High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 9 Life 0

From Baka-Tsuki
Revision as of 16:29, 8 September 2012 by SATRIA (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Iblis, Malaikat Jatuh, dan Naga — mereka adalah musuh umat manusia. Ini sangat masuk akal.

Dan kau — yang merupakan Iblis dan Naga; tak bisakah kau melihat kalau manusia memandangmu sebagai sesuatu selain ancaman?


Life 0.[edit]

“Tolong...........Ise-kun, beri aku.........”

Di suatu malam sebelum piknik sekolah.

Dengan rambutnya tergerai, Akeno-san tengah menyudutkanku di ranjang!

Akeno-san mengenakan Yukata tipisnya dengan longgar, tapi sudah mulai hampir lepas, dan kulit putih pucat di bahunya terlihat jelas. Bukan hanya itu, bahkan area dadanya cukup terbuka untuk dilihat...........

Glek.

Aku hanya bisa menelan ludah di mulutku, tak mampu menyingkirkan tatapanku dari eksistensi pink yang berguncang dalam pandanganku. Dengan ekspresi menggoda, Akeno-san tengah merangkak dan mendekatiku dengan agresif!

Di setiap gerakan, payudara montoknya berguncang, menciptakan image yang akan kuhargai baik baik seumur hidupku!

“........Ise-kun akan mengabaikan aku dan bersenang senang di Kyoto........”

Akeno-san menangis sedih, lengannya melingkari leherku, tubuh lembut nan langsingnya bersandar dengan erat di tubuhkuuuuuuuuuuuuu!!

“Ba, bagaimana mungkin begitu, Akeno-san, itu kan hanya empat hari tiga malam. Kita akan bisa saling bertemu segera.”

Aku menjawab dengan suara senang. Jujur saja, pikiranku nyaris meledak oleh sensasi dari tubuh Akeno-san.

Yukatanya hampir betul betul lepas dan Akeno-san mendekatiku hampir telanjang!

Mimisan luar biasa.........

A-Aroma manis dari rambut hitam lembut Akeno-san..........tubuh dengan kehangatan menyenangkan, dia pasti baru saja keluar dari kamar mandi.

Akeno-san berbaring di atas dadaku dan bersuara seolah dia ingin menangis.

“......selama dua hari, aku takkan bisa menemuimu.......? aku bisa mati kesepian.......”

........Kenapa dia begini? Bahkan sejak pertarungan melawan Loki, Akeno-san menunjukkan hasrat yang kuat agar aku memanjakannya saat berduaan saja dengannya. Saat menonton televisi di ruang tengah, dia lengket denganku dengan kepalanya bersandar di bahuku; saat dia mengundangku berbelanja dan aku menjawab, ”maaf, aku lagi sibuk.....” dia cemberut dengan ekspresi marah yang imut. Setelah aku mengganti jawabanku ke ‘ayo pergi’ dia segera kembali pada senyuman luar biasa imutnya. Dari segi suara dan sikap,dia sudah bertransformasi menjadi gadis imut yang mudah disalahartikan sebagai gadis sebaya atau bahkan lebih muda dariku.

Onee-sama imut ini sudah melampaui Buchou dalam banyak hal. Meski ia masih mempertahankan sikap Onee-sama seperti biasanya di sekolah, semua itu berubah di depanku........

Buchou dan Akeno-san pasti menyembunyikan seni “Membunuh orang dengan sikap imut”.

Akeno-san meraih tanganku dan menempelkan kesepuluh jarinya dengan jariku.

“Jadi, untuk malam ini, aku akan mengisi empat hari dan tiga malam bersamamu.”

“Me, mengisi.....?”

Otakku hampir mendidih, tapi aku berusaha menahan diriku dan bertanya. Kalau Akeno-san yang imut ini melakukannya bersamaku, aku bersedia mati hari ini tanpa penyesalan.........

“Ya, mengisi. Merasakan kulit Ise-kun, dimanjakan oleh Ise-kun, merasakan kejantananmu, aku akan bisa mengalami arti sejati menjadi seorang wanita.”

Kata kata itu begitu menstimulasi dan aku tak kuasa menghentikan aliran darah dari hidungku! Tak bagus tak bagus! Dia senior yang sangat kuhormati! Meskipun dia sangat imut sampai bisa disalahartikan sebagai gadis kecil, aku tak bisa membuang rasa hormatku!

“Ke-Kenapa harus begitu. A-Aku hanya junior......”

“......Tolong jangan gunakan honorifik sepanjang waktu ini......”

Akeno-san menginterupsiku. Warna di iris matanya seolah mengucapkan “Kenapa?”

“Tapi, tapi, Akeno-san adalah senior........”

Akeno-san menggenggam seprai ranjang dengan erat.

“Tak ada senior dan junior di atas ranjang. Hanya ada pria dan wanita. Hanya itulah yang penting disini.”

“P-Pria dan wanita..........”

Glek.....aku hanya bisa menelan ludah keras lagi. Pp-Pria! Ww-Wanita! A-apa ini, kekuatan tak terlihat apa yang dibawa oleh kata kata erotis ini!?

Akeno-san mendekatkan wajahnya, bibir kami hampir — Ah, pada saat seperti ini, seseorang yang paling mungkin muncul adalah—

“Akeno? Apa yang kamu lakukan.....?”

.................

...........Merasakan aura Iblis yang sulit digambarkan, aku dengan takut menolehkan kepalaku untuk mendapati Onee-sama berambut Crimson dengan aura mengerikan di tubuhnya! Tentu saja! Aku tahu itu!

Rambut Crimson panjangnya itu bergetar kuat karena aura yang sangat besar! Aku benar benar akan dibunuh kali ini!

Akeno-san hanya berujar ‘ufufu’, tertawa menggoda dan mulai menyibakkan rambut hitam panjangnya.

“Ara ara,seram — Onee-sama tengah memelototi aku dan Ise-kun. Mungkinkah,melihat kami seperti ini, kamu jadi cemburu? Ufufu.”

“Aku baru saja bermaksud mandi dan kamu sudah menggoda Ise, sudah berapa nekat kamu sekarang?”

“Aku selalu senekat ini, sepanjang waktu. Lihat — seperti ini......”

Menggosok, kencang.

Akeno-san menekan tubuh lembut langsingnya kepadaku dan gerakan menggosok itu menstimulasi seluruh tubuhkuuuuuu!!! Wajah! Payudara! Lengan! Paha! Kelembutan feminin unik dan fleksibilitas itu membuatku merasa seluruh fungsi tubuhku akan berhenti seketika!

“......Betul juga. Akeno-san curang......”

....! suara ketiga! Akal sehatku kembali untuk mendapati seseorang memeluk kepalaku dari belakang. Melihat ke arahnya—

“Koneko-chan!? Kapan, kapan kamu.......”

Ya, itu adalah Koneko-chan! Apa dia menyembunyikan hawa kehadirannya dan menyusup ke ruangan? Mengenakan baju putih tipis, melepaskan telinga dan ekor, memeluk kepalaku erat erat dengan tubuh kecil imutnya!

Mmmmmmm! Tubuh Koneko-chan juga lembut dan empuk, dengan aroma yang manis..........

“......Aku tak mau berpisah dari Senpai juga......Senpai, mari kita lakukan perawatan Senjutsu untuk beberapa hari malam ini.......”

Koneko menekan tubuhnya ke punggungku sambil menunjukkan ekspresi kesepian!

Inikah perasaan luar biasa karena dipeluk dari belakang oleh gadis mungil!? Ekor putih berbulunya melingkari pergelangan tanganku. Ah, bulu lembut di ekor Koneko-chan terasa sangat nyaman.

Ngomong ngomong, Koneko-chan! Tampilan nekat semacam ini hanya digunakan saat kita berduaan saja! Tak apa apakah kalau dilihat orang lain!?

Atau apakah karena aku akan pergi untuk piknik sekolah jadi kamu bersikap seperti Akeno-san!?

“Ba-bahkan Koneko.........Tapi Ise jelas jelas milikku........Dia adalah Ise yang paling kusayangi.......Kalian semua sudah berlebihan!”

Ini semua jadi semakin semrawut. Di depanku, Buchou bergetar hebat, wajahnya cemberut berkaca kaca! Onee-sama ! ekspresi itu sangat manis!

Patan![1]

Dengan sebuah suara, pintu terbuka dan menunjukkan Asia.

Melihat situasi disini, dia mulai menangis tersedu.

“Bagaimana! Bagaimana bisa begini.......bukan hanya Rias Onee-sama, tapi Akeno-san dan Koneko-chan juga! Ooh ooh ooh, hanya meninggalkanku.......? tak bisa diterima! Aku harus ikut serta juga! Hei--!”

High school dxd v9 013.jpg

Asia melompat ke ranjang! Memegang kakiku, dia memelukku erat erat dengan keyakinan untuk tak pernah melepaskanku!

“Aku takkan melepas Ise-san! Kami harus tidur bersama malam ini!”

Ini hampir menjadi situasi luar biasa! Akeno-san, Koneko-chan, dan bahkan Asia memelukku dengan erat.........ini, bukankah ini sebuah kebahagiaan!? Tapi rasanya ada yang salah? Aku sangat senang, tapi entah kenapa dalam kepalaku, kenapa mereka semua saling bertengkar memperebutkan aku!?

Ini jelas jelas situasi yang sangat mewah, tapi entah kenapa situasinya jadi semakin kacau!

Buchou akhirnya tak tahan lagi dan mulai berteriak.

“Astaga! Kalian semua! Kenapa kalian tak mau mendengarkanku, majikan kalian!”

Buchou memberi perintah sebagai Majikan. Namun, para gadis tak punya niat mematuhinya dengan tenang.

“ “ “Karena dia adalah—“ “ “

“Ise-san-ku!”,”Senpai-ku....”,”Ise-kun-ku!”

“Tidak! Dia milikku!”

Teriakan Buchou yang hampir menangis menggema sepanjang rumah.

Seiring piknik sekolah semakin dekat, ranjangku berubah menjadi medan perang yang membagi perasaanku diantara kebahagiaan dan kecemasan.

.........Akankah piknik sekolah nanti berjalan dengan lancar?

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Suara pintu dibuka dengan keras.