke depan dan mendarat di dekat ekor Tonkii. Klein berpaling padaku dengan ekspresi kaku, aku membuat gerakan untuk mengatakan kepadanya, 'Silahkan pergi dulu."

"Nah, persiapkan dirimu untuk terpesona oleh keindahanku......"

Aku menampar punggungnya ketika ia mengatakan itu dan mengukur waktunya. Berjuang dengan awalan berlari mengambil jarak,Karena jarak lompatannyaa tampaknya tidak cukup, tetapi Tonkii menjulurkan hidungnya untuk menangkapnya di tengah udara.

"O-Owaaaaa? M-Me-menakutkan!!?"

Mengabaikan teriakan itu, aku melihat ke bawah sekali lagi. Di luar lempengan bundar yang terbuat dari es yang tembus pandang, Great Void telah mengisi seluruh bidang pandanganku. Menghadap ke depan, mempersiapkan awalan lari jangka pendek——

Pada saat itu, aku menyadari satu fakta yang mengerikan.

Aku tidak bisa melompat.

Lebih tepatnya, dalam di tanganku terdapat sebuah beban yang berat——«Holy Sword Excaliber», sehingga melompat lima meter tidak akan mungkin. Hanya dengan berdiri, sepatuku sudah meretakkan es.

Setiap orang yang sudah pindah ke bagian punggung Tonkii juga melihat alasanku berdiri diam disini.

"Kirito!"

"Kirito-kun!"

Suara memangggil itu mencapaiku. Masih menghadap ke bawah, aku mengertakkan gigiku karena konflik yang hebat berkecamuk. Kedua pilihan ini —— merndekap erat Excaliber seperti ini dan mati karena jatuh, atau menjatuhkannya dan bertahan hidup. Apakah ini suatu kebetulan seorang dimana player sedang diuji keserakahan dan obsesinya pada jarak lima meter terakhir? Apakah ini juga merupakan perangkap Sistem Kardinal? ......

"Papa ......"

Panggilan khawatir dari Yui di kepalaku, aku membuat anggukan kecil dan membalas,

"............ Benar-benar ...... Kau Kardinal!"

Aku berteriak dengan senyum pahit.

Pada saat berikutnya, pedang di tangan kananku terlempar ke samping.

Tiba-tiba tubuhku menjadi begitu ringan itu seolah-olah itu bohong belaka.Cahaya berputar warna emas sama-samar bergerak di tepi pandanganku.

Aku berlari ringan, melompat, dan mengubah orientasi tubuhku di tengah udara. Excaliber jatuh perlahan, seperti bulu yang jatuh dari sayap phoenix, ke kedalaman yang tak terukur dari lubang besar.

Di bagian punggung Tonkii, setelah aku melakukan pendaratan dengan punggungku, dia membentangkan ke delapan sayapnya lebar-lebar. Kecepatannya melambat. Tonkii, yang telah jatuh pada kecepatan yang sama seperti lempengan bundar tadi sampai sekarang, mulai melayang, menghentikan tebang menurunnya.

Asuna datang kepadaku dan menepuk bahuku.

"...... Nanti, suatu hari nanti, kita akan mengambilnya kembali."

"Aku akan sempurnakan koordinasi perjalanan kita!"

Lanjut Yui tepat setelah Asuna.

"...... Ah,itu benar.dia pasti akan menunggu di suatu tempat di Niflheimr."

Aku bergumam, seperti yang aku mengucapkan kata perpisahan yang ada dalam pikiranku kepada pedang terkuat yang telah kugenggam untuk waktu yang singkat —— atau begitu lah tampaknya.

Untuk mencegah hal itu, melangkah di depanku, adalah si Cait Sith berambut biru.

Tangan kirinya menurunkan busur panjangnya yang besar dari bahunya, dan tangan kanannya memasangkan panah tipis keperakan pada busurnya.

"——Dua ratus meter, ya"

Dia bergumam, lalu dengan cepat melafalkan mantra. Panah itu terbungkus dalam sebuah cahaya putih.

Di depan kami semua, yang terkejut ketika kami menyaksikannya, pemanah serta sniper Sinon dengan santai menaril tali busurnya hingga membentang secara maksimal.

Sekitar empat puluh lima derajat di bawahnya, di sisi lain itu ada Excaliber yang tengah terjatuh, panah itu ditembakkan.Panah itu terbang di udara, meninggalkan garis keperakan yang aneh. Itu adalah mantra umum keistimewaan pengguna busur ini «Retrieve Arrow». Mantra itu dapat digunakan untuk mengambil sesuatu yang tidak bisa di capai oleh tangan, akan tetapi, itu hanya bisa digunakan untuk jarak pendek karena benang terpasang akan terdistorsi oleh lintasan anahk panah, sehingga menurunkan nilai homing-nya ke nol.

Akhirnya memahami niat Sinon, aku berteriak dalam pikiranku "Berapapun biayanya."

Itu tidak mungkin juga. Dua ratus meter dua kali jangkauan efektif dari busur yang dibuat oleh Lis. Tidak, bahkan jika itu dalam jangkauan tembak, dia tidak dalam kondisi yang baik untuk membidiknya. Pijakannya tidak stabil, es di sekitarnya yang jatuh, dan target nya juga jatuh.

Tapi —— tapi, tapi.

Cahaya emas yang jatuh di sana,jatuh di sampingnya,sebuah anak panah keperakan tampak tarik menarik satu sama lain dengan pedang sambil bergerak lebih dekat, lebih dekat ............

Taan! Tabrakan mereka dalam suara cahaya.

"Baiklah!"

Sinon menarik benang ajaib yang membentang keluar dari tangan kanannya dengan semua kekuatannya. Cahaya keemasan melambat, berhenti, kemudian mulai naik. Berputar, dan secara bertahap mendekat. Cahaya keemasan kecil mulai menjadi lebih panjang dan sempit, membentuk sebuah pedang.

Dua detik kemudian, senjata legendaris yang telah kuucapkan selamat tinggal padanya, telah ada di telapak tangan Sinon. "Uwa, berat ......"

Bergumam sambil memegangnya di tangannya, Cait Sith-sama kemudian berbalik.

"""Si ...... Si ...... Si ......"""

Suara-suara dari enam orang dan Yui berada dalam sinkronisasi sempurna.


"""Sinon-san, keren sekali——————!"""

Sinon menanggapi pujian kami dengan gerakan naik dan turun menggunakan telinga segitiganya —— sambil kedua tangannya memegang pedang, ia menatapku dan mengangkat bahunya pelan.

"Ini dia, tidak perlu memasang wajah seperti itu."

——Aku rupanya terlalu ceroboh, seolah-olah sebuah "Aku ingin itu!" tertulis besar-besar di dahiku dengan pena sihir hitam. Sinon sengaja menatap ke kiri atas sambil mengulurkan pedang kepadaku, dengan suara "ini".

Sebuah déjà vu samar. Sekitar dua minggu lalu, dalam acara untuk menentukan player terkuat di GGO «Bullet of Bullets 3»tepatnya pada babak final battle royale turnamen, Sinon telah membuat tindakan yang serupa. Apa yang aku terima darinya dengan reflex kala itu adalah serangan one hit kill dari granat plasma, Sinon dan aku terjebak bersama-sama dan keduanya meninggal akibat ledakan bom sesegera setelah itu, yang mengarah ke akhir pertandingan. Orang-orang di internet telah berusaha untuk menafsirkan adegan terakhir itu, tapi itu terlalu menakutkan sehingga tidak ada yang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Tapi kali ini, tentu saja pedang itu tidak akan meledak.

"Te...... Terima kasih."

Seperti yang aku katakan, terima kasih, aku mengulurkan tangan untuk menerimanya —— tapi pedang ditarik kembali.

"Sebelum itu, berjanjilah satu hal padaku."

Sword Art Online Vol 08 - 340.jpg

Kemudian si Cait Sith berambut biru tersenyum cerah,senyuman itu tanpa diragukan lagi senyuman kelas tertinggi di ALO —— meskipun disertai kekuatan destruktif yang setara dengan sepuluh granat plasma tersembunyi di dalamnya.

"——Setiap kali kau menarik pedang ini keluar, pastikan kau selalu memikirkan aku, oke?"

Bikki―n.

Suasana tiba-tiba membeku, pedang emas suci «Excaliber» berpindah dari tangan Sinon ke tanganku. Tapi luar biasa, aku tidak bisa merasakan beratnya sama sekali, malahan aku merasakan hawa dingin imajiner dan keringat mengalir di punggungku.

"O―o, itu pasti sulit bagi mu, populer-bro."

Tepat di belakangku, Klein berkata begitu tanpa membaca suasana, aku menginjak kakinya untuk membuatnya diam, lalu berkata dengan suara paling tenang yang aku bisa kerahkan,

"...... Ya, aku akan mencamkan itu dalam pikiranku, Kau memiliki rasa terima kasihku,. Tembakkan tadi sangat mengagumkan." "Terima kasih kembali."

Sinon menyampaikan pukulan terakhirnya dengan mengedipkan mata, lalu berbalik dan bergerak ke arah ekor Tonkii. Dia kemudian mengambil batang mint dari saku di sebelah kanan pinggangnya dan memegangnya dalam mulutnya, tampaknya itu menjadi caranya beristirahat sejenak. Itu adalah sebuah aksi yang keren yang cocok dengan hidup seorang sniper, namun, aku tidak kelewatan melihat ujung ekor birunya menggeliat. Itu adalah tanda yang mengatakan bahwa dia sedang tertawa. aku sudah tau itu! Sambil aku mengerang dalam pikiranku, tidak ada yang bisa aku lakukan terhadap pandangan menusuk dari sekelompok gadis-gadis di sekitarku.

Tapi di sini, orang yang memberiku perahu penyelamat untuk keluar dari situasi itu tak terduga adalah Tonkii.

"Kuooo——n ......"

Ia mengeluarkan teriakan panjang, sementara delapan sayapnya mengepak kuat dan mulai naik keatas. Melihat ke langit, tampaknya adegan terbesar paling spektakuler dan terakhir dari quest ini baru saja akan di mulai.

Keseluruhan kastil Þrymheimr yang telah menembus dalam ke pusat kanopi dunia bawah tanah Jötunheimr akhirnya mulai berjatuhan. Sementara bagian bawahnya yang sudah runtuh tanpa meninggalkan jejak di belakangnya,ada bagian yang masih terjaga bentuk keseluruhannya. Kastil yang kami bisa lihat berbentuk piramida terbalik sampai sekarang ternyata telah menyembunyikan bagian atasnya yang ukurannya dari segi ukuran sama persis dengan bagian bawahnya. Dengan kata lain,bagian itu memiliki bentuk yang sama dengan ruang pemakaman di mana Excaliber tersegel di dalamnya, sebentuk segi delapan reguler.

Bagian itu memiliki panjang tiga ratus meter di setiap sisinya. Jadi, jarak antara puncak atas dan bawah sejajar dengan 300×√2 atau 424,26 meter. Ketinggian lobi khusus untuk melihat pemandangan di Tokyo Sky Tree [39] adalah 450 meter, sehingga ketinggian kastil ini sudah mendekati itu. Aku senang struktur dungeon ini tidak mengharuskan kami untuk naik keatas sampai puncaknya sebelum kami bisa turun menuju tujuan kami.

Sementara pikiranku berkutat pada perhitungan dan spekulasi yang sudah tidak ada artinya lagi, Kastil es Raksasa ini terus jatuh sambil membuat gemuruh yang menggelegar. Intensitas tekanan angin yang harus kami tahan meningkat seiring dengan keruntuhannya.Banyak tercipta retakan-retakan, seperti jurang gleser, menyebar naik dari bagian terendah, dan dari waktu ke waktu, beberapa potongan-potongan besar es mulai melepaskan dirinya dari itu.

"............ Dungeon itu, menghilang setelah kita menjelajah di dalamnya hanya sekali ......"

Lis bergumam pelan. Silica, yang di sampingnya,memeluk erat Pina dan mengangguk sebagai jawaban.

"Sangat di sayangkan. Ada banyak ruangan yang belum kita jelajahi ......."

"Tingkat penyelesaian peta 37,2 persen."

Tambahan dari Yui yang duduk di kepalaku berkata dengan suara menyesal.

"Itu pembicaraan yang mewah ——Tapi aku merasakan ada banyak kesenangan.."

Dengan kedua tangan di pinggangnya, Klein mengangguk dalam. Dan, seolah-olah dia menyadari sesuatu, dia membalikkan badannya dan berkata dengan suara yang aneh,

"Hei Lyfa....... Bagaimana mengatakannya yah, jadi...........tentang Freyja, ...... dia benar-benar ada sebagai dewi-san yang sebenarnya kan? Selain kakek Þórr yang tadi?."

"Ya, benar."

Lyfa mengangguk kemudian tersenyum.

"O―, jadi begitu,kalau begitu aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya di suatu tempat."

"...... Mungkin."

Dalam ALO, Ásgarðr, tempat di mana Æsir tinggal, itu tidak ada, tapi Lyfa cukup baik untuk tidak mengatakannya. Ketika aku berpikir sampai titik ini, aku teringat apa yang dikatakan Þrym sebelumnya Þórr bisa menghentikannya. Itu pasti tentang Æsir [40]......

apa yang ingin dia katakan yah......

Aku mencoba mengingat-ingat, tapi pikiranku tenggelam dalam teriakan penderitaan kematian dari kastil Þrymheimr, yang akhirnya runtuh seluruhnya.

Saat aku melaju di punggung Tonkii, sekelompok bongkahan es besar tampak jatuh yang di jarak dimana kelihatannya aku bisa meraihnya jika aku mengulurkan tanganku.. Mereka langsung ditelan oleh lubang besar yang berada tepat di bawahnya, menghilang ke dalam kegelapan tak terbatas yang dimiliki «Great Void»——

...... Tidak, bukan seperti itu.

Aku bisa melihat cahaya dari dasar lubang. Berkilauan biru dan bergelombang, cahaya berkedip-kedip itu, ya, air, permukaan air. Datang dari kedalaman Void yang kami pikir tidak memiliki dasar, bersama dengan suara yang keras yang lain, sejumlah besar air memuncrat dari dalam lubang. Es yang masih berjatuhan tenggelam ke dalam permukaannya kemudian dengan segera mencair, menjadi bagian dari air itu. "Ah ...... di atas!"

Sinon berkata saat mulutnya masih memegang batang mint sambil mengacungkan tangan kanannya ke atas. Pandanganku mengikutinya dengan refleks, sekali lagi, adegan luar biasa terjadi di depan mataku.

Akar-akar World Tree, yang telah layu kembali ke langit-langit, terlepas setelah musnahnya kastil Þrymheimr, mereka membuat untiran besar sambil tumbuh menebal, seolah-olah mereka adalah makhluk hidup. Mereka berkumpul dan bergegas turun ke bawah seolah-olah mereka sedang mencari sesuatu. Kejadian itu seperti seorang Raksasa yang telah melemparkan gelondongan kayu ke bawah. Di depan kami yang sedang menyaksikan tanpa bisa berkata apa-apa, Akar World Tree telah tadi sudah mencapai dan tenggelam ke dalam permukaan air murni yang sebelumnya adalah Great Void, menyebabkan sebuah gelombang besar yang menyebar. Akar-akar saling bertautan dengan cepat menutupi permukaan air yang luas sampai akar terujung nya mencapai tepian.

Adegan itu memiliki dua hal yang sama dengan adegan ilusi yang telah diperlihatkan Ratu Urðr pada kami. World Tree yang telah menghentikan gerakan akar-akarnya, atau lebih tepatnya perpanjangan batang pohon dari sosok raksasanya, aku merasa ada semacam gelombang kuat yang dipancarkannya.Ini murni menyenangkan, seperti seorang musafir yang telah berjalan sekian lama dalam panasnya gurun yang hebat,akhirnya dapat membenamkan mulutnya dalam oasis[41] setelah ia tiba disana.

"Lihat, ........tunas dari akar ..."

Aku memfokuskan mataku karena bisikan Asuna, tentu saja, dari segala arah di sekitar akar, tunas-tunas kecil —— tentu saja tunas sebesar kami, tapi mereka termasuk kecil bila dibandingkan dengan pohon raksasa ——tumbuh ke atas, dan warna kuning-hijau dari daun-daunnya menyebar satu demi satu.

Angin bertiup.

Berbeda dengan angin dingin menusuk tulang yang tanpa henti dengan kencang menyapu seluruh dataran Jötunheimr sampai sekarang,angin ini adalah angin musim semi yang hangat. Pada saat yang sama, intensitas cahaya di seluruh dataran ini telah meningkat berlipat ganda. Aku mendongak ke langit lagi,sekelompok kristal yang sebelumnya bersinar redup memancarkan cahaya putih yang kuat, masing-masing dari mereka layaknya sebuah matahari kecil.

Angin dan sinar matahari menyambar es yang menyelimuti field-field luas dan es tebal yang menutupi sungai-sungai kecil, menyebabkan mereka mencair. Di bawahnya, daun hijau baru tumbuh dari tanah hitam dan lembab. Kastil-kastil dan benteng-benteng yang telah dibangun humanoid evil-god di berbagai tempat dengan cepat tertutup dalam warna hijau dan runtuh——

"Kuoo ooo————n ............"

Tiba-tiba, Tonkii mengangkat kedelapan sayapnya, telinga lebar, dan hidungnya, kemudian membuat sebuah lolongan keras.

Beberapa detik kemudian, dari berbagai tempat di field,Oo―n, Kuooo―n bergema seperti mereka sedang membalas lolongannya. Muncul dari berbagai air mancur sungai, dan tentu saja dari danau besar tempat akar World Tree menjalar, makhluk-makhluk bertubuh seperti Manju dan bertentakel panjang,para evil-god tipe gajah ubur-ubur. Bukan hanya itu, berbagai tipe alligator berkaki banyak,tipe macan tutul bekepala dua,dan banyak lagi evil-god tipe binatang yang muncul tanpa henti dari tanah dan permukaan air, berjalan di field dengan sikap angkuh. Tidak, di dataran hijau yang indah ini, mereka tidak lagi para «Evil-God». Mereka adalah penghuni yang damai di dataran berangin sepoi-sepoi,penuh tumbuh-tumbuhan hijau, dan berlimpahan sinar matahari ini—— mengesampingkan ukuran mereka. Mereka yang telah mem-bully dengan kasar,para humanoid evil-god tidak dapat kutemukan di manapun aku mencarinya.

Tonkii menurunkan ketinggiannya dengan cepat sebelum aku sadar akan hal itu, terlihat di sana sini di hutan-hutan belantara adalah titik-titik kecil dari party serangan yang berdiri tertegun. Melihat mereka, mereka mungkin bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Setelah mengambil quest dari NPC «Archduke Þjazi», dan tepat sebelum mereka bisa mencapai buah dari perjuangan panjang mereka, sahabat raksasa mereka telah menghilang dan field ini telah benar-benar berubah, jadi itu hal yang normal untuk menjadi bingung.

Itu persis seperti apa yang Klein katakan setelah kami mendengar quest dari Urðr, sepertinya kami harus menjelaskan secara penuh detailnya kepada wartawan « MMO Tommorow» yang juga menjabat sebagai toko informasi bagi anggota party serangan yang tertegun tadi, aku akan dengan senang hati mempercayakan tugas ini kepadanya karena ia menginginkannya —— Sementara aku memikirkan hal-hal yang tidak bertanggung jawab, Lyfa tiba-tiba duduk.

Membelai rambut putih yang bebas melambai di punggung lebar Tonkii, dia berbisik,

"...... Ini hebat. benar-benar hebat, Tonkii., Lihat Begitu banyak teman-teman mu. Di sana ...... dan juga di sana, begitu banyak ............ "

Melihat tetesan air yang tumpah di pipinya, bahkan seorang kepala balok seperti diriku merasakan sesuatu yang membuncah di dalam dadaku. Segera Silica memeluk Lyfa sebelum mulai menangis tak terkendali, Asuna dan Lis juga menyeka mata mereka. Melipat tangannya, Klein menghadap ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya, bahkan Sinon berulang kali berkedip-kedip.

Terakhir, Yui yang lepas dari kepalaku dan mendarat di bahu Asuna sebelum membenamkan wajahnya di rambutnya. Gadis itu tidak membiarkan aku melihat wajahnya yang sedang menangis lagi, aku bertanya-tanya dari siapa dia belajar sesuatu seperti itu...... Kemudian, pada saat itu. Aku mendengar suara.

"Aku hargai pencapaian hebat kalian semua."

Aku membalikkan wajah terkejutku ke depan.

Di kepala besar Tonkii, sebuah sosok terbalut dalam cahaya keemasan mengambang.

Ini seharusnya tidak lebih dari dua jam, tapi aku sudah merasa sosok ini adalah sosok yang membawa kembali nostalgia, itu, tidak diragukan lagi, si cantik berambut emas dengan tubuh tiga meter tingginya, yang telah memberi kami quest ini, «Ratu Danau Urðr».

Namun, dia tidak transparan lagi, kali ini dia jelas punya substansi. Jadi, dia tentunya telah keluar dari air mancur tempat ia terpaksa bersembunyi untuk menghindari kejaran tangan Þrym. Sisik mutiara terlihat pada anggota tubuhnya, ujung rambut berbentuk siripnya bergoyang, bersama dengan gaun hijau muda panjang yang menutupi tubuhnya, semuanya berkilau menyilaukan di bawah sinar matahari.

Pupil biru-hijau nya dengan lembut menyempit, sebelum Urðr membuka bibirnya lagi.

"Dengan terlepasnya« Pedang yang memotong semua baja dan pohon » Excaliber, « Akar Roh »yang telah terpotong dari Yggdrasil bisa kembali ke tempat asalnya. Dengan berkah dari pohon yang mengisi tanah ini sekali lagi, Jötunheimr telah kembali ke bagaimana keadaan ia sebelumnya. Untuk semua ini, Engkau semua memiliki rasa terima kasihku. "

"Tidak ..... yah.Untuk Þrym,. Tanpa bantuan dari Þórr, aku tidak berpikir kami bisa mengalahkannya ......"

Urðr menganggukan kepalanya pada apa yang aku katakan.

"Aku tahu kekuatan dari Dewa Halilintar. Namun.....berhati-hati lah, Wahai para peri. Meskipun Æsir adalah musuh bagi para Raksasa Es ......, mereka tidak akan pernah menjadi sekutu kalian ......."

"Erm ...... Þrym sendiri mengatakan hal yang sama, apa artinya itu......?"

Lyfa bertanya setelah dia berdiri dan menyeka air matanya. Tapi mesin respons otomatis Kardinal tidak mengenali pertanyaan yang tidak jelas itu, sementara Urðr tetap diam, sosok mengambangnya terangkat sedikit.

"——Saudari ku juga ingin memberikan apresiasi mereka."

Bersamaan dengan kata-katanya, sisi kanan Urðr mulai bergetar seperti permukaan air, lalu sebuah sosok muncul. Tingginya sedikit lebih pendek dari kakaknya——tetapi meskipun demikian, dari sudut pandang kami, kami masih harus mendongak ke atas untuk melihatnya.. Rambutnya dengan warna emas yang sama tapi sedikit lebih pendek. Gaun panjang nya berwarna biru tua. Wajahnya, jika wajah Urðr menunjukkan «kelas tinggi» maka wajahnya menunjukkan «keanggunan».

"Namaku «Verdandi»[42]. Terima kasih, prajurit-prajurit peri.Bisa melihat warna hijau Jötunheimr sekali lagi,. Ah, ini seperti sebuah mimpi ...... "

Saat ia berbisik dengan suara yang manis, dengan lembut Verdandi mengibaskan tangan kanannya. Pada saat yang sama, berbagai macam item dan mata uang Yurudo jatuh di depan kami sebelum menghilang ke dalam penyimpanan sementara kami. Kapasitasnya cocok untuk party tujuh orang, namun, aku merasa itu akan mencapai batasnya segera.

Dan selain itu,sebentuk angin puyuh terjadi di sebelah kiri Urðr, dan bayangan ketiga muncul.

Kontras dengan Verdandi dari segi penampilannya, dia adalah sosok yang mengenakan armor dan helm. Membentang dari kedua sisi helm dan sepatu botnya sepasang sayap panjang. Rambut emasnya terikat sempurna, wajah cantik dan beraninya mengguncangkan sekitarnya. Dan pada orang ketiga ini, nampak sebuah ciri-ciri mengejutkan. Dia seukuran manusia tidak, seukuran peri, sekitar setengah tinggi kakak tertuanya Urðr. Klein membuat suara meneguk aneh dari tenggorokannya.

"Nama ku «Skuld»[43].Kalian memiliki rasa terima kasihku, prajurit!"

Dia membuat seruan singkat dengan suara dingin dan bermartabat, dan seperti kakaknya, mengangkat tangan besarnya. Sekali lagi, sebuah air terjun dari reward item terjadi. Daerah pesan di tempat paling kanan bidang pandangku akhirnya muncul sebuah peringatan 'mencapai kapasitas penuh' yang berkedip-kedip.

Saat kedua saudarinya melangkah mundur, Urðr melangkah maju sekali lagi. Jika Urðr memberikan jumlah reward yang sama, tidak ada keraguanlagi penyimpanan kami akan membludak. Dalam hal ini, item-item yang tersisa akan berubah menjadi objek sewenang-wenang yang teronggok di punggung Tonkii —— Namun, apa baik mengatakan itu adalah keberuntungan? Urðr tersenyum padaku sebelum mulai berbicara, " —— Dariku ,aku akan menganugerahkan pedang itu untuk mu. Tapi, jangan pernah membuangnya ke «Mata Air Urðr»."

"Y-Ya, aku tidak akan melakukannya."

Sambil aku mengangguk seperti anak kecil ——

Pedang emas panjang yang telah kugenggam erat di kedua tangan,bentuk dari senjata legendaris «Holy Sword Excaliber» telah menghilang. Tentu saja, itu dimasukkan ke dalam penyimpanan pribadiku. Pada poin ini aku ingin berteriak "Aku Berhasil!!!" [44]. tapi aku bukanlah lagi seorang anak kecil, tolong maafkan aku karena aku hanya mengepalkan tangan kananku pada saat itu.

Ketiga gadis tadi melayang naik sedikit dan berkata serempak.

"Terima kasih, Para peri. Mari kita bertemu lagi."

Pada saat yang sama, di pusat penglihatanku,sebuah pesan sistem dalam huruf yang panjang dan lebar muncul. Sementara pesan 'Quest Cleared' memudar, tiga tubuh itu mulai pergi.

Klein tiba-tiba melompat ke depan dan berteriak,

"S, S-S-Skuld-san! Alamat email anda Anda?!"

————Kau, bagaimana dengan Freyja-san!? ————Dan bagaimana mungkin NPC memiliki alamat email!?

Ketika aku berdiri tegak, mempertimbangkan mana yang harus aku katakan kepadanya ——

Yang mana yang harus aku katakan?

Kedua saudarinya telah menghilang dikejauhan, tetapi si adik masa depan Skuld-san berbalik, itu mungkin hanya imajinasiku, tapi aku melihat dia membuat ekspresi geli, lalu melambaikan tangannya lagi. Sesuatu berkilauan mengalir di udara dan jatuh ke tangan Klein. Segera setelah itu, sang dewi perang juga lenyap, meninggalkan hanya keheningan dan angin sepoi-sepoi. Tak lama kemudian, Lisbeth menggelengkan kepalanya pelan sebelum berbisik,

"Klein. Sekarang kau. Memiliki rasa hormatku dari dalam lubuk hatiku."

Setuju. Sungguh, aku benar-benar setuju.

Begitulah——

Petualangan tiba-tiba kami pada pagi 28 Desember 2025 telah berakhir seperti ini sekitar tengah harinya.

"...... Nah, bagaimana kalau pesta akhir tahun setelah ini?"

Seperti yang aku usulkan, Asuna, meskipun tampak sedikit lelah, tersenyum dan berkata,

"Aku setuju."

"Aku setuju juga!"

Dari bahunya, Yui mengangkat lurus tangan kanannya .

Bagian 6[edit]

Aku sedikit khawatir karena aku memutuskan apakah akan menggelar pesta akhir tahun yang tak terduga di ruanganku dan Asuna di kota Yggdrasil, atau berkumpul di dunia nyata.

Jika itu di dalam ALO, Yui, yang memainkan peran aktif dalam quest kali ini, akan dapat berpartisipasi secara penuh dalam pesta. Tapi Asuna harus pergi ke Kyoto untuk mengunjungi kediaman utama dari pihak ayahnya selama seminggu, mulai dari tanggal 29, jadi jika kita melewatkan pertemuan hari ini, aku tidak akan memiliki kesempatan lain untuk bertemu dengannya sampai tahun berakhir.

Setelah Yui, putriku, mengatakan "Real!" setelah aku meminta pendapatnya, pesta akhir tahun akan diselenggarakan dari jam 3:00 WIB di kafe dalam kota Taito distrik Okachimachi, «Dicey Café». Kami melambaikan tangan perpisahan kepada Tonkii setelah ia mengirim kami kembali ke tangga pohon, dan setelah kami mencapai ibukota pusat Aarun, yang masih ramai, seperti sebelum quest meskipun —— ketika Þrymheimr mulai naik ia telah menyebabkan beberapa getaran kecil—— di sana lah , kami log out.

Hal pertama yang aku lakukan setelah membuka mataku di tempat tidurku di dunia nyata adalah memanggil Agil untuk membuat reservasi, dan meskipun ia mengeluh "Tiba-tiba meminta hal seperti ini, aku tidak akan punya waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan khusus.", Namun pada saat kami tiba, ada banyak menu khusus toko, 'spare ribs' [45] dan 'baked beans'[46], ia benar-benar seorang pengusaha yang ideal.

Ramalan cuaca mengatakan akan ada salju di malam hari, sehingga Suguha dan aku harus menggunakan kereta untuk mencapai interior Tokyo bukan dengan sepeda motorku. Juga, saat ini kami membawa barang bawaan yang cukup besar, dan itu tidak akan muat di tempat helm sempit 125cc -ku Ngomong-ngomong kota Kawagoe terletak di prefektur Saitama, untuk Klein yang tinggal di Tokyo, ia akan membuat wajah seolah-olah berada di ujung dunia, tapi bahkan itu tidak akan sampai satu jam perjalanan jika menggunakan Tojo express line untuk mencapai Okachimachi . Sudah lewat 2 PM ketika kami membuka pintu Café Dicey, dan hanya Sinon, yang sudah tiba lebih awal karena rumahnya sangat dekat, yang telah ada di sana.

Setelah aku disambut sang penjaga toko yang sedang sibuk menyiapkan makanan, aku membuka kotak keras yang aku bawa. Isinya empat buah kamera dengan lensa bergerak, dan sebuah PC notebook untuk mengendalikan mereka.

"Apa ini ......?"

Sambil mengerutkan kening, Sinon bertanya, sedangkan Suguha membantu untuk menginstal kamera di empat sudut toko. Mereka adalah webcam dengan built-in mikrofon yang dijual luas di pasaran, tapi aku harus mengubah bentuk mereka agar memiliki kapasitas baterai dan koneksi nirkabel yang tinggi, keempatnya sudah cukup untuk sepenuhnya mencakup seluruh ruangan ini tanpa harus khawatir tentang lokasi tiap-tiap kameranya.

Setelah kamera-kamera tadi dikenali oleh PC notebook, aku mengkonfirmasi pergerakan mereka, kemudian menghubungkan mereka ke mesin stasionerberspesifikasi tinggi di rumahku di Kawagoe. Aku mengenakan sebuah head set kecil di kepalaku, kemudian berbicara,

"Bagaimana, Yui?"

『...... Aku bisa melihatnya. Aku bisa melihatnya dengan jelas, dan aku mendengar mu, Papa!』

Suara indah Yui bergema dari kedua earphoneku dan speaker di PC.

"OK, coba bergerak perlahan terlebih dahulu."

『Ya!』

Setelah jawabannya, lensa berdiameter kecil dari kamera terdekat mulai bergerak.

Saat ini harusnya Yui sedang terbang seperti peri mungil di refleksi pseudo-3D [47] dari Café Dicey. Meskipun kualitas gambar nya rendah dan waktu responnya juga buruk, ia akan memiliki lebih banyak kebebasan dibandingkan dengan gambar pasif dari kamera terminal mobile sampai sekarang.

"...... Begitu ya, jadi semua kamera dan mikrofon itu seperti terminal Yui...... organ sensorik, kan?"

Aku diam saja pada kata-kata Sinon, sementara Suguha mengangguk,

"Ya. Onii-chan belajar itu di sekolah, mecha ......mechatoni ......"

"Mechatronics.", kataku.

"Kau mengambil nicsnya [48] saja. Dan membuat barang-barang ini, semuanya hanya untuk Yui-chan, kan?"

『Itu perintah dariku!』

Ahaha, tiga orang tertawa bersama sambil menyeruput ginger ale panas mereka.

"Bu-Bukan hanya itu! Setelah kamera itu lebih kompak, aku dapat melampirkan ke bahu atau kepalaku dan membawanya kemana saja bersama denganku......"

"Bukankah itu juga untuk Yui?"

Sungguh, tidak ada cara lain agar aku bisa keberatan dengan itu.

Namun, sistem sementara yang bernama « Probe audio-visual komunikasi dua arah » ini masih jauh dari kata sempurna. Agar Yui dapat mewujudkan dunia nyata seperti dunia maya, fungsi gerakan otomatis dari terminal kamera dan mikrofon adalah persyaratannya, dan sensor juga masih belum cukup. Idealnya bisa dibilang, itu akan lebih baik untuk menggunakan tipe self-propelled manusia. Tentu saja aku tidak bisa membuatnya menggunakan peralatan dari sekolahku, apakah ada mekanik-san yang penuh inisiatif di suatu tempat di luar sana yang dapat membuat sebuah robot gadis cantik......?

Sementara khayalan jujurku berlipat ganda; Asuna, Klein, Lis, dan Silica berturut-turut datang, setelahnya makanan dan minuman dijajarkan pada dua meja di depan tempat kami duduk bersama. Ketika Agil membawa keluar iga yang disajikan di piring besar mengkilat, semua anggota bertepuk tangan pada sang penjaga toko. Ia kemudian melepas apron-nya dan duduk, dan champagne non-alkohol dan champagne asli keduanya dituangkan ke dalam gelas——

"Selamat telah memperoleh «Holy Sword Excaliber» dan «Thunder Hammer Mjölnir»! Terima kasih atas kerja kerasnya di tahun 2025! —— Cheers!" Semua orang mengatakannya dalam sebuah paduan suara besar setelah kupimpin.

"...... Lalu,"

Sinon, yang duduk di sebelah kananku, bergumam setelah sekitar satu setengah jam, ketika acara makan-makan di atas meja hampir selesai. "Kenapa pedang itu namanya «Excaliber»?"

"Heh Apa Maksudmu?"

Sambil memiringkan kepala aku mencoba memahami apa maksud pertanyaannya, Sinon melengkapi pertanyaannya sambil memutar garpu dengan terampil di ujung jarinya.

"Normalnya.........biasanya itu disebut «calibur» di novel fantasi atau manga, kan? Seperti, « Excalibur»."

"A. ..... Ahh, begitukah?"

"Heh, Sinon-san juga membaca berbagai macam novel?"

Suguha, yang berada di sisi yang berlawanan darinya, bertanya. Sinon membuat senyum canggung sebelum menjawab, "Aku adalah kepala perpustakaan selama SMP. Aku telah membaca beberapa buku tentang legenda Raja Arthur, aku merasa bahwa mereka semua menggunakan nama «calibur»."

"Hmmm, mungkin itu adalah hal lain yang diinginkan perancang set Item ALO ......?"

Aku membuat respon tanpa emosi, dan Asuna yang duduk di sebelah kiriku tersenyum pahit dan berkata,

"Ini tentu didasarkan pada legenda,persis seperti reward palsu dari quest sebelumnya, bukankah «Caliburn» adalah salah satu diantaranya?" Kemudian, Yui menjawab dengan suara jelas dari speaker di atas meja.

『Nama lainnya adalah«Caledfwlch»,«Caliburnus»,«Calibor»,«Collbrande»,«Caliburn»,«Escalibor», dan masih banyak lagi.』 "Uwa, banyak sekali ..."

Aku kagum, ketika aku sedang memikirkan «calibur» dan berpikir nma «kaliber» tampaknya sebuah kesalahan, Sinon melanjutkan, [33] "Yah, mungkin ini tidak menjadi masalah besar tetapi ketika mengatakan «kaliber», aku agak cemas karena aku pernah mendengar tentang makna lainnya ......."

"Heh, apa itu?"

"Diameter barel sebuah pistol, tertulis sebagai «caliber» dalam bahasa Inggris, misalnya, 50 per barel diameter milik Hecate II ku disebut «lima puluh kaliber». Aku menyadari hal ini setelah melihat perbedaan dalam ejaan Excaliber itu."

Sinon menutup mulutnya sejenak, kemudian melirik padaku sebelum melanjutkan,

"Lalu, ternyata itu juga memiliki arti yang lain, «kapasitas seorang pria » « Seorang pria dengan kaliber tinggi»....... Berarti «Seorang pria yang memiliki kapasitas tinggi » atau «Seorang pria dengan kemampuan tinggi»."

"Hehh―, Aku harus mengingat hal itu ......"

Suguha mengatakannya dalam kekaguman, Sinon kemudian berkata, "Mungkin itu tidak akan keluar dalam ujian." dan tersenyum. Lalu, aku tidak tahu kapan ia mendengar tentang hal itu, tapi Lisbeth di sisi yang berlawanan dari meja tersenyum dan berkata, "Itu berarti kita tidak bisa menyebut pemilik dari Excaliber itu sebagai si pelit. Dan aku mendengar desas-desus, kalau baru-baru ini, seseorang tertentu melakukan pekerjaan paruh-waktu dan memperoleh sedikit cukup...―."

"Uu ............"

Itu baru kemarin,saat Kikuoka dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi telah mengirimkan bayaran telah membantu dalam penyelidikan «insiden Death Gun». Tapi itu sudah kuhabiskan untuk meng-upgrade berbagai bagian mesin stasioner Yui —— lalu shinai nanocarbon Suguha —— yang juga telah sudah dipesan terlebih dahulu, sehingga segera sesudahnya saldo ku langsung berada pada keadaan yang menyedihkan. Tapi aku tidak bisa menarik kembali katakataku setelah aku mendengar tentang kaliber. Aku menepuk dadaku sebelum aku menyatakannya,

"Ten-Tentu saja, aku telah memutuskan sejak awal kalau pesta ini aku yang traktir."

Tepat setelah itu, suara tepuk tangan keras datang dari segala arah, bersama dengan siulan Klein.

Ketika aku mengangkat tanganku sebagai respon, aku mulai berpikir dalam pikiranku,

Jadi aku telah mempelajari berbagai kemampuan manusia melalui pengalaman dari tiga dunia: SAO, ALO, GGO, dan itu hanya akan menghasilkan satu kesimpulan, «Tidak ada satu orangpun yang dapat memikul semuanya sendirian».

Tidak peduli itu di dunia mana, ada banyak sekali saat dimana aku akan hancur, tapi entah bagaimana aku berhasil untuk terus berjalan ke depan dengan bantuan dari banyak orang. Perkembangan dari petualangan tiba-tiba hari ini juga merupakan salah satu pertandanya, kan? Jadi pasti, aku —— tidak, «kaliber» semua orang adalah titik di dalam lingkaran penuh yang dibuat oleh semua sahabatku yang saling bergandengan tangan bersama-sama.

Pedang emas itu adalah tidak akan pernah ku gunakan untuk keuntungan pribadiku.

Sementara aku memutuskan itu dalam pikiranku, dalam rangka untuk bersulang dengan semua orang lagi, aku menjulurkan tanganku ke arah gelas di atas meja.


(END)


Hari Pertama[edit]

Aincrad First Floor

November 2022


Permainan Kematian.

Bukanlah kalimat dengan definisi yang tepat. Jika dianggap «Melibatkan risiko tubuh», yang akan mencakup seni bela diri, panjat tebing dan semacamnya, bahkan sampai olahraga bermotor. Apa yang membedakan olahraga berbahaya tadi dengan Permainan Kematian ini mungkin hanya satu kondisi tunggal.


Death penalty[49], jelas dinyatakan dalam aturan.

Bukan seperti akibat dari insiden kecelakaan. Sebuah kematian yang dipaksakan, menjabat sebagai konsekuensi dari kesalahan pemain dan kekalahannya, atau hukuman atas pelanggaran aturan dan alasan lainnya. Singkatnya, pembunuhan.

Dengan pemikiran ini didirikan, VRMMORPG pertama di dunia, «Sword Art Online», kini tidak salah lagi menjadi permainan kematian. Sang pengembang game, dan dengan demikian, penguasa, Kayaba Akihiko, secara pribadi membuat deklarasi yang jelas tanpa sedikit pun keraguan, dua puluh menit lalu.

Jika HP mencapai nol—maka, dalam «kekalahan», mereka akan dibunuh. Atau jika Nerve Gear itu di lepas—maka, itu «melanggar aturan», mereka juga akan dibunuh.

Ini tidak terasa nyata. Bukan yang seharusnya. Kecurigaan yang tak terhitung jumlahnya masih berputar-putar dipikiranku, bahkan hingga sekarang.

—Apa sesuatu seperti itu mungkin? Setelah semua, itu hanya «Mesin permainan yang cocok untuk kehidupan rumah tangga», Nerve Gear, bisa memiliki kemampuan menghancurkan otak manusia?

—Pertama-tama, mengapa melakukan hal seperti ini? Menyandera pemain di dunia maya, jika uang tebusan yang dipertaruhkan, maka masih akan masuk akal. Namun, menempatkan kehidupan pemain yang dipertaruhkan untuk clearing permainan, yang tidak akan ada sama sekali manfaat nyata bagi Kayaba. Sebaliknya, itu akan membuatnya kehilangan semua reputasinya sebagai seorang desainer game dan fisikawan kuantum, merendahkannya menjadi kriminal terburuk yang tercatat dalam sejarah.

Aku tak mengerti. Aku tak bisa merasa hal itu wajar.

Tapi pada saat yang sama, naluriku mengerti.

Pernyataan Kayaba sepenuhnya benar. Sifat asli di mana SAO berlangsung, kastil mengapung Aincrad, telah berubah dari sebuah dunia paralel yang dipenuhi dengan gairah dan kegembiraan, menjadi kandang kematian yang menjebak sepuluh ribu orang di dalamnya. Kata-kata yang diucapkan oleh Kayaba pada akhir tutorialnya sebelumnya—[Situasi itu sendiri, adalah tujuan akhirku], frase itu kemungkinan niat mutlak yang benar. Sang jenius yang berbahaya, hanya demi mewujudkan permainan kematian, menciptakan SAO ... dan dengan demikian, Nerve Gear.

Karena keyakinan itu, aku-swordman level 1, Kirito, aku sekarang berjalan dengan hidupku sebagai taruhan.

Sendiri, di tengah-tengah padang rumput yang luas. Meninggalkan teman pertama yang aku buat di dunia ini.

Semua untuk menjaga diriku sendiri tetap hidup.


Kastil mengapung Aincrad dibentuk oleh lantai-lantai, hingga mencapai seratus, dengan sempit menumpuk di atas satu sama lain.

Bagian bawah selebar bagian atas sangatlah terbatas, seluruh benteng mengambil bentuk kerucut. Diameter lantai pertama yang terluas sebesar hingga sepuluh kilometer. «main city area», dengan kata lain, kota terbesar dari lantai pertama, «Starting City», mengulurkan tangan dalam setengah lingkaran dengan diameter satu kilometer di ujung selatan lantai.

Dinding kastil yang tinggi telah dibangun di sepanjang tepi kota, mengurangi kemungkinan monster menyerang menjadi mutlak nol. Juga, bagian dalam kota itu dijaga oleh «Anti-Criminal Code», jadi mustahil HP, yang menjadi jumlah yang sebenarnya dari kehidupan mereka yang tersisa, dari pemain turun bahkan 1 pixel. Untuk memasukkannya ke dalam kata lain, jika satu orang tinggal di dalam Starting City, keselamatan mereka akan dipastikan, menghilangkan kesempatan kematian.

Namun, aku memutuskan keluar dari kota tepat berakhirnya tutorial awal instan Kayaba Akihito.

Ada beberapa alasan. Kurangnya kepercayaan dalam «Code» berkelanjutan selamanya. Keinginan untuk menghindari perpecahan dan ketidakpercayaan yang pasti akan lahir antara pemain. Dan juga, kegigihan untuk menaikan level dari seorang gamer MMO, tertanam dalam diriku.

Ini mungkin semacam nasib, aku memiliki kegemaran penuh akan tema permainan kematian dalam fiksi, dan telah melalui banyak novel, komik, film dan semacamnya dari keseluruhnya. Tentu saja, permainanku cenderung menutupi berbagai macam tema, tapi aku percaya itu menjadi teori umum yang ada dalam diri mereka.

Dalam hal permainan kematian, itu selalu bertukar antara «keselamatan» dan «mengatasi». Jika lokasi awal adalah daerah aman, tidak akan ada bahaya bagi kehidupan seseorang jika satu orang tetap di sana. Tapi jika ada orang yang menyusut dari bahaya bahkan sebelum mencoba untuk berani melalui itu, akan menjadi mustahil untuk mengatasi situasi.

Tentu saja, tidak ada cara untukku agar mempunyai aspirasi heroik untuk menebang seratus bos monster dengan pedangku sendiri, Sehingga meng-clearkan permainan ini. Namun, dalam sepuluh ribu pemain yang dipenjara, bagian dari mereka yang memiliki mentalitas yang mungkin tidak terbatas hanya sebagian kecil jumlahnya—seharusnya ada seribu orang setidaknya. Cepat atau lambat, mereka akan keluar dari kota, memburu monster yang lemah di seluruh wilayah, dan mulai mendapatkan exp poin, baik sebagai pemain solo atau grup. Meningkatkan level mereka, upgrade peralatan mereka, menjadi semakin kuat.

Dan dengan itu, teori kedua.

Dalam permainan kematian, apa yang menentang pemain tidak hanya terbatas pada aturan, perangkap, dan monster. Mereka akan menemukan pemain, seperti mereka, sebagai musuh juga. Aku tidak tahu ada permainan kematian yang tidak berubah seperti itu.

Dalam SAO, di luar kota, dengan kata lain, «luar batas», PK sangatlah mungkin. Perkataan itu, meskipun tidak mungkin bagi mereka pergi ke tingkat pembunuhan—yang akan mengakibatkan mereka menjadi pembunuh sejati, setelah semuanya—beralih ke orang lain mengancam dengan senjata untuk mencuri barang-barangnya, aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengatakan bukannya makhluk seperti itu akan ada, sungguh sial. Hanya dengan membayangkan kemungkinan beberapa orang tertentu dengan statistik tertenu membanjiri diriku sendiri menjadi musuhku dalam ketakutan dan teror yang nyata, meninggalkan rasa pahit di mulutku.

Dan berdasarkan alasan tersebut—

Pilihan tinggal di Starting City, meninggalkan kekuatan sendiri untuk keselamatan, keunggulan yang ditawarkan tidaklah untukku.

Jadi, jika aku bertujuan untuk ada di level atas, tidak ada waktu untuk berdiri bermalas-malasan. Bidang berumput yang relatif aman di sekitar kota kemungkinan akan segera diisi dengan «mereka yang memutuskan untuk pindah dari hari itu», sepertiku. POP monster dari SAO itu tetap dengan jumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk masing-masing daerah. Setelah target awal yang diburu, akan menjadi hiruk-pikuk untuk mencari POP berikutnya, dan sejak saat itu, kemungkinan akan menjadi tak terhindarkan untuk mencuri mereka dari orang lain.

Untuk menghindari itu, untuk tujuan memiliki tingkat efektif leveling, maka perlu bertujuan untuk melampaui daerah «relatif aman»—«sedikit berbahaya».

Tentu saja, dalam permainan yang baru saja dimulai, tidak ada arah tujuan, itu akan menjadi tindakan bunuh diri. Namun, karena alasan tertentu, aku mengetahui banyak hal, jika dibatasi dengan hanya lantai bawah, topografi, bahkan monster yang muncul, dalam game ini, SAO, yang baru saja memulai layanan resmi hari ini.

Keluar dari gerbang barat laut dari Starting City, memotong lurus melalui padang rumput yang luas, setelah melarikan diri dari jalan yang mirip dengan labirin di dalam hutan pedalaman, terdapat sebuah desa bernama, «Horunka». Mungkin kecil, tapi jelas memiliki sebuah penginapan, toko senjata dan toko alat «dalam batas», sehingga cukup untuk melayani dasar berburu. Di hutan sekitarnya, tidak ada POP monster dengan kelumpuhan yang berbahaya, racun, atau peralatan penghancur skill, sehingga tidak mungkin mati oleh kecelakaan, bahkan dengan bermain solo.

Dengan desa Horunka sebagai basisku, aku akan mendapatkan levelku dari 1 sampai 5 sepanjang hari. Waktu saat ini adalah pukul enam, lima belas menit di sore hari. Padang rumput sekitarnya dicelup emas di bawah pengaturan sinar matahari dari lingkar luar Aincrad, dan hutan terlihat tenggelam ke dalam biru pucat dengan senja. Tapi untungnya, bahkan di malam hari, monster yang kuat tidak akan muncul di sekitar Horunka. Jika aku terus berburu tanpa henti sampai perubahan hari berikutnya, aku mungkin dapat memperoleh statistik yang cukup dan peralatan untuk menuju lokasi berikutnya sebelum desa diisi oleh pemain lain.

"... Keegoisan adalah titik yang baik juga, huh ... pemain solo sudah melekat dalam diriku, Ya ampun ..."

Saat aku berlari sekuatku, itulah yang pertama kali aku bisikan keluar saat aku pergi keluar dari kota.

Jika aku tidak mengatakan itu dalam rasa takut, nada bercanda dan yang lainnya kepahitan—kebencian pada diri sendiri, mengancam untuk memaksa dirinya keluar dari mulutku, tidak memiliki kesempatan untuk terhapus.

Jika hanya pengguna pedang pendek berada di sampingku. Membantu untuk level-up, di samping menjamin kelangsungan hidupnya, Mungkin tindakan bermoral yang akan dapat menimpa beberapa perasaan bersalah.

Tapi aku telah meninggalkan satu-satunya temanku di dunia ini, yang bernama Klein, di Starting City. untuk lebih jelas, ketika aku mengundangnya menuju Horunka bersama-sama, Klein menyebutkan ia tidak bisa meninggalkan kawan-kawan yang berada di guild yang sama sepertinya dalam game sebelumnya.

Kemudian mari kita pergi dengan mereka juga, usul yang mungkin juga. Namun, aku tidak menyarankan itu. Berbeda dalam padang rumput di mana babi liar atau ulat yang bisa dengan mudah dikalahkan, bahkan pada level 1, hutan di luar memiliki jenis monster yang agak berbahaya dari itu, seperti lebah beracun dan tanaman predator. Jika respon yang salah dibuat terhadap serangan khusus mereka, itu akan menyebabkan HP turun menjadi nol dalam sekejap ... dengan kata lain, salah satu bahkan mungkin berakhir sekarat.

Kemungkinan teman Klein berakhir mati, tidak, tatapan tanpa ampun Klein akan diberikan padaku saat itu terjadi, itulah yang aku takutkan. Aku tidak ingin memiliki pikiran yang tidak menyenangkan, aku tidak ingin terluka, dengan keyakinan dan tidak ada lagi hal lain dalam pikiranku, aku meninggalkan orang yang memanggilku, dan mengundangku untuk bermain sebagai party untuk pertama kalinya di dunia ini ...

"...!!"

Emosi jijik, tidak dapat ditutupi dengan berbicara sendiri, membengkak dari dasar pikiranku, dan aku mengertakkan gigi, memaksa tangan kananku ke pedang yang ada di punggungku.

Dalam rumpun semak-semak sedikit di depan, babi hutan biru tunggal POP-ed. Mereka adalah non-agresif monster, jadi aku berencana untuk mengabaikan mereka semua sampai aku berhasil melewati padang rumput, tapi dari gerakan hati, aku menghunus pedang lurus sederhana dari peralatan awalku, memulai gerakan untuk skill pedang single hit, «Slant» .

Bereaksi karena menjadi sasaran, babi hutan memelototiku, dan dengan keras menggaruk tanah dengan kaki depan kanan. Gerakan pengisiian untuk melakukan serangan. Jika aku goyah di sini, menghentikan skillku, aku akan berakhir dengan menerima sejumlah besar kerusakan sebagai gantinya. Dengan perasaan campur aduk ketenangan dan iritasi terhadap diri sendiri, aku menatap monster itu, membiarkan skillku melonggar sementara membidik titik lemah, bagian belakang kepalanya.

Bilah pedang bersinar samar-samar biru muda, dan bersama dengan efek suara yang tajam, tubuh virtualku pindah, setengah dengan kemauan sendiri. system assist, untuk skill pedang, dipaksa mengoreksi gerakan tebasan. Selagi menjaga agar tidak melawan gerakan, aku sengaja mempercepat kaki dan lengan kananku, meningkatkan kekuatan skill. Hanya demi menguasai skill ini, aku pernah menghabiskan hampir sepuluh hari menggunakan skill ini pada serangan kosong di dummies praktek di kota.

Statistik dari level 1 bersama dengan spesifikasi dari peralatan awal jelas sangat lemah, tapi masih bisa, jika «Slant» didorong untuk menangani hit kritis pada titik lemah dari nama resmi babi biru liar, «Frenzy Boar», HP berkurang dalam satu hit hanya sedikit lebih dari apa yang dimilikinya. Garis miring yang aku buat menghantam daerah kepala surai babi hutan yang sedang dalam pengisiian, mengembalikan lompatan yang kuat, dan binatang dengan total panjang sekitar satu meter, dua puluh sentimeter dikirim terbang ke arah belakang dengan keras.

"Giiiiiii!"

Menjerit karena memantul tanah, berhenti di udara dengan wajar. *Bashaa* Sebuah efek suara yang hebat,! Bersama dengan efek cahaya. Dalam cahaya biru, babi hutan berubah menjadi ribuan fragmen poligon, sebelum meledak.

Aku bahkan tidak melihat indikasi exp poin tambahan, atau drop barang-barang material, sebaliknya, bahkan tanpa menghentikan kakiku, aku berjalan melalui efek cahaya melayang. Aku tidak merasa bahkan sebagian kecil lebih segar. Menyarungkan pedang ke dalam sarungnya di punggungku dengan semangat, aku menghadapi hutan gelap yang akhirnya ku dekati, aku terus berjalan pada batas kecepatan yang diijinkan oleh Stat agility ku.


Namun dengan demikian, aku harus berhati-hati di hutan untuk menghindari radius reaksi dari monster, tapi aku masih berlari melalui jalan secepat mungkin dan mencapai tujuanku, «Desa Horunka», tepat sebelum matahari terbenam turun.

Aku segera mensurvei desa dengan sepuluh bangunan, termasuk rumah-rumah pribadi dan toko-toko, dari pintu masuk. Cursor warna mengambang dalam pandanganku semua ditandai sebagai NPC. Tampaknya aku yang pertama tiba, tapi berpikir tentang hal itu, itu kan yang diharapkan. Setelah semua, aku bergegas pergi dengan kecepatan penuh nyaris tanpa percakapan saat tutorial Kayaba berakhir.

Pertama menuju toko senjata dalam plaza yang sempit. Sebelum memulai tutorial—yaitu, pada saat SAO masih permainan normal, aku berburu beberapa monster bersama dengan Klein, sehingga ada sejumlah item bahan baku yang disimpan dalam penyimpananku. Aku tidak punya keinginan untuk meningkatkan skill tipe produksi ku, jadi aku hanya akan menjualnya ke NPC penjaga toko. Menggunakan hampir semua emasku, yang baru-baru ini meningkat, aku membeli sebuah mantel kulit setengah coklat dengan pertahanan tinggi.

Aku menyentuh tombol perlengkapan yang ditampilkan ketika aku membelinya tanpa sedikit ragu-ragu. Di atas kemeja linen putih dan rompi kain abu-abu tebal peralatan awalku, sepotong kulit peralatan yang memberi perasaan daya tahan datang dalam cahaya. Aku menarik napasku untuk menunggu, dalam arti sedikit peningkatan stabilitas, kemudian melirik cermin besar yang dipasang di dinding toko senjata.

"... Itu ... aku ..."

Aku sadar bergumam begitu, dan penjaga toko tua memoles sarung belati di konternya mengangkat alis, sebelum kembali bekerja secara langsung.

Avatar tercermin dalam cermin, selain dari tinggi dan jenis kelamin, salah satu yang sangat jauh dari «Kirito» yang sebelumnya yang telahku buat dengan berusaha keras untuk menciptakan itu.

Tubuh tipis dan ramping, tanpa jejak maskulinitas dalam fitur wajah. rambut hitam panjang menjuntai, mata juga, hitam, atau lebih gelap dari itu. Penampilan seperti dalam kenyataannya, direproduksi dengan tingkat detail mengagumkan—

Hanya dengan membayangkan avatar ini, seperti apa Kirito sebelumnya, dilengkapi baju besi logam yang mempesona, reaksi keras penolakan melonjak dalam seluruh tubuhku. Untungnya, di SAO, bahkan dengan peralatan kulit ringan, pengguna tipe kecepatan one-handed sword mampu mendapatkan pertahanan yang memadai. Tentu saja, mereka tidak dapat menjadi tank, yang mampu menarik perhatian monster untuk diri mereka sendiri, tapi tidak ada kebutuhan untuk jenis tank yang membangun pemain solo.

Mulai sekarang, aku akan menempel pada equipment kulit sejauh situasi memungkinkan. tidak untuk memperlihatkan mereka sebagai rencana-terlihat seperti memungkinkan.

Memutuskan hingga itu dalam pikiranku, aku meninggalkan toko senjata. Satu-satunya hal yang ditingkatkan adalah Lambang Kulit, dengan Buckler disisihkan untuk saat ini, dan senjataku masih tetap pedang awal. Bergegas ke toko alat sebelah, aku membeli berbagai pemulihan dan penangkal ramuan yang aku bisa beli, memutar uang dalam kepemilikanku ke nol mutlak.


Ada alasan di balik mengapa aku tidak mengganti senjataku. Satu-satunya one-handed straight sword yang dijual di toko senjata desa ini, «Pedang Perunggu», memiliki kekuatan lebih dari peralatan awal, «Pedang Kecil», tetapi durability mudah turun, dan juga lemah terhadap cairan korosi yang di keluarkan oleh monster tanaman. Jika sering sekali melawan mereka, tinggal dengan Pedang kecil adalah ide yang lebih baik. Tapi walaupun demikian, itu tidak seperti aku akan tidak bisa tinggal dengan pedang awal yang lemah selamanya. Meninggalkan toko alat, aku pergi ke sebuah rumah pribadi yang lebih dalam di desa dengan berlari cepat.

Mengaduk panci di dapur, NPC yang benar-benar memberi nuansa dari «Nona Perdesaan» berbalik dan berbicara sambil menatapku.

"Selamat malam, Swordman pengelana. Anda pasti lelah, saya ingin menawarkan Anda beberapa makanan, tapi saya tidak mempunyainya sekarang. Apa yang bisa saya berikan, adalah satu cangkir air atau lebih.."

Tanpa ragu, aku menjawab dengan ucapan yang jelas, agar sistem dapat mengenalinya.

"Itu akan baik-baik saja."

Sebenarnya, hanya "Tak apa-apa" atau "Ya" akan cukup, tapi hal ini mengatur suasana hati. Namun, jika aku harus mengatakan kalimat yang lebih tidak sopan, sperti "Jangan pedulikan aku", tidak ada yang akan terjadi.

NPC menuangkan air ke dalam cangkir yang tampak tua dari kendi air, dan meletakkannya di atas meja sebelum aku dengan sebuah bunyi. Duduk di kursi, aku meminum dalam satu tegukan.

Dengan senyum kecil, Nona itu berbalik kembali ke panci. Meskipun sesuatu mendidih, «tidak memberikan makanan apapun» itu dimaksudkan untuk menjadi sedikit tanda. Setelah menunggu lebih lanjut, suara mantap batuk anak bisa segera terdengar dari sisi lain dari pintu kamar sebelah. Bahu Nona itu tampaknya jatuh dalam putus asa.

Setelah menunggu selama beberapa detik, tanda tanya emas akhirnya menyala di atas kepala wanita itu. Tanda aktivasi quest. Aku memanggilnya keluar tanpa penundaan sesaat.

"Apakah ada sesuatu yang mengganggu Anda?"

Itu adalah salah satu frase dengan banyak kemungkinan, dari yang digunakan untuk menerima quests dari NPC. dengan lembut berbalik menghadapku, tanda «?» di Atas kepala Nona itu berkedip terus-menerus.

"Sebenarnya, swordman pengelana, putri saya ..."

—Dan putrinya terserang penyakit parah yang benar-benar tak berpengaruh bahkan ketika diberi obat dari pasar (itu dalam pot) dan tidak ada cara lain untuk menyembuhkan putrinya selain membuat obat minuman yang bisa didapat dari ovula dari predator tanaman penghuni hutan barat. Masalahnya adalah tanaman dari jenis tertentu yang sangat berbahaya dan di atas itu mereka benar-benar jarang terlihat mekar mengakibatkan ketidakmampuan untuk memperoleh itu maka jika swordman mampu mengambilnya dan sebagai gantinya dia dengan senang hati akan menawarkan pedang panjang yang diturun-temurunkan dalam keluarganya sebagai ungkapan syukur.

Yang merupakan sinopsis umum dari pidato Nona itu dia memberi isyarat, saat aku mendengarkannya dengan sabar. Quest tidak akan maju jika tidak mendengarkan sampai akhir, dan aku tidak dapat membawa diri untuk mengeraskan hatiku melawan batuk kering sesekali putrinya selama ceritanya.

Melihat Nona akhirnya menutup mulutnya, dan tugas-tugas pada layar log quest di sebelah kiri pandanganku disegarkan. Aku bangkit, dan sambil menangis, "Seranhkan kepadaku!"—Garis yang tidak perlu, tapi itu untuk mengatur suasana hati—aku bergegas keluar dari rumah.

Segera setelah itu, melodi bel waktu bermain di seluruh kota dari menara kecil di tengah-tengah alun-alun. malam hari, jam tujuh.

Bagaimana kondisi dunia nyata sekarang? Tidak ada keraguan keributan besar telah terjadi. Di sampingku, yang terbaring di tempat tidurku di kamarku dengan Nerve Gear di kepalaku, ibu atau adikku, atau mungkin mereka berdua ada di sana.

Aku bertanya-tanya apa yang mereka rasakan saat ini. Syok? Keraguan? Takut? Atau mungkin kesedihan ...?

Namun, fakta aku masih tinggal di sini, di dalam Aincrad, adalah bukti ibu dan adikku belum melepas Nerve Gearku. Dengan kata lain, mereka mungkin mempercayainya. Dalam peringatan Kayaba Akihito—dan aku akan kembali hidup.

Dalam rangka untuk hidup melalui permainan kematian dan kembali, tidak ada pilihan selain seseorang menerobos ke lantai atas kastil mengapung Aincrad ini kira-kira mencapai hingga seratus tingkat dan mengalahkan bos terakhir yang mengerikan dari bentuk yang aku tidak bisa bayangkan sebelumnya, untuk menyelesaikan permainan.

Tentu saja, aku bahkan tidak memiliki satu pemikiran untuk melakukan itu sendiri. Apa yang aku harus lakukan, tidak, ada satu hal dan hanya aku yang bisa: berjuang untuk hidupku dengan sekuat tenaga, itulah semua yang aku bisa.

Pertama-tama, untuk menjadi kuat. Setidaknya, di lantai ini, terlepas dari jenis dan jumlah monster datang padaku ... atau mungkin sejauh mana aku mampu melindungi kehidupanku sendiri bahkan ketika serangan berbahaya pemain datang padaku. Aku bisa memikirkan apa pun di luar itu ketika aku sampai di sana.

"... Maaf, ibu. membuat mu khawatir ... Maaf, Sugu Untuk sesuatu seperti ini terjadi melalui game-game VR yang kau benci ...."

Kata-kata yang tidak sengaja muncul dari bibirku membuatku sedikit terkejut. Terakhir kali aku memanggil nama adikku dalam bentuk singkat adalah tiga tahun yang lalu, atau mungkin lebih lama dari itu.

Jika—Jika aku hidup dan kembali, aku akan menghadapinya langsung dan memanggilnya «Sugu» sekali lagi.

Memutuskan hal yang tak berarti, aku melewati gerbang desa, berjalan menuju hutan tertutup di malam yang tak menyenangkan.


Tidak ada langit dalam Aincrad, semua berada di tempatnya, hanya bagian bawah lantai berikutnya merentang seratus meter, maka ketika matahari bisa dilihat secara langsung yang dibatasi pada pagi dan malam hari. Tentu saja, Bulan mengikuti setelan itu.


Meskipu, itu tidak seperti siang hari yang redup dengan lapangan di malam yang hitam, pencahayaan daerah diterapkan seperti tempat VR biasa lainya, memastikan gamma berada. Meskipun di hutan pada malam hari, selagi tidak jelas tingkat hari ini, cahaya biru pucat menerangi semua jalan menuju kaki seseorang, tidak ada pose ketidaknyamanan bahkan saat berjalan.

Itu mungkin benar, tapi gloominess dalam hati seseorang adalah masalah lain. Terlepas dari berapa banyak perhatian yang dibayarkan kepada lingkungan seseorang, kecemasan sesuatu bisa saja ada di belakangku masih mengapung begitu sering. Itu hanya pada saat-saat seperti ini. aku mulai kehilangan rasa aman dari bermain sebagai sebuah party, tapi aku berada di luar point di mana aku bisa kembali. Baik dari segi jarak, serta sistem dictated.

Jumlah «slot skill» dialokasikan untuk pemain level 1 hanya dua.

Di satu sisi, aku mengisinya dengan «One Hand Sword» setelah awal permainan pada pukul satu siang hari, dengan rencana yang dipikirkan keras-keras tentang apa yang harus dimasukkan ke dalam slot kosong lainnya. Namun, setelah mengalami mimpi buruk tutorial dan meninggalkan Starting City, kesempatan untuk main-main dengan skill telah dirampok dariku.

Untuk pemain solo, terdapat beberapa keterampilan yang sangat diperlukan. Yang paling penting di antara mereka adalah «Searching» dan «Hiding». Masing-masing dari keduanya mampu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, tapi yang pertama juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan efisiensi berburu, sedangkan yang kedua memiliki efisiensi menyamar di hutan ini, karena alasan tertentu. Karena itu, aku memilih skill searching, memutuskan untuk menambah skill Hiding di selisih Slot berikutnya.

Dikatakan, skill tidak dapat diperbanyak, untuk apa memiliki kesempatan keamanan yang tinggi, menggunakan tenaga manusia—yaitu, dengan menggelar berbagai pencarian melalui penglihatan saat bermain sebagai sebuah party. Dengan kata lain, saat aku mengambil «Searching», aku telah kehilangan semua jalan kecuali terburu-buru langsung melalui jalan seorang pemain solo. Suatu saat ketika keputusan ini menghantuiku mungkin akan datang cepat atau lambat, tapi setidaknya, itu tidak akan sekarang ...

Dalam pandanganku, saat aku berjalan sambil memikirkan hal-hal seperti itu di sudut pikiranku, kursor warna kecil ditampilkan. Rentang reaksi diperbesar karena skill searching, maka aku masih tidak dapat mengkonfirmasi dengan pandangan. Kursor merah yang menunjukkan sebuah monster, tetapi memiliki warna sedikit gelap, mungkin lebih dekat dengan magenta[50], bukan merah.

Warna kemerahan ini dapat digunakan untuk menentukan kekuatan relatif dari musuh. Kursor dari monster yang satu itu tidak bisa dikalahkan dari beberapa serangan, dengan kesenjangan besar dalam level, merah crimsom, lebih hebat dari pada merah darah. Kebanyakan dari mereka monster yang lemah, dari mana hampir setiap poin exp dapat diperoleh tidak peduli berapa banyak yang terbunuh, merah muda, dekat dengan putih. Musuh level wajar yang sama ditunjukkan sebagai murni merah.

Saat ini, kursor muncul dalam pandanganku adalah rata-rata, merah sedikit lebih hebat jika dibandingkan. Nama moster itu «Little Nepent». Meskipun memiliki Little melekat pada namanya, itu adalah tanaman predator berjalan dengan perawakan dari satu meter setengah. Itu level 3, maka kursor yang dilihat oleh level 1 ku diwarnai dengan warna ungu.

Meskipun itu bukan lawan yang bisa dianggap ringan, tidak perlu takut salah. Itu disebabkan pembatasan kuning sempit mengelilingi kursor. Menunjukkan bahwa itu adalah mob target untuk sebuah quest.

Aku berhenti berjalan sejenak, dan setelah mengkonfirmasikan kurangnya mob lain di sekitar, aku berpaling ke Little Nepent sekali lagi dan berlari lurus. Serangan Belakang jarang efektif pada monster tanpa mata, seperti ini.

Terpisah dari jalan kecil, aku mengelilingi pohon besar tua dan bentuknya memasuki pandanganku.

Pada tubuh rendahnya yang membawa spesies Nepenthes dalam pikiranku, akar tak terhitung jumlahnya menggeliat seperti mereka akan bergerak. Vines[51], dengan daun runcing terpasang, benang ikat di sisinya dan «mulut» untuk mengkonsumsi mangsa dekat dengan tempat kepalan yang harusnya berada, meng giring cairan kental seperti tersentak terbuka dan tertutup.

"... Salah."

Setelah melihat itu banyak, aku bergumam lirih. Kadang-kadang, satu bunga besar mekar di atas mulutnya akan muncul. Item kunci quest yang diterima di Desa Horunka, «Bakal biji Little Nepent», tidak lain turun dari Nepent dengan bunga terpasang. Dan level satu dengan bunga muncul kemungkinan kurang dari satu persen.

Namun, bahkan jika mereka Nepents normal, selama seseorang terus mengalahkan mereka, tingkat tampilnya satu dengan bunga akan meningkat. Dengan demikian, terlibat dalam pertempuran tidaklah sia-sia, tapi ada poin penting yang seseorang tidak bisa abaikan.

Pada level satu yang sama dengan bunga, jenis Nepent dengan buah bulat terpasang mungkin muncul. Yang satu bisa dikatakan «perangkap», jika buah ini diserang di tengah-tengah pertempuran, ia akan putus dengan suara memekakkan telinga, mengeluarkan asap dengan bau yang tidak enak. Asap tidak memiliki racun atau sifat korosif, tapi memiliki sifat khusus yang sangat merepotkan yang terpanggil bersama-sama dengan Nepents sesama dari sekitarnya. Tidak banyak yang akan terpanggil jika dalam daerah POP rendah, tapi dengan keadaan saat ini, jumlah yang jelas beragam akan dikumpulkan bersama-sama.

Aku memfokuskan mata lagi, dan setelah mengkonfirmasikan kurangnya buah pada musuh, aku menarik keluar pedang di punggungku sekali lagi. Nepent yang melihatku pada saat yang sama, meningkatkan dua vines tinggi mengancam.

Pola serangan mob[52] ini adalah menggunakan ujung runcing ivy[53] untuk memangkas dan menusuk, seperti belati, dan menghembuskan cairan korosif dari mulutnya. Itu jauh lebih beragam dibandingkan dengan babi hutan biru yang hanya menyerang sembarangan, tapi karena tidak menggunakan skill pedang, itu bisa dikatakan lebih mudah dari pada mob demi-Human seperti Kobolds dan Goblin.

Dan di atas semua, kemampuannya bersandar cukup banyak ke arah sisi ofensif, dengan pertahanan yang lemah. Bahkan di «Aincrad sebelumnya», aku menyukai monster-monster seperti ini. Setelah semua, asalkan kau tidak menerima salah satu serangannya, mungkin untuk mencatat beberapa dari mereka dalam waktu singkat.

"Shuuuuu!"

Dan dengan lolongan yang tumpah keluar dari pemangsa-perangkap dari mekanisme kerja mulutnya, Nepent yang mendorong vines tepat ke arahku. Membaca lintasan dalam sekejap, aku melompat ke kiri untuk menghindari itu. Bergerak ke sisi dalam gerakan yang sama, aku mengangkat pedangku ke bagian yang menghubungkan bagian kendi dan tangkai tebal—titik lemah.

Itulah Serangan balik. HP bar Nepent merosot, dengan lebih dari dua puluh persen penurunan.

Mengeluarkan suara marah sekali lagi, tanaman mengangkat kendinya. Gerakan persiapan penembakan cairan korosif. Kisarannya sepanjang lima meter, tidak mungkin menghindar bahkan saat mundur lurus ke belakang.

Terlepas dari HP demage dan penurunan drastis daya tahan peralatan, berkat viskositasnya, gerakan pemain juga akan terhambat. Namun, efeknya terbatas pada kisaran sempit 30 derajat ke depan. Setelah menentukan waktu untuk melakukannya sampai saat-saat terakhir, perluasan cepat dari bagian kendi tubuhnya berhenti, aku melompat dengan dengan seluruh kekiatanku pada waktu yang tepat ini.

Sebuah cairan hijau pucat ditembakan keluar dengan menyemprot *Bushuu*!, Membentuk uap putih saat jatuh ke tanah. Tapi setelah menghindarinya bahkan hanya setetes, aku mendarat ke tanah dengan kaki kananku dan mengacungkan pedangku, membuat pukulan keras pada titik lemah yang sama sekali lagi. Seiring dengan jeritan, mekanisme perangkap-pemangsa Nepent itu membungkuk mundur sebagai efek lampu kuning berputar di sekitarnya. Sebuah Status stun. Mungkin aneh bagi tanaman untuk teskena stun, tapi tidak ada cara lain yang aku bisabiarkan kesempatan ini terubuang sia-sia.

Sekali lagi, aku menarik pedang ke arah kanan. Dengan gerakan yang dilakukan dalam sekejap, skill pedang diaktifkan, membuat bilah bercahaya, samar biru pucat.

"... Raa!"

Dalam pertempuran ini—atau mungkin untuk pertama kalinya sejak awal layanan resmi SAO, teriakan mengerang keluar dariku, dan aku menendang keras tanah. Single-hit, teknik ofensif horisontal ke leher, «Horizontal». Satu-satunya hal itu berbeda dari «Slant», bukan karena apa itu miring atau horisontal, tapi cara membuatnya lebih mudah untuk diarahkan pada titik lemah Little Nepent.

Tepat sebelum mob tanaman, dengan hampir lima puluh persen dari HP nya turun akibat dua serangan sebelumnya, pulih dari stunnya, tangkainya terkena garis miring lurus dengan skill pedang. Tentu saja, aku meningkatkan kekuatan secara maksimal dengan gerakan dari kaki yang menendang tanah dan lengan kananku. Bilah pedang bersinar memotong dengan efek cahaya ke dalam tangkai yang tangguh, dan menghadapi perlawanan yang tetap untuk sesaat—

"Sukaan!", Seperti erangan yang terdengar keluar, bagian kendi terpotong dari tangkai, terbang ke udara dengan sendirinya. Apa yang tersisa dalam gauge di warnai dengan warna merah yang mendalam, menghilang dari sisi kanan. Ternyata nol, bentuk besar Little Nepent membeku dengan warna biru. Dan kemudian, meledak terpisah.

Dengan pedangku masih dalam gerakan terus-menerus setelah teknik yang aku ayunkan keluar, aku menghentikan gerakan. Indikasi poin exp, dua kali dari babi hutan, melayang dalam pandanganku. Pertempuran berlangsung sekitar empat puluh detik. Jika aku melanjutkan langkah ini, aku pasti mampu mencapai tingkat efisiensi yang cukup baik.

Dengan pedang terhunus di tangan kananku diturunkan, aku melihat sekeliling sekitar. Dekat dengan batas jangkauan pencarianku, beberapa cursors Nepent Sedikit keluar. Mereka belum terlihat oleh pemain.

Sebelum orang lain mengejar sampai lahan perburuan, aku harus mendapatkannya sebanyak mungkin. Dengan tenagaku sehingga daerah POP akan mencapai tingkat kelelahan. Itu akan menjadi seperti tingkat tinggi egoisme bahwa hal itu tidak bisa dikagumi, bahkan jika aku berkata begitu pada diri sendiri, tapi itu belum waktunya untuk kemunafikan filantropi[54] seorang pemain solo.

Setelah memutuskan mangsa berikutnya Tanpa emosi, aku mulai berlari ke dalam hutan lagi.


Seperti itu selama lima belas menit, lebih dari sepuluh Little Nepents sudah disembelih.

Sayangnya, satu dengan bunga terpasang belum muncul. «tergantung keberuntungan», sebagaimana yang dimaksudkan dalam bahasa gamer —dengan kata lain, bergantung pada faktor keberuntungan yang dimiliki pemain sebenarnya—quests, belum ada banyak insiden di mana aku telah diberkati dengan keberuntungan dalam ingatanku.

Bahkan jika itu adalah sumber kejengkelan, pemain yang dapat membanggakan keberuntungan mereka, mendapatkan barang super langka dengan tingkat drop dari 0,00 atau lebih persen satu demi satu, sama dengan berhasil dalam perbaikan peralatan mereka sepuluh kali berturut-turut, dan di samping itu, bahkan bergaul baik dengan gadis-gadis dalam permainan, para pemain seperti itu tentu saja ada. Untuk maju menyerang mereka, tidak ada metode lain kecuali hanya dengan sungguh-sungguh mengulang upaya berulang-ulang. Tentu saja, mengenai upaya tersebut, aku berarti barang langka, sama sekali tidak ada niat salam spamming[55] setiap kali aku bertemu dengan gadis-gadis.

Di tempat pertama, karena apa yang Kayaba, yang bisa dianggap sebagai dewa, telah lakukan, avatar dalam game yang saat ini cocok untuk penampilan mereka dalam realitas, dan populasi pemain wanita di Aincrad menurun dengan tajam. Itu sangatlah membantu salah satu harus tidak perlu ragu apakah pihak lain sebenarnya adalah seorang pria «di dalam», tapi pasti ada cukup cobaan bagi mereka yang berniat untuk mengambil role-play seorang gadis, memilih nama dan awal peralatan yang pas. Aku tadak bisa melakukan apa-apa selain berharap Kayaba telah menyiapkan item pengubah nama, quest atau sesuatu semacam itu untuk bantuan demi mereka ...

Mungkin karena menjadi lebih cepat dari jadwal, tapi sepertinya aku berpikir tentang hal-hal seperti sebagian kepalaku, mengalahkan monster tanaman kesebelas, gembar-gembor cahaya terdengar dalam pendengaranku. Pada saat yang sama, efek cahaya keemasan membungkus tubuhku. Seiring dengan apa yang telah diperoleh dari berburu celeng dengan Klein di samping kota, sebelum memulai permainan kematian, aku akhirnya melebihi jumlah exp poin yang diperlukan untuk naik level.

Jika aku bermain dalam party, panggilan dari "selamat" mungkin akan bermunculan dalam sekejap. Sebaliknya, sambil mendengarkan gemerisik dering keluar dari puncak pohon dari pohon-pohon tua, aku menyimpan pedangku kembali ke sarungnya di punggungku. Aku menarik kembali telunjuk dan jari tengah, mengayunkan mereka ke bawah, menarik keluar jendela menu utama. Beralih ke tab status, untuk status naik 3 poin tambahan, aku mengalokasikan 1 ke Strenght, 2 di Agility. Di SAO, di mana sihir tidak ada, keduanya adalah satu-satunya status yang terlihat, sehingga tidak ada kebutuhan nyata untuk ragu. Sebagai gantinya, sejumlah besar, meliputi segala macam jenis pertempuran dan jenis skill produksi dibentuk—atau sepertinya begitu, maka kemungkinan akan menjadi penyebab besar kekhawatiran ketika jumlah slot skill akhirnya meningkat.

Namun, pada hari ini, untuk bertahan hidup beberapa jam saja, aku tidak punya pilihan, tapi untuk mempertaruhkan nyawaku. Sebelum berpikir tentang masa depan, aku harus terlebih dahulu memastikan aku memadai, tingkat-bijaksana, yang disebut, «batas keamanan».

Selesai menaikan status, aku menutup jendela, dan di belakangku—

Tiba-tiba, semacam suara bertepuk tangan kaku berulang kali terdengar.

"...!"

Aku dengan liar melompat kebelakang, menempatkan tanganku ke pegangan pedangku. Membuat posisi menyergap sementara di lapangan, membiarkan kewaspadaanku turun terhadap yang ada di belakangku agar tidak melakukan kesalahan yang bahkan seorang pemula tidak akan perbuat.

Memarahi diriku sendiri karena aku siap bertarung, apa yang aku lihat adalah makhluk yang seharusnya tidak muncul dalam hutan ini, sebuah monster humanoid—tidak, manusia yang sebenarnya.

Dan itu bukan NPC. Itu pemain.

Seorang pria sedikit lebih tinggi daripada diriku sendiri. Sekitar usia yang sama denganku. Peralatan defensif baju kulit ringan dan buckler yang dijual di Desa Horunka. Senjatanya adalah Pedang kecil yang sama dari peralatan awal. Perkataan itu, tidak benar-benar ditarik keluar. Dalam sikap di mana tangan kosong memukul satu sama lain di depan tubuhnya, mulutnya menganga.

Dengan kata lain, efek suara tepuk tangan dari sebelumnya adalah suara tepuk tangan dari pria ini—atau mungkin anak laki-laki akan lebih pas—terhadap kenaikan levelku.

Setelah aku menarik napas pendek saat aku menurunkan tanganku, anak itu menunjukkan senyum canggung, menundukkan kepala ke bawah sejenak.

"... Ma-Maaf, mengejutkanmu seperti itu. Aku tak bisa memanggilmu dari awal."

"...... Tidak, aku juga ... maaf atas reaksi berlebihan itu."

Bergumam balasan, aku memasukkan tanganku yang kehilangan tujuan mereka ke kantong jaketku. Anak laki-laki, yang memberikan fitur dari kesan pertama keseriusan, senyumnya melebar goyah, dan membuat semacam gerakan, membawa jari-jari di tangan kanannya hingga sekitar mata kanannya. Saat ia menurunkan tangannya dengan malu segera setelah itu, aku sadar. Dia pasti memakai kacamata di dunia nyata.

"Se-Selamat, tingkatmu Itu. Cukup cepat."

Aku refleks menunduk terhadap kata-kata anak itu. Rasanya, seolah-olah ia telah melihat melalui pikiranku "Jika aku bisa bermain di party" dari sebelumnya. Aku menggeleng kebingungan.

"Ini tidak secepat itu ...—Dan jika kau mengatakan itu, kau terlalu cepat berpikir itu akan menjadi dua atau tiga jam lebih sebelum orang mencapai hutan ini.."

"Ahaha, aku pikir aku akan menjadi orang pertama yang tiba. Jalan untuk sampai ke sini agak membingungkan, juga.."

Begitu aku mendengar kata-kata itu, aku akhirnya sadar, meskipun terlambat.

Dia sama sepertiku.

Bukan dari segi peralatan dan gender. Juga sebagai posisi seorang pemain tahanan dalam permainan kematian SAO.

Anak ini memiliki pengetahuan sebanyak aku. Lokasi Desa Horunka. Alasan mengapa hal itu lebih baik tidak membeli Pedang Perunggu. Selain itu, daerah dengan POP terbesar Little Nepents. Dengan kata lain—ia adalah seorang «ß[56] tester original» .. Sama sepertiku.

Pertama di dunia permainan VRMMO, Sword Art Online, layanan resmi dimulai dengan sepuluh ribu orang berkumpul sebagai pemain hari ini, 6 November 2022. Namun, tiga bulan sebelum itu, ditawarkan kepada seribu orang yang hanya melalui undian, bermain game trial—artinya, tes ß dilakukan.

Dalam uji coba dibanjiri oleh puluhan ribu aplikasi, itu satu-satunya waktu aku mengalami stroke yang luar biasa karena keberuntungan yang nyata (meskipun itu bisa dianggap sebagai keberuntungan yang sangat buruk pada titik waktu ini), dengan terpilih. Periode pengujian berlangsung selama Agustus penuh. Dengan liburan musim panas yang memungkinkan, aku terus menyelam penuh dari pagi sampai malam—rincinya, itu dari sore hingga dini hari, ramai tentang Aincrad, yang belum menjadi kandang kematian, dalam keadaan linglung, mengacungkan pedangku, dan sekarat. Berkali-kali.

Melalui upaya tak berujung, percobaan dan metode error, aku mengumpulkan sejumlah pengetahuan dan pengalaman.

Jalan kecil dan cara melarikan diri yang tidak ditampilkan pada peta. Lokasi-lokasi kota dan desa, toko-toko persediaan tetap. Harga dan spesifikasi dari peralatan yang dijual di sana. Persyaratan aktivasi quests dan bagaimana untuk menghapusnya. Peneluran monster, kekuatan mereka, dan juga, kelemahannya—

Itu karena mereka potongan-potongan pengetahuan yang aku sudah kumpulkan—jauh di dalam hutan dari Starting City. Jika aku seorang newbe yang tidak berpartisipasi dalam tes ß, aku mungkin tidak akan pernah berpikir untuk meninggalkan kota sendirian.

Hal yang sama bisa dikatakan oleh anak yang berdiri beberapa meter di depan.

Tidak diragukan lagi pendekar pedang satu tangan dengan rambut sedikit lebih panjang dariku melalui pengalaman tes ß sepertiku. Bukan hanya bagaimana dia tahu jalan hutan yang menyerupai labirin, tapi bahkan sikap yang dia adopsi sambil berdiri juga menunjukkan kefamiliaran dengan mesin VR asli yang digunakan oleh SAO.

Menebak yang aku kembangkan sejauh itu dalam beberapa detik dengan mudah didukung oleh sebuah kalimat tunggal dari anak itu.

"Kau melakukannya juga, kan? quest « Secret Medicine of the Forest»."

Tidak salah lagi itu judul quest yang aku terima di rumah pribadi di desa sebelumnya. Tidak ada alasan lagi untuk menolak jika ia sudah membaca niat jauhku. Setelah mengangguk, ia tersenyum selagi menggeser tangannya pada kacamata yang tak terlihat lagi.

"Itu merupakan upaya yang sangat diperlukan untuk pengguna One Handed-Sword, ya kan.? Ketika kau mendapat hadiah «Anneal Blade», sangat bagus digunakan sepanjang jalan sampai labirin lantai ketiga.."

"... Penampilannya tidak terlalu banyak berbicara tentang itu meskipun, senjata itu."

Ketika aku menambahkan sedikit hal itu, anak itu mengeluarkan tawa "Ahahaha". Setelah akhirnya tawanya berakhir, dia membuka mulutnya setelah jeda singkat. Apa yang keluar adalah kata-kata yang sedikit berbeda dari harapanku.

"Ini kesempatan langka, jadi bagaimana kalau bekerja sama dalam quest?"

"Eh ... aku percaya itu quest individu."

Aku menjawab secara spontan. Ada quests yang memungkinkan semua anggota party untuk meng-clearkan dengan melalui itu sebagai sebuah party, dan mereka yang tidak, dan jenis ini «Secret Medicine of the Forest» adalah yang kedua. Hanya ada satu item kunci penting, «Bakal biji Little Nepent», jadi hanya satu yang akan turun, dan bahkan ketika menantangnya sebagai party, jumlah item yang perlu dikumpulkan akan berakhir harus sama dengan nomor orang yang terlibat pada akhirnya.

Namun, anak itu memberikan senyum seolah-olah dia telah meramalkan kata-kataku.

"Nah, itu mungkin benar, tapi tingkat dari «satu dengan bunga» akan meningkat jika yang normal bisa diburu sebanyak mungkin. Mendorong itu ke tingkat ekstrem sebagai pasangan yang lebih efektif.."

Seperti yang telah dikatakannya. Aku tidak bisa mengarah setiap monster dengan sendirinya sebagai solo, tapi dengan dua orang, kita bisa pergi melawan dua dari mereka pada saat yang sama. Seiring dengan keuntungan memperpendek waktu yang dihabiskan memilih target, jumlah yang dapat diburu akan meningkat dengan sesuai—dan dengan itu, kesempatan satu dengan bunga yang sama harusnya meningkat.

aku mengangguk dalam penerimaan, aku mengeraskan avatarku sampai maksimal.

Itu karena aku berpikir tentang hakku untuk membentuk party sekarang, setelah meninggalkan si ceria pengguna single-edged sword, Klein ... teman pertama yang aku buat, hanya satu jam yang pendek atau yang lalu.

Namun, anak itu mengambil keraguankuku dengan cara yang salah, dan menggeleng kebingungan.

"Tidak, tidak apa-apa, kau tidak perlu merasa wajib untuk membentuk party kamu adalah orang pertama yang tiba di sini, jadi tentu saja, aku akan mengakui item kunci pertama untukmu.. Jika kita terus berburu pada saat itu Tingkat terdorong, yang kedua pasti akan turun segera, jadi jika kau dapat tetap bersamaku sampai itu ... "

"Ah ... aah, itu benar ... lalu, maafkan aku, tapi ..."

Dengan jawaban kebingungan, aku mengangguk. Jika kita berjuang sebagai party, semua tetes dari monster akan masuk ke ruang pribadi kita tidak tersimpan, tapi sebaliknya bersifat sementara, sehingga secara teknis, akan mungkin baginya untuk berhenti dengan item kunci untuk quest. Itu mungkin apa yang dianggap sebagai sumber keraguanku. Meskipun kenyataannya, yang bahkan belumlah terlintas dalam pikiranku, ini bukanlah waktu untuk mengoreksi itu sekarang.

Menjelang persetujuanku, anak itu tertawa sekali lagi, sebelum ia melangkah dan menawarkan tangan kanannya.

"Itu bagus untuk didengar, nah maka, aku ada dalam perlindunganmu untuk sementara waktu. Aku «Coper».."

Jika ia awalnya ß tester sepertiku, itu tidak akan aneh jika aku mengenalnya sebelumnya, tapi aku tidak ingat nama itu.

Tentu saja, ada kemungkinan menggunakan nama yang berbeda selama periode ß, dan di tempat pertama, namanya tidak ditampilkan pada kursor warnanya, sehingga bahkan tidak bisa dikonfirmasi jika itu adalah «nama asli» miliknya. Demikian pula, aku bisa menggunakan nama palsu juga. Namun, aku tidak cukup bagus dengan penamaan karakter, jadi bagiku, setelah menggunakan singkatan sederhana dari nama asliku dalam berbagai permainan net yang aku mainkan sejauh ini, tidak ada cara untukku bisa melakukan sesuatu seperti membuat sebuah nama palsu dengan instan.

"... Sama juga denganku, aku «Kirito»."

Setelah memberi namaku, anak itu—Coper dengan ringan memiringkan kepalanya ke samping.

"... Eh ... Kirito, sepertinya aku pernah dengar. .."

Entah bagaimana, tampaknya pihak lain mengenalku secara tidak langsung dari periode ß. Refleks berpikir mungkin memiliki efek negatif, aku langsung berbicara.

"Itu mungkin orang lain Ayo, mari kita berburu.. Kita harus mendapatkan dua «ovula[57]» sebelum pemain lainnya tiba di sini."

"Y. .. Ya, itu benar. Mari kita pergi untuk itu."

Mengangguk satu sama lain, kami menargetkan beberapa Little Nepents yang dikelompokkan bersama di dekatnya dan berlari ke arah mereka.


Seperti yang diharapkan dari sebuah ß tester asli, pertarungan Coper bukanlah untuk di ejek.

Dia tahu sedikit tentang jarak untuk menjaga diri saat menggunakan pedang satu tangan, perilaku monster, dan penggunaan skill pedang. Menurut pendapatku, dia fokus terlalu banyak di pertahanan, tapi itu dapat dimengerti dalam situasi ini. Kami dengan alami menetap ke dalam rutinitas dengan sinergi yang baik, dengan Coper pertama memikat target, maka aku menebas pada titik lemah dengan sekuat tenaga, mengurangi mangsa kami menjadi fragmen poligon satu demi satu sebagai pasangan.

Berburu berjalan dengan lancar, namun masih ada satu ketidakteraturan besar yang datang ke pikiran.

Bahkan sampai sekarang, kita tidak bertukar satu komentar tentang situasi yang SAO saat ini masukan Apa pernyataan Kayaba itu benar? Jika kita mati di sini, kita akan benar-benar mati? Hanya saja bagaimana dunia ini akan berubah mulai dari sekarang ...? Semua pertanyaan-pertanyaan itu ditunjukkan pada Coper juga, tapi tidak ada pembicaraan apa pun di luar item dan quests diantara kami, dari awal sampai akhir. Dan meskipun begitu, pembicaraan kami benar-benar mengalir secara alami.

Dengan kata lain—pasti karena kami berdua pecandu MMO berat. Bahkan jika dunia itu berubah menjadi sebuah permainan kematian, bahkan jika tombol log out itu menghilang, selama kita berada dalam permainan, itu adalah waktu untuk quest dan meningkatkan exp. Kita mungkin di luar bantuan sekarang, tapi berpikir kembali di atasnya, Coper juga, pergi sejauh ini untuk mengajukan permohonan ß tester juga, jadi tidak ada pertanyaan yang intinya gamer bersih. Sederhananya, di luar rasa takut akan kematian, kita hanya memprioritaskan kami untuk memperkuat karakter kami ...

Tidak

Tidak, bukan itu.

Tentunya, baik Coper dan aku masih tidak dapat melihat realitas di mata kami.

Naik level secara efisien, mengalahkan tingkat POP, bahkan jika kita pergi melalui perhitungan rabun, pikiran kami pada pandangan masih dalam suspensi. Menghindari pandangan kami jauh dari kenyataan pemakaian gelombang elektromagnetik intensitas tinggi Nerve Gear, menggoreng otak kita saat HP kita mencapai nol, dan sebagai jalan pelarian, hanya bertujuan untuk apa yang ada di «depan» tanpa pertimbangan sebelumnya. Secara kooperatif, para pemain yang tetap di Starting City bahkan bisa dikatakan secara signifikan lebih tenang dalam pemahaman mereka tentang situasi.

Namun, jika begitu—

Fakta bahwa aku akan melawan monster mengerikan seperti ini sekarang, berjuang pada kehendak mutlak bebasku sendiri, akan berarti aku tidak mampu memahami realitas saat ini. Terpengaruh oleh kecemasan mati menjadi dasar mengapa aku masih bisa menghindari tanaman merambat runcing dan cairan korosif yang berbahaya yang mampu membunuhku, dengan sedikit gerakan.

Dengan instan aku sadar, sebuah firasat datang kepadaku.

Aah ... dalam waktu dekat, aku pasti akan mati.

«Sebuah kematian yang sebenarnya», dengan kata lain, aturan pertama dari permainan kematian, untuk tidak memahami aturan itu, adalah tidak keluar dari garis yang bukan untuk di sebrangi. Tidak berbeda dari berjalan di tepi tebing di tengah kegelapan, mempercayakan semuanya pada nasib. Berpikir kembali di atasnya, keluar kota sendiri, melangkah ke dalam kawasan hutan dengan pengelihatan menyedihkan, sudah dalam suatu perbuatan kenekatan ekstrem ...

* Gulp* Hawa dingin hebat menjalar dari bawah tulang belakangku, sampai ke ujung tangan dan kaki, menghentikan gerakan avatarku!.

Pada saat yang tepat, aku membidik Little Nepent—betapa banyak yang sudah lolos dariku—dan mengayunkan pedangku kepada titik lemahnya, jika aku terus kaku bahkan untuk setengah detik lagi, aku pasti akan mendapat kerusakan sebagai imbalan.

Mengembalikan indraku, Skill pedang re-aktif, «Horizontal», memotong tangkai tanaman dalam situasi gentingku. Suara nyaring terdengar, dan berbentuk seperti serpihan gelas melewatiku, berhamburan ke udara.

Di belakangku, melawan Nepent lain, adalah Coper, yang untungnya tampak tidak melihat perilaku abnormalku. Lebih lambat lima detik dan memusnahkan musuh tanpa penggunaan skill, ia berbalik sambil mendesah.

"...... masih belum keluar ..."

Suaranya tercemar dengan jejak kelelahan seperti yang diharapkan. Lebih dari satu jam telah berlalu sejak ia mulai bertarung sebagai tim denganku. Meskipun hampir lebih dari seratus lima puluh Nepents telah dikalahkan oleh kami berdua, POP dari «satu dengan bunga» belum keluar.

Untuk menyingkirkan rasa dingin yang belum berhenti bergema di seluruh bingkai tubuhku, aku meregangkan bahuku,

"Ada kemungkinan kesempatan itu muncul berubah sejak zaman ß ... Ini tidak seperti pertama kalinya aku dengar dari sebuah MMO yang menurunkan tingkat tetes langka dengan dimulainya layanan resmi ..."

"... Benar ...-Jadi, Bagaimana sekarang? Kita bisa menaikan level secara konstan, dan tingkat daya tahan senjata kita telah turun cukup sedikit, jadi kembali ke kota untuk sementara waktu mungkin ..."

Ketika Coper mencapai titik itu dalam omongannya, lampu merah samar datang hadir di bawah pohon, hanya sepuluh meter atau lebih jauh dari kami.

Blok poligon kasar dan tidak berbentuk merata terbentuk, menghubung satu sama lain, membentuk gambar kabur. Itu adalah pemandangan yang digunakan untuk—POP dari monster.

Seperti yang disebutkan sebelumnya oleh Coper, kita telah mendapatkan cukup banyak poin exp dengan «kelebihan» yang kami lakukan sampai sekarang, dengan kami berdua mencapai level 3. Tingkat kecocok untuk membersihkan lantai pertama adalah sekitar 10, dari kenangan masa ß, jadi meskipun itu masih terlalu dini untuk melanjutkan ke seterusnya, sudah tidak perlu berebut setiap Little Nepent tunggal di sekitar. Kursor warna musuh juga berubah dari magenta menjadi merah.

"......"

Kami berdua berdiri diam di bagian berumput, dan terus melamun menatap gerakannya. Dalam beberapa detik, Nepent ber-nomor, seratus lima puluhan, memiliki penampilan yang berbeda sendiri, pergi pada jalurnya dengan tanaman merambat yang melingkar di sekitar. Sebuah tangkai hijau berkilau, bukti itu hidup, pola berbintik-bintik yang unik menghiasi mekanisme pemangsa—perangkap, dan di atas itu—berkilau merah beracun bahkan suram, sebuah bunga yang sangat besar yang menyerupai tulip.

"........."

Kami tetap mengawasi makhluk itu untuk beberapa detik lagi dalam keadaan linglung, sebelum diam-diam melihat satu sama lain.

"......——!!"

Sebuah teriakan bertarung diredam. Membawa pedang pribadi kita maju, dengan semangat seperti kucing memangsa tikus, kami menuju «bunga terpasang satu» yang akhirnya muncul dan——

Tepat sebelum itu, aku me-ngrem darurat dengan kedua kaki saat menahan Coper yang berada di sampingku dengan tangan kiriku.

Dan saat ia berbalik ke arahku dengan Kenapa!? yang tertulis di wajahnya, aku pertama menunjuk keluar jari telunjuk di tangan kiriku untuk menarik perhatiannya, kemudian mengarahkannya pada apa yang diletakkan di luar «bunga yang terpasang» itu.

Sulit untuk dilihat, terhalang oleh banyak pohon, tapi bayangan Nepent lain terlihat ke arah itu. Bercak itu karena skill mencari kemampuanku yang sedikit membaik dalam hal itu. Mungkin karena tidak mengambil skill mencari lagi, Coper harus menyiksa mata melalui kegelapan hutan, mengambil beberapa detik sebelum akhirnya kehadiran telah dikonfirmasi dengan pandangannya.

Jika Nepent itu dengan satu bunga adalah yang normal, tidak akan ada alasan untuk ragu-ragu dalam menyerang. Namun dari semua timing masuk akal yang bisa keluar, benjolan besar tepat di atas mekanisme pemangsa-perangkap keduanya, lembut bergoyang di sekitar itu.

Jika hal itu menjadi bunga juga, aku tidak punya pilihan selain menarik kembali proklamasi «keberuntungan rendah» ku. Yang terlihat, apa yang tergantung di ujung tangkai ramping kedua, adalah bola bola dengan diameter sekitar dua puluh sentimeter—sebuah «benih». Jika itu bahkan rumput sepele yang ditimpakan ke situ, pembengkakan keluar seolah-olah itu bisa meledak terbuka setiap saat, segera akan pecah dan menyebabkan asap busuk menyebar. Asap itu akan menarik kawanan Nepents mengamuk, tidak diragukan lagi kita terjun ke bahaya dari mana kita tidak bisa berharap untuk melarikan diri, bahkan dengan tingkat yang lebih tinggi.

Apa yang harus kita lakukan.

Aku bingung. Ada kemungkinan mengalahkan «satu dengan benih» tanpa menyakiti benih dengan kemampuan tempurku. Namun, itu tidak pasti. Jika ada kesempatan sedikit itu pun menyebabkan kematian, akan lebih baik untuk bersabar dan menunggu sampai orang-orang dengan bunga dan biji terpisah, jauh dari satu sama lain.

Namun, ada rumor tunggal yang aku dengar selama periode ß yang menambah dilemaku. Mengenai Little Nepent «dengan bunga», sebuah monster, langka berharga yang menjatuhkan item kunci untuk quest, jika dibiarkan saja tanpa diburu, itu akan berubah ke monster perangkap yang sangat berbahaya, yang «satu dengan benih». .. atau setidaknya, aku percaya aku dengar begitu, pada masa itu.

Itu tidak mungkin, atau lebih tepatnya, itu pasti sebuah cerita yang tidak masuk akal. Selagi melihat dari semak-semak tersebut, kelopak bunga pada Nepent tersebut, bergerak sekitar sepuluh meter di depan, bisa dilihat saat mereka jatuh berkibar, biji bulat sempurna tumbuh, sehingga kelompok dua Nepents dengan biji itu ketika dihitung dengan yang lain ada—atau jadi mungkin berubah.

"... apa yang harus kita lakukan ..."

Aku bergumam tanpa berpikir. Fakta aku tersendat di sini adalah bukti aku belum menarik garis antara bahaya dan keselamatan. Dalam keadaan ragu-ragu, kembali tampaknya menjadi pilihan rasional, tapi aku harus mempertanyakan rasionalitasku di saat sekarang.

Sementara aku membeku, seakan terkena serangan penyebab stun, bisikan rendah Coper mencapai telingaku.

"—Ayo. Aku akan menarik perhatian «satu dengan benih», tolong habisi «satu dengan bunga» dengan cepat."

Dan tanpa menunggu jawaban, sepatu bot dari peralatan awal melangkah.

"......... Oke."

Aku menjawab, mengikuti di belakang Coper.

Aku belum menyelesaikan keragu-raguanku. Aku hanya menundanya. Tapi dengan situasi ini maju, Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mengalihkan fokusku ke pedang ini dan avatar. Jika aku tidak mampu menangani bahkan, aku benar-benar akan mati.

Yang satu dengan bunga adalah yang pertama didekati Coper, memutar-mutar tubuhnya di sekitar. "Shaaaaa!", Perbatasan mekanisme pemangsa-perangkap, muncul mirip bibir manusia, berteriak keluar saat bergetar.

Membelok ke kanan, mengarah pada satu dengan benih lebih lanjut, Coper masih memegang perhatian satu dengan bunga. Setelah lebih dekat, aku mengambil keuntungan dari kesempatan itu, mengacungkan pedang di tangan kananku, dengan semua keraguan dilemparkan ke angin.

Bahkan jika itu adalah monster langka dengan tingkat penampilan yang lebih rendah dari satu persen, Nepent dengan bunga memiliki statistik hampir tidak berbeda dari yang normal. Pertahanan dan serangan yang sedikit lebih tinggi, namun penyimpangan itu tidak berarti apa-apa bagiku, setelah ber-level 3 setelah lebih dari satu jam berburu.

Bahkan dengan semua keraguan dalam pikiranku, akumulasi pengalaman pertempuran dari periode ß membuat langkah avatarku secara naluriah, menghindari serangan dari tanaman merambat yang Nepent lakukan dengan menangkis dan melangkah ke samping, menumpuk serangan balik satu demi satu. HP gauge berubah menjadi kuning dalam sepuluh detik, dan aku memulai sebuah skill pedang untuk menyelesaikannya setelah lompatan mundur.

Dengan peningkatan skill pedang satu tangan lurusku melalui berbagai pertempuran, rasanya seperti kecepatan aktivasi dan berbagai skill juga meningkat. Ketika Nepent berusaha untuk memuntahkan cairan korosif, sebelum mengelola mekanisme mangsa-perangkap bahkan dalam setengah jalan, tangkai berdaging yang terpisah oleh busur biru dari suara single-hit «Horizontal» dibiarkan keluar berderit.

Jeritan yang menggema keluar juga, sedikit berbeda dari norma. Bagian Kendi yang dipenggal berputar karena jatuh ke tanah, menghamburankan diri sendiri sebagai poligon—tapi sebelum itu, bunga di bagian atas kepalanya jatuh perlahan.

Bola berukuran kepalan tangan, bersinar samar-samar, jatuh keluar dari bagian dalamnya. Menggelinding sampai ke kakiku, dan menyentuh ujung sepatuku, batang Nepent dan mekanisme mangsa-perangkap terpisah, satu demi satu.

Aku membungkuk di atas tubuhku, mengambil bola yang berkilauan—«Bakal biji Little Nepent» dengan tangan kiriku. Untuk mendapatkan item kunci ini, lebih dari seratus lima puluh monster harus dikalahkan, belum lagi terjebak dalam keadaan keragu-raguan satu atau lain hal.

Melintas dalam pikiranku, Aku mendapatkan keinginan untuk duduk iseng di padang rumput, tapi itu masih terlalu dini untuk melepaskan ketegangan ini. Aku harus kembali pada Coper, yang mengambil tanggung jawab untuk mengambil perhatian «satu dengan benih» yang berbahaya dari jarak jauh.

"Maaf menunggu!"

Berteriak saat aku mengangkat kepalaku, aku memasukan ovula di tangan kiriku ke dalam kantong sabuk di pinggangku. Ini benar-benar akan memberiku rasa lebih lega kalau aku membuka jendela dan menyimpannya dalam ruang penyimpananku, tapi itu bukan waktu untuk dengan santai mengoperasikannya seperti begitu. Aku kembalilkan peganganku ke pedangku, dan berlari beberapa langkah—

Untuk beberapa alasan, kakiku tampaknya berhenti dengan sendirinya.

Aku tidak mengerti. Tepat didepan, patnerku tiba-tiba naik, Coper, yang terampil menangani serangan Nepent dengan pedang dan bucklernya. Mungkin karena dia mengkhususkan diri dalam pertahanan dari awal, tapi tampaknya ia telah cukup mengontrol untuk menghadapi cara ini, bahkan di tengah-tengah pertempuran. Memberikan aura keseriusan, dengan mata sedikit menyipit, dia menatapku— dengan mata itu.

Sesuatu dalam tatapannya menyebabkan kakiku berhenti.

Apa itu? Mengapa Coper melihatku dengan mata itu? Seolah-olah mereka penuh dengan ketidakpercayaan, atau mungkin kasihan.

Saat menangkis serangan Nepent dengan bucker, saat Coper menyelesaikan pertarungan, ia membuat garis pendek sambil menatapku, yang masih berdiri mematung.

"Maaf, Kirito."

Dan ia mengembalikan penglihatannya pada monster, dengan tegas menaikkan pedang di tangan kanannya ke atas kepalanya. Bilah berkilau biru muda. Sebuah skill pedang diaktifkan. Gerak itu—adalah garis miring-hit vertikal, «Vertikal».

"Tidak .. itu buruk, bukan ..."

Bahkan dengan kebingungan yang disebabkan oleh pernyataan sebelumnya, aku bergumam selagi pikiranku mati rasa.

Bagian atas tangkai, titik lemah dari Little Nepent terhalang oleh mekanisme mangsa-perangkap, dan dengan demikian, serangan vertikal tidak efektif. Selain itu, ada alasan yang jelas mengapa Coper tidak harus menggunakan garis miring vertikal sekarang. Dia juga tahu itu.

Namun, skill pedang sudah melampaui point tidak bisa kembali. Avatar, setengahnya diambil alih oleh sistem membantu, menendang tanah dengan kejam, dan bilahnya bersinar memotong mekanisme mangsa-perangkap Nepent—atau paling kurang, setidaknya, apa yang ada di atasnya, bergoyang-goyang, putaran «benih».

* Baaan!*

Suara ledakan mengguncang hutan dengan volume mengerikan.

Ini adalah kedua kalinya aku mendengar suara ini. Yang pertama tentu saja, selama periode pengujian ß. Pada saat itu, para anggota partyku dengan sembarangan menusuk dengan tombak, dan karena segerombolan Little Nepents menyerang dengan bau, kami berempat di level 2 sampai 3 meninggal sebelum kita bahkan bisa coba untuk melarikan diri.

«Vertikal» Coper yang menghancurkan benih, mengiris terpisah mekanisme mangsa-perangkap Nepent itu juga, memotong HP gauge nya. Monster meledak, tapi asap hijau samar tertinggal di udara dan bau aneh yang mencapai hidungku tidak memudar.

Menghadapi Coper, yang telah menghindari asap dan melompat ke samping dengan semangat, aku meludahkan kata-kata yang keluar dalam keadaan linglung.

"Ke ... Kenapa ..."

Itu bukan kecelakaan. Serangan yang disengaja. Coper memotong «benih» itu dengan kehendak bebasnya sendiri, meledak terbuka.

Para ß tester asli yang berjuang bersamaku untuk satu jam ini membalikan dirinya tanpa menatapku.

"... Maaf."

Dari arah avatar itu, aku melihat sejumlah besar warna kursor muncul.

Dari kana juga. Dari kiri juga. Dan juga, dari belakang juga. Mereka adalah Little Nepents yang tertarik oleh asap. Tidak ada kesalahan setiap salah satu makhluk individu POP di daerah ini berkumpul, tanpa satu pun mengurang. Total ada dua puluh...tidak, ada lebih dari tiga puluh. Tidak mungkin, begitu aku memutuskan itu, kakiku mulai bergerak dan melarikan diri dengan kemauan sendiri, tapi itu juga, tidak mungkin. Bahkan jika aku menerobos blokade, kecepatan pergerakan tertinggi Nepents jauh lebih tinggi dari yang bisa kau percaya percaya dari penampilan luar mereka dan aku akan tertimpa semua perhatian monster lain sebelum aku pergi. Mundur tidak mungkin—

Dengan kata lain, ini bunuh diri?

Apa aku diseret, hanya untuk mati di sini? Apa Coper telah hancur di bawah tekanan dari rasa takut «kematian pada kenyataannya», ingin berhenti dari game kematian ini?

Beku kaku saat aku berdiri di sana, aku bertanya kosong.

Namun, dugaan itu keliru.

Tidak perlu melihatku repot-repot, lanjut Coper, dengan pedangnya sudah kembali ke sarungnya di sisi kiri pinggangnya, mulai berlari menuju semak-semak di dekatnya beralih ke arah itu. Tidak ada keragu-raguan dalam gerakannya. Dia tidak menyerah pada hidup melalui ini. Namun.

"Ini sia-sia ..."

Aku meremas kata-kata yang hampir tidak bisa melarikan diri keluar dari tenggorokanku.

Segerombolan Little Nepents membanjir dari segala arah. Menyelinap melalui setiap celah, atau memotong jalan dengan pedang akan sulit, dan bahkan jika itu benar-benar bekerja, musuh akan menghambat setiap upaya untukku pergi. Tidak, di tempat pertama, jika Coper berniat untuk melarikan diri sekarang,, Mengapa dia memotong benih itu dengan «Vertical»? Mungkin ia berencana untuk mati, tapi kehilangan keberaniannya setelah melihat massa besar monster, dan berpikir bertarung sampai akhir yang pahit?

Aku memikirkan hal-hal itu di sudut pikiranku, lebih dari setengah dari itu sudah mati rasa, karena aku mengikuti di belakang Coper yang terjun ke semak belukar kecil. Dengan daun yang menghalangi, avatar-nya keluar dari pandangan, tetapi kursor warnanya masih ditampilkan sebagai—...

Bukan. Dia tidak harus pergi dua puluh meter jauhnya, tapi kursor warna Coper itu telah lenyap dari pandanganku. Dia mungkin telah menggunakan «teleport kristal» untuk melakukan mundur darurat, adalah apa yang aku pikirkan sejenak, tapi itu tidak harus itu. Item yang sangat berharga, dan tidak ada cara lain yang ia bisa berhasil membelinya pada awal seperti ini, bukan untuk menyebutkan lantai 1 memiliki toko yang menjualnya, atau monster yang menjatuhkannya.

Dalam hal ini, hanya ada satu jawaban. Efek khusus dari skill «Bersembunyi». Menghapus pandangan kursor warna dari pemain, dan tidak menarik perhatian monster. Coper tidak membiarkan slot skill kedua kosong, ia sudah mengambil skill bersembunyi. Itu mungkin mengapa ketika kita pertama kali bertemu, aku tidak melihat dia mendekatiku dari belakang ...

Saat aku merasakan gempa tanah di bawah kelompok monster tercurah, aku sampai pada kesimpulan, dan akhirnya—meskipun itu terlalu lambat, aku sadar.

Coper tidak melarikan diri dari usaha bunuh diri setelah mendapatkan rasa ketakutan.

Dia berusaha membunuhku.

Mencoba untuk menghancurkan «benih», berkumpul bersama para Nepents dari seluruh area. Diikuti dengan menyembunyikan segalanya kecuali tubuhnya sendiri dengan skill bersembunyi, semua itu di lakukan olehnya. Mengalihkan perhatian penuh tiga puluh monster padaku, yang tidak mampu bersembunyi. Sebuah modus operansi yang benar-benar ortodoks, bagaimana «MPK» itu [58]. Bekerja.

Setelah memahami itu, motifnya jelas di hari ini. Untuk mencuri item kunci quest, «Bakal biji Little Nepent», yang aku ambil beberapa saat yang lalu. Jika sku mati, item tersebut akan turun di sana dari dalam peralatanku, atau itu masuk kantongnya Setelah massa Nepents tersebar, Coper bisa mengambil «ovula», kembali ke desa dan Clearing quest.

"...... Jadi itu saja ......"

Ketika aku mengatur penglihatanku keatas gerombolan tidak normal, cukup dekat bagiku untuk tidak harus bergantung pada kursor warna lagi, aku berbisik.

—Coper. Dia tidak melarikan diri dari realitas situasi. sebaliknya. Dia sudah mengakui realitas permainan kematian ini, maju ke panggung sebagai seorang pemain yang tepat. Keputusannya, untuk menipu, merampok dan mengecoh pemain lain, demi hidupnya sendiri.

Anehnya, aku merasa tidak ada permusuhan muncul dalam diriku.

Meskipun aku jatuh tepat ke dalam perangkap, dan akan segera dibunuh, cukup aneh, pikiranku tenang. Bagian dari itu mungkin karena pengakuanku bahwa satu «lubang» ada dalam rencana Coper.

"... Coper. Kau tidak tahu tentang hal itu, kau."

Aku tidak tahu apakah dia bisa mendengarku, tapi aku mengartikulasikan begitu, ke arah belukar yang berada tidak terlalu jauh.

"Ini pasti pertama kali kau menggunakan skill «bersembunyi» ini. Ini mungkin sebuah skill yang berguna, tapi itu tidak cukup ampuh. Melawan monster yang mengandalkan indra selain pandangan itu tidak terlalu efektif. Sebagai contoh, sesuatu seperti Little Nepent. "

Mengamuk saat mereka berkumpul, sekelompok tanaman predator menyerbu masuk seperti longsoran salju yang jelas menuju ke arah semak tempat Coper bersembnyi. Dia pasti telah memperhatikan bagaimana ia terus-menerus menarik perhatian meskipun bersembunyi sekarang. Itulah alasan yang tepat mengapa aku memilih skill mencari dari pada bersembunyi.

Merasa lebih tenang dari sebelumnya, aku menoleh ke belakang, dan menatapkan mataku ke jajaran Nepents yang bergegas masuk ke sana. Para musuh dari belakang akan nenyerang Coper, jadi tidak apa-apa untuk meninggalkan mereka sendirian untuk saat ini. Sebelum situasi menyimpulkan berbalik, jika aku memusnahkan orang-orang di depan, mungkin saja ada kesempatan untuk kembali hidup. Tentu saja, kemungkinannya 1 berbanding 10.000 sekalipun.

Meskipun kematian mendekati cukup dekat kepadaku, aku masih mampu menghadapinya sebagai realitas, dan mengambil Pedang Kecilku seperti yang aku selalu lakukan. Daya tahannya sudah habis dari seratus lima puluhan pertempuran sampai sekarang, dengan sumbing dan goresan dimana-mana pada bilahnynya. Jika aku menguasainya, bahkan mungkin akan pecah selama pertempuran ini.

Mengurangi jumlah garis miring ke minimum. Menyerang di bawah mekanisme mangsa-perangkap musuh, titik lemah mereka, dengan «Horizontal» dengan dukungan penuh dariku seperti aku menendang tanah dan mengayunkan tanganku sendiri, aku membantai masing-masing dalam satu pukulan. Jika aku tidak mampu melakukan hal itu setidaknya, Yakin itu cara terburuk untuk mati dalam kehilangan persenjataanku.

Aku mendengar suara lolongan monster dan serangan dari belakang, serta Coper, yang tampaknya berteriak.

Tapi aku berbalik lagi, dan memusatkan seluruh indraku pada musuh yang ku lawan.


Beberapa menit sejak saat itu—atau mungkin beberapa puluh menit sejak saat itu, aku tidak memiliki ingatan yang tepat setiap detail dari periode itu, bahkan setelah berlalunya banyak waktu.

Aku kehilangan sebagian besar pemikiran logisku. Semua yang aku sadari, adalah musuh sebelum aku, pedang polos, dan memandunya—atau menjadi akurat, itu hanya perintah gerak yang dikeluarkan oleh otakku.

Memprediksi jenis dan lintasan dari serangan yang datang dari gerakan monoton mereka, menghindari mereka dengan gerakan minimal, menyerang masuk dengan skill pedang. adalah apa yang aku lakukan dalam pertempuran sampai sekarang, tapi dengan ketidak efisienan dalam gerakan menyetrika keluar , presisi yang diajukan.

Dalam SAO, «serangan sihir» tidak ada. Akibatnya, secara teoritis, jika indera pemain gerakan dan reaksi yang dengan lucunya sangat tinggi, akan ada kemungkinan untuk menghindari serangan apapun dan tanpa jeda. Yang dikatakan, aku tidak memiliki banyak keahlian sebagai pemain, dan ada banyak cara untuk menghadapi musuh yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis eksekusi tanpa cela tidak akan terjadi. Tumbuhan merambat membentang dari keempat arah, mengepungku dan tetes cairan korosif dilemparkan padaku membuat lubang di mantel kulitku satu demi satu. Selagi HP gaugeku turun seiring waktu berlalu, sebenarnya aku, «kematian» sebenarnya yang mengambil langkah lain semakin mendekat.

Namun, aku menghidari setiap tembakan langsung, dan terus mengayunkan pedangku.

Jika aku harus mengalami bahkan penundaan kedua karena tembakan langsung, hal itu akan menyebabkan aliran pukulan berturut-turut yang tidak akan berhenti sampai aku mati. Hanya saja yang akan terjadi pertama: kerusakan menyebabkan HP ku ke nol, atau gerakanku tertangkap dan mati dalam sekejap?

Selama periode pengujian ß, tidak, bahkan sebelum itu, dalam game MMO yang banyak kumainkan, aku telah jatuh ke dalam situasi putus asa seperti ini berkali-kali. Pada saat-saat seperti itu, setelah melakukan upaya melarikan diri tepat sedikit mencapai ajalku, aku akan berpikir tentang bagaimana menjengkelkan pulih dari hukuman kematian, atau mungkin akan bagus jika senjataku tidak menjadi item drop, saat aku duduk kembali dan menunggu HPku jatuh ke nol.

Jika aku berharap untuk «rasa realitas» di dunia ini, aku hanya harus melakukan itu sekarang. Setidaknya, aku dapat menemukan apakah deklarasi Kayaba benar, atau hanya lelucon berbahaya.

Rasanya seperti sebuah suara kecil berbisik dalam pikiranku. Tapi aku mengabaikannya, dan terus memenggal kepala Nepents tanpa henti dengan sia-sia, tapi dengan «Slants» dan «horizontals».

Karena aku tidak ingin mati? Nah, itu sudah pasti. Tapi, ada satu hal lain, beberapa motif lain memacuku untuk melawan. Pada waktu sekarang, warping paksa membentuk mulutku—Sesuatu berubah membentuk yang bahkan bisa di anggap menyerupai senyum.

Ini dia, adalah apa yang aku pikirkan.

Ini adalah SAO Meskipun memiliki memiliki pengalaman lebih dari dua ratus jam dalam tes ß., Aku benar-benar tidak dapat memahami esensi sejati dari game bernama SAO. Aku belum bertarung untuk sebab yang sebenarnya.

Pedang itu bukan hanya item diklasifikasikan sebagai senjata, dan tubuh itu bukan hanya obyek yang mampu bergerak. Ketika disinkronkan dengan kesadaran seseorang dengan batas sepenuhnya, pada saat itu semua datang bersama-sama, ada fase baru yang aku bisa capai. Aku hanya bisa menangkap sekilas dari pintu masuk dunia. Aku ingin tahu apa yang ada di depan. Aku ingin terus bergerak maju.

"U. .. ooooaaaa!!"

Aku meraung, dan menendang tanah.

Sebuah «Horizontal», meninggalkan efek cahaya tersendiri, berayun keluar dan menyebabkan mekanisme mangsa-jebak dari dua Nepents, berbaris dalam file, melambung lebih tinggi.

Segera setelah itu, dari lokasi yang sedikit jauh di belakangku, suara sangat tajam terdengar sekilas dengan *Kashaaan *.!

Itu jelas berbeda dari suara monster meledakkan menjadi fragmen. Sebuah efek menggembar-gemborkan kematian pemain.

Coper, yang dikelilingi oleh lebih dari sepuluh Nepent, akhirnya mengeluarkan semua energinya.

"............h!!"

Aku mulai berbalik dengan refleks, tapi menolak itu, aku membantai dua terakhir di sekitarku, satu demi satu.

Lalu aku akhirnya berbalik ke belakang.

Para Nepents yang membunuh target pertama mereka mengarahkan haus darah mereka kepadaku. Jumlah mereka bertambah tujuh. Itu lebih dari lima dari mereka yang Coper berhasil usir dalam situasi itu. Alasan mengapa dia tidak berteriak keras-keras di saat-saat terakhirnya adalah kemungkinan besar bukan karena kurang ketenangan untuk melakukannya, tapi untuk kebanggaan sebagai ß tester asli.

"...........Kerja bagus."

Mengucapkan garis standar dalam menanggapi mereka yang «logout» permainan net, aku mengacungkan pedangku yang sekarang berkarat tepat sebelum aku. sudah tidak mungkin untuk melarikan diri dari situasi sekarang, tapi pikiran itu bahkan tidak terjadi padaku.

Dari tujuh Nepents yang tertangkap melihat mangsa baru mereka dan bergegas masuk, «bunga» mekar merah tua tepat di atas mekanisme mangsa-perangkap terus memimpin.

Kalau saja dia tidak mencoba membunuhku melalui MPK, dan hanya bekerja keras untuk itu sedikit lebih lama, Coper akan mendapatkan dengan sendirinya «ovula» juga. Tapi, tak ada gunanya bicara itu sekarang. Ini konsekuensi dari tindakan tersebut. Itu saja.

HP gauge-ku lebih rendah dari empat puluh persen, dan akan memasuki area merah kritis setelah sedikit terkena, tapi aku terhibur tentang pemikiran kematian. Aku merasa dua di sisi kanan dalam tujuh itu mulai bergerak untuk menyemprot cairan korosif mereka, berlari kesana dengan sekuat tenaga, dan menggunakan satu serangan menghabisi musuh yang terjebak pengisian.

Sword Art Online Vol 08 - 406.jpg

Aku mengalahkan lima tersisa dalam dua puluh lima detik berikutnya, dan pertempuran berakhir.


Di tempat di mana Coper lenyap, Pedang Kecil dan Buckler jatuh. Keduanya usang, seperti pedangku.

Dia telah bertarung di Istana Terapung Aincrad selama beberapa jam, dan kemudian, meninggal. Tepatnya, HP nya pergi ke nol, dan tubuh maya tersebar. Namun, tidak ada cara lain untuk memeriksa apakah seseorang tak dikenal, di jalan dari Jepang yang sebenarnya, terbaring di rumah di suatu tempat, yang memanipulasi avatar telah benar-benar mati. Yang bisa aku lakukan, hanya mengucapkan selamat tinggal Swordman bernama Coper.

Setelah berpikir sebentar, aku mengambil pedang, dan menusukkannya jauh ke dalam akar pohon yang terbesar di sekitar. Selanjutnya, aku menempatkan «ovula», yang turun dari kedua dengan bunga, ke akar itu.

"Ini milikmu, Coper."

Aku bergumam, dan berdiri. Item yang tersisa di tanah akan memiliki daya tahan yang secara bertahap menurun, akhirnya lenyap, tetapi mampu berfungsi sebagai penanda nisan selama beberapa jam.

Dengan punggungku berpaling ke arah itu, untuk kembali ke desa, aku mulai berjalan di jalan menuju ke timur.

Meskipun aku menyaksikan kematian partnerku si penipu, menghadapi kematian, dan telah tertipu, selagi hampir merasa ke-tidak hidupan melalui kulit gigiku, «rasa realitas permainan kematian» yang aku pegang adalah se-tipis seperti biasa. Tapi setidaknya, dorongan untuk menjadi lebih kuat telah meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Bukan demi tetap hidup, tetapi untuk memahami batas-batas teknik pedang dalam SAO, meskipun itu mungkin keinginan yang tak terkatakan orang lain.

Mungkin karena POP mengering dari duo berburu kami seperti yang diharapkan, tanpa berlari menuju monster yang berkumpul, aku tiba kembali di Horunka.

Waktu—jam sembilan di malam hari. Dari berakhirnya tutorial Kayaba, tiga jam sudah berlalu.

Seperti yang diharapkan, aku bisa melihat beberapa pemain di desa plaza. Mereka mungkin ß tester asli juga. Pada tingkat ini, hanya mereka yang pernah mengalami ß akan berlanjut terus, dan celah pada akhirnya bisa terbentuk antara mereka dan banyak sekali dari mereka tanpa pengalaman yang ... tapi itu bukan sesuatu yang aku punya hak untuk ku khawatirkan.

Aku tidak punya keinginan berkomunikasi dengan orang lain sekarang, jadi sebelum pemain lain melihatku, aku pergi melalui lorong-lorong, dan menuju bagian dalam dari desa. Untungnya, pola perilaku NPC tampaknya belum maju ke versi akhir malam mereka, sehingga jendela rumah yang ku tuju masih menyala dengan cahaya oranye.

Mengetuk pengetuk demi kesopanan, dan lalu membuka pintu, Nona berbalik, dengan sesuatu yang mendidih di atas kompor seperti biasa. Mengambang di atas kepalanya adalah emas «!» Yang melambangkan sebuah quest berlangsung.

mendekatinya, dari dalam kantong di pinggangku, aku mengambil bola bersinar samar cahaya hijau—«Bakal biji Little Nepent» dan menyerahkannya.

Wajah Nona itu menjadi cerah, tampak seolah-olah dia dua puluh tahun lebih muda dalam sekejap, dan menerima ovula. Saat ia terus mengoceh dengan kata-kata syukur, log pencarian di sebelah kiri pandanganku diperbarui.

Dengan Lembut menempatkan ovula ke dalam panci, Nona itu, yang sekarang tampaknya menjadi nona muda, berjalan ke peti besar yang ditempatkan di selatan ruangan, dan membuka tutupnya. Dari dalam, dia diam-diam mengeluarkan pedang panjang dengan sarung merah, dan meskipun mungkin tampak bobrok, itu memberi kehadiran yang sama sekali berbeda dari peralatan awal. Kembali sebelum aku, dia mengulurkan pedang dengan kedua tangan, bersama dengan kata-kata terima kasih sekali lagi.

"... Terima kasih."

Aku menggumamkan satu kata, dan menerimanya. Tangan kananku bisa merasakan beratnyanya. Sensasi itu memberi rasa seperti satu point lima kali lipat dari Pedang Kecil. Pedang yang benar-benar melayaniku dengan baik bahkan selama ß—«Anneal Sword»;aku memerlukan beberapa latihan agar bisa membiasakan diri sekali lagi.

Pesan penyelesaian quest melayang di tengah penglihatanku, poin bonus tambahan exp, dan levelku jadi empat.

Aku yang dulu akan meledak keluar dari desa, penuh semangat, mengayunkan pedang baruku pada «Large Nepent» musuh yang muncul jauh di dalam hutan di barat.

Tapi aku benar-benar tidak merasa bahagia sampai dengan saat ini, dan setelah menyimpan pedang baru di ruang penyimpananku, aku duduk di dekat kursi dengan bunyi gedebuk.

Quest sudah selesai, jadi nona muda bahkan tidak akan menawarkan segelas air. Dengan punggungnya berpaling dariku, dia mengaduk panci mendidih di atas kompor lagi.

Lonjakan kelelahan akhirnya melandaku, aku melamun terus mengawasi perilaku NPC. Aku bertanya-tanya berapa lama aku tinggal seperti itu. Dalam pandangamku, nona muda mengambil sebuah cangkir kayu dari rak, dan mengisinya dengan isi panci dengan menggunakan sendok.

Memegang secangkir dengan kedua tangan dengan sungguh-sungguh, dengan hati-hati secara signifikan lebih dari memegang pedang sebelumnya, ia berjalan menuju pintu di interior.

Aku berdiri tanpa alasan yang nyata dan mengikutinya dari belakang. NPC yang membuka pintu melangkah menuju ruang remang-remang. Jika aku tidak salah, selama periode ß, ketika aku coba untuk membuka pintu ini sendiri, itu telah dikunci oleh sistem. Meskipun ragu, aku juga, melangkah ke tepi.

Dalam sebuah kamar tidur kecil. Dilengkapi dengan lemari dengan dinding dan tempat tidur dekat jendela, bersama dengan kursi kecil tunggal.

Dan, berbaring di tempat tidur adalah seorang gadis, yang tampaknya tujuh atau delapan tahun.

Wajah pucatnya jelas bahkan di bawah sinar bulan. Lehernya yang tipis juga, dengan bahu mengintip keluar dari lembaran tulang.

Setelah melihat ibunya, gadis itu mengangkat kelopak matanya sedikit, dan berikutnya—ia menatapku. Eeh, saat aku berdiri terpaku dengan pikiran itu, bibirnya, yang kurang berwarna, terbentuk menjadi senyum samar.

Ibu mengulurkan tangan dengan tangan kanannya, menopang punggung gadis itu. Segera, tubuh gadis itu membungkuk, dicengkeram oleh batuk. kepang coklat muda terguncang lemah di punggung yang ditutupi daster putih.

Aku memeriksa kursor warna yang ditampilkan dekat gadis itu sekali lagi. Tag NPC itu agaknya melekat padanya. Namanya «Agatha». Itu terucap seperti Ah-ga-tha, kurasa.

Sambil membelai gadis—punggung Agatha dengan lembut dengan tangan kanannya, ibu itu duduk di kursi samping, dan berbicara.

"Agatha, Di sini. Pendekar pedang Pengelana mendapat obat untuk mu dari hutan. Jika kamu minum ini, kamu akan jadi lebih baik."

Dan, dia membuat gadis itu memegang cangkir yang tangan kirinya pegang.

"... Oke."

Agatha mengangguk dengan suara lucu, dan berpegang pada cangkir dengan tangan kecil, dia meneguknya.

Sebuah cahaya keemasan brilian tercurah dengan *Paa* efek suara, warna langsung kembali ke wajahnya, dan gadis itu melompat keluar dari tempat tidurnya dan mulai berlarian—hal semacam itu tidak mungkin terjadi. Namun, saat Agatha menurunkan cangkir, mungkin perasaanku, tapi aku pikir pipinya sedikit merah.

Mengembalikan cangkir yang sekarang kosong kepada ibunya, Agatha mengembalikan pandangannya padaku karena aku membeku di tempat itu, dan tersenyum.

Bibirnya bergerak, kata-katanya agak gagap mengalir keluar seperti permata elegan.

"Terima kasih, onii-chan."

"...... Ah ..."

Tanpa bisa memberikan jawaban yang tepat, kedua mataku terbuka lebar saat suara itu keluar.

Di masa lalu——

Di masa lalu yang jauh, rasanya seperti sesuatu seperti ini terjadi.

Adikku ... Suguha pilek, dan tinggal di tempat tidur. Ayahku berangkat ke luar negeri seperti biasa dan ibuku tidak bisa membatalkan perjalanannya yang harus dia buat untuk perusahaan, maka aku bertanggung jawab merawatnya selama dua jam. Itu, saat sekolah dasar ... termasuk Kelas berapa itu? Jujur, aku menganggapnya sebagai suatu yang mengganggu sedikit, tapi aku tidak meninggalkannya sendirian untuk pergi bermain, dan mengelap keringat Suguha, mengubah tambala pendingin di dahinya.

Ketika aku melakukan itu, gadis itu tiba-tiba berkata dia ingin minum teh jahe.

Aku enggan menelepon ibuku, dan meminta resepnya. Hanya perlu ekstrak jahe dan madu dilarutkan dalam air panas, prosedur yang lebih sederhana daripada masakan di Aincrad jika dilakukan sembarangan, tapi bagiku yang bahkan tidak pernah mencoba memasak, kesulitannya sangat tinggi. Setelah membawa teh jahe, yang dibuat selagi mendapat jariku sendiri terparut ketika aku menggunakan parutan, ke tempat tidur Suguha, Gadis yang biasanya penuh dengan bahasa dengki, mendongak kepadaku dengan wajah lemah lembut——

"...... Uu ... gh ......"

Tiba-tiba, suara-suara yang dikeluarkan tanpa sadar dari tenggorokanku.

Aku ingin bertemu dengan mereka.

Aku ingin bertemu dengan Suguha, dengan ibuku, dengan ayahku.

Dorongan hebat menembus avatarku, menyebabkan aku tersandung, dan kedua tanganku mendarat ke tempat tidur Agatha. Aku menurunkan lututku ke tempat tidur seperti itu, mencengkeram ke lembaran putih ketat, dan suara-suara kasar menyelinap keluar dariku sekali lagi.

Aku ingin bertemu mereka. Tapi itu bukan sesuatu yang diperbolehkan. Setelah semua, medan listrik yang keluar dari Nerve Gear memutus kesadaranku dari dunia nyata sepenuhnya, memenjarakanku dalam dunia ini.

Sambil menekan isak tangis dari mulutku tekad memancar keluar, aku merasa seperti aku akhirnya mengerti «kebenaran» dari dunia ini.

Ini bukan hanya tentang mati atau hidup. Tidak ada cara yang aku bisa benar-benar alami hal seperti «kematian» di tempat pertama. Setelah semua, bahkan di dunia nyata—satu seperti ini, suatu «dunia di mana sekarat benar-benar berarti kematian», aku tidak pernah merasakan kehadiran dengan dekat kematian.

Sebaliknya, itu adalah fakta bahwa ini adalah «dunia paralel». Bahwa aku tidak bisa bertemu dengan orang yang ingin aku temui. Artinya, kebenaran satu-satunya. Itu yang «nyata» di dunia ini.

Menyembunyikan wajahku jauh di dalam lembaran, aku mengertakkan gigiku saat seluruh tubuhku terus gemetar. Tidak ada air mata. Tidak, mereka mungkin akan mengalir di pipi tubuhku yang sebenarnya terbuat dari daging dan darah terbaring di tempat tidurku di dunia nyata. Mungkin, bahkan di depan Suguha, mengawasiku dari samping.

"...... Ada apa, onii-chan?"

Mendengar suara itu, tangan lembut gugup menyentuh kepalaku.

Tangan yang segera mulai membelai rambutku dengan canggung. Berkali-kali.

Sampai tangisanku keluar, Tangan kecil itu tidak pernah berhenti bergerak.

(End)



Catatan Pengarang[edit]

Ini Kawahara Reki. Terima kasih banyak telah membaca『Sword Art Online 8 Early and Late』.

Ini salah satu kompilasi cerita sampingan lagi setelah jilid 2. Seperti judulnya, ini adalah catatan dari cerita terbaru dunia SAO (lebih akuratnya, dalam urutan kronologis, terjadi sekitar satu minggu sebelum jilid 7『Mother's Rosario』) dan cerita awal dunia SAO (ini juga, lebih akuratnya, terjadi satu jam setelah bab 1 jilid 1『Aincrad』 <Tertawa>).

Pembaca yang mengikuti dari jilid 1 (atau dari versi web) pasti sudah tahu, bahwa cerita SAO ini terjadi dua tahun setelah dimulainya Death Game «Sword Art Online», kejadian di sekitar tiga minggu sebelum game cleared ditulis pertama. Setelah itu, meskipun saya menulis cerita sampingan empat episode terakhir dalam jilid 2, tapi saya benar-benar bingung mendengar berita bahwa SAO akan mendapatkan terbitan dalam versi Bunko Dengeki. Saya pikir jika saya tidak menerbitkan versi web seperti itu, tapi menulis ulang sebagian besar script dalam jilid satu dan dua, dengan hati-hati mengisi kesenjangan antara awal dan clearing Death Game.

Tentu saja, meskipun pemikiran telah berakhir (alasan utama disebabkan oleh rasa takut harus menulis sejumlah besar halaman <Tertawa>), tetapi dalam diriku, sosok «Kirito setelah dipisahkan dengan Klein di Kota Mulai» telah membara selama bertahun-tahun. Dari mantan ß tester, dia yang berlari sepanjang perjalanan terpendek untuk menjadi lebih kuat, seperti apa perasaan yang disimpannya dalam hatinya, saya ingin mengikutinya bersama dengannya —— semacam perasaan yang tersisa dalam diriku tanpa menghilang.

Pada saat itu saya memutuskan untuk menempatkan dua cerita yang telah dipublikasikan di web (『Kasus Pembunuhan di dalam area』 dan 『Kaliber』) dalam jilid yang kedelapan, 'Lalu mengapa tidak menulis ceritanya, ketika Kirito berlari keluar ke padang gurun sebagai tambahan!' Setelah berpikir begitu, saya menulis "Hari Pertama". Kalau dipikir-pikir, sekarang dekat dengan sepuluh tahun setelah menulis cerita pertama SAO, mungkin ada beberapa fluktuasi dalam gambar Kirito, jika Anda menikmatinya termasuk mereka, saya akan sangat senang.

Dari sini, jika kesempatan muncul, aku merasa seperti menulis tentang kapan Kirito memperoleh pedang pertama tercinta dan menantang penangkapan lantai pertama. Silakan tunggu dengan sabar!


Sekarang ini adalah adat 'Maafkan aku' ...... Tentang ?Kasus Pembunuhan di dalam area? dalam buku ini, saya sedih untuk mengatakan, ada inkonsistensi dari apa yang dijelaskan dalam jilid satu (misalnya, dalam jilid satu, Kirito ingat bahwa <<Dia belum pernah memasuki sebuah restoran NPC dengan Asuna sebelumnya>> tapi itu ada dalam buku ini). ...... Untuk sesaat, saya bingung apakah saya harus membuat alasan sementara untuk toko pemain itu, tapi aku berhenti sebelum mendapatkan kesimpulan. Lainnya adalah "Hah?" terasa di sana-sini, bagi mereka, saya harap anda memafkan saya sementara pekerjaan datang setelah berbagai proses rumit.

Berikutnya adalah permintaan maaf lagi, "Kasus Pembunuhan di dalam area" yang meminjam bagian trik dan solusi dari format misteri, saya pikir para penggemar misteri marah mungkin mengatakan "Tidak ada apapun!" Sebagai seseorang yang suka membaca novel misteri, saya memiliki dorongan untuk menantang itu, tapi aku minta maaf untuk kekurangan saya! Saya berlatih untuk memperbaikinya dan suatu hari saya pikir saya akan menantang lagi.

Kemudian, ini tidak lagi permintaan maaf tapi iklan, buku ini menceritakan «bagian Quest keberhasilan» dari 『Kaliber』, IF perluasan dari «Failure part» akan diterbitkan dalam edisi 2011 Juni Magazine Dengeki Bunko. Jika Anda memiliki kesempatan, saya pikir itu akan menjadi satu atau dua kali lebih menyenangkan!


Yang bertanggung jawab atas penerbitan, Miki-san, yang sudah sangat mega-sibuk selama bergerak dari departemen editorial, memiliki tambahan giga-masalah seperti saya lupa untuk mengirimkan Penutup tersebut; ilustrator ABEC-san, yang tera-bekerja keras untuk jadwal serialisasi pada bulan Juni dan Agustus, kali ini saya juga berterima kasih banyak! Lalu untuk setiap pembaca, silakan lanjutkan dukungan Anda dalam jilid sembilan yang akan menjadi awal dari arc besar keempat!


Suatu hari tertentu pada bulan Mei 2011, Kawahara Reki


Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Player Character"/Karakter Pemain
  2. Teknik Peleburan
  3. Kata asli:Romanized Romanization
  4. Semacam pisau daging besar.
  5. []http://en.wikipedia.org/wiki/Romanization] [1]
  6. [2] [3]
  7. [4]
  8. Longan.
  9. Ruqby
  10. Kurang tahu apakah itu terjemahan yang benar. http://en.wikipedia.org/wiki/Baguette
  11. http://en.wikipedia.org/wiki/Shield. Hampir sama dengan http://en.wikpedia.org/wiki/Scutum_(shield)
  12. http://en.wikipedia.org/wiki/Estoc
  13. http://en.wikipedia.org/wiki/Poncho
  14. http://en.wikipedia.org/wiki/Cleaver_(knife)
  15. http://en.wikipedia.org/wiki/Okonomiyaki
  16. http://en.wikipedia.org/wiki/Confidence_trick
  17. hard copy adalah reproduksi permanen, atau copy, dalam bentuk benda fisik, dari media apa saja cocok untuk penggunaan langsung oleh orang (di koran khususnya), data yang ditampilkan atau dikirimkan. Contoh hard copy menyertakan halaman teleprinter, kaset dicetak terus menerus, halaman faksimili, hasil cetakan komputer, dan cetakan foto radio
  18. Excalibur adalah pedang Raja Arthur, menurut legenda memiliki kekuatan ajaib dan memberinya hak memerintah Inggris. Kadang Excalibur dan Sword in the Stone (bukti keturunan Arthur) dianggap sebagai senjata yang sama, namun dalam banyak versi keduanya dianggap berbeda. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.
  19. Putaran dadu,sesuatu yang berkaitan dengan game RPG jadul.Sebagai contoh: jika seseorang melafalkan sihir pembunuh kepadamu namun angka dalam putaran dadumu lebih tinggi dari musuh maka kau tidak mati
  20. jika diterjemahkan ke bahasa indonesia akan menjadi langit-langit,tapi karena rancu dengan istilah-istilah yang mirip di bagian bawah aku tetap tulis apa adanya
  21. Artillery Battery maksudnya bukan baterai yg menghasilkan listrik, tapi suatu grup senjata berat
  22. PvP singkatan Player vs Player (yaitu: pertempuran di mana pemain diadu satu sama lain)
  23. kapasitas sistem optik untuk memecahkan titik suatu benda sebagai gambar terpisah.
  24. Sebuah gaya tradisional komedi stand-up dalam budaya Jepang, yang biasanya melibatkan dua pemain-seorang pria Sejati (tsukkomi) dan seorang pria yang lucu (boke)-trading lelucon dengan kecepatan tinggi
  25. saya tak tahu artinya,tapi kalau saya kira-kira dari jalan ceritannya artinya ikut-ikutan
  26. Ragnarok (takdir para dewa) adalah suatu bagian dari mitologi Nordik tentang pertempuran di akhir dunia. Pertempuran antara Æsir, yang dipimpin oleh Odin dan para iblis (raksasa api dan berbagai monster yang dipimpin oleh Loki), Iris .Pertempuran terjadi di suatu daerah bernama vigrid plain Makna dari pertempuran ini tidak hanya pertempuran antara Dewa, raksasa dan monster, tetapi juga melibatkan seluruh alam semesta .Dari pertempuran ini banyak dewa-dewi yang mati termasuk odin.
  27. Kepanjangan dari Aincrad
  28. Déjà vu(Pengucapan dalam bahasa Inggris : /ˈdeɪʒɑː ˈvuː/ (bantuan·info), bahasa Perancis : /deˈʒa ˈvyː/) adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat / pernah merasa". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan".
  29. Bushido (Kanji: 武士道 "tatacara ksatria") adalah sebuah kode etik kepahlawanan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Samurai sendiri adalah sebuah strata sosial penting dalam tatanan masyarakat feodalisme Jepang. Secara resmi, Bushido dikumandangkan dalam bentuk etika sejak zaman Shogun Tokugawa.Makna bushido itu sendiri adalah sikap rela mati negara/kerajaan dan kaisar. Biasanya para samurai dan Shogun rela mempartaruhkan nyawa demi itu,jika ia gagal,ia akan melakukan seppuku (harakiri).Bushido sudah dilakukan pada saat perang dunia II, yaitu menjadi prajurit berani mati.
  30. dalam bahasa inggris : Whirlwind. Dan dalam bahasa indonesia : Angin Puyuh
  31. berarti kakak perempuan, Klein menggunakannya seolah-olah dalam situasi ini ia merayu pada seorang gadis.
  32. Sebuah istilah Jepang mengacu pada seorang pria setengah baya yang memiliki sifat gabungan antara sporty dan bijaksana.
  33. Lihat Odin
  34. Lihat Asgard
  35. (keinggeris-inggerisan sebagai Thiazi, Thjazi, Tjasse atau Thiassi) adalah putra dari Olvaldi raksasa, saudara raksasa Idi dan Gangr, dan ayah dari Skaði. KesalahannyaNya yang paling terkenal adalah penculikan Dewi Iðunn
  36. Sebuah seismik yang digunakan di Jepang dan Taiwan untuk mengukur intensitas gempa bumi, ukuran dalam satuan Shindo dari terlemah 0 sampai 7 terkuat
  37. gag manga itu manga bergenre parody/comedy
  38. Mengacu pada pura-pura tidak peduli untuk sesuatu. Tidak atau tidak dapat memiliki, dari Aesop fable 'The Fox and the Grapes'.
  39. silahkan lihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Tokyo_Skytree
  40. lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/%C3%86sir
  41. sumber air di gurun
  42. Verdandi, Verdandi. Atau Verthandi, salah satu Norn dalam mitologi Norse,Verdandi adalah pemegang takdir mas kini/sekarang
  43. lihat di Skuld , salah satu Norn dalam mitologi Norse,Skuld adalah pemegang takdir masa depan
  44. tertulis '? ? ? ? ? ? ?!' (Kita!) menyala. 'Muncul!!' yang sangat banyak digunakan di antara pengguna internet Jepang ketika sesuatu yang mereka harapkan terjadi
  45. Lihat di Spare ribs
  46. Baked Beans
  47. maksudnya grafik video game. untuk keterangan lebih lanjut bisa di lihat di siniVideo Game Graphic
  48. suguha tidak tahu kata-kata itu dan secara acak mengambil bagian dari namanya
  49. Istilah gamer untuk hukuman dari kematian dalam game
  50. warna merah keungu-unguan
  51. Tumbuhan-tumbuhan yang merambat
  52. Istilah gamer dari monster buruan
  53. semacam tumbuhan menjalar.
  54. Dalam bahasa inggris Philanthropy
  55. Spamming adalah pengiriman sebuah email kepada orang yang kita tuju tanpa dikehendaki oleh si penerima.
  56. singkatan Beta. Beta Tester adalah mereka yang menguji program atau game. Beta Tester selalu orang-orang yang sampai saat itu tidak terlibat dengan pengembangan dari program atau game. Hal ini karena ada beberapa bug yang orang-orang kenali dengan program yang mungkin telah diabaikan. Beta Tester dapat menemukan bug tersebut karena pengalaman mereka dengan program atau permainan
  57. lihat ini Ovule
  58. Monster Player Kill. Seperti namanya, menggunakan monster netral untuk membunuh pemain