High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 6 Life.5

From Baka-Tsuki
Revision as of 06:00, 1 August 2012 by Gwilthyunman (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life 5 : Sang Great Red![edit]

“Hmm. Hah? Apa yang terjadi?”

Saat aku membuka mataku, aku tak berada dalam bentuk Balance Break lagi. Aku kebingungan saat aku mendapati diriku dipeluk oleh Buchou dan Akeno-san yang berlinang air mata.

Aku tak terlalu ingat, tapi menurut Kiba aku mengamuk dan lepas kendali dan mengalahkan orang bernama Shalba. Ya, aku tak mengingat itu sama sekali.

Tunggu, bukankah gadis yang tengah dipeluk Xenovia adalah Asia!? Kenapa?

“Vali yang menyelamatkannya.”

Kiba menunjuk Vali. Ah, rupanya Vali ada disini.

.......Tunggu, kenapa dia disini? Dan kenapa dia tersenyum? Saat aku menanyakan alasannya, aku mengetahui kalau Vali datang kemari karena kebetulan.

Tapi aku senang Asia sudah selamat!

“Asia Asia!”

Saat aku memanggil namanya, Asia membuka matanya dengan perlahan.

“...........Hah?......Ise-san?”

Oh! Dia baik baik saja! Aku senang! Asia-cha.....

DON!

Aku hampir memeluknya tapi aku didorong menjauh oleh Xenovia!

“Asia!?”

Xenovia memeluk Asia. Oh oh, dia menangis gila gilaan.

“Xe....Xenovia-san. Ada apa? A-aku sulit bernafas......”

“Asia! Asia Asia Asia Asia Asia Asia! Kamu dan aku akan selalu berteman! Teman selamanya! Karena itu tolong jangan tinggalkan aku lagi!”

Asia membelai lembut kepala Xenovia.

“.......Ya. Kita akan selalu jadi teman.”

“Aku sangat senang.”

Irina yang berada di sampingku mulai menganggukkan kepalanya sambil menangis.

........sepertinya masalah sudah selesai. Aku membuat desah kelegaan. Kemudian Vali datang untuk berbicara padaku.

“Hyodou Issei. Nampaknya kau baik baik saja.”

“Ya. Sepertinya aku sudah memberimu masalah.”

“Yah, kadang kadang tak apa apa sih. Lebih dari itu, ini sudah waktunya. Lihatlah ke angkasa.”

“?”

Aku dibuat penasaran namun aku melihat ke langit putih dari medan tempur ini.

Kemudian............

KRAK! KRAK!

Lubang raksasa tercipta di angkasa! Kemudian sesuatu muncul dari dalamnya!

“Itu......”

Aku menjadi sangat terkejut sampai mulutku menganga lebar karena sesuatu yang tengah kulihat yang muncul dari lubang itu. Vali mengatakannya sambil tersenyum menyeringai.

“Lihat dengan teliti, Hyodou Issei. Itulah seorang, yang ingin aku lihat.”

Makhluk raksasa...........Naga berwarna merah sejati muncul di langit tengah berenang dengan lincah.

Besar! Dia jauh lebih besar dari paman Tannin! Dia pasti melebihi seratus meter! Vali melanjutkan sambil menyipitkan matanya.

“Ada dua naga yang disebut dengan “Red Dragon”. Salah satunya adalah Naga kuno dari Welsh yang bersemayam di dalammu, Welsh Dragon. Sang Sekiryuutei[1]. Hakuryuukou[2] juga datang dari asal muasal dan mitos yang sama. Namun ada satu lagi ‘Red Dragon’. Itu adalah Red Dragon yang tercatat dalam Kitab Perjanjian[3].”

“Kitab perjanjian.......?”

“Kaisar Naga sejati dari Red-Dragon. Apocalypse Dragon, sang Great Red. Ia adalah Red Dragon yang disebut sebagai ‘True-Dragon’. Ia memilih tinggal di celah dimensional dan berenang disana untuk selama lamanya. Hari ini, kami datang kemari untuk mengkonfirmasi “itu”. Area Rating Game berada di kawasan didalam celah dimensional dengan dilapisi perisai pelindung. Kali ini, incaran sejati Ophis adalah mengkonfirmasi itu. Rencana Shalba adalah sesuatu yang sama sekali tak penting bagi kami.”

“Tapi kenapa dia terbang di tempat seperti ini?”

“Mana tahu. Ada banyak pendapat tentang itu.........ia adalah “incaran” Ophis dan “target” yang ingin aku kalahkan.”

Target Vali........

Saat ini, Vali menunjukkan tatapan tercerah yang belum pernah kulihat sebelumnya.

“Seorang yang paling ingin aku lawan. Apocalypse Dragon sang Great Red yang disebut [DxD], Dragon of Dragon.—Aku ingin menjadi “Kaisar Naga Sejati dari Naga Putih”. Tak akan terlihat bagus kalau ‘putih’ berperingkat dibawah ‘merah’ saat ada kelas tertinggi untuk ‘merah’ kan? karena itu aku akan mengisi posisi itu. Suatu hari nanti saat aku mengalahkan Great Red.”

Jadi itu impian Vali.

Jadi pria ini juga memiliki impian. Jadi alasan kenapa dia meletakkan dirinya di dalam teroris adalah supaya dia bisa melawan Naga raksasa itu. Aku tahu kalau dia sudah berbuat jahat, namun setelah mendengar impiannya, aku sadar kalau dia memiliki hal bernama impian juga.

“Great Red. Lama tak jumpa.”

-!

Di dekat kami, seorang gadis kecil berambut hitam yang mengenakan pakaian satu potong tengah berdiri disana.

“Siapa gadis itu.....? Dia tak berada disana sebelumnya.”

Vali memasang senyum pahit setelah melihatnya.

“-Ophis. Dia adalah Uroboros. Dia juga boss dari Khaos Brigade.”

-! Apa kau serius!? Dia adalah boss!? Lebih tepatnya, apa yang dia lakukan disini!? Jangan jangan dia kemari untuk melawanku!?

Si gadis kecil itu membuat posisi seolah menembakkan pistol memakai tangannya ke arah Great Red.

Si gadis kecil itu membuat posisi seolah menembakkan pistol memakai tangannya ke arah Great Red.

“Aku pasti, akan memperoleh kembali ketenanganku.”

FLAP!

Kali ini suara sayap mengepak.

DON!

Nampaknya ada sesuatu yang berat baru saja jatuh! Kali ini apa lagi!? Tunggu, itu Sensei dan paman Tannin!

“Sensei, Paman!”

“Oh, Ise, nampaknya kamu kembali normal lagi. Aku ketakutan apa yang akan terjadi padamu, tapi aku tahu kalau kamu akan kembali jadi normal dari [Juggernaut Drive] dengan lagu itu dan payudara wanita. Apalagi kamu adalah idiot-besar yang mencapai Balance Breaker dengan payudara wanita. Sepertinya tidak sia sia aku membuat lirik untuk lagu itu.”

Lagu itu terisi penuh oleh impian, namun itu terlalu mengerikan!

“Ngomong ngomong, tawaran itu datang dari Sirzechs. Pria itu dan Serafall sangat rewel sampai mereka ikut ikutan mengkomposisi musik dan bahkan membuat koreografi untuk itu.”

Sensei, bahkan aku terkejut saat aku mengetahui hal itu setelahnya. Anggap saja kalau itu adalah produk kerja sama dari pihak Iblis dan pihak Malaikat Jatuh. Paman juga tertawa dengan riang.

“Hahaha. Seperti yang kuduga dari Sekiryuutei pecinta payudara!.—Oh. Kelihatannya ada hal menghebohkan sedang terjadi saat kami sedang mengikuti Ophis.”

Sensei dan Paman juga melihat pada Great Red.

“Sungguh nostalgia. Great Red huh.”

“Apa kau juga sudah melawannya, Tannin?”

Paman menggeleng kepalanya ke sisi oleh pertanyaan Sensei.

“Tidak, dia bahkan mengacuhkanku sama sekali.”

Jadi paman bahkan tak bisa menjadi lawannya!? Lantas si Naga raksasa itu, seberapa kuat dia......!?

“Lama tak jumpa, Azazel.”

Vali berbicara pada Sensei.

“Apa kau mengalahkan Cruzerey Asmodeus?”

“Ya, tapi Sirzechs yang sudah menghabisinya.......kalau pemimpin mereka sudah dijatuhkan, maka para bawahan mereka akan kabur. Nampaknya Shalba Beelzebub sudah diurus oleh Ise dalam [Juggernaut Drive].”

“Dan Onii-sama?”

Buchou bertanya pada Sensei.

“Perisai sudah runtuh, jadi dia kembali ke ruang observasi.”

Sensei kemudian mengatakannya pada Ophis.

“Ophis. Orang orang dari golongan Maou lama yang mengamuk di tiap tiap area sudah kabur atau menyerah.—Kenyataannya, golongan Maou lama yang berada dalam kendali para keturunan saat ini sudah tamat.”

“Ya. Itu juga salah satu dari kesimpulan.”

Ophis bahkan tak sedikitpun menampakkan tanda terkejut. Jadi sama sekali tak masalah bagi mereka biarpun satu golongan hancur. Mendengar itu, Sensei mengangkat bahunya.

“Diantara kalian semua, kelompok dengan kekuatan terpisah dari Vali adalah golongan yang didirikan oleh manusia yang entah merupakan keturunan Pahlawan atau pemilik Sacred Gear. Kupikir mereka disebut ‘Golongan Pahlawan’ kan?”

Golongan Pahlawan? Masih ada golongan tersisa dalam kelompok teroris!? Ah, kalau kuingat ingat organisasi mereka terdiri atas orang orang sesat berbahaya dari tempat tempat berbeda.......

“Sekarang, Ophis. Akankah kita bertarung?”

Sensei mengacungkan tombak cahayanya pada Ophis. Apa pertarungan akan dilanjutkan? Dan akan jadi pertarungan diantara boss!? Namun Ophis berbalik.

“Aku akan pulang.”

Oh oh, nampaknya dia tak punya hasrat untuk bertarung. Orang orang di pihak kami takkan puas dengan itu, dan paman Tannin berteriak dan menyuruhnya berhenti sambil membentangkan sayapnya.

“Tunggu! Ophis!”

Namun Ophis hanya memasang senyum mengerikan.

“Tannin. Para Dragon-King akan berkumpul sekali lagi.—Ini akan jadi menarik.”

HYUU!

Saat aku berpikir kalau udara bergetar untuk sesaat......Ophis sudah lenyap dari tempatnya!

Oh, dia berhasil kabur! Sensei dan paman Tannin hanya bisa menghela nafas panjang.

“Kami juga akan mundur.”

Suara Vali. Dia hampir memasuki belahan ke dimensi lain yang diciptakan oleh pria yang mengenakan jas. Kalian sungguh cepat dalam melarikan diri!

“Hyodou Issei.—apa kau ingin mengalahkan aku?”

“......Tentu. Tapi kau bukan satu satunya yang ingin kukalahkan. Aku ingin mengalahkan Kiba, yang satu kelompok denganku, dan aku juga ingin mengalahkan temanku, Saji. Ada begitu banyak orang yang ingin aku kalahkan.”

“Aku juga. Ada orang orang yang ingin kukalahkan selain dirimu. Ini aneh. Nampaknya Sekiryuutei saat ini dan Hakuryuukou saat ini memiliki impian dan tujuan melebihi pertarungan yang sudah ditakdirkan. Mungkin kau dan aku adalah Naga yang aneh. Namun hal semacam itu mungkin bagus juga.—Tapi suatu hari nanti.......”

Aku kemudian mengacungkan tinjuku pada Vali.

“Ya, kita selesaikan pada saat itu. Aku akan kerepotan kalau oppai Buchou dan Akeno-san dibagi menjadi dua.”

“Sudah kuduga, kau betul betul menarik.—Jadilah lebih kuat, Hyodou Issei.”

“Sampai nanti, Oppai Dragon! Dan juga Switch Princess!”

Ku! Senyum Bikou yang dia tunjukkan di saat terakhir membuatku kesal! Tunggu, apa itu Switch Princess!? Ah, wajah Buchou jadi merah. Kenapa?

“Kiba Yuuto-kun. Xenovia-san.”

Pria yang mengenakan jas bisnis memanggil Kiba dan Xenovia.

“Aku adalah pemegang Pedang Raja-Suci, dan keturunan dari Arthur Pendragon. Panggil aku Arthur. Suatu hari, mari lakukan pertarungan Pedang Suci. Sampai jumpa.”

Setelah itu, Vali dan kroco kroconya lenyap ke dalam retakan ke dimensi lain. Kupikir aku harus pergi untuk mengejar mereka. Namun dia sudah menolong Asia. Aku tak tahu apakah dia melakukannya karena kebosanan atau tidak. Tapi, aku tak merasa ingin menghadapinya disini.

Tapi suatu hari.......Aku pasti akan melawannya. Akan ada waktu saat kami harus saling bertarung. Jadi aku harus mempersiapkan diri untuk saat itu. Aku mengambil tangan Asia, dan mengatakannya padanya sambil tersenyum.

“Kali ini, mari kita pulang kembali ke rumah Asia. Ke rumah kita.”

“Ya. Aku akan pulang ke rumah dimana Otou-san dan Oka-san tengah menanti.”

Aku menatap lembut wajah tersenyum Asia........dan kemudian aku kehilangan kesadaranku.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Kaisar Naga Merah.
  2. Kaisar Naga Putih.
  3. Kitab Suci Injil.