Difference between revisions of "High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 2 Life ∞ vs Kekuatan ∞ Aku Datang Menepati Janjiku!"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
Line 132: Line 132:
   
 
[Yeah, ada apa bocah? Urusan apa yang kau punya denganku?]
 
[Yeah, ada apa bocah? Urusan apa yang kau punya denganku?]
  +
  +
===Bagian 2===
  +
===Bagian 3===
  +
===Bagian 4===
  +
<noinclude>
  +
{{HSDxD(id) Nav|prev=High School DxD (Bahasa_Indonesia):Jilid 2 Akhir Permainan|next=High School DxD (Bahasa_Indonesia):Jilid 2 AyahxAyah}}
  +
</noinclude>

Revision as of 21:02, 8 September 2012

Life vs Kekuatan Aku Datang Menepati Janjiku!

Bagian 1

Saat aku terbangun, ada langit langit familiar. Ini adalah kamarku.

......Kenapa aku ada disini? Aku mencoba mengingat apa yang terjadi........aku seharusnya masih dalam pertandingan. “Rating Game” diantara Rias dan Raiser. Arenanya adalah replika sekolahku. Markas kami adalah gedung sekolah lama, dan markas musuh adalah gedung sekolah baru. Aku berlarian sepanjang medan tempur bersama Kiba dan Koneko-chan menuju ke markas musuh. Koneko-chan kalah. Kiba kalah. Akeno-san kalah dan kemudian.....pikiranku kembali lagi. Apa yang terjadi pada Buchou? Pertandingannya!? Hasilnya!? Apa kita mengalahkan Raiser!? Kenapa aku ada disini!? Ketika aku bangkit dari ranjangku........

“Nampaknya kamu suman.”

Wanita di sampingku berbicara padaku. Sang maid berambut perak, Grayfia-san.

“Grayfia-san? Pertandingannya!? Apa yang terjadi pada Buchou!?”

“Raiser-sama memenangkan pertandingan. Rias-ojousama menyerah.”

.....! T-Tidak......aku dibuat membisu. Aku tak tahu harus berkata apa. Apa aku kalah? Apa aku dikalahkan oleh Raiser? Memalukan. Aku sungguh pria memalukan dan tak berguna.......aku sudah bersikap hebat namun akhirnya tak bisa berbuat apa apa dan jatuh di hadapan Buchou......lemah.....kenapa aku begini lemah......? Bahkan Asia akan terus hidup sebagai manusia kalau aku sedikit lebih kuat lagi. Juga Buchou. Kalau aku bisa memakai Sacred Gear dengan lebih efektif maka takkan berakhir seperti ini.......aku tak bisa berhenti menangis. Biarpun Grayfia-san berada di sampingku aku masih terus menangis. Aku sangat menyesal. Dan sangat memalukan. Dan lemah. Dan menyedihkan......

“Saat ini terdapat pesta pertunangan untuk Ojou-sama dan Raiser-sama tengah berlangsung. Berada di halaman utama yang dipersiapkan oleh keluarga Gremory.”

“........Dimana Kiba dan yang lain?”

“Mereka pergi untuk melepas keduanya. Yang tidak hadir di halaman utama yang berhubungan dengan mereka adalah Issei-sama dan Asia-sama.”

Asia? Asia tidak ikut?

“Karena harapan Rias-sama, Asia-sama tetap disini bersama saya, mengurus Issei-sama. Dia sedang turun ke bawah untuk mengambil handuk.”

Begitukah. Buchou meninggalkan Asia di sisiku.......aku membuatnya cemas. Buchou......pertunangan......jadi saat ini pesta sedang berlangsung......

“......Apa anda tidak menyetujuinya?”

Itulah yang Grayfia-san tanyakan padaku.

“Ya. Biarpun pertandingan sudah berakhir aku masih tak bisa menerimanya!”

“Rias-ojousama mematuhi kehendak keluarga.”

“Aku memahami itu! Aku tahu itu! Tapi tetap saja.......”

Aku tak bisa setuju dengan hal yang tak diinginkan oleh Buchou! Aku tak ingin melihat Buchou yang harus mematuhi orang tuanya melawan kehendaknya sendiri! Brengsek itu! Aku tak sudi menyerahkan Buchou pada si brengsek itu! Aku memahaminya! Ini adalah kecemburuan! Aku merasa cemburu pada si brengsek itu, sebagai seorang lelaki! Aku tak mau menyerahkan Buchou pada orang macam dia!

“Fufufu.”

Grayfia-san mulai tertawa kecil. Ini pertamakalinya aku melihat dia tersenyum. Dia selalu tenang dan kalem.....

“Anda orang yang sangat menarik. Sudah lama saya melihat banyak Iblis namun ini pertamakalinya saya melihat orang seperti anda yang menunjukkan apa yang dia pikirkan dengan wajahnya dan bergerak oleh apa yang ia percaya. Majikan saya, Sirzechs-sama, terus mengawasi kerja keras anda dalam pertarungan di tempat lain dan berujar kalau anda sangat “menarik”.”

High school dxd 269.jpg

Serius? Maou-sama memikirkanku seperti itu!? Kalau kakak Buchou yang juga Raja dari Iblis menganggapku “menarik”, aku tak tahu bagaimana harus bereaksi. Grayfia-san mengeluarkan selembar kertas. Ada lingkaran sihir tertulis di atasnya.

“Lingkaran sihir ini mampu mentransport anda ke halaman tempat pesta pertunangan antara keluarga Gremory dan Phenex.”

! Kenapa........Kenapa dia menunjukkan ini padaku!?

“Saya membawa pesan Sirzechs-sama untuk anda.”

Dia berhenti sejenak dan kemudian berbicara dengan wajah serius.

“[Kalau kau ingin menolong adikku, masuklah kedalam pesta.]. Itulah yang beliau ucapkan. Ada juga lingkaran sihir lain di belakang kertas. Mohon gunakan itu saat anda membawa kembali Ojou-sama. Itu pasti akan sangat berguna bagi anda.”

.............

Aku tak tahu bagaimana harus merespon. Grayfia-san berdiri dan mencoba meninggalkan ruangan setelah meninggalkan lingkaran sihir di tanganku.

“Ketika Ise-sama tengah tertidur, saya merasakan kekuatan luar biasa di dalam anda. Naga adalah satu satunya makhluk yang tak membentuk aliansi dengan Tuhan, Iblis, ataupun Malaikat Jatuh. Kalau itu adalah kekuatan yang dibenci seperti itu, maka.......”

Grayfia-san berhenti disana dan meninggalkan ruanganku. Aku dibiarkan sendiri dalam kamarku......Tak perlu berpikir lagi. Saat aku bangkit dari ranjangku aku mencari baju untuk dikenakan. Kemudian aku melihat seragam baru di meja.......nampak sobek dan sangat rusak.......Siapa yang menyiapkan yang baru? Apa itu Grayfia-san? Buchou? Pokoknya, terima kasih bagi siapapun yang melakukannya. Itu terjadi tepat saat aku mengenakan seragam dan mengambil kertas. Pintu terbuka dan Asia masuk.

“....! Ise-san!”

Asia menjatuhkan handuk dan ember air saat melihatku. Dia kemudian melompat ke lenganku. Wow. Apa yang terjadi Asia.......? Aku akan merasa malu kalau kamu tiba tiba memelukku.

“Terima kasih Tuhan. Aku sangat senang. Kamu sudah tidur selama dua hari biarpun luka lukamu sudah sembuh........Kupikir kamu takkan membuka matamu lagi........Ise-san..........”

Asia mulai menangis di lenganku. Aah, aku membuatnya menangis lagi. Aku menenangkannya sambil menepuk nepuk kepalanya. Astaga, apa yang kulakukan? sampai tertidur selama dua hari.

“Asia, dengarkan aku. Aku akan pergi ke sisi Buchou sekarang.”

“!”

Dia sepertinya sangat kaget oleh ucapanku barusan. Dia nampaknya tahu apa yang akan kulakukan.

“......Itu bukan untuk.......berpesta........kan?”

“Ya, aku akan mengambil kembali Buchou. Itu bukan masalah. Aku sudah mendapat rute untuk menuju pesta pertunangan!”

“Aku juga ikut!”

Asia mengatakannya tanpa pikir panjang. Dia memasang wajah serius. Oh Tuhan.......

“Tidak. Kamu tetaplah disini. Asia.”

“Aku tak mau! Aku bisa bertarung di sisi Ise-san! Aku sudah belajar memakai sihir! Aku tak ingin terus dilindungi!”

Asia menggenggam lenganku. Rasanya dia seperti mengatakan kalau dia tak ingin meninggalkanku. Bukan, dia memang bermaksud begitu.

“Tidak. Kamu tetaplah disini Asia. Aku akan membawa Buchou kembali. Kamu tahu, Boosted Gear adalah hal profesional untuk situasi seperti ini. Jangan khawatir. Aku akan menghajar Raiser dengan mudah dan........”

“Aku tidak bisa tidak cemas!”

Asia mengeraskan suaranya. Suaranya bercampur tangisan. Ada air mata yang jatuh dari mata hijaunya dan wajahnya nampak sangat sedih.

“......Kamu bisa berdarah lagi.........dan terluka.......dan kotor lagi........apa kamu akan melalui semua rasa sakit itu lagi......? Aku tak ingin melihat Ise-san dalam kondisi itu lagi........”

Aku menerima luka kritis saat aku mengambil Asia kembali dari Malaikat Jatuh dan kelompok Exorcist terbuang. Aku juga dihajar habis dalam pertarungan melawan Raiser. Aku pasti mati kalau tak disembuhkan oleh Asia. Aku bahkan bisa membayangkan Asia menangis sambil menyembuhkanku. Aku mungkin akan terus membuat gadis ini melalui kesedihan. Aku memikirkan masa depan seperti itu, meski sedikit. Aku menggenggam tangan Asia dan mengatakannya dengan senyuman.

“Aku takkan mati. Itu pasti. Aku janji. Ingat bagaimana aku masih hidup saat menolongmu? Karena itu aku akan baik baik saja. Aku takkan mati. Aku akan hidup dan terus bersamamu selamanya.”

Asia mengangguk sambil menyeka air matanya.

“........kalau begitu berjanjilah satu hal padaku.”

“Janji?”

“Tolong kembalilah dengan Buchou-san.”

Asia mengatakannya padaku sambil tersenyum.

“Ya, tentu saja.”

Asia tersenyum sangat bahagia saat aku menjawabnya. Oh aku ingat. Ada sesuatu yang ingin kuminta dari Asia.

“Sebenarnya, Asia........”

Saat kuceritakan semua situasinya pada Asia, dia setuju dan menuju ke kamarnya dan membawakan benda tertentu. Sekarang, yang tersisa adalah........aku memejamkan mataku dan berbicara didalam hatiku.

(Oi.Keluarlah kalau kau bisa mendengarku. Kau ada disana, kan!? Welsh Dragon Ddraig! Kalau kau ada disana, aku perlu bicara denganmu! Keluarlah!)

Suara tawa menyeramkan menggema dalam hatiku tanpa sempat kusadari.

[Yeah, ada apa bocah? Urusan apa yang kau punya denganku?]

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4